Top Banner

of 17

tugas pak jaya

Jul 12, 2015

Download

Documents

Yant RUma Butar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TUGAS MANAJEMEN MUTU DAN REGULASI PANGAN

STUDI KASUS STATISTICAL QUALITY CONTROLOleh : Made Gayatri A. Wisnu Aribowo Via Oktavia Sihombing Hanna TH. Sidauruk Juli Yanthi Manalu Kelas : A 105100109011001 105100109011002 105100109011008 105100109011009 105100109011010

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2011

DAFTAR ISI

NomorDAFTAR ISI ............................................................................................................................................ i DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... ii I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 1.1 Studi Kasus.................................................................................................................................... 1 1.2 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1 1.3 Permasalahan................................................................................................................................. 1 II. OBSERVASI ...................................................................................................................................... 2 2.1 Data Hasil Perhitungan Jumlah Cacat Produk .............................................................................. 2 2.2 Rumus ........................................................................................................................................... 3 2.3 Hasil Perhitungan .......................................................................................................................... 3 III. PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5 3.1 Pemecahan Masalah ...................................................................................................................... 5 3.2 Hasil Perbaikan ........................................................................................................................... 10 3.3 Pembuatan Bagan Kendali II....................................................................................................... 11 IV. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ iii

i

DAFTAR GAMBARGambar 1 Bagan Kendali np untuk non-conforming produk nata de coco CV. Cahaya Mandiri ........... 4 Gambar 2 Tahapan Perbaikan Mutu........................................................................................................ 5 Gambar 3 Diagram Ishikawa dalam Upaya Perbaikan Mutu Produk Nata de Coco ............................... 7 Gambar 4 Diagram Pareto Jenis Cacat Pada Industri Nata De Coco ...................................................... 9 Gambar 5 Bagan Kendali np Produk Nata De Coco Setelah Tindakan Perbaikan ............................... 12

DAFTAR TABELTabel 1 Jumlah Cacat Produk Nata de Coco ........................................................................................... 2 Tabel 2. Check Sheet produksi nata de coco ........................................................................................... 8 Tabel 3. Jenis Dan Jumlah Cacat Produk Nata De Coco ........................................................................ 9 Tabel 4 Hasil Observasi Setelah Tindakan Perbaikan........................................................................... 11

ii

I.

PENDAHULUAN

1.1 Studi Kasus Upaya perbaikan permasalahan mutu di Perusahaan Pengolahan Nata de Coco CV. Cahaya Mandiri Sejahtera, Dramaga-Bogor. 1.2 Latar Belakang CV. Cahaya Mandiri Sejahtera (CMS) adalah sebuah perusahaan yang mengolah Nata De Coco Lembaran (bahan diperoleh dari rumah tangga) menjadi produk Nata dalam cup plastik 220 ml. Cahaya Mandiri Sejahtera menerapkan sistem 6 hari kerja (Senin Sabtu) dengan dua shift kerja. Perusahaan ini masih tergolong pada kelompok UKM (Usaha Kecil Menengah) karena memiliki 27 karyawan dengan aset di luar tanah dan bangunan sebesar Rp 630.000.000,-. 1.3 Permasalahan Banyaknya komplain dari konsumen (produk cacat) dan komplain dari bagian Quality Control akibat sering terjadi pengulangan proses produksi (+ 40 cup/hari). Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka dilakukan pengumpulan data dan analisa data dengan bagan kendali jenis np, tetapi bagan kendali tidak dapat menunjukkan penyebab munculnya permasalahan. Observasi dilakukan dengan mengambil sampel produk nata de coco selama 20 hari dengan ukuran sampel 50 cup dan dilakukan setiap hari kerja.

1

II. OBSERVASIDalam upaya perbaikan suatu masalah mutu produk, dapat dilakukan dengan melakukan observasi sebagai tahap awal perbaikan. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti wawancara, diskusi, maupun pengambilan data langsung ke lapangan. Dalam studi kasus di CV. Cahaya Mandiri ini dilakukan observasi dengan melakukan pengambilan sampel produk dan menghitung produk yang cacat dari total sampel untuk dibuatkan bagan kendali. Bagan kendali yang dibuat harus sesuai dengan kondisi sampel. 2.1 Data Hasil Perhitungan Jumlah Cacat Produk Observasi produk nata de coco dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel produk sebanyak 50 cup selama 20 hari kerja dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Jumlah Cacat Produk Nata de CocoNo. Subgrup (l) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tanggal Banyaknya Sampel Observasi (n) Agustus 2011 15 50 16 50 Libur 17 18 50 19 50 20 50 Libur 21 22 50 23 50 24 50 25 50 26 50 27 50 28 29 Libur 30 31 September 2011 1 50 2 50 3 50 Libur 4 5 50 6 50 7 50 8 50 9 50 10 50 Banyaknya cacat (Xi) 35 22 12 8 7 5 15 40 22 12 6

12 13 14 15 16 17 18 19 20

9 15 30 23 5 9 7 8 6

2

2.2 Rumus Hasil observasi pengambilan 50 sampel nata de coco selama 20 hari kerja, menunjukkan variasi hasil perhitungan jumlah produk cacat tiap grup sampel. Hasil perhitungan jumlah cacat produk nata de coco kemudian diplot ke dalam sebuah bagan kendali (control chart) jenis np. Menurut Nurtama (2010), bagan kendali np merupakan bagan kendali untuk memonitor defective/non-conforming items bersama bagan kendali jenis p. Perbedaan bagan kendali p dan np adalah pada ukuran subgrupnya, bagan kendali np jumlah sampel konstan sedangkan bagan kendali p tidak konstan. Cara perhitungan bagan kendali np, dapat dilihat pada rumus-rumus di bawah : Centerline= X UCL = ( ( ).................................................. (1) ).................................................. (2)

LCL

=

Dimana Keterangan:

................................................... (3)

k = banyaknya subgrup Xi = banyaknya non conforming units (produk cacat) pada sub grup ke-i X = rata-rata banyaknya non conforming units (produk cacat) n = banyaknya sampel yang sama pada tiap subgrup 2.3 Hasil Perhitungan Dari aplikasi rumus-rumus bagan kendali np (1) sampai dengan (3), didapatkan nilai berikut yang kemudian diplotkan ke dalam sebuah gambar grafik kendali np. Jumlah sub grup (k) = 20 Jumlah cacat ( Rata-rata cacat (x) Banyak sampel (n) CL ) = 296 = 14,8 = 50 = 14,8

UCL = 24,48

LCL = 5,123

Gambar 1 Bagan Kendali np untuk non-conforming produk nata de coco CV. Cahaya Mandiri

4

III. PEMBAHASAN

3.1 Pemecahan Masalah Dalam pemecahan masalah kualitas dalam suatu industri pangan, menurut Hastati (2009) diperlukan langkah-langkah tepat berupa pengumpulan data, analisa data, maupun tindakan koreksi. Diperlukan kegiatan observasi oleh suatu tim untuk melihat kondisi proses produksi di lapangan, kemudian dilakukan pengumpulan data kuantitatif untuk dibuatkan suatu bagan kendali (control chart). Melalui bagan kendali, tim dapat melihat apakah kondisi proses atau produk yang dihasilkan terkendali atau tidak. Jika tidak terkendali, maka tim melakukan brainstroming untuk mengumpulkan ide-ide mengenai potensi penyebab masalah, kemudian hasil brainstorming dituangkan dalam bentuk diagram Ishikawa untuk merumuskan potensipotensi penyebab masalah. Setelah itu, dapat dilakukan pengambilan data yang lebih spesifik dan dibuatkan diagram Pareto untuk mencari penyebab utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Jika sudah didapatkan penyebab utama, maka dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai.

Gambar 2 Tahapan Perbaikan Mutu5

1.

Brainstorming Brainstorming adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan ide-ide oleh tim perbaikan mutu. Brainstorming dimulai dengan sebuah pertanyaan yang jelas dan diakhiri dengan daftar ide-ide yang masih mentah. Ide-ide tersebut dapat berupa faktor-faktor penyebab proses atau produk yang tidak terkendali. Dari daftar ide yang masih mentah tersebut kemudian disusun lebih lanjut dalam bentuk diagram ishikawa. Proses produksi yang tidak terkendali, pengulangan proses produksi, dan komplain konsumen pada produk akhir mungkin disebabkan beberapa kemungkinan seperti: Pekerja Kurangnya ketelitian saat memproduksi Lelah Kurang berpengalaman Alat Adanya kerusakan alat penyiduk Komponen alat rusak karena dipakai terus menerus Bahan Potongan nata tidak seragam Ketebalan lembaran nata berbeda - beda 2. Pembuatan Diagram Ishikawa Diagram sebab akibat merupakan alat untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpeluang menjadi penyebab masalah, bukan mengidentifikasi penyebab masalah. Penyusunan diagram sebab akibat dilakukan dengan teknik brainstorming (sumbang saran) kemudian dituangkan dalam bentuk diagram tulang ikan. Hasil brainstorming yang diperoleh terhadap penyebab produk cacat pada nata de coco di CV. Cahaya Mandiri Sejahtera, dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.

6

Gambar 3 Diagram Ishikawa dalam Upaya Perbaikan Mutu Produk Nata de Coco

7

3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpul data (check sheet). Lembar pengumpul data merupakan alat bantu untuk memudahkan pengumpulan data. Data sendiri merupakan unsur penting dalam pelaksanaan pengendalian dan perbaikan mutu. Data berguna untuk membantu memahami situasi yang sebenarnya,

menganalisis persoalan, mengendalikan proses, mengambil keputusan dan membuat rencana. Hasil pengumpulan data produksi nata de coco di CV. Cahaya Mandiri Sejahtera dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Check Sheet produksi nata de coco

4. Pembuatan Diagram Pareto Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri dari grafik balok dan garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Dengan diagram pareto dapat terlihat masalah mana yang sedikit tetapi dominan dan masalah yang banyak tetapi kurang dominan. Tujuan dari pembuatan diagram pareto untuk memilih satu masalah yang berakibat besar untuk menjadi prioritas penyelesaian. Diagram pareto jenis dan jumlah cacat produk nata de coco dapat dilihat pada gambar 4.

8

Tabel 3. Jenis Dan Jumlah Cacat Produk Nata De Coco

Gambar 4 Diagram Pareto Jenis Cacat Pada Industri Nata De Coco

9

5. Tindakan perbaikan Prioritas penyelesaian masalah Tindakan perbaikan a. Alat sebelum modifikasi : Isi produk nata yang kurang : modifikasi alat

b. Alat setelah modifikasi

3.2

Hasil Perbaikan Keadaan awal sebelum alat dimodifikasi yaitu rata-rata jumlah pengulangan proses produksi mencapai 40 cup/hari, kecepatan pengisian nata ke dalam cup 187 cup/jam, dan alat ini berfungsi sebagai penciduk dan penakar sehingga isi potongan nata de coco kurang dan banyak komplain konsumen. Kondisi setelah alat dimodifikasi yaitu terjadi penurunan rata-rata jumlah pengulangan proses produksi menjadi 12 cup/hari, kecepatan pengisian nata ke dalam cup naik menjadi 200 cup/jam, tetapi alat ini berfungsi sebagai penciduk dan penakar. Modifikasi alat berhasil membuat potongan nata de coco yang dimasukkan ke dalam cup lebih pas dan tidak ada lagi komplain konsumen.

10

3.3 Pembuatan Bagan Kendali II Pemantauan hasil corrective action dapat dilakukan dengan membuat bagan kendali np kemudian menganalisa apakah kondisi proses atau produk sudah memenuhi standar. Hasil yang diharapkan yaitu non conforming produk menurun dan grafik kendali tidak out of control. Hasil observasi setelah dilakukan tindakan perbaikan pada kasus ini, menunjukkan bahwa hasil tindakan perbaikan berhasil memperbaiki mutu produk nata de coco, hal ini ditunjukkan oleh control chart np (lihat Gambar 5) yang terkendali . Hasil observasi sampling dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Hasil Observasi Setelah Tindakan PerbaikanNo. Subgrup (l) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Tanggal Observasi Oktober 2011 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Banyaknya Sampel (n) 50 50 50 50 50 50 Libur 50 50 50 50 50 50 Libur 50 50 50 50 50 50 Libur 50 50 Banyaknya cacat (Xi) 10 12 8 8 7 6 12 6 17 16 6 9 15 10 14 7 10 7 5 11

Hasil Perhitungan : Jumlah sub grup (k) Jumlah cacat ( Rata-rata cacat (x) Banyak sampel (n) CL UCL LCL = )= = = = = = 20 196 9,8 50 9,8 18.22 1,3811

Gambar 5 Bagan Kendali np Produk Nata De Coco Setelah Tindakan Perbaikan

12

IV. KESIMPULAN

Permasalahan yang dihadapi CV. Cahaya Mandiri Sejahtera adalah Banyaknya komplain

dari konsumen (produk cacat) dan komplain dari bagian Quality Control akibat sering terjadi pengulangan proses produksi (+ 40 cup/hari). Kemudian sebuah tim dibentuk untuk melakukan tindakan perbaikan mutu yang meliputi : Observasi dengan memgumpulkan data untuk dibuat control chart np, Brainstorming, Diagram Ishikawa, dan Diagram pareto. Dari kegiatan tersebut dipilih masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu isi produk nata yang kurang. Masalah ini diselesaikan dengan memodifikasi alat penciduk dan penakar baik dari segi ukuran maupun bentuk. Dari hasil perbaikan yang dilakukan oleh tim, modifikasi alat berhasil membuat potongan nata de coco yang dimasukkan ke dalam cup lebih pas dan tidak ada lagi komplain konsumen. Selain itu dilakukan observasi hasil perbaikan dengan control chart np kembali, dan data menunjukkan produk yang dihasilkan tidak ada yang out of control. Maka kegiatan perbaikan mutu produk nata de coco di CV. Cahaya Mandiri Sejahtera dikatakanberhasil.

13

DAFTAR PUSTAKA

Arpah. 2005. Alat Bantu Analisa: Quality Tools. Bogor: IPB Press. Hastati, D. 2009. Mutu Pangan II. Bogor: Diploma IPB. Muhandri, T dan Darwin K. 2008. Sistem Jaminan Mutu Pangan. Bogor : IPB Press. Nurtama, B dan Dwi Yuni. 2010. Control Chart dalam Diktat Kuliah Pengelolaan Data Mutu Pangan. Bogor : Diploma IPB

iii