i
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
MODIFIKASI KITOSAN-LEMPUNG ALAM (Ki-LeLam) SEBAGAI
MEMBRAN HIBRID STABILITAS TERMAL TINGGI
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Anggit Pradifta Chaniago M0312008 Angkatan 2012
Nana Rismana M0313051 Angkatan 2013
Septi Maulidina M0313065 Angkatan 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
Ringkasan ............................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 2
1.3 Urgensi Penelitian ......................................................................................... 2
1.4 Temuan yang Ditargetkan ............................................................................. 2
1.5 Kontribusi ...................................................................................................... 2
1.6 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.7 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 3
2.1 Membran hybrid ............................................................................................. 3
2.2 Kitosan ........................................................................................................... 3
2.3 Lempung alam ................................................................................................ 4
BAB III Metode Penelitian ...................................................................................... 4
3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................................ 4
3.2 Luaran Tiap Tahapan ..................................................................................... 6
3.3 Indikator Capaian .......................................................................................... 6
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ....................................................... 6
3.5 Penafsiran Data .............................................................................................. 6
3.6 Penyimpulan Hasil Penelitian ......................................................................... 7
BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan ........................................................................ 7
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 7
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 7
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 7
iv
RINGKASAN
Pencemaran udara akibat buangan logam berat dari kendaraan menjadi
permasalahan yang serius dikota-kota besar, seperti Surakarta, Surabaya, Jakarta,
dan lain-lain. Pencemaran tersebut selain berbahaya bagi kesehatan, juga
berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Teknologi membran
merupakan teknologi yang bersih, efektif serta mudah. Dengan memanfaatkan
teknologi ini dalam proses penjeratan ion logam berat pada kenalpot kendaraan
akan meminimalisir pencemaran udara akibat logam berat. Akan tetapi, dalam
aplikasi pada kenalpot kendaraan, diperlukan suatu membran yang memiliki
stabilitas termal tinggi. Selain itu, membran tersebut juga harus memiliki
kemampuan adsorbsi yang baik.
Pemanfaatan kitosan dan lempung merupakan inovasi dan solusi yang
dapat dilakukan. Selain murah dan mudah didapat, kedua material tersebut
memiliki performa adsorbsi yang cukup baik. Penambahan lempung alam pada
matrik kitosan diharapkan akan meningkatkan stabilitas termal dari membran.
Sehingga, kombinasi kitosan dengan lempung alam menjadi suatu membran
hibrida, akan menjadi membran yang memiliki sifat adsorbsi yang tinggi juga
stabilitas termal tinggi.
Metode yang digunakan dalam pembuatan membran kitosan/lempung
alam (Ki-LeLam) pada penelitian ini menggunakan metode yang mudah,
sederhana dan murah, yaitu dengan menggunakan teknik casting solution, dimana
kitosan akan dilarutkan dalam asam asetat 1% selama 1 jam tanpa pemanasan dan
dicampurkan dengan lempung alam pada temperature 60 ºC. Untuk mengetahui
performa dari membran tersebut, maka diperlukan suatu pengujian, yaitu
karakterisasi gugus fungsi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red), luas
permukaan dengan SAA (Surface Area Analyzer), uji kristalinitas dengan XRD
(X-Ray Difraction), analisis stabilitas termal menggunakan STA (Simultaneous
Thermal Analyzer) dan analisis konsentrasi logam berat sebelum dan sesudah
penjeratan dengan spektrofotometer AAS (Atomic Adsorbtion Spectroscopy).
Dengan adanya penambahan lempung pada membran kitosan diharapkan akan
mampu meningkatkan stabilitas termal dari kitosan dan efisiensi penjeratan logam
berat untuk diaplikasikan pada knalpot kendaraan.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Pada zaman modern ini, pencemaran udara terhadap logam berat akibat
penggunaan kendaraan merupakan problematika mendasar yang terjadi di kota-
kota besar di Indonesia. Solusi untuk memecahkan problematika tersebut adalah
dengan menjerap logam berat agar tidak mencemari udara. Teknologi yang dapat
digunakan adalah membran hibrid. Teknologi membran berkembang dengan pesat
dari waktu ke waktu. Membran merupakan suatu bahan yang berfungsi sebagai
penghalang (barrier) tipis yang sangat selektif sehingga hanya dapat melewatkan
komponen tertentu dan menahan komponen lain dari suatu aliran sulfida yang
dilewatkan melalui membran tersebut(Kesuma et al., 2013).
Membran memiliki keunggulan apabila dibandingkan dengan pengolahan
secara konvensional lainnya, antara lain: memerlukan energi yang lebih rendah
untuk operasi dan pemeliharaan, peralatannya modular, dan tidak butuh kondisi
ekstrim (temperature dan pH). Bahan untuk pembuatan membran dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu: polimer sintetis seperti: karet, silikon, poliamida, dan
polisulfon, produk alam termodifikasi seperti: kitosan, dan bahan-bahan lain
seperti: bahan anorganik, keramik, gelas, dan zeolit (Nabilah et al.,2012).
Kitosan merupakan biopolimer alami dengan kelimpahan terbesar kedua
setelah selulosa, merupakan produk deasetilasi kitin yang stabil baik melalui
proses reaksi kimia maupun reaksi enzimatis.Senyawa ini dapat ditemukan pada
cangkang udang, kepiting, mollusca, serangga, annelida serta beberapa dinding sel
jamur dan alga. Pemanfaatan kitosan memiliki banyak keunggulan seperti :
perolehannya yang mudah dan keberadaannya yang sangat melimpah karena
menggunakan bahan baku limbah invertebrata laut, biaya yang diperlukan rendah,
dapat terbiodegradasi serta ramah lingkungan(Handayani, 2009).
Kelimpahan mineral lempung di alam dan harganya yang murah
menjadikannya sebagai kandidat adsorben untuk menyerap logam berat dari
limbah. Namun pada kenyataannya, di alam lempung tidak berada sebagai mineral
murni, tetapi bercampur dengan material lain yang menyebabkan penggunaannya
tidak optimal. Memodifikasi sifat fisik atau kimia permukaan lempung merupakan
langkah awal sebelum bahan tersebut dapat digunakan untuk berbagai kegunaan.
(Manohar et al., 2006).
Membran yang berbahan dasar kitosan saja memiliki kekurangan, yaitu
stabilitas termal yang rendah. Sehingga, pada kondisi temperature tinggi,
membran ini memiliki kinerja yang rendah.Untuk meningkatkan stabilitas termal
dari membran kitosan, maka perlu dilakukan modifikasi dengan penambahan
lempung alam. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan
membran hibrida dari kitosan dan lempung alam untuk aplikasi penjeratan logam
berat pada kenalpot kendaraan.
2
1. 2. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh dari penambahan lempung alam terhadap stabilitas
termal membran hibrida Ki-LeLam
2. Mengetahui pengaruh dari penambahan lempung alam terhadap
kemampuan adsorbsi logam berat membran hibrida Ki-LeLam
1. 3. URGENSI PENELITIAN
Pencemaran udara terhadap logam-logam berat sudah menjadi masalah yang
serius di kalangan masyarakat. Banyaknya sumber dari pencemarn udara tersebut
menjadi penyebab semakin parahnya pencemaran udara dari logam-logam berat.
Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan pencegahan terhadap pencemaran
logam berat di udara, salah satunya dengan teknologi membran. Kitosan
merupakan bahan yang dapat berpotensi untuk digunakan sebagai teknologi
membran. Namun membran yang berbahan dasar kitosan saja memiliki
kekurangan yaitu membran yang dihasilkan tidak berpori sehingga jika
diaplikasikan untuk filtrasi hasil yang didapatkan akan kurang baik. Oleh karena
itu diperlukan modifikasi dengan menggunakan lempung alam. Modifikasi
polimer membran berbasis kitosan dengan lempung alam diharapkan mampu
sebagai material penjerap logam berat dengan stabilitas termal tinggi.
1. 4. TEMUAN YANG DITARGETKAN
Adapun temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah:
1. Membran hibrid perpaduan antara kitosan dan lempung alam sebagai
penjerap logam berat.
1. 5. KONTRIBUSI
Dari penelitian ini dapat menghasilkan teknologi membran hibrid yang
dapat menjerap logam-logam berat sehingga dapat mengurangi pencemaran logam
berat di udara. Kontribusi terhadap pendidikan adalah menjadi referensi baru
dalam teknologi membran untuk dijadikan acuan untuk penelitian yang
berkelanjutan.
1. 6. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Publikasi dalam jurnal nasional atau internasional yang terindex Google
Scholar,
2. Publikasi pada seminar nasional atau internasional.
1. 7. MANFAAT
Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah;
1. Membentuk material membran hibrid dengan stabilitas termal yang tinggi
3
2. Mengurangi pencemaran udara terhadap logam-logam berat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Membran Hybrid
Secara umum, membran didefinisikan sebagai suatu lapisan tipis selektif
dan semipermeabel yang berada diantara dua fasa, yaitu fasa umpan dan fasa
permeat. Fasa umpan atau konsentrat mengandung komponen yang tertahan
sedangkan fasa permeat mengandung komponen yang lolos melalui membran.
Pemisahan dicapai karena membran mempunyai kemampuan untuk melewatkan
suatu komponen, yang ukurannya lebih kecil dari pori membran pada fasa umpan
lebih baik daripada komponen lain yang ukurannya lebih besar dari pori
membran. Membran bersifat semipermeabel, berarti membran dapat menahan
spesi-spesi tertentu yang lebih besar dari ukuran pori membran, dan melewatkan
spesi-spesi lain dengan ukuran yang lebih kecil. Sifat selektif dari membran ini
dapat digunakan dalam proses pemisahan. Membran merupakan suatu pemisah
selektif dan memiliki kemampuan menghambat laju perpindahan massa yang
bersifat spesifik untuk tiap-tiap komponen kimia.
Sedangkan hibrid merupakan kombinasi dari dua atau lebih material
berbeda untuk mendapatkan tujuan khusus. Keunggulan dari material ini yaitu
menghasilkan kombinasi yang baik dengan sifat berbeda dari komponen asalnya.
(Ho et al., 1996) memisahkan aromatik dan alifatik menggunakan
polyurethane/polyadipate dan polyimide/polyadipate copolymer membran, yang
menunjukkan stabilitas termal dan ketahanan terhadap pelarut yang baik.
2. 2. Kitosan
Kitosan adalah polisakarida biopolymer berasal dati kitin, memiliki afinitas
tinggi untuk transisi ion logam di satu sisi gugus amina pada kitosan berfungsi
sebagai agen pengkelat ion logam (Yang dan Zall dalam T.Gotoh, 2004). Kitosan
dapat berfungsi sebagai bahan pengawet karena mempunyai sifat anti bakteri
(Zheng dan Zhu, 2002; No et al., 2002). Kitosan juga digunakan untuk
menghambat sel tumor, anti kapang, anti virus, menstimulasi sistem imun dan
mepercepat germinasi tumbuhan (Goosen, 1997). Pelapisan benih gandum
dengan kitosan (2-8 mg/ml) secara nyata meningkatkan daya berkecambah
diatas 85 % dan vigor benih terhadap infeksi patogen Fusarium
graminearum (Reddy et al., 1999). Kitosan digunakan sebagai agen pengikat
3 untuk melapisi benih pinus dengan konidia cendawan T. pseudokoningii
(Gurer dalam Wulandini, 2002).
Senyawa kitosan dapat membunuh bakteri dengan jalan merusak membrane
sel (Hui, 2004). Aktivitas antibakteri Kitosan dari ekstrak kulit udang dapat
4
menghambat bakteri pembusuk pada makanan lokal yang mengandung bakteri
pathogen (Morhsed, 2011). Kitosan menginduksi tanaman untuk meningkatkan
biosintesis lignin dan lignifikasi dinding sel tanaman sehingga menjadi lebih
kuat dan menghambat penetrasi cendawan pengganggu (Reddy et al., 1999).
Kitosan menyebabkan disorganisasi (mengacaukan) sel-sel cendawan secara
cepat, seperti meningkatnya vakuolasi, penebalan dinding sel, distorsi hifa dan
agregasi sitoplasma (Laflamme et al., 1999). Kitosan yang diaplikasikan
melalui pelapisan akar, penyemprotan daun, pelapisan benih dan penambahan
ke dalam tanah dilaporkan dapat menginduksi ketahanan inang terhadap
serangan F. oxysporum, seperti yang dicobakan pada tanaman tomat
(Benhamou dan Theriault dalam Laflamme et al., 1999).
2. 3. Lempung Alam
Kaolin merupakan salah satu mineral lempung alam yang murah dan
melimpah sehingga penggunaan kaolin sebagai adsorben relatif sangat ekonomis.
Permukaan kaolin yang negatif mempunyai keterbatasan hanya mampu
berinteraksi dengan senyawa-senyawa kationik sehingga mempunyai kelemahan
jika digunakan sebagai adsorben molekul non ionik maupun anionik.
Kaolin merupakan mineral lempung dengan struktur lapisan 1:1 dengan unit
dasar terdiri dari lembaran tetrahedral SiO4 dan lembaran oktahedral dengan Al3+
sebagai kation oktahedral. Kaolin biasanya berada sebagai mineral kaolinit murni
atau mineral yang berhubungan misalnya haloisit, nakrit dan dikrit yang
bergabung dengan mineral lain seperti smektit, mika, kuarsa dan feldspar sebagai
pengotor. (Dombrowski, 2000). Kaolinit adalah bahan tambang alam yang
merupakan salah satu jenis tanah lempung (clay) dimana tersusun dari mineral
utamanya adalah kaolin. Tanah lempung jenis ini berwarna putih keabu-abuan. Di
alam kaolinit berasal dari dekomposisi feldspar. Sebagai bahan tambang kaolin
bercampur dengan oksida-oksida lainnya seperti kalium oksida, magnesium
oksida, natrium oksida, besi oksida, dan lain-lain (Othmer, 1993)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3. 1. TAHAPAN PENELITIAN
3. 1. 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium penelitian 1 Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.
3. 1. 2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah labu leher tiga,
pengaduk magnetik, kompor listrik, penangas minyak, dan alat-alat gelas lainnya.
Sedangkan instrumen yang digunakan adalah Fourier Transform Infra Red
5
(FTIR), Mechanical Testing Machine (MTM), Surface Area Analyzer (SAA),
Atomic Adsorbtion Spectroscopy (AAS),Thermal Gravimetri Analysis (TGA) dan
Different Thermal Analysis (DTA).Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah
kitosan (Medical Grades), Kaolin (Bratachem), Asam Asetat (Merck), Maleat
anhidrida (MAH), etanol (Merck), n-Heksan (Merck), NaOH (merck)
3. 1. 3. Deasetilasi Kitosan
Kitosan dideasetilasi dengan NaOH 60%(b/v). Serbuk kitosan ditambahkan
NaOH 60% kemudian direfluks pada suhu 115 hingga130OC selama 2 hingga 3
jam. Residu dinetralkan dengan akuades kemudian dikeringkan dengan oven pada
suhu 55 hingga 65 OC.
3. 1. 4. Pembuatan Membran Hibrid Kitosan-Lempung Alam (Ki-LeLam)
Sebanyak 2 gr kitosan dilarutkan dalam 2% asam astetat (50 mL) pada suhu
80 OC. Setelah kitosan melarut dilakukan pencampuran denganKaolin selama 2
jam. Membran yang diperoleh dicetkan dan dikeringkan dalam Oven pada suhu
50 OC. Membran direndam dalam 1 M NaOH untuk menghilangkan sisa asam dan
dikeringkan dalam temperatur ruang selama 48 jam.
3. 1. 5. Analisa Luas Permukaan
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui luas permukaan dari suatu
material sehingga dapat diprediksi jenis adsorbsi yang ada pada suatu membran
Ki-LeLam. Alat yang digunakan adalah Surface Area Analyzer (SAA).
3. 1. 6. Analisa Gugus Fungsi
Masing-masing material seperti kitosan, kitosan yang sudah diasetilasi,
GPTMS, kaolin, dan membran hibrid Ki-LeLam dilakukan analisa gugus fungsi
menggunakan FTIR. Pada analisa ini digunakan serbuk KBr sebagai background.
3. 1. 7. Pengujian Mekanik
Pengujian mekanik bertujuan untuk mengetahui karakter mekanik dari
membran sebelum diaplikasikan. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah
Universal Testing Machine (UTM) Ray-Ran M500-50CT dengan kecepatan
penarikan 10 mm/menit dan pretensi 5 Newton.
3. 1. 8. Pengujian Termal
Membran hibrid Ki-LeLam dianalisa sifat termalnya dengan menggunakan
DSC (Different Scanning Calorimetry) STA PT linseis 1600. Adapaun data termal
yang dianalisa adalah TGA dan DTA.
3. 1. 9. Analisis Penjeratan Logam Berat
6
Untuk mengetahui performa dari membran yang dibuat, maka dilakukan
pengujian penjeratan logam berat. Sampel kering membran Ki-LeLam (W)
direndam dalam larutan Pb2+
(2 M) selama 24 jam. Konsentrasi Pb2+
sebelum dan
sesudah penjeratan dianalisis dengan spektrofotometri AAS.
3. 2. LUARAN TIAP TAHAPAN
Adapun luaran yang diharapkan pada tahapan penelitian ini adalah:
1. Dihasilkan Kitosan yang telah diasetilasi,
2. Dihasilkan Membran hibrid Ki-LeLam,
3. Telah dilakukan karakterisasi luas permukaan, gugus fungsi, mekanik,
termal dan adsorbsi pada membran hibrid Ki-LeLam.
3. 3. INDIKATOR CAPAIAN
Indikator capaian dari penelitian ini adalah
a. Deasetilasi kitosan dapat dibuktikan dengan analisa FTIR.
b. Membran hibrid Ki-LeLam telah terbentuk dibuktikan dengan adanya
analisa SAA (perubahan luas permukaan) dan gugus fungsi dengan
FTIR.
c. Sifat mekanik, termal dan adsorbsi dari membran hibridKi-LeLam sudah
terkarakterisasi.
3. 4. TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Semua raw material dan membran hibrid Ki-LeLam dianalisa gugus fungsi
dengan menggunakan spektroskopi FTIR dengan tujuan untuk mengetahui adanya
pergeseran dari serapan pada spektra FTIR masing-masing sampel yang
membuktikan material yang dibuat berhasil atau tidak. Selain itu, dilakukan juga
pengujian luas permukaan dengan teknik SAA dengan tujuan untuk mengetahui
perubahan dari luas permukaan sebelum dan sesudah modifikasi kitosan dengan
lempung alam. Pengujian sifat mekanik maupun termal juga dilakukan untuk
mengetahui pengaruh dari lempung alam pada sifat mekanik dan fisika membran
kitosan. Dari pengujian-pengujian yang dilakukan maka akan diperoleh pengaruh
dari lempung alam pada membran kitosan.
3. 5. PENAFSIRAN DATA
Untuk membuktikan membran yang telah terbentuk atau tidak dapat dilihat
dari analisis FTIR maupun SAA. Jika material yang dibuat terbentuk, maka pada
data tersebut akan terdapat perbuhan dari data awalnya. Selain itu analisa mekanik
maupun termal akan mendukung terbentuknya membran yang dibuat. Pada data
mekanik dapat ditentukan kekuatan taris (MPa), elongasi atau pertambahan
panjang dan modulus young. Sedangkan pada data termal akan diperoleh
temperatur degradasi dari suatu material. Data adsorbsi dari pengujian konsentrasi
7
Pb2+
sebelum dan sesudah perendaman pada membran dengan teknik AAS akan
mengindikasikan ke performa dari membran Ki-LeLam.
3. 6. PENYIMPULAN HASIL PENELITIAN
Adanya modifikasi membran kitosan dengan penambahan lempung akan
meningkatkan sifat dan termal dari membran tersebut. Selain itu, dengan
penambahan lempung pada membran kitosan akan berdampak pada peningkatan
adsorbsi logam berat.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 3.125.000
2 Bahan Habis Pakai 4.375.000
3 Perjalanan 3.125.000
4 Lain-lain 1.875.000
Total 12.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Mencari referensi dan metode
penelitian
2. Persiapan alat dan bahan
3. Perencanaan penelitian
4. Pembuatan membran
5. Pengujian-pengujian (FTIR,
mekanik, termal, SAA dan
KTK)
6. Publikasi dan pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
Dombrowski, T., 2000. The Origin of Kaolinite : Implication for Utilization. In :
Carty, W.M., Sinton, C.W. (Eds.), Science of White Wares II. American
Ceramic Society, Westerville 3-12
8
Gotoh, Takeshi., dkk. 2003. Preparation of Alginate–Chitosan Hybrid Gel Beads
and Adsorption of Divalent Metal Ions. Chemosphere 55 (2004) 135–140.
Handayani, E. 2009. Sintesa Membran Nanokomposit Berbasis
NanopartikelBiosilika Dari Sekam Padi Dan Kitosan Sebagai Matriks
Biopolimer.Makalah Penelitian IPB: Semarang
Ho, W.S, Sartori, G, Thaler, W.A, Dalrymple, D.C, Mastondrea, R.P, Savage,
D.W,. 1996. Hard/Soft Segment Copolymer Membranes for
Aromatics/Saturates Separation. Proceeding of the ICOM. 96 : 1062-1063
Hui Liu, Yumin Du, Xiaohui Wang, Liping Sun. 2004Chitosan Kills
Bacteria through Cell Membrane Damage. International Journal of Food
Microbiology.95:147– 155.
Kesuma, Ruth Febriana., Berlian Sitorus dan Adhitiyawarman. 2013.
Karakterisasi Pori Adsorben Berbahan Capkala dan zeolit Dealuminasi.
JKK : 19-23.
Manohar, D.M., Noeline, B.F dan Anirudhan, T.S. 2006. Adsorption Performance
of Al-pillared Bentonite Clay for Removal of Cobalt(II) from Aqueous
Phase. Apllied Clay Science. 31 : 194-206
Nabilah, S. R., Arief, S., dan Zulhadjri. 2012. Sintesis dan Karakterisasi
Membran Komposit yang Berbahan Dasar Kitosan, Silika dan CaCO3.
Jurnal Kimia Unand, 1: 1 - 4
Orthemer, Kirk. 1993. Encyclopedia of Chemical Technology. Edisi III. McGraw
Hill International Book Company : Singapore
Yang, T.C., Zall, R.R., 1984.Absorption of Metals by Natural Polymers
Generated from Seafood Processing Wastes. Ind. Eng. Chem. Prod. Res.
Dev. 23, 168–172.
Zheng, L.Y. and J.F. Zhu. 2002. Study on Antimicrobial Activity of Chitosan
with Different Molecular Weights. Carbohydrate Polimers. 54(4): 527-
530.
9
10
11
12
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Edi Pramono, M.Si
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Kimia
4 NIDN 0018098303
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tegal, 18 September 1983
6 Alamat email [email protected]
7 No Telepon/Fax/Hp 085860848699
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi
Bandung
Institut Teknologi
Bandung
Bidang Ilmu Kimia Kimia
Tahun Masuk/Lulus 2002-2006 2006-2007
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan/
Seminar Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional Kimia
dan Pendidikan Kimia
Pengaruh Perendaman etanol
pada membran polisulfon
terhadap filtrasi Dekstran T-
70
Surakarta,
Maret 2010
2 International Conference
of Mathematics and
Natural Science
Effect of Annealing of
Polysulfone Membranes on
Dextrane T-70 Filtration
Bandung,
November 2006
3 Alchemy Jurnal Preparasi dan karakterisasi Universitas
13
Penelitian Kimia vol.8
No. 1 halaman 70-78
kitosan vanilin sebagai
membran elektrolit
Sebelas Maret
(2012)
4 Indonesia Journal of
Applied Physics vol 2.
No. 2 halaman 157- 163
Pengaruh derajat sulfonasi
terhadap degradasi termal
polistirena tersulfonasi
Jurusan fisika –
UNS (2012)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa
Penelitian.
Surakarta, 29September 2015
NIDN. 0007127202
14
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
FTIR Analisa
gugus fungsi 5 100.000 500.000
UTM Uji mekanik 5 150.000 750.000
SAA 5 150.000 750.000
AAS
Analisis
adsorbsi ion
logam
5 20.000 100.000
TGA dan DTA Uji termal 5 200.000 1.000.000
Buku Log Book 1 15.000 15.000
Boldpoint Alat tulis 4 2.500 10.000
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Kitosan Pembuatan
membran hibrid 150 g 10.000 1.500.000
NaOH Deasetilasi
kitosan 100 g 5.000 500.000
Maleat anhidrida Pembuatan
membran hibrid 100 mL 8.000 800.000
Kaolin Lempung 200 gr 1.250 250.000
Aseton Penetralan 1000 mL 400 400.000
Stiren sulfat sulfonated 100 mL 5.000 500.000
Acetonitril Pelarut 100 mL 3.000 300.000
Etanol Pelarut 100 mL 1.250 125.000
SUB TOTAL (Rp) 4.375.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
15
Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan Solo-
Serpong (LIPI)
Pengujian
termal 2 1.000.000 2.000.000
Perjalanan Solo-
Yogyakarta
Pengujian
Mekanik 1 100.000 100.000
Perjalanan Bandung Pengujian
SAA 2 500.000 1.000.000
Perjalanan Solo Pencarian
raw material 1 25.000 25.000
SUB TOTAL (Rp) 3.125.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Publikasi Publikasi dalam
Jurnal atau seminar 1 1.500.000 1.500.000
Poster Pelengkap
publikasi seminar 1 100.000 100.000
Kertas A4
Pembuatan
proposal dan
laporan
1 rim 45.000 45.000
Tinta
Pembuatan
proposal dan
laporan
1
botol/pak 50.000 50.000
Jasa photocopy
Jilid dan perbanyak
proposal dan
laporan
2 2.500 5.000
Materai 6000 Legalitas Proposal 1 10.000 10.000
Akses lab
Penelitian Kimia Penelitian 3 50.000 150.000
Label Labeling bahan 3 5.000 15.000
SUB TOTAL (Rp) 1.875.000
16
TOTAL (Rp) 12.500.000
LAMPIRAN 3. Susuan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(Jam/minggu) Uraian Tugas
1.
Anggit Pradifta
Chaniago/M03120
08
Kimia
(MIPA)
Kimia
Organik
10 Jam/
minggu
Koordinator,
Analisa data,
dan
karakterisasi
2. Nana Rismana/
M0313051
Kimia
(MIPA) Kimia 8 Jam/ minggu
Sintesisi
pelapis
hibrid
Kitosan-
Lempung
alam
3. Septi Maulidina/
M0313065
Kimia
(MIPA) Kimia 8 Jam/ minggu
Deasetilasi
Kitosan,
Preparasi
bahan
17