T T e e x x t t b b o o o o k k 4 4 S S M M P P N N E E G G E E R R I I 1 1 S S A A L L A A T T I I G G A A Subject : Information and Communication Technology / Basic Technology Education Grade : VII School Year : 2011/2012 Teacher : F. Denie Wahana, S.Kom Name : ....................................................................... Grade : ....................................................................... Number : .......................................................................
28
Embed
TTeexxttbbooookk 44 - · PDF fileproses pembuatan tempat tidur dan ... Gambar: 17 Kayu Lapis Jenis Multiplek Jenis kayu olahan antara lain: Veneer, adalah lembaran kayu tipis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
TTeexxttbbooookk 44
SSMMPP NNEEGGEERRII 11 SSAALLAATTIIGGAA
Subject : Information and Communication Technology /
Basic Technology Education
Grade : VII
School Year : 2011/2012
Teacher : F. Denie Wahana, S.Kom
Name : .......................................................................
a. memilih bahan sesuai dengan sifatnya serta hubungan dengan produk
dalam kehidupan sehari-hari; dan
b. Menjelaskan jenis-jenis bahan kayu dan menguji sifat-sifat bahan kayu
untuk produk teknologi.
2.Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan kayu untuk keperluan suatu
produk;
b. membedakan berbagai jenis dan kualitas bahan kayu untuk suatu produk;
c. melakukan pengujian kualitas bahan dan menetapkan bahan kayu yang
sesuai untuk suatu produk;
d. membuat laporan hasil pengujian bahan kayu; dan
e. memaparkan laporan hasil pengujian bahan kayu.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
3. Materi Pembelajaran
a. Jenis-jenis Kayu
Indonesia merupakan negara
penghasil kayu yang sangat banyak,
baik jumlah maupun jenisnya,
sehingga kayu mudah didapat dan
relatif murah harganya. Oleh karena
itu, penggunaan kayu sebagai bahan
alat rumah tangga sampai dengan
konstruksi bangunan bila ditinjau
dari segi ekonomisnya sangatlah
menguntungkan.
Kayu merupakan bahan bangunan
alam, artinya dapat diperoleh di
alam bebas tanpa harus dibuat atau
diolah di pabrik. Setiap jenis kayu
mempunyai ciri–ciri khusus seperti
bau, warna, pori, berat, keras, lunak
dan sebagainya.
Gambar: 13 Pohon Kayu.
Pohon yang baru ditebang masih
berupa gelondongan atau dolken,
kemudian dengan cara digergaji
menghasilkan batang berbentuk
empat persegi panjang atau bujur
sangkar yang dinamakan balok,
dan dapat pula dibentuk menjadi
lembaran lembaran tipis yang
disebut papan.
Gambar: 14 Kayu Dolken (Glondongan)
Gambar: 15 Kayu Balok.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Gambar: 16 Kayu bentuk papan.
Kayu
Semua jenis kayu akan menyusut
bila dikeringkan. Karena pengaruh
penyusutan, kayu dapat
melengkung dan retak-retak. Balok
atau papan perlu pengeringan yang
sempurna.
Bila balok atau papan tersebut sudah
kering, balok dapat dikerjakan dan
dipakai untuk berbagai kebutuhan
bahan alat rumah tangga,
konstruksi, atau sesuai tujuan
penggunaannya.
b. Kayu Olahan
Seiring berkembangnya teknologi
dan tuntutan kebutuhan manusia,
kayu dapat diolah tidak hanya
sekadar untuk kebutuhan
membangun rumah saja, tetapi juga
kini berkembang untuk berbagai
sektor keperluan antara lain:
Dinding partisi dan plafon rumah,
penyekat kedap suara ruangan,
daun pintu dan jendela rumah,
furniture, bekesting (cetakan)
konstruksi beton, peti kemas, dan
lain-lain. Berbagai macam keperluan
membedakan jenis kayu olahan
dalam pertimbangan ekonomis,
teknis dan estetika yang tidak
terlepas dari unsur-unsur pen-
dukung lain seperti lem dan bahan
finishing.
Gambar: 17 Kayu Lapis Jenis Multiplek
Jenis kayu olahan antara lain:
Veneer, adalah lembaran kayu tipis
yang dihasilkan dari penyayatan
kayu massif.
Plywood, terdiri dari susunan yang
bersilangan serat.
Block Board, adalah plywood yang
bagian tengahnya dari batang kayu
massif yang disusun sedemikian
rupa.
Particle Board, adalah kayu olahan
yang dibuat serpihan- serpihan kecil
dicampur dengan bahan pengikat
yang dipres.
Medium Density Fibre (MDF), adalah
produk olahan dari serat-serat kayu
berbentuk bubur yang dipres.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
c. Kekuatan Kayu
Lembaga Penelitian Hasil Hutan
(LPHH) di Bogor telah melakukan
penelitian mengenai kayu-kayu di
Indonesia. Untuk berbagai
keperluan, kayu-kayu tersebut
dinilai menurut kekuatanya yang
ditentukan dari tingkat dan
pemakaian kayu.
Untuk tingkat kekuatan kayu, di
dilakukan pengujian kuat tarik, kuat
lentur, dan kuat tekan, serta
pengujian berat jenis kayu.
Persyaratan untuk masing-masing
tingkat menurut Den Berger
ditentukan sebagai berikut:
Tingkat I II III IV V
a. Kuat lentur
dalam Kg /
cm2 1000 725 500 360 < 360
b. Kuat tekan
dalam Kg /
cm2 750 425 300 215 < 215
c. Berat Jenis
dalam Kg /
cm3 0,9 0,6 0,4 0,3 < 0,3
Jenis kayu yang termasuk pada
tingkat I (satu) diantaranya: kayu
jati, merbau, bengkirai, resak, biasa
digunakan pada konstruksi yang
berat. Pada tingkat II (dua)
diantaranya: kayu rasamala,
merawan, digunakan untuk
konstruksi berat terlindungi. Untuk
tingkat III (tiga) diantaranya: kayu
puspa, kamper, kemuning
digunakan konstruksi berat
terlindungi. Untuk tingkat IV
(empat) diantaranya: kayu meranti,
suren, Mahoni, sungkai, pinus, lame
digunakan untuk konstruksi ringan
dan tingkat V (lima) diantaranya:
kayu albasia untuk pekerjaan
keperluan sementara.
Kayu adalah bahan elastis yang
dapat dibebani, tidak akan patah bila
dibebani dengan beban ringan,
seperti gambar di bawah ini:
Apabila kayu dibebani dengan
beban terlalu berat, maka kayu akan
patah, seperti gambar di bawah ini:
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Kuat Tekan:
Kayu dapat ditekan searah/sejajar
serat kayu dan juga tegak lurus arah
serat kayu. Kayu lebih kuat
menerima tekanan sejajar serat kayu
dibandingkan arah tegak lurus serat
kayu. Bila diberi beban melebihi
kuat tekan kayu, kayu akan tertekuk
dan patah.
Kuat Tarik :
Kayu dapat ditarik searah/sejajar
serat kayu dan juga tegak lurus arah
serat kayu. Kayu lebih kuat
menerima tarikan sejajar serat kayu
dibandingkan arah tegak lurus serat
kayu.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
Kuat Lentur:
Kayu ditumpu pada dua titik dapat
menerima beban dan akan lentur
sampai batas kuat lentur kayu yang
diijinkan, dan kayu akan patah bila
melampaui kuat lentur yang
diijinkan, seperti gambar berikut:
d. Perusak Kayu Rayap, tubuhnya memang kecil, tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah bangunan. Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan pengendaliannya. Karena semakin lama rayap dibiarkan dilingkungan anda, maka semakin besar kemungkinan mereka mengakibatkan kerusakan yang lebih jauh lagi. Beberapa faktor pendorong serangan rayap pada kayu, antara lain banyaknya
kayu yang berhubungan langsung dengan tanah, dan kondisi biofisik yang
menguntungkan kehidupan rayap. Secara umum penanggulangan bahaya
rayap harus dimulai pada tahap prakonstruksi untuk mencegah masuknya
rayap ke dalam bangunan gedung. Tindakan penanggulangan bahaya rayap
prakonstruksi dapat dilakukan dengan pendekatan rancang bangunan gedung
tahan rayap, penggunaan kayu awet atau diawetkan melalui tindakan
pengawetan kayu, dan pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah klasifikasi kayu sebagai bahan
bangunan yang tahan terhadap serangan rayap, baik jenis kayunya maupun
setelah jenis kayu tersebut diberi treatment khusus untuk menanggulangi
bahaya serangan rayap.
Information and Communication Technology
International Standard Junior High School
SMP NEGERI 1 SALATIGA
1. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. mengidentifikasi dan menentukan hubungan dan sambungan pada
konstruksi kayu;
b. membuat gambar hubungan dan sambungan kayu; dan
c. mempresentasikan hasil gambar kerja.
2. Indikator Pencapaian hasil belajar
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a. membuat gambar sambungan kayu secara isometris;
b. menggambar tampak muka, samping, dan atas dari suatu sambungan;
c. membaca gambar tampak dan potongan sambungan kayu;
d. bekerjasama dalam kelompok untuk membuat gambar sambungan; dan
e. menyajikan hasil rancangan gambar sambungan kayu.