1
PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR
PERWAKILAN MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Manajemen Bisnis
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
INDAH MUTMAINNAH
10572 02976 11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
i
PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL (CAR) TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN (ROA) YANG LISTED
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) KANTOR
PERWAKILAN MAKASSAR
INDAH MUTMAINNAH
10572 02976 11
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Manajemen Bisnis
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan:
Nama Mahasiswa : INDAH MUTMAINNAH
STB/NIM : 10572 02976 11
Tempat/Tgl. Lahir : Bulukumba, 16 Mei 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Manajemen
Jurusan : Manajemen BIsnis
Skripsi yang berjudul : Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap
Profitabilitas Perbankan (ROA) yang Listed di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar.
Dengan pembimbing masing-masing:
1. Drs.H.Sultan Sarda. MM
2. Muh.Nur Rasyid,SE. MM
Benar adalah hasil karya sendiri, bebas dari ciplakan/plagiat.
Pernyataan ini di buat dalam keadaan sadan apabila dikemudian hari
ditemukan ketidakbenaran, maka saya bersedia dituntut didalam/luar
pengadilan dan menanggung resiko yang diakibatkannya.
Demikian surat pernyataan ini, saya buat sebagai tanggung jawab
formal untuk dipergunakan sebagai mestinya.
Makassar, Ramadha 1435 H Juli 2015 M
Indah Mutmainnah
10572 02976 11
v
KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Sebagai awal kata, tak ada yang lebih pantas penulis ucapkan kecuali
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal
(CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar Tahun 2009-2013.
Teriring shalawat dan salam kepada baginda rasulullah Muhammad SAW
sebagai teladan sejati yang sepatutnya kita refleksikan disegala aspek
kehidupan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih
gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Manajemen dan Bisnis Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sembah sujud kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta,
pembimbing hidupku, Ayahanda Kibo S.Ag dan Ibunda ST. Ruhaeni,
atas segala cinta dan kasih sayang yang telah kau berikan sejak kecil
sampai saat ini, doa, semangat serta kerja kerasmu yang membuat
penulis bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. "Ayah,
Ibu, betapa aku ingin mempersembahkan yang terbaik atas segala
perjuangan yang engkau lakukan untuk cita-cita dan masa depanku".
v
vi
Dengan rasa bangga saya ucapkan terima kasih kepada saudara saya
tercinta Syamsul Bahri atas segala motivasi dan dukungan selama
melakukan studi dan keluarga besar yang telah banyak memberikan
dorongan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
baik secara moril maupun spiritual, oleh karena itu dengan penuh
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada:
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib., M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadi
yah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh Aris Pasigai., SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Drs. H. Sultan Sarda, MM, selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Muh.Nur Rasyid., SE, MM, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu dan perhatian serta kesabarannya
memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Al Fatih Manggabarani, SE, MM yang selalu membimbing dalam
penyusunan proposal ini serta segenap dosen dan seluruh anggota staf
vi
vii
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
6. Seluruh Keluarga besarku, kalian adalah sumber motivasi dan solusi
dari segala kesah menjalani hidup hingga penulis bisa sampai pada
tahap sekarang ini.
7. Sahabat-sahabat terbaikku:Irmayanti Ibrahim, Rezkiany Rara, Julianti
Lestari, Nur Intan, Nur Atri Annisa, Susilawati, Risna Nur Aisyah, Andi
Ainul Furqan. Dan saudara-saudariku “ME 011” terima kasih untuk
semua keceriaan, kebersamaan serta semangat sepanjang perjalanan
kuliah kita selama ini.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
dengan ikhlas menyayangi dan membantu dalam hari-hariku.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari karya tulis ini
belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis harapkan saran
dan kritik konstruktif dari berbagai pihak demi terwujudnya hasil skripsi
yang lebih baik untuk masa-masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Makassar, Juli 2015
Penulis,
Indah Mutmainnah
vii
viii
ABSTRAK
Indah Mutmainnah. 2015. Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Makassar, dibimbing oleh Bapak Drs.
H. Sultan Sarda selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Muh.Nur Rasyid selaku Dosen Pembimbing II.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas Perbankan yang diproksikan dengan ROA. Objek Penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Laporan Keuangan Publikasi Tahun 2009-2013.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Tahunan dari website masing-masing Bank Umum Tahun 2009-2013. Jumlah sampel sebanyak 4 bank umum yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia dengan periode 2009-2013 yang diambil melalui purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi dan analisis koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil analisis korelasi di peroleh nilai r = 0.984 diperoleh korelasi yang searah serta menunjukkan keeratan hubungan variabel X dan Y yang sangat erat.
Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif dan signifikan sebesar 96. 82% terhadap tingkat profitabilitas perbankan (ROA). Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Capital Adequacy Ratio dan Return on Asset.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii
SURAT KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1 - 8
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 9 - 23
A. Pengertian Bank ........................................................... 9
B. Tugas dan Fungsi Bank ............................................... 10
C. Kinerja Keuangan Bank ............................................... 10
D. Analisis Rasio Keuangan Bank .................................... 14
E. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................... 15
F. Return On Asset (ROA) ............................................... 18
G. Hubungan Antar Variabel ............................................ 20
H. Penelitian Terdahulu .................................................... 20
I. Kerangka Pikir ............................................................. 23
J. Hipotesis ...................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 24 - 30
ix
x
A. Jenis Penelitian ........................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 24
C. Populasi dan Sampel ................................................... 24
D. Jenis dan Sumber Data ............................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 27
F. Teknik Analisis Data .................................................... 27
G. Definisi Operasional Variabel ...................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 31 - 45
A. Sejarah Singkat Perusahaan BEI ................................ 31
B. Visi dan Misi Perusahaan BEI ....................................... 33
C. Struktur Organisasi Perusahaan BEI ............................. 33
D. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................ 38
E. Hasil Analisis Data ....................................................... 42
BAB V PENUTUP ......................................................................... 46 - 47
A. Kesimpulan .................................................................. 46
B. Saran ........................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 48
LAMPIRAN - LAMPIRAN .................................................................. 51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 59
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar pengukuran tingkat CAR Bank Indonesia……………… 17
Tabel 2.2 Standar pengukuran tingkat ROA Bank Indonesia .................... 19
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian Bank Umum Go Public……………… 26
Tabel 3.2 Definisi Operasional……………………………………………….. 30
Tabel 4.1 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan ... 38
Tabel 4.2 Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Perbankan .............. 40
Tabel 4.3 Rata-rata nilai CAR dan ROA ................................................... 41
Tabel 4.4 Pencapaian nilai CAR ideal standar BI ..................................... 42
Tabel 4.5 Perhitungan Persamaan Regresi Capital Adequacy Ratio (CAR)
dan Return On Asset (ROA) ..................................................... 43
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ................................................................. 23
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan BEI
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan dalam perekonomian modern merupakan industri jasa
yang dominan dan menunjang hampir seluruh program pembangunan
ekonomi, karena kegiatan perekonomian itu dijalankan dengan uang.
Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian
suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan
masyarakat modern sebagian besar melibatkan jasa dari sektor
perbankan. Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam
pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan
pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalannya roda
perekonomian mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi,
penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat tranmisi kebijakan
moneter.
Industri perbankan merupakan suatu lembaga yang berperan
pembangunan ekonomi sebagai perantara keuangan (financial
intermediary) atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perbankan bahwa bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
1
2
rakyat banyak serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran
lalu lintas pembayaran.
Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan, kemajuan-
kemajuan serta potensi dimasa mendatang, faktor utama yang pada
umumnya mendapatkan perhatian oleh para analis adalah: (1) likuiditas,
yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi dalam jangka pendek atau
pada saat jatuh tempo. (2) Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
utnuk memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek ataupun
jangka panjang, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, dan (3)
profitabilitas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam periode tertentu (Munawair S, 2002:56). Salah
satu teknik dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio
keuangan (Kasmir, 2008:281). Analisis rasio keuangan merupakan
instrumen analisis perusahaan yang menjelaskan berbagai perubahan
dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu
menggambarkan pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan
risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan
(Irham fahmi, 2014:50).
Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil
keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal dalam menentukan
kebijakan berikutnya. Keuntungan dengan membaca laporan keuangan ini
3
pihak manajemen diharapkan dapat memperbaiki kelemahan yang
ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.
Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko,
terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputas
dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian
surat-surat berharga dan penanaman dana lainnya. Dalam industri
perbankan risiko kegagalan yang terjadi biasanya disebabkan oleh
kegagalan dalam menangani portofolio kredit ataupun kesalahan
manajemen perusahaan yang berakibat pada kesulitan keuangan bahkan
kegagalan usaha perbankan, sehingga pada akhirnya dapat merugikan
kegiatan perekonomian nasional dan merugikan masyarakat selaku
pemilik dana.
Menurut (Selamet Riyadi, 2004:149) tingkat kesehatan bank adalah
penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan
saat tertentu sesuai dengan standar Bank Indonesia. Salah satu alat untuk
mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu Capital,
Assets, Management, Earning, Liquidity. Aspek-aspek tersebut kemudian
dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilaii
kondisi keuangan perusahaan perbankan. Aspek capital (permodalan)
dapat dinilai melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek assets dinilai
dengan Non Performing Loan (NPL), aspek earning meliputi Return On
Asset (ROA), sedangkan aspek likuiditas meliputi Loan to Deposit Ratio
(LDR).
4
CAR adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank
dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan
manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan
mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal. Perhitungan Capital Adequacy didasarkan pada prinsip
bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan
jumlah sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya.
Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements
(BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan
modal minimum sebesar 8% dari ATMR.
Dengan pengelolaan yang baik suatu bank akan terus meningkat
modal dengan memperhatikan indikator kesehatan permodalan yaitu CAR,
maka profitabilitas pun akan ikut meningkat. Sebaliknya apabila CAR
suatu bank menurun maka profitabilitas pun akan meningkat.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur
kinerja suatu bank. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas yang
digunakan adalah ROA karena dapat menghitungkan kemampuanmana
jemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya.
Menurut (Lukman Dendawijaya, 2009:118) semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
5
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
asset. Selain itu juga, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank,
Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA dari pada ROE
karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank
yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari
dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam
mengukur tingkat profitabilitas perbankan Apabila ROA meningkat berarti
profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah
peningkatan profitabilitas.
Kondisi perbankan inilah yang menarik untuk diteliti. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat
profitabilitas perbankan di Indonesia, maka dalam penelitian ini mengambil
kasus pada bank go public dengan menganalisis kinerja keuangannya
untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan
datang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian tentang
“Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas
Perbankan (ROA) Yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor
Perwakilan Makassar” dianggap penting dilakukan. Rasio yang
digunakan dalam analisis ini adalah Capital Adequacy Ratio.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diukur di atas, masalah
yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
6
Apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap
profitabilitas Perbankan (ROA)?
Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan dari Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap tingkat
profitabilitas perbankan (ROA).
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui apakah Tingkat Kecukupan Modal (CAR)
berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan (ROA).
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik,
diantaranya:
1. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat
profitabilitas perusahaan perbankan.
2. Dapat memberikan informasi kepada manajemen untuk
memperbaiki kinerja keuangan perbankan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
referensi bagi peneliti selanjutnnya dalam melakukan penelitian
yang Sama.
D. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika yang disusun secara
berurutan yang terdiri dari beberapa bab yaitu : Bab I Pendahuluan, Bab II
7
Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, dan Bab V Penutup.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang
mendasari diadakannya penelitian. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban penelitian.
Tujuan penelitian berisi tentang hal yang ingin dilakukan. Kegunaan
penelitian merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian.
Sistematika penulisan mencakup uraian singkat pembahasan materi dari
tiap bab.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang terdiri dari
pengertian bank, tugas dan fungsi bank, kinerja keuangan bank, analisis
rasio keuangan bank, Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset
(ROA), hubungan antar variabel, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan
hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, jenis dan sumber data merupakan penguraian jenis data dari
variabel penelitian serta dari mana sumber data berasal, metode
pengumpulan data merupakan metode yang digunakan untuk mengambil
data, metode analisis data berupa alat analisis yang digunakan dalam
8
penelitian, teknik analisis dan definisi operasional variabel berupa variabel
yang dipakai dalam penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang deskripsi obyek penelitian yang
membahas obyek penelitian. Analisis data berupa penyederhanaan data
agar lebih mudah dibaca. Pembahasan bertujuan untuk mencari makna
yang lebih mendalam dan penerapan dari hasil analisis.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan agar
dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan perbankan untuk
meningkatkan kinerja profitabilitasnya. Kesimpulan merupakan sajian
singkat dari analisis yang dilakukan. Saran berupa anjuran kepada pihak
yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga
dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat
yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat
untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam
bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air,
pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah
“ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”.
Menurut UU No. 14 tahun 1967 Pasal 1 tentang Perbankan adalah
“lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang”.
Menurut Kasmir, (2008:11) bank adalah Lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun Dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan
jasa bank lainnya.
10
Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:14) bank adalah suatu jenis
lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap
mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda
berharga, membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.
Menurut Herman Darmawi, (2012:1) perbankan adalah segala
sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
B. Tugas dan Fungsi Bank
Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998
adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan
memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan
taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan fungsi bank pada umumnya:
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih
efisien dalam kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang.
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
C. Kinerja Keuangan Bank
Kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu dasar penilaian
terhadap kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan
11
berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap
perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari
kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber
dayanya. Bank sebagai sebuah perusahaan wajib mempertahankan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank yang bersangkutan, oleh
karena itu diperlukan transparansi atau pengungkapan informasi laporan
keuangan bank yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan,
serta sebagai dasar pengambilan keputusan.
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan
bank pada suatu periode tertentu, di mana informasi posisi keuangan dan
kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan. Penilaian kinerja
keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan analisa rasio keuangan
dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan.
Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai
keberhasilan manajemen di dalam mengelola suatu badan usaha.
Penilaian ini dapat diproksi dengan:
1. Indikator Financial Ratio.
2. Ketentuan penilaian kesehatan perbankan (peraturan Bank
Indonesia), dan
3. Fluktuasi harga saham dan returnsaham (bank publik).
12
Dalam riset-riset yang berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan
perbankan pada umumnya para peneliti dalam memilih proksi kinerja
perusahaan berdasarkan pertimbangan:
1. Hasil riset-riset sejenis pada masa sebelumnya.
2. Menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang
berwenang.
3. Kelaziman dalam praktek.
4. Mengembangkan model pengukuran melalui pengujian secara
statistik untuk memilih tolok ukur yang sesuai dengan tujuan
risetnya.
Dalam penelitian ini digunakan indicator financial ratio dalam
menilai kinerja keuangan bank. Indicator financial ratio yang digunakan
terdiri dari Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen. ROA
merupakan ukuran dari kinerja keuangan bank dalam memperoleh laba
sebelum pajak, yang dihasilkan dari total aset (total aktiva) bank yang
bersangkutan (Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember
2001).
Menurut Suad Husnan, (2004:396) kinerja keuangan perusahaan
dapat dinilai melalui berbagai macam variabel. Sumber utama variabel
yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dihitung
sejumlah rasio keuangan yang dapat dijadikan dasar kinerja keuangan
perusahaan.
13
Menurut Irham Fahmi, (2014:21) laporan keuangan merupakan
Suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan begitu laporan
keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna (users) untuk
membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Laporan keuangan
merupakan salah satu informasi keuaangan yang bersumber dari intern
perusahaan yang bersangkutan. Bahwa laporan keuangan utama meliputi
neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas.
Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam rangka peningkatan
transparansi kondisi keuangan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001.
Tujuan laporan keuangan, menurut “Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan, adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan
(aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
b. Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi)
perusahaan.
c. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi
Keuangan perusahaan.
14
d. Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang
penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan
keuangan.
D. Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis rasio keuangan adalah metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu ataupun secara kombinasi dari kedua laporan tersebut.
Analisis rasio keuangan digunakan sebagai dasar perencanaan
pengambilan keputusan untuk memperoleh gambaran perkembangan
keuangan dan posisi keuangan perusahaan di masa yang Akan datang,
dan juga digunakan untuk pihak manajemen perusahaan dalam
menentukan kebijakan pemberian kredit dan penanaman modal suatu
perusahaan (Munawir S, 2002:64).
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data
keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara
numerik, baik dalam presentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu,
dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank
selama periode keuangan tersebut (Selamet Riyadi, 2004:137). Rasio
keuangan perbankan yang sering diumumkan dalam neraca publikasi
biasanya meliputi rasio permodalan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR),
15
rasio rentabilitas yaitu Return On Assets (ROA), rasio Likuiditas yaitu Loan
to Deposit Ratio (LDR).
Rasio Profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan
Modal (Modal Inti) atau Laba (Sebelum Pajak) dengan total Assets yang
dimiliki bank pada periode tertentu. Return On Assets (ROA) menunjukkan
perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio
ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh
bank yang bersangkutan. Capital Adequacy Ratio yaitu rasio kewajiban
pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank, untuk saat ini
minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR),
atau ditambah dengan Risiko Pasar dan Risiko Operasional, ini
tergantung pada kondisi bank yang bersangkutan, CAR yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia ini, mengacu pada ketentuan / standar internasional
yang dikeluarkan oleh Banking for International Settlement (BIS). Dengan
menggunakan analisa rasio, kita dapat menentukan tingkat kinerja
keuangan suatu bank.
D. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut Dahlan Siamat (2005:99) modal merupakan salah satu
faktor yang penting bagi bank dalam mengembangkan usahanya.
Permodalan bagi bank sebagaimana perusahaan pada umumnya selain
berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan
operasinalnya juga berperan sebagai penyangga terhadap kemungkinan
terjadinya kerugian. Modal yang dimiliki oleh suatu bank pada dasarnya
16
harus cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi oleh
bank. Rasio kecukupan modal merupakan rasio yang bertujuan untuk
memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari
aktivitas yang dilakukannya. Rasio permodalan minimum untuk industri
perbankan diterapkan sebesar 8% (Ferry Idroes, 2008:40). Permodalan
bank yang cukup atau banyak sangat penting karena modal bank
dimaksudkan untuk memperlancar operasional sebuah bank.
Berdasarkan Surat Edaran dari Bank Indonesia No. 13/24/PBI/2011,
dalam melakukan perhitungan Permodalan, Bank wajib mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu, dalam
melakukan penilaian kecukupan Permodalan, Bank juga harus
mengaitkan kecukupan modal dengan Profil Risiko Bank. Semakin tinggi
Risiko Bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk
mengantisipasi Risiko tersebut. Tingkat kecukupan modal pada perbankan
diwakilkan dengan rasio Capital Adequacy Ratio. CAR memperlihatkan
seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko, yang
dibiayai dari modal sendiri. Kecukupan modal yang tinggi dan memadai
akan meningkatkan volume kredit perbankan.
Menurut Lukman Dendawijaya (2009:120) capital adequacy ratio
adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank
yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, Surat berharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping
17
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. Dengan kata
lain, Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit diberikan.
Modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri
dari modal inti dan modal pelengkap. Modal inti yaitu modal milik sendiri
yang diperoleh dari modal disetor oleh pemegang saham. Modal inti terdiri
dari modal disetor, agio saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba
ditahan laba tahun lalu, laba tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak
perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Modal
pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan
penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman
subordinasi. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva
neraca dengan ATMR administratif. Sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai oleh
suatu bank minimal 8%. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari
ketentuan yang berlaku secara internasional berdasarkan standar Bank
for International Settlement (BIS).
Tabel 2.1 Standar Pengukuran Tingkat CAR dari Bank Indonesia
Tingkat Predikat
8% ke atas Sehat
6,4%-7,9% Kurang Sehat
Di bawah 6,4% Tidak Sehat
18
Perhitungan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) sesuai dengan
standar Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
E. Return On Asset (ROA)
Menurut Harmono, (2011:109) profitabilitas atau disebut dengan
rentabilitas adalah tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam
memperoleh laba atau bisa diartikan tingkat kemampulabaan. Rentabilitas
perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas diukur dengan ROA
yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA adalah rasio yang digunakan
mengukur kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara relatif
dibandingkan dengan total asetnya.
Menurut Lukman Dendawijaya, (2009:118) return on asset adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
aset yang tertentu.
Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001,
rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak
terhadap total aset (total aktiva). Laba sebelum pajak adalah laba bersih
dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Total aset yang digunakan
19
untuk mengukur ROA adalah jumlah keseluruhan dari aset yang dimiliki
oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja
keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin
besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset
yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan
masyarakat.
Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus
meningkat. Rasio yang digunakan yaitu dengan ROA. Untuk apakah suatu
bank mendapatkan keuntungan yang wajar, maka digunakan rasio ROA
untuk mencarinya. Perhitungan untuk mencari ROA adalah:
Adapun penilaian rasio ROA berdasarkan Surat Keputusan DIR BI
No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah ROA ≥1, 22% yang
termasuk dalam bank sehat.
Tabel 2.2 Standar Pengukuran Tingkat ROA dari Bank Indonesia
Tingkat Predikat
Di atas 1,22% Sehat
0,99% - 1,22% Cukup Sehat
0,77 – 0,99% Kurang Sehat
Di bawah 0,77% Tidak Sehat
20
F. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan Antara CAR dan Profitabilitas Perbankan (ROA)
Menurut Dahlan Siamat (2005:276) Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Rasio CAR
menggambarkan modal bank. Semakin besar CAR, maka semakin
besar kemampuan bank dalam menghasilkan laba dan semakin tinggi
kemampuan modal bank untuk mendanai aktiva produktif.
Rasio ROA menggambarkan kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh laba sebelum pajak. Semakin besar rasio ROA,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio CAR menunjukkan
kemampuan bank dalam memperoleh laba yang baik, sehingga rasio
CAR berpengaruh positif terhadap laba dan meningkatkan rasio ROA.
G. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja
profitabilitas. Penelitiannya antara lain:
1. Ratu Marlina (2000) Penilaian yang dilakukan oleh Ratu Marlina
menganalisis “Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Risiko Modal
Terhadap Profitabilitas Bank”. Hasil penelitiannya membuktikan
bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh
21
terhadap profitabilitas bank dan risiko modal sebagai faktor bawaan
dari CAR mempunyai pengaruh yang rendah terhadap profitabilitas
bank. Penelitian tersebut menggunakan return on equity (ROE)
dalam mengukur tingkat profitabilitas bank. Dari penjelasan di atas
penulis mempunyai pemikiran bahwa kenaikan nilai CAR tanpa
diimbangi oleh penambahan modal tunai tidak menjamin
kemampuan bank untuk mengembangkan aktivanya sebanding
dengan nilai modal yang menjamin setiap penambahan aktiva
tersebut. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan
bank untuk mendapatkan laba.bank sesuai dengan fungsi
utamanya, yaitu sebagai lembaga intermediary yang pada akhirnya
akan menjamin pemasukan uang tunai bagi kelangsungan hidup
bank tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu diteliti dan dibuktikan
kebenarannya dalam praktek, adalah mengenai pengaruh yang
disebabkan dari tingkat kecukupan modal yang dimiliki oleh bank
terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan laba.
2. Fitria Astuti (2008) melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan likuiditas (LDR) Terhadap
Profitabilitas (ROA) Pada Bank. Hasil penelitian sebelumnya
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat
kecukupan modal dan likuiditas terhadap profitabilitas bank. Metode
yang digunakan adalah metode asosiatif analisis. Jenis penelitian
yang digunakan penelitian survey. Bank-bank yang menjadi objek
22
penelitian ini adalah empat bank. Untuk memperkuat hasil analisis
dalam penelitian ini digunakan pula statistik uji f. Dalam perhitungan
analisis tingkat kecukupan modal merupakan variable independen
(X1) dan likuiditas merupakan variable independen (X2),sedangkan
tingkat profitabilitas bank merupakan variable dependen (Y). dari
hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat kecukupan modal (CAR) dan likuiditas
(LDR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
profitabilitas (ROA) bank.
23
H. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Rekomendasi
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
I. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara
waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai
pernyataan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu
masalah.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, penelitian terdahulu
dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas perbankan (ROA).
Perusahaan Perbankan
Profitabilitas
bank (ROA)
CAR
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Perwakilan Makassar
Hasil analisis
- Analisis regresi linear
sederhana
- Analisis Korelasi
- Analisis Koefisien Determinasi
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
klausal. Desain klausal adalah ”desain yang berguna untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dan bagaimana
variabel mempengaruhi variabel lainnya”.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maka variebel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
Adapun kriteria penilaian berdasarkan kinerja profitabilitas bank pada
bank go public di Bursa Efek Indonesia. Variabel independent dalam
penelitian ini adalah: Aspek permodalan yang dipakai adalah Capital
Adequacy Ratio (CAR).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneletian ini akan dilaksanakan pada Bursa Efek Indonesia Kantor
Perwakilan Makassar yang terletak di Jl. A. P. Pettarani No.18 A-4
Makassar dan dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai dan peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
25
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dari jumlah
populasi dalam penelitian sebanyak 31 bank, populasi yang ada akan
diambil sejumlah tertentu sebagai sampel.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang
diukur dalam suatu skala numeric. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari bank go public di Bursa
Efek Indonesia dan periode 2009 sampai tahun 2013. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling,
dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk di jadikan sampel
penelitian. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal ini karena sifat populasi yang
heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit
populasi. Oleh karena itu, harus ada kriteria-kriteria yang dipenuhi sampel
lainnya.
Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah:
1. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang mempunyai jumlah asset 4
tertinggi dari tahun 2009-2013.
26
2. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang mempunyai laporan
keuangan paling lengkap dan telah dipublikasikan dari tahun 2009-
2013
3. Bank Umum yang terdaftar di BEI yang masih beroperasi selama
periode pengamatan tahun 2009 sampai dengan 2013.
Sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang terdapat dalam
kriteria penentuan sampel di atas, maka diperoleh sampel sebanyak 4
perusahaan Perbankan sebagai anggota sampelnya yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Nama Perusahaan Perbankan yang Listed di BEI
Tahun 2009-2013 yang Akan di Jadikan Sampel.
1 Bank Mandiri Tbk.
2 Bank BRI Tbk.
3 Bank Central Asia Tbk.
4 Bank BNI Tbk.
Sumber: Pusat Informasi Pasar Modal
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang
dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang
diharapkan berupa data laporan keuangan dan rasio keuangan bank
umum di Indonesia seperti CAR dan ROA yang mencerminkan kinerja
bank dengan periode tahun 2009 hingga tahun 2013.
27
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh
dari website masing-masing Bank Umum di Indonesia dan Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang berasal dari laporan keuangan tahunan yang
menjadi sampel dengan periode 2009-2013.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk pembuatan
proposal ini adalah:
a. Penelitian pustaka yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
literature yang ada hubungannya dengan pembuatan skripsi
dengan tujuan untuk mendapatkan landasan teori dan teknik
analisa dalam memecahkan masalah.
b. Pengumpulan data laporan keuangan bank go public yang telah
dipublikasikan.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk menguji hipotesis yang akan diajukan, dilakukan pengujian
secara kuantitatif guna menghitung apakah terdapat pengaruh dari
tingkat kecukupan modal (CAR) terhadap profitabilitas perbankan
(ROA).
Y= a+bx
Dimana: ∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
∑
∑
28
2. Analisis Korelasi
Untuk Menunjukkan tingkat keeratan hubungan suatu variabel,
deajat atau kekuatan korelasi antara variabel-variabel. Rumusnya adalah:
∑ (∑ )(∑ )
√( (∑ ) (∑ ) )( (∑ ) (∑ ) )
Besarnya koefisien korelasi -1 < r < 1 dimana apabila r = +1 atau
mendekati + 1, berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara
variabel X dan Y, serta mempunyai hubungan yang searah .Apabila r = 0
atau mendekati nol. Berarti hubungan antara variabel X dan Y sangat
lemah atau tidak ada hubungan sama sekali
Untuk menginterpretasikan keeratan hubungan , hasil r dapat di
nilai dalam range sebagai berikut :
1. ≥ 0.00 - < 0.20 Hubungan yang sangat kecil dan bias
diabaikan dianggap tidak ada kerelasi
2. ≥ 0.20 - < 0.40 Hubungan yang kecil / tidak erat
3. ≥ 0.40 - < 0.70 Hubungan yang moderat / sedang
4. ≥ 0.70 - < 0.90 Hubungan yang erat
5. ≥ 0.90 – <1.00 Hubungan yang sangat erat
3. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap
Variabel Y, Koefisien determinasi dapat diperoleh dari koefisien
korelasi dipangkat dua (r2) dan nilainya dinyatakan dalam bentuk
persentasi (%).
29
Rumus Koefisien Determinasi :
Kd = r2 x 100%
G. Definisi Operasional Variabel
Sesuai dengan hipotesis penelitian yang diungkapkan yaitu “Jika
Capital Aduquacy Ratio(CAR) baik,maka profibilitas bank juga baik” maka
terdapat dua variable yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas (“X”) atau Independent Variabel
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan dalam
penulisan proposal ini variabel bebasnya adalah CAR yang dinyatakan
dalam skala rasio. Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dihitung dengan
membagi antara modal dengan aktifa tertimbang menurut risiko (ATMR).
Pengukuran tingkat kecukupan modal minimum sesuai dengan peraturan
Bank Indonesia.dengan rumus sebagai berikut:
Rumus:
2. Variabel Tidak Bebas (“Y”) atau Dependent Variabel
Yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen.
Dalam penyusunan proposal ini variabel tidak bebasnya adalah
profitabilitas bank yang dinyatakan dalam bentuk ROA. Profitabilitas
dihitung dengan menggunakan metode analisis rasio dengan indikator
ROA.
Rumus:
30
Untuk lebih jelasnya,baik mengenai variabel, inductor,dan skala
pengukuran dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Tingkat
Kecukupan
Modal
(CAR)
Rasio yang mengukur
besarnya
kewajiban penyediaan
modal minimum
Rasio
Profibilitas
Bank
Kemampuan suatu
bank untuk
memperoleh
laba yang dinyatakan
dalam presentase,
profitabilitas pada
dasarnya adalah
laba yang dinyatakan
dalam presentase
profit
Rasio
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial
Belanda dan telah berdiri sejak 14 Desember tahun 1912 di Batavia.
Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah
ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal
tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode
kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa
efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Republik
Indonesia mengaktifkan kembali bursa efek pada tahun 1977, dan
beberapa tahun kemudian bursa efek mengalami pertumbuhan seiring
dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang
dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam
upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia
juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar
dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. Sekuritas
32
yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan
Belanda yang beroperasi di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia merupakan penggabungan antara Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 2007. Penggabungan
tersebut diharapkan dapat memberikan dan menciptakan kondisi
perekonomian Indonesia yang lebih baik. Para pelaku pasar hanya
mengenal satu Bursa Efek yang memfasilitasi seluruh segmen pasar.
Efisiensi tercapai karena Perusahaan Efek cukup menjadi anggota di satu
bursa. Demikian pula bagi emiten, cukup tercatat di satu Bursa Efek.
Pasar modal tidak saja sebagai alternatif bagi pendanaan dan sarana
berinvestasi, namun mampu menjadi alat pergerakan ekonomi nasional.
Salah satu aspek penting peran yang dijalankan Bursa Efek yaitu
penyebaran informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. Selama ini
informasi berasal dari dua Bursa Efek, maka dengan penggabungan ini
Bursa Efek Indonesia menjadi sentral bagi penyebaran informasi bursa
dan keterbukaan emiten kepada Publik. Sekuritas yang diperdagangkan
adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang
beroperasi di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan yang jasa utamanya
menyelang-garakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder
(perdagangan saham). Salah satu jenis perusahaan yang terdaftar dalam
BEI adalah perbankan. Perbankan adalah perusahaan yang berfungsi
menyalurkan dan menyimpan dana dari mayarakat. Dalam penelitian ini
33
perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah Bank Umum yang Go
Public yang Listed di Bursa Efek Indonesia.
B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesi (BEI)
a. Visi
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
b. Misi
Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten,
melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai
tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.
C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia (BEI)
34
Dari struktur organisasi diatas, maka dapat dijelaskan deskripsi jabatan
masing-masing sebagai berikut:
1) Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan organ yang
memiliki kewenangan khusus yang tidak diberikan kepada dewan
komisaris atau direksi terkait penetapan keputusan-keputusan penting
yang berhubungan dengan kebijakan Bursa. RUPST dilaksanakan sekali
dalam setahun, sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
bila diperlukan.
2) Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk:
a. Mengawasi pelaksaan tugas Dewan Direksi serta memberi
nasehat atas pelaksanaan tugas Dewan Direksi tersebut.
b. Anggota Dewan Komisaris mempunyai hak untuk memeriksa
buku-buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan.
c. Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun
semua anggotanya karena alasan-alasan tertentu.
3) Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para
direktur serta kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal (termasuk
hubungan masyarakat), dan Divisi Hukum.
35
a. Divisi Hukum
Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum yang akan
dikeluarkan oleh perseroan sesuai kaidah-kaidah hokum yang berlaku
dan kepentingan perseroan terlindungi dalam hubungan kerjasama
atau kontraktual antara perseroan dengan pihak lain dan telah sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
b. Satuan Pemeriksaan Internal
Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap
pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan
mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi melalui
pemeriksaan berkala maupun insidentil terhadap kegiatan internal
organisasi.
c. Sekretaris Perusahaan
Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja perusahaan
dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang harmonis dan efektif
antara direksi dengan stakeholder lainnya dalam rangka mencapai
tujuan serta meningkatkan citra perusahaan.
4) Direktur Penilaian Perusahaan
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan
penilaian pendahuluan perusahaan, pencatatan perusahaan, penilaian
keterbukaan perusahaan, penelaahan aksi korporasi perusahaan, dan
pembinaan emiten termasuk edukasi perusahaan.
36
Direktur Penilaian Perusahaan membawahi tiga divisi, diantaranya
adalah: Divisi Penilaian Perusahaan Group 1, Divisi Penilaian Perusahaan
Group 2, Divisi Penilaian Perusahaan Non Group, Divisi Manajemen
Informasi & Pengembangan Emiten.
5) Direktur Perdagangan & Pengaturan Anggota Bursa
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham,
perdagangan informasi pasar, perdagangan surat utang dan derivatif,
pelaporan transaksi surat utang, dan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang
terkait dengan anggota bursa.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa membawahi
3 divisi, diantaranya adalah: Divisi Opersional Perdagangan, Divisi
Pendukung Perdagangan dan Divisi Pengaturan & Pemantauan Anggota
Bursa.
6) Direktur Pengawasan Transaksi & Kepatuhan
Bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan
kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan efekdi
bursa untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar,
sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa efek dan pasar
modal. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan membawahi dua
divisi, diantaranya adalah: Divisi Pengawasan Transaksi, Divisi Kepatuhan
Anggota Bursa.
37
7) Direktur Pengembangan
Bertanggung jawab atas: Pengelolaan riset pasar modal dan
ekonomi, Pengembangan produk dan usaha, Kegiatan pemasaran,
Kegiatan edukasi dan sosialisasi. Direktur Pengembangan membawahi
dua divisi, diantaranya adalah: Divisi Riset, bertanggung jawab
pengelolaan dan penyajian data statistik perdagangan, emiten dan
anggota bursa. Divisi Edukasi, bertanggung jawab atas perencanaan,
pengembangan dan implementasi strategi pemasaran, edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat luas dalam rangka mencari dan menambah
investor dalam emiten.
8) Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko
Bertanggung jawab atas Pengembangan solusi bisnis teknologi
informasi, Operasional teknologi informasi, Manajemen risiko dan
Pengelolaan data. Direktur Teknologi & Manajemen Risiko membawahi 4
divisi, diantaranya adalah: Divisi Perencanan & Pengembangan Teknologi
Informasi, Divisi Project Management Office-Teknologi Informasi, Divisi
Operasional Teknologi Informasi, Divisi Manajemen Risiko.
9) Direktur Keuangan & SDM
Bertanggung jawab atas: Pengelolaan keuangan perusahaan,
Pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan
administrasi dan kegiatan umum lainnya. Direktur Keuangan & Sumber
Daya Manusia membawahi tiga divisi, diantaranya adalah: Divisi
Keuangan, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum
38
D. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank
umum yang listed di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2009 sampai
2013. Populasi bank umum go publik yang ada di Indonesia sebanyak 31
bank. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan metode purposive
sampling, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 4 bank. Penelitian ini melihat pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) terhadap Profitabilitas perbankan yang diproksikan melalui Return
On Assets (ROA) dengan tahun pengamatan 2009 sampai 2013. Data
rasio keuangan bank umum yang listed di Bursa Efek Indonesia sesuai
periode pengamatan diperoleh dari situs resmi bank umum yang menjadi
objek penelitian. Berikut hasil penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1. Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) pada masing-masing
perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tabel 4.1 Nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan
Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013
Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)
No Nama Bank CAR (%)
2009 2010 2011 2012 2013
1 Bank Mandiri 15.15 14.71 17.17 17.66 16.99
2 Bank BRI 13.30 13.85 15.08 17.03 17.09
3 Bank BCA 15.34 14.99 14.60 16.92 18.38
4 Bank BNI 13.90 20.87 20.63 19.33 17.35
CAR Tertinggi 15.34 20.87 20.63 19.33 18.38
CAR Terendah 13.30 13.85 14.60 16.92 16.99
Rata-Rata CAR 14.423 16.105 16.870 17.735 17.453
39
Dari Tabel dapat terlihat bahwa besarnya Capital Adequacy Ratio
(CAR) perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2013 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 Bank BCA Tbk.
menunjukkan nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi sebesar
15, 34% sedangkan pada tahun 2009 Bank BRI Tbk. menunjukkan nilai
Capital Adequacy Ratio (CAR) terendah sebesar 13, 30%. Tahun 2010
Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BNI
Tbk. sebesar 20, 87% dan terendah ditunjukkan oleh Bank BRI Tbk.
sebesar 13, 85%. PT. Bank BNI Tbk. kembali memperlihatkan nilai
tertinggi pada tahun 2011 sebesar 20, 63% dan terendah pada tahun
2011 ditunjukkan oleh Bank BCA Tbk. sebesar 14, 60%.
Pada tahun 2012, Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi
ditunjukkan oleh PT. Bank BNI Tbk sebesar 19, 33% dan terendah
diperlihatkan oleh Bank BCA Tbk. sebesar 16, 92%. Pada tahun 2013,
Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi dan terendah yaitu sebesar 18,
38% dan 16, 99% masing-masing ditunjukkan oleh PT.Bank BCA Tbk dan
PT. Mandiri Tbk.
2. Analisis Profitabiliatas Perbankan
Adapun data rata-rata pergerakan Return On Asset (ROA) pada
masing-masing perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
40
Tabel 4.2 Nilai Return On Asset (ROA) Perusahaan Perbankan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013
Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)
Dari Tabel dapat terlihat bahwa besarnya Return On Asset (ROA)
perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2013 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 Bank BCA Tbk.
menunjukkan nilai Return On Asset (ROA) tertinggi sebesar 2, 41%
sedangkan pada tahun 2009 Bank BNI Tbk. menunjukkan nilai Return On
Asset (ROA) terendah sebesar 1, 09%. Tahun 2010 Return On Asset
tertinggi ditunjukkan oleh PT. Bank BRI Tbk. sebesar 2, 85% dan terendah
ditunjukkan oleh Bank BNI Tbk. sebesar 1, 65%. PT. Bank BRI Tbk.
kembali memperlihatkan nilai tertinggi pada tahun 2011 sebesar 3, 26%
dan terendah pada tahun 2011 ditunjukkan oleh Bank BNI Tbk. sebesar 2,
00%.
Pada tahun 2012, Return On Asset (ROA) tertinggi ditunjukkan oleh
PT. Bank BRI Tbk sebesar 3, 38% dan terendah diperlihatkan oleh Bank
BNI Tbk. sebesar 2, 16%. Pada tahun 2013, Return On Asset (ROA)
No Nama Bank ROA (%)
2009 2010 2011 2012 2013
1 Bank Mandiri 1.80 2.04 2.22 2.52 2.57
2 Bank BRI 2.31 2.84 3.26 3.38 3.18
3 Bank BCA 2.41 2.61 2.83 2.65 2.87
4 Bank BNI 1.09 1.65 2.00 2.16 1.61
ROA Tertinggi 2.41 2.84 3.26 3.38 3.18
ROA Terendah 1.09 1.65 2.00 2.16 1.61
Rata-Rata ROA 1.903 2.285 2.578 2.678 2.558
41
tertinggi dan terendah yaitu sebesar 3, 18% dan 1, 61% masing-masing
ditunjukkan oleh PT.Bank BRI Tbk dan PT. Bank BNI Tbk.
Kemudian secara lebih detail, dinamika Rata-rata nilai Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) perusahaan
perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013
dapat dilihat pada Tabel 4.3
3. Rata-rata Nilai Capital Adequacy Ratio dan Return On Asset
Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai CAR dan ROA Perusahaan Perbankan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 (%)
Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2008-2012 (data diolah)
Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa Return On Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan perbankan yang tercatat
dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2009 –
2013 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat diketahui pada beberapa periode
untuk masing-masing variabel. Pada periode 2012 perusahaan perbankan
menunjukkan rata-rata Return On Asset (ROA) tertinggi, yaitu sebesar
2, 678%. Sedangkan rata-rata terendahnya terjadi pada periode 2009
sebesar 1, 903%. Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi terjadi
Tahun CAR ROA
2009 14.423 1.903
2010 16.105 2.285
2011 16.870 2.578
2012 17.735 2.678
2013 17.453 2.558
Rata-rata tertinggi 17.735 2.678
Rata-rata terendah 14.423 1.903
42
pada periode 2012 sebesar 17,735% dan terendah pada periode 2011
sebesar 14,423%.
4. Pencapaian Rasio CAR Ideal Sesuai Standar Bank Indonesi
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat
herus memiliki CAR paling sedikit 8%. Hal ini didasarkan pada ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank For International Settlement (BIS).
Tabel 4.4 Pencapaian Rasio CAR Ideal Standar BI (8%>)
NO Nama Bank Capital Adequacy Ratio
2013 (%)
< 8% (Tidak Ideal)
8 %> (Ideal)
1 Bank Mandiri 16.99 - √
2 Bank BRI 17.09 - √
3 Bank BCA 18.30 - √
4 Bank BNI 17.35 - √ Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2009-2013 (data diolah)
Dari tabel diatas diperoleh:
< 8% (tidak ideal) : Tidak ada
8% > (ideal) : 4 Bank
Artinya bahwa dari 4 bank yang dijadikan sampel penelitian,
seluruhnya telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank tersebut telah melakukan
pengelolaan modal dan asset dengan baik.
E. Hasil Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Return On Asset (ROA) pada table berikut:
43
Tabel 4.5 Perhitungan Persamaan Regresi Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Return On Asset (ROA)
(%)
Tahun X Y X2 Y2 XY
2009 14.423 1.903 208.023 3.621 27.447
2010 16.105 2.285 259.371 5.221 36.800
2011 16.870 2.578 284.597 6.646 43.491
2012 17.735 2.678 314.530 7.172 47.494
2013 17.453 2.558 304.607 6.543 44.645
∑ 82.586 12.002 1371.128 29.203 199.877
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan perhitungan pada table 4.5, maka diperoleh koefisien regresi
(b) yaitu:
∑ (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( ) ( )( )
( ) ( )
Sedangkan koefisien intercept (a) yaitu:
(∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
( )( ) ( )( )
( ) ( )
Sehingga persamaan menjadi:
Y=1.4 + 0.2x
Nilai a mengandung pengertian bahwa pada saat tingkat
kecukupan modal sebesar 0 % maka profitabilitas sebesar 1.4%. Nilai b
44
mengandung pengertian bahwa setiap terjadi perubahan tingkat
kecukupan modal 1% akan menyebabkan peningkatan profitabilitas
sebesar 0.2%.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi antara Capital Adequacy Ratio dan Return On
Asset pada perhitungan berikut:
∑ (∑ )(∑ )
√( (∑ ) (∑ ) )( (∑ ) (∑ ) )
( ) ( )( )
√( ( ) ( ) ) ( ( ) ( ) )
Jadi dengan diperolehnya nilai r = 0, 984 maka diperoleh korelasi
yang searah, artinya jika terjadi penambahan Capital Adequacy Ratio
maka nilai Return On Asset akan naik pula. Nilai 0, 98 menunjukkan
keeratan hubungan variable X dan Y yang sangat erat, hal ini sesuai
dengan nilai interprestasi korelasi. Jadi, Capital Adequacy Ratio
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Return On Asset.
3. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar Return On
Asset (ROA) yang dipengaruhi oleh Capital Adequacy Ratio (CAR),
pengaruh perubahan variable Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap
Profitabilitas Perbankan (ROA) diketahui sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
45
Kd = 0, 9842 x 100%
Kd = 96, 82 %
Nilai koefisien determinasi di atas menunjukkan bahwa Capital
Adequacy Ratio berpengaruh positif sebesar 96, 82 % terhadap tingkat
profitabilitas perbankan (ROA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar CAR maka ROA
yang diperoleh bank akan semakin besar karena semakin besar CAR
maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga
kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya tentu secara
nyata berpengaruh terhadap peningkatan ROA Bank Umum. Disisi lain,
CAR Bank Umum yang tinggi dapat mengurangi kemampuan bank dalam
melakukan ekspansi usahanya karena semakin besarnya cadangan
modal yang digunakan untuk berjaga-jaga terjadinya risiko kerugian.
Terhambatnya ekspansi usaha akibat tingginya CAR yang pada akhirnya
akan mempengaruhi kinerja keuangan bank tersebut.
Seperti diketahui bahwa CAR juga biasa disebut dengan rasio
kecukupan modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan
untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman
aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai seluruh benda
tetap dan inventaris bank.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
pada 4 perbankan yang Listed di BEI, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: Secara parsial variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki
pengaruh terhadap ROA (Return On Asset). Berdasarkan hasil penelitian
sebagai berikut:
Persamaan hasil analisis regresi linear menjadi Y= 1.4 + 0.2x
artinya pada saat tingkat kecukupan modal sebesar 0 % maka
profitabilitas sebesar 1.4% dan nilai b mengandung arti bahwa setiap
terjadi perubahan tingkat kecukupan modal 1 % akan menyebabkan
peningkat profitabilitas sebesar 0.2%.
Hasil analisis korelasi di peroleh nilai r = 0.984 diperoleh korelasi
yang searah serta menunjukkan keeratan hubungan variabel X dan Y
yang sangat erat.
Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa Capital
Adequacy Ratio berpengaruh positif sebesar 96. 82% terhadap tingkat
profitabilitas perbankan (ROA).
Dengan demikian CAR merupakan hal utama yang perlu
diperhatikan dalam meningkatkan Profitabilitas dan menjadi tolak ukur
untuk menilai tingkat kesehatan Bank.
47
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil
penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-
variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih
bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat
berpengaruh terhadap ROA dan dapat memperpanjang periode
pengamatan dan disarankan untuk memperluas cakupan penelitian
tentang pengaruh rasio keuangan terhadap kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan dengan
menggunakan rasio-rasio lain selain rasio yang dipakai pada
penelitian ini.
2. Bagi pihak manajemen perusahaan diharapkan selalu menjaga tingkat
modalnya, sehingga akan meningkatkan Profitabilitas bank tersebut.
Dengan melihat CAR diharapkan perusahaan mampu menyediakan
dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menjaga
kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional
bank.
48
DAFTAR PUSTAKA
Anoname,Http.//www.Idx.co.Id/NewsAnnouncements/EventsPressRelease/Tabid/124/ArticleType/ArticleView/article/82/Devault,aspex (Diakses pada 20 Maret 2015).
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Kedua; Jakarta: Kencana, 2011.
Darmawi, Herman. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Fahmi, Irham. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2014.
Harmono, Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.
Husnan, Suad. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Keputusan Jangka Pendek.Yogyakarta: BPFE, 1994. Idroes, Ferry. Manajemen Risiko Perbankan, Pemahaman Pendekatan 3
Pilar Kesepakatan Basel II, Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Kasmir, Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Munawir, S. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2002.
Oktaviani, “Analisis Kinerja Keuangan Bank Dengan Menggunakan Rasio Capital (CAR), Equity (CAD, BDR), Management (NPM), Earning (ROA), dan Liquidity (LDR) ”.Skripsi.Fakultas Ekonomi,Universitas Diponegoro. Semarang-Tidak Dipublikasikan, 2009.
Peraturan Bank Indonesia No.3 / 22 / PBI / 2001, Tujuan Laporan
Keuangan Riyadi, Selamet. Banking Assets and Liability Management. Jakarta:
Lemabaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005.
49
Surat Edaran Bank Indonesia No 6/73/Intern DPNP, Perihal Pedoman
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating), Bank Indonesia, Jakarta, tgl 24 Desember 2004.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998
51
Lampiran 1
Bank Mandiri (Persero) Tbk
A. Capital Adequacy Ratio
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Modal 30.456.978 35.654.733 53.325.871 61.947.504 73.345.421
ATMR 195.833.993 242.421.222 310.545.347 350.761.176 431.632.851
Laba Bersih 7.155.464 9.218.298 12.246.044 16.043.618 18.829.934
Total Asset 394.616.604 449.774.551 551.891.704 635.618.708 733.099.762
51
52
B. Return On Asset
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
A. Capital Adequacy Ratio
Tahun 2009:
Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Modal 22.839.021 31.710.589 41.815.988 55.133.677 69.472.036
ATMR 171.737.109 299.013.994 277.302.734 323.697.554 406.563.405
Laba Bersih 7.308.292 11.472.385 15.296.501 18.661.008 19.916.654
Total Asset 316.947.029 404.285.602 469.899.284 551.336.790 626.182.926
52
53
Tahun 2010:
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
B. Return On Asset
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Tahun 2011:
53
54
Tahun 2012:
Tahun 2013:
Bank Central Asia (Persero) Tbk
A. Capital Adequacy Ratio
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Modal 22.832.586 27.722.168 34.962.146 46.304.184 58.604.765
ATMR 148.874.972 184.956.466 239.457.578 273.628.283 318.926.584
Laba Bersih 6.807.242 8.479.273 10.817.798 11.718.460 14.256.239
Total Asset 282.392.294 324.419.069 381.908.353 442.994.197 495.304.573
54
55
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
B. Return On Asset
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
55
56
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
A. Capital Adequacy Ratio
Tahun 2009:
Tahun 2010:
Tahun 2011:
Tahun 2012:
Tahun 2013:
Uraian Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Modal 19.301.849 29.506.937 32.691.914 39.198.859 43.563.420
ATMR 138.876.668 141.407.029 158.488.457 202.799.246 251.141.940
Laba Bersih 2.483.995 4.101.706 5.991.144 7.202.604 6.243.854
Total Asset 227.469.967 248.580.529 299.058.161 333.303.506 386.654.815
56
58
Lampiran 2
Nilai CAR dan ROA Bank Umum yang Listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013
Tahun Nama Bank CAR ROA
2010 Bank Mandiri Tbk. 14.71 2.04
Bank BRI Tbk. 13.85 2.84
Bank Central Asia Tbk. 14.99 2.61
Bank BNI Tbk. 20.87 1.65
Tahun Nama Bank CAR ROA
2011 Bank Mandiri Tbk. 17.17 2.22
Bank BRI Tbk. 17.03 3.38
Bank Central Asia Tbk. 16.92 2.65
Bank BNI Tbk. 19.33 2.16
Tahun Nama Bank CAR ROA
2012 Bank Mandiri Tbk. 17.66 2.52
Bank BRI Tbk. 17.03 3.18
Bank Central Asia Tbk. 16.92 2.87
Bank BNI Tbk. 19.33 2.61
Tahun Nama Bank CAR ROA
2013 Bank Mandiri Tbk. 16.99 2.57
Bank BRI Tbk. 17.09 3.18
Bank Central Asia Tbk. 18.38 2.87
Bank BNI Tbk. 17.35 1.61
Tahun Nama Bank CAR ROA
2009 Bank Mandiri Tbk. 15.15 1.80
Bank BRI Tbk. 13.30 2.31
Bank Central Asia Tbk. 15.34 2.41
Bank BNI Tbk. 13.90 1.09
58
59
RIWAYAT HIDUP
Indah Mutmainnah dilahirkan di Bulukumba pada
tanggal 16 Mei 1993. Anak pertama dari dua
bersaudara hasil buah kasih dari pasangan Kibo,S.Ag
dengan ST.Ruhaeni Pendidikan formal dimulai dari
Sekolah Dasar di SD Inpres Panggentungan Selatan
dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sungguminasa
dan lulus pada tahun 2008, dan pada tahun yang sama pula penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bontomarannu dan lulus pada
tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar pada jurusan Manajemen Bisnis, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dan selesai pada tahun 2015 dengan gelar Sarjana
Ekonomi (SE).
59