Transcript
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
1/32
PORTOFOLIOKASUS BEDAH
Oleh :
Ayu Shelvia R, dr
Pendamping :
Fatah Subiantoro, dr, Sp.B
PORTOFOLIO KASUS
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
2/32
Nama Peserta : Dr. Ayu shelvia reviani
Nama Wahana : RSUD Dr. Soedomo renggale!
Topik : D""P ABS"S #"$"R,D""P ABS"S D%&D%&' $ORA(,S"PS%S,Dan $%POA#BU)%&
Tangga !kas"s# : *+ desember *-+
Nama Pasien : n. S No R$ : /*+/0/
Tangga presentasi : Nama pen%amping :Fatah Subiantoro, dr, Sp.B
Fonyta Sugianto, dr
i1i (usbiyah, dr
Tempat presentasi :
O&'ek presentasi (
2 Keim"an 2 (eterampilan 2 Penyegaran 2 Tin'a"an P"staka
2 Diagnostik 2 $ana'emen 2 $asaah 2 %stime3a
2 &eonatus 2 Bayi 2 Ana! 2 Rema1a 2 De)asa 2 #ansia 2 Bumil
2 Deskripsi : Pasien la!i4la!i usia 56 tahun datang !e RSUD Dr. Soedomo renggale! pada
tanggal *+7-* 7*-+ diru1u! oleh !lini! s3asta dengan !eluhan beng!a! dan bernanah pada leher men1alar !e dada !anan, beng!a! dan bernanah tida! sembuh sembuh dan sema!in luas. Pasien
tida! memili!i ri3ayat D).
2 T"'"an : )engoptimal!an penega!an diagnosis dan penatala!sanaan abses.
Bahan &ahasan ( 2 in1auan Pusta!a 2 Riset 2 Kas"s 2 Audit
*ara mem&ahas ( 2 Dis!usi 2 Presentasi %an
%isk"si
2 "mail 2 Pos
Data Pasien ( &ama : n. 7 +6th &omor Registrasi : *5 58 5
&ama (lini! :
RSUD Soedomo
renggale!
elp : erda9tar se1a! : *+ Desember *-+
Data "tama "nt"k &ahan %isk"si (
-.Anamnesis
(eluhan Utama :
Beng!a! dan bernanah pada leher dan dada !anan
Ri3ayat Penya!it Se!arang :
Pasien la!i la!i usia 56 tahun datang !e RSUD Dr. Soedomo renggale! pada tanggal *+7-*7*-+
ru1u!an dari !lini! s3asta dengan !eluhan ben!a! dan bernanah pada leher dan dada. Sepuluh hariyang lalu pasien mengeluh!an ss!it gigi pada geraham ba3ah !anan !emudian !edua rahang
beng!a!. Sa!it gigi dan !edua rahang beng!a! berlangsung selama tiga hari, !emudian sembuh
dengan sendirinya. Sehari setelah beng!a! di rahang pasien sembuh, pasien mengeluh!an nyeri dan
beng!a! pada leher. iga hari !emudian !eluar nanah pada leher pasien dan beng!a! meluas
sampai dada !anan pasien. Beng!a! pada dada !anan mengeluar!an nanah. ida! ada !euhan sulit
berna9as ataupun sulit dan nyeri menelan.
1
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
3/32
Ri3ayat Penya!it Dahulu :
4 Ri3ayat $ 4; disang!al
4 Ri3ayat D) 4; disang!al
Ri3ayat Penya!it (eluarga :
4 Ri3ayat $ di !eluarga 4;
4 Ri3ayat D) di !eluarga 4;
Ri3ayat Sosial :
4 Pasien adalah pe!er1a beng!el
4 Pasien memili!i * orang istri
4 Pasien meng!onsumsi al!ohol
Ri3ayat Pengobatan :4 -67-*7*-+ P< dira3at di !lini! s3asta dan dira3at inap selama 0 hari ne!rotomi dan ra3at
lu!a %nF Ringer Asering : R# -:- *tpm, %n1 =e9ota
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
4/32
"!stremitasC : A$(), edema 4;.
Status #o!alisC :
Oris : =aries )olar -4* )andibula dem />m < />m.
Dinding hora< Dem, 9istula di dindidng thora< berhubungan langsung dengan
9istula di leher.
.
+Pemeriksaan Pen"n'ang,
#aboratoriumC
WB* ( ./0122
$b : -*,-
$>t : /0
rombosit : 5?6.
$bsAg 4;
$%@ &on Rea!ti9
(imia !lini! 'DS : 8*,* mg7d#
UA : *,++
A# : /*,
AS : /+,0
Alb : -,60
Urea : ?0,*
=r : -,08
+Assesment,
4 Abses )andibula4 Ul!us =oli
4 Sepsis
+Panning,
3
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
5/32
erapi
• O* nasal /lpm
• %n9 P *tpm E Drip &eurosanbe -
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
6/32
SOAP
Tangga 3 4am S"&'ekti5 O&6ekti5 Assesment Panning
*? Desember*-+
-.
&yeri E; 4D : -*70 mm$g4$R : 0/
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
7/32
*0 Desember
*-+
-.
&yeri leher
E;, nyeri
telan E;
4D : -*70 mm$g
4$R : 0/ olli E deep
abses dinding
dada E sepsis
4 %n9 R# * tpm
4 Diet >air (P4 %n1 a>
4 Diet bubur !asar 4 %n1 =e9uroyn * />
premed Diphen -amp
4 Ra3at lu!a
-8.
S Sesa!, panas
O (7u lemah
-76 &0 S/8 R*0
P "
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
8/32
-mg
%n1 metilprednisolon
-*+mg
/ Desember
*-+
*-.-+
P< tida!
sadar
4(U #emah '=S---
4D : tida! teru!ur
4$R : tida! teraba4emp : /8
Deep abses
>olli E deep
abses dindingdada E sepsis E
hipoalbumin
4 P< meninggal dunia
7
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
9/32
BAB II
TIN4AUAN PUSTAKA
.010 ANATO$I LEHER
Anatomi Leher
Pada daerah leher terdapat beberapa ruang potensial yang dibatasi oleh 9asia servi!al.
Fasia servi!al dibagi men1adi dua yaitu 9asia super9isial dan 9asia pro9unda. (edua 9asia ini
dipisah!an oleh otot platisma yang tipis dan meluas !e anterior leher. Otot platisma sebelah
in9erior berasal dari 9asia servi!al pro9unda dan !lavi!ula serta meluas !e superior untu!
berinsersi di bagian in9erior mandibula.?,0
-am&ar 10 Potongan a!sial leher setinggi oro9aring
Di!utip dari: -/;
8
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
10/32
-am&ar .. Potongan obli! leher
Di!utip dari: ?;
Fasia super9isial terleta! diba3ah dermis. %ni termasu! sistem mus!uloapenoureti!,
yang meluas mulai dari epi!ranium sampai !e a!sila dan dada, dan tida! termasu! bagian dari
daerah leher dalam. Fasia pro9unda mengelilingi daerah leher dalam dan terdiri dari / lapisan,
yaitu:+,?
4 lapisan super9isial
4 lapisan tengah4 lapisan dalam.
R"ang potensia eher %aam
Ruang potensial leher dalam dibagi men1adi ruang yang melibat!an daerah sepan1ang
leher, ruang suprahioid dan ruang in9rahioid.?,0
Ruang yang melibat!an sepan1ang leher terdiri dari:
• ruang retro9aring
• ruang bahaya (danger space;
9
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
11/32
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
12/32
.0.0 DEFINISI
Abses adalah !umpulan nanah netro9il yang telah mati; yang tera!umulasi di sebuah
!avitas 1aringan !arena adanya proses in9e!si biasanya oleh ba!teri atau parasit; atau !arena
adanya benda asing misalnya serpihan, lu!a peluru, atau 1arum sunti!;. Proses ini merupa!an
rea!si perlindungan oleh 1aringan untu! men>egah penyebaran7perluasan in9e!si !e bagian lain
dari tubuh.8
Abses leher dalam adalah ter!umpulnya nanah pus; di dalam ruang potensial di antara
9asia leher dalam sebagai a!ibat pen1alaran dari berbagai sumber in9e!si, seperti gigi, mulut,
tenggoro!, sinus paranasal, telinga dan leher.?
.070 EPIDE$IOLO-I +
$uang d!!, dalam penelitiannya pada tahun -886 sampai **, menemu!an !asus
in9e!si leher dalam sebanya! -0+ !asus. Abses submandibula -+,6; merupa!an !asus
terbanya! !e dua setelah abses para9aring /0,5;, dii!uti oleh #ud3igGs angina -*,5;, parotis
6; dan retro9aring +,8;.
Hang d!!, pada - !asus abses leher dalam yang diteliti April *- sampai O!tober
*? mendapat!an perbandingan antara la!i4la!i dan perempuan /:*. #o!asi abses lebih dari
satu ruang potensial *8. Abses submandibula /+, para9aring *, masti!ator -/, peritonsil
8, sublingual 6, parotis /, in9ra hyoid *?, retro9aring -/, ruang !arotis --.
Di Bagian $4(# Rumah Sa!it dr. ). D1amil Padang selama - tahun tera!hir
O!tober *8 sampai September *-; didapat!an abses leher dalam sebanya! // orang, abses
peritonsil -- /*; !asus, abses submandibula 8 *?; !asus, abses para9aring ? -0; !asus,
abses retro9aring 5 -*; !asus, abses masti!ator /8; !asus, abses pretra!eal - /; !asus.
11
http://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttp://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofil
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
13/32
.080 ETIOLO-I DAN PATO-ENESIS +
Pembentu!an abses merupa!an hasil per!embangan dari 9lora normal dalam tubuh.
Flora normal dapat tumbuh dan men>apai daerah steril dari tubuh bai! se>ara perluasan langsung
maupun melalui laserasi atau per9orasi. Berdasar!an !e!hasan 9lora normal yang ada di bagian
tubuh tertentu, ma!a !uman dari abses yang terbentu! dapat dipredi!si berdasar lo!asinya.
Sebagian besar abses leher dalam disebab!an oleh >ampuran berbagai !uman, bai! !uman aerob,
anaerob, maupun 9a!ultati9 anaerob.
Pada !ebanya!an membran mu!osa, !uman anaerob lebih banya! dibanding dengan
!uman aerob dan 9a!ultati9, dengan perbandingan mulai -:- sampai -:-. Ba!teriologi dari
daerah gigi, oro49asial, dan abses leher, !uman yang paling dominan adalah !uman anaerob
yaitu, Prevotella, Porphyromonas, Fusobacterium spp, dan Peptostreptococcus spp. Ba!teri
aerob dan 9a!ultati9 adalah Streptococcus pyogenic dan Stapylococcus aureus.
Sumber in9e!si paling sering pada abses leher dalam berasal dari in9e!si tonsil dan gigi.
%n9e!si gigi dapat mengenai pulpa dan periodontal. Penyebaran in9e!si dapat meluas melalui
9oramen api!al gigi !e daerah se!itarnya. Ape! gigi molar % yang berada di atas mylohyoid
menyebab!an pen1alaran in9e!si a!an masu! terlebih dahulu !e daerah sublingual, sedang!an
molar %% dan %%% ape!nya berada di ba3ah mylohyoid sehingga in9e!si a!an lebih >epat !e daerah
subma!sila.
Parhis>har d!! mendapat!an, dari *- abses leher dalam, -6+ 0/,/; dapat
diidenti9i!asi penyebabnya tabel -;. Penyebab terbanya! in9e!si gigi 5/. u1uh puluh enam
persen #ud3igGs angina disebab!an in9e!si gigi, abses submandibula ?- disebab!an oleh
in9e!si gigi.
Hang d!! melapor!an dari - orang abses leher dalam, 66 66; pasien dapat
diidenti9i!asi sumber in9e!si sebagai penyebab. Penyebab terbanya! berasal dari in9e!si
oro9aring /+, odontogeni! */. Penyebab lain adalah in9e!si !ulit, sialolitiasis, trauma,
tuber!ulosis, dan !ista yang terin9e!si.
12
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
14/32
Ta&e 10 Sumber in9e!si penyebab abses leher dalam.
Penyebab Iumlah
'igi
Penyalahgunaan obat sunti!
Faringotonsilitis
Fra!tur mandibula
%n9e!si !ulit
uber>ulosis
Benda asing
Peritonsil absesrauma
Sialolitiasis
Parotis
#ain4lain
ida! di!etahui
66
*-
-*
-
8
8
6
??
+
/
-
/+
5/
-*
?,6
+,?
+,-
+,-
/,8
/,5/,5
*,0
-,6
+,?
Di!utip dari: +;
Pola !uman penyebab abses leher dalam berbeda sesuai dengan sumber in9e!sinya.
%n9e!si yang berasal dari oro9aring lebih banya! disebab!an !uman 9lora normal di saluran na9as
atas seperti strepto!o!us dan sta9ilo!o!us. %n9e!si yang berasal dari gigi biasanya lebih dominan
!uman anaerob seperti, Prevotella, Fusobacterium spp,.
Penyebaran abses leher dalam dapat melalui beberapa 1alan yaitu hematogen, lim9ogen,
dan >elah antar ruang leher dalam. Beratnya in9e!si tergantung dari virulensi !uman, daya tahan
tubuh dan lo!asi anatomi.
%n9e!si dari submandibula dapat meluas !e ruang masti!or !emudian !e para9aring.
Perluasan in9e!si !e para9aring 1uga dapat langsung dari ruang submandibula. Selan1utnya
in9e!si dapat men1alar !e daerah potensial lainnya.
13
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
15/32
Poa k"man
Pada umumnya abses leher dalam disebab!an oleh in9e!si >ampuran beberapa !uman.
Bai! !uman aerob, anaerob maupun !uman 9a!ultati9 anaerob. (uman aerob yang sering
ditemu!an adalah sta9ilo!o!us , Streptococcus sp, Haemofilus influenza, Streptococcus
Peneumonia, Moraxtella catarrhalis, lebsiell sp, !eisseria sp. (uman anaerob yang sering
adalah Peptostreptococcus, Fusobacterium dan bacteroides sp. Pseudomanas aeruginosa
merupa!an !uman yang 1arang ditemu!an.
(uman anaerob yang sering ditemu!an pada abses leher dalam adalah !elompo! batang
gram negati9, seperti "acteroides, Prevotella, maupun Fusobacterium. 'e1ala !linis yang
menanda!an adanya in9e!si anaerob adalah:
-. Se!ret yang berbau busu! a!ibat produ! asam lema! rantai pende! dari metabolisme
anaerob.
*. %n9e!si di pro!simal permu!aan mu!osa.
/. Adanya gas dalam 1aringan.
5. $asil bia!an aerob negati9.
%n9e!si yang penting se>ara !linis a!ibat !uman anaerob sering ter1adi. %n9e!si sering
bersi9at polimi!roba yaitu bersamaan dengan !uman anaerob lainnya, 9a!ultati9 anaerob, dan
aerob. Ba!teri anaerob ditemu!an hampir disemua bagian tubuh. %n9e!si ter1adi !eti!a ba!teri
anaerob dan ba!teri 9lora normal lainnya mengontaminasi yang se>ara normal steril.
Berbagai penelitian tentang !uman penyebab abses leher dalam telah banya! dila!u!an.
Botin d!! mendapat!an Peptostreptococus, Streptococus viridan, Streptococus intermedius
ber!aitan dengan in9e!si gigi sebagai sumber in9e!si abses leher dalam. "l4Sayed dan Al4
daurosy, Botin d!! mendapat!an !uman aerob terbanya! adalah sta9ilo!o!us dan strepto!o!us.
Abshirini $ d!!, pada 5 hasil !ultur dari abses leher dalam mendapat!anJ stafilo#o#us
66, Streptococcus $%haemolitycus -*,+, &ntrobacter -*,+, Streptococcus '%haemolyticus
14
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
16/32
6,+, lebsiella sp +, Streptococcus non haemolyticus +, Pseudomonas aeruginosa *,+.
Parhis>ar d!!, dari *- pasien abses leher dalam -80-4-880;, dila!u!an !ultur terhadap -0?
00; pasien, dan pada -?* 06; pasien ditemu!an pertumbuhan !uman, *5-/; pasien tida!
terdapat pertumbuhan !uman. (uman terbanya! Streptococcus viridan /8, Staphylococcus
epidermidis *0. (uman anaerob terbanya! adalah bacteroides sp -5. abel *;
Ta&e0 .0 (uman Penyebab Abses leher dalam
4enis K"man
Iumlah
pasien
!ultur
E
Streptococcus viridans
Staphylococcusepidermidis
Staphylococcus aureus
"actroides Sp
Streptococcus $%
haemolyticus
lebsiella pneumonia
Streptococcus pneumonia
Mycobacterium tb
naerob gram negatif
!eisseria sp
Peptostreptococcus
)amur
&nterobacter
"acillus sp
Propionibacterium
cinetobacter
ctinimicosis israelii
Proteus sp
lepsiella sp
"ifidobacterium
Microaerophilic
streptococcus
&nterococcus sp Moraxtella catarrhalis
*an lain%lain
?/
5?
/+
**
/5
--
-
-
8
0
0
0
6
?
?
+
/
/
/
/
/
/*
/8
*0
**
-5
*-
?,0
?,*
?,*
+,+
5,8
5,8
5,8
5,/
/,6
/,6
/,-
-,8
-,8
-,8
-,8
-,8
-,8-,*
?,0
Di!utip dari: +;
Broo! menemu!an !uman yang tumbuh pada *- spesimen dari abses !epala dan leher,
hanya !uman aerob sebanya! ?+ spesimen, hanya !uman anaerob ?+ spesimen, dan >ampuran
15
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
17/32
!eduanya 6- spesimen. Hang d!! dari - pasien abses leher dalam yang dila!u!an !ultur
!uman didapat!an 08, ada pertumbuhan !uman. (uman aerob dominan ialah Streptococcus
viridan, lebsiella pneumonia, Stapylococcus aureus. (uman anaerob dominan Prevotella,
Peptostreptococcus, dan "acteroides. abel /;.
Ta&e 70 Pola !elompo! !uman pada abses leher dalam
$asil 1umlah !asus
Positi9 !uman 08
(uman tunggal /05*,6;
'ram positi9 aerob -5
'ram negati9 aerob *-
Anaerob /
(uman >ampuran +- +6,/;
Aerob sa1a -/
'ram positi9 sa1a +
'ram negati9 sa1a -
(edua gram 6
Anaerob sa1a *
=ampuran aerob4anaerob /?
Di!utip dari: +;
Di Bagian $4(# Rumah Sa!it dr. ). D1amil Padang, periode April *- sampai
dengan O!tober *- terdapat sebanya! ** pasien abses leher dalam dan dila!u!an !ultur
!uman penyebab, didapat!an -? 6/; spesimen tumbuh !uman aerob, ? *6; tida! tumbuh
!uman aerob dan * 8; tumbuh 1amur yaitu +andida sp. (uman aerob yang tumbuh yaituJ
Streptocccus ' haemoliticus ? /6;, lepsiella sp 5 *+;, &nterobacter sp / -8;,
Staphylococcus aureus * -*,+;, Staphilococcus epidermidis - ?;. &. +oli - ?;, Proteus
vulgaris - ?;. Dua spesimen tumbuh * ma>am !uman aerob yaitu >ampuran Streptocccus '
haemoliticus dengan lebsiella sp. Pada pemeri!saan ini tida! dila!u!an !ultur pada !uman
anaerob. abel 5;
16
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
18/32
Ta&e 80 $asil !ultur abses leher dalam Bagian $4(# dr. ).D1amil Padang periode April
*-4O!tober *-
Ienis (uman Iumlah
Streptocccus ' haemoliticus
lepsiella sp
&nterobacter sp
Staphylococcus aureus
Staphilococcus epidermidis
&. +oli
Proteus vulgaris
?
5
/
*
-
-
-
/6
*+
-8
-*,+
?
?
?
Di!utip dari: +;
%n9e!si leher dalam ditemu!an 00 65,?; spesimen mengandung !uman anaerob.
(uman anaerob sa1a -8,+, !uman aerob dan 9a!ultati9 sa1a -?,8, >ampuran !uman aerob dan
anaerob ++,-, dan 0,+ tida! tumbuh !uman. Dari !uman anaerob tumbuh didapat!an gram
negati9 anaerob +,0, yaituJ "acteroides fragillis /,8, Fusobacterium sp 8,5, Prevotella spp
/,+, lain4lain 6, gram positi9 anaerob 58,*, yaitu: ctinomycess spp --,6, &ubacterium
spp --,6, lactobacillus spp ?,*, propionibacterium spp 5,6, !o!us gram positi9 -,8.
.09 -A$BARAN KLINIS DAN DIA-NOSIS
'e1ala !linis abses leher dalam se>ara umum sama dengan ge1ala in9e!si pada umumnya
yaitu demam, nyeri, pembeng!a!an, dan gangguan 9ungsi. Abshirini $, d!! melapor!an ge1ala
!linis dari abses leher dalam pada -56 !asus didapat!an: beng!a! pada leher 06, trismus +/,
dis9agia 5+, dan odino9agia *8,/. Berdasar!an ruang yang di!enai a!an menimbul!an ge1ala
spesi9i! yang sesuai dengan ruang potensial yang terlibat.+,?,6
17
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
19/32
.0901 A&ses peritonsi
Abses peritonsil merupa!an ter!umpulnya material purulen yang terbentu! di luar
!apsul tonsil de!at !utub atas tonsil.-
Etioogi
Abses peritonsil merupa!an abses yang paling banya! ditemu!an, dan biasanya
merupa!an !ompli!asi tonsilitis a!ut atau in9e!si yang bersumber dari !elen1ar mu!us eber di
!utub atas tonsil. Biasanya !uman penyebab sama dengan penyebab tonsilitis, dapat ditemu!an
!uman aerob dan anaerob.6,-
Patoogi
Daerah superior dan lateral 9ossa tonsilaris merupa!an 1aringan i!at longgar, oleh !arena
itu in9iltrasi supurasi !e ruang potensial pritonsil tersering menempati daerah ini, sehingga
tampa! palatum mole membeng!a!.6
Pada stadium permulaan stadium in9iltrat;, selain pembeng!a!an tampa!
permu!aannya hiperemis. Bila proses berlan1ut, ter1adi supurasi sehingga daerah tersebut lebih
luna!. Pembeng!a!an peritonsil a!an mendorong tonsil dan uvula !e arah !ontralateral. Bila
proses berlan1ut terus, peradangan 1aringan di se!itarnya a!an menyebab!an iritasi pada ).
Pterygoideus interna, sehingga timbul trismus. Abses dapat pe>ah spontan, mung!in dapat ter1adi
aspirasi !e paru.6
Diagnosis
Pada abses peritonsil didapat!an ge1ala demam, nyeri tenggoro!, nyeri menelan
odino9agia;, hipersalivasi, nyeri telinga otalgia; dan suara bergumam hot potato voice;. Rasa
nyeri di telinga ini !arena nyeri alih melalui sara9 &. 'lossopharyngeus &.%K;. )ung!in
terdapat muntah regurgitasi;, mulut berbau foetor ex ore; dan !adang4!adang su!ar membu!a
mulut trismus;. Pada pemeri!saan 9isi! didapat!an palatum mole tampa! membeng!a! dan
menon1ol !e depan, dapat teraba 9lu!tuasi, ar!us 9aring tida! simetris, pembeng!a!an di daerah
18
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
20/32
peritonsil, uvula terdorong !e sisi yang sehat, dan trismus. onsil beng!a!, hiperemis, mung!in
banya! detritus dan terdorong !e sisi !ontra lateral. (adang4!adang su!ar memeri!sa seluruh
9aring !arena trismus. Abses ini dapat meluas !e daerah para9aring. Untu! memasti!an diagnosis
dapat dila!u!an pungsi aspirasi dari tempat yang paling 9lu!tuati9.?,6,0
Terapi
Pada stadium in9iltrasi, diberi!an antibioti!a dosis tinggi dan obat simtomati!. Iuga
perlu !umur4!umur dengan air hangat dan !ompres dingin pada leher.6
Bila telah terbentu! abses, memerlu!an pembedahan drainase, bai! dengan te!ni!
aspirasi 1arum atau dengan te!ni! insisi dan drainase. empat insisi ialah di daerah yang paling
menon1ol dan luna!, atau pada pertengahan garis yang menghubung!an dasar uvula dengan
geraham atas tera!hir. %ntraoral in>ision dan drainase dila!u!an dengan mengiris mu!osa
overlying abses, biasanya dileta!!an di lipatan supratonsillar. Drainase atau aspirate yang su!ses
menyebab!an perbai!an segera ge1ala4ge1ala pasien.6,--
Bila terdapat trismus, pembedahan drainase dila!u!an setelah pemberian >airn !o!ain
5 pada daerah insisi dan daerah ganglion s9enopalatina pada 9osa nasalis.--
(emudian pasien din1ur!an untu! operasi tonsile!tomi aC >haud. Bila tonsile!tomi
dila!u!an /45 hari setelah drainase abses disebut tonsile!tomi aC tiede, dan bila tonsile!tomi 54
? minggu sesudah drainase abses disebut tonsile!tomi aC 9roid. Pada umumnya tonsile!tomi
dila!u!an sesudah in9e!si tenang, yaitu *4/ minggu sesudah drainase abses.6
onsile!tomi merupa!an indi!asi absolut pada orang yang menderita abses
peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada ruang 1aringan se!itarnya. Abses peritonsil
mempunyai !e>enderungan besar untu! !ambuh. Sampai saat ini belum ada !esepa!atan !apan
tonsile!tomi dila!u!an pada abses peritonsil. Sebagian penulis mengan1ur!an tonsile!tomi ?L0
minggu !emudian mengingat !emung!inan ter1adi perdarahan atau sepsis, sedang!an sebagian
lagi mengan1ur!an tonsile!tomi segera.-*
Kompikasi
19
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
21/32
Abses pe>ah spontan dapat menga!ibat!an perdarahan, aspirasi paru atau piemia.
Pen1alaran in9e!si dan abses !e daerah para9aring sehingga ter1adi abses para9aring. Pada
pen1alaran selan1utnya, masu! !e mediastinum sehingga ter1adi mediastinitis. Bila ter1adi
pen1alaran !e daerah intra!rnial, dapat menga!ibat!an trombus sinus !avernosus, meningitis dan
abses ota!.6
.090. A&ses retro5aring
Etioogi %an Patoogi
)erupa!an abses leher dalam yang 1arang ter1adi, terutama ter1adi pada bayi atau ana!
di ba3ah dua tahun dan merupa!an abses leher dalam yang terbanya! pada ana!. (elen1ar getah
bening ini biasanya mengalami atropi pada usia /45 tahun. Pada ana! biasanya abses ter1adi
mengi!uti in9e!si saluran na9as atas dengan supurasi pada !elen1ar getah bening yang terdapat
pada daerah retro9aring. Pada orang de3asa abses retro9aring sering ter1adi a!ibat adanya trauma
tumpul pada mu!osa 9aring, perluasan abses dari stru!tur yang berde!atan. +,?,6,--
Diagnosis
'e1ala utama berupa rasa nyeri odino9agia; dan su!ar menelan dis9agia; di samping
1uga ge1ala4ge1ala lain berupa demam, pergera!an leher terbatas, dan sesa! na9as. Sesa! na9as
timbul 1i!a abses sudah menimbul!an sumbatan 1alan na9as, terutama di hipo9aring. Bila
peradangan sudah sampai laring, dapat timbul stridor. Abses retro9aring sebai!nya di>urigai 1i!a
pada bayi atau ana! !e>il terdapat demam yang tida! dapat di1elas!an setelah in9e!si pernapasan
bagian atas dan terdapat ge1ala4ge1ala hilangnya na9su ma!an, perubahan dalam berbi>ara, dan
!esulitan menelan. Pada pemeri!saan didapat!an pembeng!a!an dinding posterior 9aring.+,?,6,--
Terapi
erapi dengan medi!amentosa, ya!ni antibioti!a dosis tinggi untu! !uman aerob dan
anaerob, dan tinda!an bedah. Pungsi dan insisi abses dila!u!an melalui laringos!op langsung
dalam posisi pasien rendelenburg. Pus yang !eluar segera diisap agar tida! ter1adi aspirasi.
inda!an dapat dila!u!an dalam analgesia lo!al atau umum.6,--
20
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
22/32
Kompikasi
(ompli!asi yang mung!in ter1adi ialah pen1alaran !e ruang para9aring, ruang vas!uler
visera, mediastinitis, obstru!si 1alan na9as sampai as9i!sia, bila pe>ah spontan dapat
menyebab!an penummonia aspirasi dan abses paru.6
.0907 A&ses Para5aring
Etioogi %an patoogi
Abses para9aring dapat ter1adi setelah in9e!si 9aring, tonsil, adenoid, gigi, parotis, atau
!elen1ar lim9ati!. Pada banya! !asus abses para9aring merupa!an perluasan dari abses leher
dalam yang berde!atan sepertiJ abses peritonsil, abses submandibula, abses retro9aring maupun
masti!ator.+,0
-e'aa %an tan%a
'e1ala utama abses para9aring berupa demam, trismus, nyeri tenggoro!, odino9agi dan
dis9agia. Pada pemeri!saan 9isi! didapat!an pembeng!a!an di daerah para9aring, pendorongan
dinding lateral 9aring !e medial, dan angulus mandibula tida! teraba. Pada abses para9aring yang
mengenai daerah prestiloid a!an memberi!an ge1ala trismus yang lebih 1elas.+,6,0
Terapi
Selain pemberian antibioti!a dosis tinggi, eva!uasi abses harus segera dila!u!an bila
tida! ada perbai!an dengan antibioti!a dalam *5450 1am dengan >ara e!splorasi dalam nar!osis.
Drainase sebai!nya dila!u!an melalui insisi servi!al pada * M 1ari di ba3ah dan se1a1ar
mandibula. Se>ara tumpul e!splorasi dilan1ut!an dari batas anterior ). Sterno>leidomastoideus
!e arah atas bela!ang menyusuri bagian medial mandibula dan ). Pterigoideus interna men>apai
men>apai ruang para9aring dengan terabanya prosesus stiloid. Bila nanah terdapat di dalam
selubung !arotis, insisi dilan1ut!an verti!al dari pertengahan insisi horiontal !e ba3ah di depan
). Sterno>leidomastoideus >ara )osher;.6,--
Kompikasi
21
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
23/32
Proses peradangan dapat men1alar se>ara hematogen, lim9ogen atau langsung per
!ontinuitatum; !e daerah se!itarnya. Pen1alaran !e atas dapat menga!ibat!an peradangan
intra!ranial, !e ba3ah menyusuri selubung !arotis men>apai mediastinum. Abses 1uga dapat
menyebab!an !erusa!an dinding pembuluh darah. Bila pembuluh !arotis mengalami ne!rosis,
dapat ter1adi ruptur, sehingga ter1adi perdarahan hebat. Bila ter1adi peri9lebitis atau endo9lebitis,
dapat timbul trombo9lebitis dan septi!emia.6
.0908 A&ses S"&man%i&"a
Etioogi %an patoogi
%n9e!si dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, 9aring, !elen1ar liur atau !elen1ar lim9e
submandibula. )ung!in 1uga sebagian !elan1utan in9e!si in9e!si ruang leher dalam lain. 6
Diagnosis
Pasien biasanya a!an mengeluh nyeri di rongga mulut dan leher, air liur banya!. Pada
pemeri!saan 9isi! didapat!an pembeng!a!an di daerah submandibula, 9lu!tuati9, lidah terang!at
!e atas dan terdorong !e bela!ang, angulus mandibula dapat diraba. Pada aspirasi didapat!an
pus.6,--
.0909 Angina L"%o:i;i ! Ludwig’s Angina#
Angina #ud3ig merupa!an peradangan selulitis atau 9legmon dari bagian superior
ruang suprahioid atau di daerah sub mandibula, dengan tida! ada 9o!al abses. Ruang potensial ini
berada antara otot4otot yang mele!at!an lidah pada tulang hioid dan ototmilohioideus.6,--
Etioogi
Angina #ud3ig paling sering ter1adi sebagai a!ibat in9e!si yang berasal dari gigi geligi,
tetapi dapat berasal dari proses supurati9 nodi lim9atisi servi!alis pada ruang subma!silaris.--
Diagnosis
22
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
24/32
Biasanya a!an mengenai !edua sisi submandibula, air liur yang banya!, trismus, nyeri,
dis9agia, massa di submandibula yang tampa! hiperemis dan !eras pada perabaan. (e!erasan
yang berlebihan pada 1aringan dasar mulut mendorong lidah !e atas dan !e bela!ang dan dengan
demi!ian dapat menyebab!an obstru!si 1alan napas se>ara potensial sehingga timbul sesa!
napas.6,--
Terapi
Diberi!an antibioti!a dengan dosis tinggi, untu! !uman aerob dan anaerob, dan
diberi!an se>ara parenteral. (emudian dila!u!an e!splorasi dengan pembedahan insisi melalui
garis tengah, dengan demi!ian menghenti!an !etegangan de!ompresi; yang terbentu! pada
dasar mulut. (arena ini merupa!an selulitis, ma!a sebenarnya pus 1arang diperoleh. Sebelum
insisi dan drainase dila!u!an, sebai!nya dila!u!an persiapan terhadap !emung!inan tra!eostomi
!arena !etida!mampuan mela!u!an intubasi pada pasien, seperti lidah yang mengobstru!si
pandangan laring dan tida! dapat dite!an oleh laringos!op.6,--
Kompikasi
(ompli!asi yang sering ter1adi ialah sumbatan 1alan na9as, pen1alaran abses !e ruang
leher dalam lain dan mediastinum, dan sepsis.6
.0< PE$ERIKSAAN PENUN4AN-
1 Rontgen ser:ika atera
Dapat memberi!an gambaran adanya pembeng!a!an 1aringan luna! pada daerah
prevertebra, adanya benda asing, gambaran udara di sub!utan, air fluid levels, erosi dari !orpus
vertebre. Penebalan 1aringan luna! pada prevertebre setinggi servi!al %% =*;, lebih 6mm, dan
setinggi servi!al @% yang lebih -5mm pada ana!, lebih **mm pada de3asa di>urigai sebagai
suatu abses retro9aring.+,?,0
Ta&e 9. ebal 1aringan luna! posterior 9aring berdasar!an umur pada Rontgen servi!al lateral
Umur Setinggi =5 Setinggi =?
23
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
25/32
4-
-4*
*4/
/4?
?4-5
De3asa
-,+.=
,+.=
,+.=
,5.=
,/.=
#! pr
,/= ,/=
*,.=
-,+.=
-,*.=
-,*.=
-,*.=
#! pr
,6= ,?=
=N >orpus servi!al
Di!utip dari: +;
. Rontgen Panoramiks
Dila!u!an pada !asus abses leher dalam yang di>urigai berasal dari gigi.0
7 Rontgen toraks
Perlu dila!u!an untu! evaluasi mediastinum, empisema sub!utis, pendorongan saluran
na9as, pneumonia yang di>urigai a!ibat aspirasi dari abses.0
8 Tomogra5i Komp"ter !TK= *T S;an#
omogra9i !omputer dengan !ontras merupa!an pemeri!saan ba!u emas pada absesleher dalam. Berdasar!an penelitian =respo d!!, seperti di!utip )urray AD d!!, bah3a dengan
hanya pemeri!saan !linis tanpa tomogra9i !omputer menga!ibat!an estimasi terhadap luasnya
abses yang terlalu rendah pada 6 pasien. ( memberi!an gambaran abses berupa lesi dengan
hipodens intensitas rendah;, batas yang lebih 1elas, !adang ada air fluid levels. (irse dan
Robenson, mendapat!an ada hubungan antara !etida!teraturan dinding abses dengan adanya pus
pada rongga tersebut. Pemeri!saan ( tora!s diperlu!an 1i!a di>urigai adanya perluasan abses
!e mediastinum.+,0
9 Pemeriksaan Bakterioogi
Pemeri!saan ba!teriologi pus dari lesi yang dalam atau tertutup harus meliputi bia!an
metoda anaerob. Setelah desin9e!si !ulit, pus dapat diambil dengan aspirasi mema!ai 1arum
aspirasi atau dila!u!an insisi. Pus yang diambil sebai!nya tida! ter!ontaminasi dengan 9lora
24
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
26/32
normal yang ada di daerah saluran na9as atas atau rongga mulut. Aspirasi dila!u!an dari daerah
yang sehat dan dila!u!an lebih dalam.+
.0> PENATALAKSANAAN
Penatala!sanaan abses leher dalam adalah dengan eva!uasi abses bai! dila!u!an dengan
anestesi lo!al maupun dengan anestesi umum. Antibioti! dosis tinggi terhadap !uman aerob dan
anaerob harus diberi!an se>ara parenteral. $al yang paling penting adalah ter1aganya saluran
na9as yang ade!uat dan drainase abses yang bai!.+
)enurut Poe d!! penatala!sanaan abses leher dalam meliputi operasi untu! eva!uasi dan
drainase abses, identi9i!asi !uman penyebab dan pemberian antibioti!. $al ini a!an mengurangi
!ompli!asi dan memper>epat perbai!an.+
Beberapa hal yang perlu diperhati!an dalam pemilihan antibioti!a adalah e9e!ti9itas obat
terhadap !uman target, risi!o pening!atan resistensi !uman minimal, to!sisitas obat rendah,
stabilitas tinggi dan masa !er1a yang lebih lama.+
Pemberian antibioti! berdasar!an hasil bia!an !uman dan tes !epe!aan antibioti!
terhadap !uman penyebab in9e!si. Bia!an !uman membutuh!an 3a!tu yang lama untu!
mendapat!an hasilnya, sedang!an pengobatan harus segera diberi!an. Sebelum hasil !ultur
!uman dan u1i sensiti9itas !eluar, diberi!an antibioti! !uman aerob dan anaerob se>ara empiris.
Hang S, d!! melapor!an pemberian antibioti! !ombinasi pada abses leher dalam, yaituJ
(ombinasi penesilin ', !lindamisin dan gentamisin, !ombinasi >e9triae9triae9uro
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
27/32
Berbagai !ombinasi pemberian antibioti! se>ara empiris sebelum didapat!an hasil
!epe!aan terhadap !uman penyebab, dian1ur!an berbagai ahli seperti terlihat pada tabel ?;.+
Ta&e ara empiris.
Penulis Antibioti! Umur
Sa!agu>hi d!! 86;
Parhis>har, $ar4"l -;
'ates 0/;
=hen d!! 80;
Plaa, )ayor -;
Simo d!! 80;
&agy d!!
86;
)> =lay d!! /;
Si>hel d!! *;
Brondbo d!! 0/;
Penisilin (lindamisin
Penisilin ' Oillin atau
&a9>ilin
Penisilin, $ lactamase
resistant drug
Penisilin', (lindamisin,
'entamisin
=e9otaloine, )etronidaole
=e9tria
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
28/32
penyebab terbanya! abses leher dalam yaitu 1enis strepto!o!us, sta9ilo!o!us dan !uman anaerob.
Penambahan gentamisin aminogli!osid; dapat diberi!an 1i!a di>urigai !uman penyebab
termasu! !uman entri! seperti lebsiella, proteus, &nterobacter.+
Setelah !eluar hasil u1i !epe!aan antibioti! terhadap !uman penyebab diberi!an
antibioti! yang sesuai. Pada pemberian !ombinasi antibioti! se>ara empiris 1i!a terdapat
perbai!an, antibioti! dapat diterus!an, 1i!a tida! ma!a antibioti! diganti sesuai u1i !epe!aan.+,?
27
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
29/32
BAB III
PENUTUP
701 RAN-KU$AN
Abses leher dalam merupa!an suatu !ondisi yang mengan>am 1i3a a!ibat !ompli!asi4
!ompli!asinya yang serius seperti obstru!si 1alan napas, !elumpuhan sara9 !ranial, mediastinitis,
dan !ompresi hingga ruptur arteri !arotis interna. #o!asinya terleta! di dasar mulut dan dapat
men1adi an>aman yang sangat serius. Oleh !arena itu, penatala!sanaan abses leher dalam
meliputi operasi untu! eva!uasi dan drainase abses, identi9i!asi !uman penyebab dan pemberian
antibioti!. $al ini a!an mengurangi !ompli!asi yang mengan>am 1i3a dan memper>epat
perbai!an.
Untu! identi9i!asi !uman penyebab membutuh!an pemeri!saan bia!an !uman. Bia!an
!uman membutuh!an 3a!tu yang lama untu! mendapat!an hasilnya, sedang!an pengobatan
harus segera diberi!an. Oleh !arena !uman penyebab abses leher dalam biasanya terdiri dari
>ampuran !uman aerob, anaerob maupun 9a!ultati9 anaerob, ma!a sebelum hasil !ultur !uman
dan u1i sensiti9itas !eluar, diberi!an antibioti! untu! !uman aerob dan anaerob se>ara empiris.
Pemberian antibioti! se>ara empiris dapat berupa antibioti! !ombinasi >e9triaurigai !uman penyebab termasu! !uman entri! seperti lebsiella, proteus,
&nterobacter.
Setelah !eluar hasil u1i !epe!aan antibioti! terhadap !uman penyebab diberi!an
antibioti! yang sesuai. Pada pemberian !ombinasi antibioti! se>ara empiris 1i!a terdapat
perbai!an, antibioti! dapat diterus!an, 1i!a tida! ma!a antibioti! diganti sesuai u1i !epe!aan.
28
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
30/32
70. SARAN
Abses leher dalam merupa!an suatu !eadaan yang dapat mengan>am 1i3a. Oleh !arena
itu dibutuh!an pengetahuan dan !eterampilan do!ter dalam mengenali tanda4tanda suatu
!ega3atan dan >ara mengatasinya dalam segala !eterbatasan.
29
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
31/32
DAFTAR PUSTAKA
- Andrina H)R. bses retrofaring . Fa!ultas (edo!teran Bagian %lmu Penya!it elinga $idung
enggoro!an Universitas Sumatera Utara. */. Diunduh dari: repository.usu.a>.id pada
tanggal -? Iuli *--.
* Baba H, (ato H, Saito $, Oga3a (. Management of deep nec# infection by a transnasal
approach a case report . Iournal o9 )edi>al =ase Report. 7( 6/-6, *8. Diunduh dari:
333.1medi>al >asereport s.>om pada tanggal -? Iuli *--
/ Berger I, Shahidi $. -etropharyngeal bscess. "medi>ine Iournal. *-, @olume *,
&umber 0. Diunduh dari: author.emedi>ine.>om7P"D7topi>*?0*.html pada tanggal -? Iuli
*--
5 S>hreiner =, uinn FB. *eep !ec# bscesses and ife%/hreatening 0nfections of the Head
and !ec#. Dept o9 Otolaryngology U)B. -880. Diunduh dari: 333.otohns.net pada
tanggal 16 Juli *--
+ Pulungan, ). Rusli. Pola uman bses eher *alam. Diunduh dari
http:77333.s>ribd.>om7do>75065-5?7PO#A4(U)A&4ABS"S4#"$"R4DA#A)4Revisi
pada tanggal 16 Juli *--
? 'adre A(, 'adre (=. 0nfection of the deep Space of the nec#. Dalam: Bailley BI, Ihonson
I, editors. Otolaryngology $ead and ne>! surgery. "disi !e45. Philadelphia: IB.#ippin>ott
=ompany *?.p.???40-
6 Fa>hruddin D. Abses leher dalam. Dalam: %s!andar ), Soepardi A" editor. Bu!u a1ar ilmu
penya!it telinga hidung tenggoro!. "disi !e ?. Ia!arta: Balai Penerbit F(4U%. *6:p. -0+40
0 )urray A.D. )D, )ar>in>u! ).=. )D. *eep nec# infections. QDiperbaharui Iuli *8
Diunduh dari: 333.e)edi>ine Spe>ialties77Otolaringology and 9a>ial plasti> surgery.>om
pada tanggal 16 Juli *--
8 Anonim. Diunduh dari: http:77id.3i!ipedia.org73i!i7Abses pada -? April *--
30
http://repository.usu.ac.id/http://www.jmedicalcasereports.com/http://www.jmedicalcasereports.com/http://author.emedicine.com/PED/topic2682.htmlhttp://www.otohns.net/http://www.scribd.com/doc/48074146/POLA-KUMAN-ABSES-LEHER-DALAM-Revisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abseshttp://repository.usu.ac.id/http://www.jmedicalcasereports.com/http://author.emedicine.com/PED/topic2682.htmlhttp://www.otohns.net/http://www.scribd.com/doc/48074146/POLA-KUMAN-ABSES-LEHER-DALAM-Revisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abses
8/18/2019 Porto Lapsus Bedah Ayu Fix
32/32
- "dinger I, $ilal "H, Dastur (I. "ilateral Peritonsillar bscesses +hallenging *iagnosis.
"ar, &ose hrout Iournal. 0?/;:-?*4/. *6. Diunduh dari: 333.ent1ournal.>om pada
tanggal 16 Juli *--
-- Adams '#, Boies #R, $igler PA. Penya#it%penya#it !asofaring dan 1rofaring . Dalam:
Adams, Boies, dan $igler, editors. Boies: Bu!u a1ar penya!it $ "disi @%. Ia!arta: "'=
Penerbit Bu!u (edo!teranJ -886. hal. /*4/++.
-* $atmans1ah. /onsile#tomi. =ermin Dunia (edo!teran @ol. 08, -88/. Fa!ultas (edo!teran
Universitas %ndonesia, hal : -84*-.
-/ Porter )I, *eep !ec# Space 0nfection. Seminar in Otorhinolaryngology. *+. Diunduh dari:
333.suni.lib.h!u.h! pada tanggal -6 Iuli *--.
http://www.entjournal.com/http://www.entjournal.com/http://www.sunzi.lib.hku.hk/http://www.sunzi.lib.hku.hk/http://www.entjournal.com/http://www.sunzi.lib.hku.hk/
top related