BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkoperasian dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia
saat ini sedang memasuki masa transisi yang mendasar sebagai implikasi
atas diberlakukanya pasar bebas. Koperasi dan UKM sedang memasuki
habitat perlindungan khusus ke habitat mekanisme pasar. Corak transisi
seperti ini belum pernah terjadi dimasa lalu. Koperasi harus melakukan
positioning yang tepat agar tetap dapat bersaing.
Strategi positioning yang tepat mnjadi keharusan agar koperasi
dengan UKM agar tetap setara. Positioning harus dilakukan secara
komperhensif dari berbagai aspek seperti manajemen , pemasaran, SDM
maupun setrategi bisnis agar dapat beradaptasi kedalam habitat baru. Pelaku
bisnis koperasi dan UKM harus melakukan konsilidasi internal secara
menyeluruh terutama untuk mengkondisikan unit-unit bisnisanya.
Salah satu unit bisnis koperasi yang sarat dengan persaingan adalah
unit usaha simpan pinjam. Dalam satu sisi bisnis simpan pinjam koperasi
diadakan pada bank-bank yang nota bene mereka lebih kuat dalam aspek
brand image, aspek keuangan, manajerial maupun dukungan SDM yang
handal, sisi yang lain koperasi diadakan pada fenomena menjamurnya BPR,
Baitul Mal Wattam Wil (BMT) ataupun unit-unit lain yang bergerak dan
menpunyai cara bisnis simpan pinjam pula oleh karena itu dukungan
1
insfrastuktur. Pelayanan dan kehandalan SDM sngat menentukan
keberhasilan strategi yang akan dilakukan oleh koperasi termasuk dalam
aspek pemasaranya.
Aspek pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh pengusaha maupun korerasi dan UKM dalam usahanya yang
mempertahankan kelangsungan hidup untuk hidup dan berkembanmg
mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan bisnis
koperaso dan UKM tergantung pada keahlian dalam bidang pemasaran ,
pelayanan, keuangan maupun bidang lainya yang dikelola secara efektif dan
efisien.
Selain tergantung pada kemampuan dalam mengkombinasikan
fungsi-fungsi tersebut individu atau organisasi dapat memainkla beberapa
peran pada waktu yang berbeda agar organisasi dapat berjalan lancar.
Mungkin pada satu kesempatan konsumen dihadapkan pada beberapa
keadaan yang memaksa untuk mengkonsomsi suatu produk (simpanan) akan
beralih ke pasar lain. Dan konsumen berhak untuk menilai tentang semua
keandalan produk-produk yang ditawarkan, biaya yang dikeluarkan, proses
maupun bukti fisik yang dilihatnya.
Pada kondisi yang demikian barang kali setiap konsumen
dihadapkan pada banyak pilihan dimana keputusan untuk mengkonsumsi
produk tersebut atau tidak. Tentu saja sikap konsomsi ini dipengaruhi oleh
banyak faktor oleh pertimbangan-pertimbangan yang sangat rasional.
Sejauh masalah sikap ini bisa dihubungkan dengan faktor-faktor pisikologis
2
dan demgrafis. Perusahaan atau koperasi dan usaha kecil menengah (UKM)
atau organisasi maupun yang bekepentingan akan dapat meningkatkan
efisiensinya untuk meraih prospek yang terbaik.
Menyikapi hal tersebut, tentunya pelaku bisnis terutama koperasi
terutama koperasi Usaha Kecil Menengah ( UKM ) akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mempengaruhi perilaku konsumen untuk
menjadi mitra maupun konsumen terbaiknya. Koperasi dan UKM juga
dituntut dapat secara memprediksi perkembangan ekonomi makro dan
mikro agar dapat menentukan hasil yang ingin dicapai tidak hanya
mengoptimalkan pendapatan yang berbasis pelayanan anggota tetapi juga
bisnis yang berbasis pada pelayanan calon anggota.
Problematika demikian tidak saja dialami oleh beberapa
perusahaan maupun manufaktur akan tetapi juga dialami oleh peruhasaan
atau organisasi jasa yang dalam hal ini jasa simpan pinjam dimana tempat
terdapat koperasi mempunyai unit usaha simpan pinjam meskipun
sebenarnya adalah koperasi Koperasi Serba Usaha (KSU) Jati Diri. Propinsi
Jawa Tengah yang bertempat di boyolali. Banyak organisasi jasa seperti
Koperasi Jati Diri nin melakukan setrategi untuk memperluas kapasitas
usahanya harus disesuaikan dengan permintaan dan selera konsumen.
Pada kerangka yang lebih luas aktivitas pemasaran koperasi dan
UKM pada akhirnya akan berfungsi secara optimal ketika mamajenen
mampu memprediksi prospek perekonomian secara makro dan mikro yang
akan berimplikasi pada bisnisnya. Disektor finansial, organisasi koperasi
3
serba usaha (KSU) Jati Diri atau koperasi lainya tidak saja dihadapkan pada
masalah penetapan suku bunga (harga) dan proses pelayanan, performa fisik
SDM yang dimiliki, teknologi keterbatasan anggaran promosi serta lokasi
tempat kurang setrategis.
Sebagai badan usaha yang salah satu usahanya menghimpun dana
dari anggota dan calon anggota dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman atau bentuk lainya guna
meningkatkan taraf hidup calon anggota, kopersai Jati Diri Provinsi Jawa
Tengah dalam operasionalanya harus dapat mengkombinasikan aspek-aspek
bauran marketing. Misalnya : pemasaran jasa yang terdiri dari produk,
lokasi, harga atau biaya, promosi, orang, proses atau pelayanan dan bukti
fiosik yaitu teknologi dan sarana prasarana yang dimiliki olah koperasi
secara detail.
1.2. Tujuan Praktek Lapangan
Adapun tujuan praktek kerja lapangan adalah :
1. Untuk memenuhi syarat-syarat kelulusan program pendidikan 1 tahun
Komputer Bisnis dan Perbankan Lembaga Pendidikan Solocom.
2. Untuk mengetahuai prosedur pemberian kredit di kopersai serba usaha
(KSU) Jati Diri agar dapat berhasil dengan baik.
3. Untuk mengetahuai kendala-kendala apa yang dihadapi oleh koperasi
serba usaha (KSU) Jati Diri dalam pemberian kredit.
4
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Adapun manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi :
1. Manfaat bagi penulis
a. Menambah wawasan di dunia kerja
b. Penulis dapat mengetahuai cara-cara prosedur pemberian kredit
secara tepat
2. Manfaat bagi instansi
a. Meningkatkan sedikit pekerjaan yang bias penulis lakukan
b. Menjalin kersajama dengan lembaga Solocom
3. Manfaat bagi lembaga
a. Terjalinya kerjasama antara perusahaan dengan lembaga.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Asal Kata Koperasi
Kata koperasi, memang bukan asli dari khasanah bahasa Indonesia.
Banyak yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa Inggris: co
operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa
Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja
bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja
sama.
Kata koperasi tersebut dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1958,
dikenal dengan ejaan kooperasi (dengan dua 'o'), tetapi selanjutnya
berdasarkan Undang- undang Nomor 79 Tahun 1958 kala kooperasi telah
diubah menjadi koperasi (dengan satu o), demikian seterusnya hingga sampai
sekarang.
2.2. Ide Koperasi
Dalam pengertian yang amat umum, ide adalah suatu cita-cita
yang ingin dicapai. Cita-cita berkoperasi juga tumbuh dan berkembang
dari berbagai ide yang melandasinya. Ide berkoperasi, telah berkembang
jauh sebelum koperasi itu sendiri berwujud sebagai koperasi. Ide yang
berasal dari berbagai pandangan itu kemudian melebur ke dalam prinsip-
prinsip, asas- asas, atau sendi-sendi dasar koperasi.
Dunia perkoperasian mencatat nama seorang ilmuwan 6
berkebangsaan Rusia, Ivan Emelianoft (1860-1900), yang melarikan diri
ke Amerika, kemudian membuat disertasi doktornya berjudul : “Economic
Theory Of Cooperation". Buku ini kemudian menjadi buku teori koperasi
yang terkenal. Demikian juga Paul Lambert, seorang aktivis
koperasi di Eropa, dalam bukunya yang terkenal: “Studies On The
Social Phylosophy Of Cooperation ", telah mengupas tentang ide dasar
falsafah koperasi yang berangkat dari nilai-nilai kerja sama.
Kerja sama (cooperation), memang bukan hal yang baru. Bahkan
secara universal, mungkin sama panjangnya dengan sejarah umat manusia itu
sendiri. Sangat mustahil seseorang dapat hidup sendiri. Bergaul,
bersosialisasi dan ber homo homini socius adalah naluri setiap manusia.
Sebagai anggota masyarakat, seseorang tentu memiliki naluri untuk bekerja
sama dan tolong menolong. Di berbagai belahan dunia akan dengan mudah
dapat ditemukan bentuk-bentuk kerja sama yang bersifat
"gemeinschaft" atau semacam paguyuban. Antara lain misalnya:
perkumpulan tolong menolong, perkumpulan yang mengurus acara
perkawinan, perkumpulan yang mengurus pembuatan rumah secara bersama-
sama, perkumpulan yang mengurus acara kematian, perkumpulan
persaudaraan dan sebagainya, yang pada umumnya diikat kuat oleh semangat
solid yang tinggi.
7
2.2.1. Secara Teoritik
Beberapa ide yang melandasi lahirnya prinsip-prinsip
koperasi antara lain adalah solidaritas, demokrasi, kemerdekaan,
alturisme (sikap memperhatikan kepentingan orang lain selain
kepentingan diri sendiri),keadilan, keadaan perekonomian negara dan
peningkatan kesejahteraan (Ima Suwandi, 1980).
2.3. Definisi Koperasi
Ada beberapa ilmuwan seperti Margareth Digby, seorang
praktisi sekaligus kritikus koperasi berkebangsaan Inggris, dalam buku "The
World Cooperative Movement", juga Dr. C.R. Fay, dalam buku
"Cooperative at Home and Abroad", Dr.G. Mladenant, ilmuwan asal
Perancis, dalam buku "L 'Histoire des Doctrines Cooperatives", kemudian
H.E. Erdman, dalam buku "Passing Of Monopoly As An Aim Of
Cooperative", Frank Robotka, dalam buku "A Theory Of Cooperative",
Calvert, dalam buku "The Law and Principles of Cooperation", Drs. A.
Chaniago dalam buku "Perkoperasian Indonesia", dan masih banyak lagi,
masing-masing telah memaparkan pemikirannya tentang apa yang dimaksud
dengan koperasi dan membuat definisi sendiri-sendiri. Demikian juga, di
dalam Setiap Undang-Undang Koperasi yang pernah berlaku juga senantiasa
merumuskan tentang makna koperasi. Calvert, misalnya, memberi definisi
tentang koperasi sebagai organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan
sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi
8
masing-masing.
Drs. A. Chaniago memberi definisi koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja
sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Organisasi Buruh Sedunia
(Intemational Labor Organization/ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang
dibuat pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri-ciri utama koperasi
yaitu:
(1) Merupakan perkumpulan orang-orang;
(2) Yang secara sukarela bergabung bersama;
(3) Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama;
(4) Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara
demokratis dan;
(5) Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima
bagian resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota
aktifberpartisipasi.
"Cooperative is an association of persons, usually of limited man,
who have voluntary jointed together, to achieve a common economic end
through the formation of a demokratically controlled business
organization, making equitable contribution to the capital required and
accepts a fair share of the risks and benefits of the undertaking"
9
Selanjutnya dalam pemyataan tentang jatidiri koperasi yang
dikeluarkan oleh Aliansi Koperasi Sedunia (Intemational Cooperatives
Alliance/ICA), pada kongres ICA di Manchester, Inggris pada bulan
September 1995, yang mencakup rumusan-rumusan tentang definisi
koperasi, nilai-nilai koperasi dan Prinsip-prinsip Koperasi, koperasi
didefinisikan sebagai "Perkumpulan otonom dari orang-orang yang
bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis" (berdasarkan
terjemahan yang dibuat oleh Lembaga Studi Pengembangan
Perkoperasian Indonesia (LSP2I).
Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat
hal-hal yang menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai
kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin
dipenuhi secara bersama melaui pembentukan perusahaan bersama
yang dikelola dan diawasi secara demokratis.
b. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak
untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat
adanya kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi.
c. Koperasi adalah perusahaan yang hams memberi pelayanan
ekonomi kepada anggota.
10
Sedangkan pengertian mengenai koperasi dalam uraian ini
adalah koperasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yang
mendefinisikan koperasi sebagai "Badan Usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan-badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan" .
2.4. Nilai-Nilai Koperasi
Dalam pernyataan Aliansi Koperasi Sedunia, tahun 1995, tentang
Jatidiri koperasi, Nilai-nilai Koperasi dirumuskan sebagai berikut:
Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai :
a. Nilai-nilai organisasi
(1) Menolong diri sendiri
(2) Tanggungjawab sendiri
(3) Demokratis
(4) Persamaan
(5) Keadilan
(6) Kesetiakawanan
11
b. Nilai-nilai etis
(1) Kejujuran
(2) Tanggung jawab sosial
(3) Kepedulian terhadap orang lain.
2.5. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip koperasi (sering juga disebut sebagai asas-asas atau
sendi-sendi dasar koperasi), adalah garis-garis penuntun atau pemandu
yang digunakan oleh koperasi, untuk melaksanakan nilai-nilai koperasi
dalam praktek.
1. Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan
bekerja bagi koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan
bisnisnya, sekaligus merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang
membedakannya dari perusahaan-perusahaan non koperasi.
2. Prinsip-prinsip Koperasi yang pertama kali dikenal dan dirintis oleh
Koperasi Rochdale tahun 1844, sebenamya adalah rumusan yang
disepakati oleh seluruh anggota tentang cara-cara bekerja bagi suatu
koperasi konsumsi (D.Danoewikarsa, 1977) yaitu:
a. Menjual barang yang mumi, tidak dipalsukan, dan dengan
timbangan yang benar.
b. Menjual dengan tunai.
c. Menjual dengan harga umum (pasar).
d. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari
12
koperasi.
e. Satu suara bagi seorang anggota;
f. Tidak membeda-bedakan aliran dan agamaanggota.
3. Sedangkan menurut catalan Revrisond Baswir, masih ditambah lagi
dengan 3 (tiga) unsur yaitu :
a. Pembatasan bunga alas modal;
b. Keanggotaan bersifat sukarela; dan
c. Semua anggota menyumbang dalam permodalan.
(Revrisond Baswir, 1997).
4. Sementara itu ada juga yang berpendapat bahwa bentuk asli,
prinsip-prinsip koperasi Rochdaletahun 1844, adalah seperti yang
dikemukakan oleh Prof. Coole, dalam buku "A Century Of
Cooperative", yaitu ada 8 (deIapan) hal (E.D.Damanik, 1980),
masing-masing adalah:
a. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Control);
b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Open membership);
c. Pembatasan bunga alas modal (fix or limited interest on capital);
d. Pembagian sisa basil usaha kepada anggota sesuai dengan
transaksinya kepada koperasi (Distribution of surplus in
dividend to members in propotion to their purchase);
e. Transaksi usaha dilakukan secara tunai (Trading strictly on a cash
basis).
f. Menjual barang-barang yang murni dan tidak dipalsukan
13
(Selling only pure and unadultered goods).
g. Menyelenggarakan pendidikan tentang prinsip-prinsip dan
koperasi kepada anggota, pengurus, pengawas dan pegawai
koperasi (Providing for the education of the members, the board
and the staff).
h. Netral di bidang politik dan agama (Political and religious
neutrality).
5. Koperasi Kredit model Raiffeisen tahun 1860, juga memiliki
prinsip-prinsip atau asas-asas (D.Danoewikarsa, 1977), yaitu:
a. Keanggotaan terbuka bagi siapa saja;
b. Perlu ikut sertanya orang kecil, terutama petani kecil atas dasar
saling mempercayai.
c. Seorang anggota mempunyai hak suara satu;
d. Tidak ada pemberian jasa modal;
e. Tidak ada pembagian keuntungan, sisa hasil usaha masuk ke dalam
cadangan.
Sejak semula, penerapan prinsip-prinsip koperasi adalah
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing koperasi di suatu negara,
sehingga pada saat itu, prinsip koperasi memiliki banyak ragam. Prof.
Henzler, dari Jerman (Drs. Hendrojogi, 1997), membagi asas koperasi
menjadi dua hal, yaitu asas yang struktural dan asas yang fungsional.
Democratic control, termasuk asas struktural. Sedangkan asas yang
berkaitan dengan masalah manajemen, kebijakan harga, pemberian kredit,
14
menentukan metode dan standar dari prosedur-prosedur operasi adalah asas
fungsional, yang bisa berbeda pada beberapa jenis koperasi.
2.6. Landasan Koperasi Indonesia
Di samping melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi yang berlaku secara universal, keberadaan koperasi
Indonesia adalah juga berdasarkan landasan idiil, yaitu Pancasila dan
landasan struktural, yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
2.7. Jenis Dan Bentuk Koperasi
Jenis Koperasi menurut bidang usahanya :
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.
Tujuannya agar anggota dapat membeli barang-barang konsumsi dengan
kualitas yang baik dan harga yang layak.
2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha
pembentukan modal melalui tabungan para anggota secara teratur & terus
menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara
mudah,murah,cepat dan tepat untuk tujuan roduktif dan kesejahteraan
Tujuan :
- Agar anggota giat menyimpan sehingga membentuk modal sendiri
- Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat ringan
15
Mendidik anggota hidup hemat dengan menyisihkan sebagian
penghasilan mereka
3. Koperasi Produksi
Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi
pembuatan & penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh
koperasi sebagai organisasi maupun anggota-anggota koperasi
Mmacam koperasi produksi :
- Kop produksi kaum buruh, anggotanya orang-orang yang tidak
mempunyai perusahaan sendiri
- Kop produksi kaum produsen yang anggotanya adalah orang-orang
yang masing-masing mempunyai perusahaan sendiri
4. Koperasi Jasa
Koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi
para anggota atau masyarakat umum
5.Kop Serba Usaha atau Kop Unit Desa (KUD)
Mempunyai beberapa fungsi yaitu :
- Perkreditan
- Penyediaan & penyaluran sarana produksi pertanian & keperluan
sehari-hari
- Pengelolaan serta pemasaran hasil pertanian
16
2.8. Fungsi dan Peran Koperasi
2.8.1. Fungsi Koperasi antara lain adalah:
a. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya.
b. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat.
c. Mangembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota.
d. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di
lingkungan kegiatan koperasi.
e. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan
diri dalam bidang ekonomi secara optimal.
2.8.2. Peran Koperasi antara lain adalah sebagai:
a. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing
para anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya.
b. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional.
c. Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat.
d. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.
2.9. Beberapa Aliran Koperasi
Beberapa pakar koperasi menengarai adanya beberapa aliran
dalam koperasi, seperti:
1. AIiran Socialist school, yang berkeinginan untuk menjadikan
koperasi sebagai batu loncatan untuk mencapai sosialisme.
2. AIiran Commonwealth School, yang menginginkan agar
koperasi dapat menguasai kehidupan ekonomi, dan ini umumnya 17
terjadi di Inggris dan negara-negara persemakmuran.
3. Aliran Competitive Yardstict School, yang menginginkan agar
tumbuhnya koperasi dapat berperan sebagai penghilang dampak
negatif yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme. AIiran ini banyak
dianut di Swedia, dan merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai
Institutional Economic Balance Theory.
4. AIiran Pendidikan, yang menginginkan hendaknya koperasi
berperanan untuk meningkatkan pendidikan demi tecapainya tujuan
peningkatan ekonomi.
5. AIiran Nimes, yang menghendaki agar keberhasilan koperasi dapat
memperbaiki perekonomian semua golongan.
Dalam menyikapi adanya beberapa aliran koperasi tersebut,
Koperasi Indonesia, tampaknya lebih bersikap moderat, yaitu menyaring
semua nilai-nilai yang baik dari masing-masing aliran tersebut, kemudian
diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi spesifik masyarakat
Indonesia. Dalam kenyataannya, memang tidak ada aliran yang dianut
secara murni oleh sesuatu negara.
2.9.1. Beberapa Hal Pokok Yang Membedakan Koperasi Dengan Badan
Usaha Non Koperasi
Ada beberapa hal pokok yang membedakan koperasi dengan badan
usaha lain yang non koperasi. Hal tersebut antara lain adalah:
18
1. Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal
sebagaimana perusahaan non koperasi.
2. Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara
ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki
oleh pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki
jumlah suara yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara
dan tidak bisa diwakilkan (one man one vote, by proxy).
3. Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan
(owner-user), oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan
oleh koperasi harus sesuai dan berkaitan dengan kepentingan
atau kebutuhan ekonomi anggota. Hal yang demikian itu
berbeda dengan badan usaha yang non koperasi. Pemegang
saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun tidak
perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi
pemegang saham.
4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah
mengejar laba yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi
adalah memberikan manfaat pelayanan ekonomi yang sebaik-
baiknya (benefit) bagi anggota.
5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha
sebanding dengan besarnya transaksi usaha masing-masing
anggota kepada koperasinya, sedangkan pada badan usaha non
koperasi, pemegang saham memperoleh bagian keuntungan
19
sebanding dengan saham yang dimilikinya.
2.10. Fungsi Dan Manfaat Koperasi
2.10.1. Fungsi Dan Peran Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25
Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut
ini.
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi
pada umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan
kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar.
Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih
besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada
khususnya.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat Selain diharapkan untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya,
koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai
wadah kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas
20
kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika
ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun
dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya
serta masyarakat disekitarnya.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya
bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat
memainkan peranannya dalam menggalang dan
memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi
harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang
tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi
dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem
perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab
untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi
mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat
21
bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati
kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian
Indonesia. Dengan demikian koperasi harus
mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan
tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat
mengemban amanat dengan baik.
2.10.2. Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat
koperasi dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di
bidang ekonomi dan manfaat koperasi di bidang sosial.
2.10.2.1. Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
a) Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang
ekonomi. Meningkatkan penghasilan anggota-
anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi
dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai
dengan jasa dan aktivitasnya.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih
murah. Barang dan jasa yang ditawarkan oleh koperasi
lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para
anggota koperasi yang kurang mampu.
22
c) Menumbuhkan motif berusaha yang
berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak semata-
mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik
keperluan anggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam
pengelolaan koperasi. Setiap anggota berhak menjadi
pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangan koperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan
pendapatannya secara lebih efektif dan membiasakan
untuk hidup hemat.
2.10.2.2. Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa
manfaat berikut ini.
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai
dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang
dibangun tidak di atas hubungan-hubungan kebendaan
tetapi di atas rasa kekeluargaan.
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki
semangat kerja sama dan semangat kekeluargaan.
23
2.11. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman. Koperasi Konsumen adalah koperasi
beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli
menjual barang konsumsi. Koperasi Produsen adalah koperasi
beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM) dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Koperasi
Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya. Koperasi Jasa adalah koperasi
yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
2.12. Strategi Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk
dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan
menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para
pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi
setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika
posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu
harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui
perbedaan-perbedaan tersendiri.
24
2.12.1. Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Menurut Craven (1991:270)bahwa positioning memegang
peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah
melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis
internal perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi,
terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para
prospek menjadi ajang pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat
berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan
apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang
mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan
perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya
dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar
‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan yang lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa
yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan
yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat
bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai
benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai
tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang
ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk,
biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya,
25
apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi.
Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha
‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali
bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu
sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh
merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang
terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada
waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
26
BAB III
DISKRIPSI LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1. Sejarah Koperasi Jati Diri
Embrio KSU Jati Diri merupakan unit simpan Pinjam yang
didirikan dan beroperasi di Boyolali pada tanggal 1 Juni 2001 yang
selanjutnya disebut kantor cabang Boyolali. Namun dalam perkembanganya
KSU Jati Diri tumbuh dan berkembang di Jawa Tengah pada akhirnya
memperileh badan hokum dengan nomer : 14028/BH/kdk II /III/2002 yang
ditetapkan di Semarang pada tanggal 4 Maret 2002 oleh Kepala Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan menengah propinsi Jawa Tengah.
3.2. Visi Dan Misi Koperasi Serba Usaha (KSU) Jati Diri
Koperasi Serba Usaha Jati Diri propinsi Jawa Tengah dalam
aktivitasnya mempunyai Visi terwujudnya kesjahteraan anggota dan
masyarakat secara adil untuk bersama membangun Nengri, sedangkan
tujuan Koperasi Serba Usaha Jati Diri adalah meningkatkan kesejahteraan
pada khususnya masyarakat pada umumnya.
Untuk mewujudkan Visi Organisasi Serba Usaha (KSU) Jati Diri
mempunyai misi meliputi tiga hal, yaitu :
1. Perbedaanya di masyarakat di bidang ekonomi dengan cara pelayanan
prima (sesuai dengan yang diinginkan) serta penyediaan sumber daya
manusia (SDM) berkualitas dan saran pelayanan yang berteknologi.
27
2. Meningkatkan kemampuan danpartisipasi aktif anggota dalam
berkoperasi melalui penerapan sistim manajemen modern.
3. Memberikan pelayanan prima kepada anggota dan calon anggota
secara sdil dengan kontribusi yang terjangkau.
4. Tujuan visi dan misi KSU Jati Diri dalam aplikasi menjadi ruh dalam
beraktifitas yang menjadi satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Untuk mencapai tujua diperlukan visi yang jelas dan dapat dipahami
oleh deluruh elemem organisasi dan untuk mewujudkan visi organisasi
diperlukan metode atau cara pencapaian visi melalui misi organisasi
yang ditetapkan.
28
3.3. Struktur Organisasi
SETRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI SERBA USAHA “JATI DIRI”
UNIT BAWAH
Uraian Jabatan
Dalam rangka untuk mencapai efisiensi dan efektifitas usaha, perlu
diatur pembagian tugas masing-masing fungsi atau pelaksanaan
penanggung jawabnya secara tertulis sebagai berikut :
29
PENGAWAS
SUGENG
PIMPINAN
DEDY NURDIAN .A.I ,SE
ADMINISTRASI
RETNOWATI
SRI MULYANI
KASIR
ANY SETYOWATI ,SE
MARKETING
HARSONO
KEPALA
MARKETING
MARKETING
SRI KUSUMASTUTI
MARKETING
SITI MUSFIROH
COLECTOR
BAMBANG
COLECTOR
ARIFIN
1. PIMPINAN
Tugasnya : Menjalankan dan mengawasi seluruh kegiatan di unit
bawah.
2. KASIR
Tugasnya : Mencatat transaksi uang masuk dan uang keluar
3. PENGAWAS
Tugasnya : Mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan
organisasi usaha dankeuangan, serta member pendapat dan saran
perbaikan koperasi.
4. ADMINISTRASI
Tugasnya : Memposting data setelah diterima kasir untuk di
masukan ke pos masing-masing misalnya : Tabungan di masukan
ke tabungan, Pinjaman di masukan ke pinjaman. Dan membuat
neraca saldo, membuat perjanjian akad kredit.
5. MARKETING
Tugasnya : Menagih angsuran kepada anggota / nasabah, menarik
tabungan kepada nasabah yang akan menabung.
6. COLECTOR
Tugasnya : Menagih angsuran nasabah yang macet.
3.4. Perkembangan Koperasi Serba Usaha
Sejak tahun 2001 hingga saat ini KSU Jati Diritelah mampu meraih
keberhasilan yang signifikan. Hal ini dapat diliat dari pertumbuhan beberapa
30
cabang baru di beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Saat ini KSU Jati Diri
telah mempunyai 8 (delapan) kantor cabang yang tersebar di Jawa Tengah.
Diantaranya :
1. Unit Salatiga
2. Unit Boyolali
3. Unit Nogosari
4. Unit sukoharjo
5. Unit Cakra Buana
6. Unit Tambak Segaran
7. Unit Atas
8. Unit Bawah
Untuk menjawab tantangan masa depan dan mewujudkan koperasi
sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan berdasarkan atas asas kekeluargaan
maka berbagai upaaya telah dilakukan KSU Jati Diri, antara lain :
Menyusun Visi-Misi organisasi, penyempurnaan setruktur organisasi,
perbaikan pada sistem mamajen dan peningkatan kualitas pelayanan,
pembinaan dan peningkatan mutu SDM yang berkesinambungan. Dan
semua ini di lakukan dengan keyakinan bahwa organisasi masa depan
adalah organisasi yang harus siap menyongsong perubahan setiap saat.
Koperasi Jati Diri salah satu koperasi primer dengan wilayah kerja seluruh
Jawa Tengah senantiasa tumbuh dan berkembang sebagai tuntutan
persaingan dalam menyongsong perubahan.
31
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Sumber Dana Koperasi
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa:
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa:
a. Badan Pemerintah
b. Lembaga Swasta
c. Perbankan
d. UU 33 tahun 1998 Modal Penyertaan
Pembagian keuntungan di berikan para anggota sangat tergantung
kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Maka
keuntungan akan lebih besar di bandingkan dengan anggota yang tidak
meminjam, demikian pula sebaliknya.
Adapun keuntungan koperasi antara lain :
a. Berasal dari bunga yang dibebankan kepada peminjam.
b. Biaya administrasi setiap kali transaksi.
c. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
32
4.2. Analisa Data
4.2.1. T ahap Permohonan Kredit
Nasabah yang ingin memperoleh kredit harus meminta
formulir permohonan kredit di di koperasi Serba Usaha (KSU) Jati
Diri dan Kemudian di isi. Adapun isian yang terdapat dalam formulir
permohonan kredit tersebut meliputi: Nama, Alamat, nomer KTP,
Pekerjaan, Jaminan Kredit, sistim angsuran jangka waktu kredit, gaji
atau pendapatan perbulan. Setelah formulir di isi kemudian
dimintakan rekomendasi kepada pengurus kopoerasi Jati Diri.
4.2.2. Tahap Analisis Kredit
Tahap ini merupakan tahap dimana pihak Koperasi Serba
Usaha (KSU) Jti Diri mempertahankan hasil survey. Dalam
menganalisa hasil survey biyasanya menggunakan criteria C5, yaitu
sebagai berikut :
a. C haracter : Moral, sikap dan tanggung jawab nasabah
b. C apability : Kemampuan debitur untuk mendapatkan
keuntungan guna melaksanakan kewajiban
mengembalikan dan mengangsur pinjaman
c. Capital : Modal yang telah dimiliki oleh calon
debitur untuk melakukan usahanya
d. Collateral : Barang bergerak maupun tidak bergerak
yang dijadiakn jaminan atas pinjamannya.
33
e. Conditional of Econony : Kondisi ekonomi baik secara
makro dan mikro ekonomi yang dapat mempengaruhi
kegiatan usahanya.
Apabila analisa dari hasil survey tersebut memenuhi syarat
untuk mengajuakan kredit akan diterima, sedangkan jika asalisa dari
survey tersebut tidak memenuhi syarat untuk pengajuan kredit maka
pengajuan kredit akan tolak.
4.2.3. Tahap Realisasi Kredit
Setelah syarat – syarat terpenuhi dan permohonan kredit
sudah di terima, maka tahap yang akhir adalah tahap terakhir adalah
tahap realisasi kredit.
Syarat – syarat yang di tentukan Koperasi Serba Usaha Jati
Diri bertujuan untuk menjaga keamanan terhadap kredit yang
diberikan. Syarat – syarat yang di tentukan oleh Koperasi Serba Usaha
Jati Diri adalah :
1. Foto copy KTP Suami Istri 1 lembar
Foto copy KTP suami istri dari nasabah selain mengetahui
tempat tinggal dari nasabah, juga mengetahui bahwa antar
suami istri tersebut benar – benar untuk usaha produktif.
2. Foto copy Kartu Keluarga ( KK )
Kartu Keluarga untuk mengetahui jumlah anggota keluarga
dan juga tingkat pendidikan setiap keluarga. Sehingga kartu
34
keluarga ini juga dapat untuk mengetahui pekerjaan peminjam,
dengan mengetahui pekerjaan peminjam tersebut maka dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan besar kecilnya
pinjaman yang akan diberikan.
3. Struk Gaji Terakhir
Struk gaji terakhir dapat mengetahui besarnya gaji yang
diterima perbulan dan juga pertimbangan apakah nasabah bias
mengansur perbulan.
4. Jaminan
Jaminan dari nasabah melalui prosedur syarat di atas dipenuhi
dan diserahkan kepada koperasi maka nasabah tinggal
menunggu waktu pencairan kredit yang diajukan. Biasanya
waktu antara pengajuan kredit dengan pencairan kredit
memakan waktu kurang lebih dua hari kalau mengajukan
tersebut disetujui.
Permohonan kredit seperti di atas dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Persiapan permohonan kredit
Calon nasabah dating dan mengajukan kredit
dengan membawa syarat –syarat seperti di atas. Di koperasi
calon nasabah tersebut harus mengisi formulir yang di
sediakan dengan lengkap, formulir tersebut di tulis dengan
jelas tentang :
35
1. Jumlah pinjamn yang diajukan
2. Tujuan penggunaan pinjaman
3. Janka waktu pengambilan agunan
4. Agunan yang serahkan pada koperasi
Kemudian formulir dimintakan pada manager
Koperasi Serba Usaha Jati Diri :
- Pinjaman mingguan maksimal Rp. 500.000,00 bila baru
pertama kali meminjam
- Pinjaman bulanan maksimal Rp 2.000.000,00 bila baru
pertama kali meminjam
Apabila sudah kedua kali meminjam maka :
- Pinjaman mingguan maksimal Rp. 1.000.000,00.
- Pinjaman bulanan maksimal Rp. 10.000.000,00.
b. Setelah nasabah mengisi formulir maka bagian kredit akan
mempertimbangkan permohonan tersebut. Setelah
dipertimbangkan maka formulir permohonan dianalisa
supaya dana dapat kembali sesuai perjanjian. Kemudian
bagian kredit menyusun analisa kredit lalu diajukan ke
manager koperasi.
c. Manager koperasi memeriksa kembali analisa kredit
kemudian mengambil keputusan permohonan kredit
tersebut atau ditolak, jika tidak diterima formulir tidak
36
dikembalikan , yang dikembalikan hanya syarat – syarat
tertulis. Tetapi kalau disetujui maka dapat dibuat surat
perjanjian kredit yang ditandatangani nasabah dan manager
koperasi.
Adapun cara mengansur kredit setelah proses realisasi
kredit terlaksana maka kewajiban nasabah adalah mengansur kredit
atau pinjaman. Adapun angsuran kredit di akaoperasi Serba Usaha Jati
Diri ada 2 macam, yaitu :
1. Mingguan
Nasabah mengangsur pinjaman setiap minggu
selama jangka waktu yang di telah dipilihnya. Angsuran yang
harus dibayar oleh nasabah adalah angsuran pokok dan bunga.
Angsuran setiap minggunya jumlahnya sama sampai selesai
jangka waktu yang dipilih nasabah.
Apabila pinjaman mingguan bunganya 2%.
Contoh :
Pada tanggal 06 juli ibu hafis mengajukan pinjaman sebesar
Rp.500.000,00. Dengan lama angsuran 10 minggu. Maka besar
angsuran setiap minggunya?
Penyelesaianya :
Setelah mengetahui besarnya nilai bunga yang dikenakan
kepada peminjam atau yang mengajukan kredit mingguan
yaitu sebesar 2% sehingga cara penyelesainnya :
37
RUMUS = ( 2% x pinjaman + pinjaman ) / lama minggu
= ( 2% x 500.000 + 500.000 ) / 10 minggu
= 600.000/ minggu
Jadi besarnya angsuran yang dibayarkan stiap minggunya
sebesar Rp. 600.000,00.
Selain menghitung besarnya angsuran mingguan juga dapat
diperoleh table pinjaman atau angsuran 10 minggu yang telah
ditentukan oleh koperasi tersebut. Berikut ini table pinjaman
atau angsuran 10 minggu yang telah ditentukan :
Table 1.2 daftar Pinjaman Mingguan
PINJAMAN ANGSURAN
Rp. 100.000 Rp. 12.000 x 10 minggu
Rp. 200.000 Rp. 24.000 x 10 minggu
Rp. 250.000 Rp. 30.000 x 10 minggu
Rp. 300.000 Rp. 36.000 x 10 minggu
Rp. 400.000 Rp. 48.000 x 10 minggu
Rp. 500.000 Rp. 60.000 x 10 minggu
Jadi untuk menghitung besarnya angsuran dengan
melihat table yang telah ditetapkan pihak koperasi, untuk
menghitung besar angsuran mingguan masih ada cara lain
yaitu dengan terlebih dahulu mengetahui besarnya nilai yang
digunakan sebagai poko perhitungan. Besar nilai pokok
38
perhitungan yaitu Rp. 30.000,00 ( sudah ditentukan oleh pihak
koperasi ).
Contoh :
Pada tanggal 06 juli Ari mengajukan pinjaman sebesar Rp.
500.000,00. Dengan lama angsuran 10 minggu. Maka besar
angsuran setiap minggunya?
Penyelesaianya :
Sehingga cara penyelesaiannya dengan menggunakan
RUMUS = Rp. 30.000,00 /Rp. 250.000,00 X Jml Pinjaman
= Rp. 30.000,00 / Rp. 250.000,00 X Rp. 500.000,00
= Rp. 60.000,00.
2. Bulanan
Untuk jenis angsuran bulanan, nasabah mengangsur
pinjaman setiap bulan selama jangka waktu yang telah
dipilihnya, angsuran yang harus dibayar oleh nasabah adalah
angsuran pokok + bunga. Angsuran setiap bulannya jumlahnya
sama sampai selesai, apabila pinjaman bulanan bunganya 3%.
Contoh :
Pada tanggal 06 juli pak Hasan mengajukan pinjaman sebesar
Rp. 2.000.000,00. Dengan lama angsuran 12 bulan. Maka
besar angsuran setiap bulannya?
Penyelesainya :
39
Setelah mengetahui besarnya nilai bunga yang dikarenakan
kepada peminjam atau yang mengjukan kredit bulanan yaitu
sebesar 35 sehingga cara penyelesainnya dengan menggunakan
:
RUMUS = ( 3% X Pinjaman + Pinjaman ) / lama bulan
= ( 3% X 2.000.000 + 2.000.000 ) / 12 Bulan
= Rp. 227.000,00
Jadi angsuran setiap bulannya sebesar Rp. 227.000,00.
Adapun proses pembayaran angsuran pinjaman bagi seorang
nasabah adalah sebagai berikut :
1. Nasabah menyetor angsuran dengan menunjukan kitir
angsuran kepada petugas Koperasi Serba Usaha (KSU)
Jati Diri.
2. Petugas koperasi Jati Diri mengisi kitir tersebut dan
mengisi slip bukti setoran pinjaman, serta meminta
nasabah untuk bertandatangan dislip bukti setoran
pinjaman tersebut.
3. Petugas koperasi Jati Diri menyerahkan kitir dan slip bukti
setoran pinjaman yang sudah diisi kepada nasabah.
4. Nasabah membawa slip bukti setoran pinjaman tersebut ke
kasir serta melakukan pembayaran angsuran pinjaman.
5. Kasir memproses angsuran pinjaman nasabah dan
kemudian menyerahkan setiap bukti setoran pinjaman
40
yang asli kepada nasabah, sedangkan slip bukti setoran
yang dicopy disimpan kasir sebagai arsip.
4.3. Produk KSU Jati Diri
1. SIMSUKA (Simpanan Suka-suka)
2. SIJADI (Simpanan jati Diri)
3. SIMKA (Simpanan Berjangka)
4. SIMKAMOT
5. Pinjaman Mingguan
6. Pinjaman Bulanan
7. Dana Peduli Umat
8. HIBURAN (Jati Diri Entertainment)
4.4. Stategi Pemasaran Produk KSU Jati Diri
Untuk melakukan kegiatan pemasaran, KSU Jati Diri mempunyai
strategi pemasaran tersendiri yaitu sebagai berikut :
a. Sistem jemput bola
Sama seperti KSU lainnya, KSU Jati Diri juga menggunakan
sistem jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-
rumah atau ditempat mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam
menjelaskan dan memasarkan produk KSU Jati Diri kepada calon nasabah.
b. Memperluas jaringan dengan menambah mitra baru dan terus memperbaiki
hubungan silaturahim dengan mitra lama.
Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, KSU
Jati Diri terus menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin
kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak, sepanjang tidak
mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai
landasan utama KSU. Dan terus menjalin silaturrahim dengan mitra lama.
41
c. Media yang sering digunakan menggunakan brosur, pengajian, dan sponsor
teruama dalam kegiatan bakti sosial.
Dalam memasarkan produk, KSU Jati Diri lebih sering
menggunakan brosur, pengajian majelis ta’lim,door to door (langsung
mendatangi tempat usaha) dan sponsor utama kegiatan sosial. Karena selain
bersedekah secara tidak langsung kita memasarkan nama KSU Jati Diri
dengan mengenalkan produk KSU lebih dekat pada masyarakat, lebih
efisien, menghemat biaya pemasaran.
42
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukantugas-tugas yang diberikan selama kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Koperasi Serba Usaha (KSU) Jati Diri,
dapat penulis simpulkan dan evaluasi bahwa kegiatan PKL di koperasi yang
berada di wilayahBoyolali, ternyata membuahkan hasil bagi penulis yaitu :
1. Didalam usaha koperasi serba usaha terdapat tahapan- tahapan
didalam pemberian kredit kepada nasabah diantaranya : Tahap
permohonan kredit, Tahap analisis kredit, dan Tahap realisasi kredit
2. Dari pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
strategi pemasaran yang digunakan oleh KSU Jati Diri untuk dalam
penjualan produknya yaitu dengan : Jemput bola, Memperluas
jaringan, dan Menjadi sponsor dalam kegiatan bakti sosial.
5.2. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis,
maka penulis hendak memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang
terkait yaitu :
a. Dalam upaya meningkatkan eksistensi KSU, KSU Jati Diri
hendaknya memperbaiki strategi pemasaran agar lebih baik dan
kompeten.
43
DAFTAR PUSTAKA
http://cetak.bangkapos.com/opini/read/183/
Keberadaan+dan+Manfaat+Koperasi.html
http://www.g-excess.com/id/pengertian-koperasi-prinsip-peran-dan-manfaat
koperasi.html
http://cetak.bangkapos.com/opini/read/183/
Keberadaan+dan+Manfaat+Koperasi.html
http://organisasi.org/
arti_pengertian_definisi_fungsi_dan_peranan_koperasi_koprasi_indonesia_dan_d
unia_ilmu_ekonomi_koperasi_ekop
http://www.koperasisyariah.com/jenis-jenis-koperasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html
Koperasi Jati Diri 2001 Jateng , Boyolali
Pedoaan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangn 2010 Solocom Surakarta
44
Lampiran-Lampir
45
46