Top Banner
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan. Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni, ataupun ilmu. Dikatakan proses karena manajemen terdapat beberapa tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai tujuan. Dimana penerapan dan penggunaannya tergantung pada masing-masing manajer yang sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan manajer. Dikatakan ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya (Athoillah,2010). Definisi manajemen menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut: 13
47

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

Mar 16, 2019

Download

Documents

phamthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

BAB 2

Landasan Teori

2.1 Manajemen

2.1.1 Pengertian Manajemen

Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis

kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini

memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga

pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.

Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni, ataupun

ilmu. Dikatakan proses karena manajemen terdapat beberapa tahapan untuk

mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Dikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang

manajer dalam mencapai tujuan. Dimana penerapan dan penggunaannya tergantung

pada masing-masing manajer yang sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan

pembawaan manajer. Dikatakan ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji

kebenarannya (Athoillah,2010).

Definisi manajemen menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut:

Menurut Appley dan Oey Liang Lee(2010:16) manajemen adalah seni dan ilmu,

dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain

untuk melaksanakan suatu aktifitas yang diarahkan pada pencapaiantujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen terdapat teknik-teknik yang kaya dengan

nilai-nilai estetika kepemimpinan dalam mengarahkan, memengaruhi,

mengawasi,mengorganisasikan semua komponen yang saling menunjang untuk

tercapainya tujuan yang dimaksudkan.

Menurut G.R. Terry (2010:16) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu

proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Menurut Ricky W. Griffin(2014) menjelaskan bahwamanajemen sebagai sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber

13

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

14

daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa

tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa

tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning

Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan),

Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).

Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang

mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya

bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini

manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:

Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.  

Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.  

Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang

dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan

sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan tertentu (Athoillah,2010)

2.1.2. Proses Manajemen

Menurut Dyck & Neubert (2009:7) manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan sumber

daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi.

Terdapat 4 fungsi manajemen, yaitu:

Gambar 2.1 Manajemen Process

Sumber : Boundless.com (2015)

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

15

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan berarti mengidentifikasikan tujuan organisasi dan strategi dan

mengalokasikan sumber daya organisasi yang tepat yang diperlukan untuk

mencapainya.

2. Organizing ( Mengorganisasi)

Pengorganisasian berarti memastikan bahwa tugas-tugas telah ditetapkan dan

struktur hubungan organisasi diciptakan untuk memfasilitasi pertemuan dari

tujuan-tujuan organisasi.

3. Leading (Memimpin)

Memimpin berarti berhubungan dengan orang lain sehingga pekerjaan

mereka menghasilkan.

4. Controlling (Mengendalikan)

Mengendalikan adalah melibatkan kegiatan manajemen untuk memastikan

bahwa tindakan-tindakan anggota organisasi konsisten dengan nilai-nilai

organisasi dan standar.

2.1.3. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan satu dari fungsi manajemen (functional

Manajemen) dalam perusahaan. Selain pemasaran, keuangan, sumber daya manusia,

maka operasi adalah satu fungsi yang sangat penting dalam menjalankan suatu

perusahaan

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen produksi adalah

serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output.

Menurut Prasetya & Lukiastuti (2009:2) manajemen produksi adalah serangkaian

aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah

input menjadi output.Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di

semua organisasi, baik perusahaan manufaktur maupun jasa.

Menurut Herjanto (2008:4) mengatakan bahwa manajemen produksi merupakan

bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan proses transformasi dari masukan

(input) menjadi keluaran (output). Masukan berupa semua sumber data yang

diperlukan (misalnya material, modal, peralatan), sedangkan keluaran berupa barang

jadi, barang setengah jadi atau jasa.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

16

Tidak berbeda jauh dengan Herjanto, Heizer & Render (2009:4) juga

mengungkapkan bahwa manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

output. Kegiatan menciptakan barang dan jasa terjadi di semua organisasi.Di

perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang menciptakan barang biasanya cukup

jelas sedangkan dalam organisasi yang tidak menghasilkan produk secara fisik,

fungsi produksi nya mungkin tidak terlihat jelas.Aktivitas-aktivitas tersebut sering

kita sebut sebagai jasa.

Sedangkan menurut Stevenson (2009:4), manajemen produksi adalah pengelolaan

sistem atau proses yang menciptakan barang dan/atau memberikan jasa.

2.1.4. Manajemen operasional

Menurut Evans dan Coller (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu dan seni

untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke

pelanggan.

Menurut Heizer dan Render (2009:4), manajemen operasi adalah serangkaian

aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah

input menjadi output.Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di

semua organisasi. Dalam perusahaan manufaktur, aktivitas produksi yang

menghasilkan barang yang dapat terlihat secara jelas.Dalam organisasi yang tidak

menghasilkan produk secara fisik, fungsi produksinya mungkin tidak terlihat secara

jelas.Kita sering menyebut aktivitasaktivitas ini sebagai jasa.Fungsi jasa ini mungkin

“tersembunyi” dari masyarakat, bahkan dari pelanggan. Produknya dapat berbentuk

layanan pengiriman dana dari rekening tabungan ke rekening giro, proses

transplantasi hati, pengisan kursi kosong di pesawat, atau proses pendidikan seorang

mahasiswa. Terlepas dari produk akhirnya berupa barang atau jasa, aktivitas

produksi yang berlangsung dalam organisasi biasanya disebut operasi atau

manajemen operasi.

untuk menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan tiga fungsi.

Fungsi-fungsi ini merupakan hal penting, bukan hanya untuk proses produksi, tetapi

juga demi kelangsungan hidup sebuah organisasi.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

17

Fungsi-fungsi ini adalah sebagai berikut.

Pemasaran yang menghasilkan permintaan, paling tidak, menerima

pemesanan untuk sebuah barang atau jasa (tidak akan ada aktivitas jika tidak

ada penjualan).

Produksi/operasi yang menghasilkan produk.

Keuangan/akuntansi yang mengawasi sehat tidaknya sebuah

organisasi,membayar tagihan, dan mengumpulkan uang.

Ada tiga tujuan manajemen operasional yaitu 

1. Acceptable Goods 

Acceptable goods adalah bahwa barang yang di produksi itu harus sesuai

dengankebutuhan atau keinginan konsumen. Baik

jumlahnya ,warnanya ,bentuknya,kualitasnya, seleranya, mode;nya maupun

harganya.

2. On Time 

On time adalah tepat waktu.Dalam memproduksi suatu barang itu harus tepat

waktu.Mulai dari kapan dikerjakan, kapan diselesaikan dan samapai kapan di

distribusikankepada konsumen.

3. Economically 

Economically adalah barang yang diproduksi itu harus ekonomis. Ekonomis

disini dalamartian terkait mengenai harga (price) harus terjangkau oleh

konsumen

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional

adalah segala aktivitas yang menghasilkan nilai baik dalam bentuk barang maupun

jasa dengan melalui proses produksi secara efektif dan efisien untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.

Heizer & Render (2009:5) menyebutkan bahwa manajemen operasi (MO) dipelajari

karena empat alasan:

1. MO adalah satu dari tiga fungsi utama dari setiap organisasi dan berhubungan

secara utuh dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi

memasarkan (menjual), membiayai (mencatat rugi laba), dan memproduksi

(mengoperasikan), maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana

aktivitas MO berjalan. Karena itu pula, kita mempelajari bagaimana orang-

orang mengorganisasikan diri mereka bagi perusahaan yang produktif.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

18

2. Kita mempelajari MO karena kita ingin mengetahui bagaimana barang dan

jasa diproduksi. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang

menciptakan produk yang kita gunakan.

3. Kita mempelajari MO untuk memahami apa yang dikerjakan oleh manajer

operasi. Dengan memahami apa saja yang dilakukan oleh manajer ini, kita

dapat membangun keahlian yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang

manajer seperti itu. Hal ini akan membantu Anda untuk menjelajahi

kesempatan kerja yang banyak dan menggiurkan di bidang MO.

4. Kita mempelajari MO karena bagian ini merupakan bagian yang paling

banyak menghabiskan biaya dalam sebuah organisasi. Sebagian besar

pengeluaran perusahaan digunakan untuk fungsi MO. Walaupun demikian,

MO memberikan peluang untuk meningkatkan keuntungan dan pelayanan

terhadap masyarakat.

Dari definisi definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa

Manajemen Operasi dan Produksi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan

barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah

manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia.

2.1.5. Keputusan Kritis dalam Manajemen Operasi

Menurut Heizer dan Render (2009:56-57), diferensi, biaya rendah dan respons yang

cepat dapat dicapai saat manajer membuat keputusan efektif dalam sepuluh wilayah

manajemen operasional.Keputusan ini dikenal sebagai keputusan operasi

(operational decision).Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional yang

mendukung misi dan menetapkan strategi.

1. Perancangan barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa menetapkan

sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya,

kualitas dan sumber daya manusia bergantung pada keputusan perancangan.

2. Kualitas. Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan

dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar

kualitas tersebut.

3. Perancangan proses dan kapasitas. Keputusan proses yang diambil membuat

manajemen mengambil komitmen dalam hal teknologi,kualitas, penggunaan

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

19

sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen

pengeluaran dan modal ini akan menentukanstruktur biaya dasar suatu

perusahaan.

4. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa

menentukan kesuksesan perusahaan.

5. Perancangan tata letak. Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan,

tingkat karyawan, keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan

mempengaruhi tata letak.

6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Manusia merupakan bagian

yang intergral dan mahal dari keseluruhan rancangan sistem,.Karenanya,

kualitas lingkungan kerja diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan

upah yang harus ditentukan dengan jelas.

7. Manajemen rantai pasokan. Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat

dan apa yang harus dibeli.

8. Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan

pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan sumber daya manusia

dipertimbangkan.

9. Penjadwalan. Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus

dikembangkan.

10. Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas

yang diinginkan.

2.1.6. Riset Operasi (Operating Research)

Morse dan Kimball Mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific

method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai

kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas

karena tidak tercermin perbedaan antara riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.

Churchman, Arkoff dan Arnoff mengemukakan pengertian riset operasi sebagai

aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam

menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan

tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.

Miller dan M.K. Starr Mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang

menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

20

masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan

tersebut dapat dipecahkan secara optimal.

Mc Closky dan Trefthen Mengartikan Riset Operasional sebagai suatu metode

pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-operasi militer selama

Perang Dunia II.

S.L Cook Operations research dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan,

seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu

perluasan dari disipilin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonomi), suatu

disiplinbaru, suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.

Dari data diatas diambil kesimpulan bahwa riset operasional adalah Riset Operasi

adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan permasalahan sehari-hari

baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang lainnya ke dalam pemodelan

matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.

Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkanpermasalahan

sehari-hari ke dalam model matematis.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan

harus disederhanakan dan apabila ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat

diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang bersifat rasional.Dalam Riset

Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.Untuk mendapatkan solusi yang

optimal dan memudahkan kita mendapatkan hasil, kita dapat menggunakan

komputer.

2.2 Forecasting

2.2.1 Pengertian Forcasting

Peramalan adalah penggunaan data atau informasi untuk menentukan kejadian pada

masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data yang laludan

informasi lainnya untuk penelitian terlebih dahulu prakiraannya.

Menurut Hery prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 )Peramalan merupakan suatu

usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian

keadaan dimasa lalu.

Menurut Hyndmand & Anthanasopoulos (2014:12) Peramalan adalah tentang

memproduksi masa depan selengkap mungkin, memberikan semua informasi yang

tersedia, termasuk data historis dan pengetahuan tentang setiap peristiwa masa depan

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

21

yang mungkin berdampak ke perkiraan. Peramalan merupakan tugas statistik umum

dalam bisnis, dimana itu membantu untuk menginformasikan keputusan tentang

penjadwalan produksi, trasnportasi, dan personil, dan menyediakan panduan untuk

perencanaan strategis jangka panjang.

Herjanto (2007:4) mengungkapkan bahwa peramalan digunakan untuk mengukur

atau menaksir keadaan di masa datang. Suatu peramalan yang baik atau buruk akan

mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Dengan peramalan yang baik

diharapkan pemborosan akan bisa dikurangi, dapat lebih terkonsentrasi pada sasaran

tertentu dan perencanaan dapat lebih baik.

Menurut Heizer & Render (2009:162) yang mengatakan bahwa peramalan

(forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.

Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan

memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis.

Menurut Rusdiana (2014:96) peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran,

misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan

datang dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi,

peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk

yang dilakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian produksi.

Menurut Tim pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 :

12 )Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude

dan direction perubahan suatu variabel ekonomi bisnis ( permintaan barang dan

jasa ) dimasa datang berdasarkan past data present data.

Menurut Santoso (2009:8), peramalan adalah kegiatan yang bersifat teratur, berupaya

memprediski masa depan dengan tidak hanya menggunakan metode ilmiah, namun

juga mempertimbangkan hal-hal yang bersifat kualitatif.

Menurut Heizer dan Render (2009:162), adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan

kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan

data di masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan bentuk

model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intusi yang bersifat subjektif atau

bisa juga dengan menggunakan model matematis yang disesuaikan dengan

pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Dalam segi peramalan banyak sekali tipe nya namun menurut pandangan dari Hery

Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 44 ) dapat kita ambil beberapa yaitu :

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

22

1. Peramalan ekonomi

Peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat

inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun

perumahan dan indikator perencanaan lain nya.

2. Peramalan teknologi 

Peramalan yang memeperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat

meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik dan peralatan

baru.Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang panjang dengan

memperhatikan tingkat kemajuan teknologi.

3. Peramalan permintaan

Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan peramalan

ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas

seta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan

pemasaran dan sumber daya manusia.

Tujuan daripada diadakannya peramalan adalah untuk memperoleh informasi

mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi terhadap

implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut adalah langkah-langkah

dengan adanya peramalan yaitu :

1. Untuk menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun

suatu anggaran-anggaran.

2. Untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan

dijual.

3. Untuk membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi

barang dan jasa.

4. Untuk melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.

5. Untuk menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.

Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 )

1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu

serta melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.

2. Peramalan diperlukan karena adanya time Lag atau Delay antara saat suatu

kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat impementasi.

3. Peramalan merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan

sehinggadapat meningkatkan efektifitas suatu rencana bisnis.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

23

Adapun fungsi lain yang bisa mengarah pada peramalan yaitu :

1. Untuk atau mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa

lalu, serta melihat sejauh mana pengaruhnya dimasa datang.

2. Peramalan diperlukan karena adanya time_lag antara saat suatu kebijakan

peruasahaan di tetapkan dengan saat implementasi.

3. Dengan adanya peramalan, maka dapat dipersiapkan program dan tindakan

perusahaan untuk mengantisipasi keadaan dimasa datang sehingga resiko

kegagalan bisa diminimalkan

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah suatu

kegiatan yang bertujuan untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan data

dengan melibatkan data-data historis.

2.2.2 Klasifikasi Peramalan Berdasarkan Waktu

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 163) peramalan biasanya

diklasifikasikan menurut horizon waktu masa depan yang dicakupnya.

Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori:

1. Peramalan jangka pendek.

Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun tetapi umumnya

kurang dari 3 bulan.Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian,

penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat

produksi.

2. Peramalan jangka menengah.

Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumnya mencakup

hitungan bulanan hingga 3 tahun.Peramalan ini berguna untuk merencanakan

penjualan, perencanaan, dan anggaran produksi, anggaran kas, dan

menganalisa berbagai macam kegiatan operasi.

3. Peramalan jangka panjang.

Umumnya untuk perencanaan 3 tahun atau lebih.Perencanaan jangka panjang

digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi

atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

24

2.2.3 Jenis Peramalan

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 164), organisasi pada umumnya

menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan organisasi di masa

depan :

1. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan

memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk

membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat

kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,

yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

3. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan suatu

produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan

penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan

dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya

manusia.

2.2.4 Peramalan Permintaan

Menurut Heizer dan Render (2009:164).Peramalan yang baik sangatlah penting

dalam semua aspek bisnis.Peramalan merupakan satu-satunya prediksi mengenai

permintaan hingga permintaan yang sebelumnya diketahui.Peramalan ekonomi dan

teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian dari tugas

manajer operasi, Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang.

Berikut ini akan dibahas dampak peramalan produk pada tiga aktivitas: sumber daya

manusia, kapasitas dan manajemen rantai pasokan.

1. Sumber Daya Manusia

Memperkerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja bergantung pada

permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus memperkerjakan

pekerja tambahan tanpa adanya persiapan,akibatnya kualitas pelatihan

menurun dan kualitas pekerja menurun.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

25

2. Kapasitas

Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti

tidak terjaminnya pe giriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa

pasar.

3. Manajemen Rantai Pasokan

Hubungan yang baik dengan pemasok,serta harga barang dan komponen yang

bersaing bergantung pada peramalan yang akurat.

2.2.5 Langkah-Langkah Sistem Peramalan

Peramalan terdiri atas tujuh langkah dasar menurut Heizer dan Render (2009:165)

mengatakan bahwa terdapat tujuh langkah peramalan tersebut,yaitu :

1. Menetapkan tujuan peramalan

2. Memilih unsur yang akan diramalkan

3. Memilih jenis model peramalan

4. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan

5. Membuat peramalan

6. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan

2.2.6 Pendekatan Dalam Peramalan

Heizer dan Render (2009:167), terdapat dua pendekatan umum peramalan, yaitu:

1. Peramalan kuantitatif (quantitative forecast), adalah peramalan yang

menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan

variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan.

2. Peramalan subjektif atau kualitatif (qualitative forecast), adalah peramalan

yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan

system nilai pengambil keputusan untuk meramal.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

26

2.2.7 Metode Peramalan Kuantitatif

Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series)  metode yang

dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi

dari waktu,

2. Model / metodekausal (causal/explanatory model), mengasumsikan variabel

yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu

atau beberapa variabel bebas (independent variable).

Heizer dan Render (2010:169), menganalisis deret waktu berarti membagi data

masa lalu menjadi komponen-komponen, kemudian memproyeksikannya ke masa

depan. Deret waktu mempunyai empat komponen, antara lain :

1. Tren, merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau

menurun. Perubahan pendapatan, populasi, penyebaran umur, atau pandangan

budaya dapat mempengaruhi pergerakan tren.

2. Musim, adalah pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu, seperti

hari, minggu, bulan, atau kuartal.

3. Siklus, adalah pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Siklus ini

biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting dalam

analisis dan perencanaan bisnis jangka pendek.Memprediksi siklus bisnis

sulit dilakukan karena adanya pengaruh kejadian politik ataupun kerusuhan

internasional.

4. Variasi acak, merupakan satu titik khusus dalam data yang disebabkan oleh

peluang dan situasi yang tidak lazim. Variasi acak tidak mempunyai pola

khusus sehingga tidak dapat diprediksi.

Heizer dan Render dalam buku Manajemen Operasi (2009:170), metode metode

peramalan kuantitatif, terdiri dari:

1. Pendekatan Naif (Naive Method)

Cara paling sederhana untuk meramal adalah berasumsi bahwa permintaan di periode

mendatang akan sama dengan permintaan pada periode terakhir. Untuk beberapa

jenis produk, pendekatan naif (naive method) merupakan model peramalan objektif

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

27

yang paling efektif dan efisien dari segi biaya. Paling tidak, pendekatan naif

memberikan titik awal untuk perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.

2. Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

Peramalan rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk

menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika kita dapat mengasumsikan

bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa kita ramalkan. Secara

matematis, rata-rata bergerak sederhana (merupakan prediksi permintaan periode

mendatang) dinyatakan sebagai berikut :

Ket: dimana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak.

3. Rata-Rata Bergerak dengan Pembobotan (Weighted Moving Average)

Saat terdapat tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk

menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini.Pemilihan bobot merupakan

hal yang tidak pasti karena tidak ada rumus untuk menetapkan mereka.Oleh karena

itu, pemutusan bobot yang digunakan membutuhkan pengalaman.Sebagai contoh,

jika bulan atau periode terakhir diberi bobot yang terlalu berat, peramalan dapat

menggambarkan perubahan yang terlalu cepat yang tidak biasa pada permintaan atau

pola penjualan.

Rata-rata bergerak dengan pembobotan akan digambarkan secara sistematis sebagai

berikut.

4. Penghalusan Eksponential (Exponential Smoothing)

Penghalusan Eksponensial merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan

pembobotan yang canggih, tetapi masih mudah digunakan.Metode ini menggunakan

pencatatan data masa lalu yang sangat sedikit. Rumus penghalusan eksponensial

dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

28

Peramalan

baru=

Peramalan

periode

terakhir

+

α (Permintaan sebenarnya

periode terakhir – peramalan

periode terakhir)

dimana α adalah sebuah bobot atau konstanta penghalusan yang dapat dipilih oleh

peramal yang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Persamaan rumus diatas juga dapat

ditulis secara sistematis sebagai berikut.

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)

dimana :

Ft = Peramalan baru

Ft-1 = Peramalan sebelumnya

α = Konstanta penghalusan (pembobotan) (0 ≤ α ≤ 1)

At-1 = Permintaan aktual periode lalu

5. Penghalusan Eksponential dengan Penyesuaian Trend (Exponential

Smoothing with Trend)

Model penghalusan eksponensial yang lebih rumit dan dapat menyesuaikan

diri pada tren yang ada. Idenya adalah menghitung tren rata-rata data

penghalusan eksponensial, kemudian menyesuaikan untuk kelambatan

positif atau negatif pada tren. Dengan penghalusan eksponensial dengan

penyesuaian tren, estimasi rata-rata dan tren dihaluskan.Prosedur ini

membutuhkan dua konstanta penghalusan, α untuk rata-rata dan β untuk

tren.Kemudian, kita menghitung rata-rata dan tren untuk setiap

periode.Rumus Penghalusan Eksponential dengan Penyesuaian Trend adalah

sebagai berikut.

Ft = α (At-1) + (1-α) (Ft-1 + Tt-1) , Tt = β (Ft-Ft-1) + (1-β) Tt-1

dimana :

Ft = peramalan dengan eksponensial yang dihaluskan dari data berseri

pada periode t

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

29

Tt = tren dengan eksponensial yang dihaluskan pada periode t

At = permintaan aktual periode t

α = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0 ≤ α ≤ 1)

β = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0 ≤ β ≤ 1)

6. Proyeksi Trend (Trend Projection)

Proyeksi Tren merupakan suatu metode peramalan yang mencocokan garis tren pada

serangkaian data masa lalu, kemudian memproyeksikan garis pada masa mendatang

untuk peramalan jangka menengah atau jangka panjang.

Rumus untuk menentukan perhitungan Trend Projection adalah sebagai berikut.

y = a + bx

dimana :

y = nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi

a = persilangan sumbu y

b = kemiringan garis regresi (atau tingkat perubahan pada y untuk perubahan

yang terjadi di x

x = variable bebas (dalam kasus ini adalah waktu).

Untuk menentukan nilai a dan b, akan di jelaskan pada rumus dibawah ini.

dimana :

b = kemiringan garis regresi

∑ = tanda penjumlahan total

X = nilai variabel bebas yang diketahui

y = nilai variabel terkait yang diketahui

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

30

a = ȳ - bx̄

dimana :

ȳ = rata-rata nilai y

x̄ = rata-rata nilai x.

2.2.8. Metode Kualitatif

Yaitu metode yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman

pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Terdapat empat teknik

peramalan kualitatif, yaitu:

1. Juri dari opini eksekutif

Dalam metode ini, pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat

tinggi umumnya digabungkan dengan model statistik, dikumpulkan untuk

mendapatkan prediksi permintaan kelompok.

2. Metode Delphi

Ada tiga jenis partisipan dalam metode Delphi: pengambil keputusan,

karyawan, dan responden. Pengambil keputusan biasanya terdiri atas 5 hingga

10 orang pakar yang akan melakukan peramalan. Karyawan membantu

pengambilan keputusan dengan menyiapkan, menyebarkan, mengumpulkan,

serta meringkas sejumlah kuisioner dan hasil survei.Responden adalah

sekelompok orang yang biasanya ditempatkan di tempat yang berbeda

dimana penilaian dilakukan. Kelompok ini memberikan input pada pengambil

keputusan sebelum peramalan dibuat.

3. Komposit tenaga penjualan

Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa

penjualan yang dapat ia capai dalam wilayahnya. Kemudian, peramalan ini

dikaji untuk memastikan apakah peramalan cukup realistis.Kemudian,

peramalan tersebut digabungkan pada tingkat wilayah dan nasional untuk

mendapatkan peramalan secara keseluruhan.

4. Survei pasar konsumen

Metode ini meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian

mereka di masa depan. Hal ini tidak hanya membantu dalam menyiapkan

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

31

peramalan, tetapi juga memperbaiki desain produk dan perencanaan produk

baru.

2.2.9. Mengukur Kesalahan Peramalan

Heizer dan Render (2009, p.177) ,mengemukakan bahwa, tiga dari perhitungan yang

paling terkenal adalah deviasi mutlak rerata (Mean Absolute Deviation - MAD) dan

kesalahan kuadrat rerata (Mean Squared Error – MSE).

1. Deviasi Mutlak Rerata (Mean Absolute Deviation = MAD)

MAD merupakan ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk

sebuah model.Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari

tiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data (n).

2. Kesalahan Kuadrat Rerata (Mean Square Error = MSE)

MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan

keseluruhan. MSE merupakan rata-rata selisih kuardrat antara nilai yang

diramalkan dan yang diamati. Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa ia

cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan.

Vincent Gasperz (2004, p.80) mengatakan dalam buku Production Planning and

Inventory Control bahwa akurasi peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai

MAD dan MSE semakin kecil. Ketepatan dari sebuah ramalan merupakan hal yang

sangat penting.Namun, hal yang perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap

ramalan, yang selalu ada unsur kesalahannya.Sehingga yang penting diperhatikan

adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut.Akhirnya, baik

tidaknya suatu ramalan yang disusun sangat tergantung pada orang yang

melakukannya, langkah-langkah peramalan yang dilakukannya dan metode yang

dipergunakannya.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

32

2.3 Persediaan

2.3.1 Definisi Persediaan

Menurut Saxena (2009:2) persediaan didefinisikan sebagai sumber daya siaga

apapun yang memiliki nilai ekonomi yang dianggap potensial sebagai modal

terkunci. Definisi yang praktis dari sudut bahan manajemen adalah “item dari toko

atau bahan-bahan yang disimpan di persediaan untuk memenuhi kebutuhan masa

depan produksi, perbaikan, pemeliharaan, konstruksi, dll”.

Rusdiana (2014:375) mengatakan bahwa persediaan adalah sejumlah komoditas yang

disimpan untuk memenuhi kebutuhan pada masa yang akan datang. Sedangkan

menurut Herjanto, (2007: 237) persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan

yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertenju, misalnya untuk digunakan

dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang

dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan

pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang dari peralatan atau

mesin.

Menurut Ishak (2010:159), Persediaan (inventory) sebagai sumber daya menganggur

(idle resource). Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena menunggu

proses lebih lanjut.

Dari pendapat pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahawa persediaan merupakan

suatu sumber daya yang disimpan yang digunakan untuk menghilangkan kebutuhan

saat ini atau kebutuhan yang akan datang. Persediaan diatas termasuk bahan mentah,

barang dalam proses, dan barang jadi. Ketika menentukan permintaan dari suatu

barang, ini merupakan informasi yang memungkinkan untuk dapat menentukan

permintaan dari suatu barang, dan menentukan jumlah barang mentah yang akan

dibutuhkan untuk membuat barang jadi tersebut.

Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlah nya

cukup besar dalam suatu perusahaan.Hal ini mudah dipahami karena persediaan

merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi

perusahaan.Persediaan adalah bentuk investasi, dimana keuntungan (laba) ini bisa

diharapkan melalui penjualan dikemudian hari.Oleh sebab itu pada kebanyakan

perusahaan sejumlah minimal persediaan harus dipertahankan untuk menjamin

kontinuitas dan stabilitas penjualannya.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

33

Mengendalikan persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah

persediaan terlalu besar yang dapat mengakibatkan timbulnya dana yang tertanam

dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan dan risiko kerusakan barang

yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko

terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena seringkali barang tidak dapat

didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan sehingga dapat

menyebabkan terjadinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya

pelanggan.

Sebagaimana keputusan manajemen operasi lainnya, kebijaksanaan yang paling

efektif dengan mencapai keseimbangan diantara berbagai kepentingan dalam

perusahaan.Pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat

melayani kebutuhan bahan/barang yang tepat dan dengan biaya yang rendah.

Pengendalian persediaan berfungsi menentukan tingkat persediaan yang sesuai,

dimana pemesanan harus dilakukan kembali, persediaan pengaman, pendataan

singkat dan kondisi persediaan.

2.3.2. Fungsi Persediaan

Efisiensi operasional suatu perusahaan dapat di tingkatkan karena berbagai fungsi

penting persediaan. Harus diingat bahwa persediaan adalah sekumpulan produk

phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam

proses dan kemudian barang jadi. Fungsi persediaan ini memungkinkan perusahaan

dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier

Sedangkan menurut Render (2005:60) fungsi persediaan adalah :

1. Untuk memisahkan beragam bagian produksi, sebagai contoh jika pasokan

sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan-

persediaan tambahan men-decouple proses produksi dari pemasok.

2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permitaan dan menyediakan

persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan.

Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran.

3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam

jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.

4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

34

2.3.3. Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Render (2005:61), untuk mengakomendasi fungsi persediaan, perusahaan

memiliki empat jenis persediaan, yaitu:

1. Persediaan Bahan Baku Material yang ada umumnya dibeli tetapi belum

memasuki proses pabrikasi.

2. Persediaan Barang Setengah Jadi Bahan baku/komponen yang sudah

mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai/belum menjadi produk

jadi.

3. MRO (Maintenance Repair Operating)

Persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan pemeliharaan/

perbaikan/operasi yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan

proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu

pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak diketahui.

4. Persediaan Barang Jadi Sebuah produk akhir yang siap untuk dijual, tetapi

tetap merupakan sebuah asset dalam buku perusahaan.

2.3.4. Tujuan Persediaan

Menurut Ishak (2010:164), untuk devisi yang berbeda dalam industri manufaktur

akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda yaitu :

1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga

menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.

2. Produksi beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi

yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk mengurangi set

up mesin). Di samping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku,

setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi tidak

terganggu karena kekurangan bahan.

3. Pembelian (purchasing) dalam rangka efisiensi, juga menginginkan

persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang

kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian ini juga ingin ada persediaan

sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

35

4. Keuangan (finance) menginginkan minimasi semua bentuk investasi

persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada

perhitungan pengembalian aset (return of asset) perusahaan.

5. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan adanya

persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja dan PHK

tidak perlu dilakukan.

6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk

mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa/engineering.

2.3.5. Metode Persediaan

Metode persediaan adalah suatu sistem yang memonitor smua transaksi yang terjadi

pada inventory, terutama pada jumlah transaksi dan waktu transaksi. Jacobs, Chase,

dan Aquilano dalam buku Operations & Supply Manajemen (2009, p.548)

menyebutkan beberapa tujuan inventory yaitu:

Menjaga kelancaran operasi bisnis perusahaan

Mengetahui variasi permintaan

Fleksibilitas penjadwalan produksi

Menjaga hal-hal yang tak terduga seperti keterlambatan pengiriman bahan

Mengambil keuntungan dari ukuran pembelian bahan baku

Pada dasarnya metode persediaan mencari jawaban optimal dalam menentukan

jumlah ukuran pemesanan yang ekonomis, titik pemesanan kembali atau re-order

point (ROP), dan jumlah stok cadangan yang diperlukan (SS). Metode pengendalian

persediaan yang bersifat statistic ini biasanya digunakan untuk mengendalikan

barang yang permintaannya bersifat bebas dan pengelolannya tidak tergantung

dengan ada tidaknya produksi barang lain, yang berpengaruh hanyalah mekanisme

pasar.

2.4. Economic Order Quantity (EOQ)

Menurut Heizer dan Render (2009, p.92), EOQ adalah sebuah teknik kontrol

persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan serta

berdasar pada beberapa asumsi:

1. Jumlah permintaan diketahui, konstan, dan independen.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

36

2. Waktu tunggu yakni waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan –

diketahui dan konstan.

3. Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai seluruhnya.

4. Tidak tersedia diskon kuantitas.

5. Biaya variabel hanya biaya untuk menyiapkan atau melakukan pemesanan

(biaya penyetelan) dan biaya menyimpan persediaan dalam waktu tertentu

(biaya penyimpanan dan membawa).

6. Kehabisan atau kekurangan persediaan dapat sepenuhnya dihindari jika jika

pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

Dengan menggunakan metode ini dapat diasumsikan jumlah pemesanan yang

optimal untuk menghasilkan biaya yang minimum. Dimana rumus nya

sebagai berikut

Rata-rata persediaan = (Q/2)

Frekuensi pemesanan = (D/Q)

Annual set up cost = (D/Q)(S)

Annual holding cost = (Q/2)(H)

Biaya unit total = (harga produk)(D)

Biaya total = biaya unit total + biaya pemesanan + biaya

penyimpanan

d = (D/jumlah hari per tahun)

ROP = [SS + (L x d)]

Dimana

D : jumlah permintaan

S : biaya pemesanan

L : waktu tunggu

d : rata-rata permintaan

H : biaya penyimpanan

SS : safety stock

Q : jumlah unit yang dipesan

2.5. Economic Order Interval (EOI)

EOQ = Q* = 2 DS

H

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

37

Fixed Order Interval System juga disebut sistem persediaan secara periodik, yang

lebih berdasar kepada periode daripada sistem persediaan kontinu yang lebih kepada

posisi stok persediaan.Sistem persediaan yang berbasiskan waktu yang melakukan

pesanan berdasarkan jangka waktu tertentu. Jumlah pesanan bergantung kepada

pemakaian demand selama periode waktu tertentu.

Menggunakan tingkat persediaan maksimum (maximum inventory level) selama

waktu lead time dan interval pesanan. Setelah suatu periode tetap (T) telah terlewati,

jumlah persediaan dihitung.Sebuah pesanan dilakukan untuk memulihkan

persediaan, dan jumlah pesanannya tergantung berapa jumlah yang berkurang

(maximum inventory level). Jadi, jumlah pesanan didapat dari selisih maximum

inventory level dan sisa persediaan pada waktu waktu melakukan perhitungan.

Sistemnya terdiri dari 2 parameter yang digunakan yaitu periode tetap pemeriksaan

(T) dan maximum inventory level (E).

Masalah dasar pada metode ini adalah bagaimana menentukan interval pesanan (T)

dan maximum inventory level (E) yang diinginkan.Economic order interval dapat

diperoleh untuk meminimumkan total biaya tahunan.

Model persediaan EOI memiliki interval waktu yang konstan dalam melakukan

pemesanan kembali (reorder), tetapi kuantitas produk yang dipesan dapat berubah-

ubah (dinamis) hingga mencapai optimal.Berikut adalah data-data yang diperlukan

dalam melakukan perhitungan EOI :

1. Permintaan dalam 1 periode (D, dalam satuan unit)

2. Harga produk [P, dalam satuan materi (Rupiah)]

3. Biaya pemesanan (S, dalam satuan Rupiah per-sekali pesan)

4. Biaya penyimpanan (H, dalam satuan Rupiah per-periode)

5. Lead Time (L, dalam satuan waktu)

6. Service Level and Safety Stock

Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan kemudian dicari Fixed Order

Interval dengan cara sebagai berikut:

T =

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

38

Setelah mendapatkan Standar deviasi dan juga interval periode (T ́) waktu

pemesanan, baru dapat dilakukan perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 periode

dengan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z=1,65):

SS = Z s

EOI sedikit berbeda dengan metode EOQ, dimana ia memiliki target level (E) atau

biasa dikenal dengan Maximum Inventory Level yaitu tingkat persediaan yang cukup

besar dalam memenuhi permintaan selama interval pesanan T ́ dan waktu tenggang

L, perhitunganya adalah sebagai berikut:

E = SS + d (T + L)

Sehingga apabila perusahaan ingin melakukan pemesanan kembali, maka kuantitas

pemesanan dapat dihitung dengan rumus :

Q* = Maximum InventoryLevel (E) – sisa inventory akhir

Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory Level) (I) :

I = SS + (1/2 )

Order Quantity :

Q(T) = E – I

Turn Over Ratio (TOR) :

TOR =

Total biaya persediaan (EOI) dalam 1 periode:

Tc (EOI) = + (SS + ) H

Total biaya (EOI) selama 1 periode:

TC (EOI) = PD + + (SS + ) H

2.6. Minimum-Maximum Inventory (Min-Max)

Cara kerja sistem ini yaitu apabila persediaan telah melewati batas minimum dan

mendekati batas safety stock maka reorder harus dilakukan. Jadi batas minimum

(minimum stock) merupakan batas tingkat reorder. Batas maksimum (maximum

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

39

stock) adalah batas kesediaan perusahaan untuk menginvestasikan uangnya dalam

bentuk persediaan bahan baku. Jadi dalam hal ini yang terpenting adalah batas

minimum dan maksimum untuk dapat menentukan order quantity. Pada metode ini,

terdapat perbedaan cara dalam menghitung safety stock yakni metode ini tidak

memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan melainkan hanya membutuhkan

rata-rata permintaan per-bulan.

Herjanto (2008:258) mengatakan untuk memesan suatu barang sampai barang itu

datang diperlukan jangka waktu yang bisa bervariasi dari beberapa jam sampai

beberapa bulan. Perbedaan waktu antara saat memesan sampai barang datang dikenal

dengan istilah waktu tenggang (lead time). Waktu tenggang sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan dari barang itu sendiri dan jarak lokasi antara pembeli dan pemasok

berada.

Karena adanya waktu tenggang, perlu adanya persediaan yang dicadangkan untuk

kebutuhan selama menunggu barang datang, yang disebut sebagai persediaan

pengaman (safety stock). Persediaan pengaman berfungsi untuk melindungi atau

menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan

barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan

barang yang dipesan. Persediaan pengaman disebut juga dengan istilah persediaan

penyangga (buffer stock) atau persediaan besi (iron stock). Bagi perusahaan dagang,

persediaan pengaman juga dimaksudkan untuk menjamin pelayanan kepada

pelanggan terhadap ketidakpastian dalam pengadaan barang. Jumlah persediaan yang

memadai saat harus dilakukan pemesanan ulang sedemikian rupa sehingga

kedatangan atau permintaan barang yang dipesan adalah tepat waktu (dimana

persediaan pengaman sama dengan nol) disebut sebagai titik pemesanan ulang

(reorder point, ROP). Titik ini menandakan bahwa pembelian harus segera dilakukan

untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan. Jika ROP ditetapkan terlalu

rendah, persediaan akan habis sebelum persediaan pengganti diterima sehingga

produksi dapat terganggu atau permintaan pelanggan tidak dapat dipenuhi. Namun,

jika titik pemesanan ulang ditetapkan terlalu tinggi maka persediaan baru sudah

datang sementara persediaan di gudang masih banyak. Keadaan ini mengakibatkan

pemborosan biaya dan investasi yang berlebihan.

Min-Max system memiliki cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah

ditentukan seperti batas titik minimum dan batas titik maksimum. Dalam hal ini,

batas minimum adalah batas safety stock dimana pada saat titik mencapai safety

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

40

stock, maka dilakukanlah re-order point, dalam metode ini, batas minimum dan batas

maksimum adalah yang terpenting dalam melakukan perhitungan.

Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Min-Max

system :

Permintaan dalam 1 periode, biasanya dalam 1 tahun = 12 bulan (D, dalam

satuan Unit)

Harga produk (P, dalam satuan materi, Rupiah)

Biaya pemesanan (S. dalam satuan Rupiah per-sekali pesan)

Biaya penyimpanan (H, dalam satuan Rupiah)

Lead Time (L, dalam satuan waktu)

Safety Stock (SS)

Pada metode Min-Max, terdapat perbedaan dalam menghitung safety stock, yaitu di

dalam metode ini tidak lagi memerlukan standart deviasi dan tingkat pelayanan

dalam melakukan perhitungannya, melainkan kebutuhan rata-rata per periodenya

(bulan), sehingga didapat perhitungan sebagai berikut:

SS =

Kemudian dalam metode ini terdapat variabel-variabel baru yaitu maximum stock

dan minimum stock.Dimana maximum stock adalah titik tingkat persediaan yang

paling diizinkan, sedangkan minimum stock adalah titik dimana pemesanan

dilakukan kembali. Berikut adalah perhitungan min stock dan max stock :

Min Stock = (DL) + SS

Max Stock = (2)(DL) + SS

Setelah mendapatkan min stock dan max stock, maka jumlah pesanan dapat dihitung

sebagai berikut :

Order (Min-Max) = Max Stock- Min Stock

Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory Level) (I) :

I = SS + (1/2 Q* )

Turn Over Ratio (TOR):

TOR =

Total biaya persedian (Min-Max) dalam 1 periode

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

41

TC (Min-Max) = S+ HD

Total Cost (Min-Max) selama 1 periode:

TC (Min-Max)= PD + S+ HD

2.7 Kerangka Pemikiran

KFC merupakan salah satu restoran cepat saji di Indonesia, maka KFC melakukan

persediaan agar pelanggan tidak menunggu lama dan melancarkan operasional

menurut Ahyari (2003:150) Pada prinsipnya semua perusahaan melaksanakan proses

produksi akan menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk kelangsungan proses

produksi dalam perusahaan tersebut. Beberapa hal yang menyangkut menyebabkan

suatu perusahaan harus menyelenggarakan persediaan bahan baku

KFC

Peramalan Penjualan

Min & Max

MAD MSE

Perencanaan Persediaan

Ayam

Pengiriman Bahan Baku ke perusahaan

Metode EOIMetode EOQ

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

42

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran

Implikasi Hasil Penelitian

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2015-1... · Web viewDikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai

43