Top Banner
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PEMANFAATAN SYNTHETIC NATURAL GAS HASIL GASIFIKASI BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI PADA MESIN PENGERING PADI Bidang Kegiatan: PKM Gagasan Tertulis Diusulkan Oleh: Alfia Annur Aini Azizi (A24070046/ 2007) Guntur Rudy Hartono (A44070007/ 2007)
22

Program Kreatifitas Mahasiswa

Jan 17, 2016

Download

Documents

PKM
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Program Kreatifitas Mahasiswa

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN SYNTHETIC NATURAL GAS HASIL GASIFIKASI

BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI PADA

MESIN PENGERING PADI

Bidang Kegiatan:

PKM Gagasan Tertulis

Diusulkan Oleh:

Alfia Annur Aini Azizi (A24070046/ 2007)

Guntur Rudy Hartono (A44070007/ 2007)

Sandi Pebriyana (1206815/ 2012)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

Page 2: Program Kreatifitas Mahasiswa

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Pemanfaatan Synthetic Natural Gas Hasil Gasifikasi

Limbah Biomassa Sebagai Sumber Energi Pada Mesin

Pengering Padi.

1. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√ ) PKM-GT

2. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA (√) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Alfia Annur Aini Azizi

b. NIM : A24070046

c. Jurusan : Agronomi dan Hortikultura

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Darmaga Regency D11/ 0852 4463 7474

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

a. Dosen PendampingNma Lengkap dan gelar : Dr. Ir. Irzaman, M.SiNIP : 19630708 199512 1 001

b. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Bogor, 08180732530

Bandung, Maret 2015

Menyetujui,

Ketua Departemen

Pendidikan Teknik Mesin

Dr. Wahid Munawar, M.Pd.

NIP. 19630520 198901 1 001

Ketua Pelaksana Kegiatan

Alfia Annur Aini Azizi

NIM. A24070046

Wakil Rektor Bidang

Perencanaan, Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Irzaman, M.Si.

ii

Page 3: Program Kreatifitas Mahasiswa

Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M .Hum.

NIP. 19631024 198803 1 003

NIP. 19630708 199512 1 001

iii

Page 4: Program Kreatifitas Mahasiswa

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iiDAFTAR ISI.........................................................................................................iiiRINGKASAN........................................................................................................ivKATA PENGANTAR............................................................................................vPENDAHULUAN...................................................................................................1GAGASAN..............................................................................................................2

Pemanfaatan Synthetic Natural Gas Hasil Gasifikasi Limbah Biomassa Sebagai Sumber Energi Pada Mesin Pengering Padi.....................................2Deskripsi Konstruksi Mesin Pengering Padi...................................................4

KESIMPULAN.......................................................................................................5DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................7LAMPIRAN..........................................................................................................13

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Kimia Sekam Padi...............................................................2

Tabel 2. Area produksi, produktifitas dan produksi padi di Indonesia...........3Tabel 3. Perbandingan Biaya Mendidihkan 6 Liter Air dengan Berbagai Bahan Bakar...........................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gagasan Desain Kompor Sekam.......................................................5Gambar 2. Gambar Potongan Depan Gagasan Rancangan Kompor Sekam....................................................................................................................13

iv

Page 5: Program Kreatifitas Mahasiswa

RINGKASAN

Proses pengeringan padi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas beras dan kemampuan berasuntuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang sebagai cadangan makanan. Proses pengeringan yang tidak sempurna akan menyebabkan butiran padi akan mudah hancur ketika digiling dan mudah berjamur. Proses pengeringan padi dengan jalan dijemur menggunakan panas dari sinar matahari masih dipilih sebagai metode pengeringan karena sangat murah dan mudah. Namun metode ini sangat bergantung kepada kondisi cuaca, terlebih apabila memasuki musim penghujan maka proses pengeringan akan menjadi semakin lama. Alternatif pengeringan padi menggunakan model box dryer sudah dilakukan namun dinilai kurang efektif karena perlu penanganan intensif untuk menyeragamkan kandungan air dalam padi. Lamanya siklus pengeringan juga berimbas kepada kosumsi bahan bakar yang berupa minyak atau gas. Konsumsi bahan bakar yang besa juga akan turut meningkatkan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani.

Melihat permasalahan di atas, penulis mencoba memberikan gagasan solusi pemecahan permasalahan pengeringan padi. Model yang digunakan adalah recilculating batch dryer. Model ini memiliki kelebihan dalam waktu siklus pengeringan yang lebih pedek dan kandungan air pada padi yang dikeringkan menjadi lebih seragam karena model ini memiliki suatu mekanisme sirkulator berupa screw conveyor. Sumber energy yang penulis tawarkan adalah dengan penggunaan syngas sebagai gas pengumpan untuk menjalankan motor bakar. Syngas ini didapatkan melalui proses gasifikasi bahan organik (biomassa) sisa hasil pertanian dan material sisa pengrajin kayu. Putaran dari motor bakar kemudian digunakan untuk menggerakan mekanisme sirkulator dan generator. Listrik yang dihasilkan oleh generator kemudian dikonversi menjadi panas oleh heater yang nilai suhunya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan proses pengeringan.

Agar penggunaan mesin ini bisa lebih efektif dan efisien digunakan maka sasaran penggunanya adalah pada level kelompok tani. Biaya investasi yang diperlukan memang cukup besar, namun untuk kedepannya biaya produksi yang diperlukan jauh lebih murah dan jauh lebih efektif daripada menggunakan pengering model box dryer. Adanya inovasi teknologi dibidang pengolahan padi menjadi beras diharapkan dapat diterapkan dan dapat membantu memecahkan permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani.

v

Page 6: Program Kreatifitas Mahasiswa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala rahmatNya karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Synthetic Natural Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Sebagai Sumber Energi Pada Mesin Pengering Padi.” dapat diselesaikan dengan baik. Karya tulis ini merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang diselenggarakan oleh DIKTI.

Tujuan dari karya tulis ini ialah untuk memberikan suatu gagasan kreatif guna mengatasi masalah proses pengeringan padi. Penulis mengembangkan ide penerapan suatu mesin pengering padi yang menggunakan synthetic natural gas hasil gasifikasi biomassa sebagai sumber energi. Adanya mesin ini juga diharapkan dapat lebih meminimalisir biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani dan sekaligus menjaga mutu beras yang dihasilkan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak_____________. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam melakukan penulisan. Tak lupa juga kepada semua pihak yang telah membantu hingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis berharap gagasan ini bermanfaat baik bagi penulis maupun kepada masyarakat umum terutama petani melalui pemanfaatan potensi lokal.

Bandung, 20 Maret 2015

Penulis

vi

Page 7: Program Kreatifitas Mahasiswa

PENDAHULUAN

Beras merupakan makanan pokok bagi kurang lebih 95% penduduk Indonesia. Beras yang merupakan pilihan utama bagi masyarakat Indonesia sebagai sumber karbohidrat utama karena mudah dalam proses pengolahannya. Kandungan gizi yang terdapat dalam beras juga tak hanya karbohidrat saja, melainkan beberapa zat lain seperti protein, lemak vitamin juga mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan baik bagi kesehatan. Selain diolah menjadi nasi, beras juga dapat dioleh menjadi tepung beras yang selanjutnya dapat diproses menjadi bahan baku aneka pangan seperti kue dan mie.

Beras berasal dari bulir tumbuhan berakar serabut yakni padi. Sebelum menjadi beras, bulir padi yang matang mengalami beberapa proses tahapan penanganan dari mulai pemanenan, perontokan bulir padi, penjemuran dan penggilingan. Tahapan yang dilalui cukup panjang dan memerlukan waktu yang lama dan memerlukan penanganan yang tepat agar kualitas beras yang dihasilkan maksimal. Mayoritas petani di Indonesia masih mengandalkan metode tradisional dalam penangangan pengolahan padi karena keterbatasan dari pengetahuan yang dimiliki. Dampaknya, penangangan pengolahan padi yang kurang baik akan berdampak kepada persentasi peningkatan kehilangan hasil panen dan penurunan kualitas beras yang dihasilkan.

Salah satu tahapan proses pengolahan bulir padi menjadi beras yang masih dilakukan menggunakan metode konvensional adalah tahapan pengeringan. Fungsi dari proses pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan kadar air dalam beras dengan tujuan mempermudah proses penggilingan dan agar memiliki kemampuan untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang sebagai cadangan makanan. Lamanya proses pengeringan akan sangat bergantung kepada kondisi cuaca dan sinar matahari. Kendala yang sering dijumpai oleh para petani adalah apabila memasuki musim penghujan. Intesitas panas yang dihasilkan sinar matahari menjadi berkurang dan durasi cuaca cerah menjadi lebih singkat. Akibatnya adalah lamanya proses pengeringan yang diperlukan dan tingginya kandungan air dalam beras. Kondisi ini berimbas kepada mutu beras yang dihasilkan dan kemampuan beras untuk disimpan dalam jangka waktu lama.

Penanggulangan permasalahan diatas sebenarnya sudah terwujud melalui alternatif penerapan teknologi pengering padi buatan dalam bentuk box dryer. Teknologi tersebut memanfaatkan hasil pembakaran gas atau minyak sebagai panas yang selanjutnya dialirkan kedalam suatu box yang berisi bulir padi. Melalui proses tersebut proses pengeringan padi dapat dipersingkat karena panas yang dihasilkan bersifat kontinyu. Disisi lain alat ini masih memiliki kelemahan, penggunaan bahan bakar minyak atau gas tentunya akan berimbas pada biaya operasional panen yang memberatkan petani. Waktu dari proses pengeringan yang berdurasi panjang menjadikan konsumsi bahan bakar menjadi banyak. Selain itu harga dari minyak bumi juga gas terus berfluktuatif dan sering terjadi kelangkaan pasokan.

Alternatif bahan bakar lain adalah dengan memanfaatkan panas hasil pembakaran sekam padi yang dialirkan ke box dryer. Ada juga yang menggunakan panas hasil pembakaran gas synthetic hasil gasifikasi biomassa. Kedua metode menghasilkan panas tersebut memang cukup ekonomis diterapkan namun tetap masih kurang optimal. Pengaturan suhu yang masuk kedalam box

1

Page 8: Program Kreatifitas Mahasiswa

dryer menjadi kurang praktis. Selain itu system penyimpanan bulir padi pada box dryer yang ditumpuk menjadikan tingkat kandungan air pada beras menjadi tidak merata. bagian yang paling bawah yang kontak secara langsung dengan udara panas akan kering terlebih dahulu sehingga perlu dilakukan proses pembalikan secara manual. Penggunaan model box dryer sebagai alat pengering padi tetap dinilai kurang praktis.

Kelemahan yang dimiliki model box dryer dapat diatasi dengan penggunaan model recilculating batch dryer. Model tersebut memiliki mekanisme yang mampu mensirkulasikan padi sehingga kadar air yang dimiliki padi lebih merata dan praktis dari sisi pengoperasian. Pengembangan yang dilakukan untuk adalah dengan menggunakan synthetic natural gas hasil gasifikasi biomassa sebagai gas pengumpan bahan bakar bagi motor bakar yang berfungsi menggerakan sistem sirkulasi padi dan penggerak generator. Generator disini berfungsi sebagai penghasil energy listrik yang akan dikonversi menjadi panas oleh heater. Pemilihan heater sebagai pengkonversi panas dilakukan karena panas yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan bersifat konstan.

Penerapan teknologi di atas diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam hal proses pengolahan padi. Mutu beras yang dihasilkan dapat dijaga sesuai dengan standar kualitas menurut SNI. Biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani dapat ditekan seminimal mungkin sehingga dapat meningkatkan provit bagi petani. Selain itu, limbah pertanian yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan menjadi sumber energy biomassa yang dapat dengan mudah ditemukan.

GAGASANPemanfaatan Synthetic Natural Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Limbah Pertaian Sebagai Sumber Energi Pada Mesin Pengering Padi

Mayoritas masyarakat masih menggunakan metode tradisional dalam mengeringkan padi, karena mudah dan ekonomis. Dibalik kelebihan tersebut sebenarnya terdapat kelemahan dari penggunaan metode tersebut, antara lain: (1) membutuhkan waktu 2-4 hari untuk menurunkan kadar air sampai 12-14% ; (2) proses pengeringan yang tidak baku sehingga mengakibatkan mutu beras atau benih yang dihasilkan juga tidak baku ; (3) tergantung pada cuaca dan ; (4) memerlukan tenaga kerja intensif. Banyaknya permasalahan yang dihadapi tersebut menyebabkan terhambatnya proses produktifitas padi (Andisura. 2012).

Proses pengeringan buatan diterapkan untuk mengatasi permasalahan pada pengeringan secara alami. Alat yang digunakan adalah berupa box dryer. Box dryer biasanya dibuat untuk digunakan pada proses pengeringan skala kecil. Material yang digunakan sebagai bahan pembuat box dryer biasanya dari bahan yang mudah ditemukan seperti kayu demi meminimalisir biaya pembuatan, namun ada box dryer yang terbuat dari bahan plat baja dengan tujuan agar lebih kuat dan awet. Kapasitas dari produksi yang mampu dihasilkan oleh pengering padi model box dryer biasanya kecil, berkisar 1-2 ton per unit. Proses pengeringan yang dilakukan adalah dengan jalan menumpuk padi setinggi 0,6-1,2 m dalam kotak pengering, kemudian kotak tersebut dialiri aliran udara panas dengan suhu 430C yang ditiup menggunakan kipas axial yang digerakan oleh motor bakar 3 HP atau menggunakan motor listrik 2 HP. Adapun waktu yang diperlukan untuk

2

Page 9: Program Kreatifitas Mahasiswa

proses pengeringan berkisar 4-5 jam per siklus dengan bahan bakar untuk burner berbahan bakar kerosin dan Gas.

Gambar 1. Pengering Padi Model Box Dryer(Sumber: James. E. Wimberly)

Penggunaan box dryer sebagai pengering padi memang cukup menguntungkan dari segi produksi, namun kurang praktis dan masih kurang ekonomis untuk digunakan. Proses pengeringan tetap memerlukan tenaga kerja yang harus menjaga proses pengurangan kandungan air pada padi dapat terjadi secara merata dengan jalan mengaduk padi secara periodik. Selain itu pertimbangan mengenai jenis bahan bakar yang digunakan terkait dengan jumlah konsumsi yang besar menjadikan biaya operasional juga ikut membebani petani. Terlebih dengan fluktuatifnya harga minyak dunia turut menjadi alasan perlunya dicari sumber bahan bakar alternatif lain yang lebih ekonomis.

Biomassa merupakan sumber energi alteratif yang berasal dari sisa material biologis seperti tumbuhan yang telah mati namun dalam jangka waktu yang belum lama dan kandungan air minimal. Biasanya, apabila material biologis tersebut dibiarkan begitu saja di alam maka akan terjadi pelapukan dan penguraian. Melalui Proses gasifikasi, biomassa dapat dikonversi menjadi energi. Gasifikasi merupakan proses pembakaran biomassa dalam suatu alat khusus bernama Gasifier yang dapat menghasilkan panas dan gas.

Gambar 2. Proses Gasifikasi(Sumber: Susanto, Heri)

3

Page 10: Program Kreatifitas Mahasiswa

Proses gasifikasi merupakan reaksi kimia pada temperatur tinggi antara biomassa dengan udara (Susanto, Heri). Adapun tahapan gasifikasi menurut Heri Susanto adalah sebagai berikut.

1. Tahap pengeringan. Akibat pengaruh panas, biomassa mengalami pengeringan pada temperatur sekitar100oC.

2. Tahap pirolisis. Bila temperatur mencapai 250oC, biomassa mulai mengalami proses pirolisis yaitu perekahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil akibat pengaruh temperatur tinggi. Proses ini berlangsung sampai temperatur 500oC. Hasil proses pirolisis ini adalah arang, uap air, uap tar, dan gas- gas.

3. Tahap reduksi. Pada temperatur di atas 600oC arang bereaksi dengan uap air dan karbon dioksida. Untuk menghasilkan hidrogen dan karbon monoksida sebagai komponen utama gas hasil.

4. Tahap oksidasi. Sebagian kecil biomassa atau hasil pirolisis dibakar dengan udara untuk menghasilkan panas yang diperlukan oleh ketiga tahap tersebut di atas. Proses oksidasi (pembakaran) ini dapat mencapai temperatur 1200oC, yang berguna untuk proses perekahan tar lebih lanjut.

Gas yang dihasilkan melalui proses gasifikasi ini berupa syngas atau gas sintesis. Gas ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO), hydrogen (H2), CH4 dan gas lain yang tidak dapat dibakar. Melalui beberapa tahapan pembersihan (Gas Clean Up) dan pendinginan maka gas yang terkandung dalam syngas dapat digunakan sebagai sumber energi. Lebih jauh lagi gas yang flamable dapat digunakan sebagai gas pengumpan untuk bahan bakar motor bakar.

Gambar 3. Pengering Padi Model Recilculating Batch Dryer(Sumber: James. E. Wimberly)

Adapun model pengering padi yang dapat diterapkan untuk menjaga kemerataan laju pengurangan kadar air padi adalah model recilculating batch dryer. Model ini mensirkulasikan padi dengan menggunakan sistem screw conveyor. siklus pengeringan padi dengan menggunakan model ini lebih baik dan lebih cepat dari model box dryer karena suhu udara yang dimasukan kedalam ruang pemanas berkisar 600-800C dan terjadi sirkulasi padi dalam tabung.

Desain Mesin Pengering Padi Model Recilculating Batch Dryer dengan Pemanfaatan Synthetic Natural Gas Sebagai Sumber Energi

Mesin ini memiliki lima unit utama yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu:

4

Page 11: Program Kreatifitas Mahasiswa

1. Unit Gasifier, unit ini berfungsi merubah limbah pertanian menjadi Synthetic Natural Gas yang akan diumpankan ke motor bakar sebagai sumber energy.

2. Unit motor bakar, unit ini berfungsi menggerakan mekanisme sistem screw dan menggerakan unit generator.

3. Unit generator, unit ini digunakan sebagai penyuplai energy listrik yang diperlukan oleh heater.

4. Unit heater, unit ini berfungsi mengkonversi energy listrik menjadi panas, dengan nilai suhu yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

5. Unit mekanisme sirkulasi dan tabung, unit ini terdiri dari tabung sirkulasi, ruang plenum, dan mekanisme screw yang secara umum berfungsi sebagai mekanisme sirkulasi padi.

Gambar 4. Desain Mesin Pengering PadiInovasi dalam mesin ini adalah pemanfaatan syngas sebagai gas

pengumpan yang berfungsi menjadi bahan bakar motor bakar. Jenis biomassa yang penulis sarankan digunakan pada mesin ini adalah material sisa dari proses panen dan material sisa penggergajian kayu. Material sisa yang digunakan adalah sekam padi, jerami dan sebuk gergaji. Kedua material tersebut belum dapat dimaksimalkan penggunaanya dan masih dianggap sebagai limbah yang kurang bermanfaat. Sebelum dijadikan bahan bakar biomassa, material tersebut perlu di treatment terlebih dahulu agar dapat memenuhi persyaratan karena akan berkaitan dengan kualitas output yang dihasilkan.

Inovasi lain yang menjadi keunggulan mesin ini adalah sistem pemanas yang menggunakan sistem elektrik. Adanya peluang memanfaatkan putaran dari motor bakar untuk meggerakan generator sebagai pembangkit listrik juga menjadi alasan penulis memilih sistem pemanas elektrik pada mesin ini. Faktor stabilitas suhu yang diperlukan dalam proses pengeringan padi juga menjadi pertimbangan utama penulis dalam pemilihan sistem pemanas elektrik berupa heater dalam mesin ini. Kemampuan heater yang dapat menghasilkan suhu yang stabil dan dapat diatur sesuai kebutuhan menjadi point plus penggunaan mesin ini.

Secara konstruksi terlihat jelas mesin pengering padi memiliki konstruksi yang lebih rumit dan memerlukan nilai investasi yang besar. Namun bila dilihat dari segi manfaat yakni kapasitas produksi, biaya operasional dan kepraktisan penggunaan mesin ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan cara konvensional dan menggunakan pengering padi model box dryer. Agar mesin ini dapat bermanfaat secara maksimal, penulis menyarankan agar mesin ini digunakan pada skala kelompok tani agar mesin ini dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien. Selain itu perlu dilakukan edukasi mengenai pemanfaatan limbah pertanian hasil panen yang dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin. Sosialisasi mengenai pengolahan lanjut limbah pertanian yang tepat juga perlu dilakukan karena akan terkait dengan kualitas output gas yang dihasilkan.

KESIMPULANSynthetic natural gas (Syngas) sebagai hasil dari pembakaran biomassa

berpotensi digunakan untuk memaksimalkan proses pengeringan padi. bahan biomassa yang digunakan adalah limbah pertanian dan limbah pengrajin kayu

5

Page 12: Program Kreatifitas Mahasiswa

yang belum dapat dimaksimalkan penggunaannya. Syngas yang dihasilkan merupakan campuran dari beberapa gas yang bersifat dapat dibakar dan tidak. Melalui beberapa tahapan proses, gas tersebut bisa diolah menjadi gas pengumpan yang dijadikan bahan bakar. Model yang digunakan untuk mesin pengering padi adalah recilculating batch dryer. Model ini memiliki kelebihan lebih cepat dalam proses pengeringan dan mudah dalam pengoperasian. Untuk menjalankan sistem mesin pengering padi, digunakan motor bakar yang berbahan bakar syngas. Motor bakar ini berfungsi menggerakan mekanisme sirkulator dan generator. Lebih jauh lagi listrik yang dihasilkan generator dikonversi menjadi panas oleh heater. Dari segi biaya investasi mesin ini memang ralatif mahal, namun seimbang dengan manfaat yang didapatkan yakni lebih ekonomis, efektif dan praktis digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Andisura. Rachmat Oktaviana. (2012). Uji Kinerja Alat Pengering Gabah Dengan Energi Surya Berbantu Pemanas Buatan.

Susanto, Heri. _____. Sekilas Teknologi Gasifikasi. [Online] Diakses dari http://esptk.fti.itb.ac.id/herri/

Wimberly, James. (1983). Technical Handbook for Paddy Rice Post Harvester Industry in Develoving Country. Manila: IRRI.

6

Page 13: Program Kreatifitas Mahasiswa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompok

Nama Lengkap : Alfia Annur Aini Azizi

NIM : A24070046

Fakultas/Departemen : Pertanian/ Agronomi dan Hortikultura

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

Tempat/Tanggaal lahir : Jakarta, 4 September 1989

Motto : Hal besar dimulai dengan hal kecil

Prestasi : Peserta PIMNAS XXI

Pengalaman organisasi : Sekretaris umum UKM KSR PMI IPB

Anggota Pengurus Himpunan Mahasiswa Agronomi

Panitia Medis Olimpiade Mahasiswa IPB

Panitia Festival Tanaman XXXI

Anggota

Nama Lengkap : Guntur Rudy Hartono

NIM : A44070007

Fakultas/Program Studi : Pertanian/Arsitektur Lanskap

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

Tempat/Tanggal Lahir : Bandar Jaya, 21 Februari 1990

Motto : “Hidup jangan mati, gerak!”

Prestasi : Peserta PIMNAS XXI, XXII, XXIII

Pengalaman organisasi : FORCES IPB

Nama Lengkap : Sandi Pebriyana

NIM : 1206815

Fakultas/Program Studi : FPTK/ Pendidikan Teknik Mesin

Perguruan Tinggi : Universitas Pedidikan Indonesia

Tempat/Tanggal Lahir : Sumedang, 22 Februari 1990

Motto : “Lebih waktu (menjadi) Lebih baik”

Prestasi : Peserta PKM-KC DIKTI 2015

7

Page 14: Program Kreatifitas Mahasiswa

LAMPIRAN

A

B

E

F

G

D

C

I

II

Gambar 2. Gambar Potongan Depan Gagasan Rancangan Kompor Sekam

Keterangan gambar:

I. Kerucut PembakaranII. Badan KomporA. Cerobong AsapB. Penutup Kompor SekamC. Behel Besi PenahanD. Isolator Kompor SekamE. Silinder PembakaranF. Penampung Abu SekamG. Saluran Udara

8