Top Banner
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 01 DIPONEGORO WULUHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI Oleh : Zakiyyatun Nayyiroh NIM : T20181479 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JULI 2022
105

pengaruh penggunaan model pembelajaran

May 08, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh penggunaan model pembelajaran

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 01 DIPONEGORO

WULUHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Oleh :

Zakiyyatun Nayyiroh

NIM : T20181479

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JULI 2022

Page 2: pengaruh penggunaan model pembelajaran

i

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 01 DIPONEGORO

WULUHAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Zakiyyatun Nayyiroh

NIM : T20181479

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JULI 2022

Page 3: pengaruh penggunaan model pembelajaran

ii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X

DI SMK 01 DIPONEGORO WULUHAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Zakiyyatun Nayyiroh

NIM : T20181479

Disetujui Pembimbing,

Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag.

NIP 197301122001122001

Page 4: pengaruh penggunaan model pembelajaran

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X

DI SMK 01 DIPONEGORO WULUHAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Senin

Tanggal : 04 Juli 2022

Tim Penguji

Ketua, Sekretaris,

Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd. Shidiq Ardianta, M.Pd.

NUP 2001048802 NIP 198808232019031009

Anggota:

1. Dr. H. Saihan, M.Pd.I. ( )

2. Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. ( )

Menyetujui

Page 5: pengaruh penggunaan model pembelajaran

iv

MOTTO

ب الذين ي حقاتلحون ف سبيله يان مرصحوص ۦإن هللا يح م ب حن ﴾٤﴿صفاكأن هح

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam

barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun

kukuh.” (QS. As-Saff [61]:4).1

1 Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), 551.

Page 6: pengaruh penggunaan model pembelajaran

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini merupakan sebagian darssi anugerah yang Allah Swt

limpahkan kepada peneliti, dengan segala kerendahan hati dan rasa bersyukur,

skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Orang tua tercinta Bapak Tajudin Subki dan Ibu Komsiyah yang menjadi

panutan setiap perbuatan dan langkah hidupku, terima kasih atas semua kasih

sayang yang selama ini telah diberikan kepadaku, serta doa yang selalu

mengiringi dalam semua keberhasilanku.

2. Kakek Sahlan dan nenek Sumilah tersayang yang selalu menyertakanku

dalam setiap doamu.

3. Teman-teman seperjuangan Ainur Rofika Dwi Hardiyanti dan Siti Lailatun

Ni’mah yang selalu mendukung dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi

ini.

Page 7: pengaruh penggunaan model pembelajaran

vi

KATA PENGANTAR

الرحن الرحيم بسم هللا

Segenap puji syukur peneliti sampaikan kepada Allah karena atas rahmat

dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai

salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan

lancar.

Kesuksesan ini dapat peneliti peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, peneliti menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas yang

memadai selama peneliti menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Kiai Haji

Achmad Siddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang

telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.

3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan

Bahasa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah

memberikan arahan dan izin untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq

Page 8: pengaruh penggunaan model pembelajaran

vii

Jember yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasinya dalam

proses studi.

5. Ibu Dr. Dyah Nawangsari, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

sabar, ikhlas, dan telaten dalam meluangkan waktunya demi membimbing

peneliti menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Segenap bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah

memberi banyak ilmu kepada peneliti selama di kampus Universitas Islam

Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada

peneliti mendapat balasan yang baik dari Allah.

Jember, 01 Juni 2022

Peneliti

Page 9: pengaruh penggunaan model pembelajaran

viii

ABSTRAK

Zakiyyatun Nayyiroh, 2022: Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Terhadap Motivasi Belajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah

Kejuruan 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kata kunci: model pembelajaran, Numbered Heads Together, motivasi belajar,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Motivasi belajar PAI dan BP siswa kelas X SMK 01 Diponegoro Wuluhan

masih tergolong rendah, tidak semua siswa aktif dalam proses pembelajaran. Perlu

inovasi model pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik dan berperan

aktif dalam mengikuti pelajaran PAI dan BP sehingga motivasi siswa dapat

meningkat salah satunya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Untuk membuktikan

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together terhadap motivasi belajar intrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022. 2) Untuk membuktikan pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

terhadap motivasi belajar ekstrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022. 3) Untuk membuktikan pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

terhadap motivasi belajar PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian

korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 195,

peneliti mengambil sampel sebanyak 70 siswa yang diperoleh dengan cara

Proporsional Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket

yang berupa angket model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dan motivasi belajar, serta dokumentas. Data yang diperoleh dianalisis

menggunakan uji Korelasi Person-Product Moment.

Hasil penelitian ini membuktikan hal-hal sebagai berikut 1) Ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

terhadap motivasi belajar intrinsik PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasinya

0,740 (kuat). 2) Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik PAI dan BP siswa

kelas X di SMK 01 Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai

koefisien korelasinya 0,733 (kuat). 3) Ada pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar

PAI dan BP siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro dengan nilai signifikansi 0,000

< 0,05 dan nilai koefisien korelasi 0,794 (kuat).

Page 10: pengaruh penggunaan model pembelajaran

ix

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii

MOTTO.......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 9

1. Variabel Penelitian ................................................................. 9

2. Indikator Penelitian ................................................................ 9

F. Definisi Operasional ................................................................... 10

G. Asumsi Penelitian ....................................................................... 12

H. Hipotesis .................................................................................... 13

Page 11: pengaruh penggunaan model pembelajaran

x

I. Sistematika Pembahasan ............................................................. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 15

A. Penelitian Terdahulu ................................................................... 15

B. Kajian Teori ............................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 29

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................. 29

B. Populasi dan Sampel................................................................... 30

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................. 31

D. Analisis Data .............................................................................. 37

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ............................................. 40

A. Gambaran Objek Penelitian ........................................................ 40

B. Penyajian Data ........................................................................... 42

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................................ 44

D. Pembahasan ............................................................................... 54

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 58

A. Simpulan .................................................................................... 58

B. Saran-Saran ................................................................................ 59

Daftar Pustaka ................................................................................................ 60

Lampiran 1 Matrik Penelitian .......................................................................... 64

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 67

Lampiran 3 Daftar Nama Responden .............................................................. 71

Lampiran 4 Angket Sebelum Validasi ............................................................. 73

Lampiran 5 Angket Setelah Validasi ............................................................... 77

Page 12: pengaruh penggunaan model pembelajaran

xi

Lampiran 6 Output Uji Spss ............................................................................ 80

Lampiran 7 Daftar Hasil Instrument ................................................................ 84

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 88

Lampiran 9 Surat Selesai Penelitian ................................................................ 89

Lampiran 10 Foto Dokumentasi ...................................................................... 90

Biodata Penulis ............................................................................................... 91

Page 13: pengaruh penggunaan model pembelajaran

xii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

2.1 Persamaan, Perbedaan dan Hasil Penelitian ............................................ 18

3.2 Keadaan Populasi ................................................................................... 30

3.3 Jumlah Sampel ....................................................................................... 31

3.4 Kisi-Kisi Angket Model Pembelajaran Numbered Heads Together ......... 33

3.5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................... 33

3.6 Bobot Penilaian Angket Menggunakan Skala Likert ............................... 34

3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ................. 39

4.8 Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Numbered Heads Together .... 42

4.10 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ..................................................... 43

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel X (Numbered Heads Together) ................... 45

4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar)................................... 45

4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together) ............... 47

4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar) ............................... 47

4.16 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................... 48

4.17 Hasil Uji Normalitas............................................................................... 48

4.18 Hasil Uji Linieritas .................................................................................. 49

4.18 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y)....................................................... 51

4.19 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y1) ..................................................... 52

4.20 Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y2) ..................................................... 53

Page 14: pengaruh penggunaan model pembelajaran

xiii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

4.9 Presentase Kuesioner Model Pembelajaran Numbered Heads Together .. 43

4.11 Presentase Kuesioner Motivasi Belajar ................................................... 44

Page 15: pengaruh penggunaan model pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya manusia terlahir memiliki kemampuan atau potensi

untuk meningkatkan dan mengembangkan aspek-aspek rohani dan

jasmaninya yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt. Sementara itu

pengembangannya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Mengenai

pentingnya pendidikan dijelaskan dalam Q.S Al-„Alaq ayat 1-5:

را ب ق ق ﴿ا سان من علق ﴾ خل ١سم رب ك الذى خل ن را وربك ٢﴿ ق ال ﴾ اق

رم لم ﴾ ا٣﴿ الك ق ل علم ٤﴿ لذى علم ب سان ما ل ي ن ﴾٥﴿ ﴾ علم ال

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar

(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya.”1

Surah al-„Alaq ayat 1-5 merupakan surah yang pertama turun kepada

nabi Muhammad saw. pada dasarnya merupakan bentuk perintah untuk

memperhatikan pengetahuan, hal ini karena pengetahuaan adalah sangat

penting perananannya bagi manusia. Dalam surah al-„Alaq Allah Swt.

Mengajar manusia dengan perantaraan baca tulis, membaca dan menulis

sangat penting perannya dalam proses pembelajaran sehingga dengan

membaca terjadi suatu perubahan, baik perubahan pengetahuan dari tidak

1 Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), 597.

Page 16: pengaruh penggunaan model pembelajaran

2

tahu menjadi tahu atau bahkan pada perubahan tingkah laku dan sikap yang

merupakan ciri dari keberhasilan belajar.

Menurut Undang-Undang No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.2

Pendidikan sebagai kebutuhan pokok manusia tentu akan mengalami

perkembangan baik dari segi sistem, penjabaran teknis, strategi, model,

termasuk teknologinya. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah

segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak,

agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan

anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.3

Seorang filsuf, John Deway salah satu pendidik paling berpengaruh

pada awal abad kedua puluh mengemukakan bahwa pendidikan merupakan

sebuah proses dinamis dan berkelanjutan yang bertugas memenuhi kebutuhan

siswa dan guru sesuai dengan minat mereka masing-masing. Deway juga

percaya pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang responsive dan

berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial mereka terus meningkat.

Dengan demikian sekolah bertanggung jawab penuh untuk membangun sikap

2 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar

Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (1). 3 Abd. Muis Thabrani, Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan (Jember : STAIN Jember

Press, 2013), 21.

Page 17: pengaruh penggunaan model pembelajaran

3

sosial siswa dengan cara menerapkan komunikasi interpersonal dan

keterlibatan kelompok diantara mereka.4

Untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan di dunia persekolahan

praktek pendidikan dikelola melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh

seorang guru (pedidik) dan siswa (peserta didik).5 Dalam proses pembelajaran

tentunya guru membutuhkan model pembelajaran untuk diterapkan demi

tercapainya tujuan dari proses pembelajaran, model pembelajaran merupakan

suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun pembelajaran dalam tutorial

untuk mencapai tujuan belajar.6

Motivasi adalah satu pergerakan atau dorongan dari dalam hati

seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan.7 Motivasi juga dapat

diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi

tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Sedangkan

dalam kegiatan belajar motivasi memiliki peranan yang khas dalam hal

penumbuhan gairah belajar, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar sehigga tujuan dari proses pembelajaran dapat

tercapai.8

4 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :

Pustaka Belajar, 2017), 3. 5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 4.

6 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 46. 7 Abdul Majid, 308. 8 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada), 75.

Page 18: pengaruh penggunaan model pembelajaran

4

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di SMK 01

Diponegoro Wuluhan Jember, diketahui bahwa proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas X ditemukan

permasalahan pada motivasi belajar siswa. Permasalahan tersebut terlihat

ketika guru sedang menerangkan materi beberapa siswa tidak memperhatikan

penjelasan guru, kebanyakan siswa cepat bosan ketika diterangkan dan

kurang memiliki motivasi belajar. Hal ini bisa saja disebabkan karena banyak

faktor mengapa motivasi siswa yang rendah salah satunya dikarenakan model

pembelajaran yang digunakan kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu

perlu inovasi model pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik dan

berperan aktif dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat. Oleh karena itu

guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X di SMK 01

Diponegoro menggunakan model pembelajran kooperatif tipe Numbered

Heads Together yaitu dimulai dari menyampaikan materi yang cukup,

membentuk kelompok siswa sebanyak lima atau enam orang secara

heterogen, membagikan lembar kerja yang berisi pertanyaan-pertanyan, siswa

berdiskusi guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru,

sampai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menyampaikan

kesimpulan dari materi yang telah dijelaskan. Dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together diharapkan motivasi

belajar siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro dapat meningkat9

9 Observasi di SMK 01 Diponegoro Wuluhan Jember, 17 Februari 2022

Page 19: pengaruh penggunaan model pembelajaran

5

Salah satu model pembelajaran yang efektif dapat digunakan untuk

mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran

dengan model kooperatif dinilai sebagai sarana ampuh untuk memotivasi

pembelajaran dan memberikan pengaruh positif terhadap iklim ruang kelas

yang pada saatnya akan turut mendorong pencapaian yang lebih besar serta

mendorong motivasi sosial yang lebih besar kepada orang lain yang

membutuhkan.10

Model pembelajaran kooperatif mengacu pada metode

pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling

membantu dalam belajar, sedangkan guru memfasilitasi siswa untuk belajar

sehingga mereka lebih leluasa dalam belajar.11

Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dapat

digunakan adalah Numbered Heads Together yang dapat digunakan untuk

semua mata pelajaran dan tingkatan kelas, tipe ini juga dapat meningkatkan

semangat kerja sama siswa selama proses pembelajaran.12

Dengan

menggunakan tipe ini diharap siswa dapat lebih banyak beraktivitas sehingga

meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengoptimalkan sikap kerja sama.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengangkat permasalahan

tersebut dalam sebuah skripsi yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Terhadap Motivasi

Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa Kelas X di SMK 01

Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022”.

10 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :

Pustaka Belajar, 2017), 65. 11 Miftahul Huda, 32. 12 Miftahul Huda, 138.

Page 20: pengaruh penggunaan model pembelajaran

6

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?

2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar

intrinsik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.

2. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar

ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.

Page 21: pengaruh penggunaan model pembelajaran

7

3. Untuk membuktikan pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Wuluhan Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SMK 01 Diponegoro Wuluhan Jember

pada siswa kelas X diharapkan dapat memberikan manfaat penelitian sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat dijadikan referensi dan sebagai salah

satu bentuk inovasi dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Sebagai bahan informasi tentang salah satu teknik pembelajaran

yang dapat dipakai untuk motivasi belajar siswa khususnya pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

2) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan

model pembelajaran tipe Numbered Heads Together dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

3) Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar sarjana

pendidikan.

Page 22: pengaruh penggunaan model pembelajaran

8

b. Bagi Siswa

1) Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti.

2) Sebagai peningkatan kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam

proses pembelajaran demi terciptanya motivasi belajar yang

efektif.

c. Bagi Guru

1) Menjadi masukan bagi guru agar menggunakan model

pembelajaran yang tepat agar suasana belajar menjadi efektif dan

inovatif sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat.

2) Sebagai bahan pertimbangan untuk menyelesaikan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti.

d. Bagi Sekolah

1) Menjadi masukan untuk mengembanglan proses pembelajaran di

SMK 01 Diponegoro Wuluhan.

2) Menjadi pedoman untuk memaksimalkan penggunaan model

pembelajaran yang tepat dalam rangka meningkatkan motivasi

belajar siswa SMK 01 Diponegoro Wuluhan.

Page 23: pengaruh penggunaan model pembelajaran

9

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Independent

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel yang lain yaitu variabel dependen (terikat).13

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together yang diberi seimbol (X).

b. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.14

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa

SMK 01 Diponegoro Wuluhan kelas X yang diberi simbol (Y).

Variabel (X) Variabel (Y)

2. Indikator Variabel

Adapun rincian indikator variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

1) Persiapan.

2) Pelaksanaan.

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 39. 14 Sugiyono, 39.

Model Pembelajaran

Numbered Heads

Together

Motivasi Belajar

Page 24: pengaruh penggunaan model pembelajaran

10

3) Evaluasi

b. Motivasi Belajar

1) Motivasi Intrinsik:

a) Perhatian.

b) Keingintahuan.

c) Minat.

2) Motivasi Ekstrinsik:

a) Orang tua.

b) Guru.

c) Lingkungan.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

atau penomoran berfikir bersama merupakan alternatif terhadap struktur

kelas tradisional. Dalam Numbered Heads Together sebagai tahap

persiapan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil tiap-tiap

anggota dalam kelompok di beri nomor (menggunakan mahkota

bernomor) dan bagian tugas yang berbeda-beda. Kemudian dalam tahap

pelaksanaan guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab

oleh tiap-tiap kelompok, selanjutnya guru memanggil suatu nomor

tertentu, para siswa dengan nomor yang sama dari masing-masing

kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru

kepada siswa di kelas. Pada tahap evaluasi guru bersama siswa

Page 25: pengaruh penggunaan model pembelajaran

11

menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertayaan yang berhubungan

dengan materi yang telah disajikan. Tipe Numbered Heads Together

memiliki fungsi akademik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menguasai materi pembelajaran, serta fungsi sosial untuk meningkatkan

semangat kerja sama antar siswa.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada

siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi

kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Dengan adanya motivasi yang tepat menjadi salah satu kunci untuk

menciptakan hasil belajar yang optimal. Guru memiliki peran untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa, salah satunya dengan memilih

model pembelajaran yang dapat membantu tercapainya tujuan dari

kegiatan belajar mengajar.

Dalam penelitian ini peneliti akan lebih memfokuskan untuk

melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together pada materi Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti kelas X bab beriman kepada malaikat Allah Swt.

Adapun KI (Kompetensi Inti) pada bab beriman kepada malaikat Allah

Swt. sebagai berikut:

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

Page 26: pengaruh penggunaan model pembelajaran

12

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Adapun KD (Kompetensi Dasar) pada bab beriman kepada

malaikat Allah Swt. sebagai berikut:

3.4 Menganalisis makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.

4.4 Mempresentasikan hubungan makna beriman kepada malaikat-

malaikat Alla Swt. dengan perilku teliti, disiplin, dan waspada.

G. Asumsi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai asumsi bahwa:

1. Siswa dan guru bisa menerapkan dan berpartisipasi aktif pada proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat

meningkatkan motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa.

Page 27: pengaruh penggunaan model pembelajaran

13

H. Hipotesis

a. Hipotesis mayor

Ha : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

b. Hipotesis minor

Ha1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ha2 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ho1 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Page 28: pengaruh penggunaan model pembelajaran

14

Ho2 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

I. Sistematika Pembahasan

Agar lebih terstruktur dan mudah dipahami, maka perlu sistematika

pembahasan yang runtut. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian

ini sebagai berikut:

Bab satu merupakan pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup

penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis dan sistematika

pembahasan.

Bab dua merupakan kajian kepustakaan, yang berisikan tentang

penelitian terdahulu dan kajian teori.

Bab tiga merupakan metode penelitian, berisikan pembahasan tentang

pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrument

pengumpulan data serta analisis data.

Bab empat merupakan penyajian data dan analisis, yang berisikan

tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian

hipotesis serta pembahasan yang diperoleh dari hasil penelitian.

Bab lima adalah penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dan saran-saran. Kemudian pada bagian akhir

dilengkapi dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.

Page 29: pengaruh penggunaan model pembelajaran

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang terkait dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi karya Amani Fadhilah, 2019, Universitas Pendidikan Indonesia

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1

Cimahi.”

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh

positif model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perhitungan

uji t pada hipotesis diketahui thitung > ttabel.15

2. Skripsi karya Rina Nursyifa Gunawan, 2018, Universitas Islam Negeri

Sunan Gunung Djati Bandung dengan judul “Pengaruh Penerapan

Metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap Motivasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa

Kelas X SMAN 1 Patokbeusi Subang).”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Numbered

Heads Together (NHT) berpengaruh positif terhadap motivasi belajar

siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh

thitung 2,27 dengan taraf signifikasi 5% lebih besar ttabel 0,062935 maka

15 Amani Fadhilah, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1 Cimahi,” (Skripsi, Universitas

Pendidikan Indonesia, 2019).

Page 30: pengaruh penggunaan model pembelajaran

16

hipotesis yang diajukan diterima. Ada peningkatan derajat pengaruh

variabel X terhadap variabel Y sebesar 30%, sedangkan 70% lagi

dipengaruhi oleh faktor lain.16

3. Skripsi karya Ima Syamfarida, 2018, Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih

Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) berpengaruh terhadap

motivasi belajar peserta didik yang tergolong sedang. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji independen sampel tes, diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar

0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan Hɑ diterima

dan besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap

motivasi belajar fiqih peserta didik didapatkan hasil nilai Spooled = 0,725

dalam interpretasi Cohen’s sebesar 76% tergolong sedang.17

4. Skripsi karya Nurhamah, 2017, Institut Agama Islam Negeri Sultan

Maulana Hasanuddin Banten dengan judul “Pengaruh Teknik

Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Studi di MTs Nurul

Falah Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang).”

16 Rina Nursyifa Gunawan, “Pengaruh Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT)

terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa

Kelas X SMAN 1 Patokbeusi Subang),” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung, 2018). 17 Ima Syamfarida, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

(NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota

Kediri,” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018).

Page 31: pengaruh penggunaan model pembelajaran

17

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik

pembelajaran Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar siswa

dalam kategori tinggi. Dibuktikan dengan kadar koefisien determinasi

sebesar 90,25 % dan sisanya 9,75% di pengaruhi oleh faktor lain.18

5. Skripsi karya Mentari Wahyu Ning Arum, 2017, Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru dengan judul “Pengaruh Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tambang.”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

terhadap motivasi belajar siswa. Dibuktikan dengan motivasi belajar kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas control, persentasi motivasi

belajar kelas eksperimen 81,17% sedangkan kelas kontrol 72,08%.19

18 Nurhamah, “Pengaruh Teknik Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Studi di MTs Nurul Falah

Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang),” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten, 2017). 19 Mentari Wahyu Ning Arum, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Tambang,” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

2017).

Page 32: pengaruh penggunaan model pembelajaran

18

Tabel 2.1

Persamaan, Perbedaan dan Hasil Penelitian

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

1 Amani

Fadhilah

Pengaruh

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Numbered

Heads

Together

Terhadap

Motivasi

Belajar Siswa

di SMK

Sangkuriang

1 Cimahi.

1. Menggunakan

penelitian

kuantitatif.

2. Menguji

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

1. Metode

eksperimen

dengan

desain

penelitian

One Group

Pretest-

Posttest

Design

2. Uji hipotesis

yang

digunakan

adalah uji t.

3. Penelitian

dilakukan

pada mata

pelajaran

akuntansi.

4. Diuji pada

siswa kelas

XI AKL 4

SMK

Sangkuriang

1 Cimahi.

Adanya

pengaruh

positif model

pembelajaran

kooperatif tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

Ditunjukkan

dengan

perhitungan

uji t pada

hipotesis

diketahui

thitung>

ttabel.

2 Rina

Nursyifa

Gunawan

Pengaruh

Penerapan

Metode

Numbered

Heads

Together

(NHT)

terhadap

Motivasi

Belajar Siswa

pada Mata

Pelajaran

PAI dan Budi

Pekerti

(Penelitian

pada Siswa

Kelas X

1. Menggunaka

n penelitian

kuantitatif.

2. Menguji

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

3. Penelitian

1. Menggunaka

n metode

quasi

eksperimen

desain

nonequivalen

t control

group

design.

2. Uji hipotesis

yang

digunakan

adalah uji t.

3. Diuji pada

siswa kelas

X IPA di

SMAN 1

Haasil uji

hipotesis (uji

t) diperoleh

thitung 2,27

dengan taraf

signifikasi 5%

lebih besar

ttabel

0,062935

maka

hipotesis yang

diajukan

diterima. Ada

peningkatan

derajat

pengaruh

variabel X

Page 33: pengaruh penggunaan model pembelajaran

19

SMAN 1

Patokbeusi

Subang).

dilakukan

pada mata

pelajaran PAI

dan Budi

Pekerti.

Patokbeusi

Subang,

dengan

terhadap

variabel Y

sebesar 30%,

sedangkan

70% lagi

dipengaruhi

oleh faktor

lain.

3 Ima

Syamfarida

Pengaruh

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Numbered

Heads

Together

(NHT)

Terhadap

Motivasi

Belajar Fiqih

Peserta Didik

MI Al Irsyad

Al

Islamiyyah

Kaliombo

Kota Kediri.

1. Menggunaka

n penelitian

kuantitatif.

2. Menguji

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

1. Pendekatan

yang

digunakan

adalah quasi

experiment.

2. Uji hipotesis

yang

digunakan

adalah uji

independen

sampel tes.

3. Penelitian

dilakukan

pada mata

pelajaran

Fiqih materi

shalat

tarawih.

4. Diuji pada

peserta didik

kelas III MI

Al Irsyad Al

Islamiyyah

Kaliombo

Kota Kediri.

Hasil uji

independen

sampel tes,

diperoleh

Sig.(2-tailed)

sebesar 0,002.

Nilai Sig. (2-

tailed) 0,002 <

0,05 maka H0

ditolak dan

Hɑ diterima

dan besar

pengaruh

model

pembelajaran

kooperatif tipe

NHT terhadap

motivasi

belajar fiqih

peserta didik

didapatkan

hasil nilai

Spooled =

0,725 dalam

interpretasi

Cohen’s

sebesar 76%

tergolong

sedang.

4 Nurhamah Pengaruh

Teknik

Pembelajaran

Numbered

Heads

Together

(NHT)

Terhadap

Motivasi

1. Menggunaka

n penelitian

kuantitatif.

2. Menguji

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

1. Pendekatan

yang

digunakan

adalah teknik

sampling

jenuh yaitu

dimana

semua

anggota

Terdapat

pengaruh yang

kuat teknik

pembelajaran

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

Page 34: pengaruh penggunaan model pembelajaran

20

Belajar Siswa

Pada Mata

Pelajaran

Akidah

Akhlak

(Studi di

MTs Nurul

Falah

Pasanggrahan

Petir

Kabupaten

Serang).

tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

populasi

dijadikan

sampel.

2. Penelitisn

dilakukan

pada mata

Pelajaran

Akidah

Akhlak.

3. Diuji pada

siswa kelas

VIII A dan B

sdi MTs

Nurul Falah

Pasanggraha

n Petir

Kabupaten

Serang.

belajar siswa.

Hal ini

dibuktikan

dengan kadar

konstribusi

sebesar 90,25

% dan sisanya

9,75% di

pengaruhi

oleh faktor

lain.

5 Mentari

Wahyu

Ning Arum

Pengaruh

Penerapan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Numbered

Heads

Together

(NHT)

Terhadap

Motivasi

Belajar Siswa

Sekolah

Menengah

Atas Negeri 2

Tambang.

1. Menggunaka

n penelitian

kuantitatif.

2. Menguji

pengaruh

penggunaan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Numbered

Heads

Together

terhadap

motivasi

belajar siswa.

1. Pendekatan

yang

digunakan

adalah

penelitian

eksperimen.

2. Uji hipotesis

yang

digunakan

adalah uji t.

3. Penelitian

dilakukan

pada mata

pelajaran

kimia pokok

bahasan

struktur atom

dan sistem

periodik

unsur.

4. Diuji pada

siswa kelas

X8 di SMA

Negeri 2

Tambang.

Terdapat

pengaruh

penerapan

model

pembelajaran

kooperatif tipe

NHT terhadap

motivasi

belajar siswa.

Dibuktikan

dengan

motivasi

belajar kelas

eksperimen

lebih tinggi

dibandingkan

kelas control,

persentasi

motivasi

belajar kelas

eksperimen

81,17%

sedangkan

kelas kontrol

72,08%.

Page 35: pengaruh penggunaan model pembelajaran

21

B. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Mengenai pengertian dari model pembelajaran kooperatif

merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok

termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau dianggap

lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi

yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang

dimaksud.20

Pembelajaran koopertaif merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan

cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai dengan 6 orang,

dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.21

Dampak posotif

dari pembelajaran kooperatif adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat

secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam lingkungan pembelajaran

koopertaif siswa harus menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya

dapat membangun komunitas pembelajaran yang saling membantu antar

satu sama lain.22

20

Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 54. 21 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 174 22 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :

Pustaka Belajar, 2017), 33.

Page 36: pengaruh penggunaan model pembelajaran

22

2. Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together merupakan suatu pendekatan yang

pertama kali dikembangkan oleh Spence Kagen (1992) untuk melibatkan

lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk saling

membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.23

Pada dasarnya Numbered Heads Together merupakan variasi dari diskusi

kelompok, teknik pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi

kelompok.24

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk memenuhi pola interaksi siswa dan

sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.25

Model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together adalah salah satu

model pembelajaran kooperatif yang memberdayakan kemampuan

berpikir kritis yaitu dengan mengkondisikan siswa untuk berpikir bersama

secara kelompok dan masing-masing siswa diberi nomor kemudian diberi

23

Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020),39. 24 Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :

Pustaka Belajar, 2017), 130. 25 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta : PT Fajar Interpratama

Mandiri, 2013), 82.

Page 37: pengaruh penggunaan model pembelajaran

23

kesempatan yang sama dalam menjawab permasalahan yang diajukan

oleh guru melalui pemanggilan nomor secara acak.26

Model pembelajaran Numbered Heads Together bisa digunakan

untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.27

Model pembelajaran Numbered Heads Together mendorong siswa untuk

berpikir dalam suatu tim dan berani tampil mandiri, sedangkan guru

hanya bertugas sebagai fasilitator, struktur atau langkah-langkahnya

sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada langkah ini guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok

kecil, jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep

yang dipelajari. Jika jumlah siswa dalam satu kelas terdiri dari 40

orang dan terbagi menjadi 5 kelompok, maka tiap kelompok terdiri

dari 8 siswa, sehingga tiap-tiap siswa dalam tiap-tiap kelompok diberi

nomor 1-8. 28

b. Pelaksanaan

Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan

yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok, pertanyaanya dapat

bervariasi. 29

Berikan kesempatan pada tiap-tiap kelompok untuk

menemukan jawabannya. Pada kesempatan ini pula tiap-tiap

26 Bintana Alin Hilwa dan Umi Farihah, “Pengaruh Model Pembelajaran Grup Investigation (GI)

dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

Kelas VIII Pada Konsep Bangun Ruang Sisi Datar,” Semnasmat, (2019): 98. 27 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 40. 28 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 92. 29 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 192.

Page 38: pengaruh penggunaan model pembelajaran

24

kelompok akan menyatukan isi kepalanya “Heads Together” siswa

akan berdiskusi menyatukan pendapatnya terhadap jawaban atas

pertanyaan dari guru.30

Pada tahap ini pula tiap-tiap kelompok

memastikan semua anggota kelompoknya mengetahui jawaban

tersebut.31

Selanjutnya guru memanggil suatu nomor tertentu,

kemudian para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.32

Hal itu dilakukan terus menerus hingga semua peserta didik dengan

nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran

memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. 33

c. Evaluasi

Pada tahap ini guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir

dari semua pertayaan yang berhubungan dengan materi yang telah

disajikan, pada tahap ini guru juga mengulang materi dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa secara acak.34

Tujuan yang hendak dicapai model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together adalah:

a. Hasil belajar akademik srtuktural, bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.

30 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 92. 31

Miftahul Huda, Cooperative Learning(Metode, Struktur dan Model Penerapan) (Yogyakarta :

Pustaka Belajar, 2017), 138. 32 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 41. 33 Agus Suprijono, 92. 34 Shilphy A. Oktavia, 41.

Page 39: pengaruh penggunaan model pembelajaran

25

b. Pegakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa dapat menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.

c. Pengembangan keterampilan sosial siswa.35

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Motivasi oleh Mc. Donald diartikan sebagai

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan.36

Motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan tejadinya suatu

perubahan pada diri seseorang yang tampak pada gejala kejiwaan,

perasaan, dan juga emosi sehingga mendorong individu untuk

bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan,

kebutuhan, atau kenginan yang harus terpuaskan.37

Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik

penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu.38

Dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

35 Shilphy A. Oktavia, Model-Model Pembelajaran (Yogyakarta : Deepublish, 2020), 39-40. 36

Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada),

73. 37 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 309. 38 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 163.

Page 40: pengaruh penggunaan model pembelajaran

26

pergerakan di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.39

Dapat disimpulkan bahwa hakikat dari motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang

memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Sehingga

dapat diartika perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan lama.40

Dalam proses belajar mengajar peranan motivasi sangat

diperlukan, dengan adanya motivasi yang mendukung pelajar dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif, mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegitan belajar.41

b. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan model motivasi dimana siswa

termotivasi untuk mengerjakan tugas karena dorongan dari dalam

dirinya sendiri, memberikan kepuasan tersendiri dalam proses

pembelajaran atau memberikan kesan tertentu saat menyelesaikan

tugas.42

Yang termasuk dalam motivasi intrinsik adalah:

39 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada),

75. 40 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 163. 41 Sardiman A.M, 91-95. 42 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), 310.

Page 41: pengaruh penggunaan model pembelajaran

27

1) Perhatian

Dalam proses belajar perhatian sangat dibutuhkan dimana

siswa memilih dan merespon sekian dari banyak rangsangan yang

diterima selama proses pembelajaran baik rangsangan yang

diberikan oleh guru atau antar siswa.

2) Keingintahuan

Keingintahuan memiliki arti perasaan atau sikap untuk

mengetahui lebih banyak dan lebih mendalam apa yang

dipelajarinya. Siswa diharapkan memilki dorongan rasa ingin tahu

dan ingin meyelidiki dunia yang lebih luas agar berkembang.43

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek

untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang tersebut yang dapat menjadi

sumber motivasi seseorang untuk melakukan apa yang ingin

dilakukan.44

c. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik dapat diartikan sebagai motivasi yang

datangnya dari luar individu, atau motivasi ini tidak ada hubungannya

43 Lidia Susanti, Prestasi belajar akademik dan non akademik (Malang : CV Literasi Nusantara

Abadi, 2019), 56. 44 Lidia Susanti, 50.

Page 42: pengaruh penggunaan model pembelajaran

28

dengan tujuan belajar.45

Yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik

adalah:

1) Orang tua

Orang tua adalah lembaga pendidikan pertama dan utama,

kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan akan

membentuk kepribadian anak dalam menyikapi pendidikan.

Dukungan dari orang tua sangat berpengaruh terhadap

perkembangan dan pertumbuhan individu dalam belajar.46

2) Guru

Sudah menjadi tugas guru untuk mendorong para siswa agar

pada dirinya tumbuh motivasi, keberhasilan belajar mendorong

guru harus terampil mengembangkan strategi motivasi khususnya

yang terkait dengan pencapaian kepuasan belajar.47

3) Lingkungan

Lingkungan belajar siswa sangat berpengaruh terhadap

motivasi belajar, lingkungan belajar meliputi lingkungan sekolah

dan lingkungan rumah. Lingkungan yang memilki suasana dan

iklim yang bagus akan meningkatkan motivasi belajar siswa.48

45 Sarwan, Belajar dan Pembelajaran (Jember : STAIN Jember Press, 2013), 132. 46

Lidia Susanti, Prestasi belajar akademik dan non akademik (Malang : CV Literasi Nusantara

Abadi, 2019), 132. 47 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM) (Yogyakarta : Pustaka

Belajar, 2017), 171. 48 Lidia Susanti, 48.

Page 43: pengaruh penggunaan model pembelajaran

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini yang dipilih adalah pendekatan penelitian

kuantitatif dan jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian

korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua

atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.49

Jenis penelitian korelasi akan menjawab pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi

belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022, serta jenis penelitian ini akan

menguji hipotesis yang telah diuraikan di atas dengan bentuk paradigma

sebagai berikut:

Variabel (Y1)

Variabel (X)

Variabel (Y2)

49 Samsu, Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods,

Serta Research & Development (Jambi : Pusaka Jambi, 2017), 118.

Model Pembelajaran

Numbered Heads

Together

Motivasi Belajar

Intrinsik

Motivasi Belajar

Eksntrinsik

Page 44: pengaruh penggunaan model pembelajaran

30

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK 01

Diponegoro Wuluhan yang berjumlah 195 siswa.

Tabel 3.2

Keadaan Populasi

Kelas A B C D E F Jumlah

X 32 30 35 33 32 33 195

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak

pada setiap rombel kelas X. Penentuan besaran jumlah sampel pada

penelitian ini berdasarkan rumus Slovin sebagai berikut:

n

n sampel

N populasi

e derajat ketelitian atau nilai kritis yang diinginkan (0,1)50

n

Dengan demikian, dari populasi sebanyak 195 siswa kelas X,

peneliti mengambil sampel sebanyak 67 siswa yang diperoleh dengan cara

50 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Jakarta :

Kencana, 84.

Page 45: pengaruh penggunaan model pembelajaran

31

Proportional Random Sampling. Adapun cara penarikan sampelnya

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Sampel

Kelas Jumlah Siswa Penarikan

Sampel Jumlah Sampel

XA 32

11

XB 30

10,3

XC 35

12,1

XD 33

11,3

XE 32

11

XF 33

11,3

Total 67

Berdasarkan tabel penarikan sampel di atas sampel yang digunakan

peneliti dari kelas XA sebanyak 11 siswa, kelas XB 10,3 menjadi 11

siswa, kelas XC 12,1 menjadi 13 siswa, kelas XD 11,3 menjadi 12 siswa,

kelas XE 11 siswa, dan kelas XF 11,3 menjadi 12 siswa, sehingga sampel

yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa.

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner atau Angket

Data yang diperoleh dengan kuesioner atau angket dalam

penelitian ini mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif

Page 46: pengaruh penggunaan model pembelajaran

32

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik dan

ekstrinsik siswa kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di SMK 01 Diponegoro. Kuesioner diberikan kepada

siswa kelas X yang berjumlah 195 siswa, namun hanya 70 sampel

yang diambil. Ketentuan dalam angket ini adalah setiap butir

pertanyaan memiliki lima jawaban alternatif.

b. Dokumentasi

Data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi

adalah berupa data-data mengenai sejarah berdirinya sekolah, identitas

sekolah, visi-misi dan tujuan sekolah, serta dokumentasi penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar

angket atau kuesioner untuk mengetahui atau mengukur motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

terlebih dahulu ditentukan indikatornya.51

Adapun angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian

adalah 20 butir pernyataan dari variabel X (model pembelajaran

Numbered Heads Together) yang berisikan 14 butir pernyataan favorable

dan 6 butir pernyataan unfavorable. Serta 20 butir pernyataan dari

variabel Y (motivasi belajar), 10 butir pernyataan dari variabel Y1

(motivasi belajar intrinsik) yang berisikan 7 butir pernyataan favorable

51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 91.

Page 47: pengaruh penggunaan model pembelajaran

33

dan 3 butir pernyataan unfavorable serta 10 butir pernyataan dari variabel

Y2 (motivasi belajar ekstrinsik) yang berisikan 7 butir pernyataan

favorable dan 3 butir pernyataan unfavorable. Adapun kisi-kisi dari

angketnya sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi- Kisi Angket Model Pembelajaran Numbered Heads Together

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item

Pertanyaan

1. Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe

Numbered

Heads Together

Numbered

Heads

Together

Persiapan 1, 2, 3

Pelaksanaan 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11

Evaluasi 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

No. Variabel Sub Variabel Indikator No. Item

Pertanyaan

1. Motivasi Belajar Intrinsik Perhatian 1, 2

Keingintahuan 3, 4, 5

Minat 6, 7, 8, 9, 10

Ekstrinsik Orang tua 11, 12, 13, 14

Guru 15, 16, 17

Lingkungan 18, 19, 20

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala

pengukuran skala Likert dengan bentuk checklist lima point. Adapun

bobot penilaian untuk setiap alternatif jawaban pada skala Likert dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:52

52 Sugiyono, 94.

Page 48: pengaruh penggunaan model pembelajaran

34

Tabel 3.6

Bobot Penilaian Angket Menggunakan Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 5 Sangat Setuju (SS)

2. 4 Setuju (S)

3. 3 Ragu-Ragu (RG)

4. 2 Tidak Setuju (TS)

5. 1 Sangat Tidak Setuju (STS)

Adapun uji coba instrumen yang digunakan terdiri dari:

a. Uji Validitas

Validitas instrumen merupakan seberapa jauh instrumen itu

benar-benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur.53

Pada

penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah uji Pearson Product

Moment. Jika menggunakan cara manual, rumus Pearson Product

Moment yaitu:

= ∑

√(∑ )(∑ )

Keterangan :

= Angka indeks korelasi “r” Product Moment.

∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y.

∑ = Jumlah seluruh skor x.

∑ = Jumlah seluruh skor y.54

53 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan (Jakarta :

Kencana, 2017), 234. 54 Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media

Publishing, 2015), 75.

Page 49: pengaruh penggunaan model pembelajaran

35

Adapun jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan

uji validitas yaitu:

1) Apabila, diperoleh rhitung>rtabel atau nilai probabilitas

(signifikansi) <0,05 dapat disimpulkan bahwa butir angket

termasuk dalam kategori valid.

2) Apabila diperoleh rhitung<rtabel atau nilai probabilitas

(signifikansi) >0,05 dapat disimpulkan bahwa butir angket

termasuk dalam kategori tidak valid.55

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya, keterpercayaan

berhubungan dengan konsistensi.56

Instrumen yang reliabel adalah bila

terdapat kesamamaan data dalam waktu yang berbeda.57

Pada

penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah uji Cronbach

Alpha. Jika menggunakan cara manual, rumus Cronbach Alpha yaitu:

= (

) (

)

= Reliabilitas instrumen.

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

∑ = Jumlah varians butir.

= Varians total.58

55 Budi Darma, Statistic Penelitian Menggunakan SPSS (Jakarta : Guepedia, 2021), 8. 56

Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media

Publishing, 2015), 76. 57 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 121. 58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), 239.

Page 50: pengaruh penggunaan model pembelajaran

36

Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan uji reliabilitas yaitu :

1) Jika nilai α > 0,6, maka kuesioner dikatakan reliable.

2) Jika nilai α < 0,6, maka kuesioner dikatakan tidak reliable.59

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah sauatu prosedur uji statistik yang

dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok

data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

Pada penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji levene.

Jika menggunakan cara manual, rumus levene yaitu:

W = ( ) ∑

( )

( ) ∑ ∑ ( )

statistik uji :

Zi = median data pada kelompok ke-i

Z.. = median untuk keseluruhan data60

Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan uji homogenitas

menggunakan uji levene yaitu :

1) Jika nilai Levene Statistic > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa

variasi data adalah homogen.

2) Jika nilai Levene Statistic < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa

variasi data adalah tidak homogen.61

59 Budi Darma, Statistic Penelitian Menggunakan SPSS (Jakarta : Guepedia, 2021), 17. 60 Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan (Yogayakarta : Deepublish,

2017), 63. 61 Nuryadi dkk, Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta : Sibuku Media, 2017), 93.

Page 51: pengaruh penggunaan model pembelajaran

37

D. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian

berdistribusi normal atau tidak.62

Pada penelitian ini, uji normalitas yang

akan digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika menggunakan cara

manual, rumus uji Kolmogorov-Smirnov yaitu:

= 1,36 √

Keterangan :

KS = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari.

= Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh.

= Jumlah sampel yang diharapkan.

Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji

normalitas yaitu:

a. Jika nilai Sig. > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal.

b. Jika nilai Sig. < 0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi normal.63

2. Uji Linieritas

Uji linieritas adalah untuk mengetahui status linier tidaknya suatu

distribusi data penelitian.64

Pada penelitian ini, uji linieritas yang akan

digunakan adalah uji Deviation From Linearity. Jika menggunakan cara

manual, rumus yang digunakan yaitu:

62 Nuryadi dkk, 80. 63 Nuryadi dkk, 87. 64 Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto, Statistik Pendidikan (Yogayakarta : Deepublish,

2017), 63.

Page 52: pengaruh penggunaan model pembelajaran

38

=

Keterangan :

= Harga F garis linier.

= Rerata kuadrat regresi.

= Rerata kuadrat residu.

Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji

linieritas yaitu:

a. Jika nilai Sig. deviation from linearity > 0,05, maka terdapat

hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Jika nilai Sig. deviation from linearity < 0,05, maka terdapat

hubungan yang tidak linier antara variabel bebas dengan variabel

terikat.65

3. Uji Korelasi

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

X (model pembelajaran Numbered Heads Together) terhadap variabel Y

(motivasi belajar) menggunakan teknik Product-Moment Correlation.

Jika menggunakan cara manual, rumus Product-Moment Correlation

yaitu:

= ∑ (∑ )(∑ )

√( ∑ (∑ ) ) ( ∑ ) (∑ ) )

Keterangan :

= Koefision korelasi “r” Produck Moment.

65 Muhammad Ali Gunawan, Statistika Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial

(Yogyakarta : Parama Publishing, 2015), 92.

Page 53: pengaruh penggunaan model pembelajaran

39

= Jumlah sampel (Number of cases).

∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y.

∑ = Jumlah seluruh skor X.

∑ = Jumlah seluruh skor Y.66

Jika menggunakan SPSS, dasar pengambilan keputusan uji

Product-Moment Correlation dapat menggunakan interpretasi terhadap

koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r yaitu:67

Tabel 3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,800 1,00 Sangat Kuat

0,600 0,800 Kuat

0,400 0,600 Cukup Kuat

0,200 0,400 Lemah

0,000 0,200 Sangat Lemah

66 Sandu Siyoto dan M. Ali Sodikin, Dasar Metode Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media

Publishing, 2015), 75. 67 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 184.

Page 54: pengaruh penggunaan model pembelajaran

40

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

Sekolah Menengah Kejuruan 01 Diponegoro adalah salah satu

Lembaga yang bernaungan di dalam Yayasan Pondok Pesantren Islam

Bintang Sembilan yang berada di Jl. Pahlawan No. 186 Purwojati, Dukuh

Dempok Kec. Wuluhan Kab. Jember. SMK 01 Diponegoro mulai dirintis

pada tahun 1990 atas dorongan dari masyarakat sekitar sehingga pengurus

berkomitmen untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan dengan nama

Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Diponegoro. Akhirnya setelah ijin

operasional diturunkan pada tanggal 16 Juli 1991 SMEA Diponegoro dibuka

dengan siswa sejumlah 35 orang dan tenaga pengajar sebanyak 15 orang.

Kemudian setelah turunnya SK Mendikbud tahun 1995 SMEA Diponegoro

statusnya diakui tertanggal 5 April 1995. Seiring berjalannya waktu pada

tahun 2011 SMK Diponegoro berganti nama menjadi SMK Diponegoro 1.

Kemudian dengan banyaknya perkembangan yang ada pada segala aspek

pada tanggal 25 Oktober 2016 dengan mana Baru SMK 01 Diponegoro

berhasil mendaparkan akreditasi A.

SMK 01 Diponegoro dipimpin oleh Bapak Nur Wahid selaku Kepala

Sekolah, dengan jumlah guru 29 orang, serta jumlah keseluruhan siswa 567.

SMK 01 Diponegoro mempunyai 19 ruang kelas, 2 laboratorium, 1

perpustakaan, dan 1 mushola. Adapun visi, misi, dan tujuan dari SMK 01

Diponegoro sebagai berikut:

Page 55: pengaruh penggunaan model pembelajaran

41

1. Visi

Mencetak sumber daya manusia yang cerdas, terampil, beriman,

berakhlak, dan bertaqwa kepada Allah Swt, serta unggul dalam mutu yang

berorientasi pada IMTAQ dan IPTEK.

2. Misi

a. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

b. Memotivasi siswa agar mengetahui tentang potensi dirinya melalui

kegiatan intra dan ekstra kurikulum.

c. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan ajaran agamanya.

d. Mengintensifkan program bimbingan dan konseling.

e. Meningkatkan manajemen sekolah.

f. Meningkatkan surplus pendukung pendidikan sekolah.

g. Mengembangkan sumber daya manusia berbasis Islam ala

Ahlussunnah Wal Jamaah.

3. Tujuan

a. Meningkatkan kualitas siswa dalam setiap mata pelajaran.

b. Meningkatkan produktifitas siswa dalam bidang olahraga dan seni.

c. Mencetak siswa agar mau dan mampu memperingati hari-hari besar

agama serta mau menjalankan ajaran agamanya.

d. Mencetak siswa yang terampil dalam membuat beberapa

keterampilan.

e. Terciptanya lulusan yang memiliki keterampilan kerja dan siap

mengembangkan diri untuk terjun ke masyarakat.

Page 56: pengaruh penggunaan model pembelajaran

42

f. Terciptanya lulusan yang siap melanjutkan ke perguruan tinggi.

B. Penyajian Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi

belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Wuluhan. Adapun data-data yang diperoleh ketika

penelitian sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Model Pembelajaran Numbered Heads Together

Hasil dari kuesioner model pembelajaran Numbered Heads

Together siswa disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Model Pembelajaran Numbered Heads Together

No. Kategori Interval Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 73 – 85 31 44,2%

2 Setuju 59 – 72 35 50%

3 Ragu-ragu 45 – 58 4 5,8%

4 Tidak Setuju 31 – 44 - -

5 Sangat Tidak Setuju 17 – 30 - -

Jumlah 70 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi model pembelajaran Numbered

Heads Together siswa dapat dilihat bahwa pada rentang nilai 73-85

(sangat setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 31 dengan presentase

44,2%, pada rentang nilai 59-72 (setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar

35 dengan presentase 50%, serta pada rentang nilai 45-58 (ragu-ragu)

memiliki nilai frekuensi sebesar 4 dengan presentase 5,8%.

Page 57: pengaruh penggunaan model pembelajaran

43

Tabel 4.9

Presentase Kuesioner Model Pembelajaran Numbered Heads

Together

2. Deskripsi Data Motivasi Belajar

Hasil dari kuesioner motivasi belajar siswa disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar

No. Kategori Interval Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 73 – 85 21 30%

2 Setuju 59 – 72 42 60%

3 Ragu-ragu 45 – 58 7 10%

4 Tidak Setuju 31 – 44 - -

5 Sangat Tidak Setuju 17 – 30 - -

Jumlah 70 100%

Berdasarkan distribusi frekuensi model pembelajaran Numbered

Heads Together siswa dapat dilihat bahwa pada rentang nilai 73-85

(sangat setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 21 dengan presentase

30%, pada rentang nilai 59-72 (setuju) memiliki nilai frekuensi sebesar 42

Page 58: pengaruh penggunaan model pembelajaran

44

dengan presentase 60%, serta pada rentang nilai 45-58 (ragu-ragu)

memiliki nilai frekuensi sebesar 7 dengan presentase 10%.

Tabel 4.11

Presentase Kuesioner Motivasi Belajar

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Peneliti melakukan uji coba instrument penelitian dengan

membagikan kuesioner atau angket pada responden di luar sampel yaitu

pada siswa kelas X di SMA 02 Diponegoro dengan jumlah responden 30

siswa.

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas instrumen penelitian peneliti terlebih

dahulu melakukan uji instrumen penelitian. Adapun instrument yang

digunakan berupa kuesioner atau angket dengan 20 butir pernyataan

dari variabel X (model pembelajaran Numbered Heads Together) serta

20 butir pernyataan dari variabel Y (motivasi belajar), 10 butir

Page 59: pengaruh penggunaan model pembelajaran

45

pernyataan dari variabel Y1 (motivasi belajar intrinsik) dan 10 butir

pernyataan dari variabel Y2 (motivasi belajar ekstrinsik). Adapun

hasil uji validitas instrument yang telah dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Variabel X (Numbered Heads Together)

No.

Item Nilai Sig.

Taraf

Signifikansi Keterangan

1 0,000 0,05 Valid

2 0,001 0,05 Valid

3 0,025 0,05 Valid

4 0,000 0,05 Valid

5 0,659 0,05 Tidak Valid

6 0,016 0,05 Valid

7 0,006 0,05 Valid

8 0,000 0,05 Valid

9 0,000 0,05 Valid

10 0,001 0,05 Valid

11 0,001 0,05 Valid

12 0,002 0,05 Valid

13 0,029 0,05 Valid

14 0,007 0,05 Valid

15 0,031 0,05 Valid

16 0,000 0,05 Valid

17 0,197 0,05 Tidak Valid

18 0,007 0,05 Valid

19 0,016 0,05 Valid

20 0,201 0,05 Tidak Valid

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar)

No.

Item Nilai Sig.

Taraf

Signifikansi Keterangan

1 0,048 0,05 Valid

2 0,003 0,05 Valid

3 0,092 0,05 Tidak Valid

4 0,001 0,05 Valid

5 0,004 0,05 Valid

Page 60: pengaruh penggunaan model pembelajaran

46

6 0,012 0,05 Valid

7 0,000 0,05 Valid

8 0,000 0,05 Valid

9 0,001 0,05 Valid

10 0,001 0,05 Valid

11 0,805 0,05 Tidak Valid

12 0,127 0,05 Tidak Valid

13 0,001 0,05 Valid

14 0,021 0,05 Valid

15 0,046 0,05 Valid

16 0,006 0,05 Valid

17 0,049 0,05 Valid

18 0,000 0,05 Valid

19 0,028 0,05 Valid

20 0,006 0,05 Valid

Dari hasil uji validitas instrument pada variabel X (model

pembelajaran Numbered Heads Together) dari 20 butir pernyataan

terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid yang harus gugur, dan

tersisa 17 butir penyataan yang valid. Sedangkan dari hasil uji

validitas instrument pada variabel Y (motivasi belajar) terdapat

terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid yang harus gugur, dan

tersisa 17 butir penyataan yang valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen yang sudah teruji

validitasnya dan bertujuan untuk melihat konsistensi kuesioner atau

angket. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.

Instrumen dapat dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha >0,6.

Hasil perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 61: pengaruh penggunaan model pembelajaran

47

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.717 17

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.828 17

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha angket X

(Numbered Heads Together) sebesar 0,717, dan angket Y (motivasi

belajar) sebesar 0,828. Berdasarkan nilai cronbach alpha tersebut

dapat disimpulkan bahwa angket dalam penelitian ini reliable,

sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

c. Uji Homogenitas

Selanjutnya untuk mengetahui apakah data memiliki varian yang

sama ataukah berbeda dilakukan uji homogenitas. Varian data dapat

dikatakan homogen apabila nilai signifikannya > 0,05. Hasil

perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 62: pengaruh penggunaan model pembelajaran

48

Tabel 4.16

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

NHT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.446 6 15 .262

Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,262 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

data memiliki varian yang sama atau homogen.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan sebagai uji prasyarat analisis terhadap

data hasil penelitian sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov

Smirnov menggunakan SPSS versi 22 dengan ketentuan data dapat

dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05.

Tabel 4.17

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 70

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 4.50284917

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .086

Negative -.095

Test Statistic .095

Asymp. Sig. (2-tailed) .199c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 63: pengaruh penggunaan model pembelajaran

49

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas diketahui nilai

signifikansi sebesar 0,199 > 0.05, maka sebagaimana dasar

pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa data penelitain

berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas sebagai uji prasyrat digunakan untuk mengetahui

status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Uji linieritas

yang akan digunakan adalah uji Deviation From Linearity dengan

ketentuan data berdistribusi linier jika nilai Sig. deviation from

linearity > 0,05.

Table 4.18

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

MOTIVASI

BELAJAR *

NHT

Between

Groups

(Combined) 2980.901 23 129.604 7.449 .000

Linearity 2382.252 1 2382.252 136.916 .000

Deviation from

Linearity 598.649 22 27.211 1.564 .100

Within Groups 800.371 46 17.399

Total 3781.271 69

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas diketahui nilai Sig.

deviation from linearity sebesar 0,100 > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas model

pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap variabel terikat

motivasi belajar (Y).

Page 64: pengaruh penggunaan model pembelajaran

50

c. Uji Korelasi

Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan linier

selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan

analisis uji korelasi product moment. Uji hipotesis menggunkan

pengujian korelasi product moment bertujuan untuk membuktikan

pengaruh variabel bebas model pembelajaran Numbered Heads

Together (X) terhadap variabel terikat motivasi belajar (Y).

Dasar pengambilan keputusan uji korelasi product moment

dalam penelitian ini menggunkan interpretasi terhadap koefisien

korelasi yang diperoleh atau nilai r. Apabila nilai signifikansi < 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika > 0,05 maka Ho diterima.

Hasil pengujian hipotesis diuraikan di bawah ini:

1) Uji Hipotesisi Mayor

Adapun hipotesis yang diuji dalam hipotesis mayor sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi

belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa

kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

Page 65: pengaruh penggunaan model pembelajaran

51

Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis menggunakan SPSS:

Tabel 4.19

Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y)

Correlations

NHT

MOTIVASI

BELAJAR

NHT Pearson Correlation 1 .794**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

MOTIVASI BELAJAR Pearson Correlation .794** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran

Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar (Y)

diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. serta koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r

sebesar 0,794 yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 (kuat).

Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa

kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

2) Uji Hipotesis Minor

a) Uji Hipotesis minor 1

Ha1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap

motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Page 66: pengaruh penggunaan model pembelajaran

52

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ho1 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap

motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis

menggunakan SPSS:

Tabel 4.20

Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y1) Correlations

NHT

Motivasi Belajar

Intrinsik

NHT Pearson Correlation 1 .740**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Motivasi Belajar Intrinsik Pearson Correlation .740** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran

Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar

intrinsik (Y1) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima., serta koefisien korelasi

yang diperoleh atau nilai r sebesar 0,740 yang terdapat pada

rentang 0,600-0,800 (kuat). Sehingga dapat dibuktikan ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Page 67: pengaruh penggunaan model pembelajaran

53

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

b) Uji Hipotesis minor 2

Ha2 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap

motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ho2 : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap

motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran 2021/2022.

Berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis

menggunakan SPSS:

Tabel 4.21

Hasil Uji Korelasi (X) Terhadap (Y2)

Correlations

NHT

Motivasi Belajar

Ekstrinsik

NHT Pearson Correlation 1 .733**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Motivasi Belajar Ekstrinsik Pearson Correlation .733** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 68: pengaruh penggunaan model pembelajaran

54

Berdasarkan tabel hasil uji korelasi model pembelajaran

Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar

ekstrinsik (Y2) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05

maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima., serta koefisien korelasi

yang diperoleh atau nilai r sebesar 0,733 yang terdapat pada

rentang 0,600-0,800 (kuat). Sehingga dapat dibuktikan bahwa

ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa

kelas X di SMK 01 Diponegoro. Peneliti mengambil data yang berasal dari

sebaran angket tentang model pembelajaran Numbered Heads Together dan

motivasi belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti pada siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro, yang sebelumnya telah

diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads

Together dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis

korelasi product moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diketahui bahwa koefisien korelasi antara

Page 69: pengaruh penggunaan model pembelajaran

55

model pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar

(Y) adalah sebesar 0,794 yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga

menunjukkan tingkat korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai

positif yang berarti terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat

dibuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun

Pelajaran 2021/2022.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ima

Syamfarida pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar

Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.”

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil uji independen sampel tes,

diperoleh Sig.(2-tailed) sebesar 0,002. Nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 maka

H0 ditolak dan Hɑ diterima dan besar pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe NHT terhadap motivasi belajar fiqih peserta didik didapatkan

hasil nilai Spooled = 0,725 dalam interpretasi Cohen’s sebesar 76% tergolong

sedang.68

Kemudian untuk hasil analisis korelasi product moment model

pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar

intrinsik (Y1) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho1

ditolak dan Ha1 diterima. Diketahui, nilai koefisien korelasinya sebesar 0,740

68 Ima Syamfarida, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

(NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota

Kediri,” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2018), 67.

Page 70: pengaruh penggunaan model pembelajaran

56

yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga menunjukkan tingkat

korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai positif yang berarti

terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together terhadap motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran

2021/2022.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Farida

pada tahun 2014 yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik

dengan Menggunakan Teknik Numbered Heads Together (NHT) pada

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta

Amkur Pemangkat.” Hasil penelitiannya menunjukkan terjadi peningkatan

motivasi intrinsik peserta didik mencapai 81,24%. Hal ini menunjukkan

terjadi peningkatan motivasi intrinsik pada peserta didik Kelas IV Sekolah

Dasar Swasta Amkur Pemangkat pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dan dikategorikan baik.69

Selanjutnya untuk hasil analisis korelasi product moment model

pembelajaran Numbered Heads Together (X) terhadap motivasi belajar

ekstrinsik (Y2) diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho2

ditolak dan Ha2 diterima. Diketahui nilai koefisien korelasinya sebesar 0,733

yang terdapat pada rentang 0,600-0,800 sehingga menunjukkan tingkat

69 Farida, “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Teknik Numbered

Heads Together (NHT) pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar

Swasta Amkur Pemangkat,” (Artikel Penelitian, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014).

Page 71: pengaruh penggunaan model pembelajaran

57

korelasi yang kuat. Serta koefesien korelasinya bernilai positif yang berarti

terdapat hubungan yang positif. Sehingga dapat dibuktikan bahwa ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran

2021/2022.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Desi

Ratnasari dan Novi Febrianti pada tahun 2019 yang berjudul “Peningkatan

Motivasi Ekstrinsik dan Kemampuan Kognitif C1-C4 Materi Sistem Ekskresi

Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together (NHT) Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP

Negeri 2 Srumbung.” Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik hingga mencapai 76,89%. Hal

ini menunjukkan terjadi peningkatan motivasi ekstrinsik pada peserta didik

kelas VIII D SMP Negeri 2 Srumbung dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan dikategorikan baik.70

70 Desi Ratnasari dan Novi Febrianti, “Peningkatan Motivasi Ekstrinsik dan Kemampuan Kognitif

C1-C4 Materi Sistem Ekskresi Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP Negeri 2

Srumbung,” Prosiding Symbion (30 Agustus 2019): 374.

Page 72: pengaruh penggunaan model pembelajaran

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap motivasi

belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01

Diponegoro, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together terhadap motivasi belajar intrinsik Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun

Pelajaran 2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product

moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho1

ditolak dan Ha1 diterima. Serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,740

yang menunjukkan tingkat korelasi yang kuat.

2. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together terhadap motivasi belajar ekstrinsik Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun

Pelajaran 2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product

moment diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho2

ditolak dan Ha2 diterima. Serta nilai koefisien korelasinya sebesar 0,733

yang menunjukkan tingkat korelasi yang kuat.

3. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan

Page 73: pengaruh penggunaan model pembelajaran

59

Budi Pekerti siswa kelas X di SMK 01 Diponegoro Tahun Pelajaran

2021/2022. Hal ini berdasarkan hasil analisis korelasi product moment

diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Serta nilai koefisien korelasi sebesar 0,794 yang menunjukkan

tingkat korelasi yang kuat.

B. Saran-Saran

1. Bagi Guru

Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran

yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai upaya

peningkatan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah lebih mengembangankan lagi model

pembelajaran yang diterapkan kepada siswa, seperti model pembelajaran

Numbered Heads Together sebagai suatu terobasan baru agar siswa lebih

tertarik untuk mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

serta pembelajaran bisa lebih menyenangkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat mengembangkan penelitian mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together pada sekolah lain dan mata

pelajaran lain untuk dijadikan pembanding dengan hasil penelitian ini,

kemudian melibatkan variabel lainnya selain motivasi belajar siswa agar

lebih menarik.

Page 74: pengaruh penggunaan model pembelajaran

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Arum, Mentari Wahyu Ning. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tambang.” Skripsi,

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2017.

Darma, Budi. Statistic Penelitian Menggunakan SPSS. Jakarta: Guepedia, 2021.

Fadhilah, Amani. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Sangkuriang 1

Cimahi.” Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2019.

Farida. “Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan

Teknik Numbered Heads Together (NHT) pada Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Amkur

Pemangkat.” Artikel Penelitian, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014.

Gunawan, Muhammad Ali. Statistika Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi

dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing, 2015.

Gunawan, Rina Nursyifa. “Pengaruh Penerapan Metode Numbered Heads

Together (NHT) terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

PAI dan Budi Pekerti (Penelitian pada Siswa Kelas X SMAN 1 Patokbeusi

Subang.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,

2018.

Hanief, Yulingga Nanda dan Wasis Himawanto. Statistik Pendidikan.

Yogayakarta : Deepublish, 2017.

Hilwa, Bintana Alin dan Umi Farihah. “Pengaruh Model Pembelajaran Grup

Investigation (GI) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII Pada Konsep

Bangun Ruang Sisi Datar.” Semnasmat, (2019): 98.

Huda, Miftahul. Cooperative Learning (Metode, Struktur dan Model Penerapan).

Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2017.

Kemenag RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017

Nurhamah. “Pengaruh Teknik Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak

(Studi di MTs Nurul Falah Pasanggrahan Petir Kabupaten Serang.”

Page 75: pengaruh penggunaan model pembelajaran

61

Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

2017.

Nuryadi dkk. Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media, 2017.

Oktavia, Shilphy A. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish, 2020.

Ratnasari, Desi dan Novi Febrianti. “Peningkatan Motivasi Ekstrinsik dan

Kemampuan Kognitif C1-C4 Materi Sistem Ekskresi Manusia Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

Pada Peserta Didik Kelas VIII D Semester Genap SMP Negeri 2

Srumbung.” Prosiding Symbion (30 Agustus 2019): 374.

Samsu. Metode Penelitian : Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,

Mixed Methods, Serta Research & Development. Jambi: Pusaka Jambi,

2017.

Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwan. Belajar dan Pembelajaran. Jember: STAIN Jember Press, 2013.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2021

tentang Standar Nasional Pendidikan.

Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodikin. Dasar Metode Penelitian. Yogyakarta: Literasi

Media Publishing, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2015.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM)

Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2017.

Susanti, Lidia. Prestasi belajar akademik dan non akademik. Malang: CV Literasi

Nusantara Abadi, 2019.

Syamfarida, Ima. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Terhadap Motivasi Belajar Fiqih Peserta Didik MI

Al Irsyad Al Islamiyyah Kaliombo Kota Kediri.” Skripsi, Institut Agama

Islam Negeri Tulungagung, 2018.

Thabrani, Abd. Muis. Pengantar dan Dimensi-Dimensi Pendidikan. Jember:

STAIN Jember Press, 2013.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Islam Negeri Kiai

Haji Achmad Siddiq Jember. Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siiddiq

Jember Press, 2021.

Page 76: pengaruh penggunaan model pembelajaran

62

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri, 2013.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta: Kencana, 2017.

Page 77: pengaruh penggunaan model pembelajaran

63

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Zakiyyatun Nayyiroh

NIM : T20181479

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institusi : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak

terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah

dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah

ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat

unsur-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk

diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa

paksaan dari siapapun.

Jember, 01 Juni 2022

Saya yang menyatakan

Zakiyyatun Nayyiroh

NIM. T20181479

Page 78: pengaruh penggunaan model pembelajaran

64

Lampiran 1

MATRIK PENELITIAN

Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Hipotesis

Pengaruh

Penggunaan

Model

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Numbered

Heads

Together

Terhadap

Motivasi

Belajar

Pendidikan

Agama Islam

dan Budi

Pekerti Siswa

Kelas X di

SMK 01

Diponegoro

Wuluhan

Tahun

Pelajaran

2021/2022

1. Model

Pembelajar

an

Kooperatif

Tipe

Numbered

Heads

Together

2. Motivasi

Belajar

1. Numbered

Heads

Together

1. Intrinsik

2. Ekstrinsik

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Evaluasi

1. Perhatian

2. Keingintahuan

3. Minat

1. Orang tua

2. Guru

3. Lingkungan

1. Data Primer

a. Guru SMK

01

Diponegoro

Wuluhan

b. Siswa

Kelas X

SMK 01

Diponegoro

Wuluhan

2. Data Sekunder

a. Buku

b. Skripsi

c. Jurnal

1. Pendekatan

penelitian :

Kuantitatif

2. Jenis penelitian :

Korelasi

3. Populasi : Siswa

kelas X SMK 01

Diponegoro

Wuluhan

berjumlah 195

siswa.

4. Sample : Siswa

Kelas X SMK 01

Diponegoro

Wuluhan

berjumlah 100

siswa. Teknik

pengambilan

sampel dalam

penelitian ini

adalah

Proportional

Random Sampling

c. Hipotesis mayor

Ha : Ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti

siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun

Pelajaran 2021/2022.

Ho : Tidak ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti

siswa kelas X di SMK

01 Diponegoro Tahun

Pelajaran 2021/2022.

Page 79: pengaruh penggunaan model pembelajaran

65

pada setiap rombel

kelas X

5. Teknik

Pengumpulan

Data:

a. Angket atau

Kuesioner

b. Dokumentasi

6. Teknik Analisis

Data:

a. Uji

Normalisasi

b. Uji Linieritas

c. Uji Korelasi

d. Hipotesis minor

Ha1 : Ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

intrinsik Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran

2021/2022.

Ha2 : Ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

ekstrinsik Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran

2021/2022.

Ho1 : Tidak ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

Page 80: pengaruh penggunaan model pembelajaran

66

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

intrinsic Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran

2021/2022.

Ho2 : Tidak ada pengaruh

penggunaan model

pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads

Together terhadap

motivasi belajar

ekstrinsik Pendidikan

Agama Islam dan Budi

Pekerti siswa kelas X di

SMK 01 Diponegoro

Tahun Pelajaran

2021/2022.

Page 81: pengaruh penggunaan model pembelajaran

67

Lampiran 2

Page 82: pengaruh penggunaan model pembelajaran

68

Page 83: pengaruh penggunaan model pembelajaran

69

Page 84: pengaruh penggunaan model pembelajaran

70

Page 85: pengaruh penggunaan model pembelajaran

71

Lampiran 3

DAFTAR NAMA RESPONDEN

NO NAMA RESPONDEN KELAS

1. Aini Latifa Nur Rohma XA

2. Anggun Juliana Ummatul Khoiroh XA

3. Desta Reyna Fynata XA

4. Ike Wardatul Jannah XA

5. Reva Lina Cahya Kartika XA

6. Revi Monica Wahyunita XA

7. Septian Ika Rahmawati XA

8. Siska Tri Susanti XA

9. Muhamad Al Fadh Arifana XA

10. M Dimas Setiawan XA

11. Mochamad Imam Fanani XA

12. Faizul Khoirotunnisaa XB

13. Siti Arifatul Lutfiani XB

14. Rowan Mila Khusnah XB

15. Nadia Oktavia XB

16. Niken Safitri Ulfiasari XB

17. Ageng Rian Farhan Afandi XB

18. Dimas Eka Pratama XB

19. Dimas Adi Saputra XB

20. Fitria Eka Wahyuni XB

21. Hubet Hendrik XB

22. Moh. Rizal Fahmi XB

23. Ahmad Nur Muslimin XC

24. Yulita Elisa Ayu P. XC

25. Siti Latifa XC

26. Lisa Oktavia Eka Putri XC

27. Siti Nur Halizah XC

28. Feni Hermawati XC

29. Mutia Dewi Ananda XC

30. Dina Aulia Putri XC

31. Anggun Dwi Fadia Lestari XC

32. Nur Indah Fitriyah XC

33. Eka Septianing Srikandi XC

34. Gilang Enggar Saputra XC

35. Icha Novitasari XC

36. Tria Widiyasari XD

37. Febrianti Putri Kinasih XD

38. Nabella Febrian Artamevia XD

39. Gilang Dani Andika XD

Page 86: pengaruh penggunaan model pembelajaran

72

40. Arifatul Maisyaroh XD

41. Nur Madita Putri XD

42. Dwi Rifkia Moh. Ajis XD

43. Slamet Riyadi XD

44. Julia Putri Rahayu XD

45. Devita Kartika Rahmadany XD

46. Sundussul Anisa XD

47. Wisnu Putro Nugroho XD

48. Afifatus Zuhro XE

49. Ike Nurlaela Sari XE

50. Ahmad Wahyu Hidayat XE

51. Dewatan Saputra XE

52. Fabian Eka Saputra XE

53. Fariz Mahendra XE

54. Mohammad Alfan Fahrur Rozi XE

55. Ahmad Danang Sastra Aji XE

56. Moh. Khoirul Anwar XE

57. Rifki Andrian Atmaja XE

58. Elsa Faridatus Solekhah XE

59. Muhammad Alfin Assurur XF

60. Umi Salamah XF

61. Muhammad Aasom XF

62. Muhammad Ari Sofyan XF

63. Elok Setiowati XF

64. Anggun Kharisma Rahmadani XF

65. Yesi Ayu Fernanda XF

66. Yulia Oktafia Safitri XF

67. Jarotus Sefira XF

68. Nafi'atul Mubarokah XF

69. Devina Ayu Wulandari XF

70. Yuni Arizki Arifiana XF

Page 87: pengaruh penggunaan model pembelajaran

73

Lampiran 4

ANGKET PENELITIAN SEBELUM VALIDASI Nama : Kelas :

ANGKET MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN

MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!

1. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran PAI merupakan hal

terbaru bagi saya.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

2. Saya merasa tertarik mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan model Numbered Heads

Together (NHT).

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

3. Saya merasa bingung dengan sistem penomoran dalam proses pembelajaran model Numbered

Heads Together (NHT).

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

4. Saya tidak membantu anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

5. Saya tidak menyimak jawaban dari setiap anggota kelompok.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

6. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah dalam belajar.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

7. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah memahami

materi pelajaran PAI.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

8. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membantu saya dalam

menyelesaikan soal dan LKS.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

9. Belajar PAI dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) melatih saya untuk

mengemukakan pendapat.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

10. Saya tidak aktif dalam diskusi kelas dan kelompok ketika menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT).

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

11. Dengan proses pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT), pembelajaran PAI lebih

menyenangkan dan menghidupkan kelas.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 88: pengaruh penggunaan model pembelajaran

74

12. Dalam model pembelajaran NHT saya belajar bertanggung jawab.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

13. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama

dalam pembelajaran kelompok.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

14. Dalam model pembelajaran ini saya sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

15. Saya merasa sulit bertinteraksi dengan teman ketika proses pembelajaran berlangsung

menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

16. Saya senang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

17. Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih

termotivasi dalam belajar.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

18. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) saya dapat meningkatkan

prestasi belajar.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

19. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat mendorong saya untuk

lebih giat belajar.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

20. Untuk meteri selanjutnya saya tidak ingin diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT).

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 89: pengaruh penggunaan model pembelajaran

75

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN

MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!

1. Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

2. Saya memperhatikan teman saat mempresentasikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

3. Saya tidak mempelajari materi Pendidikan Agama Islam sebelum diberikan guru

disekolah. a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

4. Selama pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, saya tidak mengajukan pertanyaan

kepada guru tentang materi yang belum jelas.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

5. Saya tidak mempelajari kembali pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah diajarkan guru.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

6. Saya senang ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

7. Saya belajar Pendidikan Agama Islam untuk menambah wawasan saya tentang agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

8. Saya merasa materi pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menarik.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

9. Saya selalu mengerjakan tugas materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

10. Saya berusaha belajar sungguh-sungguh ketika ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

11. Orang tua saya tidak memberikan dukungan untuk mempelajari pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

12. Saya bertanya kepada orang tua tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam yang belum saya

mengerti.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

13. Orang tua saya memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

14. Saya dibimbing orang tua untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Agama Islam.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

15. Cara guru Pendidikan Agama Islam mengajarkan materi sesuai bagi saya. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

16. Guru memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 90: pengaruh penggunaan model pembelajaran

76

17. Saya dibimbing guru ketika mendapatkan nilai pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

18. Lingkungan sekolah tidak mendukung konsentrasi belajar saya.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

19. Saya dan teman-teman tidak belajar bersama ketika usai sekolah.

a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

20. Saya juga mendapatkan ilmu Pendidikan Agama Islam di luar sekolah.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 91: pengaruh penggunaan model pembelajaran

77

Lampiran 5

ANGKET PENELITIAN SESUDAH VALIDASI Nama : Kelas :

ANGKET MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN

MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!

1. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran PAI merupakan hal

terbaru bagi saya.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

2. Saya merasa tertarik mengikuti pembelajaran PAI dengan menggunakan model Numbered Heads

Together (NHT).

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

3. Saya merasa bingung dengan sistem penomoran dalam proses pembelajaran model Numbered

Heads Together (NHT).

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

4. Saya tidak membantu anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan dari guru.

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

5. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah dalam belajar.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

6. Dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) saya lebih mudah memahami

materi pelajaran PAI.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

7. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) membantu saya dalam

menyelesaikan soal dan LKS.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

8. Belajar PAI dengan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) melatih saya untuk

mengemukakan pendapat.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

9. Saya tidak aktif dalam diskusi kelas dan kelompok ketika menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together (NHT).

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

10. Dengan proses pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT), pembelajaran PAI lebih

menyenangkan dan menghidupkan kelas.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

11. Dalam model pembelajaran NHT saya belajar bertanggung jawab.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 92: pengaruh penggunaan model pembelajaran

78

12. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan kerjasama

dalam pembelajaran kelompok.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

13. Dalam model pembelajaran ini saya sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

14. Saya merasa sulit bertinteraksi dengan teman ketika proses pembelajaran berlangsung

menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

15. Saya senang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

16. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) saya dapat meningkatkan

prestasi belajar.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

17. Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) dapat mendorong saya untuk

lebih giat belajar.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 93: pengaruh penggunaan model pembelajaran

79

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN DARI PERNYATAAN BERIKUT DENGAN

MEMBERIKAN TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN TERSEBUT!

1. Saya memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

2. Saya memperhatikan teman saat mempresentasikan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

3. Selama pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung, saya tidak mengajukan pertanyaan

kepada guru tentang materi yang belum jelas.

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

4. Saya tidak mempelajari kembali pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah diajarkan guru.

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

5. Saya senang ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

6. Saya belajar Pendidikan Agama Islam untuk menambah wawasan saya tentang agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

7. Saya merasa materi pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat menarik.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

8. Saya selalu mengerjakan tugas materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

9. Saya berusaha belajar sungguh-sungguh ketika ujian pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

10. Orang tua saya memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

11. Saya dibimbing orang tua untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Agama Islam. b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

12. Cara guru Pendidikan Agama Islam mengajarkan materi sesuai bagi saya.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

13. Guru memberikan pujian ketika mendapatkan nilai ujian yang baik.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

14. Saya dibimbing guru ketika mendapatkan nilai pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

15. Lingkungan sekolah tidak mendukung konsentrasi belajar saya.

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

16. Saya dan teman-teman tidak belajar bersama ketika usai sekolah.

b. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu-Ragu d. Setuju e. Sangat Setuju

17. Saya juga mendapatkan ilmu Pendidikan Agama Islam di luar sekolah.

b. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak Setuju e. Sangat Tidak Setuju

Page 94: pengaruh penggunaan model pembelajaran

80

Lampiran 6

OUTPUT UJI VALIDITAS INSTRUMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Page 95: pengaruh penggunaan model pembelajaran

81

OUTPUT UJI VALIDITAS INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR

Page 96: pengaruh penggunaan model pembelajaran

82

Output Uji Reliabilitas Instrumen

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Numbered Heads Together)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.717 17

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.828 17

Output Uji Homogenitas Instrumen

Test of Homogeneity of Variances

NHT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.446 6 15 .262

Output Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 70

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 4.50284917

Most Extreme Differences Absolute .095

Positive .086

Negative -.095

Test Statistic .095

Asymp. Sig. (2-tailed) .199c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 97: pengaruh penggunaan model pembelajaran

83

Output Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

MOTIVASI BELAJAR * NHT

Between Groups

(Combined) 2980.901 23 129.604 7.449 .000

Linearity 2382.252 1 2382.252 136.916 .000

Deviation from Linearity

598.649 22 27.211 1.564 .100

Within Groups 800.371 46 17.399 Total 3781.271 69

Output Uji Korelasi

Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y Correlations

NHT Motivasi Belajar

NHT Pearson Correlation 1 .794**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Motivasi Belajar Pearson Correlation .794** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y1 Correlations

NHT Motivasi

Belajar Intrinsik

NHT Pearson Correlation 1 .740**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Motivasi Belajar Intrinsik Pearson Correlation .740** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y2 Correlations

NHT

Motivasi Belajar

Ekstrinsik

NHT Pearson Correlation 1 .733**

Sig. (2-tailed) .000

N 70 70

Motivasi Belajar Ekstrinsik Pearson Correlation .733** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 98: pengaruh penggunaan model pembelajaran

84

RESP. ITEM 1 ITEM 2 ITEM 3 ITEM 4 ITEM 5 ITEM 6 ITEM 7 ITEM 8 ITEM 9 ITEM 10 ITEM 11 ITEM 12 ITEM 13 ITEM 14 ITEM 15 ITEM 16ITEM 17 TOTAL

Resp.1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 76

Resp.2 5 5 2 2 5 5 4 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 74

Resp.3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 72

Resp.4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 70

Resp.5 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 61

Resp.6 4 4 1 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 59

Resp.7 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67

Resp.8 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67

Resp.9 4 3 2 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 2 4 4 4 67

Resp.10 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71

Resp.11 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66

Resp.12 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 62

Resp.13 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71

Resp.14 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71

Resp.15 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 71

Resp.16 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 4 3 3 5 3 59

Resp.17 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73

Resp.18 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73

Resp.19 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69

Resp.20 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 73

Resp.21 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 74

Resp.22 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 74

Resp.23 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 73

Resp.24 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 74

Resp.25 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 74

Resp.26 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 71

Resp.27 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 5 2 2 3 3 3 3 52

Resp.28 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 78

Resp.29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69

Resp.30 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74

Lampiran 7

DAFTAR HASIL INSTRUMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERD HEADS TOGETHER

Page 99: pengaruh penggunaan model pembelajaran

85

Resp.31 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74

Resp.32 5 3 3 5 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52

Resp.33 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 76

Resp.34 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 77

Resp.35 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 75

Resp.36 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 74

Resp.37 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 78

Resp.38 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 56

Resp.39 4 4 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 73

Resp.40 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 78

Resp.41 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63

Resp.42 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63

Resp.43 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63

Resp.44 4 4 4 5 3 3 3 3 5 4 3 4 3 5 4 3 3 63

Resp.45 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 4 3 3 5 3 59

Resp.46 3 4 5 3 1 1 2 3 4 5 3 4 2 1 3 4 1 49

Resp.47 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 64

Resp.48 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 72

Resp.49 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 70

Resp.50 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 67

Resp.51 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 68

Resp.52 5 4 2 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 73

Resp.53 5 3 2 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 72

Resp.54 5 4 3 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 3 4 4 4 67

Resp.55 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 73

Resp.56 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 78

Resp.57 5 4 3 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 3 4 5 5 73

Resp.58 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73

Resp.59 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 74

Resp.60 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 65

Resp.61 5 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 79

Resp.62 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73

Resp.63 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 82

Resp.64 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 3 72

Resp.65 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 70

Resp.66 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 4 4 73

Resp.67 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 3 70

Resp.68 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 3 71

Resp.69 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 65

Resp.70 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 77

Page 100: pengaruh penggunaan model pembelajaran

86

RESP ITEM 1 ITEM 2 ITEM 3 ITEM 4 ITEM 5 ITEM 6 ITEM 7 ITEM 8 ITEM 9 ITEM 10 ITEM 11 ITEM 12 ITEM 13 ITEM 14 ITEM 15 ITEM 16ITEM 17 TOTAL

Resp.1 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 70

Resp.2 4 5 2 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 3 5 71

Resp.3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 68

Resp.4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71

Resp.5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 70

Resp.6 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 70

Resp.7 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76

Resp.8 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76

Resp.9 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4 76

Resp.10 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71

Resp.11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 66

Resp.12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 66

Resp.13 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71

Resp.14 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71

Resp.15 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 71

Resp.16 4 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 1 4 3 55

Resp.17 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72

Resp.18 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72

Resp.19 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 71

Resp.20 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 76

Resp.21 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 74

Resp.22 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 2 4 4 72

Resp.23 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 75

Resp.24 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 75

Resp.25 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 75

Resp.26 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 73

Resp.27 4 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 50

Resp.28 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72

Resp.29 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

Resp.30 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 73

Resp.31 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72

Resp.32 4 3 2 1 4 1 4 2 3 1 3 4 3 5 3 5 3 51

Resp.33 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 76

Resp.34 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 76

Resp.35 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72

DAFTAR HASIL INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR

Page 101: pengaruh penggunaan model pembelajaran

87

Resp.36 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72

Resp.37 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 72

Resp.38 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 60

Resp.39 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 77

Resp.40 4 4 4 5 5 5 4 1 5 4 5 4 5 4 3 4 5 71

Resp.41 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60

Resp.42 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60

Resp.43 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 5 60

Resp.44 5 2 4 4 3 5 2 4 5 3 4 3 4 3 3 3 5 62

Resp.45 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 1 4 3 56

Resp.46 3 3 4 1 2 1 4 2 3 4 5 4 3 2 1 3 1 46

Resp.47 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 58

Resp.48 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 80

Resp.49 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 75

Resp.50 4 4 3 2 4 5 4 5 3 1 3 4 2 4 3 1 4 56

Resp.51 4 4 2 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 2 5 70

Resp.52 5 5 4 2 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 2 1 4 64

Resp.53 5 5 4 2 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 2 1 4 67

Resp.54 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 2 4 4 4 67

Resp.55 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 69

Resp.56 3 2 5 5 5 5 4 3 3 1 1 4 5 5 5 4 4 64

Resp.57 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 4 4 74

Resp.58 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72

Resp.59 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 72

Resp.60 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 59

Resp.61 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 5 79

Resp.62 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72

Resp.63 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 81

Resp.64 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 73

Resp.65 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 5 70

Resp.66 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 72

Resp.67 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 5 4 71

Resp.68 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 74

Resp.69 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 59

Resp.70 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 80

Page 102: pengaruh penggunaan model pembelajaran

88

Lampiran 8

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 103: pengaruh penggunaan model pembelajaran

89

Lampiran 9

Page 104: pengaruh penggunaan model pembelajaran

90

Lampiran 10

Gambar Mahkota Bernomor

Pembelajarn PAI dan BP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together

Page 105: pengaruh penggunaan model pembelajaran

91

BIODATA PENULIS

Nama : Zakiyyatun Nayyiroh

NIM : T20181479

Fakultas/ Prodi : FTIK/ Pendidikan Agama Islam

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 28 Maret 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun Demangan RT. 006 RW. 010 Desa Kesilir

Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Muslimat NU.117 Kesilir (2004-2006)

2. MI Nahdlatuth Thalabah Kesilir (2006-2012)

3. SMP Negeri 01 Wuluhan (2012-2015)

4. SMA Negeri Balung (2015-2018)