BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sosopan yang beralamat di
Kecamatan Sosopan Kabupaten Padanglawas.
Adapun alasan penulis menjadikan SMP Negeri 1 Sosopan sebagai lokasi
penelitian karena di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang
perbandingan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan
menggunakan metode problem solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII
SMP Negeri 1 Sosopan. Di samping tempat tinggal penulis tidak terlalu jauh dari
lokasi penelitian sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam
melakukan pengumpulan data. Sedangkan lama penelitian diperkirakan dapat
selesai kurang lebih selama 3 bulan, yakni dari Bulan Januari sampai dengan
Maret pada tahun pelajaran 2012/2013.
B. Metode Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
diharapkan, jadi metode penelitian adalah cara yang diperlukan penulis untuk
mengumpulkan data-data atau fakta-fakta demi keakuratan suatu objek penelitian.
Sebagaimana Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa, “Metode merupakan cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”1 Metode
penelitian adalah suatu cara yang dipakai atau ditempuh pada saat pelaksanaan 1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hal 100
1
penelitian. Ada beberapa jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian,
yaitu :
1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan dan mencari gambaran tentang kedua variabel serta
melihat hubungan kedua variabel tersebut.
2. Penelitian survei yaitu penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan
pendapat atau informasi mengenai status gejala pada waktu penelitian
dilangsungkan.
3. Penelitian historis adalah kegiatan penelitian yang dilakukan secara
sistematis untuk menginterprestasikan masa lampau.
4. Penelitian evaluasi adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dalam
rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan
nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program.
5. Penelitian tindakan yaitu penelitian yang diarahkan pada pemecahan
masalah atau perbaikan.
6. Penelitian eksperimental sebagaimana Suharsimi Arikunto mengatakan
bahwa, “Penelitian eksperimen meurpakan penelitian yang dimaksud
untuk mengetahui ada tidaknya akibat drai suatu yang dikenakan pada
subjek selidik, dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti
ada tidaknya hubungan sebab akibat.”2
Untuk membahas permasalahan yang dihadapi serta menguji kebenaran
hipotesis yang diajukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
2 Ibid, hal. 207
2
eksperimen. Metode eksperimen adalah cara untuk memperoleh data dari seluruh
sampel. Sebagaimana Suaharsimi Arikunto mengatakan bahwa,
“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksud mengetahui
ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenalkan pada subjek selidik,
dengan kata lain dari suatu yang dikenalkan pada subjek selidik, dengan
kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan
sebab akibat.”3
Nana Syaodih Sukmadinata menambahkan bahwa, “Metode eksperimen
ini bersifat validation atau menguji yaitu menguji pangaruh satu atau lebih
variabel terhadap variabel lainnya.”4 Adapun alasan penulis memilih metode ini
adalah karena pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan
menggunakan metode problem solving dan tanya jawab di Kelas VIII SMP
Negeri 1 Sosopan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain pre-test
post-test control group design dengan dua macam perlakuan. Maka dalam
pelaksanaannya di sini, dipakai dengan melibatkan dua kelompok eksperimen
yaitu Kelas VIII-7 yang diajar dengan menggunakan metde problem solving dan
Kelas VIII-8 yang diajar dengan menggunakan metode tanya jawab. Adapun
skema dari desain penelitian ini adalah
E : O1 x O2
K : O3 x O4
3 Suharsimi Arikunto, op.cit. hal. 2074 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2010), hal. 57
3
Keterangan :
E : Simbol untuk kelompok eskperimen
K : Simbol untuk kelompok control
O1 : Pre test kelompok eksperimen
O2 : Post test kelompok eksperimen
O3 : Pre test kelompok control
O4 : Post test kelompok control
Dari skema sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa dalam metode ini
sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kontrol diberi tes awal atau pre test untuk mengukur kondisi awal (O1 dan O3).
Selanjutnya kedua kelompok diberi perlakuan (X) yang berbeda yaitu kelompok
eksperimen dengan menggunakan metode problem solving dan kelompok kontrol
dengan menggunakan metode tanya jawab. Sesudah selesai perlakuan kedua
kelompok diberi tes lagi sebagai post test (O2 dan O4).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
4
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Menurut pendapat
Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”5
Sedangkan Sugiyono menjelaskan bahwa, “Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.6
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.
Berdasarkan pendapat di atas maka populasi penelitian ini adalah seluruh
Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas
paralel dengan jumlah siswa 70 orang. Adapun keadaan populasi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel beirkut:
Tabel 1Keadaan Populasi Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa1 VIII – 1 15 20 35 orang2 VIII – 2 17 18 35 orang
Jumlah 70 orang
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk sumber data.
Menurut Abdul Chaer, “Sampel adalah bagian atau sebagian dari keseluruhan
populasi.”7 Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa, “Sampel adalah sebagian
5 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 1456 Sugiyono , Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : Alfabeta. 2008), hal. 57 7 Abdul Chaer, op.cit, hal. 28
5
atau wakil populasi yang diteliti.”8 Adapun jenis-jenis teknik pengambilan
sampel antara lain:
a. “Sampel total yaitu mengambil sampel dari keseluruhan populasi.
b. Sampel acak atau random yaitu teknik pengambilan sampel yang
dilakukan dengan mengambil sebagian dari jumlah populasi secara
acak.
c. Sampel kelompok/cluster yaitu teknik yang dilakukan dengan cara
mengambil salah stau kelompok atau kelas dari beberapa kelompok
dalam populasi.
d. Sampel berstrata yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan mengambil responden berdasarkan tingkatan-tingkatan.
e. Sampel kuota yaitu teknik yang dilakukan berdasarkan jumlah yang
sudah ditentukan.
f. Sampel wilayah yaitu teknik yang dilakukan dengan mengambil wakil
dari setiap wilayah yang terdapat pada populasi”.9
Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik Sampel Total sebagai teknik pengambilan sampel.
Adakalanya sampel diambil dari rumpun yang telah ditentukan atau telah
tersedia.”10 Adapun kelas yang akan dijadikan sebagai sampel adalah Kelas VIII-
1 sebanyak 35 orang (selanjutnya disebut kelas eksperimen) yang dilakukan
8 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 1319 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal. 131 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 41
6
dengan pembelajaran menggunakan metode problem solving dan Kelas VIII-2
sebanyak 35 orang (selanjutnya disebut kelas kontrol) yang dilakukan dengan
pembelajaran menggunakan metode tanya jawab. Dengan demikian jumlah
sampel sebanyak 70 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan sarana penelitian untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang baik dalam penelitian sangat penting, karena dapat menjamin
pengambilan data yang akurat. Suharsimi Arikunto mengatakan, “Instrumen
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.”11 Penyusunan instrumen didasarkan kepada kedua variabel penggunaan
metode problem solving dan metode tanya jawab adalah sebagai variabel bebas
(X) dan variabel hasil belajar matematika materi pokok lingkaran adalah sebagai
variabel terikat (Y).
Penggunaan metode problem solving dan tanya jawab pada penelitian ini
adalah prosedur pelaksanaan dalam menggunakan metode problem solving dan
tanya jawab yang meliputi: 1) langkah-langkah menggunakan metode problem
solving dan metode tanya jawab.
Sedangkan variabel hasil belajar matematika materi pokok lingkaran
adalah perolehan nilai yang dicapai siswa setelah mempelajari materi pokok
lingkaran di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan. Untuk mengukur hasil belajar
11 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 101
7
siswa pada materi pokok lingkaran ditetapkan indikator sebagai berikut: 1)
menentukan rumus keliling dan luas lingkaran, 2) menghitung keliling dan luas
lingkaran, 3) menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng. Adapun
kisi-kisi hasil belajar untuk pangkat dapat dilihat pada tabel beirkut ini:
Tabel 2Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar Matematika Materi
Pokok Lingkaran
No Indikator Unsur Kognitif Nomor Soal Banyak Soal
1 Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran
C1, C2, C3, C3, C3, C4, C4
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
7
2 Menentukan keliling dan luas lingkaran
C1, C2, C3, C3, C4, C4
8, 9, 10, 11, 12, 13
6
3 Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng
C1, C2, C3, C3, C4, C4, C4
14, 15, 16, 17, 18, 19,
20
7
Jumlah 20
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran melalui instrumen yang
dikembangkan oleh penulis. Adapun beberapa jenis-jenis teknik pengumpulan
data, yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan
maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna.
8
2. Wawancara yaitu pengumpulan daya berbentuk pengajuan pertanyaan secara
lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan
secara tuntas, dilengkapi dengan instrumen.
3. Tes adalah serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk
mengetahui sejauh mana siswa tersebut memiliki karakteristik yang sedang
diukur.
4. Pengamatan tertulis yaitu pengamatan terhadap objek yang akan dicatat
datanya, dengan persiapan yang matang dilengkapi instrumen tertentu.
5. Dokumentasi dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan
mempunyai relevansi tujuan penelitian.
6. Daftar cocok adalah angket yang pengisiannya tinggal memberikan tanda cek.
7. Skala merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang bentuknya seperti
daftar cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan suatu yang
berjenjang.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui tes.
Tes adalah serangkaian pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengatur
keterampilan pengetahuan. Seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto
bahwa: “Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan.”12
Adapun kelebihan menggunakan tes dalam pengumpulan data, yaitu: 1)
mengetahui diagnosa terhadap kesulitan belajar siswa, 2) mengetahui tingkat
12 Suharsimi Arikunto, Op.cit, hal. 52
9
pencapaian untuk setiap anak, 3) dapat merencanakan kegiatan proses belajar
mengajar siswa secara perseorangan, 4) membantu siswa mencapai tujuan
pendidikan dan jurusan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data hasil belajar matematika materi pokok lingkaran, dengan
bentuk pilihan ganda dengan lima option yaitu a, b, c, dan d dan jumlah soal yang
diberikan sebanyak 20 butir dengan memberikan skor pada setiap soal. Adapun
rencana kegiatan tertera pada tabel berikut:
Tabel 3Daftar Kegiatan Treatment
No Pertemuan MateriMetode pembelajaran
Problem Solving Kelas VIII-7
Tanya Jawab Kelas VIII-8
1 I Lingkaran 1. Siswa diberi pre-test2. Guru menjelaskan materi
pelajaran3.
1. Siswa diberi pre-test2. Guru menjelaskan
materi pelajaran
2 II Lingkaran Siswa diberi soal latihan berupa LKS
Siswa diberi soal latihan berupa LKS
3 III Lingkaran Siswa diberi post-test Siswa diberi post-test
F. Teknik Analisis Data
Untuk melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan maka
ada dua tahap yang dilakukan, yaitu:
1. Analisis data secara eksperimen guna memberikan perbandingan umum
tentang keadaan kedua variabel penelitian. Untuk mengetahui keadaan hasil
belajar siswa maka dikonsultasikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 4Klasifikasi Penilaian”13
NoSimbol-Simbol Nilai
PredikatAngka Huruf
13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 123
10
1 80 – 100 A Sangat Baik2 70 – 79 B Baik3 60 – 69 C Cukup4 50 – 59 D Kurang5 0 – 49 E Gagal
2. Analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji kebenaran
hipotesis yang ditegakkan dalam penelitian ini, apakah hipotesis ini diterima
atau ditolak pada taraf signifikan 5%. Adapun rumus yang digunakan untuk
menguji hipotesis yang dimaksud adalah teknik “t-tes” dengan rumus:
to=X−
1−X−
2
S√ 1n1
+ 1n2 ”14
Keterangan :
X−
1 : Skor rata-rata eksperimen A
X−
2 : Skor rata-rata eksperimen Bn1 : Jumlah sampel eksperimen An2 : Jumlah sampel eksperimen BS : Standar deviasi gabungan dari dua kelas sampel
14 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010), hal. 284
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Setelah data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan maka dapat
tersebut dianalisis untuk memberikan gambaran tentang perbandingan hasil
belajar siswa yang menggunakan metode problem solving dan metode tanya
jawab. Adapun rekapitulasi data yang dikumpulkan melalui tes hasil belajar
matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem
solving dan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
Tabel 5Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran dengan
Menggunakan Metode Problem Solving dan Metode Tanya Jawab
No Metode Problem Solving Metode Tanya Jawab1 75 652 60 703 65 854 70 655 70 706 85 707 65 758 80 809 80 5510 70 7011 65 9012 75 6513 80 8014 75 7515 60 6016 70 9017 75 7018 90 6519 85 8020 90 85
50
12
21 65 6022 80 7523 70 7524 85 6525 75 7026 75 6527 80 8028 80 7529 85 6030 80 7531 55 7032 75 6533 75 7534 80 8035 75 70
Jumlah 2620 2525Rata-rata 74,86 72,14
Simpangan Baku 9,20 9,26
1. Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran dengan Menggunakan Metode Problem Solving
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, maka dapat
diketahui secara umum hasil belajar matematika materi pokok lingkaran melalui
metode problem solving diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Dari
hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 74,86 sedangkan nilai median 74,83
dan modusnya 77,3. Sedangkan nilai terendah dan nilai maksimal yang mungkin
dicapai oleh masing-masing responden adalah 1 – 100 dimana nilai tengah
teoritisnya 50. Ukuran pemusatan data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6Ukuran Pemusatan Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran
dengan Menggunakan Metode Problem Solving
No Ukuran Pemusatan Data Nilai1 Mean 74,862 Median 74,833 Modus 77,3
13
Dengan membandingkan nilai tengah teoritis dengan nilai rata-rata dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata hasil perhitungan lebih besar daripada nilai tengah
teoritisnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
74,86
0 50 100
Gambar 1. Posisi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving
Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan
metode problem solving di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan diperoleh nilai
rata-rata 74,86. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada tes hasil
belajar matematika materi pokok lingkaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
rumus keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 82,45. Hal ini
dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 202 dari 245.
b. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 73,88. Hal ini dapat
ditunjukkan dari jawaban siswa benar 181 dan 245.
c. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
panjang busur, luas juring dan luas tembereng mencapai nilai rata-rata 65,71.
Hal ini dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 138 dari 210.
Selanjutnya, untuk mengetahui keberadaan data dapat dilihat pada tabel
berikut :
14
Tabel 7Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok
Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
No Interval Frekuensi Persentase (%)1 85 - 90 6 17,142 79 – 84 8 22,863 73 - 78 9 25,714 67 – 72 5 14,285 61 – 66 4 11,436 55 – 60 3 8,57
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang sering muncul
(modus) yaitu 77,3 berada pada interval 73 – 78 sebanyak 9 orang atau 25,71%.
Untuk melengkapi penjelasan tentang penyebaran data hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving di Kelas
VIII SMP Negeri 1 Sosopan, dapat dilihat pada histogram berikut ini :
F
10-
8-
6-
4-
2-
-54,5 59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 90,5 Nilai
Gambar 2. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Melalui Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
2. Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, maka dapat
diketahui secara umum hasil belajar matematika materi pokok lingkaran melalui
15
metode problem solving diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Dari
hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 72,14 sedangkan nilai median 67,63
dan modusnya 69,5. Sedangkan nilai terendah dan nilai maksimal yang mungkin
dicapai oleh masing-masing responden adalah 1 – 100 dimana nilai tengah
teoritisnya 50. Ukuran pemusatan data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8Ukuran Pemusatan Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran
dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab
No Ukuran Pemusatan Data Nilai1 Mean 72,142 Median 67,633 Modus 69,5
Dengan membandingkan nilai tengah teoritis dengan nilai rata-rata dapat
diketahui bahwa nilai rata-rata hasil perhitungan lebih besar daripada nilai tengah
teoritisnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
72,14
0 50 100
Gambar 3. Posisi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Menggunakan Metode Tanya Jawab
Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan
metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan diperoleh niali rata-rata
72,14. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada tes hasil belajar
matematika materi pokok lingkaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
rumus keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 78,77. Hal ini dapat
ditunjukkan dari jawaban siswa benar 193 dari 245.
16
b. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 66,53. Hal ini dapat
ditunjukkan dari jawaban siswa benar 163 dan 245.
c. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan
panjang busur, luas juring dan luas tembereng mencapai nilai rata-rata 70,95.
Hal ini dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 149 dari 210.
Selanjutnya, untuk mengetahui keberadaan data dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 9Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok
Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
No Interval Frekuensi Persentase (%)1 85 - 90 4 11,422 79 – 84 5 14,303 73 – 78 7 204 67 -72 8 22,865 61 – 66 7 206 55 – 60 4 11,42
Jumlah 35 100
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang sering muncul
(modus) yaitu 69,5 berada pada interval 67 – 72 sebanyak 8 orang atau 22,86%.
Untuk melengkapi penjelasan tentang penyebaran data hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanya jawab di Kelas VIII
SMP Negeri 1 Sosopan, dapat dilihat pada histogram berikut ini :
F
10-
8-
6-
17
4-
2-
-54,5 59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 90,5 Nilai
Gambar 4. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Melalui Metode Tanya Jawab Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
B. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini mempergunakan
analisis “t” test. Teknik ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan
antara hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan
metode problem solving dan tanya jawab. Adapun rumusan hipotesis dalam
penelitian ini adalah: “Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika materi
pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving dan tanya jawab
kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan”.
Hipotesis diatas adalah hipotesis alternatif atau hipotesis kerja. Untuk
memperoleh angka indeks “t” test dari kedua sampel penelitian, ada beberapa
tahap pelaksanaan perhitungan yang harus dilakukan yaitu :
1. Melakukan uji normalitas data, untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun uji normalitas
yang dilakukan adalah uji chi-kuadrat.
Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving diperoleh
nilai rata-rata 74,86 dan simpangan bakunya 9,20. Berikut adalah tabel
18
perhitungan untuk mengetahui distribusi data dari hasil matematika materi pokok
lingkaran di kelas eksperimen.
Tabel 10Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran
dengan Menggunakan Metode Problem Solving di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
Batas Nyata
Z skorBatas Luas
DaerahLuas
Daerahfo fh
( f 0− f h )2
f h
54,5 -2,21 0,01360,0339 3 1,19 2,75
59,5 -1,67 0,04750,1064 4 3,72 0,02
65,5 -1,02 0,15390,2018 5 7,06 0,60
71,5 -0,37 0,35570,2584 9 9,04 0,00
77,5 0,29 0,61410,2123 8 7,43 0,04
83,5 0,94 0,82640,129 6 4,52 0,48
90,5 1,70 0,9554
X2hitung=∑ (f o−f h)2
f h
3,89
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh x2
hitung = 3,89. Dari tabel harga
kritik diketahui bahwa dengan db = 6 – 1 = 5, nilai χhitung2
dalam interval
kepercayaan 95% adalah 11, maka x2 hitung lebih kecil dari x
2 tabel atau 3,89 <
11,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tentang hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran di kelas eksperimen berada dalam sebaran normal.
Sedangkan hasil belajar penelitian tentang hasil belajar matematika materi
pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanya jawab diperoleh nilai rata-
rata 72,14 dan simpangan bakunya 9,23. Berikut ini adalah tabel perhitungan
untuk mengetahui distribusi data dari hasil belajar bangun datar di kelas kontrol.
19
Tabel 11Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran
dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
Batas Nyata
Z skorBatas Luas
DaerahLuas
Daerahfo fh
( f 0− f h )2
f h
54,5 -1,91 0,02810,0572 4 2,00 2
59,5 -1,37 0,8530,1505 7 5,27 0,57
65,5 -0,72 0,23580,2244 8 7,85 0,00
71,5 -0,10 0,46020,2588 7 9,06 0,47
77,5 0,58 0,71900,1717 5 6,01 0,17
83,5 1,23 0,89070,0860 4 3,01 0,33
90,5 1,99 0,9767
X2hitung=∑ (f o−f h)2
f h
3,54
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh x2
hitung = 3,54. Dari tabel harga
kritik diketahui bahwa dengan db = 6 – 1 = 5, nilai χhitung2
dalam interval
kepercayaan 95% adalah 11, maka x2 hitung lebih kecil dari x
2 tabel atau 3,54 <
11,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tentang hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran di kelas kontrol berada dalam sebaran normal.
2. Melakukan uji homogenitas, yaitu untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil dari populasi mempunyai kondisi yang sama ketika perlakuan
(penerapan metode problem solving dan tanya jawab). Adapun uji homogenitas
yang digunakan adalah uji F.
Tabel 12Tabel Untuk Memperoleh Varians di Kelas Eskperimen
20
No Interval Frekuensi xi fi xi(xi−x
)
( xi−x ) 2 fi ( xi−x )2
1 55 – 60 3 57,5 175,5 -17,74 314,71 944,132 61 – 66 4 63,5 254 -11,74 137,83 551,323 67 – 72 5 69,5 347,5 -5,74 32,95 164,754 73 – 78 9 75,5 679,5 0,26 0,07 0,635 79 – 84 8 81,5 652 6,26 39,19 313,526 85 – 90 6 87,5 525 12,26 150,31 901,86
Jumlah 2633,5 2876,21
X =
∑ fi xi
n
X =
2633 ,535
= 75,24
S = √∑ fi (x i−x)2
n−1
= √2876 , 2134
= √84 , 59
= 9,20
Sedangkan harga varians di kelas kontrol dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 13Tabel Untuk Memperoleh Varians di Kelas kontrol
No Interval Frekuensi xi fi xi(xi−x
)
( xi−x ) 2 fi ( xi−x )2
1 55 – 60 4 57,5 230 -14,4 207,36 829,442 61 – 66 7 63,5 444,5 -8,4 70,56 493,923 67 – 72 8 69,5 556 -2,4 5,76 46,084 73 – 78 7 75,5 528,5 3,6 12,96 90,725 79 – 84 5 81,5 407,5 9,6 92,16 460,86 85 – 90 4 87,5 350 15,6 243,36 973,44
Jumlah 2516,5 2894,4
21
X =
∑ fi xi
n
X =
2516 , 535
= 71,90
S = √∑ fi (x i−x)2
n−1
= √2894 , 434
= √85 , 13
= 9,23
Berdasarkan kedua tabel diatas, maka dapat ditentukan nilai :
Fhitung=Varians terbesarVarians terkecil
=9 ,23
9 ,20
= 1,00
Harga Fhitung tersebut dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%
pada dk tersebut, diperoleh Fhitung sebesar 1,00 lebih kecil dari dari Ftabel 3,18. Hal
ini berarti bahwa sampai penelitian mempunyai varians yang homogen karena
varians homogen maka statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis
adalah:
t=x1−x2
S √ 1n1
+1n2
Dengan :
22
S2=(n1−1 ) S1
2+ (n2−1 ) S22
n1+n2−2
S2=34 (9 ,20 )+34 (9 ,2635+35−2
S2=627 , 6468
S = √9 , 23
S = 3,04
3. Memberikan interetasi terhadap “t” test serta menarik kesimpulan :
t=x1−x2
S √ 1n1
+1n2
=75 , 24−71 , 90
3 , 04√ 135
+ 135
= 3 , 34
3 , 04 (0 , 24 )
= 4,78
Jadi harga thitung diperoleh sebesar 4,78. Harga thitung ini kemudian
dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk=n1+n2−2 =
35 + 35 – 2 = 68 tidak ditemukan. Oleh karena itu, t tabel dapat dicari dengan rumus
persamaan garis lurus yaitu :
N ttabel
60 1,67120 1,66
y− y1
y2− y1
=x−x1
x2−x1
23
68−60120−60
=x t−1 ,67
1 ,66−1 , 67
860
= x−1 ,67−0 ,01
60 (x – 1,67) = 8 (-0,1)
60 x – 100,2 = -0,8
60 x = -0,8 + 100,2
60 x = 99,4
x = 1,65
Dengan demikian harga ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 68
adalah 1,65. Apabila dikonsultasikan dengan harga thitung yang sebesar 4,78
dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,65, maka thitung lebih besar dari ttabel atau 4,78
>1,65.
Berdasarkan konsultasi nilai tersebut, hipotesis yang dirumuskan dalam
penelitian yaitu: “Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem
solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan”, dapat
diterima atau disetujui kebenarannya. Artinya, hasil belajar matematika materi
pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving dan metode tanya
jawab lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode problem solving.
C. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan proses penelitian ini telah dilakukan dengan langkah-langkah
yang terdapat pada penelitian dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar
hasil yang diperoleh sebaik mungkin. Namun untuk mendapatkan hasil yang
24
sempurna sangatlah sulit, sebab dalam penelitian ini dirasakan adanya
keterbatasan.
Keterbatasan tersebut antara lain data yang diolah dalam penelitian ini
diperoleh melalui jawaban siswa. Pada saat instrumen disebarkan mungkin saja
peneliti lalai dalam pengawasan sehingga dapat menimbulkan peluang atau
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi atau mencontoh jawaban siswa lain
yang mengakibatkan data yang diperoleh kurang terjamin jawaban siswa juga
dapat bersifat terkaan karena test berbentuk pilihan ganda bukan jawaban yang
sebenarnya.
Selanjutnya pada saat menganalisis data, penulis tidak dapat melakukan
kontrol pada saat menghitung mean, simpangan baku, uji normalitas, uji hipotesis
sehingga memberikan hasil yang kurang valid, yang pada gilirannya berpengaruh
pada validitas populasi dan sampel penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dengan teknik analisis data
menggunakan uji t-tes yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar
matematika materi pokok lingkaran dnegan menggunakan metode problem
25
solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan, maka
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Adapun jawaban responden yang diperoleh melalui pengumpulan data yang
menerangkan bahwa skor perolehan tentang hasil belajar matematika materi
pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving menyebar
dari skor terendah 55 sampai skor tertinggi 90. Dari hasil perhitungan
diketahui nilai rata-rata adalah 74,86. Hasil belajar matematika materi pokok
lingkaran dengan menggunakan metode problem solving di Kelas VIII SMP
Negeri 1 Sosopan berada pada kategori “Baik”.
2. Kemudian perolehan nilai hasil belajar matematika materi pokok lingkaran
dengan menggunakan metode tanya jawab menyebar dari skor terendah 55
sampai skor tertinggi 90. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata
adalah 72,14. Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan
menggunakan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan
berada pada kategori “Baik”.
3. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan
metode problem solving dan tanya jawab terhadap hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,78 > 1,65) pada tingkat
kepercayaan 95%. Dengan kata lain hipotesis diterima kebenarannya.
B. Implikasi Hasil Penelitian
64
26
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, bahwa hasil belajar
matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem
solving memperoleh rata-rata 74,86 dan dikategorikan “Baik”. Sedangkan hasil
belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanha
jawab memperoleh rata-rata 72,14 juga dikategorikan “Baik”.
Dalam penelitian ini terlihat bahwa rendahnya hasil belajar matematika
materi pokok lingkaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Guru sebagai
pendidik harus menyadari bahwa kemajuan pendidikan matematika tergantung
pada dedikasi guru. Untuk itu perlu mengadakan apersepsi dengan mengajukan
beberapa pertanyaan ataupun mengingat kembali materi pelajaran yang menjadi
persyaratan dalam mempelajari lingkaran. Disamping itu, guru juga hendaknya
menggunakan metode yang bervariasi dan tepat ketika mengajarkan lingkaran,
juga tidak lupa memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.
C. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian yang diuraikan di atas,
maka penulis mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Kepada siswa yang merupakan subjek belajar untuk lebih meningkatkan
penguasaan terhadap materi pelajaran khususnya terhadap materi pokok
lingkaran.
2. Kepada guru yang mengajar mata pelajaran matematika diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan dalam mengajar dan selalu memperhatikan serta
27
memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam
memperlajari matematika.
3. Kepada instansi terkait diharapkan untuk memberi masukan dalam usaha
perbaikan ke arah perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran khususnya mata
pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Sosopan.
4. Kepada peneliti lain diharapkan untuk melanjutkan penelitian ini, guna
memperoleh data-data lain sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan
bermanfaat terutama dalam pembelajaran matematika.
28