8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
1/17
Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia
A.Anatomi Fisioligi
1.Tibia (tulang kering)
Tulang ini termasuk tulang panjang, sehingga terdiri dari tiga bagian:
1. Epiphysis proimalis (ujung atas)
!agian ini melebar se"ara trans#ersal dan memiliki permukaan sendi superior pada
tiap "ondylus, yaitu "ondylus medial dan "ondylus lateral. $itengah%tengahnya
terdapat suatu peninggian yang disebut eminenta inter"ondyloidea.
&. $iaphysis ("orpus)
Pada penampang melintang merupakan segitiga dengan pun"aknya menghadap ke
muka, sehingga "orpus mempunyai tiga sisi yaitu margo anterior (di sebelah muka),
margo medialis (di sebelah medial) dan "rista interossea (di sebelah lateral) yangmembatasi 'a"ies lateralis, 'a"ies posterior dan 'a"ies medialis.Fa"ies medialis
langsung terdapat dibaah kulit dan margo anterior di sebelah proimal.
. Epiphysis distalis (ujung baah)
*e arah medial bagian ini kuat menonjol dan disebut maleolus medialis (mata kaki).
Epiphysis distalis mempunyai tiga dataran sendi yaitu dataran sendi yang #ertikal
('a"ies arti"ularis melleolaris), dataran sendi yang hori+ontal ('a"ies arti"ularis
in'erior) dan disebelah lateral terdapat "ekungan sendi (in"isura 'ibularis).
&. Fibula
erupakan tulang yang panjang, langsing, terletak di sebelah lateral tibia. Epiphysis
proimalis membulat disebut "apitulum 'ibulae. *e arah proimal merun"ing menjadiape. Pada "apitulum terdapat dua dataran sendi yang disebut 'a"ies arti"ularis
"apitulli 'ibulae, untuk bersendi dengan tibia. Pada "orpus terdapat empat buah
"rista yaitu, "rista lateralis, "rista anterior, "rista medialis dan "rista interosssea.
$atarannya ada tiga buah yaitu 'a"ies lateralis, 'a"ies medialis dan 'a"ies posterior.
Pada bagian distal ke arah lateral membulat menjadi maleolus lateralis.
Fisiologi
enurut Long, !.-, 'ungsi tulang se"ara umum yaitu :
1. enahan jaringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh.
&. elindungi organ%organ tubuh ("ontoh:tengkorak melindungi otak). ntuk pergerakan (otot melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak).
/. erupakan gudang untuk menyimpan mineral ("ontoh kalsium dan pos'or)
0. ematopoiesis (tempat pembuatan sel darah merah dalam sum%sum tulang).
enurut Pri"e, 2yl#ia 3nderson, Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi
oleh mineral dan hormon :
1. *alsium dan pos'or tulang mengandung 44 5 kalsium tubuh dan 46 5 pos'or.
*onsentrasi kalsium dan pos'or dipelihara hubungan terbalik, kalsitonin dan hormon
paratiroid bekerja untuk memelihara keseimbangan.
&. *alsitonin diproduksi oleh kelenjar tiroid dimana juga tirokalsitonin yang memiliki
e'ek untuk mengurangi akti#itas osteoklast, untuk melihat peningkatan akti#itasosteoblast dan yang terlama adalah men"egah pembentukan osteoklast yang baru.
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
2/17
7itamin $ mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang. $alam jumlah besar
#itamin $ dapat menyebabkan absorbsi tulang seperti yang terlihat dalam kadar
hormon paratiroid yang tinggi. !ila tidak ada #itamin $, hormon paratiroid tidak akan
menyebabkan absorbsi tulang sedang #itamin $ dalam jumlah yang sedikit
membantu klasi'ikasi tulang dengan meningkatkan absorbsi kalsium dan pos'at oleh
usus halus.
/.Paratiroid ormon, mempunyai e'ek langsung pada mineral tulang yang
menyebabkan kalsium dan pos'at diabsorbsi dan bergerak melalui serum.
Peningkatan kadar paratiroid hormon se"ara perlahan%lahan menyebabkan
peningkatan jumlah dan akti#itas osteoklast sehingga terjadi demineralisasi.
Peningkatan kadar kalsium serum pda hiperparatiroidisme dapat menimbulkan
pembentukan batu ginjal.
0.8roth ormon (hormon pertumbuhan), disekresi oleh lobus anterior kelenjar
pituitary yang bertanggung jaab dalam peningkatan panjang tulang dan penentuan
jumlah matriks tulang yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.
9.8luikokortikoid, adrenal glukokortikoid mengatur metabolisme protein. ormon ini
dapat meningkatkan atau menurunkan katabolisme untuk mengurangi atau
meningkatkan matriks organ tulang dan membantu dalam regulasi absorbsi kalsium
dan pos'or dari usus ke"il.
.Estrogen menstimulasi akti'itas osteoblast. Penurunan estrogen setelah
menopause mengurangi akti'itas osteoblast yang menyebabkan penurunan matriks
organ tulang. *lasi'ikasi tulang berpengaruh pada osteoporosis yang terjadi pada
anita sebelum usia 90 tahun namun matriks organiklah yang merupakan penyebab
dari osteoporosis.
3.$e'inisi
Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang, retak atau patahnya tulang yang
utuh, yang biasanya di sebabkan oleh trauma;rudapaksa atau tenaga 'isik yang di
tentukan jenis dan luas trauma.(lukman &66,hal &9)
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan atau tulang
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (3ri' ansjoer, &666, hal /9).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. (!runner < 2uddath, &66&, hal &0).
Patah batang tibia merupakan 'raktur yang sering terjadi dibanding 'raktur batang
tulang panjang lainnya. (2jamjuhidajat < =im de >ong, &66/, hal ??9)
B.Etiologi
Fraktur disebabkan oleh :(3ri' utta@in, &66?, hal 6)
a.Trauma langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang. al tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya 'raktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi
biasanya bersi'at komuniti dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
b.Trauma tidak langsung
3pabila trauma dihantarkan kedaerah yang lebih jauh dari daerah 'raktur, trauma
tersebut disebut trauma tidak langsung. isalnya jatuh dengan tangan ekstensi
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
3/17
dapat menyebabkan 'raktur pada kla#ikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan
lunak tetap utuh.
Fraktur juga dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan
puntir mendadak, dan kontraksi otot ekstrim. (!runner < 2uddart, &66&, hal &0)
Fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebih oleh tulang (
lukman &66,hal &9)
>enis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh :
1) 3rah, ke"epatan dan kekuatan dari tenaga yang melaan tulang
&) sia penderita
) *elenturan tulang
/) >enis tulang
$engan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau
tumor biasanya menyebabkan patah tulang
C.Patofisiologi
Fraktur dapat terjadi karena trauma ; rudapaksa sehingga dapat menimbulkan luka
terbuka dan tertutup. Fraktur luka terbuka memudahkan mikroorganisme masuk
kedalam luka tersebut dan akan mengakibatkan terjadinya in'eksi.
Pada 'raktur dapat mengakibatkan terputusnya kontinuitas jaringan sendi, tulang
bahakan kulit pada 'raktur terbuka sehingga merangsang no"iseptor sekitar untuk
mengeluarkan histamin, bradikinin dan prostatglandin yang akan merangsang
serabut 3%delta untuk menghantarkan rangsangan nyeri ke sum%sum tulang
belakang, kemudian dihantarkan oleh serabut%serabut sara' a'eren yang masuk ke
spinal melalu Adorsal rootB dan sinaps pada dorsal horn. Cmpuls%impuls nyeri
menyeberangi sum%sum belakang pada interneuron%interneuron dan bersambung
dengan jalur spinal asendens, yaitu spinothalami" tra"t (2TT) dan spinoreti"uler tra"t
(2DT). 2TT merupakan sistem yang diskriminati' dan membaa in'ormasi mengenai
si'at dan lokasi dari stimulus kepada thalamus kemudian ke korteks untuk
diinterpretasikan sebagai nyeri.
yeri bisa merangsang susunan syara' otonom mengakti'asi norepinephrin, sarap
msimpatis terangsang untuk mengakti'asi D32 di hipothalamus mengakti'kan kerja
organ tubuh sehingga DE menurun menyebabkan gangguan tidur.
3kibat nyeri menimbulkan keterbatasan gerak (imobilisasi) disebabkan nyeri
bertambah bila digerakkan dan nyeri juga menyebabkan enggan untuk bergerak
termasuk toiletening, menyebabkan penumpukan 'aeses dalam "olon. -olon
mereabsorpsi "airan 'aeses sehingga 'aeses menjadi kering dan keras dan timbul
konstipasi.
Cmobilisasi sendiri mengakibatkan berbagai masalah, salah satunya dekubitus, yaitu
luka pada kulit akibat penekanan yang terlalu lama pada daerah bone promenen"e.
Perubahan struktur yang terjadi pada tubuh dan perasaan an"aman akan integritas
stubuh, merupakan stressor psikologis yang bisa menyebabkan ke"emasan.
Terputusnya kontinuitas jaringan sendi atau tulang dapat mengakibatkan "edera
neuro #askuler sehingga mengakibatkan oedema juga mengakibatkan perubahan
pada membran al#eolar (kapiler) sehingga terjadi pembesaran paru kemudian terjadi
kerusakan pada pertukaran gas, sehingga timbul sesak na'as sebagai kompensasi
tubuh untk memenuhi kebutuhan oksigen.
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
4/17
D.Klasifikasi
Penampikan'raktur dapat
sangat ber#ariasi
tetapi untuk
alasan yang
praktis , dibagi
menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
a. !erdasark
an si'at 'raktur.
1). Faktur Tertutup (-losed),
bila tidak terdapat
hubungan antara
'ragmen tulang
dengan dunia
luar, disebut juga
'raktur bersih
(karena kulit
masih utuh) tanpa
komplikasi.&). Fraktur
Terbuka
Rudapaksa atau trauma berat Penyakit (Osteoporosis)
Adanya hubungan
dengan dunia luar
↓Organisme
merugikan mudah
masuk
↓
Resikoinfeksi
Fraktur
↓
Luka terbuka
↓
Terputusnya kontinuitas jaringan
↓
yeri saat digerakandan keengganan bergerak
↓
!erusakan mobilitas fisik
↓
"obilisasi sekret terganggu
↓
!erusakanpertukarangas
"erangsa
ng
no#i#epto
r sekitar
untuk
mengelua
rka
histamin$
bradikini
n$ prostagla
ndin
↓
yeri
dihantark
an
melalui
%erabut
A-delta d
an
↓&edera 'askuler$
pembentukan
trombus
↓
Oedema
↓
↓
perubahan aliran
darah
↓
Perubahan membran
Al'eolar (kapiler)
↓
edema paru↓
kerusakanpertukaran
gas
Penekanan
yang terlalu
lama
↓
%irkulasi darah
terganggu
↓
Pemenuhan
nutrisi dan
Oke jaringan
menurun↓
s#hemia
↓
ekrosis
jaringan
↓
↓
An#aman
integritas
↓
%tressor
Tirah baring
yang #ukup
lama
↓
*ising usus
menurun
↓
Retensi
fae#es dalam
#olon
↓&airan fae#es
direabsorpsi
oleh #olon
↓
fae#es kering
↓
!onstipasi
%umsum
tulang
belakang
↓
%erabut
saraf
aferen
↓
%pinal
melalui
sinap padadors
al
root dan
sinap
padadors
al horn
↓
%pinal
assenden
(%TT+%R
T)
↓
Thalamus
,isfungsieuro'as
kuler
,ekubitus
Timbul
yeri
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
5/17
(pen;-ompound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara 'ragmen tulang
dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.
b. !erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan 'raktur.
1). Fraktur *omplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada 'oto.
&). Fraktru Cnkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang
seperti:
a) air Line Fraktur (patah retidak rambut)
b) !u"kle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan
kompresi tulang spongiosa di baahnya.
") 8reen 2ti"k Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya
yang terjadi pada tulang panjang.
". !erdasarkan bentuk garis patah dan hubbungannya dengan mekanisme
trauma.
1). Fraktur Trans#ersal: 'raktur yang arahnya melintang pada tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
&). Fraktur blik: 'raktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga.
). Fraktur 2piral: 'raktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang
disebabkan trauma rotasi.
/). Fraktur *ompresi: 'raktur yang terjadi karena trauma aksial 'leksi yang
mendorong tulang ke arah permukaan lain.
0). Fraktur 3#ulsi: 'raktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot
pada insersinya pada tulang.
d. !erdasarkan jumlah garis patah.
1) Fraktur *omuniti': 'raktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
&) Fraktur 2egmental: 'raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
) Fraktur ultiple: 'raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada
tulang yang sama.
e. !erdasarkan pergeseran 'ragmen tulang.
1). Fraktur ndispla"ed (tidak bergeser): garis patah lengkap ttetapi kedua
'ragmen tidak bergeser dan periosteum nasih utuh.
&). Fraktur $ispla"ed (bergeser): terjadi pergeseran 'ragmen tulang yang juga
disebut lokasi 'ragmen, terbagi atas:
a) $islokai ad longitudinam "um "ontra"tionum (pergeseran searah sumbu dan
o#erlapping).
b) $islokasi ad aim (pergeseran yang membentuk sudut).
") $islokasi ad latus (pergeseran dimana kedua 'ragmen saling menjauh).
'. Fraktur *elelahan: 'raktur akibat tekanan yang berulang%ulang.
g. Fraktur Patologis: 'raktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang.
Pada 'raktur tertutup ada klasi'ikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan
lunak sekitar trauma, yaitu:
a. Tingkat 6: 'raktur biasa dengan sedikit atau tanpa "eddera jaringan lunak
sekitarnya.
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
6/17
b. Tingkat 1: 'raktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan
subkutan.
". Tingkat &: 'raktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian
dalam dan pembengkakan.
d. Tingkat : "edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan
an"aman sindroma kompartement.
(3pley, 3. 8raham, 144, anderson, .3, 144&, !la"k, >., 1440, Cgnata#i"ius,
$onna $, 1440, sari, E,144, ansjoer, 3ri', et al, &666, Pri"e, 2yl#ia 3, 1440,
dan Deksoprodjo, 2oelarto, 1440)
E.Manifestasi Klinis
enurut !runner dan 2uddart (&66&G &0?) ani'estasi klinis 'raktur adalah
nyeri, hilangnya 'ungsi, de'ormitas, pemendekan ekstermitas, krepitus,
pembengkakan lokal, dan perubahan arna.
1.yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai 'ragmen tulang diimobilisasi.
2pasme otot yang menyertai 'raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang
diran"ang untum meminimalkan gerakan antar 'ragmen tulang.
&. 2etelah terjadi 'raktur, bagian%bagian yang tak dapat digunakan dan "enderung
bergerak se"ara alamiah (gerakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti
normalnya. Pergeseran 'ragmen pada 'raktur lengan atau tungkai menyebabkan
de'ormitas (terliahat maupun teraba) ekstermitas yang bisa diketahui dengan
membandingkan ekstermitas yang normal. Ekstermitas tak dapat ber'ungsi dengan
baik karena 'ungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya
otot.
. Pada 'raktur tulang panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat diatas dan baah tempat 'raktur. Fragmen sering saling
melengkapi satu sama lain sampai &,0%0"m (1%& in"hi).
/.2aat ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan
krepitus yang teraba akibat gesekan antara 'ragmen satu dengan lainnya. ji
kreptus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang lebih berat.
0. Pembengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit terjadi sebagi akibat trauma
dan perdarahan yang mengikuti 'raktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa
jam atau "edera.
F.Komplikasi
!runner dan 2uddarth (&66&G &90) membagi komplikasi 'raktur kedalam empat
ma"am, antara lain :
1. 2yok hipo#olemik atau traumatik yang terjadi karena perdarahan dan kehilangan
"airan ekstra sel kejaringan yang rusak.
&. 2indrome emboli lemak (terjadi dalam &/ sampai & jam setelah "edera). !erasal
dari sumsum tulang karena perubahan tekanan dalam tulang yang 'raktur
mendorong molekul%molekul lemak dari sumsum tulang masuk ke sistem sirkulasi
darah ataupun karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres.
. 2indrom *ompartemen terjadi karena per'usi jaringan dalam otot kurang dari
yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Cni bisa diakibatkan karna:
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
7/17
a. Penurunan ukuran kompartemen otot karena 'asia yang membungkus otot terlalu
ketat atau gips atau balutan yang terlalu menjerat
b. Peningkatan isi kompartemen otot karena edema.
/. Tromboemboli, in'eksi dan *oagulopati Cntra#askuler $esiminata (*C$)
G.Pemeriksaan Penunjang
a.Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi ; luasnya 'raktur trauma
b.2"an tulang, tomogram, s"an -T ; DC : memperlihatkan 'raktur, juga dapat
digunakan untuk mengidenti'ikasi kerusakan jaringan lunak.
" 3rteriogram : dilakukan bila kerusakan #askuler di"urigai.
d.itung daerah lengkap : T mungkin meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menurun
( pendarahan sel darah putih adalah respon stress normal setelah trauma).
e.*reatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.
($oenges, &666 : 9&
H.Penatalaksanaan
enurut Pri"e, 2yl#ia 3nderson, alih bahasa Peter 3nugerah, (144/:11?), empat
konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada aktu menangani 'raktur :
1. Dekognisi, menangani diagnosis pada tempat kejadian ke"elakaan dan kemudian
dibaa ke rumah sakit.
&. Deduksi, reposisi 'ragmen%'ragmen 'raktur semirip mungkin dengan keadaan letak
normal, usaha%usaha tindakan manipulasi 'ragmen%'ragmen tulang yang patah
sedapat mungkin untuk kembali seperti letak asalnya.
.Detensi, menyatakan metoda%metoda yang dilaksanakan untuk menahan 'ragmen%
'ragmen tersebut selama penyembuhan.
/.Dehabilitasi, dimulai segera setelah dan sesudah dilakukan bersamaan
pengobatan 'raktur, untuk menghindari atropi otot dan kontraktur sendi.
Penatalaksanaan klien dengan 'raktur dapat dilakukan dengan "ara :
1. Traksi
Haitu penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh dengan memberikan
beban yang "ukup untuk penarikan otot guna meminimalkan spasme otot,
mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tubuh, untuk memobilisasi 'raktur dan
mengurangi de'ormitas.
&. Fiksasi interna
Haitu stabilisasi tulang yang patah yang telah direduksi dengan skrup, plate, paku
dan pin logam dalam pembedahan yang dilaksanakan dengan teknik aseptik.
. Deduksi terbuka
Haitu melakukan kesejajaran tulang yang patah setelah terlebih dahulu dilakukan
'iksasi dan pemanjangan tulang yang patah.
/. 8ips
3dalah 'iksasi eksterna yang sering dipakai terbuat dari plester o#aria, 'iber dan
plastik.
I.Penatalaksanaan Keperawatan
Pengkajian
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
8/17
Pengkajian adalah tahap aal dari proses keperaatan dan tahap yang
paling enentukan bagi tahap berikutnya. *egiatan dalam pengkajian adalah
pengumpulan data (Rahmah, Nikmatur dan Saiful walid. 2009; 24).
1. Pengumpulan $ata
Pengumpulan data merupakan proses yang berisikan status kesehatan klien dengan
menggunakan teknik anamnesis (autoanamnesa dan aloanamnesa) dan obser#asi.
a. !iodata *lien
1) Cdentitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin perlu dikaji karena biasanya
laki%laki lebih rentan terhadap terjadinya 'raktur akibat ke"elakaan bermotor,
pendidikan, pekerjaan, agama, suku;bangsa, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, diagnosa medis, nomor medrek dan alamat.
&) Cdentitas penanggung jaab meliputi : nama, umur, pekerjaan, agama,
pendidikan, suku;bangsa, alamat, hubungan dengan klien.
b. Diayat *esehatan
1) *eluhan utama
*eluhan utama adalah alasan klien masuk rumah sakit yang dirasakan saat
dilakukan pengkajian yang ditulis dengan singkat dan jelas, dua atau tiga kata yang
merupakan keluhan yang membuat klien meminta bantuan pelayanan kesehatan.
&) Diayat *esehatan 2ekarang
erupakan penjelasan dari permulaan klien merasakan keluhan sampai dengan
dibaa ke rumah sakit dan pengembangan dari keluhan utama dengan
menggunakan PID2T.
P (Provokative/Palliative), apa yang menyebabkan gejala bertambah berat dan apa
yang dapat mengurangi gejala.
I (ualit!/uantit! ), bagaimana gejala dirasakan klien dan sejauh mana gejala
dirasakan.
D (Re"ion/Radiation) dimana gejala dirasakan J apakah menyebarJ apa yang
dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala tersebut J
2 (Saferit!/S#ale), seberapa tingkat keparahan gejala dirasakanJ Pada skala
berapaJ
$ ($imin"), berapa lama gejala dirasakan J kapan tepatnya gejala mulai dirasakan,
apakah ada perbedaan intensitas gejala misalnya meningkat di malam hari.
) Diayat *esehatan $ahulu
Tanyakan mengenai masalah%masalah seperti adanya riayat trauma, riayat
penyakit tulang seperti osteoporosis, osteomala"ia, osteomielitis, gout ataupun
penyakit metabolisme yang berhubungan dengan tulang seperti diabetes mellitus
(lapar terus%menerus, haus dan ken"ing terusKmenerus), gangguan tiroid dan
paratiroid.
/) Diayat *esehatan *eluarga
al yang perlu dikaji adalah apakah dalam keluartga klien terdapat penyakit
keturunan ataupun penyakit menular dan penyakit%penyakit yang karena lingkungan
yang kurang sehat yang berdampak negati' pada kesehatan anggota keluarga
termasuk klien.
". Pemeriksaan Fisik
$ilakukan dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
terhadap berbagai sistem tubuh.
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
9/17
1) *eadaan mum
*lien yang mengalami immobilisasi perlu dilihat dalam hal penampilan, postur tubuh,
kesadaran, gaya berjalan, kelemahan, kebersihan dirinya dan berat badannya.
&) 2istem Perna'asan
!entuk hidung, ada atau tidaknya sekret, P- (Perna'asan -uping idung),
kesimetrisan dada dan perna'asan, suara na'as dan 'rekensi na'as. Pengaturan
pergerakan perna'asan akan mengakibatkan adanya retraksi dada akibat kehilangan
koordinasi otot. Ekspansi dada menjadi terbatas karena posisi berbaring akibatnya
#entilas paru menurun sehingga dapat menimbulkan atelektasis. 3kumulasi sekret
pada saluran perna'asan mengakibatkan terjadinya penurunan e'isiensi siliaris yang
dapat menyebabkan pembersihan jalan na'as yang tidak e'ekti'. *elemahan pada
otot perna'asan akan menimbulkan mekanisme batuk tidak e'ekti'.
) 2istem *ardio#askuler
=arna konjungti#a pada 'raktur, terutama 'raktur terbuka akan terlihat pu"at
dikarenakan banyaknya perdarahan yang keluar dari luka, terjadi peningkatan
denyut nadi karena pengaruh metabolik, endokrin dan mekanisme keadaaan yang
menghasilkan adrenergik sereta selain itu peningkatan denyut jantung dapat
diakibatkan pada klien immobilisasi. rthostatik hipotensi biasa terjadi pada klien
immobilisasi karena kemampuan sistem syara' otonom untuk mengatur jumlah
darah kurang. Dasa pusing saat bangun bahkan dapat terjadi pingsan, terdapat
kelemahan otot. 3da tidaknya peningkatan >7P (%u"ular &ena Pre''ure), bunyi
jantung serta pengukuran tekanan darah. Pada daerah peri'er ada tidaknya oedema
dan arna pu"at atau sianosis.
/) 2istem Pen"ernaan
*eadaan mulut, gigi, bibir, lidah, kemampuan menelan, peristaltik usus dan na'su
makan. Pada klien 'raktur dan dislokasi biasanya diindikasikan untuk mengurangi
pergerakan (immobilisasi) terutama pada daerah yang mengalami dislokasi hal ini
dapat mengakibatkan klien mengalami konstipasi.
0) 2istem 8enitourinaria
3da tidaknya pembengkakan dan nyeri daerah pinggang, palpasi #esika urinaria
untuk mengetahui penuh atau tidaknya, kaji alat genitourinaria bagian luar ada
tidaknya benjolan, lan"ar tidaknya pada saat klien miksi serta arna urine. Pada
klien 'raktur dan dislokasi biasanya untuk sementara aktu jangan dulu turun dari
tempat tidur, dimana hal ini dapat mengakibatkan klien harus !3* ditempat tidur
memaskai pispot sehingga hal ini menambah terjadinya susah !3* karena klien
tidak terbiasa dengan hal tersebut.
9) 2istem uskuloskeletal
$erajat Dange ' otion pergerakan sendi dari kepala sampai anggota gerak
baah, ketidaknyamanan atau nyeri ketika bergerak, toleransi klien aktu bergerak
dan obser#asi adanya luka pada otot akibat 'raktur terbuka, tonus otot dan kekuatan
otot. Pada klien 'raktur dan dislokasi dikaji ada tidaknya penurunan kekuatan, masa
otot dan atropi pada otot. 2elain itu dapat juga ditemukan kontraktur dan kekakuan
pada persendian.
) 2istem Cntegumen
*eadaan kulit, rambut dan kuku. Pemeriksaan kulit meliputi tekstur, kelembaban,
turgor, arna dan 'ungsi perabaan. Pada klien 'raktur dan dislokasi yang
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
10/17
immobilisasi dapat terjadi iskemik dan nekrosis pada jaringan yang tertekan, hal ini
dikarenakan aliran darah terhambat sehingga penyediaan nutrisi dan oksigen
menurun.
?) 2istem Persyara'an
engkaji 'ungsi serebral, 'ungsi syara' "ranial, 'ungsi sensorik dan motorik sertsa
'ungsi re'leks.
d. Pola 3kti#itas 2ehari%hari
1) Pola utrisi
*ebiasaan makan klien sehari%hari dan kebiasaan makan%makanan yang
mengandung kalsium yang sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan tulang
dan kebiasaan minum klien sehari%hari, meliputi 'rekensi, jenis, jumlah dan
masalah yang dirasakan.
&) Pola Eliminasi
*ebiasaan !3! dan !3* klien, apakah berpengaruh terhadap perubahan sistem
tubuhnya yang disebabkan oleh 'raktur.
) Pola Cstirahat Tidur
*ebiasaan klien tidur sehari%hari, apakah terjadi perubahan setelah mengalani
'raktur.
/) Personal ygiene
*ebiasaan mandi, "u"i rambut, gosok gigi dan memotong kuku perlu dkaji sebelum
klien sakit dan setelah klien diraat dirumah sakit.
0) Pola 3kti#itas
2ejauh mana klien mampu berakti#itas dengan kondisinya saat ini dan kebiasaan
klien berolah raga seaktu masih sehat.
e. 3spek Psiko 2osial 2piritual
1) $ata Psikologis Pengkajian psikologis yang dilakukan pada klien dengan
'raktur pada dasarnya sama dengan pengkajian psikososial dengan gangguan
sistem lain yaitu mengenai konsep diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri
dan identitas diri). Pada klien 'raktur adanya perubahan yang kurang ajar dalam
status emosional, perubahan tingkah laku dan pola koping yang tidak e'ekti'.
&) $ata sosial
Pada data sosial yang dikaji adalah hubungan klien dengan keluarga dan hubungan
klien dengan petugas pelayanan kesehatan.
) $ata 2piritual
Perlu dikaji agama dan kepribadiannya, keyakinan dan harapan yang merupakan
aspek penting untuk penyembuhan penyakitnya.
'. $ata Penunjang
enurut $oengoes et. al (&66&:9&), pemeriksaaan diagnostik yang biasa
dilakukan pada pasien dengan 'raktur:
1) Pemeriksaan rontgen
enentukan lokasi;luasnya 'raktur;trauma.
&) -omputed Tomography (-T%2-3).
emperlihatkan 'raktur dan dislokasi, dapat digunakan untuk mengidenti'ikasi
kerusakan jaringan lunak dan untuk mengetahui lokasi dan panjangnya patah tulang
didaerah yang sulit die#aluasi.
) 3rteriogram
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
11/17
$ilakukan bila di"urigai terdapat kerusakan #askuler.
/) Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar haemoglobin yang biasanya lebih rendah
karena perdarahan akibat trauma. ematokrit mungkin meningkat atau menurun
(perdarahan bermakna pada sisi 'raktur atau organ jauh dari trauma multiple).
*reatinin (trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal). Pro'il
koagulasi (perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, tran'usi multipel atau
"edera hati).
&. 3nalisa $ata
$ata yang sudah dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan masalahnya
kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel yang terdiri dari nomer, data yang
terdiri dari data subjekti' dan objekti', etiologi dan masalah, sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan berupa masalah keperaatan yang nantinya akan menjadi
diagnosa keperaatan.
Diagnosa Keperawatan
$oenges et.al (&666G 9&%0) merumuskan delapan diagnosa keperaatan,
!runner dan 2uddarth (&66&G &9) merumuskan tiga diagnosa keperaatan yang
dapat terjadi pada 'raktur tertutup dan Engram, !arbara (1444G &9?%&1)
merumuskan lima diagnosa keperaatan pada klien dengan 'raktur.
$ari tiga pendapat tersebut dapat di simpulkan baha diagnosa keperaatan
yang mungkin mun"ul pada gangguan sistem muskuloskeletal dengan 'raktur
adalah:
1. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan 'ragmen tulang,
"edera pada jaringan lunak, alat traksi;imobilisasi
&. *erusakan mobilitas 'isik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuskuler.
. Desiko in'eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan
lingkungan akibat 'raktur terbuka, 'iksasi en eksternal.
/. Desiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi dan
terpasangnya alat 'iksasi.
0. Desiko dis'ungsi euro#askuler berhubungan dengan "edera #askuler
Perenanaan
1. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan 'ragmen tulang,
"edera pada jaringan lunak, alat traksi;imobilisasi
Tupan : yeri hilang.
Tupen : 2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari di harapkan
nyeri berkurang, dengan kriteria :
a. *lien mengatakan nyeri berkurang.
b. 2kala nyeri menjadi & dari skala nyeri 6%0
". Tanda%tanda #ital dalam batas normal ( T$ 1&6;?6 mmgG DD 19%
&/ ;menitG 96%?6 ;menitG 2 9,0%,06 -).
d. *lien dapat melakukan teknik distraksi dan relaksasi yang tepat.
Den"ana :
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
12/17
!a"el #.$
%&eri akut "er'u"ungan (engan spasme otot) gerakan fragmen tulang) e(era
pa(a jaringan lunak) alat traksi*imo"ilisasi
Cnter#ensi Dasionalisasi
Pertahankan imobilisasi
bagian yang sakit dengan
tirah baring, gips, pembebat,
traksi.
Tinggikan dan sokong
ekstremitas yang mengalami
luka;'raktkur.
*aji tngkat nyeri klien
Lakukan tekhnik distraksi
dengan "ara mengajak klien
berbin"ang%bin"ang
!erikan alternati' tindakan
kenyamanan, "ontoh pijatan,
pijatan punggung, perubahan
posisi.
Lakukan dan aasi latihan
rentang gerak pasi';akti'.
$orong klien untuk
menggunakan teknik
manajemen stres, "ontoh
relaksasi progresi', latihan
napas dalam, imajinasi
#isualisasi. 2entuhan
terapeutik.
a. enghilangkan nyeri dan
men"egah kesalahan posisi
tulang;tegangan jaringan yang
"edera.
b. ntuk meingkatkan aliran darah
balik #ena, menurunkan edema,
menurunkan nyeri.
". $engan menkaji tingkat nyeri
klien untuk kee'ekti'an
pengaasan inter#ensi. Tingkat
ansietas dapat mempengaruhi
persepsi;reaksi terhadap nyeri.
d. $engan melakukan teknik
distraksi pada klien dengan "ara
berbin"ang%bin"ang, dapat
mengalihkan perhatian klien tidak
hanya tertuju pada nyeri.
e. eningkatkan sirkulasi umum G
msnurunkan area tekanan lokal
dan kelelahan otot.
'. empertahankan
kekuatan;mobilitas otot yang sakit
dan memudahkan resolasi
in'lamasi pada jaringan yang
"edera.
g. em'okuskan kembali perhatian,
meningkatkan rasa kontrol, dan
dapat meningkatkan kemampuan
koping dalam manajemen nyeri,
yang mungkin menetap untuk
periode lebih lama.
2umber: $oenges et. al. (&666, hal 90) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk
Peren#anaanan Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta.
&. *erusakan mobilitas 'isik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuskuler.
Tupan : Cmmobilisasi 'isik tidak terjadi.
Tupen :2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari diharapkan
dapat melakukan mobilitas 'isik dengan bantuan minimal, denngan *riteria
hasil :a. *lien mampu meningkatkan;mempertahankan mobilitas pada paling tinggi.
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
13/17
b. *lien mampu mempertahankan posisi 'ungsional.
". *lien mampu meningkatkan kekuatan;'ungsi yang sakit dan;
mengkompensasi bagian tubuh.
d. *lien mampu menunjukan kemampuannya.
Den"ana :
!a"el #.+
Kerusakan mo"ilitas fisik "er'u"ungan (engan kerusakan rangka
neuromuskuler .
Cnter#ensi Dasionalisasi
Lakukan rentang gerak
akti' pada anggota gerak sehat
sedikitnya / kali;hari
b. Lakukan latihan rentang
gerak pasi' pada anggota gerak
yang sakit dengan hati%hati, dan
sangga ekstrimitas yang 'raktur.
". bah posisi setiap &%/ jam
d. Tingkatkan latihan gerak
se"ara perlahan.
ari kedua post op, klien
bisa duduk di tempat tidur
dengan nyaman
ari ketiga post op, klien
bisa turun dari tempat tidur dan
jalan%jalan di sekitar dengan
tangan yang 'raktur disangga
a. en"egah;menurunkan insiden
komplikasi kulit, menghindari spasme
otot, dan gerak akti' meningkatkan
kemandirian dalam pergerakkan
b. 8erak pasi' dapat men"egah
kontraktur, dan dengan "ara
disangga, agar tidak terjadi
pergeseran pada tulang yang 'raktur
". elan"arkan sirkulasi sehingga
memper"epat penyembuhan serta
men"egah;menurunkan insiden
komplikasi kulit.
d. Dentang grak se"ara bertahap
dimungkinkan tidak menyebabkan
keterkejutan pada klien
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
14/17
2umber: $oenges et. al. (&666, hal 94) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk
Peren#anaan
an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta
. Desiko in'eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan
lingkungan akibat 'raktur terbuka, 'iksasi en eksternal.
Tupan : Cn'eksi tidak terjadi.
Tupen : 2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari, diharapkan
tanda%tanda in'eksi tidak terjadi, dengan *riteria :
a. Tidak ditemukannya tanda K tanda in'eksi.
b. Tanda #ital terutama suhu tidak terjadi peningkatan atau dalam batas
normal.
". Leukosit normal (/.666 K 16.666)
Den"ana :
!a"el #.,
-esiko infeksi "er'u"ungan (engan kerusakan kulit (an terpajann&a (engan
lingkungan aki"at fraktur ter"uka) fiksasi pen eksternal
1. bser#asi luka untuk pembentukan
bula, krepitasi, perubahan arna kulit,
bau drainage yang tidak enak;asam.
&. *aji sisi pen;kulit, perhatikan keluhan
peningkatan nyeri;rasa terbakar atau
adanya oedema, eritema, drainage ;
bau tak enak.
. !erikan peraatan pen;kaat steril
sesuai protokol dan latihan men"u"i
tangan.
/. *aji tonus otot, re'lek tendon dalam
dan kemampuan untuk berbi"ara.
0. Lakukan prosedur isolasi.
9. !erikan obat sesuai dengan indikasi,
"ontoh antibiotik C7;topikal.
. *olaborasi pemeriksaan laboraorium,
hitung darah lengkap.
1. Tanda perkiraan gangren.
&. $apat mengindikasikan timbulnya
in'eksi lokal;nekrosis jaringan yang
dapat menimbulkan adanya
osteomeilitis.
. $apat men"egah kontaminasi silang
dan kemungkinan in'eksi.
/. *ekuatan otot, spasme tonik otot
rahang dan disphagia menunjukan
adanya tetanus.
0. 3danya drainage purulen akan
memerlukan keaspadaan luka untuk
men"egah kontaminasi silang.
9. 3ntibiotik spektrum luas dapat
digunakan se"ara propilaktip pada
mikroorganisme khusus.
. Leukositosis biasanya ada dengan
proses in'eksi.
2umber: $oenges et. al. (&666, hal 90) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk
Peren#anaan an
Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta
/. Desiko *erusakan Cntegritas *ulit berhubungan dengan Cmobilisasi dan
Terpasangnya 3lat Fiksasi.
Interensi -asional
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
15/17
Tupan : Cntegritas kulit terpelihara
Tupen : 2etelah dilakukan peraatan selam & hari, diharapkan tanda%tanda
dekubitus tidak terjadi, dengan kriteia:
a. Tidak ada kemerahan pada daerah yang tertekan terutama bokong dan
tumit
b. Tidak teraba panas pada daerah tertekan
". Tidak terdapat le"et pada daerah tertekan
!a"el #./
-esiko Kerusakan Integritas Kulit "er'u"ungan (engan
Imo"ilisasi (an !erpasangn&a Alat Fiksasi.
Cnter#ensi Dasionalisasi
a. *aji kulit untuk luka
terbuka, benda asing,
kemerahan, perdarahan,
perubahan arna, kelabu,
memutih.
b. asase kulit dan
penonjolan tulang.
Pertahankan tempat kering
dan bebas kerutan.
Tempatkan bantalan
air;bantalan lain baah
kiku;tumit sesuai inidikasi.
". *aji posisi bebat pada alat
traksi
d. Lakukan mobilisai akti'
maupun pasi'.
a. emberikan in'ormasi tentang
sirkulasi kulit dan masalah yang
mungkin disebabkan oleh alat
dan;atau pemasangan bebat atau
traksi, atau pembentukan edema
yang membutuhkan inter#ensi
medik lanjut.
b. enurunkan tekanan konstan
pada area yang peka da risik
abrasi;kerusakan kulit
". Posisi yang tak tepat dapat
menyebabkan "edera
kulit;kerusakan.
d. $engan mobilisasi akti'
maupun pasi' sirkulasi darah pada
daerah tertentu lan"ar dan
penekanan%penekanan pada
daerah tertentu tidak berlebihan
2umber: $oengoes, et. al. (&666, hal 1). Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta
?. Desiko $is'ungsi euro#askuler berhubungan dengan "edera #askuler
Tupan : Per'usi jaringan adekuat
Tupen : setelah dilakukan tindakan keperaatan &&/ jam diharapkan tidak
ada tanda%tanda penurunan per'usi jaringan, dengan kriteria :
a. *esadaran kompos mentis
b. Tanda%tanda #ital dalam batas normal ( T$ 1&6;?6 mmgG DD 19%&/
;menitG 96%?6 ;menitG 2 9,0%,0
6
-) ". 3kral hangat
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
16/17
Den"ana:
!a"el #.00
-esiko Disfungsi %euroaskuler "er'u"ungan (engan
e(era askuler
Cnter#ensi Dasionalisasi
a. Lepaskan perhiasan dari
ekstrimitas yang sakit
b. *aji aliran kapiler, arna
kulit, dan kehangatan distal
pada 'raktur
". Lakukan pengkajian
neuromuskular, perhatikan
perubahan 'ungsi
motor;sensor
d. *aji keluhan rasa terbakar
dibaah gips
e. 3asi posisi;lokasi "in"in
penyokong bebat
'. 2elidiki tanda iskemia
ekstrimitas tiba%tiba, "ontoh
peniurunan suhu kulit, dan
peningkatan nyeriM
g. $orong pasien untuk
melakukan ambulasi
sesegera mungkin
h. 2elidiki nyeri tekan,
pembengkakan pada dorso
'leksi kaki.
i. 3asi tanda #ital.
$apat membendung sirkulasi
bila terjad edema
b. =arna kulit putih menunjukkan
gangguan arterial. 2ianosis diduga
gangguan #ena
". 8angguan perasaan kebas,
kesemutan, peningkatan nyeri
terjadi bila sirkulasi pada sara'
tidak adekuat atau sara' rusak
d. Faktor ini disebabkan atau
mengidenti'ikasikan tekanan
mjaringan;iskemia, menimbulkan
kerusakan atau nekrosis
e. 3lat traksi dapat menyebabkan
tekanan pada pembuluh
darah;sara', terutama pada aksila
dan lipat paha.
$islokasi 'raktur sendi
(khususnya lutut) dapat
menyebabkan kerusakan
arteriyang berdekatan, dengan
akibata hilangnya aliran darah ke
distal
g. eningkatkan sirkulasi dan
menurunkan pengumpulan darah
khususnya pada ekstrimitas baah
h. Terdapat peningkatan untuk
tromboplebitis dan emboli paru
pada pasien imobilisasi selama
lima hari
Perubahan tanda%tanda #ital
menunjukkan peningkatan sirkulasi
2umber:$oengoes, et. al. (&666, hal 99). Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk
Peren#anaan
an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta
8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx
17/17
$3FT3D P2T3*3
1.$oenges, arilynn E. et.al. (&666) Den"ana 3suhan *eperaatan : Pedoman
ntuk Peren"anaan dan Pendokumentasian Peraatan Pasien. >akarta : E8-.
&.Dasjad, -hairuddin. &66. Pengantar Clmu !edah rtopedi. akasar : Lintang
Cmumpasue.
.2melt+er, 2u+anne -. !are !renda 8. &661. !uku 3jar *eperaatan
edikal !edah !runner < 2uddarth, Edisi ?. >akarta : E8-
/.2yai'uddin. &669. 3natomi Fisiologi ntuk ahasisa *eperaatan, Edisi CCC.
>akarta : E8-.
0.3ri' uta@in.&66?.3suhan *eperaatan 2istem uskuluskeltal