FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI POLITIK DALAM
PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014
A. Pendahuluan
Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-
nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi
aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia
yang demokratis.
Pada tanggal 9 April yang lalu kita telah melaksanakan pemilu
legislatif yang ditujukan untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota. Bagi masyarakat yang terdaftar sebagai DPT
(Daftar Pemilih Tetap), dapat menggunakan hak pilihnya. Tentunya dengan
harapan agar para wakil rakyat dapat mewakili aspirasi masyarakat.
Di lihat dari pada data yang di dapat dari KPU Kota Tanjungpinang
patisipasi pemilih dari beberapa Pemilu sebelumnya,kota Tanjungpinang
sebagai salah satu wilayah yang mempunyai catatan sendiri khususnya dalam
angka partisipasi pemilih pada proses Pemilu. Untuk lebih jelasnya berikut ini
disajikan data tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Legislatif 2009
dan 2014.
Hasil perhitungan suara DPT pada pemilu legislatif Tahun 2009/2014
(Sumber KPU kota Tanjungpinang)
Tingkat partisipasi Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009
daftar pemilih sebanyak 133.425, pengguna hak suara sebanyak 81.316 (60,94
%) dan yang tidak menggunakan hak suara sebanyak 52.109 (39,05%) lalu
tingkat partisipasi Pemilihan Legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014 daftar
pemilih sebanyak 150.315, pengguna hak suara sebanyak 102.026 (67.87 %)
dan yang tidak menggunakan hak suara sebanyak 48.289 (32,13 %). Dengan
ini, persentase partisipasi Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009
sejumlah 60,94 % mengalami peningkatan pada Pemilihan Legislatif Kota
Tanjungpinang tahun 2014 sejumlah 67.87 %mengalami proses peningkatan di
setiap periode pemilihan.(KPU Tanjungpinang kota)
Dalam melihat tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi pemilih pada
setiap pemilihan umum, selalu mata kita akan tertuju kepada sejauh mana
kinerja lembaga yang disebut dengan Komisi Pemilihan Umum. Padahal tinggi
Tahun Daftar pemilih tetap Partisipasi pemilih Tidak memilih
2009 133.425 60,94% 39,05%
2014 150.315 67,87 % 32,12%
atau rendahnya partisipasi pemilih pada setiap pemilihan umum tidak semata-
mata mesti dan harus dibebankan kepada Komisi Pemilihan Umum. Ukuran
terhadap pencapaian agar banyaknya masyarakat berpartisipasi pada setiap
pemilihan umum mesti menjadi tugas, tanggung jawab serta kewajiban kita
bersama, baik oleh peserta pemilu itu sendiri seperti partai politik, calon
anggota legislatif, dan lainnya.
Daftar DPT pada pemilu legislatif Tahun 2014
Tabel 1.11
(Sumber: KPU Kota Tanjungpinang Tahun 2014)
Data tersebut dapat dilihat bahwa penduduk Kota Tanjungpinang yang
terdaftar dalam Daftar pemilih teatap (DPT) dari tahun 2009-2014
meningkat.Dari tahun ke tahun pertambahan penduduk semakin meningkat,
NO Nama kecamatan Jumlah
TPS
DPT Keterangan
LK PR L+p
1 Tanjungpinang Barat 105
19.496
20.109
39.873
Dapil I
2 Tanjungpinang Kota
41
8.414
7.991
16.405
3 Tanjungpinang Timur
130
26.509
26.511
53.020
Dapil II
4 Bukut Bestari 109
20.345
20.672
41.070
Dapil III
385
75.032
75.283
150.315
dengan bertambahnya penduduk seharusnya partisipasi masyarakat baik dalam
memberika dukungan maupun dalam pemberian suara dalam pemilihan umum
meningkat, karna dengan partisipasi masyarakat dapat menuangkan aspirasi
sebagai warga negara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang sudah
menyelesaikan rekapitulasi akhir perolehan suara masing-masing calon anggota
legislatif dari masing-masing partai politik peserta Pemilu. Dari hasil perolehan
suara yang direkap KPU sudah mengerucut nama-nama yang akan menjadi
anggota DPRD Kota Tanjungpinang periode 2014 - 2019.
Sebanyak 30 Caleg yang perolehan suaranya signifikan yang nantinya
akan duduk di kursi Ada pun nama-nama yang dipastikan duduk sebagai
anggota DPRD Tanjungpinang untuk daerah pemilihan 1 yang terdiri dari
Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Tanjungpinang Barat adalah: Suparno
(PDIP),Borman Sirait (PDIP),Ade Angga (Golkar),Simon Awantoko
(Golkar),Fengky Fesinto (Hanura),Ahmad Dhani (hanura),Ginta Asmara
(Demokrat),Beni (PKPI),Hendy Amerta (PKS),Hj Rosiani (PPP), danMaiyanti
(Gerindra).
Tanjungpinang Timur ,Rahma (PDIP),Petrus Marulak Sitohang (PDIP),M
Syahrial (PDIP),Ashady Selayar (Golkar),Rika Adrian (PAN),Hot Asi Silitonga
(Gerindra),Maskur Tilawahyu (Demokrat),Ismiyati (PKS),Said Inderi
(Hanura),Hasan (PPP), danAgung Triyanto (PKPI).Untuk daerah pemilihan 3
Kecamatan Bukit Bestari yang akan duduk sebagai anggota Dewan Kota
adalah: Agus Djurianto (PDIP)Mangasa Leo T Siahaan (PDIP),Hj Mimi Bety
Wilingsih (Golkar),Peppy Chandra (demokrat),Reni (Hanura),Saipul Bahari
(PAN),H Ilmar (Gerindra), danMuhammad Arif (PKS).
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan melihat luasnya cakupan
masalah, maka penulis mengganggap penting memberikan batasan masalah
yang akan dicari jawabannya adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik dalam
pelaksanaan pemilihan um um legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014 ?
B. Tujuan dan Kenggunaan Penelitian
Untuk mengetahui faktok-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi
politik dalam pelaksanaan pemilu legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis:
a. Sebagai bahan informasi ilmiah untuk para peneliti lain yang ingin
mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi
politik dalam pemilihan umum legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014.
b.Dalam wilayah akademis, memperkayakhasanah dan pengembangan
kajian ilmu pemerintahan.
Manfaat Praktis:
Secara praktis,penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
informasi dan bacaan ilmiah bagi pihak yang memerlukan dan merupakan
bahan acuan penelitian dalam membahas masalah yang sama untuk penelitian
selanjutnya
C. Konsep Operasional
Faktor Sosial Ekonomi
Ada beberapa alasan atau indikator-indikator mengapa tingkat status
sosial ekonomi menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik,
menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson yaitu antara lain sebagai
berikut :
a. Tingkat Pendidikan
b. Pengaruh Keluarga
c. Faktor Politik
a. Pengetahuan masyarakat akan proses pengambilan keputusan yang
menentukan keputusan yang akan di ambil
E. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
Deskriptif Kualitatif. Menurut Sugiyono (2006:6) Penelitian Deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri,yaitu tanpa
membuat perbandingan,atau dengan menggabungkan dengan variabel
lain.
b. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Kota Tanjungpinang dengan
meneliti bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi
politik dalam pemilu legislatif tahun 2014.
c. Informan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka populasi
dan sampel tidak digunakan, tetapi menggunakan informan key (informasi
kunci).sebagaimana Menurut Sugiyono (2005:96) menjelaskan sampling
purposife merupakan teknik penentuan informan dengan pertimbangan
tertentu, yakni dengan pertimbangan yang menjadi sampel adalah pihak
yang mengetahui dan mengerti tentang masalah dalam penelitian.
Responden yang diambil dalam penelitian ini yaitu masyarakat kota
Tanjungpinang yang dapat memberikan jawaban terhadap tingginya partisipasi
pada pemilu legislatif kota tanjungpinang tahun 2014.
Sehingga informan dalam penelitian yang dengan menggunakan teknik
purposive sampling,yaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secara
sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu adalah 20 orang. Oleh
karena itu dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah 20 orang sebagai
responden yang diambil dalam penelitian ini untuk di jadikan informasi yaitu
Ketua KPU Bapak Robby Patria,Kasubag Teknis KPU kota Tanjungpinang
Wiliam Hendri ,anggota komisioner Bapak DRS H Muhammad Djuhari, orang,
serta pemilih atau tokoh masyarakat.Anggota DPR Kota Tanjungpinang Ginta
Asmara,kidik anggota payuguban,sapon anggota kelompok pacitan,mariskem
martile anggota kelompok pardede.serta 13 masyarakat yang ikut berpartispasi
dalam pemilihan legislatif.
d. Jenis Data
a. Data primer yang didasarkan pada peninjauan langsung pada
objek yang diteliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.
Studi lapangan yang dilakukan dengan datang langsung ke lokasi
penelitian dengan cara melakukan wawancara terhadap subyek
dalam penelitian.
a. Data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan informasi
melalui buku-buku, jurnal, internet dan lain-lain yang berkaitan
dengan penelitian ini.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik yang
mengacu kepada metode penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti, adapun penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut :
a. Wawancara
Penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara di mana
wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi atau keterangan
yang telah diperoleh sebelumnya. Peneliti melakukan wawancara
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka dengan informan yakni
pemilih yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta beberapa
topik yang telah disertakan oleh peneliti.
b. Observasi
Menurut Sugiyono (2005:166) teknik observasi merupakan suatu
proses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalah
pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan
yaitu observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis, tentang
apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpul
data yaitu Check list.
G.Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
penelitian karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisa data yang dilakukan
sejak awal sampai akhir penelitian bertujuan untuk memahami makna yang
terkandung dalam data. Data yang diperoleh akan analisa melalui deskriptif
kualitatif, yaitu data yang diperoleh suatu kesimpulan.
H. LANDASAN TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKA
A. Partisipasi Politik
Menurut Budiardjo (2009: 367) Partisipasi politik adalah kegiatan
seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung
atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (Public
policy).Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam
pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting)
dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, mejadi anggota partai atau
salah satu gerakan sosial dengan diret actionnya, dan sebagainya.
B. faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tinggi rendahnya
partisipasi politik seseorang ialah kesadaran politik dan kepercayaan kepada
pemerintah (sistem politik). Yang dimaksud dengan kesadaran politik adalah
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara.
Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan
masyarakat dan politik, dan pengetahuan seseorang ialah penilaian seseorang
terhadap pemerintah ialah penilaian seseorang tentang lingkungan masyarakat
dan politik dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan
masyarakat.
Yang dimaksud dengan sikap dan kepercayaan kepada pemerintah:
apakah ia menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak.
Berdasarkan tinggi-rendahnya kedua faktor tersebut, partisipasi di bagi menjadi
empat tipe. Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan
kepada pemerintah yang tinggi, maka partisipasi politik cenderung
aktif.Sebaliknya, apabila kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah
sangat rendah maka partisipasi politik cenderung pasif.
D. Perilaku Pemilih dan Figur Kandidat
Perilaku memilih adalah keikutsertaan warga dalam pemilu sebagai
rangkaian pembuatan keputusan. Untuk memahami kecenderungan perilaku
memilih, mayoritas masyarakat saai ini secara akurat .pendekatan yang relevan.
Pertama, pendekatan psikologi sosial.Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih
atas partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai.
Kedua, pendekatan rasional.Dalam pendekatan ini, kegiatan memilih dipandang
sebagai produk kalkulasi untung dan rugi. Pertimbangan untung dan rugi
terutama digunakan untuk membuat keputusan apakah ikut memilih atau tidak (
Prihatmoko, 2008: 46-47)
Person adalah profil dari kandidat yang akan dipilih melalui suatu
kontestasi politik, yang secaraotomatis dapat membentuk sikap politis pemilih
dalam menetapkan pilihannya. Bahkan person atau figur kandidat seringkali
menentukan keputusan pilihan dibandingkandengan policy.
I. Hasil penelitian
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilihan
umum legislatif 2014 berdasarkan data dan hasil wawancara peneliti terhadap
masyarakat, sebagai berikut:
a. Kebingungan masyarakat, kebingungan masyarakat yang dimaksud yaitu
mengenai partai politik yang berpartisipasi begitu banyak. Seolah-olah
partai politik berbondong-bondong memasukkan calegnya. Adapun karena
visi misi yang disampaikan oleh caleg tidak sesuai harapan masyarakat
disebabkan kurangnya interaksi caleg dengan masyarakat.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat, kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pemilihan umum legislatif masih belum terasa oleh masyarakat
bawah..
c. Hilangnya kepercayaan masyarakat, kepercayaan masyarakat merupakan
hal yang sangat penting dalam pemilihan umum legislatif ini. Caleg bahkan
berbondong-bondong menarik perhatian masyarakat dan membuktikan
bahwa mereka bisa menjadi wakil rakyat yang mampu menyuarakan
aspirasi mereka.
d. Antusiasme pemilih pemula, pemilih pemula merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh KPU apalagi mengenai pengetahuan pemilih pemula
tentang partai politik dan calon legislatif yang akan mereka pilih. Bukan
hanya karena mereka terdaftar menjadi DPT sehingga mereka bebas
memilih caleg manapun, meski mereka sendiri tidak tahu caleg yang
mereka pilih dan tanpa tahu visi misi caleg untuk masa depan daerah
mereka.
e. Keikutsertaan keluarga dalam pemilihan umum, salah satu dari faktor
terbesar yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pemilihan umum
yaitu keterlibatan keluarga dalam partai politik ataupun sebagai calon
legislatif.
f. Bala bantuan serta pekerjaan yang dijanjikan kepada masyarakat, faktor ini
sudah sering kita lihat sendiri, caleg ataupun partai politik berbondong-
bondong memberikan dan membagi-bagikan bantuan berupa sembako
kepada masyarakat sambil menyuarakan visi misinya dengan berkeyakinan
bahwa semua masyarakat yang menerima bantuan dapat memilihnya kelak
saat pemilihan umum legislatif berlangsung.
Tak bisa dihindarkan lagi memberikan sembako ataupun sampai
menjanjikan pekerjaan membuat masyarakat melihat caleg tersebut bukan
lagi dari visi dan misi yang akan caleg laksanakan saat terpilih tetapi
semakin mengurangi kesadaran masyarakat dalam berpolitik.
Pentingnya pemilihan umum legislatif karena negara kita Indonesia
yang merupakan negara demokrasi yaitu negara yang mengutamakan
kepentingan umum dari pada pribadi, artinya demokrasi merupakan
bentuk pemerintahan dimana formulasi kebijakan, secara langsung atau
tidak ditentukan oleh suara mayoritas masyarakat yang memiliki hak
suara melalui wadah pemilihan. Pemilihan umum dan demokrasi adalah
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak
politiknya, terjaminnya pergantian kepemimpinan secara regular dan
damai, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta
memperhatankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
K. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan diatas yang disertai analisis
data dengan menggunakan hasil wawancara, kemudian dapat disimpulkan
sesuai dengan hipotesa dan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Kebingungan masyarakat, kebingungan masyarakat yang dimaksud
yaitu mengenai partai politik yang berpartisipasi begitu banyak. Seolah-
olah partai politik berbondong-bondong memasukkan calegnya. Adapun
karena visi misi yang disampaikan oleh caleg tidak sesuai harapan
masyarakat disebabkan kurangnya interaksi caleg dengan masyarakat.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat, kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pemilihan umum legislatif masih belum terasa oleh
masyarakat bawah, entah karena sosialisasi KPU dan interaksi legislatif
tidak menyentuh daerah-daerah mereka.
c. Hilangnya kepercayaan masyarakat, kepercayaan masyarakat
merupakan hal yang sangat penting dalam pemilihan umum legislatif
ini. Caleg bahkan berbondong-bondong menarik perhatian masyarakat
dan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi wakil rakyat yang
mampu menyuarakan aspirasi mereka.
A. SARAN
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dalam kesempatan ini
memberikan beberapa saran atau masukan kepada pihak-pihak yang terkait
sehubungan dengan skripsi ini, yaitu:
1. Dalam pemilihan umum penyelenggara KPU kota Tanjungpinang harus
lebih bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
2. partai-partai penyusung calon legislatif harus selektif memilih calon
yang akan di tunjuk untuk kepentingan umum,kepentingan partai bukan
sekedar hanya untuk kepentingan partai saja.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Affan Gaffar. 2005. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta :
Pustaka pelajar
Budiarjo,Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Budiarjo,Miriam. 2009 .Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: yayasan Obar
Indonesia
Efriza. 2008. Ilmu Politik.Bandung:Alfabeta
Huntington. P, Samuel. Nelson, Joan. 2004. Partisipasi Politik Di Negara
Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono,2010, MetodePenelitianKunatitatifKualitatifdan R&D, Bandung :
Alfabeta 3
Sudjono Sastroatmojo, Perilaku Politik, Semarang : IKIP Semarang Press, 1995.
Sigit.Pamungkas,2009.Prihal Pemilu.Yokyakarta:Lab. Jurusan Ilmu Pemerintahan
UGM.
Joseph Scumpeter, 1947.Capitalusm, Socialsm, and Democracy, New Nork: Jarper.
Jacobus Ranjabar,pengantar Ilmu politik,Bandung :ALFABETA.
Phillips, W. Shively, Power and Choice 1987. An Introduction to Political Science,
New York : Random House.
Prihatmoko, Joko J. 2003. Pemilu 2004 Dan Konsolidasi Demokrasi. Semarang.
Prihatmoko Joko. J. 2008. Mendemokratiskan Pemilu.Yogyakarta:PustakaPelajar.
Ramlan Surbakti.2002.Memahami Ilmu Politik. Jakarta:PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Rafael Roga, 2001.Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : Rineka Cipta.
Nursal,Adman,2004,PoliticalMarketing:Strategi Memenangkan Pemilu,PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Undang-undang
Undang-undang No 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilu.
UU Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
UU No.10 Tahun 2008 Pemilihan umum
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008
Dokumen atau Skripsi
Arianto, Bismar. 2011. Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih dalam Pemilu.
Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Leo Agustino dan M. Agus Yusuf, 2009, Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih :
Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia, Program Magister Ilmu
Politik Universitas Nasional.
Laporan Evaluasi Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014.
Laporan Evaluasi Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang Tahun 2014-2019.
Henri, Syafrika. 2013. Partisipasi Politik Pemilih pemula pada Pemilihan Umum
legislatif tahun 2009. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Nurjannah, Siti. 2014. Partisipasi politik masyarakat kota Tanjungpinang pada
pemilu legislative tahun 2014. Naskah publikasi, program studi ilmu
pemerintahan fakultas ilmu sosial dan politik, Universitas Maritim Raja Ali
Haji