BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pendirian pabrik maupun untuk perluasan (exspansion) pabrik, bukanlah sesuatu yang mudah untuk untuk dilakukan. Pemilihan lokasi yang ideal harus menjadi tujuan dalam pemilihan lokasi, karena pemilihan lokasi pabrik merupakan keputusan yang sangat penting.Pendirian pabrik yang terdapat di berbagai lokasi bukanlah seseuatu yang muncul dengan seketika, tetapi merupakan kulminasi perencanaan yang banyak menghabiskan jam kerja. Selain itu, lokasi dimana suatu pabrik didirikan dapat mempengaruhi yang besar pada biaya operasi dan keuntungan. Berdasarkan alasan ini, penentuan lokasi pabrik memerlukan analisis yang teliti karena digunakan untuk mendapatkan lokasi yang ideal. Denah perusahaan merupakan sarana bagi manajemen untuk merencanakan tidak hanya dalam pembangunan pabrik baru tetapi juga dalam perencanaan perubahan fasilitas 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pendirian pabrik maupun untuk
perluasan (exspansion) pabrik, bukanlah sesuatu yang mudah untuk untuk
dilakukan. Pemilihan lokasi yang ideal harus menjadi tujuan dalam pemilihan
lokasi, karena pemilihan lokasi pabrik merupakan keputusan yang sangat
penting.Pendirian pabrik yang terdapat di berbagai lokasi bukanlah seseuatu yang
muncul dengan seketika, tetapi merupakan kulminasi perencanaan yang banyak
menghabiskan jam kerja. Selain itu, lokasi dimana suatu pabrik didirikan dapat
mempengaruhi yang besar pada biaya operasi dan keuntungan. Berdasarkan
alasan ini, penentuan lokasi pabrik memerlukan analisis yang teliti karena
digunakan untuk mendapatkan lokasi yang ideal.
Denah perusahaan merupakan sarana bagi manajemen untuk
merencanakan tidak hanya dalam pembangunan pabrik baru tetapi juga dalam
perencanaan perubahan fasilitas yang sudah ada dalam rangka penggunaan proses
baru, pembuatan produk baru yang mungkin memerlukan pengaturan kembali dari
peralatan produksi. Denah pabrik yang sering disebut sebagai desain fasilitas,
tidak hanya sekedar perencanaan pengaturan fasilitas produksi. Dengan demikian
denah pabrik meliputi perencanaan kebutuhan ruangan untuk semua aktivitas
dalam pabrik termasuk kantor, gudang, kamar dan semua fasilitas lain yang
berhubungan dengan keseluruhan pabrik.
1
Pengaturan tata letak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan
masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri.
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang
sudah ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali
baru. Apabila pengaturan ini terencana secara baik akan berpengaruh terhadap
efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu industri. Secara normal, sekali tata
letak sudah dilakukan, akan berlangsung dalam yang cukup lama tanpa
mengalami perubahan, maka apabila terjadi kekeliruan dalam mengatur tata letak
fasilitas pabrik akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. Dengan demikian,
desain produk yang bagus, peralatan yang canggih akan tidak memiliki manfaat
secara optimum jika perencanaan tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara
sembarang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
“ Apakah evaluasi pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout pabrik terhadap
kelancaran proses produksi pada perusahaan kertas PT Tjiwi Kimia Tbk.?”
1.3 Tujuan Penelitiaan
Tujuan diadakan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui mengevaluasi pemilihan lokasi,layout perusahaan, layout
pabrik terhadap kelancaran proses produksi pada perusahaan kertas PT Tjiwi
Kimia Tbk.
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Manajemen Operasional
Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui
proses transformasi atau pengubahan atau konversi sedemikian rupa
sehingga menjadi output yang dapat berupa barang atau jasa.
Manajemen operasi adalah proses transformasi input menjadi output
berupa barang jasa atau jasa secara terarah dan sistematis (Krajewski &
Ritzman, 1987).
Manajemen operasi memiliki karakteristik:
1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang atau jasa
2. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi
3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoprasian
Seluruh input yang digunakan adalah termasuk struktur yang
membentuk sistem, sedangkan manajemen dan organisasi merupakan
komponen fungsional yang dipengaruhi oleh aspek lingkungan. Ruang
lingkup manejemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem
operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan
tentang :
1. Perencanaan out put
2. Desain proses transformasi
3
3. Perencanaan kapasitas
4. Perencanaan bangunan pabrik
5. Perencanaan tata letak fasilitas
6. Desain aliran kerja
7. Manejemen persediaan
8. Manajemen proyek
9. Scheduling
10. Pengendalian kualitas
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan
2.1.2 Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam
bentuk barang maupun jasa. Contoh : Dalam hal ini adalah pabrik kertas
yang memproduksi buku.
Pengertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk
menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan dari produksi adalah untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran.
Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup
tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi
kebutuhan.
4
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti :
(1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
(2) kualitas produk yang diisyaratkan,
(3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut
ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi
produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat
dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
1. Proses Produksi Terus Menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas
dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang
cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output
direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang
dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
5
2. Proses Produksi Terputus Putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran
terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan
tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan
diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak
memerlukan persediaan barang dalam proses.
3. Proses Produksi Campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.
2.1.3 Layout
Yang dimaksud layout adalah perencanaan yang menyeluruh dari
tata letak fasilitas produksi yang ada sehingga pelaksanaan proses
produksi dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan seoptimal
mungkin.
Rencana layout diperlukan karena adanya beberapa hal :
1 Adanya perubahan dari desain produk.
2 Adanya produk baru.
3 Adanya perubahan volume permintaan.
4 Fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan jaman / kurang canggih.
5 Adanya kerja yang tidak memuaskan.
6
6 Pemindahan lokasi pasar produk perusahaan.
7 Penghematan-penghematan biaya.
Tujuan perencanaan layout adalah untuk mencapai produktivitas
kerja. Secara umum tujuan perencanaan tata ruang pabrik (layout pabrik)
adalah pengatuan daerah kerja serta perlengkapan sehingga dapat
beroperasi secara ekonomis serta aman dan memuaskan bagi
karyawannya. Oleh sebab itu perlu adanya saling keterkaitan antara
fasilitas, tenaga kerja dan bahan yang seefisien mungkin dan harus
mengingat sasaran sebagai berikut :
1. Berhubungan dengan Fasilitas
Penyediaan serta pengaturan yang baik tentang fasilitas mesin yang
dibutuhkan untuk proses produksi.
Mengurangi waktu menganggur.
Penghematan ruang kerja.
Memungkinkan maintenance yang baik.
Fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan.
Memungkinkan waktu produk dalam proses produksi yang
minimum.
2. Tenaga kerja
Penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.
Mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Suasana kerja yang nyaman.
Pengawasan yang baik.
7
3. Berhubungan dengan bahan-bahan
Perencanaan alat-alat pemindahan bahan yang baik.
Pengatuan cara penyimpanan.
Menghindari hilangnya barang.
Pengaturan aliran barang-barang.
2.2 Teori yang mendukung
2.2.1 Pemilihan Lokasi
Sebelum menentukan lokasi pabrik, perlu dibuat perkiraan
kebutuhan jangka panjang yang menyangkut kebutuhan perusahaan
kemudian hari baik yang menyangkut kebutuhan yang akan datang. Untuk
mendapatkan lokasi pabrik yang ideal atau lokasi pabrik yang tepat
diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu,
2.2.1.1 Menentukan daerah
Menentukan daerah ( misalnya, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Selatan dan sebagainya) dimana pabrik akan ditempatkan
dan beroprasi.
2.2.1.2 Menentukan lingkungan masyarakat untuk diteliti secara
rinci
Penelitian lokasi terhadap daerah yang ingin diketahui secara
rinci, sering dilakukan oleh suatu tim khusus. Tujuan penelitian
lingkungan masyarakat untuk mengetahui bagaimana sikap
masyarakat terhadap rencana pendirian pabrik sehingga didapatkan
lokasi yang optimum.
8
2.2.1.3 Memilih lokasi yang terbaik
Alternatif penentuan dapat diklasifikasikan ke dalam daerah
di kota besar (city location), di pinggir kota (sub urban location), dan
daerah luar kota (country location). Penentuan daerah geografis
dapat pula dipengaruhi oleh macam proses manufacturing dari pabrik
yang akan didirikan. Ada beberapa contoh kondisi umum yang ikut
berperanan dalam penentuan letak lokasi apakah di kota besar, di
pinggit kota atau jauh di luar kota dapat di indentifikasikan sebagai
berikut:
1. Lokasi di kota besar
Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah besar.
Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas- fasilitas yang
umumnya hanya terdapat di kota besar seperti: listrik, gas, dan
tehnologi canggih.
Sarana transportasi dan komunikasi untuk kecepatan
pengiriman memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi.
Banyak persoalan tenaga kerja.
Ekspansi sulit dilakukan dan haraga tanah mahal.
2. Lokasi di pinggir kota
Tenaga kerja semi- skill lebih diutamakan.
Rencana ekspansi pabrik mudah dilakukan.
Tenaga kerja dapat tinggal dekat dengan lokasi pabrik.
9
Jumlah penduduk tidak begitu besar, sehingga masalah
lingkungan tidak banyak timbul.
3. Lokasi jauh di luar kota
Lahan yang sangat luas diperlukan baik untuk sekarang
maupun rencana ekspansi yang akan datang.
Tenaga kerja kurang keterampilan dalam jumlah besar lebih
dikendaki.
Produk yang dihasilkan sangat berbahaya atau beresiko tinggi.
Standart upah minimum relative lebih kecil dan tenaga kerja
mudah didapat.
Kecenderungan penentuan lokasi pabrik yang ada sekarang
ini, banyak perusahaan yang mendesentralisasikan operasi mereka
dan memilih lokasi pabrik di pinggiran kota atau jauh dari kota.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan memilih lokasi di
pinggiran kota atau jauh di luar kota. Lahan yang cukup untuk
perluasan biasanya tersedia, lingkungan masyarakat mungkin akan
menyambut baik karena akan adanya pendapatan yang meningkat
yang akan dibawa perusahaan ke lokasi itu dan tersedia tenaga kerja
dengan upah yang lebih rendah daripada kota.
2.2.2 Layout Perusahaan
Layout Perusahaan adalah susunan letak dari keseluruhan yang ada
dalam suatu perusahaan mulai dari letak perkantorannya, letak pabrik,
gudang dan seluruh kebutuhan yang ada dalam perusahaan.
10
Tujuan utama adalah untuk memperoleh efesiensi maksimum atau
l;aba makimum dengan jalan mengatur semua fasilitas pabrik seperti :
manusia,bahan , mesin dan peralatan lain. Jika layout pabrik harus
memenuhi tujuan ini, maka layout pabrik harus memperhatikan
sebagaiberikut( James M. Apple, Plant Layout and Material Handling
1977).
1. Memudahkan proses produksi.
2. Memperkecil biaya penanganan bahan.
3. Menjaga keluesan operasi.
4. Menekan investasi dalam peralatan.
5. Mengusahaan penggunaan bahan baku secara ekonomis.
6. Meningkatkan keamanan, kepuasan kerja.
7. Menjaga perputaran yang tinggi dari work in process.
Faktor-faktor yang mempengaruhi layout perusahaan
Untuk mendapatkan pengaturan denah perusahaan yang efektif, banyak
factor yang harus diperhatikan seperti:
1. Output. Tipe atau jenis produk dapat mempengaruhi layout perusahaan
2. Volume produksi. Volume produksi merupakan factor kunci dalam
semua perencanaan perusahaan.
3. Kualitas produk. Untuk memperoleh kualitas produk yang
primadiperlukan bantuan layout perusahaan yang memiliki ruangan-
ruangan kedap suara, ruangan ber- AC.
11
4. Peralatan dan tipe proses. Spesifikasi peralatan yang akan digunakan
sangat penting dari rencana layout perusahaan, karena harus disediakan
ruangan yang cukup untuk semua peralatan, penanganan bahan dan
pelayanan.
5. Bangunan. Secara ideal bangunan perusahaan harus menyesuaikan
dengan layout perusahaan yang efektif.
6. Personalia. Rencana layout perusahaan perlu memperhatikan
keselamatan dan keamanan para karyawan guna menciptakan
kesenangan dan gairah kerja.
7. Rencana penanganan bahan. Untuk mnghasilkan tingkat produksi yang
ekonomis, maka aliran bahan harus disusun secara beik pula.
Prosedur pembuatn layout pabrik
Untuk menghasilkan layout pabrik yang efektif dapat dilakukan pola
umum atau prosedur umum sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dasar yang diperlukan
2. Analisis data
3. Membuat pola aliran
4. Stasiun kerj
5. Mempersiapka layout perusahaan
6. Membuat anggaran kebutuhan dana untuk mrealisasikan layout
perusahaan
7. Rencana lantai, setelah layout perusahaan dan dana pembuatan
disetujui, langkah terkhir adalah mengatur fasilitas-fasilitas fisik
12
Teknik pembuatan layout perusahaan
Terdapat tiga tipe utama dari layoutr pabrik yang sering digunakan dalam
industri, yaitu:
1. Denah blok
Denah blok seperti ini biasanya dibuat dengan skala yang lebih kecil dan
ini adalah dana pendahuluan untuk mempelajari pola aliran bahan. Dengan
prosedur seperi ini dapat dibuat keputusan mengenai peraturan umum
sebelum denah yang lebih rinci dibuat.
2. Denah bentuk
Denah bentuk ini merupakan denah yang paling umum digunakan, karena
denah bentuk dibuat dalam trasparan dan kebutuhan untuk pembuatan di
pabrik secara langsung dapat dikopi dari denah bentuk.
3. Denah model
Denah ini tidak begitu umum digunakan Karena memerlukan biaya yang
cukup besar, tetapi untuk pembangunan pabrik yamh mngguakan peralatan
di atas seperti konveyor atau instalasi lantai yang bertingkat tipe seperti ini
perlu dapertimbangkan.
Prinsip umum dan evaluasi denah pabrik
Seperti dikrtahui bahwa sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan denah
pabrik di antarany adalah untuk mendapatkan output yang optimum
dengan penggunaan ruangan pbrik minimum. Namun banyak factor lain
yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas sebuah pabrik, sehingga
untuk mengevaluasi sebuah dena pabrik dengan mengandalkan output
13
optimum dan penggunaan ruangan minimum belum meyakinkan. Analisa
terhadap penambahan bahan mungkin ukuran lain dari efektivitas denah
pabrik. Denah pabrik yang menghasilkan biaya minimum dari penanganan
bahan adalah yang terbaik, tetapi denah seperti ini mungkin membutuhkan
investasi mahal dalam peralatan dan instalasi untuk mengevaluasi desai-
desai alternative denah pabrik adalah mlalui penggunaan simulasi.
2.2.3 Layout Pabrik
Layout pabrik adalah susunan letak fasilitas produksi di dalam perusahaan.
Perlunya susunan letak fasilitas produksi :
Karyawan dapat bekerja dengan mudah dan baik.
Untuk memperlancar aliran proses produksi.
Semua itu digunakan untuk mendapatkan efisiensi produksi dan
efektivitas kerja yang semakin naik, sehingga produktivitas kerjanya akan
terus meningkat. Tetapi dalam ini khususnya dalam bidang perencanaan
sistem produksi kita perlu membedakan antara pengertian layout dengan
perencanaan layout.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak
fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya
meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan
area kerja. Secara spesifik tata letak fasilitas pabrik yang baik akan dapat
memberikan manfaat-manfaat dalam system produksi, yaitu sebagai
berikut:
a. Meningkatkan jumlah produksi
14
b. Mengurangi waktu tunggu
c. Mengurangi proses pemindahan bahan
d. Penghematan penggunaan ruang atau gudang
e. Efisiensi penggunaan fasilitas
f. Mempersingkat waktu proses pembuatan / produksi
g. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
h. Mengurangi kesimpang-siuran
1. Prinsip dasar penyusunan layout
Berdasarkan tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam pengaturan
tata letak fasilitas pabrik secara baik, dapat disimpulkan bahwa prinsip
dasar perencanaan pengaturan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai
berikut:
a. Integrasi secara total
b. Jarak perpindahan bahan paling minimum
c. Memperlancar aliran kerja
d. Kepuasan dan keselamatan kerja
e. Fleksibelitas
2. Prosedur layout dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Perencanaan tata letak fasilitas pabrik berhubungan erat dengan
proses perencanaan dan pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan
dan pekerja di masing-masing stasiun kerja (work station). Pada dasarnya
tahapan pengaturan semua fasilitas pabrik dapat dibedakan dalam dua
tahapan, yaitu:
15
Tahap :
1. Mengatur tata letak mesin dan fasilitas proses produksi lainnya dalam
setiap departemen
2. Mengatur tata letak departemen serta hubungannya dengan departemen
yang lain dalam pabrik
Dasar pengaturan layout
Cara pengaturan data tata letak fasilitas pabrik terdapat dua dasar yang
dapat dilakukan, yaitu:
1. Atas dasar proses
2. Atas dasar produk
Pemilhan rencana dasar yang akan dipergunakan dipengaruhi oleh
banyak faktor, tetapi jenis produk atau tipe manufacturing yang akan
digunakan mampunyai pengaruh yang cukup besar. Cara pengaturan atas
dasar proses, tipe dan karakteristik dari peralatan produksi adalah factor
yang menentukan dalam pengaturan tata letak fasilitas. Mesin-mesin dan
peralatan yang mempunyai karakteristik serupa biasanya dikelompokkan
menjadi satu.
3. Macam-Macam Tipe Layout
Setelah dilakukan analisis jumlah mesin dan area kerja yang
dibutuhkan, langkah atau prosedur berikutnya adalah menentukan tipe
layout untuk mengatur tata letak mesin tersebut. Terdapat empat alternatif
dasar tipe layout secara umum sering dipakai dalam penempatan tata letak
fasilitas pabrik, yaitu:
16
a. Layout proses
Layout berdasarkan aliran proses, sering juga dikenal sebagai
“functional layout”, yaitu proses pengaturan dan penempatan semua
fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik
kerja yang sama atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan
pada satu departemen atau bagian.
Layout proses mempunyai keuntungan tertentu jika produk yang
dihasilkan memiliki banyak tipe dengan jumlah yang relatif kecil (limited)
dan memerlukan banyak pengawasan selama satu urutan operasi (sekali
proses produksi).
b. Layout produk
Layout produk atau layout garis (line layout) adalah pengaturan tata
letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tata letak
berdasarkan aliran produk ini merupakan tipe layout yang paling popular
dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara masal
(mass-production) dengan tipe produk relatif kecil dan standart untuk jangka
waktu yang relatif lama.
Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk mengurangi
proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam kegiatan
produksi.
c. Layout kelompok
Layout kelompok adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke
dalam daerah-daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang
17
memerlukan pemrosesan yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah
tersendiri dengan seluruh urutan pekerjaan dilakukan pada tempat tersebut.
1. Layout bentuk-U
Hakekat layout bentuk-U adalah pintu masuk dan keluar bahan
baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama, keuntungan yang
terbesar dan terpenting dari tata letak seperti ini adalah fleksibelitasnya
untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan bila
harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan
permintaan.
2. Layout gabungan garis dan proses
Kenyataan lain yang sering dijumpai dalam pengaturan tata letak
fasilitas pabrik adalah dengan cara mengkombinasikan kedua tipe layout,
yaitu layout proses dan layout produk. Penggabungan ini dengan cara
penempatan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut
tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan
proses. Sedangkan pengaturan masing-masing departemen berdasarkan
urutan operasi atau pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau
menurut prinsip pengaturan berdasarkan produk.
3. Layout gabungan garis dan bentuk-U
Dengan cara penggabungan seperti ini, alokasi operasi di antara
pekerja sebagai respon variasi jumlah produksi dapat dicapai.
18
2.3 Model Analisis
19
Pemilihan lokasi (X)Kelancaran proses
produksi(Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi sasaran dalam peneltian ini adalah orang atau personal yang
bertempat tinggal di kecamatan Tarik, kabupaten Sidoarjo.
3.1.2 Sampel
Metode non random sampling digunakan dalam penentuan sampel
dengan prosedur purposive sampling dengan kriteria dari penelitian ini adalah
masyarakat atau penduduk yang bertempat tinggal di sekitar PT. Tjiwi Kimia
dan menggunakan sampel sebanyak 30 responden.
3.2 Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah empat variabel
terdiri dari 3 variabel bebas (independent) dan 1 variable tergantung
(dependent), antara lain:
1. Variabel (X) terdiri dari :
X1 = Pemilihan Lokasi
X2 = Layout Perusahaan
20
X3 = Layout Pabrik
2. Variabel Tergantung
Variabel Y = Kelancaran proses produksi
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan operasional yang diperlukan untuk mengukur suatu variabel.
1. Pemilihan lokasi
Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu
malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan
lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari
kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik
tempat memproduksi barang.
2. Kelancaran proses produksi (Y)
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan-baku dan dana agar ebih
bermanfaat bagi kebutuhan perusahaan.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
data, yaitu :
1. Data primer : data yang diperoleh penulis secara langsung, yang di
didapat dari hasil wawancara langsung dengan pihak perusahaan.
21
2. Data sekunder : data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui
study kepustakaan dengan menggunakan literatur-literatur yang
berkaitan dengan permasalahan.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
1. Survei Lapangan
Yaitu dengan mengadakan penelitian atau mendatangi langsung
perusahaan dengan cara wawancara.
2. Study Kepustakaan
Yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku, serta informasi
yang berkaitan.
3.6 Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang diperoleh
langsung dari perusahaan yang bersangkutan.
22
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1 Sejarah pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Lebih dikenal sebagai
produsen kertas saat ini. Namun pada awal pendiriannya oleh Mr. Eka
Cipta Widjaya ( Chairman dari Sinar Mas Group ) dan Mr. Teguh Ganda
Widjaya ( Presiden Direktur ) merupakan sebuah produsen produk kimia.
Produk kimia yang dihasilkan pada awalnya ialah NaOH ( cautic soda ).
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. didirikan pada tanggal 2 Oktober
1972 sebagai sebuah pabrik kimia dengan produk perdana cautic soda
liquid. Pada awalnya, Caustic Soda Plant ini didirikan di atas lahan seluas
20 hektar dengan 30 karyawan. Selanjutnya tahun 1978 dengan
bergabungnya perusahaan produk pulp Pinddo Deli di Kalimantan menjadi
anak perusahaan Sinar Mas Group dan dikirimkannya 2 mesin kertas
bekas dari Thailand. Tjiwi kimia mulai memproduksi kertas dengan
lebar1,75 m dengan kapasitas 10 ton pertahun.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. berdiri bedasarkan Akta
Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 9. Perusahaan terdaftar sebagai
perusahaan penanam modal dalam negeri pada tanggal 28 Pebruari 1975
dalam rangka Undang- undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6
tahun 1968 jo Undang- undang No. 12 tahun 1970. Akta pendirian tersebut
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Y.A5/ 439/ 25 tanggal 23 Desember 1975 serta
23
diumumkan dalam Tambahan No. 639 dari Berita Negara Republik
Indonesia No. 70 tanggal 30 Agustus 1976.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
usaha Perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan
hasil- hasil produksi kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa
Timur dengan kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Jalan Raya
Surabaya- Mojokerto KM 44, Mojokerto, Jawa Timur. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1977. Saat ini PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk, telah menjadi perusahaan produsen kertas yang terbesar
di Indonesia bahkan di Asia
Visi yang dimiliki oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ialah
menguntungkan konsumen ( Benefit Out Consumer ), perkembangan yang
Responden yang terhormatMohon waktu dan kerjasama anda untuk mengisi kuisioner ini guna
sebagai data penyusun penelitian tentang : Pengaruh lokasi pabrik pada masyarakat sekitarnya pada PT TJIWI KIMIA Tbk. Kami mohon partisipasi saudara untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas. Atas partistipasi Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : L/P
Status : Sudah menikah/belum menikah :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
1. Sudah berapa lama anda tinggal di daerah sekitar pabrik?
a. < 1 tahun
b. 1 – 5 tahun
c. > 5 tahun
2. Bagaimana tingkat gangguan kegiatan operasional perusahaan?
44
Dalam skala 1-10, beri tanda (√) pada lingkaran yang tersedia (◦)
◦ 0 ◦ 1 ◦ 2 ◦ 3 ◦ 4 ◦ 5 ◦ 6 ◦ 7 ◦ 8 ◦ 9 ◦ 10
3. Menurut anda, jenis kegiatan apa yang masih sesuai (tidak mengganggu) ?
a. produksi
b. pengiriman (aktivitas transportasi kendaraan dari perusahaan)
c. aktivitas karyawan perusahaan
4. Menurut anda, jenis kegiatan apa yang tidak boleh (mengganggu) di
lingkungan ?
a. produksi
b. pengiriman (aktivitas transportasi ked an dari perusahaan)
c. aktivitas karyawan perusahaan
5. Adakah dampak ekonomi yang anda rasakan?
a. Harga tanah meningkat
b. Harga tanah menurun
c. Adanya peluang usaha baru
d. Lain-lain : silakan diisi ………………………………….
45
6. Adakah dampak lingkungan yang anda rasakan?
a. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi kotor
b. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi berbau
c. Lingkungan sekitar kawasan pabrik menjadi ramai
7. Adakah dampak transportasi yang anda rasakan?
a. Kondisi jalan menjadi rusak
b. Kondisi jalan menjadi lebih baik
c. Terdapat akses angkutan umum
8. Adakah dampak sosial yang anda rasakan?
a. Pendapatan warga sekitar meningkat (warung, tempat kost)
b. Adanya peluang lapangan pekerjaan
c. Adanya fasilitas-fasilitas umum yang tersedia
9. Fasilitas umum apa yang harus disediakan oleh perusahaan ?
a. Jalan umum
b. Jaringan listrik dan air
c. Fasilitas kesehatan (rumah sakit)
10. Menurut anda apakah pembuangan limbah yang di hasilkan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan prosedur yang berdampak langsung kepada masyarakat