Top Banner
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor. Menurut teori Blum, derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan keturunan. Faktor ini saling berinteraksi dan saling terkait secara hirarkis, yaitu apa yang dinamakannya kesehatan somatik yang ditandai berlangsungnya fungsi fisiologi dan integrasi anatomi, kesehatan psikis yang mengacu pada berbagai kemampuan seperti kemampuan mengetahui, mengamati, menyadari, dan menanggapi keadaan sehat somatiknya sendiri; dan kesehatan sosial yang mengacu pada kesesuaian perilaku individu dengan anggota lain dalam keluarganya, dengan keluarganya, dan dengan sistem sosial. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 1 1
43

Evprog Cilamaya

Dec 20, 2015

Download

Documents

Erwin Tanady

ikm
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Evprog Cilamaya

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor. Menurut teori Blum, derajat

kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku,

pelayanan medis dan keturunan. Faktor ini saling berinteraksi dan saling terkait secara

hirarkis, yaitu apa yang dinamakannya kesehatan somatik yang ditandai berlangsungnya

fungsi fisiologi dan integrasi anatomi, kesehatan psikis yang mengacu pada berbagai

kemampuan seperti kemampuan mengetahui, mengamati, menyadari, dan menanggapi

keadaan sehat somatiknya sendiri; dan kesehatan sosial yang mengacu pada kesesuaian

perilaku individu dengan anggota lain dalam keluarganya, dengan keluarganya, dan dengan

sistem sosial. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak

memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan, baik

masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya

pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi.

Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti

program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).1

Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan

program PHBS, mulai dari pelatihan petugas pengelola PHBS tingkat Provinsi,

Kabupaten/Kota sampai dengan Puskesmas, memproduksi dan menyebarkan buku

Panduan Manajemen Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Provinsi, Kabupaten, dan

Puskesmas; memproduksi dan menyebarkan buku Pedoman Pembinaan Program

PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan tempat umum, tatanan sarana kesehatan, serta

membuat buku saku PHBS untuk petugas puskesmas.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007, Angka

Kematian Ibu melahirkan (AKI) telah menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dengan peningkatan

angka PHBS rumah tangga. Namun angka ini masih belum mencapai sasaran strategis

1

Page 2: Evprog Cilamaya

Kementerian Kesehatan yaitu 118 per 100.000 kelahiran hidup dan target MDGs yaitu 102

per 100.000 kelahiran hidup.2,3

Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004

menurun menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dengan peningkatan

persentase PHBS, namun masih belum mencapai sasaran strategis Kementerian Kesehatan

yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup dan target MDGs yaitu 23 per 1.000 kelahiran

hidup.Keadaan ini mengakibatkan adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit di

Indonesia.2,3

Beberapa hal juga telah dicapai dalam rangka perbaikan gizi masyarakat. Namun beberapa

hal, contohnya seperti pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan justru mengalami

penurunan. Status gizi ibu hamil, bayi dan anak balita juga masih perlu ditingkatkan, karena

masih tingginya bayi yang lahir dengan berat lahir rendah yaitu 11,1% dan tingginya

prevalensi anak balita kerdil sebesar 35,7% akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu

lama.Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal tersebut di atas pada

hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan,

dan genetika.2,3,4

Upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah,

terencana, terpadu, dan berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota

percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan

Rumah Tangga (individu, keluarga, dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke

arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/ Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2

Ditinjau dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 yang dibuat oleh Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia (2012) diketahui bahwa rumah tangga yang telah

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru

mencapai 53,89% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%. Dari hasil Riskesdas 2007

diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) baru mencapai 38,7%. Oleh sebab itu, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah

mempraktekkan PHBS pada tahun 2014.2,3,4

Perilaku, pengetahuan, lingkungan, serta peran serta masyarakat masih rendah dalam

pelayanan kesehatan. Hal ini nyata bahwa terdapat hubungan antara perilaku yang baik

2

Page 3: Evprog Cilamaya

dan sehat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kondisi perilaku masyarakat

dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf kesehatan

masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat membantu

penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator PHBS terdiri dari

persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita,

penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan

jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku makan sayur dan

buah setiap hari, perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok

di dalam rumah.5

Evaluasi dilakukan karena belum diketahuinya permasalahan dalam pelaksanaan

Program PHBS rumah tangga di Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang pada periode

Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

1.2 Permasalahan

1. Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2007.

2. Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2007.

3. Masih tingginya bayi yang lahir dengan berat lahir rendah yaitu 11,1% dan tingginya

prevalensi anak balita kerdil sebesar 35,7% akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu

lama.

4. Dari hasil Riskesdas 2007 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%,

5. Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia (2012) diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai 53,89% dan

di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.

6. Evaluasi terhadap pelaksanaan dan keberhasilan Program PHBS di Puskesmas Cilamaya

masih belum dilakukan.

3

Page 4: Evprog Cilamaya

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum :

Diketahui penyelesaian masalah Program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Januari

sampai dengan Desember 2014 dengan pendekatan sistem, dan diharapkan terjadi

penurunan angka kesakitan dan kematian yang dapat dicegah dari perilaku hidup bersih di

kehidupan rumah tangga sehari-hari khususnya di lingkungan Puskesmas Cilamaya.

1.3.2. Tujuan Khusus :

Diketahuinya cakupan Rumah Tangga Sehat di Puskesmas Cilamaya periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di

Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Cilamaya periode

Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penimbangan bayi dan balita di Puskesmas Cilamaya periode

Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan air bersih di Puskesmas Cilamaya periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun di

Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan jamban sehat di Puskesmas Cilamaya periode

Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam rumah di

Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari di Puskesmas

Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi

target atau tidak.

4

Page 5: Evprog Cilamaya

Diketahuinya cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari di Puskesmas

Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi

target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di Puskesmas

Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sudah memenuhi

target atau tidak.

1.4. Manfaat

Bagi Evaluator:

1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.

2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program

promosi kesehatan PHBS.

3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

4. Menumbuhkan minat dan pengetahuan mengevaluasi.

5. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir

Bagi Perguruan Tinggi:

1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.

2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang

kesehatan.

3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang

menghasilkan dokter yang berkualitas.

Bagi Puskesmas yang dievaluasi:

1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat di Tatanan Rumah Tangga di ruang lingkup kerja puskesmas Loji.

2. Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran serta

masyarakat dalam melaksanakan program promosi kesehatan secara optimal.

5

Page 6: Evprog Cilamaya

3. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program promosi

kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan program.

4. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar

keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

Bagi Masyarakat:

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di kecamatan Tegalwaru.

2. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menurunkan prevalensi

berbagai penyakit masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan sikap dan

perilaku tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga.

3. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi contoh bagi

daerah-daerah lain di Indonesia.

6

Page 7: Evprog Cilamaya

Bab II

Materi dan Metode

2.1. Materi

Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Januari 2014 sampai dengan Desember

2014 di puskesmas Cilamaya, kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Karawang, yang

berisi kegiatan antara lain:

1. Pemantauan PHBS Rumah Tangga di kecamatan Cilamaya Wetan pada periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014

2. Laporan kegiatan Intervensi mendukung PHBS Rumah Tangga di Kecamatan Cilamaya

Wetan.

3. Laporan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat  (PHBS) di masyarakat

yang diterapkan dengan ketiga strategi yang dikenal dengan strategi: advokasi PHBS,

bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment).

4. Pencatatan perbandingan jumlah kasus penyakit periode sebelumya dengan periode saat

dilakukan evaluasi terhadap program PHBS.

5. Pencatatan dan pelaporan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2.2. Metode

Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan

pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program

yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara membandingkan

cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah

Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 terhadap

tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan

menggunakan pendekatan sistem.

7

Page 8: Evprog Cilamaya

Pengumpulan data diambil secara menyeluruh tiap desa sesuai dengan indikator dan hasil

penyuluhan, sebagai berikut:

Pendataan persalinan melalui tenaga kesehatan kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan pemberian ASI eksklusif kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan penimbangan balita kepada setiap posyandu oleh petugas promkes;

Pendataan penggunaan air bersih rumah tangga kepada setiap rumah oleh kader;

Pendataan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun kepada setiap rumah tangga oleh

kader;

Pendataan penggunaan jamban sehat kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan pemberantasan jentik nyamuk kepada setiap rumah oleh kader jumantik dan

petugas promkes;

Pendataan perilaku makan buah dan sayur kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan perilaku aktivitas fisik harian kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan perilaku merokok kepada setiap rumah tangga oleh kader; dan

Pengumpulan seluruh data perolehan rumah tangga oleh kader kepada petugas promkes.

8

Page 9: Evprog Cilamaya

Bab III

Kerangka Teoritis

3.1. Kerangka Teoritis

Bagan 1. Gambar Teori Sistem

Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling

dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan

organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen

tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :

1) Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem

dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man),

dana (money), sarana (material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan

(machine), jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat (market), dan informasi

(information).

2) Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan

berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari

unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan pemantauan (controlling).

9

Page 10: Evprog Cilamaya

3) Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem.

4) Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem

tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan

non fisik.

5) Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan

keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa

pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan.

6) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur

Tolok ukur terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik, lingkungan, dan

dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program PHBS di

tatanan rumah tangga.

10

Page 11: Evprog Cilamaya

Bab IV

Penyajian Data

4.1. Sumber Data

Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:

1. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas DTP Cilamaya pada periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014.

2. Laporan Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah

Tangga di masyarakat pada periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

3. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Cilamaya pada periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014.

4.2 Data Umum

4.2.1 Data Geografis

1. Lokasi gedung Puskesmas

Lokasi Gedung Puskesmas Cilamaya terletak di Jalan Raya Cilamaya, Kecamatan

Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Barat 41358, Jawa Barat . Terletak disebelah

utara kota kabupaten yang berjarak ± 34 KM dengan waktu tempuh ± 60 menit

menggunakan kendaraan roda empat.

2. Bangunan

Gedung UPTD Puskesmas Cilamaya seluas ??? m2.

3. Luas Wilayah Kerja

Kecamatan Cilamaya Wetan mempunyai luas wilayah : 7.265 Ha, terdiri dari   Luas

Sawah  4.835 Ha , Luas Kolam 10 Ha , Luas Tambak/empang 906 Ha , Luas Pekarangan

1.253 Ha , Luas Kehutanan 77 Ha , Luas Kebun 7 Ha , Luas lainnya  177 Ha.

Berikut adalah nama 7 desa-desa yang merupakan bagian dari wilayah kerja UPTD

Puskesmas Cilamaya.

11

Page 12: Evprog Cilamaya

No Nama Desa Jarak dari UPTD

Puskesmas Loji (km)

Jumlah

Posyandu

1

2

3

4

5

6

7

Desa Cikarang

Desa Cikalong

Desa Tegalsari

Desa Tegalwaru

Desa Mekarmaya

Desa Cilamaya

Desa Muara

14

12

8

5

4

9

10

5

4

4

5

4

4

5

Tabel 1. Desa-desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten

Karawang

4. Batas wilayah kerja

Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya Karawang adalah seperti berikut:

Sebelah Utara: Laut Jawa

Sebelah Selatan: Kecamatan Banyusari

Sebelah Barat: Kecamatan Cilamaya Kulon

Sebelah Timur: Kabupaten Subang

5. Iklim

Sesuai dengan bentuk morfologinya,Cilamaya merupakan dataran rendah dengan

temperatur udara rata-rata 26-32 ºC

6. Hidrografi

12

Page 13: Evprog Cilamaya

Kecamatan Cilamaya Wetan dilalui sungai Cilamaya yang merupakan batas alam

Kecamatan Cilamaya Wetan / Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang, dihimpit 4

(empat) saluran skunder yang mengairi daerah pertanian dan tambak, diantaranya :

-      Saluran Skunder Cilamaya Timur (SSL MT)

-      Saluran Skunder Kalong (SS Kalong)

-      Saluran Skunder Cilamaya Barat (SSL MB)

-      Saluran Skunder Gebang Malang (SSG MA)

4.2.2 Data Demografis

Total jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya pada tahun 2013

adalah sebanyak adalah 52.004 jiwa dengan distribusi berikut:

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki 26.742 jiwa dan

perempuan 25.262 jiwa.

Mata pencaharian terbanyak adalah sebagai petani dengan jumlah 31.202 jiwa

Mayoritas penduduk dengan pendidikan SD 60,0 %. dan SMP 20,01 %

Tingkat kepercayaan/agama terbanyak adalah Islam 97,5%

4.2.3 Data Fasilitas Kesehatan

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas UPTD 1

2 Puskesmas Pembantu (Pustu) 1

3 Puskesmas Keliling 1

4 Klinik 24 Jam 2

5 Dokter Umum Praktek Swasta 4

6 Balai Pengobatan Swasta 10

7 Bidan Praktek 14

13

Page 14: Evprog Cilamaya

8 Pondok Bersalin Desa 1

9 Pos Obat Desa 0

10 Posyandu 43

11 Kader 215

4.3 Data Khusus

4.3.1. Masukan ??

1. Tenaga

a. Dokter : 1 orang (sebagai penanggungjawab)

b. Petugas Promkes : 1 orang ( sebagai koordinator program)

c. Kader : 50 orang (sebagai pelaksana)

d. Posyandu : 39 buah

2. Dana

Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:

APBD : Ada, cukup

3. Sarana

a) Sarana medis:

Sarana persalinan : Ada

Sarana penimbangan : Ada

KMS : Ada

Sarana PSN : Ada

b) Sarana non medis:

Infocus : Ada, 1 buah

Layar : Ada, 1 buah

Leaflet : Ada

Lembar balik : Ada

Poster : Ada

Buku pedoman PHBS : Ada

4. Metode

14

Page 15: Evprog Cilamaya

Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:

Sosialisasi atau promosi PHBS :

Penyuluhan perorangan pada tiap keluarga melalui kaunseling, kunjungan

rumah atau penyuluhan individual yang dilakuakn oleh kader atau dengan

sistem wawancara yang dilakukan di BPU setelah pengobatan yang dilakukan

oleh petugas kesehatan atau dokter yang bertugas

Penyuluhan kelompok di masyarakat melalui penyuluhan kelompok minimal

sebulan satu kali oleh forum masyarakat desa beserta jejaringnya.

Gerakan pemberdayaan masyarakat dalam PHBS misalnya gerakan pembersihan

sarang nyamuk, gerakan jumat bersih, gerakan tidak buang air besar sembarangan

dan sebagainya.

Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan setiap tahun pada bulan Juli oleh kader

kesehatan yang diteruskan ke petugas kesehatan untuk dilakukan rekapitulasi.

4.3.2 Proses

4.3.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya.

Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah

kerja.

Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS.

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat (GHS)

oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli.

Melakukan pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas puskesmas dan

koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas.

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS.

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk

konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok.

4.3.2.2 Pengorganisasian

Terdapat bagan dan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas dan

tanggungjawab yang jelas dan teratur dalam melaksanakan seperti :

15Kepala UPTD Puskesmas Cilamaya

dr. Elfis Yunandar, M.M

Sub. Bagian Tata UsahaSumari

Koordinator Petugas

Operasional Pelayanan dan

Jaminan KesehatanNining.F

Koordinator Petugas Operasional

Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan

H.Nanang.D.

Koordinator Petugas Operasional

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Novi Pahleni

Koordinator Petugas Operasional Farmasi

dan Pengawasan InstitusiTanti S

Koordinator Petugas

Operasional Pustu dan BidesAgus Gunawan

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 16: Evprog Cilamaya

Bagan Struktur Organisasi di UPTD Puskesmas Cilamaya Tahun 2014

Pengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan jabatan:

a. Kepala Puskesmas (dr. H. Elfis ):

Sebagai penanggungjawab program

Monitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatan

Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan PHBS di wilayah kerja.

b. Koordinator PHBS (Bapak H. Nanang):

Kooridinator program

Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah setempat

Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil

pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap tahun.

Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan PHBS.

c. Kader terlatih:

Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS di

masing-masing.

Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil

pencatatan kepada koordinator program.

4.3.2.3 Pelaksanaan:

Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya : dilakukan rutin tiap

bulan Januari

Merencanakan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah

kerja : Dilakukan tiap bulan Juli

Merencanakan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat

(GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli : Dilakukan tiap bulan Juli

Merencanakan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas dan koordinator

Promosi Kesehatan Puskesmas : Dilakukan tiap bulan Juli

16

Page 17: Evprog Cilamaya

4.3.2.4 Pengawasan

Pengawasan oleh Dinas Kesehatan : Ada.

Pengawasan oleh Kepala Puskesmas : Ada.

4.3.3 Keluaran

Indikator Komposit/ Gabungan :

Cakupan Rumah Tangga Sehat

→ Jumlahrumah tangga yang dikategorikan sehat

Jumlahseluruh rumah tangga yang ada x 100 %

→ 766416278

x 100 % = 47,1 %

Indikator Tunggal :

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:

o Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun: 1457 orang

o Jumlah persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun: 1457 orang

Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:

→ Jumlah persalinanditolong tenagakesehatan dalam 1 tahun

Jumlah ibu yangbersalin dalam1 tahun x 100 %

→ 14571457

x 100% = 100%

Cakupan pemberian ASI eksklusif:

o Jumlah bayi usia 0-6 bulan: 692 bayi

o Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif: 319 bayi

Cakupan pemberian ASI eksklusif:

→ Jumlahbayi yangmendapatkan ASI eksklusif

Jumlahbayi usia0−6 bulan x 100 %

→ 319692

x 100 % = 46,1%

17

Page 18: Evprog Cilamaya

Cakupan penimbangan anak Balita:

o Jumlah seluruh anak Balita yang ada: 692 anak Balita

o Jumlah anak Balita yang ditimbang setiap bulannya: 433 anak Balita

Cakupan penimbangan anak Balita:

→ Jumlahanak Balita yangditimbang setiapbulannya

Jumlah seluruh anak Balita yangada x 100 %

→ 433692

x 100 % = 62,6%

Cakupan penggunaan air bersih:

o Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih: 752 rumah tangga

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan penggunaan air bersih:

→ Jumlahrumah tangga yangmenggunakan air bersih

Jumlah seluruh rumahtangga yangada x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

→ 752

16278 x 100 % = 4,6%

Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun:

o Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: 319 rumah

tangga

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun:

→ Jumlahrumah tangga yangmencuci tangandengan air bersih dan sabun

Jumlahrumahtangga yangada x 100

→ 319

16278x 100 % = 1,9%

Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

o Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 12269 rumah tangga

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

18

Page 19: Evprog Cilamaya

Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

→Jumlahrumah tangga yangmenggunakan jamban sehat

Jumlah seluruh rumahtangga yangada x 100 %

→ 1226916278

x 100 % = 75,4%

Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:

o Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik: 14083 rumah tangga

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:

→ Jumlahrumah tangga yangmemberantas jentik di rumah

Jumlahseluruh rumah tangga yangada x 100 %

→ 1408316278

x 100 % = 86%

Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari.

o Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari: 5107 rumah tangga

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari:

→ Jumlahrumah tangga yangmakan buah dan sayur setiaphari

Jumlahrumah tangga yang ada x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

→ 510716278

x 100 % = 31,4 %

Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

o Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari: 14083 rumah tangga

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

→ Jumlahrumah tangga yangmelakukan aktivitas fisik setiap hari

Jumlahseluruh rumahtangga yangada x 100 %

19

Page 20: Evprog Cilamaya

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

→ 1408316278

x 100 % = 86,5 %

Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:

o Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah: 2653 rumah tangga

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 16278 rumah tangga

Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:

→ Jumlahrumah tangga yang tidak merokok dalamrumah

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada x 100 %

→ 2653

16278x 100 % = 16,3 %

Cakupan penyuluhan

Perhitungan cakupan setiap indikator PHBS di atas dilakukan oleh evaluator

sendiri dan bukan dari Puskesmas Cilamaya.

4.3.4 Lingkungan

Lingkungan Fisik

o Kepadatan penduduk

= Jumlah penduduk Cilamaya

Luas wilayahCilamaya

= 52004 jiwa35.26 km2

= 1,479 jiwa per km2

Kesimpulan : wilayah kecamatan Cilamaya Wetan termasuk wilayah yang sangat

padat (>401 jiwa/km2)

o Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah yang sulit dijangkau seperti

daerah muara

o Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan dapat dilalui dengan

kendaraan roda empat.

20

Page 21: Evprog Cilamaya

o Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek dokter

dan bekerja sama dengan baik.

o Pengadaan air bersih

- PAM : Ada

- Penampungan : Ada

o Kebersihan lingkungan: Terjaga

o Kegiatan penyediaan jamban sehat: Ada

o Kegiatan pemberantasan jentik nyamuk: Ada

o Kegiatan penanaman sayur dan buah di pekarangan rumah: Ada

o Kegiatan pelarangan merokok: Ada

4.3.5 Umpan Balik

Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap setiap triwulan mengenai

program PHBS di rumah tangga dari hasil rapat kerja tiap triwulan yaitu keseluruhan

program perilaku hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan belum mencapai target sesuai

dengan tolok ukur yang ditetapkan.

Adanya rapat kerja setiap bulan bersama Kepala Puskesmas dan lintas program

untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan.

4.3.6 Dampak

Langsung

Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS : Belum dapat dinilai

Tidak Langsung

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat : Belum dapat dinilai

Bab V

Pembahasan Masalah

No Variabel Tolok Ukur

Keberhasilan

Variabel

Cakupan Masalah

21

Page 22: Evprog Cilamaya

1 Keluaran Indikator Komposit/Gabungan:Rumah Tangga Sehat

Indikator Tunggal :1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI eksklusif 3. Menimbang balita 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah

65%

65%

65%65%65%65%

65%65%65%

65%

65%

29,8%

100%

46,1%62,6%4,6 %1,9 %

75,4%86 %31,4%

86,5%

16,,3%

35,2%

-

18,9%2,4%60,4%63,1%

--33,6 %

-

48,7%

2 Proses Pelatihan kader dalam pendataan PHBSPelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS Penyuluhan tentang PHBS

Dilakukan

Setiap bulan

Setiap bulan

Dilakukan

Rutin setiap bulan Rutin setiap bulan

(+) 100%

(+) 100%

(+)100%

Bab VI

Perumusan Masalah

6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran)

Dari hasil laporan rekapitulasi program PHBS di Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014

sampai dengan Desember 2014 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu:

22

Page 23: Evprog Cilamaya

Indikator Komposit/Gabungan :

Cakupan Rumah Tangga Sehat sebesar 47,1%

Indikator Tunggal:

a. Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100%;

b. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 46,1%;

c. Cakupan penimbangan balita sebesar 62,6%;

d. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 4,6%;

e. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 1,9%;

f. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 75,4%;

g. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 86%;

h. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 31,4%;

i. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 86,5%; dan

j. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 16,3%.

6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab)

Dari hasil evaluasi program PHBS di Puskesmas Cilamaya periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu :

Proses

Pelatihan kader dalam pendataan indikator PHBS sudah dilaksanakan sesuai jadwal yaitu

satu kali tiap bulan. Pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS dilakukan rutin

dilaksanakan sesuai jadwal dan mencakup semua posyandu. Penyuluhan PHBS perorang

seperti konseling dan kunjungan rumah dan perkelompok dilaksanakan sesuai akan tetapi

banyak kader yang dilatih kurang aktif dalam menjalankan penyuluhan terhadap

masyarakat akibatnya cakupan penyuluhan kelompok tentang semua indikator PHBS

belum merata di seluruh wilayah Puskesmas.

23

Page 24: Evprog Cilamaya

Lingkungan

Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya berstatus ekonomi dan

berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi perilaku dan peran serta masyarakat yang

kurang mendukung hal ini merupakan hambatan dalam program perilaku hidup bersih

dan sehat di tatanan rumah tangga. Terdapat juga desa yang mempunyai daerah akses

sulit.

Bab VII

Prioritas Masalah

7.1 Masalah menurut keluaran:

A. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 46,1%;

B. Cakupan penimbangan anak Balita sebesar 62,6% ;

C. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 4,6% ;

D. Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air & sabun sebesar 1,9%

24

Page 25: Evprog Cilamaya

E. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 29,0%;

F. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 26,6%.

Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah

No Parameter A B C d e F

1 Besarnya masalah 3 2 5 5 2 3

2 Akibat yang ditimbulkan 3 3 5 5 2 4

3 Keuntungan sosial karena selesainya

masalah

3 3 5 5 3 4

4 Teknologi yang tersedia dan dapat

dipakai

3 2 3 3 3 3

5 Sumber daya yang tersedia untuk

menyelesaikan masalah

3 3 3 3 3 3

Jumlah 15 13 21 21 13 17

Keterangan derajat masalah: 5 = sangat penting 4 = penting 3 = cukup penting 2 = kurang penting 1 = tidak penting

Yang menjadi prioritas masalah:

1. Cakupan penggunaan air bersih di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 sebesar 4,6% dengan target 65%

2. Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun di dalam rumah pada periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014 sebesar 1,9% dengan target 65%

3. Cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 sebesar 16,3% dengan target 65%

25

Page 26: Evprog Cilamaya

Bab VIII

Penyelesaian Masalah

8.1 Masalah 1

Cakupan penggunaan air bersih di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 sebesar 4,6% dengan target 65%

Penyebab:

26

Page 27: Evprog Cilamaya

Kurang aktifnya kader-kader/ Ketua RT/RW setempat dalam menggalakkan program air

bersih.

Pengetahuan dan perilaku masyarakat yang kurang mengerti pentingnya air bersih untuk

penggunaan sehari-hari

Peran serta masyarakat terhadap program penggunaan air bersih untuk mandi dan kakus

masih rendah.

Faktor ekonomi masyarakat yang masih minim.

Penyelesaian:

Meningkatkan penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan air bersih melalui

penyuluhan perorangan dan kelompok secara rutin, terutama kepada sasaran sekunder,

misalnya tokoh agama, kepala keluarga, ibu-ibu dan sebagainya.

Melakukan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan.

Memotivasi dan melatih kader untuk berbagi informasi mengenai Penggunaan air bersih

8.2 Masalah 2

Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan Desember

2014 sebesar 16,3% dari target 65%

Penyebab:

Peran serta masyarakat terhadap program rumah tangga bebas rokok masih rendah.

Perilaku dan kesadaran masayarakat tentang bahaya merokok yang masih rendah

Penyelesaian:

27

Page 28: Evprog Cilamaya

Meningkatkan penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang

sekitar melalui penyuluhan perorangan dan kelompok secara rutin, terutama kepada

sasaran sekunder, misalnya tokoh agama, kepala keluarga, ibu-ibu dan sebagainya.

Memotivasi dan melatih kader untuk berbagi informasi mengenai bahaya rokok di

dalam rumah melalui penyuluhan perorangan dengan melakukan kunjungan rumah.

Bab IX

Penutup

9.1 Kesimpulan

28

Page 29: Evprog Cilamaya

Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem

di UPTD Puskesmas Cilamaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Januari 2014 sampai

dengan Desember 2014 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang ditemui

sebagai berikut:

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100%

Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 46,1%;

Cakupan penimbangan balita sebesar 62,6%;

Cakupan penggunaan air bersih sebesar 4,6%;

Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 1,9%;

Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 75,4%;

Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 86%;

Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 31,4%

Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 86,5%; dan

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 16,3%.

Tiga hal yang menjadi prioritas masalah adalah:

1. Cakupan penggunaan air bersih di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 sebesar 4,6% dengan target 65%

2. Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun di dalam rumah pada periode Januari

2014 sampai dengan Desember 2014 sebesar 1,9% dengan target 65%

3. Cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah pada periode Januari 2014 sampai dengan

Desember 2014 sebesar 16,3% dengan target 65%

Masalah diatas disebabkan oleh karena :

Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah.

Kurang optimal pembinaan dan pelatihan kader kesehatan terhadap PHBS rumah tangga.

29

Page 30: Evprog Cilamaya

Pendataan dan pelaporan data PHBS yang masih belum optimal.

9.2 Saran

Ditujukan kepada Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya wetan, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Menggiatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS

rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS

rumah tangga.

Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggiat PHBS di

lingkungan tempat tinggalnya;

Meningkatkan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah

tangga dan cara pendataan yang benar

Melakukan pengkajian PHBS di tatanan rumah tangga dengan tujuan untuk mempelajari,

menganalisis dan merumuskan masalah perilaku utama yang berkaitan dengan PHBS.

30

Page 31: Evprog Cilamaya

Daftar Pustaka

1. Notoadmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi revisi 2011. Jakarta: Rineka

Cipta. 2011:135-54.

2. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta :

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Diunduh tanggal 20 September 2014 dari :

http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf

3. Kementerian Kesehatan. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI, 2012. Diunduh tanggal 20 September 2014 dari

http://depkes.go.id/download/profil_data_kesehatan_indonesia_tahun_2011.pdf

4. Trihono, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2010. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diunduh tanggal 20 September 2014 dari:

http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/data/lapriskesdas.pdf

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah

Kesehatan. Jakarta. 2011:63-69.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Petunjuk Teknis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Bandung, Juli 2008: 19-27

31