Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat. Adapun faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam
Notoatmodjo (2007) derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor, antara lain perilaku, lingkungan,
pelayanan kesehatan dan keturunan. Status kesehatan akan tercapai
secara optimal bila mana keempat faktor tersebut secara
bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor
saja berada dalam keadaan yang terganggu, maka status kesehatan
akan bergeser menjadi tidak optimal. Yang paling dominan
pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan,
ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk
mencanangkan program kesehatan wajib seperti program promosi
kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).1Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan
program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana,
terpadu, dan berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota
percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah
PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga, dan masyarakat) dan
diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/
Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2Perilaku, pengetahuan,
lingkungan, serta peran serta masyarakat masih rendah dalam
pelayanan kesehatan. Hal ini nyata menggambarkan bahwa terdapat
hubungan antara perilaku yang baik dan sehat dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian. Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan
sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf kesehatan
masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat
membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat
tersebut. Indikator PHBS terdiri dari persalinan ditolong tenaga
kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita, penggunaan
air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
penggunaan jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di
rumah, perilaku makan sayur dan buah setiap hari, perilaku
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok
di dalam rumah.3Ditinjau dari profil data Riskesdas tahun 2013
diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai
32,3% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.4 Oleh sebab itu,
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014
mencantumkan target 65% rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada
tahun 2014. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS memang merupakan salah
satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Kesehatan. PHBS
di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2013 mencakup sebanyak
46.9%. PHBS di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periode tahun
2013 adalah sebesar 45,82%.5 Dengan ikutnya peran masyarakat secara
aktif dalam menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tangga maka setiap
anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh
sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja serta pengeluaran
biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga.1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, masalah yang didapat berupa:
1. Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang
telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru
mencapai 32,3 %.
2. Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui
bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di Jawa Barat baru mencapai 45,90%. 3. Dari profil
data kesehatan Dinas Kesehatan Karawang diketahui bahwa rumah
tangga yang mempraktekkan hidup bersih dan sehat (PHBS) di
kabupaten Karawang baru mencapai 46.9%.4. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di tatanan rumah tangga di wilayah Cilamaya mencapai 45,82%.
pada periode Januari sampai Desember 2013. 1.3. Tujuan 1.3.1.
Tujuan Umum :
Mengetahui masalah serta cara menyelesaikan masalah dan melihat
tingkat keberhasilan pada program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di UPTD Puskesmas
Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 dengan pendekatan
sistem, dan diharapkan terjadi penurunan angka kesakitan dan
kematian yang dapat dicegah dari perilaku hidup bersih di kehidupan
rumah tangga sehari-hari khususnya di lingkungan Puskesmas
Cilamaya.1.3.2. Tujuan Khusus :
Diketahuinya cakupan persalinan dengan ditolong oleh tenaga
kesehatan di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai
dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan pemberian ASI eksklusif di UPTD Puskesmas
Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi
target atau tidak.
Diketahuinya cakupan penimbangan bayi dan balita di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan penggunaan air bersih di UPTD Puskesmas
Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi
target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai
dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan penggunaan jamban sehat di UPTD Puskesmas
Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi
target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam
rumah di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan
Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari
di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015
sudah memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap
hari di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei
2015 sudah memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di
UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015
sudah memenuhi target atau tidak.
1.4. Manfaat Bagi Evaluator: 1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh saat di bangku kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program
khususnya program promosi kesehatan PHBS.
3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan.
4. Menumbuhkan minat dan pengetahuan mengevaluasi.
5. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.
Bagi Perguruan Tinggi: 1. Mengamalkan Tridarma Perguruan
Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran
sertanya di bidang kesehatan.
3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai
universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas. Bagi
Puskesmas yang dievaluasi: 1. Mengetahui masalah-masalah yang
timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan
Rumah Tangga di ruang lingkup kerja puskesmas Kutawaluya.
2. Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina
peran serta masyarakat dalam melaksanakan program promosi kesehatan
secara optimal.
3. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan
program promosi kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan
program.
4. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai
umpan balik agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat
tercapai secara optimal.
Bagi Masyarakat: 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Cilamaya.
2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit
pada masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan sikap dan
perilaku tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
rumah tangga.
1.5. Sasaran Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada periode Juni 2014
sampai dengan Mei 2015.
Bab IIMateri dan Metode2.1. Materi Materi yang dievaluasi dalam
program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Juni 2014 sampai dengan Mei
2015 di kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Jawa Barat, antara
lain:
1. Sosialisasi tentang PHBS2. Pelatihan kader dalam pendataan
PHBS3. Pendataan/pemantauan PHBS4. Pengolahan dan pemetaan PHBS5.
Perencanaan peningkatan PHBS6. Pelatihan kader dan menyuluh7.
Penyuluhan tentang PHBS2.2. Metode Evaluasi program ini
dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan
data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan
pelaksanaan program yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun
akhir program dengan cara membandingkan cakupan program Promosi
Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah
Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei
2015 terhadap tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan
penyebab masalah dengan menggunakan pendekatan sistem. Pengumpulan
data diambil secara menyeluruh tiap desa sesuai dengan indikator
dan hasil penyuluhan, sebagai berikut:
Pendataan persalinan melalui tenaga kesehatan kepada setiap
rumah tangga oleh kader;
Pendataan pemberian ASI eksklusif kepada setiap rumah tangga
oleh kader;
Pendataan penimbangan balita kepada setiap posyandu oleh petugas
promkes;
Pendataan penggunaan air bersih rumah tangga kepada setiap rumah
oleh kader;
Pendataan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun kepada
setiap rumah tangga oleh kader;
Pendataan penggunaan jamban sehat kepada setiap rumah tangga
oleh kader;
Pendataan pemberantasan jentik nyamuk kepada setiap rumah oleh
kader jumantik dan petugas promkes;
Pendataan perilaku makan buah dan sayur kepada setiap rumah
tangga oleh kader;
Pendataan perilaku aktivitas fisik harian kepada setiap rumah
tangga oleh kader;
Pendataan perilaku merokok kepada setiap rumah tangga oleh
kader; dan
Pengumpulan seluruh data perolehan rumah tangga oleh kader
kepada petugas promkes.
Bab IIIKerangka Teoritis3.1. Kerangka Teoritis
Bagan 1. Gambar Teori Sistem
Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari
elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya
menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen
tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang
terdapat dalam sistem dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya
sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man), dana (money), sarana
(material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan
(machine), jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat
(market), dan informasi (information). 2. Proses (process) adalah
kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan berfungsi
untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri
dari unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating), dan pemantauan (controlling). 3. Keluaran
(output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem. 4. Lingkungan (environment)
adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan
fisik dan non fisik. 5. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan
bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa pencatatan
dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan. 6.
Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari
suatu sistem.
3.2. Tolok Ukur Keberhasilan
Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses,
keluaran, umpan balik, lingkungan, dan dampak. Digunakan sebagai
pembanding atau target yang harus dicapai dalam program perilaku
hidup bersih dan sehat dalam (PHBS) rumah tangga.Bab IVPenyajian
Data4.1. Sumber Data Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari
data sekunder yang berasal dari:
1. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Cilamaya
pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.
2. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas DTP Cilamaya pada
periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.3. Laporan bulanan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah Tangga di masyarakat
pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.4. Laporan
Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS )
Rumah Tangga di masyarakat pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei
2015. 4.2. Data Umum 4.2.1. Geografi
1. Luas Wilayah dan Batas-batas
a. Lokasi : Jl. Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan,
Kabupaten Karawang Barat, Jawa Barat.
Luas wilayah kerja puskesmas : 35.256 Ha; yang terdiri dari 7
desa, dan 155 RT, dan 33 dusun.b. Batas wilayah kerja Puskesmas
Kutawaluya:
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyusari
3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya
Kulon
4) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang
Gambar 1. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kerja
2. Wilayah Administrasi
Luas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya adalah 35.256 Ha, terdiri
dari 33 Dusun, 73 RW, 155 RT yang mencakup 7 desa yaitu:
Desa Cikarang Desa Cikalong Desa Tegalwaru Desa Tegalsari Desa
Cilamaya Desa Mekarmaya Desa Muara4.2.2 Topografi Sebagian besar
merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari
tanah pertanian seluas 3.140 Ha.
4.2.3 Geologi Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, kabupaten
Karawang berada pada dataran rendah berdekatan dengan laut.4.2.4
Iklim Sesuai dengan bentuk morfologinya Cilamaya merupakan dataran
rendah dengan temperatur udara rata-rata 32-36 C.4.2.5
Hidrografi
Cilamaya mempunyai banyak aliran sungai yang mengarah ke muara
dan langsung berhubungan dengan laut Jawa
4.2.6 Demografi
Jumlah penduduk Kelurahan Wilayah Cilamaya adalah 52.004 jiwa,
yang terdiri dari :
a. Jumlah RT
: 155 RT
b. Jumlah penduduk laki-laki: 26.742 orang
c. Jumlah penduduk perempuan: 25.262 orang
d. Jumlah bayi dan balita
: 5.002 anak
e. Jumlah RumahTangga
: 14.296 Rumah tanggaData Umum selengkapnya terdapat pada
lampiran II.Dari data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa
perkiraan proporsi jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas
Cilamaya = 9,6% (mendekati 10%) dari jumlah penduduk total.1)
Jumlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Cilamaya adalah 7 desa dengan luas wilayah 35.256 Ha, maka berarti
rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Cilamaya adalah 1.48 Jiwa/
Ha.
2) Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di
wilayah kerja Puskesmas Cilamaya paling banyak adalah tamat SLTA
yaitu sebesar 42,93 % dan paling sedikit tamat Perguruan Tinggi
yaitu 5,46 % .
3) Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai
petani sebesar 60 % dan selebihnya antara lain adalah pedagang dan
buruh.
4) Sebagian besar penduduk beragama Islam.
4.2.7Jenis sarana kesehatan
Jenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Cilamaya, antara lain:
a. Puskesmas UPTD: 1 buah
b. Puskesmas pembantu: 1 buah
c. Puskesmas keliling: 1 buah
d. Posyandu
: 43 buah
e. Praktek perorangan
Dokter umum
: 3 Orang
Dokter gigi
: 1 Orang
Bidan
: 22 Orang
Perawat
: 8 Orang
Perawat Gigi
: 1 Orang
Juru immunisasi: 1 Orang
Petugas Gizi
: 1 Orang
Petugas Laboratorium: 1 Orang
Petugas Penyuluh: 1 Orang
Petugas Farmasi: 1 Orang
Pelaksana Umum: 7 Orang
Pengemudi
: 1 Orang Petugas Kebersihan: 2 Orang
Petugas Keamanan: 2 Orang f. Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
: 1 Buah.
Pustu
: 1 Buah.
Posyandu
: 43 Buah.
Balai Pengobatan Swasta : 10 Buah
Bidan Praktek
: 21 Orang
Dokter Praktek Swasta : 4 Orang
Polindes
: 1 Orang
Klinik Swasta
: 6 Buah4.3 Data Khusus 4.3.1. Masukan 1. Tenaga
a. Dokter
: 1 orang (sebagai penanggungjawab)
b. Petugas PHBS
: 1 orang ( sebagai koordinator program)c. Kader
: 48 orang (sebagai pelaksana)d. Posyandu
: 43 buah2. Dana
Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:
APBD : Ada, cukup APBN : Ada, cukup3. Sarana
a) Sarana medis:
Sarana persalinan
: Ada
Sarana penimbangan : Ada
KMS
: Ada
Sarana PSN
: Ada b) Sarana non medis:
Infocus
: Ada, 1 buah
Layar
: Ada, 1 buah
Leaflet
: Ada
Lembar balik : Ada
Poster
: Ada
Buku pedoman PHBS : Ada 4. Metode
Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:
8. Sosialisasi tentang PHBS9. Pelatihan kader dalam pendataan
PHBS10. Pendataan/pemantauan PHBS11. Pengolahan dan pemetaan
PHBS12. Perencanaan peningkatan PHBS13. Pelatihan kader dan
menyuluh14. Penyuluhan tentang PHBS4.3.2 Proses 4.3.2.1
Perencanaan
Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya.
Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang
ada di wilayah kerja. Melakukan pelatihan kader dalam pendataan
PHBS.
Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya
Hidup Sehat (GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan
Juli.
Melakukan pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas
puskesmas dan koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas.
Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS.
Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan
dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan
kelompok.
4.3.2.2 PengorganisasianTerdapat struktur tertulis dan pembagian
tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya:
Bagan 2. Struktur organisasi bagian PHBS Puskesmas
CilamayaPengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan
jabatan:
a. Kepala Puskesmas (dr. Aziz):
- Sebagai penanggung jawab program.
- Monitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatan.
- Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan PHBS di
wilayah kerja. b. Koordinator PHBS (Bpk. Haji Nanang): -
Koordinator program.
- Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah
setempat.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan
hasil pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap
bulan.
- Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan
PHBS. c. Kader terlatih:
- Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan
PHBS di masing-masing.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan
hasil pencatatan kepada koordinator program.
4.3.2.3 Pelaksanaan:
Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya :
dilakukan rutin tiap bulan Januari
Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang
ada di wilayah kerja : Dilakukan tiap bulan Juli
Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS : Tidak
dilaksanakan sesuai jadwal
Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya
Hidup Sehat (GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli :
Dilakukan tiap bulan Juli
Melakukan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas
dan koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas : Dilakukan tiap bulan
Juli
Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS : Tidak
dilaksanakan sesuai jadwal
Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan
dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyulhan kelompok :
Tidak dilaksanakan sesuai jadwal.4.3.2.4 Pengawasan
Pengawasan oleh Dinas Kesehatan : Ada.
Pengawasan oleh Kepala Puskesmas : Ada.
4.3.3 Keluaran Indikator Komposit/ Gabungan :
Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat
x 100 %
x 100 % = 53.6%
Cakupan berdasarkan 10 Indikator PHBS: Cakupan persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan:
Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun: 1.457 orang
Jumlah persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam 1
tahun: 1.457 orang Cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan:
Jumlah persalinan ditolong tenaga kesehatan dalam 1 tahun x 100
%
Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun
x 100% = 100 %
Cakupan pemberian ASI eksklusif:
Jumlah bayi usia 0-6 bulan: 692 bayi
Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif: 433 bayi
Cakupan pemberian ASI eksklusif:
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja x 100 %
Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang ada
x 100 % = 62,57 %
Cakupan penimbangan balita:
Jumlah seluruh balita yang ada: 3.556 balita
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya: 3.520 balita
Cakupan penimbangan balita:
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya x 100 %
Jumlah seluruh balita yang ada
x 100 % = 98,9 % Cakupan penggunaan air bersih:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih: 10.334 rumah
tangga
Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan penggunaan air bersih:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 72,2 % Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan
sabun:
Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun: 7.415 rumah tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun:
Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun x 100
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 51,8 %
Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 6.898 rumah
tangga
Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 48,2 %
Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah: (ibu wina) Jumlah
rumah tangga yang memberantas jentik: 10.270 rumah tangga
Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:
Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik di rumah x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 71,8 %
Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari. Jumlah rumah
tangga yang makan buah dan sayur setiap hari: 6.341 rumah
tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari:
Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari x 100
%
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 44,3 % Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik
setiap hari:
Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari:
10.756 rumah tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:
Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari x
100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 75,2 %
Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:
Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah: 7.873 rumah
tangga
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:
Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada
x 100 % = 55,0 % Pelatihan PHBS rumah tangga untuk kader:
Direncanakan tiap bulan tetapi dalam pelaksanaannya tidak rutin
dilakukan.4.3.4 Lingkungan Lingkungan Fisik
Kepadatan penduduk
= = = 1,48 jiwa/Ha
Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses
sulit
Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan
dapat dilalui dengan kendaraan roda empat.
Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti
klinik dan praktek dokter dan bekerja sama dengan baik. Pengadaan
air bersih
- PAM : Ada
- Penampungan : Ada
Kebersihan lingkungan: Kurang terjaga Lingkungan non fisik
Peran serta masyarakat : Kurang
Perilaku masyarakat: Kurang
Sosial budaya: Tidak menghambat program
Sosial ekonomi: Menghambat program karena mayoritas memiliki
tingkat sosial ekonomi rendah.
Status pendidikan: Rata-rata penduduk di wilayah Cilamaya
berstatus pendidikan rendah. 4.3.5 Umpan Balik Adanya pencatatan
dan pelaporan secara lengkap setiap bulan mengenai program PHBS di
rumah tangga dari hasil rapat kerja tiap bulan yaitu keseluruhan
program perilaku hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan belum
mencapai target sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan.
Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas dan lintas
program untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan. 4.3.6
Dampak Langsung
Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS : Belum dapat
dinilai
Tidak Langsung
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat : Belum dapat
dinilaiBab VPembahasan Masalah
Tabel 5.1 Variabel-variabel dari Masalah
No Variabel Tolok Ukur Keberhasilan VariabelCakupan Masalah
1Keluaran
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
100%
100%
100%100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%100%
62,5%
98,9%
72,2 %
51,8%
48,2%
71,8%
44,3 %
75,2 % 55,0 %0%
37,5%
1,1%
27,8%
48,2%
25,8%
28,2%
55,7%
24,8%
45,0%
Tabel 5.2 Masalah menurut Variabel ProsesNo.VariabelTolok
UkurCakupanBesarnya Masalah
1Pelatihan PHBS rumah tangga untuk kader2 kali setahunTidak
rutin(+) 100%
2Pencatatan dan pelaporan kegiatan PHBSSetiap hari kerja
(08.00-pk 15.00)Tidak dilakukan setiap hari kerja (08.00-pk
15.00)(+) 100%
3Pemberian bimbingan teknis pembinaan jamban sehat2 kali
setahunTidak dilakukan 2 kali setahun(+) 100%
4Penyuluhan kelompokSetiap bulanTidak rutin setiap bulan(+)
100%
Tabel 5.3. Masalah menurut Variabel LingkunganNo.VariabelTolok
UkurCakupanBesarnya Masalah
1Peran serta masyarakatBerperan aktifKurang(+) 100 %
2Perilaku masyarakatMendukungKurang(+) 100 %
3Sosio ekonomiMendukungTidak mendukung(+) 100 %
4Tingkat pendidikanMendukungTidak mendukung(+) 100 %
Bab VIPerumusan Masalah6.1. Masalah sebenarnya (menurut
keluaran) Dari hasil laporan tahunan program PHBS di UPTD Puskesmas
Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 ternyata terdapat
beberapa masalah, yaitu:
a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif besar masalah 37,5% b.
Cakupan penimbangan balita besar masalah 1,1%c. Cakupan penggunaan
air bersih besar masalah 27,8%d. Cakupan mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun besar masalah 48,2% e. Cakupan penggunaan jamban
sehat besar masalah 25,8%f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah
besar masalah 28,2%g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari
besar masalah 55,7% h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap
hari besar masalah24,8%i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah
besar masalah 45,0%
6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab) Dari hasil evaluasi
program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai
dengan Mei 2015 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu :
Proses Pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS dilakukan
tetapi tidak rutin dilaksanakan sesuai jadwal dan tidak mencakup
semua Posyandu. Pencatatan dan pelaporan PHBS masih belum mencapai
target cakupan (pk 08:00 pk 15.00). Pemberian bimbingan teknis
mengenai pembuatan jamban sehat tidak rutin dilaksanakan 2 kali
setahun, serta cakupan penyuluhan kelompok yang masih belum merata
di seluruh wilayah puskesmas. Lingkungan Mayoritas penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Cilamaya berstatus ekonomi dan
berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi perilaku dan peran serta
masyarakat yang kurang mendukung hal ini merupakan hambatan dalam
program perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga.
Tingkat status ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi tingkat
konsumsi masyarakat, sehingga tingkat status gizi masyarakat secara
tidak langsung juga dapat terpengaruh. Selain itu dalam pembuatan
sarana prasarana agar masyarakat dapat menerapkan PHBS dapat
terhambat, sebagai contohnya dalam pembuatan jamban sehat dalam
masyarakat, karena adanya masalah dalam tingkat status ekonomi,
masyarakat tidak dapat membangun jamban. Dengan tingkat pendidikan
yang rendah, pengetahuan masyarakat juga dapat terpengaruh sehingga
masyarakat sulit menerapkan PHBS karena tidak tahu akan PHBS itu
sendiri, manfaatnya, dan cara menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari terutama di tatanan rumah tangga.Bab VIIPrioritas
Masalah7.1 Masalah menurut keluaran:
a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif besar masalah 37,5% b.
Cakupan penimbangan balita besar masalah 1,1%c. Cakupan penggunaan
air bersih besar masalah 27,8%
d. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun besar
masalah 48,2% e. Cakupan penggunaan jamban sehat besar masalah
25,8%
f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah besar masalah 28,2%
g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari besar masalah 55,7%
h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari besar
masalah24,8%
i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah besar masalah 45,0%
Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah
NoParameter abcdefghi
1Besarnya masalah413353535
2Akibat yang ditimbulkan343344225
3Keuntungan sosial karena selesainya masalah334343234
4Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai343333345
5Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan
masalah444444344
Jumlah 171617162017151623
Keterangan derajat masalah:
5 = sangat penting
4 = penting
3 = cukup penting
2 = kurang penting
1 = tidak penting
Yang menjadi prioritas masalah:
1. Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Juni 2014 sampai
dengan Mei 2015 sebesar 48,2% dari target 100%; dan
2. Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Juni 2014
sampai dengan Mei 2015 sebesar 55,0% dari target 100%.
Bab VIIIPenyelesaian Masalah
8.1 Masalah 1Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Juni
2014 sampai dengan Mei 2015 sebesar 48,2% dari target 100%.
Penyebab: Cakupan penyampaian informasi seperti penyuluhan dan
edukasi perorangan, kelompok masyarakat yang masih rendah mengenai
pengendalian jamban sehat melalui program perilaku hidup bersih dan
sehat. Peran serta masyarakat terhadap program PHBS dalam rumah
tangga masih rendah.
Tingkat pengetahuan dibidang kesehatan lingkungan yang kurang
dikalangan masyarakat.
Perilaku buruk masyarakat dalam pembuangan tinja yang sudah
menjadi kebiasaan bertahun-tahun yang diturunkan dari generasi ke
generasi yang sulit dihilangkan.
Ekonomi masyarakat masih kurang untuk membuat jamban
keluarga.Penyelesaian: Melakukan penyuluhan dengan jadwal yang
rutin mengenai pentingnya jamban sehat dalam rumah tangga secara
perorangan setiap rumah, maupun secara kelompok. Dan juga
menanamkan rasa kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat. Melakukan
penyuluhan kelompok mengenai pemeliharaan jamban sehat melalui
program perilaku hidup bersih dan sehat.
Menyampaikan edukasi perorangan tentang pentingnya penggunaan
jamban sehat dalam lingkungan setiap kali individu mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Mengajak, membina dan menggiatkan peran serta kader dan
masyarakat dalam mendidik masyarakat agar menggunakan jamban sehat
sehari-harian.
Upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat harus diperkuatkan
lagi untuk memecahkan kebiasaan yang dilakukan selama
bertahun-tahun.
Kolaborasi lintas sektoral dan lintas program untuk pembuatan
jamban bagi masyarakat.8.2 Masalah 2
Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Juni 2014
sampai dengan Mei 2015 sebesar 44.5% dari target 100%.Penyebab:
Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah mengenai bahaya
merokok sehingga tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahaya
merokok bagi diri sendiri dan orang sekitar dalam rumah tangga yang
masih rendah.
Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak dilakukan
secara rutin.
Peran serta masyarakat terhadap program rumah tangga bebas rokok
masih rendah.
Kurangnya peran tokoh masyarakat dalam menjadi contoh baik dalam
hal tidak merokok.
Penyelesaian: Memberi penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi
diri sendiri dan orang sekitar melalui penyuluhan perorangan dan
kelompok.
Membuat jadwal penyuluhan dan konseling rutin.
Membangun kerjasama antar masyarakat dan petugas kesehatan dalam
menurunkan angka kesakitan akibat rokok.
Melakukan pelatihan kader dan masyarakat untuk membagi-bagi
informasi sederhana mengenai bahaya merokok.
Memperkuatkan daya advokasi atau upaya dalam mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders).
Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membuat peraturan
dan sanksi mengenai larangan merokok.
Bab IXPenutup9.1 Kesimpulan Dari hasil evaluasi program PHBS
rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPTD
Puskesmas Cilamaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Juni
2014 sampai dengan Mei 2015 belum berjalan dengan baik melihat
berbagai masalah yang ditemui sebagai berikut:
Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100%
dari target 100%;
Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57% dari target
100%;
Cakupan penimbangan bayi dan balita sebesar 98,9% dari target
100%;
Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2% dari target
100%;
Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8%
dari target 100%;
Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2% dari target
100%;
Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8% dari target
100%;
Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3% dari
target 100%;
Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2% dari
target 100%; dan
Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target
100%.
Dua hal yang menjadi prioritas masalah adalah:
Cakupan jamban sehat di rumah sebesar 48,2% dari target 100%;
dan
Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target
100%.
Masalah diatas disebabkan oleh karena :
- Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS yang masih
rendah.
- Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah.
- Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak sesuai
jadwal.
- Tidak adanya kejelasan dalam lintas program dengan program
puskesmas lainnya.
- Tidak adanya pembinaan kader kesehatan terhadap PHBS rumah
tangga.
9.2 Saran Ditujukan kepada Puskesmas Cilamaya, Kabupaten
Karawang, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan
tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta
jadwal penyuluhan secara teratur;
Mengusahakan dana dari sumber daya yang lain, seperti dana sehat
atau swadaya masyarakat atau meningkatkan kerja sama lintas program
dengan program lain dalam pelaksanaannya;
Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi
penggerak PHBS di lingkungan tempat tinggalnya; Melakukan advokasi
dengan meminta dukungan kepada kepala masyarakat dan tokoh
masyarakat mendukung penggalakan program PHBS RT; Meningkatkan
pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah
tangga; dan
Meningkatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok
terhadap PHBS rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan
masyarakat terhadap PHBS rumah tangga.
Daftar Pustaka
1. Kementrian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2011. Diunduh dari :
http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian
Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Jakarta. 20113. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.
Laporan Nasional 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, Desember 2008. Hal :
174-80, 192-207, 244-60.4. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Kesehatan Tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta;2014. Hal : 835. Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang. Buku Pedoman 10 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Rumah Tangga. 2010. Pemerintah Kabupaten Karawang Dinas
Kesehatan.
Lampiran
Situasi Umum dan LingkunganA. Keadaan UmumKecamatan Cilamaya
Wetan adalah salah satu kecamatan dari 36 kecamatan yang ada di
Kabupaten Karawang. Terletak disebelah utara kota kabupaten yang
berjarak ( 34 KM dengan waktu tempuh ( 60 menit menggunakan
kendaraan roda empat. Luas wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan ( 6158
Ha. yang semuanya terdiri dari tanah datar yang terbagi menjadi
tanah sawah seluas 3.140 Ha, tanah kering 1.384 Ha dan empang /
tambak seluas 1.634 Ha.Tabel 1.
Luas Areal Wilayah KerjaNoDESALuas Wilayah
(H)
123
1Cikarang3380
2Cikalong3190
3Tegalsari2046
4Tegalwaru2460
5Mekarmaya4000
6Cilamaya4500
7Muara15680
Jumlah35256
B. Data Kependudukan (Demografi)Tabel 2.
Data Jumlah Penduduk Tahun 2014NoDesaJumlah KKJumlah
pendudukTotal Penduduk
PriaWanita
123456
1Cikarang2524402443168340
2Cikalong1416270721714878
3Tegalsari1720246425425006
4Tegalwaru2320378936477436
5Mekarmaya3347373135717302
6Cilamaya39337525676014285
7Muara1474250222554757
Jumlah16734267422526252004
Sumber : Data Kecamatan
C. Data Sosial EkonomiC.1. Jumlah Keluarga Miskin wilayah
Puskesmas Cilamaya
Tabel 3.
Data Keluarga Miskin Pemilik Kartu GakinNoDesaJumlah Sasaran
Gakin
BumilWUSPUSBalita
0-56-1112-59Jml Total
123456789
1Cikarang96247016475164444559
2Cikalong4511699532832277337
3Tegalsari39182410733554343432
4Tegalwaru68207313615160540651
5Mekarmaya73204217594155461557
6Cilamaya157571011835104143731978
7Muara2511589004137297375
Jumlah503164461952835144530933889
Sumber : Data Jamkesmas 2014
C.2. Data Penunjang Kegiatan Pemerintahan
Tabel 4.
Data Sarana Penunjang PemerintahanNoDesaJumlah
DusunRTRWPosyanduKaderParaji
12345678
1Cikarang521105251
2Cikalong424125252
3Tegalsari31474202
4Tegalwaru722117352
5Mekarmaya624127351
6Cilamaya6321210503
7Muara51895252
Jumlah36155734321513
Sumber : Data Promkes2014C.3. Jumlah Sarana Pendidikan Tahun
2014Tabel 5.
Data Sarana PendidikanNODESAJUMLAH
TKSD/MISMP/ MTsSMA/MAN
123456
1Cikarang1300
2Cikalong0300
3Tegalsari1202
4Tegalwaru0501
5Mekarmaya1322
6Cilamaya2800
7Muara0300
Jumlah52725
Sumber : Data UKS 2014C.4. Jumlah KK Menurut Jenis
Pendidikan
Tabel 6.
Data Tingkat Pendidikan MasyarakatNODESAJUMLAH KK MENURUT JENIS
PENDIDIKAN
TDK TAMAT SDSLTPSLTAPT
123456
1Cikarang27772779554
2Cikalong22353264097
3Tegalsari23258966566
4Tegalwaru17540650287
5Mekarmaya14633842873
6Cilamaya15837845269
7Muara18746453966
Jumlah139834344021512
Sumber : Data Promkes tahun 2014C.5. Persentase Jenis Mata
Pencaharian Wilayah Puskesmas Cilamaya
a. Petani
: 60 %
b. Pengusaha Sedang/Besar: 1 %
d. Pengrajin/Industri Kecil: 2 %
e. Buruh Industri
: 4 %
f. Buruh Bangunan
: 8 %
g. Pedagang
: 15 %
h. Pengangkutan
: 5 %
i. Pegawai Negeri/TNI/Polri: 5 %
C.6. Data Sebaran Pemeluk Agama Tabel 7.
Data Presentase Pemeluk AgamaNODESAISLAM (%)AGAMA LAIN (%)
1234
1Cikarang100 0
2Cikalong1000
3Tegalsari100 0
4Tegalwaru100 0
5Mekarmaya98 2
6Cilamaya85 15
7Muara1000
Sumber : Data Promkes tahun 2014Tabel 8.
Sumber Air MinumNoSumber airTahun
20122014
PribadiPribadi
1234
1Sumur Gali168176
2Sumur Pompa Tangan & Listrik59916093
Sumber data : Program Kesling 2014
D.2. Data Jamban Keluarga (JAGA) dan Saluran Pembungan Limbahnya
(SPAL)
Tabel 9.
JAGA dan SPALNoSarana20122014
PribadiPribadi
1234
1Jamban Keluarga91569657
2Sarana Pembuangan Air Limbah26142803
Sumber data : Program Kesling 2014D.3. Data Rekapitulasi
Pemeliharaan Tempat-Tempat Umum
Tabel 10.
Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)NODesaTempat UmumTempat
IbadahHullerKolam Renang
PasarTer
MinalSalonMesjidMusolaLain-
lain
12345678910
1Cikarang--1514-2-
2Cikalong1-1419-5-
3Tegalsari---39-4-
4Tegalwaru--2517-5-
5Mekarmaya-18615171
6Cilamaya11962815-
7Muara---413-2-
Jumlah2121331152301
Sumber data : Program Kesling 2014Tabel 11.Sanitasi
Tempat-Tempat Intansi (TTI)NODesaTempat UmumTempat
IbadahKantorIndustri K/B
PuskesmasKlinikRBPustuDr/BidanPesan
Tren
12345678910
1Cikarang----0/4-1-
2Cikalong-1-10/111-
3Tegalsari----1/211-
4Tegalwaru-31-0/2142
5Mekarmaya-41-3/5-83
6Cilamaya11--1/3-75
7Muara----0/1-1-
Jumlah19215/1832210
Sumber data : Program Kesling 2014E.3. Data Kegiatan Posyandu
yang Dilaksanakan Program Gizi tahun 2014Tabel 12.
Data Posyandu Menurut Desa Tahun 2014NoDesaJml. BalitaJml.
PosyanduKader Aktif
ProyeksiRiil
123456
1Cikarang755545525
2Cikalong448353525
3Tegalsari514419420
4Tegalwaru754542735
5Mekarmaya695456735
6Cilamaya13648211050
7Muara472374525
Jumlah5002351043215
Sumber Data : Program Gizi 2014E.4. Pencapaian Prog. Gizi
tentang Penimbangan balita di posyandu
Tabel 13.
Pencapaian Penimbangan Balita di PosyanduNoKegiatanTahun
20122014
1234
1K/S10099.96
2D/S82.1787.1
3BGM/D1.710.64
4N/D61.561.58
Sumber Data : Program Gizi 2014E.7. Status Gizi Tabel 14.
Status Gizi Balita Wilayah Puskesmas CilamayaNoStatus Gizi
Balita20122014
1234
1Buruk42
2Kurang3699
3Baik37013147
4Lebih158250
Jumlah Total33463498
Sumber Data : Program Gizi 2014Situasi Sumber DayaA. Pembiayaan
Kesehatan
A.1. Sumber dana APBD I
- TerlampirA.2. Sumber dana APBD 2
- TerlampirB. Tenaga Kesehatan.
B.1. Kualifikasi Akademik Petugas Kesehatan.
Sarjana S2
: 1 Orang
S1
: 4 Orang D4
: 2 Orang
D III
: 34 Orang
D I
: 2 Orang
SLTA + SPK
: 9 Orang
SLTP
: 3 Orang
SD
: 2 Orang
B.2. Status Kepegawaian.
PNS
: 24 Orang
PTT
: 10 Orang
Sukwan
: 22 Orang
B.3. Kualifikasi Profesi Petugas.
Dokter umum
: 3 Orang ( 1 Ka.PKM, 2 dr.Fungsional )
Dokter gigi
: 1 Orang ( PTT )
Bidan
: 22 Orang ( 7.PNS / 9 PTT / 6 SUKWAN )
Perawat
: 8 Orang ( 5 PNS /6 SUKWAN )
Perawat Gigi
: 1 Orang ( K 2 )
Juru immunisasi
: 1 Orang ( PNS )
Petugas Gizi
: 1 Orang ( PNS )
Petugas Laboratorium: 1 Orang ( PNS )
Petugas Penyuluh
: 1 Orang ( PNS )
Petugas Farmasi
: 1 Orang ( PNS )
Pelaksana Umum
: 7 Orang ( 4 PNS/ 3 SUKWAN )
Pengemudi
: 1 Orang ( SUKWAN )
Petugas Kebersihan
: 2 Orang ( SUKWAN )
Petugas Keamanan
: 2 Orang ( SUKWAN )
C. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
: 1 Buah.
Pustu
: 1 Buah.
Posyandu
: 54 Buah.
Balai Pengobatan Swasta : 10 Buah
Bidan Praktek
: 21 Orang
Dokter Praktek Swasta : 4 Orang
Polindes
: 1 Orang
Klinik Swasta
: 6 Buah
Laporan Keuangan BOKTahun 2014
BULANURAIANPEMASUKANPENGELUARANSALDO
JanuariAlokasi Dana BOK Tahun 2014Rp.93.000.000 Rp.
0Rp.93.000.000
PebruariPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Pebruari 2014Rp. 2.968.000Rp.90.032.000
MaretPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Maret 2014Rp. 8.248.000Rp.81.784.000
AprilPenggunaan kegiatan BOK
Bulan April 2014Rp.10.006.000Rp.71.778.000
MeiPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Mei 2014Rp. 5.115.000Rp.66.663.000
JuniPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Juni 2014Rp. 8.234.000Rp.58.428.000
JuliPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Juli 2014Rp. 2.269.000Rp.56.160.000
AgustusPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Agustus 2014Rp. 9.248.000Rp.46.912.000
SeptemberPenggunaan kegiatan BOK
Bulan September 2014Rp. 4.729.000Rp.42.183.000
OktoberPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Oktober 2014Rp.14.571.000Rp.27.612.000
NopemberPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Nopember 2014Rp.15.941.000Rp.11.671.000
DersemberPenggunaan kegiatan BOK
Bulan Desember 2014Rp.11.659.000Rp. 12.000
DesemberPengembalian anggaran BOK kje Dinas kesehatan
kab.Karawang Rp. 12.000Rp. 0
Lingkungan
Proses
Masukan
Umpan Balik
Keluaran
Dampak
Kepala puskesmas
dr. Aziz Gopur
Tata Usaha
Koordinator PHBS
Bpk. Haji Nanang
Kader terlatih
12