ASUMSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Teknik Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XI
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki sistem pengapian
Kode Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya
I. KOMPETENSI DASAR (KD)
Siswa mampu mendeskripsikan tentang perbaikan, penyetelan dan penggantian
komponen sistem pengapian menggunakan peralatan, teknik dan material yang
sesuai.
II. INDIKATOR
Siswa dapat :
1. Menjelaskan manfaat sistem pengapian pada kendaraan dalam kehidupan
sehari-hari. (Jujur, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Tanggung
jawab, Kerja sama, Ulet, Rasa ingin tahu)
2. Mampu mengidentifikasi peralatan perbaikan sistem pengapian sesuai
spesifikasi pabrik. (Jujur, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Inovatif, Mandiri,
Tanggung jawab, Kerja sama, Ulet, Rasa ingin tahu)
3. Mendiagnosa, membongkar, memperbaiki memasang, merangkai dan
menyetel sistem pengapian konvensional sesuai SOP. (Jujur, Disiplin, Kerja
keras, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Tanggung jawab, Kerja sama, Ulet, Rasa ingin
tahu)
4. Mampu merawat dan melakukan perbaikan sistem pengapian konvensional.
(Jujur, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Tanggung jawab, Kerja
sama, Ulet, Rasa ingin tahu)
Keterampilan sosial :
Siswa dapat :
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menyampaikan pendapat/menjawab pertanyaan
3. Menjadi pendengar yang aktif
III. MODEL PENGAJARAN
1. Model Pembelajaran : Ceramah (Presentasi)
2. Motode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan praktek
Alasan
1. Model pembelajaran Ceramah dengan presentasi perlu dilakukan karena
siswa belum mengetahui teori mengenai kelistrikan khususnya mengenai
pengapian, biasanya siswa belum belajar sendiri dirumah, jadi saya rasa
siswa belum membawa bekal saat berangkat ke sekolah. saya rasa model
ceramah sangat penting dipraktekkan di kelas. Berikut keunggulan metode
pembelajaran ceramah :
a. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
b. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai.
c. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas oleh karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan
ceramah.
2. Metode pembelajaran
a. Metode pembelajaran diskusi
Adapun alasan penggunaan teknik diskusi antara lain adalah :
1. Dengan diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan
pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu
bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi
pandangan, sehingga member jawaban yang berbeda. Hal itu tidak
menjadi soal; asal pendapat logis dan dan mendekati kebenaran.
jadi siswa dilatih berfikir dan memecahkan masalah sendiri.
2. Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan, karena hal itu
perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis. Dengan demikian
siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatnya sendiri secara
lisan tentang suatu masalah bersama.
3. Diskusi memberi kemungkinan pada siswa untuk belajar
berpartisipasi dalam pembicaran untuk memecahkan suatu masalah
bersama.
b. Metode pembelajaran tanya jawab
Alasan penggunaan metode tanya jawab adalah :
1. mengetahui penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan
pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang
dipelajari, didengar atau dibaca
2. mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam
memecahkan masalah (cara berpikir siswa tidak meloncat-
loncat dalam menangkap dan memecahkan suatu masalah).
3. memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang
dipandang penting serta mampu menyimpulkan
dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan
yang baik dan tepat.
4. memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan
dengan jawabannya sehingga dapat membantu
tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran dan mengembangkan
kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman
yang telah dimilikinya.
5. membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta
jawabannya yang benar dan tepat.
c. Metode pembelajaran praktek
Pada kompetensi dasar memperbaiki sistem pengapian dan
komponennya tentunya tidak bisa dilaksanakan hanya dengan metode
diskusi ataupun ceramah saja. Pada kompetensi ini pelu di laksanakan
praktek, penulis menganggap pentingnya penerapan metode praktek
untuk memberikan suatu keahlian/ keterampilan khusus (spesialisasi/
profesi), Alasan-alasan yang mendasari penerapan metode praktek
antara lain yaitu;
a. Dengan praktek siswa/ peserta didik akan lebih mengaplikasikan
teori yang diberikan oleh guru/ pembimbing.
b. Siswa/ peserta didik akan mampu membuktikan/ mempercayai
teori yang telah dia dapatkan setelah praktek.
c. Siswa/ peserta didik menjadi tidak bingung terhadap teori yang
didapatkan dengan menjalankan praktek.
IV. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Pendahuluan (± 15 menit)
a. Berdoa sebelum memulai pelajaran.
b. Memeriksa jumlah siswa dan mengabsen siswa.
c. Memotivasi siswa dengan meminta siswa menceritakan pengalaman
tentang “sistim pengapian konvensional” diambil contoh pada pengukuran
kabel busi dengan menggunakan multi tester tanpa dikalibrasi terlebih
dahulu ketika siswa sedang melakukan pengukuran. Tanyakan kepada
siswa apakah mereka menghasilkan pengukuran yang tepat dan akurat
(benar). Apa yang harus dilakukan supaya tegangan kabel busi itu dapat
diketahui ukurannya.
d. Pada papan tulis, tuliskan kata -kata komponen sistem pengapian serta
fungsi nya.
e. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
2. Inti (± 150 menit)
a. Menyajikan informasi kepada siswa tentang manfaat sistem pengapian
pada kendaraan dengan meminta siswa mendemonstrasikan “ kegiatan
penyelidikan : akan seperti apa jadinya.
b. Guru memberi contoh cara mengidentifikasi kerusakan, perbaikan, dan
perawatan yang tepat dan benar pada sistem pengapian.
c. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya apa bila dalam
penyampaian materi kurang dipamami.
d. Guru membagikan LKS : “Memperbaiki sistem pengapian dan
komponennya” kepada tiap siswa, dan diberi seperangkat alat dan bahan
untuk melakukan LKS itu.
e. Meminta siswa melakukan kegiatan dalam LKS “Memperbaiki sistem
pengapian dan komponennya”. Guru membimbing siswa untuk
melakukan kegiatan dalam LKS itu.
f. Meminta satu, dua siswa untuk menuliskan di papan tulis jawaban
analisis LKS “Memperbaiki sistem pengapian dan komponennya” siswa
lain diminta menanggapinya.
g. Guru memastikan bahwa seluruh siswa telah mengetahui jawaban yang
benar. (Acuan untuk guru adalah panduan LKS “Memperbaiki sistem
pengapian dan komponennya”).
3. Penutup (± 15 menit)
a. Mengevaluasi siswa dengan memberi pertanyaan -pertanyaan secara lisan,
seputar indikator pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
c. Membimbing siswa membuat rangkuman pelajaran, dengan
mempersentasikan materi yang telah disampaikan.
d. Guru memberi tugas rumah (PR).
V. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Alata. Ohm meterb. Volt meterc. Dwell testerd. Timing lighte. Fullerf. Tool box
2. Bahana. Komponen-Komponen sistem pengapian ( Engine stand bensin)b. Komponen-Komponen sistem pengapian :
a) Ignition Coilb) Kabel Tegangan Tinggic) Platinad) Condensore) Kunci Kontakf) Kabel Instalasig) Busih) Distributor
c. Amplasd. Majun
3. Sumber Belajara. Instruction Manualb. Operation Manualc. Part Bookd. Module. Buku dan Internet
VI. PENILAIANa. Teknik : Tertulis dan Tes unjuk kerjab. Bentuk Instrumen : pertanyaan lisan dan tertulis
Contoh Instrumen :1. Sebutkan perbedaan tahan primeri dengan tahan skunder pada coil ? 2. Sebutkan lah komponen –komponen dari sistem pengapian
konvensional ?Nilai akhir :NT = Nilai TeoriNuk = Nilai Unjuk Kerja (Proses)Npj = Nilai Produk / jasaNat = Nilai Sikap (Attitude)NK = Nilai Kompetensi N1 = NT N2 =
Nuk + Npj + Nat3
N3 = Nlp NK =
Peuji harus mencapai nilai minimalRumus :
Nilai Kompetensi : 70% Nilai Kompetensi Praktik + 30% NilaiKompetensiTeori
Nilai KompetensiPraktik : 40% nilai laporan + 60% nilai uji kompetensiNilai KompetensiTeori : Nilai evaluasi teori tiap kompetensi
Ket :Nilai Kompetensi : Nilai akhir penguasaan kompetensi
( masukKHS/Raport).Nilai Kompetensi Praktik : Nilai kompetensi yang diperoleh dalam
proses KBM praktik.Nilai KompetensiTeori : Nilai kompetensi yang diperoleh dalam
Proses KBM teori pengantar praktik.
N1+ 4N2 + N36
SOAL TES
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (R4)Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem pengapian dan komponennyaKelas/Semester : XI TKR Waktu : 40 menit
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !
1. Identifikasilah keuntungan menggunakan pendekatan logis saat mendiagnosa gangguan sistem pengapian ?
2. Identifikasilah 3 jenis permasalahan sistem pengapian ?3. Identifikasilah pengaruh penggunaan pendekatan yang salah saat mendiagnosa
gangguan sistem pengapian ?4. Identifikasilah tujuan pengujian busi ?5. Sebutkan perbedaan tahan primeri dengan tahan skunder pada coil
B. Pilihlah B apabila pernyataan dibawah ini benar dan S apabila salah.
1. Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan kerja dan tegangan jatuh ( voltage drops ).
2. Sedangkan Ampermeter digunakan untuk memeriksa rangkaian atau besaran arus yang mengalir pada komponen.
3. Tahanan skunder pada coil memiliki tahanan antara 12 – 14 kilo ohm4. Dwell meter digunakan untuk memeriksa derajat pengapian5. Timing light digunakan untuk memeriksa celak kontal point.6. Pengujian resistansi lilitan primeir coil menggunakan Ohm meter7. Pengujian ballast resistor dapat dilakukan pada saat panas maupun dingin8. Pengujian resistensi kabel tegangan tinggi menggunakan ohm meter 9. Sentrifugal advanser berfungsi untuk membuka kontak point10. Loncatan bunga api listrik pada busi disebabkan oleh proses induksi listrik
LEMBAR KERJA SISWA (TES UNJUK KERJA)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (R4)Kompetensi Dasar : Memperbaiki sistem pengapian dan komponennyaWaktu : 90 menitBunga Api : Periksa bahwa terjadi loncatan bunga api.
Putuskan hubungan kabel tegangan tinggi busi dari distributor Dekatkan ujung kabel tegangan tinggi tadi sekitar 12,5 mm ( ½ " ) dari busi Perhatikan terdapat loncatan bunga api saat mesin di start
Bila tidak ada loncatan bunga api lakukan pengujian sebagai berikut :Kerjakan sesuai gambar dibawah ini :2. Periksa Governor Langkah kerja :
- Putar rotor berlawanan putaran jarum jam dan lepaskan
- Rotor akan kembali seperti semula
2. Periksa Celah Udara Langkah kerja :- Menggunakan fuller ukur celah
antara timing rotor dengan pick up coil
3. Periksa Signal Generator Langkah kerja :- (+) Avometer ke kabel input - (-) Avometer masa (body)- Ukur tahanan signal generator
4. Periksa Rubbing Block Langkah kerja :
- Menggunakan fuller ukur celah antara rotor distributor dengan fiber platina
5. Periksa Eksternal Resistor Langkah kerja :- (+) Avometer ke kabel input resistor- (-) Avometer output resistor ( dapat
sebaliknya )
6. Periksa internal resistor Langkah kerja :- (+) Avometer ke terminal B coil- (-) Avometer ke terminal (+) coil
( dapat sebaliknya )
7. Periksa tanpa internal resistor ( coil Langkah kerja :
pengapian ) 1. Tahanan Primeir :
- (+) Avometer ke terminal (+) coil- (-) Avometer ke terminal (-) coil
( dapat sebaliknya )
8. Periksa tahanan primeir coil dengan internal resistor
Langkah kerja :2. Tahanan Primeir :
- (+) Avometer ke terminal B coil- (-) Avometer ke terminal (-) coil
( dapat sebaliknya )
9. Periksa tahanan scondary coil, tanpa internal resistor
Langkah kerja : Tahanan skunder coil :- (+) Avometer ke terminal (+) coil- (-) Avometer ke tegangan tinggi coil
( dapat sebaliknya )
10. Periksa tahanan scondary coil, dengan internal resistor
Langkah kerja :- (+) Avometer ke terminal (B) coil- (-) Avometer ke tegangan tinggi coil
( dapat sebaliknya )
11. Periksa tahanan penyekat tanpa internal resistor
Langkah kerja :- (+) Avometer ke terminal (+) coil- (-) Avometer ke pemegang coil (case
coil) - ( atau sebaliknya )
12. Melepas komponen distributor Lepaskan komponen menurut urutan sbb :
1. Kap, rotor & penutup2. Terminal3. Platina4. Vacuum advanser5. Breaker plate6. Cam ( nok )
13. periksa tutup distributor Langkah kerja :- Periksa kemungkinan terdapat
keretakan- Periksa Sisa-sisa karbon atau terbakar- Periksa Persinggungan bagian tengah
atau aus
14. Periksa rotor distributor Langkah kerja :- Periksa kemungkinan retak- Periksa sisa-sisa karbon atau terbakar
15. Periksa Breaker plate Langkah kerja :Periksa breaker plate apakah berputar dengan halus
16. Periksa pemberat governor & Pen Langkah kerja :- Periksa bagian fitting dari pemberat
governor- Periksa pen dari kemungkinan
bengkok
17. Periksa membran vacuum advanser Langkah kerja :- Hisap lubang kecil vacuum advanser
18. Periksa cam & poros Langkah kerja :- Periksa cam kemungkinan aus, atau
cacat- Periksa hubungan antara cam dengan
poros
19. Periksa bos & ring Langkah kerja :- Periksa bos, rumah dan ring
kemungkinan aus- Periksa perubahan bentuk atau cacat
20. Periksa waser Langkah kerja :- Periksa urutan waser pada poros
governor- Urutan waser 2 mm, 0,2 mm, waser
bakelit, 0,2 mm, 0,2 mm
21. Periksa pemberat & pen Langkah kerja :- Periksa antara pemberat dengan
porosnya
22. Periksa waser & roda gigi Langkah kerja :- Periksa waser dengan roda gigi- Keling ujung-ujung pen
23. Merakit komponen distributor Rakit urutan komponen distributor sbb :
1. Cam ( nok )2. Breaker plate3. Vacuum advanser4. Platina5. Terminal6. Tutup, rotor & kap
24. Stell Rubbing block Langkah kerja :- Stel celah udara dengan
menggunakan fuller
25. Stell selektor octan Langkah kerja :- Periksa garis standar octane selector- Stel octan selector
26. Stell waktu pengapian Langkah kerja :- Putar poros engkol pada posisi waktu
pengapian silinder 1- Vacuum advanser Off
27. Stell dudukan distibutor Langkah kerja :- Putar puli poros engkol- Luruskan garis tengah celah dengan
poros pompa oli
28. a. Stell dudukan distributor Langkah kerja :- Posisi celah tepat- Masukan rumah distributor
b. Stell dudukan distributor Langkah kerja :- Posisi celah tepat- Masukan rumah distributor
29. Periksa kunci kontak Langkah kerja :- Putar kunci kontak pada posisi ON- Jangan memutar motor starter
30. a. Periksa timing ignition Langkah kerja :- Putar rumah distributor berlawanan
putaran jarum jam- Akan timbul bunga api pada titik
kontak platina- Kencangkan baut rumah distributor
30. b. Periksa timing ignition Langkah kerja :- Pasang timing light pada posisinya- Hidupkan mesin
31. a. Periksa kabel tegangan tinggi Langkah kerja :- Jangan membengkokkan kabel karena
penghantar ( konduktor ) akan rusak
31. b. Periksa kabel tegangan tinggi Langkah kerja :- Periksa keadaan terminal kabel dari
karat dan kotor
32. Periksa busi Langkah kerja :- Periksa renggang busi- Periksa busi dari kotoran
Kunci Jawaban Tugas Tertulis
Soal A :
1. Pendekatan logis akan menghemat waktu dan memastikan tidak ada gangguan yang terabaikan
2.a. Percikan bunga apib. Tidak ada kontrol tegangan atau arusc. Saat pengapian tidak tepat
3.a. Kecelakaan b. Kebakaran kendaraanc. Kerusakan engined. Kerusakan komponen elektronik
4. Untuk memberikan cara yang aman dalam menguji unjuk kerja sistem pengapian serta memastikan komponen elektronik tidak terganggu
5.a. Tahanan primeir memiliki tahanan anatara 1 – 3 ohmb. Tahanan skunder memiliki tahanan antara 10 – 12 kilo ohm
Soal B :
1. Jawaban : Benar2. Jawaban : Benar3. Jawaban : Salah4. Jawaban : Salah5. Jawaban : Salah6. Jawaban : Benar7. Jawaban : Benar8. Jawaban : Benar9. Jawaban : Salah10. Jawaban : Benar
Kunci Jawaban Tes Unjuk Kerja
1. Hasil Pemeriksaan : Rotor baik bila kembali dengan lembut2. Hasil Pemeriksaan : Ukuran celah 0,2 – 0,4 mm3. Hasil Pemeriksaan : Tahanan : 140 – 180 dan Tahanan diluar ukuran : ganti4. Hasil Pemeriksaan : Celah rubbing block : 0,45 mm5. Hasil Pemeriksaan : Tahanan eksternal resistor : 1,1 – 1,3 6. Hasil Pemeriksaan : Tahanan internal resistor : 0,9 – 1,2 7. Hasil pemeriksaan : Tahanan tanpa internal resistor : 1,3 – 1,6 8. Hasil pemeriksaan : Tahanan dengan internal resistor : 1,5 – 1,9 9. Hasil pemeriksaan : Tahanan skunder coil : 10,7 – 14,5 k 10. Hasil Pemeriksaan : Tahanan scondary coil : 13,7 –18,5 k 11. Hasil Pemeriksaan : Tahanan tak terhingga12. Lepaskan komponen menurut urutan sbb : 1. Kap, rotor & penutup, 2. Terminal,
3. Platina, 4.Vacuum advanser, 5.Breaker plate, 6.Cam ( nok )13. Hasil Pemeriksaan : Bila terjadi kerusakan ganti
14. Hasil Pemeriksaan : Bila terjadi kerusakan ganti15. Hasil Pemeriksaan : Bila putaran kasar, ganti16. Hasil Pemeriksaan : Bila terjadi kerusakan ganti17. Hasil Pemeriksaan : Membran harus bergerak apa bila dihisap dan Bila hisapan
ringan membran tidak bergerak, ganti18. Hasil Pemeriksaan : Bila terjadi kerusakan ganti19. Hasil Pemeriksaan : Bila terjadi rusak ganti20. Hasil Pemeriksaan : Bila waser aus, ganti21. Hasil Pemeriksaan : Bila aus ganti22. Hasil Pemeriksaan : Bila roda gigi aus ganti23. Rakit urutan komponen distributor sbb : 1. Cam ( nok ), 2. Breaker plate, 3.
Vacuum advanser, 4. Platina, 5. Terminal, 6. Tutup, rotor & kap.24. Hasil Pemeriksaan : Celah rubbing blok : 0,45 mm25. Hasil Pemeriksaan : Octane selector pada posisi normal ( standar )26. Hasil Pemeriksaan : Waktu pengapian 5 ° sebelum TMA27. Hasil Pemeriksaan : Celah harus tepat , saat pemasangan rumah distributor28. a. Hasil Pemeriksaan : Rotor distributor harus mengarah pada silinder 1
b. Hasil Pemeriksaan : Rotor distributor harus mengarah pada silinder 1.29. Hasil Pemeriksaan : Waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi “ ON “ = 0
Volt dan Waktu mengukur tahanan kunci kontak posisi “ OFF “ = 0 ohm30. a. Hasil Pemeriksaan : Timbul bunga api pada titik kontak pelatina pada saat
rumah distributor diputar berlawanan jarum jam. b. Hasil Pemeriksaan : Pada saat pengapian 80 sebelum TMA dengan putaran maksimal 950 rpm.
31. a Hasil Pemeriksaan : Kabel patah, gantib. Hasil Pemeriksaan : Jika menggeliat ganti kabel tersebut dan Tahanan kabel busi kurang dari 25 k / kabel
32. Hasil Pemeriksaan : Renggang busi ± 0,70 mm dan Ganti busi bila tidak memercikan bunga api
ASUMSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Oleh
Filipus Adi Kurniawan
13320004-ST
JURUSAN PENDIDIKAN TENIK MESIN OTOMOTIF
IKIP VETERAN SEMARANG
2014