8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit arteri koroner (PAK) merupakan penyebab utama kematian pada pria
dan wanita di seluruh dunia. Dampak PAK pada wanita seringkali diabaikan
karena angka kejadiannya lebih tinggi pada pria dengan usia lebih muda. (1) Pada
survei yang dilakukan terhadap dokter layanan primer, ahli ginekologi dan ahli
kardiologi di Amerika erikat menunjukkan bahwa kurang dari !"# responden
yang mengetahui bahwa setiap tahunnya lebih banyak wanita daripada pria yang
meninggal karena PAK. urvei lewat telepon terhadap lebih dari 1""" wanita di
Amerika erikat pada tahun !""$ menunjukkan bahwa hanya $$# yang
mengetahui bahwa serangan jantung dan penyakit jantung merupakan penyebab
utama kematian pada wanita, hasil ini lebih baik daripada survei sebelumnya pada
tahun 1%%& yang menunjukkan bahwa hanya '"# wanita yang mengetahui hal
tersebut. (!)
anita memiliki aktor risiko PAK yang unik, termasuk aktor yang
berhubungan dengan kehamilan dan penyakit autoimun. Penyakit mikrovaskular
koroner se*ara disproporsional mempengaruhi wanita. Data penelitian
menunjukkan bahwa PAK harus ditangani se*ara berbeda pada wanita. +eerat ini
akan membahas mengenai epidemiologi, aktor risiko, severitas, dan maniestasi
spesiik penyakit arteri koroner pada wanita serta aktoraktor yang
mempengaruhinya.
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
2/25
BAB II
DATA EPIDEMIOLOGI
Pada mulanya, banyak yang beranggapan bahwa PAK merupakan penyakit
yang lebih sering terjadi pada pria, namun akta menunjukkan bahwa penyebab
utama kematian pada wanita adalah PAK. Penyebab utama kematian baik pada
pria maupun wanita adalah PAK, namun maniestasinya berbeda. Data
epidemiologi di Amerika erikat menunjukkan bahwa lebih banyak wanita yang
meninggal akibat PAK daripada kanker (termasuk kanker payudara), penyakit
kronik saluran naas bawah, penyakit Al-eimer, dan gabungan semuanya. ejak
tahun 1%% sampai !"", angka kematian akibat PAK menurun '"./#, namun
pada wanita usia muda (0$$ tahun) angka kematian akibat PAK meningkat.
Angka kematian akibat PAK lebih tinggi pada wanita daripada pria. (')
Gambar 2.1. Penyakit kardiovak!"ar dan #enyebab !tama kematian #ada #ria
dan $anita di Amerika %erikat ta&!n 2''(A menunjukkan penyakit kardiovaskular termasuk penyakit kardiovaskular kongenital, kanker, 2 ke*elakaan, D penyakit saluran naas bawah kronik, 3diabetes mellitus, 4 Al-heimerDikutip dari5 +oger 67 dkk (')
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
3/25
Gambar 2.2. Morta"ita akibat #enyakit kardiovak!"ar #ada #ria dan $anita di
Amerika %erikat ta&!n 1)*)+2'11Penyakit kardiovaskular yang dimaksud tidak termasuk deek kardiovaskular kongenital.Dikutip dari5 8o-aarian dkk (9)
erdasarkan data mortalitas terbaru tahun !"11 di Amerika erikat diketahui
bahwa ratarata :!1$" penduduk Amerika erikat meninggal dunia akibat
penyakit kardiovaskular setiap harinya, hal tersebut sebanding dengan 1 kematian
setiap 9" detik. Pada wanita usia di atas /$ tahun, penyakit jantung merupakan
pembunuh nomor satu, diikuti oleh kanker, stroke dan penyakit saluran naas
bawah kronik. Data mortalitas pada wanita menunjukkan bahwa 1 dari setiap 9./
wanita meninggal akibat kanker, sementara 1 dari '.! kematian pada wanita
terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular, termasuk deek
kardiovaskular kongenital menyebabkan 1 kematian pada wanita setiap menit. (9)
Data di ;ndonesia yang diperoleh dari +iset Kesehatan Dasar (+iskesdas)
tahun !"1' menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner pada
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
4/25
penduduk usia : 1$ tahun berdasarkan pernah didiagnosis oleh dokter sebesar
".$#, sementara berdasarkan diagnosis dokter
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
5/25
Tabe" 2.2 Preva"eni #enyakit ,ant!n- koroner -a-a" ,ant!n- dan troke #ada
!m!r 1/ ta&!n men!r!t #rovini Indoneia 2'10 ($)
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
6/25
Tabe" 2.0 Preva"eni #enyakit ,ant!n- koroner -a-a" ,ant!n- dan troke #ada
!m!r 1/ ta&!n men!r!t karakteritik Indoneia 2'10 ($)
Tabe" 2. Etimai #enderita #enyakit ,ant!n- koroner #ada !m!r 1/ ta&!n
men!r!t ,eni ke"amin ta&!n 2'10 (/)
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
7/25
BAB III
PENILAIAN 3A4TO5 5I%I4O PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 PADA
8ANITA
eiring dengan meningkatnya obesitas pada penduduk Amerika erikat,
meningkat pula angka kejadian diabetes yang selanjutnya berakibat pada
peningkatan PAK. urvey yang dilakukan oleh National Health and Nutrition
Examination Survey (?>A?3) pada tahun !""&!"", obesitas terjadi pada
'!.!# pria dewasa dan '$.$# wanita dewasa. (&) erdasarkan Framingham
Heart Study, pengaruh obesitas terhadap terjadinya 2AD lebih besar pada wanita
daripada pria. @besitas meningkatkan risiko relati 2AD pada wanita sebesar
/9#, sementara pada pria hanya 9/#. () 4aktor risiko penyakit arteri koroner
pada wanita lebih bervariasi daripada pria. elain aktor risiko tradisional, seperti
usia, riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes,
dislipidemi, merokok dan aktivitas isik terdapat aktor lain yang khusus pada
wanita seperti penyakit autoimun, kadar hormon, skor kalsium dan kehamilan. (1)
Pada wanita yang asimptomatik, terdapat berbagai *ara untuk menilai risiko.
Guidelines Ameri*an 2ollege o 2ardiology 4oundationeart
Asso*iation (A22A) tahun !"1" mengenai penilaian risiko kardiovaskular
pada pasien dewasa yang asimptomatik merekomendasikan bahwa skor risiko
global (seperti 4ramingham +isk *ore) yang menggunakan berbagai aktor risiko
tradisional harus dinilai pada setiap wanita yang asimptomatik tanpa riwayat
PAK, riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular harus dinilai pada
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
8/25
penilaian risiko pada semua wanita asimptomatik (rekomendasi kelas ;, level of
evidence ). Penilaian skor aktor risiko bermanaat untuk mengkombinasikan
pengukuran aktor risiko individu menjadi perkiraan kuantitati tunggal risiko
yang dapat digunakan sebagai target intervensi preventi. (%)
kor 4ramingham untuk menilai risiko penyakit arteri koroner pada wanita
dianggap kurang sensiti. Penilaian risiko global menggunakan skor 4ramingham
mengklasiikasikan sebagian besar (lebih dari %"#) wanita usia kurang dari &"
tahun pada kelompok dengan risiko rendah PAK dengan hanya sebagian ke*il
yang memiliki risiko tinggi. (%) Penelitian menggunakan skor 4ramingham yang
melibatkan !99& wanita tanpa diabetes mellitus menunjukkan bahwa 9# wanita
yang mengalami kalsiikasi signiikan pada arteri koroner termasuk pada
kelompok risiko rendah berdasarkan skor 4ramingham. (1")
kor +eynolds meningkatkan klasiikasi risiko pada wanita dengan
memasukkan hs2+P, >bA12 (pada pasien diabetes), dan aktor risiko keluarga
yaitu orang tua dengan riwayat serangan jantung sebelum usia /" tahun. eberapa
keterbatasan dari skor +eynolds membuat perlu adanya penelitian lebih lanjut
sebelum diaplikasikan dalam klinis. Keterbatasan dari skor +eynold berupa subjek
penelitian tidak beragam hanya meliputi wanita sehat sehingga belum
mempresentasikan keseluruhan populasi umum data tekanan darah, obesitas, dan
riwayat keluarga didapatkan berdasarkan pernyataan subjek penelitian hs2+P
memiliki spesiisitas yang rendah pada inlamasi koroner sehingga dapat
memberikan hasil positi palsu bila terdapat inlamasi di daerah lain. (11) (1!)
Perhitungan hasil yang kurang praktis karena harus menggunakan rumus yang
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
9/25
*ukup kompleks juga merupakan kelemahan skor ini, namun untuk mengatasinya
dapat digunakan kalkulator skor +eynolds. kor +eynolds memprediksi risiko
kejadian inark miokard, stroke iskemik, revaskularisasi, dan kematian karena
penyakit kardiovaskuler dalam 1" tahun kedepan. Klasiikasi skor +eynolds
terbagi dalam 9 kategori yaitu risiko rendah (0$#), risiko rendah hingga sedang
($1"#), risiko sedang hingga tinggi (1"!"#), risiko tinggi (B!"#) .
Penghitungan skor +eynolds tiap poin dimasukkan ke dalam rumus (11)5
10-year CV ris! (#) C1",%/'9 (eEpF!!,'!$G)H
C ","&%%E usia I ',1'&E natural logarithm (Jekanan darah sistolik) I ",1" E
natural logarithm (hs2+P) I 1,'! E natural logarithm (>D72) I ",1'9 E
>bA12 (#) (jika D8) I ",1 (jika pernah merokok) I ",9' (jika ada riwayat
keluarga dengan inark miokard)
Guidelines A>A tahun !"11 mengenai pen*egahan penyakit kardiovaskular
pada wanita merekomendasikan stratiikasi risiko pada wanita berdasarkan skor
risiko menjadi ' kategori, yaitu high ris! , at ris! dan ideal coronary artery health.
;ndividu high ris! meliputi semua wanita yang telah diketahui 2AD, wanita
dengan penyakit arteri perier, penyakit arteri *arotid yang simptomatik,
aneurisma aorta abdominalis, penyakit ginjal kronis atau end stage, atau wanita
dengan prediksi risiko PAK 1" tahun sebesar : 1"#. Kelompok at ris!
dideinisikan sebagai wanita yang memiliki 1 atau lebih aktor risiko seperti
merokok kretek, tekanan darah sistolik : 1!" mm>g, tekanan darah diastolik : "
mm>g, atau dalam terapi hipertensi, kolesterol total : !"" mgD7
0 $" atau dalam terapi dislipidemia, obesitas (terutama obesitas sentral), diet yang
buruk, aktivitas isik yang kurang, riwayat keluarga dengan PAK prematur yang
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
10/25
terjadi pada keluarga derajat pertama pada pria dengan usia 0$$ tahun dan wanita
0/$ tahun, sindroma metabolik, gejala aterosklerosis subklinis, kapasitas latihan
yang buruk pada uji latih jantung beban dan atau pemulihan denyut jantung
abnormal, penyakit sistemik autoimun yang berhubungan dengan kolagen
vaskuler, riwayat pre eklampsi, diabetes gestasional, atau hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan. "deal coronary health dideinisikan sebagai memiliki
semua kondisi sebagai berikut yaitu kolesterol total 0!"" mgg (tidak dalam terapi), glukosa darah puasa
0 1"" mg
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
11/25
Gambar 0.1. 4"ai9ikai riiko #enyakit arteri koroner #ada $anitaDikutip dari5 8os*a dkk (1') (1)
4aktor risiko baru pada wanita seperti hs+2P dan hasil pen*itraan
kardiovaskuler (seperti "ntima-&edia 'hic!ness pada karotis dan Coronary
#rtery Calcium) memiliki kelas rekomendasi yang sama dengan pria seperti
halnya dengan pemeriksaan 3K istirahat dan uji beban jantung, ekokardiograi,
dan #n!le-(ra!hial "ndex) Guidelines A>A tahun !"11 merekomendasikan bahwa
pria usia diatas $" tahun atau wanita usia diatas /" tahun dengan kadar 7D7 lebih
dari 1'" mg
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
12/25
imunosupresan, tanpa gejala klinis P=K, diabetes, dan gagal ginjal kronis, keadaan
inlamasi berat, atau memiliki kontraindikasi terhadap statin, penilaian hs2+P
memiliki manaat untuk seleksi pasien dalam pemberian terapi statin
(rekomendasi kelas ;;a, level of evidence ) pengukuran 2+P dapat
dipertimbangkan pada pria asimptomatik usia kurang dari $" tahun atau wanita
asimptomatik usia kurang dari /" tahun dengan risiko sedang untuk penilaian
risiko kardiovaskuler. (+ekomendasi kelas ;;b, level of evidence ) pengukuran
>bA12 dapat dipertimbangkan pada pasien dewasa asimptomatik tanpa diagnosa
diabetes untuk penilaian risiko kardiovaskuler. (+ekomendasi kelas ;;b, level of
evidence ). (%)
+isiko penyakit arteri koroner pada wanita dilihat dari aktor usia, meningkat
se*ara eksponensial setelah usia lebih dari /" tahun, hal tersebut berbeda dengan
pria yang mengalami peningkatan risiko se*ara linier dari segi usia. +iwayat
penyakit arteri koroner pada saudara wanita memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan adanya riwayat penyakit jantung koroner pada saudara yang
berjenis kelamin pria. Diabetes memiliki dampak yang lebih besar pada wanita
dibandingkan pria dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner sebesar tiga
sampai tujuh kali dibanding pria yang mengalami peningkatan dua sampai tiga
kali. anita dengan diabetes memiliki risiko penyakit jantung korener tiga kali
dibandingkan wanita tanpa diabetes. (1)
Proil lipid pada wanita dan pria berbeda. Penelitian mengenai obatobatan
penurunan kolesterol yang ada saat ini hanya melibatkan pria sebagai subjek
penelitian, sehingga sulit untuk menentukan apakah hasil penelitian tersebut dapat
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
13/25
diterapkan pada wanita. Kadar *o+ ensity *i$o$rotein (7D7) pada wanita
sebelum menopause lebih rendah dibandingkan pria. Pas*a menopause, kadar
7D7 pada wanita meningkat melebihi pria. Kadar trigliserida dan lipoprotein a
(7p(a)) juga meningkat pas*a menopause dengan kadar High ensity *i$o$rotein
(>D7) yang makin menurun. Kolesterol total, 7D7, dan trigliserida meningkat
sebanyak 1"# pada / bulan pre menopause. 8enopause tidak mempengaruhi
kolesterol >D7 se*ara dramatis, penurunan kadar >D7 terjadi se*ara bertahap
dalam dua tahun sebelum menopause, sementara pada saat menopause tidak
terjadi penurunan lebih lanjut. (19) Pas*a menopause terjadi peningkatan kadar
7D7 yang diduga akibat penurunan aktivitas reseptor 7D7, sedangkan penurunan
kadar >D7 terjadi karena penurunan kadar estrogen yang mempengaruhi kerja
en-im lipase hepar sehingga berpengaruh pada kadar >D7. (1$)
@besitas meningkatkan risiko terjadinya PAK. anita dengan indeks massa
tubuh B !% memiliki risiko terjadinya PAK tiga kali lebih besar dibandingkan
wanita dengan tubuh ideal. Data penelitian 4ramingham menunjukkan bahwa
wanita dengan berat badan ideal memiliki risiko inark miokard '$/"# lebih
rendah dibanding wanita dengan obesitas. Jipe obesitas merupakan aktor risiko
independen terhadap PAK. +isiko PAK meningkat pada wanita dengan rasio
pinggangpinggul lebh dari ",. anita dengan rasio tersebut biasanya memiliki
resistensi insulin, penurunan kadar >D7, hipertrigliseridemia, hipertensi, dan
penurunan globulin pengikat hormon seksual. (1$)
Pada wanita, merokok dapat mengubah metabolisme estrogen sehingga terjadi
menopause dini yang menyebabkan peningkatan resiko terjadinya PAK.
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
14/25
Peningkatan risiko PAK dan perubahan proil lipid juga ditemukan pada wanita
perokok usia paruh baya. anita perokok ringan (19 batang rokok per hari)
memiliki risiko terjadinya P=K dua kali dibandingkan wanita yang tidak merokok,
dan risiko lebih besar terjadi pada wanita perokok berat (:!" batang rokok per
hari). (1$)
Kurangnya aktivitas isik merupakan prediktor kematian pada wanita.
Penelitian yang dilakukan St) ,ames omen 'a!e Heart .ro/ect% menyebutkan
bahwa wanita tanpa gejala penyakit arteri koroner yang tidak dapat men*apai nilai
$ 83Js (metaolic euivalents) dengan protokol ru*e memiliki risiko ' kali
lebih tinggi dibanding wanita yang dapat men*apai lebih dari 83J. (1/)
>s2+P (high-sensitivity C-reactive $rotein) merupakan salah satu aktor risiko
baru. >s2+P memiliki kemampuan deteksi aktor risiko dan nilai prognosti*
pada wanita dengan sindrom metabolik, walaupun keberadaannya sebagai aktor
yang independen masih belum jelas. Kadar hs2+P :'," mg
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
15/25
Penyakit autoimun sering terjadi pada wanita dan berhubungan dengan risiko
tinggi terjadinya PAK. (1) Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita memiliki
dampak langsung terhadap risiko PAK. erbagai hipotesa menyatakan bahwa
hormon estrogen memiliki eek cardio$rotective% namun hal ini masih
kontroversial. (1) (1%)
4aktor cardio$rotective lain untuk wanita yang berasal dari dalam tubuh
(endogen) adalah >D7. Penelitian menunjukkan bahwa >D7 memiliki siat
cardio$rotective meskipun mekanismenya belum jelas diketahui. >D7 memiliki
siat antiaterogenik dengan memisahkan kolesterol dari sel yang mengandung
lipid dan dilanjutkan dengan esteriikasi melalui lesitin yang kemudian berakhir
dengan sintesa asam empedu dan lipoprotein. iat anti aterogenik yang paling
penting adalah kemampuan >D7 dalam men*egah oksidasi 7D7 sehingga
men*egah terjadinya proses aterogenesis. >D7 juga diduga memiliki mekanisme
cholesterol-inde$endent cardio$rotective dengan menghambat ekspresi
endothelial adhesion molecule dan meningkatkan pelepasan prostasiklin dari
endotel. (!")
4aktor cardio$rotective dapat juga berasal dari luar tubuh (eksogen) seperti
diet +hole grain yang disebutkan dalam beberapa studi klinis dapat memperbaiki
hemostasis insulin, ungsi endotel dan kemungkinan mengurangi inlamasi dan
membantu dalam menurunkan berat badan. Diet +hole grain mengurangi kadar
7D7 tanpa mengurangi kadar >D7 atau meningkatkan trigiserida. Konsumsi
minyak ikan yang mengandung long chain omega' PL4A (Polyunsaturated atty
a*uds) juga dapat menurunkan kadar trigliserid, menurunkan tekanan darah
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
16/25
sistolik dan diastolik, dan denyut jantung saat istirahat. PL4As juga dapat
mengurangi inlamasi, memperbaiki ungsi endotel, menormalkan variabilitas
denyut jantung, memperbaiki relaksasi miokardium dan pada dosis tinggi dapat
membatasi agregasi trombosit. (!1)
Pen*egahan primer ataupun sekunder dengan mengontrol aktor risiko sangat
penting dilakukan pada wanita karena berdasarkan studi wanita dengan dua aktor
risiko memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah se*ara signiikan
dibanding wanita tanpa aktor risiko (,!# berbanding $",!#). (1)
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
17/25
BAB I7
%E7E5ITA% PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 PADA 8ANITA DAN
3A4TO5+3A4TO5 6ANG MEMPENGA5UHIN6A
Lsia ratarata inark miokard pertama pada pria adalah /9.$ tahun, sedangkan
pada wanita adalah &".' tahun. (') ;nsiden PAK pada wanita 1" tahun lebih
terlambat dari pria, sementara kejadian klinik yang serius seperti miokard inark
dan mati mendadak pada wanita !" tahun lebih terlambat daripada pria.
Konsekuensi akibat PAK lebih buruk terjadi pada wanita daripada pria. Pada 8;
premature (usia kurang dari $" tahun), mortalitas post 8; akut pada wanita dua
kali lipat dibandingkan dengan mortalitas pada pria. Pada individu usia lebih tua
(lebih dari /$ tahun), kematian pada tahun pertama post 8; lebih tinggi pada
wanita dibanding pria. Pada individu usia 9$/$ tahun, angka kejadian gagal
jantung dalam waktu $ tahun post 8; lebih tinggi pada wanita. 8etaanalisis
terhadap data dari '1 negara menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengalami
angina daripada pria. (1)
eban akibat PAK tinggi pada wanita. Patoisiologi PAK bervariasi antara pria
dan wanita. Pemeriksaan com$uted tomogra$hy (2J) kardiovaskular
menunjukkan bahwa wanita memiliki diameter arteri koroner yang lebih ke*il
daripada pria. Di sisi lain, pemeriksaan angiograi koroner menunjukkan bahwa
wanita lebih jarang mengalami obstruksi pembuluh darah koroner. alaupun hasil
angiograi koroner jarang menunjukkan adanya obstruksi pada saat terjadi
sindroma koroner akut (KA), prognosa pada wanita bukan berarti tidak buruk.
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
18/25
7ebih dari setengah wanita tanpa adanya obstruksi pembuluh darah koroner terus
mengalami tanda dan gejala iskemia, serta berulang kali dirawat di rumah sakit
dan menjalani angiograi koroner. (1)
Pada saat ini, kelainan mikrovaskular koroner dan disungsi endotel telah
diketahui berpengaruh pada terjadinya PAK non obstrukti pada wanita. Penelitian
pada pria dan wanita yang mengalami PAK awal menunjukkan bahwa pria
mengalami atheroma dan disungsi endotel epikardium yang lebih tinggi daripada
wanita, sementara wanita lebih sering mengalami gangguan mikrovaskular. (1)
Adanya penyempitan arteri retina terbukti dapat menjadi penanda kelainan
mikrovaskular. Pada penelitian #therosclerosis 2is! in Communities (A+;2)
diketahui bahwa terjadinya penyempitan arteri retina yang dinilai dengan otograi
retina berhubungan dengan peningkatan terjadinya PAK pada wanita. >ubungan
ini tidak ditemukan pada populasi pria, hal tersebut mendukung adanya peranan
gangguan mikrovaskular yang lebih menonjol pada patoisiologi terjadinya PAK
pada wanita dibandingkan pria. (!!) Data otopsi menunjukkan bahwa wanita lebih
sering mengalami erosi plak koroner dan emboli distal. Pada penelitian omen3s
"schemia Syndrome Evaluation (;3), sekitar separuh wanita dengan nyeri dada
tanpa adanya PAK obstrukti lebih sering mengalami erosi plak koroner, emboli
distal, dan disungsi mikrovaskular. Penelitian terhadap wanita post menopause
menunjukkan bahwa gangguan flo+-mediated dilation pada arteri brakhialis
merupakan prediktor kelainan kardiovaskular. anita pas*a menopause dengan
hipertensi diberikan terapi anti hipertensi dengan tujuan peningkatan vasodilatasi
lowmediated dan penurunan kejadian kelainan kardiovaskular. @leh karena
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
19/25
terjadinya PAK pada wanita seringkali berupa PAK non obstrukti, istilah
Mpenyakit jantung iskemik khusus wanitaN ( female-s$ecific ischemic heart
disease) direkomendasikan pada pembahasan mengenai PAK pada wanita. (1)
4akta menunjukkan bahwa lebih banyak wanita daripada pria yang meninggal
akibat PAK. Pas*a inark miokard, wanita yang lebih muda, bukan wanita usia tua
memiliki angka mortalitas di rumah sakit yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pria pada usia yang sama. emakin muda usia pasien, semakin tinggi
risiko kematian pada wanita dibandingkan dengan pria. Penelitian pada lansia
dengan miokard inark menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan angka
mortalitas yang bermakna antara pria dan wanita. ementara penelitian yang
mengekslusi pasienpasien lansia *enderung menunjukkan angka mortalitas yang
lebih tinggi pada wanita. =enis kelamin wanita merupakan aktor risiko mortalitas
jangka pendek pas*a miokard inark. (!')
tudi terhadap berbagai penelitian mengenai perbedaan gender dan
hubungannya dengan mortalitas jangka panjang pas*a miokard inark
menunjukkan bahwa se*ara umum mortalitas $ dan 1" tahun pas*a miolard inark
lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Jerdapat berbagai aktor yang dapat
menjelaskan ke*enderungan tingginya mortalitas jangka panjang pada wanita,
termasuk perbedaan usia, aktor risiko, presentasi klinis, dan pengobatan. Pada
umumnya wanita *enderung lebih tua dibandingkan pria pada saat mengalami
PAK, hal tersebut menyebabkan wanita memiliki risiko mortalitas jangka panjang
maupun jangka pendek yang lebih besar. Penelitian yang menganalisa klasiikasi
usia menunjukkan bahwa mortalitas lebih tinggi terjadi pada wanita usia muda,
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
20/25
sedangkan pada wanita lebih tua mortalitasnya lebih rendah bila dibandingkan
dengan pria pada usia yang sama. (!9)
Pria dan wanita dengan PAK memiliki perbedaan distribusi aktor risiko
kardiovaskular dan kondisi komorbid, selain aktor usia, hal tersebut juga
menjelaskan terjadinya perbedaan mortalitas. Analisa pada berbagai penelitian
menunjukkan bahwa tingginya prevalensi diabetes mellitus, gagal jantung
kongesti, hipertensi, depresi, dan disungsi renal pada pasien wanita
dibandingkan pasien pria. elain hal tersebut, berbagai penelitian juga melaporkan
kondisi klinis yang buruk dan tingginya angka komplikasi pada wanita
menunjukkan bahwa wanita dapat mengalami PAK yang lebih berat dan
menempatkannya pada risiko tinggi terjadinya mortalitas jangka panjang. (!9)
Pada /"# wanita dan '"# pria dengan angina memiliki arteri koroner yang
normal atau lesi non obstrukti. anita jarang mengalami stenosis epikardial yang
bersiat obstrukti dan aterosklerosis yang lebih dius serta disungsi
mikrovaskular. anita dapat menunjukkan gejala iskemia pada penilaian
ungsional tanpa adanya gangguan epikardial koroner yang bersiat obstrukti.
anita juga menunjukkan tingginya prevalensi aterosklerosis dengan remodeling
positi dan ukuran lumen yang normal pada pemeriksaan ultrasonograi
intravaskular. (!$)
Pada pasien dengan suspek angina terdapat perbedaan yang nyata perihal
severitas dan beban PAK antara wanita dan pria. anita lebih sering menunjukkan
normal koroner atau tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan dengan
pria pada usia yang sama, terutama jika tanpa adanya inark miokard. Pada
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
21/25
penelitian yang dilakukan oleh 2hiha dkk diketahui bahwa wanita dengan angina
usia '"99 tahun $"# merupakan normal koroner, sementara pada usia 9$$%
tahun 9"# merupakan normal koroner. Lsia di atas 9$ tahun pada pria
meningkatkan risiko PAK, sementara pada wanita PAK yang bermakna terjadi
pada usia yang lebih tua. (!$)
Penelitian yang dilakukan oleh altiki dkk terhadap 1" wanita post
menopause dengan diabetes menunjukkan bahwa wanita diabetes memiliki
prevalensi yang tinggi terjadinya stenosis berat pada gambaran angiograinya.
Pasien post menopause dengan diabetes mengalami PAK yang lebih berat
dibandingkan dengan wanita tanpa diabetes. >ubungan ini tidak tergantung pada
aktor predisposisi lain dan menunjukkan eek bebas diabetes mellitus tipe ! (type
! diabetes mellitus, J!D8) terhadap proses atheros*lerosis, terutama pada wanita
setelah menopause. (!/)
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
22/25
BAB 7
MANI3E%TA%I PEN6A4IT 4A5DIO7A%4ULA5 %PE%I3I4 PADA
8ANITA
Penyakit autoimun seperti +heumatoid arthritis dan Systemic *u$us
Erythematosus (73) lebih sering terjadi pada wanita dan berhubungan dengan
risiko tinggi terjadinya PAK. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan 73
yang berusia '9 hingga 99 tahun memiliki risiko $" kali lebih besar mengalami
inark miokard akut dibandingkan wanita usia yang sama tanpa 73. Penelitian
pemeriksaan Single-.roton Emission Com$uted 'omogra$hy (P32J) terhadap
pasien 73 menunjukkan adanya deek perusi miokard, sementara pemeriksaan
ultrasonograi karotis pada pasien 73 menunjukkan progresivitas lebih *epat
dalam pembentukan aterosklerosis. (1)
Perubahan hormonal yang terjadi pada wanita memiliki dampak langsung
terhadap risiko PAK. >ipotesa yang menyatakan bahwa hormon estrogen
memiliki eek cardio$rotective masih kontroversial. Data statistik menunjukkan
wanita pre menopause memiliki risiko PAK lebih rendah dibandingkan pria
seusianya, namun aktor perlindungan ini tampaknya hilang setelah wanita
menopause, sehingga menguatkan teori adanya keterlibatan hormon seksual
wanita dalam hal ini. eberapa studi mengenai terapi pengganti hormon menemui
hasil yang kontroversial dimana sebagian studi tersebut tidak menemukan
keuntungan dengan pemberian terapi hormon pada wanita post menopause.
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
23/25
Penjelasan yang paling mungkin dari hal tersebut adalah perbedaan tahap
disungsi endotel yang sudah terjadi pada subjek. (1) (1%)
iat cardio$rotective estrogen menyebabkan peningkatan risiko PAK pada
wanita dengan gangguan hormonal dan post menopause. Disungsi ovulasi
terbukti berpengaruh terhadap risiko terjadinya PAK. ebuah meta analisis
menyebutkan bahwa wanita dengan sindrom polikistik ovari memiliki prevalensi
yang tinggi terhadap gangguan toleransi glukosa, sindrom metabolik, dan diabetes
dibandingkan wanita tanpa sindrom polikistik ovari. (!&) Amenorrhea akibat
gangguan ungsional hipotalamus yang merupakan penyebab disungsi ovarium,
terbukti berhubungan dengan aterosklerosis koroner prematur. (!) 8enstruasi awal
pada usia muda (kurang dari 1! tahun) juga meningkatkan risiko terjadinya PAK,
meningkatkan angka kematian yang disebabkan oleh PAK pada wanita, dan
hubungan tersebut ternyata hanya sebagian yang disebabkan oleh peningkatan
massa dan jumlah lemak. (1)
anita dengan riwayat pre eklampsi memiliki risiko ! kali lipat untuk
terjadinya PAK, stroke, dan tromboemboli vena dalam waktu $ hingga 1" tahun
setelah kehamilan. Diabetes saat kehamilan meningkatkan risiko terjadinya
diabetes setelah kehamilan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya P=K di masa
yang akan datang. +iwayat pre eklampsi atau diabetes gestasional dimasukkan
dalam kategori risiko rendah berdasarkan M3e*tiveness-(ased Guidelines for
.revention of C# in omenN tahun !"11. (1') 4aktor risiko lain yang harus
dipertimbangkan adalah riwayat terapi kanker payudara. +adioterapi se*ara umum
meningkatkan angka harapan hidup pada pasien dengan kanker payudara,
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
24/25
walaupun memiliki eek buruk terhadap kardiovaskular. Pada masa lalu, gangguan
kardiovaskular yang berhubungan dengan radiasi merupakan enomena yang
dianggap akan terjadi setelah lebih dari satu dekade, namun penelitian terbaru
menunjukkan bahwa eek laten ini terjadi lebih *epat. Pengobatan seperti
antrasiklin maupun trastu-umab yang merupakan kemoterapi untuk kanker
payudara memiliki risiko kardiotoksik yang dapat membatasi eektiitas dan
meningkatkan morbiditas dan atau mortalitas. (!%)
8/17/2019 Referat Henny 01_update 2016 04 06 - Edit
25/25
BAB 7I
4E%IMPULAN
Penyakit arteri koroner merupakan penyebab kematian utama pada wanita.
Data epidemiologi di berbagai negara, juga di ;ndonesia menunjukkan bahwa
angka kejadian PAK pada wanita lebih tinggi daripada pria. Pemahaman
mengenai PAK pada wanita sangat penting untuk diketahui.
8aniestasi PAK pada wanita memiliki karakteristik yang unik. eberapa
aktor risiko PAK spesiik pada wanita memerlukan perhatian khusus dan
penelitian lebih lanjut. Penilaian aktor risiko penting untuk penanganan PAK
se*ara lebih spesiik.
;nsiden PAK pada wanita 1" tahun lebih terlambat dari pria dan kejadian klinik
yang serius pada wanita !" tahun lebih terlambat daripada pria, namun
konsekuensi akibat PAK lebih buruk terjadi pada wanita daripada pria. Pada inark
miokard prematur, semakin muda usia pasien, semakin tinggi risiko kematian
pada wanita dibandingkan dengan pria. 8engingat tingginya morbiditas,
mortalitas dan severtitas PAK pada wanita, maka PAK pada wanita memerlukan
penanganan dan perhatian khusus.