BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBlok Tumbuh Kembang dan Geriatri adalah blok
XIX pada semester 6 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.Pada
kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang
memaparkan kasus mengenai Gizi Buruk.
1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan
tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok
tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat
menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario kasus mengenai
Gizi Buruk.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran
tutorial.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor: dr. Yesi Astri M.KesWaktu: Selasa, 17 Juni 2014 (Tutorial
Ke-1) Kamis, 19 Juni 2014 (Tutorial Ke-2) Moderator: Ridwan
PermanaSekretaris Meja: Anisa PenidariaSekretaris Papan: Perda
AnggrainiRule Tutorial: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan. 2. Semua
anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat. 3. Berbicara yang
sopan dan penuh tata krama.
2.2 Skenario
Ani, anak perempuan usia 18 bulan, dibawa ibunya ke Poli anak
RSMP dengan keluhan muntah dan BAB cair sejak 3 hari yang lalu.
Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair, jumlah setiap
kali BAB sekitar gelas belimbing. BAB tidak disertai lendir dan
darah. Ani juga mengalami muntah dengan frekuensi 2 kali sehari
banyaknya sekitar 1-3 sendok makan. Satu bulan yang lalu Ani
mengalami demam tidak terlalu tinggi, turun naik, disertai batuk
dan pilek. Ani tidak mengalami sesak nafas. Berat badan Ani tidak
mengalami kenaikan sejak berusia 16 bulan. Berat badan tertinggi
pada saat usia 1 tahun 4 bulan yaitu 6 Kg. Ani diberi ASI eksklusif
hanya sampai usia 2 bulan, selanjutnya ASI + susu formula 3 kali
sehari sebanyak 2 sendok takar dalam air 60 ml, makanan pendamping
ASI usia 8 bulan sampai dengan sekarang (sekarang Ani makan nasi 3
x 1 sdm/hari dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk, susu
formula 100 ml/hari, cemilan (snack, wafer, kerupuk, the gelas),
air putih. Ani pernah dibawa berobat ke Puskesmas, namun tidak ada
perubahan. Saat ini Ani sudah bisa duduk namun dengan berpegangan,
dapat menggapai benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka
menangis bila bertemu dengan orang asing. Riwayat Kehamilan dan
persalinan : Ani anak pertama dari ibu usia 22 tahun. Selama hamil
ibu sehat dan periksa hamil teratur ke bidan. Lahir spontan pada
kehamilan 40 minggu. Segera setelah lahir langsung menangis, skor
APGAR 1 menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir 3000 gram.
Panjang badan lahir 48 cm. Lingkar kepala lahir 33 cm. Riwayat
imunisasi: BCG 1 kali, DPT 1 kali, Polio 1 kaliPemeriksaan fisik:
Keadaan umum : tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 5 kg,
panjang badan 71 cm, lingkaran kepala 45 cmTanda vital: HR: 112 x/
menit, RR:32x/menit, T: 37,5CKeadaan spesifik : Kepala : Wajah
dismorfik tidak ada Wajah seperti orang tua Rambut kepala tipis
warna merah kekuningan mudah dicabut Kontak mata baik Melihat dan
menangis kepada pemeriksa Menoleh ketika dipanggil namanyaThoraks:
iga gambang (piano sign)Abdomen: cekung Genitalia: baggy pants
(+)Ekstremitas: Edema tidak ada Tidak ada kelainan anatomi pada
kedua tungkai dan kakiKulit: kelainan kulit (dermatosis) tidak
adaStatus neurologikus: Gerakan normal, kekuatan 4 Reflex
fisiologis normal Klonus dan tonus normal Tidak ada gerakan yang
tidak terkontrolReflekspatologis (-)
2.3 Data Seven Jump2.3.1 Klarifikasi istilah1. Muntah:
Pengeluaran isi lambung melalui mulut.2. Konsistensi tinja :
Tingkat kepadatan atau bentuk tinja dominan3. Batuk : Refleks
fisiologis untuk mengeluarkan benda asing pada saluran pernapasan
orang sehat maupun sakit4. Sesak Napas : Perasaan sulit bernapas
ditandai dengan napas yang pendek5. Apatis: Keadaan kesadaran yang
segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak
acuh.6. Iga gambang: Tulang rusuk menonjolpiano sign7. Asi
eksklusif : ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain.8. Baggy pants: Kulit keriput, jaringan lemak
subkutis sangat sedikit sampai tidak ada seperti memakai selana
longgar9. Dermatosis : Penyakit kulit yang tidak ditandai adanya
peradangan10. Demam: Peningkatan suhu tubuh di atas normal11.
Klonus : Rangkaian kontraksi otot volunter yg pergantian sangat
cepat12. Tonus : Kontraksi otot yg ringan dan terus menerus yang
pada otot-otot rangka membantu dalam mempertahankan postur dan
pengembalian darah ke jantung13. APGAR skor : Sebuah metode
sederhana secara cepat untuk menilai keadaan bayi baru lahir
setelah kelahiran.
2.3.2 Identifikasi Masalah1. Ani, anak perempuan usia 18 bulan,
dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan keluhan muntah dan BAB cair
sejak 3 hari yang lalu. Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan
konsistensi cair, jumlah setiap kali BAB sekitar gelas belimbing.
BAB tidak disertai lendir dan darah. Ani juga mengalami muntah
dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya sekitar 1-3 sendok
makan.2. Satu bulan yang lalu Ani mengalami demam tidak terlalu
tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek. Ani tidak mengalami
sesak nafas3. Berat badan Ani tidak mengalami kenaikan sejak
berusia 16 bulan. Berat badan tertinggi pada saat usia 1 tahun 4
bulan yaitu 6 Kg4. Ani diberi ASI eksklusif hanya sampai usia 2
bulan, selanjutnya ASI + susu formula 3 kali sehari sebanyak 2
sendok takar dalam air 60 ml, makanan pendamping ASI usia 8 bulan
sampai dengan sekarang (sekarang Ani makan nasi 3 x 1 sdm/hari
dengan lauk hanya kecap manis dan kerupuk, susu formula 100
ml/hari, cemilan (snack, wafer, kerupuk, the gelas), air putih. Ani
pernah dibawa berobat ke Puskesmas, namun tidak ada perubahan. 5.
Saat ini Ani sudah bisa duduk namun dengan berpegangan, dapat
menggapai benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka menangis
bila bertemu dengan orang asing. 6. Riwayat Kehamilan dan
persalinan : Ani anak pertama dari ibu usia 22 tahun. Selama hamil
ibu sehat dan periksa hamil teratur ke bidan. Lahir spontan pada
kehamilan 40 minggu. Segera setelah lahir langsung menangis, skor
APGAR 1 menit 9 dan 5 menit 10. Berat badan lahir 3000 gram.
Panjang badan lahir 48 cm. Lingkar kepala lahir 33 cm. Riwayat
imunisasi: BCG 1 kali, DPT 1 kali, Polio 1 kali7. Pemeriksaan
fisik: Keadaan umum : tampak kurus, apatis, cengeng, berat badan 5
kg, panjang badan 71 cm, lingkaran kepala 45 cmTanda vital: HR: 112
x/ menit, RR:32x/menit, T: 37,5C8. Keadaan spesifik : Kepala :
Wajah dismorfik tidak ada Wajah seperti orang tua Rambut kepala
tipis warna merah kekuningan mudah dicabut Kontak mata baik Melihat
dan menangis kepada pemeriksa Menoleh ketika dipanggil
namanyaThoraks: iga gambang (piano sign)Abdomen: cekung Genitalia:
baggy pants (+)Ekstremitas: Edema tidak ada Tidak ada kelainan
anatomi pada kedua tungkai dan kakiKulit: kelainan kulit
(dermatosis) tidak adaStatus neurologikus: Gerakan normal, kekuatan
4 Reflex fisiologis normal Klonus dan tonus normal Tidak ada
gerakan yang tidak terkontrolReflekspatologis (-)
2.3.3 Analisis Masalah1. Ani, anak perempuan usia 18 bulan,
dibawa ibunya ke Poli anak RSMP dengan keluhan muntah dan BAB cair
sejak 3 hari yang lalu. Frekuensi BAB 3 kali sehari dengan
konsistensi cair, jumlah setiap kali BAB sekitar gelas belimbing.
BAB tidak disertai lendir dan darah. Ani juga mengalami muntah
dengan frekuensi 2 kali sehari banyaknya sekitar 1-3 sendok
makan.a) Bagaimana hubungan usia, jenis kelamain dengan keluhan BAB
cair?Jawab :Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2
tahun. Hasil analisa lanjut SDKI (1995) didapatkan bahwa umur
balita 12-24 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali
dibandingkan anak umur 25-59 bulan. Kejadian diare pada anak
laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.(Simatupang, 2004).
b) Apa makna muntah 1-3 sendok, BAB cair sejak 3 hari yll,
frekuensi 3 kali sehari dengan konsistensi cair, jumlah bab gelas
belimbing, tidak ada dara dan lendir?Jawab :Banyaknya cairan yang
keluar dari tubuh Ani.BAB cair + muntah= ( gelas belimbing x 3) +
(3 sendok makan x 2)= 200- 210 ml/ hari
Makna tidak ada darah dan lendir untuk menyingkirkan diagnosis
disentri.
c) Apa etiologi muntah dan BAB cair?Jawab :Penyebab muntah
menurut buku ajar anak gatroenterologi- hepatologi IDAI : 2012
adalah , 1. Obstruksi1. Stenosis pilorus1. Antral web1.
Intusuepsi1. Volvulus2. Non Obstruksi1. RGE1. Intoleransi Laktosa1.
CMPSE1. Gastroenteritis1. NEC3. Sistem Syaraf Pusat1. Meningitis1.
Ensefalitis1. Peningkatan Tekanan Intra Kranial4. Ganguan Organ
Lain1. Infeksi Saluran Pernafasan1. Infeksi saluran pencernan1.
Infeksi Saluran Kemih1. Hepatitis1. Gangguan Metabolik5. Non
Organik 1. Tekhnik Makan1. Erofologi1. Motion Sickness Penyebab
Diare menurut buku ajar pediatik Nelson : 2012 meliputi :INFEKSI0.
Golongan Bakteri1. Aeromonal1. Bacilus1. Escheria Coli1. Vibrio
Cholera1. Shigella1. Salmonella2. Golongan Virus1. Astovirus1.
Enteric adenovirus1. Rotavirus1. Corona Virus3. Golongan Parasit1.
Balantidium coli1. Blastocytis Hominis1. Giardia Lamblia1.
Entamoeba Histolitica
NONINFEKSI1. Defek anatomis1. Malrotasi1. Penyakit Hirchsprug1.
Bowel Syndrome1. Atrofi microvili1. Defisiensi disakarida1.
Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi
laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Malabsorbsi lemak Malabsorbsi protein1.
Penyakit Cheliac1. Keracunan Makanan1. Neoplasma1. Factor makanan :
makanan basi, beracun, alergi terhadap makanand) Bagaimana
patofisiologi muntah dan BAB cair?Jawab :Muntah pada kasus
ini:Diarelambung turut teriritasi akibat gangguan keseimbangan asam
basa dan elektrolitmuntah(Hassan, Rusepno dan Alatas, Husein:2007,
285)
Gizi buruk atrofi vili usus sel epitel usus diganti dengan
enterosit yang belum matang tidak bisa mengabsorpsi cairan dan
makanan dengan baik peningkatan tekanan koloid usus
hiperperistaltik usus diare (IDAI, 2012)
e) Bagaimana klasifikasi feses?Jawab :
Tipe 1 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk bulat-bulat kecil
seperti kacang, sangat keras, dan sangat sulit untuk dikeluarkan.
Biasanya ini adalah bentuk tinja penderita konstipasi kronis. Tipe
2 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk sosis,permukaanya
menonjol-nonjol dan tidak rata, dan terlihat seperti akan terbelah
menjadi berkeping-keping. Biasanya tinja jenis ini dapat menyumbat
WC, dapat menyebabkan ambeien, dan merupakan tinja penderita
konstipasi yang mendekati kronis. Tipe 3 Tinja ini mempunyai ciri
berbentuk sosis, dengan permukaan yang kurang rata, dan ada sedikit
retakan. Tinja seperti ini adalah tinja penderita konstipasi
ringan. Tipe 4 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk seperti sosis
atau ular. Tinja ini adalah bentuk tinja penderita gejala awal
konstipasi. Tipe 5 Tinja ini mempunyai ciri berbentuk seperti
bulatan-bulatan yang lembut, permukaan yang halus, dan cukup mudah
untuk dikeluarkan. Ini adalah bentuk tinja seseorang yang ususnya
sehat. Tipe 6 Tinja ini mempunyai ciri permukaannya sangat halus,
mudah mencair, dan biasanya sangat mudah untuk dikeluarkan.
Biasanya ini adalah bentuk tinja penderita diare. Tipe 7 Tinja
mempunyai ciri berbentuk sangat cair (sudah menyerupai air) dan
tidak terlihat ada bagiannya yang padat. Ini merupakan tinja
penderita diare kronis. Ada 7 tipeTipe 1 dan 2 menunjukkan
konstipasiTipe 3 dan 4 menunjukkan feses normalTipe 5, 6, dan 7
menunjukkan diarrePada kasus kemungkinan menunjukkan BAB cair tipe
6
2. Satu bulan yang lalu Ani mengalami demam tidak terlalu
tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek. Ani tidak mengalami
sesak nafas.a) Apa makna 1 bulan yang lalu demam tidak terlalu
tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek tidak mengalami sesak
nafas?Jawab :Ani mengalami demam tidak terlalu tinggi, turun naik,
disertai batuk dan pilek menandakan bahwa Ani sudah mengalami
infeksi saluran pernapasan atasAni tidak mengalami sesak nafas
menandakan bahwa ani tidak mengalami gangguan saluran pernafasan
bawah dan tidak adanya gangguan sirkulasi.
b) Apa hubungan keluhan 1 bulan yang lalu demam tidak terlalu
tinggi, turun naik, disertai batuk dan pilek tidak mengalami sesak
nafas dgn keluhan utama?Jawab :Hubungannya keluhan saat ini dengan
keluhan 1 bulan yang lalu adalah menunjukan bahwa ani rentan
mengalami infeksi. Infeksi yang terjadi dapat berulang akibat
keadaan malnutrisi. Hal ini dikaitkan jika seorang anak mengalami
malnutrisi maka defisit kebutuhan energi anak akan didapatkan dari
pemecahan cadangan lemak, jika pemecahan cadangan lemak sudah
dilakukan namun masih terjadi defisit kebutuhan maka tubuh akan
berkompensasi dengan melakukan pemecahan protein (Glukoneogenesis).
Pemecahan protein ini akan berhubungan dengan pembentukan
imunoglobulin dan sistem imun anak, karena sistem imun berasal dari
protein ,oleh karena itu sistem imun pada anak malnutrisi lebih
rendah dan rentan mengalami infeksi dan infeksi berulang.
c) Apa etiologi demam, batuk dan pilek?Jawab :Etiologi demam a.
Factor infeksi : infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. b.
Factor non infeksi : factor lingkungan, penyakit autoimun,
keganasan, pemakaian obat-obatan
Batuk:a. Infeksi (virus, rdg paru, tbc dll )b. Mekanis (asap
rokok, debu)c. Perubahan suhu badand. Rangsangan kimia (bau ,
gas)e. Penyakit jantungf. Inflamasi pada saluran pernapasan
Pilek:a. Mikroorganisme (infeksi),b. Inhalasi gas toksik,c. Debu
(alergi).
d) Bagaimana patofisiologi demam, batuk dan pilek?Jawab :Asupan
nutrisi kurangintake makanan menurun metabolism meningkat kebutuhan
kalori meningkat dan pembentukan sel imun menurunsistem imun
menjadi rendah sehingga semakin mudah terjadinya infeksi demam,
batuk dan pilek
3. Berat badan Ani tidak mengalami kenaikan sejak berusia 16
bulan. Berat badan tertinggi pada saat usia 1 tahun 4 bulan yaitu 6
Kg.a) Mengapa ani tidak mengalami kenaikan BB sejak usia 16
bulan?Jawab :Kemungkinan telah mengalami gagal tumbuh
(failure-to-thrive), Hal ini dapat dilihat dari BB Ani yang berada
dibawah persentil -3 (severely wasted).Adapun kebutuhan dasar yang
dibutuhkan untuk kembang anak antara lain ASUH, ASIH, dan ASAH.
Pada kasus, aspek ASUH ( intake makanan, ketersediaan makanan di
rumah) yang mendominasi penyebab failure-to-thrive yang dialami
Ani. (Tumbuh Kembang Anak dan Remaja IDAI, 2002)
b) Berapa BB normal pada anak usia 16 bulan?Jawab :BB/umur= -3
sd (gizi buruk)BB normal= 9.8 kg.PB/umur= antara (-2)-(-3)PB
normal=79cm
c) Apa makna BB usia 1 tahun 4 bulan yaitu 6 kg?Jawab :Severely
wasted
d) Bagaimana hubungan ani tidak mengalami kenaikan BB dengan
keluhan utama?Jawab :Keluhan diare akan memperparah status gizi
yang dialami Ani, Kondisi ini menyebabkan Ani tidak mengalami
kenaikan BB. Diare juga bisa menyebabkan Ani mengalami dehidrasi
dan penurunan berat badan.
4. Ani diberi ASI eksklusif hanya sampai usia 2 bulan,
selanjutnya ASI + susu formula 3 kali sehari sebanyak 2 sendok
takar dalam air 60 ml, makanan pendamping ASI usia 8 bulan sampai
dengan sekarang (sekarang Ani makan nasi 3 x 1 sdm/hari dengan lauk
hanya kecap manis dan kerupuk, susu formula 100 ml/hari, cemilan
(snack, wafer, kerupuk, the gelas), air putih. Ani pernah dibawa
berobat ke Puskesmas, namun tidak ada perubahan. a) Apa makna ani
hanya di beri ASI eksklusif sampai usia 2 bulan?Jawab :ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih
tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. (Depkes RI,
2004)Berdasarkan definisi diatas tindakan ibu Ani tidak tepat
karena ASI ekslusif seharusnya diberiakan sampai usia 6 bulan dan
hanya ASI saja yg diberikan karena produksi ASI pada periode
tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang
sehat. Apabila pada periode ini bayi dipaksa menerima makanan
selain ASI, maka timbul gangguan kesehatan pada bayi, seperti
diare, alergi dan lain sebagainya.Pada kasus ini Ani hanya ASI
sampai 2 bulan dan sudah mendapat susu formula jadi tindakan ibu
Ani tidak tepat dalam pengasuhan anak.
b) Apakah tindakan pemberian ASI dan susu formula setelah usia 2
bulan di benarkan?Jawab :Tidak dibenarkan karena Apabila pada
periode ini bayi dipaksa menerima makanan selain ASI, maka timbul
gangguan kesehatan pada bayi, seperti diare, alergi dan lain
sebagainya.
c) Apa kandungan dan manfaat ASI?Jawab :Komposisi Taurin, DHA
dan AA pada ASI Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang
terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan
berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan
Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan
sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat
mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping
itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi
pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam
linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).Keunggulan dan manfaat ASI1.
Aspek GiziManfaat Kolostrum Kolostrum mengandung zat kekebalan
terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi
tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum
mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat
dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu
kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.2. Aspek
Imunologik ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas
kontaminasi. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI
kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat
melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran
pencernaan. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan
komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran
pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri
(E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300
kali lebih banyak daripada susu sapi. Sel darah putih pada ASI pada
2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam
yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi
jaringan payudara ibu. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang
mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus
bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna
untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.3. Aspek
Psikologik Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan
meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya
akan meningkatkan produksi ASI. Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan
dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi
tersebut. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang
ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi
merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu
yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan
untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan
kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang
diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18
bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point
lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang
tidak diberi ASI.5. Aspek Neurologis Dengan menghisap payudara,
koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada
bayi baru lahir dapat lebih sempurna.6. Aspek Ekonomis Dengan
menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan
peralatannya.7. Aspek Penundaan Kehamilan Dengan menyusui secara
eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat
digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal
sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
d) Bagaimana criteria ASI eksklusif dan kriteria makanan
pendamping ASI?Jawab :Kriteria pemberian asi Eksklusif adalah :1.
Pemberia Asi diberikan selama 6 bulan tanpa makanan pendamping1.
ASI diberikan kepada anak sesuai dengan permintaan anak ( ASI Based
on Demand )1. ASI diberikan kepada semua bayi yang cukup bulan
(Aterm) dan sehat1. Bayi premature berisiko rendah yang tidak
memiliki masalah pernafasan juga harus diberikan ASI
Kriteria makanan pendamping ASIUsia 5 bulan merupakan usia
peralihan tahap pertama dalam pengaturan makanan bayi. Memasuki
usia 5 bulan ASI tetap menduduki tempat yang penting sebagai
makanan anak, akan tetapi memasuki usia 5 bulan kebutuhan akan
berbagai zat gizi menjadi semakin banyak oleh karena tubuh bayi
semakin besar. Memasuki usia 5 bulan produksi ASI sering juga sudah
memperlihatkan tanda-tanda akan berkurang. Karenanya mulai usia 5
bulan kepada bayi harus sudah diberikan makanan lain sebagai
pendamping ASI ( Kardiati :1985)Pemberian makanan tambahan yang
tidak mengikuti tahapan tertentu biasanya berpengaruh buruk
terhadap kesehatan bayi. Pemberian makanan sebelum waktunya
biasanya mengakibatkan bayi berak mencret.Pada prinsipnya pemberian
makanan tambahan ditujukan untuk :a. Mencukupi kebutuhan gizi
karena kekurangan ASI akibat ASI tidak keluar atau gangguan
lainnya.b. Memenuhi kebutuhan bayi yang semakin meningkat dengan
bertambahnya umur, berat badan dan aktifitas bayi.c. Untuk
memberikan serat makanan sebagai pelancar defeksi (BAB) pada bayi
yang menderita konstipasi (Hardinsyah Drajad Martianto, 1992).Pada
sekitar bayi usia 6 bulan, lambung bayi sudah mulai siap makanan
dewasa. Bayi yang baru lahir belum memiliki semua enzim yang
diperlukan untuk mencerna makanan lain selain ASI. Sebagai contoh
usus halus hanya mengandung sedikit emilase yang diperlukan untuk
mencerna karbohidrat atau zat tepung. Pada usia 5-6 bulan bayi
sudah mulai dapat mencerna makanan ( King, dalam Winarno :
1987).
e) Bagaimana nutrisi yang diberikan pada ani?Jawab :( Jadwal
pemberian makanan dan makanan tambahan pada bayi berdasarkan Ikatan
Dokter Anak Indonesia )Waktu Pemberian0-6 bulan 6-7 Bulan7-9 Bulan
0. ulan>12 Bulan
06.00ASI on demandASIASI/PASIASI/PASIASI/PASI
08.00ASI on demandBubur SusuBubur menuu Nasi TimNasi Tim Menuju
Makanan KeluargaMakanan Keluarga
10.00ASI on demandBuah segar dan BiskuitBuah segar / BiskuitBuah
Segar / BiskuitSnack
12.00ASI on demandASIBubur Menuju Nasi TIMNasi TIM Menuju
Makanan KeluargaMakanan Keluarga
14.00ASI on demandASIASI/PASIASI/PASI
16.00ASI on demandBuah Segar/ BiskuitBuah Segar / BiskuitBuah
Segar/ BiskuitSnack
18.00ASI on demandBubur SusuBubur Menuju nasi timNasi TIM Menuju
makanan KeluargaMakanan Keluarga
f) Mengapa ani tidak mengalami perubahan setelah berobat di
Puskesmas?Jawab :Maknanya kemungkinan dipuskesmas itu hanya
mengobati gejala symptonnya saja sedangkan gizi buruk nya tidak
diobati itu lah yang menyebabkan tidak ada perubahan pada ani.
g) Berapa kalori yang di dapatkan ani dari makanan yang
diberikan selama ini?jawab :Kalori nasi 3 x 1 sdm/hari = 13
kaloriKalori kecap manis = 46 kaloriKalori kerupuk = 79 kalori
Kalori susu formula 100 ml/hari = 24 kaloriKalori teh gelas = 80
kalori Jadi jumlah kalori yang didapatkan ani dari makanan yang
diberikan selama ini adalah 286 kalori
Usia: 18 bulanBB sekarang: 5kgPB sekarang: 71cmBB/U= -3 sd gizi
burukPB/U= -3 sd gizi buruk
BB ideal= BB/PB= 8,5kg
BB menurut umur: -3sd=BB sekarang/BB normal=5,0/10,2x100%=49%
malnutrisi berat
PB menurut umur: -3sd=PB sekarang/PB normal=71/81x100%=87%
Kebutuhan nutrisiBB idealx RDA=(8,5x100)-(8,5x120)=850-1020
kalori/hari
Nutrisi yang diberikan pada ani sangat kurang. Dimana nutrisi
yang harus ani dapatkan sekitar 850-1020 kalori/hari sedangkan yang
ani dapatkan hanya 286, sehingga kebutuhan kalori yang tidak
terpenuhi sebanyak 564 kalori/hari sehingga kebutuhan kalori sangat
kurang.
5. Saat ini Ani sudah bisa duduk namun dengan berpegangan, dapat
menggapai benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka menangis
bila bertemu dengan orang asing. a) Bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan bayi usia 18 bulan dari aspek motorik, bahasa, adaptif
dan psikososialnya?Jawab :Motor : lari dengan kaku, duduk di kursi
kecil, naik turun tangga dgn berpegang 1 tangan.Adaptif : membuat
menara dari 4 kubus, meniru coretan, melempar bola dari
botol.Bahasa : 10 kata (rata-rata), memberi nama pada gambar, bisa
menunjuk hidung dsb atau mengidentifikasi bagian tubuh.Social :
makan sendiri, mencari pertolongan jika kesusahan, mengeluh jika
kotor atau basah, mencium orang tua dengan mngerut.(IKA Nelson)b)
Apa makna saat ini ani sudah bisa duduk namun dengan berpegangan,
dapat mengapai benda, belum bisa ngomong papa mama dan suka
menangis bila bertemu orang asing?Jawab :Maknanya ani mengalami
gangguan perkembangan karena pada usia 18 bulan anak seharusnya
sudah bisa berjalan dan pada usia tersebut juga anak sudah dapat
berbicara dengan sederhana (1-2 kata).Ani suka menangis menunjukkan
ani anak yang rewel (anak yang rewel khas pada pasien
malnutrisi).
c) Apa penyebab ani mengalami keterlambatan perkembangan duduk
namun dengan berpegangan, dapat mengapai benda, belum bisa ngomong
papa mama dan suka menangis bila bertemu orang asing?Jawab :1.
Faktor geneticMerupakan modal dasar dalam pencapaian hasil akhir
proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi genetik yang
terkandung dalam ovum yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas
dan kuantitas pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan di negara
berkembang seperti Indonesia selain genetik, faktor lingkungan yang
kurang memadai untuk tumbuh kembang optimal anak, bahkan faktor ini
menyebabkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia balita.2.
Faktor Lingkungan Lingkungan sangat menentukan tercapai tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang kurang baik akan menghambat potensi
bawaan.A. Faktor Lingkungan Prenatala. Gizi ibu waktu hamilGizi Ibu
yang jelek sebelum kehamilan maupun waktu hamil, lebih sering
menghasilkan BBLR, atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat
bawaan, disamping itu, gangguan pertumbuhan otak, anemia, mudah
terkena infeksi, abortus, dan lainnya.b. MekanisTrauma dan cairan
ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi
yang dilahirkan.c. Toksin/zat kimiaMasa organogenesisi sangat peka
terhadap teratogen seperti obat-obatan, ibu perokok, minum alkohol
dan keracunan logam berat menyebabkan cacat bawan.d. EndokrinHormon
yang berperan berupa somatotropin, hormon plasenta, homon tiroid,
insulin, dan peptida dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-like
Growth Factors/IGFs)e. RadiasiRadiasi umur kehamilan