Ny. BH, usia 45 tahun, karyawati bagian keuangan di sebuah
perusahaan, mengeluh ada benjolan sebesar kelereng di payudara
kanan, benjolan tersebut sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
tetapi karena tidak menimbulkan nyeri, tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari dan adanya kesibukan di perusahaan, dia belum sempat
periksa ke dokter. Sejak dua minggu yang lalu benjolan tersebut
mulai terasa nyeri dan ada kesan tambah besar, kulit diatasnya
mulai berwarna merah dan rabaannya juga seperti lebih keras, Ny BH
akhirnya diantar suami berkonsultasi ke RS. Menurut dokter benjolan
tersebut ada kemungkinan kanker payudara dan disarankan melakukan
pemeriksaan penunjang lain.Apa Yang Dimaskud Kanker Payudara
?Kanker payudara adalah tumor ganas yang timbul di payudara. Kanker
payudara adalah penyebab kanker ganas nomor dua bagi kaum perempuan
di Indonesia setelah kanker serviks (Anda dapat baca artikel
mengenai kanker serviksdisini).Ada Berapa Jenis Kanker Payudara
?Kanker payudara ada beberapa jenis, tergantung asal jaringan
pemicu. Namun yang paling dominan hanya dua jenis yaitu :1. Kanker
duktal (ductal carcinoma), yaitu kanker yang berasal dari saluran
air susu. 80% kanker payudara adalah jenis ini.2. Kanker kelenjar
(lobular carcinoma), yaitu kanker dari sel kelenjar yang
memproduksi air susu.Apa Penyebab Kanker Payudara ?Penyebab kanker
payudara belum diketahui dengan pasti, namun faktor turunan/genetik
diperkiraan berperan sangat penting.Apakah Faktor Resiko Terjadi
Kanker Payudara ?Faktor resiko terjadi kanker payudara yang telah
diketahui ialah :1. Usia.Kanker payudara terutama ditemukan pada
usia diatas 50 tahun, dengan bertambahnya usia, resiko terkena
kanker payudara semakin meningkat.2. Gender. Kanker payudara
terutama ditemukan pada kaum perempuan. Perbandingan angka kejadian
perempuan : laki-laki ialah 100 : 1.3. Genetik. Kanker payudara
adalah penyakit turunan. Keluarga dengan cacat pada gen BRCA-1 dan
BRCA-2, 80 % beresiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium.
Keluarga dengan gen HER-2 positif bahkan berpotensi menderita
kanker payudara yang lebih agresif dengan prognosis lebih jelek
karena angka kekambuhan lebih tinggi.4. Siklus haid. Kanker
payudara lebih sering terjadi pada mereka yang mendapat haid dini
(sebelum usia 12 tahun) dan terlambat menopause (lebih dari 55
tahun).5. Tidak menyusui bayi, termasuk yang tidak menikah.6.
Obesitas.7. Merokok.8. Pecandu alkohol.9. Terpapar radiasi.10.
Pemakai HRT (hormone replacement Therapy) untuk mengatasi gejala
pre-menopause.Apakah Gejala Kanker Payudara ?Pada stadium awal,
kanker payudara belum memberi gejala khas sehingga sering
terabaikan oleh penderita. Ciri-ciri kanker payudara ialah :1.
Benjolan di payudara, khususnya di daerah pinggir atas dekat
ketiak,2. Benjolan di payudara yang teraba keras, bentuk tak
teratur dan sulit digerakkan dari dasarnya,3. Nyeri pada
payudara,4. Perubahan ukuran dan bentuk payudara,5. Perubahan warna
dan bentuk permukaan kulit payudara kadang seperti kulit jeruk,6.
Puting susu lecet atau tertarik ke dalam,7. Keluar cairan bahkan
darah dari puting susu,8. Benjolan di ketiak akibat pembesaran
kelenjar getah bening.Bagaimana Mendiagnosis Kanker Payudara
?Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker
payudara ialah : Pemeriksaan fisik Pemeriksaan USG Pemeriksaan
mamografi Pemeriksaan MRIUntuk deteksi adanya penyebaran ke organ
lain, dokter akan menganjurkan : Pemeriksaan radiologi CT scan dan
PET scanUntuk memastikan diagnosis maka sebagai standard bakuialah
: Biopsi dan pemeriksaan mikroskopis (histopatologi)Bagaimana
Menentukan Stadium/Tingkat Keparahan Kanker Payudara ?Berdasarkan
hasil pemeriksaan diatas maka kanker payudara dapat dibagi menjadi
4 stadium :1. Stadium 1, sel kanker hanya terbatas di payudara
dengan ukuran < 2 cm.2. Stadium 2, ukuran antara 2-5 cm, ada
penyebaran di kelenjar getah bening ketiak.3. Stadium 3, ukuran
> 5 cm, telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.4.
Stadium 4, telah ada penyebaran jauh ke otak, paru, hati dan
tulang.Bagaimana Mengelola Kanker Payudara ?Cara penggelolaan
kanker payudara sangat tergantung pada jenis, stadium, sifat
genetik (apakah peka terhadap hormon) dan kondisi kesehatan
penderita.1. Operasi.Tindakan operasi adalah pilihan yang terbaik
untuk kanker payudara stadium dini dan dapat berupa :1. Lumpektomi:
hanya mengangkat benjolan.2. Mastektomi: mengangkat sebagian atau
seluruh kelenjar payudara.2. Radioterapiyaitu memakai sinar
radioaktif untuk membunuh sel kanker.3. Kemoterapiyaitu membunuh se
kanker dengan obat-obatan.4. Terapi hormonal, khususnya kanker
payudara yang peka terhadap hormon estrogen.Kombinasi dari cara
pengelolaan diatas sering dilakukan untuk kanker payudara stadium
lanjut.Apakah Komplikasi Kanker Payudara ?Kanker payudara yang
telat terdeteksi atau tidak dikelola dengan baik akan menyebar ke
otak, tulang, hati, paru dengan segala kosekuensinya.Bagaimana
Mencegah Kanker Payudara ?Langkah-langkah yang telah terbukti
sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker payudra ialah :
Pola hidup sehat dengan : Berolahraga teratur, Hindari rokok dan
alkohol, Banyak konsumsi sayur buah dan makanan berserat, Hindari
makanan banyak berlemak, mencegah terjad obesitas. Pemantauan
payudara secara berkala dengan meraba secara mandiri (SADARI =
periksa payudara sendiri). National cancer Institute menyarankan
perempuan diatas 40 tahun melakukan mamografi tiap 1-2 tahun.
Batasi lama pemakaian HRT. Lakukan mastektomi preventif untuk
mereka yang : Ada riwayat anggota keluarga menderita kanker
payudara, Ada riwayat cacat gen BRCA-1 dan BRCA-2, Salah satu
kelenjar payudara telah dibuang akibat kanker payudara.Bagaimana
Prognosis (Harapan Hidup) Penderita Kanker Payudara ?Prognosis
kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker saat
terdiagnosis. Makin dini terdeteksi makin tinggi angka harapan
hidup (five year survival rate), dengan komplikasi dan cacat yang
makin minimal.Stadium kankerFive year survival rate
I88 %
II75 80 %
III50 70 %
IV< 15 %
Share this:Kelainan pada payudaraI. PendahuluanDalam tulisan ini
akan di bahas tentang kelainan payudara ,baik lesi jinak maupun
yang maligna walaupun secara umum. Insya Allah kedepan akan di
bahas masing masing penyakit di payudara ini, Kelainan payudara
seringkali memberi kesan menakutkan terutama bila ditemukan pada
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Bahkan banyak para onkologi
berpendapat bahwa setiap tumor pada payudara dianggap karsinoma
terutama pada wanita golongan risiko tinggi walaupun tumor jinak
seperti fibroadenoma, displasia (fibrokistik, adenosis), mastitis
dan nekrosis lemak tidak dapat diabaikan. Pendapat ini dapat
dipahami, mengingat frekuensi karsinoma payudara yang relatif
tinggi sehingga menimbulkan masalah dala kesehatan terutama bagi
kaum wanita, tidak hanya di negara maju, tapi juga di negara sedang
berkembang termasuk Indonesia. Frekuensi karsinoma payudara di
negara maju merupakan yang terbanyak yaitu dengan rasio 5:1,
dibandingkan dengan karsinoma serviks uteri, sedang di Indonesia
neoplasma ini berada di ururtan kedua setelah karsinomaa serviks
uteri.Patologi anatomi atau kelainan anatomi payudara yang paling
sering terjadi disebabkan oleh tumor. Tumor terdiri dari tumor
jinak dan tumor ganas. Tumor jinak memiliki karakter sel yang
sangat mirip dengan jaringan asalnya dan relatif tidak berbahaya
karena umumnya tumor jinak tetap dilokalisasi, tidak dapat menyebar
ke tempat lain, dan mudah untuk dilakukan pengangkatan tumor dengan
pembedahan lokal. Tumor dikatakan ganas apabila dapat menembus dan
menghancurkan struktur yang berdekatan dan menyebar ke tempat yang
jauh (metastasis) dan umumnya dapat menyebabkan kematian. Sifat ini
sesuai dengan penamaannya kanker yang berasal dari bahasa Latin
yang berarti kepiting, melekat pada setiap bagian dan mencengkeram
dengan erat seperti seekor kepiting.Kanker payudara merupakan
kanker yang sangat menakutkan kaum wanita, disamping kanker mulut
rahim. Masalah etiologi yang belum diketahui; masalah usaha-usaha
pencegahan yang sukar untuk dilaksanakan serta perjalanan penyakit
yang sukar diduga dan apabila sudah dalam keadaan lanjut penderita
akan masuk dalam era penderitaan nyeri dan disability yang
menakutkan menjelang akhir dari suatu kehidupannya.Namun demikian
usaha-usaha untuk penemuan dini (early detection) dapat dilakukan
dengan baik dengan mengikutsertakan masyarakat malalui
penyuluhan-penyuluhan (health education). Apabila ditemukan dalam
stadium dini dan mendaapat terapi yang tepat dan adekuat maka bukan
tidak mungkin kanker payudara itu dapat disembuhkan.
Kemajuan-kemajuan dalam penemuan dini yang dilengkapi dengan
kemajuan terapi pada dekade-dekade akhir, baik teknik operasi,
radiasi, hormonal terapi dan kemoterapi serta imunoterapi ataupun
penatalaksanaan kombinasi terapi dari modalitas terapi diatas;yang
didasarkan pada ketepatan penentuan staging dan pengenalan
sifat-sifat biologis kanker yang baik;semakin membawa harapan baru
untuk penderita kanker payudara ini.Karsinoma payudara pada wanita
menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma
serviksuterus.DiAmerika Serikat karsinoma payudara merupakan 28%
kanker pada wanita kulit hitam.Kurva insidens usia bergerak naik
terus sejak usia 30tahun.Angkatertinggi terdapat pada usia 45-66
tahun.Insiden karsinoma mammae pada laki-laki hanya 1% dari
kejadian pada perempuan.II. Anatomi dan FisiologiANATOMIUntuk dapat
mengenal perjalanan penyakit kanker payudara dengan baik dan
memahami dasar-dasar tindakan operasi pada kanker payudara maka
sangat penting mengetahui anatomi payudara itu sendiri.Payudara
terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai
berikut :1. Batas-batas payudara yang tampak dari luar: Superior :
iga II atau III Inferior : iga VI atau VII Medial : pinggir sternum
Lateral : garis aksilaris anterior.1. Batas-batas payudara yang
sesungguhnya: Superior : hampir sampai ke klavikula Medial : garis
tengah Lateral : m.latissimus dorsiStruktur PayudaraPayudara
terdiri dari berbagai struktur : parenkim epitelial lemak, pembuluh
darah, saraf dan saluran getah bening otot dan fascia
Gambar 1. Anatomi payudara.Parenkim epitelial dibentuk oleh
kurang lebih 15-20 lobus,yang masing-masing mempunyai saluran
tersendiri untuk mengalirkan produknya,dan bermuara pada
puttingsusu.Tiaplobus dibentuk oleh lobulus-lobulus yang
masing-masing terdiri dari 10-100 asini grup.Lobulus-lobulus ini
merupakan struktur dasar dari glandula mammae.Payudara dibungkus
oleh fascia pektoralis superfisialis dimana permukaan anterior dan
posterior dihubungkan oleh ligamentum Cooper yang berfungsi sebagai
penyangga.Sistem Limfatik Payudara1. Pembuluh getah beningPembuluh
getah bening aksila:Pembuluh getah bening aksila ini mengalirkan
getah bening dari daerah-daerah sekitar areola mammae, kwadran
lateral bawah dan kwadran lateral atas payudara.Pembuluh getah
bening mammaria interna:Saluran limfe ini mengalirkan getah bening
dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan diatas
fascia pektoralis lalu menembus fascia tersebut, dan masuk kedalam
m.pektoralis mayor. Lalu jalan ke medial bersama-sama dengan sistem
perforantes menembus m.interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar
getah bening mammaria interna. Dari kelenjar mammaria interna,
getah bening mengalir melalui trunkus limfatikus mammaria interna.
Sebagian akan bermuara pada v.cava, sebagian akan bermuara pada
duktus torasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus dekstra
(untuk sisi kanan).3. Pembuluh getah bening di daerah tepi medial
kwadran medial bawah payudara. Pembuluh ini berjalan-jalan bersama
vasa epigastrika superior, menembus fascia rektus dan masuk kedalam
m.rektus abdominis. Saluran ini bermuara kedalam kelenjar getah
bening preperikardial anterior yang terletek ditepi atas diafragma
diatas ligamentum falsiforme. Kelenjar getah bening ini juga
menampung getah bening dari diafragma,ligamentum falsiforme dan
bagian antero- superiorhepar.Darikelenjar ini,limfe mengalir
melalui trunkus limfatikus mammaria interna.1. Kelenjar-kelenjar
getah bening Kelenjar getah bening aksilaTerdapat enam grup
kelenjar getah bening aksila:1. Kelenjar getah bening mammaria
eksterna. Untaian kelenjar ini terletak dibawah tepi lateral
m.pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksila. Grup ini dibagi
dalam dua kelompok.a) Kelompok superior:Kelompok kelenjar getah
bening ini terletak setinggi interkostal II-III.b) Kelompok
inferior.Kelompok kelenjar getah bening ini terletak setinggi
interkostal IV-V-VI.2. Kelenjar getah bening skapula.Kelenjar getah
bening terletak sepanjang vasa subskapularis dan torako-dorsalis,
mulai dari percabangan v.aksilaris menjadi vena subskapularis,
sampai ke tempat masuknya v.torako-dorsalis kedalam m.latissimus
dorsi.1. Kelenjar getah bening sentral (Central Nodes)Kelenjar
getah bening ini terletak dalam jaringan lemak di pusat ketiak.
Kadang-kadang beberapa diantaranya terletak sangat superfisisal,
dibawah kulit dan fascia pada pusat ketiak, kira-kira pada
pertengahan lipat ketiak depan dan belakang. Kelenjar getah bening
ini adalah kelenjar yang relatif mudah diraba. Dan merupakan
kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.1. Kelenjar
getah bening interpektoral (Rotters Nodes)Kelenjar getah bening ini
terletak diantara m.pektoralis
Gambar 2. Sistem limfatik payudara.1. Kelenjar getah bening
v.aksilaris.Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksilaris
bagian lateral, mulai dari white tendon m.latissimus dorsi sampai
ke sedikit medial dari percabangan
v.aksilarisv.torako-akromialis.1. Kelenjar getah bening
subklavikula.Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang
v.aksilaris,mulai dari sedikit medial percabangan
v.aksilarisv.torako-akromialis sampai dimana v. aksilaris
menghilang di bawah tendo m.subklavius. Kelenjar ini merupakan
kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya. Semua getah
bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksila
masuk kedalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar getah bening aksila
ini terletak dibawah fascia kostokorakoid.1. Kelenjar getah bening
prepektoralKadang-kadang terletak dibawah kulit atau didalam
jaringan payudara kwadran lateral atas disebut prepektoral karena
terletak diatas fascia pektoralis.1. Kelenjar getah bening mammaria
interna.Kelenjar-kelenjar ini tersebar sepanjang trunkus limfatikus
mammaria interna, kira-kira 3 cm dari pinggir sternum. Terletak
didalam lemak diatas fascia endotorasika, pada sela iga.
Diperkirakan jumlah kelenjar ini ada 6-8 buah.FISIOLOGIFase
perkembangan payudara timbul sebagai hasil efek mamotropik sekresi
hormon ovarium dan hipofisis anterior, dimana payudara mengalami
tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon:1. Perubahan pertama
adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilisasi, sampai ke klimakterium dan menopouse. Sejak pubertas
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang di produksi ovarium
dan juga hormon hipofisa telah menyebabkan duktus berkembang dan
timbulnya asinus.2. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan
daur menstruasi, sekitar hari ke-8 menstruasi payudara jadi lebih
besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi
pembesaran maksimal. Kadang kadang timbul benjolan yang tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang
dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin
dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mamogram tidak berguna
karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai,
semuanya berkurang.Perubahan yang terjadi waktu hamil dan menyusui.
Pada kehamilan payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul
dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi
hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
di produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melaui duktus ke puting susuPayudara tersusun dari
jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang
bertanggungjawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah
bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25 lobus
berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah
bentukan seperti kantung-kantung yang menampung air susu (alveoli).
Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus.
Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar di
sekitar puting susu (areola) membentuk bagian yang menyimpan air
susu (ampullae) sebelum keluar ke permukaan.Kedua payudara tidak
selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara mulai
terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah
menstruasipertamakali.Hamildan menyusui akan menyebabkan payudara
bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah
menopause.Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada.
Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula) dan tulang dada
(sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan
otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus
dorsi).Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang
berguna untuk melawan penyakit. Kelenjar getah bening didrainase
oleh jaringan payudara melalui saluran limfe dan menuju nodul-nodul
kelenjar di sekitar payudara samapi ke ketiak dan tulang selangka.
Nodul limfe berperan penting pada penyebaran kanker payudara
terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.III. KlasifikasiKebanyakan
benjolan jinak pada payudara berasal dari perubahan normal pada
perkembangan payudara, siklus hormonal, dan perubahan reproduksi.
Terdapat 3 siklus kehidupan yang dapat menggambarkan perbedaan fase
reproduksi pada kehidupan wanita yang berkaitan dengan perubahan
payudara, yaitu :1. Pada fase reproduksi awal (15-25 tahun)
terdapat pembentukan duktus dan stroma payudara. Pada periode ini
umumnya dapat terjadi benjolan FAM dan juvenil hipertrofi
(perkembangan payudara berlebihan)2. Periode reproduksi matang
(25-40 tahun). Perubahan siklus hormonal mempengaruhi kelenjar dan
stroma payuddara3. Fase ketiga adalah involusi dari lobulus dan
duktus yang terjadi sejak usia 35-55 tahunTumor jinak memiliki
berbagai bentuk, antara lain : Kelainan fibrokistikPerubahan
fibrokistik adalah ragam kelainan dimana terjadi akibat dari
peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi
secara normal selama daur haid. Perubahan fibrokistik dibagi
menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif.
Perubahan nonproliferatif mencakup kista dan fibrosis tanpa
hiperplasia sel epitel (perubahan fibrokistik sderhana). Perubahan
proliferatif mencakup serangkaian hiperplasia sel epitel duktulus
atau duktus banal atau atipikal serta adenosis
sklerotikans.Perubahan nonproliferatif ditandai dengan peningkatan
stroma fibrosa disertai oleh dilatasi duktus dan pembentukan kista
dengan berbagai ukuran. Stroma mengelilingi semua bentuk kista
biasanya terdiri atas jaringan fibrosa yang kehilangan gambaran
miksomatosa. Infiltrat limfositik stroma sering ditemukan pada lesi
ini dan varian lain perubahan fibrokistik. Perubahan proliferatif
meliputi hiperplasia epitel dan adenosis sklerotikans. Istilah
hiperplasia epitel dan perubahan fibrokistik proliferatif mencakup
serangkaian lesi proliferatif di dalam duktulus, duktus terminalis,
dan kadang-kadang lobulus payudara. Sebagian hiperplasia epitel ini
bersifat ringan dan teratur serta tidak membawa resiko karsinoma,
tetapi di sisi lain hiperplasia atipikal mamiliki resiko
signifikan. Adenosis sklerotikans memiliki gambaran klinis dan
morfologi mirip dengan karsinoma. Di lesi ini rampak mencolok
fibrosis intralobularis serta proliferasi duktulus kecil dan
asinus. Pertumbuhan berlebihan jaringan fibrosa ini mungkin menekan
lumen asinus dan duktus sehingga keduanya tampak sebagai
genjel-genjel sel. Adanya lapisan ganda epitel dan identifikasi
elemen mioepitel menandakan bahwa kelainannya bersifat
jinak.Gejala-gejalanya berupa pembengkakan dan nyeri tekan pada
payudara menjelang periode menstruasi. Tanda-tandanya adalah teraba
massa yang bergerak bebas pada payudara, terasa granularitas pada
jaringan payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak
berdarah dari puting. Banyak perempuan tidak mengeluhkan gejala dan
baru mencari pemeriksaan kesehetan setelah meraba adanya massa.
FibroadenomaFibroadenoma adalah tumor jinak yang banyak terdapat
pada wanita muda. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya
dan amat mudah digerakkan. Benjolan ini biasanya tidak nyeri, bisa
tumbuh banyak (multipel). Tumor ini terdiri dari jaringan fibrosa
yang berbentuk bulat, licin, berkonsistensi padat kenyal, berbatas
tegak, dan mudah digerakkan. Fibroadenoma muncul sebagai nodus
diskret, biasanya tunggal, dan bergaris tengah 1 hingga 10 cm. Lesi
mungkin membesar pada akhir daur haid dan selama hamil. Pada
pascamenopause, lesi mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi.
Walaupun jarang, tumor mungkin dapat multipel dan bergaris tengah
lebih dari 10 cm (fibroadenoma raksasa). Peningkatan mutlak atau
nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam proses
pembentukannya, dan lesi serupa mungkin muncul bersamaan dengan
perubahan fibrokistik (fibroadenosis). Fibroadenoma biasanya teradi
pada perempuan muda dimana insidensi puncak pada usia 30-an.
Pertumbuhan tumor bisa cepat sekali selama kehamilan dan menyusui
atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen tinggi tapi
setelah menopause tumor jenis ini tidak ditemukan lagi.
Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas. Pananganan
fibriadenoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor.
Sistosarkoma filoides merupakan salah satu tipe dari fibriadenoma
yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna
Gambar 3. Fibroadenoma mammae Tumor filoidesTumor phylloides
adalah fibroadenoma besar di payudara, dengan stroma serupa-sarkoma
yang sangat selular. Tumor ini termasuk neoplasma jinak, namun
kadangkala dapat menjadi ganas. Tumor ini bersifat agresif lokal
dan dapat bermetastasis, dan diperkirakan berasal dari stroma
intralobulus. Umumnya, tumor ini berdiameter 3 hingga 4 cm, namun
dapat tumbuh hingga berukuran besar, mungkin masif sehingga
payudara membesar. Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik.
Karena pada potongan memperlihatkan celah yang mirip daun, maka
tumor ini disebut tumor filoides. Perubahan yang paling merugikan
adalah terjadinya peningkatan selularitas stroma disertai anaplasia
dan aktivitas mitotik yang tinggi, selain itu peningkatan ukuran
secara pesat, biasanya dengan invasi jaringan payudara di
sekitarnya oleh stroma maligna. Sebagian besar tumor ini tetap
lokalisata dan disembuhkan dengan eksisi. Lesi maligna mungkin
kambuh, tetapi lesi ini juga cenderung terlokalisasikan Papiloma
intraduktusPapiloma intraduktus adalah pertumbuhan tumor neoplastik
di dalam suatu saluran air susu (duktus laktiferus) dan 75% tumbuh
di bawah areola payudara. Sebagian besar lesi bersifat soliter,
ditemukan di dalam sinus atau duktus laktiferosa utama. Lesi ini
menimbulkan gejala klinis berupa : (1) keluarnya discharge serosa
atau berdarah dari puting payudara; (2) adanya tumor subareola
kecil dengan garis tengah beberapa milimeter sehingga terlalu kecil
untuk dipalpasi; atau (3) retraksi puting payudara (jarang
terjadi). Pada beberapa kasus, terbentuk banyak papiloma di
beberapa duktus atau papilometosis intraduktus. Lesi kadang-kadang
menjadi ganas, sedangkan papiloma soliter hampir selalu tetap
jinak. Adenosis sklerosisSecara klinis, tumor ini teraba seperti
kelainan fibrokistik tetapi secara histopatologi tampak proliferasi
jinak. Mastitis sel plasmaTumor ini merupakan radang subakut yang
didapat pada sistem saluran di bawah areola payudara. Gambarannya
sulit dibedakan dengan tumor ganas yaitu berkonsistensi keras, bisa
melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat
pembentukan jaringan ikat (fibrosis) sekitar saluran dan bisa
terdapat pembesaran kelenjar getah bening ketiak. Nekrosis
lemakBiasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang sering
agak nyeri tetapi tidak membesar. Kadang terdapat retraksi kulit
dan batasnya biasanya tidak rata. Secara klinis, sukar dibedakan
dengan tumor ganas. Kelainan lainTumor jinak lemak (Lipoma), tumor
jinak otot polos (leimioma), dan kista sebasea (kelenjar minyak)
merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara tetapi tidak
bersangkutan dengan jaringan kelenjar payudara.Tumor ganas atau
kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain : Ductal
Carcinoma In-Situ (DCIS)Merupakan tipe kanker payudara yang paling
dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus. Infiltrating Ductal
Carcinoma (IDC)Tipe yang paling sering terjadi, mencapai 78% dari
semua keganasan. Pada pemeriksaan mammogram didapatkan lesi
berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar. Apabila lesi
berbentuk seperti bintang maka prognosis atau angka kesembuhan
pasien sangat rendah. Medullary CarcinomaTipe ini paling sering
terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun.
Menghasilkan gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla) pada
otak. Terjadi sebanyak 15% dari kasus kanker payudara. Infiltrating
Lobular Carcinoma (ILC)Tipe kanker payudara yang biasanya tampak
sebagai penebalan di kuadran luar atas dari payudara. Tumor ini
berespon baik terhadap terapi hormon. Terjadi sebanyak 5% dari
kasus kanker payudara. Tubular CarcinomaTipe ini banyak ditemukan
pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik
gambaran struktur tubulusnya sangat khas. Terjadi sebanyak 2% dari
kasus kanker payudara dan angka 10 ysr (year survival rate)
mencapai 95%. Mucinous Carcinoma (Colloid)Kanker payudara yang
angka kesembuhannya paling tinggi. Perubahan yang terjadi terutama
pada produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan. Terjadi
sebanyak 1%-2% dari seluruh kasus kanker payudara. Inflammatory
Breast Cancer (IBC)Tipe kanker payudara yang paling agresif dan
jarang terjadi. Kanker ini dapat menyebabkan saluran limfe pada
payudara dan kulit terbuntu. Disebut inflammatory (keradangan)
karena penampakan kanker yang membengkak dan merah. Di Amerika,
terjadi 1%-5% dari seluruh kasus kanker payudara.IV. DiagnosisTumor
(benjolan) pada payudara, terutama jenis yang ganas pada umumnya
tidak memiliki gejala di awal dan hanya dapat dideteksi melalui
pemeriksaan fisik secara teliti atau skrining menggunakan
mammografi. Selama fase premenstruasi, kebanyakan wanita mengalami
pembesaran serta benjolan pada payudaranya serta payudara menjadi
mengeras. Hal ini dapat mengaburkan pemeriksaan payudara untuk
mencari benjolan yang dicurigai. Pemeriksaan sebaiknya diulangi
lagi 1 bulan kemudian atau setelah periode menstruasi
berikutnya.Diagnosis kelainan payudara dengan cara :1. Anamnesis
yang lengkap: Mengenai keluhan-keluhan Perjalanan penyakit Keluhan
tambahan Faktor-faktor resiko tinggi Tanda-tanda umum keganasan
yang berhubungan dengan berat badan dan nafsu makan.2. Pemeriksaan
fisik yang sistematis/legeartis dan etis.Gejala klinis kanker
payudara dapat berupa:Benjolan pada payudaraUmumnya berupa benjolan
yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, makin
lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan
perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.Erosi atau
eksema puting susuKulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke
dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai
menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau
dorange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok
itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah
berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain: Pendarahan pada puting
susu. Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor
sudah besar, sudah timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke
tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di
ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke
seluruh tubuh.Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan
mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut: terdapat
edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
adanya nodul satelit pada kulit payudara; kanker payudara jenis
mastitis karsinimatosa; terdapat model parasternal; terdapat nodul
supraklavikula; adanya edema lengan; adanya metastase jauh; serta
terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi
kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar
getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah
bening aksila melekat satu sama lain.Pengaruh siklus menstruasi
terhadap keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor dan perubahan
ukuran tumor; kawin atau tidak; jumlah anak, disusukan atau tidak;
riwayat penyakit kanker dalam keluarga; obat-obatan yang pernah
dipakai terutama yang bersifat hormonal; apakah pernah operasi
payudara dan obstetri-ginekologi. Hal berikut ini tergolong dalam
faktor resiko tinggi kanker payudara yaitu keadaan-keadaan dimana
kemungkinan seorang wanita mendapat kanker payudara lebih tinggi
dari yang tidak mempunyai faktor tersebut yaitu:1. Umur lebih dari
30 tahun2. Anak pertama lahir pada usia ibu>35 tahun (2x)3.
Tidak kawin (2-4 x)4. Menarche 55 tahun (2,5-5x)6. Pernah operasi
tumor jinak payudara (3-5x)7. Mendapat terapi hormonal yang lama
(2,5x)8. Adanya kanker payudara yang kontralateral (3-9x)9. Operasi
ginekolog (3-4x)10. Radiasi dada (2-3x)11. Riwayat keluarga
(2-3x)Faktor resiko tinggi bukanlah faktor etiologi.StadiumStadium
penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter
saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya,
sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke
organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh Stadium
hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor
jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan
klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu
histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan
CT Scan, scintigrafi dll. Banyak sekali cara untuk menentukan
stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium
kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yang direkomendasikan
oleh UICC(International Union Against Cancer dari WHO atau World
Health Organization) / AJCC(American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Society danAmericanCollegeof
Surgeons).Pada sistem TNMTNM merupakan singkatan dari T yaitu Tumor
size atau ukuran tumor , N yaitu Node atau kelenjar getah bening
regional dan M yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor
T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga
sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) . Pada
kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut: T (Tumor size),
ukuran tumor: T 0: tidak ditemukan tumor primer T 1: ukuran tumor
diameter 2 cm atau kurang T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm T 4: ukuran tumor berapa saja,
tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada
keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara
kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama N
(Node), kelenjar getah bening regional (kgb): N 0: tidak terdapat
metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla N 1: ada
metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan N 2: ada
metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan N 3: ada metastasis
ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di
mammary interna di dekat tulang sternum M (Metastasis) , penyebaran
jauh: M x: metastasis jauh belum dapat dinilai M 0: tidak terdapat
metastasis jauh M 1: terdapat metastasis jauhSetelah masing-masing
faktot T,N,M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung
dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut: Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0 Stadium II A: T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0 Stadium III A: T0 N2 M0 / T1 N2
M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0 Stadium III B: T4 N0 M0 / T4 N1
M0 / T4 N2 M0 Stadium III C: Tiap T N3 M0 Stadium IV: Tiap T-Tiap N
-M1.
Gambar 4. Gambaran payudara.Dapat pula dilakukan pemeriksaan
histopatologi. Bahan pemeriksaan diambil dengan cara :1. Eksisional
biopsi, kemudian diperiksa potong beku atau PA. Ini untuk
kasus-kasus yang diperkirakan masih operabel/stadium dini.2.
Insisional biopsi; cara ini untuk kasus-kasus ganas yang sudah
inoperabel/lanjut.Cara lain yaitu dengan FNAB (Fine Needle
Aspiration Biopsi). Suatu pemeriksaan sitopatologi. cara ini
memerlukan keahlian khusus dalam pembacaan dan ketepatan didalam
mengambil aspiratnya. Ketepatan hasil FNAB cukup tinggi di tangan
yang ahli (ahli sitopatologi) dan tepat cara pengambilannya.
Gambar 5. Fine Needle Aspiration Biopsy
(FNAB)PemeriksaanpenunjangDua jenis alat yang digunakan untuk
mendeteksi dini benjolan pada payudara adalah mammografi dan
ultrasonografi (USG). Teknik yang baru adalah menggunakan Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan nuklear skintigrafi. Mammografi adalah
metode terbaik untuk mendeteksi benjolan yang tidak teraba namun
terkadang justru tidak dapat mendeteksi benjolan yang teraba atau
kanker payudara yang dapat dideteksi oleh USG. Mammografi digunakan
untuk skrining rutin pada wanita di usia awal 40 tahun untuk
mendeteksi dini kanker payudara.
Gambar 6. Gambaran mamogram dan MRI.V. TerapiUntuk tumor jinak
payudara terapi dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis tumor itu
sendiri. Papiloma IntraduktalEksisi lokal atau pengambilan benjolan
dari payudara merupakan terapi utama. Hal ini dapat dilakukan
dengan bius lokal. Apabila biopsi pada benjolan menunjukkan hasil
atipikal hiperplasia pada papiloma ini, maka risiko kanker payudara
meningkat dibandingkan dengan hasil penyakit proliperatif dengan
atipia. FibroadenomaPada saat FAM diketahui, diagnosis ini
dikonfirmasi dengan biopsi atau analisis sitologi (sel). Biopsi
tersebut dapat mengkonfirmasi adanya sel keganasan. Tumor Filodes
JinakTumor yang besar dan ganas dengan batas infiltratif mungkin
membutuhkan mastektomi (pengambilan jaringan payudara). Mastektomi
sebaiknya dihindari apabila memungkinkan. Apabila pemeriksaan
patologi memberikan hasil tumor filodes ganas, maka re-eksisi
komplit dari seluruh area harus dilakukan agar tidak ada sel
keganasan yang tersisa.
Gambar 7. Insisi tumor mammae beserta KGB regional.Untuk kanker
payudara dapat dilakukan terapi :Batasan stadium yang masih
operabel/kurabel adalah stadium IIIa. Sedangkan terapi pada stadium
IIIb dan IV tidak lagi mastektomi, melainkan
paliatif.MastektomiMastektomi adalah operasi
pengangkatanpayudara.Ada3jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman,
1992): Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka
dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Total (Simple)
Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja,
tetapi bukan kelenjar di ketiak. Radical Mastectomy, yaitu operasi
pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy,
yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker,
bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang
besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir
payudara.Tindakan operatif tergantung stadium kanker, yaitu:1. Pada
stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi
mastektomi radikal. Setelah itu periksa KGB, bila ada metastasis
dilanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. Dapat
pula dilakukan mastektomi simpleks yang harus diikuti radiasi tumor
bed dan daerah KGB regional. Pada T2N1 dilakukan mastektomi radikal
dan radiasi lokal didaerah tumor bed dan KGB regional. Untuk setiap
tumor yang terletak pada kuadran sentral dan medial payudara harus
dilakukan radiasi pada rantai KGB regional
Gambar 8. Modifikasi radikal mastektomi.Alternatif lain pada
tumor yang kecil dapat dilakukan teknik Breast Conserving Therapy,
berupa satu paket yang terdiri dari pengangkatan tumor saja
[tumorektomi], ditambah diseksi aksila dan radiasi kuratif [ukuran
tumor 5 cmT4 : Tumor ukuran berapapun dengan ekstensi langsung ke
dinding dada atau kulitT4a : Ekstensi ke dinding dada (tidak
termasuk otot pektoralis)T4b : Edema (termasuk peau dorange),
ulcerasi, nodul satelit pada kulit pada 1payudaraT4c : Mencakup
kedua hal diatasT4d : Mastitis karsinomatosa
N = Kelanjar getah bening regionalNx : KGB regional tidak bisa
dinilai (telah diangkat sebelumnya)N0 : Tidak terdapat metastase
KGBN1 : Metastase ke KGB aksila ipsilateral yang mobilN2 :
Metastase ke KGB aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi,
atau adanyapembesaran KGB mamaria interna ipsilateral tanpa adanya
metastase ke KGB aksilaN2a : Metastase pada KGB aksila terfiksir
atau berkonglomerasi atau melekat kestruktur lainN2b : Metastase
hanya pada KGB mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidakterdapat metastase pada KGB aksilaN3 : Metastase pada KGB
infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastase KGBaksila
atau klinis terdapat metastase pada KGB aksila; atau metastase pada
KGBsupraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastase pada KGB
aksila ataumamaria internaN3a : Metastase ke KGB infraklavikular
ipsilateralN3b : Metastase ke KGB mamaria interna dan KGB aksilaN3c
: Metastase ke KGB supraklavikular
M = Metastase jauhMx : Metastase jauh belum dapat dinilaiM0 :
Tidak terdapat metastase jauhM1 : Terdapat metastase jauh
Stadium :0 : Tis N0 M0I : T1 N0 M0IIA : T0 N1 M0, T1 N1 M0, T2
N0 M0IIB : T2 N1 M0, T3 N0 M0IIIA : T0 N2 M0, T1 N2 M0, T2 N2 M0,
T3 N1 M0, T3 N2 M0IIIB : T4 N0 M0, T4 N1 M0, T4 N2 M0IIIC : TiapT
N3 M0IV : TiapT TiapN M1
PatofisiologiPayudara normalHiperplasia ( penambahan jumlah
sel)Atipikal hiperplasia (penambahan jumlah sel yang abnormal,
pertanda kanker payudara)Carcinoma in situ (kanker telah terjadi
namun tergantung duktus atau lobulus dimana kanker tersebut
bermula)Invasive cancer (kanker terdapat dan telah menyebar dimulai
dari duktus atau lobulus dimana kanker tersebut berasal)
Prosedur diagnostikPemeriksaan klinis :Anamnesis :1.Keluhan di
payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnyaBenjolanKecepatan
tumbuhRasa sakitNipple dischargeNipple retraksi dan sejak
kapanKrusta pada areolaKelainan kulit : dimpling, peau dorange,
ulserasi, venektasiPerubahan warna kulitBenjolan ketiakEdema
lengan2.Keluhan di tempat lain yang berhubungan dengan
metastaseNyeri tulang (vertebra, femur)Rasa penuh di ulu
hatiBatukSakit kepala hebat, dll3.Faktor-faktor resikoUsia
penderitaUsia melahirkan anak pertamaPunya anak atau tidakRiwayat
menyusuiRiwayat menstruasiRiwayat pemakaian obat hormonalRiwayat
keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lainRiwayat
pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologikRiwayat radiasi
dinding dada
Pemeriksaan fisik :1.Status generalis2.Status lokalisPayudara
kanan dan kiri harus diperiksaMassa tumor : lokasi, ukuran,
konsistensi, permukaan, bentuk dan batas tumor, jumlah tumor,
terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit,
m.pektoralis, dan dinding dada.Perubahan kulit : kemerahan,
dimpling, edema, nodul satelit, peau dorange, ulserasi.Nipple :
tertarik, erosi, krusta, discharge.Status kelenjar getah bening
aksila, infraklavikular, dan supraklavikular : jumlah, ukuran,
konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan
sekitar.Pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastase : lokasi
organ (paru, tulang, hepar, otak).
Pemeriksaan Radiodiagnostik / imaging :1.Diharuskan :USG
payudara dan mammografi untuk tumor berdiameter > 3 cmFoto
toraksUSG abdomen (hepar)2.Atas indikasi :Bone scanning dan atau
bone survey (bilamana sitologi dan atau klinis sangat mencurigakan
pada lesi > 5 cm)CT scan
Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) sitologi
:Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga
ganas.Catatan : belum merupakan gold standard.
Pemeriksaan Histopatologi (gold standard diagnostik)
:1.Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan atau
parafin.2.Bahan pemeriksaan histopatologi diambil melalui :Core
biopsyBiopsi eksisional untuk tumor ukuran 3 cm sebelum operasi
definitifb.inoperabelSpesimen mastektomi disertai dengan
pemeriksaan KGBPemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, c-erbB-2
(HER-2 neu), cathepsin-D, p53 (situasional)
Pemeriksaan laboratorium :Pemeriksaan laboratorium rutin dan
kimia klinik yang sesuai dengan kemungkinan metastase.
Penatalaksanaan :1.OperasiBCS (Breast Conserving Surgery)Simpel
mastektomiRadikal
mastektomi2.RadiasiPrimerAdjuvanPaliatif3.KemoterapiHarus
kombinasiKombinasi yang dipakai :a.CMFb.CAF, CEFc.Taxane +
Doxorubicind.Capecetabin4.Hormonal terapiAblative : Bilateral
ovarektomiAdditive : TamoxifenOptional : Aromatose inhibitor, GnRH,
dsb.5.Molecular targeting therapy (terapi biologi