PENGEMBANGAN (STUDI KASUS D Dibiayai dar Dengan Surat Nom PROG FAKULTA i 525/Ilmu Pe LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 N SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAK DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAY KETUA PENELITI Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib ri Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015 Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitia mor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015 GRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN AS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA NOPEMBER 2015 erpustakaan KAAN YANA) an
43
Embed
PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2015 - repositori.unud.ac.id filei 525/ilmu perpustakaan laporan akhir penelitian dosen muda tahun 2015 pengembangan sumber daya manusia perpustakaan (s
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
525/Ilmu Perpustakaan
LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA
TAHUN 2015
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)
KETUA PENELITI
Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib
Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015
i
525/Ilmu Perpustakaan
LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA
TAHUN 2015
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)
KETUA PENELITI
Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib
Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015
i
525/Ilmu Perpustakaan
LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN MUDA
TAHUN 2015
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN(STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA)
KETUA PENELITI
Drs. Made Kastawa, SS., M.Lib
Dibiayai dari Dana PNBP Universitas Udayana TA-2015Dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 813/UN14.47/PNL.01.03.00/2015
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANANOPEMBER 2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pengembangan Sumber Daya Manusia Perpustakaan( Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Udayana)
Peneliti/PelaksanaNama Lengkap : Drs. Made Kastawa, SS.,M.LibNIDN : 0031125899Jabatan Fungsional : LektorProgram Studi : D3 PerpustakaanNomor HP : 081337457832Alamat Surel (e-mail) : [email protected]
Anggota (1) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :
Anggota (2) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :
Anggota (ke-n) :Nama Lengkap :NIDN :Perguruan Tinggi :
Institusi Mitra (jika ada)Nama Institusi Mitra :Alamat :Penanggung jawab :Tahun Pelaksanaan : Tahun ke I dari rencana 6 bulanBiaya Tahun Berjalan : Rp.Biaya Keseluruhan : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
Mengetahui Denpasar, 30 November 2015Kaprodi D3 Perpustakaan Ketua Peneliti
Drs. I Putu Suhartika, M.Si Drs. Made Kastawa SS., M.LibNIP. 19651119 198502 1 001 NIP. 19581231 198103 1 053
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
Penelitian yang berjudul Pengemtangan Sumber Daya ManusiaPerpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Udayana) bertujuan untukmengetahui kondisi sumber daya manusia perpustakaan, sistem dan strategi ataujalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan yang dilaksanakandi perpustakaan Universitas Udayana.
Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengankatagori bentuk yang digunakan dalam peneiitian adalah studi kasus. Adapunteknik dalam pengumpulan data terdiri dari teknik komunikasi langsung atauwa.wancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur perpustakaan. Keseluruhanproses pengumpulan data dan penganailisaan data penelitian ini akan berpedomanpada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif, yaitu preduksian data,penyajian data, dan pengumpulan data.
Akhirnya penelitian ini menyimpulkan Perpustakaan Universitas Udayanadidukung oleh sebagian besar Pustakawan Ahli, yang berpendidikan S1Perpustakaan 1 orang dan S2 Non Perpustakaan 1 orang, serta S1 NonPerpustakaan sebanyak 13 orang, dengan tambahan Diklat Calon PustakawanTingkat Ahli. Sedangkan Pustakawan terampil berjumlah 11 orang, yangberpendidikan Diploma 6 orang, serta SLTA 5 orang. Kegiatan Perpustakaan jugadidukung oleh 5 orang Tenaga Administrasi, yang terdiri dari 2 orangberpendidikan SLTA dan 3 orang berpendidikan S1 (Sarjana). PengembanganSumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan seperti Pendidikan Formal, Diklat,Pertemuan Ilmiah, Studi Banding, dan Manajemen Partisipasi tetap dilaksanakanuntuk meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia, sehingga secara langsungmeningkakan kwalitas pelayanan di Perpustakaan Universitas Udayana. Adapunsistem pengembangannya berdasarkan skala prioritas untuk meningkatkankwalitas dan pengembangan karier Pustakawan di Perpustakaan UniversitasUdayana.
Kata kunci : SDM Perpustakaan, Pendidikan Kepustakawanan, JalurPengembangan Pustakawan
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit pelaksana
teknis yang berfungsi sebagai sarana utama untuk mendukung program
pendidikan, belajar mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Yang tugas
utamanya adalah mengembangkan pelayanan jasa informasi yang tanggap
terhadap kepentingan kelompok atau perorangan dilingkungan kampus, dengan
meyakinkan sumber-sumber informasi yang tersedia dan dapat mendukung
pengembangan kurikulum.
Dengan meningkatnya perkembangan teknologi informasi di
perpustakaan, seperti: komputer sebagai sarana untuk memproses bahan pustaka,
menyediakan informasi bahan pustaka sebagai penggand kartu katalog, CD-ROM
(compact Disk Read Only Memory) yang berfungsi sebagai pangkalan data dan
sebagai langkah awal untuk menelusuri bahan cetakan referensi dan terbitan
berseri terbaru. Disamping pengguna perpustakaan yang disebut pemustaka juga
menggunakan Internet untuk penelusuran informasi yang dibutuhkan untuk
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Secara umum, sumber daya yang harus dimiliki perpustakaan terdiri atas
sumber daya manusia dan sumber daya nonmanusia. Sumber daya manusia dapat
dilihat dari perspektif politik, ekonomi, kultural, dan administrasi. Sumber daya
manusia merupakan faktor yang paling dominan jika dibandingkan dengan
sumber-sumber daya yang lain dalam suatu perpustakaan. Sumber daya manusia
merupakan unsur utama dalam mencapai keberhasilan perpustakaan. Apabila
keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar, mereka akan
memberikan konstribusi tertentu demi keberhasilan tujuan perpustakaan.
Oleh karena itu, sumber daya manusia ini perlu dikembangkan dan
ditingkatkan secara terus menerus, misalnya dengan pendidikan, pelatihan,
magang, kursus, dan lainnya Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan
kepuasan karyawan (pustakawan, tenaga fungsional lain, dan tenaga administrasi),
2
meningkatkan kinerja, mengatasi kekurangan, dan meningkatkan kualitas kerja
(Bryson, 1990:99).
Pengembangan sumber daya manusia perlu diprioritaskan karena sumber
daya ini merupakan sumber bergerak, sedangkan sumber daya lain merupakan
benda mati. Oleh karena itu, sumber daya manusia ini dapat dikembangkan dan
ditingkatkan kemampuannya, yang hasilnya diharapkan mampu meningkatkan
produktivitas dan kinerja perpustakaan. Seluruh SDM/personalia yang dimiliki
perpustakaan perlu diatur sedemikian rupa, dalam hal ini disebut “Manajemen
Sumber Daya Manusia” (Human Resources Management).
Agar orang-orang yang bekerja di suatu perpustakaan dapat melaksanakan
tugas dengan baik, maka perlu diperhatikan lingkungan tempat kerja, peralatan,
mesin, upah, keamanan, dan kesehatan. Untuk itu, diperlukan kemampuan
mengatur sumber daya manusia agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar dan mencapai produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu,
untuk memberdayakan sumber daya manusia secara optimal di perpustakaan
perguruan tinggi negeri diperlukan pengembangan sumber daya manusia dengan
sistem dan langkah-langkah perencanaan. Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja merupakan upaya rekrutmen untuk mendapatkan
sumber daya manusia yang cakap, memiliki motivasi tinggi, dan mampu bekerja
dengan cermat untuk mengintegrasikan berbagai sistem tenaga kerja yang
menyeluruh dari suatu organisasi.
Sumber daya manusia perpustakaan dapat terdiri atas pejabat fungsional
pustakawan, pejabat fungsional lain (dosen, arsiparis, pranata komputer), dan
tenaga administrasi. Mereka merupakan pilar utama dalam kegiatan perpustakaan.
Maju-mundurnya suatu perpustakaan tergantung pada kualitas sumber daya
manusia yang terlibat.
Oleh karena itu, tidak sedikit organisasi besar yang memiliki sumber daya
manusia lemah, pada akhirnya tidak mampu memainkan peran apa-apa.
Sebaliknya, banyak pula organisasi yang berskala kecil tetapi memiliki sumber
daya manusia yang dapat diandalkan, ternyata mampu mengambil peran yang
strategis.
3
Sumber daya manusia merupakan aset utama perpustakaan yang tidak
boleh diperlakukan sebagai alat produksi seperti mesin semata. Mereka adalah
insan yang memiliki berbagai keinginan yang harus diperlakukan sesuai martabat
kemanusiaannya. Mereka adalah insan ekonomi, insan politik, insan religi, insan
sosial, dan sebagai individu yang memiliki jati diri. Oleh karena itu, perlu adanya
usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang tidak saja berupa pemenuhan
kebutuhan materi semata melainkan mereka juga harus dipuaskan dalam
kepentingan-kepentingan psikologis, sosial, status, serta keinginan untuk tumbuh
berkembang dan berkarir. Pemuasan berbagai kebutuhan dan kepentingan inilah
yang akan membawa aspek-aspek yang sangat rumit dan beraneka ragam
(Siagian, 1998:131).
Kebutuhan akan sumber daya manusia untuk perpustakaan perlu
direncanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor jenis kegiatan, kualitas
dan kuantitas tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, dan
tingkat pendidikan. Oleh karena itu, kebutuhan sumber daya manusia antara satu
perpustakaan dengan perpustakaan yang lain tidak sama.
Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia perpustakaan dapat
meningkatkan dan atau menurunkan citra perpustakaan di mata masyarakat. Oleh
karena itu, dalam rencana pengadaan sumber daya manusia pengelola
perpustakaan perlu memperhatikan kualitas dan kuantitasnya.
Apabila perpustakaan dikelola oleh sumber daya manusia yang kurang
termotivasi, lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Oleh karena itu
sumber daya manusia yang ideal yang dibutuhkan oleh perpustakaan adalah
sumber daya manusia yang benar-benar memiliki greget dalam menjalankan
profesinya. Dalam hal ini tidak bisa lepas dari karakter dan latar belakang
pendidikan pustakawan itu sendiri (Astanto, 2002:10), dalam Lasa. H S.
Kualitas pelayanan perpustakaan bergantung penuh kepada kualitas
pengetahuan, ketrampilan dan bakat staf perpustakaan sebagai sumber daya
manusia. Pekerjaan di perpustakaan sifatnya kompleks dimana perpustak sebagai
pusat informasi bagi para pemakai informasi di lingkungan perguruan tinggi,
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan informasi secara cepat dan tepat.
4
Creth (1978) mengatakan bahwa kemahiran staf memberikan pelayanan
kepada pemakai merupakan tumpuan harapan, dan bukan berganlung kepada
mesin, karena mesin bagaimanapun hanya merupakan tumpuan harapan, dan
bukan bergantung kepada mesin, karena mesin bagaimanapun hanya merupakan
alat untuk membantu staf melaksanakan tugas mengolah dan melayani permintaan
informasi. Oleh karena itu staf harus mahir menggunakan berbagai alat automasi
pengolahan bahan, pelayanan dan penelusuran informasi di perpustakaan.
Agar terciptanya staf perpustakaan yang mahir menggunakan alat-alat
canggih, maka perlu direncanakan pengembangan staf secara berkelanjutan.
Pengembangan berupa pengetahuan, keterampilan menggunakan alat,
pengembangan sikap dan prilaku, yang baik sehingga terwujudnya staf yang
kompeten dalam profesinya masing-masing.
Maka sumber daya manusia di Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) yang terdiri dari pustakawan, non pustakawan serta staf pendukung perlu
mendapat perioritas untuk dikembangkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia di perpustakaan adalah
untuk meningkatkan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pemakai yang
membutuhkan jasa informasi. Karena kualitas pelayanan di Perpustakaan sebagai
lembaga non bisnis akan lebih baik dan sangat tergantung pada kualitas sumber
daya manusianya.
Dengan melihat kondisi yang telah dipaparkan diatas, membuat
pertanyaan besar bagi peneliti. Apa yang menyebabkan pengembangan sumber
daya manusia perpustakaan masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Terdorong
oleh kenyataan tersebut penulis sangat tertarik untuk meneliti pengembangan
sumber daya manusia perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana.
1.2 Perumusan Masalah
Terkait dengan latar belakang dan uraian diatas, maka masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimakanah kondisi sumber daya manusia di perpustakaan Universitas
Udayana ?
5
2. Bagaimanakah jalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan
di perpustakaan Universitas Udayana ?
3. Bagaimanakah sistem yang dipergunakan dalam pengembangan sumber daya
manusia perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yang
berhubungan dengan permasalahan diatas adalah untuk mengetahui :
1. Kondisi sumber daya manusia di perpustakaan Universitas Udayana.
2. Jalur jalur pengembangan sumber daya manusia perpustakaan di perpustakaan
Universitas Udayana.
3. Sistem yang dipergunakan dalam pengembangan sumber daya manusia
perpustakaan di perpustakaan Universitas Udayana.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini akan diharapkan dapat mempunyai manfaat yang
tidak hanya bermanfaat secara teoritis tetapi juga praktis yaitu :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini akan dapat mengembangan sumbangan dalam
pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi khususnya sumber daya
manusia perpustakaan, kondisi dan strategi pengembangan sumber daya
manusia perpustakaan.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini akan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan dan kebijakan dalam pengembangan sumber daya manusia
perpustakaan di perpustakaa.n Universitas Udayana, agar dimasa mendatang
sumber daya manusia perpustakaan dapat meningkat baik dari segi kualitas
dan kuantitas yang dapat mempengaruhi kualitas layanan yang lebih baik,
efektif dan efisien.
6
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sumberdaya Manusia Atau Tenaga Perpustakaan
Sungguh berbahagialah dan mulia orang-orang yang bekerja atau
berprofesi sebagai tenaga di bidang kependidikan, termasuk yang bekerja di
perpustakaan. Tenaga atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di
perpustakaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tenaga manajerial atau tenaga struktural yaug menduduki jabatan pimpinan di
dalam unit/struktur organisasi perpustakaan.
2. Tenaga yang memiliki keahlian atau tenaga profesional dan para profesional.
Kelompok tenaga ini disebut juga sebagai tenaga/pejabat fungsional.
3. Tenaga administradf/klerikal, seperti Sekretaris, Tata Usaha, Pengetik,
Pembantu pimpinan, Caraka, Pengemudi, dan lain-lain.
Dengan telah dilaksanakannya peraruran mengenai Jabatan Fungsional
Pustakawan (JFP), maka tenaga/pejabat fungsional Pustakawan terdiri dari :
1. Pustakawan Tingkat Ahli, terdiri dari :
a. Pustakawan Pratama
b. Pustakawan Muda
c. Pustakawan Madya
d. Pustakawan Utama
2. Pustakawan Tingkat Terampil, terdiri dari :
a. Pustakawan Pelaksana.
b. Pustakawan Pelaksana Lanjutan.
c. Pustakawan Muda.
Pustakawan Tingkat Ahli adaiah tenaga profesional di bidang
perpustakaan. Pustakawan Terampil adaiah tenaga para profesional di bidang
perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu ujung tombak untuk mencerdaskan
masyarakat perlu dipimpin dan dikelola tenaga-tenaga yang utamanya
berpendidikan di bidang perpustakaan, atau mereka yang telah selesai mengikuti
pelatihan di bidang perpustakaan sesuai dengan syarat atau peraturan yang
berlaku. Tenaga-tenaga profesional dan para profesional inilah yang mengetahui
7
berbagai aspek perpustakaan dan kepustakawanan melalui pendidikan formal dan
pelatihan serta pengalaman kerja di lapangan.
2.2 Pengertian Pustakawan
Pengertian pustakawan memang bervariasi. Menurut Kode Etik
Pustakawan Indonesia, pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan
informasi yang dimilikinya melalui pendidikan (Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga IPI). Pustakawan menurut SK MENPAN No. 132/ 2002 adalah
pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi
pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Dalam pengertian ini, pustakawan
terhatas pada mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Hal ini
disebabkan oleh pustakawan diakui sebagai pejabat yang menduduki jabatan
fitngsional, seperti dosen, peneliti, guru, pranata komputer, dan lainnya yang
mengemban kewajiban, wewenang, tanggung jawab, dan hak seperti jabatan
fungsional lainnya. Di samping itu, dalam aturan itu juga dijelaskan bahwa
pustakawan terdiri atas pustakawan trampil dan pustakawan ahli.
Dalam rumusan Lokakarya Profesi Pustakawan yang diselenggarakan oleh
Ikatan Pustakawan Indonesia DIY 5 Juli 1989 disebutkan bahwa pustakawan ialah
seseorang yang memiliki keahlian dan ketrampilan di bidang ilmu perpustakaan,
dokumentasi, dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun
nonformal dan memiliki sikap pengembangan diri, mau menerima dan
melaksanakan hal-hal baru dengan jalan memberikan pelayanan profesional
kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan UUD 45, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia (Lasa H S., 1988:74).
Di Indonesia pada saat ini sudah ada sekitar 20 perguruan tinggi negeri
dan swasta yang membuka program pendidikan perpustakaan dengan berbagai
tingkat, mulai program, D-II, S-1 dan S-2. Dengan kenyataaan bahwa masih
8
banyak perpustakaan di Indonesia yang belum dikelola tenaga profesional dan
paraprofesional di bidang perpustakaan, maka Perpustakaan Nasional RI sebagai
instansi pembina perpustakaan di Indonesia melakukan tugas dan fungsi untuk
melatih tenaga-tenaga atau sumberdaya manusia yang bekerja di perpustakaan.
2.3 Kategori Staf
Staf perpustakaan dibagi ke dalam kelompok (Basuki.,1991: 203-204 ) :
(a) profesional, (b) para profesional, (c) teknisi penunjang, dan (d) penunjang
(adrninistratif).
Staf profesional terdiri dari orang yang ditugaskan dalam tugas profesional
seorang pustakawan , dan memiliki gelar kesarjanaan dalam ilmu perpustakaan
serta ilmu berkaitan. Bagi mereka yang memiliki gelar dalam ilmu perpustakaan
ditambah dengan gelar dari bidang lain dianggap sebagai tenaga profesional. Ada
yang menyebut golongan ini sebagai spesialis subjek, spesialis informasi, pakar
informasi, serta berbagai sebutan lainnya. Kadang-kadang tenaga profesional
dibagi lagi menjadi asisten profesional, tenaga profesional junior, dan tenaga
profesional senior.
Tugas yang lazim dilakukan oleh tenaga profesional mencakup : pemilihan
Luh Putu Sri Aryani, SS. 2010. Persepsi Mahasiswa Pascasarjana Undiksatentang Pegembangan Perpustakaan Pascasarjana UniversitasPendidikan Ganesha. Singaraja: UPT. Perpustakaan UniversitasPendidikan Ganesha.
Marsela. 2011. Jurnal Ikatan Pustakawan Indonesia ilol 3 No. 1 dan 2.
Mestika, Zed. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.
Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatij: Bandung: RemajaRosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya,
Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi
38
Noragh Jones and Peter Jordan. 1988. Case Studies in Library Management.London, Clive Bringley Limited.
Perpustakaan Nasional R I. 2010. Peraturan Kepala Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia Nomer 2 Tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatanfungsional pustakawan dan angka kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI
Perpustakaan Nasional R I. 2010. Peraturan Kepala Perpustakaan NasionalRepublik Indonesia Nomer 2 Tahun 2008 tentang petunjuk teknis jabatanfungsional pustakawan drrn angka kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI
Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : BumiAksara.
Siagian, Sondang P. 1994. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : BumiAksara
Soeatminah,1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta:Kanisius.
Sri, Purnomowati. 2006. Kasus Kepustakawanan Kita: Beberapa HasilPenelitian. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi LIPI.
Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.(GP Press Group).
Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekrrtan Praktik.Jakarta: Sagung Seto.
Tjitropronoto, Prabowo. 1994. Kriteria Sumberdaya Manusia di Perpustakaan.Makalah untuk Seminar Pembinaan SDM di Perpustakaan. Yogyakarta :UGM.
White, Herbert S. 1995. Library Personnel Management. New York: KnowledgeIndustry Publications, Inc.