BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total
maupun sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang. Biasanya
disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture ialah
fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini
berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan
fragmen distal bergeser ke arah dorsal.
Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi
pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi
pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.
1
BAB II
STATUS PEMERIKSAAN PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : An. F
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 16 tahun
No. RM : 047658
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jl. Dg. Supu/Antang
Status pembiayaan : Jamkesda
Tanggal masuk RS : 2 Agustus 2015
Ruang rawat : P. Cempaka
II. ANAMNESIS
Dilakukan anamnesis secara auto dan allo anamnesis pada tanggal 3
Agustus di perawatan bedah cempaka.
Keluhan Utama
Nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 1 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan nyeri pada pergelangan tangan kiri sejak 1 jam
SMRS. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada
tanggal 2 Agustus 2015 (1 jam sebelum masuk rumah sakit). Saat itu
pasien sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan cukup
kencang, menggunakan helm, kemudian pasien menghindari hewan
yang tiba-tiba menyebrang jalan. Pasien kemudian terjatuh ke sisi kiri,
2
dengan tangan kiri menopang berat badan. Posisi tangan saat itu tidak
diingat oleh pasien. Saat itu pasien tidak mendengar bunyi “krek”. Saat
jatuh, pasien sadar, kepala tidak terbentur, dan tidak ada bagian-bagian
lain yang terbentur, tidak ada mual dan muntah. Setelah jatuh yang
pasien rasakan hanya nyeri pada pergelangan tangan kirinya, juga
bengkak dan dapat digerakkan namun terbatas. Pasien ditolong oleh
warga sekitar, dan langsung dibawa ke UGD RSUD Sayang Rakyat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat fraktur sebelumnya disangkal. Riwayat rawat RS sebelumnya
disangkal. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Riwayat alergi
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma
disangkal pada keluarga.
Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang pelajar tingka SLTA. Pasien sehari-sehari
berangkat mengendarai sepeda motor. Pasien tinggal bersama orang
tua. Pasien tidak suka merokok maupun minum alkohol.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis, GCS 15
Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36oC
3
Cara berbaring dan mobilitas : tidak aktif
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 58 kg
Keadaan gizi : baik
Trauma Stigmata : -
Pulsasi arteri karotis : cukup, regular
Perdarahan perifer : capilary refill time < 2 detik
KGB : tidak teraba membesar
Columna vertebralis : letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-)
Kulit : warna sawo matang, sianosis (-), ikterik (-)
Kepala : normosefali, rambut hitam, distribusi
merata, tidak mudah dicabut, jejas (-) nyeri tekan
(-)
Mata : Brill’s hematom -/- konjungtiva anemis -/-,
pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya
tidak langsung +/+
Telinga : normotia +/+, perdarahan -/-
Hidung : deviasi septum -/-, perdarahan -/-
Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : bentuk simetris, trakea lurus di tengah,
tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 2 jari medial linea
midklavikula sinistra
Perkusi : pinggang jantung ICS III linea parasternalis
sinistra, batas kanan ICS IV linea parasternalis
4
dextra, batas kiri ICS V 2 jari medial linea
midklavikularis sinistra
Auskultasi : S1 dan S2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Paru
Inspeksi : pergerakkan dada simetris pada statis dan dinamis
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba membesar
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Punggung : deformitas (-), gibus (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas : akral hangat + / +, edema - /+, vulnus excoriatum
pada regio antebrachii sinistra ukuran 2x3 cm,
perdarahan +, pus -
Bawah : akral hangat + / +, edema - / -, vulnus excoriatum
pada regio cruris sinistra ukuran 3x3 cm, perdarahan
+, pus -
Status Lokalis Regio Wrist Sinistra
Look :
Skin : hiperemis (-) hematoma (-)
5
Shape : oedem (+) deformitas (+)
Position : malposisi (-)
Feel :
Skin : hangat (+), nyeri tekan (+), sensoris baik
Soft tissue : hangat (+)
Bone : tidak teraba bone fragmen
Pulse : teraba pulsasi distal (+), CRT < 2 detik
Move : gerakan aktif dan pasif terbatas karena nyeri
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto rontgen antebrachii sinistra AP-Lateral
-Fraktur transversal pada metafisis distal radius dengan angulasi dan
displace ke arah volar
-Mineralisasi tulang baik
-Celah sendi yang tervisualisasi kesan baik
-Jaringan lunak sekitar nya swelling
Kesan : Fraktur distal radius (Smith’s fracture)
6
Laboratorium (2 Agustus 2015)
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai normal
Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
12,4
40
9.000
437.000
12-16 g/dL
38-46%
5.000-10.000
150-400 ribu/mm3
Gula
Gula darah sewaktu 100 80-125 mg%
Hematologi
Bleeding time
Clotting time
3’00”
12’00”
1-6 menit
10-16 menit
V. DIAGNOSIS
Close Fracture 1/3 Distal Radius Sinistra Displaced (Fraktur Smith
Sinistra)
VI. PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan :
Recognition
Reduction
Retention
Rehabilitation
Konservatif :
IVFD RL 18 tpm
Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv
Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
Ranitidin 50 mg/8 jam/iv
o Imobilisasi pergelangan tangan kiri
7
Pro Open reduction, Internal Fixation (ORIF)
Operatif :
Setelah fraktur Smith sinistra dan terdiagnosis, direncanakan tindakan
operasi Open Reduction, Internal Fixation (ORIF)
VII. KOMPLIKASI
Dini
Sindroma kompartemen
Carpal tunnel syndrome
Distrofi refleks simpatetik
Lanjut
Malunion, delayed union, non-union
Hand stiffness
Shoulder stiffness
Atrofi Sudeck
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Bonam
8
BAB III
ANATOMI ANTE-BRACHII
ANTE-BRACHII
Tulang
Antebrachii terdiri dari dua tulang : radius dan ulna.
1. Radius
Radius ialah tulang pada bagian lateral antebrachii. Ujung proksimalnya
berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan ulna pada sendi
radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan tulang skafoid dan
lunatum tangan pada sendi pergelangan tangan dan dengan ulna pada sendi
radioulnar distal.
Pada ujung proksimal radius terdapat kaput sirkular kecil. Permukaan atas
kaput berbentuk konkaf dan berartikulasi dengan kaput konveks humerus. Lingkar
kaput berartikulasi dengan radial notch pada ulna. Di bawah kaput, terdapat leher.
Di bawah leher, terdapat tuberositas bisipital sebagai insersio muskulus biseps.
Batang radius, berlawanan dengan ulna, melebar ke bawah. Batang radius
memiliki batas interosseus yang tajam di bagian medial yang melekatkan radius
dan ulna. Tuberkulum pronator, sebagai insersio dari muskulus pronator teres,
berada di bawahnya, di sisi lateral.
Pada ujung distal radius, terdapat prosesus stiloideus. Pada permukaan
medial terdapat ulnar notch, tempat berartikulasi dengan kaput ulnaris. Permukaan
artikular inferior berartikulasi dengan tulang skafoid dan lunatum. Pada bagian
posterior dari ujung distal, terdapat tuberkulum kecil, tuberkulum dorsal, yang
terdapat pada sisi medial dari tendon ekstensor pollicis longus.
2. Ulna
Ulna ialah tulang yang terletak di sisi medial dari antebrachii. Ujung
proksimalnya berartikulasi dengan humerus pada sendi siku dan dengan kaput
radius pada sendi radioulnar proksimal. Ujung distalnya berartikulasi dengan
9
radius pada sendi radioulnar distal, namun dikeluarkan dari sendi pergelangan
tangan oleh diskus artikuler.
Ujung proksimal ulna ialah besar dan dikenal sebagai prosesus olekranon;
hal ini menyebabkan penonjolan pada siku. Ulna memiliki cekungan pada
permukaan anterior, trochlear notch, yang berartikulasi dengan trochlea humerus.
Di bawah trochlear notch terdapat segitiga prosesus koronoid, dimana permukaan
lateralnya terdapat radial notch sebagai artikulasio dengan kaput radius.
Batang ulna semakin mengecil kebawah. Ulna memiliki batas interosseus
yang tajam sebelah lateral sebagai perlekatang membran interosseus. Batas
posterior berbentuk lingkaran dan subkutaneus dan dapat dengan mudah dipalpasi
keseluruhan panjangnya. Di bawah radial notch terdapat depresi, fossa supinator,
yang memberikan keleluasaan gerak dari tuberositas bisipital radius. Batas
posterior dari fossa ialah tajam dan dikenal sebagai supinator crest, sebagai origin
dari muskulus supinator.
Pada ujung distal ulna, terdapat kaput melingkar, yang berproyeksi dari
medial ialah prosesus stiloideus.
Gambar 1. Radius dan ulna.
10
Gambar 1a. Muskulus dan ligamen penting yang menempel pada radius dan ulna.
Ruang Fascial Lengan Bawah
Isi Ruang Fascial Anterior Lengan Bawah
Otot : kelompok superficial terdiri atas muskulus pronator teres, flexor carpi
radialis, palmaris longus, dan flexor carpi ulnaris. Kelompok intermedia terdiri
atas muskulus flexor digitorum superficialis. Kelompok profunda terdiri atas
muskulus flexor pollicis longus, flexor digitorum profundus, dan pronator
quadratus.
Suplai darah ke otot : arteria ulnaris dan arteria radialis
Persarafan ke otot : semua otot dipersarafi oleh nervus medianus dan cabang-
cabangnya, kecuali muskulus flexor carpi ulnaris dan bagian medial muskulus
flexor digitorum profundus yang dipersarafi oleh nervus ulnaris.
11
Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok superficial
Otot-otot kelompok superficial mempunyai tendi bersama sebagai origo yang
melekat pada epicondylus medialis humeri.
Musculus Pronator Teres
o Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada
epicondylus medialis humeri, dan caput ulnare yang berasal dari margo
medialis processus coronoideus ulnae.
o Insertio : kedua caput bersatu untuk berinsertio pada tuberositas pronatoria
pada permukaan lateral corpus radii.
o Persarafan : nervus medianus.
o Fungsi : pronasio dan flexio lengan bawah.
Musculus Flexor Carpi Radialis
o Origo : dari tendo bersama melekat pada epicondylus medialis humeri.
o Insertio : tendo berjalan melalui saluran sinovial pada bagian lateral
retinakulum muskulorum fleksorum di dalam alur pada os trapezium dan
berinsertio pada basis os metacarpal II dan III.
o Persarafan : nervus medianus.
o Fungsi : flexio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis.
Musculus Palmaris Longus
o Origo : epicondylus medialis humeri
o Insertio : retinacuum musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris
o Persarafan : nervus medianus
o Fungsi : flexio tangan
Musculus Flexor Carpi Ulnaris
o Origo : caput humerale yang berasal dari tendo bersama melekat pada
epicondylus medialis humeri dan caput ulnare yang berasal dari
permukaan medial prosessus olekranii ulnae dan pinggir posterior ulnae.
12
o Insertio : kedua caput bersatu untuk membentuk tendo panjang yang
berinsertio pada os pisiforme, hamulus ossis hamati, dan basis os
metacarpal V.
o Persarafan : nervus ulnaris.
o Fungsi : flexio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis.
Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok intermedia
Muskulus Flexor Digitorum Superficialis
o Origo : caput humeroulnare melekat pada epicondylus medialis humeri,
pinggir medial processus koronoideus ulnae, caput radial melekat pada
linea obliqua pada permukaan anterior corpus radii.
o Insertio : phalanges tengah empat jari medial
o Persarafan : nervus medianus
o Fungsi : flexio phalanges tengah jari-jari dan membantu flexio phalanges
proximal dan tangan
Otot-otot ruang fascial anterior lengan bawah : Kelompok profunda
Muskulus Flexor Pollicis Longus
o Origo : permukaan anterior corpus radii
o Insertio : phalanges distal pollex
o Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus
o Fungsi : flexio phalanges distal pollex
Muskulus Flexor Digitorum Profundus
o Origo : permukaan antermedial corpus ulnae
o Insertio : phalanges distal empat jari medial
o Persarafan : nervus ulnaris (setengah medial) dan nervus medianus
(setengah lateral)
o Fungsi : flexio phalanges distal jari; kemudian membantu flexio phalanges
tengah dan proksimal dan regio carpalis
Muskulus Pronator Quadratus
13
o Origo : permukaan anterior corpus ulnae
o Insertio : permukaan anterior corpus radii
o Persarafan : ramus interosseus anterior nervi medianus
o Fungsi : pronatio lengan bawah
Arteriae ruang fascial anterior lengan bawah
Arteria ulnaris
Arteria ulnaris merupakan cabang terminal arteria brachialis yang lebih
besar. Arteria ini berawal dari fossa cubiti setinggi collumn radii.
Pembuluh ini berjalan ke distal di dalam ruang anterior lengan bawah, dan
masuk ke dalam telapak tangan di depan retinaculum musculorum
flexorum bersama dengan nervus ulnaris. Arteria ulnaris berakhir dengan
membentuk arcus palmaris superficialis, biasanya beranastomosis dengan
ramus superficialis arteriae radialis.
Pada bagian proksimal perjalanannya, arteria ulnaris terletak di bawah
sebagian besar otot-otot fleksor. Di distal menjadi lebih superficial serta
terletak di antara tendo muskuli fleksor carpi ulnaris dan muskulus flexor
digitorum superficialis. Di depan retinaculum musculorum flexorum,
arteria ulnaris terletak tepat lateral terhadap os pissiforme dan ditutup
hanya oleh kulit serta fascia (tempat untuk memeriksa denyut nadi
ulnaris).
Cabang-cabang :
o Rami musculares untuk otot-otot di sekitarnya
o Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio
cubiti
o Cabang-cabang yang ikut serta pada anastomosis arteria di sekitar
articulatio radiocarpalis.
o Arteria interosseus communis, yang berasal dari bagian proksimal
arteriae ulnaris dan segera bercabang menjadi arteria interossea
anterior dan posterior. Arteriae interossea akan memberi darah
14
untuk otot-otot yang terletak di depan dan belakang membrana
interossea; arteri tersebut juga mempercabangkan arteria nutritia
untuk radius dan ulna.
Arteria radialis
Arteria radialis adalah cabang terminal yang lebih kecil dari arteria
brachialis. Pembuluh ini mulai dari fossa cubiti setinggi collumn radii.
Arteria radialis berjalan ke distal dan lateral, di bawah muskulus
brachioradialis dan terletak pada otot-otot kelompok profunda lengan
bawah. Pada dua per tiga perjalanannya, ramus superficialis nervi radialis
terletak di sebelah lateralnya.
Pada bagian distal lengan bawah, arteria radialis terletak di permukaan
anterior radius dan hanya ditutupi oleh kulit dan fascia. Di tempat ini, di
lateral arteria radialis terdapat tendo muskuli brachioradialis dan di sebelah
medialnya terdapat tendo muskuli flexor carpi radialis (tempat untuk
memeriksa denyut nadi radialis).
Arteria radialis meninggalkan lengan bawah dengan membelok di sekitar
pinggir lateral regio carpalis untuk mencapai permukaan posterior tangan.
Cabang-cabang :
Rami musculare untuk otot-otot di sekitarnya
Rami recurrens ikut serta pada anastomosis di sekitar articulatio
cubiti
Ramus palmaris superficialis, yang dipercabangkan tepat di atas
regio carpalis, masuk ke telapak tangan, dan sering bergabung
dengan arteria ulnaris untuk membentuk arcus palmaris
superficialis
Saraf ruang fascial anterior lengan bawah
Nervus medianus
15
Nervus medianus meninggalkan fossa cubiti dengan berjalan di antara
kedua caput musculus pronator teres. Pembuluh ini terus berjalan ke distal
di belakang muskulus flexor digitorum superficialis dan terletak posterior
terhadap musculus flexor digitorum profundus. Di regio carpalis, nervus
medianus muncul di sisi lateral musculus flexor digitorum superficialis
dan terletak di belakang tendo musculi palmaris longus. Saraf ini masuk ke
telapak tangan dengan berjalan di belakang retinaculum musculorum
flexorum.
Cabang-cabang :
o Rami musculares di fossa cubiti, menyarafi musculus pronator
teres, musculus flexor carpi radialis, musculus palmaris longus,
dan musculus flexor digitorum superficialis.
o Rami articularis, untuk articulatio cubiti
o Nervus interosseus anterior
o Ramus cutaneus palmaris. Dipercabangkan di bagian distal lengan
bawah dan didistribusikan ke kulit di sekitar bagian lateral telapak
tangan.
Nervus interosseus anterior
Nervus interosseus anterior dipercabangkan dari nervus medianus di
tempat nervus medianus keluar dari antara kedua caput musculus pronator
teres. Saraf ini berjalan ke bawah pada permukaan anterior membrana
interosseus, di antara musculus pollicis longus dan musculus flexor
digitorum profundus. Saraf ini berakhir pada permukaan anterior ossa
carpi.
Cabang-cabang :
Rami musculares, untuk musculus flexor pollicis longus, pronator
quadratus, dan setengah bagian lateral flexor digitorum profundus.
Rami articulares, untuk articulatio radiocarpalis dan articulatio
radioulnaris distalis. Saraf ini juga menyarafi sendi-sendi pada
tangan.
Nervus ulnaris
16
Nervus ulnaris berjalan dari dorsal epicondylus medialis humeri,
menyilang ligamentum mediale articulatio cubiti, dan masuk ke bagian
depan lengan bawah dengan berjalan di antara kedua caput musculus
flexor carpi ulnaris. Kemudian berjalan ke distal lengan bawah di antara
musculus flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus.
Pada dua per tiga distal lengan bawah, arteria ulnaris terletak di sisi lateral
nervus ulnaris. Pada radiocarpalis, nervus ulnaris terletak superficial di
antara tendo musculi flexor carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum
superficialis. Nervus ulnaris sampai ke telapak tangan berjalan di depan
retinaculum musculorum flexorum dan lateral terhadap os pissiforme; di
sini arteria ulnaris terletak di lateral nervus ulnaris.
Cabang-cabang :
o Rami musculare, untuk musculus flexor carpi ulnaris dan setengah
bagian medial musculus flexor digitorum profundus.
o Rami articulares, untuk articulatio cubiti
o Ramus cutaneus palmaris, ini merupakan cabang kecil yang keluar
pada pertengahan lengan bawah dan menyarafi kulit di sekitar
eminentia hypothenar
o Ramus cutaneu dorsalis atau posterior. Merupakan cabang besar
yang terdapat pada sepertiga bagian distal lengan bawah. Cabang
ini berjalan ke medial di antara tendo musculi flexor carpi ulnaris
dan ulna, dan didistribusikan ke permukaan posterior tangan dan
jari.
17
Gambar 4. Sisi anterior antebrachii.
Isi Ruang Fascial Lateral Lengan Bawah
Ruang ini dapat dianggap sebagai bagian dari ruang fascial posterior.
Otot : muskulus brachioradialis dan ekstensor carpi radialis longus
Pendarahan : arteria radialis dan arteria brachialis
Persarafan untuk otot : nervus radialis
Otot-otot ruang fascial lateral lengan bawah
20
Muskulus Brachioradialis
o Origo : crista supracondylaris lateralis humeri
o Insertio : basis prosessus styloideus radii
o Persarafan : nervus radialis
o Fungsi : flexio lengan bawah pada articulatio cubiti; rotatio lengan
bawah ke posisi semipronatio
Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Longus
o Origo : crista supracondylaris lateralis humeri
o Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi II
o Persarafan : nervus radialis
o Fungsi : extentio dan abductio tangan pada articulatio radiocarpalis
Arteri ruang fascial lateral lengan bawah
Arteri yang mengurus ruang ini berasal dari cabang arteria radialis dan arteria
brachialis.
Saraf ruang fascial lateral lengan bawah
Nervus radialis menembus septum intermusculare laterale pada bagian bawah
lengan atas dn berjalan ke dalam fossa cubiti. Saraf ini kemudian berjalan turun di
depan epicondylus lateralis humeri, terletak di antara musculus brachialis pada sisi
medial dan musculus brachioradialis dan musculus carpi radialis longus pada sisi
lateral. Pada tingkat epicondylus lateralis, saraf ini terbagi dua menjadi ramus
superficialis dan ramus profundus.
Cabang-cabang :
Rami musculares, untuk musculus brachioradialis, ekstensor carpi radialis
longus, dan suatu cabang kecil bagian lateral brachialis.
Rami articulares, untuk articulatio cubiti.
21
Ramus profundus nervi radialis. Saraf ini membelok di sekitar collumn
radii, di dalam musculus supinator, dan masuk ke ruang posterior lengan
bawah.
Ramus superficialis nervi radialis. Merupakan lanjutan langsung nervus
radialis setelah saraf ini mempercabangkan ramus profundus di depan
epicondylus lateralis humeri. Saraf ini berjalan ke bawah ditutupi oleh
musculus brachioradialis pada sisi lateral arteria radialis. Pada bagian
distal lengan bawah saraf ini meninggalkan arteria dan berjalan ke
belakang di bawah tendo musculi brachioradialis. Saraf ini mencapai
permukaan posterior regio carpalis, di tempat ini bercabang menjadi
cabang-cabang terminal yang menyarafi kulit dua per tiga lateral
permukaan posterior tangan dan permukaan posterior 3 1/2 jari lateral
phalanges proksimal. Area kulit dorsum manus yang dipersarafi oleh saraf
ini bervariasi.
Isi Ruang Fascial Posterior Lengan Bawah
Otot : kelompok superficial terdiri dari muskulus ekstensor carpi radialis
brevis, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi
ulnaris, dan anconeus. Otot-otot ini mempunyai tendo bersama pada
origonya yang melekat pada epicondylus lateralis humeri. Kelompok
profundus terdiri dari muskulus supinator, abductor pollicis longus,
ekstensor pollicis brevis, ekstensor pollicis longus, dan ekstensor indicis.
Pendarahan : arteriae interosseus anterior dan posterior.
Persarafan untuk otot : ramus profundus nervi radialis
Otot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok superficial
Muskulus Ekstensor Carpi Radialis Brevis
o Origo : epicondylus lateralis humeri
o Insertio : permukaan posterior basis ossis metacarpi III
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
22
o Fungsi : ekstensio dan abductio tangan pada articulatio
radiocarpalis
Muskulus Ekstensor Digitorum
o Origo : epicondylus lateralis humeri
o Insertio : phalanges tengah dan distal empat jari medial
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio jari-jaru dan tangan
Muskulus Ekstensor Digiti Minimi
o Origo : epicondylus lateralis humeri
o Insertio : ekspansi ekstensor digitus minimus
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangeal digitus minimus
Muskulus Ekstensor Carpi Ulnaris
o Origo : epicondylus lateralis humeri
o Insertio : basis ossis metacarpi V
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio dan adductio tangan pada articulatio radiocarpalis
Muskulus Anconeus
o Origo : epicondylus lateralis humeri
o Insertio : permukaan lateral processus olecranii ulnae
o Persarafan : nervus radialis
o Fungsi : extentio articulatio cubiti
Otot-otot ruang fascial posterior lengan bawah : Kelompok profunda
Muskulus Supinator
o Origo : epicondylus lateralis humeri, ligamentum annulare
articulatio radioulnaris proksimal, dan ulna
o Insertio : collum dan corpus ulnae
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : supinatio lengan bawah
23
Muskulus Abductor Pollicis Longus
o Origo : permukaan posterior corpus radii dan ulnae
o Insertio : basis ossis metacarpi I
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : abductio dan extentio pollex
Muskulus Ekstensor Pollicis Brevis
o Origo : permukaan posterior corpus radii
o Insertio : basis phalanges proximal pollex
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea pollex
Muskulus Ekstensor Pollicis Longus
o Origo : permukaan posterior corpus ulnae
o Insertio : basis phalanges distal pollex
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio phalanges distal pollex
Muskulus Ekstensor Indicis
o Origo : permukaan posterior corpus ulnae
o Insertio : expansi extensor index
o Persarafan : ramus profundus nervi radialis
o Fungsi : extentio articulatio metacarpophalangea index
Arteria ruang fascial posterior lengan bawah
Arteria interossea anterior dan posterior berasal dari arteria interossea communis,
cabang dari arteria ulnaris. Pembuluh-pembuluh ini berjalan turun pada
permukaan anterior dan posterior membrana interossea di antara radius dan ulna,
dan mendarahi otot-otot dan tulang-tulang yang berdekatan. Mereka berakhir
dengan ikut membentuk anastomosis di sekitar articulatio radiocarpalis.
Saraf ruang fascial posterior lengan bawah
24
Ramus profundus nervi radialis. Ramus profundus nervi radialis dipercabangkan
dari nervus radialis di depan epicondylus lateralis humeri di fossa cubiti. Saraf ini
menembus musculus supinator dan membelok di sekitar permukaan lateral
collumn radii di dalam substansia otot untuk mencapai ruang posterior lengan
bawah. Saraf turun di dalam celah di antara kelompok superficial dan profunda
otot-otot. Kadang-kadang saraf ini sampai pada permukaan posterior articulatio
radiocarpalis.
Cabang-cabang :
Rami musculares, untuk musculus extensor carpi radialis brevis dan
supinator, ekstensor digitorum, ekstensor digiti minimi, ekstensor carpi
ulnaris, abductor pollicis longus, ekstensor pollicis brevis, ekstensor
pollicis longus dan ekstensor indicis.
Rami articulares untuk sendi pergelangan tangan dan sendi-sendi telapak
tangan.
25
Gambar 6. Sisi posterior antebrachii.
CARPAL
Anterior
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum
flexorum dari medial ke lateral.
1. Tendo musculus flexor carpi ulnaris, berakhir pada os pisiforme.
27
2. Nervus ulnaris, terletak lateral terhadap os pisiforme.
3. Arteria ulnaris, terletak lateral terhadap nervus ulnaris.
4. Ramus cutaneus palmaris nervi ulnaris
5. Tendo musculus palmaris longus, berjalan ke insertionya pada retinaculum
musculorum flexorum dan aponeurosis palmaris
6. Ramus cutaneus palmaris nervi medianus
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum flexorum dari
medial ke lateral.
1. Tendo musculus flexor digitorum superficialis, posterior terhadap tendo-
tendo ini terdapat tendo musculi flexor digitorum profundus; kedua
kelompok tendo ini mempunyai sarung sinovial yang sama
2. Nervus medianus
3. Tendo musculus flexor pollicis longus, dibungkus oleh selubung sinovial
4. Tendo musculus flexor carpi radialis, terbagi dua di retinaculum
musculorum flexorum. Tendo ini dibungkus oleh selubung sinovial.
Posterior
Struktur berikut ini berjalan superficial terhadap retinaculum musculorum
extensorum dari medial ke lateral.
1. Ramus cutaneus dorsalis (posterior) nervi ulnaris
2. Vena basilica
3. Vena cephalica
4. Ramus superficialis nervi radialis
Struktur berikut ini berjalan di bawah retinaculum muscularum extensorum dari
medial ke lateral.
1. Tendo musculus extensor carpi ulnaris
2. Tendo musculus extensor digiti minimi
3. Tendo musculus extensor digitorum dan extensor indicis
4. Tendo musculus extensor pollicis longus
28
5. Tendi musculus extensor carpi radialis longus dan brevis
6. Tendo musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor pollicis
brevis
Gambar 7. Regio wrist.
29
ARTICULATIO
Articulatio Cubiti
Articulatio : terdapat di antara trochlea dan capitulum humeri serta
incisura trochlearis ulnae dan caput radii. Facies articularis ditutupi oleh
tulang rawan hyalin.
Tipe : sendi engsel sinovial
Capsula : di anterior, capsula melekat di atas pada humerus sepanjang
pinggir atas fossa coronoidea dan fossa radii, di depan pada epicondylus
medialis dan lateralis, dan di bawah melekat pada pinggir processus
coronoideus ulnae dan ligamentum annulare yang mengelilingi caput radii.
Di posterior, capsula melekat ke atas pada pinggir fossa olecranii dan di
bawah melekat pada pinggir atas dan sisi-sisi processus olecranii ulnae dan
ligamentum annulare.
Ligamentum : ligamentum collateral lateral berbentuk segitiga dengan
apex melekat pada processus lateralis humeri, dan dasarnya melekat pada
pinggir atas ligamentum annulare. Ligamentum collateral medial juga
berbentuk segitiga dan terdiri atas tiga pita utama yang kuat : pita anterior
yang terbentang dari epicondylus medialis humeri ke pinggir medial
prosesus koronoideus, pita posterior yang berjalan dari epicondylus
medialis humeri ke sisi medial olecranon, dan pita transversal yang
berjalan di antara perlekatan ulna dari kedua pita lainnya.
Membrana sinovial : melapisi capsula dan menutupi bantalan lemak pada
dasar fossa coronoidea, fossa radii, dan fossa olecranii; membrana ini
berhubungan ke distal dengan membrana sinovial articulatio radioulnaris
proksimal.
Pergerakan
Articulatio cubiti dapat melakukan flexio dan extentio. Flexio dibatasi oleh
bertumbuknya permukaan anterior lengan bawah dan lengan atas. Extentio
dibatasi oleh teregangnya ligamentum anterior dan muskulus brachialis.
Flexio dilakukan oleh muskulus brachialis, biceps brachii, brachioradialis,
30
dan pronator teres. Extentio dilakukan oleh muskulus triceps brachii dan
anconeus.
Articulatio cubiti adalah sendi engsel yang stabil karena bentuk ulir
incisura trochlearis yang sesuai dengan bentuk katrol dari trochlea humeri.
Sendi juga diperkuat oleh ligamentum collaterale mediale dan laterale
yang kuat.
Articulatio Radioulnaris Proksimal
Articulatio : di antara circumferentia articulare radii dan ligamentum
annulare serta incisura radialis ulnae.
Tipe : sendi pivot sinovial.
Capsula : capsula membungkus sendi dan berlanjut sebagai capsula
articulatio cubiti.
Ligamentum : ligamentum annulare melekat pada pinggir anterior dan
posterior incisura radialis ulnae membentuk cincin di sekitar caput radii.
Capsula ini berlanjut ke atas sebagai capsula articulatio cubiti dan capsula
ini tidak melekat pada os radius.
Membrana sinovial : di atas berhubungan dengan membrana sinovial
articulatio cubiti. Di bawah melekat pada pinggir inferior facies articularis
radii dan pinggir bawah incisura radialis ulnae.
Persarafan : cabang-cabang nervus medianus, ulnaris, musculocutaneus,
dan radialis.
Pergerakan : pronatio dan supinatio lengan bawah
Articulatio Radioulnaris Distal
Articulatio : di antara caput ulna dan incisura ulnaris radii.
Tipe : sendi pivot sinovial
Capsula : capsula membungkus sendi tetapi tidak sempurna di bagian atas
Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang lemah berfungsi
memperkuat capsula
31
Discus articularis : berbentuk segitiga dan dibentuk oleh fibrokartilago.
Apexnya melekat pada sisi lateral basis prosesus styloideus ulnae dan
dasarnya ke pinggir bawah incisura ulnaris radii. Discus ini memisahkan
articulatio radioulnaris distal dengan articulatio radiocarpalis serta
memperkuat hubungan radius dan ulna.
Membrana sinovial : melapisi capsula dan berjalan dari pinggir facies
articularis yang satu ke sisi yang lain.
Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi
radialis.
Pergerakan
Pergerakan pronatio dan supinatio lengan bawah meliputi rotatio di sekitar
sumbu vertikal pada articulatio radioulnaris proksimal dan articulatio
radioulnaris distal. Sumbu gerak berjalan dari caput radii di sebelah atas
sampai perlekatan apex diskus articulare triangularis di bawah.
Pada gerakan pronatio, caput radii berputar dalam ligamentum annulare,
sementara itu ujung distal radius beserta tangan bergerak ke depan,
incisura ulnaris radii bergerak di sekitar circumferentia articulare ulnae.
Selain itu, ujung distal ulna bergerak ke lateral, sehingga tangan tetap
berada dalam satu garis dengan extremitas superior dan tidak bergeser ke
medial. Pronatio dilakukan oleh musculus pronator teres dan musculus
pronator quadratus. Supinatio dilakukan oleh musculus biceps brachii dan
supinator. Supinatio merupakan gerakan yang lebih kuat daripada pronatio
karena kekuatan muskulus biceps brachii.
Articulatio Radiocarpal
Articulatio : di antara ujung distal radius dan discus articularis di sebelah
atas (lekuk sendi) dengan os scaphoideum, os lunatum, dan os triquetrum
di bagian bawah (kepala sendi).
Tipe : sendi elipsoidea sinovial.
Capsula : capsula membungkus sendi dan di atas melekat pada ujung distal
radius dan ulna dan di bawah melekat pada deretan proximal ossa carpalia.
32
Ligamentum : ligamentum anterior dan posterior yang memperkuat sendi.
Ligamentum mediale melekat pada prosesus styloideus ulnae dan os
triquetrum. Ligamentum laterale melekat pada prosesus styloideus radii
dan os scaphoideum.
Membrana sinovial : melapisi capsula dan mekelat pada pinggir-pinggir
facies articularis. Cavum articulatio tidak berhubungan dengan articulatio
radioulnaris distal atau dengan cavum articulare articulatio intercarpalia.
Persarafan : nervus interosseus anterior dan ramus profundus nervi
radialis.
Pergerakan
Gerakan-gerakan yang mungkin dilakukan adalah flexio, extentio,
abductio, adductio, dan circumdictio.
Flexio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris,
dan palmaris longus. Otot-otot tersebut dibantu oleh muskulus flexor
digitorum superficialis, flexor digitorum profundus, dan flexor pollicis
longus.
Extentio dilakukan oleh muskulus extensor carpi radialis longus, extensor
carpi radialis brevis, dan extensor carpi ulnaris. Otot-otot ini dibantu oleh
muskulus extensor digitorum, extensor indicis, extensor digiti minimi, dan
extensor pollicis longus.
Abductio dilakukan oleh muskulus flexor carpi radialis, extensor carpi
radialis longis dan extensor carpi radialis brevis. Otot-otot ini dibantu oleh
muskulus abduktor pollicis longus, extensor pollicis longus, dan extensor
pollicis brevis.
Adductio dilakukan oleh muskuli flexor dan extensor carpi ulnaris.
33
BAB IV
HISTOLOGI
Mekanisme Penyembuhan Fraktur Tulang
Secara histologis, mekanisme penyembuhan fraktur tulang terdiri dari dua, dibagi
berdasarkan jenis tulang yang terkena fraktur (tulang kortikal atau tulang
kanselosa) dan tipe fiksasi yang digunakan (rigid atau tidak rigid).
Penyembuhan fraktur primer terjadi pada tulang kortikal dan kanselosa
(metafisis), yang diikuti dengan fiksasi rigid, atau setelah impaksi pada tulang
kanselosa.
Penyembuhan fraktur sekunder terjadi pada tulang kortikal, diikuti dengan fiksasi
intramedullar atau imobilisasi dengan cast (gerakan bebas).
Penyembuhan fraktur primer
Penyembuhan fraktur terjadi tanpa pembentukan kalus pada kedua jenis tulang,
tulang kortikal dan kanselosa, saat fragmen tulang terfiksasi secara rigid.
Pada fraktur tulang kortikal, remodelling Haversian dimulai dengan pembentukan
kavitas resorpsi yang menembus secara longitudinal dari tulang yang sehat sampai
pada akhir fragmen nekrotik. Kavitas resorpsi dibentuk oleh sekelompok
osteoklas yang membentuk cutting cone. Cone ini terbentuk secara longitudinal
meninggalkan kavitas resorptif. Kapiler-kapiler berdinding tipis terbentuk pada
pusat kavitas resorptif mengikuti osteoklas. Pembuluh darah yang terbentuk ini
disertai dengan sel mesenkimal dan prekursor sel osteoblas. Osteoblas yang baru
terbentuk ini mengisi kavitas resorptif dan memulai produksi osteoid dengan arah
sentripetal. Akhirnya, kavitas resorptif diisi seluruhnya dengan lapisan konsentrik
tulang baru, kemudian menjadi osteon di sepanjang garis fraktur dan pada proses
penyembuhan fraktur.
Penyembuhan fraktur pada area tulang kanselosa dimana fragmen fraktur pada
aposisi langsung, tanpa gap, disatukan dengan fiksasi rigid atau setelah impaksi.
34
Pada penyembuhan tipe ini, remodeling dari tempat fraktur terjadi segera, tanpa
deposisi primer dari tulang anyaman. Cutting cone dari osteoklas terjadi
sepanjang garis fraktur, diikuti dengan kapiler-kapiler dan sel osteoprogenitor
yang menjadi sumber osteoblas. Osteoblas membentuk osteoid dan membentuk
tulang trabekulae. Proses ini mengakibatkan union dan rekonstruksi dari ujung
fraktur.
Penyembuhan fraktur sekunder
Proses perbaikan fraktur beragam sesuai dengan jenis tulang yang terkena dan
jumlah gerakan di tempat fraktur. Pada tulang tubuler, dan bila tak ada fiksasi
yang kaku, penyembuhan dimulai dalam lima tahap :
1. Kerusakan jaringan dan pembentukan hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam
fraktur. Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan
darah akan mati sepanjang satu atau dua milimeter.
2. Radang dan proliferasi seluler
Dalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi
sel di bawah periosteum dan di dalam saluran medula yang tertembus.
Ujung fragmen dikelilingi oleh jaringan sel, yang menghubungkan tempat
fraktur. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler
baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu.
3. Pembentukan kalus
Sel yang berkembang biak memiliki potensial kondrogenik dan
osteogenik; bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan dalam beberapa keadaan, juga kartilago. Populasi
sel sekarang juga mencakup osteoklas (mungkin dihasilkan dari pembuluh
darah baru) yang mulai membersihkan tulang yang mati. Massa sel yang
tebal dengan pulau-pulau yang imatur dan kartilago, membentuk kalus
atau bebat pada permukaan periosteal dan endosteal. Sementara tulang
fibrosa yang imatur (atau anyaman tulang) menjadi lebih padat, gerakan
35
pada tempat fraktur semakin berkurang dan pada empat minggu setelah
cedera fraktur menyatu.
4. Konsolidasi
Bila aktivitas osteoklastik dan osteoblastik berlanjut, anyaman tulang
berubah menjadi tulang lamelar. Sistem itu sekarang cukup kaku untuk
memungkinkan osteoklas menerobos melalui reruntuhan pada garis
fraktur, dan dekat di belakangnya osteoblas mengisi celah-celah yang
tersisa di antara fragmen tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat
dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk
membawa beban yang normal.
5. Remodeling
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama
beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, pengelasan kasar ini dibentuk
ulang oleh proses resorpsi dan pembentukan tulang yang terus menerus.
Lamela yang lebih tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya tinggi :
dinding-dinding yang tidak dikehendaki dibuang; rongga sumsum
dibentuk. Akhirnya, dan terutama pada anak-anak tulang akan
memperoleh bentuk yang mirip bentuk normalnya.
Gambar 8. Penyembuhan fraktur sekunder.
36
BAB V
FRAKTUR DISTAL-END RADIUS
Fraktur distal-end radius terdiri dari fraktur Colles (pergeseran fragmen ke arah
dorsal) dan fraktur Smith (pergeseran fragmen ke arah volar).
Klasifikasi dari fraktur distal-end radius ialah menggunakan klasifikasi Frykman
dan Melone. Frykman terdiri dari 8 tipe, dimana tipe dengan angka genap
menunjukkan adanya fraktur styloideus ulna. Tipe I ialah fraktur ekstraartikular,
tipe III fraktur radiokarpal, tipe V fraktur radioulnar, dan tipe VII fraktur
radiokarpal dan radioulnar.
Gambar 9. Klasifikasi Frykman.
Klasifikasi Melone terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe I terjadi pergeseran minimal, tipe
II pergeseran carpal, tipe III spike volar, dan tipe IV rotasi fragmen volar.3
37
Gambar 10. Klasifikasi Melone.
Klasifikasi AO terdiri dari 3 tipe, yaitu tipe A fraktur distal radius yang tidak
melibatkan permukaan intraartikular, tipe B fraktur distal radius yang melibatkan
permukaan artikular, dan tipe C fraktur distal radius yang melibatkan kerusakan
komplit permukaan artikular. Dari masing-masing tipe dibagi lagi menjadi subtipe
lainnya seperti pada gambar berikut :
Gambar 11. Klasifikasi Muller/AO.
38
FRAKTUR SMITH
Definisi
Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama reverse Colles’ fracture ialah
fraktur dari distal-end radius dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini
berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distal-end radius dengan
fragmen distal bergeser ke arah dorsal.
Fraktur ini merupakan fraktur transversa ekstra-artikuler, dibedakan dengan
fraktur intra-artikuler dengan pergeseran ke arah volar pada fraktur Barton.
Sejarah
Fraktur ini dinamakan diambil dari nama seorang dokter bedah orthopedi, Robert
William Smith (1807-1873) pada bukunya yang berjudul “A Treatise on Fractures
in the Vicinity of Joints, and in certain forms of Accidents and Congenital
Dislocations” yang dipublikasi pada tahun 1847.
Mekanisme Cedera
Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman langsung pada
punggung tangan dengan posisi pergelangan tangan fleksi.
Gambar 12. Mekanisme cedera fraktur Smith.
39
Insidensi
Fraktur Smith terjadi lebih jarang dibandingkan dengan fraktur Colles. Terjadi
pada kurang dari 3% pasien dengan fraktur radius dan ulna, dan biasanya terjadi
pada segala usia, terutama laki-laki usia muda (tersering) dan wanita tua.
Gejala dan Tanda
Pasien mengalami cedera pergelangan tangan, tetapi tidak terdapat dinner-fork
deformity seperti yang tampak pada fraktur Colles. Deformitas pada fraktur Smith
dinamakan garden-spade deformity.
Gambar 13. Garden spade deformity.
Diagnosis
Pada foto rontgen, didapatkan fraktur pada metafisis radius distal. Foto lateral
menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan miring ke anterior (sangat
berlawanan dengan fraktur Colles).
40
Tatalaksana
Reduksi dengan posisi supinasi dari pergelangan tangan, namun biasanya
diperlukan reduksi terbuka dengan internal fiksasi. Imobilisasi dalam gips sampai
dengan atas siku dalam posisi supinasi diperlukan selama 6 minggu.
Tatalaksana tergantung dari tipe fraktur, stabilitas, dan kemampuan untuk reduksi
fraktur. Sebagian besar kasus dapat dilakukan reduksi tertutup dan imobilisasi
dengan gips.
Apabila fraktur dapat direduksi namun tidak stabil, atau tidak dapat direduksi,
maka diperlukan fiksasi operatif.
Komplikasi
Malunion, dengan pergeseran volar residual, dapat menyebabkan deformitas
kosmetik yang disebut sebagai Garden Spade Deformity. Dapat juga menekan
carpal tunnel, yang menyebabkan carpal tunnel syndrome.
FRAKTUR COLLES
Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur
melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan, dengan pergeseran dorsal
fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula,
insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca
menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada
tangan yang terentang.
Mekanisme Cedera
Benturan mengena di sepanjang lengan bawah dengan posisi pergelangan tangan
berekstensi. Tulang mengalami fraktur pada sambungan kortikokanselosa dan
fragmen distal remuk ke dalam ekstensi dan pergeseran dorsal.
41
Gambar 14. Mekanisme cedera fraktur Colles.
Gambaran Klinik
Kita dapat mengenali fraktur ini dengan sebutan dinner-fork deformity, dengan
penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien
dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila
pergelangan tangan digerakkan.
Diagnosis
Terdapat fraktur radius melintang pada sambungan kortikokanselosa, dan
prosesus stiloideus ulnar sering putus. Fragmen radius bergeser dan miring ke
belakang, bergeser dan miring ke radial, dan terimpaksi. Kadang-kadang fragmen
distal mengalami peremukan dan kominutif yang hebat.
Fraktur Colles terdiri atas :
Fraktur radius 1 inci di atas sendi pergelangan tangan
Angulasi dorsal fragmen distal
Pergeseran ke dorsal dari fragmen distal
Fraktur prosesus stiloideus ulna
42
Tatalaksana
Fraktur tanpa pergeseran diobati dengan pemasangan gips sirkuler di bawah siku,
lengan bawah dalam keadaan pronasi, deviasi ulna serta fleksi. Pada fraktur
dengan pergeseran fragmen dilakukan reposisi dengan pembiusan umum atau
lokal. Imobilisasi dengan gips dilakukan selama enam minggu dan dilanjutkan
dengan fisioterapi yang intensif.
Reduksi tertutup dan immobilisasi dapat dilakukan dengan syarat : kemiringan
palmar (palmar tilt) < 10o, pemendekan radial < 2 mm, perubahan angle radial < 5
mm, dan artikular step-off < 1-2 mm.
Komplikasi
Atrofi Sudeck
Trauma nervus medianus
Ruptur tendo ekstensor polisis longus
Malunion
Gangguan pergerakan sekitar sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi,
fleksi palmar, pergerakan serta ekstensi
Malunion sering memberikan gangguan nyeri. Untuk menanggulangi nyeri dapat
dilakukan :
Prosedur Baldwin, yaitu eksisi 2 cm distal ulna serta periost (operasi
Darroch)
Osteotomi radius
DAFTAR PUSTAKA
43
1. Snell RS. Anatomi klinik. Ed 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC :
2000.
2. Apley AG, Solomon L. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem Apley. Ed 7.
Jakarta : Penerbit Widya Medika; 1995.
3. Miller MD. Review of orthopaedics. 4th ed. Philadelphia : Saunders :
2004.
4. Elstrom JA, Virkus WW, Pankovich AM. Handbook of fractures. 3rd ed.
New York : McGraw-Hill; 2006.
5. Author. Smith’s fracture. Available at : www.wikipedia.com. Accessed
on : December 11th, 2013.
6. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal
system. 3rd ed. Baltimore : Williams & Wilkins; 1999.
7. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Ed 3. Jakarta : Penerbit PT
Yarsif Watampone; 2012.
44