Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
TTeexxttbbooookk 44
SSMMPP NNEEGGEERRII 11 SSAALLAATTIIGGAA
Subject : Information and Communication Technology /
Basic Technology Education
Grade : VII
School Year : 2011/2012
Teacher : F. Denie Wahana, S.Kom
Name : .......................................................................
Grade : .......................................................................
Number : .......................................................................
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
1. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat:
a. memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan
kayu dan perubahan di masyarakat;
b. memahami jenis dan sifat bahan kayu serta hubungannya dengan fungsi,
manufaktur, dan perancangan suatu produk;
c. memahami perancangan suatu produk;
d. memahami pekerjaan teknik secara benar, aman, dan sadar lingkungan;
e. memahami pembuatan produk teknik berdasarkan rancangan sendiri dan
atau kelompok dengan menggunakan bahan kayu; dan
f. mengevaluasi proses perencanaan pembuatan produk dari bahan kayu
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. menjelaskan perkembangan teknologi bahan kayu;
b. mendeskripsikan jenis dan sifat bahan kayu;
c. mendeskripsikan fungsi bahan kayu yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari;
d. menjelaskan cara mengolah kayu menjadi barang jadi dalam
kehidupan sehari-hari; dan
e. menjelaskan dampak limbah kayu terhadap pencemaran lingkungan
hidup.
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. menunjukkan beberapa perkembangan teknologi bahan kayu dan pengaruh
dalam kehidupan sehari-hari;
b. mendeskripsikan perkembangan bahan kayu berdasarkan argumen terbuka
dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Indikator Pencapaian hasil Belajar
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
3. Materi Pembelajaran
a. Pengolahan Bahan Kayu
Setiap malam kita tidur dengan enak
di tempat tidur yang terbuat dari
kayu. Apakah kalian berpikir dari
manakah tempat tidur dari bahan
kayu tersebut? Benar……dari hutan,
lalu bagaimanakah kayu diolah
hingga menghasilkan barang jadi?
Siapakah yang terlibat dalam
pekerjaan ini?.
Gambar: 1 Berpikir tentang kayu
Joko adalah seorang pembibit hutan.
Ia bekerja seharian di alam terbuka.
Ia mempunyai hutan produksi.
Kalian bisa menyebutnya sebagai
petani penanam pohon di hutan. Ia
mengenal macam-macam pohon di
hutan . Bila pohon-pohon itu sudah
cukup besar, ia menebangnya.
Wawan seorang pekerja di pabrik
penggergajian. Ia menggergaji
pohon-pohon yang ditebang di
hutan. Di pabrik ini ia belajar bagai-
mana pisau gergaji dipasang.
Didi seorang pengontrol kualitas
dari kayu. Sebenarnya tidak ada
jenis pohon yang sama persis. Kita
bisa melihat perbedaan setiap jenis
pohon dari potongan–potongan
kayu. Didi belajar mengenai macam-
macam kayu sewaktu bersekolah
dulu. Dengan modal
keterampilannya, ia bekerja di
pabrik milik seorang teman. Ia
membeli kayu-kayu tersebut
kemudian dibawa ke pabrik
penggergajian.
Yahanto adalah seorang pengusaha
kayu. Ia mengerti banyak harga-
harga kayu. Ia membeli kayu-kayu
tersebut dari seorang petani hutan
atau kayu dari pabrik penggergajian,
setelah itu, ia menjualnya kembali.
Yudistiro adalah seorang pembuat
tempat tidur dan mebel. Ia
merancang pembuatan tempat tidur
dan mebel-mebel. Semua itu Ia
pelajari di Sekolah Menengah
Kejuruan. Ia memahami bagaimana
proses pembuatan tempat tidur dan
mebel tersebut di pabrik. Setelah itu,
barulah dijual di toko-toko.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Agus adalah seorang pedagang toko.
Ia belajar di sekolah khusus dagang.
Ia mengetahui harga-harga tempat
tidur yang ada di tokonya.
Tahukah Anda sekalian, berapa
banyak profesi yang terlibat
pengerjaan kayu? Ya…..tentu
banyak. Semuanya harus memahami
perkayuan. Apakah Anda sekalian
tertarik untuk memahami pekerjaan
perkayuan?
Kayu merupakan bahan bangunan
alam. Artinya kayu dapat
diperoleh di alam bebas atau yang
disebut hutan. Hutan di Indonesia
dikelola oleh pemerintah,
termasuk penebangannya.
Namun, sekarang ini penebangan
kayu di hutan-hutan Indonesia
banyak yang diserahkan kepada
peru-sahaan penebangan swasta.
Setelah memperoleh izin dari
Departemen Kehutanan. Untuk
menjaga kelestarian hutan agar
tidak terjadi lahan atau hutan
gundul akibat penebangan,
dilakukan reboisasi oleh para
penebang. Para penebang
diwajibkan menanam kembali
pohon pada lokasi penebangan.
Gambar: 2 Hutan Kayu
Kayu hasil penebangan dijual
kepada pedagang dalam bentuk
balok besar atau glondongan.
Selanjutnya diolah kayu tersebut,
diberi tanda cap dan tanggal
penebangan. Untuk mengangkut
kayu harus ada surat-surat lengkap
dari Departemen Kehutanan.
Pengolahan kayu mulai dari
glondongan menjadi bahan kayu
berupa balok dapat dilakukan di
hutan dengan cara digergaji manual
atau gergaji mesin. Bisa juga dibawa
ke pabrik untuk diolah dengan
mesin-mesin pengerjaan kayu.
Gambar: Pengolahan Kayu
Cara mengangkut kayu dari hutan
ke pabrik pengolahan dilakukan
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
melalui darat dengan cara meng-
gunakan tenaga binatang, seperti
gajah, kuda atau dengan alat berat
seperti traktor, kemudian diangkut
oleh truk.
Gambar: 5 Pengangkutan Kayu
Kayu dapat juga diangkut melalui
laut atau sungai. Bila melalui sungai,
dilakukan dengan cara kayu
dihanyutkan. Setelah kayu sampai di
laut, kayu tersebut diangkut oleh
kapal laut.
Coba Anda sekalian perhatikan
benda-benda yang ada di dalam
kelas! Sebutkanlah benda-benda
mana yang terbuat dari bahan
Kayu?.
Gambar: 6 Perabot di kelas
b. Cara Penyimpanan dan
Pengawetan Bahan Kayu
Kayu yang sudah diolah dari
glondongan hingga menjadi balok
atau papan yang ada diper-
dagangan, harus disimpan atau
dilindungi dengan baik guna
menghindari cacat-cacat kayu seperti
melengkung, busuk, retak dan
sebagainya, sebelum dijual atau
digunakan oleh konsumen. Cara
pengawetan kayu bisa dilakukan
dengan cara terlebih dahulu kayu
dicelupkan ke dalam cairan kimia
dalam tungku yang besar dengan
tekanan tinggi, sehingga jamur-
jamur tidak akan hidup pada kayu
yang sudah diawetkan. Cara
penyimpanan kayu yaitu dengan
cara disusun/ditumpuk dengan
memberi ganjal balok kecil setiap
lapisan, sekaligus untuk
mempercepat proses pengeringan
yang disebut kering udara.
Gambar: 7 cara penyimpanan kayu
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Kayu balok atau papan perlu
pengeringan yang sempurna
sebelum dipergunakan. Selain
dengan pengeringan udara bisa juga
dengan proses pengeringan oven.
Caranya kayu balok atau papan
dimasukan ke dalam oven yang
besar, lalu disusun memakai ganjal
balok kecil tiap-tiap lapisan, lalu
dipanaskan dengan tenaga listrik
kemudian suhu ruangan diatur
sampai mendapatkan pengeringan
yang sempurna.
Gambar: 8 pengeringan dengan Oven
c. Struktur Kayu
Penebangan pohon dilakukan bila
pohon telah cukup umurnya, untuk
mendapatkan mutu baik. Batang
dari pohon merupakan bagian yang
menghasilkan kayu untuk bahan
bangunan. Bahan kayu keras yang
diameternya tidak kurang dari 20 cm
dan panjang bagian lurusnya
minimal 1 m, masih dapat
digunakan untuk bahan mebel dan
kerajinan tangan. Bila batang pohon
ditebang, gelang-gelang tahunan
dapat terlihat pada tampang
melintang dan menunjukkan umur
dari pohon. Lihat gambar struktur
penampang batang. Tiap tahun
terbentuk satu gelang tahunan.
Pohon di Indonesia tumbuh lebih
cepat pada musim hujan
dibandingkan pada musim panas.
Oleh karena itu, terjadi perbedaan
warna pada batang dan gelang
tahunan.
Gambar: 9 Struktur Penampang Batang
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
d. Kegunaan Bahan Kayu
Pada tahun 857 Masehi, Penduduk
Indonesia membangun rumah
dengan menggunakan bahan kayu,
karena kebutuhan tempat untuk
berteduh menghindari diri dari
ancaman binatang buas, dan
pengaruh cuaca. Manusia pada
zaman dulu membangun rumah
menggunakan batang-batang pohon.
Peralatan yang digunakan berupa
kapak, pahat, dan gergaji. Dengan
peralatan tersebut, mereka
menebang pohon dan menggergaji
sesuai ukuran, batang-batang yang
sudah dipotong tersebut dirakit
menjadi sebuah rumah. Ini terbukti
dari peninggalan nenek moyang kita
yaitu rumah tradisional dari kayu.
Gambar: 10 Rumah dari kayu
Kini selain kayu untuk membangun
rumah, kayu juga dapat dibuat
sebagai bahan baku pembuatan
kertas, pensil, dan alat tulis lainya.
Selain itu kayu dapat dibuat menjadi
mebel seperti lemari pakaian, meja,
kursi makan, tempat tidur bahkan
untuk souvenir kerajinan tangan dan
sebagainya.
Gambar: 11 Perlengkapan rumah tangga
Menurut jenisnya kayu ada yang
keras dan ada pula yang lunak. Pada
kayu yang lunak biasanya orang
digunakan untuk perlengkapan
rumah tangga dan sebagainya,
sedangkan jenis kayu yang keras
biasanya digunakan orang untuk
jembatan, rangka atap bangunan,
dan mebel seperti kursi, tempat tidur
dan sebagainya. Jenis kayu yang
keras selain kuat juga tahan lama
jika dibanding jenis kayu lunak.
Gambar: 12 Jembatan dari kayu
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. memilih bahan sesuai dengan sifatnya serta hubungan dengan produk
dalam kehidupan sehari-hari; dan
b. Menjelaskan jenis-jenis bahan kayu dan menguji sifat-sifat bahan kayu
untuk produk teknologi.
2.Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan kayu untuk keperluan suatu
produk;
b. membedakan berbagai jenis dan kualitas bahan kayu untuk suatu produk;
c. melakukan pengujian kualitas bahan dan menetapkan bahan kayu yang
sesuai untuk suatu produk;
d. membuat laporan hasil pengujian bahan kayu; dan
e. memaparkan laporan hasil pengujian bahan kayu.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
3. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis Kayu
Indonesia merupakan negara
penghasil kayu yang sangat banyak,
baik jumlah maupun jenisnya,
sehingga kayu mudah didapat dan
relatif murah harganya. Oleh karena
itu, penggunaan kayu sebagai bahan
alat rumah tangga sampai dengan
konstruksi bangunan bila ditinjau
dari segi ekonomisnya sangatlah
menguntungkan.
Kayu merupakan bahan bangunan
alam, artinya dapat diperoleh di
alam bebas tanpa harus dibuat atau
diolah di pabrik. Setiap jenis kayu
mempunyai ciri–ciri khusus seperti
bau, warna, pori, berat, keras, lunak
dan sebagainya.
Gambar: 13 Pohon Kayu.
Pohon yang baru ditebang masih
berupa gelondongan atau dolken,
kemudian dengan cara digergaji
menghasilkan batang berbentuk
empat persegi panjang atau bujur
sangkar yang dinamakan balok,
dan dapat pula dibentuk menjadi
lembaran lembaran tipis yang
disebut papan.
Gambar: 14 Kayu Dolken (Glondongan)
Gambar: 15 Kayu Balok.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 16 Kayu bentuk papan.
Kayu
Semua jenis kayu akan menyusut
bila dikeringkan. Karena pengaruh
penyusutan, kayu dapat
melengkung dan retak-retak. Balok
atau papan perlu pengeringan yang
sempurna.
Bila balok atau papan tersebut sudah
kering, balok dapat dikerjakan dan
dipakai untuk berbagai kebutuhan
bahan alat rumah tangga,
konstruksi, atau sesuai tujuan
penggunaannya.
b. Kayu Olahan
Seiring berkembangnya teknologi
dan tuntutan kebutuhan manusia,
kayu dapat diolah tidak hanya
sekadar untuk kebutuhan
membangun rumah saja, tetapi juga
kini berkembang untuk berbagai
sektor keperluan antara lain:
Dinding partisi dan plafon rumah,
penyekat kedap suara ruangan,
daun pintu dan jendela rumah,
furniture, bekesting (cetakan)
konstruksi beton, peti kemas, dan
lain-lain. Berbagai macam keperluan
membedakan jenis kayu olahan
dalam pertimbangan ekonomis,
teknis dan estetika yang tidak
terlepas dari unsur-unsur pen-
dukung lain seperti lem dan bahan
finishing.
Gambar: 17 Kayu Lapis Jenis Multiplek
Jenis kayu olahan antara lain:
Veneer, adalah lembaran kayu tipis
yang dihasilkan dari penyayatan
kayu massif.
Plywood, terdiri dari susunan yang
bersilangan serat.
Block Board, adalah plywood yang
bagian tengahnya dari batang kayu
massif yang disusun sedemikian
rupa.
Particle Board, adalah kayu olahan
yang dibuat serpihan- serpihan kecil
dicampur dengan bahan pengikat
yang dipres.
Medium Density Fibre (MDF), adalah
produk olahan dari serat-serat kayu
berbentuk bubur yang dipres.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
c. Kekuatan Kayu
Lembaga Penelitian Hasil Hutan
(LPHH) di Bogor telah melakukan
penelitian mengenai kayu-kayu di
Indonesia. Untuk berbagai
keperluan, kayu-kayu tersebut
dinilai menurut kekuatanya yang
ditentukan dari tingkat dan
pemakaian kayu.
Untuk tingkat kekuatan kayu, di
dilakukan pengujian kuat tarik, kuat
lentur, dan kuat tekan, serta
pengujian berat jenis kayu.
Persyaratan untuk masing-masing
tingkat menurut Den Berger
ditentukan sebagai berikut:
Tingkat I II III IV V
a. Kuat lentur
dalam Kg /
cm2 1000 725 500 360 < 360
b. Kuat tekan
dalam Kg /
cm2 750 425 300 215 < 215
c. Berat Jenis
dalam Kg /
cm3 0,9 0,6 0,4 0,3 < 0,3
Jenis kayu yang termasuk pada
tingkat I (satu) diantaranya: kayu
jati, merbau, bengkirai, resak, biasa
digunakan pada konstruksi yang
berat. Pada tingkat II (dua)
diantaranya: kayu rasamala,
merawan, digunakan untuk
konstruksi berat terlindungi. Untuk
tingkat III (tiga) diantaranya: kayu
puspa, kamper, kemuning
digunakan konstruksi berat
terlindungi. Untuk tingkat IV
(empat) diantaranya: kayu meranti,
suren, Mahoni, sungkai, pinus, lame
digunakan untuk konstruksi ringan
dan tingkat V (lima) diantaranya:
kayu albasia untuk pekerjaan
keperluan sementara.
Kayu adalah bahan elastis yang
dapat dibebani, tidak akan patah bila
dibebani dengan beban ringan,
seperti gambar di bawah ini:
Apabila kayu dibebani dengan
beban terlalu berat, maka kayu akan
patah, seperti gambar di bawah ini:
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Kuat Tekan:
Kayu dapat ditekan searah/sejajar
serat kayu dan juga tegak lurus arah
serat kayu. Kayu lebih kuat
menerima tekanan sejajar serat kayu
dibandingkan arah tegak lurus serat
kayu. Bila diberi beban melebihi
kuat tekan kayu, kayu akan tertekuk
dan patah.
Kuat Tarik :
Kayu dapat ditarik searah/sejajar
serat kayu dan juga tegak lurus arah
serat kayu. Kayu lebih kuat
menerima tarikan sejajar serat kayu
dibandingkan arah tegak lurus serat
kayu.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Kuat Lentur:
Kayu ditumpu pada dua titik dapat
menerima beban dan akan lentur
sampai batas kuat lentur kayu yang
diijinkan, dan kayu akan patah bila
melampaui kuat lentur yang
diijinkan, seperti gambar berikut:
d. Perusak Kayu Rayap, tubuhnya memang kecil, tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah bangunan. Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan pengendaliannya. Karena semakin lama rayap dibiarkan dilingkungan anda, maka semakin besar kemungkinan mereka mengakibatkan kerusakan yang lebih jauh lagi. Beberapa faktor pendorong serangan rayap pada kayu, antara lain banyaknya
kayu yang berhubungan langsung dengan tanah, dan kondisi biofisik yang
menguntungkan kehidupan rayap. Secara umum penanggulangan bahaya
rayap harus dimulai pada tahap prakonstruksi untuk mencegah masuknya
rayap ke dalam bangunan gedung. Tindakan penanggulangan bahaya rayap
prakonstruksi dapat dilakukan dengan pendekatan rancang bangunan gedung
tahan rayap, penggunaan kayu awet atau diawetkan melalui tindakan
pengawetan kayu, dan pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah klasifikasi kayu sebagai bahan
bangunan yang tahan terhadap serangan rayap, baik jenis kayunya maupun
setelah jenis kayu tersebut diberi treatment khusus untuk menanggulangi
bahaya serangan rayap.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. mengidentifikasi dan menentukan hubungan dan sambungan pada
konstruksi kayu;
b. membuat gambar hubungan dan sambungan kayu; dan
c. mempresentasikan hasil gambar kerja.
2. Indikator Pencapaian hasil belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. membuat gambar sambungan kayu secara isometris;
b. menggambar tampak muka, samping, dan atas dari suatu sambungan;
c. membaca gambar tampak dan potongan sambungan kayu;
d. bekerjasama dalam kelompok untuk membuat gambar sambungan; dan
e. menyajikan hasil rancangan gambar sambungan kayu.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
3. Materi Pembelajaran
a. Hubungan / Sambungan Kayu
Beberapa dasar jenis sambungan
sudut dan garis potong yang ingin
dihasilkan apabila Anda sedang
mencari jenis sambungan manakah
yang paling cocok untuk desain
furniture anda. Penggunaannya
tergantung dengan posisi sam-
bungan, fungsi komponen (sebagai
struktur atau bukan), dan fasilitas
yang tersedia. Masing-masing jenis
sambungan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyambungan pada
pekerjaan kayu dapat dilakukan
dengan cara sambungan menyudut,
sambungan melebar, dan
sambungan memanjang.
Jenis-jenis sambungan yang sering
dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
Sambungan Biasa
Tampak luar akan terlihat berupa
garis memotong bagian kayu di
sudut yang lain. Detail penyambung
bagian dalam bisa berupa pen &
lubang tersembunyi atau dowel kayu.
Dari sisi estetika, terutama produk
indoor jenis, sambungan ini kurang
diminati.
Gambar: 18 Sambungan Biasa
Sambungan Verstex
Dari luar hanya kelihatan garis
potong yang membagi dua kayu
pada sudut yang sama. Sangat tepat
dan baik untuk konstruksi bidang
persegi atau bujursangkar yang
mengutamakan estetika tampak luar.
Sering digunakan pada frame, pintu
atau top table.
Gambar: 19 Sambungan Verstex
Sambungan Ekor Burung
Sangat tepat untuk konstruksi
dengan resiko beban searah dengan
serat kayu. Konstruksi ini dari segi
estetika juga tergolong baik apabila
dibuat dengan sangat hati-hati dan
teliti.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 20 Sambungan Ekor Burung
Sambungan Pen dan Lubang
Salah satu konstruksi sambungan
kayu yang mudah dan sederhana
adalah pen & lubang. Dalam
istilah bahasa Inggris disebut
Tenon & Mortise. Konstruksi ini
paling sering diterapkan dalam
berbagai konstruksi sambungan
kayu terutama kursi dan meja
kayu solid.
Gambar: 21 Sambungan Pen dan Lubang
Sambungan Pen dan Lubang
Terbuka
Jenis sambungan ini lebih diper-
untukkan menambah daya tahan
terhadap tarikan dan putaran ke
arah sisi lebar. Juga untuk
memperluas bidang pengeleman.
Gambar: 22 Sambungan Pen & Lubang Terbuka
Sambungan Dowel Kayu
Salah satu alternatif konstruksi kayu
yang cepat dan mudah. Teknologi
mesin untuk membuat konstruksi ini
pun memberi kemudahan bagi
pabrik untuk memilih jenis
konstruksi ini. Beberapa prinsip
dasar pengaturan konstruksi dowel
kayu hampir sama dengan
konstruksi pen & lubang.
Gambar: 23 Sambungan Dowel Kayu
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Sambungan Takikan Lurus
Konstruksi sambungan yang
sederhana dan mudah dibuat.
Takikan dibuat dengan membagi
dua tebal kayu. Untuk perkuatan
diberi paku dan lem.
Gambar: 24 sambungan takikan lurus
Sambungan Melebar Alur dan
Lidah
Dibutuhkan kayu lebih lebar untuk
membuat 'lidah' konstruksi.
Keuntungannya adalah sambungan
lebih kuat karena bidang lem lebih
luas dan apabila terjadi penyusutan
tidak akan terjadi 'lubang tembus'
pada garis penyambungan.
Walaupun sambungan meregang,
kondisi papan akan tetap tertutup.
Gambar: 25 sambungan alur dan lidah
Sambungan memanjang dapat
dilakukan dengan: sambungan
bibir lurus, sambungan bibir lurus
berkait, dan sambungan bibir
miring berkait.
Gambar: 26 sambungan bibir lurus
b. Alat Sambungan
Untuk memperkuat sambungan
dalam pekerjaan kayu ada beberapa
alat sambung.
Menyambung dengan cara
memaku
Panjang paku harus melebihi dari
tebal bilah kayu. Peganglah paku
dengan jari pada waktu memaku,
lalu pukul paku tersebut dengan
palu agar lebih dalam lagi.
Gunakan palu dengan ukuran
yang disesuaikan kebutuhannya,
bila ingin mencabut paku itu
kembali, gunakan catut atau
pencabut paku.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 27 Sambungan dengan Paku
Menyambung dengan bantuan
skrup
Untuk membenamkan sekrup
pada kayu gunakan obeng. Putar
kepala sekrup tepat pada kepala
sekrup. Agar proses
penyekrupan lebih mudah
sebaiknya kayu dilubangi dahulu
dengan menggunakan bor yang
ukuran mata bornya lebih kecil
dari ukuran skrup yang akan
dipasang.
Gambar: 28 Sambungan dengan
Sekrup.
Menyambung dengan bantuan
lem kayu
Untuk sambungan yang menggu-
nakan dowel biasanya diperkuat
dengan lem kayu. Olesi dowel dan
lubang dowel dengan lem kayu
tipis-tipis, lalu cara di klem dan
jepitlah dengan tekanan merata.
Biarkan beberapa saat hingga lem
benar-benar kering dan melekat
dengan sempurna. Bersihkan
sisa-sisa lem yang masih basah.
Gambar: 29 Sambungan dengan Lem
Dan dowel.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. menentukan jenis dan fungsi penggunaan alat untuk pekerjaan kayu; dan
b. memanfaatkan peralatan untuk proses dalam pembuatan produk
teknologi dengan menggunakan bahan kayu.
2. Indikator Pencapaian hasil Belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. memilih jenis peralatan kerja yang diperlukan;
b. menyebutkan fungsi penggunaan peralatan kerja dengan prinsip kerja
yang benar dan aman;
c. memilih peralatan dasar yang diperlukan untuk pembuatan produk dari
bahan kayu;
d. menggunakan peralatan kerja dengan tepat dan benar;
e. menyimpan peralatan kerja dengan aman; dan
f. merawat peralatan kerja dengan benar.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
3. Materi Pembelajaran
a. Peralatan Pekerjaan Kayu
Untuk melakukan pengerjaan kayu,
tentunya memerlukan berbagai jenis
peralatan sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya. Untuk memudahkan
mempelajari dan penguasaan
penggunaan peralatan pekerjaan
kayu, peralatan pekerjaan kayu
dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Peralatan untuk menggambar,
2. Peralatan pengukur,
4. Peralatan untuk pengerjaan,
5. Peralatan pemutar,
6. Peralatan penjepit,
7. Peralatan finishing.
Pada bagian ini akan dijelaskan
peralatan tangan yang sering
digunakan pada pekerjaan kayu.
Peralatan tersebut adalah:
1) Alat tulis
Untuk memberikan tanda dan
gambar pada bahan kayunya,
dapat digunakan pensil, spidol,
atau kapur.
2) Meteran
Alat untuk mengukur panjang, lebar,
dan tinggi suatu benda kerja
biasanya menggunakan alat ukur
meteran. Jenis meteran yang sering
digunakan pada pekerjaan kayu
adalah, mistar baja dan rol meter
yang memiliki skala dalam satuan
cm dan inchi.
Gambar: 30 Menunjukan cara mengukur
suatu pekerjaan dengan menggunakan
rol meter
3) Siku – siku
Untuk memeriksa kesikuan, ke-
rataan, atau membuat sudut 45 dan
90 biasanya menggunakan alat siku
– siku.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 31 Menunjukan cara
menggunakan siku-siku untuk
memeriksa kesikuan dalam suatu
pekerjaan.
4) Gergaji
Gergaji dibagi menjadi dua macam
yaitu gergaji pemotong dan gergaji
pembelah.
Gergaji potong digunakan untuk
memotong kayu. Arah menggergaji
tegak lurus arah serat kayu.
Gambar: 32 Menunjukan cara memotong
dengan gergaji pemotong.
Gergaji pembelah digunakan
untuk membelah kayu. Arah
menggergaji searah dengan arah
serat kayu. Jenis lain yang
digunakan adalah gergaji gerek,
gergaji punggung.
Gambar: 33 Menunjukan cara membelah
dengan gergaji pembelah.
5) Ketam Tangan
Ketam adalah alat untuk mengiris
kayu, artinya untuk meratakan dan
meluruskan serta menghaluskan
permukaan kayu. Macam ketam
yang sering digunakan adalah :
a. Ketam dari kayu,
b. Ketam dari besi,
c. Mesin ketam.
Jenis ketam berdasarkan fungsinya
antara lain ketam blok (metal block
plane), ketam kasar (metal jack plane),
ketam penghalus (metal smooth
plane).
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 34 Menunjukan cara
mengetam kayu.
6) Pahat Kayu
Dalam pekerjaan kayu, alat untuk
melubang dapat menggunakan
pahat kayu atau bor tangan.
Pemahatan dilakukan dengan
menggunakan palu kayu atau palu
besi. Jenis pahat yang sering
digunakan pada pekerjaan kayu
adalah pahat lubang dan pahat
tusuk. Pahat lubang digunakan
dengan cara memukul tangkai
pahat. Oleh karena itu, pada bagian
ujung tangkai diperkuat dengan ring
besi atau cincin besi agar tidak
mudah retak atau pecah.
Pahat tusuk digunakan untuk
menghaluskan dan merapikan hasil
pahatan.
Gambar: 35 Menunjukan cara
melubang dengan pahat kayu.
7) Bor Tangan
Bor disebut juga penggerek,
fungsinya untuk membuat lubang
bulat pada benda pekerjaan. Bor
tangan dilengkapi dengan tangkai
pemutar atau engkol yang fungsinya
menggerakkan mata bor. Jenis bor
lain yang digunakan pada pekerjaan
kayu adalah bor tangan listrik dan
mesin bor.
Gambar: 36 Menunjukan cara melubang
dengan bor tangan.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
8) Perusut
Perusut merupakan alat bantu untuk
melukis garis sejajar terhadap sisi
bidang kayu memanjang yang sudah
diketam. Seperti membuat garis
untuk sponing, membuat dua garis
untuk lubang yang akan di pahat.
Gambar: 37 Menunjukan penggunaan
alat perusut pada sisi kayu
b. Finishing Kayu
Finishing merupakan tahap
pengerjaan akhir yang sangat
penting dan menentukan penam-
pilan hasil kerja. Dengan memilih
bahan finishing yang tepat serta cara
pengerjaan yang benar, finishing
akan menghasilkan barang/produk
yang mempunyai nilai tambah.
Pekerjaan finishing dapat dilakukan
dengan pemberian lapisan penutup
pada kayu dengan menggunakan
bahan cat atau vernis pada kayu.
Tujuan dan fungsi pengecatan
adalah :
untuk memberi warna yang indah
dan menarik,
untuk melindungi dan menjaga
agar benda yang dicat tidak
mengalami proses pelapukan dan
atau menjadi rusak,
untuk melindungi kayu dari
pengaruh cuaca.
Sebagai bahan bangunan, cat harus
memenuhi beberapa syarat di dalam
penggunaannya.
Syarat-syarat tersebut adalah :
Cat harus dapat kering dalam waktu
maksimal 30 jam . Pengecatan harus
dapat menghasilkan lapisan yang
lengket, rata, kenyal, melekat
dengan baik, tidak menyerap debu,
dan harus melekat dan menutup
dengan benda yang dicat.
Benda kerja yang akan di-finishing
sebaiknya dihaluskan terlebih
dahulu dengan kertas amplas yang
kasar dan kemudian dengan amplas
halus. Tutup pori-pori kayu dengan
dempul dan amplas kembali hingga
rata .
Langkah berikutnya tinggal memilih
bahan finishing cat atau vernis yang
akan digunakan sesuai dengan
keinginan, dengan cara dikuaskan,
untuk cat dan vernis sebaiknya encer
dan apabila kental tambahkan
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
minyak pengencer cat, hal ini adalah
untuk memudahkan dalam
penguasan.
Gambar: 38 Menunjukan kuas sebagai
Alat dalam mengecat
Cara lain ialah dengan penyem-
protan. Alat yang digunakan untuk
penyemprotan adalah spray gun dan
compessor .
Spray gun digunakan untuk tempat
campuran cat, plitur, atau vernis
yang dicampur dengan bahan
pengencer dengan perbandingan
tertentu. Saat penyemprotan spray
gun diberi tekanan udara dari
compressor yang tekanan udaranya
dapat diatur.
Gambar: 39 Pengecatan dengan teknik
penyemprotan
Beberapa tips untuk memperoleh
hasil pengecetan yang baik adalah:
(1) Persiapan permukaan. Bersihkan
permukaan yang akan dicat agar
bebas dari air, minyak, karat, debu
dan kotoran lainnya. Tahap ini
adalah salah satu faktor yang sangat
menentukan kualitas hasil penge-
catan; (2) Pilih sistem/jenis cat yang
sesuai. Perhatikan lingkungan
sekitar, lalu pilih cat yang memenuhi
syarat. Bila benda akan terkena sinar
mata hari atau hujan secara
langsung, maka cat yang digunakan
harus tahan cuaca. Bila benda berada
di daerah dengan kelembaban
tinggi, di lingkungan asam, atau
terkena bahan kimia rumah tangga,
maka harus memilih cat yang tahan
bahan kimia; (3) Pilih metode
aplikasi yang sesuai. Metode roller
cocok untuk bidang datar yang
lebar. Metode semprot/spray cocok
untuk bidang lebar dan juga utuk
benda yang lebih kompleks. Metode
kuas cocok untuk benda-benda kecil
dan bidang berdiameter kecil; (4)
Perhatikan tahap yang dianjurkan
oleh produsen cat. Tahap aplikasi
sangat berpengaruh pada keber-
hasilan pengecatan. Alat yang
digunakan hendaklah mengikuti
ketentuan yang direkomendasikan
oleh produsen cat.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Anda diminta untuk memilih tugas tambahan berikut ini. Tugas ini dikerjakan
apabila tugas-tugas yang tercantum pada modul telah selesai dikerjakan
sedangkan waktu pembelajaran masih tersedia.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Dalih.SA, Oja Sutirno. Petunjuk Pengerjaan Kayu I. Jakarta : Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Depdikbud. 1978.
Felix Yap K.H. Konstruksi Kayu. Bandung: Penerbit Bina Cipta. 1964.
J. Feenstra. Techniek Construeren en Produceren MHV 2. Leiden: Educatieve
Utgevers Spruyt, Van Mantgem & De Does bv. 1994.
Ruud Weber, Novherryon. Modul Pengerjaan Kayu. Jakarta: Direktorat Sekolah
Swasta. Depdikbud. 1998.
Service Centre Propan. Petunjuk Praktis Pengecatan Mebel dan Bangunan, Bandung:
Propan raya. 2007.
Sinaga, Reguel. Modul Teknik Pengecatan. Bandung: Pusat Pengembangan
Penataran Guru Teknologi Bandung. 2004.
Soedibyo, R. Soegiharjo. Ilmu Bangunan Gedung. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan. Depdikbud. 1981.
T.A. Prayitno. Teknologi Kayu. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 2005.
Widjoyo,Sutopo Edi, Bhakti Probowo. Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan. Depdikbud. 1977.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar 18. http://bp1.blogger.com/
Gambar 19. http://bp1.blogger.com/
Gambar 20. http://bp1.blogger.com/
Gambar 21. http://bp1.blogger.com/
Gambar 22. http://bp1.blogger.com/
Gambar 23. http://bp1.blogger.com/
Gambar 29. http://bp1.blogger.com/
Gambar 35. www.vermonttimberworks.com
Gambar 38. http://people.iarc.uaf.edu/