Click here to load reader
Jun 15, 2019
Nama Bidang Ilmu : Ilmu Administrasi Negara
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
DOSEN MUDA
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS PUBLIK
( Studi Kasus Pada Qualitas Pelayanan Publik di Kantor Camat Sidemen Karangasem )
TIM PENELITI
Ketua : Ni Wayan Supriliyani, S.Sos, M.AP (0010048108)
Anggota : I Ketut Winaya, S.Sos,M.AP (0001047504)
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015
A. Judul Penelitian :
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Dalam Mewujudkan
Akuntabilitas Publik.
( Studi Kasus pada Qualitas Pelayanan Publik Kantor Camat Sidemen
Karangasem )
B. Bidang Ilmu : Ilmu Administrasi Negara
BAB I. PENDAHULUAN
Perubahan Zaman Sekarang ini teknologi semakin canggih, semakin pesat dan
mempengaruhi suatu lembaga organisasi yang disebabkan semakin tingginya nilai
teknologi komputer dapat memberikan jaringan informasi dan data yang kuat, akuntabel
yang dapat di pergunakan tidak terbatas oleh waktu. maka Sistem Informasi Manajemen
sangat membantu bagi masyarakat luas yang dapat mengakses secara online dan tidak
memakan waktu yang cukup lama. Dalam mewujudkan Akuntabilitas Publik menurut
Jabra dan Dwivedi (1989:42) mengemukakan bahwa ada 3 istilah yang sering digunakan
secara bergantian dan ketiganya memilitki kaitan satu sama lainnya, yaitu responsibilitas
(responsibility), akuntabilitas (accountability) dan liabilitas (liability). Memiliki
akuntabilitas adalah menjawab tanggung jawab seseorang, melaporkan, menjelaskan,
memberi alasan, merespon, memikul kewajiban dan menetapkan keputusan eksternal.
Bersikap reliabel adalah menyesuaikan, kewajiban memperbaiki, memulihkan,
mengimbangi, memberi kompensasi terhadap terhadap kesalahan atau keputusan salah.
Menurut Dwiyanto (1995:53) responsibilitas adalah menyangkut pelaksanaan kegiatan
organisasi publik sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai
dengan kebijaksanaan organisasi baik secara eksplisit maupun secara implisit.
Sehingga berangkat dari kondisi ini, banyak dari target ketercapaian program
pembangunan, seperti program pengentasan kemiskinan, pereduksian angka
pengangguran, maupun pembangunan infrastruktur masih kerap tersendat dan jauh dari
harapan. Beberapa prioritas pembangunan seperti reformasi birokrasi, pendidikan,
kesehatan, kemiskinan, infrastruktur, usaha, lingkungan hidup, pengentasan daerah
tertinggal, penerapan teknologi informasi, atas rasa pertanggung jawaban stake holder
yang ada pada Camat Sidemen seringkali tumpang tindih antara kepentingan sektoral dari
pusat maupun dengan daerah, sehingga dengan adanya sistem informasi manajemen yang
baik masyarakat juga akan puas terhadap pelayanan apa yang diberikan dari Pemerintah.
Kepemimpinan merupakan inti manajemen. Sebagai inti manajemen,
kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi yang digunakan
dalam organisasi, sebagaimana juga pengaruhnya terhadap efektivitas berbagai sistem
lain di dalam organisasi. Salah satu alasan utamanya ialah karena salah satu peranan dari
orang-orang yang menduduki jabatan pimpinan dalam organisasi ialah peranan
informasional. Dalam memainkan peranan informasional tersebut pimpinan organisasi
dapat bertindak dalam (Sondang, 1999 hal : 20) seperti ; pencipta sistem informasi,
penerima informasi, penyalur informasi, pemakai informasi, dan penilai informasi.
Pada persoalan ini, yang hendak diteliti adalah persoalan mengenai implementasi
sistem informasi manajemen dalam mewujudkan akuntabilitas publik, dari sisi qualitas
pelayanan terhadap masyarakat dalam data informasi yang akurat cepat dan tepat untuk
menuju pembangunan SDM yang lebih baik. Penelitian ini akan menggagas Desain
Akuntabilitas seorang pimpinan pada Camat Sidemen Amlapura yang Ideal menurut
konsep governance di era Otonomi Daerah dalam implementasinya pada tahun 2014.
Pada penelitian ini akan dibahas beberapa hal mengenai kajian Akuntabilitas dalam
pencapaian e-Governance, implementasi SIM Kebijakan dari Camat Sidemen Kabupaten
Karangasem.
a. Perumusan Masalah
Permusan Masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam
mewujudkan Akuntabilitas Publik ?
2. Bagaimanakah Peran Camat Sidemen dalam mewujudkan Akuntabilitas
Kinerja dalam Konsep Governance ?
b. Tujuan Penelitian 1. Memetakan ragam persoalan Sistem Informasi Manajemen dalam
mewujudkan Akuntabilitas.
2. Memetakan Governance dalam proses penganggaran publik Mendesain
format ideal pelaksanaan governance di level daerah.
Luaran : Jurnal Nasioanl Tidak Terakreditasi ber-ISBN
c. Landasan Teori
1. Prinsip New Public Service Denhardt & Denhardt (dalam Puspitosari, 2010 : 60) menegaskan beberapa prinsip
penting new public service. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Pertama, serve citizens
and customers. Prinsip ini menganggap apa yang menjadi kepentingan publik merupakan
hasil dialog, bukan sekedar agregasi kepentingan individual. Pejabat publik tidak hanya
merespon kebutuhan publik sebagai pelanggan, melainkan fokus untuk membangun relasi
kepercayaan dan kolaborasi dengan warga, termasuk penjaringan persepsi para pemakai
layanan. Masyarakat adalah warga negara sekaligus pelanggan yang harus diporsikan
baik pada proses pemerintahan dan bernegara. Masyarakat adalah pemilik sah dari negara
itu sendiri. Kedua, seek public interest, administrator publik harus memberikan kontribusi
dalam mengembangkan gagasan tentang kepentingan publik. Tujuannya bukan sekedar
menemukan solusi cepat berdasarkan pilihan individual, tetapi lebih pada penciptaan
kepentingan sekaligus tanggungjawab bersama yang mengutamakan kepentingan publik
bukan privat.
Ketiga, citizenship over entrepreneurship, prinsip ini mengutamakan lebih
menghargai warga negara daripada kewirausahaan. Kepentingan publik lebih baik apabila
ditunjukkan dengan komitmen pejabat publik dalam membuat kontribusi bermakna
ketimbang kepiawaian pejabat dalam mengembangkan diri sendiri. Keempat, think
strategically, act democratically. Kebijakan publik dan program merupakan upaya
pemenuhan kebutuhan publik dan dicapai efektif melalui usaha kolaboratif. Kelima,
recognize that accountability not simple, dalam perspektif ini abdi masyarakat harus
mematuhi peraturan perundang-undangan, nilai-nilai kemasyarakatan, norma politik,
standar profesional, dan kepentingan warga negara. Keenam, serve rather than steer,
pejabat publik membantu masyarakat mengartikulasikan apa yang menjadi kepentingan
bersama daripada mengendalikan atau mengarahkan publik. Ketujuh, value people, not
just productivity, organisasi publik akan berhasil secara jangka panjang bila bekerja
secara kolaboratif dan berdasarkan kepemimpinan kolektif dengan menghargai semua
masyarakat.
Salah satu implementasi New Public Service adalah layanan e-Government.
Layanan yang diberikan pihak penyedia (baca : pemerintah daerah) dalam bentuk e-
Government ini menjadi lebih aspiratif dengan kebutuhan masyarakat yang tak terikat
ruang (bisa diakses melalui kantor, kampus, warnet, fasilitas pemerintah, media (melalui
penggunaan PC, PDA, Mobile Phone) maupun waktu (akses 24 jam). Dalam aplikasi
inilah pihak pemerintah daerah mengelola website daerahnya masing-masing, secara
sektoral dinas tertentu, maupun pengelolaan terintegrasi dibawah pengawasan Dinas
Perhubungan, Informasi & Komunikasi atau Kantor Pengolahan Data Elektronik &
Komunikasi (KPDE & KOM), dengan ragam inovasi yang salah satunya terkait isi
(konten) dalam e-Government.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif mengikuti
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif , yaitu berupa kata-kata tertulis
dari perilaku yang diamati (Moleong, 2005:16). Penelitian ini diarahkan pada
penggambaran latar serta individu secara holistik (menyeluruh). Untuk memperoleh data
secara holistik, maka teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah :
a. Observasi, yaitu teknik penelitian dengan melakukan pengamatan
langsung ke lokasi penelitian serta mencatat dengan sistematis fenomena yang diamati.
Penggunaan teknik observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data primer mengenai
upaya yang dilakukan oleh badan teknis daerah terkait penyelenggaraan governance di
pemerintah daerah.
b. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui tanya jawab secara
langsung dimana pihak penanya (interviewer) berhadapan langsung secara fisik dengan
pihak yang ditanyai (interviewee). Metode wawancara yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode wawancara mendalam (in-depth interview) dengan berpedoman pada
daftar wawancara yang sudah dibuat / dipersiapkan sebelumnya (interview guide).
Wawancara mendalam pada suatu penelitian bertujuan menghimpun keterang