7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
1/33
TRIGGER 1
Ny. Y 65 tahun ,mengeluh kaki kirinya sakit dan tidak bisa digerakkan setelah
terpeleset di kamar mandi. Terdapat pemendekan kaki kiri,deformitas,edema dan
kebiruan pada femur 1/3 proksimal. Pasien kemudian dibaa ke rumah sakit setelah
dibidai oleh anaknya. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan ! ray femur. Pasien
kemudian dilakukan pemasangan skin traksi dan dipindah ke ruang
peraatan.Peraat se"ara teratur memantau status neuro#askuler pad kaki yang
terpasang traksi dan memastikan menggantung dengan bebas.
Batasan Masalah
a. $e%nisi &rakturb. 'lasi%kasi &raktur". (tiologi &rakturd. &aktor )esiko &rakture. Pato%siologi &rakturf. *anifestasi 'linis &rakturg. 'omplikasi &rakturh. Pemeriksaan $iagnostiki. Penatalaksanaan farmakologi dan nonfarmakologi
+. Proses Penyembuhan ,faktor Penghambat dan fa"tor pemi"u penyembuhank. suhan 'eperaatan
A. DEFINISI FRAKTUR
&raktur adalah terputusnya kontinuitas +aringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa -*ans+oer et al, 0. edangkan menurut
2inda uall 4. dalam buku Nursing 4are Plans and $okumentation
menyebutkan baha &raktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
2/33
disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat
diserap oleh tulang.
&raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai +enis
dan luasnya. &raktur ter+adi +ika tulang dikenai stress yang lebih besar
yang diabsorbsinya. &raktur dapt disebabkan oleh pukulan langsung, gaya
meremuk, gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrem
-melter 4 uanne, 0
&raktur adalah suatu patahan pada kontinuitas tulang. Patahan inimungkin
tidak lebih dari suatu retakan , suatu pengisuttan atau perimpilan korteks
-ris udiyanto, 70
B. KLASIFIKASI FRAKTUR
*enurut 8ardiyani -17790, fraktur dapat diklasi%kasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan tempat (Fraktr hmers! t"#"a! $la%"$la! dan $rr"s
dst&.
Fraktr T"#"a 'rks"mal
&raktur ini disebut +uga bumper fra"ture atau fraktur tibia plateau. &raktur
tibia proksimal biasanya ter+adi akibat trauma langsung dari arah samping
lutut dengan kaki yang masih ter%ksasi ke tanah. 4ontohnya pada orang
yang sedang ber+alan lalu ditabrak mobil dari samping, yang disebut bumper
fra"ture.
*anifestasi 'linis :
2uka pada daerah yang "edera membengkak dan disertai rasa sakit, kadang;
kadang ditemukan deformitas #arus atau #algus pada lutut.
Penatalaksanaan
1. Nonoperatif
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
3/33
"ukup -= 6 kg0. ementara dilakukan traksi, lutut pasien yang "edera dapat
digerakkan.
. >peratif
pabila ter+adi dislokasi yang "ukup lebar atau permukaan sendi tibia amblas
lebih dari mm, dilakukan reduksi terbuka dan dipasang %ksasi interna
dengan buttress plate dan "an"ellous s"re.
Fraktr Ante#rak"al D"stal
da empat ma"am fraktur yang khas:
1. &raktur 4olles
. &raktur mith
3. &raktur ?aleai
@. &raktur *ontegia
Fraktur Colles
$eformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan -dinner fork
deformity0. Pasien ter+atuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh
beserta lengan berputar ke ke dalam -endorotasi0. Tangan terbuka yang
ter%ksasi di tanah berputar keluar -eksorotasi/supinasi0.
*anifestasi 'linis
; &raktur meta%sis distal radius dengan +arak AB ,5 "m dari permukaan
sendi distal radius
; $islokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal; ubluksasi sendi radioulnar distal; #ulsi prosesus stiloideus ulna.
Penatalaksanaan
Pada fraktur 4olles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan
pemasangan gips sirkular di baah siku selama @ minggu. ila disertai
dislokasi diperlukan tindakan reposisi tertutup. $ilakukan dorsoCeksi fragmen
distal, traksi kemudian posisi tangan #olar Ceksi, de#iasi ulna -untuk
mengoreksi de#iasi radial0 dan diputar ke arah pronasio -untuk mengoreksi
supinasi0. Dmobilisasi dilakukan selama @ ; 6 minggu.
Fraktur Smith
&raktur mith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior -#olar0, karena itu
sering disebut re#erse 4olles fra"ture. &raktur ini biasa ter+adi pada orang
muda. Pasien +atuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
4/33
dalam keadaan #olar Ceksi pada pergelangan tangan dan pronasi. ?aris
patahan biasanya trans#ersal, kadang;kadang intraartikular.
*anifestasi 'linis
Penon+olan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi #olar
pergelangan, dan de#iasi ke radial -garden spade deformity0.
Penatalaksanaan
$ilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsoCeksi
ringan, de#iasi ulnar, dan supinasi maksimal -kebalikan posisi 4olles0. 2alu
diimobilisasi dengan gips di atas siku selama @ ; 6 minggu.
Fraktur Galeazzi
&raktur ?aleai merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi
radius ulna distal. aat pasien +atuh dengan tangan terbuka yang menahan
badan, ter+adi pula rotasi lengan baah dalam posisi pronasi aktu menahan
berat badan yang memberi gaya supinasi.
*anifestasi 'linis
Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada
pergelangan tangan dapat diraba ton+olan u+ung distal ulna.
Penatalaksanaan
$ilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral
untuk dislokasi radius ulna distal, de#iasi ulnar, dan Ceksi.
Fraktur Montegia
&raktur *ontegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai
dislokasi sendi radius ulna proksimal. Ter+adi karena trauma langsung.
*anifestasi 'linis
Terdapat tipe yaitu tipe ekstensi -lebih sering0 dan tipe Ceksi. Pada tipe
ekstensi gaya yang ter+adi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan
pronasi. edangkan pada tipe Ceksi, gaya mendorong dari depan ke arah
Ceksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.
Pemeriksaan Penun+ang
Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi.
2ihat kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan
radius.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
5/33
Penatalaksanaan
$ilakukan reposisi tertutup. sisten memegang lengan atas, penolong
melakukan tarikan lengan baah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi
penuh. etelah itu, dengan +ari kepala radius di"oba ditekan ke tempat
semula. Dmobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan posisi siku
Ceksi 7E dan posisi lengan baah supinasi penuh. ila gagal, dilakukan
reposisi terbuka dengan pemasangan %ksasi interna -plate;s"re0.
) Fraktr Sternm
&raktur sternum ter+adi sebagai akibat trauma yang sangat keras. iasanya
fraktur ini disertai dengan kontusio +antung.
*anifestasi 'linis
$idapatkan keluhan nyeri aktu bernapas, pernapasan dangkal, dan "epat.
*ungkin terdapat deformitas pada tempat hubungan antara manubrium
sternum dengan korpus sternum. Pada auskultasi tentukan ada atau tidaknya
aritmia atau bising +antung untuk mengetahui adanya kontusio +antung.
Penatalaksanaan
$engan pemberian analgetik dan %sioterapi. ila diperlukan, dapat dengan
anestesi setempat in%ltrasi atau blok.
Flail Chest
Trauma han"ur pada sternum atau iga dapat berakibat ter+adinya pemisahan
total dari suatu bagian dinding dada, sehingga dinding dada tersebut bersifat
lebih mobil. Pada setiap gerakan respirasi, maka fragmen yang mobil
tersebut akan terhisap ke arah dalam. Pengembangan normal rongga pleura
tidak dapat lagi berlangsung, sehingga pertukaran gas respiratorik yang
efektif sangat terbatas.
*anifestasi 'linis
iasanya karena ada pembengkakan +aringan lunak di sekitar dan
terbatasnya gerak pengembangan dinding dada, deformitas, dan gerakan
paradoksal, Cail "hest yang ada akan tertutupi. Pada mulanya, penderita
mampu mengadakan kompensasi terhadap pengurangan "adangan
respirasinya. Namun bila ter+adi penimbunan sekret;sekret dan penurunan
daya pengembangan paru;paru akan ter+adi anoksia berat, hiperkapnea, dan
akhirnya kolaps.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
6/33
Penatalaksanaan
Tindakan stabilisasi yang bersifat sementara terhadap dinding dada akan
sangat menulong penderita, yaitu dengan menggunakan tol;"lip tra"tion
atau dengan menyatukan fragmen;fragmen yang terpisah dengan
pembedahan. Takipnea, hipoksia, dan hiperkarbia merupakan indikasi untuk
intubasi endotrakeal dan #entilasi dengan tekanan positip.
Fraktr *mers
$ibagi men+adi:
1. &raktur suprakondilar humerus
. &raktur interkondilar humerus
3. &raktur batang humerus
@. &raktur kolum humerus
Fraktur Suprakondilar Humerus
erdasarkan mekanisme ter+adinya fraktur:
a. Tipe ekstensi. Trauma ter+adi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan
baah dalam posisi supinasi. 8al ini akan menyebabkan fraktur pada
suprakondilar, fragmen distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior
dari fragmen proksimalnya.
b. Tipe Ceksi. Trauma ter+adi ketika posisi siku dalam Ceksi, sedang lengan
baah dalam posisi pronasi. 8al ini menyebabkan fragmen distal humerus
mengalami dislokasi ke posterior dari fragmen proksimalnya.
pabila ter+adi penekanan pada arteri brakialis, dapat ter+adi komplikasi yang
disebut dengan iskemia Folkmanns. Timbulnya sakit, denyut arteri radialis
yang berkurang, pu"at, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tanda;
tanda klinis adanya iskemia ini
-Dngat 5P: Pain, Pallor, Pulselessness, PuGyness, Paralyses0.
*anifestasi 'linis
Pada tipe ekstensi posisi siku dalam posisi ekstensi. Pada tipe Ceksi posisi
siku dalam posisi Ceksi -semiCeksi0.
Penatalaksanaan
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
7/33
ila pembengkakan tak hebat, dapat di"oba reposisi dalam narkosis umum.
etelah tereposisi, posisi siku dibuat Ceksi se"ara perlahan;lahan. ?erakan
Ceksi diteruskan sampai arteri radialis mulai tak teraba. 'emudian siku
diekstensikan sedikit untuk memastikan arteri radialis teraba lagi. $alam
posisi Ceksi maksimal ini dilakukan
imobilisasi dengan gips spalk -foreslab0. Pas"areposisi harus +uga diperiksa
denyut arteri radialis untuk menghindarkan ter+adi komplikasi iskemia
Folksmann.
Fraktur Interkondilar Humerus
Pada fraktur ini bentuk garis patah yang ter+adi berupa bentuk huruf T atau Y
*anifestasi 'linis
$i daerah siku tampak +elas pembengkakan, kubiti #arus atau kubiti #algus.
Penatalaksanaan
Permukaan sendi harus dikembalikan se"ara anatomis. ila hanya
konser#atif, biasanya akan timbul kekakuan sendi -ankilosis0.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
8/33
Penatalaksanaan
Pada fraktur impaksi tidak diperlukan reposisi, lengan yang "edera "ukup
diistirahatkan dengan memakai gendongan -sling0 selama 3 minggu. ila
disertai dislokasi abduksi, dilakukan reposisi dan diimobilisasi dengan gips
spi"a, posisi lengan dalam abduksi posisi o#erhead.
Fraktr I+a
*erupakan "edera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering ter+adi
akibat luka tembus. &raktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau
penggilasan.
*anifestasi 'linis:
Terlihat gerak pernapasan penderita yang terbatas dan sangat nyeri pada sisi
dada yang terkena trauma, apalagi bila disuruh bernapas dalam.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
9/33
da tiga ma"am fraktur yang khas:
1. aseball %nger -*allet %nger0
. oHer fra"ture -street %ghterIs fra"ture0
3. &raktur ennet
Baseball Finger
aseball %nger -*allet %nger0 merupakan fraktur dari basis falang distal pada
insersio dari tendon ekstensor.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
10/33
perlu reposisi terbuka dengan kaat 'irs"hner atau dilakukan reposisi
tertutup di baah 4 arm dan diikuti dengan asi dengan memakai ire
-per"utaneus pinning0.
Fraktr Kmpres" Tlan+ Belakan+
iasanya merupakan fraktur kompresi karena trauma indirek dari atas dan
dari baah. $apat menimbulkan fraktur stabil atau tidak stabil.
*anifestasi 'linis
Pada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan
adanya spasme otot para#ertebra. ila kepala ditekan ke baah terasa nyeri.
Perlu diperiksa keadaan neurologis serta kemampuan miksi dan defekasi.
Penatalaksanaan
1. ila sederhana -stabil atau tak ada ge+ala neurologik0:
a. Dstirahat di tempat tidur, telentang dengan dasar keras dan posisi miring ke
kiri dan ke kanan untuk men"egah dekubitus -5 pillo nursing0 selama
minggu.
b. ila sakit, diberikan analgetik.
". Pada fraktur yang stabil, kalau tak merasa sakit lagi setelah minggu latih
otot;otot punggung dalam 1 ; minggu. $ilan+utkan dengan mobilisasiJ
bela+ar duduk, +alan, memakai bra"e, dan bila tak ada apa;apa pasien dapat
pulang. Pada fraktur yang tidak stabil ditunggu lebih lama 3 ; @ minggu.
. ila dengan kelainan neurologik:
'elainan neurologik dapat timbul karena edema, hematomieli, kompresi dari
fraktur, dan karena luksasi tulang belakang. 'elainan dapat komplit atau
inkomplit. 'alau pada obser#asi keadaan neurologis memburuk, segera
dilakukan operasi dekompresi, misalnya tindakan laminektomi dan %ksasi
tulang belakang. Pada fraktur tulang belakang dengan de%sit neurologis,
indikasi tindakan operatif adalah untuk stabilisasi fraktur, untuk rehabilitasi
dini -duduk, berdiri, dan ber+alan0. Pada fraktur tulang belakang dengan
de%sit neurologis yang dilakukan tindakan konser#atif -tanpa operasi0,
setelah 6 minggu atau fraktur kuat, dilakukan mobilisasi duduk/berdiri
dengan menggunakan eHternal support seperti gips ohler, gips korset, +aket
*iner#a, tergantung dari tempat fraktur. Pemasangan gips korset harus
meliputi manubrium sterni, sim%sis, daerah fraktur, dan di baah u+ung
skapula.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
11/33
Fraktr Krr"s
&raktur kruris merupakan akibat terbanyak dari ke"elakaan lalu lintas.
*anifestasi 'linis
?e+ala yang tampak adanya deformitas angulasi atau endo/eksorotasi.
$aerah yang patah tampak bengkak, +uga ditemukan nyeri gerak dan nyeri
tekan.
,. Berdasarkan las dan +ar"s -raktr terd"r" dar"
a0 &raktur komplit -garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui kedua korteks tulang0.
b0 &raktur tidak komplit -bila garis patah tidak melalui seluruh garis
penampang tulang0. &raktru Dnkomplit, bila garis patah tidak melalui
seluruh penampang tulang seperti:
; 8air 2ine &raktur -patah retidak rambut0; u"kle atau Torus &raktur, bila ter+adi lipatan dari satu korteks dengan
kompresi tulang spongiosa di baahnya.; ?reen ti"k &raktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks
lainnya yang ter+adi pada tulang pan+ang
/. Berdasarkan #entk dan 0mlah +ar"s patah
a. &raktur kominit -garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan0.
b. &raktur segmental -garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan0.
". &raktur *ultipel - garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang
berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan
sebagainya0.
Penampikan fraktur dapat sangat ber#ariasi tetapi untuk alasan yang praktis ,
dibagi men+adi beberapa kelompok, yaitu:
. Berdasarkan s"-at -raktr (lka 2an+ d"t"m#lkan0.
10 &aktur Tertutup -4losed0, bila tidak terdapat hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar, disebut +uga fraktur bersih -karenakulit masih utuh0 tanpa komplikasi.
0 &raktur Terbuka ->pen/4ompound0, bila terdapat hubungan antara
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya
perlukaan kulit.
3.Berdasarkan #entk +ar"s patah dan h##n+ann2a den+an
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
12/33
mekan"sme trama.
1. &raktur Trans#ersal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
. &raktur >blik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut
terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi+uga.
3. &raktur piral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral
yang disebabkan trauma rotasi.
@. &raktur 'ompresi: fraktur yang ter+adi karena trauma aksial Ceksi
yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
5. &raktur #ulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau
traksi otot pada insersinya pada tulang.
4.Berdasarkan per+eseran -ra+men tlan+.
1). &raktur Undisplaced -tidak bergeser0: garis patah lengkap ttetapi
kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
2). &raktur $ispla"ed -bergeser0: ter+adi pergeseran fragmen tulang yang
+uga disebut lokasi fragmen, terbagi atas:
a) $islokasi ad longitudinam "um "ontra"tionum -pergeseran searah
sumbu dan o#erlapping0.
b) $islokasi ad aHim -pergeseran yang membentuk sudut0.
c) $islokasi ad latus -pergeseran dimana kedua fragmen saling
men+auh0.
a.erdasarkan posisi frakur
ebatang tulang terbagi men+adi tiga bagian :
1. 1/3 proksimal
. 1/3 medial
3. 1/3 distal
b.&raktur Patologis: fraktur yang diakibatkan karena proses patologis
tulang.
Pada fraktur tertutup ada klasi%kasi tersendiri yang berdasarkan
keadaan +aringan lunak sekitar trauma, yaitu:
a. Tingkat : fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa "eddera +aringan
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
13/33
lunak sekitarnya.
b. Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan
+aringan subkutan.
c. Tingkat : fraktur yang lebih berat dengan kontusio +aringan lunak
bagian dalam dan pembengkakan.
d. Tingkat 3: "edera berat dengan kerusakan +aringan lunak yang nyata
ddan an"aman sindroma kompartement -)as+ad, 90.
5. ETI6L6GI FRAKTUR
*enurut uku aku Pato%siologi (liabeth .4orin penyebab fraktur adalah
sebagai berikut :
.Trauma; Trauma langsung : trauma yang menyebabkan fraktur pada titik
ter+adinya trauma. ering bersifat terbuka dengan garis patah
melintang atau miring. *isalnya saat seseorang tertabrak mobil pada
tungkai atas maka di tempat trauma tersebut ter+adi fraktur.; Trauma tidak langsung : trauma yang menyebabkan fraktur di tempat
yang +auh dari titik ter+adinya trauma. 8al ini disebabkan karena tulang
yang mengalami trauma memiliki hantaran #ektor yang lemah pada
kekerasan. eperti +atuh dengan telapak tangan sebagai penyangga,
dimana telapak tangan yang mengalami trauma namun lokasi fraktur
bisa pada lengan atas.; Trauma akibat tarikan otot : trauma yang dapat menyebabkan dislokasi
dan patah tulang. 4ontohnya fraktur pada patella dan olekranon
karena kontraksi biseps dan trisep se"ara mendadak. tress'elelahan atau stress : ter+adi pada orang K orang yang melakukan
akti#itas berulang K ulang pada satu daerah tulang misalnya
pebulutangkis dan pelari.
Patologis'elemahan tulang : tekanan yang normal dapat menyebaban fraktur pada
tulang yang lemah. iasanya akibat infeksi dan penyakit metabolisme
seperti osteoporosis, osteomyelitis, dan tumor pada tulang.
D. FAKT6R RESIK6 FRAKTUR
a. Faktr r"s"k 2an+ t"dak dapat d"md"7kas"
Faktr Dem+ra7
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
14/33
1.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
15/33
tulangbelakang, risiko mengalami patah tulang pergelangan tngan sebanyak 1;
kali, tulang belakng @;17 kali, tulang panggul ;3 kali. Pada orang yang
pernah mengalami patah tulang pergelangan tangan akan berisiko mengalami
patah tulang pergelangan tangan 3;@ kali, patah tulang belakang ;L kali,
patah tulang panggul 1; kali. Pada orang yang pernah patah tulang panggul,
akan berisiko mengalami patah tulang belakang ;3 kali dan patah tulang
panggul 1; kali -Tandra, 70.
Faktr hrmnal
Usia Menopause atau gangguan hormon estrogen
*enopause pada anita timbul pada usia sekitar 5 tahun, hormon estrogen
anita akan turun ;3 tahun sebelum menopause timbul dan terus
berlangsung sampai3;@ tahun setelah menopause -Tandra, 7:370. Manita
menopause mengalami kekurangan estrogen, sehingga sangat berisiko
ter+adinya patah tulang. )isiko patah tulang sangat bergantung pada kekuatan
tulang. 'ekuatan tulang ditentukan oleh massa, kandungan mineral dan
mikroarsitektur tulang. 'ekurangan estrogen sangat berperan terhadap
patogenesis hilangnya massa tulang.
#.Faktr r"s"k 2an+ dapat d"md"7kas"
Faktr Meta#l"k
1. erat badan -ody *ass Dndeks/*D rendah0
Patah tulang lebih banyak ditemukan pada orang berpostur tubuh yang lebih
pendek dan ke"il. Pada orang bertubuh ke"il atau kurus, pun"ak massa tulang
tidak akan tinggi dibandingkan pada mereka yang bertubuh besar
. Penyakit
Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau ken"ing manis lebih mudah
mengalami tulang keropos. Dnsulin merangsang pengambilan asam amino ke
sel tulang sehingga meningkatkan pembentukan kolagen tulang, sehingga
kekurangan insulin akan mengurangi pembentukan kolagen. 'ontrol gula yang
buruk +uga akan memperberat metabolisme #itamin $. Pada penyakit tiroid
atau gondok, kadar hormon tiroid tinggi atau berlebihan, sehingga
menyebabkan penurunan massa tulang, begitu pula pada hipotiroid yang
diberi pengobatan hormon tiroksin. eberapa penyakit seperti penyakit hati
yang kronis, gagal gin+al kronis serta radang kronis pada usus besar +uga
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
16/33
mudah mengakibatkan tulang keropos. eberapa kanker tertentu dikaitkan
dengan timbulnya kerapuhan tulang misalnya kanker sumsum tulang.
Faktr Ga2a *"dp
1. *erokok
eberapa penelitian menun+ukkan baha merokok bisa menurunkan estrogen
dan memper"epat menopause. Penyerapan kalsium di usus orang yang biasa
merokok men+adi terganggu padahal kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan
tulang.
. 'onsumsi lkohol
'ebiasaan mengkonsumsi alkohol +angka lama bisa menurunkan massa
tulang. ila minum alkohol pada masa kanak kanak dan rema+a,
pertumbuhan tulang akan terhambat, sehingga mengakibatan tulang keropos
di kemudian hari. *inuman yang mengandung alkohol, kafein dan soda
berpotensi mengurangi penyerapan kalsium ke dalam tubuh -'emenkes, ).D,
90.
3. >lahraga
>lahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan teratur untuk
memperbaiki dan meningkatkan kebugaran. >rang yang tidak bergerak lama,
tidak ada rangsangan gra#itasi bumi atau tekanan mekanik lain, akan
membuat banyak mineral tulang hilang dan menyebabkan tulang men+adi
keropos. 'urangnya olahraga dan latihan se"ara teratur, menimbulkan efek
negati#e yang menghambat proses pemadatan massa tulang dan kekuatan
tulang. Namun olahraga yang sangat berlebih -maraton, atlit0 pada usia
muda,terutama anak perempuan yang telah haid, akan menyebabkan
haidnya terhenti, karena kekurangan estrogen, sehingga penyerapan kalsium
berkurang dengan segala akibatnya -'emenkes ).D, 90.
@. kti#itas %sik
kti#itas %sik adalah semua gerakan otot bergaris yang membakar energi
tubuh. 'urang gerak badan akan mengurangi kepadatan tulang, kekuatan
dan kebugaran, +uga akan membuat kalsium keluar semakin meningkat
melalui urin yang akan menyebabkan tulang men+adi keropos. Pada usia
lan+ut, kurang gerak badan menyebabkan lemahnya otot dan meningkatkan
risiko +atuh dan patah tulang.
5. Pemakaian hormon steroid dan obat lain
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
17/33
>bat;obatan yang mengandung steroid bisa memper"epat kerapuhan tulang
seperti prednison, prednisolon, atau kortison, termasuk +amu atau obat
tradisional yang biasanya mengandung steroid yang diberikan pada penyakit
rematik, asma, radang usus, atau beberapa penyakit kanker. >bat lambung
bila dikonsumsi dalam +angka lama +uga menyebabkan tulang keropos -Tandra,
70.
Faktr d"et
1. supan kalsium dan #itamin $ rendah
'alsium dan #itamin $ adalah mineral penting dalam pertumbuhan tulang.
Fitamin berperan dalam penyerapan kalsium di usus, +ika kalsium dalam
darah berkurang maka kalsium dalam tulang akan dikeluarkan ke dalam darah
sehingga tulang men+adi "epat keropos.
. supan kafein dan fosfat berlebihan
$iet yang kaya akan fosfor misalnya diet tinggi protein atau banyak minum
minuman bersoda menurunkan kalsium tulang. Dni disebabkan oleh fosfor
yang mengikat kalsium dan membaa kalsium keluar dari tulang. Pola makan
yang banyak mengandung protein, garam dan kafein akan meningkatkan
risiko tulang keropos -Tandra, 70.
Stress
tress meningkatkan hormon stress yaitu kortisol yang dilepaskan oleh
kelen+ar adrenal. 'ortisol yang tinggi meningkatkan pelepasan kalsium dari
tulang ke dalam peredaran darah dan menyebabkan tulang men+adi rapuh
dan keropos. 8ormon kortisol sendiri akan menekan pembentukan hormon
$8( dan progesteron, +uga menekan kiner+a hormon tiroid yang penting
dalam metabolisme tulang -Tandra, 70.
F. MANIFESTASI KLINIS FRAKTUR
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
18/33
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang
diimobilisasi, hematoma, dan edemab. $eformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah". Ter+adi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang
melekat diatas dan dibaah tempat fraktur
d. 'repitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnyae. Pembengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit
2eis -60 menyampaikan manifestasi klinik fraktur adalah sebagai
berikut:
a0 Nyeri
Nyeri dirasakan langsung setelah ter+adi trauma. 8al ini dikarenakan
adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan
+aringan sekitarnya.b0 engkak/edama
(dema mun"ul lebih "epat dikarenakan "airan serosa yang terlokalisir
pada daerah fraktur dan eHtra#asi daerah di +aringan sekitarnya."0 *emar/ekimosis
*erupakan perubahan arna kulit sebagai akibat dari eHtra#asi daerah
di +aringan sekitarnya.d0 pame otot
*erupakan kontraksi otot in#olunter yang ter+adu disekitar fraktur.e0 Penurunan sensasi
Ter+adi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena edema.f0 ?angguan fungsi
Ter+adi karena ketidakstabilan tulang yang frkatur, nyeri atau spasme
otot. Paralysis dapat ter+adi karena kerusakan syaraf.g0 *obilitas abnormal
dalah pergerakan yang ter+adi pada bagian;bagian yang pada kondisi
normalnya tidak ter+adi pergerakan. Dni ter+adi pada fraktur tulang
pan+ang.h0 'repitasi
*erupakan rasa gemeretak yang ter+adi +ika bagian;bagaian tulang
digerakkan.i0 $eformitas
bnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari ke"elakaan atau
trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi
abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
19/33
+0 ho"k hipo#olemik
ho"k ter+adi sebagai kompensasi +ika ter+adi perdarahan hebat.
G. K6M'LIKASI FRAKTUR
10'omplikasi al
a. 'erusakan rteri
Pe"ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya
nadi, 4)T menurun, "yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan
dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi
splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan
pembedahan.
b. 'ompartement yndrom
'ompartement yndrom merupakan komplikasi serius yang ter+adi
karena ter+ebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam
+aringan parut. Dni disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang
menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. elain itu karena tekanan
dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
". &at (mbolism yndrom
&at (mbolism yndrom -&(0 adalah komplikasi serius yang sering
ter+adi pada kasus fraktur tulang pan+ang. &( ter+adi karena sel;sel
lemak yang dihasilkan bone marro kuning masuk ke aliran darah dan
menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai
dengan gangguan pernafasan, ta"hykardi, hypertensi, ta"hypnea,
demam.
d. Dnfeksi
ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada +aringan. Pada
trauma orthopedi" infeksi dimulai pada kulit -super%"ial0 dan masuk ke
dalam. Dni biasanya ter+adi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa +uga
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan
plat.
e. #askuler Nekrosis
#askuler Nekrosis -FN0 ter+adi karena aliran darah ke tulang rusak
atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diaali
dengan adanya FolkmanIs Ds"hemia.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
20/33
f. ho"k
ho"k ter+adi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya
permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi.
Dni biasanya ter+adi pada fraktur.
0 'omplikasi $alam Maktu 2ama
a. $elayed
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
21/33
f. (nim;enim otot seperti laktat dehidrogenase -2$8;50, aspartat amini
transfererasi -T0, aldolase meningkat pada tahap penyembuhan
tulang
P(*()D'N )$D>2>?D
&oto polos dan 4T s"an
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
22/33
dan rotasfanatomis.
)eduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbuka dapat dilakukan untuk
mereduksi fraktur. *etode tertentu yang dipilih bergantung sifat
fraktur, namun prinsip yang mendasarinya tetap, sama. iasanya
dokter melakukan reduksi fraktur sesegera mungkin untuk
men"egah +aringan lunak kehilaugan elastisitasnya akibat in%ltrasi
karena edema dan perdarahan. Pada kebanyakan kasus, roduksi
fraktur men+adi semakin sulit bila "edera sudah mulai mengalami
penyembuhan.
ebelum reduksi dan imobilisasi fraktur, pasien harus dipersiapkan
untuk men+alani prosedurJ harus diperoleh iin untuk melakukan
prosedur, dan analgetika diberikan sesuai ketentuan. *ungkin perlu
dilakukan anastesia. (kstremitas yang akan dimanipulasi harus
ditangani dengan lembut untuk men"egah kerusakan lebih lan+ut
!eduksi tertutup. Pada kebanyakan kasus, reduksi tertutup
dilakukan dengan mengembalikan fragmen tulang keposisinya
-u+ung;u+ungnya saling berhubungan0 dengan manipulasi dan traksi
manual.
(kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan, sementara
gips, biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. lat immobilisasi akan
men+aga reduksi dan menstabilkan ekstremitas untuk penyembuhan
tulang. inar;H harus dilakukan untuk mengetahui apakah fragmen
tulang telah dalam kese+a+aran yang benar.
"raksi. Traksi dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan
imoblisasi. eratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang
ter+adi. inar;H digunakan untuk memantau reduksi fraktur dan
aproksimasi fragmen tulang. 'etika tulang sembuh, akan terlihat
pembentukan kalus pada sinar;H. 'etika kalus telah kuat dapat
dipasang gips atau bidai untuk melan+utkan imobilisasi.
!eduksi "erbuka# Pada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka.
$engan pendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. lat %ksasi
interna dalam bentuk pin, kaat, sekrup, plat paku, atau batangan
logam digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam
posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid ter+adi. lat ini
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
23/33
dapat diletakkan di sisi tulang atau langsung ke rongga sumsum
tulang, alat tersebut men+aga aproksimasi dan %ksasi yang kuat bagi
fragmen tulang.
30 )etensi/Dmmobilisasi
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
24/33
'EMERIKSAAN N6NFARMAK6L6GI
*enurut buku 'lien gangguan istem *us"ulos"eletal oleh uratun
dkk penatalaksanaan non farmakologi adalah sebagai berikut :
1. *eninggikan bagian yang sakit untuk mengontrol pembengkakan.
. Dstirahat, men"egah "edera tambahan ,dan memper"epat
penyembuhan.
3. Pemberian kompres dingin selama ;3 menit .elama @;@9 +am
pertama setelah "edera dapat menimbulkan #asokonstriksi yang
akan mengurangi perdarahan ,edema dan ketidaknyamanan.
@. Pemasangan balut tekan elastis dapat mengontrol perdarahan
,mengurangi edema, dan menyokong +aringan yang "edera.
5. tatus Neuro#askuler ekstremitas yang "edera dipantau sesering
mungin
6. Pembedahan +ika ada robekab serabut otot dan terputusnya
ligament
L. Dmbilisasi dengan gips
9. 2atihan aktif dan pasif prgresif boleh dimulai dalam 3;5 hari .prain
berat mungkin perlu diimobilisasi 1;3 minggu sebelum latihan
perlindungan dimulai. 2atihan aal yang berlebihan dalam per+alanan
terapi dapat memperlama penyembuhan.train dan prain
memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan untuk
sembuh.Pembidain diperlukan untuk men"egah "edera ulang.
7. &isiotherapy
lat untuk mobilisasi men"akup eHer"ise, )>* pasif dan aktif
; )>* pasif untuk men"egah kontraktur pada sendi dan
mempertahankan )>* normal pada sendi; )>* aktif untuk meningkatkan kekuatan otot
8. 'R6SES 'EN9EMBU*AN BESERTA FAKT6R 9ANG MENG*AMBAT DAN
MEM'ER5E'AT 'EN9EMBU*AN FRATUR 'rses 'en2em#han Fraktr1. Proses 8ematom
*erupakan proses ter+adinya pengeluaran darah hingga terbentuk
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
25/33
hematom -bekuan darah 0 pada daerah ter+adinya fraktur tsb, dan
yang mengelilingi bagian dasar fragmen.8ematom merupakan bekuna
darah kemudian berubah men+adi bekuan semi padat.. Proses Proliferasi
Pada proses ini ,ter+adi perubahan pertumbuhan pembuluh darah
men+adi padat dan ter+adi perbaikan aliran pembuluh darah.3. Proses Pembentukan 4allus
Pada orang deasa proses pembentukan "allus ter+adi antara 6;9
minggu, sedangkan pada anak;anak minggu. 4allus merupakan
proses pembentukan tulang baru,dimana "allus dapat terbentuk di luar
tulang-subperiosteal "allus0 dan di dalam tulang -endosteal
"allus0.Proses perbaikan tulang ter+adi sedemikian rupa,sehingga
trabekula yang terbentuk dengan tidak teratur oleh tulang imatur
untuk sementara bersatu dengan u+ung;u+ung tulang yang patahsehingga terbentu suatu "allus tulang.
@. Proses konsolidasi-penggabungan0Perkembangan "allus se"ara terus menerus dan ter+adi pemadatan
tulang sebelum ter+adi fraktur, konsolidasi terbentu antara 6;1
minggu-ossi%"asi0 dan antara 1;6 minggu -matur0. Tahap ini disebut
dengan penggabungan atau penggabungan se"ara terus;menerus.
5. Proses )emodelingProses remodeling merupakan tahapan terakhir dalam penyembuhan
tulang ,dan proses pengembalian bentuk seperti semula.Proses
ter+adinya remodeling antara 1; tahun setelah ter+adinya "allus dan
konsolidasi.
Faktr:-aktr 'em"$ prses pen2em#han -raktr
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
26/33
&raktur tanpa dislokasi, periosteumnya intake, maka lama penyembuhannya
dua kali lebih "epat daripada yang mengalami dislokasi.*akin besar dislokasi
maka semakin lama penyembuhannya. liran darah ke fragmen tulang
ila aliran tulang mendapatkan aliran darah yang baik, maka penyembuhan
lebih "epat dan tanpa komplikasi.ila ter+adi gangguan berkurangnya aliran
darah atau kerusakan +aringan lunak yang berat ,maka proses penyembuhan
men+adi lama atau terhenti. Nutrisi yang baik
Dmobilisasi
2atihan otot2atihan otot dilakukan untuk men"egah atro% otot,men"egah kekakuan,
memperlan"ar peredaran darah sehingga memper"epat penyembuhan. Faktr 2an+ men+ham#at prses pen2em#han
Trauma berulang 'ehilangan massa atau kondensitas tulang
Dmmobilisasi yang tidak memadai
)ongga atau adanya +aringan diantara fragmen tulang
Dnfeksi
)adiasi atau nekrosis tulang
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
27/33
)iayat 'esehatan Terdahulu;
)iayat 'esehatan 'eluarga;
Pemeriksaan &isik8ead To Toe(Htremitas : 'aki 'iri
Pemendekan$eformitas(dema'ebiruan pada femur proHimal
Neurosensori :$eformitas dan Pemendekan
Pemeriksaan Penun+ang :!;)ay &emur
'esimpulan :'lien di diagnosa *engalami &rakrur &emur
ANALISA DATA
N9ERI AKUT
$ata (tiologi $iagnosa 'eperaatan
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
28/33
$s : Ny Y mengeluh kaki
kirinya sakit sakit dan
tidak dapat digerakkan
$o : pemendekan kaki
kiri ,(dema, deformitas
dan kebiruan pada femur
1/3 proksimal
Ter+atuh dari kamar mandi
&raktur diskontinuitas
tulang pergeseran
tulangNyeri akut
Nyeri kut
*AMBATAN M6BILITAS FISIK
$ata (tiologi $iagnosa 'eperaatan
$s : Ny Y mengeluh kaki
kirinya sakit sakit dan
tidak dapat digerakkan
$o : pemendekan kaki
kiri ,(dema, deformitas
dan kebiruan pada femur
1/3 proksimal
Ter+atuh dari kamar mandi
&raktur kerusakan
pada fragmen tulang
deformitas
pergerakan tulang
ekstremitas terganggu
hambatan mobilitas %sik
8ambatan mobilitas %sik
RESIK6 DISFUNGSI NEUR6
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
29/33
DS Ny Y mengeluh kaki
kirinya sakit sakit dan
tidak dapat digerakkan.
$> : pemendekan kaki
kiri,edema,deformitas dan
kebiruan pada femur1/3
proksimal
fraktur diskontinuitas
tulang
deformitas
penekanan pembuluh
darah edema
sirkulasi tidak normal
kebiruan resiko
disfungsi neuro#askuler
)esiko disfungsi
neuro#askuler perifer
REN5ANA 'ERA;ATAN
N9ERI AKUT
N2er" Akt
Tu+uan : etelah dilakukan tindakan keperaatan 1 H @ +am tingkat kenyamanan
klien terkontrol, tingkat nyeri terkontrol dan nyeri dapat berkurang
'riteria 8asil :
'lien menyatakan nyeri berkurang
Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam akti#itas/tidur/istirahat dengan
tepat
'lien mampu mengon troll nyeri -tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
Dnter#ensi :
1. 2akukan pengka+ian pada nyeri terhadap lokasi, karakteristik,durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas, dan fa"tor pemi"u nyeri
. >bser#asi reaksi non#erbal dari ketidak nyamanan.
3. ?unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
klien sebelumnya
@. +arkan mana+emen nyeri pada klien
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
30/33
5. +arkan pada klien penggunaan teknik non farmakolohi dalam mengurangi
nyeri seperti relaksasi hypnosis dan terapi musi".
6. 4iptakan suasana yang tenang
L. 4ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pen"ahayaan dan kebisingan
9. 'ontrol penerimaan pasien tentang mana+emen nyeri
7. 'olaborasi : pemberian analgetik
*AMBATAN M6BILITAS FISIK
Tu+uan : etelah dilakukan tindakan keperaatan 1 H @ +am pmobilitas %sik pasien
meningkatt dengan
'riteria 8asil :
; Pasien dapat *eningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang
mungkin
; Pasien dapat *empertahankan posisi fungsinal
; Pasien dapat *eningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit
; Pasien dapat *enun+ukkan tehnik mampu melakukan akti#itas
Dnter#ensi :
1. 'a+i kemampuan pasien dalam mobilisasi
. Dnstruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang
sakit dan tak sakit
3. elaskan pandangan dan keterbatasan dalam akti#itas
@. erikan dorongan ada pasien untuk melakukan ' -kti#itas 'ehidupan
ehari K hari0 dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan
5.
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
31/33
6. )u+uk pada %sioterapi untuk menentukan latihan %sik
RESIK6 DISFUNGSI NEUR6
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
32/33
7. Pantau dengan "ermat terapi panas atau dingin
1.'olaborasi dengan %sioterapis untuk program latihan
DAFTAR 'USTAKA
2estari,Pu+i.1.tudi 2iteratur: erbagai faktor yang berpengaruh ter+adap
ke+adian patah tulang pada usia lan+ut (le"troni"
FersionQ.from:http://faktorresikofraktur.pdf.diakses tanggal 13 $esember 1 Pukul
16. MD
(thel, loane. 3.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. akarta: Penerbit (?4.
*ans+oer, arief, dkk. . Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. akarta:
*edia (s"ulapius.
)as+ad, 4hairuddin. 9. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. akarta: Yarsif
Maatampone.
)eksoprod+o, oelarto. 5. Ilmu Bedah. akarta: &akultas 'edokteran perasi Pemasangan
>)(& pada &raktur 4ruris epertiga $istal $ekstra.
http://etd.eprints.ums.a".id/196//155L.pdf. $iakses pada 1 $esember
1.
*uttaSin, rif. 9. suhan 'eperaatan 'lien ?angguan istem *uskuloskeletal.
akarta : (?4.
Pear"e, (#elyn. 6. natomi dan &isiologi
7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR
33/33
uratun dkk.6.'lien ?angguan istem *us"uloskeletal.akarta.Penerbit uku
'edokteran (?4.
4orin .(.9. uku aku Pato%siologi . akarta. Penerbit uku 'edokteran (?4.