Top Banner
Pelajaran 9 untuk 27 Agustus 2016 Adapted from www.fustero.es www.gmahktanjungpinang.o rg
8

Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

Jan 07, 2017

Download

Spiritual

David Syahputra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

Pelajaran 9 untuk 27 Agustus 2016

Adapted from www.fustero.es

www.gmahktanjungpinang.org

Page 2: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

Bagaimanakah YESUS melayani mereka yang

membutuhkan?• Ia dapat memaklumi

gangguan.• Ia bertanya tentang

apa yang mereka butuhkan.

• Ia menyediakan kebutuhan orang yang membutuhkan secara mendalam.

Bagaimanakah kita dapat melayani mereka yang

membutuhkan?• Teladan Dorkas.• Gereja yang bekerja.

MELAYANI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN

Page 3: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

“Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada

tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di

tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?’”

(Markus 5:30)Banyak mujizat YESUS yang dimulai oleh gangguan yang tidak terduga (Yairus, wanita yang sakit pendarahan, orang lumpuh yang diturunkan dari atap, di Sinagog, orang yang kerasukan).YESUS tidak keberatan untuk menghentikan apa yang sedang Ia lakukan jika dengan melakukannya dapat melayani kebutuhan seseorang.Biasanya kita menganggap gangguan sebagai suatu masalah. Contohnya, kita tidak ingin perjalanan kita bertambah lama untuk menolong orang yang ban kendaraannya kempis atau bocor.Kadang kala, melayani kebutuhan orang lain mengharuskan kita mengubah rencana yang telah kita tetapkan. Namun, tinggalkanlah kesenangan (Keegoisan) kita untuk menolong mereka yang membutuhkan pertolongan kita.

GANGGUAN BAGI PELAYANAN

Page 4: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

MENANYAKAN KEBUTUHAN MEREKA“Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki

supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat.’” (Markus

10:51)

“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?’” (Yohanes 5:6)Mengapa YESUS menyanyakan hal yang sudah jelas jawabannya?Bartimeus yang buta menjawab dengan segera, tetapi orang lumpuh di kolam Betesda tidak menjawab pertanyaan YESUS, ia lalu memberitahukan kepada YESUS masalah-masalah yang dihadapinya.Itulah tujuan YESUS, menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan dan beban mereka. Ia mengajar kita untuk berempati; kita perlu mengundang mereka untuk menyampaikan kesusahan mereka lalu mendengarkan keluhan mereka.Sebagai Jemaat, kita perlu mengetahui orang-orang yang akan kita tolong, kita perlu menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan mereka. Dengan cara demikian, kita akan dapat menolong mereka dengan lebih baik.

Page 5: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-

Ku, dosamu sudah diampuni.’” (Markus 2:5)

YESUS dapat mengetahui orang-orang secara mendalam (Yohanes 2:25; 4:17-18). Oleh karena itu, Ia dapat mengetahui bahwa orang lumpuh tersebut membutuhkan kesembuhan rohani lebih daripada kesembuhan jasmaninya.

Meskipun kita tidak memiliki kuasa seperti yang YESUS

miliki untuk mengenal orang-orang secara

mendalam, kuasa ROH KUDUS dapat menolong kita

untuk mengetahui kebutuhan tersembunyi

mereka.

KEBUTUHAN YANG LEBIH DALAM

Kebutuhan setiap orang yang terbesar adalah kebutuhan

akan pengampunan dan kasih karunia Ilahi. Setelah dapat

memenuhi kebutuhan tersebut, kita akan dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain.

Tentu saja kita tidak akan bisa menangkap di bawah permukaan sebagaimana YESUS lakukan. Namun kita bisa merasa pasti bahwa siapa saja yang kita layani, mereka adalah ciptaan-ciptaan yang hancur karena dosa.

Page 6: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

“Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan

memberi sedekah.” (KISAH 9:36 NIV)Tujuan utama pelayanan Dorkas adalah membuat pakaian bagi mereka yang membutuhkan.Kisah 9:41 menjelaskan bahwa pelayanannya menolong 2 kelompok orang: Anggota Jemaat dan para janda (baik anggota jemaat maupun yang bukan anggota jemaat)

Dorkas juga adalah suatu teladan yang baik dari Pelayanan yang khusus yang

difokuskan untuk menolong suatu kelompok masyarakat tertentu.

Kisah Dorkas dengan sangat jelas menyatakan kasih yang menggerakkannya. Hidupnya adalah sebuah teladan kesetiaan akan ajaran YESUS, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35).

TELADAN DORKAS

Page 7: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

Model Penghuni tetap. Menjangkau masyarakat di

sekitar gereja.Model Tukang Kebun.

Menjangkau suatu tempat yang jauh dari lokasi gereja (Lahan luas dengan kebun).Model Pendeta. Menjangkau

suatu target khusus (contoh: Pecandu Narkoba) gantinya

suatu tempat tertentu.Prinsip-prinsip Alkitab dan

Roh Nubuat

Pengetahuan akan kebutuhan masyarakat

Anjuran-anjuran dari anggota-anggota jemaat.

“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala

rencanamu.” (Amsal 16:3)Lukas 14:25-35 menggambarkan

langkah-langkah yang harus diikuti untuk memenuhi misi kita:

1. Jadilah seorang murid.

PENGABDIAN: Dengan taat dan

setia mendedikasikan pelayanan kita untuk TUHAN.

PENGORBANAN:Siap

sedia berkorban (Memikul

Salib)

Pelajari ladang dan tentukan

model/gaya misi yang tepat.

Sebagai contoh:Membuat suatu rencana kerja

strategis gereja. Hal ini harus

didasarkan atas:

2. Buat perencana

an pekerjaan

GEREJA YANG BEKERJA

Page 8: Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016

E.G.W. (Mind, Character and Personality, vol. 1, cp. 5, pg. 44)