Top Banner
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2016 Rusika Martha Dewi 1 Asri Eka Ratih SE, M.Si 2 Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Jenis data adalah data sekunder. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Likuiditas, Saham Publik dan Net Profit Margin secara partial berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Sedangkan Leverage, Profitabilitas dan Umur Perusahaan secara partial tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Penelitian menunjukkan bahwa Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Kata Kunci : Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan, Net Profit Margin dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Abstract The purpose of this study is for factors that influence the completeness of financial statement disclosures in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2013-2016 period. Data types are secondary data. The sampling method in this study uses purposive sampling method. The results showed that Liquidity, Public Shares and Net Profit Margin partially affected the Completeness of Financial Statement Disclosures. While Leverage, Profitability and Age of the Company have no partial effect on the Completeness of Financial Statement Disclosures. Research shows that Leverage, Liquidity, Profitability, Public Shares, Company Age and Net Profit Margin simultaneously affect the Completeness of Financial Statement Disclosures. Keywords: Leverage, Liquidity, Profitability, Public Shares, Company Age, Net Profit Margin and Completeness of Financial Statement Disclosures PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat komplek karena mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan
24

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Apr 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Dasar dan Kimia Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2013-2016

Rusika Martha Dewi

1

Asri Eka Ratih SE, M.Si 2

Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstrak

Tujuan Penelitian ini adalah untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016. Jenis data adalah data sekunder. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive

Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Likuiditas, Saham Publik dan Net

Profit Margin secara partial berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan. Sedangkan Leverage, Profitabilitas dan Umur Perusahaan

secara partial tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan. Penelitian menunjukkan bahwa Leverage, Likuiditas, Profitabilitas,

Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net Profit Margin secara simultan

berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.

Kata Kunci : Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur

Perusahaan, Net Profit Margin dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Abstract

The purpose of this study is for factors that influence the completeness of

financial statement disclosures in manufacturing companies listed on the

Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2013-2016 period. Data types are

secondary data. The sampling method in this study uses purposive sampling

method. The results showed that Liquidity, Public Shares and Net Profit Margin

partially affected the Completeness of Financial Statement Disclosures. While

Leverage, Profitability and Age of the Company have no partial effect on the

Completeness of Financial Statement Disclosures. Research shows that Leverage,

Liquidity, Profitability, Public Shares, Company Age and Net Profit Margin

simultaneously affect the Completeness of Financial Statement Disclosures.

Keywords: Leverage, Liquidity, Profitability, Public Shares, Company Age, Net Profit

Margin and Completeness of Financial Statement Disclosures

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat komplek karena

mencakup berbagai bidang baik hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan

Page 2: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

masyarakat sering kali dapat dilihat bahwa aktivitas manusia dalam dunia bisnis

tidak lepas dari kondisi keuangan suatu perusahaan.

Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan

keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Bagi pihak-

pihak luar manajemen suatu perusahaan, laporan keuangan merupakan jendela

informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui kondisi suatu

perusahaan pada suatu masa pelaporan, dimana informasi yang di dapat dari suatu

laporan keuangan perusahaan tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure)

dari laporan keuangan yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam

laporan keuangan harus memadai agar dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat.

Dengan tidak stabilnya ekonomi menuntut perusahaan untuk

mengungkapkan informasi perusahaan secara lengkap, terlebih lagi bagi

perusahaan yang sudah go publik di pasar modal. Ketatnya regulasi informasi

keuangan di suatu negara bisa dijadikan sebagai indikator perkembangan pasar

modal di negara bersangkutan. Semakin maju pasar modal, semakin ketat regulasi

yang diberlakukan. Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih berada pada

tahap emerging market, regulasi yang dimaksud belum seketat sebagaimana yang

diterapkan pada negara yang sudah maju.

Menurut Halim dan Samporno, (2016) Pengungkapan laporan keuangan

yang memadai bisa ditempuh melalui penerapan informasi yang baik. Untuk

menyelenggarakan informasi yang baik bagi pelaku pasar modal, maka

pemerintah menunjuk Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI). Peraturan mengenai pospos laporan keuangan minimum

yang harus diungkap dalam laporan keuangan diatur secara rinci di dalam SK

Bapepam.

Menurut Suwardjono, (2010: 581) ada tiga konsep pengungkapan laporan

keuangan yaitu Adequate disclosure, Fair disclosure, Full disclosure. Konsep

Pengungkapan cukup (Adequate disclosure) yaitu pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan

dapat diinterprestasikan dengan benar oleh investor. Konsep pengungkapan wajar

(Fair disclosure) yaitu sasaran yang etis dengan menyediakan informasi yang

layak terhadap investor potensial sedangkan Konsep pengungkapan penuh (Full

disclosure) yaitu memiliki kesan penyajian laporan keuangan yang berlebihan

sehingga banyak pihak berpendapat bahwa full disclosure merupakan konsep

yang dapat merugikan perusahaan.

Menurut Soermarso (2010), Pengungkapan informasi laporan keuangan

dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib dan pengungkapan

sukarela. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Pengungkapan sukarela

diharapkan dapat memberikan gambaran lebih luas mengenai kondisi dan situasi

perusahaan untuk mengungkapkan laporan keuangan secara sukarela dengan

manfaat yang diperoleh dari pengungkapan tersebut lebih besar dari biayanya.

Semakin banyak informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan

oleh perusahaan, maka hal ini akan mempermudah bagi pihak yang

berkepentingan untuk melihat dan meninjau bagaimana kinerja perusahaan

tersebut. Misalnya, bagi para investor, hal ini juga akan bepengaruh. Semakin

lengkap informasi yang diungkap semakin banyak pula perusahaan akan menarik

Page 3: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

para investor tersebut. Dengan tidak menentunya atau stabilnya kondisi ekonomi

perusahaan

Laporan keuangan yang lengkap berdasarkan peraturan IFRS

(International Financial Reporting Standards) yang akan mulai berlaku pada

tahun 2012 mencakup antara lain: (a) laporan posisi keuangan, yaitu laporan

keuangan yang berisi semua pos aktiva, kewajiban, dan ekuitas.; (b) laporan laba

rugi komprehensif, yaitu laporan keuangan yang berisi semua pos pendapatan dan

beban; (c) laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan keuangan yang berisi

rekonsiliasi perubahan ekuitas untuk periode berjalan; (d) laporan arus kas, yaitu

laporan keuangan yang menunjukkan semua arus kas masuk dan arus kas keluar

dari kegiatan operasional, pendanaan, dan investasi; (e) catatan laporan keuangan,

yaitu laporan keuangan yang berisi ikhtisar kebijakan akuntansi dan informasi

penjelasan (Bragg, 2011).

Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang kualitas

pengungkapan informasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI, namun masih

terdapat perbedaan hasil. Hasil penelitian tersebut beragam, mungkin dikarenakan

perbedaan sifat variabel independen dan variabel dependen yang diteliti,

perbedaan periode pengamatan, jenis pengungkapan, peraturan yang berlaku

dan/atau perbedaan dalam metodologi statistik yang digunakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah leverage,

likuiditas, profitabilitas, net profit margin, saham publik dan umur perusahaan.

Menurut Sampurno (2016), Laverage yang merukapan tingkat hutang

perusahaan yang merupakan hal penting bagi laporan perusahaan untuk di

laporkan karena hutang perusahaan berkaitan dengan luas pengungkapan

perusahaan yang di tujukan kepada para pemegang saham dan pengambil

keputusan.

Menurut Pradifta (2014) kondisi perusahaan yang sehat, yang antara lain

ditunjukkan dengan tingkat likuiditas yang tinggi, berhubungan dengan

pengungkapan yang luas. Hal ini didasarkan pada ekspetasi bahwa perusahaan

yang secara keuangan kuat, akan cenderung lebih berani mengungkapkan

informasi lebih banyak melalui laporan keuangan.

Menurut Pradifta (2014) para investor kebanyakan lebih menyukai

perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, dengan harapan perusahaan mampu

memberikan pengembalian investasi yang tinggi. Didasarkan dengan tujuan untuk

menarik investor, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memberikan

signal melalui pengungkapan laporan keuangan.

Menurut Irawan (2006), Net profit margin salah satu funsi laba bersih

adalah untuk meramalkan pengahasilan jangka panjang, mengevaluasi rasio

investasi. Informasi ini dianggap penting untuk diungkapkan kepada publik

sebagai dasar untuk meramalkan kinerja masa yang akan datang, menarik

investor, serta untuk mengukur harga saham dipasar modal. (Sofiana, 2010) Net

profit margin atau disebut rasio profitabilitas, rentabilitas ekonomi dan profit

margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi

yang lebih rinci, sebab mereka ingin menyakinkan investor terhadap profitabilitas

perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.

Menurut Sefani (2011), semakin besar porsi saham yang dimiliki oleh

umum menyebabkan perusahaan lebih serius dalam memberikan informasi

Page 4: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

perusahaan kepada umum, artinya semakin tinggi kelengkapan pengungkapan

laporan keuangannya.

Menurut Sampurno (2016) umur perusahaan merukapan seberapa lama

perusahaan beroperasi, perusahaan yang memiliki umur muda akan

mengungkapkan laporan keuangan secara kurang luas karena perusahaan yang

memiliki umur muda belum tahu laporan yang harus di laporkan sebagai

informasi untuk para pengambil keputusan dan para investor.

Penelitian ini berbeda dengan peneiti-peneliti sebelumnya khususnya

perubahan mengenai beberapa hal. Pertama, penelitian-penelitian sebelumnya

lebih banyak menekankan perhatian pada tingkat pengungkapan wajib saja atau

sukarela saja sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini, prosedur

pengukuran variabel tersebut mencakup keduanya (baik wajib maupun sukarela)

yang dinyatakan dalam indeks pengungkapan. Kedua, penelitan-penelitian

sebelumnya banyak dilakukan terhadap data cross sectional untuk satu periode

saja. Dalam penelitian ini penulis mencoba melakukan perluasan penelitian

dengan menganalisis data lebih dari satu periode untuk menguji apakah variabel-

variabel yang berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan dalam penelitian

ini tetap konsisten dalam waktu yang berbeda.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji secara empiris pengaruh

leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, umur perusahaan, dan net profit

margin terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI, mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat

leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, umur perusahaan, dan net profit

margin terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya perusahaan

manufaktur. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memberi judul sebagai

berikut: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2013-2016”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah leverage berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan ?

2) Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan ?

3) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan ?

4) Apakah saham publik berpengaruh terhadap kelengkapan laporan

keuangan ?

5) Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan laporan

keuangan ?

6) Apakah net profit margin berpengaruh terhadap kelengkapan laporan

keuangan ?

7) Apakah leverage, likuiditas, profitabilitas, saham publik, umur

perusahaan, dan net profit margin berpengaruh terhadap kelengkapan

laporan keuangan ?

Page 5: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses

akuntansi. Laporan keuangan merupakan wujud jasa dari profesi pemakainya

sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai

laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan.

Menurut DSAK IAI (2016), tujuan laporan keuangan bertujuan umum

menjadi dasar dari Kerangka Konseptual. Aspek lain dari Kerangka Konseptual –

konsep entitas pelapor, karakteristik kualitatif, dan kendala, informasi keuangan

yang berguna, unsur-unsur laporan keuangan, pengakuan, pengukuran, penyajian,

dan pengungkapan–mengalir secara logis dari tujuannya.

Menurut PSAK 01 (2013), Penyajian Laporan Keuangan mengatur

komponen laporan keuangan dan persyaratan minimal pengungkapan dalam

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,

dan laporan perubahan ekuitas. PSAK 1 juga mengungkapkan lebih lanjut pos-pos

yang disajikan baik dalam komponen laporan keuangan yang relevan atau catatan

atas laporan keuangan. Lampiran ini memberikan contoh sederhana tentang

bagaimana ketentuan PSAK 1 terkait laporan posisi keuangan, laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain, dan laporan perubahan ekuitas dapat

terpenuhi. Entitas dapat mengubah urutan penyajian dan istilah yang digunakan

untuk menjelaskan pospos jika diperlukan untuk memenuhi kondisi tertentu. Menurut DSAK IAI (2016) karakteristik kualitatif informasi keuangan

yang berguna yang dibahas dalam bab ini mengidentifikasi jenis informasi yang

kemungkinan besar sangat berguna untuk investor saat ini dan investor potensial,

pemberi pinjaman, serta kreditor lainnya untuk membuat keputusan mengenai

entitas pelapor berdasarkan informasi dalam laporan keuangan (informasi

keuangan).

Faktor-Faktor Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

Menurut Na’im dan Rakhman (2010:72-73) dalam Wahyuningsih, Arifati,

dan Raharjo (2016), Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam

bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang ditempuh, kontijensi,

metode persediaan, jumlah saham beredar, dan ukuran perusahaan.

Pengungkapan bukan hanya memberikan penjelasan atas laporan yang

disajikan akan tetapi juga menyajikan informasi yang bermanfaat dalam

mempelajari usaha suatu perusahaan secara menyeluruh. Ada dua jenis

pengungkapan (disclosure) yang dimuat dalam laporan keuangan dalam

hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan oleh standar. Yang pertama

adalah pengungkapan wajib (mandatory), yaitu pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Kedua adalah pengungkapan

sukarela (voluntary), yaitu pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh

perusahaan tanpa diwajibkan oleh peraturan yang berlaku.

Menurut Kartika dan Hersugondo (2009), Sesuai dengan salah satu undang-

undang pasar modal yaitu dalam meningkatkan transparasi dan menjamin

perlindungan terhadap masyarakat pemodal, disebutkan bahwa setiap perusahaan

menawarkan efeknya melalui pasar modal wajib mengungkapkan seluruh

informasi mengenai keadaan usahanya termasuk keadaan keuangan.

Page 6: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Peraturan mengenai laporan tahunan perusahaan yang go publik diatur

jelas dalam Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-431/BL/2012 tentang

penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik. Peraturan tersebut

meneyebutkan bahwa laporan tahunan emiten dan perushaan publik merupakan

sumber informasi yang penting tentang kinerja dan propspek perusahaan bagi

pemegang saham dan masyarakat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan investasi.

Leverage

Menurut Pradifta (2014) rasio leverage menggambarkan sampai sejauh

mana aktiva suatu perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang tinggi

menunjukkan bahwa perusahaan banyak dibiayai oleh investor atau kreditur luar.

Semakin tinggi rasio leverage beerrati semakin besar pula proporsi pendanaan

perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Teori keagenan memprediksi bahwa

perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih

banyak informasi Karena biaya keagenan perusahaan struktur modal itu lebih

tinggi.

Likuiditas

Menurut Santioso dan Yenny (2012) Rasio Likuiditas – dari sudut

pandang pemberi pinjaman, rasio lancar yang lebih tinggi tampaknya memberikan

perlindungan terhadap kemungkinan drastis bila terjadi kegagalan perusahaan.

Kelebihan aktiva lancar yang besar atas kewajiban lancar tampaknya membantu

melindungi klaim, karena persediaan dapat dicairkan dengan pelelangan atau

karena tidak terdapat banyak masalah dalam penagihan piutang usaha. Dilihat dari

sudut lain, suatu rasio lancar yang tinggi menunjukkan praktek-praktek

manajemen yang kurang baik. Hal itu menunjukkan adanya saldo kas yang

menganggur, tingkat persediaan yang berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan

yang ada, serta kebijakan kredit yang keliru yang mengakibatkan piutang usaha

menjadi berlebihan.

Profitabilitas

Menurut Ilham (2010), dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas

menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin

tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Terdapat tiga tolak ukur sebuah profitabilitas yang biasanya

sering digunakan yaitu, Margin laba atas penjualan (Profit Margin On Sales),

Pengemablian atas total aktiva (Return On Asset/ROA), dan Pengembalian atas

ekuitas saham biasa (Return On Equity/ROE). Akan tetapi dalam penelitian ini

peneliti menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai tolak ukur atau

pengukurannya.

Saham Publik

Perusahaan yang porsi sahamnya banyak dimiliki publik menunjukkan

tingginya nilai perusahaan dimata publik dalam memaksimalkan kekayaan

pemegang saham dan dianggap mampu beroperasi terus menerus (going concern).

(Priguno, 2013). Saham publik menunjukkan tingkat kepemilikan perusahaan oleh

masyarakat publik. Pengertian publik disini adalah pihak inividu yang berada

Page 7: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

diluar lingkar manajemen dan tidak memilki hubungan istimewa dengannya.

Jumlah kepemilikan saham diduga mempengaruhi kelengkapan pengungkapan

dalam laporan keuangan dan tahunan yang ditinjau dari aspek bahwa besarnya

kepemilikan saham oleh publik dan atau asing dibandingkan dengan kepemilikan

oleh pihak tertentu yang merupakan pihak insider (Sampurno, 2015).

Umur Perusahaan

Menurut Santioso dan Yenny (2012) umur perusahaan menunjukkan

seberapa lama perusahaan mampu bertahan. Perusahaan yang berumur lebih tua

memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan

keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih

mengetahui kebutuhan pemakai akan informasi tentang perusahaan.

Umur Perusahaan dihitung sejak perusahaan tersebut berdiri berdasarkan

akta pendirian. Semakin lama umur perusahaan maka kemungkinan memberikan

informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru berdiri.

Informasi yang banyak tersebut akan bermanfaat bagi investor dalam mengurangi

tingkat ketidakpastian perusahaan, sehingga investor dapat menggunakan

informasi tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi

(Sampurno, 2015).

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Irawan (2006), Net profit margin (NPM) salah satu funsi laba

bersih adalah untuk meramalkan pengahasilan jangka panjang, mengevaluasi rasio

investasi. Informasi ini dianggap penting untuk diungkapkan kepada public

sebagai dasar untuk meramalkan kinerja masa yang akan datang, menarik

investor, serta untuk mengukur harga saham dipasar modal. Harga saham tersebut

adalah informasi yang penting, yang dibutuhkan oleh investor sebagai dasar

penilaian atas perusahaan. Dimana perusahaan yang ingin mensejahterakan

investor cenderung akan mengungkapkan informasi net profit margin ecara luas

dan lengkap dalam laporan keuangan. Menurut Riyanto (2013:336), Net Profit

Margin adalah suatu rasio yang mengukur keuntungan netto per rupiah penjualan.

Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba

atas penjualan, rasio ini menggambarkan penghasilan bersih perusahaan

berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio ini dapat dilakukan dengan cara

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.

Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah penulis uraikan, dapat ditarik

dugaan sementara dari penelitian ini, yaitu :

H1 : Leverage Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan.

H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

H3 : Profitabilitas Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Pengungkapan laporan

Keuangan.

H4 : Saham Publik Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan.

Page 8: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

H5 : Umur Perusahaan Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan.

H6 : Net Profit Margin Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan.

H7 : Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net

Profit Margin Berpengaruh Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif dapat diolah atau

dianalisis menggunakan menggunakan tekhnik perhitungan matematika. Hal ini

juga seperti yang dikatakan oleh Sugiono (2008), yang mengatakan bahwa data

kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat

diklasifikasikan, konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat

sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistika.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder. Data sekunder

adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan keuangan

publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori dan

lain sebagainya (Sujarweni, 2015). Dalam penelitian data sekunder merupakan

data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs

www.idx.co.id . data yang diperlukan merupakan data yang diperoleh pihak

perusahaan data sudah diterbitkan dalam bentuk laporan tahunan dan laporan

keuangan atau dengan kata lain data tersebut tidak secara langsung diambil di

perusahaan tetapi diambil dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Seperti yang sudah dijlaskan bahwa variabel dependen penelitian ini

adalah Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Variabel ini

mengukur seberapa banyak item laporan keuangan yang material

diungkapkan oleh Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan

Kimia yang terdaftar di BEI. Variabel ini diukur melalui index of

disclosure methodology, yaitu dengan rumus :

n

Index Disclosure = x 100%

k

Dimana :

Page 9: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

n = merupakan jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

k = merupakan jumlah item yang seharusnya diungkapkan perusahaan

berdasarkan peraturan

Tingkat kelengkapan pengungkapan akan dinyatakan dalam bentuk indeks

kelengkapan pengungkapan. Indeks kelengkapan pengungkapan ini

menggambarkan suatu item-item belum diungkapkan yang seharusnya

diungkapkan dalam laporan keuangan sebuah perusahaan berdasarkan ketentuan

yang berlaku. Hal ini terdapat dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam

No. KEP-347/BL/2012 pada tanggal 25 Juni 2012 yang berisi tentang penyajian

dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. Berdasarkan

peraturan Bapepam maka item-item yang harus diungkapkan adalah sebanyak 72

item.

Variabel Independen (X)

1) Leverage, dengan menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) yang akan

menggambarkan mengenai struktur modal yang dimiliki Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia dan dinyatakan dengan

rumus :

Total Hutang

LEV =

Total Aktiva

(Pradifta, 2014)

2) Likuiditas berhubungan dengan posisi keuangan jangka pendek

perusahaan,, yang diukur dengan menggunakan current ratio yang

dinyatakan dengan rumus :

Aktiva Lancar

LIKUID =

Hutang Lancar

(Brigham dan Houston, 2001:80 dalam Sefani 2011)

3) Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efisiensi aktivitas perusahaan

dan kemmpuan perusahaan memperoleh keuntungan, yang diukur

menggunakan Return on Asset (ROA) yang dinyatakan dengan rumus:

Earning After Tax

PROF =

Total Assets

(Sampurno, 2015)

4) Saham publik menunjukkan tingkat kepemilikan perusahaan oleh

masyarakat publik, yang diukur menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 10: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Jumlah Saham Publik

SP =

Saham saham beredar

(Tristanti, 2012)

5) Umur perusahaan dihitung berdasarkan sejak perusahaan itu berdiri

berdasarkan akta pendirian, yang diukur menggunakan rumus sebagai

berikut :

UMPER = Tahun First Issue – Tahun Berdiri

(Sampurno, 2015)

6) Net Profit Margin digunakan untuk mengukur seberapa besar ukuran

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang

dihasilkan dari penjualannya. Net Profit Margin dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak

NPM =

Penjualan

(Hanafi, Mahmud dan Abdul Halim, 2007:83 dalam Sofiana 2010)

Gambaran Umum Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2013-2016. Total dari penelitian ini adalah 66 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdsarkan dengan

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Penggunaan teknik ini bertujuan

untuk mendapatkan sampel yang representativ dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

2) Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara

berturut-turut sejak tahun 2013-2016 pada situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3) Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dalam

mata uang rupiah pada tahun 2013-2016.

4) Perusahaan manufaktur yang memiliki laba secara terus menerus selama

tahun 2013-2016.

Page 11: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Proses Pemilihan Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

66

2. Perusahaan manufaktur yang

mempublikasikan laporan keuangan

secara berturut-turut sejak tahun 2013-

2016 pada situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI).

(19)

3. Perusahaan manufaktur yang

mempublikasikan laporan keuangan dalam

mata uang rupiah pada tahun 2013-2016.

(13)

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki

laba secara terus menerus selama tahun

2013-2016.

(18)

Jumlah Sampel Terpilih 16

Menurut kriteria tersebut jumlah perusahaan sampel yang digunakan Data

Hasil Analisis Data

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, dan minimum. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari

data yang digunakan didalam penelitian ini. Hasil Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LEV 64 .07146 .83746 .3743027 .21254062 LIKUID 64 1.00084 13.87127 3.3761989 3.12176617 PROF 64 .00601 .18838 .0728172 .05359175 SP 64 .03790 .53635 .3029213 .15667455 UMPER 64 21 63 37.38 8.943 NPM 64 .00668 .27025 .0862586 .07926846 KPLK 64 .48611 .73611 .5792098 .06693721

Valid N (listwise) 64

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Dari tabel diatas menunjukkah bahwa :

1. Leverage (X1) terdapat nilai minimum adalah 0.07146 pada perusahaan

SMBR tahun 2014, nilai maximum adalah 0.83746 pada perusahaan

INAI tahun 2015, nilai mean adalah 0.3743027 dan std. deviation

0.21254062. Hal tersebut menunjukkan bahwa leverage rata-rata

perusahaan sampel adalah sebesar 0.37% dengan tingkat variabilitas

sebesar 0.21%.

2. Likuiditas (X2) terdapat nilai minimum adalah 1.00084 pada perusahaan

BUDI tahun 2015, nilai maximum adalah 13.87127 pada perusahaan INCI

tahun 2013, nilai mean adalah 3.3761989 dan std. deviation 3.12176617.

Total Sampel Perusahaan Manufaktur pada periode 2013-2016

berjumlah 16 perusahaan x 4 tahun = 64 observasi

Page 12: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Hal tersebut menunjukkan bahwa likuiditas rata-rata perusahaan sampel

adalah sebesar 3.37% dengan tingkat variabilitas sebesar 2.12%.

3. Profitabilitas (X3) terdapat nilai minimum adalah 0.00601 pada

perusahaan APLI tahun 2015, nilai maximum adalah 0.18838 pada

perusahaan INTP tahun 2013, nilai mean adalah 0.0728172 dan std.

deviation 0.05359175. Hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas

rata-rata perusahaan sampel adalah sebesar 0.07% dengan tingkat

variabilitas sebesar 0.05%.

4. Saham Publik (X4) terdapat nilai minimum adalah 0.03790 pada

perusahaan TOTO tahun 2013 dan 2014, nilai maximum adalah 0.53635

pada perusahaan INCI tahun 2014, nilai mean adalah 0.3029213 dan std.

Deviation 0.15667455. Hal tersebut menunjukkan bahwa saham publik

rata-rata perusahaan sampel adalah sebesar 0.30% dengan tingkat

variabilitas sebesar 0.15%.

5. Umur Perusahaan (X5) terdapat nilai minimum adalah 21 pada perusahaan

APLI tahun 2013, nilai maximum adalah 63 pada perusahaan SMGR

tahun 2016, nilai mean adalah 37.38 dan std. deviation 8.943. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan rata-rata perusahaan sampel

adalah sebesar 37.38% dengan tingkat variabilitas sebesar 8.94%.

6. Net Profit Margin (X6) terdapat nilai minimum adalah 0.00668 pada

perusahaan APLI tahun 2013, nilai maximum adalah 0.27025 pada

perusahaan SMBR tahun 2014, nilai mean adalah 0.0862586 dan std.

deviation 0.07926846. Hal tersebut menunjukkan bahwa net profit margin

rata-rata perusahaan sampel adalah sebesar 0.27% dengan tingkat

variabilitas sebesar 0.08%

7. Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Y) terdapat nilai

minimum adalah 0.48611 pada perusahaan AMFG tahun 2013 dan 2014,

nilai maximum adalah 0.73611 pada perusahaan INTP tahun 2014, nilai

mean adalah 0.5792098 dan std. deviation 0.06693721. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan rata-

rata perusahaan sampel adalah sebesar 0.57% dengan tingkat variabilitas

sebesar 0.06%.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, multikoleniaritas,

heterokedesitas dan autokorelasi.

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013), Uji normalitas adalah untuk menguji apakah

dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal.

Page 13: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Hasil Uji Normalitas dengan One Sampel K-S Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 64

Normal Parametersa,b

Mean .0000000 Std. Deviation .03809121

Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .080 Negative -.064

Kolmogorov-Smirnov Z .644 Asymp. Sig. (2-tailed) .801

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan

menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa jumlah

Kolmogrov-Smirnov Z 0.644 dan jumlah signifikan 0.801 karena p-value = 0.801

˃ 0.05, maka diketahui Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi secara

normal.

Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013), Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan meguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Berdasarkan gambar diatas Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji

Page 14: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

heterokeastisitas juga dapat menggunakan uji Spearman’s rho, jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heterokedasitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Spearman’s rho Correlations

Unstandardized Residual

Spearman's rho

LEV

Correlation Coefficient -.019

Sig. (2-tailed) .882

N 64

LIKUID

Correlation Coefficient .053

Sig. (2-tailed) .676

N 64

PROF

Correlation Coefficient -.015

Sig. (2-tailed) .908

N 64

SP

Correlation Coefficient -.032

Sig. (2-tailed) .804

N 64

UMPER

Correlation Coefficient .014

Sig. (2-tailed) .914

N 64

NPM

Correlation Coefficient -.013

Sig. (2-tailed) .918

N 64

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1.000

Sig. (2-tailed) .

N 64

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk

Leverage (X1) 0.882 ˃ 0.05, Likuiditas (X2) 0.676 ˃ 0.05, Profitabilitas (X3)

0.908 ˃ 0.05, Saham Publik (X4) 0.804 ˃ 0.05, Umur Perusahaan (X5) 0.914 ˃

0.05 dan Net Profit Margin (X6) 0.918 ˃ 0.05. Dapat disimpulkan bahwa pada uji

ini menunjukkan tidak adanya heterokedasitas.

Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), uji multikolonieritas adalah bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen

yang nilai kolerasi antar sesame variabel independen sama dengan nol.

Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable

independen manakah yang dijelaskan oleh variable independen lainnya. Dalam

pengertian sederhana setiap variable independen menjadi variable dependen

(terikat) dan diregres terhaap variable independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

Page 15: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai

VIF ≥ 10.

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) LEV .341 2.936

LIKUID .430 2.324

PROF .314 3.185

SP .849 1.178

UMPER .731 1.367

NPM .291 3.438

a. Dependent Variable: KPLK

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan tabel diatas, keseluruhan variabel untuk nilai VIF dan

Tolerance untuk variabel Leverage (X1) memiliki nilai tolerance 0.341 > 0.10,

dengan VIF 2.936 < 10, Likuiditas (X2) memiliki nilai tolerance 0.430 > 0.10,

dengan VIF 2.324 < 10, variabel Profitabilitas (X3) memiliki nilai tolerance 0.314

> 0.10, dengan VIF 3.185 < 10, variabel Saham Publik (X4) memiliki nilai

tolerance 0.849 > 0.10, dengan VIF 1.178 < 10, variable Umur Perusahaan (X5)

memiliki nilai tolerance 0.731 > 0.10, dengan VIF 1.367 < 10, variabel Net Profit

Margin (X6) memiliki nilai tolerance 0.291 > 0.10, dengan VIF 3.438 < 10.

Uji Autokorelasi

Menurut Sunyoto (2011), Salah satu ukuran dalam menentukan ada

tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

2. Tidak terjadi autokorelasi jila nilai DW diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW

≤ +2

3. Terjai autokorelasi negatif jika nilai DW iatas +2 DW atau DW > +2

Hasil Uji Durbin Watson Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .822a .676 .642 .04004586 1.327

a. Predictors: (Constant), NPM, SP, UMPER, LIKUID, LEV, PROF b. Dependent Variable: KPLK

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai DW adalah sebesar

1.327 yang berarti bahwa -2 ˂ 1.327 ˂ 2 Hal ini berarti bahwa tidak terjadi

autokorelasi dalam model yang digunakan, sehingga model regresi layak

digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak dapat menolak Ho yang

menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif.

Uji Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel

dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel Leverage (X1),

Page 16: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Likuiditas (X2), Profitabilitas (X3), Saham Publik (X4), Umur Perusahaan (X5)

dan Net Profit Margin (X6) terhadap variabel terikat Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y) dimana dari sampel yang diperoleh, digunakan analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .524 .031 16.655 .000

LEV .052 .041 .166 1.282 .205

LIKUID -.015 .002 -.703 -6.116 .000

PROF .068 .168 .055 .407 .685

SP .220 .035 .516 6.306 .000

UMPER -.001 .001 -.140 -1.583 .119

NPM .625 .118 .741 5.300 .000

a. Dependent Variable: KPLK

Sumber : Hasil Olah data SPSS 21, 2018

Dari table diatas apat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

ID = 0.524 + 0.052 LEV - 0.015 LIKUID + 0.068 PROF + 0.220 SP - 0.001

UMPER + 0.625 NPM + ε

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) Nilai konstansta (a) bernilai positif yaitu 0.524, ini berarti jika semua variabel

Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net

Profit Margin memiliki angka (0), maka nilai variabel Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y) adalah sebesar 0.524.

b. Koefisien b1 untuk variabel Leverage Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.052, nilai b1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Leverage dengan

variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan yang artinya jika

variabel independen Leverage meningkat sebesar satu satuan dan variabel

lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.052.

c. Koefisien b2 untuk variabel Likuiditas Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar -0.015, nilai b2 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Likuiditas

dengan variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan yang artinya

jika variabel independen Leverage meningkat sebesar satu satuan dan variabel

lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y) akan mengalami penurunan sebesar -0.015.

d. Koefisien b3 untuk variabel Profitabilitas Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar 0.068, nilai b3 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Profitabilitas

dengan variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan yang artinya

jika variabel independen Leverage meningkat sebesar satu satuan dan variabel

Page 17: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.068.

e. Koefisien b4 untuk variabel Saham Publik Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 0.220, nilai b4 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Saham Publik

dengan variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan yang artinya

jika variabel independen Leverage meningkat sebesar satu satuan dan variabel

lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.220.

f. Koefisien b5 untuk variabel Umur Perusahaan Besarnya nilai koefisien regresi (b5) sebesar -0.001, nilai b5 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Umur

Perusahaan dengan variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

yang artinya jika variabel independen Leverage meningkat sebesar satu

satuan dan variabel lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y) akan mengalami penurunan sebesar -

0.001.

g. Koefisien b6 untuk variabel Net Profit Margin Besarnya nilai koefisien regresi (b6) sebesar 0.625, nilai b6 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Net Profit

Margin dengan variabel Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

yang artinya jika variabel independen Leverage meningkat sebesar satu

satuan dan variabel lainnya konstan, maka variabel dependen Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar

0.625.

Pengujian Hipotesis

Uji Secara Simultan (F)

Tabel 4.8

Hasil Uji Secara Simultan (F) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .191 6 .032 19.837 .000b

Residual .091 57 .002

Total .282 63 a. Dependent Variable: KPLK b. Predictors: (Constant), NPM, SP, UMPER, LIKUID, LEV, PROF

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 19.837

dengan tingkat signifikansi 0.000b nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai

F tabel. Nilai F tabel pada tingkat kesalahan α=5% dengan derajat kebebasan (df)

= (n-k) ; (k-1). Jumlah observasi (n) sebanyak 64, dan jumlah variabel penelitian

(k) berjumlah (7). Jadi df = (64-7) ; (7-1), sehingga F tabel pada tingkat

kepercayaan 95% (α=5%) adalah 2.26. jadi F hitung ˃ F tabel (19.837 ˃ 2.26) dan

tingkat signifikansi sebesar 0.000b maka keputusan H7 diterima Leverage,

Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net Profit Margin

secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri

dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Page 18: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Uji Secara Partial (T)

Hasil Uji Secara Partial (T) Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .524 .031 16.655 .000

LEV .052 .041 .166 1.282 .205

LIKUID -.015 .002 -.703 -6.116 .000

PROF .068 .168 .055 .407 .685

SP .220 .035 .516 6.306 .000

UMPER -.001 .001 -.140 -1.583 .119

NPM .625 .118 .741 5.300 .000

a. Dependent Variable: KPLK

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Dengan nilai n=36, α=5% : 2 =2.5%, α=2 (uji dua sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 64-6-1=57. Hasil untuk nilai t-tabel dengan pengujian

dua sisi yaitu 2.0025. Dengan ini dapat diambil kesimpulan dari analisis tabel

diatas Sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analasis pada table diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 1.282 ˂ 2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.205 ˃

0.05). Maka H1 ditolak dan Ho diterima, yang berarti variabel Leverage

(X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y).

2. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar -6.116 ˂ -2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.000 ˂

0.05). Maka H2 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Likuiditas

(X2) secara parsial berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan (Y).

3. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 0.407 ˂ 2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.685 ˃

0.05). Maka H3 ditolak dan Ho diterima, yang berarti variabel Profitabilitas

(X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y).

4. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 6.306 ˃ 2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.000 ˂

0.05). Maka H4 diterima dan Ho ditolak, yang berarti Saham Publik (X4)

secara parsial berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan (Y).

5. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar -1.583 ˃ -2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.119 ˃

0.05). Maka H5 ditolak dan Ho diterima, yang berarti variabel Umur

Perusahaan (X5) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y).

6. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-

hitung sebesar 5.300 ˃ 2.0025 dan nilai signifikansi (p-value = 0.000 ˂

Page 19: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

0.05). Maka H6 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Net Profit

Margin (X6) secara parsial berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan (Y).

Uji Koefisien Determinasi

Menurut Priyatno (2012), koefisien determinasi adalah digunakan untuk

mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .822a .676 .642 .04004586 1.327

a. Predictors: (Constant), NPM, SP, UMPER, LIKUID, LEV, PROF b. Dependent Variable: KPLK

Sumber : Hasil Olah Data SPSS 21, 2018

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai

Adjusted R² (R Square) adalah 0.642. Jadi sumbangan pengaruh dari variabel

independen (Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan

dan Net Profit Margin) terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yaitu 64.2% sedangkan sisanya 35,8%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Pembahasan

1. Pengaruh Leverage Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh

terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Hal ini

mengindikasikan perusahaan yang memiliki hutang yang besar akan

melaporkan laporan keuangan dengan porsi yang lebih banyak untuk

memberi laporan yang lengkap kepada pengambil keputusan dan pera

pemegang saham. Hasil penelitian ini dipertegas dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Irawan (2006), Sofiana (2010), Daniel

(2013), Tristanty (2012) dan Sampurno (2014) menunjukkan bahwa

leverage tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Pradifta (2014) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Likuiditas berpengaruh

terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Hal ini

mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang semakin rendah maka semakin tinggi kelengkapan pengungkapan laporan

Page 20: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Ketika likuiditas dipandang

sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai likuiditas rendah

perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya

kinerja dibanding perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi.

Hasil penelitian ini dipertegas dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Daniel (2013) dan Pradifta (2014) menunjukkan bahwa

likuiditas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Irawan (2006), Sofiana (2010), Sefani (2011), Tristanty (2012), Sampurno

(2014) dan Hernaningtyas (2015) menunjukkan bahwa likuiditas tidak

berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa Perusahaan dengan tingkat profitabilitas

yang tinggi berarti memiliki kinerja perusahaan yang sudah baik.

Perusahaan dengan kinerja yang sudah baik lebih memilih untuk tidak

mengungkap informasi secara lengkap karena beranggapan tidak perlu

mengungkap informasi yang dianggap buruk disaat posisi perusahaan

sedang baik. Perusahaan khawatir akan menurunkan nilai perusahaan

dimata investor. Hasil penelitian ini dipertegas dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Irawan (2006), Sefani (2011) dan

Sampurno (2014) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Tetapi berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tristanty (2012) dan Pradifta

(2014) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

4. Pengaruh Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Saham Publik berpengaruh

terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Hal ini

mengindikasikan bahwa dengan saham yang di miliki masyarakat banyak

maka informasi dalam laporan keuangan perusahaan akan terperinci dan

lebih luas untuk memeberikan informasi kepada masyarakat dengan

keadaan perusahaan, dalam peneltitan ini variabel saham publik

berpengaruh signifikan berarti saham publik berpengaruh tarhadap

kelengkapan laporan keuangan perusahaan untuk memberikan informasi

kepada investor agar mengetahui kondisi perusahaan. Hasil penelitian ini

dipertegas dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tristanty

(2012) dan Sampurno (2015) menunjukkan bahwa porsi saham publik

berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2006),

Sefani (2011) dan Hernaningtyas (2015) menunjukkan bahwa porsi saham

publik tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

Page 21: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

5. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Umur Perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang mempunyai umur lebih

tua tidak akan mengungkapkan laporan keuangan secara lengkap dan

perusahaan yang mempunyai umur lebih tua cenderung melaporkan

laporan yang di butuhkan oleh pihak yang membutuhkan jadi perusahaan

akan melaporkan laporan yang di butuhkan saja. Hasil penelitian ini

dipertegas dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tristanty

(2012), Sampurno (2014) dan Hernaningtyas (2015) menunjukkan bahwa

umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Irawan (2006) menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

6. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin

berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki net profit

margin yang tinggi akan mendorong perusahaan untuk memberikan

informasi tentang laporan keuangan secara lebih lengkap, dimana hal ini

dibutuhkan oleh pihak–pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan

tersebut. Hal tersebut dikarenakan investor beranggapan bahwa

perusahaan dengan laba yang tinggi mampu memberikan pengembalian

investasi yang tinggi pula. Hasil penelitian ini dipertegas dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Sofiana (2010) menunjukkan bahwa net

profit margin berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Irawan (2006) menunjukkan bahwa net profit margin tidak berpengaruh

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

7. Pengaruh Leverage, Leverage, Profitabilitas, Saham Publik, Umur

Perusahaan dan Net Profit Margin Terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Leverage, Likuiditas,

Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan Net Profit Margin

berpengaruh signifikan terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan .

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang diambil

adalah sebagai berikut :

1. Leverage (X1) tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Page 22: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

2. Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

3. Profitabilitas (X3) tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2016.

4. Saham Publik (X4) berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

5. Umur Perusahaan (X5) tidak berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2016.

6. Net Profit Margin (X6) berpengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan

kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

7. Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, Saham Publik, Umur Perusahaan dan

Net Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor

industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2016.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang

akan datang agar dapat :

1. Menambahkan variabel independen lainnya, yang diduga memiliki

pengaruh terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.

2. Memperluas populasi penelitian.

3. Menggunakan periode yang berbeda atau periode terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Priguno (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Pengungkapan Sukarela Pada Laporan Tahunan. (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Tedaftar di Bursa Efek Indonesia)

Agus Sumarnadi Nugroho, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 1 No. 12 (2012).

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Keluasan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Sektor Industri Makanan dan

Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ahmed Riahi-belkaoui. Accounting Theory (Teori Akuntansi). Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Andi Kartika dan Hersugondo, Eksplanasi Volume 4 Nomor 7 Edisi Mei 2009.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

Page 23: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Anggraeni, Ardiana Renukti. 2008. Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal,

profitabilitas, Rasio Saham Publik dan Tipe Kepemilikan Perusahaan

Terhadap Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan. Fakultas

Ekonomi. Universitas Surakarta.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control

System. Salemba Empat: Jakarta

Bapepam, Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal tentang

Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. 2000.

Chariri, Anis dan Ghozali, Imam. 2008. Teori Akuntansi. Edisi Revisi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Cristine Sutanto, 2012. Pengaruh Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Tahunan Terhadap Biaya Atas Pinjaman Dengan Ukuran Perusahaan,

Reputasi Auditor dan Times Interest Earned Ratio sebagai Variabel

Pemoderasi. (Penelitian pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI). Universitas Indonesia Depok.

Drs. Hadri Mulya, M.Si. 2013. Memahami Akuntansi Dasar : Pendekatan

Teknis Siklus Akuntansi Edisi 3.

Fitriany, Signifikasi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan

Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di

BEJ, Simposium Nasional Akuntansi IV, 2001

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Hendriksen, D, Eldon and Micahel F. Van Bred, Teori Akuntasi, Edisi V, Buku

2, Interaksara, Batam, 2002.

Jensen. M.C. and Meckling (1976). Theory of the firm : Managerial Behaviour,

Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economicks

Marwata, Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan

Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahan Publik di Indonesia,

Simposium Nasional Akuntansi IV, 2001.

Moh. Halim dan Vicky Sampurno, Jurnal Manajemen dan Bisnis Indnesia

Vol.1.No.2 Desember 2015

Mulyadi, Agus. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Pertambangan Yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia. Universitas

Pembangunan “Veteran” Jakarta.

Na’im, Ainun dan Rakhman, Analisis Hubungan antara Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe

Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.15,

No.1, 2000.

Nugraheni, dkk. 2012. Analisis FaktorFaktor Fundamental Perusahaan

Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Vol. VIII. No. 1. pp. 75

Pradifta, 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan

Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2012.

[Robert T. Kleiman] Apr 6, 2010 Encyclopedia of Business. Agency Theory

Page 24: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan ...repository.umrah.ac.id/1808/2/Rusika Marta Dewi...Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan

Vicky Sampurno, 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan. (Studi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI).

Wiwit Wahyuningsih, Rina Arifati, SE, M.Si, Akt, Kharis Raharjo, SE, MSi.Ak,

CA. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016. Pengaruh

likuiditas, leverage, profitabilitas dan porsi saham publik, ukuran

perusahaan dan umu perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan

laporan keungan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

Indonesia dengan periode penelitian tahun 2009-2014.

Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi; Cet, 1- Alat

Statistik dan Analisis Output Komputer. Yogyakarta : CAPS, ( 2011; 134-

135)