Top Banner

of 17

Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

Jun 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    1/17

    Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia

    A.Anatomi Fisioligi

    1.Tibia (tulang kering)

    Tulang ini termasuk tulang panjang, sehingga terdiri dari tiga bagian:

    1. Epiphysis proimalis (ujung atas)

    !agian ini melebar se"ara trans#ersal dan memiliki permukaan sendi superior pada

    tiap "ondylus, yaitu "ondylus medial dan "ondylus lateral. $itengah%tengahnya

    terdapat suatu peninggian yang disebut eminenta inter"ondyloidea.

    &. $iaphysis ("orpus)

    Pada penampang melintang merupakan segitiga dengan pun"aknya menghadap ke

    muka, sehingga "orpus mempunyai tiga sisi yaitu margo anterior (di sebelah muka),

    margo medialis (di sebelah medial) dan "rista interossea (di sebelah lateral) yangmembatasi 'a"ies lateralis, 'a"ies posterior dan 'a"ies medialis.Fa"ies medialis

    langsung terdapat dibaah kulit dan margo anterior di sebelah proimal.

    . Epiphysis distalis (ujung baah)

    *e arah medial bagian ini kuat menonjol dan disebut maleolus medialis (mata kaki).

    Epiphysis distalis mempunyai tiga dataran sendi yaitu dataran sendi yang #ertikal

    ('a"ies arti"ularis melleolaris), dataran sendi yang hori+ontal ('a"ies arti"ularis

    in'erior) dan disebelah lateral terdapat "ekungan sendi (in"isura 'ibularis).

    &. Fibula

    erupakan tulang yang panjang, langsing, terletak di sebelah lateral tibia. Epiphysis

    proimalis membulat disebut "apitulum 'ibulae. *e arah proimal merun"ing menjadiape. Pada "apitulum terdapat dua dataran sendi yang disebut 'a"ies arti"ularis

    "apitulli 'ibulae, untuk bersendi dengan tibia. Pada "orpus terdapat empat buah

    "rista yaitu, "rista lateralis, "rista anterior, "rista medialis dan "rista interosssea.

    $atarannya ada tiga buah yaitu 'a"ies lateralis, 'a"ies medialis dan 'a"ies posterior.

    Pada bagian distal ke arah lateral membulat menjadi maleolus lateralis.

    Fisiologi

    enurut Long, !.-, 'ungsi tulang se"ara umum yaitu :

    1. enahan jaringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh.

    &. elindungi organ%organ tubuh ("ontoh:tengkorak melindungi otak). ntuk pergerakan (otot melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak).

    /. erupakan gudang untuk menyimpan mineral ("ontoh kalsium dan pos'or)

    0. ematopoiesis (tempat pembuatan sel darah merah dalam sum%sum tulang).

    enurut Pri"e, 2yl#ia 3nderson, Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi

    oleh mineral dan hormon :

    1. *alsium dan pos'or tulang mengandung 44 5 kalsium tubuh dan 46 5 pos'or.

    *onsentrasi kalsium dan pos'or dipelihara hubungan terbalik, kalsitonin dan hormon

    paratiroid bekerja untuk memelihara keseimbangan.

    &. *alsitonin diproduksi oleh kelenjar tiroid dimana juga tirokalsitonin yang memiliki

    e'ek untuk mengurangi akti#itas osteoklast, untuk melihat peningkatan akti#itasosteoblast dan yang terlama adalah men"egah pembentukan osteoklast yang baru.

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    2/17

    7itamin $ mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang. $alam jumlah besar 

    #itamin $ dapat menyebabkan absorbsi tulang seperti yang terlihat dalam kadar 

    hormon paratiroid yang tinggi. !ila tidak ada #itamin $, hormon paratiroid tidak akan

    menyebabkan absorbsi tulang sedang #itamin $ dalam jumlah yang sedikit

    membantu klasi'ikasi tulang dengan meningkatkan absorbsi kalsium dan pos'at oleh

    usus halus.

    /.Paratiroid ormon, mempunyai e'ek langsung pada mineral tulang yang

    menyebabkan kalsium dan pos'at diabsorbsi dan bergerak melalui serum.

    Peningkatan kadar paratiroid hormon se"ara perlahan%lahan menyebabkan

    peningkatan jumlah dan akti#itas osteoklast sehingga terjadi demineralisasi.

    Peningkatan kadar kalsium serum pda hiperparatiroidisme dapat menimbulkan

    pembentukan batu ginjal.

    0.8roth ormon (hormon pertumbuhan), disekresi oleh lobus anterior kelenjar 

    pituitary yang bertanggung jaab dalam peningkatan panjang tulang dan penentuan

     jumlah matriks tulang yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.

    9.8luikokortikoid, adrenal glukokortikoid mengatur metabolisme protein. ormon ini

    dapat meningkatkan atau menurunkan katabolisme untuk mengurangi atau

    meningkatkan matriks organ tulang dan membantu dalam regulasi absorbsi kalsium

    dan pos'or dari usus ke"il.

    .Estrogen menstimulasi akti'itas osteoblast. Penurunan estrogen setelah

    menopause mengurangi akti'itas osteoblast yang menyebabkan penurunan matriks

    organ tulang. *lasi'ikasi tulang berpengaruh pada osteoporosis yang terjadi pada

    anita sebelum usia 90 tahun namun matriks organiklah yang merupakan penyebab

    dari osteoporosis.

     3.$e'inisi

      Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

    utuh, yang biasanya di sebabkan oleh trauma;rudapaksa atau tenaga 'isik yang di

    tentukan jenis dan luas trauma.(lukman &66,hal &9)

      Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan atau tulang

    yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (3ri' ansjoer, &666, hal /9).

     Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan

    luasnya. (!runner < 2uddath, &66&, hal &0).

      Patah batang tibia merupakan 'raktur yang sering terjadi dibanding 'raktur batang

    tulang panjang lainnya. (2jamjuhidajat < =im de >ong, &66/, hal ??9)

    B.Etiologi

    Fraktur disebabkan oleh :(3ri' utta@in, &66?, hal 6)

    a.Trauma langsung

    Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang. al tersebut dapat

    mengakibatkan terjadinya 'raktur pada daerah tekanan. Fraktur yang terjadi

    biasanya bersi'at komuniti dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.

    b.Trauma tidak langsung

     3pabila trauma dihantarkan kedaerah yang lebih jauh dari daerah 'raktur, trauma

    tersebut disebut trauma tidak langsung. isalnya jatuh dengan tangan ekstensi

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    3/17

    dapat menyebabkan 'raktur pada kla#ikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan

    lunak tetap utuh.

      Fraktur juga dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan

    puntir mendadak, dan kontraksi otot ekstrim. (!runner < 2uddart, &66&, hal &0)

    Fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebih oleh tulang (

    lukman &66,hal &9)

    >enis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh :

    1) 3rah, ke"epatan dan kekuatan dari tenaga yang melaan tulang

    &) sia penderita

    ) *elenturan tulang

    /) >enis tulang

    $engan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena osteoporosis atau

    tumor biasanya menyebabkan patah tulang

    C.Patofisiologi

    Fraktur dapat terjadi karena trauma ; rudapaksa sehingga dapat menimbulkan luka

    terbuka dan tertutup. Fraktur luka terbuka memudahkan mikroorganisme masuk

    kedalam luka tersebut dan akan mengakibatkan terjadinya in'eksi.

    Pada 'raktur dapat mengakibatkan terputusnya kontinuitas jaringan sendi, tulang

    bahakan kulit pada 'raktur terbuka sehingga merangsang no"iseptor sekitar untuk

    mengeluarkan histamin, bradikinin dan prostatglandin yang akan merangsang

    serabut 3%delta untuk menghantarkan rangsangan nyeri ke sum%sum tulang

    belakang, kemudian dihantarkan oleh serabut%serabut sara' a'eren yang masuk ke

    spinal melalu Adorsal rootB dan sinaps pada dorsal horn. Cmpuls%impuls nyeri

    menyeberangi sum%sum belakang pada interneuron%interneuron dan bersambung

    dengan jalur spinal asendens, yaitu spinothalami" tra"t (2TT) dan spinoreti"uler tra"t

    (2DT). 2TT merupakan sistem yang diskriminati' dan membaa in'ormasi mengenai

    si'at dan lokasi dari stimulus kepada thalamus kemudian ke korteks untuk

    diinterpretasikan sebagai nyeri.

    yeri bisa merangsang susunan syara' otonom mengakti'asi norepinephrin, sarap

    msimpatis terangsang untuk mengakti'asi D32 di hipothalamus mengakti'kan kerja

    organ tubuh sehingga DE menurun menyebabkan gangguan tidur.

     3kibat nyeri menimbulkan keterbatasan gerak (imobilisasi) disebabkan nyeri

    bertambah bila digerakkan dan nyeri juga menyebabkan enggan untuk bergerak

    termasuk toiletening, menyebabkan penumpukan 'aeses dalam "olon. -olon

    mereabsorpsi "airan 'aeses sehingga 'aeses menjadi kering dan keras dan timbul

    konstipasi.

    Cmobilisasi sendiri mengakibatkan berbagai masalah, salah satunya dekubitus, yaitu

    luka pada kulit akibat penekanan yang terlalu lama pada daerah bone promenen"e.

    Perubahan struktur yang terjadi pada tubuh dan perasaan an"aman akan integritas

    stubuh, merupakan stressor psikologis yang bisa menyebabkan ke"emasan.

    Terputusnya kontinuitas jaringan sendi atau tulang dapat mengakibatkan "edera

    neuro #askuler sehingga mengakibatkan oedema juga mengakibatkan perubahan

    pada membran al#eolar (kapiler) sehingga terjadi pembesaran paru kemudian terjadi

    kerusakan pada pertukaran gas, sehingga timbul sesak na'as sebagai kompensasi

    tubuh untk memenuhi kebutuhan oksigen.

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    4/17

    D.Klasifikasi

    Penampikan'raktur dapat

    sangat ber#ariasi

    tetapi untuk

    alasan yang

    praktis , dibagi

    menjadi beberapa

    kelompok, yaitu:

    a. !erdasark

    an si'at 'raktur.

    1). Faktur Tertutup (-losed),

    bila tidak terdapat

    hubungan antara

    'ragmen tulang

    dengan dunia

    luar, disebut juga

    'raktur bersih

    (karena kulit

    masih utuh) tanpa

    komplikasi.&). Fraktur 

    Terbuka

    Rudapaksa atau trauma berat Penyakit (Osteoporosis)

    Adanya hubungan

    dengan dunia luar 

    ↓Organisme

    merugikan mudah

    masuk 

    Resikoinfeksi

    Fraktur 

    Luka terbuka

    Terputusnya kontinuitas jaringan

     yeri saat digerakandan keengganan bergerak 

    !erusakan mobilitas fisik 

    "obilisasi sekret terganggu

    !erusakanpertukarangas

    "erangsa

    ng

    no#i#epto

    r sekitar 

    untuk 

    mengelua

    rka

    histamin$

     bradikini

    n$ prostagla

    ndin

     yeri

    dihantark 

    an

    melalui

    %erabut

     A-delta d

    an

    ↓&edera 'askuler$

     pembentukan

    trombus

    Oedema

     perubahan aliran

    darah

    Perubahan membran

    Al'eolar (kapiler)

    edema paru↓

    kerusakanpertukaran

    gas

    Penekanan

    yang terlalu

    lama

    %irkulasi darah

    terganggu

    Pemenuhan

    nutrisi dan

    Oke jaringan

    menurun↓

    s#hemia

     ekrosis

     jaringan

    An#aman

    integritas

    %tressor 

    Tirah baring

    yang #ukup

    lama

    *ising usus

    menurun

    Retensi

    fae#es dalam

    #olon

    ↓&airan fae#es

    direabsorpsi

    oleh #olon

    fae#es kering

    !onstipasi

    %umsum

    tulang

     belakang

    %erabut

    saraf 

    aferen

    %pinal

    melalui

    sinap padadors

    al 

    root dan

    sinap

     padadors

    al horn

    %pinal

    assenden

    (%TT+%R 

    T)

    Thalamus

    ,isfungsieuro'as

    kuler 

    ,ekubitus

    Timbul

    yeri

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    5/17

    (pen;-ompound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara 'ragmen tulang

    dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.

    b. !erdasarkan komplit atau ketidakklomplitan 'raktur.

    1). Fraktur *omplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau

    melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada 'oto.

    &). Fraktru Cnkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang

    seperti:

    a) air Line Fraktur (patah retidak rambut)

    b) !u"kle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan

    kompresi tulang spongiosa di baahnya.

    ") 8reen 2ti"k Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya

    yang terjadi pada tulang panjang.

    ". !erdasarkan bentuk garis patah dan hubbungannya dengan mekanisme

    trauma.

    1). Fraktur Trans#ersal: 'raktur yang arahnya melintang pada tulang dan

    merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.

    &). Fraktur blik: 'raktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap

    sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga.

    ). Fraktur 2piral: 'raktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang

    disebabkan trauma rotasi.

    /). Fraktur *ompresi: 'raktur yang terjadi karena trauma aksial 'leksi yang

    mendorong tulang ke arah permukaan lain.

    0). Fraktur 3#ulsi: 'raktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot

    pada insersinya pada tulang.

    d. !erdasarkan jumlah garis patah.

    1) Fraktur *omuniti': 'raktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling

    berhubungan.

    &) Fraktur 2egmental: 'raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak

    berhubungan.

    ) Fraktur ultiple: 'raktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada

    tulang yang sama.

    e. !erdasarkan pergeseran 'ragmen tulang.

    1). Fraktur ndispla"ed (tidak bergeser): garis patah lengkap ttetapi kedua

    'ragmen tidak bergeser dan periosteum nasih utuh.

    &). Fraktur $ispla"ed (bergeser): terjadi pergeseran 'ragmen tulang yang juga

    disebut lokasi 'ragmen, terbagi atas:

    a) $islokai ad longitudinam "um "ontra"tionum (pergeseran searah sumbu dan

    o#erlapping).

    b) $islokasi ad aim (pergeseran yang membentuk sudut).

    ") $islokasi ad latus (pergeseran dimana kedua 'ragmen saling menjauh).

    '. Fraktur *elelahan: 'raktur akibat tekanan yang berulang%ulang.

    g. Fraktur Patologis: 'raktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang.

    Pada 'raktur tertutup ada klasi'ikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan

    lunak sekitar trauma, yaitu:

    a. Tingkat 6: 'raktur biasa dengan sedikit atau tanpa "eddera jaringan lunak

    sekitarnya.

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    6/17

    b. Tingkat 1: 'raktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan

    subkutan.

    ". Tingkat &: 'raktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian

    dalam dan pembengkakan.

    d. Tingkat : "edera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata ddan

    an"aman sindroma kompartement.

    (3pley, 3. 8raham, 144, anderson, .3, 144&, !la"k, >., 1440, Cgnata#i"ius,

    $onna $, 1440, sari, E,144, ansjoer, 3ri', et al, &666, Pri"e, 2yl#ia 3, 1440,

    dan Deksoprodjo, 2oelarto, 1440)

    E.Manifestasi Klinis

    enurut !runner dan 2uddart (&66&G &0?) ani'estasi klinis 'raktur adalah

    nyeri, hilangnya 'ungsi, de'ormitas, pemendekan ekstermitas, krepitus,

    pembengkakan lokal, dan perubahan arna.

    1.yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai 'ragmen tulang diimobilisasi.

    2pasme otot yang menyertai 'raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang

    diran"ang untum meminimalkan gerakan antar 'ragmen tulang.

    &. 2etelah terjadi 'raktur, bagian%bagian yang tak dapat digunakan dan "enderung

    bergerak se"ara alamiah (gerakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti

    normalnya. Pergeseran 'ragmen pada 'raktur lengan atau tungkai menyebabkan

    de'ormitas (terliahat maupun teraba) ekstermitas yang bisa diketahui dengan

    membandingkan ekstermitas yang normal. Ekstermitas tak dapat ber'ungsi dengan

    baik karena 'ungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya

    otot.

    . Pada 'raktur tulang panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena

    kontraksi otot yang melekat diatas dan baah tempat 'raktur. Fragmen sering saling

    melengkapi satu sama lain sampai &,0%0"m (1%& in"hi).

    /.2aat ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan

    krepitus yang teraba akibat gesekan antara 'ragmen satu dengan lainnya. ji

    kreptus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang lebih berat.

    0. Pembengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit terjadi sebagi akibat trauma

    dan perdarahan yang mengikuti 'raktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa

     jam atau "edera.

    F.Komplikasi

    !runner dan 2uddarth (&66&G &90) membagi komplikasi 'raktur kedalam empat

    ma"am, antara lain :

    1. 2yok hipo#olemik atau traumatik yang terjadi karena perdarahan dan kehilangan

    "airan ekstra sel kejaringan yang rusak.

    &. 2indrome emboli lemak (terjadi dalam &/ sampai & jam setelah "edera). !erasal

    dari sumsum tulang karena perubahan tekanan dalam tulang yang 'raktur 

    mendorong molekul%molekul lemak dari sumsum tulang masuk ke sistem sirkulasi

    darah ataupun karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres.

    . 2indrom *ompartemen terjadi karena per'usi jaringan dalam otot kurang dari

    yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Cni bisa diakibatkan karna:

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    7/17

    a. Penurunan ukuran kompartemen otot karena 'asia yang membungkus otot terlalu

    ketat atau gips atau balutan yang terlalu menjerat

    b. Peningkatan isi kompartemen otot karena edema.

    /. Tromboemboli, in'eksi dan *oagulopati Cntra#askuler $esiminata (*C$)

    G.Pemeriksaan Penunjang

    a.Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi ; luasnya 'raktur trauma

    b.2"an tulang, tomogram, s"an -T ; DC : memperlihatkan 'raktur, juga dapat

    digunakan untuk mengidenti'ikasi kerusakan jaringan lunak.

    " 3rteriogram : dilakukan bila kerusakan #askuler di"urigai.

    d.itung daerah lengkap : T mungkin meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menurun

    ( pendarahan sel darah putih adalah respon stress normal setelah trauma).

    e.*reatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.

    ($oenges, &666 : 9&

    H.Penatalaksanaan

    enurut Pri"e, 2yl#ia 3nderson, alih bahasa Peter 3nugerah, (144/:11?), empat

    konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada aktu menangani 'raktur :

    1. Dekognisi, menangani diagnosis pada tempat kejadian ke"elakaan dan kemudian

    dibaa ke rumah sakit.

    &. Deduksi, reposisi 'ragmen%'ragmen 'raktur semirip mungkin dengan keadaan letak

    normal, usaha%usaha tindakan manipulasi 'ragmen%'ragmen tulang yang patah

    sedapat mungkin untuk kembali seperti letak asalnya.

    .Detensi, menyatakan metoda%metoda yang dilaksanakan untuk menahan 'ragmen%

    'ragmen tersebut selama penyembuhan.

    /.Dehabilitasi, dimulai segera setelah dan sesudah dilakukan bersamaan

    pengobatan 'raktur, untuk menghindari atropi otot dan kontraktur sendi.

    Penatalaksanaan klien dengan 'raktur dapat dilakukan dengan "ara :

    1. Traksi

    Haitu penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh dengan memberikan

    beban yang "ukup untuk penarikan otot guna meminimalkan spasme otot,

    mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tubuh, untuk memobilisasi 'raktur dan

    mengurangi de'ormitas.

    &. Fiksasi interna

    Haitu stabilisasi tulang yang patah yang telah direduksi dengan skrup, plate, paku

    dan pin logam dalam pembedahan yang dilaksanakan dengan teknik aseptik.

    . Deduksi terbuka

    Haitu melakukan kesejajaran tulang yang patah setelah terlebih dahulu dilakukan

    'iksasi dan pemanjangan tulang yang patah.

    /. 8ips

     3dalah 'iksasi eksterna yang sering dipakai terbuat dari plester o#aria, 'iber dan

    plastik.

    I.Penatalaksanaan Keperawatan

      Pengkajian

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    8/17

    Pengkajian adalah tahap aal dari proses keperaatan dan tahap yang

    paling enentukan bagi tahap berikutnya. *egiatan dalam pengkajian adalah

    pengumpulan data (Rahmah, Nikmatur dan Saiful walid. 2009; 24).

      1. Pengumpulan $ata

    Pengumpulan data merupakan proses yang berisikan status kesehatan klien dengan

    menggunakan teknik anamnesis (autoanamnesa dan aloanamnesa) dan obser#asi.

      a. !iodata *lien

      1) Cdentitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin perlu dikaji karena biasanya

    laki%laki lebih rentan terhadap terjadinya 'raktur akibat ke"elakaan bermotor,

    pendidikan, pekerjaan, agama, suku;bangsa, tanggal masuk rumah sakit, tanggal

    pengkajian, diagnosa medis, nomor medrek dan alamat.

      &) Cdentitas penanggung jaab meliputi : nama, umur, pekerjaan, agama,

    pendidikan, suku;bangsa, alamat, hubungan dengan klien.

      b. Diayat *esehatan

      1) *eluhan utama

    *eluhan utama adalah alasan klien masuk rumah sakit yang dirasakan saat

    dilakukan pengkajian yang ditulis dengan singkat dan jelas, dua atau tiga kata yang

    merupakan keluhan yang membuat klien meminta bantuan pelayanan kesehatan.

      &) Diayat *esehatan 2ekarang

    erupakan penjelasan dari permulaan klien merasakan keluhan sampai dengan

    dibaa ke rumah sakit dan pengembangan dari keluhan utama dengan

    menggunakan PID2T.

    P (Provokative/Palliative), apa yang menyebabkan gejala bertambah berat dan apa

    yang dapat mengurangi gejala.

    I (ualit!/uantit! ), bagaimana gejala dirasakan klien dan sejauh mana gejala

    dirasakan.

    D (Re"ion/Radiation) dimana gejala dirasakan J apakah menyebarJ apa yang

    dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala tersebut J

    2 (Saferit!/S#ale), seberapa tingkat keparahan gejala dirasakanJ Pada skala

    berapaJ

    $ ($imin"), berapa lama gejala dirasakan J kapan tepatnya gejala mulai dirasakan,

    apakah ada perbedaan intensitas gejala misalnya meningkat di malam hari.

      ) Diayat *esehatan $ahulu

    Tanyakan mengenai masalah%masalah seperti adanya riayat trauma, riayat

    penyakit tulang seperti osteoporosis, osteomala"ia, osteomielitis, gout ataupun

    penyakit metabolisme yang berhubungan dengan tulang seperti diabetes mellitus

    (lapar terus%menerus, haus dan ken"ing terusKmenerus), gangguan tiroid dan

    paratiroid.

      /) Diayat *esehatan *eluarga

    al yang perlu dikaji adalah apakah dalam keluartga klien terdapat penyakit

    keturunan ataupun penyakit menular dan penyakit%penyakit yang karena lingkungan

    yang kurang sehat yang berdampak negati' pada kesehatan anggota keluarga

    termasuk klien.

      ". Pemeriksaan Fisik

    $ilakukan dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi

    terhadap berbagai sistem tubuh.

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    9/17

      1) *eadaan mum

    *lien yang mengalami immobilisasi perlu dilihat dalam hal penampilan, postur tubuh,

    kesadaran, gaya berjalan, kelemahan, kebersihan dirinya dan berat badannya.

      &) 2istem Perna'asan

    !entuk hidung, ada atau tidaknya sekret, P- (Perna'asan -uping idung),

    kesimetrisan dada dan perna'asan, suara na'as dan 'rekensi na'as. Pengaturan

    pergerakan perna'asan akan mengakibatkan adanya retraksi dada akibat kehilangan

    koordinasi otot. Ekspansi dada menjadi terbatas karena posisi berbaring akibatnya

    #entilas paru menurun sehingga dapat menimbulkan atelektasis. 3kumulasi sekret

    pada saluran perna'asan mengakibatkan terjadinya penurunan e'isiensi siliaris yang

    dapat menyebabkan pembersihan jalan na'as yang tidak e'ekti'. *elemahan pada

    otot perna'asan akan menimbulkan mekanisme batuk tidak e'ekti'.

      ) 2istem *ardio#askuler 

    =arna konjungti#a pada 'raktur, terutama 'raktur terbuka akan terlihat pu"at

    dikarenakan banyaknya perdarahan yang keluar dari luka, terjadi peningkatan

    denyut nadi karena pengaruh metabolik, endokrin dan mekanisme keadaaan yang

    menghasilkan adrenergik sereta selain itu peningkatan denyut jantung dapat

    diakibatkan pada klien immobilisasi. rthostatik hipotensi biasa terjadi pada klien

    immobilisasi karena kemampuan sistem syara' otonom untuk mengatur jumlah

    darah kurang. Dasa pusing saat bangun bahkan dapat terjadi pingsan, terdapat

    kelemahan otot. 3da tidaknya peningkatan >7P (%u"ular &ena Pre''ure), bunyi

     jantung serta pengukuran tekanan darah. Pada daerah peri'er ada tidaknya oedema

    dan arna pu"at atau sianosis.

      /) 2istem Pen"ernaan

    *eadaan mulut, gigi, bibir, lidah, kemampuan menelan, peristaltik usus dan na'su

    makan. Pada klien 'raktur dan dislokasi biasanya diindikasikan untuk mengurangi

    pergerakan (immobilisasi) terutama pada daerah yang mengalami dislokasi hal ini

    dapat mengakibatkan klien mengalami konstipasi.

      0) 2istem 8enitourinaria

     3da tidaknya pembengkakan dan nyeri daerah pinggang, palpasi #esika urinaria

    untuk mengetahui penuh atau tidaknya, kaji alat genitourinaria bagian luar ada

    tidaknya benjolan, lan"ar tidaknya pada saat klien miksi serta arna urine. Pada

    klien 'raktur dan dislokasi biasanya untuk sementara aktu jangan dulu turun dari

    tempat tidur, dimana hal ini dapat mengakibatkan klien harus !3* ditempat tidur 

    memaskai pispot sehingga hal ini menambah terjadinya susah !3* karena klien

    tidak terbiasa dengan hal tersebut.

      9) 2istem uskuloskeletal

    $erajat Dange ' otion pergerakan sendi dari kepala sampai anggota gerak

    baah, ketidaknyamanan atau nyeri ketika bergerak, toleransi klien aktu bergerak

    dan obser#asi adanya luka pada otot akibat 'raktur terbuka, tonus otot dan kekuatan

    otot. Pada klien 'raktur dan dislokasi dikaji ada tidaknya penurunan kekuatan, masa

    otot dan atropi pada otot. 2elain itu dapat juga ditemukan kontraktur dan kekakuan

    pada persendian.

      ) 2istem Cntegumen

    *eadaan kulit, rambut dan kuku. Pemeriksaan kulit meliputi tekstur, kelembaban,

    turgor, arna dan 'ungsi perabaan. Pada klien 'raktur dan dislokasi yang

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    10/17

    immobilisasi dapat terjadi iskemik dan nekrosis pada jaringan yang tertekan, hal ini

    dikarenakan aliran darah terhambat sehingga penyediaan nutrisi dan oksigen

    menurun.

      ?) 2istem Persyara'an

    engkaji 'ungsi serebral, 'ungsi syara' "ranial, 'ungsi sensorik dan motorik sertsa

    'ungsi re'leks.

      d. Pola 3kti#itas 2ehari%hari

      1) Pola utrisi

    *ebiasaan makan klien sehari%hari dan kebiasaan makan%makanan yang

    mengandung kalsium yang sangat berpengaruh dalam proses penyembuhan tulang

    dan kebiasaan minum klien sehari%hari, meliputi 'rekensi, jenis, jumlah dan

    masalah yang dirasakan.

      &) Pola Eliminasi

    *ebiasaan !3! dan !3* klien, apakah berpengaruh terhadap perubahan sistem

    tubuhnya yang disebabkan oleh 'raktur.

      ) Pola Cstirahat Tidur 

    *ebiasaan klien tidur sehari%hari, apakah terjadi perubahan setelah mengalani

    'raktur.

      /) Personal ygiene

    *ebiasaan mandi, "u"i rambut, gosok gigi dan memotong kuku perlu dkaji sebelum

    klien sakit dan setelah klien diraat dirumah sakit.

      0) Pola 3kti#itas

    2ejauh mana klien mampu berakti#itas dengan kondisinya saat ini dan kebiasaan

    klien berolah raga seaktu masih sehat.

      e. 3spek Psiko 2osial 2piritual

      1) $ata Psikologis Pengkajian psikologis yang dilakukan pada klien dengan

    'raktur pada dasarnya sama dengan pengkajian psikososial dengan gangguan

    sistem lain yaitu mengenai konsep diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri

    dan identitas diri). Pada klien 'raktur adanya perubahan yang kurang ajar dalam

    status emosional, perubahan tingkah laku dan pola koping yang tidak e'ekti'.

      &) $ata sosial

    Pada data sosial yang dikaji adalah hubungan klien dengan keluarga dan hubungan

    klien dengan petugas pelayanan kesehatan.

      ) $ata 2piritual

    Perlu dikaji agama dan kepribadiannya, keyakinan dan harapan yang merupakan

    aspek penting untuk penyembuhan penyakitnya.

      '. $ata Penunjang

    enurut $oengoes et. al (&66&:9&), pemeriksaaan diagnostik yang biasa

    dilakukan pada pasien dengan 'raktur:

      1) Pemeriksaan rontgen

    enentukan lokasi;luasnya 'raktur;trauma.

      &) -omputed Tomography (-T%2-3).

    emperlihatkan 'raktur dan dislokasi, dapat digunakan untuk mengidenti'ikasi

    kerusakan jaringan lunak dan untuk mengetahui lokasi dan panjangnya patah tulang

    didaerah yang sulit die#aluasi.

      ) 3rteriogram

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    11/17

    $ilakukan bila di"urigai terdapat kerusakan #askuler.

      /) Pemeriksaan darah lengkap

    Pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar haemoglobin yang biasanya lebih rendah

    karena perdarahan akibat trauma. ematokrit mungkin meningkat atau menurun

    (perdarahan bermakna pada sisi 'raktur atau organ jauh dari trauma multiple).

    *reatinin (trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal). Pro'il

    koagulasi (perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, tran'usi multipel atau

    "edera hati).

     

    &. 3nalisa $ata

    $ata yang sudah dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan masalahnya

    kemudian dianalisa dengan menggunakan tabel yang terdiri dari nomer, data yang

    terdiri dari data subjekti' dan objekti', etiologi dan masalah, sehingga menghasilkan

    suatu kesimpulan berupa masalah keperaatan yang nantinya akan menjadi

    diagnosa keperaatan.

     

    Diagnosa Keperawatan

    $oenges et.al (&666G 9&%0) merumuskan delapan diagnosa keperaatan,

    !runner dan 2uddarth (&66&G &9) merumuskan tiga diagnosa keperaatan yang

    dapat terjadi pada 'raktur tertutup dan Engram, !arbara (1444G &9?%&1)

    merumuskan lima diagnosa keperaatan pada klien dengan 'raktur.

    $ari tiga pendapat tersebut dapat di simpulkan baha diagnosa keperaatan

    yang mungkin mun"ul pada gangguan sistem muskuloskeletal dengan 'raktur 

    adalah:

    1. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan 'ragmen tulang,

    "edera pada jaringan lunak, alat traksi;imobilisasi

    &. *erusakan mobilitas 'isik berhubungan dengan kerusakan rangka

    neuromuskuler.

    . Desiko in'eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan

    lingkungan akibat 'raktur terbuka, 'iksasi en eksternal.

    /. Desiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi dan

    terpasangnya alat 'iksasi.

    0. Desiko dis'ungsi euro#askuler berhubungan dengan "edera #askuler  

    Perenanaan

    1. yeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan 'ragmen tulang,

    "edera pada jaringan lunak, alat traksi;imobilisasi

    Tupan : yeri hilang.

    Tupen : 2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari di harapkan

    nyeri berkurang, dengan kriteria :

    a. *lien mengatakan nyeri berkurang.

    b. 2kala nyeri menjadi & dari skala nyeri 6%0

    ". Tanda%tanda #ital dalam batas normal ( T$ 1&6;?6 mmgG DD 19%

    &/ ;menitG 96%?6 ;menitG 2 9,0%,06 -).

    d. *lien dapat melakukan teknik distraksi dan relaksasi yang tepat.

    Den"ana :

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    12/17

    !a"el #.$

    %&eri akut "er'u"ungan (engan spasme otot) gerakan fragmen tulang) e(era

    pa(a jaringan lunak) alat traksi*imo"ilisasi

    Cnter#ensi Dasionalisasi

      Pertahankan imobilisasi

    bagian yang sakit dengan

    tirah baring, gips, pembebat,

    traksi.

      Tinggikan dan sokong

    ekstremitas yang mengalami

    luka;'raktkur.

      *aji tngkat nyeri klien

      Lakukan tekhnik distraksi

    dengan "ara mengajak klien

    berbin"ang%bin"ang

      !erikan alternati' tindakan

    kenyamanan, "ontoh pijatan,

    pijatan punggung, perubahan

    posisi.

      Lakukan dan aasi latihan

    rentang gerak pasi';akti'.

      $orong klien untuk

    menggunakan teknik

    manajemen stres, "ontoh

    relaksasi progresi', latihan

    napas dalam, imajinasi

    #isualisasi. 2entuhan

    terapeutik.

    a. enghilangkan nyeri dan

    men"egah kesalahan posisi

    tulang;tegangan jaringan yang

    "edera.

    b. ntuk meingkatkan aliran darah

    balik #ena, menurunkan edema,

    menurunkan nyeri.

    ". $engan menkaji tingkat nyeri

    klien untuk kee'ekti'an

    pengaasan inter#ensi. Tingkat

    ansietas dapat mempengaruhi

    persepsi;reaksi terhadap nyeri.

    d. $engan melakukan teknik

    distraksi pada klien dengan "ara

    berbin"ang%bin"ang, dapat

    mengalihkan perhatian klien tidak

    hanya tertuju pada nyeri.

    e. eningkatkan sirkulasi umum G

    msnurunkan area tekanan lokal

    dan kelelahan otot.

    '. empertahankan

    kekuatan;mobilitas otot yang sakit

    dan memudahkan resolasi

    in'lamasi pada jaringan yang

    "edera.

    g. em'okuskan kembali perhatian,

    meningkatkan rasa kontrol, dan

    dapat meningkatkan kemampuan

    koping dalam manajemen nyeri,

    yang mungkin menetap untuk

    periode lebih lama.

    2umber: $oenges et. al. (&666, hal 90) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk 

    Peren#anaanan Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta.

    &. *erusakan mobilitas 'isik berhubungan dengan kerusakan rangka

    neuromuskuler.

    Tupan : Cmmobilisasi 'isik tidak terjadi.

    Tupen :2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari diharapkan

    dapat melakukan mobilitas 'isik dengan bantuan minimal, denngan *riteria

    hasil :a. *lien mampu meningkatkan;mempertahankan mobilitas pada paling tinggi.

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    13/17

    b. *lien mampu mempertahankan posisi 'ungsional.

    ". *lien mampu meningkatkan kekuatan;'ungsi yang sakit dan;

    mengkompensasi bagian tubuh.

    d. *lien mampu menunjukan kemampuannya.

    Den"ana :

    !a"el #.+

    Kerusakan mo"ilitas fisik "er'u"ungan (engan kerusakan rangka

    neuromuskuler .

    Cnter#ensi Dasionalisasi

      Lakukan rentang gerak

    akti' pada anggota gerak sehat

    sedikitnya / kali;hari

    b. Lakukan latihan rentang

    gerak pasi' pada anggota gerak

    yang sakit dengan hati%hati, dan

    sangga ekstrimitas yang 'raktur.

    ". bah posisi setiap &%/ jam

    d. Tingkatkan latihan gerak

    se"ara perlahan.

      ari kedua post op, klien

    bisa duduk di tempat tidur 

    dengan nyaman

      ari ketiga post op, klien

    bisa turun dari tempat tidur dan

     jalan%jalan di sekitar dengan

    tangan yang 'raktur disangga

    a. en"egah;menurunkan insiden

    komplikasi kulit, menghindari spasme

    otot, dan gerak akti' meningkatkan

    kemandirian dalam pergerakkan

    b. 8erak pasi' dapat men"egah

    kontraktur, dan dengan "ara

    disangga, agar tidak terjadi

    pergeseran pada tulang yang 'raktur 

    ". elan"arkan sirkulasi sehingga

    memper"epat penyembuhan serta

    men"egah;menurunkan insiden

    komplikasi kulit.

    d. Dentang grak se"ara bertahap

    dimungkinkan tidak menyebabkan

    keterkejutan pada klien

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    14/17

    2umber: $oenges et. al. (&666, hal 94) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk 

    Peren#anaan

    an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta

    . Desiko in'eksi berhubungan dengan kerusakan kulit dan terpajannya dengan

    lingkungan akibat 'raktur terbuka, 'iksasi en eksternal.

    Tupan : Cn'eksi tidak terjadi.

    Tupen : 2etelah dilakukan tindakan keperaatan selama & hari, diharapkan

    tanda%tanda in'eksi tidak terjadi, dengan *riteria :

    a. Tidak ditemukannya tanda K tanda in'eksi.

    b. Tanda #ital terutama suhu tidak terjadi peningkatan atau dalam batas

    normal.

    ". Leukosit normal (/.666 K 16.666)

    Den"ana :

    !a"el #.,

    -esiko infeksi "er'u"ungan (engan kerusakan kulit (an terpajann&a (engan

    lingkungan aki"at fraktur ter"uka) fiksasi  pen eksternal

    1. bser#asi luka untuk pembentukan

    bula, krepitasi, perubahan arna kulit,

    bau drainage yang tidak enak;asam.

    &. *aji sisi pen;kulit, perhatikan keluhan

    peningkatan nyeri;rasa terbakar atau

    adanya oedema, eritema, drainage ;

    bau tak enak.

    . !erikan peraatan pen;kaat steril

    sesuai protokol dan latihan men"u"i

    tangan.

    /. *aji tonus otot, re'lek tendon dalam

    dan kemampuan untuk berbi"ara.

    0. Lakukan prosedur isolasi.

    9. !erikan obat sesuai dengan indikasi,

    "ontoh antibiotik C7;topikal.

    . *olaborasi pemeriksaan laboraorium,

    hitung darah lengkap.

    1. Tanda perkiraan gangren.

    &. $apat mengindikasikan timbulnya

    in'eksi lokal;nekrosis jaringan yang

    dapat menimbulkan adanya

    osteomeilitis.

    . $apat men"egah kontaminasi silang

    dan kemungkinan in'eksi.

    /. *ekuatan otot, spasme tonik otot

    rahang dan disphagia menunjukan

    adanya tetanus.

    0. 3danya drainage purulen akan

    memerlukan keaspadaan luka untuk

    men"egah kontaminasi silang.

    9. 3ntibiotik spektrum luas dapat

    digunakan se"ara propilaktip pada

    mikroorganisme khusus.

    . Leukositosis biasanya ada dengan

    proses in'eksi.

    2umber: $oenges et. al. (&666, hal 90) Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk 

    Peren#anaan an

    Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta

    /. Desiko *erusakan Cntegritas *ulit berhubungan dengan Cmobilisasi dan

    Terpasangnya 3lat Fiksasi.

    Interensi -asional

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    15/17

    Tupan : Cntegritas kulit terpelihara

    Tupen : 2etelah dilakukan peraatan selam & hari, diharapkan tanda%tanda

    dekubitus tidak terjadi, dengan kriteia:

    a. Tidak ada kemerahan pada daerah yang tertekan terutama bokong dan

    tumit

    b. Tidak teraba panas pada daerah tertekan

    ". Tidak terdapat le"et pada daerah tertekan

    !a"el #./

    -esiko Kerusakan Integritas Kulit "er'u"ungan (engan

    Imo"ilisasi (an !erpasangn&a Alat Fiksasi.

    Cnter#ensi Dasionalisasi

    a. *aji kulit untuk luka

    terbuka, benda asing,

    kemerahan, perdarahan,

    perubahan arna, kelabu,

    memutih.

    b. asase kulit dan

    penonjolan tulang.

    Pertahankan tempat kering

    dan bebas kerutan.

    Tempatkan bantalan

    air;bantalan lain baah

    kiku;tumit sesuai inidikasi.

    ". *aji posisi bebat pada alat

    traksi

    d. Lakukan mobilisai akti' 

    maupun pasi'.

    a. emberikan in'ormasi tentang

    sirkulasi kulit dan masalah yang

    mungkin disebabkan oleh alat

    dan;atau pemasangan bebat atau

    traksi, atau pembentukan edema

    yang membutuhkan inter#ensi

    medik lanjut.

    b. enurunkan tekanan konstan

    pada area yang peka da risik

    abrasi;kerusakan kulit

    ". Posisi yang tak tepat dapat

    menyebabkan "edera

    kulit;kerusakan.

    d. $engan mobilisasi akti' 

    maupun pasi' sirkulasi darah pada

    daerah tertentu lan"ar dan

    penekanan%penekanan pada

    daerah tertentu tidak berlebihan

    2umber: $oengoes, et. al. (&666, hal 1). Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk Peren#anaan an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta

      ?. Desiko $is'ungsi euro#askuler berhubungan dengan "edera #askuler 

    Tupan : Per'usi jaringan adekuat

    Tupen : setelah dilakukan tindakan keperaatan &&/ jam diharapkan tidak

    ada tanda%tanda penurunan per'usi jaringan, dengan kriteria :

      a. *esadaran kompos mentis

      b. Tanda%tanda #ital dalam batas normal ( T$ 1&6;?6 mmgG DD 19%&/

    ;menitG 96%?6 ;menitG 2 9,0%,0

    6

    -)  ". 3kral hangat

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    16/17

    Den"ana:

    !a"el #.00

    -esiko Disfungsi %euroaskuler "er'u"ungan (engan

    e(era askuler 

    Cnter#ensi Dasionalisasi

    a. Lepaskan perhiasan dari

    ekstrimitas yang sakit

    b. *aji aliran kapiler, arna

    kulit, dan kehangatan distal

    pada 'raktur 

    ". Lakukan pengkajian

    neuromuskular, perhatikan

    perubahan 'ungsi

    motor;sensor 

    d. *aji keluhan rasa terbakar 

    dibaah gips

    e. 3asi posisi;lokasi "in"in

    penyokong bebat

    '. 2elidiki tanda iskemia

    ekstrimitas tiba%tiba, "ontoh

    peniurunan suhu kulit, dan

    peningkatan nyeriM

    g. $orong pasien untuk

    melakukan ambulasi

    sesegera mungkin

    h. 2elidiki nyeri tekan,

    pembengkakan pada dorso

    'leksi kaki.

    i. 3asi tanda #ital.

      $apat membendung sirkulasi

    bila terjad edema

    b. =arna kulit putih menunjukkan

    gangguan arterial. 2ianosis diduga

    gangguan #ena

    ". 8angguan perasaan kebas,

    kesemutan, peningkatan nyeri

    terjadi bila sirkulasi pada sara' 

    tidak adekuat atau sara' rusak

    d. Faktor ini disebabkan atau

    mengidenti'ikasikan tekanan

    mjaringan;iskemia, menimbulkan

    kerusakan atau nekrosis

    e. 3lat traksi dapat menyebabkan

    tekanan pada pembuluh

    darah;sara', terutama pada aksila

    dan lipat paha.

      $islokasi 'raktur sendi

    (khususnya lutut) dapat

    menyebabkan kerusakan

    arteriyang berdekatan, dengan

    akibata hilangnya aliran darah ke

    distal

    g. eningkatkan sirkulasi dan

    menurunkan pengumpulan darah

    khususnya pada ekstrimitas baah

    h. Terdapat peningkatan untuk

    tromboplebitis dan emboli paru

    pada pasien imobilisasi selama

    lima hari

      Perubahan tanda%tanda #ital

    menunjukkan peningkatan sirkulasi

    2umber:$oengoes, et. al. (&666, hal 99). Ren#ana 'uhan *eerawatan +ntuk 

    Peren#anaan

    an Pendokumenta'ian Perawatan Pa'ien (edisi ), E8-, >akarta 

  • 8/9/2019 Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia.docx

    17/17

    $3FT3D P2T3*3

    1.$oenges, arilynn E. et.al. (&666) Den"ana 3suhan *eperaatan : Pedoman

    ntuk Peren"anaan dan Pendokumentasian Peraatan Pasien. >akarta : E8-.

    &.Dasjad, -hairuddin. &66. Pengantar Clmu !edah rtopedi. akasar : Lintang

    Cmumpasue.

    .2melt+er, 2u+anne -. !are !renda 8. &661. !uku 3jar *eperaatan

    edikal !edah !runner < 2uddarth, Edisi ?. >akarta : E8-

    /.2yai'uddin. &669. 3natomi Fisiologi ntuk ahasisa *eperaatan, Edisi CCC.

    >akarta : E8-.

    0.3ri' uta@in.&66?.3suhan *eperaatan 2istem uskuluskeltal