NAMA : DIAN TRISJAYANTI NIM : 115060700111005 TUGAS TLF (TATA LETAK FASILITAS) KELAS B 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang depresiasi dan bagaimana analisis hasil perhitungannya? Jawab: Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Faktor-faktor depresiasi antara lain: Kerusakan fisik akibat pemakaian alat atau property tersebut. Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar. Penurunan kebutuhan produksi atau jasa. Properti atau asset tersebut menjadi using karena perkembangan teknologi. Penemuan fasilitas baru yang lebih memadai. Kriteria depresiasi antara lain adalah sebagai berikut: Harus digunakan untuk keperluan bisnis atau memperoleh penghasilan. Umur ekonomis bisa dihitung. Umur ekonomis lebih dari satu tahun. Harus menjadi sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi using, atau nilainya menurun karena sebab alamiah. Dasar perhitungan depresiasi antara lain:
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
NAMA : DIAN TRISJAYANTI
NIM : 115060700111005
TUGAS TLF (TATA LETAK FASILITAS) KELAS B
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang depresiasi dan bagaimana analisis hasil
perhitungannya?
Jawab:
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan
penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap
pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat
terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang
berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Faktor-faktor depresiasi antara lain:
Kerusakan fisik akibat pemakaian alat atau property tersebut.
Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar.
Penurunan kebutuhan produksi atau jasa.
Properti atau asset tersebut menjadi using karena perkembangan teknologi.
Penemuan fasilitas baru yang lebih memadai.
Kriteria depresiasi antara lain adalah sebagai berikut:
Harus digunakan untuk keperluan bisnis atau memperoleh penghasilan.
Umur ekonomis bisa dihitung.
Umur ekonomis lebih dari satu tahun.
Harus menjadi sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi using, atau nilainya
menurun karena sebab alamiah.
Dasar perhitungan depresiasi antara lain:
Ongkos awal (biaya pertama aset) P
Umur ekomomis (perkiraan masa manfaat aset) N
Perkiraan nilai sisa dari properti tersebut S
Nilai sisa adalah perkiraan suatu aset pada akhir umur depresiasinya.
Nilai sisa = nilai jual – ongkos pemindahan
Beban depresiasi selama tahun t Dt
Nilai buku (book value) pada akhir tahun ke-t BVt
Rumus umum depresiasi adalah sebagai berikut:
BVt = BVt-1 - Dt BV0 = P BVt = P – ∑j=1
t
D j
Terdapat 5 metode depresiasi yang umum digunakan yaitu:
1) Metode Garis Lurus (SL)
Secara umum perhitungannya adalah:
Karena aset depresiasi dengan jumlah yang sama tiap tahun maka aset tersebut
dikurangi dengan besarnya depresiasi tahunan dikalikan t, atau:
Dengan tingkat depresiasi:
2) Metode Jumlah Digit Tahun (SOYD)
Metode ini membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin
kecil untuk tahun-tahun berikutnya dengan persamaan:
Besarnya SOYD, umur N tahun:
Rumus yang dipakai dalam perhitungan nilai buku:
Dengan tingkat depresiasi:
3) Metode Keseimbangan Menurun (DB)
Menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif
menurun pada tahun-tahun berikutnya. Bisa digunakan bila umur aset lebih dari tiga
tahun.
Dengan persamaan yaitu:
Nilai buku suatu aset (BVt) akan sama dengan suatu nilai (F) setelah t tahun dimana:
Dengan tingkat depresiasi pada saat t:
4) Metode Dana Sinking (SF)
Penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat ke saat berikutnya konsep
nilai waktu dari uang. Besarnya depresiasi lebih kecil di tahun awal tidak
menguntungkan bila ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan.
Besarnya nilai patokan depresiasi akan didepresiasi (P-S) selama N periode ke nilai
seragam tahunan dengan bunga i%, menjadi:
Besarnya depresiasi pada tahun ke-t:
Nilai buku pada periode t adalah nilai awal aset tersebut setelah dikurangi akumulasi
nilai patokan depreisasi maupun bunga:
5) Metode Unit Produksi (UP)
Metode ini didasarkan atas unit produksi atau unit output dari aset atau properti
tersebut. Unit produksi pada prinsipnya dinyatakan berdasarkan:
Output produksi, volume material yang dipindahkan disbanding dengan total
keseluruhan material selama masa pakai alat.
Hari operasi, jumlah hari operasi disbanding ekspektasi total hari operasi masa
pakai.
Proyeksi pendapatan, estimasi pendapatan tahun tertentu disbanding estimasi
pendapatan masa pakai.
Beban depresiasi:
Nilai buku akhir tahun ke-t:
Referensi: dari materi ekonomi teknik Bu Ceria tentang Depresiasi
2. Apa yang anda ketahui mengenai investasi? Faktor-faktor apa saja yang menjadi dasar
perbandingan alternatif investasi?
Jawab:
Pengertian Investasi
Banyak bisnis yang dapat dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, tentu semuanya bertujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di
kemudian hari. Orang membeli sebidang tanah dengan harapan nantinya harga tanah
tersebut menjadi lebih mahal. Orang menyimpan uangnya di bank dengan harapan
mendapatkan bunga dari simpanannya itu. Secara umum, semua tindakan di atas dapat
dikategorikan sebagai tindakan investasi.
Bagi masyarakat modern, kata investasi tentu tidak asing lagi. Bisa jadi setiap hari kita
mendengar kata itu. Sebab, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tidak bersedia
membiarkan asetnya menjadi tidak berkembang dan untuk mengembangkan aset
tersebutlah maka diperlukan investasi. Bagi sebagian masyarakat lainnya, barangkali telah
melakukan investasi tetapi tidak menyadarinya, seperti para petani dan peternak di
pedesaan.
Banyak pakar yang telah merumuskan definisi investasi ini. Sharpe et all (1993),
misalnya, merumuskan investasi dengan pengertian berikut: mengorbankan aset yang
dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan
jumlah yang lebih besar. Sedang Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai komitmen
menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa
mendatang.
Definisi yang lebih lengkap diberikan oleh Reilly dan Brown, yang mengatakan bahwa
investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu ke
masa depan guna mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasi pengorbanan
investor berupa:
1) Keterikatan aset pada waktu tertentu.
2) Tingkat inflasi.
3) Ketidaktentuan penghasilan pada masa mendatang.
Dari definisi yang disampaikan ketiga pakar investasi tersebut kita bisa menarik
pengertian investasi, bahwa untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur
ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana
tersebut pada obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode
(untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang. Selanjutnya, setelah
periode yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa
mendapatkan kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna
mengkompensasi pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown.
Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati
asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu
menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang
disebut risiko. Dengan demikian, selain harus memiliki komitmen mengikatkan dananya,
investor juga harus bersedia menanggung risiko.
Alternatif Investasi
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi, tibalah saatnya melakukan
investasi. Pertanyaan yang muncul kemana kita akan melakukan ivestasi tersebut? Untuk
menjawab pertanyaan ini kita harus mengetahui alternatif-alternatif investasi.
Secara garis besar, lahan investasi secara umum dapat dibagi dua, yaitu real asset
investment and financial asset investment.
Real asset investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor real. Seperti
diketahui, istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan sektor diluar keuangan,
seperti perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya. Dengan demikian, investasi
pada sektor real adalah komitmen mengikatkan aset di luar sektor keuangan. Sebagai
contoh dari real asset investment, misalnya membeli ruko untuk berdagang tekstil atau
barang lainnya, membangun pabrik, membeli apartemen kemudian disewakan, membeli
lukisan untuk dijual kembali dan masih banyak lagi.
Ciri-ciri investasi di sektor real ini adalah perantara tidak mutlak diperlukan dan
informasi bisa didapat secara langsung dari lapangan, karena obyek investasinya bisa
dilihat secara nyata, misalnya mutu bangunan ruko yang kita beli, dapat kita lihat langsung
dari tampilan bangunan-bahan bangunannya baik, warnanya cocok, ukurannya tepat dan
lain sebagainya.
Sedang financial asset investment (investasi di sektor keuangan) atau sering juga
disebut portfolio investment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan
aset pada surat-surat berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit
surat berharga ini beragam,mulai dari individu, perusahaan hingga pemerintah. Demikian
pula dengan jenisnya, sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti utang piutang
antar pribadi hingga produk derivative (turunan) yang rumit, seperti future. Sebagai contoh
investasi pada sektor keuangan ini, misalnya, kita menabung uang di bank, membeli saham,
obligasi atau reksadana.
Ciri-ciri investasi di sektor keuangan yang membedakannya, dengan investasi di sektor
real adalah dalam melakukan investasi perantara mutlak diperlukan, kemudian informasi
hanya bisa didapat dari prospektus, laporan tahuhan atau proposal. Karena manajemen
investasi menyajikan teori-teori tentang Portofolio, maka konsentrasi kita akan kita
curahkan pada investasi di sektor keuangan ini.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut, investasi keuangan juga lebih banyak melibatkan
Profesi, yang untuk bisa menyandang profesi tersebut diperlukan ujian standar profesi. Ini
sangat wajar, karena bisnis di industri keuangan ini lebih mengandalkan kepercayaan,
sehingga untuk melegitimasi kepercayaan tersebut diperlukan standar tertentu.
Kepercayaan ,menjadi sangat penting karena “KOMODITI” yang menjadi obyek transaksi
adalah "barang" tak berwujud, yaitu hanya berupa kertas yang memuat pernyataan bahwa
pemiIik kertas tersebut memiliki hak tagih/bayar kepada penerbitnya. Bahkan dalam
sistem perdagangan tanpa warkat (scriptless trading), atas saham-saham di BEJ (Bursa
Efek Jakarta) investor sudah tidak lagi melihat wujud saham secara fisik, melainkan hanya
laporan perusahaan pialang mengenai perubahan jumlah saham dan nilainya, tak ubahnya
seperti kita menerima laporan rekening koran dari bank setiap bulan (Widoatmodjo,
2004).
Perbandingan Alternatif Investasi
Alternatif Modal Pengembalian Resiko Arus DanaSektor Riil - Besar
- 100% tertanamTinggi, jika berhasil Tinggi Lambat
Properti (termasuk sektor riil)
- Besar- 100% tertanam
Bervariasi, tergantung lokasi
- Rendah- Sulit dikendalikan karena tergantung faktor eksternal
Lambat
Produk perbankan (pasar uang)
- Bervariasi- 100% tertanam
Rendah - Rendah- Investor pasif
- Agak lambat- Ada jatuh tempo
Asuransi - Kecil- 100% tertanam
Rendah, tapi lebih tinggi dari perbankan
- Tinggi- Investor pasif- Sulit dikendalikan sendiri
- Lambat- Investasi jangka panjang
Saham (pasar modal)
- Bervariasi- 100% tertanam atau margin
Tinggi Tinggi Cepat
Pasar Berjangka
- Bervariasi- Margin (4-10% dari nilai investasi)
- Sangat tinggi- Two way side (dapat mengambil keuntungan baik harga naik/turun)
- Tinggi- Dapat dikendalikan sendiri
Sangat cepat
Teknik Memilih Investasi
Setelah kita mengetahui alternatif investasi, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
caranya memilih alternatif investasi yang begitu banyak itu? Jika Anda sudah memutuskan
ingin berinvestasi, dalam memilih investasi paling tidak Anda harus mempertimbangkan
empat faktor penting, yaitu modal, tingkat pengembalian, tingkat resiko, dan arus dana.
a. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah berapa banyak dana yang kita perlukan untuk
bisa melakukan investasi sampai kita dapat memperoleh keuntungan yang melebihi
dari investasi yang kita keluarkan. Prinsipnya, semakin kecil modal yang diperlukan
semakin baik bagi investor.
b. Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian adalah berapa persen keuntungan yang bisa diperoleh dari
modal yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi tingkat
pengembalian dan semakin cepat jangka waktunya semakin baik bagi investor.
c. Tingkat resiko
Resiko adalah berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi
jumlah modal kita dan bahkan menghabiskan modal kita. Semakin kecil tingkat
resikonya semakin baik bagi investor.
d. Arus dana
Arus dana yang berupa seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik dapat
kita tarik dari modal yang telah kita setor. Semakin cepat semakin baik bagi investor.
Selain keempat faktor penting tersebut ada juga faktor-faktor lain yang perlu
dipertimbangkan seperti biaya investasi, informasi, waktu, perdagangan, likuiditas pasar,