Top Banner

of 31

Evprog Rumah Sehat EDwin

Mar 03, 2016

Download

Documents

Andrean Linata

evrog
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Bab IPendahuluan0. Latar Belakang

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting,sehingga kualitas rumahakan berdampak terhadap kondisi kesehatannya. Rumah sehat dan nyaman merupakan sumber inspirasi penguninya untuk dapat berkarya sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masihmerupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit - penyakit berbasis lingkungan menyumbangkanlebih dari 80% penyakit yang diderita oleh bayi dan balita.1Upaya pengendalian faktor resiko yang mengancam kesehatan keluarga dari dampak kualitas lingkungan perumahan dan rumah tinggal yang tidak memenuhi syarat, telah diatur dalam Kepmenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Rumah Sehat. Dalam penilaian rumah sehat menurutKepmenkes terdapat parameter rumah yang dinilai, meliputi 3 (tiga) kelompokkomponen penilaian, yaitu: kelompok higine rumah, kelompok saranasanitasi, kelompok perilaku penghuni.2Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satuindikator Indonesia Sehat 2015 dan target Millenium Development Goals (MDGs)tahun 2015. Target rumah sehat yang akan dicapai dalam Indonesia Sehat 2015 telahditentukan sebesar 80%.1,2Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012,presentase rumah sehat secara nasional hanya sekitar 68,69%, jumlah ini dibawahtarget yang telah ditetapkan, kondisi ini juga terjadi di Jawa Barat yang hanya memiliki presentase 63,58%. Berdasarkan laporan tahunan 2014 puskesmas Cilamaya mempunyai cakupan rumah sehat sebesar 50,36 %.3Evaluasi program pengawasan rumah sehat dilakukan karena belum diketahuitingkat keberhasilannya di Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang periode Juli 2014 sampaidengan Juni2015.40. Rumusan masalah1. Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan, yang menyumbangkanlebih dari 80% penyakit yang diderita oleh bayi dan balita.1. Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satutarget Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, telahditentukan sebesar 80%.1. Pada tahun 2012, presentase rumah sehat secara nasional hanya sekitar 68,69%, jumlah ini dibawah target yang telah ditetapkan, di Jawa Barat hanya memiliki presentase 63,58%. 1. Pada tahun 2014, cakupan rumah sehat di Puskesmas Cilamaya hanya mencapai 50,36 %1. Belum diketahui tingkat keberhasilan program pengawasan rumah sehat di Puskesmas Cilamaya, periodeJuli 2014 sampaidengan Juni 2015.

0. Tujuan0. Tujuan Umum :Mengetahui angka keberhasilan program, masalah yang timbul dan cara penyelesaiannya dalam melaksanakan program pengawasan rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periodeJuli 2014 sampaidengan Juni 2015.0. Tujuan Khusus :1. Diketahuinya cakupan pengawasan rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periodeJuli 2014 sampaidengan Juni 2015 sudah memenuhi target atau tidak.1. Diketahuinya persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Cilmayapada periodeJuli 2014 sampaidenganJuni 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

0. Manfaat1.4.1.Bagi Evaluator:1. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program upaya kesehatan lingkungan terutama program rumah sehat.1. Mengetahui kendala yang akan dihadapi dalam mengambil langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.1. Menumbuhkan minat dan pengetahuan mengevaluasi.1. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis

1.4.2.Bagi Perguruan Tinggi:1.Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi. 2.Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan. 3.Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas.

1.4.3.Bagi Puskesmas yang dievaluasi:1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam upaya kesehatan lingkungan terutama program rumah sehat diruang lingkup kerja Puskesmas Cilamaya1. Dapat meningkatkan motivasi pemegang program agar pelaksanaan program dapat berjalan baik.1. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

1.4.4.Bagi Masyarakat:1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Wilayah kerja PuskesmasCilamaya1. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menurunkan prevalensi berbagai penyakit masyarakat yang berhubungan kesehatan lingkungan dan rumah.1. Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.1. Masyarakat dapat menghuni rumah yang layak dihuni untuk jangka masa panjang.

1.5. SasaranMasyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada periode Juli 2014 sampaidengan Juni 2015.

Bab IIMateri dan Metode2.1. Materi

Materi yang dievaluasidalam program Pengawasan Rumah Sehat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, periode Juli 2014 sampaidengan Juni 2015, yang terdiri dari:1. Pendataan rumah 1. Inspeksi dan Pemetaan rumah Sehat1. Penyuluhan rumah tidak sehat1. Pembinaan rumah sehat

2.2. Metode

Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data program Rumah Sehat di Puskesmas Cilamaya periode Juli 2014 sampaidengan Juni2015. Data dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ditentukan dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga ditemukan masalah pada program Rumah Sehat. Usulan dan saran diberikan berdasarkan penyebab dari masing-masing unsur keluaran sebagai pemecahan masalah, dengan menggunakan pendekatan sistem.

Bab IIIKerangka Teoritis

0. Kerangka Teoritis

Bagan 1. Teori SistemBagan di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man), dana (money), sarana (material), metode (method).1. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pemantauan (controlling).1. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem dari kegiatan Rumah Sehat.1. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik.1. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa rapat bulanan.1. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem dari kegiatan Rumah Sehat.0. Tolok Ukur KeberhasilanTolok ukur keberhasilanmerupakan nilai acuan atau standar yang telah ditetapkan dan digunakan sebagai target yang harus dicapai pada tiap-tiap variabel sistem, yang meliputimasukan, proses, keluaran, dan umpan balik. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program Rumah Sehat.Tolak ukur keberhasilan berdasarkan Kepmenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Rumah Sehat. Dalam penilaian rumah sehat menurut Kepmenkes terdapat parameter rumah yang dinilai, meliputi 3 (tiga) kelompok komponen penilaian, yaitu: kelompok higine rumah, kelompok sarana sanitasi, kelompok perilaku penghuni

Bab IVPenyajian Data

4.1. Sumber Data Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunderyang berasaldari :1. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Cilamaya2. Laporan tahunan PKP 2014 tentangData Penyehatan Lingkungan .3. Laporan Bulanan Penyehatan Lingkungan, UPTD Puskesmas Cilamaya, Kecamatan Cilamaya, Periode Juli 2014 sampai Juni 20154. Data demografi Puskesmas Cilamaya Kecamatan Cilamaya Tahun 2014.4.2. Data Umum 4.2.1. Geografi 4.2.1.1. Lokasi Puskesmas Lokasi Gedung Puskesmas Cilamaya terletak di Jalan Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Barat 41358, Jawa Barat .Terletak disebelah utara kota kabupaten Kerawang yang berjarak 34 KM dengan waktu tempuh 60 menit menggunakan kendaraan roda empat.4.2.1.2. Luas wilayah kerjaLuas wilayah kerja puskesmas : 6158 Ha; yang terdiri dari 7 desa, dan 155 RT, dan 33 dusun.Batas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya:1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyusari3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya Kulon4) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

Gambar 1. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kerja

Luas wilayah kerjaPuskesmas Cilamaya adalah 6158 Ha, terdiri dari 33 Dusun, 73 RW, 155 RT yang mencakup 7 desa yaitu: Desa Cikarang Desa Cikalong Desa Tegalwaru Desa Tegalsari Desa Cilamaya Desa Mekarmaya Desa Muara4.2.2 DemografisJumlah penduduk Kelurahan Wilayah Cilamaya adalah 52.004 jiwa, yang terdiri dari :a. Jumlah RT : 155 RTb. Jumlah penduduk laki-laki: 26.742 orangc. Jumlah penduduk perempuan: 25.262 orangd. Jumlah bayi dan balita: 5.002 anake. Jumlah RumahTangga: 14.296 Rumah tanggaf. Jumlah Rumah : 20.493 rumah

Persentase Jenis Mata Pencaharian Wilayah Puskesmas Cilamayaa. Petani: 60 %b. Pengusaha Sedang/Besar: 1 %d. Pengrajin/Industri Kecil: 2 %e. Buruh Industri: 4 %f. Buruh Bangunan: 8 %g. Pedagang: 15 %h. Pengangkutan: 5 %i. Pegawai Negeri/TNI/Polri: 5 %

Tabel 1 DATA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKATNODESAJUMLAH KK MENURUT JENIS PENDIDIKAN

TDK TAMAT SDSLTPSLTAPT

123456

1Cikarang27772779554

2Cikalong22353264097

3Tegalsari23258966566

4Tegalwaru17540650287

5Mekarmaya14633842873

6Cilamaya15837845269

7Muara18746453966

Jumlah139834344021512

Sumber :laporan tahunan 2014 puskesmas cilamaya1) Jumlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya adalah 7 desa dengan luas wilayah 35.256 Ha, maka berarti rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Cilamaya adalah 1.48 Jiwa/ Ha. Jumlah rumah yang ada berdasarkan laporan tahunan 2014 Dinas Kesehatann Kabupaten Kerawang sebesar 20.493 rumah2) Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebesar 42,93 % dan paling sedikit tamat Perguruan Tinggi yaitu 5,46 % .3) Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani sebesar 60 % dan selebihnya antara lain adalah pedagang dan buruh.Sebagian besar penduduk beragama Islam.4.2.3Topografi Sebagian besar merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari tanah pertanian seluas 3.140 Ha.

4.2.4 Geologi Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, kabupaten Karawang berada pada dataran rendah berdekatan dengan laut.

4.2.5 Iklim Sesuai dengan bentuk morfologinya Cilamaya merupakan dataran rendah dengan temperatur udara rata-rata 32-36 C.

4.2.6 Hidrografi Cilamaya mempunyai banyak aliran sungai yang mengarah ke muara dan langsung berhubungan dengan laut Jawa4.2.7Jenis sarana kesehatanJenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, antara lain: a. Puskesmas UPTD: 1 buah b. Puskesmas keliling: 1 buahc. Posyandu : 43 buahd. Praktek perorangan Dokter umum : 3 Orang Dokter gigi: 1 Orang Bidan : 22 Orang Perawat : 8 Orang Perawat Gigi : 1 Orang Juru immunisasi: 1 Orang Petugas Gizi: 1 Orang Petugas Laboratorium: 1 Orang Petugas Penyuluh: 1 Orang Petugas Farmasi: 2 Orang Pelaksana Umum: 7 Orang Pengemudi: 1 Orang Petugas Kebersihan: 2 Orang Petugas Keamanan:2 Orang

e. Fasilitas Kesehatan Puskesmas : 1 Buah. Posyandu : 43 Buah. Balai Pengobatan Swasta : 10 Buah Bidan Praktek : 21 Orang Dokter Praktek Swasta : 4 Orang Klinik Swasta: 6 Buah

4.3 Data Khusus

4.3.1 MasukanTenaga (man)Petugas Kesling : 1 orang (merangkap sebagai koordinator program dan pelaksana program)Dana (money) APBD: Tersedia BOK: TersediaSarana (material)1. Leaflet: Ada 1. Lembar balik : Tidak Ada 1. Poster : Tidak Ada1. Buku pedoman Kesling : Ada 1. Formulir penilaian rumah sehat: Ada1. Alat tulis: Ada1. Sarana transportasi: AdaMetode (methode) Pendataanrumah dilakukan dari Juli 2014 sampai dengan Juni 2015. Inspeksi dilakukan secara berkala dalam 1 tahun dengan target tertentu dengan mengunjungi rumah melalui kaedah survei di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya. Pengawasan/inspeksi rumahdiperiksa dengan formulir yang telah disiapkan. Penyuluhan mengenai rumah sehatdilakukan jika kondisi rumah yang diinspeksi tidak memenuhi syarat. Pembinaan rumah sehat dilakukan setiap 3 bulan.4.3.2Proses Perencanaan Perencanaan kegiatan program pengawasan rumah sehat dibuat satu bulan sebelumnya yaitu dimulai dengan pendataan rumah yang akan di inspeksi dan petugas dari program kesehatan lingkungan akan berkoordinasi dengan kader posyandu yang di setiap desa. Pelaksanaan kegiatan inspeksi rumah 1 kali secara berkala dalam setahunoleh petugas kesehatan lingkungan terlatih pada hari kerja dari jam 09.00 12.00 WIB. Inspeksi dilakukan secara berkaladalam 1 tahun dengan target tertentu dengan mengunjungi rumah melalui kaedah survei di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya. Pengawasan/inspeksi rumahdiperiksa dengan formulir yang telah disiapkan. Formulir yang sandes yang diisi oleh kader dengan indikator indikator tertentu dan diserahkan ke pemegang program dan direncankan kunjungan untuk rumah yang tidak memenuhi syarat. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan oleh petugas kesehatan lingkungan saat melakukan pengawasan rumah sehat. Penyuluhan turut diberikan melalui lintas program dan lintas sektor. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan sosialisi program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pembinaan rumah sehat dilakukan 3 bulan sekali dengan koordinasi dengan PKK setempat

Pengorganisasian Dibuat struktur organisasi, kepala puskesmas sebagai penanggung jawab program, melimpahkan kekuasaan kepada Koordinator kesehatan lingkungan , kemudian melakukan koordinasi dengan pelaksana program.Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya:

Kepala PuskesmasDr.Aziz Gopur M.MkesHj. Een Nuraeni, SKM

Koordinator Kesehatan LingkunganEla Nurhayati. AMK

Struktur organisasi bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas RengasdengklokPengorganisasian dalam program dibagi berdasarkan jabatan: a. Kepala Puskesmas (Dr.Aziz Gopur M.Mkes) : 1. Sebagai penanggungjawab program1. Monitoring pelaksanaan kesehatan lingkungan.b. Koordinator Pengawasan Rumah Sehat (Ela Nurhayati. AMK): 1. Koordinator program1. Menerima pelaporan hasil kegiatan kesehatan lingkungan dari wilayah setempat1. Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan kepada Kepala Puskesmas Cilamaya setiap bulan.1. Menganalisa hasil kegiatan

Pelaksanaan: Sesuai dengan rencana dan metode yang telah ditetapkan, dilaksanakan secara berkala: Pendataan dilakukan dariJuli 2014 sampaiJuni2015 berupa jumlah rumah yang ada. Inspeksi dilakukan secara berkaladalam 1 tahunoleh petugas kesehatan lingkungan pada hari kerja dari jam 09.00 12.00 WIB. Bersama dengan kader/perangkat desa dengan mengunjungi rumah melalui kaedah survei di wilayah kerja puskesmas Cilamaya. Pengawasan/inspeksi rumahdiperiksa dengan formulir yang telah disiapkan merangkumi 3 unsur, yaitu komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Penyuluhan/pemicuan mengenai rumah sehatdilakukan jika kondisi rumah yang diinspeksi tidak memenuhi syarat. Penyuluhan turut diberikan melalui lintas program dan lintas sektor. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan sosialisi program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pembinaan rumah sehat dilakukan 3 bulan sekali, dikoordinasi dengan Tim PKK setempat.Pengawasan Adanya rapat bulanan di Puskesmas Cilamaya tentang hasil pencapaian program pengawasan rumah sehat. Adanya pencatatan setiap bulan dan tahunan dan pelaporan secara berkala tentang kegiatan pengawasan rumah sehat ke tingkat Kabupaten minimal 1 bulan sekali.

4.3.3. Keluaran

1. Cakupan pengawasan/inspeksi Rumah SehatCakupan Pengawasan Rumah Sehat=Jumlah rumah diperiksa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu Juli 2014 sampaiJuni 2015x 100%

Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu Juli 2014 sampaiJuni 2015

1895Cakupan :-------------------X 100% = 12,3%15.369

Hasil : cakupan pengawasan/inspeksi rumah sehat sebesar 12,3%

1. PersentaseRumah Sehat: Persentase Rumah Sehat=Jumlah rumah diperiksa yang memenuhi syarat rumah sehat dalam kurun waktu Juli 2014 sampaiJuni 2015x 100%

Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu Juli 2014 sampaiJuni 2015

1005Persentase :-------------------X 100% = 6,53%15.369Hasil :Persentaserumah sehat sebesar 6,53 %.

4.3.4 Lingkungan 1. Lingkungan FisikLokasi :0. Semua lokasi dapat dijangkau dengan sarana transportasi yang ada (sepeda motor dan mobil) karena terdapat akses jalan yang bisa dilalui sepeda motor dan mobil, hanya saja mobil jarang masuk. Walaupun sebagian jalan masih berlubang-lubang dan masih banyak jalan yang belum diaspal tetapi tidak mempengaruhi pelaksanaan program secara signifikan.Iklim :0. Iklim tidak mempengaruhi pelaksanaan program. Tetapi bila musim hujan beberapa tempat becek dan banjir.Kondisi Geografis : Kondisi geografi tidak mempengaruhi program pengawasan rumah sehat.

1. Lingkungan Non Fisik Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai pedagang. Masyarakat memiliki tingkat ekonomi yang rendah untuk membina rumah yang sehat dan mendapatkan akses sarana sanitasi yang memenuhi syarat. Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah yaitu SLTAdan masih ada yang tidak bersekolah, yang berpengaruh pada pengetahuan tentang rumah sehat yang masih rendah.

4.3.5 Umpan Balik Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas satu bulan satu kali yang membahas laporan kegiatan evaluasi program yang telah dilaksanakan. Adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap sesuai dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan program pengawasan rumah sehat selanjutnya.

4.3.6. Dampak Dampak LangsungDiharapkan meningkatnya jumlah rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya Dampak Tidak LangsungDiharapkan menurunnya angka kesakitan akibat penyakit berbasis lingkungan.

Bab VPembahasan MasalahTabel 5.1 Variabel-variabel dari MasalahNoVariableTolok Ukur

CakupanBesar Masalah

1Keluaran

Cakupan pengawasan rumah sehat Presentase rumah sehat

Target Kabupaten Karawang

75 %

75 %

12,3% (62,7%)

6,53 % (68,47%)

(+) 83,6%

(+) 91,29%

2Masukan Tenaga (Man)

Material

Tersedianya minimal 2 orang petugas, masing-masing sebagai koordinator dan pelaksana program pengawasan rumah sehat yang terampil dibidangnya.

Leafet Lembar balik Poster Pedoman teknis penilaian rumah sehat Formulir penilaian rumah sehat Alat tulis Sarana transportasi1 orang merangkap koordinator juga sebagai pelaksana program dan pemegang program bukan sanitarian

Tidak ada lembar balik dan poster sebagai sarana penyuluhan/pemicu

(+)

(+)

3Proses

Pengorganisasian

Pelaksanaan

Dibentuk struktur organisasi, kepala puskesmas sebagai penanggungjawab program, melimpahkan kekuasaan kepadaKoordinator kesehatan lingkungan, kemudian melakukan koordinasi dengan pelaksana program.

Sesuai dengan rencana dan metoda yang telah ditetapkan. 1. Dilakukan pendataan rumah 1x/tahun.2. Dilakukan pengawasan rumah sehat oleh petugas atau kader terlatih 1x/tahun secara berkala dengan kaedah survei.3. Dilakukan penyuluhan terhadap rumah kurang sehat saat pengawasan. 4. Dilakukan koordinasi dalam pembinaan rumah sehat

Kepala Puskesmas(Dr.Aziz Gopur M.Mkes)

Koordinator Kesehatan Lingkungan(Ela Nurhayati. AMK)

Kader Kader Posyandu

Koordinasi lintas program dan lintas sektoral tidak optimal.

Kader terlatih untuk melakukan pengawasan dan penyuluhan masih kurang. Kurangnya koordinasi dengan PKK setempat.

.

(+)

(+)

Bab VIPerumusan Masalah

6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran)

Dari hasil laporan program penyehatan lingkungan di Puskesmas Cilamayaperiode Juli 2014 sampai dengan Juni 2015 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu: 1. Persentase cakupan pengawasan rumah sehat dengan besar cakupan12,4 %1. Presentase rumah sehat dengan besar presentase6,53 %6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab) Dari hasil evaluasi program rumah sehat di Puskesmas Cilamaya periode Juli 2014 sampai dengan Juni 2015 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu :

Masukan Terdapat hanya 1 orang petugas yang bertugas sebagai kordinator merangkap pelaksana program dan programernya bukan seorang sanitarian Tidak tersedia lembar balikdan poster sebagai sarana penyuluhan/pemicuan kepada masyarakat.

Proses Struktur organisasi masih belum jelas, dan koordinasi belum optimal di lintas program dan lintas sektoral. Kader terlatih untuk melakukan pengawasan dan penyuluhan masih kurang.

Bab VIIPenyelesaian Masalah

7.1.Masalah IPersentase pengawasan rumah sehat dengan besar masalah 83,6%Penyebab: Kurangnya tenaga untuk melakukan pengawasan rumah sehat. Kader terlatih untuk melakukan pengawasan dan penyuluhan masih kurang. Kerjasama lintas sektoral dan lintas program tidak optimal.PenyelesaianMasalah : Melakukan pemetaan pada setiap desa untuk melakukan pengawasan rumah sehat, dan pelatihan dan pemanfaatan tenaga yang sudah ada secara lebih optimal Memotivasi dan melatih kader terkait dengan pengawasan rumah sehat. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program . Selain itu, dengan menggunakan azaz keterpaduan, bekerjasama dengan program yang juga melakukan pendataan ke setiap rumah seperti program PHBS oleh kader, untuk sekaligus melakukan pengawasan rumah sehat. 7.2.Masalah IIPresentase rumah sehat dengan besar masalah 91,29%.Penyebab: Kurangnya tenaga untuk melakukan pengawasan rumah sehat. Kader terlatih untuk melakukan pengawasan dan penyuluhan masih kurang. Kerjasama lintas sektoral dan lintas program tidak optimal. Tidak tersedia lembar balik dan poster sebagai sarana penyuluhan/pemicuan kepada masyarakat.

Penyelesaian masalah : Melakukan pemetaan pada setiap desa untuk melakukan pengawasan rumah sehat, kemudian mengambil sampel rumah untuk diinspeksi dan dapat disarankan untuk menambah tenaga kesehatan dalam pemegang program kesehatan Memotivasi dan melatih kader terkait dengan pengawasan rumah sehat. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program . Selain itu, dengan menggunakan azaz keterpaduan, bekerjasama dengan program yang juga melakukan pendataan ke setiap rumah seperti program PHBS oleh kader, untuk sekaligus melakukan pengawasan rumah sehat. Menyiapkan lembar balik dan poster untuk sarana penyuluhan baik perorangan maupun penyuluhan kelompok. Penyuluhan diharapkan menambah pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat sehingga mengubah sikap dan perilaku.

Bab VIIIPenutup

8.1. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi program pengawasan rumah sehat yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya pada periode Juli 2014 sampaidengan Juni2015 dikatakan belum berjalan dengan baik melihat kepada angka keberhasilan program sebagai berikut: a. Cakupan pengawasan rumah sehat dengan pencapaian 12,4 % dan besar masalah 83,6 %.b. Presentase rumah sehat dengan pencapaian 6,53 % dan besar masalah 91,29 %.8.2. Saran8.2.1. Saran bagi kepala Puskesmas Cilamaya Melakukan pemetaan pada setiap desa untuk melakukan pengawasan rumah sehat, kemudian mengambil sampel rumah untuk diinspeksi dan disarankan untuk penambahan tenaga kesehatan dalam pemegang program Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program . Selain itu, dengan menggunakan azaz keterpaduan, bekerjasama dengan program yang juga melakukan pendataan ke setiap rumah seperti program PHBS oleh kader, untuk sekaligus melakukan pengawasan rumah sehat.

8.2.2. Saran bagi Koordinator Program Kesehatan Lingkungan Memotivasi dan melatih kader terkait dengan pengawasan rumah sehat. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program . Selain itu, dengan menggunakan azaz keterpaduan, bekerjasama dengan program yang juga melakukan pendataan ke setiap rumah seperti program PHBS oleh kader, untuk sekaligus melakukan pengawasan rumah sehat. Menyiapkan lembar balik dan poster untuk sarana penyuluhan baik perorangan maupun penyuluhan kelompok. Penyuluhan diharapkan menambah pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat sehingga mengubah sikap dan perilaku. Daftar Pustaka1. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2011. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.3. Data profil Kesehatan tahun 2012 tentang Presentase Rumah Sehat Nasional4. Data Profil Kesehatan Kabupaten Karawang 2014. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.5. Data pencatatan dan pelaporan bulanan periode januari 2015 sampai maret 2015 Program penyehatan Lingkungan Puskesmas Cilamaya

LampiranKunjungan Ke Rumah

Kegiatan Dokter Kecil pada Tanggal 8 dan 9 Juli di MI-AL- Hidayah dengan Topik PHBS Sekolah dan P3K

Jumlah Peserta 40 anak ( 20 anak kelas 4 dan 20 anak kelas 5 )

Penyuluhan Kadarzi di Posyandu

Penyuluhan dalam gedung puskesmas tentang Dislipidemia, DM, Hipertensi dan Stroke

25