Top Banner
PENGEMBANGAN (STUDI KASUS D Dibiayai dar Dengan Surat Nom PROG FAKULTA i 525/Ilmu Pe LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 N SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAK DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAY KETUA PENELITI Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib ri Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015 Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitia mor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015 GRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN AS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA NOPEMBER 2015 erpustakaan KAAN YANA) an
43

PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

Aug 13, 2019

Download

Documents

phamhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

i

525/Ilmu Perpustakaan

LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA

TAHUN 2015

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)

KETUA PENELITI

Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib

Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015

i

525/Ilmu Perpustakaan

LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA

TAHUN 2015

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)

KETUA PENELITI

Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib

Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015

i

525/Ilmu Perpustakaan

LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA

TAHUN 2015

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)

KETUA PENELITI

Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib

Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian

Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015

Page 2: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan( Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Udayana)

Peneliti/PelaksanaNama Lengkap : Drs. Made Kastawa, SS.,M.LibNIDN : 0031125899Jabatan Fungsional : LektorProgram Studi : D3 PerpustakaanNomor HP : 081337457832Alamat Surel (e-mail) : [email protected]

Anggota (1) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :

Anggota (2) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :

Anggota (ke-n) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :

Institusi Mitra (jika ada)Nama Institusi Mitra :Alamat :Penanggung jawab :Tahun Pelaksanaan : Tahun ke I dari rencana 6 bulanBiaya Tahun Berjalan : Rp.Biaya Keseluruhan : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)

Mengetahui Denpasar, 30 November 2015Kaprodi D3 Perpustakaan Ketua Peneliti

Drs. I Putu Suhartika, M.Si Drs. Made Kastawa SS., M.LibNIP. 19651119 198502 1 001 NIP. 19581231 198103 1 053

Page 3: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Perumusan Maslaah ............................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 6

2.1 Sumber Daya Manusia atau Tenaga Perpustakaan .................. 6

2.2 Pengertian Pustakawan........................................................... 7

2.3 Kategori Staf.......................................................................... 8

2.4 Tujuan Pengembangan SDM di Perpustakaan ........................ 9

2.5 Pendekatan Pengembangan SDM Perpustakaan ..................... 11

2.6 Strategi Pengembangan SDM Perpustakaan ........................... 13

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 17

3.1 Lokasi Penelitian ................................................................... 17

3.2 Pendekatan Penelitian ............................................................ 17

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 17

3.4 Teknik Analisis Data.............................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 20

4.1 Kondisi UPT. Perpustakaan Universitas Udayana .................. 20

4.1.1 Sejarah Singkat ............................................................. 20

4.1.2 Visi, Misi dan Struktur Organisasi UPT. Perpustakaan

Universitas Udayana...................................................... 21

4.2 Sumber Daya Manusia Di Perpustakaan Universitas Udayana 22

4.3 Jalur-Jalur Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan

di Perpustakaan Universitas Udayana..................................... 28

4.4 Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan

Di Perpustakaan Universitas Udayana .................................... 33

Page 4: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

iv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 35

5.1 Simpulan................................................................................. 35

5.2 Saran....................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 37

LAMPIRAN

Lampiran 1 Perkiraan Biaya Penelitian ..................................................... 39

Lampiran 2 Biodata Ketua Peneliti ........................................................... 40

Lampiran 3 Surat Pernyataan Personalia Penelitian................................... 41

Lampiran 4 Gambar – Gambar.................................................................. 42

Page 5: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

v

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)

1Made KastawaProgram Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Udayana BaliEmail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Pengemtangan Sumber Daya ManusiaPerpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Udayana) bertujuan untukmengetahui kondisi sumber daya manusia perpustakaan, sistem dan strategi ataujalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan yang dilaksanakandi perpustakaan Universitas Udayana.

Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengankatagori bentuk yang digunakan dalam peneiitian adalah studi kasus. Adapunteknik dalam pengumpulan data terdiri dari teknik komunikasi langsung atauwa.wancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur perpustakaan. Keseluruhanproses pengumpulan data dan penganailisaan data penelitian ini akan berpedomanpada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif, yaitu preduksian data,penyajian data, dan pengumpulan data.

Akhirnya penelitian ini menyimpulkan Perpustakaan Universitas Udayanadidukung oleh sebagian besar Pustakawan Ahli, yang berpendidikan S1Perpustakaan 1 orang dan S2 Non Perpustakaan 1 orang, serta S1 NonPerpustakaan sebanyak 13 orang, dengan tambahan Diklat Calon PustakawanTingkat Ahli. Sedangkan Pustakawan terampil berjumlah 11 orang, yangberpendidikan Diploma 6 orang, serta SLTA 5 orang. Kegiatan Perpustakaan jugadidukung oleh 5 orang Tenaga Administrasi, yang terdiri dari 2 orangberpendidikan SLTA dan 3 orang berpendidikan S1 (Sarjana). PengembanganSumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan seperti Pendidikan Formal, Diklat,Pertemuan Ilmiah, Studi Banding, dan Manajemen Partisipasi tetap dilaksanakanuntuk meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia, sehingga secara langsungmeningkakan kwalitas pelayanan di Perpustakaan Universitas Udayana. Adapunsistem pengembangannya berdasarkan skala prioritas untuk meningkatkankwalitas dan pengembangan karier Pustakawan di Perpustakaan UniversitasUdayana.

Kata kunci : SDM Perpustakaan, Pendidikan Kepustakawanan, JalurPengembangan Pustakawan

Page 6: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit pelaksana

teknis yang berfungsi sebagai sarana utama untuk mendukung program

pendidikan, belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Yang tugas

utamanya adalah mengembangkan pelayanan jasa informasi yang tanggap

terhadap kepentingan kelompok atau perorangan dilingkungan kampus, dengan

meyakinkan sumber-sumber informasi yang tersedia dan dapat mendukung

pengembangan kurikulum.

Dengan meningkatnya perkembangan teknologi informasi di

perpustakaan, seperti: komputer sebagai sarana untuk memproses bahan pustaka,

menyediakan informasi bahan pustaka sebagai penggand kartu katalog, CD-ROM

(compact Disk Read Only Memory) yang berfungsi sebagai pangkalan data dan

sebagai langkah awal untuk menelusuri bahan cetakan referensi dan terbitan

berseri terbaru. Disamping pengguna perpustakaan yang disebut pemustaka juga

menggunakan Internet untuk penelusuran informasi yang dibutuhkan untuk

menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat.

Secara umum, sumber daya yang harus dimiliki perpustakaan terdiri atas

sumber daya manusia dan sumber daya nonmanusia. Sumber daya manusia dapat

dilihat dari perspektif politik, ekonomi, kultural, dan administrasi. Sumber daya

manusia merupakan faktor yang paling dominan jika dibandingkan dengan

sumber-sumber daya yang lain dalam suatu perpustakaan. Sumber daya manusia

merupakan unsur utama dalam mencapai keberhasilan perpustakaan. Apabila

keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar, mereka akan

memberikan konstribusi tertentu demi keberhasilan tujuan perpustakaan.

Oleh karena itu, sumber daya manusia ini perlu dikembangkan dan

ditingkatkan secara terus menerus, misalnya dengan pendidikan, pelatihan,

magang, kursus, dan lainnya Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan

kepuasan karyawan (pustakawan, tenaga fungsional lain, dan tenaga administrasi),

Page 7: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

2

meningkatkan kinerja, mengatasi kekurangan, dan meningkatkan kualitas kerja

(Bryson, 1990:99).

Pengembangan sumber daya manusia perlu diprioritaskan karena sumber

daya ini merupakan sumber bergerak, sedangkan sumber daya lain merupakan

benda mati. Oleh karena itu, sumber daya manusia ini dapat dikembangkan dan

ditingkatkan kemampuannya, yang hasilnya diharapkan mampu meningkatkan

produktivitas dan kinerja perpustakaan. Seluruh SDM/personalia yang dimiliki

perpustakaan perlu diatur sedemikian rupa, dalam hal ini disebut “Manajemen

Sumber Daya Manusia” (Human Resources Management).

Agar orang-orang yang bekerja di suatu perpustakaan dapat melaksanakan

tugas dengan baik, maka perlu diperhatikan lingkungan tempat kerja, peralatan,

mesin, upah, keamanan, dan kesehatan. Untuk itu, diperlukan kemampuan

mengatur sumber daya manusia agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar dan mencapai produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu,

untuk memberdayakan sumber daya manusia secara optimal di perpustakaan

perguruan tinggi negeri diperlukan pengembangan sumber daya manusia dengan

sistem dan langkah-langkah perencanaan. Perencanaan sumber daya manusia atau

perencanaan tenaga kerja merupakan upaya rekrutmen untuk mendapatkan

sumber daya manusia yang cakap, memiliki motivasi tinggi, dan mampu bekerja

dengan cermat untuk mengintegrasikan berbagai sistem tenaga kerja yang

menyeluruh dari suatu organisasi.

Sumber daya manusia perpustakaan dapat terdiri atas pejabat fungsional

pustakawan, pejabat fungsional lain (dosen, arsiparis, pranata komputer), dan

tenaga administrasi. Mereka merupakan pilar utama dalam kegiatan perpustakaan.

Maju-mundurnya suatu perpustakaan tergantung pada kualitas sumber daya

manusia yang terlibat.

Oleh karena itu, tidak sedikit organisasi besar yang memiliki sumber daya

manusia lemah, pada akhirnya tidak mampu memainkan peran apa-apa.

Sebaliknya, banyak pula organisasi yang berskala kecil tetapi memiliki sumber

daya manusia yang dapat diandalkan, ternyata mampu mengambil peran yang

strategis.

Page 8: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

3

Sumber daya manusia merupakan aset utama perpustakaan yang tidak

boleh diperlakukan sebagai alat produksi seperti mesin semata. Mereka adalah

insan yang memiliki berbagai keinginan yang harus diperlakukan sesuai martabat

kemanusiaannya. Mereka adalah insan ekonomi, insan politik, insan religi, insan

sosial, dan sebagai individu yang memiliki jati diri. Oleh karena itu, perlu adanya

usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang tidak saja berupa pemenuhan

kebutuhan materi semata melainkan mereka juga harus dipuaskan dalam

kepentingan-kepentingan psikologis, sosial, status, serta keinginan untuk tumbuh

berkembang dan berkarir. Pemuasan berbagai kebutuhan dan kepentingan inilah

yang akan membawa aspek-aspek yang sangat rumit dan beraneka ragam

(Siagian, 1998:131).

Kebutuhan akan sumber daya manusia untuk perpustakaan perlu

direncanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor jenis kegiatan, kualitas

dan kuantitas tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, dan

tingkat pendidikan. Oleh karena itu, kebutuhan sumber daya manusia antara satu

perpustakaan dengan perpustakaan yang lain tidak sama.

Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia perpustakaan dapat

meningkatkan dan atau menurunkan citra perpustakaan di mata masyarakat. Oleh

karena itu, dalam rencana pengadaan sumber daya manusia pengelola

perpustakaan perlu memperhatikan kualitas dan kuantitasnya.

Apabila perpustakaan dikelola oleh sumber daya manusia yang kurang

termotivasi, lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Oleh karena itu

sumber daya manusia yang ideal yang dibutuhkan oleh perpustakaan adalah

sumber daya manusia yang benar-benar memiliki greget dalam menjalankan

profesinya. Dalam hal ini tidak bisa lepas dari karakter dan latar belakang

pendidikan pustakawan itu sendiri (Astanto, 2002:10), dalam Lasa. H S.

Kualitas pelayanan perpustakaan bergantung penuh kepada kualitas

pengetahuan, ketrampilan dan bakat staf perpustakaan sebagai sumber daya

manusia. Pekerjaan di perpustakaan sifatnya kompleks dimana perpustak sebagai

pusat informasi bagi para pemakai informasi di lingkungan perguruan tinggi,

dituntut untuk dapat memberikan pelayanan informasi secara cepat dan tepat.

Page 9: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

4

Creth (1978) mengatakan bahwa kemahiran staf memberikan pelayanan

kepada pemakai merupakan tumpuan harapan, dan bukan berganlung kepada

mesin, karena mesin bagaimanapun hanya merupakan tumpuan harapan, dan

bukan bergantung kepada mesin, karena mesin bagaimanapun hanya merupakan

alat untuk membantu staf melaksanakan tugas mengolah dan melayani permintaan

informasi. Oleh karena itu staf harus mahir menggunakan berbagai alat automasi

pengolahan bahan, pelayanan dan penelusuran informasi di perpustakaan.

Agar terciptanya staf perpustakaan yang mahir menggunakan alat-alat

canggih, maka perlu direncanakan pengembangan staf secara berkelanjutan.

Pengembangan berupa pengetahuan, keterampilan menggunakan alat,

pengembangan sikap dan prilaku, yang baik sehingga terwujudnya staf yang

kompeten dalam profesinya masing-masing.

Maka sumber daya manusia di Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) yang terdiri dari pustakawan, non pustakawan serta staf pendukung perlu

mendapat perioritas untuk dikembangkan baik dari segi kuantitas maupun

kualitas. Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia di perpustakaan adalah

untuk meningkatkan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pemakai yang

membutuhkan jasa informasi. Karena kualitas pelayanan di Perpustakaan sebagai

lembaga non bisnis akan lebih baik dan sangat tergantung pada kualitas sumber

daya manusianya.

Dengan melihat kondisi yang telah dipaparkan diatas, membuat

pertanyaan besar bagi peneliti. Apa yang menyebabkan pengembangan sumber

daya manusia perpustakaan masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Terdorong

oleh kenyataan tersebut penulis sangat tertarik untuk meneliti pengembangan

sumber daya manusia perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana.

1.2 Perumusan Masalah

Terkait dengan latar belakang dan uraian diatas, maka masalah yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimakanah kondisi sumber daya manusia di perpustakaan Universitas

Udayana ?

Page 10: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

5

2. Bagaimanakah jalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan

di perpustakaan Universitas Udayana ?

3. Bagaimanakah sistem yang dipergunakan dalam pengembangan sumber daya

manusia perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yang

berhubungan dengan permasalahan diatas adalah untuk mengetahui :

1. Kondisi sumber daya manusia di perpustakaan Universitas Udayana.

2. Jalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan di perpustakaan

Universitas Udayana.

3. Sistem yang dipergunakan dalam pengembangan sumber daya manusia

perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini akan diharapkan dapat mempunyai manfaat yang

tidak hanya bermanfaat secara teoritis tetapi juga praktis yaitu :

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini akan dapat mengembangan sumbangan dalam

pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi khususnya sumber daya

manusia perpustakaan, kondisi dan strategi pengembangan sumber daya

manusia perpustakaan.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini akan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengambilan

keputusan dan kebijakan dalam pengembangan sumber daya manusia

perpustakaan di perpustakaa.n Universitas Udayana, agar dimasa mendatang

sumber daya manusia perpustakaan dapat meningkat baik dari segi kualitas

dan kuantitas yang dapat mempengaruhi kualitas layanan yang lebih baik,

efektif dan efisien.

Page 11: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

6

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Manusia Atau Tenaga Perpustakaan

Sungguh berbahagialah dan mulia orang-orang yang bekerja atau

berprofesi sebagai tenaga di bidang kependidikan, termasuk yang bekerja di

perpustakaan. Tenaga atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di

perpustakaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Tenaga manajerial atau tenaga struktural yaug menduduki jabatan pimpinan di

dalam unit/struktur organisasi perpustakaan.

2. Tenaga yang memiliki keahlian atau tenaga profesional dan para profesional.

Kelompok tenaga ini disebut juga sebagai tenaga/pejabat fungsional.

3. Tenaga administradf/klerikal, seperti Sekretaris, Tata Usaha, Pengetik,

Pembantu pimpinan, Caraka, Pengemudi, dan lain-lain.

Dengan telah dilaksanakannya peraruran mengenai Jabatan Fungsional

Pustakawan (JFP), maka tenaga/pejabat fungsional Pustakawan terdiri dari :

1. Pustakawan Tingkat Ahli, terdiri dari :

a. Pustakawan Pratama

b. Pustakawan Muda

c. Pustakawan Madya

d. Pustakawan Utama

2. Pustakawan Tingkat Terampil, terdiri dari :

a. Pustakawan Pelaksana.

b. Pustakawan Pelaksana Lanjutan.

c. Pustakawan Muda.

Pustakawan Tingkat Ahli adaiah tenaga profesional di bidang

perpustakaan. Pustakawan Terampil adaiah tenaga para profesional di bidang

perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu ujung tombak untuk mencerdaskan

masyarakat perlu dipimpin dan dikelola tenaga-tenaga yang utamanya

berpendidikan di bidang perpustakaan, atau mereka yang telah selesai mengikuti

pelatihan di bidang perpustakaan sesuai dengan syarat atau peraturan yang

berlaku. Tenaga-tenaga profesional dan para profesional inilah yang mengetahui

Page 12: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

7

berbagai aspek perpustakaan dan kepustakawanan melalui pendidikan formal dan

pelatihan serta pengalaman kerja di lapangan.

2.2 Pengertian Pustakawan

Pengertian pustakawan memang bervariasi. Menurut Kode Etik

Pustakawan Indonesia, pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan

perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai

tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan

informasi yang dimilikinya melalui pendidikan (Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga IPI). Pustakawan menurut SK MENPAN No. 132/ 2002 adalah

pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi

pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Dalam pengertian ini, pustakawan

terhatas pada mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Hal ini

disebabkan oleh pustakawan diakui sebagai pejabat yang menduduki jabatan

fitngsional, seperti dosen, peneliti, guru, pranata komputer, dan lainnya yang

mengemban kewajiban, wewenang, tanggung jawab, dan hak seperti jabatan

fungsional lainnya. Di samping itu, dalam aturan itu juga dijelaskan bahwa

pustakawan terdiri atas pustakawan trampil dan pustakawan ahli.

Dalam rumusan Lokakarya Profesi Pustakawan yang diselenggarakan oleh

Ikatan Pustakawan Indonesia DIY 5 Juli 1989 disebutkan bahwa pustakawan ialah

seseorang yang memiliki keahlian dan ketrampilan di bidang ilmu perpustakaan,

dokumentasi, dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun

nonformal dan memiliki sikap pengembangan diri, mau menerima dan

melaksanakan hal-hal baru dengan jalan memberikan pelayanan profesional

kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan UUD 45, yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa Indonesia (Lasa H S., 1988:74).

Di Indonesia pada saat ini sudah ada sekitar 20 perguruan tinggi negeri

dan swasta yang membuka program pendidikan perpustakaan dengan berbagai

tingkat, mulai program, D-II, S-1 dan S-2. Dengan kenyataaan bahwa masih

Page 13: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

8

banyak perpustakaan di Indonesia yang belum dikelola tenaga profesional dan

paraprofesional di bidang perpustakaan, maka Perpustakaan Nasional RI sebagai

instansi pembina perpustakaan di Indonesia melakukan tugas dan fungsi untuk

melatih tenaga-tenaga atau sumberdaya manusia yang bekerja di perpustakaan.

2.3 Kategori Staf

Staf perpustakaan dibagi ke dalam kelompok (Basuki.,1991: 203-204 ) :

(a) profesional, (b) para profesional, (c) teknisi penunjang, dan (d) penunjang

(adrninistratif).

Staf profesional terdiri dari orang yang ditugaskan dalam tugas profesional

seorang pustakawan , dan memiliki gelar kesarjanaan dalam ilmu perpustakaan

serta ilmu berkaitan. Bagi mereka yang memiliki gelar dalam ilmu perpustakaan

ditambah dengan gelar dari bidang lain dianggap sebagai tenaga profesional. Ada

yang menyebut golongan ini sebagai spesialis subjek, spesialis informasi, pakar

informasi, serta berbagai sebutan lainnya. Kadang-kadang tenaga profesional

dibagi lagi menjadi asisten profesional, tenaga profesional junior, dan tenaga

profesional senior.

Tugas yang lazim dilakukan oleh tenaga profesional mencakup : pemilihan

buku, pemesanan buku, klasifikasi, pengkatalogan, pengindeksan, pembuatan

abstrak (sari karangan), jasa referens/jasa informasi, dan perencanaan.

Tenaga para profesional pustakawan dapat dibandingkan dengan staf para

medis yang bekerja di rumah sakit seperti perawat dan teknisi sinar X. Tenaga

para profesional memegang peranan penting dalam tugas perpustakaan. Tenaga

para profesional harus memiliki sertifikat setingkat program Diploma 2 atau lebih.

Tugas yang dilakukan oleh tenaga paraprofesional mencakup : penyusunan slip

pemilihan buku setelah pilihan dilakukan oleh pustakawan ataupun pakar subjek,

pemesanan buku, pencatatan majalah, pengetikan dan penggandaan kartu katalog,

pengawasan atas pekerjaan penomoran buku seperti pembuatan jaket buku, kartu

buku, label tanggal pinjam dan kembali, nomor punggung buku, peminjaman dan

pengembalian buku, pengawasan atas rekaman peminjaman, pengetikan

bibliografi, senarai dokumentasi dan sejenisnya, pengawasan atas pengembalian

Page 14: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

9

buku dan majalah ke rak, penyusunan buku dan majalah supaya siap dijilid, dan

stock opname.

Teknisi penunjang merupakan tenaga perpustakaan yang berpendidikan

SLTA ke bawah dengan pendidikan kepustakawanan 1 tahun atau kurang. Tugas

mereka membantu pelaksanaan para profesional. Sedapat mungkin diusahakan

peningkatan kemampuan mereka melalui kursus, latihan, pendidikan

berkesinambungan, maupun pendidikan formal. Dengan demikian perpustakaan

akan terisi oleh tenaga profesional sehingga lebih baik dalam menjalankan

tugasnya.

Sifat tugas tenaga penunjang (administrasi) tidak berbeda dengan tugas

tenaga sejenis di kantor lain. Tugas tenaga penunjang (administrasi) antara lain

ialah tenaga sekretariat pada pustakawan; bertanggung jawab atas berkas

personalia (pengangkatan, berkas pribadi, dokumen rahasia, pensiun); urusan

keuangan dan bahan (gaji karyawan, lembur, honorarium, pemesanan barang

habis pakai, rekening listrik air, listrik); pengetikan (kecuali kartu katalog,

bibliografi, senarai dokumentasi); serta tugas pemeliharaan rumah tangga

perpustakaan (housekeeping) dan tugas lainnya.

2.4 Tujuan Pengembangan SDM di Perpustakaan

Adapun tujuan pengembangan SDM di Perpustakaan agar Pustakawan/

Non Pustakawan mempunyai kemampuan yang secara konseptual dapat

dijenjangkan sebagai berikut:

1. Mampu melaksanakan tugas yang tetap mengutamakan kepentingan pemakai

perpustakaan.

2. Mampu berkomunikast baik secara vertikal maupun horisontal sehingga dapat

menunjang tujuan perpustakaan,

3. Dapat secara aktif berbahasa asing, untuk menunjang kerjasama antar

perpustakaan di dalam maupun di luar negeri,

4. Berpendidikan minimal D2 Perpustakaan, dokumentasi atau informasi,

5. Menguasai semua pekerjaan perpustakaan,

6. Mampu memasyarakatkan j asa perpustakaan,

Page 15: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

10

7. Mampu mengembangkan profesi dalam bidang perpustakaan,

8. Dapat beradaptasi terhadap perkembangan teknik di bidang perpustakaan,

9. Dapat memanfaatkan masuknya teknologi di bidang perpustakaan sehingga

kegiatan perpustakaan lebih efektif dan efisien

10. Dapat mengikuti perkembangan teknologi di bidang perpustakaan dan

informasi

11. Mampu mengadakan penelitian secara. mandiri di bidang perpustakaan,

informasi dan dokumentasi.

12. Mampu mengadakan analisis atau penelitian ilmiah yang akan menghasilkan

teori, konsep di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Pengembangan kemampuan SDM perpustakaan perlu dilakukan, melalui :

1. Pendidikan formal lanjutan.

2. Pelatihan di bidang teknis perpustakaan, bahasa, dan teknologi informasi TI).

3. Pelatihan kerja/Magang (in-service training).

4. Studi banding/Benchmarking.

5. Keikutsertaan pada pertemuan ilmiah, seminar, dan sejenisnya.

6. Usaha mandiri berupa upaya pengembangan diri melalui membaca dan

konsultasi profesionalisme dengan pakar ataupun organisasi profesi, misalnya:

Forum perpustakaan, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) yang berdiri sejak

1973, Congress of Southeast Asian Librarians (CONSAL), dan International

Federation of Librarians and Library Associations (IFLA).

7. Pelatihan/diklat manajerial/kepemimpinan. Untuk meningkatkan kemampuan

manajerial tenaga perpustakaan dan dengan pengakuan (sertifikasi), para

pustakawan perlu mengikuti Diklat Penjenjangan Fungsional Pustakawan.

8. Di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdapat diklat kepemimpinan

benenj ang bagi para pejabat struktural dan dapat diikuti pejabat fungsional

yang dicalonkan menduduki jabatan struktural, yaitu :

a. Diklat Pimpinan Tingkat I, bagi calon atau yang telah menduduki Eselon I.

b. Diklat Pimpinan Tingkat II, bagi calon atau yang telah menduduki

Eselon II.

Page 16: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

11

c. Diklat Pimpina.n Tingkat III, bagi calon atau yang telah menduduki

Eselon III.

d. Diklat Pimpinan Tingkat IV, bagi calon atau yang telah menduduki

Eselon IV.

Sebagaimana halnya petugas yang melayani konsumen, maka petugas

yang bekerja di perpustakaan, terutama para Pustakawan yang melayani dan

selalu berhubungan dengan Pemakai perpustakaan, harus memiliki kemampuan

komunikasi. Modal dasar kemampuan komunikasi adalah :

1. Santun bahasa. “Bahasa menunjukkan Bangsa”.

2. Secara umum menguasai cakupan koleksi perpustakaan.

3. Memiliki gaya dan kepribadian menarik.

4. Berfikir positip.

5. Berusaha meningkatkan kemampuan din dan melakukan pembelajaran.

6. Tulus.

7. Menganggap orang lain sebagai mitra sejajar.

8. Siap membantu dan tanggap.

9. Sehat rohani dan jasmani.

2.5 Pendekatan Pengembangan SDM Perpustakaan

Pendekatan dalam pengembangan kualitas staf perpustakaan dapat

ditempuh cara sebagai berikut :

(1) Diberikan bimbingan dan pengawasan kepada staf yang pengetahuan dan

ketrampilannya agak kurang.

(2) Berikan pekerjaan yang paling cocok dengan kemampuan dan minat mereka,

dan tidak lepas dari pengawasan dan pengarahan dari manajer.

(3) Adakan pertemuan dan diskusi secara berkala untuk membahas berbagai

kesulitan dalam pekerjaan, baik dalam kelompok kecil maupun dalam

kelompok besar.

(4) Ikutkan dalam pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan profesi, misalnya

diikutsertakan magang di perpustakaan yang sudah maju, atau bila mungkin

Page 17: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

12

diberikan kesempatan untnk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari

yang telah diperolehnya.

(5) Berikan kesempatan untuk mengikuti pertemuan ilmiah, sejalan dengan

bidang kerjanya agar dapat menunjang langsung terhadap wawasan,

pengetahuan, sikap dan keterampilannya.

(6) Adakan simulasi dan bermain peran dalam pekerjaan dan keterampilan barn

di perpustakaan (simulation and role playing).

(7) Perhatikan dan fahamilah kebutuhan staf sesuai dengan tingkat kebutuhannya

sebagaimana tertuang dalam teori motivasi dari AH Maslow, sesuai dengan

kemampuan, wewenang dan tanggung jawab manajer.

Sedangkan pendekatan untuk pengembangan dalam bentuk kuantitas,

dapat ditempuh antara lain :

(1) Bekerja sama dengan atasan lembaga untuk menarik sejumlah pegawai dari

unit lain yang memenuhi persyaratan untuk perpustakaan.

(2) Menerima pegawai baru yang terseleksi sesuai dengan prosedur dan

persyaratan profesi.

(3) Untuk penambahan sementara dapat menerima mahasiswa praktikan atau PKL

dan pegawai cangkokan diperpustakaan.

Khusus untuk perpustakaan perguruan tinggi yang sudah besar diperlukan

variasi pustakawan yang memiliki keahlian-keahlian sebagai berikut:

i. Keahlian dasar;

Yakni keahlian pustakawan yang berupa kemampuan memberikan pelayanan

informasi dan kemampuan melaksanakan tugas-tugas dasar suatu

perpustakaan. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan pada tingkat ini,

antara lain kemampuan sirkulasi, pelayanan referensi, pembuatan katalog

(input data), penataan dalam rak (shelving), dan lainnya.

ii. Keahlian madya;

Yakni keahlian pustakawan yang berupa kemampuan untuk mengembangkan

keahlian dasar dan keahlian membimbing pustakawan di bawahnya.

Pengetahuan dan keterampilan dalam tingkatan ini, antara lain berupa

kemampuan manajemen, metode kerja, pengembangan kerja sama,

Page 18: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

13

pelayanan, penelusuran informasi, penyusunan bibliografi, penyusunan

indeks, dan kemampuan bimbingan pemakai.

iii. Keahlian spesialis;

Yakni keahlian pustakawan yang berupa kemampuan memberikan pelayanan

informasi, terutama informasi yang akan digunakan sebagai bahan

penyusunan karya ilmiah maupun karya akademik. Pada tahap ini diperlukan

pustakawan yang memahami bidang perpustakaan dan menguasai bidang

tertentu di luar bidang perpustakaan. Dengan demikian, diharapkan akan

muncul pustakawan di bidang kedokteran, bidang ekonomi, bidang politik,

bidang pertanian, dan lainnya. Dengan keberadaan pustakawan spesialis ini

akan memberikan kepuasan kepada pemakai, karena mampu melakukan

penelusuran dan mampu menyusun tinjauan pustaka sesuai keinginan

pemakai.

iv. Keahlian sebagai pakar;

Perkembangan ilmu pengetahuan bidang perpustakaan sangat tergantung

pada usaha para pustakawan itu sendiri. Untuk pengembangan bidang ini,

diperlukan keahlian pustakawan sebagai pakar (expert) yang mampu

melakukan kegiatan ilmiah, seperti penelitian, penulisan buku, sebagai nara

sumber, konsultan, redaksi jurnal, mengajar di perguruan tinggi, dan lainnya.

Tenaga ini sangat dibutuhkan, terutama para lulusan S2 dan S3 atau golongan

IV untuk pengembangan ilmu perpustakaan, perpustakaan, dan profesi

pustakawan. Sayangnya tenaga semacam ini justru terjebak pada rutinitas dan

aktivitas struktural. Akibatnya, pengembangan keilmuan mereka terhambat.

2.6 Strategi Pengembangan SDM Perpustakaan

Adapun strategi pengembangan Sumber Daya Manusia di Perpustakaan

Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan jalur formal untuk mengembangkan Sumber

Daya Manusia di Perpustakaan PTS maupun PTN. Ini terbukti dengan

banyaknya peminat dari pustakawan atau non pustakawan untuk mengikuti

Page 19: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

14

pendidikan di bidang Ilmu Perpustakaan, mulai dari jenjang D2, S1 sampai S2

atau S3, karena hanya dengan jalan ini Pegawai Negeri Sipil dapat menjadi

pejabat fungsional Perpustakaan.

2. Pelatihan

Pelatihan sebagai wadah pengembangan SDM di Perpustakaan dapat

dilaksanakan di luar maupun di dalam Perpustakaan. Pelatihan di luar

Perpustakaan (Off the Job Training). Dapat dilaksanakan dengan mengirim

pustakawan/non pustakawan ke PTN atau Lembaga yang membuka program

Ilmu Perpustakaan. Pelatihan semacam ini sangat membutuhkan tunjangan

dana Lembaga Induk dimana perpustakaan itu bernaung. Karena terbatasnya

dana maka Kepala/Direktur Perpustakaan mempunyai kecenderungan unruk

mengadakan pelatihan di Perpustakaannya (Job Training) masing-masing baik

melalui Pelatihan Pengenalan Perpustakaan (Induction Training) atau

bimbingan langsung kepada pustakawan mengenai uraian tugasnya.

Pada prinsipnya Pendidikan dan Pelatihan di bidang perpustakaan

tersebut sangat mendominasi strategi pengembangan SDM di Perpustakaan,

walaupun banyak cara yang antara lain sebagai berikut:

1. Seminar/Lokakarya

Seminar dan Lokakarya di bidang perpustakaan sebenarnya sangat

bermanfaat untuk pengembangan SDM di Perpustakaan, karena melalui

program ini Pustakawan / Non Pustakawan dapat menambah wawasan

terhadap ilmu yang telah dimilikinya serta dapat menyesuaikan diri

dengan perkembangan teknologi informasi di bidang perpustakaan.

2. Program Magang

Program Magang untuk Pustakawan/Non Pustakawan sering

dilaksanakan ke PTN yang perpustakaannya mempunyai koleksi yang

mendukung study pokok yang termasuk PUSYANDI (Pusat Pelayanan

Displin Ilmu) seperti ITB, UI, UGM, UNAIR dsb. Program ini lebih

mengutamakan ketrampilan dari pada pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 20: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

15

3. Study Banding dan Pertukaran Staf

Program ini banyak dilaksanakan untuk memperoleh evaluasi

terhadap perpustakaan dengan mengirim staf atau pimpinan untuk

memperoleh masukan yang baru, sehingga nantinya akan dapat diterapkan

untuk meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen perpustakaan secara

keseluruhan.

4. Manajemen Partisipasi

Dengan diterapkannya Manajemen Partisipasi di perpustakaan secara

langsung dapat mengembangkan SDM di Perpustakaan, karena

manajemen ini berorientasi kepada Pustakawan/Non Pustakawan yang

dilibatkan dalam pengambilan keputusan di Perpustakaan dan kegiatan

dalam bentuk tim atau proyek yang ada kaitannya dengan kegiatan

perpustakaan. Lebih-lebih pada perpustakaan yang telah banyak

mempunyai pustakawan yang diangkat atas dasar keahlian dan

ketrampiian sehingga semua permasalahan yang dihadapi dapat dicarikan

jalan pemecahan yang terbaik dengan pertemuan secara rutin dan sukarela.

Walaupun sudah jelas jalur pengembangan SDM di perpustakaan

tetapi masih banyak kendala yang menghambat dalam proses

pengembangannya antara lain perhatian universitas belum sama terhadap

status pustakawan dibandingkan dengan tenaga pengajar walaupun

keduanya sebagai tenaga fungsional. Masih banyak universitas yang

belum mempunyai kebijaksanaan tertulis mengenai pengembangan SDM

di perpustakaan sehingga akibatnya masih menganut sistem tunjuk (Adhoc

Regular Basic).

Sedangkan pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan sangat

erat hubungan dengan kondite SDM dan jenjang promosi / career

berikutnya setelah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan.

Dari sejumlah kemampuan tersebut di atas dapat dikatakan sebagai

kriteria SDM di perpustakaan, yang hanya dapat dicapai dengan strategi

pengembangan SDM di perpustakaan yang didukung dengan perencanaan

yang mantap, yang menghasilkan analisis kebutuhan pendidikan dan

Page 21: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

16

pelatihan di bidang perpustakaan. Yang akhirnya SDM yang sudah

dikembangkan baik kuantitas maupun kualitas memerlukan evaluasi,

sampai sejauh mana tujuan perpustakaan yang sudah merupakan selogan

(jantungnya perguruan tinggi) dapat dicapai. Dengan kata lain

pustakawan/non pustakawan dapat memberikan kontribusi terhadap

kepentingan perpustakaan dalam mencapai tujuannya. Karena itu

pengembangan perpustakaan dan SDMnya tidak bisa diabaikan dalam

pengembangan universitas.

Page 22: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

17

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan

deskriptif kualitatif dengan kategori bentuk yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kasus.

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada perpustakaan Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran Bali.

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Bodgan dan Taylor (1975 : 5 dalam Moleong 2005 : 5) mendefinisikan

metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati. Pendekatan kualitatif lebih menekankan pada “kealamiahan”

sumber data, sehingga pendekatan ini lebih diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara. holistik (utuh).

Sedangkan untuk metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif

yaitu memaparkan situasi atau peristiwa secara natural.Dengan demikian peneliti

bebas mengamati objek, menjelajah dan menemukan wawasan baru sepanjang

penelitian, serta dapat melakukan reformulasi dan reduksi ketika informasi-

informasi baru ditemukan.Metode ini dipilih karena dengan metode deskriptif

peneliti dapat menggambarkan secara nyata kejadian dengan terjun langsung ke

tempat penelitian.

Subjek Penelitian dan Informan Penelitian Menurut Loflan (1982: 47),

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan

selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sesuai dengan fokus

penelitian, maka. yang dijadikan subjek penelitian dan informan penelitian, yaitu:

kepala perpustakaan, Para Pustakawan, staff perpustakaan, staf administrasi dan

Kepala Sub Tata Usaha di perpustakaan Universitas Udayana.

Page 23: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

18

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik komunikasi langsung atau wawancara

Penelitian ini akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang

dilakukan oleh seorang peneliti melalui kontak langsung secara lisan atau

tatap muka dengan sumber data yaitu sumber daya manusia perpustakaan,

dalam hal ini pengumpulan data akan dilakukan dengan cara mewawancarai

sumber data. Sifat wawancara yang digunakan adalah interview bebas (tak

terpimpin) yang berlangsung tanpa pedoman yang dipersiapkan oleh

pewawancara. Satu-satunya pedoman yang sebenarnya adalah rincian sub

masalah atau pembatasan masalah.

2. Teknik observasi langsung

Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang akan diperoleh melalui

pengamatan dan pencatatan (sistematik) yang bertujuan untuk mengamati

berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi sumber daya manusia di

perpustakaan Universitas Udayana sistem dan strategi pengembangan sumber

daya manusianya di perpustakaan Universitas Udayana.

3. Dokumentasi

Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti daftar urut kepangkatan

serta jabatan fungsional pustakawan, struktur organisasi, database

perpustakaan yang ada, data pengunjung perpustakaan dan data jumlah

sumber daya manusia di perpustakaan Universitas Udayana.

4. Studi literatur (kepustakaan)

Studi literatur yaitu dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan

seluk-beluk kegiatan pengembangan sumber daya manusia dan berbagai data

yang berkaitan dengan masalah pengembangan sumber daya manusia

perpustakaan di Sub bidang Tata Usaha perpustakaan, maka data tersebut akan

diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah penelitian,

setelah data tersebut dikategorikan dan diklasifikasikan serta dianalisa.

Page 24: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

19

Sedangkan studi kepustakaan adalah cara mengumpulkan data yang

dilakukan dengan mempergunakan bahan-bahan tertulis sebagai dokumen, dan

bentuk data lainnya seperti buku, Koran, majalah dan yang sejenis.

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Patton, Teknik analisis data adalah proses mengatur ukuran data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar

(Moleong, 1990: 165). Dalam hal ini peneliti melakukan analisis data dalam dua

tahap:

1. Semasa pengumpulan data

2. Setelah data terkumpul.

Keseluruhan proses pengumpulan data dan penganalisisan data penelitian

ini berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif, yaitu

preduksian data, penyajian data, dan pengumpulan data.

Page 25: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi UPT. Perpustakaan Universitas Udayana

4.1.1 Sejarah Singkat

Perpustakaan Universitas Udayana didirikan pada tahun 1962 di kampus

Denpasar. Setelah mengalami kebakaran pada tahun 1995 perpustakaan

Universitas Udayana dipindah ke kampus Bukit dan menempati dua gedung

berlantai tiga di belakang gedung Rektorat Universitas Udayana.

Saat ini, perpustakaan UPT. Perpustakaan Universitas Udayana memiliki

koleksi sebanyak 50.667 judul atau 75.995 eksemplar. Koleksi tersebut tersebar

dalam berbagai jenis, meliputi buku teks 22.394 judul, 33.040 eksemplar, terbitan

berkala (jurnal dan majalah)

terdiri dari 2.448 judul eksemplar, laporan akhir (skripsi, tesis, desertasi) terdiri

dari 15.926 judul dan 15.926 eksemplar. Koleksi pada perpustakaan juga tidak

hanya terbatas pada koleksi tercetak saja, namun perpustakaan juga telah

menggunakan e-book dan e-journal. Nama database e-journal dan e-book yang

dimiliki oleh UPT. Perpustakaan Universitas Udayana antara lain :

1. Database E-Journal Proquest Research Library

2. Database E-Journal Proquest Science Journals

3. Database E-Journal Business Periodicals Ondics Research Edition (BPO

Research)

4. Database E-Journal Proquest Health & Medical Complete (PHMC)

5. Database Ebook Ebrary Academic Complete

6. Nursing Knowledge International (NKI)

7. Momentum press

8. Annual Publicaton

9. Cambridge International Science Publishing (CISP)

10. Brookings Institution Press (BIP)

11. Business Expert Press

Page 26: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

21

12. The Essantial Agriculture Library Version 2.0 (TEEAL ver. 2.0)

13. Cabe complete Collection

UPT. Perpustakaan Universitas Udayana sudah mendapatkan sistem

manajemen mutu (ISO) 9001:2008 mulai tahun 2011.

4.1.2 Visi, Misi dan Struktur Organisasi UPT. Perpustakaan Universitas

Udayana

Visi :

Perpustakaan Universitas Udayana merupakan kekuatan (jantungnya)

Universitas Udayana dalam melayani segala aktivitas pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat melalui penyediaan informasi dan pengetahuan

dalam berbagai bentuk seiring dengan nperkembangan teknologi informasi di

perpustakaan.

Misi :

Perpustakaan Universitas Udayana menyediakan informan ilmiah dan

layanan operasional untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat ilmiah melalui penggunaan sarana akses informasi berbasis komputer.

Page 27: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

22

STRUKTUR ORGANISASI

UPT. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA

Struktur organisasi merupakan mekanisme formal untuk pengelolahan diri

dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik akan mencakup unsur-unsur

spesialisasi kerja, strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi. Sehingga Struktur

organisasi Perpustakaan Universitas Udayana berkoordinasi dengan kelompok

pustakawan dan membawahi Kasubag. TU dan Tenaga Administrasi. Sedangkan

Kepala UPT Perpustakaan ,Kordinator dan Staf dikelola oleh pustakawan.

4.2 Sumber Daya Manusia Di Perpustakaan Universitas Udayana

Perpustakaan Universitas Udayana dikelola oleh 5 orang karyawan tenaga

administrasi yang sudah termasuk Kasubag Tata Usaha dan 26 orang Pustakawan

Keadaan staf Perpustakaan Universitas Udayana sampai bulan April 2015 terlihat

pada tabel 1 berikut.

Page 28: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

23

Tabel 1

Keadaan Staf Perpustakaan Universitas Udayana

No Jenjang Pendidikan Status JumlahPerpustakaan Umum Perpustakaan Administrasi1 S2 - 1 1 - 1

2 S1 1 16 14 3 17

3 Diploma 6 - 6 - 6

4 SLTA 7 - 5 2 7

Jumlah 31

Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa jumlah staf Perpustakaan Universitas

Udayana yang berpendidikan S-2 (pascasarjana) bidang perpustakaan pada saat

ini belum ada, yang ada hanya S2 bidang umum yaitu bidang umum yaitu Master

Computer Science dan bertugas di Fakultas Teknik . S1 bidang perpustakaan

adalah 1 orang, S1 bidang umum adalah 16 orang, dari 17 orang hanya 14 orang

yang menjadi pustakawan ,sedangkan 3 orang staf administrasi termasuk 1 orang

Kasubag. TU. Dari 14 orang pustakawan berlatar belakang pendidikan S1 ada di

Perpustakaan Universitas Udayana, juga menyebar 2 orang bertugas di Fakultas

Sastra, dan 1 orang di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Demikian pula pustakawan yang berpendidikan Diploma Perpustakaan

yang berjumlah 6 orang , 4 orang di perpustakaan Bukit Jimbaran , 1 orang di

Fakultas Teknik dan orang di Fakultas Kedokteran. Peran tenaga perpustakaan

yang berpendidikan SLTA masih sangat dibutuhkan dari 7 orang yang

berpendidikan SLTA 2 orang menjadi staf administrasi , sedangkan 5 orang

menjadi pustakawan, yang ditempatkan di Fakultas Hukum 3 orang dan 2 orang di

Perpustakaan Pusat Bukit Jimbaran.

Keberadaan pejabat fungsional pustakawan pada saat masih melekat

dengan dengan istilah pustakawan impasing, karena yang melahirkan istilah

pustakawan adalah Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 18 /MENPAN/1988 tanggal 29 Februari 1988 tentang Angka Kredit Bagi

Page 29: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

24

Jabatan Pustakawan.Sehingga hampir semua Pegawai perpustakaan menjadi

pustakawan karena telah memenuhi syarat minimal Pegawai Negeri Sipil yang

diangkat untuk pertama kali dalam jabatan pustakawan harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

1. Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang perpustakaan,

dokumentasi dan informasi serendah-rendahnya setingkat dengan sarjana

muda, kecuali bagi mereka yang pada saat ditetapkan Keputusan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/MENPAN/1988

tanggal 29 Pebruari 1988 telah ditugaskan sebagai Pustakawan

berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat berijazah / STTB

setingkat SMTA dan telah menduduki pangkat pengatur muda tingkat I

golongan ruang II/b.

2. Bersedia melaksanakan tugas perpustakaan.

3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai

baik.

Dengan menyandang predikat pustakawan impasing yang dihitung sejak

29 Februari 1988 dan pada saat ini yang berpendidikan SLTA sampai DIPLOMA

disebut Pustakawan Terampil dan yang berpendidikian Sarjana S1 disebut

Pustakawan Ahli , maka pustakawan menyadari akan nama jabatannya, tugas,

fungsi, berusaha memahami dan melaksanakan bidang kegiatannya yang dirinci

sebagai berikut :BIDANG KEGIATAN PUSTAKAWAN

Bidang kegiatan jabatan Pustakawan adalah :

a. Pendidikan, yang meliputi kegiatan :

1) Mengikuti pendidikan formal dan mencari gelar/ijazah;

2) Mengikuti pendidikan dan latihan kedinasan dan mendapat Surat Tanda

Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL).

b. Pelaksanaan perpustakaan, yang meliputi kegiatan :

1) Mengembangkan koleksi bahan pustaka;

2) Mengolah bahan pustaka;

3) Melakukan layanan bahan pustaka dan informasi.

Page 30: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

25

c. Pemasyarakatan perpustakaan, yang meliputi kegiatan :

1) Melakukan penyuluhan perpustakaan;

2) Mengadakan pameran perpustakaan dan informasi;

3) Mempublikasikan perpustakaan.

d. Pengembangan profesi, yang meliputi kegiatan :

1) Membuat karya tulis ilmiah

2) Mengembangkan teknologi tepat guna dibidang perpustakaan;

3) Membimbing pustakawan dibawahnya.

e. Penunjang perpustakaan, yang meliputi kegiatan :

1) Mengajar;

2) Melatih;

3) Membimbing siswa/mahasiswa;

4) Memberikan konsultasi;

5) Peran serta dalam seminar/lokakarya dan pertemuan sejenisnya;

6) Keanggotaan dalam organisasi profesi;

7) Keikutsertaan dalam penerbitan ilmiah;

8) Mendapat tanda jasa/penghargaan;

9) Menilai jabatan pustakawan.

TUGAS POKOK

a. Tugas pokok Asisten Pustakawan Madya, Asisten Pustakawan dan Ajun

Pustakawan Muda (II/b – II/d), adalah :

1) Membantu menyeleksi, menyiangi koleksi dan survey bahan pustaka;

2) Membantu melakukan katalogisasi;

3) Merawat bahan pustaka;

4) Melakukan layanan sirkulasi dan menyediakan bahan pustaka;

5) Membantu melakukan layanan referensi;

6) Membantu bercerita kepada anak-anak/murid sekolah;

7) Membimbing pembaca/membaca;

8) Membantu menyebarkan informasi ilmiah terbaru/menyusun bibliografi,

indeks dan sejenisnya;

Page 31: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

26

9) Melakukan penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan pustakawan;

10) Membantu melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpustakaan;

11) Melaksanakan pameran;

12) Membuat selebaran, poster, pamflet, slide, brosur tentang kegiatan

perpustakaan

b. Tugas pokok Ajun Pustakawan Madya, Ajun Pustakawan dan Pustakawan

Pratama (III/a – III/c), adalah :

1) Menyeleksi, menyiangi koleksi dan survey bahan pustaka;

2) Melakukan katalogisasi;

3) Membantu melakukan klasifikasi;

4) Merawat bahan pustaka;

5) Melakukan layanan sirkulasi dan menyediakan bahan pustaka;

6) Melakukan layanan referensi, bercerita kepada anak-anak/murid sekolah,

bimbingan pembaca/membaca dan penyebaran informasi terbaru;

7) Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya;

8) Melakukan penyuluhan tentang kegunaan dan pemanfaatan pustakawan;

9) Membantu melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpustakaan;

10) Membantu melakukan penelusuran informasi;

11) Membantu membuat abstrak tulisan ilmiah;

12) Melaksanakan pameran dan memberi keterangan dalam pameran;

13) Membuat tulisan/naskah tentang perpustakaan untuk dipublikasikan /

disiarkan melalui Koran, majalah, TV, Koran dan film;

14) Membimbing pustkawan dibawahnya.

c. Tugas pokok Pustakawan Muda, Pustakawan Madya, dan Pustakawan Utama

Pratama (III/d – IV/b), adalah :

1) Menyeleksi, menyiangi koleksi dan survey bahan pustaka;

2) Melakukan katalogisasi/klasifikasi;

3) Melakukan layanan referensi, bercerita kepada anak-anak/murid sekolah,

bimbingan pembaca/membaca, penyebaran informasi ilmiah terbaru;

4) Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya;

Page 32: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

27

5) Menganalisa serta menyusun data ilmiah sekunder, bibliografi, indeks dan

sejenisnya;

6) Melakukan penelusuran informasi;

7) Membantu memberikan informasi teknis;

8) Melakukan penyuluhan tentang pengembangan perpustakaan;

9) Membaut abstrak tulisan ilmiah;

10) Membuat analisa dan tinjauan kepustakaan;

11) Membuat tulisan/naskah tentang perpustakaan untuk dipublikasikan/

disiarkan melalui oran, majalah TV, radio atau film;

12) Membuat karya tulis ilmiah;

13) Membimbing pustakawan dibawahnya.

d. Tugas pokok Pustakawan Utama Muda, Pustakawan Utama Madya dan

Pustakawan Utama (IV/c – IV/e),adalah :

1) Menyebarkan informasi ilmiah terseleksi;

2) Memberikan infomasi teknisi;

3) Membuat analisa dan tinjauan kepustakaan;

4) Melakukan penyuluhan tentang pengmbangan perpustakaan;

5) Membuat abstrak tulisan ilmiah;

6) Membuat tulisan/naskah tentang perpustakaan untuk dipublikasikan /

disiarkan melalui Koran, majalah, televisi, radio atau film;

7) Membuat karya tulis ilmiah

8) Membimbing pustakawan dibawahnya.

Dengan melihat tugas pokok dan kegiatan pustakawan untuk memenuhi

kualifikasi pustakawan berdasarkan syarat syarat menjadi pustakawan yaitu

Memiliki pendidikan dan atau pelatihan dalam bidang perpustakaan, dokumentasi

dan informasi serendah-rendahnya setingkat dengan sarjana muda, pada saat itu

hanya 3 orang mempunyai latar belakang pendidikan pustakawan ,dari ketiga

orang tersebut pernah menjabat Kepala Perpustakaan dan sekarang sudah pensiun

sekian tahun yang lalu.

Maka pemerintah mulai mengembangkan sumber daya manusia di

perpustakaan mulai tahun1999, yang bisa dibiayai hanya sebagian kecil dari SDM

Page 33: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

28

perpustakaan dari masing-masing perpustakaan perguruan tinggi negeri di

seluruh Indonesia, dan sisanya yang tidak mendapat kesempatan kebanyakan

melanjutkan ke FISIP Wira Bakti Denpasar dengan mengambil Jurusan

Administrasi Negara.

4.3 Jalur-Jalur Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan Di

Perpustakaaan Universitas Udayana

Pada hakekatnya seorang pustakawan harus mengikuti program

pengembangan SDM perpustakaan, karena untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan , ketrampilan serta keahlian dalam melaksanakan tugas-tugas

sebagai pejabat fungsional Pustakawan, untuk masa sekarang maupun masa

yang akan datang. Disamping untuk bekal kalau ada alih tugas seperti alih

tugas menjadi pejabat strukturan dan untuk memenuhi persyaratan kenaikan

jabatan/pangkat. Sehingga menempuh jalur pengembangan SDM

perpustakaan sebagai berikut:

a. Pendidikan formal maupun perguruan tinggi

1) Pustakawan dapat mengikuti pendidikan formal pada jurusan ilmu

perpusakaan dan informasi di perguruan tinggi untuk memperoleh gelar

dan untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme.

Dengan melihat pendidikan terendah dari pustakawan adalah SLTA pada

tahun 1999 maka pemerintah juga mulai memperhatikan dengan memberikan

bea siswa yang dikenal dengan karya siswa (D2, S1 (Plus untuk yang sudah

punya S1 non Ilmu Perpustakaan) dan S2 didalam atau diluar negeri ) yang

dikelola oleh DIKTI,DEPDIBUD Proyek Pengembangan Staf dan Sarana

Perguruan Tinggi yang unitnya disebut Unit Koordinasi Kegiatan

Perpustakaan. Pada saat itu perpustakaan Unud mendapat jatah 5 orang untuk

mengikuti D2 Ilmu Perpustakaan yaitu 1 orang di Universitas Airlangga

Surabaya dan 4 orang ke Universitas Hasanudin Ujung Pandang. Sedangkan

untuk S1 plus hanya 1 orang di Universitas Pajajaran Bandung, Alumni

tersebut sudah purna bakti. Dari 2 orang tamatan D2 melanjutkan ke S1 non

kepustakawanan di PTS di denpasar, sedangkan yang SLTA dan tamatan D2

Page 34: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

29

tetap tidak melanjutkan sudah cukup dengan predikat pustakawan terampil

dan mendapat KEPPRES perpanjangan batas usia pensiun. Dilain pihak ada

juga pustakawan yang melanjutkan ke D2 dengan biaya sendiri.

2) Pustakawan dapat mengikuti pendidikan non kepustakawanan di perguruan

tinggi, sepanjang bidang pengetahuan dan keterampilannya bermanfaat bagi

pelaksanaan tugasnya sebagai pejabat fungsional pustakawan dan dihargai

sebagai unsur penunjang.

Ada beberapa pustakawan yang masuk sebagai PNS sudah S1 seperti S1

Ekonomi, Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Sedangkan tamatan D2 dan

SLTA kebanyakan langsung melanjutkan ke STIPOL Wira Bakti untuk

mengambil jurusan Administrasi Negara dan Universitas Warmadewa

Jurusan Sastra Inggris, UNHI jurusan Agama dan biaya untuk menempuh

pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan biaya sendiri.

b. Pendidikan dan Pelatihan

1) Pendidikan dan pelatihan fungsional pustakawan adalah pendidikan dan

pelatihan yang bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan/keahlian

dasar fungsional pustakawan sebagai bekal bagi Pegawai Negeri Sipil

dalam melaksanakan tugas sebagai pustakawan.

2) Pendidikan dan pelatihan teknis kepustakawanan bertujuan memberikan

keterampilan dan atau pengasaan pengetahuan teknis yang berhubungan

secara lansgung dengan pelaksanaan tugas pokok pustakawan.

Semua sarjana dari berbagai disiplin ilmu non kepustakawan yang telah

disebutkan diatas telah berusaha untuk mengilangkan kesan pustakawan

impasing atau yang sudah pustakawan terampil karena sudah Sarjana ingin

menjadi pustakawan Ahli dengan mengikuti 2 (dua ) model pendidikan dan

pelatihan tersebut diatas dibiayai oleh Perpustakaan Nasional RI yang

pelaksanaannya di Jakarta atau di Denpasar sudah selesai 4 ( empat) kali

angkatan mulai tahun 2000, 2005,2009 dan 2014. Program ini disebut dengan

Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli yang menghasilkan pustakawan di

Perpustakaan Universitas Udayana meraih predikat Pustakawan Ahli dan

Page 35: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

30

bahkan sudah ada Pustakawan Ahli Utama ( Gol/IV/D ) dengan hak usia

pensiun umur 65 tahun.

c. Mengikuti pertemuan ilmiah

Pertemuan ilmiah dibidang perpusdokinfo yang dapat diikuti pustakawan baik

di dalam maupun diluar negeri meliputi :

a) Konferensi

b) Seminar

c) Lokakarya

d) Symposium

e) Diskusi panel dan sebagainya

Pertemuan ilmiah tersebut diatas kebanyakan diikuti oleh Pejabat

Pustakawan Ahli, sedangkan Pejabat Pustakawan Terampil lebih sering

mengikuti seminar dan lokakarya di Bali baik UNUD atau Badan

Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Bali.

d. Studi banding dan peninjauan

Studi banding, peninjauan dan studi wisata dapat diikuti oleh pustakawan.

Pustakawan yang melakukan studi banding dan peninjauan harus mempunyai

surat tugas dari pimpinan yang berwenang. Program ini sudah diadakan

pemerataan untuk mengirim pustakawan ahli dan terampil untuk memperbarui

pengetahuan dan ketrampilannya, sehingga tidah hambatan didalam

mengerjakan tugas-tugas fungsuional pustakawan. Universitas yang menjadi

tujuan adalah Universitas Indonesia, ITB, IPB, UGM dan Universitas

Brawijaya. Adapun waktu yang disediakan sampai seminggu sehingga

program ini lebih tepat disebut Program Magang.

Sedangkan pustakawan yang bisa mengisi formasi PNS di

perpustakaan Unud dengan S1 perpustakaan hanya 1 orang dan tidak perlu

lagi mengikuti DIKLAT,karena ilmu pengetahuannya belum ketinggalan jauh

dengan tujuan pendidikan secara umum adalah menyiapkan dan

menghasilkan sarjana yang mempunyai kemampuan akademik dalam

menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu dan

perpustakaan serta menyebarkan dan mengupayakan pemanfaatannya untuk

Page 36: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

31

kepentingan pembangunan dan dunia usaha, serta meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Sedangkan tujuan secara khusus adalah :

a. Menyelenggarakan proses pengajaran yang produktif dan inovatif sesuai

kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta kepentingan

dunia usaha.

b. Mengembangkan proses belajar dengan iklim akademik yang dinamis

yang mendukung tumbuhnya pemikiran-pemikiran yang kritis dan analitik.

c. Mengembangkan gagasan dan minat untuk menekuni bidang-bidang kajian

ilmu informasi dan perpustakaan untuk memperkaya sumbangan keilmuan

yang senantiasa inovatif dan sesuai dinamika perkembangan masyarakat.

d. Mengembangkan proses pembelajaran yang mampu menghasilkan

rancangan sistem dibidang informasi dan perpustakaan.

e. Mengembangkan kajian-kajian serta penelitian ilmiah yang inovatif untuk

menunjang pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan serta

pengabdian pada masyarakat.

f. Mengembangkan proses pembelajaran yang mendukung kompetensi

lulusan yang mampu mengelola informasi secara professional.

Sasaran program sarjana ilmu perpustakaan adalah pengembangan

kajian perpustakaan dan informasi sebagai sumbangan untuk :

1. Meningkatkan jasa perpustakaan dan dokumentasi di Indonesia

2. Memenuhi kebutuhan semua jenis perpustakaan dan pusat informasi akan

tenaga ahli perpustakaan

Tujuan pendidikan adalah menghasilkan tenaga ahli perpustakaan

yang diharapkan :

1. Memahami teori serta memiliki keterampilan yang berkaitan dengan

pengadaan, pengaturan, pemeliharaan dan pendayagunaan semua jenis

bahan pustaka.

2. Mampu merencanakan, mengusahakan, dan mengelola sumber daya

manusia serta alat sebagai dasar dalam pendayagunaan koleksi dan jasa-

jasa yang tersedia.

Page 37: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

32

3. Memahami peran perpustakaan dan dokumentasi serta kaitannya dengan

lingkungan sosial, eonomi dan politik.

4. Mampu memanfaatkan computer dan teknologi informasi mutakhir

lainnya untuk pengolahan ata informasi.

5. Mampu berkomunikasi dengan memakai dan memberi penyuluhan

mengenai penggunaan perpustakaan dan kepustakaan.

6. Menunjukkan pengertian dan pentingnya untuk berperan serta dalam

organisasi profesi dan pendidikan menerus yang berguna bagi

pengembangan diri dan peningkatan profesi.

7. Memahami prinsip-prinsip dasar yang diperlukan untuk dapat melakukan,

menafsirkan dan menilai penelitian dalam bidang kajian perpustakaan dan

informasi.

Dari uraian yang berkaitan dengan standar kualitas S1 Ilmu

Perpustakaan maka DIKLAT yang diikuti oleh S1 non kepustakawanan yang

bekerja di Perpustakaan Universitas Udayana sudah mempunyai kualitas yang

sama yang berhubungan dengan kemampuan,pengetahuan dan ketrampilan ,

karena DIKLAT tersebut lebih dikenal dengan Diklat Penyetaraan Calon

Pustakawan Tingkat Ahli.

e. Manajemen Partisipasi

Dengan diterapkannya Manajemen Partisipasi di perpustakaan secara

langsung dapat mengembangkan SDM di Perpustakaan, karena manajemen

ini berorientasi kepada Pustakawan/Non Pustakawan yang dilibatkan dalam

pengambilan keputusan di Perpustakaan dan kegiatan dalam bentuk tim atau

proyek yang ada kaitannya dengan kegiatan perpustakaan. Di Perpustakaan

Universitas Udayana, Kepala atau Pimpinannya tetap menjalankan

manajemen partisipasi, karena manajamen tersebut dapat meningkatkan staf

moral dan suasana akademik yang kondusif.

Bentuk-bentuk manajemen partisipasi yang ada di Perpustakaan Pusat

Universitas Udayana adalah sebagai berikut:

1. Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan

2. Tim Pengadaan Bahan Pustaka/koleksi

Page 38: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

33

3. Tim Pendidikan Pemakai Perpustakaan

4. Panitia Seminar/Lokakarya yang diadakan oleh perpustakaan

5. Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru

6. Mengirim Pustakawan untuk berpartisipasi dalam seleksi pustakawan

berprestasi /teladan setiap tahun ke Badan Perpustakaan Dan Arsip

Provinsi Bali.

4.4. Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan Di

Perpustakaanb Universitas Udayana

Walaupun sudah jelas jalur pengembangan SDM di perpustakaan

tetapi masih banyak kendala yang menghambat dalam proses

pengembangannya antara lain perhatian universitas belum sama terhadap

status pustakawan dibandingkan dengan tenaga pengajar walaupun

keduanya sebagai tenaga fungsional. Masih banyak universitas yang belum

mempunyai kebijaksanaan tertulis mengenai pengembangan SDM di

perpustakaan sehingga akibatnya masih menganut sistem tunjuk (Adhoc

Regular Basic).Sedangkan pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan

sangat erat hubungan dengan kondite SDM dan jenjang promosi / career

berikutnya setelah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan.

Dengan terbatasnya dana untuk kegiatan pengembangan SDM maka

Kepala Perpustakaan membuat skala prioritas berdasarkan kebutuhan.

Seperti halnya kesempatan untuk Diklat Kepustakawanan adalah

mengutamakan staf perpustakaan yang berijasah S1 dan sanggup menjadi

Pejabat Pustakawan, sehingga jumlah pustakawan pada tabel diatas,

termasuk terjadi penambahan 1 orang pustakawan di Fakultas Teknik dan 3

orang di Perpustakaan Pusat Bukit Jimbaran 3 orang akibat tahun lalu ada

Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli yang diselenggarakan oleh

Perpustakaan Nasional RI dengan memilih tempat di Denpasar Bali.

Pengembangan SDM perpustakaan tidak harus ditunjuk atau dibiayai

oleh Lembaga, tetapi yang terpenting adalah surat penugasan karena

dengan tunjangan jabatan yang cukup sesuai mengakibatkan pustakawan

Page 39: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

34

secara sadar ingin meningkatkan kemampuan melalui pertemuan ilmiah atau

yang sejenis dengan biaya sendiri khusus untuk kegiatan yang diadakan di

Denpasar Bali.

Page 40: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Perpustakaan Universitas Udayana mempunyai 15 orang

Pustakawan Ahli, yang berpendidikan S1 Perpustakaan 1 orang, S2 Non

Perpustakaan 1 orang, dan sisanya berpendidikan S1 Non Perpustakaan,

yang merubah status menjadi Pustakawan Ahli adalah Diklat Calon

Pustakawan Tingkat Ahli (Pendidikan dan Pelatihan Penyetaraan untuk

menajdi Pustakawan Ahli ) yang dibiayai oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia.

Sedangkan Pustakawan yang berpendidikan Diploma Perpustakaan

sebanyak 6 orang, SLTA ( dengan SK Impasing menjadi Pustakawan)

sebanyak 5 orang berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara No. 18/MENPAN/1988 diangkat menjadi Pustakawan

terampil. Untuk tenaga administrasi Perpustakaan didukung oleh 3 orang

Pendidikan S1 dan SLTA 2 orang.

Keberadaan Pustakawan baik terampil dan ahli serta tenaga

administrasi tidak lepas dari Pengembangan Sumber Daya Manusia

dengan menempuh jalur Pendidikan Formal, Diklat, mengikuti pertemuan

ilmiah, Studi Banding, dan Manajemen partisipasi. Walaupun

pengembangan Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Universitas

Udayana belum berdasarkan kebijakan tertulis, tetapi sistemnya

menggunakan sistem tunjuk, dengan menentukan calon Pustakawan atau

Non Pustakawan untuk mengikuti jalur pengembangan tadi, khususnya

kegiatan yang dibiayai oleh Lembaga. Dengan adanya tunjangan

Pustakawan yang cukup, maka untuk jalur pertemuan ilmiah dibidang

Perpusdokinfo yang diadakan di Denpasar biasanya Pustakawan rela

dengan biaya sendiri.

Page 41: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

36

5.2 Saran

Keberadaan Pustakawan baik yang terampil maupun ahli yang pada

awalnya diangkat dengan SK Impasing, yang berlatar belakang SLTA,

DIPLOMA, dan Sarjana, mulai 3 (tiga) tahun ke depan sampai 5 (lima)

tahun akan memasuki masa usia pensiun kurang lebih 9 orang. Sehingga

Pimpinan Lembaga Induk dari UPT. Perpustakaan yaitu Universitas

Udayana sudah mulai merencanakan dari tahun 2016 untuk merekrut calon

Pustakawan Terampil maupun Ahli.

Dengan melihat komposisi Pendidikan Pustakawan atau Tenaga

Administrasi, sangat diharapkan untuk mengikuti jenjang pendidikan yang

lebih tinggi yaitu S1 dan S2 di bidang Informasi yang direncanakan oleh

Kepala UPT. Perpustakaan sehingga bisa mendapat bantuan Beasiswa

untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan. Yang

pada akhirnya akan lulus Sertifikasi Profesi dan mendapat Sertifikat.

Walaupun UPT. Perpustakaan Universitas Udayana telah

menerapkan manajemen partisipasi, harus tetap dipertahankan untuk

pemerataan dan meningkatkan staff moral Pustakawan atau Non

Pustakawan untuk terlibat di Tim / Kepanitiaan yang berhubungan dengan

Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan, pengadaan bahan pustaka,

pendidikan pemakai perpustakaan, penerimaan mahasiswa baru dan

mengirim Pustakawan untuk berpartisipasi dalam seleksi Pustakawan

berprestasi / teladan setiap tahun ke Badan PErpustakaan dan Arsip

Provinsi Bali.

Page 42: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

37

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif : Dasar-dasar Penelitian[Penerjemah: Khozin Affandi]. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.

Creth, Sheila D. 1978. Continuing Education. Collage and Researce LibrariesNews 39 No. 3.

Departemen Agama RI. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan DiPondok Pesantren. Jakarta: Direktur Pendidikan Keagamaan dan PondokPesantren.

Dikti. 2004. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Edisi Ketzga.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat JendralPendidikan Tinggi.

Hemandono. 1999. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesianomor 72 tahun 1999. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Kastawa, Made. 2001, Teknik Studi dan Pemanfaatan Perpustakaan. Makalahdalam Bimbingan Mahasiswa RISTI DO. Mataram : Unram.

Lasa, HS. 2005.Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gema Media.

Luh Putu Sri Aryani, SS. 2010. Persepsi Mahasiswa Pascasarjana Undiksatentang Pegembangan Perpustakaan Pascasarjana UniversitasPendidikan Ganesha. Singaraja: UPT. Perpustakaan UniversitasPendidikan Ganesha.

Marsela. 2011. Jurnal Ikatan Pustakawan Indonesia ilol 3 No. 1 dan 2.

Mestika, Zed. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.

Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatij: Bandung: RemajaRosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya,

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi

Page 43: PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s

38

Noragh Jones and Peter Jordan. 1988. Case Studies in Library Management.London, Clive Bringley Limited.

Perpustakaan Nasional R I. 2010. Peraturan Kepala Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia Nomer 2 Tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatanfungsional pustakawan dan angka kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI

Perpustakaan Nasional R I. 2010. Peraturan Kepala Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia Nomer 2 Tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatanfungsional pustakawan drrn angka kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI

Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : BumiAksara.

Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : BumiAksara

Soeatminah,1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:Kanisius.

Sri, Purnomowati. 2006. Kasus Kepustakawanan Kita: Beberapa HasilPenelitian. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi LIPI.

Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.(GP Press Group).

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekrrtan Praktik.Jakarta: Sagung Seto.

Tjitropronoto, Prabowo. 1994. Kriteria Sumberdaya Manusia di Perpustakaan.Makalah untuk Seminar Pembinaan SDM di Perpustakaan. Yogyakarta :UGM.

White, Herbert S. 1995. Library Personnel Management. New York: KnowledgeIndustry Publications, Inc.