Top Banner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sosopan yang beralamat di Kecamatan Sosopan Kabupaten Padanglawas. Adapun alasan penulis menjadikan SMP Negeri 1 Sosopan sebagai lokasi penelitian karena di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang perbandingan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan. Di samping tempat tinggal penulis tidak terlalu jauh dari lokasi penelitian sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam melakukan pengumpulan data. Sedangkan lama penelitian diperkirakan dapat selesai kurang lebih selama 3 bulan, yakni dari Bulan Januari sampai dengan Maret pada tahun pelajaran 2012/2013. 1
42
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sosopan yang beralamat di

Kecamatan Sosopan Kabupaten Padanglawas.

Adapun alasan penulis menjadikan SMP Negeri 1 Sosopan sebagai lokasi

penelitian karena di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang

perbandingan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan

menggunakan metode problem solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII

SMP Negeri 1 Sosopan. Di samping tempat tinggal penulis tidak terlalu jauh dari

lokasi penelitian sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dalam

melakukan pengumpulan data. Sedangkan lama penelitian diperkirakan dapat

selesai kurang lebih selama 3 bulan, yakni dari Bulan Januari sampai dengan

Maret pada tahun pelajaran 2012/2013.

B. Metode Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

diharapkan, jadi metode penelitian adalah cara yang diperlukan penulis untuk

mengumpulkan data-data atau fakta-fakta demi keakuratan suatu objek penelitian.

Sebagaimana Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa, “Metode merupakan cara-

cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”1 Metode

penelitian adalah suatu cara yang dipakai atau ditempuh pada saat pelaksanaan 1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hal 100

1

Page 2: BAB III

penelitian. Ada beberapa jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian,

yaitu :

1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

menjelaskan dan mencari gambaran tentang kedua variabel serta

melihat hubungan kedua variabel tersebut.

2. Penelitian survei yaitu penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan

pendapat atau informasi mengenai status gejala pada waktu penelitian

dilangsungkan.

3. Penelitian historis adalah kegiatan penelitian yang dilakukan secara

sistematis untuk menginterprestasikan masa lampau.

4. Penelitian evaluasi adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dalam

rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan

nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program.

5. Penelitian tindakan yaitu penelitian yang diarahkan pada pemecahan

masalah atau perbaikan.

6. Penelitian eksperimental sebagaimana Suharsimi Arikunto mengatakan

bahwa, “Penelitian eksperimen meurpakan penelitian yang dimaksud

untuk mengetahui ada tidaknya akibat drai suatu yang dikenakan pada

subjek selidik, dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti

ada tidaknya hubungan sebab akibat.”2

Untuk membahas permasalahan yang dihadapi serta menguji kebenaran

hipotesis yang diajukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

2 Ibid, hal. 207

2

Page 3: BAB III

eksperimen. Metode eksperimen adalah cara untuk memperoleh data dari seluruh

sampel. Sebagaimana Suaharsimi Arikunto mengatakan bahwa,

“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksud mengetahui

ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenalkan pada subjek selidik,

dengan kata lain dari suatu yang dikenalkan pada subjek selidik, dengan

kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan

sebab akibat.”3

Nana Syaodih Sukmadinata menambahkan bahwa, “Metode eksperimen

ini bersifat validation atau menguji yaitu menguji pangaruh satu atau lebih

variabel terhadap variabel lainnya.”4 Adapun alasan penulis memilih metode ini

adalah karena pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat

perbedaan antara hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan

menggunakan metode problem solving dan tanya jawab di Kelas VIII SMP

Negeri 1 Sosopan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain pre-test

post-test control group design dengan dua macam perlakuan. Maka dalam

pelaksanaannya di sini, dipakai dengan melibatkan dua kelompok eksperimen

yaitu Kelas VIII-7 yang diajar dengan menggunakan metde problem solving dan

Kelas VIII-8 yang diajar dengan menggunakan metode tanya jawab. Adapun

skema dari desain penelitian ini adalah

E : O1 x O2

K : O3 x O4

3 Suharsimi Arikunto, op.cit. hal. 2074 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2010), hal. 57

3

Page 4: BAB III

Keterangan :

E : Simbol untuk kelompok eskperimen

K : Simbol untuk kelompok control

O1 : Pre test kelompok eksperimen

O2 : Post test kelompok eksperimen

O3 : Pre test kelompok control

O4 : Post test kelompok control

Dari skema sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa dalam metode ini

sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kontrol diberi tes awal atau pre test untuk mengukur kondisi awal (O1 dan O3).

Selanjutnya kedua kelompok diberi perlakuan (X) yang berbeda yaitu kelompok

eksperimen dengan menggunakan metode problem solving dan kelompok kontrol

dengan menggunakan metode tanya jawab. Sesudah selesai perlakuan kedua

kelompok diberi tes lagi sebagai post test (O2 dan O4).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

4

Page 5: BAB III

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Menurut pendapat

Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”5

Sedangkan Sugiyono menjelaskan bahwa, “Populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.6

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan.

Berdasarkan pendapat di atas maka populasi penelitian ini adalah seluruh

Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 2 kelas

paralel dengan jumlah siswa 70 orang. Adapun keadaan populasi dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel beirkut:

Tabel 1Keadaan Populasi Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa1 VIII – 1 15 20 35 orang2 VIII – 2 17 18 35 orang

Jumlah 70 orang

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk sumber data.

Menurut Abdul Chaer, “Sampel adalah bagian atau sebagian dari keseluruhan

populasi.”7 Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa, “Sampel adalah sebagian

5 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 1456 Sugiyono , Metode Penelitian, Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : Alfabeta. 2008), hal. 57 7 Abdul Chaer, op.cit, hal. 28

5

Page 6: BAB III

atau wakil populasi yang diteliti.”8 Adapun jenis-jenis teknik pengambilan

sampel antara lain:

a. “Sampel total yaitu mengambil sampel dari keseluruhan populasi.

b. Sampel acak atau random yaitu teknik pengambilan sampel yang

dilakukan dengan mengambil sebagian dari jumlah populasi secara

acak.

c. Sampel kelompok/cluster yaitu teknik yang dilakukan dengan cara

mengambil salah stau kelompok atau kelas dari beberapa kelompok

dalam populasi.

d. Sampel berstrata yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan

dengan mengambil responden berdasarkan tingkatan-tingkatan.

e. Sampel kuota yaitu teknik yang dilakukan berdasarkan jumlah yang

sudah ditentukan.

f. Sampel wilayah yaitu teknik yang dilakukan dengan mengambil wakil

dari setiap wilayah yang terdapat pada populasi”.9

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik Sampel Total sebagai teknik pengambilan sampel.

Adakalanya sampel diambil dari rumpun yang telah ditentukan atau telah

tersedia.”10 Adapun kelas yang akan dijadikan sebagai sampel adalah Kelas VIII-

1 sebanyak 35 orang (selanjutnya disebut kelas eksperimen) yang dilakukan

8 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 1319 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal. 131 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 41

6

Page 7: BAB III

dengan pembelajaran menggunakan metode problem solving dan Kelas VIII-2

sebanyak 35 orang (selanjutnya disebut kelas kontrol) yang dilakukan dengan

pembelajaran menggunakan metode tanya jawab. Dengan demikian jumlah

sampel sebanyak 70 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan sarana penelitian untuk mengumpulkan data.

Instrumen yang baik dalam penelitian sangat penting, karena dapat menjamin

pengambilan data yang akurat. Suharsimi Arikunto mengatakan, “Instrumen

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya.”11 Penyusunan instrumen didasarkan kepada kedua variabel penggunaan

metode problem solving dan metode tanya jawab adalah sebagai variabel bebas

(X) dan variabel hasil belajar matematika materi pokok lingkaran adalah sebagai

variabel terikat (Y).

Penggunaan metode problem solving dan tanya jawab pada penelitian ini

adalah prosedur pelaksanaan dalam menggunakan metode problem solving dan

tanya jawab yang meliputi: 1) langkah-langkah menggunakan metode problem

solving dan metode tanya jawab.

Sedangkan variabel hasil belajar matematika materi pokok lingkaran

adalah perolehan nilai yang dicapai siswa setelah mempelajari materi pokok

lingkaran di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan. Untuk mengukur hasil belajar

11 Suharsimi Arikunto, op.cit, hal. 101

7

Page 8: BAB III

siswa pada materi pokok lingkaran ditetapkan indikator sebagai berikut: 1)

menentukan rumus keliling dan luas lingkaran, 2) menghitung keliling dan luas

lingkaran, 3) menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng. Adapun

kisi-kisi hasil belajar untuk pangkat dapat dilihat pada tabel beirkut ini:

Tabel 2Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar Matematika Materi

Pokok Lingkaran

No Indikator Unsur Kognitif Nomor Soal Banyak Soal

1 Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran

C1, C2, C3, C3, C3, C4, C4

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

7

2 Menentukan keliling dan luas lingkaran

C1, C2, C3, C3, C4, C4

8, 9, 10, 11, 12, 13

6

3 Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng

C1, C2, C3, C3, C4, C4, C4

14, 15, 16, 17, 18, 19,

20

7

Jumlah 20

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran melalui instrumen yang

dikembangkan oleh penulis. Adapun beberapa jenis-jenis teknik pengumpulan

data, yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan

maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna.

8

Page 9: BAB III

2. Wawancara yaitu pengumpulan daya berbentuk pengajuan pertanyaan secara

lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan

secara tuntas, dilengkapi dengan instrumen.

3. Tes adalah serangkaian pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana siswa tersebut memiliki karakteristik yang sedang

diukur.

4. Pengamatan tertulis yaitu pengamatan terhadap objek yang akan dicatat

datanya, dengan persiapan yang matang dilengkapi instrumen tertentu.

5. Dokumentasi dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan

mempunyai relevansi tujuan penelitian.

6. Daftar cocok adalah angket yang pengisiannya tinggal memberikan tanda cek.

7. Skala merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang bentuknya seperti

daftar cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan suatu yang

berjenjang.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui tes.

Tes adalah serangkaian pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengatur

keterampilan pengetahuan. Seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto

bahwa: “Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur suatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan.”12

Adapun kelebihan menggunakan tes dalam pengumpulan data, yaitu: 1)

mengetahui diagnosa terhadap kesulitan belajar siswa, 2) mengetahui tingkat

12 Suharsimi Arikunto, Op.cit, hal. 52

9

Page 10: BAB III

pencapaian untuk setiap anak, 3) dapat merencanakan kegiatan proses belajar

mengajar siswa secara perseorangan, 4) membantu siswa mencapai tujuan

pendidikan dan jurusan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data hasil belajar matematika materi pokok lingkaran, dengan

bentuk pilihan ganda dengan lima option yaitu a, b, c, dan d dan jumlah soal yang

diberikan sebanyak 20 butir dengan memberikan skor pada setiap soal. Adapun

rencana kegiatan tertera pada tabel berikut:

Tabel 3Daftar Kegiatan Treatment

No Pertemuan MateriMetode pembelajaran

Problem Solving Kelas VIII-7

Tanya Jawab Kelas VIII-8

1 I Lingkaran 1. Siswa diberi pre-test2. Guru menjelaskan materi

pelajaran3.

1. Siswa diberi pre-test2. Guru menjelaskan

materi pelajaran

2 II Lingkaran Siswa diberi soal latihan berupa LKS

Siswa diberi soal latihan berupa LKS

3 III Lingkaran Siswa diberi post-test Siswa diberi post-test

F. Teknik Analisis Data

Untuk melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan maka

ada dua tahap yang dilakukan, yaitu:

1. Analisis data secara eksperimen guna memberikan perbandingan umum

tentang keadaan kedua variabel penelitian. Untuk mengetahui keadaan hasil

belajar siswa maka dikonsultasikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 4Klasifikasi Penilaian”13

NoSimbol-Simbol Nilai

PredikatAngka Huruf

13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 123

10

Page 11: BAB III

1 80 – 100 A Sangat Baik2 70 – 79 B Baik3 60 – 69 C Cukup4 50 – 59 D Kurang5 0 – 49 E Gagal

2. Analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis yang ditegakkan dalam penelitian ini, apakah hipotesis ini diterima

atau ditolak pada taraf signifikan 5%. Adapun rumus yang digunakan untuk

menguji hipotesis yang dimaksud adalah teknik “t-tes” dengan rumus:

to=X−

1−X−

2

S√ 1n1

+ 1n2 ”14

Keterangan :

X−

1 : Skor rata-rata eksperimen A

X−

2 : Skor rata-rata eksperimen Bn1 : Jumlah sampel eksperimen An2 : Jumlah sampel eksperimen BS : Standar deviasi gabungan dari dua kelas sampel

14 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010), hal. 284

11

Page 12: BAB III

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Setelah data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan maka dapat

tersebut dianalisis untuk memberikan gambaran tentang perbandingan hasil

belajar siswa yang menggunakan metode problem solving dan metode tanya

jawab. Adapun rekapitulasi data yang dikumpulkan melalui tes hasil belajar

matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem

solving dan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

Tabel 5Rekapitulasi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran dengan

Menggunakan Metode Problem Solving dan Metode Tanya Jawab

No Metode Problem Solving Metode Tanya Jawab1 75 652 60 703 65 854 70 655 70 706 85 707 65 758 80 809 80 5510 70 7011 65 9012 75 6513 80 8014 75 7515 60 6016 70 9017 75 7018 90 6519 85 8020 90 85

50

12

Page 13: BAB III

21 65 6022 80 7523 70 7524 85 6525 75 7026 75 6527 80 8028 80 7529 85 6030 80 7531 55 7032 75 6533 75 7534 80 8035 75 70

Jumlah 2620 2525Rata-rata 74,86 72,14

Simpangan Baku 9,20 9,26

1. Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran dengan Menggunakan Metode Problem Solving

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, maka dapat

diketahui secara umum hasil belajar matematika materi pokok lingkaran melalui

metode problem solving diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Dari

hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 74,86 sedangkan nilai median 74,83

dan modusnya 77,3. Sedangkan nilai terendah dan nilai maksimal yang mungkin

dicapai oleh masing-masing responden adalah 1 – 100 dimana nilai tengah

teoritisnya 50. Ukuran pemusatan data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6Ukuran Pemusatan Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran

dengan Menggunakan Metode Problem Solving

No Ukuran Pemusatan Data Nilai1 Mean 74,862 Median 74,833 Modus 77,3

13

Page 14: BAB III

Dengan membandingkan nilai tengah teoritis dengan nilai rata-rata dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata hasil perhitungan lebih besar daripada nilai tengah

teoritisnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

74,86

0 50 100

Gambar 1. Posisi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving

Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan

metode problem solving di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan diperoleh nilai

rata-rata 74,86. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada tes hasil

belajar matematika materi pokok lingkaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

rumus keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 82,45. Hal ini

dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 202 dari 245.

b. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 73,88. Hal ini dapat

ditunjukkan dari jawaban siswa benar 181 dan 245.

c. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

panjang busur, luas juring dan luas tembereng mencapai nilai rata-rata 65,71.

Hal ini dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 138 dari 210.

Selanjutnya, untuk mengetahui keberadaan data dapat dilihat pada tabel

berikut :

14

Page 15: BAB III

Tabel 7Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok

Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

No Interval Frekuensi Persentase (%)1 85 - 90 6 17,142 79 – 84 8 22,863 73 - 78 9 25,714 67 – 72 5 14,285 61 – 66 4 11,436 55 – 60 3 8,57

Jumlah 35 100

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang sering muncul

(modus) yaitu 77,3 berada pada interval 73 – 78 sebanyak 9 orang atau 25,71%.

Untuk melengkapi penjelasan tentang penyebaran data hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving di Kelas

VIII SMP Negeri 1 Sosopan, dapat dilihat pada histogram berikut ini :

F

10-

8-

6-

4-

2-

-54,5 59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 90,5 Nilai

Gambar 2. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Melalui Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

2. Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh, maka dapat

diketahui secara umum hasil belajar matematika materi pokok lingkaran melalui

15

Page 16: BAB III

metode problem solving diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Dari

hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata 72,14 sedangkan nilai median 67,63

dan modusnya 69,5. Sedangkan nilai terendah dan nilai maksimal yang mungkin

dicapai oleh masing-masing responden adalah 1 – 100 dimana nilai tengah

teoritisnya 50. Ukuran pemusatan data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8Ukuran Pemusatan Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran

dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab

No Ukuran Pemusatan Data Nilai1 Mean 72,142 Median 67,633 Modus 69,5

Dengan membandingkan nilai tengah teoritis dengan nilai rata-rata dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata hasil perhitungan lebih besar daripada nilai tengah

teoritisnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

72,14

0 50 100

Gambar 3. Posisi Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Menggunakan Metode Tanya Jawab

Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan

metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan diperoleh niali rata-rata

72,14. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada tes hasil belajar

matematika materi pokok lingkaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

rumus keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 78,77. Hal ini dapat

ditunjukkan dari jawaban siswa benar 193 dari 245.

16

Page 17: BAB III

b. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

keliling dan luas lingkaran mencapai nilai rata-rata 66,53. Hal ini dapat

ditunjukkan dari jawaban siswa benar 163 dan 245.

c. Kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan dalam menentukan

panjang busur, luas juring dan luas tembereng mencapai nilai rata-rata 70,95.

Hal ini dapat ditunjukkan dari jawaban siswa benar 149 dari 210.

Selanjutnya, untuk mengetahui keberadaan data dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 9Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok

Lingkaran Menggunakan Metode Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

No Interval Frekuensi Persentase (%)1 85 - 90 4 11,422 79 – 84 5 14,303 73 – 78 7 204 67 -72 8 22,865 61 – 66 7 206 55 – 60 4 11,42

Jumlah 35 100

Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang sering muncul

(modus) yaitu 69,5 berada pada interval 67 – 72 sebanyak 8 orang atau 22,86%.

Untuk melengkapi penjelasan tentang penyebaran data hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanya jawab di Kelas VIII

SMP Negeri 1 Sosopan, dapat dilihat pada histogram berikut ini :

F

10-

8-

6-

17

Page 18: BAB III

4-

2-

-54,5 59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 90,5 Nilai

Gambar 4. Histogram Frekuensi Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Melalui Metode Tanya Jawab Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

B. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini mempergunakan

analisis “t” test. Teknik ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan

antara hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan

metode problem solving dan tanya jawab. Adapun rumusan hipotesis dalam

penelitian ini adalah: “Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika materi

pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving dan tanya jawab

kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan”.

Hipotesis diatas adalah hipotesis alternatif atau hipotesis kerja. Untuk

memperoleh angka indeks “t” test dari kedua sampel penelitian, ada beberapa

tahap pelaksanaan perhitungan yang harus dilakukan yaitu :

1. Melakukan uji normalitas data, untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun uji normalitas

yang dilakukan adalah uji chi-kuadrat.

Berdasarkan hasil pengumpulan data tentang hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving diperoleh

nilai rata-rata 74,86 dan simpangan bakunya 9,20. Berikut adalah tabel

18

Page 19: BAB III

perhitungan untuk mengetahui distribusi data dari hasil matematika materi pokok

lingkaran di kelas eksperimen.

Tabel 10Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran

dengan Menggunakan Metode Problem Solving di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

Batas Nyata

Z skorBatas Luas

DaerahLuas

Daerahfo fh

( f 0− f h )2

f h

54,5 -2,21 0,01360,0339 3 1,19 2,75

59,5 -1,67 0,04750,1064 4 3,72 0,02

65,5 -1,02 0,15390,2018 5 7,06 0,60

71,5 -0,37 0,35570,2584 9 9,04 0,00

77,5 0,29 0,61410,2123 8 7,43 0,04

83,5 0,94 0,82640,129 6 4,52 0,48

90,5 1,70 0,9554

X2hitung=∑ (f o−f h)2

f h

3,89

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh x2

hitung = 3,89. Dari tabel harga

kritik diketahui bahwa dengan db = 6 – 1 = 5, nilai χhitung2

dalam interval

kepercayaan 95% adalah 11, maka x2 hitung lebih kecil dari x

2 tabel atau 3,89 <

11,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tentang hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran di kelas eksperimen berada dalam sebaran normal.

Sedangkan hasil belajar penelitian tentang hasil belajar matematika materi

pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanya jawab diperoleh nilai rata-

rata 72,14 dan simpangan bakunya 9,23. Berikut ini adalah tabel perhitungan

untuk mengetahui distribusi data dari hasil belajar bangun datar di kelas kontrol.

19

Page 20: BAB III

Tabel 11Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran

dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

Batas Nyata

Z skorBatas Luas

DaerahLuas

Daerahfo fh

( f 0− f h )2

f h

54,5 -1,91 0,02810,0572 4 2,00 2

59,5 -1,37 0,8530,1505 7 5,27 0,57

65,5 -0,72 0,23580,2244 8 7,85 0,00

71,5 -0,10 0,46020,2588 7 9,06 0,47

77,5 0,58 0,71900,1717 5 6,01 0,17

83,5 1,23 0,89070,0860 4 3,01 0,33

90,5 1,99 0,9767

X2hitung=∑ (f o−f h)2

f h

3,54

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh x2

hitung = 3,54. Dari tabel harga

kritik diketahui bahwa dengan db = 6 – 1 = 5, nilai χhitung2

dalam interval

kepercayaan 95% adalah 11, maka x2 hitung lebih kecil dari x

2 tabel atau 3,54 <

11,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tentang hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran di kelas kontrol berada dalam sebaran normal.

2. Melakukan uji homogenitas, yaitu untuk mengetahui apakah sampel yang

diambil dari populasi mempunyai kondisi yang sama ketika perlakuan

(penerapan metode problem solving dan tanya jawab). Adapun uji homogenitas

yang digunakan adalah uji F.

Tabel 12Tabel Untuk Memperoleh Varians di Kelas Eskperimen

20

Page 21: BAB III

No Interval Frekuensi xi fi xi(xi−x

)

( xi−x ) 2 fi ( xi−x )2

1 55 – 60 3 57,5 175,5 -17,74 314,71 944,132 61 – 66 4 63,5 254 -11,74 137,83 551,323 67 – 72 5 69,5 347,5 -5,74 32,95 164,754 73 – 78 9 75,5 679,5 0,26 0,07 0,635 79 – 84 8 81,5 652 6,26 39,19 313,526 85 – 90 6 87,5 525 12,26 150,31 901,86

Jumlah 2633,5 2876,21

X =

∑ fi xi

n

X =

2633 ,535

= 75,24

S = √∑ fi (x i−x)2

n−1

= √2876 , 2134

= √84 , 59

= 9,20

Sedangkan harga varians di kelas kontrol dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 13Tabel Untuk Memperoleh Varians di Kelas kontrol

No Interval Frekuensi xi fi xi(xi−x

)

( xi−x ) 2 fi ( xi−x )2

1 55 – 60 4 57,5 230 -14,4 207,36 829,442 61 – 66 7 63,5 444,5 -8,4 70,56 493,923 67 – 72 8 69,5 556 -2,4 5,76 46,084 73 – 78 7 75,5 528,5 3,6 12,96 90,725 79 – 84 5 81,5 407,5 9,6 92,16 460,86 85 – 90 4 87,5 350 15,6 243,36 973,44

Jumlah 2516,5 2894,4

21

Page 22: BAB III

X =

∑ fi xi

n

X =

2516 , 535

= 71,90

S = √∑ fi (x i−x)2

n−1

= √2894 , 434

= √85 , 13

= 9,23

Berdasarkan kedua tabel diatas, maka dapat ditentukan nilai :

Fhitung=Varians terbesarVarians terkecil

=9 ,23

9 ,20

= 1,00

Harga Fhitung tersebut dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5%

pada dk tersebut, diperoleh Fhitung sebesar 1,00 lebih kecil dari dari Ftabel 3,18. Hal

ini berarti bahwa sampai penelitian mempunyai varians yang homogen karena

varians homogen maka statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis

adalah:

t=x1−x2

S √ 1n1

+1n2

Dengan :

22

Page 23: BAB III

S2=(n1−1 ) S1

2+ (n2−1 ) S22

n1+n2−2

S2=34 (9 ,20 )+34 (9 ,2635+35−2

S2=627 , 6468

S = √9 , 23

S = 3,04

3. Memberikan interetasi terhadap “t” test serta menarik kesimpulan :

t=x1−x2

S √ 1n1

+1n2

=75 , 24−71 , 90

3 , 04√ 135

+ 135

= 3 , 34

3 , 04 (0 , 24 )

= 4,78

Jadi harga thitung diperoleh sebesar 4,78. Harga thitung ini kemudian

dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk=n1+n2−2 =

35 + 35 – 2 = 68 tidak ditemukan. Oleh karena itu, t tabel dapat dicari dengan rumus

persamaan garis lurus yaitu :

N ttabel

60 1,67120 1,66

y− y1

y2− y1

=x−x1

x2−x1

23

Page 24: BAB III

68−60120−60

=x t−1 ,67

1 ,66−1 , 67

860

= x−1 ,67−0 ,01

60 (x – 1,67) = 8 (-0,1)

60 x – 100,2 = -0,8

60 x = -0,8 + 100,2

60 x = 99,4

x = 1,65

Dengan demikian harga ttabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 68

adalah 1,65. Apabila dikonsultasikan dengan harga thitung yang sebesar 4,78

dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,65, maka thitung lebih besar dari ttabel atau 4,78

>1,65.

Berdasarkan konsultasi nilai tersebut, hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian yaitu: “Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem

solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan”, dapat

diterima atau disetujui kebenarannya. Artinya, hasil belajar matematika materi

pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving dan metode tanya

jawab lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode problem solving.

C. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan proses penelitian ini telah dilakukan dengan langkah-langkah

yang terdapat pada penelitian dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar

hasil yang diperoleh sebaik mungkin. Namun untuk mendapatkan hasil yang

24

Page 25: BAB III

sempurna sangatlah sulit, sebab dalam penelitian ini dirasakan adanya

keterbatasan.

Keterbatasan tersebut antara lain data yang diolah dalam penelitian ini

diperoleh melalui jawaban siswa. Pada saat instrumen disebarkan mungkin saja

peneliti lalai dalam pengawasan sehingga dapat menimbulkan peluang atau

kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi atau mencontoh jawaban siswa lain

yang mengakibatkan data yang diperoleh kurang terjamin jawaban siswa juga

dapat bersifat terkaan karena test berbentuk pilihan ganda bukan jawaban yang

sebenarnya.

Selanjutnya pada saat menganalisis data, penulis tidak dapat melakukan

kontrol pada saat menghitung mean, simpangan baku, uji normalitas, uji hipotesis

sehingga memberikan hasil yang kurang valid, yang pada gilirannya berpengaruh

pada validitas populasi dan sampel penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dengan teknik analisis data

menggunakan uji t-tes yang bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar

matematika materi pokok lingkaran dnegan menggunakan metode problem

25

Page 26: BAB III

solving dan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan, maka

penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Adapun jawaban responden yang diperoleh melalui pengumpulan data yang

menerangkan bahwa skor perolehan tentang hasil belajar matematika materi

pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem solving menyebar

dari skor terendah 55 sampai skor tertinggi 90. Dari hasil perhitungan

diketahui nilai rata-rata adalah 74,86. Hasil belajar matematika materi pokok

lingkaran dengan menggunakan metode problem solving di Kelas VIII SMP

Negeri 1 Sosopan berada pada kategori “Baik”.

2. Kemudian perolehan nilai hasil belajar matematika materi pokok lingkaran

dengan menggunakan metode tanya jawab menyebar dari skor terendah 55

sampai skor tertinggi 90. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata

adalah 72,14. Hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan

menggunakan metode tanya jawab di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan

berada pada kategori “Baik”.

3. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan

metode problem solving dan tanya jawab terhadap hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sosopan. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai thitung lebih besar dari ttabel (4,78 > 1,65) pada tingkat

kepercayaan 95%. Dengan kata lain hipotesis diterima kebenarannya.

B. Implikasi Hasil Penelitian

64

26

Page 27: BAB III

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, bahwa hasil belajar

matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode problem

solving memperoleh rata-rata 74,86 dan dikategorikan “Baik”. Sedangkan hasil

belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan metode tanha

jawab memperoleh rata-rata 72,14 juga dikategorikan “Baik”.

Dalam penelitian ini terlihat bahwa rendahnya hasil belajar matematika

materi pokok lingkaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Guru sebagai

pendidik harus menyadari bahwa kemajuan pendidikan matematika tergantung

pada dedikasi guru. Untuk itu perlu mengadakan apersepsi dengan mengajukan

beberapa pertanyaan ataupun mengingat kembali materi pelajaran yang menjadi

persyaratan dalam mempelajari lingkaran. Disamping itu, guru juga hendaknya

menggunakan metode yang bervariasi dan tepat ketika mengajarkan lingkaran,

juga tidak lupa memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.

C. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian yang diuraikan di atas,

maka penulis mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Kepada siswa yang merupakan subjek belajar untuk lebih meningkatkan

penguasaan terhadap materi pelajaran khususnya terhadap materi pokok

lingkaran.

2. Kepada guru yang mengajar mata pelajaran matematika diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan dalam mengajar dan selalu memperhatikan serta

27

Page 28: BAB III

memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam

memperlajari matematika.

3. Kepada instansi terkait diharapkan untuk memberi masukan dalam usaha

perbaikan ke arah perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran khususnya mata

pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Sosopan.

4. Kepada peneliti lain diharapkan untuk melanjutkan penelitian ini, guna

memperoleh data-data lain sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan

bermanfaat terutama dalam pembelajaran matematika.

28