Belajar dan Pembelajaran 5-161
PRINSIP PENILAIAN PROSES DAN HASIL
PEMBELAJARAN
Nabisi Lapono
Pendahuluan
eorang anak ingin membuat layang-layang. Tentunya anak bersangkutan perlu
merencanakan dan menyiapkan terlebih dahulu semua bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat layang-layang tersebut. Setelah bahan sudah disiapkan,
perlu dilakukan penilaian (evaluasi) ”apakah bahan sudah sesuai dengan kebutuhan
membuat layang-layang?” dan ”apakah kualitas bahan yang disiapkan sudah sesuai
dengan kriteria untuk membuat layang yang dapat terbang tinggi?”Apabila bahan
untuk membuat layang-layang tidak dirancang, tidak disiapkan, dan tidak dipenilaian
terlebih dahulu, tentunya anak tersebut akan mengalami kesulitan menyelesaikan
pembuatan layang-layang tersebut. Demikian juga halnya dengan proses
pembelajaran yang akan Anda laksanakan, diperlukan perencanaan penilaian terlebih
dahulu secara benar.
Dalam Unit 5 mata kuliah Belajar dan Pembelajaran di SD/MI ini, Anda akan
mempelajari prinsip perencanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran yang
mendidik. Anda akan mempelajari secara khusus tentang prinsip perencanaan
penilaian proses dan hasil pembelajaran yang mendidik berdasarkan tujuan
pembelajaran yang mendidik yang menunjang pencapaian Kompetensi Dasar 5
(Mampu menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu kepada tujuan
pembelajaran). Jadi, di dalam Unit 5 ini Anda akan mempelajari 2 subunit
sebagai berikut.
Subunit 5.1 Prinsip perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan
pembelajaran.
5.2 Langkah perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan
pembelajaran.
S
Unit 5
5-162 Unit 5
Secara berturut-turut pada tiap Subunit dari Unit 5 ini, Anda akan mempelajari
secara garis besar prinsip-prinsip penilaian belajar dan pembelajaran serta implikasi
pedagogiknya dalam pembelajaran yang mendidik di SD/MI, dan disertai sejumlah
latihan yang harus Anda kerjakan secara individual. Setiap selesai mempelajari satu
Subunit, Anda diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut secara individual,
kemudian menilai sendiri hasil belajar berdasarkan rambu-rambu jawaban yang
disediakan. Sangat diharapkan, penggunaan rambu-rambu jawaban yang disediakan
pada bagian akhir tiap sub-unit bahan ajar cetak ini Anda gunakan setelah selesai
mengerjakan soal latihan, agar pemahaman yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan. Hal ini perlu diperhatikan, karena keberhasilan Anda sebagai seorang
guru dalam mengpenilaian pembelajaran di SD/MI sangat ditentukan oleh
pemahaman tentang prinsip-prinsip penilaian pembelajaran dan implikasi
pedagogiknya. Oleh sebab itu, Anda diminta untuk mempelajari Unit 5 Bahan Ajar
Cetak ini mulai dari Subunit 5.1 dan 5.2 secara berturut-turut; selesaikan dahulu
secara tuntas mempelajari materi pembelajaran pada Subunit 5.1 baru berpindah pada
Subunit 5.2.
Pada akhir Unit 5 disediakan soal tes formatif yang harus dikerjakan secara
individual. Anda diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut secara individual,
kemudian menilai sendiri hasil belajar berdasarkan rambu-rambu jawaban tes
formatif yang disediakan. Sangat diharapkan, penggunaan rambu-rambu jawaban
yang disediakan pada bagian akhir tiap unit bahan ajar cetak ini Anda gunakan
setelah selesai mengerjakan soal tes formatif, agar pemahaman yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini perlu diperhatikan, karena keberhasilan Anda
sebagai seorang guru dalam mengpenilaian pembelajaran di SD/MI sangat ditentukan
oleh pemahaman tentang prinsip-prinsip perencanaan penilaian proses dan hasil
pembelajaran yang mendidik dan implikasi pedagogiknya.
Belajar dan Pembelajaran 5-163
Subunit 5.1
Prinsip Perencanaan Penilaian Proses serta Hasil
Belajar dan Pembelajaran
erencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran tidak dapat
dilepaskan dari perencanaan pembelajaran itu sendiri. Penyusunan rencana
penilaian merupakan rangkaian program pendidikan dan pembelajaran yang utuh dan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Rencana penilaian disusun agar menjadi referensi guru dalam menyelenggarakan
penilaian keseluruhan proses pembelajaran.
Di dalam merencanakan penilaian pembelajaran perlu dipahami guru bahwa
pembelajaran yang mendidik mengandung dua kata kunci yakni, pembelajaran dan
mendidik. Kata pembelajaran memiliki konotasi aktif karena peserta didik secara
aktif melakukan kegiatan belajar dalam situasi pembelajaran yang dirancang oleh
guru, sedangkan kata mendidik mengandung konotasi proses menjadi (becoming)
seorang peserta didik secara komprehensif, baik secara pedagogi (akademik) maupun
secara personal (kepribadian), profesional (vokasional), dan secara sosial
(kewarganegaraan). Pengertian pembelajaran yang mendidik seperti dikemukakan di
atas sesuai dengan standar kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKL-SP), standar
kompetensi lulusan kelompok mata pelajaran (SKL-KMP), dan standar kompetensi
lulusan mata pelajaran (SKL-MP) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
P
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yakni:
1.Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan: Meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan:
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan:
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan
kejuruannya
.(Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun 2006)
5-164 Unit 5
Dari SKL-SP untuk satuan pendidikan dasar dan menengah seperti dikutip di
atas, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan tujuan yang ingin dicapai pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Pada satuan pendidikan dasar, tujuan yang
ingin dicapai adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut, sedangkan pada satuan pendidikan menengah tujuan yang ingin dicapai
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan rumusan tujuan tingkat satuan pendidikan tersebut dapat dikatakan
bahwa pendidikan atau pembelajaran pada satuan pendidikan dasar ditekankan
pencapaian tujuan yakni meletakkan dasar sedangkan pada satuan pendidikan
menengah ditekankan pencapaian tujuan yakni meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
SD/MI sebagai salah satu jenis satuan pendidikan dasar, mengemban tugas
sebagai peletak dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Artinya, pembelajaran di SD/MI merupakan pembelajaran yang bertujuan
meletakkan dasar bagi pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan lebih lanjut.
Pada prinsipnya penilaian pembelajaran di SD/MI dimaksudkan untuk
mengetahui apakah pembelajaran yang dilaksanakan benar-benar menjadi dasar
pembelajaran selanjutnya. Secara operasional, penilaian pembelajaran dilakukan
guru untuk mengukur dan mengevaluasi proses pembelajaran terutama kemajuan
perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki mereka
masing-masing. Hal ini hendaknya menjadi pemahaman setiap guru SD/MI, karena
penilaian pendidikan merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran.
Sasaran penilaian pembelajaran hendaknya terarah pada penguasaan SKL tamatan
SD/MI itu sendiri.
Oleh karena penguasaan kompetensi tersebut merupakan suatu proses, maka
penilaian pembelajaran harus mengacu pada standar kompetensi lulusan, dan tidak
Kegiatan penilaian pembelajaran dimaksudkan untuk membantu peserta
didik:
(a) menguasai kompetensi yang diharapkan, dan
(b) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang diharapkan.
Belajar dan Pembelajaran 5-165
dapat hanya mengandalkan hasil asesmen pada akhir satuan waktu tertentu (tengah
semester, akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan).
Hasil penilaian pembelajaran adalah hasil analisis sejumlah fakta tentang
performance (unjuk kerja) peserta didik dalam proses penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Fakta-fakta yang dikumpulkan, diolah, dianalisis, diinterpretasi, dan
disimpulkan merupakan jabaran kompetensi yang diharapkan (kompetensi dasar
minimal) ke dalam sejumlah sub-kompetensi beserta sejumlah indikator dan
deskriptor tertentu. Pengumpulan fakta atau bukti kinerja peserta didik mengunakan
instrumen yang disusun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Instrumen
penilaian yang digunakan tersebut dapat berupa tes atau non tes, serta telah
memenuhi persyaratan reliabilitas dan validitas instrumen.
Rangkaian kegiatan penilaian pembelajaran yang mendidik:
1. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
2. Menjabarkan kompetensi yang akan dinilai ke dalam indikator-
indikator pencapaian kompetensi.
3. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data
berupa bukti-bukti kinerja peserta didik seperti nilai yang dicapai
dalam tugas, ulangan, atau ujian.
4. Mencocokkan bukti kinerja peserta didik yang telah diinterpretasi
dengan kriteria atau indikator pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan.
5. Menyusun laporan hasil penilaian pembelajaran.
Gambar 8 Prosedur Penilaian Pembelajaran Yang Mendidik
Menen-tukan kompe-tensi yang akan dinilai
Menjabar-kan kom-petensi yang akan dinilai ke dalam indikator pencapa-ian kom-petensi
Menyusun instrument penilaian
Mengumpul mengolah, mengana-lisis, dan menginter-pretasi bukti kinerja peserta didik
Memberi skor dan membuat laporan
penilaian
Menyusun rencana
pembelajaran remedial
Kompetensi?
Tidak
Ya
5-166 Unit 5
Untuk mencapai kompetensi lulusan satuan pendidikan SD/MI seperti dikutip di
atas, ditetapkan pula Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran (SKL-
KMP) sesuai dengan kelompok mata pelajaran yang ditetapkan dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Di dalam Lampiran Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tersebut telah
dirumuskan cakupan kelompok mata pelajaran untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah seperti tertera dalam Tabel 5 berikut ini.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
SD/MI/SDLB*/Paket A
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
di lingkungan sekitarnya
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan
guru/pendidik
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air
Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
waktu luang
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan
berhitung
.(Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun 2006)
Belajar dan Pembelajaran 5-167
Tabel 5. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No. Kelompok
Mata Pelajaran
Cakupan
1 Agama dan
Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3 Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi
dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5 Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
5-168 Unit 5
Berdasarkan cakupan SKL-KMP tersebut, di dalam Permendiknas No. 23 Tahun
2006 ditetapkan standar kompetensi lulusan untuk setiap mata pelajaran, yang Anda
telah pelajari pada Unit 3 Bahan Ajar Cetak mata kuliah Belajar dan Pembelajaran di
SD/MI. Di dalam SKL mata pelajaran tersebut terkandung kompetensi secara utuh
yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik
masing-masing mata pelajaran. Satu stándar kompetensi terdiri dari beberapa
kompetensi dasar, dan setiap kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-
indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan oleh guru dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah/daerah masing-masing. Indikator-
indikator yang dikembangkan tersebut merupakan acuan yang digunakan untuk
menilai pencapaian kompetensi dasar bersangkutan.
Dalam merancang penilaian pembelajaran yang mendidik perlu diperhatikan
prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut.
1. Prinsip integral dan komprehensif yakni penilaian dilakukan secara utuh dan
menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap dan nilai.
2. Prinsip kesinambungan yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-
menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
tingkah laku peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk
memenuhi prinsip ini, kegiatan penilaian harus sudah direncanakan
bersamaan dengan kegiatan penyusunan program semester dan dilaksanakan
sesuai dengan program yang telah disusun.
3. Prinsip objektif yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur
yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat
menggambarkan kemampuan yang diukur.
4. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan
yang harus dikuasai oleh peserta didik, sehingga penguasaan terhadap ke tiga
kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
5. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing-
masing kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
6. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik,
sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil
belajar tersebut pada hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai.
Belajar dan Pembelajaran 5-169
Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah indikatornya yang dapat
diukur dan diamati.
7. Hasil karya atau hasil kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan
masukan guru dalam mengambil keputusan.
Perlu dicatat bahwa satu jenis penilian tidak dapat mengumpulkan informasi hasil
dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran atau informasi tentang kemampuan, keterampilan,
pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan
abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang
dialaminya. Untuk itu dalam pelaksanaan penilaian kelas guru diharapkan
menggunakan beragam jenis penilaian untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran
perlu direncanakan dengan baik dan menggunakan teknik penilaian yang sesuai.
Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator,
standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak
menutup kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik
penilaian, karena di dalam indikator tersebut tercakup domain kognitif, psikomotor
dan afektif.
Keberhasilan guru dalam menjabarkan kompetensi dasar minimal ke dalam
sejumlah indikator dan deskriptor secara benar dan tepat menjadi kunci
keberhasilannya dalam melakukan penilaian pendidikan atau penilaian pembelajaran
dalam mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Proses penjabaran
kompetensi dasar minimal membutuhkan keterampilan khusus (itulah salah satu
sebabnya jabatan guru disebut jabatan profesional) dan pemahaman tentang
landasan teori tentang kompetensi itu sendiri. Misalnya, terhadap kompetensi
meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama dalam kehidupan, terjabar
dalam sub-kompetensi (a) meyakini ajaran agama, (b) memahami ajaran agama,
dan (c) menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari; di dalam sub-
kompetensi meyakini ajaran agama terkait langsung dengan proposisi individual
untuk menetapkan sesuatu itu benar atau salah, diinginkan atau tidak diinginkan, baik
atau buruk.
5-170 Unit 5
Rangkuman
Latihan
Setelah mempelajari secara intensif materi subunit 5.1 di atas, kerjakanlah soal-
soal berikut ini pada lembaran kertas tersendiri.
1. Jelaskan kedudukan perencanaan penilaian pembelajaran dalam
keseluruhan perencanaan pembelajaran yang mendidik!
2. Dalam merencanakan penilaian pembelajaran, sebutkan kegiatan pertama
yang harus dilakukan guru. Jelaskan jawaban Anda secara singkat!
3. Apa yang menjadi dasar penyusunan instrumen penilaian pembelajaran?
Jelaskan jawaban Anda secara singkat!
Penilaian proses dan hasil belajar dan pembelajaran dilakukan oleh guru
untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik
sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara
berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada
guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Oleh
karena itu, dalam perencanaan pembelajaran guru sudah merencanakan pula
penilaian yang akan dilakukannya.
Penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian pembelajaran
merupakan rangkaian program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Perencanaan
penilaian pembelajaran yang mendidik diawali dengan kegiatan mengkaji
standar kompetensi lulusan dan mengidentifikasi indikator pencapaian
kompetensi dimaksud. Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi tersebut,
guru menyusun instrumen penilaian pembelajaran. Instrumen penilaian
pembelajaran tersebut harus memenuhi persyaratan reliabilitas dan validitas
instrumen agar hasil penilaian yang diperoleh dapat digunakan sebagai umpan
balik bagi guru dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Belajar dan Pembelajaran 5-171
Rambu-rambu Jawaban Soal Latihan
1. Perencanaan penilaian pembelajaran merupakan rangkaian perencanaan program
pembelajaran yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari perencanaan pembelajaran yang mendidik.
2. Kegiatan pertama yang harus dilakukan guru dalam perencanaan penilaian
pembelajaran adalah melakukan kajian dari standar kompetensi lulusan.
Alasannya, karena penilaian pembelajaran dimaksudkan untuk mengukur taraf
pencapaian kompetensi oleh peserta didik.
3. Dasar penyusunan instrumen penilaian pembelajaran adalah indikator pencapaian
kompetensi. Jabaran indikator pencapaian kompetensi inilah yang menjadi
patokan bagi guru dalam menerapkan bentuk dan item penilaian pembelajaran
yang akan dilakukannya.
5-172 Unit 5
Subunit 5.2
Langkah Perencanaan Penilaian Proses serta Hasil
Belajar dan Pembelajaran
enilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan implementasi
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Penetapan SNP tersebut membawa implikasi terhadap model dan
teknik penilaian pembelajaran yang mendidik. Perencanaan penilaian proses serta
hasil belajar dan pembelajaran mencakup penilaian eksternal dan penilaian internal.
Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak
melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu
lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali
mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan
dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan maksud
untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang
diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir
pembelajaran.
Langkah perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
mencakup rencana penilaian proses pembelajaran dan rencana penilaian hasil belajar
peserta didik. Rencana penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
merupakan rancangan penilaian yang akan dilakukan oleh guru untuk memantau
proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi
yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian
belajar dan pembelajaran juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar
dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan kata lain,
penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian
program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Penilaian belajar dan pembelajaran perlu
direncanakan dengan baik agar hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk:
(a) mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung;
(b) memberikan umpan bali bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi;
P
Belajar dan Pembelajaran 5-173
(c) memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta
didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial;
(d) Memberikan umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan;
(e) memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru;
(f) memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan.
Di dalam perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
tersebut perlu dipertimbangkan fungsi penilaian pembelajaran, yakni sebagai berikut.
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya,
baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru
menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan
peserta didik.
Di samping itu, perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
yang mendidik harus sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, antara lain:
1. Prinsip Validitas.
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetensi
”mempraktikkan gerak dasar jalan...”, maka penilaian valid apabila
mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes tertulis maka
penilaian tidak valid.
2. Prinsip Reliabilitas.
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian
yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan
menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian
akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu
dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian
5-174 Unit 5
yang reliabel petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus
jelas.
3. Prinsip Menyeluruh.
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang
tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan
beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik,
sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.
4. Prinsip Berkesinambungan.
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
5. Prinsip Obyektif.
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6. Prinsip Mendidik.
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar
dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat
dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil
belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara
penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan
indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif,
maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk
kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
penilaian portofolio, dan penilaian diri.
1. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga,
bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi atau deklamasi,
dan lain-lain. Di dalam merencanakan penilaian pembelajaran dengan teknik
penilaian unjuk kerja perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
Belajar dan Pembelajaran 5-175
langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk
menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesai-kan tugas.
Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua
dapat diamati.
kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan
lompat jauh peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi yang
beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat
di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik
akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat
atau instrumen berikut:
a). Daftar Cek (Check-list)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-
tidak). Penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh
penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak,
misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak
terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati
subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.
Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum
5-176 Unit 5
b). Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.
Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 =
sangat kompeten.
Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Peserta didik: ________ Kelas: _____
No Aspek
Yang Dinilai
Nilai
1 2 3 4
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum 16
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang peserta didik memperoleh skor 16 dapat ditetapkan
”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor
perolehan.
Belajar dan Pembelajaran 5-177
Contoh Penilaian Unjuk Kerja:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester: II / 1
N
o
Standar
Kompeten
si
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek Tehnik
penilaian
1 Mengguna
kan
pengukur-
an waktu,
panjang,
dan berat
dalam
pemecahan
masalah.
Menggunakan
alat ukur tidak
baku dan baku
(cm, m) yang
sering
digunakan
Peserta didik
menyebutkan macam-
macam alat ukur
panjang tidak baku
dalam kehidupan
sehari-hari (jengkal,
depa, langkah kaki dll.).
Peserta didik dapat
menggunakan alat ukur
tidak baku ( jengkal,
depa, pecak (panjang
telapak kaki) langkah
kaki dll.).
Peserta didik
menyebutkan alat ukur
baku (cm, m) yang
biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat
menggunakan alat ukur
baku Peserta didik
dapat menggunakan
alat ukur baku .
Peserta didik dapat
menarik kesimpulan
bahwa pengukuran
dengan alat ukur tudak
baku hasilnya berbeda.
Geometri
dan
pengukur-
an
Penilai
an
Kinerja
Test
tertulis
5-178 Unit 5
Contoh Penilaian Kinerja
Jenis tugas : Catatlah hasil kerja pada laporan hasil kerja
Lakukan kegiatan di bawah ini secara individu .
1. Ukurlah panjang mejamu dengan jengkal!
2. Ukurlah lebar mejamu dengan jengkal!
3. Ukurlah panjang buku matematika dengan penggaris!
4. Ukurlah lebar buku matematika dengan penggaris!
5. Ukurlah lebar mejamu dengan penggaris!
Contoh Format Penilaian Kinerja
Nama
peserta
didik
Nomor Soal … Hasil akhir
1 2 3 4 5
Adi 8 8 9 10 10 45 : 5 = 9
Berti 7 8 10 8 8 41 : 5 = 8,2
Candra 6 7 8 8 8 37 : 5 = 7,4
Dini 4 5 7 5 4 25 : 5 = 5
Catatan:
Rentang skor 0 – 10 (Kriteria Ketuntasan Minimal 60)
Keterangan:
Berdasarkan hasil penilaian di atas Adi , Budi , dan Candra dapat
dinyatakan telah mencapai Ketuntasan , sehingga dapat
melanjutkan ke KD berikutnya.
Berdasarkan hasil penilaian di atas Danu belum dapat mencapai
Ketuntasan , sehingga harus diberikan remedial untuk mencapai
batas minimal ketuntasan.
Belajar dan Pembelajaran 5-179
Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik)
Kelas/Semester : IV/1
No. Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Aspek
Teknik
Penilaian
1. Mengekspresi
diri melalui
karya seni
musik.
Menyiap-
kan per-
mainan alat
musik ritmis
Mendemonstrasikan
bermain alat musik
ritmis dengan
teknik yang benar.
Seni
Musik
Unjuk
Kerja
Sikap
Mendemonstrasikan
bermain alat musik
ritmis campuran.
Mendemonstrasikan
bernyanyi dan
bermain alat musik
ritmis.
Penilaian Unjuk Kerja.
A. Soal.
1. Mainkanlah salah satu alat musik ritmis dengan teknik yang
benar.
B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Permainan alat musik ritmis.
No
Nama
Peserta
didik
Penampilan
Teknik
bermain
alat musik
Harmoni
Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Yuri
MR
● ● ● 90 100
2 Refi MR ● ● ● 70 77
3 Yundi
AM
● ● ● 80 88
4
5
5-180 Unit 5
Keterangan Penilaian.
Skor Maksimum = 90
Konversi Nilai: Skor Yang didapat X 100 = ............
Skor Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.
Teknik Bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bermain alat musik sempurna.
2. Bermain alat musik dengan teknik sempurna, tetapi masih ada
yang kurang sempurna.
1. Bermain alat musik dengan teknik tidak sempurna.
Harmoni/Aransemen.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik
sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis
masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang
sempurna.
Penilaian Unjuk Kerja.
A. Soal.
2. Mainkanlah alat musik ritmis campuran dengan teknik yang
benar.
B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Permainan alat musik ritmis campuran.
No
.
Nama
Peserta
didik
Penampilan
Teknik
bermain
alat musik
Harmoni
Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Yuri MR ● ● ● 90 100
2 Refi MR ● ● ● 70 77
Belajar dan Pembelajaran 5-181
3 Yundi
AM
● ● ● 80 88
4
5
Keterangan Penilaian.
Skor Maksimum = 90
Konversi Nilai: Skor Yang didapat X 100 = ............
Skor Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.
Teknik Bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bermain alat musik ritmis campuran sempurna.
2. Bermain alat musik ritmis campuran dengan teknik sempurna,
tetapi masih ada yang kurang sempurna.
1. Bermain alat musik ritmis campuran dengan teknik tidak
sempurna.
Harmoni.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis
campuran sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis
campuran masih ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis campuran
kurang sempurna.
5-182 Unit 5
Penilaian Unjuk Kerja.
A. Soal.
3. Nyanyikanlah salah lagu pilihan dengan iringan alat musik
ritmis.
B. Bentuk Penilaian Unjuk Kerja
Bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
No
.
Nama
Peserta
didik
Penampilan
Teknik
bernyanyi
dan bermain
alat musik
Harmoni
Skor Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Yuri
MR
● ● ● 90 100
2 Refi MR ● ● ● 70 77
3 Yundi
AM
● ● ● 80 88
4
5
Keterangan Penilaian.
Skor Maksimum = 90
Konversi Nilai: Skor Yang didapat X 100 = ............
Skor Maksimum
Kriteria Dalam Penilaian.
Penampilan.
3. Penampilan sempurna.
2. Penampilan baik, tetapi masih kaku, kurang luwes.
1. Penampilan tidak sempurna, sering membelakangi penonton.
Teknik bernyanyi dan bermain alat musik ritmis.
3. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis sempurna.
Belajar dan Pembelajaran 5-183
2. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik ritmis masih ada
yang kurang sempurna.
1. Teknik bernyanyi dengan iringan alat musik kurang sempurna.
Harmoni.
3. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis
sempurna.
2. Keserasian nada dengan teknik permainan alat musik ritmis masih
ada yang kurang sempurna.
1. Keserasian nada dan permainan alat musik ritmis kurang
sempurna.
2. Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap
dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen
afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku
atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai
mata pelajaran adalah sebagai berikut.
Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap mata pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik akan
tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan
akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan.
Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif
terhadap guru. Peserta didik yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru
akan cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, peserta
didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap
materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik juga perlu memiliki sikap
positif terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran
mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran
yang digunakan. Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan
5-184 Unit 5
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Geografi. Peserta didik juga perlu memiliki sikap
yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan
tertentu (kegiatan pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program perlindungan satwa liar.
Dalam kasus yang lain, peserta didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan
ekspor kayu glondongan ke luar negeri.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik
tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
a). Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami
sebagai kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru
dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil
observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku
catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik
selama di sekolah.
Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:
BUKU CATATAN HARIAN TENTANG PESERTA DIDIK
( nama sekolah )
Mata Pelajaran : ___________________
Kelas : ___________________
Tahun Pelajaran : ___________________
Nama Guru : ___________________
Jakarta, 2006
Belajar dan Pembelajaran 5-185
Contoh isi Buku Catatan Harian:
No. Hari/
Tanggal
Nama
peserta didik
Kejadian Tindak Lanjut
1
2
Rabu ,
2 Mei 2007
Sabtu,
23 Mei 2007
Banu dan
Andra
Rahmawati
Keduanya
bertengkar
akibat dari
kurangnya saling
menjaga emosi
saat bermain
bola.
Menolong murid
Kelas I yang
terjatuh dan
terluka pada
lututnya untuk
dibawa ke
Ruang UKS.
Didamaikah dan
masing – masing
menyadari
kesalahannya .
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam
lembaran buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai
perilaku peserta didik sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta
didik serta dapat menjadi bahan dalam penilaian perkembangan peserta didik
secara keseluruhan.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang
memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik
pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.
5-186 Unit 5
Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
No.
Nama
Perilaku
Nilai
Keterangan Bekerja
sama
Berini-
siatif
Penuh
Perhatian
Bekerja
sistematis
1. Ruri
2. Tono
3. ....
4. ....
Catatan:
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria
berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik
b.Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut
1). Nilai 18-20 berarti amat baik
2). Nilai 14-17 berarti baik
3). Nilai 10-13 berarti sedang
4). Nilai 6-9 berarti kurang
5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang
Contoh Penilaian Sikap:
Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester : IV / 2
No SKL KD Indikator Aspek Penilaia
n
1 Menun-
jukkan
sikap
Menentu
kan sikap
pengaruh
1.Menjelaskan pengertian
globalisasi
2.Mendeskripsikan sikap-sikap
Penerap
an
Tetulis
Pengama
tan -
Belajar dan Pembelajaran 5-187
No SKL KD Indikator Aspek Penilaia
n
terhadap
globalisa
si yang
terjadi di
lingkung
annya
globali-
sasi yang
terjadi di
lingkung-
annya.
yang sesuai dengan kepribadian
Indonesia.
3. Menyebutkan contoh pengaruh
positif dari globalisasi .
4. Menyebutkan contoh pengaruh
negatif dari globalisasi.
5. Menunjukkan sikap dan
perilaku yang sesuai dengan
kepribadian Indonesia
sikap .
Contoh Format Pengamatan Sikap .
No. Aspek
Yang Diamati
S k o r
A B C D E Jumlah
1 Memilih model pakaian ……. …… ……. ……. …
….
…….
3 Menonton acara TV
kesukaannya .
……. …… ……. ……. …
….
…….
4 Kebiasaan/Sikap terhadap
orang tua ketika akan
berangkat ke sekolah dan
pulang sekolah .
……. …… ……. ……. …
….
…….
5 Turur kata dalam kehidupan
sehari-hari.
……. …… ……. ……. …
….
…….
Jumlah Nilai ……. …… ……. ……. …
….
…….
Nilai Rata rata ……. …… ……. ……. …
….
…….
Keterangan Skor:
A ( 91 – 100 ) = Selalu bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia
B ( 81 – 90 ) = Kadang – kadang bersikap sesuai dengan kepribadian
Indonesia .
5-188 Unit 5
C ( 71 – 80 ) = Jarang sekali bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
D (61 – 70 ) = Tidak pernah bersikap sesuai dengan kepribadian Indonesia .
E ( 51 – 60 ) = Sikap dan perilakunya tidak sopan
Mata Pelajaran : Seni dan Budaya (Seni Musik)
Kelas/Semester : IV/1
No. Standar
1ompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Aspek
Teknik
Penilaian
1. Mengekspresi
diri melalui
karya seni
musik.
Menyiapkan
permainan
alat musik
ritmis
Mendemonstrasikan
bermain alat musik
ritmis dengan
teknik yang benar.
Seni
Musik
Unjuk
Kerja
Sikap
Mendemonstrasikan
bermain alat musik
ritmis campuran.
Mendemonstrasikan
bernyanyi dan
bermain alat musik
ritmis.
N
o. N a m a
Perilaku
Skor Nilai Kete-
rangan Kedisip
-linan
Tanggung
Jawab
Berini
siatif
Kerja-
sama
Penuh
Perhatian
1 Yuri
MR
5 5 5 5 5 25 10
0
Sangat
Baik
2 Refi
MR
4 4 5 5 5 23 92 Sangat
Baik
3 Yundi 5 5 4 4 4 22 88 Baik
4 Herla
mbang
3 3 3 2 3 11 44 Kurang
5
Belajar dan Pembelajaran 5-189
Keterangan.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = Cukup
4 = baik
5 = amat baik
Skor maksimum = 25.
Konversi Nilai : Skor Yang didapat X 100 = N
Skor Maksimum
Keterangan diisi dengan kriteria.
1. Nilai = 10 – 29. Sangat Kurang
2. Nilai = 30 – 49. Kurang
3. Nilai = 50 – 69. Cukup
4. Nilai = 70 – 89. Baik
5. Nilai = 90 – 100. Sangat Baik.
b). Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang
berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik
tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan
Ketertiban".
Bererdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban
dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian
sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam
menilai sikap dan membina peserta didik.
Contoh: Guru melemparkan pertanyaan kepada peserta didik, “Apa yang
harus kalian lakukan untuk menjaga ketertiban kelas kita? “
Dari pertanyaan tersebut masing – masing peserta didik akan memberikan
jawaban yang berwariasi baik dari segi jumlah maupun kualitas jawabannya.
Contoh penilaiannya:
1. Jika jawabannya lebih dari 5 dan berbobot diberi nilai 81-100
2. Jika jawabannya 3-4 diberi nilai 71 – 80
3. Jika jawabannya 2 – 3 diberi nilai 50 – 70
4. Jika tidak menjawab sama sekali diberi nilai 0
5-190 Unit 5
c). Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat
ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta
menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-
akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut
dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
3. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes
dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya. Penilaian pembelajaran yang dilakukan dalam
bentuk penilaian tertulis dapat menggunakan bentuk soal yaitu:
a). Soal dengan memilih jawaban
pilihan ganda
dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
menjodohkan
b). Soal dengan mensuplai-jawaban.
isian singkat atau melengkapi
uraian terbatas
uraian obyektif / non obyektif
uraian terstruktur / nonterstruktur .
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir
rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat
digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda
mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri
jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta
didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal
ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami
pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda kurang
mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna
mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Belajar dan Pembelajaran 5-191
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang
sudah dipelajari. Peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat
ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat,
berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi
yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut.
materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan;
konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda.
kaidah penulisan , harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku
dari berbagai bentuk soal penilaian .
Contoh Penilaian Tertulis:
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / 1
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek Tehnik
penilaia
n
1 Menggu-
nakan
peng-
ukuran
waktu,
panjang,
dan berat
dalam pe-
mecahan
masalah.
Mengguna
kan alat
ukur tidak
baku dan
baku (cm,
m) yang
sering
digunakan
Peserta didik
menyebutkan macam-
macam alat ukur panjang
tidak baku dalam
kehidupan sehari-hari (
jengkal, depa, langkah
kaki, dll.).
Peserta didik dapat
menggunakan alat ukur
tidak baku (jengkal,
depa, pecak (panjang
telapak kaki), langkah
Geometr
i dan
penguku
ran
Penilai
an
Kinerja
Test
tertulis
Contoh
alat
penilaian
terlampir
.
5-192 Unit 5
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek Tehnik
penilaia
n
kaki, dll.).
Peserta didik
menyebutkan alat ukur
baku (cm, m) yang biasa
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat
menggunakan alat ukur
baku Peserta didik dapat
menggunakan alat ukur
baku .
Peserta didik dapat
menarik kesimpulan
bahwa pengukuran
dengan alat ukur tudak
baku hasilnya berbeda.
Bentuk Piliahan Ganda.
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat ! Skor :
Setiap jawaban benar diberi nilai 1 .
1. Yang termasuk alat ukur tidak baku yaitu ….
a. meter b.centimeter c.jengkal
2. Yang termasuk alat ukur baku ialah ….
a. cm b. depa c.langkah kaki
Bentuk Isian.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat ! Skor
:Setiap jawaban benar diberi nilai 2.
1. Satuan panjang Centimeter dan Meter adalah contoh alat ukur .......
2. Satuan panjang langkah kaki , depa dan jengkal termasuk alat ukur ….
3. Karena menggunakan alat ukur tidak baku , maka hasil pengukurannya ….
Penilaian:
Nilai = Banyak jawaban benar
Banyak soal x 100
Belajar dan Pembelajaran 5-193
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Dalam merencanakan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk
penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek peserta didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam
bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian
berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Contoh Penilaian Proyek:
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV / 1
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek Tehnik
penilaian
1 Memahami
daur hidup
beragam
jenis
Mendeskripsi
kan daur
hidup
beberapa
Mendeskripsikan
urutan daur hidup
hewan, misalnya
kupu-kupu, nyamuk
Makhluk
Hidup
dan
Proses
Jenis:
ulangan
Bentuk:
tes
5-194 Unit 5
N
o
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Aspek Tehnik
penilaian
makhluk
hidup
hewan
dilingkungan
sekitar,
misalnya
kecoa,
nyamuk,
kupu-kupu,
kucing.
dan kecoa secara
sederhana.
Menyimpulkan
berdasarkan
pengamatan bahwa
tidak semua hewan
berubah bentuk
dengan cara yang
sama.
Menyimpulkan
bahwa berubahnya
bentuk pada hewan
menunjukkan
adanya
pertumbuhan.
Menyimpulkan hasil
pengamatan daur
hidup hewan yang
dipeliharanya *)
Kehidup-
an
tertulis,
penugas
an.
Penilaian Kinerja ilmiah.
Aspek
yang dinilai
Skor
B C K
Keterampilan
1. merencanakan penelitian
2. aktivitas pengamatan
3. menggambar hasil pengamatan
4. pembuatan catatan hasil pengamatan
5. pelaporan
Sikap
1. mampu bekerjasama
2. sistematis dalam mengerjakan tugas
3. mengerjakan tugas dengan serius
Belajar dan Pembelajaran 5-195
Keterangan:
B: skor 5; C: skor 3; K: skor 1
5. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan
logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
6. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran untuk satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik
secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode
hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg guru dan peserta didik.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar
peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.
Dalam perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik, perlu diperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara
lain:
Karya peserta didik adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
Dalam bentuk penilaian portofolio, guru perlu merencanakan cara untuk
melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan bahan
5-196 Unit 5
penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat
oleh peserta didik itu sendiri.
Saling percaya antara guru dan peserta didik.
Dalam penilaian portofolio, guru perlu merencanakan cara membangun
hubungan saling mempercayai antara guru dan peserta didik, antar peserta
didik. Perlu direncanakan pula teknik membangun hubungan saling
memerlukan dan saling membantu sehingga proses pembelajaran yang
mendidik berlangsung dengan baik.
Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik.
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian
portofolio mencakup pula rencana cara menjaga kerahasiaan hasil
pengumpulan informasi perkembangan peserta didik agar tidak memberi
dampak negatif pada keseluruhan proses pembelajaran.
Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru.
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian
portofolio mencakup pula cara membangun dan menumbuhkan kepemilikan
bersama antara guru dan peserta didik terhadap berkas portofolio sehingga
peserta didik akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya
akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.
Kepuasan.
Direncanakan pula dalam perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik
dalam bentuk penilaian portofolio cara menumbuhkan rasa kepuasan peserta
didik terhadap hasil kerja portofolio sehingga di dalam diri mereka akan
timbul dorongan untuk lebih meningkatkan diri.
Kesesuaian.
Dalam perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk
penilaian portofolio dirancang pula cara yang ditempuh dalam memeriksa
apakah hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian proses dan hasil.
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian
portofolio harus menerapkan prinsip penilaian proses dan hasil pembelajaran.
Proses pembelajaran yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru
tentang kinerja dan karya peserta didik.
Penilaian dan pembelajaran.
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian
portofolio disusun sebagai bagian perencanaan yang tak terpisahkan dari
Belajar dan Pembelajaran 5-197
proses pembelajaran. Kemanfaatan utama penilaian portofolio ini adalah
sebagai proses diagnostik pembelajaran yang sangat berarti bagi guru untuk
melihat kelebihan dan kekurangan peserta didik.
7. Penilaian Diri (self assessment)
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian diri
didasari pemikiran bahwa bentuk penilaian diri ini sebagai teknik penilaian di mana
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses
dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian
konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari
suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan
yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat
diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu
objek tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian
kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan
kepribadian seseorang, antara lain:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika
mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat
jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.
Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik memuat sejumlah kegiatan
penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena
itu, perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik dalam bentuk penilaian diri
berisi rencana kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di kelas sesuai dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
5-198 Unit 5
3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta
didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Belajar dan Pembelajaran 5-199
Rangkuman
Proses pembelajaran yang mendidik adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan
untuk membantu peserta didik berkembang secara utuh, baik dalam dimensi kognitif
maupun dalam dimensi afektif dan psikomotorik. Prinsip inilah yang menjadi dasar
perencanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
Bentuk kegiatan penilaian yang perlu dirancang dalam penilaian pembelajaran yang
mendidik meliputi penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian
proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, dan penilaian diri. Bentuk kegiatan
penilaian tersebut dirancang berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda
cek, atau skala penilaian.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta
didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian pembelajaran yang mendidik perlu direncanakan sesuai dengan prinsip
penilaian pendidikan agar dapat diketahui sejauh mana pencapaian kompetensi oleh
peserta didik.
5-200 Unit 5
Latihan
Setelah mempelajari secara intensif materi Subunit 5.2 di atas, kerjakanlah soal-soal
berikut ini pada lembaran kertas tersendiri.
1. Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik mencakup rencana
penilaian proses dan hasil pembelajaran. Jelaskan makna yang terkandung
dalam pernyataan tersebut!
2. Apakah bentuk penilaian portofolio merupakan satu-satunya penilaian yang
dapat direncanakan dalam penilaian pembelajaran yang mendidik di SD/MI?
Jelaskan jawaban Anda!
3. Jelaskan mengapa rencana penilaian diri harus mengutamakan penilaian yang
dilakukan oleh peserta didik.
Rambu-rambu Jawaban Soal Latihan
1. Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik mencakup rencana
penilaian proses dan hasil pembelajaran mengandung makna bahwa rencana
penilaian pembelajaran yang dilakukan guru tidak hanya menyangkut
pemberian nilai untuk pengisian rapor sebagai laporan pendidikan. Di dalam
merencanakan penilaian pembelajaran, guru perlu merancang penilaian
proses pembelajaran agar dapat melakukan program pembelajaran remedial
terhadap peserta didik yang mencapai penguasaan kompotensi yang
diharapkan.
2. Bentuk penilaian portofolio bukanlah satu-satunya penilaian yang dapat
direncanakan dalam penilaian pembelajaran yang mendidik di SD/MI, karena
di samping penilaian portofolio dapat pula direncanakan bentuk penilaian
lainnya seperti penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, dan penilaian diri.
3. Rencana penilaian diri harus mengutamakan penilaian yang dilakukan oleh
peserta didik, karena penilaian pembelajaran dapat dilakukan secara eksternal
dan secara internal. Penilaian diri merupakan bentuk penilaian internal oleh
peserta didik karena yang mengetahui secara langsung taraf pencapaian
kompetensi adalah peserta didik sendiri.
Belajar dan Pembelajaran 5-201
Rangkuman Unit 5
Proses belajar dan pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan
dengan tujuan untuk membantu peserta didik berkembang secara utuh, baik dalam
dimensi kognitif maupun dalam dimensi afektif dan psikomotorik. Sesuai dengan
konsep kurikulum berbasis kompetensi (KBK), pembelajaran yang mendidik
diorientasikan ke penguasaan sejumlah kompetensi oleh peserta didik serta didasarkan
pada sejumlah kaidah ilmu kependidikan. Pencapaian tujuan tersebut hanya dapat
diketahui setelah dilakukan penilaian. Oleh sebab itu, dalam merancang penilaian
proses serta hasil belajar dan pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip penilaian
sebagai berikut.
1. Prinsip integral dan komprehensif, yakni penilaian dilakukan secara utuh dan
menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap dan nilai.
2. Prinsip kesinambungan, yakni penilaian dilakukan secara berencana, terus-menerus
dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan tingkah laku
peserta didik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip ini,
kegiatan penilaian harus sudah direncanakan bersamaan dengan kegiatan
penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang telah
disusun.
3. Prinsip objektif, yakni penilaian dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang
handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat menggambarkan
kemampuan yang diukur.
4. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan yang harus
dikuasai oleh peserta didik, sehingga penguasaan terhadap ketiga kemampuan
tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
5. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator-indikator dari masing-masing
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
6. Penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, sedangkan
penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada
hakekatnya merupakan kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui
sejumlah indikatornya yang dapat diukur dan diamati.
7. Hasil karya atau hasil kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan
guru dalam mengambil keputusan.
5-202 Unit 5
Tes Formatif Unit 5
1. Sebutkan 3 dari 7 prinsip perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik
yang menurut Anda tidak boleh dilupakan oleh guru. Jelaskan jawaban Anda!
2. Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik harus berpusat pada
kepentingan peserta didik. Mengapa demikian? Jelaskan jawaban Anda!
3. Di dalam merencanakan penilaian pembelajaran yang mendidik, guru harus
melakukan kajian terhadap SKL. Mengapa demikian? Jelaskan jawaban Anda!
4. Apa yang dimaksud dengan penilaian portofolio?
5. Jelaskan langkah-langkah penilaian pembelajaran yang mendidik yang harus
direncanakan dalam penilaian pembelajaran!
Belajar dan Pembelajaran 5-203
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mengerjakan Tes Formatif Unit 5, bandingkanlah
jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada akhir unit
ini. Jika dapat menjawab dengan benar minimal 80% pertanyaan
dalam tes formatif tersebut, maka Anda dinyatakan berhasil dengan
baik. Selamat untuk Anda, silakan Anda mempelajari unit berikutnya.
Sebaliknya, bila jawaban yang benar kurang dari 80%, silakan
pelajari kembali uraian yang terdapat dalam unit sebelumnya,
terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai dengan baik.
5-204 Unit 5
Rambu-Rambu Jawaban Tes Formatif Unit 5
1. Dari 7 prinsip perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik yang tidak
boleh dilupakan oleh guru adalah prinsip (a) integral dan komprehensif, (b)
kesinambungan, dan (c) obyektif. Penilaian harus dilakukan secara utuh dan
menyeluruh terhadap semua aspek pembelajaran, baik pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap dan nilai (prinsip integral dan komprehensif), serta
dilakukan secara berencana, terus-menerus dan bertahap untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan tingkah laku peserta didik sebagai hasil dari
kegiatan belajar (prinsip kesinambungan), dan dilakukan dengan menggunakan
alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif, sehingga dapat
menggambarkan kemampuan yang diukur (prinsip obyektif).
2. Perencanaan penilaian pembelajaran yang mendidik harus berpusat pada
kepentingan peserta didik, karena proses pembelajaran yang dilakukan adalah
untuk kepentingan peserta didik, bukan untuk kepentingan guru.
3. Di dalam merencanakan penilaian pembelajaran yang mendidik, guru harus
melakukan kajian terhadap SKL, karena penilaian pembelajaran itu sendiri
merupakan bagian utuh dari keseluruhan proses pembelajaran. Tujuan dari proses
pembelajaran adalah pencapaian kompetensi (SKL) oleh peserta didik, sehingga
SKL tersebut harus dikaji terlebih dahulu dalam merencanakan penilaian
pembelajaran.
4. Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran untuk satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta
didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu
priode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleg guru dan peserta didik.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan.
Belajar dan Pembelajaran 5-205
5. Langkah-langkah penilaian pembelajaran yang mendidik yang harus
direncanakan dalam penilaian pembelajaran adalah sebagai berikut.
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta
didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
6) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
5-206 Unit 5
Daftar Pustaka
Depdiknas. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas.
Edgar Faure, Felipe H. Kaddoura, A. R. Lopes H, Fredrickm 1981. Belajar untuk
Hidup. Jakarta: Bhatara Karya Aksara
Elliot, S.N., Kratochwill, Thomas R., Littlefield, Joan, & Travers, John E. 1996.
Educational Psychology: Effective Teaching Effective Learning. Medison:
Brown & Benchmark
Gage, N. L. & Berliner, C. 1988. Educational Psychology. Boston: Houghton Mifflin
Maslow, Abraham H. 1974. Some Educational Implications of the Humanistic
Psychologies. Dalam Roberts, Thomas B. (Ed.). 1975. Four Psychologies
Applied to Education: Freudian, Behavioral, Humanistic, Transpersonal.
New York: Shenkman Publishing Company. P.304-313
Slavin, Robert E. 1994. Educational Psychology: Theory and Practice. Boston:
Allyn and Bacon
Belajar dan Pembelajaran 5-207
Glosarium
Kompetensi= seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Penilaian = berasal dari akar kata “nilai” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran
“an”, yang di dalam proses pembelajaran diartikan sebagai kegiatan
mengukur pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Tetapi secara
prinsip, penilaian dalam proses pembelajaran berarti mengukur aspek
masukan (input), proses, dan hasil pembelajaran.
Domain= ranah atau bagian dari potensi psikis yang dimiliki seseorang.