PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
( STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) )
SKRIPSI
Oleh NURFADILLA MUBARAQ
NIM105721102716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
2
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
( STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NURFADILLA MUBARAQ
105721102716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk:
1. Kedua orang tua saya Ayahanda Umar dan Ibunda Halmina yang telah
memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Keluarga besar saya terutama kakak- kakak saya Hasma Umar, Irmawati
Umar dan Nur Isna Umaryang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kepada kedua dosen pembimbing yang
selama ini telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing, menuntun
dan mengarahkan saya dalammenyelesaikan skripsi ini.
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila engkau
telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al-Insyirah : 6-8)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb, Sang Pemilik
dunia dan seisinya, tiada tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut
memohon dan berserah diri. Shalawat selalu kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW Sang kekasih Allah, dengan syafaat dari beliaulah kita
dapat terbebas dari zaman kejahiliyahan.Hanya karena nikmat kesehatan dan
kesempatan dari Allah-lah yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI)).
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
meyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis Bapak Umar dan Ibu Halmina yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.
Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof.Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE, MM. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, S.E., M.Si. Ak. CA. Selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Asri Jaya, SE., MM., selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya dan telah berkenan membantu selama dalam
penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kedua orang tuaku tersayang, dan kakak-kakak ku tercinta terima kasih
atas dukungan, nasehat, do’a dan kasih sayangnya yang tiada henti.
ix
9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016, khususnya teman-teman kelasku
Manajemen 16 A. terima kasih atas segala tegur sapa yang hangat,
senyum tulus di bibir dan canda tawa yang mengakrabkan, semoga tali
silaturahim ini tetap selalu terjaga sampai kapanpun.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi
ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan siapapun/masyarakat
yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan
dan kemajuan bersama.
Penulis berharap Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Makassar, 07 Oktober 2020
Nurfadilla Mubaraq
105721102716
x
ABSTRAK
Nurfadilla Mubaraq. 2020, Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Ansyarif Khalid danAsri Jaya.
Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas dalam memprediksi nilai perusahaan dengan menguji masing-masing variabel.Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018, dengan mengungkapkan dan menyajikan data yang dibutuhkan, menggunakan satuan mata uang rupiah dalam pelaporan keuangan, perusahaan tidak mengalami kerugian.
Metode yang digunakan dalam pemilihan objek pada penelitian ini adalahpurposive sampling yang melibatkan 13 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) periode 2014-2018 dengan periode pengamatan selama 5 (lima) tahun adalah sebanyak 65 sampel perusahaan. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 26 for window.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen (DPR) dan Profitabilitas (ROE)berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. sedangkan Kebijakan hutang (DER) tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan. Kata kunci:kebijkan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan nilai perusahaan.
xi
ABSTRACT
Nurfadilla Mubaraq. 2020, The Effect of Dividend Policy, Debt Policy, and
Profitability on Firm Value (Case Study of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange). Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Ansyarif Khalid and Asri Jaya.
This study aims to provide empirical evidence regarding dividend policy, debt policy, and profitability in predicting firm value by testing each variable. The object of research is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2014-2018, by disclosing and presenting the required data, using the rupiah currency in financial reporting, the company does not experience losses.
The method used in object selection in this study is purposive sampling involving 13 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2014-2018 with a period of 5 (five) years, totaling 65 samples of companies. The analysis model used in this study is a multiple linear regression analysis model which is carried out with the help of the SPSS version 26 for windows program.
The results of this study indicate that the Dividend Policy (DPR) and Profitability (ROE) have a significant effect on firm value. while the debt policy (DER) does not show a significant effect on firm value. Keywords: dividend policy, debt policy, profitability and firm value
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................. I
HALAMAN JUDUL ................................................................................. II
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... III
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. IV
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... V
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... VI
KATA PENGANTAR .............................................................................. VII
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ......................................................... X
ABSTRACT ............................................................................................. XI
DAFTAR ISI ............................................................................................ XII
DAFTAR TABEL .................................................................................... XIV
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ XV
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. XVI
BAB IPENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB IITINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
A. Kajian Teori ................................................................................... 7
1. Nilai Perusahaan .................................................................... 7
2. Kebijakan Dividen ................................................................... 9
3. Kebijakan Hutang ................................................................... 13
4. Profitabilitas ............................................................................ 15
B. Penelitian Terdahulu..................................................................... 18
C. Kerangka Pikir .............................................................................. 22
D. Hipotesis ....................................................................................... 23
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 24
xiii
A. Jenis Penelitian............................................................................. 24
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 24
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ........................... 24
D. Populasi dan Sampel.................................................................... 28
1. Populasi .................................................................................. 28
2. Sampel .................................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 38
A. Gambaran Umum Objek penelitian .............................................. 38
B. Pengujian dan Hasil Analisis Data ............................................... 42
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................. 53
BAB V PENUTUP ................................................................................... 57
A. Kesimpulan ................................................................................... 57
B. Saran ........................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 59 LAMPIRAN................................................................................. 62
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 19
Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesiaperiode2016 – 2018. ..................... 25
Tabel 3.2 Penentuan Sampel ................................................................. 30
Tabel3.3 Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2018 ........................................................... 44
Tabel4.1 Deskriptif Statistic ............................................................. 45
Tabel4.2 Uji Normalitas ................................................................... 47
Tabel4.3 Uji Multikolinearitas ........................................................... 48
Tabel4.4 Uji Glenjer Heteroskedastisitas ........................................ 50
Tabel4.5 Uji Autokorelasi ................................................................. 51
Tabel4.6 Uji Analisis Regresi Linear Berganda .............................. 52
Tabel4.7 Uji Koefisien Determinasi ................................................. 53
Tabel4.8 Uji Signifikasi Secara Parsial............................................ 54
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir..................................................................... 20
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ........ 42
Gambar 4.2 Uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Plot ................... 47
Gambar 4.3 Hasil Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas ................. 49
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Populasi Perusahaan Manufakturyang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode2014 – 2018 ............................... 64
2. Sampel Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode2014 – 2018 ............................... 68
3. Data Penelitian Laporan Keuangan Nilai Perusahaan .................. 65
4. Data Penelitian Laporan Keuangan Kebijakan Dividen ................. 67
5. Data Penelitian Laporan Keuangan Kebijakan Hutang .................... 69
6. Data Penelitian Laporan Keuangan Profitabilitas ............................. 71
7. Hasil Analisis ................................................................................ 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan tempat suatu kegiatan produksi dan tempat
berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di
pemerintahan dan ada juga yang tidak terdaftar. Bagi sebuah perusahaan
yang telah terdaftar dipemerintahan, mereka memiliki ada usaha untuk
perusahaannya (status perusahaan yang terdaftar dalam pemerintah secara
resmi). Terutama perusahaan yang telah go public.Dengan di tempatkannya
pengelola tenaga ahli dan profesional maka diharapkan kinerja perusahaan
akan menjadi lebih terjamin dan dapat bertahan serta bersaing di pasar
domestik maupun pasar internasional.
Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun
juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.
Bagi investor,nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai
perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan
secara keseluruhan. Menurut Abdillah (2012), Jadi semakin tinggi nilai
perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan diperoleh oleh
pemilik saham, semakin tinggi harga sahamnya maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
2
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memiliki
keterkaitan terhadap nilai perusahaan.Faktor yang pertama yaitukebijakan
dividen yang diukur dengan Dividen Payout Ratio (DPR). Menurut Abdillah
(2012), kebijakan dividen merupakan kebijakan mengenaikeputusan yang
diambil perusahaan mengenai laba yang diperolehapakah dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau ditahandalam bentuk laba ditahan
guna membiayai investasi perusahaan dimasa yang akan datang. Besarnya
dividen yang dibagikan oleh perusahaandapatmempengaruhi harga saham
karena investor lebih menyukaipengembalian yang berasal dari dividen
dibandingkan dengan capitalgain.
Faktor kedua yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu kebijakan
hutang, hutang merupakan sumber pendanaan eksternal perusahaan untuk
menjalankan kegiatan operasionalnya. Penggunaan hutang bagi perusahaan
memiliki pengaruh yang sensitif terhadap tinggi rendahnya nilai perusahaan
dimana semakin tinggi proporsi hutang yang ditetapkan perusahaan pada
tingkat tertentu maka semakin tinggi nilai perusahaan, apabila tingkat hutang
melampaui proporsi hutang yang ditetapkan oleh perusahaan maka yang
terjadi adalah penurunan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari
penggunaan hutang relatif lebih kecil daripada biaya yang
ditimbulkannya.Kebijakan hutang dapat diukur dengan Debtto Equity Ratio
(DER)(Abdillah, 2012).
Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu profitabilitas.
Rasio profitabilitas/profitability ratio adalah rasio atau perbandingan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba/profitdari
pendapatan/earning terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar
3
pengukuran tertentu. Sehingga profitabilitas bisa mempengaruhi persepsi
pemegang saham terhadap perusahaan mengenai apek perusahaan dimasa
mendatang karena tingkat profitabilitas yang tinggi maka semakin tinggi pula
minat investor terhadap harga saham perusahaan. Dengan demikian
profitabilitasmemiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan (Abdillah,
2012).Profitabilitasitu sendiri diukur dengan Rasio return on equity (ROE)
merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, yang mengukur
tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa.
Penelitian telah banyak dilakukan terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi nilai perusahaan. Diantaranya beberapa penelitian yang telah
dilakukan para peneliti sebelumnya dan memberikan hasil penelitian
yangberbeda-beda. PenelitianMardiyati (2012), menunjukkan jika variabel
kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan penelitian Ahmad&Amanah (2014) serta penelitian
Rahmadana&Yendrawati (2012) dan Rahman (2015), menunjukkan variabel
kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian Mardiyati(2012), dan penelitian Herawati (2011),
menunjukkan bahwa kebijakan hutang memiliki pengaruh positif tapi tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Abdillah (2012),
menunjukkan variabel kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Rahman (2015),
menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.Sedangkan penelitian Ferina et al (2015), menunjukkan bahwa
variabel kebijakan hutang tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
4
Penelitian Rahman (2015) &Sumanti, Mangantar(2015),menunjukkan
bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, sedangkan penelitian Herawati (2011), menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Terdapat hasil penelitian yang tidak konsisten terjadi dari beberapa
hasil penelitian terdahulu pada variabelkebijakan dividen, kebijakan hutang,
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti pengaruhkebijakan dividen, kebijakan hutang, dan
profitabilitasterhadap nilai perusahaan.
Perusahaan manufaktur dipilih sebagai objek penelitian karena
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki berbagai
macam subsektor industrisehingga penelitian yang dilakukan pada
perusahaan manufaktur diharapkan dapat mewakili seluruh sektor industri
yang terdapat di Indonesia dan dapat mencerminkan nilai perusahaan secara
keseluruhan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul dalam penelitian ini
adalah “PengaruhKebijakanDividen,Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan (Studi KasusPerusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018)”.
B. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan (studi
kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2018)?
2. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan (studi
kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2018) ?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan (studi kasus
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividenterhadap nilai perusahaan
(studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018)
2. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan
(studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018)
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan (studi
kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2018)
D. Manfaat Penelitian
6
Dalam penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi masing-
masingpihak sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. Dapat memberikan referensikepada peneliti berikutnya terhadap
masalah yangsama.
b. Dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan sampai
sejauhmana teori-teori yang sudah ditetapkan sehingga hal-hal yang
masih dirasakurang dapat diperbaiki.
2. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, baik berupa
masukan maupun pertimbangan yang bermanfaat bagiperusahaan
manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan.Menurut Husnan (2006), menyatakan bahwa “Nilai perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual”. Dengan demikian nilai perusahaan meningkat
apabila harga saham meningkat sehingga meningkatnyanilai perusahaan
dapat meningkatkan nilai saham pemegang saham.
Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun
juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.
Menurut Ferina et al (2015), nilai perusahaan adalah harga sebuah
saham yang telah beredar di pasar saham yang harus dibayar oleh investor
untuk dapat memiliki sebuah perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada
kekuatan tawar menawar saham, apabila perusahaan diperkirakan sebagai
perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus di masa yang akan
datang, nilai sahammenjadakan lebih tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan
dinilai kurang mempunyai prospek maka harga saham menjadi lemah.
Menurut Abidin et al (2014), Nilai perusahaan ialah kapitalisasi laba
bersih (EBIT) atau laba sebelum bunga dan pajak dengan tingkat kapitalisasi
8
yang konstan sesuai dengan tingkat resiko perusahaan. Miller dan
Modigliani (MM) berargumen bahwa, dengan tidak adanya pajak nilai
perusahaan yang mempunyai hutang sama dengan nilai perusahaan yang
tidak mempunyai hutang. Teori MM investasi baru akan meningkatkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham.
Analisis tujuan tersebut sering disingkat sebagai memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham, dengan memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham, nilai hutang konstan, maka nilai perusahaan akan
maksimum.
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan harga saham
menggunakan rasio yang disebut rasio penilaian. Menurut Sudana (2011),
rasio Penilaian adalah suatu rasio yang terkait dengan penilaian kinerja
saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar modal (go public).
Menurut Achmad& Amanah (2014), Nilai perusahaan adalah nilai yang
menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mensejahterakan
para pemegang saham yang dapat diukur dengan menggunakan PBV yaitu
nilai pasar per lembar saham dibagi dengan nilai buku per lembar saham.
Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
rasio PBV. Rasio PBV dapat dihitung dengan rumus:
9
Price book value (PBV) merupakan perbandingan antara harga
saham dengan nilai buku perusahaan. Dimana nilai buku perusahaan (book
value share) merupakan perbandingan antara ekuitas saham biasa dengan
jumlah saham yang beredar (Brigham & Houston, 2011).
Perusahaan yang berjalan baik umumnya mempunyai price book
value (PBV) di atas 1, yang menunjukkan nilai pasar lebih tinggi dari nilai
bukunya. Semakin tinggi price book value (PBV), semakin tinggi pula return
saham. Semakin tinggi return saham akan menambah pendapatan
perusahaan sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
membagikan dividen (Hanafi, 2014).
2. Kebijakan Dividen
Dividen adalah pembagian laba perusahaan yang besarnya telah
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kepada para
pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh masing-masing pemegang saham tersebut (Deitiana, 2011).
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang diambil perusahaan
untuk menentukan berapa besar bagian dari laba bersih yang diperoleh
untuk dibagikan sebagai dividen atau sebagai laba yang ditahan. Kebijakan
dividen merupakan sebagian dari keputusan investasi. Oleh karena itu,
perusahaan dalam hal ini dituntut untuk membagikan dividen sebagai
realisasi harapan hasil yang didambakan seorang investor dalam
menginvestasikan dananya untuk membeli saham(Deitiana, 2011).
10
Menurut Abdillah (2012), apabila perusahaan meningkatkan
pembayaran dividen, maka dapat diartikan oleh investor sebagai sinyal
harapan manajemen tentang membaiknya kinerja perusahaan di masa yang
akan datang sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan dua pihak yang memiliki
kepentingan berbeda, yaitu pemegang saham dan perusahaan itu
sendiri.Pembayaran dividen juga dapat dinaikkan untuk mengoptimalkan
kedudukan perusahaan dalam mencari tambahanpendapatan di pasar
modal sehingga nantinya kedudukan perusahaan akan dikontrol oleh tim
pengawas pasar modal. Pengawasan ini akan membuat direktur
meningkatkan kinerjanya.Peningkatan dividen juga memenuhi ambisi
investor lebih menyukai pembagian dividen (Rahmadana dan Yendrawati,
2012).
Beberapa bentuk Dividen yang biasa dibagikan kepada pemegang
saham yaitu sebagai berikut:
1. Dividen Kas (Cash Dividend)
Pembayaranyang dibagikan kepada pemegang saham dalam
bentuk uang kas.
2. Dividen Aktiva selain Kas (Property Dividend)
Dividen yang diberikan dalam bentuk barang atau aktiva selain kas.
3. Dividen Utang (Scrip Dividend)
Dividen utang ialah janji tertulis untuk membayar jumlah dividen kas
tertentu kepada pemilik saham dikemudian hari, Janji ini umumnya
berupa surat promes.
4. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
11
Dividen likuidasi yaitu deviden yang muncul ketika pengatur ingin
melikuidasi usahanya dan mengembalikan seluruh aktiva bersih
yang tersisa kepada pemilik saham dalam bentuk kas tunai.
5. Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen saham ialah dividen yang dibagikan dalam bentuk saham
dan bukan dalam bentuk tunai.
Kebijakan dividen menentukan berapa banyak laba yang akan
didapatkan pemegang saham ini akan memastikankebahagiaan pemegang
saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Dividen dengan nilai
besar yang dibagikan kepada pemegang saham, maka
kinerjaperusahaansemakin baik pula dan alhasil perusahaan yang memiliki
pencapaian administratif yang baik dapat menguntungkan dan akan
meningkatkan penilaian terhadap perusahaan tersebut, yang terlihat dari
tingkat harga saham tersebut (Abidin et al, 2014).
Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen dalam
menentukan kebijakan dividen antara lain yaitu perjanjian hutang,
pembatasan saham preferen, fluktuasi laba, pengendalian, laba tidak
cukup, ketersediaankas, kebutuhan dana untuk berinvestasi.Investor di
pasar modal membutuhkan berbagai informasi tentang baik tidaknya
perusahaan untuk melakukan investasi. Salah satu informasi yang
diperlukan adalah informasi pengumuman perubahan dividen(Rahmadhana
& Yendrawati,2012).
Proses dalam pembayaran dividen diantaranya sebagai berikut:
a. Tanggal pengumuman (declaration date)
12
Tanggal yang secara resmi diumumkan oleh perusahaan tentang
bentuk dan besarnya serta waktu pembayaran dividen yang akan
dilaksanakan.
b. Tanggal pencatatan (date of record)
Tanggal ini perusahaan melaksanakan pencatatan nama para
pemegang saham, dan diberikan hak untuk mendapatkan dividen.
c. Tanggal cum-dividend
Tanggal ini adalah tanggal hari terakhir perdagangan saham yang
masih melekat hak untuk memperoleh dividen baik dividen tunai
maupun dividen saham.
d. Tanggal ex-dividend
Tanggal perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hak
untuk mendapatkan dividen.
e. Tanggal pembayaran (payment date)
Tanggal ini adalah saat pembayaran dividen oleh emiten kepada
para pemilik saham yang sudah mempunyai hak atas dividen.
Bagian dari kebijakan dividen yang dipilih dalam penelitian ini
adalah Dividend Payout Ratio (DPR), dengan alasan bahwa, DPR lebih
dapat menjelaskan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan melihat
berapa besar laba yang dibagikan kepada shareholders sebagai dividen dan
berapa yang disimpan di perusahaan. Adapun rumus dari dividend payout
ratio (DPR) adalah(Mardiyantiet al, 2012).
13
3. Kebijakan Hutang
Hutang adalah permodalan diluar perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan operasionalnya. Hutang disebut sebagai instrumen yang cukup
sensitive terhadap perubahan nilai perusahaan.Kebijakan hutang yaitu
kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa besar kebutuhan
pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Kebijakan hutang pada
umumnya lebih banyak digunakan oleh perusahaan daripada menerbitkan
saham baru karena dirasa lebih aman, sehingga dengan demikian semakin
tinggi kebijakan hutang yang dilakukan pada tingkat tertentu maka semakin
tinggi pula nilai perusahaan.
Kebijakan utang menentukan jumlah utang yang akan digunakan
perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Semakin besar
utangmaka semakin besar pula kemungkinan perusahaan tidak mampu
membayar kewajiban bunga dan pokoknya.Untuk itulah perusahaan harus
berhati-hati dalam menentukan keputusan hutangnya agar tidak
menurunkan nilai perusahaan.
Adapun teori dari Kebijakan Hutang diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Trade off theory
Teori ini menganggap bahwa penggunaan hutang 100 persen sulit
dijumpai. Kenyataannya semakin banyak hutang, maka semakin
14
tinggi beban yang harus ditanggung. Satu hal yang penting bahwa
dengan meningkatknya hutang, maka semakin tinggi probabilitas
kebangkrutan. Beban yang harus ditanggung saat menggunakan
hutang yang lebih besar adalah biaya kebangkrutan, biaya
keagenan, beban bunga yang semakin besar dan sebagainya
(Ferina et al, 2015).
2. Pecking Order theory
Menurut Mamduh (2004) Teori pecking order menetapkan suatu
urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali
akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, hutang dan
penerbitan saham sebagai pilihan terakhir. Penggunaan hutang
lebih disukai karena biaya yang dikeluarkan untuk hutang lebih
murah dibandingkan dengan biaya penerbitan saham.
Kebijakan hutang merupakan kebijakan perusahaan tentang
seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber
pendanaannya. Penggunaan kebijakan hutang dapat digunakan untuk
menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan. Penggunaan hutang tetaplah
harus dikelola dengan baik karena itu merupakan hal yang sensitif bagi
perusahaan terhadap tinggi dan rendahnya nilai perusahaan. Semakin tinggi
proporsi hutang yang ditetapkan perusahaan pada tingkat tertentu maka
semakin tinggi nilai perusahaan, namun apabila tingkat hutang melampaui
proporsi hutang yang ditetapkan oleh perusahaan maka yang terjadi adalah
penurunan nilai perusahaan(Pertiwiet al, 2016)
15
Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh perusahaan
untuk melakukan pembiayaan melalui hutang. “Proxy dari kebijakan hutang
pada penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Tujuan dari rasio ini
adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-
hutang yang dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Rumus debt
to equity ratio adalah sebagai berikut:” (Mardiyati et al, 2012).
4. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu rasio finansial yang digunakan
untuk menilai sebuah perusahaan. Untuk mengetahui seberapa baik
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba diperlukan suatu
ukuran. Ukuran yang digunakan adalah profitabilitas. Profitabilitas, dapat
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik
dalam hubungannya dengan penjualan, asset maupun laba bagi modal
sendiri.
Menurut Mardiyati et al (2012), Rasio profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan
bisnis yang dilakukan. Hasilnya, investor dapat melihat seberapa efisien
perusahaan menggunakan asset dan dalam melakukan operasinya untuk
menghasilkan keuntungan. Rasioprofitabilitas merupakan hasil akhir dari
sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengertian profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,
16
maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas adalah rasio yang menghitung
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio
profitabilitas dalam penelitian digunakan proxy return on equity (ROE) untuk
mengukur profitabilitas perusahaan.
Berikut adalah beberapa jenis profitabilitas :
1) Gross Profit Margin
Gross Profit Margin (GPM) digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam megnhasilkan keuntungan melalui persentase
laba kotor dari penjualan.
2) Net Profit Margin
Net Profit Margin di manfaatkan untuk mengetahui laba bersih dari
penjualan sesudah di kurangi oleh pajak.
3) Profit Margin
Profit Margin digunakan untuk menghitung laba sebelum pajak di
bagi dengan penjualan.
4) Return on Invesment (ROI) atau Return on Asset (ROA)
Return on Invesment (ROI) atau Return on Asset (ROA)untuk
menilai persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan
terkait sumber daya atau total aset sehingga efisiensi suatu
perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase
rasio ini.
5) Return on Equity
ROE atau Return on Equity di manfaatkan untuk menghitung
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia
bagi pemegang saham.
17
Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah suatu perbandingan
atau rasio yang dipakai untuk mengukur ketahanan dan juga kesuksesan
perusahaan dalam memperolehlaba yang kaitannya dengan penjualan, aset
dan ekuitas. Rasio profitabilitas dipakai dengan tujuan untuk menunjukkan
seberapa besar laba yang diperoleh dari performa perusahaan.
Semakin tinggirasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal
sendiri yang dilakukan pihak manajemen perusahaan. Naiknya rasio
returnon equity (ROE) dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti terjadi
adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya
laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga
naik karena aiknya laba bersih sebuah perusahaan yang bersangkutan akan
menyebabkan harga saham yang berarti juga kenaikan dalam nilai
perusahaan.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari
keberhasilan operasi perusahaan (Hanafi, 2014). Rasio return on
equity(ROE) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa,
yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham
biasa. Return on equity (ROE) secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut (Ferina et al, 2015):
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan nilai perusahaan telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga beberapa poin penting dari hasil
18
penelitian sebelumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Berikut ini
akan diuraikan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
dan Tahun Judul
Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Adhitya Rahman (2015)
Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen : Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Keputusan Investasi dan Profitabilitas
kebijakan deviden berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan . kebijakan utang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. keputusan investasi berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan
2 Ika Sasti Ferina, SE, MSi, Ak, CA; Hj Rina Tjandrakirana DP, SE, MM, Ak, CA; dan Ilham Ismail (2015)
Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)
Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen : Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas
Kebijakan dividenmemiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan hutang (DER) tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas(ROE) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
3 Hari Purnama (2016)
Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Deviden, dan Keputusan Investasi
Variabel dependen : Nilai Perusahaan Variabel independen: Profitabilitas, Kebijakan Hutang,
Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh
19
Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia)Periode 2010 - 2014.
Kebijakan Deviden, dan Keputusan Investasi
terhadap nilai perusahaan (PBV). Kebijakan deviden (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Kebijakan investasi (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
4 Mei Yuniati, Kharis Raharjo, SE,
MSi.Ak,dan Abrar Oemar, SE (2016)
Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014
Variabel dependen : nilai perusahaan Variabel independen : Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan
Kebijakan Deviden Berpengaruh Positif Pada Nilai Perusahaan. Kebijakan Hutang Berpengaruh Positif Pada Nilai Perusahaan. Profitabilitas Berpengaruh Positif Pada Nilai Perusahaan. Kepemilikan Saham Institusional Berpengaruh Positif Pada Nilai Perusahaan.
5 Jorenza Chiquita Sumanti Dan Marjam Mangantar (2015)
Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei
Variabel Dependen : Kebijakan Dividend dan Nilai Perusahaan Variabel Independen : Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang Profitabilitas Dan Struktur Kepemilikan
1.Kepemilikan Manajerial (Mo) Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen (DPR) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
2. Kebijakan Hutang Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
3. Profitabilitas Tidak Berpengaruh
20
Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
4.Kepemilikan Manajerial Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
5. Kebijakan Hutang Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
6. Profitabilitas (Roa) Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
7. Kebijakan Dividen Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2012.
6 Hendrik E.S Samosir (2017)
Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (Jii)
Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen: Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang
Profitabilitas dan Kebijakan Hutang Mempunyai Hubungan Positif dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan
21
Profitabilitas
7 Aa Ngurah Dharma Adi Putra Dan Putu Vivi Lestari (2016)
Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Variabel Dependen: Nilai Perusahaan Variabel Independen: : Kebijakan Deviden, Likuiditas, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan
Kebijakan Dividen Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. Likuiditas Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan.Profitabilitas Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Nilai Perusahaan.
8 Nani Martikarini (2014)
Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011
Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen : Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Dividen
Profitabilitas yang diukur dengan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan . Kebijakan hutang yang diukur dengan DER tidak berpengaruh secara tidak signifikan terhadap nilai perusahaan . Kebijakan dividen yang diukur dengan DPR berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan
9 Safitri Lia Achmad dan Lailatul Amanah (2014)
Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan kinerja keuangan terhadap Nilai
Variabel Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Independen : Keputusan Investasi, Keputusan
keputusan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan kinerja keuangan
22
Perusahaan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Kinerja Keuangan
memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sumber : data diolah 2020
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, penelitian ini
mengacupada penelitian yang dilakukan oleh Ferina et al yang berjudul
“PengaruhKebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap
NilaiPerusahaan(Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Periode 2009-2013)”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
terletak pada objek penelitian dan periode penelitian . Peneliti memilih objek
perusahaan Manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki berbagai
macam subsektor industrisehingga penelitian yang dilakukan pada
perusahaan manufaktur diharapkan dapat mewakili seluruh sektor industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
C. Kerangka Pikir
Kerangka Pikir yang akan dibentuk dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
23
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
1) Hubungan kebijakan Dividen dengan nilai perusahaan
Teori bird in the hand menyebutkan bahwa para pemegang saham lebih
menyukai pembagian laba dalam bentuk dividen dibandingkan dengan
pembagian laba dalam bentuk capital gain.Kebijakan deviden ini
merupakan corporate action yang penting yang harus dilakukan
perusahaan kebijakan tersebut dapat menentukan berapa banyak
keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Semakin besar
deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten
atau perusahaan akan dianggap semakin baik pula.
2) Hubungan kebijakan Hutang dengan nilai perusahaan
Menurut penelitian Martikarini (2013), Dimana tinggi rendahnya hutang
tidak mempengaruhi keputusan pemegang saham dalam meningkatkan
KEBIJAKAN DIVIDEN (DPR)
(X1)
PROFITABILITAS (ROE)
(X3)
NILAI PERUSAHAAN (PBV)
(Y)
KEBIJAKAN HUTANG (DER)
(X2)
24
nilai perusahaaan. Maka sebaiknya perusahaan tidak sepenuhnya
dibiayai dengan hutang, gara perusahaan tidak menimbulkan risiko
kebangkrutan semakin tinggi.Hal tersebut terjadi karena informasi
perusahaan yang memiliki nilai hutang yang tinggi dan kesempatan
berinvestasi yang tinggi prospek kedepan berdasarkan teori pesinyalan,
tidak mempengaruhi investor. Akan tetapi pasar lebih menerima informasi
perusahaan yang memiliki nilai hutang yang tinggisebagai peningkatan
resiko kebangkrutan perusahaan (Sumanti & Mangantar, 2015).
3) Hubungan Profitabilitas dengan nilai perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dari kegiatan operasionalnya. Semakin tinggi rasio profitabilitas, maka
semakin besar nilai profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat
menjadi sinyal positif bagi investor dalam melakukan investasi untuk
memperoleh return tertentu. Tingkat return yang diperoleh
menggambarkan seberapa baik nilai perusahaan di mata investor.
Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang
besar, maka hal ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan
modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan
saham pun akan meningkat(Munawaroh & Priyadi, 2014).
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
25
H2 : Kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan
H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang dipandu oleh hipotesis tertentu. Salah satu tujuan
penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dilakukan sebelumnya
(Anggara, 2015). Pada penelitian ini metode kuantitatif digunakan untuk
mengetahui pengaruhkebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
(BEI) Universitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan Alauddin No. 259
Kota Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90221. Dengan mengambil data
penelitian dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia(BEI) tahun 2014-2018 . Lokasi atau tempat penelitian ini di pilih
oleh peneliti karena Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah wadah yang
menyediakan data yang akan di teliti oleh peneliti yaitu laporan keuangan
pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan mulai bulan Agustus 2020
sampai terlaksananya laporan penelitian.
27
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai perusahaan(Y)
Nilai perusahaan ialah sebuah indikator penting dalam sebuah
perusahaan yang biasa juga disebut dengan harga saham.Harga saham
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun
juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.Oleh sebab itu, setiap
pemilik perusahaan akan selalu menunjukkan yang terbaik kepada
investor yang ingin menanamkan modalnya kepada perusahaannya.
Bahwa perusahaan mereka tepat sebagai sarana untuk melakukan
investasi yang baik diperusahaannya.
2. Kebijakan Dividen (X1)
Dividen adalah suatu bentuk pembagian keuntungan atau laba
kepada para pemegang saham dalam satu periode tertentu berdasarkan
banyaknya saham yang dimiliki.Kebijakan deviden merupakan bagian yang
sangat penting dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan
Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa keuntungan yang
harus dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham dan berapa
banyak yang harus disimpan kembali diperusahaannya sebagai laba yang
ditahan.
28
3. Kebijakan Hutang (X2)
Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh perusahaan
untuk melakukan pembiayaan melalui hutang. Jika perusahaan mampu
mengelola hutang dengan baik maka nilai perusahaannya akan meningkat,
Jadi pengelolaan hutang sangat penting bagi sebuah perusahaan demi
kelangsungan hidup sebuah perusahaan, jika hutang yang dimiliki oleh
perusahaan itu lebih rendah maka akan dipandang baik oleh para calon
investor begitupun sebaliknya.
4. Profitabilitas (X3)
Profitabilitas adalahkemampuan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan tingkat keuntungan perusahaan
dimasa akan datang dan merupakan bagian yang sangat penting dalam
keberhasilan sebuah perusahaan. Profitabilitas juga biasanya sebuah
indikator yang dilihat oleh investor untuk menanamkan modalnya
diperusahaan tersebut, karena makin tinggi keuntungan sebuah
perusahaan, maka semakin tinggi pula pengembalian yang akan diperoleh
investor.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kesuluruhan objek penelitian baik terdiri benda yang
nyata, abstrak, peristiwa maupun gejala yang merupakan sumber data yang
memilki karakteristik tertentu dan sama yang di tetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
29
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2014-2018 sebanyak 162 perusahaan.
Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode2014 – 2018.
No Nama perusahaan Kode Bidang Usaha
1. Industri dasar dan kimia
2. 1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP Semen
2 Semen Baturaja Persero Tbk SMBR Semen
3 Holcim Indonesia Tbk SMCB Semen
4 Semen Indonesia (persero) Tbk SMGR Semen
5 Wijaya Karya Beton WTON Semen
6 WaskitaBeton Precast Tbk WSBP Semen
7 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Keramik, Porselen, dan Kaca
8 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA Keramik, Porselen, dan Kaca
9 Cahayaputra Asa KeramikTbk CAKK Keramik, Porselen, dan Kaca
10 Keramika Indonesia Assosiasi KIAS Keramik, Porselen, dan Kaca
11 Mark DynamicsindonesiaTbk MARK Keramik, Porselen, dan Kaca
12 Mulia Industrindo Tbk MLIA Keramik, Porselen, dan Kaca
13 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO Keramik, Porselen, dan Kaca
14 Alasaka Induskindo Tbk ALKA Logam dan sejenisnya
15 Alumindo Light Metal Industry Tbk
ALMI Logam dan sejenisnya
16 Saranacentral Bajatama Tbk BAJA Logam dan sejenisnya
17
Beton Jaya Manunggal Tbk BTON Logam dan sejenisnya
18
Citra Turbindo Tbk CTBN Logam dan sejenisnya
19 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST Logam dan sejenisnya
20 Indal Aluminium Industry INAI Logam dan sejenisnya
21 Steel Pipe Industry of Indonesia ISSP Logam dan sejenisnya
22 Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk JKSW Logam dan sejenisnya
23 Krakatau Steel Tbk KRAS Logam dan sejenisnya
24 Lion Metal Works Tbk LION Logam dan sejenisnya
25 Lionmesh Prima Tbk LMSH Logam dan sejenisnya
26 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL Logam dan sejenisnya
27 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO Logam dan sejenisnya
28 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS Logam dan sejenisnya
29 Aneka Gas Indusri Tbk AGII Kimia
30 Barito Pasific Tbk BRPT Kimia
31 Budi Acid Jaya Tbk BUDI Kimia
32 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS Kimia
33 Ekadharma International Tbk EKAD Kimia
34 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA Kimia
35 Intan Wijaya International Tbk INCI Kimia
36 Emdeki Utama Tbk MDKI Kimia
37 Madusari Murni Indah Tbk MOLI Kimia
30
38 Indo Acitama Tbk SRSN Kimia
39 Tridomain Performance Materials
Tbk
TDPM Kimia
40 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Kimia
41 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC Kimia
42 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI Plastik dan Kemasan
43 Asiaplast Industries Tbk APLI Plastik dan Kemasan
44 Berlina Tbk BRNA Plastik dan Kemasan
45 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI Plastik dan Kemasan
46 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR Plastik dan Kemasan
47 Impack Pratama Industry Tbk IMPC Plastik dan Kemasan
48 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL Plastik dan Kemasan
49 Panca Budi Idaman Tbk PBID Plastik dan Kemasan
50 Tunas Aifin Tbk TALF Plastik dan Kemasan
51 Trias Sentosa Tbk TRST Plastik dan Kemasan
52 Yana Prima Hasta persada Tbk YPAS Plastik dan Kemasan
53 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN Pakan Ternak
54 Central Proteina Prima Tbk CPRO Pakan Ternak
55 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA Pakan Ternak
56 Malindo Feedmill Tbk MAIN Pakan Ternak
57 Siearad Produce Tbk SIPD Pakan Ternak
58 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI Kayu dan Pengolahannya
59 Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT Kayu dan Pengolahannya
60 Alkindo Naratama Tbk ALDO Pulp dan Kertas
61 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW Pulp dan Kertas
62 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP Pulp dan Kertas
63 Toba Pulp Lestari Tbk INRU Pulp dan Kertas
64 Kertas Basuki Rachmat Indonesia
Tbk
KBRI Pulp dan Kertas
65 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI Pulp dan Kertas
66 Suparma Tbk SPMA Pulp dan Kertas
67 Sriwahana Adityakarta Tbk SWAT Pulp dan Kertas
68 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM Pulp dan Kertas
69 Indo Komoditi Corpora Tbk INCF Sektor Lainnya
70 Kirana Megatara Tbk KMTR Sektor Lainnya
2. Aneka Industri
71 Ateliers MecaniquesD'IndonesieTbk AMIN Mesin dan AlatBerat 72 Garuda Maintenance Facility Aero
Asia Tbk
GMFI Mesin dan AlatBerat 73 Steadfast Marine Tbk KPAL Mesin dan AlatBerat 74 Grand KatrechTbk KRAH Mesin dan AlatBerat 75 Astra Internasional Tbk ASII Otomotif dan Komponen 76 Astra auto Part Tbk AUTO Otomotif dan Komponen 77 Garuda Metalindo Tbk BOLT Otomotif dan Komponen 78 Indo Kordsa Tbk BRAM Otomotif dan Komponen 79 Goodyear Indonesia Tbk GDYR Otomotif dan Komponen 80 Gajah Tunggal Tbk GJTL Otomotif dan Komponen 81 Indomobil Sukses International Tbk IMAS Otomotif dan Komponen 82 Indospring Tbk INDS Otomotif dan Komponen 83 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN Otomotif dan Komponen
31
84 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA Otomotif dan Komponen 85 Nippres Tbk NIPS Otomotif dan Komponen 86 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS Otomotif dan Komponen 87 Selamat Sempurna Tbk SMSM Otomotif dan Komponen 88 Polychem Indonesia Tbk ADMG Tekstil dan Garment 89 Argo Pantes Tbk ARGO Tekstil dan Garment 90 Trisula Textileindustries Tbk BELL Tekstil dan Garment 91 Centex Tbk CNTX Tekstil dan Garment 92 Eratex Djaya Tbk ERTX Tekstil dan Garment 93 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI Tekstil dan Garment 94 Pan Asia Indosyntec HDTX Tekstil dan Garment 95 Indo Rama Synthetic Tbk INDR Tekstil dan Garment 96 Apac Citra Centeretex Tbk MYTX Tekstil dan Garment 97 Pan Brohers Tbk PBRX Tekstil dan Garment 98 Asia Pasific Fibers Tbk POLY Tekstil dan Garment 99 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Tekstil dan Garment 100 Sri Rejeki Isman Tbk SRIL Tekstil dan Garment 101 Sunson Textile Manufacturee Tbk SSTM Tekstil dan Garment 102 Star Petrochem Tbk STAR Tekstil dan Garment 103 Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO Tekstil dan Garment 104 Trisula International Tbk TRIS Tekstil dan Garment 105 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT Tekstil dan Garment 106 Mega Perintis Tbk ZONE Tekstil dan Garment 107 Sepatu Bata Tbk BATA Alas Kaki 108 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA Alas Kaki 109 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI Kabel 110 Jembo Cabie Company Tbk JECC Kabel 111 KMI and Cable Manufacturing Tbk KBLI Kabel 112 Kabelindo Murni Tbk KBLM Kabel 113 Supreme Cable Manufacturing Tbk SCCO Kabel 114 Voksel Electrik Tbk VOKS Kabel 115 Sat Nusa Persada Tbk PTSN Elektronika 116 Sky Energy Indonesia Tbk JSKY Elektronika
3. Industri Barang Konsumsi
117 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA Makanan dan Minuman 118 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO Makanan dan Minuman 119 Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP Makanan dan Minuman 120 Cahaya Kalbar Tbk CEKA Makanan dan Minuman 121 Sariguna Primatirta Tbk CLEO Makanan dan Minuman 122 Delta Djakarta Tbk DLTA Makanan dan Minuman 123 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP Makanan dan Minuman 124 Inti Agri Resources Tbk IIKP Makanan dan Minuman 125 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF Makanan dan Minuman 126 Garudafood Putra PutrI Jaya Tbk GOOD Makanan dan Minuman 127 Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI Makanan dan Minuman 128 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI Makanan dan Minuman 129 Mayora Indah Tbk MYOR Makanan dan Minuman
32
130 Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI Makanan dan Minuman 131 Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN Makanan dan Minuman 132 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI Makanan dan Minuman 133 Sekar Bumi Tbk SKBM Makanan dan Minuman 134 Sekar Laut Tbk SKLT Makanan dan Minuman 135 Siantar Top Tbk STTP Makanan dan Minuman 136 Ultrajaya Milk Industry Trading Tbk ULTJ Makanan dan Minuman 137 Gudang Garam Tbk GGRM Pabrik Tembakau
138 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP Pabrik Tembakau 139 Bentoel International Tbk RMBA Pabrik Tembakau 140 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM Pabrik Tembakau 141 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA Farmasi 142 Indofarma Tbk INAF Farmasi 143 Kimia Farma Tbk KAEF Farmasi 144 Kalbe Farma Tbk KLBF Farmasi 145 Merch Farma Tbk MERK Farmasi 146 Phapros Tbk PEHA Farmasi 147 Pyridam Farma Tbk PYFA Farmasi 148 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI Farmasi 149 Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO Farmasi 150 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC Farmasi 151 Akasha Wira International Tbk d.h
Ades Wathers Indonesia Tbk
ADES Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
152 Kino Indonesia Tbk KINO Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
153 Cottonindo Ariesta Tbk KPAS Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
154 Martina Bertho Tbk MBTO Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
155 Mustika Ratu Tbk MRAT Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
156 Mandom Indonesia Tbk TCID Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
157 Unilever Indonesia Tbk UNVR Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
158 Chitose Internasional Tbk CINT Peralatan Rumah Tangga 159 Kedaung Indag Can Tbk KICI Peralatan Rumah Tangga 160 Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI Peralatan Rumah Tangga 161 Integra Indocabinet Tbk WOOD Peralatan Rumah Tangga 162 Hartadinata Abadi Tbk HRTA Sektor Lainnya
Sumber : data diolah 2020
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
dengan menggunakan purposive sampling.Sampel penelitian ini
melibatkan 13 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia
(BEI) periode 2014-2018 dengan periode pengamatan selama 5 (lima) tahun
adalah 65 sampel perusahaan.
33
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkanpada
informasi yang tersedia serta sesuai dengan penelitian yang sedang berjalan
sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan(Anggara, 2015).Kriteria pemilihan sampel ialah
sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia
yang secara konsisten tercatat selama periode penelitian, yaitu tahun
2014- 2018.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) dan
laporan keuangan (financial statement) secara lengkapselama
tahun2014-2018.
3. Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah dalam laporan
tahunannya karena terdapat beberapa perusahaan yang menggunakan
mata uangdollar.
4. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen selama tahun
2014- 2018.
5. Memiliki data-data yang diperlukan dalampenelitian.
34
Tabel 3.2Penentuan Sampel
No Kriteria PemilihanSampel JumlahPerus
ahaan
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
EfekIndonesia secara berturut-turut periode 2014-
2018
162
2 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia secara berturut-turut periode 2014-
2018 yangsecara lengkap menerbitkan laporan
keuangandan laporan tahunan
136
3 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfekIndonesia dan membagikan dividen
selama 5 tahunberturut-turut yaitu pada tahun
2014-2018.
13
Tabel 3.3Sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018.
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Astra International Tbk ASII
2 Astra OtopartsTbk AUTO
3 Sepatu Bata Tbk BATA
4 Indo KordsaTbk BRAM
5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
6 Selamat Sempurna Tbk SMSM
7 Kalbe Farma Tbk KLBF
8 Semen Indonesia (persero) Tbk SMGR
9 Sekar Laut Tbk SKLT
10 Ekadharma International Tbk EKAD
11 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
12 KMI and Cable Manufacturing Tbk KBLI
13 Supreme Cable Manufacturing Tbk SCCO
35
Sumber : data diolah 2020
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta informasi yang dapat menunjang
penelitianini, peneliti menggunakan teknik dalam pengumpulan data, sebagai
berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh teori-teori yang
mendukung penelitian ini dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji,
serta menelaah literatur teoritis berupa buku, makalah, dan jurnal yang
berhubungan dengan topik penelitian. Data ini dikumpulkan guna sebagai
data pendukung sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang masalah yang diteliti dan landasan teori untuk menganalisisnya.
2. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara mencatat data-data yang telah
dipublikasi oleh lembaga-lembaga pengumpul data, mengumpulkan, serta
mengkaji data sekunder, yaitu berupa data laporan keuangan tahunan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data laporan
keuangan perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pencarian data dengan cara browsing ke situs BEI
www.idx.co.id, dan data pendukung lainnya yang diperoleh melalui artikel-
artikel di internet, bulletin, jurnal, media cetak, website, blog ilmiah,
laporan penelitian lain yang terkait dan relevan dengan penelitian ini.
36
F. Teknik Analisis data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Pada
penelitian ini digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov untuk menguji
normalitas data (Mardiyati et al, 2012).
b. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidak
hubungan yang sempurna sesama variabel bebas, karena dalam
asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Menurut Ghozali (2016) dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang tererpilih
dan yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena
VIF=1/tolerance).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Yuniati et al (2016), Pengujian ini bertujuan untuk melihat
varians data apakah bersifat homogen atau heterogen. Data yang baik
37
digunakan dalam analisa linear berganda adalah data yang memiliki
nilai varians yang sama (homogen).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah
autokorelasi timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke
observasi lainnya (Mardiyati et al, 2012).
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti meramalkan keadaan (naik
turunnya) variabel dependen apabila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainnya). (Anggara,
2015). analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang
ditimbulkan antara pengaruh kebijakan dividen (X1), kebijakan hutang (x2)
dan, profitabilitas (X3) terhadap nilai perusahaan (Y) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018
dengan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien Regresi
X1 : kebijakan dividen
38
X2 : Kebijakan Hutang
X3 : profitabilitas
e : Error
a. Koefisien determinasi (R^2)
Widarjono (2010), Pengujian koefisien determinan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Bila nilai kecil berarti kemampuan variabel – variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel sangat terbatas. Jika =
0 maka tidak ada kolinearitas, sebaliknya jika = 1 maka ada
kolinearitas.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji variabel yang berpengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen secara individual
atau tersendiri (Yuniati et al, 2016). Secara statistik dapat diukur dari
nilai statistik t, nilai statistik F,dannilaikoefisien determinasi(R2). Dasar
pengambilan keputusan adalah :
1) Jika nilai t hitung < nilai t tabel atau nilai probabilitas signifikasi
lebih besardari 0,05 (taraf kepercayaan α = 5%) maka Ho diterima.
2) Jika nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai probilitas signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 5%) maka Ho ditolak.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.
Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1977
dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru
di bawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi
pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar
finansial dan sektor swasta yang puncak perkembangannya pada tahun 1990.
Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek
Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia.
Swastanisasi bursa saham ini menjadi PT. Bursa Efek Jakarta mengakibatkan
beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Tahun 1955 adalah tahun Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru,
karena pada tanggal 22 Mei 1995 Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta
Automated Trading System (JATS). JATS merupakan suatu sistem
perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan
saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar
yang fair dan transparan di banding sistem perdagangan manual.
40
Pada bulan Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan
tanpa warkat (ckripess trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas
pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta
untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi. Tahun 2001 Bursa Efek
Jakarta mulai menerapkan perdagangan jarak jauh (Remote Trading), sebagai
upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi
perdagangan.
Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan Pasar
Modal Indonesia. Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa,
BES digabungkan ke dalam BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan tujuan meningkatkan peran pasar modal dalam
perekonomian Indonesia.
Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena imbas krisis
keuangan dunia menyebabkan tanggal 8-10 Oktober 2008 terjadi penghentian
sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2009
Bursa Efek Indonesia meluncurkan sistim perdagangan baru yakni Jakarta
Automated Trading System Next Generation (JATS Next-G), yang merupakan
pengganti sistim JATS yang beroperasi sejak Mei 1995.
1. Visi dan Misi Perusahaan Bursa Efek Indonesia
a. Visi Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkatdunia.
b. Misi menyediakan infrastruktur untuk mendukung terselenggarahnya
perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisiensi serta mudah
diakses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
41
2. Struktur Organisasi
GAMBAR 4.1
Bagan Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Sumber : www.idx.co.id
Perusahaan manufaktur adalah suatu cabang industri yang
mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses
untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual.Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumber daya
menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang
tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan
utama yaitu (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman
42
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik,2002). Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau
bahan baku, kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan
baku menjadi bahan jadi, kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.
B. Pengujian dan Hasil Analisis Data
1. Deskriptif Data
Deskriptif data digunakan untuk memberikan gambaran tentang
data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data ini
meliputi nilai maximum, nilai minimum, mean dan standar deviaiasi. Berikut
hasil deskriftif pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kebiakan Dividen
(DPR) (X1)
65 ,065 ,964 ,36521 ,179420
Kebijakan Hutang
(DER) (X2)
65 ,182 1,480 ,56530 ,278931
Profitabilitas (ROE)
(X3)
65 ,032 ,368 ,13975 ,073431
Nilai Perusahaan
(PBV) (Y)
65 464160,20
0
23851488,08
2
3006186,024
56
3972953,755223
Valid N (listwise) 65
Sumber:data diolah 2020
a. Variabel kebijakan dividen (DPR) berdasarkan dengan tabel diatas dapat
diketahui Perusahaan dengan nilai maksimal diperoleh oleh
perusahaanSelamat Sempurna Tbk. (SMSM) periode 2018, sebesar
0.96370061. dan nilai minimum diperoleh perusahaan Sepatu Bata Tbk.
43
(BATA) periode 2015, sebesar 0.064739536. rata-rata sebesar 0,36521
dan standar deviasinya sebesar 0,179420.
b. Variabel kebijakan Hutang (DER) berdasarkan dengan tabel diatas dapat
diketahui Perusahaan dengan nilai maksimal diperoleh oleh
perusahaanSekar Laut Tbk. (SKLT) periode 2015, sebesar1.480259134.
dan nilai minimum diperoleh perusahaan Ekadharma International Tbk.
(EKAD) periode 2018, sebesar 0.181919135. rata-rata sebesar 0,56530
dan standar deviasinya sebesar 0,278931.
c. Variabel Profitabilitas (ROE) berdasarkan dengan tabel diatas dapat
diketahui Perusahaan dengan nilai maksimal diperoleh oleh
perusahaanSelamat Sempurna Tbk. (SMSM) periode 2014,
sebesar0.367503839. dan nilai minimum diperoleh perusahaan Astra
OtopartsTbk. (AUTO) periode 2015, sebesar0.031813807. rata-rata
sebesar 0,13975dan standar deviasinya sebesar 0,073431.
2. Deskripsi Variabel Peneltian
1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi
normal. Pada penelitian ini digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov
untuk menguji normalitas data.
Kemudian untuk meningkatkan uji normalitas dapat melihat grafik
“Normal Probability Report Plot” yang membandingkan distribusi
kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
44
garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonalnya.
Hasil pengujian One Kolmogrov-Smirnov pada tabel 4.2 dibawah
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,200. Nilai ini jauh diatas nilai
signifikasi sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal
dan model regresi layak untuk dapat dipakai.
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 65
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,61413144
Most Extreme Differences Absolute ,078
Positive ,078
Negative -,076
Test Statistic ,078
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber:data diolah 2020
Gambar 4.2
Hasil uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Plot
Sumber : data diolah 2020
45
Hasil pengujian normalitas dengan analisis grafik plot yang
terdapat pada gambar di atas 4.2 menunjukkan bahwa terdapat
penyebaran data yang merata dan penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidak
hubungan yang sempurna sesama variabel bebas, karena dalam
asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Uji multikoliniritas bertujuan
untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang digunakan
terdapat korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui bahwa
apakah terjadi multikolonieritas pada suatu model diihat dari Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Dari multikolonieritas adalah apabila
nilai tolerane diatas 0,10 dan VIF dibawah dari 10.
Tabel 4.3
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (DPR)
(X1)
,945 1,058
(DER)
(X2)
,942 1,061
(ROE)
(X3)
,997 1,003
a. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber:data diolah 2020
Hasil perhitungan uji multikolinieritas pada Tabel 4.3 diatas
menunjukkan bahwa kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan
profitabilitas memiliki nilai tolerance diatas 0,010 sehingga hasil yang
46
didapat menunjukkan tidak terjadi korelasi antara variabel independen,
dan hasil perhitungan variance inflation factor (VIF) menunjukkan
bahwa ke-3 variabel dependen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat pada pola grafik scatterplot. Pada gambar 4.3
berikut ini:
Gambar 4.3 Hasil Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas
Sumber : data diolah 2020
Pada gambar diatas menunjukkan pola yang jelas serta titik-titik
hasil perhitugan analisa regresi menyebar di atas dan dibawah angka
nol pada sumbu Y, dalam hasil uji ini menunjukkan kesimpulan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut. Untuk
memperkuat Scatterplot maka perlu pengujian pada uji Glejer.
47
Tabel 4.4
Hasil Uji Glajer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,761 ,225 3,383 ,001
(DPR)
(X1)
-,075 ,085 -,112 -,881 ,382
(DER)
(X2)
,011 ,095 ,014 ,112 ,911
(ROE)
(X3)
,165 ,083 ,245 1,982 ,052
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber : data diolah 2020
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua nilai signifikansi
variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas lebih
besar dari 0,05, sehingga variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang,
dan profitabilitastidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
terjadi problemautokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah
autokorelasi timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke
observasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, sebagai
berikut:
1) Angka D-W dibawa -2, berarti ada autokorelasi positif
48
2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3) Angka D-W diatas+2, berarti ada autokorelasi negative.
Tabel 4.5
Hasil Uji Auto Korelasi Nilai Perusahaan
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,691a ,477 ,451 ,44370 1,440
a. Predictors: (Constant), kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas
b. Dependent Variable: nilai perusahaan
Sumber : data diolah 2020
Tabel 4.5hasil pengujian autikorelasi diperoleh nilai D-W sebesar
1,440 dimana nilai tersebut berkisar antara -2 dan +2 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang
dihasilkan.
2) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti meramalkan
keadaan (naik turunnya) variabel dependen apabila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan
nilainnya)(Anggara, 2015). analisis ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh yang ditimbulkan antara pengaruh kebijakan dividen
(X1), kebijakan hutang (x2) dan, profitabilitas (X3) terhadap nilai
perusahaan (Y) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014-2018.Hasil analisis linier berganda sebagai
berikut :
49
Y = 17,355+0,689+0,129+0,962
Tabel 4.6
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,355 ,395 43,904 ,000
(DPR)
(X1)
,689 ,149 ,423 4,618 ,000
(DER)
(X2)
,129 ,167 ,071 ,772 ,443
(ROE)
(X3)
,962 ,146 ,588 6,585 ,000
a. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber : data diolah 2020
Berdasarkan tabel 4.6di atas persamaan regresi linear berganda
dapat disusun sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + e
Berdasarkan persamaan regresi di atas, diperoleh informasi yaitu
nilai a =17,355, menyatakan bahwa jika nilai kebijakan dividen, kebijakan
hutang,dan profitabilitas masingmasing bernilai 0, maka nilai perusahaan
sebesar 17,355%. Kemudian nilai koefisien regresi (X1) sebesar 0,689,
artinya apabila nilai kebijakan dividen naik 1%, maka nilai perusahaan akan
naik sebesar 68,9%. Selanjutnya nilai koefisien regresi (X2) sebesar 0,129,
artinya apabila nilai kebijakan hutang naik 1% maka nilai perusahaan akan
naik sebesar 12,9% dan nilai koefiseien regresi (X3) sebesar 0,962, artinya
50
apabila nilai profitabilitas naik 1% maka nilai perusahaan akan naik sebesar
96,2%.
a. Koefisien determinasi (R^2)
Uji koefiisen determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Syarat dala
uji ini adalah nilai koefisin yang dimiliki oleh variabel penelitian adalah 0
dan 1. Hal ini bertujuan untuk membuktikan jika variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen dan persamaan regeresi sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Nilai R^2 yang kecil atau mendekati 0 berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas.
Sebaliknya, jika nilai R^2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibututhkan oleh
variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi adalah sebagi
berikut:
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,691a ,477 ,451 ,44370 1,440
a. Predictors: (Constant), kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas
b. Dependent Variable: nilai perusahaan
Sumber : data diolah 2020
Hasil perhitungan pada tabel 4.7 untuk nilai adjusted R Square
(R^2) diperoleh angka koefisien determinasi R2 = 0,451 atau 45,1%. Hal
ini berarti kemampuan variabel-variabel independen yang terdiri dari
variabel kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas dalam
51
menjelaskan variabel dependen yaitu nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-
2018sebesar 45,1%, sisanya (100% - 45,1%= 54,9%) dipengaruhi oleh
variabel lain di luar model yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji variabel yang berpengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara individual atau tersendiri.
Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan nilai
koefisien determinasi (R2).
Dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Jika nilai t hitung < nilai t tabel atau nilai probabilitas signifikasi lebih
besar dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 5%) maka Ho diterima.
2. Jika nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (taraf kepercayaan α = 5%) maka Ho ditolak.
Tabel 4.8
Uji Siginikasi Secara Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,355 ,395 43,904 ,000
(DPR)
(X1)
,689 ,149 ,423 4,618 ,000
(DER)
(X2)
,129 ,167 ,071 ,772 ,443
(ROE)
(X3)
,962 ,146 ,588 6,585 ,000
a. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber : data diolah 2020
52
Berdasarkan tabel 4.8diatas hasil Uji t parsial adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Dividen (DPR) berpengaruh positif signifikan secara parsial
terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DPR
di bawah (0.05) atau 5% yaitu sebesar 0.00 atau 0%, maka H1 diterima,
yang artinya kebijakan deviden (DPR) berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV). Pengaruh kebijakan deviden (DPR) terhadap nilai
perusahaan (PBV)bersifat positif artinya semakin besar kebijakan dividen
maka semakin tinggi nilai perusahaan (PBV).
2. Kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel DER di diatas 5%
yaitu sebesar 44,3%, maka H2 ditolakyang artinya kebijakan hutang
(DER) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).
3. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif signifikan secara parsial terhadap
nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel ROE di
bawah 5% yaitu sebesar 0%. Maka H3 diterima yang artinya profitabilitas
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
Pengaruh profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) bersifat
positif artinya semakin besar profitabilitas maka semakin tinggi nilai
perusahaan.
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Penelitian ini melibatkan 13 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa EfekIndonesia (BEI) periode 2014-2018 dengan pengamatan selama 5
(lima) tahun adalah 65 sampel perusahaan. Dimanapada penelitian
melakukan pengujian pengaruh Kebijakan Dividen (X1), Kebijakan
53
Hutang(X2), dan Profitabilitas(X3) terhadap Nilai perusahaan (Y). Hasil uji t
dan F berdasarkan hipotesis dapat diketahui pengaruh Kebijakan Dividen
(X1), Kebijakan Hutang (X2), dan Profitabilitas (X3) terhadap Nilai perusahaan
(Y) ialah sebagai berikut :
1. Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Kebijakan Dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Hal
ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018 dengan nilai t 4,618 di mana nilai signifikansinya 0,000 < 0,05.
Artinya besar kecilnya nilai kebijakan dividen akan berpengaruh pada nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.Hal ini sebaiknya terus di lakukan oleh perusahaan agar
konsistensi pencapaian kinerja itu dapat tercapai.
Menurut Abdillah (2012), apabila perusahaan meningkatkan
pembayaran dividen, maka dapat diartikan oleh investor sebagai sinyal
harapan manajemen tentang membaiknya kinerja perusahaan di masa yang
akan datang sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan dividen menentukan berapa banyak laba yang akan
didapatkan pemegang saham ini akan memastikankebahagiaan pemegang
saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Dividen dengan nilai
besar yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan
semakin baik pula dan alhasil perusahaan yang memiliki pencapaian
54
administratif yang baik dapat menguntungkan dan akan meningkatkan
penilaian terhadap perusahaan tersebut, yang terlihat dari tingkat harga
saham tersebut (Abidin et al, 2014).
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Purnamaet
al (2016) dengan judul pengaruh profitabilitas, kebijakan hutang, kebijakan
deviden, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan (studi kasus
perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia) periode
2010 – 2014. Martikarini (2013) dengan judulpengaruh profitabilitas,
kebijakan hutang, dan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Penelitian Yuniati et al
(2016) dengan judulpengaruh kebijakan deviden, kebijakan hutang
profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2014. Serta penelitianFerina et al (2015) dengan judul pengaruh
kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan (studi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI
periode 2009-2013). Dimana hasil penelitian dari beberapa peneliti terdahulu
tersebut menyimpulkan bahwa kebijakan dividenyang diukur dengan (DPR)
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan
(PBV), Sehingga hipotesis pertama terbukti.
2. Pengaruh Kebijakan Hutang (DER) terhadap Nilai Perusahaan.
Kebijakan Hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Hal
ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t kebijakan hutang terhadap nilai
55
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018 dengan nilai t 0,772 di mana nilai signifikansinya 0,443 > 0,05.
Artinya besar kecilnya nilai kebijakan hutang tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
Menurut penelitian Martikarini (2013), dimana tinggi rendahnya
hutang tidak mempengaruhi keputusan pemegang saham dalam
meningkatkan nilai perusahaaan. Maka sebaiknya perusahaan tidak
sepenuhnya dibiayai dengan hutang, karena perusahaan tidak menimbulkan
risiko kebangkrutan semakin tinggi.
PenelitianSumanti & Mangantar (2015), menunjukkan bahwa
variabel kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal tersebut terjadi karena informasi perusahaan yang memiliki
nilai hutang yang tinggi dan kesempatan berinvestasi yang tinggi prospek
kedepan berdasarkan teori pesinyalan, tidak mempengaruhi investor. Akan
tetapi pasar lebih menerima informasi perusahaan yang memiliki nilai hutang
yang tinggi sebagai peningkatan resiko kebangkrutan perusahaan.
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Purnamaet al (2016) dengan judul pengaruh profitabilitas, kebijakan hutang,
kebijakan deviden, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan (studi
kasus perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia)
periode 2010 – 2014. Martikarini (2013) dengan judulpengaruh profitabilitas,
kebijakan hutang, dan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Penelitian Sumanti &
Mangantar (2015) dengan judul analisis kepemilikan manajerial, kebijakan
56
hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,dan Ferina et al (2015)
dengan judul pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2013). Dimana hasil
penelitian dari beberapa peneliti terdahulu tersebut menyimpulkan bahwa
kebijakan hutang yang dikur dengan (DER) tidak memiliki pengaruh dan
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sehingga hipotesis kedua
tidak terbukti.
3. Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Nilai Perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t profitabilitas terhadap
nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode
2014-2018 dengan nilai t 6,585 di mana nilai signifikansinya 0,000 < 0,05.
Artinya besar kecilnya nilai profitabilitas akan berpengaruh pada nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
Hal tersebut terjadi karena profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan yang mencerminkan
keberhasilan sebuah perusahaan dimata para investor, keberhasilan
tersebut yang membuat para investor meningkatkan permintaan sahamnya.
Sehingga semakin tinggi nilai laba yang diperoleh oleh sebuah perusahaan
57
maka secara otomatis akan diikuti juga oleh meningkatnya nilai perusahaan
akibat permintaan saham yang meningkat (Sumanti & Mangantar, 2015).
Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan
yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Permintaan saham yang meningkatakan menyebabkan
nilai perusahaan meningkat. Akan tetapi, profitabilitas bisa menurunkan nilai
perusahaan, hal ini terjadi karena di dalam meningkatkan profitabilitas,
perusahaan akan meningkatkan kegiatan operasionalnya sehingga biaya
yang ditimbulkan dari kegiatan ini juga akan meningkat. Peningkatan biaya
ini akan mengakibatkan perusahaan harus menutup biaya tersebut lebih
banyak, selain itu profitabilitas lebih bersifat likuid bagi perusahaan namun
tidak solvable sehingga profitabilitas tidak akan menjamin kelangsungan
hidup perusahaan dalam jangka panjang (Yuniati et al, 2016).
Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi
investor bahwa perusahaan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini
menjadi daya tarikinvestor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan
saham yang tinggi akanmembuat para investor menghargai nilai saham
lebih besar daripada nilai yangtercatat pada neraca perusahaan, sehingga
PBV perusahaan tinggi dan nilaiperusahaan pun tinggi. Dengan demikian
maka profitabilitas memiliki pengaruhpositif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Penelitian
Yuniati et al (2016) dengan judulpengaruh kebijakan deviden, kebijakan
hutang profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2014. PenelitianFerina et al (2015) dengan judul pengaruh kebijakan
58
dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan (studi
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2013.
Penelitian Sumanti & Mangantar (2015) dengan judul analisis kepemilikan
manajerial, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen
dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Serta penelitianRahman (2015)dengan judulpengaruh kebijakan dividen,
kebijakan utang, keputusan investasi dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Dimana
hasil penelitian dari beberapa peneliti terdahulu tersebut menyimpulkan
bahwa Profitabilitasyang diukur dengan (ROE) berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan (PBV),sehingga hipotesis
ketiga terbukti.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen,
kebijakan hutang, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan (Studi Kasus
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-
2018) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebijakan Dividen yang diukur dengan (DPR) berpengaruh positif
signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
2. Kebijakan Hutang yang diukur dengan (DER) tidak berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan (PBV) Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014-2018.
3. Profitabilitas yang diukur dengan (ROE) berpengaruh positif signifikan
terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014-2018.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini, maka dapat
disampaikanbeberapa saran sebagai berikut ;
1. Bagi Investor
Yang perlu diperhatikan oleh para calon investor adalah kinerja
perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangan khususnya
tingkat kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas dalam
60
kaitannya dengan tingkat nilai perusahaan (PBV) dari tahun ke tahun.
Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dalam rangka
mengurangi resiko dari investasi.
2. Bagi Pihak Perusahaan
Penyediaan informasi keuangan yang lengkap dan jelas untuk
mengurangiinformasi asimetri dan sebagai sumber informasi mengenai
kondisi keuanganperusahaan oleh pihak eksternal pengguna laporan
keuangan perusahaan atauinvestor perlu dilakukan bagi perusahaan.
3. Penelitian Selanjutnya
Menambah variabel lain diluar variabel penelitian ini yang berkaitan
dengan nilai perusahaan untuk mengetahui lebih banyak dan jelas
mengenai faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan. Selain itu perlu dilakukan penelitian kembali dengan objek
penelitian selain perusahaanmanufaktur serta periode penelitian yang
lebih lama.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abidin et al, Z. (2014). Pengaruh struktur modal, kebijakan dividen dan
sizeterhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 2, Nomor 3, Oktober 2014 .
Abdillah, Andianto. 2013. “Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan
Hutang, Profitabilitas dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2009-2012”. Semarang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Achmad,S.L., & Amanah, L. (2014). Pengaruh keputusan investasi,
keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 9 (2014) .
Deitiana, T. (Vol. 13, No. 1, April 2011,). Pengaruh Rasio Keuangan,
Pertumbuhan Penjualan Dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , Hlm. 57 - 66.
Ferina dkk, I. S. (2015). Pengaruh Kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaanpertambangan yang terdaftar di BEI Periode 2009-2013). JurnalAkuntanika, No. 1 , Vol. 2, Juli- Desember 2015 .
F. Kondo Lembang, C. F. (Desember 2018). Penerapan analisis jalur tehadap
faktor-faktor penyebab angka kematian bayi diprovinsi maluku. Jurnal ilmu matematika dan terapan , hal. 069-080.
Herawati, Titin.2011. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang
danProfitabilitasTerhadapNilai Perusahaan.Skripsi. UniversitasNegeri Padang.
Irvaniawati, & Utiyati, S. (2014). Analisis pengaruh kebijakan hutang,
kebijakaninvestasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu &Riset Manajemen Vol. 3 No. 6 (2014) .
Jusriani, I. F., & Rahardjo, S. N. (2013). Analisis Pengaruhprofitabilitas,
Kebijak an deviden, kebijakan utang, dan kepemilikan manajerial terhadapnilai perusahaan (studi empiris padaperusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2009 – 2011). Diponegoro Journal OfAccounting Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 .
Lestari, A. N. (2016). PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.7, , 4044 - 4070.
62
Martikarini, Nani.2013. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Universitas Gunadarma.
Mei Yuniati, Kharis Raharjo, Abrar Oemar. 2016. Pengaruh kebijakan
Deviden, kebijakan hutang, pofitabilitas dan struktur kepemilikan terhadan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2009-2014. Journal of Accounting. Vol.2, No.2. Universitas Pandanaran Semarang.
Munawaroh, A., & Priyadi, M. P. (2014: 2). Pengaruh profitabilitas terhadap
nilaiperusahaan dengan corporate social responsibilty sebagai variabelmoderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
Nur Mohammad Irwan. 2018. Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan
Dividen, Profitabilitas Dan Kebijakan InvestasiTerhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia Periode 2014-2016). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Nurul Amaliah. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan
Dividen Terhadap Nilai PerusahaanManufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2014. Skripsi. Uin Alauddin Makassar.
Rahmadhana, I., & Yendrawati, R. (2012). Pengaruh keputusan
investasi,pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 3, No. 1, Juni 2012, 25 - 36 .
Rahman, Adhitya., 2015, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang,
Keputusan Investasi dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Jom FEKON Vol.2 No2 Oktober 2015.
P.J. Pertiwi., P. T. (Vol.4 No.1 Maret 2016,). Pengaruh Kebijakan Hutang,
Keputusan Investasi dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Emba , Hal. 1369-1380.
Putri, Ermadhani Anggraini, Elva Nuraina, dan Farida Styaningrum.
“Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal FIPA. 2018, Vol. 6 No. 2.
Purnama, H. (Juni 2016). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang,
Kebijakan Deviden, dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di
63
Bursa Efek Indonesia)Periode 2010 - 2014. Jurnal Akuntansi Vol. 4 No. 1 , 11-21.
Samosir, H. E. (2017). PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN UTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII). JOURNAL OF BUSINESS STUDIES Vol.2 No.1 , Issn: 2443-3837.
Sumanti, J. C., & Mangantar, M. (2015). Analisis kepemilikan manajerial,
kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. JurnalEMBA Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal.1141-11.
Umrie, HS. Rasyid; Yuliani & Cahyadi, Afriyadi. 2011. Analisis Kebijakan
Dividen dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan Go Publik di Indonesia. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya. 9(17): 13-32.
www.idx.co.Id Yuniati dkk, M. (2016). Pengaruh kebijakan deviden, kebijakan
hutangprofitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2009-2015. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.
65
Lampiran 1
Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode2014 – 2018.
No Nama perusahaan Kode Bidang Usaha
1. Industri dasar dan kimia
4. 1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP Semen
2 Semen Baturaja Persero Tbk SMBR Semen
3 Holcim Indonesia Tbk SMCB Semen
4 Semen Indonesia (persero) Tbk SMGR Semen
5 Wijaya Karya Beton WTON Semen
6 WaskitaBeton Precast Tbk WSBP Semen
7 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Keramik, Porselen, dan Kaca
8 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA Keramik, Porselen, dan Kaca
9 Cahayaputra Asa KeramikTbk CAKK Keramik, Porselen, dan Kaca
10 Keramika Indonesia Assosiasi KIAS Keramik, Porselen, dan Kaca
11 Mark DynamicsindonesiaTbk MARK Keramik, Porselen, dan Kaca
12 Mulia Industrindo Tbk MLIA Keramik, Porselen, dan Kaca
13 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO Keramik, Porselen, dan Kaca
14 Alasaka Induskindo Tbk ALKA Logam dan sejenisnya
15 Alumindo Light Metal Industry Tbk
ALMI Logam dan sejenisnya
16 Saranacentral Bajatama Tbk BAJA Logam dan sejenisnya
17
Beton Jaya Manunggal Tbk BTON Logam dan sejenisnya
18
Citra Turbindo Tbk CTBN Logam dan sejenisnya
19 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST Logam dan sejenisnya
20 Indal Aluminium Industry INAI Logam dan sejenisnya
21 Steel Pipe Industry of Indonesia ISSP Logam dan sejenisnya
22 Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk JKSW Logam dan sejenisnya
23 Krakatau Steel Tbk KRAS Logam dan sejenisnya
24 Lion Metal Works Tbk LION Logam dan sejenisnya
25 Lionmesh Prima Tbk LMSH Logam dan sejenisnya
26 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL Logam dan sejenisnya
27 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO Logam dan sejenisnya
28 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS Logam dan sejenisnya
29 Aneka Gas Indusri Tbk AGII Kimia
30 Barito Pasific Tbk BRPT Kimia
31 Budi Acid Jaya Tbk BUDI Kimia
32 Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS Kimia
33 Ekadharma International Tbk EKAD Kimia
34 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA Kimia
35 Intan Wijaya International Tbk INCI Kimia
36 Emdeki Utama Tbk MDKI Kimia
37 Madusari Murni Indah Tbk MOLI Kimia
38 Indo Acitama Tbk SRSN Kimia
39 Tridomain Performance Materials
Tbk
TDPM Kimia
40 Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Kimia
66
41 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC Kimia
42 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI Plastik dan Kemasan
43 Asiaplast Industries Tbk APLI Plastik dan Kemasan
44 Berlina Tbk BRNA Plastik dan Kemasan
45 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI Plastik dan Kemasan
46 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR Plastik dan Kemasan
47 Impack Pratama Industry Tbk IMPC Plastik dan Kemasan
48 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL Plastik dan Kemasan
49 Panca Budi Idaman Tbk PBID Plastik dan Kemasan
50 Tunas Aifin Tbk TALF Plastik dan Kemasan
51 Trias Sentosa Tbk TRST Plastik dan Kemasan
52 Yana Prima Hasta persada Tbk YPAS Plastik dan Kemasan
53 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN Pakan Ternak
54 Central Proteina Prima Tbk CPRO Pakan Ternak
55 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA Pakan Ternak
56 Malindo Feedmill Tbk MAIN Pakan Ternak
57 Siearad Produce Tbk SIPD Pakan Ternak
58 Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI Kayu dan Pengolahannya
59 Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT Kayu dan Pengolahannya
60 Alkindo Naratama Tbk ALDO Pulp dan Kertas
61 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW Pulp dan Kertas
62 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP Pulp dan Kertas
63 Toba Pulp Lestari Tbk INRU Pulp dan Kertas
64 Kertas Basuki Rachmat Indonesia
Tbk
KBRI Pulp dan Kertas
65 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI Pulp dan Kertas
66 Suparma Tbk SPMA Pulp dan Kertas
67 Sriwahana Adityakarta Tbk SWAT Pulp dan Kertas
68 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM Pulp dan Kertas
69 Indo Komoditi Corpora Tbk INCF Sektor Lainnya
70 Kirana Megatara Tbk KMTR Sektor Lainnya
2. Aneka Industri
71 Ateliers MecaniquesD'IndonesieTbk AMIN Mesin dan AlatBerat 72 Garuda Maintenance Facility Aero
Asia Tbk
GMFI Mesin dan AlatBerat 73 Steadfast Marine Tbk KPAL Mesin dan AlatBerat 74 Grand KatrechTbk KRAH Mesin dan AlatBerat 75 Astra Internasional Tbk ASII Otomotif dan Komponen 76 Astra auto Part Tbk AUTO Otomotif dan Komponen 77 Garuda Metalindo Tbk BOLT Otomotif dan Komponen 78 Indo Kordsa Tbk BRAM Otomotif dan Komponen 79 Goodyear Indonesia Tbk GDYR Otomotif dan Komponen 80 Gajah Tunggal Tbk GJTL Otomotif dan Komponen 81 Indomobil Sukses International Tbk IMAS Otomotif dan Komponen 82 Indospring Tbk INDS Otomotif dan Komponen 83 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN Otomotif dan Komponen 84 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA Otomotif dan Komponen 85 Nippres Tbk NIPS Otomotif dan Komponen 86 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS Otomotif dan Komponen
67
87 Selamat Sempurna Tbk SMSM Otomotif dan Komponen 88 Polychem Indonesia Tbk ADMG Tekstil dan Garment 89 Argo Pantes Tbk ARGO Tekstil dan Garment 90 Trisula Textileindustries Tbk BELL Tekstil dan Garment 91 Centex Tbk CNTX Tekstil dan Garment 92 Eratex Djaya Tbk ERTX Tekstil dan Garment 93 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI Tekstil dan Garment 94 Pan Asia Indosyntec HDTX Tekstil dan Garment 95 Indo Rama Synthetic Tbk INDR Tekstil dan Garment 96 Apac Citra Centeretex Tbk MYTX Tekstil dan Garment 97 Pan Brohers Tbk PBRX Tekstil dan Garment 98 Asia Pasific Fibers Tbk POLY Tekstil dan Garment 99 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY Tekstil dan Garment 100 Sri Rejeki Isman Tbk SRIL Tekstil dan Garment 101 Sunson Textile Manufacturee Tbk SSTM Tekstil dan Garment 102 Star Petrochem Tbk STAR Tekstil dan Garment 103 Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO Tekstil dan Garment 104 Trisula International Tbk TRIS Tekstil dan Garment 105 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT Tekstil dan Garment 106 Mega Perintis Tbk ZONE Tekstil dan Garment 107 Sepatu Bata Tbk BATA Alas Kaki 108 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA Alas Kaki 109 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI Kabel 110 Jembo Cabie Company Tbk JECC Kabel 111 KMI and Cable Manufacturing Tbk KBLI Kabel 112 Kabelindo Murni Tbk KBLM Kabel 113 Supreme Cable Manufacturing Tbk SCCO Kabel 114 Voksel Electrik Tbk VOKS Kabel 115 Sat Nusa Persada Tbk PTSN Elektronika 116 Sky Energy Indonesia Tbk JSKY Elektronika
3.Industri Barang Konsumsi
117 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA Makanan dan Minuman 118 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO Makanan dan Minuman 119 Campina Ice Cream Industry Tbk CAMP Makanan dan Minuman 120 Cahaya Kalbar Tbk CEKA Makanan dan Minuman 121 Sariguna Primatirta Tbk CLEO Makanan dan Minuman 122 Delta Djakarta Tbk DLTA Makanan dan Minuman 123 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP Makanan dan Minuman 124 Inti Agri Resources Tbk IIKP Makanan dan Minuman 125 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF Makanan dan Minuman 126 Garudafood Putra PutrI Jaya Tbk GOOD Makanan dan Minuman 127 Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI Makanan dan Minuman 128 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI Makanan dan Minuman 129 Mayora Indah Tbk MYOR Makanan dan Minuman 130 Pratama Abadi Nusa Industri Tbk PANI Makanan dan Minuman 131 Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN Makanan dan Minuman 132 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI Makanan dan Minuman
68
133 Sekar Bumi Tbk SKBM Makanan dan Minuman 134 Sekar Laut Tbk SKLT Makanan dan Minuman 135 Siantar Top Tbk STTP Makanan dan Minuman 136 Ultrajaya Milk Industry Trading Tbk ULTJ Makanan dan Minuman 137 Gudang Garam Tbk GGRM Pabrik Tembakau
138 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP Pabrik Tembakau 139 Bentoel International Tbk RMBA Pabrik Tembakau 140 Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM Pabrik Tembakau 141 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA Farmasi 142 Indofarma Tbk INAF Farmasi 143 Kimia Farma Tbk KAEF Farmasi 144 Kalbe Farma Tbk KLBF Farmasi 145 Merch Farma Tbk MERK Farmasi 146 Phapros Tbk PEHA Farmasi 147 Pyridam Farma Tbk PYFA Farmasi 148 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI Farmasi 149 Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO Farmasi 150 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC Farmasi 151 Akasha Wira International Tbk d.h
Ades Wathers Indonesia Tbk
ADES Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
152 Kino Indonesia Tbk KINO Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
153 Cottonindo Ariesta Tbk KPAS Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
154 Martina Bertho Tbk MBTO Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
155 Mustika Ratu Tbk MRAT Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
156 Mandom Indonesia Tbk TCID Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
157 Unilever Indonesia Tbk UNVR Kosmetik &Barang Keperluan Rumah Tangga
158 Chitose Internasional Tbk CINT Peralatan Rumah Tangga 159 Kedaung Indag Can Tbk KICI Peralatan Rumah Tangga 160 Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI Peralatan Rumah Tangga 161 Integra Indocabinet Tbk WOOD Peralatan Rumah Tangga 162 Hartadinata Abadi Tbk HRTA Sektor Lainnya
69
Lampiran 2
Sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2014-2018.
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Astra International Tbk ASII
2 Astra OtopartsTbk AUTO
3 Sepatu Bata Tbk BATA
4 Indo KordsaTbk BRAM
5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
6 Selamat Sempurna Tbk SMSM
7 Kalbe Farma Tbk KLBF
8 Semen Indonesia (persero) Tbk SMGR
9 Sekar Laut Tbk SKLT
10 Ekadharma International Tbk EKAD
11 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC
12 KMI and Cable Manufacturing Tbk KBLI
13 Supreme Cable Manufacturing Tbk SCCO
70
Lampiran 3
Data Penelitian Laporan Keuangan “Nilai Perusahaan”
Nilai Perusahaan
No Nama
Perusahaan Tahun
Ekuitas Saham
Biasa (Rp)
Jumlah Lembar
Saham yang Beredar
Nilai Buku Per
Lembar Saham
Harga Pasar Per
Lembar Saham
(Rp)
Nilai Buku Per Lembar
Saham PBV
1 ASII 2014 120,324,000 40,483,553,140 0.00297217 7,425 0.00297217 2,498,174.73
2015 126,533,000 40,483,553,140 0.003125541 6,000 0.003125541 1,919,667.67
2016 139,906,000 40,483,553,140 0.003455873 8,275 0.003455873 2,394,474.57
2017 156,329,000 40,483,553,140 0.003861543 8,300 0.003861543 2,149,399.86
2018 167,931,000 40,483,553,140 0.004148129 8,225 0.004148129 1,982,821.65
2 AUTO 2014 10,136,557 4,819,733,000 0.002103137 4,200 0.002103137 1,997,016.84
2015 10,143,426 4,819,733,000 0.002104562 1,600 0.002104562 760,253.20
2016 10,536,558 4,819,733,000 0.002186129 2,050 0.002186129 937,730.57
2017 10,759,076 4,819,733,000 0.002232297 2,060 0.002232297 922,816.27
2018 10,962,358 4,819,733,000 0.002274474 1,470 0.002274474 646,303.28
3 BATA 2014 429,116 1,300,000,000 0.000330089 1,105 0.000330089 3,347,582.02
2015 547,187 1,300,000,000 0.000420913 900 0.000420913 2,138,209.08
2016 557,155 1,300,000,000 0.000428581 790 0.000428581 1,843,292.17
2017 579,309 1,300,000,000 0.000445622 570 0.000445622 1,279,111.00
2018 619,455 1,300,000,000 0.000476504 600 0.000476504 1,259,170.96
4 BRAM 2014 2,221,700 450,000,000 0.004937111 5,000 0.004937111 1,012,738.02
2015 2,681,260 450,000,000 0.005958356 4,680 0.005958356 785,451.56
2016 2,656,897 450,000,000 0.005904216 6,675 0.005904216 1,130,548.07
2017 2,940,856 450,000,000 0.006535236 7,375 0.006535236 1,128,497.88
2018 3,232,637 450,000,000 0.007183638 6,100 0.007183638 849,151.92
5 ICBP 2014 15,039,947 11,661,908,000 0.001289664 13,100 0.001289664 10,157,684.48
2015 16,386,911 11,661,908,000 0.001405166 13,475 0.001405166 9,589,614.32
2016 18,500,823 11,661,908,000 0.001586432 8,575 0.001586432 5,405,211.19
2017 20,324,330 11,661,908,000 0.001742796 8,900 0.001742796 5,106,736.53
2018 21,923,346 11,661,908,000 0.001879911 10,450 0.001879911 5,558,773.79
6 SMSM 2014 1,146,837 5,758,675,440 0.000199149 4,750 0.000199149 23,851,488.08
2015 1,440,248 5,758,675,440 0.000250101 4,760 0.000250101 19,032,310.95
2016 1,580,055 5,758,675,440 0.000274378 980 0.000274378 3,571,714.93
2017 1,828,184 5,758,675,440 0.000317466 1,255 0.000317466 3,953,179.24
2018 2,063,597 5,758,675,440 0.000358346 1,400 0.000358346 3,906,838.64
7 KLBF 2014 9,764,101 46,875,122,110 0.0002083 1,830 0.0002083 8,785,405.66
2015 10,938,286 46,875,122,110 0.000233349 1,320 0.000233349 5,656,763.05
71
2016 12,463,847 46,875,122,110 0.000265895 1,515 0.000265895 5,697,737.83
2017 13,894,032 46,875,122,110 0.000296405 1,690 0.000296405 5,701,658.20
2018 14,577,990 46,875,122,110 0.000310996 1,520 0.000310996 4,887,522.67
8 SMGR 2014 25,002,452 5,931,520,000 0.004215185 16,200 0.004215185 3,843,247.69
2015 27,440,798 5,931,520,000 0.004626267 11,400 0.004626267 2,464,189.81
2016 30,574,391 5,931,520,000 0.005154563 9,175 0.005154563 1,779,976.30
2017 30,439,052 5,931,520,000 0.005131746 9,900 0.005131746 1,929,167.97
2018 31,687,852 5,931,520,000 0.005342282 11,500 0.005342282 2,152,638.14
9 SKLT 2014 153,368 690,740,500 0.000222034 300 0.000222034 1,351,144.42
2015 152,045 690,740,500 0.000220119 370 0.000220119 1,680,908.96
2016 296,151 690,740,500 0.000428744 308 0.000428744 718,377.40
2017 307,570 690,740,500 0.000445276 1,100 0.000445276 2,470,377.92
2018 327,868 690,740,500 0.000474662 1,500 0.000474662 3,160,143.43
10 EKAD 2014 273,199 698,775,000 0.000390968 515 0.000390968 1,317,243.35
2015 291,961 698,775,000 0.000417818 400 0.000417818 957,354.64
2016 592,005 698,775,000 0.000847204 590 0.000847204 696,408.42
2017 662,818 698,775,000 0.000948543 695 0.000948543 732,702.68
2018 725,806 698,775,000 0.001038683 855 0.001038683 823,157.79
11 TSPC 2014 4,132,339 4,500,000,000 0.000918298 2,865 0.000918298 3,119,902.25
2015 4,337,141 4,500,000,000 0.000963809 1,750 0.000963809 1,815,712.45
2016 4,635,273 4,500,000,000 0.001030061 1,970 0.001030061 1,912,508.09
2017 5,082,008 4,500,000,000 0.001129335 1,800 0.001129335 1,593,858.33
2018 5,343,654 4,500,000,000 0.001187479 1,390 0.001187479 1,170,547.02
12 KBLI 2014 940,757 4,007,235,107 0.000234765 139 0.000234765 592,081.44
2015 1,027,362 4,007,235,107 0.000256377 119 0.000256377 464,160.20
2016 1,321,346 4,007,235,107 0.00032974 276 0.00032974 837,023.11
2017 1,786,746 4,007,235,107 0.00044588 426 0.00044588 955,414.01
2018 1,831,002 4,007,235,107 0.000456924 302 0.000456924 660,941.43
13 SCCO 2014 814,393 205,583,400 0.003961375 3,950 0.003961375 997,128.52
2015 922,353 205,583,400 0.004486515 3,725 0.004486515 830,265.81
2016 1,220,421 205,583,400 0.005936379 7,275 0.005936379 1,225,494.53
2017 2,728,227 205,583,400 0.013270658 9,000 0.013270658 678,187.92
2018 2,853,609 205,583,400 0.013880542 8,700 0.013880542 626,776.68
72
Lampiran 4
Data Penelitian Laporan Keuangan “ Kebijakan Dividen”
Kebijakan Dividen
No Nama
Perusahaan Tahun
Dividen Per Lembar Saham
Laba Per Lembar Saham
DPR
1 ASII 2014 216 473.8 0.455888561
2015 177 357.31 0.495368168
2016 168 374.37 0.449753907
2017 185 466.39 0.396663736
2018 60 421.73 0.142271121
2 AUTO 2014 96 180.85 0.530826652
2015 27 66.1 0.408472012
2016 9 86.77 0.103722485
2017 33 114.41 0.288436326
2018 15 85.93 0.174560689
3 BATA 2014 21.78 54.45 0.4
2015 6.45 99.63 0.064739536
2016 23.77 32.49 0.731609726
2017 21.24 41.27 0.514659559
2018 8.71 36.43 0.239088663
4 BRAM 2014 100 381.28 0.262274444
2015 125 339.15 0.36856848
2016 150 575.25 0.260756193
2017 400 672.11 0.595140676
2018 200 286.81 0.697325756
5 ICBP 2014 222 446.62 0.497066858
2015 256 514.62 0.497454432
2016 154 617.45 0.249412908
2017 162 325.55 0.497619413
2018 58 298.83 0.194090285
6 SMSM 2014 125 292.75 0.426985482
2015 185 297.03 0.621424709
2016 65 314.58 0.206624706
2017 62 86.73 0.714862216
2018 30 31.13 0.96370061
7 KLBF 2014 19 44.08 0.431034483
2015 19 42.76 0.444340505
2016 22 49.06 0.448430493
2017 25 51.28 0.487519501
2018 25 38.49 0.649519356
73
8 SMGR 2014 375.34 938.35 0.4
2015 304.91 762.28 0.399997376
2016 304.92 762.3 0.4
2017 135.83 339.54 0.400041232
2018 207.64 351.91 0.590037225
9 SKLT 2014 4 24.56 0.16286645
2015 6 29.55 0.203045685
2016 5 29.88 0.167336011
2017 7 33.45 0.209267564
2018 7 29.39 0.23817625
10 EKAD 2014 9 57.3 0.157068063
2015 10 67.47 0.148214021
2016 32 125.67 0.254635156
2017 18 107.84 0.166913947
2018 30 98.69 0.303982166
11 TSPC 2014 75 128.75 0.582524272
2015 50 115.99 0.431071644
2016 50 119.17 0.419568683
2017 40 120.85 0.330988829
2018 40 93.78 0.426530177
12 KBLI 2014 4 17.49 0.228702115
2015 7 28.79 0.243139979
2016 20 83.43 0.239721923
2017 8 90.22 0.088672135
2018 8 26.16 0.305810398
13 SCCO 2014 150 665.24 0.225482533
2015 225 772.92 0.291103866
2016 300 1,656.22 0.181135356
2017 350 1,310.01 0.267173533
2018 350 958.84 0.365024404
74
Lampiran 5
Data Penelitian Laporan Keuangan “ Kebijakan Hutang”
Kebijakan Hutang
No Nama
Perusahaan Tahun
Total Hutang (Rp)
Total Modal (Rp)
DER
1 ASII 2014 115,705,000 120,324,000 0.961611981
2015 118,902,000 126,533,000 0.939691621
2016 121,949,000 139,906,000 0.871649536
2017 139,317,000 156,329,000 0.89117822
2018 165,394,000 167,931,000 0.984892605
2 AUTO 2014 4,244,369 10,136,557 0.418718999
2015 4,195,684 10,143,426 0.413635787
2016 4,075,716 10,536,558 0.386816644
2017 4,316,218 10,759,076 0.401169952
2018 4,928,255 10,962,358 0.449561582
3 BATA 2014 345,775 429,116 0.80578445
2015 248,071 547,187 0.453356896
2016 247,588 557,155 0.444379033
2017 276,383 579,309 0.47709081
2018 272,044 619,455 0.439166687
4 BRAM 2014 1,612,295 2,221,700 0.72570329
2015 1,596,160 2,681,260 0.595302209
2016 1,320,972 2,656,897 0.497186003
2017 1,184,289 2,940,856 0.402702138
2018 1,370,228 3,232,637 0.423873141
5 ICBP 2014 9,870,264 15,039,947 0.656269866
2015 10,173,713 16,386,911 0.620843855
2016 10,401,125 18,500,823 0.562197963
2017 11,295,184 20,324,330 0.55574693
2018 11,896,918 21,923,346 0.542659775
6 SMSM 2014 602,558 1,146,837 0.52540858
2015 779,860 1,440,248 0.54147619
2016 674,685 1,580,055 0.427000959
2017 615,157 1,828,184 0.336485277
2018 729,978 2,063,597 0.35374058
7 KLBF 2014 2,675,166 9,764,101 0.273979755
2015 2,758,131 10,938,286 0.252153857
2016 2,762,162 12,463,847 0.221613921
2017 2,722,208 13,894,032 0.195926424
2018 2,952,879 14,577,990 0.202557348
75
8 SMGR 2014 9,312,214 25,002,452 0.37245203
2015 10,712,321 27,440,798 0.390379354
2016 13,652,505 30,574,391 0.446533996
2017 18,524,451 30,439,052 0.608575162
2018 19,087,911 31,687,852 0.602373143
9 SKLT 2014 178,207 153,368 1.161956862
2015 225,066 152,045 1.480259134
2016 272,089 296,151 0.918750907
2017 328,714 307,570 1.068745326
2018 393,501 327,868 1.20018117
10 EKAD 2014 138,150 273,199 0.50567535
2015 97,730 291,961 0.334736489
2016 110,504 592,005 0.186660586
2017 133,950 662,818 0.202091675
2018 132,038 725,806 0.181919135
11 TSPC 2014 1,460,391 4,132,339 0.35340542
2015 1,947,588 4,337,141 0.449048809
2016 1,950,534 4,635,273 0.420802399
2017 2,352,892 5,082,008 0.46298471
2018 2,296,826 5,343,654 0.429823114
12 KBLI 2014 396,595 940,757 0.421570076
2015 524,438 1,027,362 0.510470506
2016 550,077 1,321,346 0.4163005
2017 1,227,014 1,786,746 0.686731074
2018 1,394,367 1,831,002 0.76153221
13 SCCO 2014 841,615 814,393 1.033426122
2015 850,792 922,353 0.922414737
2016 1,229,515 1,220,421 1.007451527
2017 1,280,593 2,728,227 0.469386528
2018 1,388,525 2,853,609 0.486585583
76
Lampiran 6
Data Penelitian Laporan Keuangan “ Profitabilitas”
No Nama
Perusahaan Tahun
Laba Bersih Setelah Pajak (Rp)
Total Modal (Rp) ROE
1 ASII 2014 22,125,000 120,324,000 0.183878528
2015 15,613,000 126,533,000 0.123390736
2016 18,302,000 139,906,000 0.130816405
2017 23,165,000 156,329,000 0.14818108
2018 21,517,000 167,931,000 0.128130006
2 AUTO 2014 956,409 10,136,557 0.094352451
2015 322,701 10,143,426 0.031813807
2016 483,421 10,536,558 0.045880353
2017 547,781 10,759,076 0.050913387
2018 446,188 10,962,358 0.040701827
3 BATA 2014 70,781 429,116 0.164946075
2015 129,519 547,187 0.236699702
2016 42,232 557,155 0.075799374
2017 53,654 579,309 0.092617239
2018 47,361 619,455 0.076455917
4 BRAM 2014 197,563 2,221,700 0.088924247
2015 184,291 2,681,260 0.068732984
2016 299,617 2,656,897 0.11276952
2017 332,846 2,940,856 0.113179972
2018 148,587 3,232,637 0.045964641
5 ICBP 2014 2,531,681 15,039,947 0.168330447
2015 2,923,148 16,386,911 0.178383101
2016 3,631,301 18,500,823 0.196277809
2017 3,543,173 20,324,330 0.174331602
2018 3,554,297 21,923,346 0.162123838
6 SMSM 2014 421,467 1,146,837 0.367503839
2015 461,307 1,440,248 0.320296921
2016 502,192 1,580,055 0.317831974
2017 555,388 1,828,184 0.303792178
2018 202,022 2,063,597 0.097897991
7 KLBF 2014 2,122,678 9,764,101 0.217396154
2015 2,057,694 10,938,286 0.188118504
2016 2,350,885 12,463,847 0.188616324
2017 2,453,251 13,894,032 0.176568688
2018 1,833,646 14,577,990 0.125781812
77
8 SMGR 2014 5,573,577 25,002,452 0.222921216
2015 4,525,441 27,440,798 0.164916523
2016 4,535,037 30,574,391 0.148327959
2017 2,043,026 30,439,052 0.067118582
2018 2,069,320 31,687,852 0.065303259
9 SKLT 2014 16,481 153,368 0.107460487
2015 20,067 152,045 0.131980664
2016 20,646 296,151 0.069714436
2017 22,971 307,570 0.074685437
2018 20,298 327,868 0.061909061
10 EKAD 2014 40,756 273,199 0.149180634
2015 47,040 291,961 0.16111741
2016 90,686 592,005 0.153184517
2017 76,196 662,818 0.114957651
2018 70,886 725,806 0.097665216
11 TSPC 2014 584,293 4,132,339 0.141395224
2015 529,219 4,337,141 0.122020243
2016 545,494 4,635,273 0.117683252
2017 557,340 5,082,008 0.109669249
2018 435,645 5,343,654 0.081525675
12 KBLI 2014 70,080 940,757 0.074493201
2015 115,371 1,027,362 0.112298294
2016 334,339 1,321,346 0.253029108
2017 358,974 1,786,746 0.200909363
2018 99,717 1,831,002 0.054460345
13 SCCO 2014 137,619 814,393 0.168983525
2015 159,120 922,353 0.172515295
2016 340,594 1,220,421 0.279079105
2017 269,730 2,728,227 0.098866407
2018 197,336 2,853,609 0.069153132
78
Lampiran 7
Hasil Analisis
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Kebiakan Dividen
(DPR) (X1)
65 ,065 ,964 ,36521 ,179420
Kebijakan Hutang
(DER) (X2)
65 ,182 1,480 ,56530 ,278931
Profitabilitas (ROE)
(X3)
65 ,032 ,368 ,13975 ,073431
Nilai Perusahaan
(PBV) (Y)
65 464160,20
0
23851488,08
2
3006186,024
56
3972953,755223
Valid N (listwise) 65
Sumber : data diolah 2020
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 65
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,61413144
Most Extreme Differences Absolute ,078
Positive ,078
Negative -,076
Test Statistic ,078
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : data diolah 2020
79
Uji Multikolinieritas
Tabel 4.3
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (DPR)
(X1)
,945 1,058
(DER)
(X2)
,942 1,061
(ROE)
(X3)
,997 1,003
a. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber : data diolah 2020
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Glajer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,761 ,225 3,383 ,001
(DPR) -,075 ,085 -,112 -,881 ,382
80
(X1)
(DER)
(X2)
,011 ,095 ,014 ,112 ,911
(ROE)
(X3)
,165 ,083 ,245 1,982 ,052
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber : data diolah 2020
Uji Autokorelasi
Hasil Uji Auto Korelasi Nilai Perusahaan
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,691a ,477 ,451 ,44370 1,440
a. Predictors: (Constant), kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas
b. Dependent Variable: nilai perusahaan
Sumber : data diolah 2020
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,355 ,395 43,904 ,000
(DPR)
(X1)
,689 ,149 ,423 4,618 ,000
(DER)
(X2)
,129 ,167 ,071 ,772 ,443
(ROE)
(X3)
,962 ,146 ,588 6,585 ,000
a. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber : data diolah 2020
81
Koefisien determinasi (R^2)
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,691a ,477 ,451 ,44370 1,440
a. Predictors: (Constant), kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas
b. Dependent Variable: nilai perusahaan
Sumber : data diolah 2020
Uji t
Tabel 4.8
Uji Siginikasi Secara Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,355 ,395 43,904 ,000
(DPR)
(X1)
,689 ,149 ,423 4,618 ,000
(DER)
(X2)
,129 ,167 ,071 ,772 ,443
(ROE)
(X3)
,962 ,146 ,588 6,585 ,000
b. Dependent Variable: (PBV) (Y)
Sumber : data diolah 2020
84
BIOGRAFI PENULIS
Nurfadilla Mubaraq panggilan Dila lahir di Bulukumba
pada tanggal 17 Mei 1998 dari pasangan suami istri
Bapak Umar dan Ibu Halmina. Peneliti adalah anak ke
empat dari 4 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat
tinggal di Jalan Sultan Alauddin 2 No 109, Kelurahan
Mangasa, Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Pendidikan yang telah ditempuh yaitu SDN 30 Gattareng lulus tahun 2010, MTS
Al- Huda Mannaungi lulus tahun 2013, SMA Negeri 8 Bulukumba lulus tahun
2016, mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Manajemen dikampus Universitas
Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan
skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswi program studi S1
Manajemen dikampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Semasa kuliah,
penulis aktif pada Kelompok Studi Pasar Modal Unismuh Makassar.