PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA …...Rahmat dan Karunia- Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Peran Pengendalian Kualitas Pada Produk Kemeja Esprit S39087 Divisi Sewing
Post on 07-Jun-2019
217 Views
Preview:
Transcript
v
PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK
KEMEJA ESPRIT S39087 DIVISI SEWING PT JAYA ASRI GARMINDO
KARANGANYAR
Heni Farida F.3506029
Program Studi Manajemen Industri
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2009
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Hidup adalah perjuangan yang tiada henti, kegagalan bukan segalanya tetapi
menyerah adalah akhir dari segalanya”
“Selalu berdoa, berikhtiar, berusaha dan memanfatkan waktu sebaik mungkin,
guna memperoleh keuntungan yang terbesar dalam meraih sesuatu”
( PENULIS )
Karya ini dipersembahkan kepada :
© Kedua Orang Tua
© Kakak dan Adik Tersayang
© Sahabat – sahabat
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia- Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Peran
Pengendalian Kualitas Pada Produk Kemeja Esprit S39087 Divisi Sewing PT JAYA
ASRI GARMINDO Karanganyar ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat – syarat Mencapai Gelar Ahli
Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen Industri Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak
– pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com ., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Intan Novela, SE,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Industri
pada Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Heru Agustanto, ME selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Suhardi selaku Manajer Produksi, Abdul Aziz Setia Budi selaku Kabag.
Personalia, Sih Utami dan seluruh karyawan PT JAYA ASRI GARMINDO
yang telah memberi bimbingan selama melakukan magang kerja dan
penelitian.
5. Kedua orang tua yang selalu memenuhi kebutuhan dan selalu memberi
dukungan.
6. Sahabatku Farida, Sobat – sobat CEPUX ( Decy, LenNy, Yuni, Inez ) yang
selalu menemaniku saat suka dan duka.
ix
7. Teman – Teman Manajemen Industri angkatan tahun 2006
8. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan
satu – persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya
penulis berharap, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM JUDUL .................................................................................. i
ABSTRAK .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................. 3
E. Metode Penelitian .............................................. 4
F. Metode Penelitian ............................................... 5
G. Metode Pembahasan ......................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas .......................................... 11
xi
B. Pengertian Pengendalian Kualitas .................... 11
C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas ... 12
D. Penentuan Standar Kualitas ............................. 13
E. Tujuan Pengendalian Kualitas ........................... 14
BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DANANALISIS PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Perusahaan ............................... 16
B. Visi dan Misi ........................................................ 17
C. Struktur Organisasi dan wewenang .................... 19
D. Aspek Personalia ................................................ 28
E. Aspek Pemasaran .............................................. 31
F. Aspek Keuangan ................................................ 32
G. Aspek Produksi .................................................. 32
H. Laporan Magang Kerja ....................................... 35
I. Pembahasan Masalah ........................................ 39
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................ 48
B. Saran ................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
3.1. Data Rekapitulasi Karyawan ............................................................. 28
3.2. Jadwal Jam Kerja Karyawan ............................................................. 31
3.3. Jadwal Magang Kerja ....................................................................... 37
3.4. Jadwal Kegiatan Magang Kerja ........................................................... 38
3.5. Data Jumlah Produksi ....................................................................... 40
3.6. Jenis Kerusakan ................................................................................ 43
3.7. Prosentase Kerusakan ...................................................................... 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 5
3.1. Struktur Organisasi PT JAYA ASRI GARMINDO....................... 19
3.2. Proses Produksi ....................................................................... 33
3.3. Grafik C-Chart ... ..................................................................... 42
3.4. Diagram Pareto ........................................................................ 45
3.5. Diagram Sebab Akibat.............................................................. 46
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengantar
Lampiran 2. Lembar Penilaian Magang Kerja
Lampiran 3. Hasil Penghitungan dengan POM
Lampiran 4. Dokumentasi Magang Kerja
xv
ABSTRAK
PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KEMEJA ESPRIT S39087 DIVISI SEWING
PT JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR
Heni Farida F3506029
Penelitian ini dilaksanakan pada PT JAYA ASRI GARMINDO divisi sewing
surakarta ± 1 bulan dengan mengambil judul “ PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KEMEJA ESPRIT S39087 DIVISI SEWING PT JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR “. Rumusan masalah yang diambil adalah 1) Berapa kerusakan yang terjadi pada bulan maret 2009, 2) Apakah kerusakan yang terjadi pada bulan maret 2009 dalam baas pengendalian / tidak, Apa saja jenis kerusakan yang sering terjadi?, 3) Apa penyebabnya.Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui rata – rata kerusakan produk pada bulan Maret 2009, 2) Untuk mengetahui masalah terkendali / tidak kerusakan yang terjadi pada bulan Maret 2009, 3) Untuk mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi & penyebabnya.
Metode pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Metode analisis C-Chart, 2) Diagram pareto, 3) Diagram sebab akibat. Berdasarkan Analisis metode C-Chart dapat diketahui C sebesar 105.28, UCL sebesar 136.06, LCL sebesar 74.5 , berdasarkan analisis tersebut kerusakan produk masih dalam batas pengendalian.
Dari hasil analisi diagram pareto dapat diketahui bahwa jenis kerusakan 1) jahitan lepas sebesar 372 atau 25.23 %, 2) jahitan berkerut sebesar 342 atau 23.20 %, 3) jahitan mleset sebesar 318 atau 21.57 %, 4) saku tidak sejajar sebesar 257 atau 17.43 % dan 5) lain – lain sebesar 185 atau 5.76 %.Dari hasil analisis diagram sebab akibat dapat diketahui bahwa kerusakan terjadi karena faktor tenaga kerja, metode, mesin, serta bahan baku.
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran: 1) Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikansegi kualitas produk yang diproduksi, 2) Perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian kualitas, 3) Perusahaan harus meningkatkan pengawasan terhadap kondisi mesin, 4) Perusahaan harus selektif dalam penerimaaan karyawan baru, 5) Perusahaan hendaknya memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para karyawan.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Di dalam perkembangan perusahaan baik pada perusahaan kecil, menengah
maupun besar, persoalan produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan
tersebut akan ikut menentukan pesat dan tidaknya perkembangan perusahaan
tersebut bahkan di dalam sebuah pemasaran yang semakin ketat persaingannya
peranan kualitas produk perusahaan ini akan semakin besar produk atau jasa
dari suatu perusahaan tidak dapat diabaikan, apabila perusahaan yang
bersangkutan menginginkan terdapatnya perkembangan yang positif pada tahun-
tahun yang akan datang.
Pada saat seperti ini manajemen perusahaan berkembang berlomba – lomba
untuk memenuhi itu semua dengan benar – benar melakukan pengelolaan
perusahaan dengan baik, pada hakekatnya manajemen adalah pengelola
perusahaan, sehingga bertahan atau tidaknya suatu perusahaan tentang
bagaimana cara menangani atau bagaimana suatu perusahaan menjalankan
fungsi manajemennya. Adapun fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan atau
pengendalian.
Dalam mempertahankan usaha yang sedang dijalankan perusahaan
menghadapi masalah yang bermacam – macam hanya mereka yang memang
berkualitas yang mampu bersaing dalam pasar global. Dalam menjaga kualitas
ini perusahaan perlu mempertahankan fungsi manajemen yang teratur yaitu
dengan pengawasan atau pengendalian yang ketat agar sesuatu yang dihasilkan
xvii
nanti sesuai tanpa memperhatikan kualitas , kehancuran perusahaan akan
merasa kecewa atau tidak puas. Bila pelanggan merasa tidak puas maka,
mereka akan lari ke perusahaan lain yang dapat memberikan kepuasan yaitu
berkualitas hal ini menjadikan pendapatan perusahaan menurun dengan
pendapatan yang terus menurun perusahaan akan mengalami kerugian dan tidak
dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga hal ini
menjadi tantangan bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan produk yang
bermutu tinggi.
Sehubungan dengan fenomena pada PT. JAYA ASRI GARMINDO yang
merupakan perusahaan yang menghasilkan produk yang berupa pakaian hal itu
sebagai tantangan dan peluang untuk PT. JAYA ASRI GARMINDO melakukan
upaya – upaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga mendapat
kepercayaan dari pelanggan.
Salah satu bagian yang terkait dalam masalah ini adalah di bagian Quality
Control pada PT. JAYA ASRI GARMINDO karena pada bagian ini merupakan
bagian yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan
perusahaan. Oleh karena itu penulis berkesempatan melakukan kegiatan
magang kerja di PT. JAYA ASRI GARMINDO ingin mengambil judul “ PERAN
PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KEMEJA ESPRIT S39087
DIVISI SEWING PT. JAYA ASRI GARMINDO KARANGANYAR “.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Berapa rata – rata kerusakan produk pada bulan Maret 2009 ?
xviii
2. Apakah kerusakan yang terjadi pada bulan Maret 2009 dalam batas
pengendalian ?
3. Apa saja jenis – jenis kerusakan yang sering terjadi dan apa penyebabnya !
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui rata – rata kerusakan produk pada bulan Maret 2009.
2. Mengetahui kerusakan pada bulan Maret dalam batas kendali atau tidak.
3. Mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi & penyebabnya.
D. Manfaat penelitian
1. Dengan penelitian ke perusahaan langsung penulis dapat menerapkan teori –
teori yang diperoleh selama kuliah serta membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam menjalankan pengendalian kualitas dan sebagai masukan
untuk penelitian berikutnya.
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai tambahan referensi bagi
pembaca.
E. Kerangka pemikiran
Secara garis besar, kerangaka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan
dalam skema sebagai berikut :
Standar Kualitas
xix
Gb. 1.1
Kerangka Pemikiran
Dalam melakukan proses produksi perusahaan menentukan standar kualitas
yang digunakan sebagai tolok ukur pengendalian kualitas dalam produksi
pakaian pengawasan dilakukan mulai bahan baku, sampai dengan produk akhir
yang dihasilkan, maka menggunakan standar kualitas sebagai pedoman batasan
apakah produk dapat dikatakan baik / rusak, produk dikatakan rusak apabila
tidak memenuhi standar kualitas yang diterapkan.
F. Metode penelitian
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang penulis gunakan yaitu dengan Metode studi
kasus yaitu penelitian secara mendalam suatu kasus dan melakukan
penelitian yang dilakukan dengan mencari sumber pustaka diperpustakaan.
2. Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. JAYA ASRI GARMINDO yang terletak
pada Jln Raya Solo – Sragen Km 9,7 Kasak Sroyo Karanganyar, Solo –
Indonesia.
3. Jenis Data
a. Data primer
Proses Produksi Produk Akhir
Pengendalian Kualitas
Bahan Baku
xx
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian yaitu PT. JAYA ASRI GARMINDO . Data primer yang diambil
berupa aktivitas produksi.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari literatur – literatur guna mendukung data
primer. Data yang diambil berupa :
1) Sejarah perusahaan.
2) Struktur organisasi.
4. Tehnik pengumpulan data
a. Tehnik observasi
Tehnik observasi yaitu pengumpulan data dengan cara langsung pada
objek yang diteliti dan mencatat yang diperlukan sehingga akan
melengkapi kekurangan yang belum diperoleh dalam wawancara. Dalam
hal ini observasi yang dilakukan adalah pada aktivitas produksi yaitu
dengan mengamati secara langsung dan mencatatnya.
b. Tehnik interview
Tehnik interview yaitu pengumpulan data dengan mengadakan
wawancara dengan karyawan dan untuk interview di PT. JAYA ASRI
GARMINDO yaitu dengan karyawan yang sudah berpengalaman, dengan
pengawas dalam PT. JAYA ASRI GARMINDO dan Manajer produksi.
xxi
c. Tehnik dokumentasi
Tehnik dokumentasi yaitu pencarian data melalui catatan atau arsip
perusahaan yang dilakukan berkaitan dengan objek perusahaan maupun
perpustakaan. Data yang diambil yaitu :
1) Struktur organisasi.
2) Sejarah perusahaan.
G. Metode Pembahasan
Ada 4 hal pokok yang di bahas dalam pelaksanaan pengendalian kualitas
terhadap produk akhir kemeja Esprit S39087 pada PT. JAYA ASRI GARMINDO :
1. Analisis C-Chart
Control chart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu proses berada dalam keadaan in control atau out of control yang
meliputi batas atas dan batas bawah. Grafik ini dapat membantu kita untuk
menggambarkan performansi yang diharapkan dari suatu proses tersebut
konsisten. Langkah – langkah yang digunakan yaitu :
a. Menghitung produk yang rusak pada data yang terdapat pada
perusahaan.
Menentukan rata – rata dari kerusakan ( Ariani,2004:152)
C = n
Cå
Dimana :
C = Rata – rata jumlah produk rusak
åC = Jumlah produk rusak
xxii
n = Jumlah waktu yang di observasi
b. Menentukan batas kendali
1) Upper Control Limit ( UCL )
Merupakan batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan
yang terjadi pada pemeriksaan sampel.
UCL = C + 3 C
2) Lower Control Limit ( LCL )
Merupakan batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan
yang terjadi pada pemeriksaan sampel.
UCL = C - 3 C
2. Membuat grafik C-Chart
Grafik C-Chart dibuat untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas
yang dilakukan perusahaan serta penyimpangan – penyimpangan yang
terjadi untuk ditindak lanjuti mencari penyebabnya dan perbaikannya.
3. Diagram pareto
Diagram pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori
kejadian yang disusun menurut ukutannya, dari yangpaling besar di sebelah
kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan.
Diagram ini digunakan untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan pada
produk akhir kemeja Esprit S39087 PT. JAYA ASRI GARMINDO. . Langkah
– langkah pembuatan diagram pareto adalah sebagai berikut :
a. Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan.
xxiii
b. Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan dari
jumlah paling besar ke jumlah paling kecil dari kiri ke kanan.
4. Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat ini menjelaskan bahwa akibat dari suatu
permasalahan akan dapat dicari penyebabnya, baik itu berasal dari unsur
manusia, alat atau mesin, metode & material.
Dengan meneliti setiap unsur tersebut maka akan dapat dianalisis
penyebab timbulnya masalah, jadi dengan penjelasan tersebut diagram
sebab akibat dapat bermanfaat untuk :
1. Membantu mengidentifikasi akan penyebab suatu masalah.
2. Membantu membuat solusi suatu masalah.
Diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisa suatu masalah dan
mengetahui faktor- faktor penyebabnya. Dengan diketahui penyebabnya yang
dominan maka dapat dicari penyelesaiannya. Permasalahan adanya
kerusakan produk dapat diketahui penyebabnya dengan membuat diagram
sebab akibat.
Diagram sebab akibat dapat dijadikan sebagai bagan yang menjelaskan
mengenai permasalahan yang muncul dari upaya pengendalian kualitas.
xxiv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas
xxv
Kualitas atau mutu suatu hasil sangat berrperan dalam kelangsungan
hidup perusahaan. Untuk itu sebelumnya kita mengetahui arti dari kualitas itu
sendiri. Definisi kualitas dapat diartikan bermacam – macam sesuai dengan
sesuai dengan kebutuhan atau penggunaannya.
Menurut Assaauri ( 2008 : 291 ) Kualitas adalah “ sebagai faktor –
faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan
barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil
itu dimasudkan atau dibutuhkan”.
Menurut Rander & Heizer ( 2005 : 253 ) Kualitas adalah “ Keseluruhan
fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan
yang terlibat atau yang tersamar “.
Menurut Hari Purnomo ( 2003 : 161 ) Kualitas adalah “ Suatu produk
diartikan sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut
mampu memuaskan konsumen “.
B. Pengertian Pengendalian Kualitas
Peranan pengendalian kualitas sangat diperlukan untuk dapat meningkat
keefisien dan kualitas produk. Pengendalian Kualitas memerlukan pengertian
dan perlu dilaksanakan oleh perancang bagian inspeksi, bagian produksi
sampai pendistribusian produk ke konsumen. Untuk itu perlu mengetahui
definisi pengendalian kualitas agar lebih jelas.
1. Pengendalian kualitas menurut Purnomo ( 2003 : 162 ) “ Aktivitas
pengendalian proses untuk mengukur cirri – ciri kualitas produk,
membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan
xxvi
mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaaan
antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar “.
2. Pengendalian kualitas menurut Ahyari ( 2002 : 338 ) “ Merupakan
suatu aktifitas ( Manajemen Perusahaan ) untuk menjaga dan
mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan
sebagaimana yang telah direncanakan” .
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas
Kualitas pada dasarnya dipengaruhi oleh beeberapa factor diantaranya
sebagai berikut ( Assauri, 2008 : 293) :
1. Fungsi suatu barang
Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk
apa barang tersebut digunakan atau dimaksudkan. Dengan demikian,
barang – barang yang dihasilkan harus dapat benar – benar memenuhi
fungsi tersebut.
2. Wujud luar
Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen
dalam melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan mutu
barang tersebut, adalah wujud luar barang itu.
3. Biaya barang
Pada umumnya biaya barang dapat menentukan kualitas barang tersebut.
Hal ini terlibat daribarng – barang yang mempunyai biaya atau harga yang
mahal, dapat mewujudkan bahwa mutu barang tersebut relatif lebih baik.
xxvii
D. Penentuan Standar Kualitas
Standar kualitas merupakan standar yang berhubungan dengan usaha
yang dilakukan terus – menerus untuk dapat menentukan syarat – syarat
mutu yang harus dipenuhi dalam proses pembuatan suatu produk. Langkah –
langkah dalam penentuan standar kualitas :
1. Mempertimbangkan persaingan produk dari perusahaan pesaing.
2. Mempertimbangkan kegunaan produk akhir.
3. Kualitas produk yang dihasilkan harus sesuai dengan harga jual.
Diperlukan tim yang berkecimpung dalam bidang :
a. Penjualan yang mewakili konsumen.
b. Tehnik yang mengatur desain dan kualitas teknis.
c. Pembelian yang menentukan kualitas bahan baku.
d. Produksi yang memerlukan ongkos untuk memproduksi dalam
berbagai kualitas.
E. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam
perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan kualitas produk yang
dihasilkan dapat berjalan baik dan hasil sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Menurut Handoko ( 2000 : 45 ) adalah :
xxviii
1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu.
2. Mengilhami kerja tim yang lebih baik.
3. Mendorong ketertiban dalam tugas.
4. Meningkatkan motivasi pada karyawan.
5. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.
6. Menimbulkan sikap – sikap mencegah masalah.
7. Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan
antara manajer dan karyawan.
8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi.
9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan.
10. Mendorong penghematan biaya.
xxix
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS
PEMBAHASAN
A. Latar belakang perusahaan
PT. JAYA ASRI GARMINDO merupakan industri pakaian jadi dari tekstil
yang memulai bisnis sejak 2004. disini PT. JAYA ASRI GARMINDO berfokus
pada pakaian santai dari kualitas menengah sampai tinggi. Tim produksi kami
sangat ahli sehingga kami bisa membuat pakaian atas dan bawah dari bahan
benang alam maupun buatan. Produk kami terdiri dari kemeja santai, jaket,
celana pantai, celana lapangan, pakaian sambung atas bawah, dll.
PT. JAYA ASRI GARMINDO mempunyai sekitar 500 mesin jahit di 12 unit
produksi dengan kapasitas produksi sekitar 250.000 potong pakaian.
Pembeli-pembeli hasil produksi PT. JAYA ASRI GARMINDO adalah
supermarket-supermarket terkenal, merek dunia seperti Walrmart, Dollar
xxx
General, sears, di USA dan ESPRIT, Animal, Sun Valley, O’neill, Gaastra Di
EEC.
Dalam menjalan usahanya PT. JAYA ASRI GARMINDO mempunyai ijin
seperti :
1. Surat ijin usaha perdagangan ( SIUP ) dengan nomor 01/28.3.1/PB/ I
/ 2004 pada tanggal 05 januari 2004.
2. Surat keterangan terdaftar dengan nomor PEM-
00522/WPJ.32/KP.0703/2008.
3. Nomor pokok wajib pajak ( NPWP ) dengan nomor 02.014.213.9-
528.00 pada tanggal 19 desember 2008.
Dengan didukung tehnologi dan mesin – mesin yang modern, bahan baku
yang berkualitas, dan SDM yang handal, perusahaan berupaya terus
menciptakan PT. JAYA ASRI GARMINDO yang akan menghasilkan produk –
produk yang berkualitas dan unggul.
Dukungan para principle, baik secara materiil dan moral juga sangat
membantu perusahaan dalam upaya untuk mengembangkan inovasi dan
kreatifitas produk dan juga membuat perusahaan berani untuk lebih maju dan
melangkah kedepan.
B. Visi dan Misi
Dengan “Kerajinan, Kehati-hatian, Kejujuran dan Kehormatan” sebagai
prinsip bisnis kami, kami mempersembahkan diri kami secara terus-menerus
xxxi
untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu pengiriman dan kualitas
seperti kami membangun produk dan pasar baru kami untuk mencapai
pertumbuhan jangka panjang.
PT. JAYA ASRI GARMINDO berkomitmen untuk menawarkan produk
berkualitas dan pelayanan terbaik kepada pelanggan kami dan menyediakan
lingkungan dan kesempatan yang menantang untuk perkembangan pribadi
pekerja kami.
xxxii
xxxiii
Berdasarkan gambar di atas dapat diuraikan beberapa tugas dan
tanggung jawab dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi PT. Jaya Asri
Garmindo antara lain:
1. General Manager (Direktur Utama)
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas jalanya kegiatan
operasional perusahaan.
b. Menentukan garis-garis besar kebijakan perusahaan agar dapat
dipakai sebagai dasar kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Memelihara garis-garis kebijakan yang telah ditetapkan agar
pelaksanaanya konsisten dan tidak menyimpang.
d. Mewakili perusahaan dalam menjalin kerjasama yang baik dengan
lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta demi kepentingan
operasional perusahaan.
e. Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan.
2. Manajer Produksi
a. Menyusun rencana produksi bulanan bersama general manajer,
marketing, sebagai pedoman kerja.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi, hasil
produksi, mutu produksi, gudang stock dan efisiensinya supaya
sesuai dengan rencana pengiriman dan pemenuhan spesifikasi
produk.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas masing-masing bagian yang
berada dibawahnya.
xxxiv
d. Memberikan pengarahan dan pembinaan untuk staf produksi dalam
hal teknis pekerjaan.
e. Berhak mengusulkan pengangkatan staf atau karyawan untuk
kelancaran kegiatan produksi.
f. Berhak untuk memberikan sangsi (teguran, peringatan) staf atau
karyawan apabila menyimpang dari ketentuan yang telah
ditetapkan perusahaan, khususnya bagian produksi.
g. Berhak mengusulkan sistem kerja baru untuk perbaikan dibagian
produksi apabila diperlukan kepadageneral manajer.
3. QA (Quality Assurement)
Sebagai wakil perusahaan dalam menerapkan standar mutu dan
menjamin kualitas produk akhir.
4. Marketing
a. Mengkordinasikan kesemua saluran distribusi dalam usaha
memasarkan serta merencanakan kegiatan pemasaran.
b. Menganalisa situasi-situasi pasaran dari hasil produksi perusahaan.
c. Menganalisa mengenai penentuan harga khususnya berhubungan
dengan buyer.
5. ADM atau Account
a. Membantu general manajer mengenai keuangan, khususnya
mencatat dan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan finasial perusahaan (inventaris, receips )
xxxv
b. Bertanggung jawab mengenai keuangan dan akutansi biaya
berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.
c. Membuat laporan tahunan mengenai performance perusahaan dan
laporan keuangan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
d. Mengontrol segala sesuatu yang dibeli atau dibayar dengan uang
perusahaan.
e. Mengkoordinasi kinerja staf atau karyawan yang berada
dibawahnya.
6. Sample
Melaksanakan atau mengerjakan (pembuatan produk) contoh mengenai
spesifikasi produk yang diinginkan buyer.
7. IE (Engineering)
a. Bertanggung jawab mengenai kelancaran operasional mesin-mesin
produksi, pengembangan, perencanaan, dan kerja repair.
b. Melakukan pendataan dan perawatan terhadap semua mesin-
mesin yang ada dipabrik.
c. Memberikan pembinaan dan pengontrolan kepada staf engenering
dalam teknis pekerjaan.
d. Mengevaluasi, menganalisa, dan mencari jalan pemecahan apabila
terjadi kerusakan mesin untuk memperlancar operasional produksi
agar berjalan lancar.
8. Product
a. Memberikan pengarahan dan pembinaan sebelum memulai
pekerjaan.
b. Merencanakan kebutuhan bahan untuk proses produksi.
xxxvi
c. Mngkoordinasi pelaksanaan tugas masing-masing bagian yang
berada dibawahnya.
9. QC (Quality Control)
a. Bertanggung jawab atas kesesuaian mutu produk supaya dapat
memenuhi spesifikasi produk yang diminta oleh buyer.
b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pada waktu barang
masuk (barang yang dapat berpengaruh pada mutu produk ), pada
waktu proses dan produk akhir untuk kesesuaian produk.
c. Mendata dan menganalisa tentang karakteristik produk yang
dihasilkan serta mencari pemecahan apabila terjadi
ketidaksesuaian terhadap mutu.
d. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada staf quality
control dan anggota dalam hal teknis pekerjaan.
e. Berhak mengusulkan sistem kerja baru untuk perbaikan mutu dan
peningkatan efisiensi kerja.
10. PPIC (Production Planing inventory Control)
a. Membuat production scdule mengenai kapasitas produksi.
b. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana seles
marketing .
c. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan
kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi.
d. Mengkoordinasi semua inventory baik untuk proses produksi, stock
digudang maupun yang didatangkan untuk memperlancar proses
produksi.
e. Membuat evaluasi kondisi inventory.
xxxvii
11. MD ( Merchendaiser )
a. Memberikan dan mempelajari permintaan dan masing-masing
bagian terutama data dan spesifikasi barang yang akan dibeli serta
pengiriman yang tepat waktu.
b. Mengfollow up segala orde-order yang masuk.
c. Bertanggung jawab mengenai order dan yang berkaitan dari buyer.
12. Utility
Bertanggung jawab mengenai persiapan peralatan dan perlengkapan
mengenai kegiatan perusahaan.
13. Account
a. Membantu menejer keuangan mengenai pencatatan pemasukan
dan pengeluaran keuangan perusahaan.
b. Melakukan perencanaan, dan pengeluaran dana yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
14. EXIM (Ekspor Impor)
Mengkoordinasi kegiatan perusahaan mengenai pengiriman dan
penerimaan barang luar negri.
15. HRD ( Human Research and Development )
a. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan, umum dan personalia.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja yang berada dibagian
bawahnya.
c. Bertangggung jawab atas terlaksananya peraturan-peraturan dan
tata tertip perusahaan.
xxxviii
d. Bertanggung jawab untuk membantu general manajer dalam
peningkatan sumber daya manusia.
e. Berhak untuk mengusulkan atau mengangkat staf atau karyawan
dalam lingkup tugasnya.
16. Team Complain
Mengkoordinasikan dan melakukan persiapan audit yang berkaitan
dengan buyer.
17. Cutting
a. Mengarahkan dan memberikan pembinaan pada karyawan
mengenai pekerjaan pemotongan.
b. Mempersiapkan mengenai rekap cutting untuk pedoman dalam
pemotongan.
c. Memonitor datangnya bahan dari gudang yang akan dibutuhkan
sesuai dengan consumtion.
18. Sewing
a. Memberikan arahan dan pembinaan pada karyawan khusunya
bagian menjahit.
b. Membuat sample produksi.
c. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan permintaan buyer.
d. Mengecek barang yang turun dari cutting apakah sesuai dengan
marker atau tidak.
e. Menjaga kelancaran pekerjaan didalam pencapaian target.
xxxix
19. Finising
a. Mengkoordinasi dan mengarahkan pada karyawan mengenai
sistem pengepakan dan pengiriman barang.
b. Harus mengetahuai WO mengenai jumlah order.
c. Harus mengetahuai delivery schedule.
d. Membagi dan mengatur jenis pekerjaan yang harus segera
diselesaikan.
20. Gudang
a. Bertanggung jawab mengenai stock bahan baku.
b. Mencatat keluar masuk bahan baku (kain, Asesoris).
c. Mengecek kualitas kain.
21. Mekanik
a. Memelihara kelancaran jalanya mesin-mesin.
b. Memperbaiki kerusakan mesin.
22. Tax
Bertanggung jawab mengenai perpajakan yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan.
23. Salary
Mengkoordinasi mengenai pengajian yang berkaitan dengan perusahaan.
24. Security
Bertanggung jawab mengenai keamanan dan kebersiahan, untuk
memperlancar segala kegiatan perusahaan.
xl
25. Driver
Bertanggung jawab mengenai transpot keluar dan masuk perusahaan.
D. Aspek Personalia
1. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan proses produksi, perusahaan memerlukan sumber
daya manusia. PT. JAYA ASRI GARMINDO pada bulan februari 2009
memiliki sejumlah karyawan dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Data Rekapitulasi Karyawan PT. JAYA ASRI GARMINDO
DEPARTEMEN STATUS JUMLAH TOTAL
TETAP KONTRAK L P STAFF OFFICE
15 0 9 6 15 Orang
STAFF PRODUKSI
19 3 9 18 22 Orang
SAMPLE 11 6 4 17 17 Orang CUTTING 15 17 0 31 32 Orang SEWING 135 217 1 351 352 Orang GUDANG 8 2 3 7 10 Orang SPECIAL MACHINE
11 13 0 24 24 Orang
QUALITY CONTROL
16 17 0 33 33 Orang
IRONING 12 6 0 18 18 Orang FINISHING 14 10 4 20 24 Orang IE 0 2 0 2 2 Orang MEKANIK 1 4 0 5 5 Orang UTILITY 1 2 3 0 3 Orang SECURITY 8 2 7 3 10 Orang UMUM 0 1 1 0 1 Orang DRIVER 1 2 3 0 3 Orang TOTAL 267 304 36 535 571 Orang
Sumber data : PT. JAYA ASRI GARMINDO
2. Tenaga kerja
xli
Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja,
perusahaan mencari tenaga kerja dengan memasang iklan lowongan kerja
di surat kabar, di tempat – tempat strategis missal : di depan perusahaan,
di departemen tenaga kerjadi tempat – tempat strategis dan rekan –
rekan karyawan PT. JAYA ASRI GARMINDO.
Adapun prosedur pemenuhan kebutuhan tenaga kerja sebagai berikut :
staff memberikan informasi kepada pimpinan tentang tenaga kerja yang
dibutuhkan, kemudian pimpinan memberikan perintah kepada bagian HRD
untuk mencari tenaga kerja, seteLah tenaga kerja diperoleh, kemudian
akan di test seleksi sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki kemudian
dibekali ketrampilan melalui training yang selanjutnya akan ditempatkan
pada bagian – bagian yang sesuai dengan ketrampilannya masing –
masing.
3. Sistem pengupahan
Adapun sistem pengupahan yang dipakai oleh PT. JAYA ASRI
GARMINDO yaitu :
a. Upah Bulanan
yaitu berupa gaji yang diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan.
Sistem pengupahan pada PT. JAYA ASRI GARMINDO disesuaikan
dengan Upah Minimum Kota ( UMK ) yaitu upah bulanan terendah
yang terjadi dari upah pokok dan termasuk tunjangan tetap di wilayah
tertentu. UMK pada kabupaten Karanganyar sebesar Rp 719.000,00 (
Tujuh ratus sembilan belas ribu rupiah ).
b. Upah lembur
xlii
Yaitu berupa upah yang diberikan kepada karyawan yang bekerja
diluar jam kerjanya.
c. Bonus
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan atas prestasinya untuk
perusahaan.
4. Jaminan sosial
Di samping upah dasar, perusahaan juga memberikan tunjangan
kesejahteraan dan jaminan social pada karyawan, diantaranya yaitu :
a. Memperoleh Tunjangan Hari Raya ( THR ) setiap tahun.
b. Memperoleh JAMSOSTEK.
b. Adanya cuti bagi karyawan.
c. Memperoleh tunjangan kepemeliharaan kesehatan.
d. Disediakan air mineral.
5. Hari kerja dan Jam kerja
PT. JAYA ASRI GARMINDO beroprasi selama 6 ( enam ) hari dalam
satu minggu dan waktu kerja 8 ( delapan ) jam sehari dengan 1 ( satu )
jam istirahat, yaitu mulai dari hari senin sampai dengan sabtu. Adapun jam
kerja PT. Jaya Asri Garmindo dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jadwal Jam kerja Karyawan PT. JAYA ASRI GARMINDO
Sumber data : PT. JAYA ASRI GARMINDO
HARI JAM KERJA WAKTU ISTIRAHAT
Senin 08.00-17.00 1 jam istirahat
Selasa – Jumat 08.00-16.00 1 jam istirahat
Sabtu 08.00-12.00 Tanpa istirahat
xliii
E. Aspek Pemasaran
Wilayah Pemasaran pemasaran PT. JAYA ASRI GARMINDO yakni ke
Negara Amerika, Eropa, Hongkong dll.
1. Kebijakan harga
Menentukan harga produk sangat penting, karena akan mempengaruhi
besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Besar harga ditentukan
oleh PT. JAYA ASRI GARMINDO berdasarkan dua pertimbangan dari
perusahaan itu sendiri dan dari pihak pembeli. Jadi perusahaan menentukan
harga yang serendah mungkin tanpa merugikan perusahaan sendiri, serta
perusahaan juga mempeoleh keuntungan. Kebijakan itu diambil agar produk
tidak kalah dalam bersaing dengan perusahaan lain.
2. Promosi
PT. JAYA ASRI GARMINDO melakukan promosi melalui media Internet
dengan www.jagsolo.com yang mana customer langsung ditangani secara
langsung oleh bagian MD ( Merchandiser ).
F. ASPEK KEUANGAN
Dalam menjalankan operasinya, suatu perusahaan memerlukan modal.
Karena modal sangat penting dalam membiayai segala kegiatan operasi
dalam menghasilkan produk. Dalam permodalan PT. JAYA ASRI GARMINDO
memperoleh modal dari kerjasama dari para investor, yang mana mereka
bekerjasama menjalankan usaha dengan saham yang mereka miliki.
xliv
G. Aspek Produksi
1. Jenis Produk
PT. JAYA ASRI GARMINDO menghasilkan produk berupa :
a. Kemeja.
b. Celana pendek.
c. Jaket.
d. Baju tidur, dll.
2. Bahan pembuatan produk :
a. Bahan baku
Bahan baku pokok yang diperlukan PT. JAYA ASRI GARMINDO
adalah kain, benang.
b. Bahan penolong
Bahan penolong pembuatan produk yaitu kancing, resleting, size
label, main label dll.
3. Proses produksi
Gbr 3.2 Proses produksi PT. JAYA ASRI GARMINDO
Secara procedural, proses atau arus kerja produksi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
DEPT PRODUKSI KEMEJA
DIVISI PPIC
DIVISI CUTTING &
FUSING
DIVISI SEWING DIVISI SELEKSI & FINISHING
DIVISI TRANSIT & PACKING
xlv
a. Proses penerimaan dan penyimpanan order produksi ( DIVISI
PPIC )
Bahan baku dan dokumen diterima oleh Divisi PPIC (
production planning inventory & control ). Selanjutnya Divisi PPIC
merencanakan proses produksi yang membuat sample produksi dan
menyerahkan kepada pemesan dan apabila sample tersebut diterima,
serta menginstruksikan ke gudang bahan baku untuk mempersiapkan
bahan baku dan gudang bahan pembantu atau logistic untuk
mempersiapkan bahan penolong dalam pelaksanaan proses produksi.
b. Proses pemotongan dan pres( DIVISI CUTTING & FUSING )
Bahan baku yang diterima dari gudang bahan baku, oleh divisi
cutting dilakukan pemotongan sesuai dengan pesanan dan pola yang
tersedia. Untuk pemotongan kemeja sesudah bahan baku dipotong,
maka diserahkan ke divisi fusing untuk proses pres krah dengan kain
keras yang telah disediakan dari gudang bahan pembantu/logistic.
c. Proses produksi ( DIVISI SEWING )
Dalam proses disini bahan baku yang telah melalui proses potong
diproses untuk menjadi pakaian jadi yakni kemeja. Dimana proses
pembuatan kemeja melalui proses penjahitan yakni jahit dan obras.
Dalam proses pembuatan pakaian jadi atau kemeja disini dilakukan
dengan kerja sama dimana dalam 1 Line terdiri dari 60 operator, 8
helper, 4 triming, 2 supervisor, dan 2 administrator. Dalam proses
xlvi
produksi disini 1 tim melakukan kerjasama ada yang menjahit,
mengobras, sampai pakaian jadi.
d. Proses penyelesaian akhir ( DIVISI SELEKSI & FINISHING )
Proses ini adalah proses akhir dari pembuatan kemeja, dalam divisi
finishing dan seleksi mempunyai tanggung jawab untuk menilai hasil
dari produksi dimana kualitas jahit dan kesesuaian ukuran ( size )
produk jadi dengan standar yang telah ditentukan. Proses
penyelesaian akhir ini meliputi pasang dan lubang kancing, seleksi dan
setrika.
e. Proses persiapan dan pengiriman produk selesai ( DIVISI TRANSIT
& PACKING )
Produk jadi yang telah lolos dari divisi seleksi & finishing dan siap
dikirim ke pemesan dipersiapkan di divisi transit dan packing. Dalam
proses ini produk tersebut disesuaikan dengan pemesan dan dipacking
sesuai kebutuhan serta dikirim dengan disertakan dokumen atau bukti
tagihan biaya atau ongkos produksi.
H. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang kerja
Magang kerja adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh
mahasiswa secara berkelompok dengan terjun ke masyarakat atau dunia
kerja. Sasaran tempat pelaksanaan kegiatan magang dalah macam –
macam unit kegiatan menengah , koperasi, instansi pemerintah/swasta
dan kelompok masyarakat umun. Adapun bentuk – bentuk kegiatan
magang meliputi praktik kerja, pendampingan, pelatihan, penyuluhan,
xlvii
pelaporan dan lain- lain. Sebelum melaksanakan kegiatan magang kerja,
mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis,
disamping keahliannya dalam konsentrasi industri masing – masing.
2. Tujuan dari magang kerja
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang kerja adalah :
a. Agar setiap mahasiswa dapat lebih mendalami dan menguasai materi
– materi perkuliahan yang didapat saat menempuh dibangku kuliah.
b. Agar mahasiswa mendapat pengalaman langsung dan pengetahuan
tentang aktivitas dalam dunia usaha.
c. Agar mahasiswa dapat memahami dan menghayati permasalahan –
permasalahan yang dihadapi dalam dunia usaha/ bisnis.
3. Lokasi tempat magang kerja
Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada perusahaan yang
menghasilkan produk berupa pakaian jadi yaitu di PT. JAYA ASRI
GARMINDO yang terletak di Jln Raya Solo – Sragen km 9,7 Kasak Sroyo
Karanganyar Solo – Indonesia .
Penulis memilih PT. JAYA ASRI GARMINDO karena perusahaan ini
merupakan perusahaan yang menghasilkan produk Ekspor, jadi penulis
berpadangan bahwa perusahaan memiliki kualitas yang baik dan memiliki
berbagai permasalahan yang kompleks untuk diteliti.
4. Waktu pelaksanaan magang kerja
Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada tanggal 16 febuari – 21
maret 2009.
5. Kegiatan magang kerja
xlviii
Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada setiap hari kerja, yaitu
masuk mulai jam 08.00 – 16.00 WIB, dengan istirahat selama satu jam
yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB kecuali hari jumat istirahat mulai pukul
11.30 – 12.30 WIB.
Gbr 3.3 Jadwal Magang Kerja
Sumber data : PT. JAYA ASRI GARMINDO
Dalam pelaksanaan magang kerja penulis harus mentaati peraturan
yang telah ditentukan antara lain :
a. Datang ke perusahaan lebih awal 15 menit sebelum jam kerja.
b. Memakai seragam baju putih dan celana panjang hitam.
c. Mengenakan tanda pengenal.
d. Mengisi absen yang telah disediakan.
Sehubungan dengan bidang yang diambil yaitu pengendalian kualitas
maka di dalam pelaksanaan magang kerja, penulis diarahkan pada 2 ( dua
) kegiatan utama yaitu :
a. Kegiatan di kantor ADM Produksi.
b. Terjun langsung di lapangan atau di bagian divisi sewing.
Tabel 3.4 JADWAL KEGIATAN MAGANG DI PT. JAYA ASRI GARMINDO
KARANGANYAR
Tanggal Kegiatan
HARI JAM KERJA WAKTU
ISTIRAHAT
Senin 08.00-17.00 1 jam istirahat
Selasa – Jumat 08.00-16.00 1 jam istirahat
Sabtu 08.00-12.00 Tanpa istirahat
xlix
pelaksanaan 16 feb – 21 feb
2009 1) Pengenalan tentang PT. JAYA ASRI
GARMINDO 2) Membantu membuat rekap produksi 3) Membagikan form laporan hasil produksi ke
divisi sewing 23 feb – 28 feb
2009 1) Mengecek fabric datang 2) Membuat sample lot 3) Membuat swatches fabric report 4) Membuat laporan fabric inspection 5) Membuat laporan acecoris inspection 6) Melayani pengambilan acecoris
02 mar – 07 mar 2009
1) Membantu mengecek gelaran kain dengan marker
2) Mengecek hasil potongan kain 3) Mengawasi proses numbering 4) Mengawasi proses fusing 5) Membuat QC cutting report
09 mar – 14 mar 2009
1) Mengawasi kinerja karyawan divisi sewing 2) Membuat laporan QC end line 3) Mengecek barang jadi
16 mar – 21 mar 2009
1) Mengecek barang jadi setelah digosok 2) Memasang handtag dan polybag 3) Membuat laporan packing 4) Membantu bagian personalia membuat kartu
kepemeliharaan kesehatan 5) Membantu perekrutan karyawan 6) Merekap absensi karyawan
Sumber data : data olahan PT. JAYA ASRI GARMINDO I. Pembahasan Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. JAYA ASRI GARMINDO maka
akan dilakukan pembahasan mengenai pengendalian kualitas dengan
menggunakan analisis C-Chart. Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan
menentukan apakah kerusakan yang terjadi dalam proses masih dalam batas
toleransi pengawasan atau tidak. Dalam analisis ini disertai diagram pareto
yang digunakan untuk mengetahui jenis – jenis kerusakan dan diagram sebab
akibat untuk menganalisa suatu masalah dan mengetahui faktor penyebabnya.
1. Analisis C-Chart
l
Analisis control chart digunakan sebagai langkah awal untuk
menghitung tingkat kerusakan produk selama proses produksi dengan
mengetahui banyaknya kerusakan pada waktu produk, sehingga dengan
metode tersebut akan dapat diketahui apakah produk akhir masih dalam
batas kendali atau tidak. Adapun langkah – langkah dalam analisis C-
Chart adalah sebagai berikut :
a. Menentukan rata – rata kerusakan ( C )
C = n
Cå
Dimana :
C = Rata – rata jumlah produk rusak
åC = Total jumlah kerusakan
n = Jumlah waktu yang di observasi
b. Menentukan batas pengendali atas dan batas pengendali bawah
1) Batas kendali atas ( Upper Control Limit )
=UCL C + 3 C
2) Batas kendali bawah ( Lower Control Limit )
=LCL C - 3 C
Tabel 3.5
Data jumlah produksi
PT. JAYA ASRI GARMINDO
Periode maret 2009
No Tanggal produksi
Jumlah produksi ( Dalam satuan Unit )
Jumlah produk cacat
( Dalam satuan Unit ) 1 1 maret 2009 635 130
2 2 maret 2009 700 107
li
3 3 maret 2009 570 128
4 4 maret 2009 630 94
5 5 maret 2009 660 104
6 6 maret 2009 700 106
7 7 maret 2009 400 111
8 9 maret 2009 800 129
9 10 maret 2009 675 119
10 12 maret 2009 700 104
11 13 maret 2009 700 85
12 14 maret 2009 375 79
13 16 maret 2009 375 96
14 17 maret 2009 380 82
Jumlah 8500 1474
Sumber data : PT. JAYA ASRI GARMINDO
Tabel diatas menunjukkan jumlah produksi dan jumlah produk cacat pada
PT. JAYA ASRI GARMINDO selama bulan maret 2009, berikut penyelesainnya
:
a) Menentukan rata – rata kerusakan ( C ) :
C = n
Cå
= 14
1474
= 105.28
b) Menentukan batas pengendali atas dan batas pengendali bawah :
( 1 ) Batas pengendali atas ( UCL )
=UCL C + 3 C
= 105.28 + 3 28.105
= 105.28+ 30.78
lii
= 136.06
( 2 ) Batas pengendali bawah ( LCL )
=LCL C - 3 C
= 105.28 – 3 28.105
= 105.28 – 30.78
= 74.5
Berdasarkan data dan perhitungan yang telah dilakukan dengan jumlah
produk kemeja yang telah diteliti sebanyak 8500 unit dengan menggunakan
bagan kendali pengendalian c- chart dari data hasil produksi dan jumlah produk
cacat selama bulan maret 2009, maka dapat diketahui rata – rata kerusakan
produk kemeja Esprit S39087 sebesar 105.28 batas pengendali atas ( UCL )
sebesar 136.06 dan batas pengendali bawah ( LCL ) sebesar 74.5 sehingga
dapat dilihat sebagai berikut :
Gbr 3.3 Grafik C-Chart
liii
Berdasarkan grafik C-Chart diatas hasil perhitungan dengan analisis
C- Chart menunjukkan bahwa pengendalian kualitas produk kemeja Esprit S39087
pada bulan maret 2009 dapat dikatakan baik karena tingkat kerusakan masih dalam
batas kendali.
2. Analisis Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah
berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Langkah – langkah pembuatan
diagram pareto adalah sebagai berikut :
c. Menentukan prosentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan.
d. Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan dari
jumlah paling besar ke jumlah paling kecil dari kiri ke kanan.
Tabel 3.6 Tabel Rekapitulasi Jenis kerusakan
Tanggal produksi
Jenis Kerusakan Jumlah 1 2 3 4 5
1 Maret 2009 38 17 20 33 22 130 2 Maret 2009 23 25 24 19 16 107 3 Maret 2009 31 26 41 12 18 128 4 Maret 2009 24 15 14 30 11 94 5 Maret 2009 19 24 22 26 13 104 6 Maret 2009 27 28 15 24 12 106 7 Maret 2009 29 32 19 17 14 111 9 Maret 2009 33 30 36 19 11 129
10 Maret 2009 37 29 28 16 9 119 12 Maret 2009 34 31 14 10 15 104 13 Maret 2009 25 27 12 13 8 85 14 Maret 2009 17 21 19 8 14 79 16 Maret 2009 21 18 30 17 10 96 17 Maret 2009 14 19 24 13 12 82
TOTAL 372 342 318 257 185 1474 Sumber data : data olahan PT. JAYA ASRI GARMINDO
Keterangan :
liv
1. Jahitan Lepas 2. Jahitan Berkerut 3. Jahitan Mleset 4. Saku tidak sejajar 5. Lain – lain
a. Kancing lepas b. Salah size c. Kurang halus
Jenis kerusakan yang terjadi bisa bermacam – macam, untuk mengetahui
prosentase kerusakan dihitung dengan rumus :
=usakanosentasekerPr usakanTotal
akanJumlahkeusker
´ 100%
1) Jahitan lepas = 1474372
´ 100 % = 25.23%.
2) Jahitan berkerut = 1474342
´ 100 % = 23.20%.
3) Jahitan mleset = 1474318
´ 100 % = 21.57%.
4) Saku tidak sejajar = 1474257
´ 100 % = 17.43%.
5) Lain – lain = 1474185
´ 100 % = 5.76%.
Tabel 3.7 Prosentase Jenis Kerusakan
Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan % kerusakan Jahitan lepas 372 25.23 %
Jahitan berkerut 342 23.20 % Jahitan mleset 318 21.57 %
Saku tidak sejajar 257 17.43 % Lain – lain 185 5.76 %
lv
Sumber data : data olahan PT. JAYA ASRI GARMINDO
Dari tabel diatas dapat diketahui data mengenai jenis kerusakan kemeja
Esprit S39087, untuk jenis kerusakan terbanyak adalah jahitan lepas sebesar
372 atau 25.23 % dan jenis kerusakan paling sedikit adalah Lain – lain misal
kancing lepas, salah size, kurang halus sebesar 185 atau 5.76 %.
Gbr 3.4 Diagram Pareto
3. Diagram sebab akibat
Diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisa suatu masalah
dan mengetahui faktor- faktor penyebabnya. Dengan diketahui
penyebabnya yang dominan maka dapat dicari penyelesaiannya.
Permasalahan adanya kerusakan produk dapat diketahui penyebabnya
dengan membuat diagram sebab akibat. Berikut ini beberapa
permasalahan yang dapat diambil dari permasalahan data sebelumnya
dan menjelaskan secara mendalam mengenai permasalahan kualitas
tersebut.
lvi
Kurangnya Konstruksi Tenaga ahli tidak tepat
Spesifikasi Tenaga kurang teliti salah Dan kurang konsentrasi Kurangnya perawatan
Kualitas kain kurang baik
Gbr 3.5 Diagram Sebab Akibat
Diagram sebab akibat diatas dapat dijelaskan mengenai permasalahan
yang muncul dari upaya pengendalian kualitas. Secara garis besar
penjelasan masing- masing adalah sebagai berikut :
a. Tenaga kerja
1) Kurangnya tenaga ahli
Kurangnya masa pelatihan yang menyebabkan kurangnya
kecakapan dan keahlian para karyawan.
2) Tenaga kerja dan konsentrasi
Tenaga kerja Metode
Mesin Bahan Baku
Produk Cacat
lvii
Kurangnya konsentrasi dalam bekerja dapat mengurangi
kualitas hasil kemeja yang dihsilkan, untuk itu perlu adanya
pengawasan kenerja karyawan.
b. Metode
1) Konstruksi tidak tepat
Kesalahan seperti ini mungkin saja terjadi karena banyak
konstruksi, sehingga membuat kelalaian pengguna metode yang
sama namun dalam konstruksi yang berbeda.
2) Spesifikasi salah
Pengguna spesifikasi yang mleset dalam produksi dapat
mempengaruhi kualitas kemeja Esprit S39087.
c. Mesin
1) Kurangnya perawatan
Faktor mesin juga dapat menurunkan kualitas dan
memperlambat proses produksi darena pada saat proses
produksi sehingga terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan karena
perawatan mesin yang kurang dilakukan secara berkala.
d. Bahan baku
1) Kualitas kain yang kurang baik
Bahan baku merupakan faktor utama dalam menentukan
kualitas kemeja yang dihasilkan. Apabila bahan baku kain yang
digunakan kualitasnya kurang baik dapat menyebabkan
kecacatan produk, selain itu juga mempengaruhi tidak lancarnya
suatu proses produksi.
lviii
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian
kualitas Kemeja Esprit S39087 pada divisi sewing PT. JAYA ASRI
GARMINDO, serta analisis menggunakan metode C-chart maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan data selama bulan Maret 2009 perhitungan yang telah
dilakukan dengan jumlah produksi kemeja Esprit S39087 sebesar 8500
Unit dan kerusakan produksi sebesar 1474 unit.
2. Dengan menggunakan bagan kendali C- Chart hasil perhitungan
diperoleh rata – rata kerusakan produksi akhir sebesar 105.28 dengan
batas pengendali atas ( UCL ) sebesar 136.06 dan batas pengendali
bawah ( LCL ) sebesar 74.5.
3. Jenis – jenis kerusakan produk kerusakan produk akhir kemeja Esprit
S39087 divisi sewing sebagai berikut :
a. Untuk jenis kerusakan jahitan lepas sebesar 372 dengan
prosentase 5.23 %.
b. Untuk jenis kerusakan jahitan berkerut sebesar 342 dengan
prosentase 23.20 %.
c. Untuk jenis kerusakan jahitan mleset sebesar 318 dengan
prosentase 21.57 %.
lix
d. Untuk jenis kerusakan saku tidak sejajar sebesar 257 dengan
prosentase 17.43 %.
e. Untuk jenis kerusakan lain – lain sebesar 185 dengan prosentase
5.76%.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil
penelitian yang telah dilakukan di atas, maka penulis memberi saran yang
dapat memberikan manfaat bagi pihak perusahaan untuk menentukan lebih
lanjut. Adapun perbaikan yang bisa dilakukan dan beberapa saran yang
dapat diberikan sebagai berikut:
1. Jahitan lepas cara mengatasi hal tersebut maka pihak perusahaan
dapat melakukan penyeleksian karyawan yang akan masuk pada
bagian sewing secara ketat. Disamping itu perusahaan juga dapat
memeriksa kondisi mesin jahit secara berkala, yaitu setiap
pergantian style.
2. Jahitan berkerut cara mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan memilih kualitas kain yang baik, langkah ini juga ditempuh
dengan menjaga kondisi kebersihan dan keamanan di gudang
penyimpanan barang.
3. Jahitan mleset ini hampir sama dengan kerusakan jahitan lepas
yakni disebabkan karena kesalahan faktor manusia dan mesin,
sehingga cara mengatasinya dengan cara penyeleksian karyawan
dan pemeriksaan mesin secara berkala.
lx
4. Saku tidak sejajar cara mengatasi hal tersebut yakni karyawan
yang bekerja di bagian sewing harus diberi pengarahan untuk teliti
dalam bekerja.
5. Lain – lain tingkat kerusakan yang terakhir dikelompokkan dalam
Lain – lain yang merupakan gabungan dari kerusakan – kerusakan
yang jarang ditemukan misal : kancing lepas, salah size, kurang
halus dalam penyetrikaan untuk menekan kerusakan ini bisa
dengan cara memberi pengarahan kepada karyawan pada bagian
masing – masing agar lebih berkonsentrasi dan teliti dalam bekerja.
6. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan dan meningkatkan
segi kualitas produk yang diproduksi. Dari segi kualitas tersebut
diantaranya dari bahan baku, proses produksi, produk yang
dihasilkan agar dalam proses penyelesaian kemeja sesuai dengan
ketentuan yang diharapkan.
7. Perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan yang berhubungan
dengan masalah pengendalian kualitas, dengan cara menerapkan
ketentuan sesuai Work Order agar penerapan system pengendalian
kualitas dapat berjalan secara optimal.
8. Perusahaan harus meningkatkan pengawasan terhadap kondisi
mesin yang digunakan untuk proses produksi, perlu adanya
perawatan, pemeliharaan, dan penggantian suku cadang terhadap
mesin yang digunakan secara teratur.
9. Perusahaan harus selektif dalam penerimaan karyawan baru,
khususnya untuk bagian – bagian yang membutuhkan keahlian
tertentu.
lxi
10. Perusahaan hendaknya memperhatikan dan meningkatkan
kesejahteraan para karyawan, hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan makan siang, menyediakan fasilitas ruang kantin yang
nyaman serta tempat beribadah yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus, 2002, Manajemen Produksi Pengendalian Produksi, BPFE, Yogyakarta.
Ariani, Wahyu, 2004, Sistem Pengendalian Kualitas Produksi, BPFE UGM,
Yogyakarta. Assauri, Sofjan, 2008, Manajemen Produksi Edisi Revisi FE, UI Jakarta. Handoko, Hani, 2000, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi
UNS Press, Surakarta. Jay Heizer, Barry Render, 2005 Operations Manajemen Operasi Edisi Tujuh,
Salemba Empat, Jakarta. Purnomo, Hari, 2003, Pengantar Tehnik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta.
top related