Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengetahuan dasar tentang penyakit ini diletakkan oleh VON HEBRA, bapak
dermatologi modern. Penyebabnya ditemukan oleh BENOMO pada tahun1687,
kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan selam perang
dunia II.¹ Skabies sangat mudah menular baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung misalnya ibu yang menggendong anaknya yang menderita scabies atau
penderita yang bergandengan tangan dengan teman-temannya. Secara tidak langsung
misalnya melalui tempat tidur, handuk, pakaian dan lain-lain. Masa inkubasinya sangat
bervariasi.
Predileksi dari skabies ialah biasanya pada:
1. Axilla
2. Areola mammae
3. Sekitar umbilikus
4. Genital
5. Bokong
6. Pergelangan tangan bagian volair
7. Sela-sela jari tangan
8. Siku flexor
9. Telapak tangan dan telapak kaki
Setiap tahunnya sekitar 300 juta kasus skabies dilaporkan di seluruh dunia. Penyakit ini
dilaporkan lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju.
Skabies biasanya terjadi di kawasan padat, di asrama, maupun penjara. Penyakit ini
akibat rasa gatal dan garukan yang biasanya dilakukan oleh penderitanya dapat
menimbulkan infeksi kulit sekunder. Jumlah kasus yang besar dan komplikasi infeksi
yang mungkin ditimbulkan mendorong pemahaman terhadap penyakit ini menjadi hal
yang penting untuk dikuasai. 1,²,3
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabei var, hominis dan produknya (DERBER 1971). Penyakit ini sangat
mudah sekali menular dan sangat gatal terutama pada malam hari. Faktor yang
mempengaruhi ialah higiene yang kurang baik.¹,4
2.2 Sinonim
The itch, gudik, budukan, gatal agogo.¹
2.3 Epidemologi
Setiap tahun dilaporkan ada sekitar 300 juta kasus scabies di seluruh dunia. Jumlah kasus
lebih banyak di negara berkembang dibandingkan negara maju,. Kejadian ini biasanya
terjadai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah dan higiene yang buruk. Penyakit ini
sering menyerang anak-anak dan orang dengan imunitas rendah.1,2
2.4 Etiopatogenesis
Sarcoptes scabei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super
famili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabei var.hominis. Selain itu terdapat
Sarcoptes scabei yang lain, misalnya pada kambing dan babi.
Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan tidak bermata.
Ukurannya, yang betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan
yang jantan lebih kecil, yakni 200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa
mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki didepan sebagai alat untuk melekat dan 2
pasang kaki kedua pada betina berakhir pada rambut, sedangkan pada yang jantan
pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.
Siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi diatas
kulit, yang jantan akan mati, kadang- kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam
terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang sudah dibuahi menggali
2
terowongan dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari dan sambil
meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Bentuk
betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas, biasanya
dalam waktu 3-5 hari, dan mempunyai larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini
dapat tinggal dalam terowongan, tetapi dapat juga keluar. Setelah 2-3 hari larva akan
menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki.
Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara
8-12 hari.¹
Gambar 1. Sarcoptes Scabiei var. hominis. 2
Setelah sekitar 1 minggu, telur menetas, dan anak Sarcoptes akan tumbuh menjadi
dewasa. Sarcoptes dewasa ini akan keluar dari lorong-lorong untuk mencari pasangannya
(hal ini biasanya terjadi pada malam hari). Oleh karena itu penderita scabies akan
merasakan gatal-gatal pada malam hari.1
Gambar 2. Terowongan/kunikulus pada scabies. 2
3
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau scabies, tetapi juga pada
penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabakan oleh sensitisasi terhadap
sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi.
Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel,
urtika, dan lain-lain. Dengan gaukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi
sekunder.1,2,.3,4
Pada gambar diatas tampak kelainan yang ditimblukan oleh skabies pada daerah axilla
(sekitar ketiak), glutea (sekitar bokong), dan pada genetalia (penis dan scrotum). 2
4
Gambar 3. Lesi di axilla Gambar 4. Lesi di glutea
Gambar 5. Lesi di penis Gambar 6. Lesi di penis dan scrotum
2.5 Gambaran klinis
Ada 4 tanda kardinal :
1. Proritus nokturna, artinya atal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas
tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah
keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam
sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang
berdekatan akan diserang tungau tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang
seluruh anggota keluarganya terkena. Walaupun mengalami infestasi tungau,
tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier).
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna
putih atau keabu-abuan. Berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1
cm, pada ujng terowongan itu didapatkan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi
sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustule, ekskoriasi, dan lain-lain).
Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang
tipis, yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian
luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilicus, bokong,
genetalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang
telapak tangan dan telapak kaki.
4. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu
atau lebih stadium hidup tungau ini.
Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal tersebut.¹,3
Khas untuk skabies adalah rasa gatal yang amat sangat terutama pada malam hari. Hal
ini dikarenakan pada malam hari suasananya lebih hangat, sehingga larva aktif akan
keluar dari sarangnya.
Efflorosensinya berupa papula atau vesikel dimana puncaknya terdapat gambaran
yang sebenarnya merupakan lorong-lorong rumah sarcoptes yang biasanya disebut
dengan istilah burrows atau kunikulus. Kunikulus ini pada pemeriksaan fisik kadang
5
tidak terlihat (tidak ditemukan) karena sudah hilang akibat garukan kronis. Jika
terjadi infeksi sekunder, kunikilus ini dapat menjadi pustula.
Skabies Norwegia (scabies berkrusta)
Bentuk scabies ini ditandai dengan dermatitis berkrusta pada tangan dan kaki, dan
skuama yang generalisata. Bentuk ini sangat menular, tetapi rasa gatalnya sangat
sedikit. Tungau dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat besar. Penyakit ini
terdapat pada penderita dengan retardasi mental, kelemahan fisis, gangguan
imunologik, dan psikosis.¹,2,4
2.6 Pembantu Diagnosis
Dengan adanya keluhan gatal terutama pada malam hari, kelainan kulit pada tempat
predileksi, dan adanya penyakit serupa pada angota keluarga yang serumah atau anggota
yang sekelompok, sudah dapat diduga bahwa penyakit tersebut adalah scabies. Terlebih-
lebih jika ditemukannya terowongan dan tungau.¹
Cara menemukan tungau :
1. Carilah mula-mula terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul atau
vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas sebuah kaca obyek, lalu
ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya.
2. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas putih
dan dilihat dengan kaca pembesar.
3. Dengan membuat biopsy irisan. Caranya: lesi dijepit dengan 2 jari kemudian
dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa denga mikroskop cahaya.
4. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan H.E.
2.7 Diagnosis Banding
Adanya pendapat yang mengatakan penyakit scabies ini merupakan the great imitator
karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal. Sebagai diagnosis
banding ialah : prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis, dan lain-lain.¹1,3
6
2.8 Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal adalah :
1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau.
2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik.
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian.
4. Mudah diperoleh dan harganya murah.
Cara pengobatannya ialah seluruh anggota keluarga harus diobati (termasuk penderita
yang hiposensitisasi).¹
Jenis obat topikal :
1. Belerang endap (sulfur presipitatum) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep
atau krim. Preparat ini karena tidak efektif terhadap stadium telur, maka
penggunaanya tidak boleh kurang dari 3 hari. Kekurangannya yang lain ialah
berbau dan mengotori pakaian dan kadang-kadang menimbulkan iritasi. Dapat
dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
2. Emulsi benzyl-benzoas (20-25%), efektif terhadap semua stadium, diberikan
setiap malam selama tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan
kadang-kadang makin gatal setelah dipakai.
3. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan = gammexane) kadarnya 1% dalam
krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium,
mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianjurkan pada anak
dibawah enam tahun dan wanita hamil, karena toksis terhadap susunan saraf
pusat. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala diulangi
seminggu kemudian.
4. Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan, mempunyai
dua efek sebagai antiskabies dan antigatal ; harus dijauhkan dari mata, mulut, dan
uretra.
5. Permetrin dengan kadar 5% dalam krim, kurang toksik jika dibandingkan
gameksan, efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam.
Bila belum sembuh diulangi selama seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi
dibawah umur 2 bulan.
7
Bila disertai infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika. Untuk rasa gatal dapat
diberikan antihistamin per oral. Perlu diperhatikan jika diantara anggota keluarga
ada yang menderita skabies juga harus diobati.¹
Karena sifatnya yang sangat mudah menular, maka apabila ada salah satu anggota
keluarga terkena scabies, sebaiknya seluruh anggota keluarga tersebut juga harus
menerima pengobatan. Pakaian, alat-alat tidur, dan lain-lain hendaknya dicuci
dengan air panas.1.3
2.8 Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat
pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain hygiene yang buruk),
maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis yang baik.¹
8
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : WIJ
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Alamat : Banjar Tegal, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Belum menikah
No. CM : 053935
Tanggal MRS : 16 Juli 2012
3.2 Anamnesis
Keluhan utama :
Gatal dan bintik-bintik berair di perut dan tangan.
Riwayat penyakit :
Pasien datang ke poli klinik kesehatan kulit dan kelamin RS Indera dengan
keluhan gatal-gatal dan bintik-bintik berair di tangan. Keluhan dirasakan sejak 1.5
bulan yang lalu, awalnya dirasakan berawal dari perut kemudian meluas sampai
ke sela-sela jari kedua tangan. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama
pada malam hari dan mengganggu tidurnya. Pasien lebih sering tinggal di asrama
dan hanya sewaktu liburan pasien biasanya pulang dan tinggal di rumah untuk
beberapa hari. Riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama
dibenarkan, yaitu teman-teman yang satu asrama dengan pasien.
Riwayat pengobatan : pasien sempat menggunakan bedak salicyl yang
didapat di puskesmas
9
Riwayat penyakit sebelumnya : (-)
Riwayat alergi : (-)
3.3 Pemeriksaan Fisik
Status present :
KU : Baik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali per menit
Respirasi : 20 kali per menit
Suhu aksila : 36,4o C
Status general :
Kepala : Normochepali
Mata : Anemia (-/-), Ikterus (-/-)
Thorax : Cor : S1S2 tunggal reguler, murmur (-)
Pulmo : Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Distensi (-) , Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, Oedem (-)
Status dermatologi :
Lokasi : perut, sela-sela jari tangan dan pergelangan tangan.
Effloresensi : papul erytema, multiple, berbentuk bulat, dengan ukuran ± 1-2
mm, tersebar diatas kulit yang normal dan tampak beberapa erosi
diantaranya. Ditemukan pula pustul, multiple, berbentuk bulat,
dengan ukuran + 2-3 mm, dan kulit sekitarnya tampak kemerahan.
Beberapa pustul tampak telah pecah dan tertutup oleh krusta
berwarna kecoklatan.
10
3.4 Diagnosis Banding
Skabies
Prurigo
Pedikulosis korporis
Dermatitis Atopi
3.5 Pemeriksaaan penunjang
Tidak dikerjakan
3.6 Diagnosis kerja
Skabies
11
Gambar 7. Lesi di pergelangan tanganGambar 8. Lesi sela-sela jari
Gambar 9. Lesi di perut
3.6 Penatalaksanaan
Mebhydrolin napadisylate 2 x 50 mg
Permetrin 5%
Cefadroxyl 2 x 500 mg
KIE :
Meningkatkan kebersihan perorangan maupun lingkungan dengan cara mandi
teratur dan bersih, serta mencuci pakaian dan seprei dengan bersih dan bila perlu
direndam dengan air panas dan disetrika dengan setrika panas.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan makan yang
teratur dan gizi berimbang
Apabila kulit terasa gatal, diusahakan jangan digaruk agar tidak menimbulkan
luka yang lebih luas
Pemakaian krim dioleskan di permukaan tubuh mulai dari leher ke bawah, setelah
8-12 jam kemudian dibersihkan. Apabila belum sembuh dapat diulangi seminggu
kemudian.
3.7 Prognosis
Prognosis penyakit ini baik
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien seorang laki-laki berumur 13 tahun, datang dengan keluhan gatal- gatal dan bintik
berair pada sela-sela jari tangan dan perut. Keluhan dirasakan sejak satu setengah bulan
yang lalu, awalnya dirasakan dari perut kemudian meluas hingga ke sela-sela jari kedua
tangan. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan
mengganggu tidurnya. Pasien tinggal di asrama dan riwayat orang sekitar yang
mengalami keluhan yang sama dibenarkan. Dari pemeriksaan fisik diperoleh status
present dan status general dalam batas normal dengan effloresensi berupa papul erytema,
multiple, berbentuk bulat, dengan ukuran ± 1-2 mm, tersebar diatas kulit yang normal dan
tampak beberapa erosi diantaranya. Ditemukan pula pustul, multiple, berbentuk bulat,
dengan ukuran + 2-3 mm, dan kulit sekitarnya tampak kemerahan. Beberapa pustul
tampak telah pecah dan tertutup oleh krusta berwarna kecoklatan.
4.1 Penegakan Diagnosis
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabei var, hominis dan produknya (DERBER 1971). Penyakit ini sangat
mudah sekali menular dan sangat gatal terutama pada malam hari. Faktor yang
mempengaruhi ialah hygiene yang kurang baik. Predileksi dari skabies yang paling sering
biasanya pada axilla, areola mammae, sekitar umbulikus, genital, bokong, pergelangan
tangan bagian volair, sela-sela jari tangan, siku flexor, dan telapak tangan dan telapak
kaki.
Dasar penegakan diagnosis skabies pada pasien dalam kasus ini adalah sebagai
berikut :
1. Dari anamnesis, keluhan utama pasien adalah gatal dan timbul bercak-bercak
kemerahan berair pada sela-sela jari kedua tangan dan perut sejak satu setengah
bulan yang lalu. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari
dan mengganggu tidurnya. Pasien tinggal di asrama dan riwayat orang sekitar
yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan. Keluhan ini mengarah ke
13
scabies dimana ada keluhan gatal yang parah di malam hari dan ada riwayat orang
di sekitarnya yang mengeluh keluhan yang sama.
2. Dari pemeriksaan fisik, diperoleh status present dan status general dalam batas
normal. lokasi pada daerah perut dan tangan ditemukan effloresensi papul
erytema, multiple, berbentuk bulat, dengan ukuran ± 1-2 mm, tersebar diatas kulit
yang normal dan tampak beberapa erosi diantaranya. Ditemukan pula pustul,
multiple, berbentuk bulat, dengan ukuran + 2-3 mm, dan kulit sekitarnya tampak
kemerahan. Beberapa pustul tampak telah pecah dan tertutup oleh krusta
berwarna kecoklatan. Dari gambaran ini tempat lesi sesuai dengan tempat
predileksi skabies dan effloresensi yang timbul berupa papul, pustul, erosi dan
krusta sesuai dengan bentuk gambaran klinis dari skabies.
3. Beberapa penyakit lain dapat menjadi diagnosis banding dari keluhan pasien ini,
yang pertama seperti prurigo. Pada prurigo akan ditemukan gejala yang mirip
yaitu gambaran berupa papul dan biasanya menyerang anak anak. Predileksiya di
daerah ekstensor. Sedangkan pada scabies daerah predileksinya berbeda, keluhan
gatalnya biasanya memburuk di malam hari, dan orang sekitarnya juga terkena.5
Penyakit kedua yang memungkinkan menjadi diagnosis banding dari pasien ini
adalah Pedikulosis korporis. Pada pasien pedikulosis korporis keluhan utamanya
adalah rasa gatal dan timbul bekas garukan di kulit. Pada pasien ini keluhan rasa
gatal dan bekas garukan dapat ditemukan pada daerah perut dan tangan, akan
tetapi pada pasien ini, keluhan rasa gatal akan bertambah parah di malam hari,
gambaran lesinya juga bervariasi, mulai dari papul, pustule, hingga erosi akibat
garukan. Selain itu riwayat keluhan yang sama pada orang di sekitarnya juga
ditemukan. Maka dari itu, keluhan pasien ini lebih mengarah kepada scabies.6
Diagnosis banding yang ketiga adalah dermatitis atopi. Pada dermatitis atopi
keluhan utamanya berupa rasa gatal sepanjang hari yang memburuk di malam hari
dan lesinya berupa polimorfik, hal ini mirip dengan keluhan pasien ini, akan tetapi
keluhan pasien berupa rasa riwayat orang sekitar yang memiliki keluhan yang
sama menjadi pendukung diagnosis pasien ini ke arah scabies, selain itu pasien
tidak memiliki riwayat atopi atau alergi sebelumnya.7
14
4.2 Penatalaksanaan Skabies
Penatalaksanaan skabies meliputi pengobatan topikal dan sistemik. Pada pasien
ini diberikan kedua macam pengobatan tersebut.
Pengobatan topikal :
1. Permetrin 5%
Obat ini diberikan pada pasien ini bertujuan untuk menghilangkan kutu penyebab
dari penyakit ini. Obat ini memiliki beberapa kelebihan yaitu penggunannya
hanya satu kali dan efek samping yang mungkin ditimbulkan lebih ringan
dibandingkan pilihan obat lainnya
2. Cefadroxyl 2 x 500 mg
Obat ini diberikan karena pada pasien ditemukan adanya tanda-tanda infeksi
sekunder berupa pustule yang berisi cairan purulen.
3. Mebridolin napadesylate 2 x 50 mg
Obat ini diberikan untuk meringankan rasa gatal yang dirasakan oleh pasien. Efek
samping berupa rasa kantuk akan membantu pasien utnuk dapat tidur di malam
hari tanpa terganggu oleh rasa gatal.
15
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabei var, hominis dan produknya (DERBER 1971). Skabies sangat mudah
sekali menular dan sangat gatal terutama pada malam hari. Foktor yang mempengaruhi
ialah hygiene yang kurang baik. Predileksi dari skabies ialah biasanya pada axilla, areola
mammae, sekitar umbulikus, genital, bokong, pergelangan tangan bagian volair, sela-sela
jari tangan, siku flexor, dan telapak tangan dan telapak kaki.
Pasien merupakan seorang laki-laki berumur 13 tahun, datang dengan keluhan gatal-
gatal dan bintik berair pada sela-sela jari kedua tangan dan perut. Keluhan dirasakan
sejak satu setengah bulan yang lalu, awalnya dirasakan dari pelipatan paha kemudian
meluas hingga ke sela-sela jari kedua tangan. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat
terutama pada malam hari dan mengganggu tidurnya. Pasien tinggal di asrama dan
riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan. Dari pemeriksaan
fisik diperoleh status present dan status general dalam batas normal. Status dermatologis,
lokasi pada daerah perut dan tangan ditemukan effloresensi papul erytema, multiple,
berbentuk bulat, dengan ukuran ± 1-2 mm, tersebar diatas kulit yang normal dan tampak
beberapa erosi diantaranya. Ditemukan pula pustul, multiple, berbentuk bulat, dengan
ukuran + 2-3 mm, dan kulit sekitarnya tampak kemerahan. Beberapa pustul tampak telah
pecah dan tertutup oleh krusta berwarna kecoklatan.
Berdasarkan anamesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, pasien ini didiagnosis
dengan skabies. Pasien ini diberikan terapi berupa terapi lokal dan sistemik. Terapi lokal
yang diberikan berupa permetrin 5%.Obat ini diberikan pada pasien ini bertujuan untuk
menghilangkan kutu penyebab dari penyakit ini. Obat sistemik yang diberikan berupa
Cefadroxyl 2 x 500 mg. Obat ini diberikan karena pada pasien ditemukan adanya tanda-
tanda infeksi sekunder berupa pustule. Obat sistemik kedua adalah mebridolin
napadesylate 2 x 50 mg. Obat ini diberikan untuk meringankan rasa gatal yang dirasakan
16
oleh pasien. Efek samping berupa rasa kantuk akan membantu pasien untuk dapat tidur di
malam hari tanpa terganggu oleh rasa gatal.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan kasus ini adalah sebagai
berikut : Skabies sangat mudah menular baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung misalnya pada orang yang tinggal serumah dengan penderita dan sehari-
harinya berinteraksi satu sama lain. Secara tidak langsung misalnya melalui tempat tidur,
handuk, pakaian dan lain-lain dengan masa inkubasi yang bervariasi. Karena sifatnya
yang sangat mudah menular, maka apabila ada salah satu anggota keluarga terkena
scabies, sebaiknya seluruh anggota keluarga tersebut juga harus menerima pengobatan.
Pakaian, alat-alat tidur, dan lain-lain hendaknya dicuci dengan air panas.
17
top related