PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 01 DIPONEGORO
WULUHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Oleh :
Zakiyyatun Nayyiroh
NIM : T20181479
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JULI 2022
i
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 01 DIPONEGORO
WULUHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Zakiyyatun Nayyiroh
NIM : T20181479
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JULI 2022
ii
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X
DI SMK 01 DIPONEGORO WULUHAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Zakiyyatun Nayyiroh
NIM : T20181479
Disetujui Pembimbing,
Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag.
NIP 197301122001122001
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X
DI SMK 01 DIPONEGORO WULUHAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Senin
Tanggal : 04 Juli 2022
Tim Penguji
Ketua, Sekretaris,
Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd. Shidiq Ardianta, M.Pd.
NUP 2001048802 NIP 198808232019031009
Anggota:
1. Dr. H. Saihan, M.Pd.I. ( )
2. Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. ( )
Menyetujui
iv
MOTTO
ب الذين ي حقاتلحون ف سبيله يان مرصحوص ۦإن هللا يح م ب حن ﴾٤﴿صفاكأن هح
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kukuh.” (QS. As-Saff [61]:4).1
1 Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), 551.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini merupakan sebagian darssi anugerah yang Allah Swt
limpahkan kepada peneliti, dengan segala kerendahan hati dan rasa bersyukur,
skripsi ini dipersembahkan kepada :
1. Orang tua tercinta Bapak Tajudin Subki dan Ibu Komsiyah yang menjadi
panutan setiap perbuatan dan langkah hidupku, terima kasih atas semua kasih
sayang yang selama ini telah diberikan kepadaku, serta doa yang selalu
mengiringi dalam semua keberhasilanku.
2. Kakek Sahlan dan nenek Sumilah tersayang yang selalu menyertakanku
dalam setiap doamu.
3. Teman-teman seperjuangan Ainur Rofika Dwi Hardiyanti dan Siti Lailatun
Ni’mah yang selalu mendukung dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi
ini.
vi
KATA PENGANTAR
الرحن الرحيم بسم هللا
Segenap puji syukur peneliti sampaikan kepada Allah karena atas rahmat
dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai
salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan
lancar.
Kesuksesan ini dapat peneliti peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas yang
memadai selama peneliti menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Kiai Haji
Achmad Siddiq Jember.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang
telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.
3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan
Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah
memberikan arahan dan izin untuk penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq
vii
Jember yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasinya dalam
proses studi.
5. Ibu Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
sabar, ikhlas, dan telaten dalam meluangkan waktunya demi membimbing
peneliti menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Segenap bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah
memberi banyak ilmu kepada peneliti selama di kampus Universitas Islam
Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada
peneliti mendapat balasan yang baik dari Allah.
Jember, 01 Juni 2022
Peneliti
viii
ABSTRAK
Zakiyyatun Nayyiroh, 2022: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Terhadap Motivasi Belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah
Kejuruan 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kata kunci: model pembelajaran, Numbered Heads Together, motivasi belajar,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Motivasi belajar PAI dan BP siswa kelas X SMK 01 Diponegoro Wuluhan
masih tergolong rendah, tidak semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. Perlu
inovasi model pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik dan berperan
aktif dalam mengikuti pelajaran PAI dan BP sehingga motivasi siswa dapat
meningkat salah satunya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Untuk membuktikan
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together terhadap motivasi belajar intrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022. 2) Untuk membuktikan pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
terhadap motivasi belajar ekstrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022. 3) Untuk membuktikan pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
terhadap motivasi belajar PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 195,
peneliti mengambil sampel sebanyak 70 siswa yang diperoleh dengan cara
Proporsional Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket
yang berupa angket model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together dan motivasi belajar, serta dokumentas. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji Korelasi Person-Product Moment.
Hasil penelitian ini membuktikan hal-hal sebagai berikut 1) Ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
terhadap motivasi belajar intrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasinya
0,740 (kuat). 2) Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik PAI dan BP siswa
kelas X di SMK 01 Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai
koefisien korelasinya 0,733 (kuat). 3) Ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar
PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000
< 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,794 (kuat).
ix
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii
MOTTO.......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 9
1. Variabel Penelitian ................................................................. 9
2. Indikator Penelitian ................................................................ 9
F. Definisi Operasional ................................................................... 10
G. Asumsi Penelitian ....................................................................... 12
H. Hipotesis .................................................................................... 13
x
I. Sistematika Pembahasan ............................................................. 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 15
A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 15
B. Kajian Teori ............................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 29
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................. 29
B. Populasi dan Sampel................................................................... 30
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................. 31
D. Analisis Data .............................................................................. 37
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ............................................. 40
A. Gambaran Objek Penelitian ........................................................ 40
B. Penyajian Data ........................................................................... 42
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................................ 44
D. Pembahasan ............................................................................... 54
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 58
A. Simpulan .................................................................................... 58
B. Saran-Saran ................................................................................ 59
Daftar Pustaka ................................................................................................ 60
Lampiran 1 Matrik Penelitian .......................................................................... 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 67
Lampiran 3 Daftar Nama Responden .............................................................. 71
Lampiran 4 Angket Sebelum Validasi ............................................................. 73
Lampiran 5 Angket Setelah Validasi ............................................................... 77
xi
Lampiran 6 Output Uji Spss ............................................................................ 80
Lampiran 7 Daftar Hasil Instrument ................................................................ 84
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 88
Lampiran 9 Surat Selesai Penelitian ................................................................ 89
Lampiran 10 Foto Dokumentasi ...................................................................... 90
Biodata Penulis ............................................................................................... 91
xii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal.
2.1 Persamaan, Perbedaan dan Hasil Penelitian ............................................ 18
3.2 Keadaan Populasi ................................................................................... 30
3.3 Jumlah Sampel ....................................................................................... 31
3.4 Kisi-Kisi Angket Model Pembelajaran Numbered Heads Together ......... 33
3.5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................... 33
3.6 Bobot Penilaian Angket Menggunakan Skala Likert ............................... 34
3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ................. 39
4.8 Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Numbered Heads Together .... 42
4.10 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ..................................................... 43
4.12 Hasil Uji Validitas Variabel X (Numbered Heads Together) ................... 45
4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar)................................... 45
4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together) ............... 47
4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar) ............................... 47
4.16 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 48
4.17 Hasil Uji Normalitas............................................................................... 48
4.18 Hasil Uji Linieritas .................................................................................. 49
4.18 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y)....................................................... 51
4.19 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y1) ..................................................... 52
4.20 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y2) ..................................................... 53
xiii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal.
4.9 Presentase Kuesioner Model Pembelajaran Numbered Heads Together .. 43
4.11 Presentase Kuesioner Motivasi Belajar ................................................... 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya manusia terlahir memiliki kemampuan atau potensi
untuk meningkatkan dan mengembangkan aspek-aspek rohani dan
jasmaninya yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. Sementara itu
pengembangannya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Mengenai
pentingnya pendidikan dijelaskan dalam Q.S Al-„Alaq ayat 1-5:
را ب ق ق ﴿ا سان من علق ﴾ خل ١سم رب ك الذى خل ن را وربك ٢﴿ ق ال ﴾ اق
رم لم ﴾ ا٣﴿ الك ق ل علم ٤﴿ لذى علم ب سان ما ل ي ن ﴾٥﴿ ﴾ علم ال
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”1
Surah al-„Alaq ayat 1-5 merupakan surah yang pertama turun kepada
nabi Muhammad saw. pada dasarnya merupakan bentuk perintah untuk
memperhatikan pengetahuan, hal ini karena pengetahuaan adalah sangat
penting perananannya bagi manusia. Dalam surah al-„Alaq Allah Swt.
Mengajar manusia dengan perantaraan baca tulis, membaca dan menulis
sangat penting perannya dalam proses pembelajaran sehingga dengan
membaca terjadi suatu perubahan, baik perubahan pengetahuan dari tidak
1 Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), 597.
2
tahu menjadi tahu atau bahkan pada perubahan tingkah laku dan sikap yang
merupakan ciri dari keberhasilan belajar.
Menurut Undang-Undang No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.2
Pendidikan sebagai kebutuhan pokok manusia tentu akan mengalami
perkembangan baik dari segi sistem, penjabaran teknis, strategi, model,
termasuk teknologinya. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah
segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak,
agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan
anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.3
Seorang filsuf, John Deway salah satu pendidik paling berpengaruh
pada awal abad kedua puluh mengemukakan bahwa pendidikan merupakan
sebuah proses dinamis dan berkelanjutan yang bertugas memenuhi kebutuhan
siswa dan guru sesuai dengan minat mereka masing-masing. Deway juga
percaya pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang responsive dan
berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial mereka terus meningkat.
Dengan demikian sekolah bertanggung jawab penuh untuk membangun sikap
2 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (1). 3 Abd. Muis Thabrani, Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan (Jember : STAIN Jember
Press, 2013), 21.
3
sosial siswa dengan cara menerapkan komunikasi interpersonal dan
keterlibatan kelompok diantara mereka.4
Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan di dunia persekolahan
praktek pendidikan dikelola melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh
seorang guru (pedidik) dan siswa (peserta didik).5 Dalam proses pembelajaran
tentunya guru membutuhkan model pembelajaran untuk diterapkan demi
tercapainya tujuan dari proses pembelajaran, model pembelajaran merupakan
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun pembelajaran dalam tutorial
untuk mencapai tujuan belajar.6
Motivasi adalah satu pergerakan atau dorongan dari dalam hati
seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan.7 Motivasi juga dapat
diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Sedangkan
dalam kegiatan belajar motivasi memiliki peranan yang khas dalam hal
penumbuhan gairah belajar, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar sehigga tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai.8
4 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2017), 3. 5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 4.
6 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 46. 7 Abdul Majid, 308. 8 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), 75.
4
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMK 01
Diponegoro Wuluhan Jember, diketahui bahwa proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas X ditemukan
permasalahan pada motivasi belajar siswa. Permasalahan tersebut terlihat
ketika guru sedang menerangkan materi beberapa siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru, kebanyakan siswa cepat bosan ketika diterangkan dan
kurang memiliki motivasi belajar. Hal ini bisa saja disebabkan karena banyak
faktor mengapa motivasi siswa yang rendah salah satunya dikarenakan model
pembelajaran yang digunakan kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu
perlu inovasi model pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik dan
berperan aktif dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat. Oleh karena itu
guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMK 01
Diponegoro menggunakan model pembelajran kooperatif tipe Numbered
Heads Together yaitu dimulai dari menyampaikan materi yang cukup,
membentuk kelompok siswa sebanyak lima atau enam orang secara
heterogen, membagikan lembar kerja yang berisi pertanyaan-pertanyan, siswa
berdiskusi guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru,
sampai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menyampaikan
kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan. Dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together diharapkan motivasi
belajar siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro dapat meningkat9
9 Observasi di SMK 01 Diponegoro Wuluhan Jember, 17 Februari 2022
5
Salah satu model pembelajaran yang efektif dapat digunakan untuk
mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
dengan model kooperatif dinilai sebagai sarana ampuh untuk memotivasi
pembelajaran dan memberikan pengaruh positif terhadap iklim ruang kelas
yang pada saatnya akan turut mendorong pencapaian yang lebih besar serta
mendorong motivasi sosial yang lebih besar kepada orang lain yang
membutuhkan.10
Model pembelajaran kooperatif mengacu pada metode
pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling
membantu dalam belajar, sedangkan guru memfasilitasi siswa untuk belajar
sehingga mereka lebih leluasa dalam belajar.11
Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dapat
digunakan adalah Numbered Heads Together yang dapat digunakan untuk
semua mata pelajaran dan tingkatan kelas, tipe ini juga dapat meningkatkan
semangat kerja sama siswa selama proses pembelajaran.12
Dengan
menggunakan tipe ini diharap siswa dapat lebih banyak beraktivitas sehingga
meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengoptimalkan sikap kerja sama.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengangkat permasalahan
tersebut dalam sebuah skripsi yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Terhadap Motivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas X di SMK 01
Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022”.
10 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2017), 65. 11 Miftahul Huda, 32. 12 Miftahul Huda, 138.
6
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?
2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?
3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar
intrinsik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.
2. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar
ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.
7
3. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di SMK 01 Diponegoro Wuluhan Jember
pada siswa kelas X diharapkan dapat memberikan manfaat penelitian sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together dapat dijadikan referensi dan sebagai salah
satu bentuk inovasi dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Sebagai bahan informasi tentang salah satu teknik pembelajaran
yang dapat dipakai untuk motivasi belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan
model pembelajaran tipe Numbered Heads Together dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
3) Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar sarjana
pendidikan.
8
b. Bagi Siswa
1) Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti.
2) Sebagai peningkatan kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam
proses pembelajaran demi terciptanya motivasi belajar yang
efektif.
c. Bagi Guru
1) Menjadi masukan bagi guru agar menggunakan model
pembelajaran yang tepat agar suasana belajar menjadi efektif dan
inovatif sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat.
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti.
d. Bagi Sekolah
1) Menjadi masukan untuk mengembanglan proses pembelajaran di
SMK 01 Diponegoro Wuluhan.
2) Menjadi pedoman untuk memaksimalkan penggunaan model
pembelajaran yang tepat dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa SMK 01 Diponegoro Wuluhan.
9
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independent
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel yang lain yaitu variabel dependen (terikat).13
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together yang diberi seimbol (X).
b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.14
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa
SMK 01 Diponegoro Wuluhan kelas X yang diberi simbol (Y).
Variabel (X) Variabel (Y)
2. Indikator Variabel
Adapun rincian indikator variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
1) Persiapan.
2) Pelaksanaan.
13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 39. 14 Sugiyono, 39.
Model Pembelajaran
Numbered Heads
Together
Motivasi Belajar
10
3) Evaluasi
b. Motivasi Belajar
1) Motivasi Intrinsik:
a) Perhatian.
b) Keingintahuan.
c) Minat.
2) Motivasi Ekstrinsik:
a) Orang tua.
b) Guru.
c) Lingkungan.
F. Definisi Operasional
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
atau penomoran berfikir bersama merupakan alternatif terhadap struktur
kelas tradisional. Dalam Numbered Heads Together sebagai tahap
persiapan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil tiap-tiap
anggota dalam kelompok di beri nomor (menggunakan mahkota
bernomor) dan bagian tugas yang berbeda-beda. Kemudian dalam tahap
pelaksanaan guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab
oleh tiap-tiap kelompok, selanjutnya guru memanggil suatu nomor
tertentu, para siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing
kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru
kepada siswa di kelas. Pada tahap evaluasi guru bersama siswa
11
menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertayaan yang berhubungan
dengan materi yang telah disajikan. Tipe Numbered Heads Together
memiliki fungsi akademik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menguasai materi pembelajaran, serta fungsi sosial untuk meningkatkan
semangat kerja sama antar siswa.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada
siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Dengan adanya motivasi yang tepat menjadi salah satu kunci untuk
menciptakan hasil belajar yang optimal. Guru memiliki peran untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satunya dengan memilih
model pembelajaran yang dapat membantu tercapainya tujuan dari
kegiatan belajar mengajar.
Dalam penelitian ini peneliti akan lebih memfokuskan untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together pada materi Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti kelas X bab beriman kepada malaikat Allah Swt.
Adapun KI (Kompetensi Inti) pada bab beriman kepada malaikat Allah
Swt. sebagai berikut:
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
12
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Adapun KD (Kompetensi Dasar) pada bab beriman kepada
malaikat Allah Swt. sebagai berikut:
3.4 Menganalisis makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
4.4 Mempresentasikan hubungan makna beriman kepada malaikat-
malaikat Alla Swt. dengan perilku teliti, disiplin, dan waspada.
G. Asumsi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai asumsi bahwa:
1. Siswa dan guru bisa menerapkan dan berpartisipasi aktif pada proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat
meningkatkan motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa.
13
H. Hipotesis
a. Hipotesis mayor
Ha : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
b. Hipotesis minor
Ha1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ha2 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ho1 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
14
Ho2 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
I. Sistematika Pembahasan
Agar lebih terstruktur dan mudah dipahami, maka perlu sistematika
pembahasan yang runtut. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
Bab satu merupakan pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup
penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis dan sistematika
pembahasan.
Bab dua merupakan kajian kepustakaan, yang berisikan tentang
penelitian terdahulu dan kajian teori.
Bab tiga merupakan metode penelitian, berisikan pembahasan tentang
pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrument
pengumpulan data serta analisis data.
Bab empat merupakan penyajian data dan analisis, yang berisikan
tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian
hipotesis serta pembahasan yang diperoleh dari hasil penelitian.
Bab lima adalah penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dan saran-saran. Kemudian pada bagian akhir
dilengkapi dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang terkait dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Skripsi karya Amani Fadhilah, 2019, Universitas Pendidikan Indonesia
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1
Cimahi.”
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh
positif model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan
uji t pada hipotesis diketahui thitung > ttabel.15
2. Skripsi karya Rina Nursyifa Gunawan, 2018, Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul “Pengaruh Penerapan
Metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa
Kelas X SMAN 1 Patokbeusi Subang).”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Numbered
Heads Together (NHT) berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh
thitung 2,27 dengan taraf signifikasi 5% lebih besar ttabel 0,062935 maka
15 Amani Fadhilah, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1 Cimahi,” (Skripsi, Universitas
Pendidikan Indonesia, 2019).
16
hipotesis yang diajukan diterima. Ada peningkatan derajat pengaruh
variabel X terhadap variabel Y sebesar 30%, sedangkan 70% lagi
dipengaruhi oleh faktor lain.16
3. Skripsi karya Ima Syamfarida, 2018, Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih
Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berpengaruh terhadap
motivasi belajar peserta didik yang tergolong sedang. Hal ini dibuktikan
dengan hasil uji independen sampel tes, diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar
0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan Hɑ diterima
dan besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
motivasi belajar fiqih peserta didik didapatkan hasil nilai Spooled = 0,725
dalam interpretasi Cohen’s sebesar 76% tergolong sedang.17
4. Skripsi karya Nurhamah, 2017, Institut Agama Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten dengan judul “Pengaruh Teknik
Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Studi di MTs Nurul
Falah Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang).”
16 Rina Nursyifa Gunawan, “Pengaruh Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT)
terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa
Kelas X SMAN 1 Patokbeusi Subang),” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung, 2018). 17 Ima Syamfarida, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota
Kediri,” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018).
17
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik
pembelajaran Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar siswa
dalam kategori tinggi. Dibuktikan dengan kadar koefisien determinasi
sebesar 90,25 % dan sisanya 9,75% di pengaruhi oleh faktor lain.18
5. Skripsi karya Mentari Wahyu Ning Arum, 2017, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru dengan judul “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2
Tambang.”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
terhadap motivasi belajar siswa. Dibuktikan dengan motivasi belajar kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas control, persentasi motivasi
belajar kelas eksperimen 81,17% sedangkan kelas kontrol 72,08%.19
18 Nurhamah, “Pengaruh Teknik Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Studi di MTs Nurul Falah
Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang),” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, 2017). 19 Mentari Wahyu Ning Arum, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas
Negeri 2 Tambang,” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,
2017).
18
Tabel 2.1
Persamaan, Perbedaan dan Hasil Penelitian
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
1 Amani
Fadhilah
Pengaruh
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered
Heads
Together
Terhadap
Motivasi
Belajar Siswa
di SMK
Sangkuriang
1 Cimahi.
1. Menggunakan
penelitian
kuantitatif.
2. Menguji
pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
1. Metode
eksperimen
dengan
desain
penelitian
One Group
Pretest-
Posttest
Design
2. Uji hipotesis
yang
digunakan
adalah uji t.
3. Penelitian
dilakukan
pada mata
pelajaran
akuntansi.
4. Diuji pada
siswa kelas
XI AKL 4
SMK
Sangkuriang
1 Cimahi.
Adanya
pengaruh
positif model
pembelajaran
kooperatif tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
Ditunjukkan
dengan
perhitungan
uji t pada
hipotesis
diketahui
thitung>
ttabel.
2 Rina
Nursyifa
Gunawan
Pengaruh
Penerapan
Metode
Numbered
Heads
Together
(NHT)
terhadap
Motivasi
Belajar Siswa
pada Mata
Pelajaran
PAI dan Budi
Pekerti
(Penelitian
pada Siswa
Kelas X
1. Menggunaka
n penelitian
kuantitatif.
2. Menguji
pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
3. Penelitian
1. Menggunaka
n metode
quasi
eksperimen
desain
nonequivalen
t control
group
design.
2. Uji hipotesis
yang
digunakan
adalah uji t.
3. Diuji pada
siswa kelas
X IPA di
SMAN 1
Haasil uji
hipotesis (uji
t) diperoleh
thitung 2,27
dengan taraf
signifikasi 5%
lebih besar
ttabel
0,062935
maka
hipotesis yang
diajukan
diterima. Ada
peningkatan
derajat
pengaruh
variabel X
19
SMAN 1
Patokbeusi
Subang).
dilakukan
pada mata
pelajaran PAI
dan Budi
Pekerti.
Patokbeusi
Subang,
dengan
terhadap
variabel Y
sebesar 30%,
sedangkan
70% lagi
dipengaruhi
oleh faktor
lain.
3 Ima
Syamfarida
Pengaruh
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered
Heads
Together
(NHT)
Terhadap
Motivasi
Belajar Fiqih
Peserta Didik
MI Al Irsyad
Al
Islamiyyah
Kaliombo
Kota Kediri.
1. Menggunaka
n penelitian
kuantitatif.
2. Menguji
pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
1. Pendekatan
yang
digunakan
adalah quasi
experiment.
2. Uji hipotesis
yang
digunakan
adalah uji
independen
sampel tes.
3. Penelitian
dilakukan
pada mata
pelajaran
Fiqih materi
shalat
tarawih.
4. Diuji pada
peserta didik
kelas III MI
Al Irsyad Al
Islamiyyah
Kaliombo
Kota Kediri.
Hasil uji
independen
sampel tes,
diperoleh
Sig.(2-tailed)
sebesar 0,002.
Nilai Sig. (2-
tailed) 0,002 <
0,05 maka H0
ditolak dan
Hɑ diterima
dan besar
pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif tipe
NHT terhadap
motivasi
belajar fiqih
peserta didik
didapatkan
hasil nilai
Spooled =
0,725 dalam
interpretasi
Cohen’s
sebesar 76%
tergolong
sedang.
4 Nurhamah Pengaruh
Teknik
Pembelajaran
Numbered
Heads
Together
(NHT)
Terhadap
Motivasi
1. Menggunaka
n penelitian
kuantitatif.
2. Menguji
pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
1. Pendekatan
yang
digunakan
adalah teknik
sampling
jenuh yaitu
dimana
semua
anggota
Terdapat
pengaruh yang
kuat teknik
pembelajaran
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
20
Belajar Siswa
Pada Mata
Pelajaran
Akidah
Akhlak
(Studi di
MTs Nurul
Falah
Pasanggrahan
Petir
Kabupaten
Serang).
tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
populasi
dijadikan
sampel.
2. Penelitisn
dilakukan
pada mata
Pelajaran
Akidah
Akhlak.
3. Diuji pada
siswa kelas
VIII A dan B
sdi MTs
Nurul Falah
Pasanggraha
n Petir
Kabupaten
Serang.
belajar siswa.
Hal ini
dibuktikan
dengan kadar
konstribusi
sebesar 90,25
% dan sisanya
9,75% di
pengaruhi
oleh faktor
lain.
5 Mentari
Wahyu
Ning Arum
Pengaruh
Penerapan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered
Heads
Together
(NHT)
Terhadap
Motivasi
Belajar Siswa
Sekolah
Menengah
Atas Negeri 2
Tambang.
1. Menggunaka
n penelitian
kuantitatif.
2. Menguji
pengaruh
penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered
Heads
Together
terhadap
motivasi
belajar siswa.
1. Pendekatan
yang
digunakan
adalah
penelitian
eksperimen.
2. Uji hipotesis
yang
digunakan
adalah uji t.
3. Penelitian
dilakukan
pada mata
pelajaran
kimia pokok
bahasan
struktur atom
dan sistem
periodik
unsur.
4. Diuji pada
siswa kelas
X8 di SMA
Negeri 2
Tambang.
Terdapat
pengaruh
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
NHT terhadap
motivasi
belajar siswa.
Dibuktikan
dengan
motivasi
belajar kelas
eksperimen
lebih tinggi
dibandingkan
kelas control,
persentasi
motivasi
belajar kelas
eksperimen
81,17%
sedangkan
kelas kontrol
72,08%.
21
B. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Mengenai pengertian dari model pembelajaran kooperatif
merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau dianggap
lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi
yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang
dimaksud.20
Pembelajaran koopertaif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan
cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang,
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.21
Dampak posotif
dari pembelajaran kooperatif adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat
secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam lingkungan pembelajaran
koopertaif siswa harus menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya
dapat membangun komunitas pembelajaran yang saling membantu antar
satu sama lain.22
20
Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 54. 21 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 174 22 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2017), 33.
22
2. Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together merupakan suatu pendekatan yang
pertama kali dikembangkan oleh Spence Kagen (1992) untuk melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk saling
membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.23
Pada dasarnya Numbered Heads Together merupakan variasi dari diskusi
kelompok, teknik pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi
kelompok.24
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk memenuhi pola interaksi siswa dan
sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.25
Model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah salah satu
model pembelajaran kooperatif yang memberdayakan kemampuan
berpikir kritis yaitu dengan mengkondisikan siswa untuk berpikir bersama
secara kelompok dan masing-masing siswa diberi nomor kemudian diberi
23
Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020),39. 24 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2017), 130. 25 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta : PT Fajar Interpratama
Mandiri, 2013), 82.
23
kesempatan yang sama dalam menjawab permasalahan yang diajukan
oleh guru melalui pemanggilan nomor secara acak.26
Model pembelajaran Numbered Heads Together bisa digunakan
untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.27
Model pembelajaran Numbered Heads Together mendorong siswa untuk
berpikir dalam suatu tim dan berani tampil mandiri, sedangkan guru
hanya bertugas sebagai fasilitator, struktur atau langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Persiapan
Pada langkah ini guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
kecil, jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep
yang dipelajari. Jika jumlah siswa dalam satu kelas terdiri dari 40
orang dan terbagi menjadi 5 kelompok, maka tiap kelompok terdiri
dari 8 siswa, sehingga tiap-tiap siswa dalam tiap-tiap kelompok diberi
nomor 1-8. 28
b. Pelaksanaan
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan
yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok, pertanyaanya dapat
bervariasi. 29
Berikan kesempatan pada tiap-tiap kelompok untuk
menemukan jawabannya. Pada kesempatan ini pula tiap-tiap
26 Bintana Alin Hilwa dan Umi Farihah, “Pengaruh Model Pembelajaran Grup Investigation (GI)
dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Kelas VIII Pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar,” Semnasmat, (2019): 98. 27 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 40. 28 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 92. 29 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 192.
24
kelompok akan menyatukan isi kepalanya “Heads Together” siswa
akan berdiskusi menyatukan pendapatnya terhadap jawaban atas
pertanyaan dari guru.30
Pada tahap ini pula tiap-tiap kelompok
memastikan semua anggota kelompoknya mengetahui jawaban
tersebut.31
Selanjutnya guru memanggil suatu nomor tertentu,
kemudian para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama
mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.32
Hal itu dilakukan terus menerus hingga semua peserta didik dengan
nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran
memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. 33
c. Evaluasi
Pada tahap ini guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir
dari semua pertayaan yang berhubungan dengan materi yang telah
disajikan, pada tahap ini guru juga mengulang materi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa secara acak.34
Tujuan yang hendak dicapai model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together adalah:
a. Hasil belajar akademik srtuktural, bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
30 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 92. 31
Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :
Pustaka Belajar, 2017), 138. 32 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 41. 33 Agus Suprijono, 92. 34 Shilphy A. Oktavia, 41.
25
b. Pegakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
c. Pengembangan keterampilan sosial siswa.35
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Motivasi oleh Mc. Donald diartikan sebagai
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.36
Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan tejadinya suatu
perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan,
perasaan, dan juga emosi sehingga mendorong individu untuk
bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan,
kebutuhan, atau kenginan yang harus terpuaskan.37
Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik
penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu.38
Dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
35 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 39-40. 36
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada),
73. 37 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 309. 38 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 163.
26
pergerakan di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.39
Dapat disimpulkan bahwa hakikat dari motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang
memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Sehingga
dapat diartika perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah dan bertahan lama.40
Dalam proses belajar mengajar peranan motivasi sangat
diperlukan, dengan adanya motivasi yang mendukung pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakukan kegitan belajar.41
b. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan model motivasi dimana siswa
termotivasi untuk mengerjakan tugas karena dorongan dari dalam
dirinya sendiri, memberikan kepuasan tersendiri dalam proses
pembelajaran atau memberikan kesan tertentu saat menyelesaikan
tugas.42
Yang termasuk dalam motivasi intrinsik adalah:
39 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada),
75. 40 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 163. 41 Sardiman A.M, 91-95. 42 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 310.
27
1) Perhatian
Dalam proses belajar perhatian sangat dibutuhkan dimana
siswa memilih dan merespon sekian dari banyak rangsangan yang
diterima selama proses pembelajaran baik rangsangan yang
diberikan oleh guru atau antar siswa.
2) Keingintahuan
Keingintahuan memiliki arti perasaan atau sikap untuk
mengetahui lebih banyak dan lebih mendalam apa yang
dipelajarinya. Siswa diharapkan memilki dorongan rasa ingin tahu
dan ingin meyelidiki dunia yang lebih luas agar berkembang.43
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek
untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam bidang tersebut yang dapat menjadi
sumber motivasi seseorang untuk melakukan apa yang ingin
dilakukan.44
c. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dapat diartikan sebagai motivasi yang
datangnya dari luar individu, atau motivasi ini tidak ada hubungannya
43 Lidia Susanti, Prestasi belajar akademik dan non akademik (Malang : CV Literasi Nusantara
Abadi, 2019), 56. 44 Lidia Susanti, 50.
28
dengan tujuan belajar.45
Yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik
adalah:
1) Orang tua
Orang tua adalah lembaga pendidikan pertama dan utama,
kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan akan
membentuk kepribadian anak dalam menyikapi pendidikan.
Dukungan dari orang tua sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan individu dalam belajar.46
2) Guru
Sudah menjadi tugas guru untuk mendorong para siswa agar
pada dirinya tumbuh motivasi, keberhasilan belajar mendorong
guru harus terampil mengembangkan strategi motivasi khususnya
yang terkait dengan pencapaian kepuasan belajar.47
3) Lingkungan
Lingkungan belajar siswa sangat berpengaruh terhadap
motivasi belajar, lingkungan belajar meliputi lingkungan sekolah
dan lingkungan rumah. Lingkungan yang memilki suasana dan
iklim yang bagus akan meningkatkan motivasi belajar siswa.48
45 Sarwan, Belajar dan Pembelajaran (Jember : STAIN Jember Press, 2013), 132. 46
Lidia Susanti, Prestasi belajar akademik dan non akademik (Malang : CV Literasi Nusantara
Abadi, 2019), 132. 47 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka
Belajar, 2017), 171. 48 Lidia Susanti, 48.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini yang dipilih adalah pendekatan penelitian
kuantitatif dan jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua
atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.49
Jenis penelitian korelasi akan menjawab pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022, serta jenis penelitian ini akan
menguji hipotesis yang telah diuraikan di atas dengan bentuk paradigma
sebagai berikut:
Variabel (Y1)
Variabel (X)
Variabel (Y2)
49 Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods,
Serta Research & Development (Jambi : Pusaka Jambi, 2017), 118.
Model Pembelajaran
Numbered Heads
Together
Motivasi Belajar
Intrinsik
Motivasi Belajar
Eksntrinsik
30
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK 01
Diponegoro Wuluhan yang berjumlah 195 siswa.
Tabel 3.2
Keadaan Populasi
Kelas A B C D E F Jumlah
X 32 30 35 33 32 33 195
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
pada setiap rombel kelas X. Penentuan besaran jumlah sampel pada
penelitian ini berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:
n
n sampel
N populasi
e derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan (0,1)50
n
Dengan demikian, dari populasi sebanyak 195 siswa kelas X,
peneliti mengambil sampel sebanyak 67 siswa yang diperoleh dengan cara
50 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Jakarta :
Kencana, 84.
31
Proportional Random Sampling. Adapun cara penarikan sampelnya
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Sampel
Kelas Jumlah Siswa Penarikan
Sampel Jumlah Sampel
XA 32
11
XB 30
10,3
XC 35
12,1
XD 33
11,3
XE 32
11
XF 33
11,3
Total 67
Berdasarkan tabel penarikan sampel di atas sampel yang digunakan
peneliti dari kelas XA sebanyak 11 siswa, kelas XB 10,3 menjadi 11
siswa, kelas XC 12,1 menjadi 13 siswa, kelas XD 11,3 menjadi 12 siswa,
kelas XE 11 siswa, dan kelas XF 11,3 menjadi 12 siswa, sehingga sampel
yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner atau Angket
Data yang diperoleh dengan kuesioner atau angket dalam
penelitian ini mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif
32
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik dan
ekstrinsik siswa kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti di SMK 01 Diponegoro. Kuesioner diberikan kepada
siswa kelas X yang berjumlah 195 siswa, namun hanya 70 sampel
yang diambil. Ketentuan dalam angket ini adalah setiap butir
pertanyaan memiliki lima jawaban alternatif.
b. Dokumentasi
Data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi
adalah berupa data-data mengenai sejarah berdirinya sekolah, identitas
sekolah, visi-misi dan tujuan sekolah, serta dokumentasi penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar
angket atau kuesioner untuk mengetahui atau mengukur motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
terlebih dahulu ditentukan indikatornya.51
Adapun angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian
adalah 20 butir pernyataan dari variabel X (model pembelajaran
Numbered Heads Together) yang berisikan 14 butir pernyataan favorable
dan 6 butir pernyataan unfavorable. Serta 20 butir pernyataan dari
variabel Y (motivasi belajar), 10 butir pernyataan dari variabel Y1
(motivasi belajar intrinsik) yang berisikan 7 butir pernyataan favorable
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 91.
33
dan 3 butir pernyataan unfavorable serta 10 butir pernyataan dari variabel
Y2 (motivasi belajar ekstrinsik) yang berisikan 7 butir pernyataan
favorable dan 3 butir pernyataan unfavorable. Adapun kisi-kisi dari
angketnya sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi- Kisi Angket Model Pembelajaran Numbered Heads Together
No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item
Pertanyaan
1. Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Numbered
Heads Together
Numbered
Heads
Together
Persiapan 1, 2, 3
Pelaksanaan 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11
Evaluasi 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item
Pertanyaan
1. Motivasi Belajar Intrinsik Perhatian 1, 2
Keingintahuan 3, 4, 5
Minat 6, 7, 8, 9, 10
Ekstrinsik Orang tua 11, 12, 13, 14
Guru 15, 16, 17
Lingkungan 18, 19, 20
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala
pengukuran skala Likert dengan bentuk checklist lima point. Adapun
bobot penilaian untuk setiap alternatif jawaban pada skala Likert dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:52
52 Sugiyono, 94.
34
Tabel 3.6
Bobot Penilaian Angket Menggunakan Skala Likert
No. Skor Keterangan
1. 5 Sangat Setuju (SS)
2. 4 Setuju (S)
3. 3 Ragu-Ragu (RG)
4. 2 Tidak Setuju (TS)
5. 1 Sangat Tidak Setuju (STS)
Adapun uji coba instrumen yang digunakan terdiri dari:
a. Uji Validitas
Validitas instrumen merupakan seberapa jauh instrumen itu
benar-benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur.53
Pada
penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah uji Pearson Product
Moment. Jika menggunakan cara manual, rumus Pearson Product
Moment yaitu:
= ∑
√(∑ )(∑ )
Keterangan :
= Angka indeks korelasi “r” Product Moment.
∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y.
∑ = Jumlah seluruh skor x.
∑ = Jumlah seluruh skor y.54
53 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Jakarta :
Kencana, 2017), 234. 54 Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media
Publishing, 2015), 75.
35
Adapun jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan
uji validitas yaitu:
1) Apabila, diperoleh rhitung>rtabel atau nilai probabilitas
(signifikansi) <0,05 dapat disimpulkan bahwa butir angket
termasuk dalam kategori valid.
2) Apabila diperoleh rhitung<rtabel atau nilai probabilitas
(signifikansi) >0,05 dapat disimpulkan bahwa butir angket
termasuk dalam kategori tidak valid.55
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya dapat dipercaya, keterpercayaan
berhubungan dengan konsistensi.56
Instrumen yang reliabel adalah bila
terdapat kesamamaan data dalam waktu yang berbeda.57
Pada
penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah uji Cronbach
Alpha. Jika menggunakan cara manual, rumus Cronbach Alpha yaitu:
= (
) (
∑
)
= Reliabilitas instrumen.
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
∑ = Jumlah varians butir.
= Varians total.58
55 Budi Darma, Statistic Penelitian Menggunakan SPSS (Jakarta : Guepedia, 2021), 8. 56
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media
Publishing, 2015), 76. 57 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 121. 58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), 239.
36
Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan uji reliabilitas yaitu :
1) Jika nilai α > 0,6, maka kuesioner dikatakan reliable.
2) Jika nilai α < 0,6, maka kuesioner dikatakan tidak reliable.59
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah sauatu prosedur uji statistik yang
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok
data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Pada penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji levene.
Jika menggunakan cara manual, rumus levene yaitu:
W = ( ) ∑
( )
( ) ∑ ∑ ( )
statistik uji :
Zi = median data pada kelompok ke-i
Z.. = median untuk keseluruhan data60
Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan uji homogenitas
menggunakan uji levene yaitu :
1) Jika nilai Levene Statistic > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
variasi data adalah homogen.
2) Jika nilai Levene Statistic < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
variasi data adalah tidak homogen.61
59 Budi Darma, Statistic Penelitian Menggunakan SPSS (Jakarta : Guepedia, 2021), 17. 60 Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan (Yogayakarta : Deepublish,
2017), 63. 61 Nuryadi dkk, Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta : Sibuku Media, 2017), 93.
37
D. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak.62
Pada penelitian ini, uji normalitas yang
akan digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika menggunakan cara
manual, rumus uji Kolmogorov-Smirnov yaitu:
= 1,36 √
√
Keterangan :
KS = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari.
= Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh.
= Jumlah sampel yang diharapkan.
Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji
normalitas yaitu:
a. Jika nilai Sig. > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.
b. Jika nilai Sig. < 0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi normal.63
2. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah untuk mengetahui status linier tidaknya suatu
distribusi data penelitian.64
Pada penelitian ini, uji linieritas yang akan
digunakan adalah uji Deviation From Linearity. Jika menggunakan cara
manual, rumus yang digunakan yaitu:
62 Nuryadi dkk, 80. 63 Nuryadi dkk, 87. 64 Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan (Yogayakarta : Deepublish,
2017), 63.
38
=
Keterangan :
= Harga F garis linier.
= Rerata kuadrat regresi.
= Rerata kuadrat residu.
Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji
linieritas yaitu:
a. Jika nilai Sig. deviation from linearity > 0,05, maka terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.
b. Jika nilai Sig. deviation from linearity < 0,05, maka terdapat
hubungan yang tidak linier antara variabel bebas dengan variabel
terikat.65
3. Uji Korelasi
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
X (model pembelajaran Numbered Heads Together) terhadap variabel Y
(motivasi belajar) menggunakan teknik Product-Moment Correlation.
Jika menggunakan cara manual, rumus Product-Moment Correlation
yaitu:
= ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ) ( ∑ ) (∑ ) )
Keterangan :
= Koefision korelasi “r” Produck Moment.
65 Muhammad Ali Gunawan, Statistika Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial
(Yogyakarta : Parama Publishing, 2015), 92.
39
= Jumlah sampel (Number of cases).
∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y.
∑ = Jumlah seluruh skor X.
∑ = Jumlah seluruh skor Y.66
Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji
Product-Moment Correlation dapat menggunakan interpretasi terhadap
koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r yaitu:67
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya Nilai r Interpretasi
0,800 1,00 Sangat Kuat
0,600 0,800 Kuat
0,400 0,600 Cukup Kuat
0,200 0,400 Lemah
0,000 0,200 Sangat Lemah
66 Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media
Publishing, 2015), 75. 67 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 184.
40
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Objek Penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan 01 Diponegoro adalah salah satu
Lembaga yang bernaungan di dalam Yayasan Pondok Pesantren Islam
Bintang Sembilan yang berada di Jl. Pahlawan No. 186 Purwojati, Dukuh
Dempok Kec. Wuluhan Kab. Jember. SMK 01 Diponegoro mulai dirintis
pada tahun 1990 atas dorongan dari masyarakat sekitar sehingga pengurus
berkomitmen untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan dengan nama
Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Diponegoro. Akhirnya setelah ijin
operasional diturunkan pada tanggal 16 Juli 1991 SMEA Diponegoro dibuka
dengan siswa sejumlah 35 orang dan tenaga pengajar sebanyak 15 orang.
Kemudian setelah turunnya SK Mendikbud tahun 1995 SMEA Diponegoro
statusnya diakui tertanggal 5 April 1995. Seiring berjalannya waktu pada
tahun 2011 SMK Diponegoro berganti nama menjadi SMK Diponegoro 1.
Kemudian dengan banyaknya perkembangan yang ada pada segala aspek
pada tanggal 25 Oktober 2016 dengan mana Baru SMK 01 Diponegoro
berhasil mendaparkan akreditasi A.
SMK 01 Diponegoro dipimpin oleh Bapak Nur Wahid selaku Kepala
Sekolah, dengan jumlah guru 29 orang, serta jumlah keseluruhan siswa 567.
SMK 01 Diponegoro mempunyai 19 ruang kelas, 2 laboratorium, 1
perpustakaan, dan 1 mushola. Adapun visi, misi, dan tujuan dari SMK 01
Diponegoro sebagai berikut:
41
1. Visi
Mencetak sumber daya manusia yang cerdas, terampil, beriman,
berakhlak, dan bertaqwa kepada Allah Swt, serta unggul dalam mutu yang
berorientasi pada IMTAQ dan IPTEK.
2. Misi
a. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
b. Memotivasi siswa agar mengetahui tentang potensi dirinya melalui
kegiatan intra dan ekstra kurikulum.
c. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan ajaran agamanya.
d. Mengintensifkan program bimbingan dan konseling.
e. Meningkatkan manajemen sekolah.
f. Meningkatkan surplus pendukung pendidikan sekolah.
g. Mengembangkan sumber daya manusia berbasis Islam ala
Ahlussunnah Wal Jamaah.
3. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas siswa dalam setiap mata pelajaran.
b. Meningkatkan produktifitas siswa dalam bidang olahraga dan seni.
c. Mencetak siswa agar mau dan mampu memperingati hari-hari besar
agama serta mau menjalankan ajaran agamanya.
d. Mencetak siswa yang terampil dalam membuat beberapa
keterampilan.
e. Terciptanya lulusan yang memiliki keterampilan kerja dan siap
mengembangkan diri untuk terjun ke masyarakat.
42
f. Terciptanya lulusan yang siap melanjutkan ke perguruan tinggi.
B. Penyajian Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi
belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Wuluhan. Adapun data-data yang diperoleh ketika
penelitian sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Hasil dari kuesioner model pembelajaran Numbered Heads
Together siswa disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Numbered Heads Together
No. Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 73 – 85 31 44,2%
2 Setuju 59 – 72 35 50%
3 Ragu-ragu 45 – 58 4 5,8%
4 Tidak Setuju 31 – 44 - -
5 Sangat Tidak Setuju 17 – 30 - -
Jumlah 70 100%
Berdasarkan distribusi frekuensi model pembelajaran Numbered
Heads Together siswa dapat dilihat bahwa pada rentang nilai 73-85
(sangat setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 31 dengan presentase
44,2%, pada rentang nilai 59-72 (setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar
35 dengan presentase 50%, serta pada rentang nilai 45-58 (ragu-ragu)
memiliki nilai frekuensi sebesar 4 dengan presentase 5,8%.
43
Tabel 4.9
Presentase Kuesioner Model Pembelajaran Numbered Heads
Together
2. Deskripsi Data Motivasi Belajar
Hasil dari kuesioner motivasi belajar siswa disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
No. Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 73 – 85 21 30%
2 Setuju 59 – 72 42 60%
3 Ragu-ragu 45 – 58 7 10%
4 Tidak Setuju 31 – 44 - -
5 Sangat Tidak Setuju 17 – 30 - -
Jumlah 70 100%
Berdasarkan distribusi frekuensi model pembelajaran Numbered
Heads Together siswa dapat dilihat bahwa pada rentang nilai 73-85
(sangat setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 21 dengan presentase
30%, pada rentang nilai 59-72 (setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 42
44
dengan presentase 60%, serta pada rentang nilai 45-58 (ragu-ragu)
memiliki nilai frekuensi sebesar 7 dengan presentase 10%.
Tabel 4.11
Presentase Kuesioner Motivasi Belajar
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data
Peneliti melakukan uji coba instrument penelitian dengan
membagikan kuesioner atau angket pada responden di luar sampel yaitu
pada siswa kelas X di SMA 02 Diponegoro dengan jumlah responden 30
siswa.
a. Uji Validitas
Untuk menguji validitas instrumen penelitian peneliti terlebih
dahulu melakukan uji instrumen penelitian. Adapun instrument yang
digunakan berupa kuesioner atau angket dengan 20 butir pernyataan
dari variabel X (model pembelajaran Numbered Heads Together) serta
20 butir pernyataan dari variabel Y (motivasi belajar), 10 butir
45
pernyataan dari variabel Y1 (motivasi belajar intrinsik) dan 10 butir
pernyataan dari variabel Y2 (motivasi belajar ekstrinsik). Adapun
hasil uji validitas instrument yang telah dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel X (Numbered Heads Together)
No.
Item Nilai Sig.
Taraf
Signifikansi Keterangan
1 0,000 0,05 Valid
2 0,001 0,05 Valid
3 0,025 0,05 Valid
4 0,000 0,05 Valid
5 0,659 0,05 Tidak Valid
6 0,016 0,05 Valid
7 0,006 0,05 Valid
8 0,000 0,05 Valid
9 0,000 0,05 Valid
10 0,001 0,05 Valid
11 0,001 0,05 Valid
12 0,002 0,05 Valid
13 0,029 0,05 Valid
14 0,007 0,05 Valid
15 0,031 0,05 Valid
16 0,000 0,05 Valid
17 0,197 0,05 Tidak Valid
18 0,007 0,05 Valid
19 0,016 0,05 Valid
20 0,201 0,05 Tidak Valid
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar)
No.
Item Nilai Sig.
Taraf
Signifikansi Keterangan
1 0,048 0,05 Valid
2 0,003 0,05 Valid
3 0,092 0,05 Tidak Valid
4 0,001 0,05 Valid
5 0,004 0,05 Valid
46
6 0,012 0,05 Valid
7 0,000 0,05 Valid
8 0,000 0,05 Valid
9 0,001 0,05 Valid
10 0,001 0,05 Valid
11 0,805 0,05 Tidak Valid
12 0,127 0,05 Tidak Valid
13 0,001 0,05 Valid
14 0,021 0,05 Valid
15 0,046 0,05 Valid
16 0,006 0,05 Valid
17 0,049 0,05 Valid
18 0,000 0,05 Valid
19 0,028 0,05 Valid
20 0,006 0,05 Valid
Dari hasil uji validitas instrument pada variabel X (model
pembelajaran Numbered Heads Together) dari 20 butir pernyataan
terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid yang harus gugur, dan
tersisa 17 butir penyataan yang valid. Sedangkan dari hasil uji
validitas instrument pada variabel Y (motivasi belajar) terdapat
terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid yang harus gugur, dan
tersisa 17 butir penyataan yang valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen yang sudah teruji
validitasnya dan bertujuan untuk melihat konsistensi kuesioner atau
angket. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.
Instrumen dapat dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha >0,6.
Hasil perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini sebagai berikut:
47
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.717 17
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 17
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha angket X
(Numbered Heads Together) sebesar 0,717, dan angket Y (motivasi
belajar) sebesar 0,828. Berdasarkan nilai cronbach alpha tersebut
dapat disimpulkan bahwa angket dalam penelitian ini reliable,
sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
c. Uji Homogenitas
Selanjutnya untuk mengetahui apakah data memiliki varian yang
sama ataukah berbeda dilakukan uji homogenitas. Varian data dapat
dikatakan homogen apabila nilai signifikannya > 0,05. Hasil
perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini sebagai berikut:
48
Tabel 4.16
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
NHT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.446 6 15 .262
Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,262 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data memiliki varian yang sama atau homogen.
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan sebagai uji prasyarat analisis terhadap
data hasil penelitian sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov
Smirnov menggunakan SPSS versi 22 dengan ketentuan data dapat
dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05.
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 70
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.50284917
Most Extreme Differences Absolute .095
Positive .086
Negative -.095
Test Statistic .095
Asymp. Sig. (2-tailed) .199c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
49
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas diketahui nilai
signifikansi sebesar 0,199 > 0.05, maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa data penelitain
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas sebagai uji prasyrat digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji linieritas
yang akan digunakan adalah uji Deviation From Linearity dengan
ketentuan data berdistribusi linier jika nilai Sig. deviation from
linearity > 0,05.
Table 4.18
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
MOTIVASI
BELAJAR *
NHT
Between
Groups
(Combined) 2980.901 23 129.604 7.449 .000
Linearity 2382.252 1 2382.252 136.916 .000
Deviation from
Linearity 598.649 22 27.211 1.564 .100
Within Groups 800.371 46 17.399
Total 3781.271 69
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas diketahui nilai Sig.
deviation from linearity sebesar 0,100 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas model
pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap variabel terikat
motivasi belajar (Y).
50
c. Uji Korelasi
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan linier
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan
analisis uji korelasi product moment. Uji hipotesis menggunkan
pengujian korelasi product moment bertujuan untuk membuktikan
pengaruh variabel bebas model pembelajaran Numbered Heads
Together (X) terhadap variabel terikat motivasi belajar (Y).
Dasar pengambilan keputusan uji korelasi product moment
dalam penelitian ini menggunkan interpretasi terhadap koefisien
korelasi yang diperoleh atau nilai r. Apabila nilai signifikansi < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika > 0,05 maka Ho diterima.
Hasil pengujian hipotesis diuraikan di bawah ini:
1) Uji Hipotesisi Mayor
Adapun hipotesis yang diuji dalam hipotesis mayor sebagai berikut:
Ha : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa
kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
51
Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis menggunakan SPSS:
Tabel 4.19
Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y)
Correlations
NHT
MOTIVASI
BELAJAR
NHT Pearson Correlation 1 .794**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
MOTIVASI BELAJAR Pearson Correlation .794** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran
Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar (Y)
diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. serta koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r
sebesar 0,794 yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 (kuat).
Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap
motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa
kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
2) Uji Hipotesis Minor
a) Uji Hipotesis minor 1
Ha1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap
motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan
52
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ho1 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap
motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis
menggunakan SPSS:
Tabel 4.20
Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y1) Correlations
NHT
Motivasi Belajar
Intrinsik
NHT Pearson Correlation 1 .740**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Motivasi Belajar Intrinsik Pearson Correlation .740** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran
Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar
intrinsik (Y1) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima., serta koefisien korelasi
yang diperoleh atau nilai r sebesar 0,740 yang terdapat pada
rentang 0,600-0,800 (kuat). Sehingga dapat dibuktikan ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
53
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
b) Uji Hipotesis minor 2
Ha2 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap
motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Ho2 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap
motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran 2021/2022.
Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis
menggunakan SPSS:
Tabel 4.21
Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y2)
Correlations
NHT
Motivasi Belajar
Ekstrinsik
NHT Pearson Correlation 1 .733**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Motivasi Belajar Ekstrinsik Pearson Correlation .733** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54
Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran
Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar
ekstrinsik (Y2) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05
maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima., serta koefisien korelasi
yang diperoleh atau nilai r sebesar 0,733 yang terdapat pada
rentang 0,600-0,800 (kuat). Sehingga dapat dibuktikan bahwa
ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.
D. Pembahasan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa
kelas X di SMK 01 Diponegoro. Peneliti mengambil data yang berasal dari
sebaran angket tentang model pembelajaran Numbered Heads Together dan
motivasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti pada siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro, yang sebelumnya telah
diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis
korelasi product moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diketahui bahwa koefisien korelasi antara
55
model pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar
(Y) adalah sebesar 0,794 yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga
menunjukkan tingkat korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai
positif yang berarti terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat
dibuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun
Pelajaran 2021/2022.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ima
Syamfarida pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar
Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.”
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil uji independen sampel tes,
diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar 0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 maka
H0 ditolak dan Hɑ diterima dan besar pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar fiqih peserta didik didapatkan
hasil nilai Spooled = 0,725 dalam interpretasi Cohen’s sebesar 76% tergolong
sedang.68
Kemudian untuk hasil analisis korelasi product moment model
pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar
intrinsik (Y1) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho1
ditolak dan Ha1 diterima. Diketahui, nilai koefisien korelasinya sebesar 0,740
68 Ima Syamfarida, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota
Kediri,” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018), 67.
56
yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga menunjukkan tingkat
korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai positif yang berarti
terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together terhadap motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran
2021/2022.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Farida
pada tahun 2014 yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik
dengan Menggunakan Teknik Numbered Heads Together (NHT) pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta
Amkur Pemangkat.” Hasil penelitiannya menunjukkan terjadi peningkatan
motivasi intrinsik peserta didik mencapai 81,24%. Hal ini menunjukkan
terjadi peningkatan motivasi intrinsik pada peserta didik Kelas IV Sekolah
Dasar Swasta Amkur Pemangkat pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) dan dikategorikan baik.69
Selanjutnya untuk hasil analisis korelasi product moment model
pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar
ekstrinsik (Y2) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho2
ditolak dan Ha2 diterima. Diketahui nilai koefisien korelasinya sebesar 0,733
yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga menunjukkan tingkat
69 Farida, “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Teknik Numbered
Heads Together (NHT) pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar
Swasta Amkur Pemangkat,” (Artikel Penelitian, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014).
57
korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai positif yang berarti
terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran
2021/2022.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Desi
Ratnasari dan Novi Febrianti pada tahun 2019 yang berjudul “Peningkatan
Motivasi Ekstrinsik dan Kemampuan Kognitif C1-C4 Materi Sistem Ekskresi
Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP
Negeri 2 Srumbung.” Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik hingga mencapai 76,89%. Hal
ini menunjukkan terjadi peningkatan motivasi ekstrinsik pada peserta didik
kelas VIII D SMP Negeri 2 Srumbung dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan dikategorikan baik.70
70 Desi Ratnasari dan Novi Febrianti, “Peningkatan Motivasi Ekstrinsik dan Kemampuan Kognitif
C1-C4 Materi Sistem Ekskresi Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP Negeri 2
Srumbung,” Prosiding Symbion (30 Agustus 2019): 374.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terkait pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01
Diponegoro, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun
Pelajaran 2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product
moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho1
ditolak dan Ha1 diterima. Serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,740
yang menunjukkan tingkat korelasi yang kuat.
2. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun
Pelajaran 2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product
moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho2
ditolak dan Ha2 diterima. Serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,733
yang menunjukkan tingkat korelasi yang kuat.
3. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan
59
Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran
2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product moment
diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Serta nilai koefisien korelasi sebesar 0,794 yang menunjukkan
tingkat korelasi yang kuat.
B. Saran-Saran
1. Bagi Guru
Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads
Together dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai upaya
peningkatan motivasi belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah lebih mengembangankan lagi model
pembelajaran yang diterapkan kepada siswa, seperti model pembelajaran
Numbered Heads Together sebagai suatu terobasan baru agar siswa lebih
tertarik untuk mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
serta pembelajaran bisa lebih menyenangkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat mengembangkan penelitian mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together pada sekolah lain dan mata
pelajaran lain untuk dijadikan pembanding dengan hasil penelitian ini,
kemudian melibatkan variabel lainnya selain motivasi belajar siswa agar
lebih menarik.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Arum, Mentari Wahyu Ning. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang.” Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2017.
Darma, Budi. Statistic Penelitian Menggunakan SPSS. Jakarta: Guepedia, 2021.
Fadhilah, Amani. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1
Cimahi.” Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2019.
Farida. “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan
Teknik Numbered Heads Together (NHT) pada Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Amkur
Pemangkat.” Artikel Penelitian, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014.
Gunawan, Muhammad Ali. Statistika Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi
dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing, 2015.
Gunawan, Rina Nursyifa. “Pengaruh Penerapan Metode Numbered Heads
Together (NHT) terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa Kelas X SMAN 1 Patokbeusi
Subang.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
2018.
Hanief, Yulingga Nanda dan Wasis Himawanto. Statistik Pendidikan.
Yogayakarta : Deepublish, 2017.
Hilwa, Bintana Alin dan Umi Farihah. “Pengaruh Model Pembelajaran Grup
Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Pada Konsep
Bangun Ruang Sisi Datar.” Semnasmat, (2019): 98.
Huda, Miftahul. Cooperative Learning (Metode, Struktur dan Model Penerapan).
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2017.
Kemenag RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017
Nurhamah. “Pengaruh Teknik Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
(Studi di MTs Nurul Falah Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang.”
61
Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten,
2017.
Nuryadi dkk. Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media, 2017.
Oktavia, Shilphy A. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2020.
Ratnasari, Desi dan Novi Febrianti. “Peningkatan Motivasi Ekstrinsik dan
Kemampuan Kognitif C1-C4 Materi Sistem Ekskresi Manusia Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP Negeri 2
Srumbung.” Prosiding Symbion (30 Agustus 2019): 374.
Samsu. Metode Penelitian : Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,
Mixed Methods, Serta Research & Development. Jambi: Pusaka Jambi,
2017.
Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sarwan. Belajar dan Pembelajaran. Jember: STAIN Jember Press, 2013.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodikin. Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM)
Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2017.
Susanti, Lidia. Prestasi belajar akademik dan non akademik. Malang: CV Literasi
Nusantara Abadi, 2019.
Syamfarida, Ima. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI
Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.” Skripsi, Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung, 2018.
Thabrani, Abd. Muis. Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan. Jember:
STAIN Jember Press, 2013.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Islam Negeri Kiai
Haji Achmad Siddiq Jember. Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siiddiq
Jember Press, 2021.
62
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2013.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.
63
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Zakiyyatun Nayyiroh
NIM : T20181479
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institusi : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak
terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah
dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat
unsur-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk
diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa
paksaan dari siapapun.
Jember, 01 Juni 2022
Saya yang menyatakan
Zakiyyatun Nayyiroh
NIM. T20181479
64
Lampiran 1
MATRIK PENELITIAN
Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Hipotesis
Pengaruh
Penggunaan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Numbered
Heads
Together
Terhadap
Motivasi
Belajar
Pendidikan
Agama Islam
dan Budi
Pekerti Siswa
Kelas X di
SMK 01
Diponegoro
Wuluhan
Tahun
Pelajaran
2021/2022
1. Model
Pembelajar
an
Kooperatif
Tipe
Numbered
Heads
Together
2. Motivasi
Belajar
1. Numbered
Heads
Together
1. Intrinsik
2. Ekstrinsik
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
1. Perhatian
2. Keingintahuan
3. Minat
1. Orang tua
2. Guru
3. Lingkungan
1. Data Primer
a. Guru SMK
01
Diponegoro
Wuluhan
b. Siswa
Kelas X
SMK 01
Diponegoro
Wuluhan
2. Data Sekunder
a. Buku
b. Skripsi
c. Jurnal
1. Pendekatan
penelitian :
Kuantitatif
2. Jenis penelitian :
Korelasi
3. Populasi : Siswa
kelas X SMK 01
Diponegoro
Wuluhan
berjumlah 195
siswa.
4. Sample : Siswa
Kelas X SMK 01
Diponegoro
Wuluhan
berjumlah 100
siswa. Teknik
pengambilan
sampel dalam
penelitian ini
adalah
Proportional
Random Sampling
c. Hipotesis mayor
Ha : Ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti
siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun
Pelajaran 2021/2022.
Ho : Tidak ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti
siswa kelas X di SMK
01 Diponegoro Tahun
Pelajaran 2021/2022.
65
pada setiap rombel
kelas X
5. Teknik
Pengumpulan
Data:
a. Angket atau
Kuesioner
b. Dokumentasi
6. Teknik Analisis
Data:
a. Uji
Normalisasi
b. Uji Linieritas
c. Uji Korelasi
d. Hipotesis minor
Ha1 : Ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
intrinsik Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran
2021/2022.
Ha2 : Ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
ekstrinsik Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran
2021/2022.
Ho1 : Tidak ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
66
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
intrinsic Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran
2021/2022.
Ho2 : Tidak ada pengaruh
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads
Together terhadap
motivasi belajar
ekstrinsik Pendidikan
Agama Islam dan Budi
Pekerti siswa kelas X di
SMK 01 Diponegoro
Tahun Pelajaran
2021/2022.
71
Lampiran 3
DAFTAR NAMA RESPONDEN
NO NAMA RESPONDEN KELAS
1. Aini Latifa Nur Rohma XA
2. Anggun Juliana Ummatul Khoiroh XA
3. Desta Reyna Fynata XA
4. Ike Wardatul Jannah XA
5. Reva Lina Cahya Kartika XA
6. Revi Monica Wahyunita XA
7. Septian Ika Rahmawati XA
8. Siska Tri Susanti XA
9. Muhamad Al Fadh Arifana XA
10. M Dimas Setiawan XA
11. Mochamad Imam Fanani XA
12. Faizul Khoirotunnisaa XB
13. Siti Arifatul Lutfiani XB
14. Rowan Mila Khusnah XB
15. Nadia Oktavia XB
16. Niken Safitri Ulfiasari XB
17. Ageng Rian Farhan Afandi XB
18. Dimas Eka Pratama XB
19. Dimas Adi Saputra XB
20. Fitria Eka Wahyuni XB
21. Hubet Hendrik XB
22. Moh. Rizal Fahmi XB
23. Ahmad Nur Muslimin XC
24. Yulita Elisa Ayu P. XC
25. Siti Latifa XC
26. Lisa Oktavia Eka Putri XC
27. Siti Nur Halizah XC
28. Feni Hermawati XC
29. Mutia Dewi Ananda XC
30. Dina Aulia Putri XC
31. Anggun Dwi Fadia Lestari XC
32. Nur Indah Fitriyah XC
33. Eka Septianing Srikandi XC
34. Gilang Enggar Saputra XC
35. Icha Novitasari XC
36. Tria Widiyasari XD
37. Febrianti Putri Kinasih XD
38. Nabella Febrian Artamevia XD
39. Gilang Dani Andika XD
72
40. Arifatul Maisyaroh XD
41. Nur Madita Putri XD
42. Dwi Rifkia Moh. Ajis XD
43. Slamet Riyadi XD
44. Julia Putri Rahayu XD
45. Devita Kartika Rahmadany XD
46. Sundussul Anisa XD
47. Wisnu Putro Nugroho XD
48. Afifatus Zuhro XE
49. Ike Nurlaela Sari XE
50. Ahmad Wahyu Hidayat XE
51. Dewatan Saputra XE
52. Fabian Eka Saputra XE
53. Fariz Mahendra XE
54. Mohammad Alfan Fahrur Rozi XE
55. Ahmad Danang Sastra Aji XE
56. Moh. Khoirul Anwar XE
57. Rifki Andrian Atmaja XE
58. Elsa Faridatus Solekhah XE
59. Muhammad Alfin Assurur XF
60. Umi Salamah XF
61. Muhammad Aasom XF
62. Muhammad Ari Sofyan XF
63. Elok Setiowati XF
64. Anggun Kharisma Rahmadani XF
65. Yesi Ayu Fernanda XF
66. Yulia Oktafia Safitri XF
67. Jarotus Sefira XF
68. Nafi'atul Mubarokah XF
69. Devina Ayu Wulandari XF
70. Yuni Arizki Arifiana XF
73
Lampiran 4
ANGKET PENELITIAN SEBELUM VALIDASI Nama : Kelas :
ANGKET MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN
MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!
1. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran PAI merupakan hal
terbaru bagi saya.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
2. Saya merasa tertarik mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan model Numbered Heads
Together (NHT).
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
3. Saya merasa bingung dengan sistem penomoran dalam proses pembelajaran model Numbered
Heads Together (NHT).
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
4. Saya tidak membantu anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
5. Saya tidak menyimak jawaban dari setiap anggota kelompok.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
6. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah dalam belajar.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
7. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah memahami
materi pelajaran PAI.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
8. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membantu saya dalam
menyelesaikan soal dan LKS.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
9. Belajar PAI dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) melatih saya untuk
mengemukakan pendapat.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
10. Saya tidak aktif dalam diskusi kelas dan kelompok ketika menggunakan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT).
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
11. Dengan proses pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT), pembelajaran PAI lebih
menyenangkan dan menghidupkan kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
74
12. Dalam model pembelajaran NHT saya belajar bertanggung jawab.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
13. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama
dalam pembelajaran kelompok.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
14. Dalam model pembelajaran ini saya sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
15. Saya merasa sulit bertinteraksi dengan teman ketika proses pembelajaran berlangsung
menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
16. Saya senang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
17. Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih
termotivasi dalam belajar.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
18. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) saya dapat meningkatkan
prestasi belajar.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
19. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat mendorong saya untuk
lebih giat belajar.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
20. Untuk meteri selanjutnya saya tidak ingin diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT).
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
75
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN
MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!
1. Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
2. Saya memperhatikan teman saat mempresentasikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
3. Saya tidak mempelajari materi Pendidikan Agama Islam sebelum diberikan guru
disekolah. a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
4. Selama pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, saya tidak mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang materi yang belum jelas.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
5. Saya tidak mempelajari kembali pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah diajarkan guru.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
6. Saya senang ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
7. Saya belajar Pendidikan Agama Islam untuk menambah wawasan saya tentang agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
8. Saya merasa materi pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menarik.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
9. Saya selalu mengerjakan tugas materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
10. Saya berusaha belajar sungguh-sungguh ketika ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
11. Orang tua saya tidak memberikan dukungan untuk mempelajari pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
12. Saya bertanya kepada orang tua tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam yang belum saya
mengerti.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
13. Orang tua saya memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
14. Saya dibimbing orang tua untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Agama Islam.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
15. Cara guru Pendidikan Agama Islam mengajarkan materi sesuai bagi saya. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
16. Guru memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
76
17. Saya dibimbing guru ketika mendapatkan nilai pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
18. Lingkungan sekolah tidak mendukung konsentrasi belajar saya.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
19. Saya dan teman-teman tidak belajar bersama ketika usai sekolah.
a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
20. Saya juga mendapatkan ilmu Pendidikan Agama Islam di luar sekolah.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
77
Lampiran 5
ANGKET PENELITIAN SESUDAH VALIDASI Nama : Kelas :
ANGKET MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN
MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!
1. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran PAI merupakan hal
terbaru bagi saya.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
2. Saya merasa tertarik mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan model Numbered Heads
Together (NHT).
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
3. Saya merasa bingung dengan sistem penomoran dalam proses pembelajaran model Numbered
Heads Together (NHT).
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
4. Saya tidak membantu anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru.
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
5. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah dalam belajar.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
6. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah memahami
materi pelajaran PAI.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
7. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membantu saya dalam
menyelesaikan soal dan LKS.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
8. Belajar PAI dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) melatih saya untuk
mengemukakan pendapat.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
9. Saya tidak aktif dalam diskusi kelas dan kelompok ketika menggunakan model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT).
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
10. Dengan proses pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT), pembelajaran PAI lebih
menyenangkan dan menghidupkan kelas.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
11. Dalam model pembelajaran NHT saya belajar bertanggung jawab.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
78
12. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama
dalam pembelajaran kelompok.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
13. Dalam model pembelajaran ini saya sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
14. Saya merasa sulit bertinteraksi dengan teman ketika proses pembelajaran berlangsung
menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
15. Saya senang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
16. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) saya dapat meningkatkan
prestasi belajar.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
17. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat mendorong saya untuk
lebih giat belajar.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
79
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN
MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!
1. Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
2. Saya memperhatikan teman saat mempresentasikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
3. Selama pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, saya tidak mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang materi yang belum jelas.
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
4. Saya tidak mempelajari kembali pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah diajarkan guru.
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
5. Saya senang ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
6. Saya belajar Pendidikan Agama Islam untuk menambah wawasan saya tentang agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
7. Saya merasa materi pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menarik.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
8. Saya selalu mengerjakan tugas materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
9. Saya berusaha belajar sungguh-sungguh ketika ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
10. Orang tua saya memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
11. Saya dibimbing orang tua untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
12. Cara guru Pendidikan Agama Islam mengajarkan materi sesuai bagi saya.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
13. Guru memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
14. Saya dibimbing guru ketika mendapatkan nilai pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
15. Lingkungan sekolah tidak mendukung konsentrasi belajar saya.
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
16. Saya dan teman-teman tidak belajar bersama ketika usai sekolah.
b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju
17. Saya juga mendapatkan ilmu Pendidikan Agama Islam di luar sekolah.
b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju
82
Output Uji Reliabilitas Instrumen
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.717 17
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.828 17
Output Uji Homogenitas Instrumen
Test of Homogeneity of Variances
NHT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.446 6 15 .262
Output Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 70
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.50284917
Most Extreme Differences Absolute .095
Positive .086
Negative -.095
Test Statistic .095
Asymp. Sig. (2-tailed) .199c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
83
Output Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
MOTIVASI BELAJAR * NHT
Between Groups
(Combined) 2980.901 23 129.604 7.449 .000
Linearity 2382.252 1 2382.252 136.916 .000
Deviation from Linearity
598.649 22 27.211 1.564 .100
Within Groups 800.371 46 17.399 Total 3781.271 69
Output Uji Korelasi
Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y Correlations
NHT Motivasi Belajar
NHT Pearson Correlation 1 .794**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Motivasi Belajar Pearson Correlation .794** 1
Sig. (2-tailed) .000 N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y1 Correlations
NHT Motivasi
Belajar Intrinsik
NHT Pearson Correlation 1 .740**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Motivasi Belajar Intrinsik Pearson Correlation .740** 1
Sig. (2-tailed) .000 N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y2 Correlations
NHT
Motivasi Belajar
Ekstrinsik
NHT Pearson Correlation 1 .733**
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Motivasi Belajar Ekstrinsik Pearson Correlation .733** 1
Sig. (2-tailed) .000 N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
84
RESP. ITEM 1 ITEM 2 ITEM 3 ITEM 4 ITEM 5 ITEM 6 ITEM 7 ITEM 8 ITEM 9 ITEM 10 ITEM 11 ITEM 12 ITEM 13 ITEM 14 ITEM 15 ITEM 16ITEM 17 TOTAL
Resp.1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 76
Resp.2 5 5 2 2 5 5 4 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 74
Resp.3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 72
Resp.4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 70
Resp.5 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 61
Resp.6 4 4 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 59
Resp.7 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67
Resp.8 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67
Resp.9 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67
Resp.10 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71
Resp.11 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66
Resp.12 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 62
Resp.13 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71
Resp.14 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71
Resp.15 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71
Resp.16 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 4 3 3 5 3 59
Resp.17 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73
Resp.18 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73
Resp.19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
Resp.20 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 73
Resp.21 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 74
Resp.22 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 74
Resp.23 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 73
Resp.24 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 74
Resp.25 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 74
Resp.26 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 71
Resp.27 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 5 2 2 3 3 3 3 52
Resp.28 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 78
Resp.29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
Resp.30 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74
Lampiran 7
DAFTAR HASIL INSTRUMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERD HEADS TOGETHER
85
Resp.31 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74
Resp.32 5 3 3 5 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
Resp.33 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 76
Resp.34 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 77
Resp.35 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 75
Resp.36 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74
Resp.37 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 78
Resp.38 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 56
Resp.39 4 4 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 73
Resp.40 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 78
Resp.41 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63
Resp.42 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63
Resp.43 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63
Resp.44 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63
Resp.45 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 4 3 3 5 3 59
Resp.46 3 4 5 3 1 1 2 3 4 5 3 4 2 1 3 4 1 49
Resp.47 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 64
Resp.48 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 72
Resp.49 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 70
Resp.50 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 67
Resp.51 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 68
Resp.52 5 4 2 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 73
Resp.53 5 3 2 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 72
Resp.54 5 4 3 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 3 4 4 4 67
Resp.55 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 73
Resp.56 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 78
Resp.57 5 4 3 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 3 4 5 5 73
Resp.58 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73
Resp.59 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 74
Resp.60 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 65
Resp.61 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 79
Resp.62 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73
Resp.63 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 82
Resp.64 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 72
Resp.65 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 70
Resp.66 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73
Resp.67 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 3 70
Resp.68 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 71
Resp.69 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 65
Resp.70 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 77
86
RESP ITEM 1 ITEM 2 ITEM 3 ITEM 4 ITEM 5 ITEM 6 ITEM 7 ITEM 8 ITEM 9 ITEM 10 ITEM 11 ITEM 12 ITEM 13 ITEM 14 ITEM 15 ITEM 16ITEM 17 TOTAL
Resp.1 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70
Resp.2 4 5 2 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 3 5 71
Resp.3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 68
Resp.4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71
Resp.5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 70
Resp.6 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 70
Resp.7 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76
Resp.8 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76
Resp.9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76
Resp.10 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71
Resp.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 66
Resp.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 66
Resp.13 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71
Resp.14 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71
Resp.15 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71
Resp.16 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 1 4 3 55
Resp.17 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72
Resp.18 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72
Resp.19 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 71
Resp.20 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 76
Resp.21 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 74
Resp.22 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 2 4 4 72
Resp.23 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 75
Resp.24 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 75
Resp.25 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 75
Resp.26 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 73
Resp.27 4 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 50
Resp.28 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72
Resp.29 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
Resp.30 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 73
Resp.31 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72
Resp.32 4 3 2 1 4 1 4 2 3 1 3 4 3 5 3 5 3 51
Resp.33 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 76
Resp.34 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 76
Resp.35 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72
DAFTAR HASIL INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR
87
Resp.36 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72
Resp.37 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72
Resp.38 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 60
Resp.39 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 77
Resp.40 4 4 4 5 5 5 4 1 5 4 5 4 5 4 3 4 5 71
Resp.41 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60
Resp.42 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60
Resp.43 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60
Resp.44 5 2 4 4 3 5 2 4 5 3 4 3 4 3 3 3 5 62
Resp.45 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 1 4 3 56
Resp.46 3 3 4 1 2 1 4 2 3 4 5 4 3 2 1 3 1 46
Resp.47 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 58
Resp.48 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 80
Resp.49 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 75
Resp.50 4 4 3 2 4 5 4 5 3 1 3 4 2 4 3 1 4 56
Resp.51 4 4 2 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 2 5 70
Resp.52 5 5 4 2 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 2 1 4 64
Resp.53 5 5 4 2 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 2 1 4 67
Resp.54 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 2 4 4 4 67
Resp.55 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 69
Resp.56 3 2 5 5 5 5 4 3 3 1 1 4 5 5 5 4 4 64
Resp.57 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 74
Resp.58 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72
Resp.59 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 72
Resp.60 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 59
Resp.61 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 5 79
Resp.62 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72
Resp.63 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 81
Resp.64 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 73
Resp.65 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 5 70
Resp.66 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72
Resp.67 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 5 4 71
Resp.68 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 74
Resp.69 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 59
Resp.70 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 80
90
Lampiran 10
Gambar Mahkota Bernomor
Pembelajarn PAI dan BP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together
91
BIODATA PENULIS
Nama : Zakiyyatun Nayyiroh
NIM : T20181479
Fakultas/ Prodi : FTIK/ Pendidikan Agama Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 28 Maret 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Demangan RT. 006 RW. 010 Desa Kesilir
Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. TK Muslimat NU.117 Kesilir (2004-2006)
2. MI Nahdlatuth Thalabah Kesilir (2006-2012)
3. SMP Negeri 01 Wuluhan (2012-2015)
4. SMA Negeri Balung (2015-2018)