LAPORAN KASUSPENYAKIT JANTUNG REMATIK
Disusun Oleh :
BELLA SAGITA PRATIWIH1A010050
Pembimbing :
dr. Rini Kemala Sari, Sp.A, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRSUD M.YUNUS BENGKULU
UNIVERSITAS BENGKULU
IDENTITAS PASIENNama Pasien : An RUmur : 15 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamTanggal masuk RS : 24/09/2015Alamat : Muko-muko
Anamnesis
• Keluhan utama
Sesak sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 2 minggu demam, demam dirasakan naik turunSaat demam tinggi sendi di kedua lutut nyeri bengkak kemerahan (+)
BAK (+) BAB (+) normalMenggigil (-), berkeringat (-), batuk sesekali, pilek (-)
Sakit tenggorokan (+)Gerakan-gerakan cepat dan tidak terkendali, kelemahan otot, dan perubahan emosional (-)
1 minggu SMRS Sesak bertambah berat saat aktivitas, tidak dipengaruhi cuaca, debu, maupun makananTidur dengan 4 bantal
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit tenggorokan berulang
Sakit tenggorokan tidak diobati
Keluhan serupa sebelumnya disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah memiki keluhan serupa
Riwayat Kehamilan
• Cukup bulan, spontan, ditolong oleh bidan BBL 2700 gram, lahir langsung menangis. KPSW (-), ketuban keruh (-).
• Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilan ke bidan. Riwayat mengkonsumsi alkohol (-), obat-obatan (-), merokok (-), jamu-jamuan (-).
• Tidak ada riwayat penyakit penyerta selama kehamilan.
Riwayat Makan dan Minum
• ASI: dari lahir sampai 6 bulan
• 6-8: ASI diteruskan dan diselingi dengan pemberian susu formula
• Usia 9 bulan bubur saring, 12 bulan hingga sekarang nasi seperti biasa.
Riwayat Imunisasi
• Berdasarkan alloanamnesis orang tua pasien selalu membawa rutin anaknya imunisasi ke bidan
Hepatitis B 3xBCG 1xPolio 4xDPT 3x
Campak 1x
Riwayat perkembangan
• Tengkurap 3 bulan • Merangkak usia 8 bulan • Berusaha berdiri usia 9 bulan • Berjalan tanpa pegangan usia 10 bulan
Kesan: perkembangan normal
Keadaan Perumahan dan Tempat Tinggal
• Pasien tinggal di rumah permanen, ventilasi cukup, lingkungan cukup bersih, jarak antar rumah dekat.
• Sumber air minum : sumur • Sumber air MCK : sumur
Pemeriksaan Fisik• Keadaan umum : Tampak lemah• Kesadaran : Compos mentis• Tanda vital
– Tekanan darah : 110/50 mmHg– Nadi : 96 x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup– Respirasi : 48 x/menit– Suhu : 37 °C, aksila
• Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), eritema marginatum (-), nodul subkutan (-)
Pemeriksaan FisikKepala Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), mata cekung (-/-), reflek cahaya (+/+)
Hidung Sekret (-/-), napas cuping hidung (-), tidak ada tanda-tanda perdarahan
Telinga Sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (- /-)
Mulut Tifoid tongue (-), bibir sianosis (-), mukosa kering (+), karies gigi (-), T1-T1, faring tidak hiperemis
Leher Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), JVP tidak meningkat
Pemeriksaan FisikThoraxPulmo
I Gerakan dinding dada statis dinamis, simetris kiri kanan. Retraksi dinding dada (-)
P Stem fremitus kanan = kiri
P Sonor seluruh lapangan paru
A Suara napas vesikuler normal, wheezing (-), ronkhi (-)
Cor I Iktus kordis tidak terlihat
P Iktus kordis teraba di ICS V linea aksilaris anterior sinistra
P Batas kanan : ICS V linea parasternalis dekstraBatas kiri : ICS V linea aksilaris anterior sinistrBatas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
A Bunyi Jantung I-II normal, murmur (+), gallop (-), irama reguler
Pemeriksaan FisikAbdomen I Datar , lemas, simetris
P nyeri tekan (-), cubitan kulit perut < 2’, hepar lien tidak teraba
P Timpani seluruh regio abdomen, turgor kulit kembali cepat
A Bising usus (+) normal
Extrimitas Superior
Sianosis (-), akral hangat +/+, edema -/-, CRT < 2’
Extrimitas inferior Sianosis (-), akral hangat +/+, edema -/-, CRT < 2’
Status Neurologis
• Tanda Rangsang meningeal : – kaku kuduk (-), burdzinski I (-), burdzinski II (-),
kernique (-), laseque (-)• Refleks Patologis : – Babinski (-)– Openheim (-)
• Refleks fisiologis :– Refleks biseps (+/+)– Refleks triseps (+/+)– Refleks patella (+/+)– Refleks achilles (+/+)
Foto thorax (tanggal 22/09/2015)
Kesan : Kardiomegali (CTR > 50%)
Pemeriksaan Penunjang
• Tanggal 24/09/2
015
GDS: 139 mg/dl Ureum : 40 mg/dlCreatinin: 1,1 mg/dl Hb : 9,9 gr/dlLED : 29 mm/jam Ht : 24%Leukosit : 16.000 mm3
Trombosit : 137.000 sel/mm3
• Tanggal 25/09/ 2015
ASTO : (-) Negatif
An. R ♂15 tahun
Demam sejak 2 minggu, naik turun. Ketika demam sendi
kedua lutut nyeri, bengkak,
kemerahan
Sakit tenggorokan
dan batuk sesekali
Sesak sejak 1 minggu,
bertambah dengan aktivitas.Tidur dengan 4
bantal
Ronkhi (+/+), batas kiri jantung
ICS V linea aksilaris anterior sinistra, murmur
(+).
Hasil lab Leukosit 16.000 mm3, LED
29 mm/jam.Kardiomegali
RESUME
Diagnosis Kerja
Gagal jantung ec regurgitasi mitral, regurgitasi aorta
ec Penyakit Jantung Rematik
RENCANA DIAGNOSTIK
Usap tenggorok, kultur bakteri
Tatalaksana
Non medikamentosa
• Rawat inap- Observasi tanda
tanda vital- Observasi diuresis
• Diet jantung III• Tirah baring• Batasi aktivitas fisik
Medikamentosa
• Oksigen 2 liter/menit• IVFD D5% 10 tpm• Paracetamol 3x500mg• Inj Benzatin penisilin G
1,2juta U• Inj Furosemid 40 mg/12
jam• Prednison 4 x 20mg p.o• Aspirin 4 x 1000mg p.o• Captopril 3 x 6,25mg p.o
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi• Demam rematik merupakan suatu penyakit
peradangan yang berkembang sebagai suatu komplikasi dari suatu infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A di faring yang tidak mendapatkan pengobatan atau mendapatkan pengobatan yang kurang adekuat.
• Bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian, jantung, kulit)
Definisi
• Menurut WHO, Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah cacat jantung akibat karditis rematik.
• Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah penyakit jantung sebagai akibat adanya gejala sisa (sekuele) dari Demam Rematik (DR), yang ditandai dengan terjadinya cacat katup jantung.
Faktor Resiko
Riwayat keluarga
Serotipe Streptococcus β-hemolyticus grup A
Faktor-faktor lingkungan kepadatan penduduk, sanitasi yang buruk
Epidemiologi
Penyebab utama dari penyakit jantung didapat di negara berkembang
Anak-anak usia 5-15 tahun
Prevalensi demam rematik di Indonesia belum diketahui 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah
Patogenesis
• Hubungan patogenik antara infeksi saluran napas bagian atas oleh Streptococcus β-hemolyticus grup A dengan demam reumatik akut masih belum jelas.
The cytotoxicity
theory
Teori imunologik
Manifestasi Klinis
2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
1. Kultur tenggorokan2. Rapid antigen detection
test3. Antibodi antistreptokokus4. Acute-phase reactants5. Heart reactive antibodies6. Rapid detection test for
D8/17
Pencitraan
1. Foto thoraks2. Ekokardiografi3. EKG4. Pemeriksaan Histologi
Diagnosis
Kriteria Jones, WHO
Chorea rematik
Tatalaksana
Non medikamentosa1.Tirah baring2. Batasi aktivitas fisik3. Diet jantung III4. Rawat inap
Observasi tanda tanda vitalObservasi diuresis
Medikamentosa1. Pemusnahan streptokok dan pencegahan antibiotik2. Pengobatan antinyeri dan antiradang prednison dan aspirin
Pembedahan
• Pasien dengan regurgitasi mitral yang berat dirujuk pembedahan katup mitral – ekokardiografi tampak adanya penurunan fungsi
sistolik ventrikel kiri (ejeksi fraksi <60%) – diameter end systolic ventrikel kiri ≥ 40 mm
• Pembesaran ventrikel kiri yang progresif dan cepat, terdapat hipertensi pulmonal (tekanan sistolik arteri pulmonal > 50 mmHg)
• Fibrilasi atrial rekuren atau kronik
Pembahasan
AnamnesisPemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Kriteria JonesGold standar kultur tenggorok
Penyakit jantung rematik
Pembahasan
• Regurgitasi mitral dan regurgitasi aorta yang terjadi pada pasien ini merupakan kelanjutan dari penyakit jantung rematik
• Frekuensi karditis 30-60% pada serangan pertama, dan sering pada anak anak
• Bentuk endokarditis tersering adalah insufisiensi katub mitral. Katub yang sering terkena adalah katub mitral (65-70%) dan katub aorta (25%)
Pembahasan
Paroksismal nocturnal dyspnea (kriteria mayor),Kardiomegali (kriteria mayor), dispnea ketika aktivitas biasa (kriteria minor)
klasisfikasi New York Heart Asscociation
2 mayor, atau 1 mayor 2 minor
Riwayat keluarga pasien ayahnya
pernah mengalami kejang demam saat
masih kecil
Gagal jantung
PembahasanBenzatin Penisilin GPengobatan lini pertama penyakit jantung reumatik yang direkomendasikan oleh American Heart Association, eradikasi bakteri Streptococcus Beta Haemoliticus Group A
Furosemid Pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik sangat diperlukan untuk mengeluarkan cairan yang ada dari tubuh
ACE inhibitorMemperpanjang kemungkinan hidup penderita gagal jantung, menghambat progresifitas kerusakan jantung dan pada beberapa kasus dapat memperbaiki fungsi otot jantung
• Tirah baring• Membatasi aktivitas
dengan istirahat gagal jantung
• Diet jantung III pasien masih sadar, membatasi aktivitas
Pembahasan
Aspirin dan PrednisonAntiinflamasi dan asetosal diberikan pada karditis ringan sampai sedang, sedangkan prednison hanya diberikan pada karditis berat
Karditis minimal: tidak jelas ditemukan kardiomegali
Karditis sedang: kardiomegali ringan
Karditis berat: jelas terdapat kardiomegali disertai tanda gagal jantung
TERIMA KASIH