Ske b Xxi Tutorial 5
Post on 24-Apr-2015
36 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Blok Kedokteran Keluarga adalah blok kedua puluh satu pada semester 7 dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B yang
memaparkan kasus mengenai dr.Siti yang merencanakan ingin membuka praktek
dokter keluarga, namun dia masih mempertimbangkan apakah praktek secara
mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini sebagai
berikut.
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode
analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Skenario B Page 1
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Laporan Tutorial 5
Skenario B
Tutor : dr. H. MA. Husnil Farouk, MPH
Moderator : Wieke Anggraini
Sekretaris meja : Farah Dibah
Sekretaris Papan : Wendy Ardiansyah
Waktu : Selasa, 6 Desember 2011
Kamis, 8 Desember 2011
Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam;
2. tidak boleh membawa makanan dan minuman;
3. angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat; dan
4. izin terlebih dahulu bila ingin keluar masuk ruangan.
2.2. Skenario B
Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan
primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari
sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering
kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di
Puskesmas adalah perawat atau bidan.
Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin
membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek
secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.
Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan
dan manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah
bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem
manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik
tersebut sesuai persyaratannya.
Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai
Islami.
Skenario B Page 2
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
2.3. Seven Jam Step
2.3.1.Klarifikasi Istilah
1. Layanan Primer
Menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan
(continuing care), membuat diagnosis medis dan penangannnya, membuat
diagnosis psikologis dan penangannya, memberi dukungan personal bagi setiap
pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit,
mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
prognosis, dan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan
kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit,
terapi preventif, dan perubahan perilaku (Goroll, 2006).
2. Puskesmas
Unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
3. Praktik Dokter Keluarga
Pelayanan dokter personal tingkat pertama berkelanjutan yang ditujukan kepada
perseorangan dan keluarga, merawat pasien dirumah, di tempat praktik atau
kadang-kadang di rumah sakit, bertanggung jawab membuat keputusan awal
untuk setiap permasalahan yang dihadapi pasiennya dan menyelenggarakan
konsultasi kepada dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan, menegakkan
diagnosis yang mencakup keadaan fisik, psikologis, dan sosial dan
menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit
untuk meningkatkan kesehatan pasiennya.
4. Klinik Dokter Keluarga
Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga
(SPDK) yang diselenggarakan oleh lebih dari satu dokter keluarga.
Skenario B Page 3
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
5. Praktek Mandiri
Tempat pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh satu dokter keluarga.
6. Manajemen Praktek Dokter Keluarga
Suatu fungsi yang melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam
praktek dokter keluarga.
7. Mutu Klinik
Kualitas pada suatu klinik.
8. Sumber Daya Manusia
Potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk social yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan
9. Nilai-nilai Islam
Cara pandang yang berpedoman pada Al-qur’an dan As-sunnah.
2.3.2. Identifikasi Masalah
1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan
primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari
sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering
kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di
Puskesmas adalah perawat atau bidan.
2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin
membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek
secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.
3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan
manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah
bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem
Skenario B Page 4
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik
tersebut sesuai persyaratannya.
4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai
Islami.
i. Analisis Masalah
1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan
primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari
sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering
kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di
Puskesmas adalah perawat atau bidan.
a. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek umum pada jam kerja ?
b. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek di Rumah dinas ?
2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin
membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek
secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.
a. Apa perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga mandiri
?
b. Apa perbedaan praktek dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter
keluarga ?
c. Apa perbedaan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan klinik dokter
keluarga ?
d. Bagaimana rancangan untuk membuka praktek dokter keluarga ?
3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan
manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah
bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem
manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik
tersebut sesuai persyaratannya.
a. Bagaimana manajemen sumber daya manusia yang baik ?
b. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana yang baik ?
Skenario B Page 5
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
c. Bagaimana manajemen informasi yang baik ? ( rekam medik, kerahasiaan,
komputerisasi, sistem informasi, pemeliharaan kesehatan, pelaporan)
d. Bagaimana mutu pelayanan dokter keluarga yang baik ?
e. Apakah yang dimaksud dengan manage care dokter keluarga yang baik ?
(sadar biaya dan sadar mutu)
f. Apa peluang dan tantangan dari dilaksanakannya pelayanan dokter keluarga ?
4. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai Islam.
a. Apa makna “dokter” dalam nilai-nilai Islam ?
b. Bagaimana sebagai seorang dokter melakukan nilai-nilai Islami dalam
praktek dokter keluarga ?
i. Kerangka Konsep
ii. Hipotesis
Dr. Siti ingin membuka praktek dokter keluarga yang memerlukan rancangan
dan manajemen praktek klinik yang baik sehingga terwujud praktik dokter keluarga
yang bermutu dan mematuhi nilai-nilai Islami.
Skenario B Page 6
Input Manajemen Praktek dokter keluarga yang bermutu dan
Islami
Nilai-nilai Islam
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
iii. Learning Issue
Pokok
BahasanWhat I Know
What I Don’t Know
(Learning Issue)
What I Have to
Prove
How I Will
Learn
Kedokteran
Keluarga
Dr.Siti yang
merencanakan ingin
membuka praktek
dokter keluarga, dia
mempertimbangkan
apakah praktek
secara mandiri atau
berkelompok dalam
bentuk Klinik
Dokter Keluarga.
1. Praktek Dokter
Keluarga Mandiri
2. Perbedaan PDKM
dengan Klinik
Dokter Keluarga
3. Persiapan PDKM
4. Manajemen SDM
5. Manajemen sarana
dan prasarana
6. Manajemen
informasi/ rekam
medic
7. Manajemen mutu
praktek dokter
keluarga.
1. rancangan dan
manajemen
praktek/klinik
yang baik.
2. bagaimana
sumber daya
manusia, dan
sistem
manajemenny
3. bagaimana
menjamin dan
mempertahank
an mutu klinik
tersebut sesuai
persyaratannya
.
Text Book,
Pakar, Lain
(internet)
Skenario B Page 7
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
iv. Sintesis
1. Dr. Sukman adalah dokter Puskesmas “Makmur” yang melakukan layanan
primer, dan pasiennya banyak, dia berpraktik sampai jauh malam, pagi hari
sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya, bahkan sering
kali dr. Sukman datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang berobat di
Puskesmas adalah perawat atau bidan.
a. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek umum pada jam
kerja ?
Jawab :
Tidak boleh, karena bertolak belakang dengan undang-undang dan aturan
yang ada sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), berupa pelanggaran
meninggalkan tugas. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 berupa melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab serta masuk kerja dan menaati jam kerja.
Pada kasus ini, dr. Sukman malah melayani pasien di tempat praktiknya
sebelum ia bertugas di Puskesmas bahkan sampai sering datang kesiangan ke
Puskesmas. Hal ini menunjukkan dr. Sukman tidak melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian,
kesadaraan dan tanggung jawab serta tidak menaati jam kerja yang telah
ditetapkan. Selain itu seharusnya dokter yang sudah bekerja di sektor
pemerintah (puskesmas) jangan lagi bekerja sebagai dokter praktek swasta ,
sehingga bisa maksimal dalam menangani tanggung jawabnya. Akan
menimbulkan fungsi yang mendua (ambivalen) serta berebutan pasien
dengan praktek dokter swasta.
Pada pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 dijelaskan
sebagai berikut.
a. PNS yang tidak masuk kerja selama 5 s/d 15 hari kerja tanpa alasan yang sah
dikenai sanksi hukuman disiplin ringan.
a) Teguran lisan : 5 hari
Skenario B Page 8
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
b) Teguran tertulis : 6 s/d 10 hari
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis : 11 s/d 15 hari.
b. PNS yang tidak masuk kerja selama 16 s/d 30 hari kerja tanpa alasan yang
sah dikenai sanksi hukuman disiplin sedang.
a) Penundaan KGB : 16 s/d 20 hari
b) Penundaan kenaikan pangkat : 21 s/d 25 hari
c) Penurunan pangkat paling lama 1 tahun : 26 s/d 30 hari.
c. PNS yang tidak masuk kerja selama 31 s/d 45 hari kerja tanpa alasan yang
sah dikenai sanksi hukuman disiplin berat.
a) Penurunan pangkat paling lama 3 tahun : 31 s/d 35 hari
b) Penurunan jabatan : 36 s/d 40 hari
c). Pembebasan Jabatan : 41 s/d 45 hari
d) Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat : 46 hari atau
lebih
Sebagai perhatian antara lain :
1. Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan metaati ketentuan jam
dihitung secara kumulatif 1 (satu) tahun.
2. Keterlambatan dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1 hari sama dengan
7,5 jam.
3. Pejabat yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan hukuman disiplin,
maka tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.
4. Pejabat yang berwenang menghukum dijatuhi hukuman disiplin sama dengan
jenis hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan apabila tidak menjatuhkan
hukuman kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran disiplin.
Skenario B Page 9
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
b. Apakah boleh dokter puskesmas membuka praktek di Rumah dinas ?
Menurut Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010, dijelaskan
mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu kesanggupan PNS menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar djatuhi hukuman disiplin. Di sini dijelaskan bahwa PNS
memiliki kewajiban menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dengan sebaik-baiknya termasuk rumah dinas, dan mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau
golongan.
Menggunakan rumah dinas yang disediakan sebagai tempat praktik
pribadi sama halnya menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan
pribadi. Memang tidak ada peraturan tertulis yang memperbolehkan rumah
dinas digunakan sebagai tempat praktek pribadi (untuk kepentingan pribadi),
tetapi hanya sebagai suatu himbauan untuk tidak menggunakan fasilitas
negara untuk kepentingan pribadi, pengecualian jika di tempat yang terpencil
dan hanya ada 1 dokter, sehingga tidak memungkinkan untuk menyewa
tempat praktek.
2. Di wilayah Puskesmas “Makmur”, ada dr.Siti yang merencanakan ingin
membuka praktek dokter keluarga, dia mempertimbangkan apakah praktek
secara mandiri atau berkelompok dalam bentuk Klinik Dokter Keluarga.
a. Apa perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga
mandiri ?
Jawab :
Perbedaan praktek dokter umum dengan praktek dokter keluarga antara lain.
Prinsip dasar Praktek Dokter Keluarga Praktek Dokter Umum
Layanan dari pertama Ya Ya
Layanan berkesinambungan dan jangka panjang
Ya Sporadik
Layanan bersifat Ya Tidak
Skenario B Page 10
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
personal
Layanan komprehensif Ya, Lebih banyak promotif
dan preventifYa, lebih banyak kuratif
Mengutamakan pencegahan
Ya (aktif) Terbatas (statis)
Koordinasi Ya Tidak
Kolaborasi Ya TidakBerorientasi pada keluarga
Ya Tidak
Berorientasi pada komunitas
Ya Ya
(Soetono, dkk., 2009)
b. Apa perbedaan praktek dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter
keluarga ?
Jawab :
Berikut perbedaan praktik dokter keluarga mandiri dengan klinik dokter
keluarga (Soetono, dkk.).
Ciri-ciri entitasPraktik Dokter Keluarga
MandiriKlinik Dokter Keluarga
Jumlah DK 1 orang > 1 orang
Badan Hukum Usaha perorangan Perserikatan perdata
Kepemilikan Milik seorang Milik kelompok
Agen Fiscal Individu Perserikatan perdata
Perizinan Bentuk perizinan baru
Status Pegawai Bekerja untuk diri sendiri Bekerja untuk kelompok
Cara Pembayaran Campuran Kapitasi dan FFS, lebih dominan kapitasi
Penggajian DK Diatur sendiri Diatur kelompok
Waktu Pelayanan8 – 10 jam/hari, tutup bila
DK berhalangan (cuti, dinas, pendidikan, dll.)
8 – 12 jam/hari, tetap buka meskipun 1 DK berhalangan
Lingkup LayananKomprehensif dengan
sarana pendukung terbatasKomprehensif dengan sarana
pendukung lengkap
Wilayah Pelayanan Terbatas Lebih luas
Skenario B Page 11
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Tanggung Jawab Mutu
SendiriBersama, meskipun bukan
pasiennya
Note :
- Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik.
- Perserikatan perdata adalah wadah kerjasama antar notaris dalam menjalankan jabatannya.
- Agen fiscal atau wajib pungut adalah agen mengenai soal keuangan pada umumnya, khususnya ditunjuk pemerintah sebagai pemungut pajak, penerimaan atau penyimpanan dana, dan pelaksanaan pembayaran pengeluaran pemerintah.
Ketentuan praktik dokter keluarga mandiri sebagai berikut (Soetono, dkk.).
a. Menjalankan praktik dokter keluarga purnawaktu di PDKM.
b. Lebih memilih memberikan layanan pada suatu masyarakat yang jelas
batasannya (defined population/kepesertaan) dengan pembayaran secara
kapitasi, ketimbang pelayanan kepada individu yang bukan peserta, bersifat
episodik dan dibayar secara fee-for-service.
c. Berbagi kewajiban dan tanggung jawab atas asset, liability, dan pelayanan
kepada pasien.
d. Berbagi penerimaan dengan formula tertentu yang disepakati bersama.
Contoh Desain Ruangan Praktik Dokter Keluarga Mandiri
Layout Klinik PDKM – Tipe 1A Layout Klinik PDKM – Tipe 1B
Luas 38,5 m2
Skenario B Page 12
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Layout Klinik PDKM – Tipe 2
Luas 54 m2
c. Apa perbedaan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan klinik
dokter keluarga ?
Jawab :
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (UU SJSN) menyatakan bahwa setiap warga negara wajib
mengikuti program jaminan kesehatan nasional. Implementasi UU SJSN
membutuhkan adanya fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama, kedua,
dan ketiga yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP)
secara berjenjang dan terpadu. Implementasi UU SJSN menuntut adanya
perubahan fungsi dan peranan puskesmas seperti yang disebutkan dalam SKN
(Soetono, dkk.).
Puskesmas diharapkan fokus pada upaya kesehatan masyarakat (UKM)
yang menjadi program pemerintah dengan sasaran masyarakat yang tinggal di
suatu wilayah administratif. Sedangkan praktik dokter keluarga menjadi
komplemen puskesmas dalam peranannya sebagai ujung tombak UKP dengan
sasaran individu atau keluarga yang berada dalam wilayah pelayanannya
(Soetono, dkk.).
Skenario B Page 13
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Dulu Sekarang
Puskesmas
Sangat Terpencil
Tidak terpencil
Puskesmas PuskesmasPraktik Dokter
Keluarga (termasuk klinik)
UKP + UKM UKP + UKM UKM UKP
Wilayah Kerja
Administratif Administratif Administratif Pelayanan
Sasaran Komunitas Komunitas Komunitas Individu/keluarga
Upaya Kesehatan
Promosi Kes.
+ + + + individu/keluarga
Kes. Ling. + + +
KIA dan KB
+ + + +individu/keluarga
Gizi Masyarakat
+ + + + individu/keluarga
P3 menular + + + + individu/keluarga
Pengobatan + + + individu/keluarga
d. Bagaimana rancangan untuk membuka praktek dokter keluarga ?
Jawab :
Untuk dapat menyelenggarakan klinik dokter keluarga ada beberapa
kegiatan yang harus dilakukan:
1. Persiapan
Membentuk organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan klinik
Doga
Menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawab organisasi
pelaksanan
Menjabarkan ruang lingkup kegiatan yang diselenggarakan oleh
organisasi pelaksana
Skenario B Page 14
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Menetapkan aspek pelayanan kesehatan yang dipandang penting untuk
diperhatikan.
2. Pelaksanaan
Manajemen sumber daya manusia, sarana dan prasarana.
Sistem informasi dan komunikasi layanan kedokteran.
Sistem layanan kesehatan terkendali dan pembayaran prospektif.
Program jaga mutu layanan kedokteran primer.
Langkah awal yang sangat menentukan dalam membuka praktek dokter
keluarga:
1. Visi dan misi
2. Kaji kelayakan
• Profil konsumen
• Situasi lingkungan
• Sumber daya manusia
• Sumber dana
Skenario B Page 15
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
a.) Profesionalisme
b.)Segi legal
1. Perizinan
2. Persyaratan
3. Akreditasi
4. Etika
c.) Segi medis
1. Cakupan pelayanan
2. SDM
3. Pasokan BHP (bahan habis
pakai)
4. Epidemiologi
d.)Segi sosial
1. Latar blkang budaya
2. Peta demografi
• Budaya
• Pekerjaan
• Pendidikan
• Distribusi usia
e.) Segi sarana
1. Bangunan
2. Telekomunikasi
3. Listrik
4. Sumber air bersih
5. Transportasi
6. Kondisi geografis
7. Pengolah limbah
f.) Segi finansial
1. Perkirakan titik impas
2. Bisnis berlandaskan
profesionalisme
3. Berkembang karena
profesionalisme
4. Menguntungan semua pihak
5. Transparansi
g.)Kesejawatan
1. Kerjasama profesional
2. Kebersamaan
3. Saling menghormati,
membantu, mengingatkan, dan
mengontrol
4. Transparansi
Skenario B Page 16
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Diagram Tulang Ikan (fish bone diagram dari ishikawa)
Produk yang ditawarkan:
• Health education
• Health services
• Health Protection
• Medical treatment
• Medical procedure
• Medical referral
• Rehabilitation services
Sarana dan prasarana:
• Building min 60 square meters
• Rooms min 7
– Waiting room/front
office
– Consultation room
– Baby and mother
– Procedure rooms
– Dispensary
– Meeting rooms
– Pantry
– Rest room
Sumber Daya Manusia:
• Doctors :2 • Bidan:1
Skenario B Page 17
KELUARAN
LINGKUNGAN
PROSESMASUKAN
tenaga
dana
material
waktu
Prosedur medis
Prosedur non- medis
institusi kepemimpinan
manajemen
Penyebab masalah harus dikaji ada pada masukan,
proses, lingkungan
Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab
masalah
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
• Aisten analis: 1 (honor)
• Asisten apoteker:1
• Staf administrasi dan
keuangan:1
• Office boy:1
Perlengkapan:
• Office equipment :
– Plang nama
• Supply
– Bahan habas pakai
• Kapas
• Kassa
• Spuit
• Alkohol, H2O2
– Medical supply
• Obat-obatan, benang
Biaya:
• Sewa gedung: 55 (60m2) xRp.
30.000x12
• Listrik/bulan
• Air/bulan
• Telepon/bulan
• Gaji/bulan
• Perawatan gedung/bulan
• Sarana
• Supply/bulan
Income:
• Kapitasi
• Umum (Fee for services)
• Langganan
3. Dokter Siti berpikir untuk praktek mandiri ataupun klinik perlu rancangan dan
manajemen praktek/klinik yang baik. Yang perlu dipikirkan dr.Siti adalah
bagaimana sumber daya manusia, sumber daya lainnya dan sistem
manajemennya, serta bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik
tersebut sesuai persyaratannya.
a. Bagaimana manajemen sumber daya manusia yang baik ?
Skenario B Page 18
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Jawab :
Manajemen SDM bergantung pada perekrutan, seleksi dan penugasan.
a. Perekrutan
Analisis dan deskripsi pekerjaan yang akan diselengarakan
o Benarkah ada lowongan kerja?
- Apakah ada pegawai yang keluar/mengundurkan diri?
- Apakah ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan?
- Apakah ada peningkatan volume pekerjaan?
o Apakah lowongan pekerjaan itu harus diisi?
- Dapatkah praktik berjalan jika dibiarkan kosong?
- Dapatkah karyawan lainnya dimanfaatkan?
- Dapatkah pos yang kosong itu dimasukkan ke bagian lain?
o Apakah ada perubahan tata kerja sehingga memerlukan staf baru?
o Bagaimana menentukan pekerjaan yang perlu disikapi?
- Cermati daftar tilik yang ada
- Diskusikan dengan pimpinan dan staf lain
- Amati staf yang mengerjakan perkerjaan itu
- Pertimbangkan cara terbaik untuk mencapai tujuan yang sekarang belum
terwujud
o Kepada siapa dipertanggungjawabkan?
- Subordinat?
- Uang?
- Alat-alat praktik?
- Informasi rahasia?
- Menentukan tata-kerja administrari klinik dan praktik?
- Menentukan tujuan dan sasaran?
o Keterkaitan pekerjaan dalam system
- Mitra kerja?
- Pimpinan?
- Staf yang lain?
- Pihak pemerintah daerah?
- Organisasi (kooperasi) klinik?
- Lainnya?
o Bagaimana cara pekerjaan ini:
Skenario B Page 19
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
- Penggajianya?
- Persyaratannya?
- Bagian yang paling menarik
dan menantang?
- Bagian yang paling tidak
menyenangkan
Deskripsikan orang yang tepat untuk pekerjaan itu
b. Penugasan
o Rincian pekerjaan
- Sesederhana mungkin
- Jangan berlebihan
- Yakinkan tidak tumpang-
tindih
- Jangan kacaukan pekerjaan
yang keahlian
- Hindari diskriminasi
- Nama pekerjaan
- Posisi dalam tata kerja
- Tujuan utama pekerjaan ybs
- Tugas dan kewajiban utama
- Cara mengambil keputusan
dan mencari bantuan
- Lingkungan kerja yang akan
dihadapi
o Penilaian
- Perjelas tujuan
- Buat daftar tilik untuk nilai
diri
- Tentukan batas waktu
- Tentukan target yang hendak
dicapai
Dokter merupakan manajer praktik. Managing adalah melakukan pekerjaan melalui
usaha orang lain, menghasilkan output dari input dan proses. Input berupa man
power, money and materials sedangkan proses adalah kerja operasional,
pembangunan, dan organisasi. Output di klinik dapat dibagi menjadi 2 komponen
yang saling berhubungan berupa pelayanan teknis dan kepuasan pasien (Gan, dkk.,
2004).
Fungsi dasar bagi seorang manajer sebagai berikut (Gan, dkk., 2004).
Skenario B Page 20
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
1. Planning merupakan proses penentuan tujuan dan formulasi langkah-langkah
yang akan diperlukan.
2. Organizing merupakan proses mendapatkan kegiatan-kegiatan, mengatur
material untuk tujuan organisasi, termasuk menyusun kerja, otoritas untuk
bertindak, dan pembagian kerja.
3. Leading merupakan proses mempengaruhi staff untuk mencapai tujuan.
4. Control merupakan pengaturan standar, pemantauan proses kerja sesuai
standar dan menilai peningkatan hasil.
Ruang Lingkup dalam manajemen sumber daya manusia sebagai berikut (Gan, dkk., 2004).
Entry ----------------------------------------------------- Exit
- Recuitment- Selection- Induction Training
- Motivasi- People handling- Structure - Leadership- Personal effectiveness- Change management
- Staff developmenta. Delegationb. Appraisalc. Courses
- Separation- Promotion
Manajemen sumber daya manusia diperlukan dan kemauan untuk menyelesaikan
issu yang tidak menyenangkan seperti sebagai berikut.
a. Grievances (keluhan)
Sebagai akibat dari kondisi eksternal (contoh kondisi kerja buruk), staf internal
feeling of distress disebabkan hubungan personal yang buruk, ada persepsi
diperlakuan berbeda contohnya pengobatan, konseling, rotasi ke departemen dan
pekerjaan lain.
b. Discrepancies (ketidaksesuaian)
Temuan ketidaksesuaian dalam klinik perlu segera diatasi. Itu adalah satu tugas
manajer yang harus dikerjan. Ketiaksesuaian bisa dalam bentuk uang, obat atau
medical supplies.
c. Absenteeism (kemangkiran)
Skenario B Page 21
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Dapat akibat ketidakpuasan kerja, hubungan personal yang buruk dengan
kelompok atau pekerjaan. Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan termasuk
kondisi fisik buruk, kebosanan, supersivi yang kurang, lingkungan yang penuh
kejenuhan, dan jam kerja yang tidak nyaman. Faktor lain seperti kondisi
kesehatan, jarak dan kesulitan perjalanan dan tanggung jawab pekerja.
c. Bagaimana manajemen sarana dan prasarana yang baik ?
Jawab :
Beberapa standar sarana dan prasarana minimum praktik dokter keluarga
sebagai berikut (Soetono, dkk.).
a.) Sarana Fisik
1. Berupa bangunan rumah atau bagian ari gedung di lokasi yang mudah
dijangkau, terlihat bersih dan terawat, dengan papan nama yang jelas dan
mudah dibaca.
2. Memiliki luas sekitar 55 m2 yang terdiri dari beberapa ruang terpisah atau
tergabung sesuai dengan kondisi fisik bangunan.
a. Ruang penerima pendaftaran (pendaftaran, rekam medik, kasir, obat)
b. Ruang tunggu
c. Ruang konsultasi/konseling dan pemeriksaan fisik
d. Ruang tindakan medik atau pemeriksaan khusus
e. Ruang administrasi
f. Gudang dan pantry
g. Toilet dan tempat cuci tangan dengan sabun, air mengalir dan pengering
tangan
3. Keadaan setiap ruangan harus memenuhi syarat keamanan, kesehatan, dan
kenyamanan.
a. Bersih (sebaiknya dari bahan bangunan yang relatif mudah dibersihkan
dan tahan lama)
b. Terang (mempunyai sinar yang cukup, atau menggunakan lampu untuk
pencahayaan bila sinar matahari tidak dapat masuk dengan baik)
c. Ventilasi baik d. Lantai tidak licin
Skenario B Page 22
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
e. Suhu nyaman (23-24 0C)
f. Tidak berbau
g. Tidak bising
h. Bebas dari rokok atau asap rokok
4. Memiliki signage (papan nama) yang mudah dibaca
a. Papan nama di luar gedung sesuai dengan peraturan yang berlaku (antara
lain nama praktik dokter keluarga, nama dokter, nomor SPTP, waktu
pelayanan)
b. Di dalam gedung dipasang papan nama yang informatif dan mudah dibaca
di tempat-tempat yang diperlukan.
5. Memiliki furnitur di setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan
Furnitur daru bahan yang kuat, ergonomis, dan mudah dibersihkan.
b.)Peralatan medic
1. Peralatan untuk pemeriksaan fisik
2. Peralatan untuk tindak medik
3. Peralatan medik tambahan
4. Tas dokter keluarga untuk panggilan rumah atau peralatan di rumah
5. Persediaan obat yang minimum harus dimiliki sesuai dengan formularium
obat pelayanan strata pertama
6. Peralatan resusitasi atau resusitation kit yang disimpan dalam satu tempat
khusus dan mudah dijangkau
7. Peralatan laboratorium
c.) Sarana informasi dan Telekomunikasi
1. Komputer ditempatkan di ruang penerima (pendaftaran, rekam medik, kasir,
dan obat), ruang konsultasi/pemeriksaan fisik dan ruang administrasi
membentuk jaringan dengan kabel atau WIFI.
2. Interkom atau pesawat telepon di pasang disetiap ruangan.
Skenario B Page 23
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
d. Bagaimana manajemen informasi yang baik ? ( rekam medik,
kerahasiaan, komputerisasi, sistem informasi, pemeliharaan kesehatan,
pelaporan)
Jawab :
1. Rekam Medik (medical record)
Berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Yang berhak mengisi rekam medis sebagai berikut.
a. Dokter
b. Dokter Gigi
c. Petugas kesehatan lain yang diberi mandat, yang memberikan pelayanan
langsung kepada pasien
d. Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran: Dokter dan Dokter Gigi wajib
membuat rekam medis dalam menjalankan praktek kedokteran
e. Kepemilikan Rekam Medis
f. Penyimpanan
g. Kerahasiaan
h. Sanksi:
- Hukum (Pidana, Perdata)
- Disiplin dan Etik
Manfaat rekam medik sebagai berikut.
a. Pengobatan Pasien
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan
c. Pendidikan dan Penelitian
d. Pembiayaan
e. Statistik Kesehatan
f. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin, dan Etik
Skenario B Page 24
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Isi dari rekam medik minimal sebagai berikut.
a. Identitas Pasien
b. Pemeriksaan Fisik
c. Diagnosis/Masalah
d. Tindakan/Pengobatan
e. Pelayanan Lain yang telah diberikan ke Pasien
f. Informed Consent (pd pasien Rawat Inap)
g. Dibubuhi nama, tanggal, dan waktu
h. Tidak boleh dihapus
Problem Oriented Medical Records (POMR) lebih baik dari Source Oriented
Medical Record (SOMR). POMR terdiri atas 4 komponen sebagai berikut.
a. Master record
Master Record mempunyai 4 kelompok data sebagai berikut.
1. Biodata (holistic care of the patient and his family)
2. Problem List
3. Report summaries - tabel catatan imunisasi dan kejadian (kumpulan info tentang
rujukan, hospitalisasi dll)
4. Graphic space - family genogram atau tanda tanda-fisik
b. The progress notes
Komponen progress notes and source documents sebagai berikut.
1. Format 2 kolom: kolom 1; subjective, objective, and assessment data. Kolom
kedua: The Plans
2. Format 4 kolom: Kolom Subjective, Objective, Asssesment and Plans data.
c. The Flow charts
Bermanfaat untuk contunuing care for chronic problems or structured
consultation such as Medical check up.
Skenario B Page 25
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
d. Source document
1. Laboratory
2. EGC
3. Radiology reports
4. Referral letters and replies
B entuk rekam medik sebagai berikut.
a. Kertas
b. Elektronik (Digital)
2. Kerahasiaan (confidentiality)
The persons allowed to view the MR must be limited to only 4 groups:
CARE- Those providing direct care to the patient
CONSENT- Those given the patient’s consent
COMPULSION-Those empowered by legal statute
CONCERN-Inpublic interest
3. Komputerisasi (computerization)
Prinsip manajemen operasi penggunaan komputer sebagai berikut.
a. Have a computer usage traning programme for all staff
b. Have well writtent operatiuonal manuals fos staff to refer to
c. Have a daliy back up procedure for data
d. Have a system of password security
e. Use a tried system
f. Computerise with future mind (Disk capacity)
List proses dari rekam medik sebagai berikut.
a. Clinic reception
b. Consultation and dispensing of services
c. Billing & financial management
Skenario B Page 26
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
d. Inventory management
e. Management reports
f. Communication & content acquisition
g. Adminsitration and other functions
4. Sistem Informasi dan Pemeliharaan Kesehatan
Profil populasi sebagai berikut.
a. Gambaran demografi populasi binaan (sesuai kelompok umur dan jenis
kelamin)
b. Bermanfaat untuk perencanaan:
- prioritas jenis layanan
- prediksi kebutuhan bahan/peralatan medis
- pembuatan program intervensi/monitoring
Skenario B Page 27
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
5. Pelaporan
e. Bagaimana mutu pelayanan dokter keluarga yang baik ?
Jawab :
Untuk menjamin mutu dokter keluarga maka dokter keluarga memiliki
standar pelayanan sebagai berikut.
1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of Clinical Care).
a. Standar pelayanan paripurna
Skenario B Page 28
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang
bersifat paripurna, yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pemulihan kesehatan, pencegahan
kecacatan, dan rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan
sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.
b. Standar pelayanan medis.
Adalah pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran
secara lege artis. Adapun pelayanan medis yang dilakukan meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, penegakan
diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan,
tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.
c. Standar pelayanan menyeluruh.
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu
peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,
sosial, dan spiritual, serta berkehidupan ditengah lingkungan fisik dan
sosialnya. Selain itu, pasien juga dipandang sebagai bagian dari keluarga dan
lingkungannya dan pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya.
d. Standar pelayanan terpadu.
Pelayanan yang ada bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara
dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga
merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang
menunjang pelayanan kedokteran, baik formal maupun informal.
e. Standar pelayanan bersinambung.
Merupakan pelayanan yang bersinambung, yang melaksanakan
pelayanan kedokteran secara efisien, proaktif dan terus-menerus demi
kesehatan pasien. Selain itu rekam medis yang ada juga harus
bersinambungan, serta adanya pendampingan saat melakukan konsultasi atau
rujukan.
2. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of Behaviour in Practice).
a. Standar perilaku terhadap pasien.
Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk
menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan
Skenario B Page 29
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan
guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan
dilaksanakannya. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan antara lain
informasi memperoleh pelayanan, waktu konsultassi yang cukup, informasi
medis yang jelas, komunikasi efektif, dan menghormati hak dan kewajiban
pasien dan dokter.
b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik.
Seorang dokter keluarga mampu bertindak sebagai pemimpin
manajemen untuk mengelola klinik secara profesional, mampu bekerja dalam
tim, dan pemimpin klinik.
c. Standar perilaku dengan sejawat.
Dokter keluarga yang baik harus mampu menghormati dan menghargai
pengetahuan, keterampilan, dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan
kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.
d. Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktik.
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah keterampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya. Bentuk kegiatan yang
dilakukan antara lain mengikuti kegiatan ilmiah, program jaga mutu,
partisipasi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dalam praktik, serta
penulisan ilmiah.
e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan.
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartsipasi aktif dalam
segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap memberikan
pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya. Adapun
kegiatannya antara lain menjadi anggota perkumpulan sosial, partisipasi
dalam kegiatan kesehatan masyarakat, serta partisipasi dalam
penanggulangan bencana di sekitarnya.
3. Standar Pengelolaan Praktik (Standards of Practice Management).
a. Standar sumber daya manusia.
Skenario B Page 30
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat
petugas kesehatan dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau pelatihannya seperti perawat, bidan, dan administrator klinik.
b. Standar manajemen keuangan.
Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen
keuangan profesional antara lain dengan pencatatan keuangan, dan jenis
sistem pembiayaan praktik.
c. Standar manajemen klinik.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan
yang disebut klinik dengan manajemen yang profesional yaitu dengan
pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamtan
kerja, serta pembahasan administrasi klinik.
4. Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities).
a. Standar fasilitas praktik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata
pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Adapun standar fasilitas praktik antara
lain yang menunjang kesehatan dan keamanan pasien, dokter, serta pegawai,
kerahasiaan dan privasi, bangunan dan interior yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan medis, alat komunikasi, serta papan nama.
b. Standar peralatan klinik.
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang
minimal harus dipenuhi di ruang praktik sebagai penyedia layanan strata
pertama. Selain itu juga harus ada peralatan penunjang medis dan non medis.
c. Standar proses-proses penunjang praktik.
Antara lain pengelolaan rekam medis, pengelolaan rantai dingin,
pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih,
dan pengelolaan obat.
Skenario B Page 31
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
f. Apakah yang dimaksud dengan manage care dokter keluarga yang
baik ? (sadar biaya dan sadar mutu)
Jawab :
Kendali mutu dan kendali biaya menjadi unsur melekat (inherent) pada
semua aspek pengelolaan praktik dokter keluarga. Berbagai kegiatan yang
terkait dengan kendali mutu dan kendali biaya sebagai berikut.
a.) standardisasi struktur dan proses
b.) rekrutmen dan pelatihan petugas
c.) supervisi kontinyu dan bantuan teknis
d.) audit medis internal
e.) tinjauan kasus (case review)
f.) pemberian penghargaan bagi yang berprestasi (professional recognition)
g.) continuing professional development (CPD)
h.) pemantauan kinerja DK (profilling DK)
i.) pemantauan profil populasi cakupan DK
j.) penerapan pro-active diseases management untuk penyakit kronis atau
kondisi tertentu
k.) audit kinerja
l.) penerapan sistem penggajian dan insentif yang menghargai upaya menjaga
mutu dan mengendalikan biaya
m.)pemberian insentif sebagai gatekeeper
g. Apa peluang dan tantangan dari dilaksanakannya pelayanan dokter
keluarga ?
Jawab :
Peluang
- UU praktek dokter keluarga
- UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)
- UU kesehatan RI
- Pembangunan Kesehatan Menuju Indoneia Sehat 2010 merupakan
momentum yang tepat dalam pengembangan pelayanan kedokteran
Skenario B Page 32
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
keluarga dan pengembangan dokter keluarga serta tenaga lain yang
terkait.
- Kesadaran masyarakat akan haknya mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bertanggung jawab dapat dijadikan tenaga pendorong
pengembangan pelayanan dokter keluarga.
- Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kedokteran keluarga cenderung
dikelola berdasarkan prinsip manajemen yang mantap (“sound
management principles“)
- Perkembangan industri asuransi dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi
pelayanan kedokteran keluarga.
- Perkembangan teknologi informasi merupakan peluang untuk
memperluas cakupan, mutu dan efisiensi pelayanan dokter keluarga.
- Desentralisasi memungkinkan penyediaan dokter keluarga yang lebih
merata dalam memelihara kesehatan masyarakat
Tantangan
- Denominalisasi
- Penjenjangan pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaan kesehatan
belum tertata baik untuk berkembangnya pelayanan dokter keluarga
- Mutu upaya kesehatan perorangan strata pertama sangat beragam dan
belum merata.
- Fokus pelayanan kesehatan strata pertama belum sepenuhnya
berorientasi pada kebutuhan klien (client – driven), masih berorientasi
pada provider – driven.
- Standar perizinan dan akreditasi belum menjadi bagian dari pembinaan
dan penilaian kinerja institusi pelayanan medik dasar.
- Sepuluh tahun mendatang dibutuhkan cukup banyak dokter di tingkat
primer. Masih perlu dipertanyakan apakah proporsi tenaga kesehatan
sekarang ini dan 10 tahun mendatang sudah mencerminkan penjenjangan
pelayanan kesehatan
- Sistem pencatatan dan pelaporan antara pelayanan primer dan rujukan
masih menggunakan klasifikasi berbeda (ICD 9 dan ICD 10).
Skenario B Page 33
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
- Sumber daya tenaga kependidikan yang ada tidak sesuai dengan
kebutuhan pengadaan dokter keluarga
- Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan asuransi masih rendah dan
masyarakat belum bisa menyisihkan uang untuk membeli resiko yang
tidak pasti karena penghasilan penduduk rendah.
5. Dr. Siti dalam berpraktik dokter keluarga akan selalu mematuhi nilai-nilai
Islam.
a. Apa makna “dokter” dalam nilai-nilai Islam ?
Jawab :
Agama sebagai dasar nilai dalam kehidupan merupakan pondasi tersebut.
Nilai-nilai agama wajib dipegang sebagai dokter yang baik, etis, humanis,
dan profesional. Makna dokter dalam nilai islami itu adalah seorang dokter
mampu mengintegrasikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menjadi penting bagi profesi dokter, karena kedokteran menangani manusia
sebagai fokus utamanya. Dalam Islam mengajarkan nilai-nilai tentang
menjaga menjaga hubungan antara kita dengan sesama (Habluminannas),
dan hubungan baik antara kita dengan Tuhan SWT (Habluminallah), dan
banyak ajaran Islam lainnya yang dapat menjadi dasar seorang dokter
muslim (nilai nilai islami) yang menjadi pegangan praktik sehari-hari.
Tujuan dari dokter dengan nilai islami adalah terbentuknya dokter muslim
yang bisa menjalankan etika dokter muslim bisa melayani dengan baik, bisa
menolong pasien dengan baik
Contohnya : membimbing pasien yang sedang menghadapi kematian
(sakaratul maut) sesuai dengan prinsip dan cara islam yang tepat dan
dengan penuh kehormatan dan keikhlasan.
Skenario B Page 34
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
b. Bagaimana sebagai seorang dokter melakukan nilai-nilai Islami dalam
praktek dokter keluarga ?
Jawab :
Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki akhlakul
karimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang dokter muslim yang
mengemban amanah kedokteran Islam.
Definisi akhlak menurut Imam Ghozali adalah kondisi jiwa yang telah
tertanam kuat, yang darinya terlahir sikap amal secara mudah tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Profesi dokter dalam pandangan
Islam adalah sebagai dakwah yang bergerak. Seorang muslim yang
berprofesi sebagai dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-nilai Islam
yang bersifat fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku
dokter muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat
oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari dakwah.
Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan berbagai
cara, diantaranya mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar, tawaduk, itsar,
Ramah, dan Ihsan. Berikut akan dijelaskan satu persatu.
1. Siddiq, artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen),
perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien
layaknya hubungan transaksional layaknya jual beli. Dokter
memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati
penyakitnya. Disini kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan
medik apapun yang diambil dokter, kemungkinan pasien tidak tahu,
apalagi dalam keadaan gawat darurat. Sifat tepenting dokter dalam
posisi penjual jasa ini dan menjadi dasar diridhoi atau mendapat tidaknya
keberkahan dari Allah adalah kejujuran. Dalam sebuah hadist sahih,
“Penjual (dokter) dan pembeli (pasien) mempunyai hak untuk
menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya
berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, diberkatilah
transaksi mereka , namun jika keduanya saling menyembunyikan
Skenario B Page 35
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
kebenaran dan berdusta, keduanya bisa saling mendapatkan
keuntungan tetapi melenyapkan keberkahan transaksinya.” (HR
Muttafaq Alaih dari Hakim ibn Hizam). Ada banyak contoh kasus
yang bisa menghianati hubungan baik dokter-pasien, diantaranya dengan
keberadaan asuransi kesehatan yang dijadikan system pembayaran, bisa
jadi ada persekongkolan antar dokter-pasien, atau malah dokter-pihak
asuransi, untuk memberikan keterangan palsu sehingga bisa
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain. Kasus
lain yang banyak terjadi adalah dokter yang terikat kontrak dengan
perusahaan farmasi sehingga dalam memberikan terapi dokter
mengharuskan pasien untuk membeli obat sesuai kontrak dokter tersebut
padahal belum teruji kebenarannya. Kejadian seperti sudah banyak
didunia praktek kedokteran dewasa ini. Lagi-lagi pasien yang dirugikan.
2. Adil, artinya meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti sikap
hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-Nahl,
“sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat…. (Q.S An-Nahl:90).
Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-hak pasien
tidak dirampas. Selama kuliah di FK UII, mahasiswa diajari benar
bagaimana hak dan kewajiban dokter-pasien, bagaimana keduanya
menghormati dan menghargai hak dan kewajiban tersebut. Adapun Hak-
hak pasien diantaranya adalah, pasien bebas memilih dokternya secara
bebas, pasien berhak menerima atau menolak tindakan pengobatan
sesudah ia memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak mengakhiri
atau memutuskan hubungan dengan dokternya dan bebas memilih atau
menggantinya dengan dokter lain, pasien berhak dirawat oleh dokter
yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya
tanpa campur tangan dari pihak luar, pasien berhak mendapat privacy
yang harus dilindungi, iapun berhak atas sifat kerahasian data-data
mediknya. Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien
berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual, pasien
berhak mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian serta berhak
Skenario B Page 36
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
diberi tahu hasilnya. Sedangkan kewajiban pasien diantaranya, pasien
wajib member informasi yang benar kepada dokter, wajib memenuhi
petunjuk dan nasehat dokter, wajib memberikan honorium atau imbalan
yang pantas. Jika saja seorang dokter memahami benar apa-apa saja yang
menjadi hak pasiennya, maka ia akan sepenuhnya memperlakukan pasien
dengan sangat baik sehingga hubungan harmonis dokter dan pasien akan
mudah terjalin.
3. Amanah, artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat Al-
Anfal, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedangkan kamu mengetahui “. (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag
muslim tentu kita menyadari bahawa amanah yang kita emban akan
dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian hari. Sebagai seorang
dokter muslim yang diberikan amanah oleh pasiennya hendaknya
bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha memenuhi sesuai dengan
standar keprofesian, serta kebutuhan pasien tanpa mengada-ngada yang
sebenarnya.
4. Sabar, artinya adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak
disukai dengan penuh kerelaan dan kepasrahan. Kesabaran diperlukan
ketika pasien berkonsultasi dengan dokter. Dokter yang baik harus dapat
menghadirkan dirinya secara untuh untuk pasien. Komunikasi dokter-
pasien mutlak diperlukan. Keberhasilan komunikasi antara dokter pasien
pada umumnya akan melahirkan kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua
belah pihak. Nilai-nilai Islam perlu diterapkan dalam komunikasi
antar dokter dan pasien. Jika seorang dokter bersedia dengan sabar
mendengarkan keluahan pasiennya, maka informasi tentang riwayat
penyakit juga lebih mudah diketahui. Karena keberhasilan terapi
sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis. Sedangkan
langkah lain hanya sebagai penunjang saja. Tapi kenyataan praktek
dokter pada umumnya, dokter keberatan jika pasien bercerita, dokter
hanya menanyakan beberpaa pertanyaan saja dan langsung mendiagnosis
Skenario B Page 37
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
pasien. jika hak seperti itu yang terjadi, apa bedanya dokter dengan
paranormal atau dukun, yang bisa menebak penyakit pasien tanpa
menggali lebih jauh keluhan pasien. Hendaknya seorang dokter dapat
meluangkan waktu untu bercerita kepada pasien tentang hal-hal yang
diharapkan dalam suatu pengobatan, bersedia meminta pendapat
pasien,dan mengecek pemahaman mereka, serta mendorong pasien agar
mau bicara.
5. Tawaduk, artinya merendahkan diri tanpa merendahkan
martabatnya. Firman Allah dalam Al-Qur’an, “Janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membanggakan diri. Sederhanakanlah kamu dalam berjalan,
dan lunakanlah suaramu. Sungguh seburuk-buruk suara adalah
suara keledai.” (Q.S.Lukman:18-19). Realisasi sikap tawaduk dalam
hubungan dengan pasien antara lain selalu melunakkan suara, tidak
membanggakan keahliannya kepada pasien dengan keangkuhannya dan
selalu mengedapankan sikap mendengarkan. Seringkali dokter
bersikap ghibah menceritakan kejelekan teman sejawat di depan
pasien dengan maksud agar citra diri meningkat. Allah berfirman,
“Dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain,
apakah salah seorang diantara kamu suka makan daging bangkai
saudaranya padahal mereka tidak menyukainya?” (Q.S. Al-
Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk sebagai seorang dokter menyadari
bahwa dirinya penuh dengan kelemahan dan kekurangan. Hendaknya
seorang dokter perlu mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran
tidak melakukan kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan
kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus mencari
perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long learning.
6. Itsar, artinya mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Dewasa ini,
orang-orang miskin seringkali dikucilkan, seolah-olah tidak berhak untuk
Skenario B Page 38
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
sakit, karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit maupun
membayar dokter yang menanganinya. Sebagai dokter yang baik,
hendaknya selalu mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup
dengan layak hidup sehat sembuh dari penyakitnya. Melayani mereka
dengan sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan
mereka adalah suatu amal yang luar biasa.
7. Ramah, artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah warohmah).
Keramahan dan perhatian dokter hendaknya tulus dari dasar
hatinya, tidak hanya berpura-pura. Hendaknya sebagai seorang
dokter kita harus menentukan motivasi apa yang mendasari apakah
hanya keperluan mencari kekayaan semata ataukah mencari ridho
Allah SWT. Kalau motivasi awal sebagai seorang dokter adalah
beribadah kepada Allah, cara memandang pasien akan didasari
dengan mahabbah dan rohmah, masalah materi akan mengikuti
dengan sendirinya. Allah berfirman,”Maka disebabkan rahmat dari
Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu.”(Q.S.Al-Imran:159). Rasulullah
pun bersabda, “senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah”.
Sebagai seorang dokter muslim sudah seharusnyalah kita menyebarkan
kedamaian dan keindahan islam.
8. Ihsan, artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal. Sebagai
realisasi komitmen hidupnya, seorang muslim yang diberikan amanah
sebagai seorang dokter akan memandang apa yang dilakukan dengan
profesinya sebagai seorang dokter adalah suatu ibadah yang dia
persembahkan kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, kinerja yang
dihasilkan selalu diupayakan berkualitas tiinggi dan professional.
Skenario B Page 39
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
BAB III
KESIMPULAN
Dr. Siti ingin membuka praktek dokter keluarga yang memerlukan rancangan
dan manajemen praktek klinik yang baik sehingga terwujud praktik dokter keluarga
yang bermutu dan mematuhi nilai-nilai Islami.
DAFTAR PUSTAKA
Skenario B Page 40
Tutorial 5 Blok 21 FK UMP ‘08
Al-qur’anulkarim.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Kebijakan Pengembangan Pelayanan Dokter Keluarga Sebagai Pelayanan yang Bermutu dan Efisien. Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga, Dit. Bina Pelayanan Medik Dasar, Depkes RI, Jakarta, Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional: “Subsistem Pelayanan Kesehatan”. Depkes RI, Jakarta, Indonesia, hal. 13-16.
____________________________________. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI, Jakarta, Indonesia.
Gan, Goh Lee. 2004. A Primer on Family Medicine Practice: “Vision of Family Medicine Oriented Primary Care”. Singapore International Foundation, Singapore, Singapore, hal. 24-28.
Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga: “Kedokteran Keluarga dan Wawasan”. Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia, hal. 1-36.
Muninjaya, A.A. Gde. 2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan: “Manajemen Mutu”. EGC, Jakarta, Indonesia.
Soetono, Gatot, dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga. IDI, Jakarta, Indonesia, hal. 11-24.
Rahman, Fazlur, 1999. Etika Pengobatan Islam. Mizan, Bandung, Indonesia.
Skenario B Page 41
top related