Top Banner
i LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA KAJIAN NILAI GIZI MINUMAN TRADISIONAL BALI Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun TIM PENGUSUL NI MADE INDRI HAPSARI A., S.TP., M.P (0026047805) I DESAK PUTU KARTIKA PRATIWI, S.TP., MP. (0003048405) A.A.I. SRI WIADNYANI, S.TP., M.Sc. (0006017902) I WAYAN RAI WIDARTA, S.TP., M.Si. (0012098004) JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014
32

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

Aug 10, 2019

Download

Documents

trannga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

i

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA

KAJIAN NILAI GIZI MINUMAN TRADISIONAL BALI

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

TIM PENGUSUL

NI MADE INDRI HAPSARI A., S.TP., M.P (0026047805)

I DESAK PUTU KARTIKA PRATIWI, S.TP., MP. (0003048405)

A.A.I. SRI WIADNYANI, S.TP., M.Sc. (0006017902)

I WAYAN RAI WIDARTA, S.TP., M.Si. (0012098004)

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v

RINGKASAN ........................................................................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................................ vii

JUDUL PENELITIAN ........................................................................................... 1

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3

2.1. Loloh Don Piduh ..................................................................................... 3

2.2. Loloh Don Tempoyak ............................................................................. 4

2.3. Loloh Don Kayu Manis .......................................................................... 5

2.4. Loloh Don Jempiring .............................................................................. 8

2.5. Loloh Don Isen ....................................................................................... 9

2.6. Loloh Tibah ............................................................................................. 10

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 12

3.1. Bahan dan Alat Penelitian .... ............................................................... 12

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 12

3.3. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 12

3.3.1. Inventarisasi Minuman Tradisional Bali...................................... 13

3.3.2. Analisis Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali............................. 13

3.4. Parameter Pengamatan ........................................................................... 13

3.4.1. Kadar Tannin ................................................................................ 13

3.4.2. Total Gula……………………. ..............................................….. 14

3.4.3. TotalAsam ..................................................................................... 14

3.4.4. Vitamin C ................................................................................…. 15

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 16

4.1. Tahap I Inventarisasi Minuman Tradisional Bali……………….......... 16

4.2. Tahap II Analisis Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali…………........ 16

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Kandungan Nutrisi Dalam 100 g Daun Katuk .......................... 7

Tabel 2. Komposisi Kandungan Nutrisi Dalam 100 g Mengkudu............................. 11

Tabel 3. Komposisi Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali ........................................ 17

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Loloh Don Piduh ...................................................................................... 4

Gambar 2. Loloh Don Tempoyak .............................................................................. 5

Gambar 3. Loloh Don Kayu Manis ............................................................................ 7

Gambar 4. Loloh Don Jempiring ............................................................................... 8

Gambar 5. Loloh Don Isen ......................................................................................... 10

Gambar 6. Loloh Tibah .............................................................................................. 11

Gambar 7. Skema Tahapan Penelitian ....................................................................... 13

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

vi

RINGKASAN

Bali yang dikenal dengan sebutan pulau dewata merupakan salah satu pulau di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara karena memiliki banyak objek dan tempat wisata yang sangat kaya dengan seni dan budaya daerah. Selain adat istiadat yang kental, Bali memiliki beraneka macam makanan dan minuman tradisional yang khas. Minuman tradisional Bali sangat banyak dengan rasa yang unik dan penampilan tersendiri yang mempunyai manfaat dan nilai gizi. Minuman tradisional Bali sering dikonsumsi masyarakat tanpa mengetahui bahwa minuman tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu minuman yang cukup dikenal di Bali adalah loloh. Loloh terbuat dari tanaman herbal seperti daun piduh, tempoyak atau tahi ayam, kayu manis, jempiring, isen, tibah dan lain-lain. Tanaman herbal tersebut mempunyai khasiat sebagai obat-obatan dan bergizi. Seiring dengan perkembangan jaman, keberadaan loloh semakin terpinggirkan dan terlupakan sehingga perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan keberadaan loloh agar lebih dikenal masyarakat luas. Selain itu, minuman loloh belum diproduksi secara komersial sehingga agak sulit ditemukan di pasaran. Produksi loloh umumnya diproduksi untuk kepentingan pribadi dan masyarakat sekitarnya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang inventarisasi dan kandungan nilai gizi dari minuman tradisional Bali khususnya loloh agar masyarakat lebih mengetahui bahwa dengan mengkonsumsi minuman tradisional Bali dapat meningkatkan kesehatan dan sekaligus dapat melestarikan keanekaragaman minuman tradisional sebagai salah satu warisan dari budaya bangsa Indonesia.

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkah dan rahmat-Nya Laporan Akhir Penelitian Dosen Muda yang berjudul “Kajian

Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali” dapat terselesaikan dan terlaksana dengan baik.

Laporan ini disusun sebagai upaya pertanggungjawaban atas bantuan dana

PNBP, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Udayana

dan merupakan salah satu implementasi tri darma perguruan tinggi yaitu penelitian.

Laporan akhir ini berisikan kajian aspek gizi dari minuman tradisional Bali

sehingga dapat terus dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.

Penelitian ini mulai dilaksanakan dari bulan Mei sampai Oktober 2014 dan sudah

berhasil mengkaji nilai gizi dari minuman tradisional.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas

Udayana yang telah mendanai penelitian ini dan semua pihak yan terlibat dalam

kegiatan ini yaitu Tim Peneliti Kegiatan, Civitas Akademika Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Udayana, Bapak Rektor dan Ketua Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat, Universitas Udayana. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. I Ketut Suter, MS selaku ketua Pusat Penelitian

Makanan Tradisional (PPMT) Universitas Udayana atas bimbingan dan kesempatan

yang telah diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

Penulis menyadari laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritikan

yang bersifat membangun sangat penulis perlukan, demi kesempurnaan laporan ini.

Denpasar, 24 Nopember 2014

Penulis

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

1

JUDUL PENELITIAN: KAJIAN NILAI GIZI MINUMAN TRADISIONAL

BALI

BAB I. PENDAHULUAN

Negara Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dengan berbagai suku dan

budaya bangsa. Berbagai suku dan budaya yang ada sangat kaya dengan keindahan

alam, budayanya serta masakan khas atau kulinernya. Kuliner tersebut terdiri dari

makanan dan minuman tradisional khas yang seringkali menjadi salah satu tujuan

para wisatawan mengunjungi daerah tersebut selain objek wisata, budaya, dan seni.

Beranekaragam makanan dan minuman tradisional dari berbagai pulau di Indonesia

memiliki ciri khas masing-masing seperti pada rasa, aroma, penampakan, dan

penyajiannya.

Dari kondisi geografis, Bali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang

wilayahnya terdiri atas satu pulau dan beberapa pulau-pulau kecil di sekitarnya. Bali

merupakan pulau kecil yang hanya berukuran 0,3% dari seluruh luas daratan

Indonesia sehingga nyaris tidak terlihat di peta tetapi nama pulau Bali sendiri lebih

dikenal dibandingkan Negara Indonesia (Picard, 2006). Bali merupakan salah satu

daerah destinasi wisata andalan Indonesia karena memiliki keindahan dan kekayaan

alam serta seni budaya yang unik yang menjadi daya tarik utama para wisatawan

untuk berkunjung ke Bali. Selain hal tersebut, Bali juga memiliki masakan atau

kuliner yang khas dan beranekaragam yang menjadikannya saling terkait antara

wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, dan wisata kuliner. Wisata kuliner

memperkenalkan berbagai sumber daya alam dan makanan serta minuman

masyarakat setempat. Dari makanan dan minuman tersebut, para wisatawan akan

merasa mendapatkan pengalaman lebih ke arah budaya lokal. Variasi jenis makanan

dan minuman tradisional sangat beragam, tergantung pada budaya dan adat istiadat

masyarakat setempat.

Salah satu minuman tradisional Bali yang cukup dikenal adalah loloh. Loloh

dalam bahasa Bali artinya jamu (Anon., 2011a). Umumnya jamu mempunyai rasa

yang tidak enak dan pahit tetapi lain halnya dengan loloh rasanya manis, asam, dan

asin yang bercampur menjadi satu menghasilkan rasa yang unik dan khas. Loloh

terbuat dari tanaman obat keluarga (toga). Toga pada umumnya merupakan hasil

dari budidaya tanaman rumahan yang mempunyai khasiat sebagai obat-obatan (Anon.,

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

2

2013a). Khasiat dari tanaman toga tidak kalah dengan obat-obatan kimiawi. Tanaman

toga juga dapat digunakan sebagai alternatif dalam melakukan pengobatan diluar

upaya medis. Disamping mudah didapat, biayanya relatif murah dan aman dari efek

samping zat kima. Mengkonsumsi minuman tradisional mempunyai dampak yang

positif seperti menggunakan bahan-bahan yang sifatnya alami, bergizi, sehat, aman,

mudah didapat, dan murah sehingga minuman ini sesuai dengan selera masyarakat.

Dengan pemakaian bahan-bahan herbal alami seperti daun piduh, tempuyak, kayu

manis, jempiring, isen, tibah dan lain-lain sebagai bahan dasar yang bervariasi dan

beragam maka dapat dihasilkan berbagai macam minuman tradisional yang memiliki

citarasa yang unik, khas, lezat, sehat, dan bergizi. Informasi mengenai bahan-bahan

dasar dan cara pembuatan minuman tradisional umumnya diperoleh secara turun-

temurun dengan menggunakan alat-alat tradisional dan proses pengolahan yang

sederhana.

Eksistensi dari minuman tradisonal Bali yang menyehatkan mulai

terpinggirkan dan terlupakan karena masyarakat belum banyak mengetahui mengenai

manfaat dari minuman tradisional dan kandungan nilai gizinya. Disamping itu,

informasi mengenai kandungan nilai gizi pada minuman tradisional belum banyak

dipublikasikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

jenis-jenis minuman tradisional yang ada dan diproduksi oleh masyarakat di Bali serta

mengkaji aspek nilai gizinya dengan harapan masyarakat lebih mengetahui bahwa

minuman tradisional merupakan minuman kesehatan yang bergizi. Dengan

mengkonsumsi minuman tradisional Bali, dapat meningkatkan kesehatan dan

sekaligus melestarikan keanekaragaman minuman tradisional sebagai salah satu

warisan dari budaya bangsa Indonesia yang sangat penting bagi perkembangan

kebudayaan nasional.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Loloh Don Piduh (Centella asiatica)

Don piduh (bahasa Bali) atau pegagan dengan nama latin centella asiatica

merupakan tanaman yang berasal dari daerah Asia tropik yang tersebar di Asia

Tenggara diantaranya India, Indonesia, Jepang, Republik Rakyat Cina, Australia yang

selanjutnya menyebar ke negara lain. Pegagan tumbuh liar pada tanah yang agak

lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh dan banyak terdapat di

perkebunan, ladang, tepi jalan, sawah serta pinggir selokan (Anon, 2011b). Pegagan

mempunyai beberapa nama lokal lain seperti daun kaki kuda (Indonesia), pegaga

(Ujung Pandang), antanan gede, antanan rambat (Sunda), dau tungke (Bugis),

pegagan, gagan-gagan, rendeng, kerok batok (Jawa), kos tekosan ( Madura), dan kori-

kori (Halmahera).

Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang dengan rimpang pendek dan

stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 - 80 cm, akar keluar dari setiap

bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal,

bertangkai panjang sekitar 5 - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau

beringgit, dengan penampang 1 - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10

helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda,

tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari

ketiak daun. Tangkai bunganya 5 - 50 mm, buah kecil bergantung yang bentuknya

lonjong atau pipih dengan panjang 2 - 2,5 mm, dan baunya wangi (Anon., 2005).

Pegagan rasanya manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi

membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika),

penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika),

meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi,

hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat

produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). Bagian

yang digunakan untuk mengobati penyakit adalah seluruh tanaman. Manfaat pegagan

yang lain adalah untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah

varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh serta

menurunkan gejala stress dan depresi (Anon, 2011b).

Kandungan kimia yang terkandung dalam pegagan adalah asiaticoside,

thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

4

acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral

seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi, vellarine, zat samak.

Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan senyawaan sejenis,

mempunyai khasiat anti lepra (Morbus Hansen) (Anon., 2005).

Pegagan pada umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan,

dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah

menjadi krem, salep, obat jerawat, dan body lotion. Di Bali, pegagan dibuat menjadi

jamu atau disebut dengan loloh. Proses pembuatannya sederhana dengan cara daun

pegagan beserta batang dan akarnya dicuci kemudian direbus dengan api sedang,

didinginkan, dan disaring selanjutnya hasil saringan ditambah dengan gula pasir,

madu, dan jeruk nipis. Hasil saringan ini yang disebut dengan loloh don piduh.

Gambar 1. Loloh Don Piduh

2.2. Loloh Don Tempoyak

Tempoyak atau sering disebut sebagai kerasi dikenal dengan istilah latin Lantana

camara. Di Indonesia sering disebut sebagai kembang telek, tembelekan, dan tahi

ayam (Plantus, 2008). Menurut Sani (2010), lantana camara merupakan tanaman

perdu yang berasal dari daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini mengeluarkan bau

khas, tumbuh tegak dan memanjat, banyak cabang, tinggi berkisar antara ¼ - 4 m.

Bunga terdiri dari berbagai jenis warna antara lain putih, merah, kuning, oranye, biru,

ungu atau warna gabungan. Lantana camara merupakan herba batang berbulu dan

berduri serta berukuran lebih kurang 2 m. Daunnya kasar, beraroma dan berukuran

panjang beberapa sentimeter dengan bagian tepi daun yang bergerigi, bercabang

banyak, ranting bentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

5

berduri. Daunnya merupakan daun tunggal, duduk berhadapan bentuk bulat telur

ujung meruncing pinggir bergerigi tulang daun menyirip, permukaan atas berambut

banyak terasa kasar dengan perabaan permukaan bawah berambut jarang (Plantus,

2008).

Khasiat dari tanaman ini dapat mengobati penyakit influenza, TBC, reumatik,

keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, memar,

dan asma. Bagian influenza, TBC, reumatik, keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul,

bengkak, gatal-gatal, panas tinggi, memar, dan asma. Bagian yang digunakan adalah

akar, batang, dan daun.

Kandungan kimia dari daunnya adalah: lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B

(0,2%), lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak menguap 0,16 –

0,2%), beta-caryophyllene, gamma-terpidene, alpha-pinene, p-cymene (Ardhi, 2010).

Cara pembuatan untuk menjadi loloh sangat mudah dan sederhana yaitu daun

tempoyak dicuci, kemudian ditambahkan dengan air matang, dihaluskan atau

diremas-remas, diperas lalu disaring. Hasil saringan ditambah dengan gula aren, asem,

dan garam. Hasil saringan ini siap untuk dikonsumsi dan disebut dengan loloh don

tempoyak.

Gambar 2. Loloh Don Tempoyak

2.3. Loloh Don Kayu Manis

Don kayu manis atau lebih dikenal dengan sebutan daun katuk berasal dari

tanaman Sauropus adrogynus (L) Merr, famili Euphorbiaceae. Nama daerah: Memata

(Melayu), Simani (Minangkabau), Katuk (Sunda), Kebing dan Katukan (Jawa),

Kerakur (Madura). Daun katuk tersebar di berbagai daerah di India, Malaysia, dan

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

6

Indonesia. Di Indonesia, tanaman ini tumbuh di dataran dengan ketinggian 0-2100 m

di atas permukaan laut.

Tanaman ini berbentuk perdu dan tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-cabang

agak lunak dan terbagi dimana daun tersusun selang-seling pada satu tangkai,

berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25-3 cm.

Bunganya tunggal atau berkelompok tiga serta buahnya bertangkai dengan panjang

1,25 cm (Anon., 2013b).

Daun katuk pada umumnya dikonsumsi sebagai sayuran dan berkhasiat

memperlancar ASI. Daun katuk mengandung hampir 7% protein dan serat kasar

sampai 19% dan kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C.

Daun katuk merupakan sumber vitamin A dan C yang cukup baik. Kandungan

vitamin C pada daun katuk ini lebih tinggi daripada kandungan dalam buah jeruk dan

jambu biji. Kandungan vitamin A dalam daun katuk juga cukup tinggi sehingga

merupakan sumber antioksidan yang berfungsi untuk menjaga sel dan sistem

kekebalan tubuh (Rizki, 2013). Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga

2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium.

Warna daun katuk hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi (Mayus,

2013). Selain memperlancar produksi ASI, daun katuk juga digunakan untuk

mencegah osteoporosis. Kandungan efedrin yang sangat tinggi sangat baik bagi

penderita influenza. Daun ini juga kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan

jumlah sperma dan mampu membangkitkan vitalitas pria. Selain itu, terdapat tujuh

senyawa aktif yang merangsang produksi hormon-hormon steroid dan senyawa

eikosanoid. Daun katuk merupakan sumber vitamin A yang diperlukan untuk

mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi serta

menjaga kesehatan kulit. Daun katuk berkhasiat juga untuk melancarkan proses

pencernaan atau mengalami sembelit, mengobati berbagai penyakit kulit dengan

menggosokkannya ke area kulit, untuk meningkatkan fungsi otak agar bekerja secara

optimal, membersihkan jaringan pada tubuh dan membuang sisa-sisa metabolisme,

serta sebagai pelindung dari parasit, bakteri dan virus yang terdapat dalam tubuh

manusia. Daun katuk juga membantu proses pembuatan kolagen yang merupakan

protein berserat pembentuk jaringan ikat pada tulang, mengangkut elektron,

mengangkut lemak, dan mengatur kadar kolesterol. Komposisi kandungan nutrisi

dalam 100 gram daun katuk dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

7

Tabel 1. Komposisi Kandungan Nutrisi dalam 100 g Daun Katuk

Jenis Nutrisi Jumlah Energi (kal) 59 Protein (g) 4,8 Lemak (g) 1 Karbohidrat (g) 11 Kalsium (mg) 204 Fosfor (mg) 83 Zat besi (mg) 2,7 Vitamin A (SI) 10370 Vitamin B1 (mg) 0,1 Vitamin C (mg) 239 Air (g) 81

Sumber: Wardayati, 2012

Sebelum mengkonsumsi daun katuk secara langsung, sebaiknya direbus

terlebih dahulu untuk menghilangkan sifat antiprotozoa untuk membunuh racun yang

terkandung dalam daun katuk tersebut. Dianjurkan juga untuk tidak

mengkonsumsinya secara berlebihan, karena menurut beberapa peneliti dengan

mengkonsumsi daun katuk secara berlebihan dapat mengakibatkan kelainan paru-paru

seperti bronchitis yang permanen (Anon., 2013c). Pembuatan loloh don kayu manis

sama dengan loloh yang lain yaitu daun kayu manis dicuci, kemudian ditambahkan

dengan air matang, dihaluskan atau diremas-remas, diperas lalu disaring. Hasil

saringan ditambah dengan sedikit garam. Hasil saringan ini siap untuk dikonsumsi

dan disebut dengan loloh don kayu manis.

Gambar 3. Loloh Don Kayu Manis

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

8

2.4 Loloh Don Jempiring (Gardenia augusta Merr)

Jempiring atau kaca piring dengan nama ilmiah Gardenia augusta Merr

adalah perdu tahunan dengan tinggi mencapai 2 meter yang berasal dari famili kopi-

kopian atau Rubiaceae. Di Bali, tanaman ini dikenal dengan nama jempiring dan

bunganya merupakan maskot kota Denpasar.

Batang jempiring berbentuk bulat, berkayu, bercabang, dengan warna hijau

kecoklatan. Daunnya tunggal, berbentuk lonjong, tumbuhnya berhadapan, tebal,

pangkal dan ujungnya runcing, tepi merata, pertulangan menyirip, permukaan

mengkilap dengan panjang 5-8 cm, lebar 3-4 cm, serta berwarna hijau. Bunga

jempiring termasuk bunga tunggal berbentuk terompet, tangkai pendek, jumlah

mahkota delapan dengan panjang 6-9 cm, dan berwarna putih. Tanaman ini berakar

tunggang berwarna putih kotor.

Daun jempiring mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri

yang berkhasiat sebagai obat sariawan, demam, sesak napas, dan tekanan darah tinggi.

Bunganya berkhasiat sebagai obat demam dan relaksasi. Sifatnya yang memberikan

efek relaksasi secara tidak langsung mengurangi tekanan darah dan menjaga

kesehatan jantung. Bagian yang digunakan adalah bunga dan daunnya (Adi, 2008).

Pembuatan loloh jempiring ini menggunakan daun jempiring, daun alpokat,

dan daun piduh yang telah dikeringkan, bunga cengkeh serta gula pasir secukupnya.

Semua bahan tersebut diletakkan dalam panci, ditambah air selanjutnya direbus.

Setelah dingin disaring dan siap untuk dikonsumsi. Hasil saringan ini disebut dengan

loloh don jempiring.

Gambar 4. Loloh Don Jempiring

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

9

2.5 Loloh Don Isen (Alpinia galangal Sw)

Lengkuas (Alpinia galangal Sw) atau laos, dalam bahasa Bali disebut dengan

isen merupakan salah satu tanaman obat yang dikenal memiliki kandungan berbagai

senyawa aktif dengan berbagai aktifitas. Salah satu aktifitas ekstrak lengkuas yang

sudah dibuktikan adalah antibakteri dan antijamur. Diperkirakan di dalam jaringan

tumbuhan lengkuas hidup mikroba-mikroba endofit yang memproduksi zat-zat yang

bersifat antibakteri dan antijamur (Sinaga et al., 2009).

Lengkuas merupakan tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah

dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya

sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Nama-nama daerah

lengkuas antara lain langkuas (Melayu); laja (Sunda), laos (Jawa), aliku (Bugis), dan

isen (Bali).

Lengkuas mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen,

kamfer, methyl-cinnamate. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam buah

lengkuas di antaranya I'-asetoksikavikol asetat; I'-asetoksieugenol asetat; kaiofilin

oksida; kariofillenol; I, II, pentadekana; 7-hetadekana; kuersetin 3-metil eter;

isorhamneetin; kaempferida; galangin; galangin 3-metil eter; ramnositrin; dan 7-

hidroksi-3,5-dimetoksiflavon. Rimpangnya mengandung minyak atsiri 1% dengan

kandungan metilsinamat, sineol, kamfer, d-pinen, gaalangin, eugenol, kamfor,

gaalangol, sesuiterpen, kadinena, hidrates, heksahidrokadalene, dan kristal kuning.

Khasiat dan manfaat lengkuas adalah dapat mengobati rematik, sakit limpa,

bronchitis, morbili, panu, sakit kepala, nyeri dada, menguatkan lambung,

memperbaiki pencernaan, anti jamur kulit, obat gosok, pelancar kemih, dan

obat penguat empedu, serta dapat membangkitkan nafsu makan (Anon., 2012).

Pembuatan loloh isen ini menggunakan daun isen, daun sirih, gula merah,

asem, garam, dan jeruk nipis. Daun isen dan daun sirih ditumbuk, selanjutnya

ditambah dengan bahan yang lain seperti gula merah, asem, dan jeruk nipis kemudian

ditambah dengan air matang, diaduk sebentar kemudian disaring. Hasil saringan ini

disebut dengan loloh don isen.

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

10

Gambar 5. Loloh Don Isen

2.6. Loloh Tibah (Morinda citrifolia)

Tibah atau lebih dikenal dengan mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan

tanaman berdaun hijau, hidup di daerah pantai sampai ketinggian 400 m di atas

permukaan laut. Bila di Jawa disebut dengan pace, di tanah Parahiyangan terkenal

dengan sebutan cangkudu, dan di Bali disebut tibah. Mengkudu berasal dari Asia,

Australia, dan pulau-pulau di lautan Pasifik. Mengkudu terdiri dari beberapa jenis

tanaman tetapi jenis Morinda citrifolia merupakan jenis mengkudu yang mempunyai

khasiat efektif sebagai obat.

Di Hawaii, Amerika Serikat mengkudu dikenal dengan sebutan buah noni

yang dipercaya penduduk asli Hawaii memiliki khasiat pengobatan yang sangat baik

(Suhanda, 2009). Adapun manfaat mengkonsumsi buah mengkudu diantaranya adalah

menurunkan tekanan darah tinggi, kejang, menstruasi, arthritis, radang lambung, luka,

depresi mental, senilitas, kurang nafsu makan, atherosclerosis, gangguan saluran

darah, ketergantungan obat, dan lain-lain.

Para peneliti melalukan riset intensif yang menunjukkan bahwa mengkudu

memiliki keunggulan yang sangat banyak. Tanaman ini mengandung berbagai

vitamin, mineral dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk

secara alamiah. Selain itu, daun dan akar mengkudu mengandung asam amino utuh

yang merupakan sumber protein utama. Buah mengkudu mengandung kadar air

sekitar 52 %. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen yang

terdapat di dalam mengkudu (Magdalena, 2013). Buah mengkudu juga mengandung

xeronine yang merupakan salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

11

protein spesifik sel-sel tubuh manusia. Adapun komposisi kandungan nutrisi dalam

100 gram buah mengkudu dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Kandungan Nutrisi dalam 100 g Mengkudu

Jenis Nutrisi Jumlah Kalori (kal) 167 Protein (g) 0,75 Lemak (g) 1,50 Karbohidrat (g) 51,67 Kalsium (mg) 325 Kalium (mg) 1,12 Natrium (mg) 335 Zat besi (mg) 9,17 Niasin (mg) 2,5 Tiamin (mg) 0,70 Vitamin A (IU) 395,83 Vitamin C (mg) 239

Sumber: Purbaya, 2002

Mengkudu memiliki banyak sekali manfaat sehingga loloh tibah ini bisa

digunakan untuk pengobatan tradisional sebagai alternatif pengganti pengobatan

medis. Pembuatan loloh tibah menggunakan bahan baku mengkudu (tibah), gula pasir,

terasi, cuka, cabe rawit, dan garam. Tibah dicuci terlebih dulu kemudian ditambahkan

dengan gula pasir, terasi, cuka, cabe rawit, dan garam secukupnya. Selanjutnya

ditambahkan dengan air matang, dihaluskan atau diremas-remas, diperas lalu disaring.

Hasil saringan ini siap untuk dikonsumsi dan disebut dengan loloh tibah.

Gambar 6. Loloh Tibah

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

12

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : sampel minuman

tradisional (loloh don piduh, loloh don tempoyak, loloh don kayu manis, loloh don

jempiring, loloh don isen, dan loloh tibah) yang diperoleh pada berbagai produsen

loloh di Denpasar sedangkan bahan kimia yang digunakan adalah aquadest, NaOH,

larutan iod, amilum, indikator phenolphthalein, KOH, larutan Nelson, alkohol, HCl,

larutan asam tanat, pereaksi Follin-Denis, larutan natrium karbonat jenuh dan larutan

arsenomolibdad.

Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah aluminium foil, kertas

label, botol plastik, plastik HDPE, tisu, botol semprot, pipet tetes, tabung reaksi,

kertas saring, gelas ukur, timbangan analitik, pengaduk mekanik atau manual, vortex,

spektrofotometer, waterbath, becker, erlenmeyer, labu takar, dan pemanas listrik.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pangan Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Jalan P.B. Sudirman, Denpasar, Bali.

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2014.

3.3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama inventarisasi jenis

minuman tradisional Bali khususnya yang terdapat di wilayah kota Denpasar. Tahap

kedua adalah analisis nilai gizi minuman tradisional Bali.

Tahap pertama diawali dengan inventarisasi yang dilakukan dengan metode

survey langsung ke masyarakat, pasar tradisional dan juga melakukan wawancara.

Proses inventarisasi ini tidak hanya mendata jenis-jenis minuman tradisional Bali

tetapi juga diikuti dengan formulasi dan proses pembuatannya. Hasil inventarisasi

minuman tradisional Bali yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis kandungan

nutrisinya dengan analisis kadar tannin, total gula, total asam, dan vitamin C. Tahapan

pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

13

3.3.1. Inventarisasi Minuman Tradisional Bali

Data yang diperoleh melalui survey langsung dan wawancara dengan

masyarakat di daerah kota Denpasar mengenai perkembangan minuman tradisional,

formulasi, dan proses pembuatannya. Selanjutnya sampel minuman diambil secara

acak untuk pengujian dengan meletakkannya pada botol-botol sampel.

3.3.2. Analisis Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali

Minuman tradisional Bali yang sudah terinventarisasi kemudian dianalisis

nilai gizinya. Analisis yang dilakukan untuk semua sampel yaitu analisis kadar tannin,

total gula, total asam, dan vitamin C.

3.4. Parameter yang diamati

3.4.1. Kadar Tannin (AOAC, 2000)

Analisa kadar tannin menggunakan metode spektrofotometri.

Inventarisasi jenis minuman tradisional Bali

Metode inventarisasi:

1. Survey langsung 2. Wawancara 3. Studi literatur

Minuman tradisional Bali yang sudah terinventarisir (terdata)

Sampling minuman tradisional Bali

Analisis nilai gizi minuman tradisional Bali

1. Total gula 4. Total asam 2. Kadar tannin 5. Kadar vitamin C

Gambar 7. Skema tahapan penelitian

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

14

Sebanyak 1 ml aquadest dimasukkan ke dalam 6 buah tabung reaksi, ditambah

dengan 0,5 ml pereaksi Follin-Denis kemudian ditambah dengan 0; 0,2; 0,4;

0,6; 0,8; dan 1 ml larutan standar asam tanat. Setelah itu, ditambah dengan 1

ml larutan natrium karbonat jenuh lalu ditambah aquadest sampai volume 10

ml. Selanjutnya dikocok dan dibiarkan selama 40 menit dan diukur serapannya

pada panjang gelombang 725nm kemudian dibuat kurva standar.

3.4.2. Total Gula (AOAC, 2000)

Analisa total gula menggunakan metode Nelson.

1) Sampel dihancurkan lalu ditimbang 10 g, ditambahkan dengan 50 ml aquadest

dan diencerkan dalam 250 ml.

2) Diambil filtrat sebanyak 10 ml, ditambahkan 5 ml HCl 4 N, dipanaskan pada

waterbath dengan suhu 70ºC selama 10 menit lalu didinginkan, dinetralkan (± 3

tetes pp, dinetralkan dengan NaOH sampai warna merah muda), dan

diencerkan dalam 250 ml.

3) Diambil filtrat sampel sebanyak 1 ml, ditambahkan larutan Nelson 1 ml,

dipanaskan dihitung dari saat air mendidih selama 10 menit kemudian

didinginkan.

4) Ditambahkan larutan Arsenomolibdad sebanyak 1 ml, ditambahkan dengan

aquadest 7 ml lalu divortex.

5) Hasil dibaca dengan spektrofotometer pada λ 540.

Perhitungan :

% Gula Reduksi = x (mg/L) x FP x Total Vol. (L) x 100% Berat sampel x 1000

3.4.3. Total Asam (AOAC, 2000)

Sebanyak 10 g sampel dimasukkan ke dalam labu takar lalu ditambahkan

25 ml alkohol netral, kemudian direfluks selama 10 menit. Setelah mendidih

didinginkan lalu ditambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein. Setelah itu

dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai berubah menjadi merah muda. Total asam

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

15

Total asam = ml titrasi KOH x NKOH x 56,1 Berat contoh (g)

3.4.4. Vitamin C (AOAC, 2000)

Timbang 5-10 g bahan lalu diencerkan dengan penambahan aquadest

hingga volume 100 ml kemudian disaring dan diambil filtratnya. Filtrat yang

diperoleh dipipet sebanyak 10 ml selanjutnya ditambahkan 0,5-1 ml amilum.

Setelah itu, dititrasi dengan larutan iod 0,1 N sampai berwarna biru dimana warna

biru tersebut tidak akan hilang dalam 30 detik.

Perhitungan:

Vitamin C (mg/100 g) = ml iod x 0,88 x P x 100 Berat bahan (g)

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tahap I Inventarisasi Minuman Tradisional Bali

Inventarisasi minuman tradisional Bali dilakukan untuk memperoleh informasi

mengenai jenis minuman tradisional yang terdapat di kota Denpasar. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey langsung dan

wawancara dengan masyarakat di daerah kota Denpasar mengenai perkembangan

minuman tradisional, formulasi, dan proses pembuatannya.

Dari hasil survey yang dilakukan, minuman tradisional Bali masih bisa

didapatkan di sekitar kota Denpasar seperti loloh don piduh, loloh don jempiring,

loloh don isen, loloh don kayu manis, loloh don tempoyak, dan loloh tibah. Hasil dari

wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat memahami dan

mengenal formulasi dari minuman tradisional tersebut serta mengetahui cara

pembuatannya. Walaupun masyarakat sudah mengetahui formulasi dari minuman

tradisional tersebut tetapi minuman loloh tersebut agak susah dijumpai dan sudah

jarang dijual di pasaran karena sulitnya memperoleh bahan baku. Minuman loloh

tersebut umumnya diproduksi apabila ada pemesanan dan umumnya dibuat untuk

dikonsumsi sendiri.

4.2. Tahap II Analisis Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali

Hasil inventarisasi minuman tradisional Bali yang sudah diperoleh selanjutnya

dianalisis kandungan nutrisinya dengan analisis kadar tannin, total gula, total asam,

dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman tradisional Bali yang

diinventarisasi yaitu loloh don piduh, loloh don jempiring, loloh don isen, loloh don

tempoyak, loloh don kayu manis, dan loloh tibah mengandung nilai gizi seperti

vitamin C, total asam, total gula, dan tannin. Komposisi dari minuman tradisional Bali

dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

17

Tabel 3. Komposisi Nilai Gizi Minuman Tradisional Bali

Jenis Minuman Komposisi Gizi Vitamin C (mg/100 g)

Total Asam (%)

Total Gula (%)

Tannin (%)

Loloh don piduh 8,771 0,094 2,352 0,013 Loloh don jempiring 10,085 0,109 2,179 0,054 Loloh don isen 10,165 0,109 1,770 0,021 Loloh don kayu manis 14,643 0,099 0,049 0,072 Loloh don tempoyak 11,675 0,099 0,029 0,005 Loloh tibah 14,309 0,098 0,696 0,007

Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa kandungan zat gizi dari berbagai

minuman tradisional Bali sangat beragam karena menggunakan bahan yang berbeda

dalam proses pengolahannya. Untuk kandungan vitamin C berkisar antara 8,771 –

14,643 mg/100 g, kandungan total asam berkisar antara 0,094 – 0,109 %, kandungan

total gula berkisar antara 0,029- 2,352 %, dan kadar tannin berkisar antara 0,005 –

0,072 %.

Dari keenam sampel loloh yang dianalisis, loloh don piduh dan loloh don

jempiring mempunyai total gula tertinggi yaitu 2,352 % dan 2,179 %. Kandungan

gula yang cukup tinggi ini kemungkinan disebabkan karena pegagan (don piduh) itu

sendiri rasanya manis (Anon., 2011b) dan dalam pembuatan loloh don piduh dan loloh

don jempiring dilakukan penambahan gula pasir.

Loloh don kayu manis dan loloh tibah memiliki kandungan vitamin C terbesar

yaitu 14,643 mg/100 g dan 14,309 mg/100 g. Hal ini disebabkan karena kandungan

vitamin C pada buah mengkudu cukup tinggi yaitu 175 mg/100 g (Purbaya, 2002) dan

kandungan vitamin C pada daun katuk (don kayu manis) juga cukup tinggi yaitu 239

mg/100 g (Wardayati, 2012). Kandungan vitamin C pada daun katuk ini lebih tinggi

daripada kandungan dalam jeruk dan jambu biji (Rizki, 2013).

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

18

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Loloh don piduh, loloh don jempiring, loloh don isen, loloh don kayu

manis, loloh don tempoyak, dan loloh tibah merupakan minuman

tradisional Bali yang masih terdapat di kota Denpasar.

2. Kandungan vitamin C dari loloh don piduh, loloh don jempiring, loloh don

isen, loloh don kayu manis, loloh don tempoyak, dan loloh tibah berkisar

antara 8,771 – 14,643 mg/100 g, kandungan total asam berkisar antara

0,094 – 0,109 %, kandungan total gula berkisar antara 0,029- 2,352 %, dan

kadar tannin berkisar antara 0,005 – 0,072 %.

3. Minuman tradisional Bali mengandung nilai gizi yang cukup bagus

sehingga memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi minuman

fungsional.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan mineral, senyawa

bioaktif, dan uji cemaran mikroba pada minuman tradisional Bali agar dari aspek

keamanan pangannya produsen loloh dapat menghasilkan minuman tradisional yang

aman, bermutu, bergizi, dan sehat untuk dikonsumsi.

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

19

DAFTAR PUSTAKA

Adi, L.T. 2008. Tanaman Obat dan Jus Untuk Mengatasi Penyakit Jantung, Hipertensi, Kolesterol, dan Stroke. Penerbit PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anonimous. 2013a. Kini “Loloh” Ditarget Sebagai Produk Kreatif. http://posbali.com/kini-loloh-pun-ditarget-sebagai-produk-kreatif/37385. Diunduh 17 Februari 2014.

Anonimous. 2013b. Manfaat dan Efek Samping Daun Katuk. http://www.flexmedia.co.id/manfaat-dan-efek-samping-daun-katuk/. Diunduh 18 Februari 2014.

Anonimous. 2013c. Manfaat dan Khasiat Daun Katuk. http://www.berkhasiat.com/2013/06/khasiat-daun-katuk.html2013. Diunduh 18 Februari 2014.

Anonimous. 2012. Khasiat Lengkuas atau Laos. http://www.togasehat.com/2012/02/khasiat-lengkuas.html. Diunduh 17 Februari 2014.

Anonimous. 2011a. Segarnya Loloh, Minuman Enam Rasa. http://kabarinews.com/segarnya-loloh-minuman-enam-rasa/37385. Diunduh 17 Februari 2014.

Anonimous. 2011b. Daun “Piduh” Tingkatkan Daya Ingat. Bali Post 4 April. Halaman 22.

Anonimous. 2005. Tanaman Obat Indonesia. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=50. Diunduh 20 Februari 2014.

AOAC. 2000. Official Methods of Analysis of AOAC International. Sixteenth Edition, 5th Revision, 1999. Vol. 2.USA : AOAC Inc.

Ardhi. 2010. Khasiat Tanaman Obat Tembelekan (Lantana Camara Linn). http://kiathidupsehat.com/khasiat-tanaman-obat-tembelekan-lantana-camara-linn/. Diunduh 20 Februari 2014.

Mayus, S. 2013. Daun Katuk Manfaatnya Banyak Namun Jangan Berlebihan. http://jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/44147/daun-katuk-manfaatnya-banyak-namun-jangan-berlebihan.Diunduh 18 Februari 2014.

Magdalena, M.M. 2011. Khasiat Mengkudu. http://www.deherba.com/khasiat-mengkudu.html. Diunduh 20 Februari 2014.

Picard, M. 2006. Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta.

Plantus. 2008. Lantana camara Linn. -tembelekan, lantara asmara. http://anekaplanta.wordpress.com/2008/07/30/lantana-camara-linn-tembelekan-lantaran-asmara/. Diunduh 18 Juni 2014.

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

20

Purbaya, J.R. 2002. Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Mengkudu. Penerbit PT. Pionir Jaya. Bandung.

Rizki, F. 2013. The Miracle of Vegetables. Penerbit PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sani, Yulvian. 2010. Keracunan Tanaman Beracun Pada Ternak. http://bbalitvet.litbang.deptan.go.id/ind/index.php/component/content/article/111-waspada-tanaman-bisa-meracuni-ternak-anda. Diunduh 22 Juni 2014.

Sinaga, E., Noverita, dan D. Fitria. 2009. Daya Antibakteri Jamur Endofit Yang Diisolasi Dari Daun dan Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga Sw). J Farmasi Ind 4(4): 161-170.

Suhanda, I. 2009. Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Wardayati, K.T. 2012. Daun Katuk Melimpahkan ASI. http://intisari-online.com/read/benar-daun-katuk-melimpahkan-asi. Diunduh 16 Oktober 2014.

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

1

PENGELUARAN ANGGARAN PENELITIAN

Justifikasi Anggaran Biaya

HONOR Honor/jam(Rp)

Waktu

jam

Minggu

Honor

/minggu

Ketua 4,200 29 5 609,000

Anggota 1 3,300 22 5 363,000

Anggota 2 3,300 22 5 363,000

Anggota 3 3,300 22 5 363,000

Sub total (Rp) 1,698,000

PERALATAN PENUNJANG

Tanggal Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp)

Total Satuan

23 Mei 2014 Spidol dan pulpen (pack) Pencatatan kode perlakuan pada kemasan 1 42,000 42,000

23 Mei 2014 Buku (buah) Pencatatan data dan kegiatan penelitian 3 15,000 45,000

23 Mei 2014 Stapler (buah) Penyiapan kelengkapan laporan 2 10,000 20,000

23 Mei 2014 Plastik PP (buah) Membungkus produk dan sampel 12 5,000 60,000

23 Mei 2014 Gunting (buah) Menggunting kertas saring 2 10,000 20,000

20 Juni 2014 Kertas saring (lembar) Menyaring sampel 3 50,000 150,000

20 Juni 2014 Botol untuk analisis (buah) Keperluan sampel 20 5000 100000

20 Juni Aluminium foil (rol) Membungkus produk dan sampel 10 15,000 150,000

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

2

2014

25 Juni 2014 Tip pipet mikro 1 ml (pack) Keperluan analisis total gula, total asam, vit C, dan tannin 4 75,000 300,000

25 Juni 2014 Botol semprot (buah) Keperluan analisis total gula, total asam, vit C, dan tannin 2 15,000 30,000

01 Nop 2014 Kertas (rim) Keperluan pembuatan laporan 4 50000 200000

Sub Total (Rp) 1,117,000

BAHAN HABIS PAKAI

Tanggal Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga (Rp)

Total Satuan

02 Juni 2014 Serbet Membersihkan media dan peralatan 3 25,000

75,000

02 Juni 2014 Tisu (pack) Membersihkan botol sampel 5 20,000

100,000

02 Juni 2014 Label (pack) Label pada produk dan sampel 25 5,000

125,000

02 Juni 2014 Cartridge (pack) Penyiapan kelengkapan laporan 2 245,000 490,000

05 Juni 2014 Loloh don piduh (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

10 Juni 2014 Loloh don tempoyak (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

10 Juni 2014 Loloh kayu manis (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

13 Juni 2014 Loloh jempiring (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

13 Juni 2014 Loloh isen (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

16 Juni Loloh tibah (buah) Bahan Penelitian Tahap II 20 10,000 200,000

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

3

2014

23 Juni 2014 Indikator pp (gram) Keperluan analisis total gula, total asam, dan vit C 10 9,000 90,000

23 Juni 2014 Aquadest (liter) Keperluan analisis total gula, total asam, vit C, dan tannin 10 8,000 80,000

23 Juni 2014 NaOH (liter) Keperluan analisis total asam 2 32,500 65,000

23 Juni 2014 Larutan Nelson (liter) Keperluan analisis total gula 1 53,000 53,000

23 Juni 2014 Amilum (liter) Keperluan analisis vitamin C 1 56,000 56,000

23 Juni 2014 Iod (liter) Keperluan analisis vitamin C 1 51,000 51,000

18 Agust 2014 KOH (liter) Keperluan analisis tannin 1 50,000 50,000

Sub Total (Rp) 2,435,000

PERJALANAN

Tanggal Material

Kuantitas Harga (Rp)

Total Satuan

14 Mei 2014 Perjalanan survey ke produsen dan pedagang

Survey peninjauan produksi loloh don piduh 1 100,000 100,000

loloh don piduh di Jl. Ratna Denpasar (Penelitian Tahap I)

16 Mei 2014 Perjalanan survey ke produsen dan pedagang

Survey peninjauan produksi loloh don tempoyak dan loloh

1 100,000 100,000 loloh don tempoyak dan loloh kayu manis di kayu manis (Penelitian Tahap I)

Monang-Maning Denpasar

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

4

19 Mei 2014 Perjalanan survey ke produsen dan pedagang

Survey peninjauan produksi loloh jempiring dan loloh isen

1 250,000 250,000 loloh jempiring dan loloh isen di Petang (Penelitian Tahap I)

Kabupaten Badung

21 Mei 2014 Perjalanan survey ke produsen dan pedagang

Survey peninjauan produksi loloh tibah 1 250,000 250,000

loloh tibah di Kapal Mengwi Kabupaten Badung (Penelitian Tahap I)

05 Juni 2014

Perjalanan ke produsen dan pedagang Wawancara proses pembuatan loloh don piduh dan pembelian

1 100,000 100,000

loloh don piduh di Jl. Ratna Denpasar loloh don piduh (Penelitian Tahap I)

10 Juni 2014

Perjalanan ke produsen dan pedagang Wawancara proses pembuatan loloh don tempoyak dan loloh 1 100,000 100,000

loloh don tempoyak dan loloh kayu manis di kayu manis dan pembelian loloh don tempoyak dan loloh

Monang-Maning Denpasar kayu manis (Penelitian Tahap I)

13 Juni 2014

Perjalanan ke produsen dan pedagang loloh Wawancara proses pembuatan loloh jempiring dan loloh isen 1 250,000 250,000

jempiring dan loloh isen di Petang Kabupaten

dan pembelian loloh jempiring dan loloh isen (Penelitian Tahap I)

Badung

16 Juni 2014

Perjalanan ke produsen dan pedagang Wawancara proses pembuatan loloh tibah dan pembelian loloh

1 250,000 250,000

loloh tibah di Kapal Mengwi Kabupaten Badung tibah (Penelitian Tahap I)

Sub Total (Rp) 1,400,000

LAIN-LAIN

Tanggal Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga (Rp)

Total Satuan

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA · i laporan akhir penelitian dosen muda kajian nilai gizi minuman tradisional bali tahun ke-1 dari rencana 1 tahun tim pengusul ni made indri

5

18 Juni 2014 Administrasi dan pemeliharaan Lab (bulan) Biaya kebersihan dan pemeliharaan fasilitas lab 3 400,000 1,200,000

19 Agust 2014 Dokumentasi dan pembuatan laporan

Mendokumentasikan penelitian dengan foto dan pembuatan laporan 1 1,100,000 1,100,000

20 Agust 2014 Pajak Biaya pemotongan pajak 1,050,000

Sub Total (Rp) 3,350,000

TOTAL PENGGUNAAN DANA PENELITIAN (Rp) 10,000,000