Anamnesis• KU : Berak encer• AT : Dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Frekuensi 6 kali, ampas (+), lendir (-), darah (-)Demam (+) sejak 3 hari yll, kejang (-), menggigil (-)Batuk (-), lendir (-), sesak (-)Muntah (+), frekuensi 5 kali sejak 2 hari SMRS, isi sisa makanan dan air, tidak menyemprot, darah (-).Anak malas makan dan minum.BAK : kesan cukup.Riwayat kontak dengan penderita diare (-)
Pemeriksaan Fisis•KU : SS, GB, CM•Tanda vital : T 90/60 mmHg, N 112 x/i, P
34 x/i, S 38,2OC•Mata cekung (+), bibir kering (+), turgor
baik. Skor dehidrasi : 11•Paru : BP vesikuler, ronkhi -/-, Wh -/-•Jantung : BJ I/II murni reguler, bising (-)•Abdomen : Peristaltik (+), kesan
meningkat. H/L ttb
Pemeriksaan Tambahan• Darah Rutin :
▫ WBC 5.68 [10^3/ul]▫ RBC 3.92 [10^6/uL]▫ HGB 10.0 [g/dl]▫ HCT 30.2 [%]▫ MCV 77.0 [fL]▫ MCH 25.5 [pg]▫ MCHC 33.1 [g/dl]▫ PLT 272 [10^3/uL]▫ MPV 9.0 [fL]▫ NEUT 0.47* [10^3/uL] 8.2*
[%]▫ LYMPH 4.26* [10^3/uL]
75.o* [%]▫ MONO 0.76* [10^3/uL] 13.4*
[%]▫ EO 0.01 [10^3/uL] 0.2 [%]▫ BASO 0.18 + [10^3/uL] 3.2
+ [%]
• Elektrolit :▫ Kalium 135 mmc▫ Natrium 3.58 mmc▫ Klorida 112 mmc
• Analisa Feses :▫ Makroskopis :
Konsistensi : Encer Warna : Kuning Muda Lendir : (-) Darah : (-)
▫ Mikroskopis : Eritrosit : 0-1 Leukosit : 4-5 Amoeba : (-) Telur cacing : tidak ditemukan Cacing : tidak ditemukan Bakteri : (+1)
• LAB BIKA :▫ Leukosit : +3
Definisi
•Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri shigella
•Lokasi lesi : sigmoid & rektum
Etiologi
•Organisme penyebab : basil disentri, genus shigella, gram-negatif bakteri, non motil
•4 jenis Shigella & 50 serotipe▫S. dysenteriae (yang memunculkan gejala
paling parah)▫S. flexneri▫S. boydii▫S. sonnei (gejala sedang)
Epidemiologi
•Sumber infeksi : ▫Pasien▫Carrier
•Rute transmisi :▫Fecal-oral▫Person-to-person contact
Manifestasi Klinis• Masa tunas berlangsung antara 7 jam sampai 7 hari• Lama gejala bisa sampai 4 minggu• Fase awal : nyeri perut bawah, diare, demam hingga
400 C, selanjutnya diare berkurang tapi masih mengandung darah dan lendir, tenesmus, dan nafsu makan menurun.
• Bentuk klinis yang lebih berat (S. dysentriae):• timbul mendadak,• feses seperti air dengan lendir dan darah, • muntah-muntah,• suhu badan sub-normal
• dehidrasi, (timbul rasa haus, kulit kering & dingin, turgor kulit berkurang)
• renjatan septik,• sianosis, • ekstremitas dingin,• viskositas darah meningkat
Pemeriksaan Tambahan
•Laboratorium : ▫Darah :
WBC Count meningkat, neutrofil meningkat▫Feses :
Pem. makroskopis Pem. Mikroskopis : WBC, RBC, pus cells,
melihat ada tidaknya parasit Kultur bakteri
▫Sigmoidoskop : Ulkus, luka, polip
Differensial Diagnosis
•Diare akut :▫Disentri amoebik :
E. hystolitica Feses : merah kecokelatan, seperti selai Flask-shaped ulcer, trophozoit Amoeba
▫Enteritis : Disebabkan oleh E. coli, salmonella, diare
karena virus▫Intussusepsi :
feses berbentuk jelly, massa abdominal, dan tidak ada demam
•Diare kronik :▫Karsinoma kolon & rektal :
Tidak ada terapi jangka panjang, dan penurunan berat badan
▫Ulkus kolitis non spesifik : Tidak ada terapi jangka panjang, kultur feses negatif, Sigmoidoskop : hemorrhage, ulkus,
▫Schistomiasis Japonica kronik : Adanya kontak dengan penyakit Hepatomegali dan splenomegali Ditemukan telur schistomiasis japonica
Pengobatan • Koreksi & pengaturan cairan dan elektrolit• Pengaturan diet :
▫ Diet lunak tinggi kalori & protein untuk mencegah malnutrisi▫ Dosis tunggal vitamin A, pada anak yg diduga mengalami
defisiensi• Antibiotik :
▫ Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari
▫ Alternatif yang dapat diberikan : Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
• Sanitasi