Page 1
PENGARUH UKURAN BANK, KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO
PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
KHAIRUN NISAA
NIM 11150850000020
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2019 M
Page 2
i
PENGARUH UKURAN BANK, KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO
PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
Khairun Nisaa
NIM 11150850000020
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2019 M
Page 3
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Selasa, 9 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Khairun Nisaa
NIM : 11150850000020
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi :Pengaruh Ukuran Bank, Kecukupan Modal, dan Risiko Pembiayaan
terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2014-2108)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 April 2019
1. Ay Maryani, SE., M.Si (…………………….)
NIDN. 2019057902 Penguji I
2. Dr. Erika Amelia, SE, M.Si ` (…………………....)
NIP. 197711092009122001 Penguji II
ii
Page 4
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Juni 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Khairun Nisaa
No. Induk Mahasiswa : 11150850000020
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Ukuran Bank, Kecukupan Modal,
dan Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas
(Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2014-2108)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2019
1. Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A (………………..………………)
NIP. 197509032007012023 Ketua
2. Riris Aishah Prasetyowati, SE.,MM (………………..………………)
NIDN. 0421046805 Sekretaris
3. Riris Aishah Prasetyowati, SE.,MM (………………..………………)
NIDN. 0421046805 Pembimbing I
4. Umiyati, SEI., M.Si (………………..………………)
NIDN. 2020047903 Penguji Ahli
iii
Page 5
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Khairun Nisaa
NIM : 11150850000020
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH UKURAN
BANK, KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP
PROFITABILITAS (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode
2014-2108) adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan
plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini
telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan
proses yang semestinya sesuai dengan sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jika ternyata skripsi ini merupakan plagiat
dari karya oranglain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Tangerang, Juni 2019
Khairun Nisaa
11150850000020
iv
Page 6
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. INFORMASI PRIBADI
Nama Lengkap : Khairun Nisaa
Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 05 September 1996
Alamat : Jl. Pemuda Gg Damai No 11 RT03/RW09
Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki,
Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Telepon : 0895621962952
Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama
Lembaga
Kota Tahun
Masuk
Tahun
Keluar
SD SDI As-Shofa Pekanbaru 2003 2009
SMP SMPN 4 Pekanbaru 2009 2012
SMA MA Sunan
Pandanaran
Yogyakarta 2012 2015
Perguruan
Tinggi
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta 2015 2019
C. PENGALAMAN ORGANISASI
Staff ahli bidang english departmen Mahkamah Bahasa MASPA
(2013)
Editor Majalah Q-TA MA Sunan Pandanaran Yogyakarta (2014)
Sekretaris Forum Silaturahmi Santri Sunan Pandanaran Jabodetabek
(2015-2016)
Staff ahli divisi Keilmuan Lingkar Studi Ekonomi Syariah Uin Jakarta
(2016-2017)
Wakil Sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah
(2016-2017)
D. LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Dr. Mulyadi,M.A
Tempat,Tanggal Lahir : Bengkalis, 4 Desember 1964
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S3)
Ibu : Rinah,M.Pd
Tempat,Tanggal Lahir : Pekanbaru, 24 Maret 1972
Pendidikan Terakhir : Sarjana (S2)
v
Page 7
vi
ABSTRACT
This study aims to test and analyze the profitability of Islamic Commercial Banks
(BUS) in Indonesia, which is proxied by Return On Assets (ROA). The several factors
analyzed in influencing profitability are bank size, capital adequacy, and financing
risk. This research uses panel data regression analysis method using the computer
program Eviews 10 and Microsoft Excel 2010. This research is a causality study with
secondary data from annual Islamic financial statements in Indonesia in the 2014-
2018 period with a sample of 12 banks. The results show that through the F test the
size of the bank, capital adequacy, and financing risk affect the profitability (ROA) of
7.6%. While through the t-test of risk financing variables that have a significant effect
on profitability (ROA). While bank size and capital adequacy variables do not
significantly influence profitability (ROA). Of the three variables, Financing Risk is
the most dominant variable affecting ROA.
Keywords: Sharia Commercial Bank, Profitability, Bank Size, Capital Adequacy,
Financing Risk
vi
Page 8
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Profitabilitas pada
Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang diproksi dengan Return On Asset
(ROA). Adapun beberapa faktor yang dianalisis dalam mempengaruhi Profitabilitas
adalah Ukuran Bank, Kecukupan Modal, dan Risiko Pembiayaan. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi data panel dengan menggunakan program
komputer Eviews 10 dan Microsoft Excel 2010. Penelitian ini merupakan penelitian
kausalitas dengan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan bank
syariah di Indonesia periode 2014-2018 dengan sampel sebanyak 12 bank. Hasilnya
menunjukkan bahwa melalui uji F ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko
pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) sebesar 7,6%. Sedangkan
melalui uji t variabel risiko pembiayaan yang berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Sedangkan variabel ukuran bank dan kecukupan modal tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dari ketiga variabel tersebut
Risiko Pembiayaan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA.
Kata Kunci : Bank Umum Syariah, Profitabilitas, Ukuran Bank, Kecukupan
Modal, Risiko Pembiayaan
vii
Page 9
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim, Maha Karim dan Rahim Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan keindahan kasih, kemudahan dan keberkahan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya meskipun
terdapat kekurangan. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curah
kepada Rasulullah SAW, teladan umat sepanjang masa yang telah menebar ketulusan
dan memberi petunjuk kepada umatnya menuju kebahagiaan, keselamatan,
keberkahan, dan kemuliaan di dunia dan surga-Nya serta menuntun umatnya menuju
peradaban Islam yang mulia.
Penulisan skripsi ini tidak akan rampung tanpa adanya tangan-tangan yang
tulus memberikan bantuan, kepadanya penulis mengucapkan terimakasih dan rasa
hormat yang terdalam atas tulusnya kepeduliaan dan pemberian berbagai bentuk
bantuan berupa sapaan moril, dorongan semangat, dukungan finansial, kritik, saran,
serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis
dengan segala hormat mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA, BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
2. Ibu Riris Aishah Prasetyowati, SE.,MM, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang dengan sabar telah memberikan ilmu, arahan, saran, dan meluangkan
waktunya dalam proses penyelesaian penelitian skripsi ini hingga selesai.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan dan kemurahan hati ibu
dengan pahala yang berlipat, rezeki yang berlimpah, kebahagiaan,
keberkahan, dan kemuliaan dunia dan surga.
3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ibu Yuke Rahmawati,
S.Ag., M.A selaku Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
viii
Page 10
ix
Jakarta beserta jajarannya yang telah memberikan banyak dukungan dan
membantu dalam pemenuhan berkas-berkas administrasi dan persetujuan
proposal penelitian.
4. Ibu Ay Maryani, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan nasihat serta waktu luangnya untuk
penulis dapat berkonsultasi dari awal perkuliahan hingga akhir masa studi.
5. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan sebagai
mahasiswi.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayah Mulyadi dan Ibu Rinah yang telah
memberikan dukungan moral maupun materiil, segala sesuatu yang berharga,
doa, semangat waktu yang sangat berarti bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dan studi sampai saat ini.
7. Saudara-saudaraku tercinta yaitu Khairul Fadilah dan Al Ghazali yang juga
sama sama sedang berjuang menyelesaikan skripsi dan studinya.
8. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan agar segera
menyelesaikan studi.
9. Sahabat dekatku, May Sharah, Nadya Safira, Suci Gus Riyanti, Asri Nur
Hidayah, Marina Ledysha, Erwiana Anggriani, Intan Lilis, dan Arifah atas
kasih sayang dan kesetiaan yang tulus tiada surut, dorongan semangat serta
tempat bertukar pengingat dan nasihat, atas canda tawa dan gurauan sehingga
penulis mampu menghilangkan rasa jenuh dalam penyusunan skripsi ini,
semoga persahabatan ini berujung hingga surga-Nya.
10. Teman temanku Indah, Hasna, Aisyah, Rahmad, Deper, yang berjuang
bersama dan ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman teman KKN kelompok 03 PDKT yang telah membersamai sebulan
penuh dan memberi semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
ix
Page 11
x
12. Keluarga besar mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2015, yang telah
menjadi sahabat dan keluarga bagi penulis, atas kebersamaan yang telah
terjalin selama masa studi dan segala bantuan, penulis mengucapkan tulus
terimakasih, semoga senantiasa dihadapkan pada masa depan terbaik serta
segala kebaikan berbuah pahala yang berlipat.
13. Keluarga besar Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi), UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah menjadi keluarga bagi penulis serta
memberikan banyak ilmu, inspirasi dan pengalaman.
Jakarta, Juni 2019
Khairun Nisaa
x
Page 12
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ..................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 9
C. Batasan Masalah................................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 10
1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
F. Tinjauan Kajian Terdahulu .................................................................. 12
xi
Page 13
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 15
A. Landasan Teori ..................................................................................... 15
1. Stewardship Theory ....................................................................... 15
2. Kinerja Keuangan........................................................................... 15
3. Profitabilitas (ROA) ...................................................................... 17
4. Ukuran Bank (SIZE) ..................................................................... 18
5. Kecukupan Modal (CAR) .............................................................. 20
6. Risiko Pembiayaan (NPF) .............................................................. 21
7. Perbankan Syariah .......................................................................... 26
B. Kerangka Berfikir................................................................................. 32
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian .......................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36
A. Populasi dan Sampel ............................................................................ 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 37
C. Sumber Data ......................................................................................... 37
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian.................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41
F. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 42
1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 42
a. Normalitas ................................................................................ 42
b. Multikolinearitas ...................................................................... 43
xii
Page 14
xiii
c. Heterokedastisitas .................................................................... 43
d. Autokorelasi ............................................................................. 44
2. Pengujian Model Regresi Data Panel ............................................. 44
a. Common Effect Model.............................................................. 44
b. Fixed Effect Model ................................................................... 44
c. Uji Chow .................................................................................. 45
d. Random Effect Model ............................................................... 45
e. Uji Hausman ............................................................................ 45
3. Uji Signifikansi .............................................................................. 46
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)............................................. 46
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t) .......................... 46
c. Koefisien Determinasi .............................................................. 46
4. Model Regresi Data Panel ............................................................. 47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 48
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 48
B. Temuan Hasil Penelitian ..................................................................... 50
1. Hasil Uji Statistik Deskripsi ........................................................... 50
a. Variabel Dependen ................................................................... 51
b. Variabel Independen ................................................................ 51
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 52
a. Normalitas ................................................................................ 52
b. Multikolinearitas ...................................................................... 53
c. Heterokedastisitas ................................................................... 54
xiii
Page 15
xiv
d. Autokorelasi ............................................................................. 54
3. Pengujian Model Regresi Data Panel ............................................. 55
a. Common Effect Model.............................................................. 56
b. Fixed Effect Model ................................................................... 56
c. Uji Chow .................................................................................. 57
d. Random Effect Model ............................................................... 58
e. Uji Hausman ........................................................................... 59
4. Hasil Uji Signifikansi ..................................................................... 60
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t) ......................... 61
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ............................................ 62
c. Koefisien Determinasi ............................................................. 62
C. Model Regresi Data Panel .................................................................... 63
D. Pembahasan .......................................................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 71
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................... 77
xiv
Page 16
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pergerakan Rasio Keuangan Bank Umum Syariah ................. 5
Tabel 3.1 Predikat Kesehatan bank berdasarkan ROA .................................... 33
Tabel 3.2 Predikat Kesehatan bank berdasarkan CAR ................................... 34
Tabel 3.3 Predikat Kesehatan bank berdasarkan NPF ..................................... 35
Tabel 4.1 Daftar Bank Umum Syariah ............................................................. 43
Tabel 4.2 Rata-rata Ukuran, Kecukupan Modal, Risiko Pembiayaan ............. 44
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ........................................................................... 45
Tabel 4.4 Uji Normalitas .................................................................................. 79
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 49
Tabel 4.6 Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 50
Tabel 4.7 Uji Autokorelasi ............................................................................... 51
Tabel 4.8 Common Effect Model ...................................................................... 51
Tabel 4.9 Fixed Effect Model ........................................................................... 52
Tabel 4.10 Chow Test ....................................................................................... 53
xv
Page 17
xvi
Tabel 4.11 Uji Random Effect Model ............................................................... 54
Tabel 4.12 Hausman Test ................................................................................. 56
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parameter Individual (t-Statistik) ........................ 57
Tabel 4.14 Uji Signifikansi Simultan (F-Statistik) .......................................... 59
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 60
Tabel 4.16 Hasil Uji Model Regresi Data Panel .............................................. 60
xvi
Page 18
xvii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Fungsi Bank Syariah ........................................................................ 13
Tabel 2.2 Konsep Operaional Bank Syariah .................................................... 14
xvii
Page 19
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Penelitian ......................................................................... 73
Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik .................................................................... 74
Lampiran 3 : Hasil Regresi Data Panel .......................................................... 77
Lampiran 4 : Hasil Uji Signifikansi ................................................................. 81
xviii
Page 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir, industri perbankan syariah di Indonesia
menunjukkan suatu trend yang positif. Hal tersebut dapat dilihat dari
pesatnya pertumbuhan perbankan syariah yang melebihi pertumbuhan
perbankan konvensional. Situasi ini membuat industri perbankan syariah
dituntut untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat bersaing dalam
memperebutkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia. Selain itu,
Bank Indonesia juga semakin memperketat peraturan perbankan nasional.
Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh Indonesia mencakup
berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana
sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana (Budi Santoso, 2006).
Sejarah mencatat krisis moneter Indonesia pada Juli 1997 yang
mengungkapkan masih rapuhnya perekonomian bangsa ini. Permasalahan
bank dapat mengakibatkan runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap
industri perbankan. (Dendawijaya, 2009).
Sepuluh tahun setelah krisis keuangan tahun 1998, Indonesia kembali
mengalami krisis yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi,
yang pada tahun 2007 tingkat pertumbuhan ekonomi negara mencapai 6,7%
dan pada tahun 2008 hanya 6,1 %. Dampak lainnya mengalami penurunan
neraca pembayaran, tekanan nilai tukar dan dorongan tingkat inflasi. Kasus
Bank Century adalah salah satu kasus yang terjadi di Indonesia. Bank ini
perlu diselamatkan karena berdampak negatif pada perbankan nasional dan
likuiditas nasional. Kasus bank Century adalah contoh bank yang mengalami
masalah kesehatan (Rotinsulu, 2015)
Setelah masa krisis, perbankan di Indonesia mulai berbenah. Terlihat
dari profitabilitas yang mempunyai trend meningkat dari tahun 2001 hingga
2006. Hal ini dikarenakan krisis 1998 telah mempengaruhi perubahan dalam
Page 21
2
beberapa aspek, yaitu transparansi dan efektifitas, profesionalisme dan
kompetensi, pemenuhan ketentuan perbankan yang bersifat prinsip kehati-
hatian (Sudarsono, 2009).
Gambar 1.1
Total Aset Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2018
Sebagai suatu lembaga keuangan, kinerja bank merupakan faktor yang
sangat penting, maka manajemen bank harus mampu mengelola kinerja bank
dengan sangat baik. Dalam grafik 1.1 diatas menunjukkan bahwa
pertumbuhan aset bank syariah selalu mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Dari tahun 2014 hingga 2018 terlihat jumlah aset bank syariah
meningkat sebesar 111.730 miliar rupiah.
Kinerja perbankan syariah diyakini lebih baik dibanding bank
konvensional. Hal ini dibuktikan dengan bertahannya bank-bank syariah saat
terjadi krisis ekonomi tahun 1998. Namun 5 tahun belakang ini kinerja
keuangan bank syariah yang dilihat dari rasio keuangan ROA mengalami
stagnansi. Berdasarkan statistik perbankan syariah yang diperoleh dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diketahui performa keuangan yang diukur
dengan ROA mengalami stagnansi ditahun 2017.
204.961 213.423 254.184
288.027 316.691
0
100.000
200.000
300.000
400.000
2014 2015 2016 2017 2018
TOTAL ASET
TOTAL ASET
Page 22
3
Gambar 1.2
ROA Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2018
Dilihat dari grafik diatas pada tahun 2014 ROA bank syariah berada
pada posisi Kurang sehat yaitu pada angka 0,41 % ditahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 0,08 % yaitu sebesar 0,49 % dalam kondisi kurang sehat,
ditahun 2016 dan 2017 menjadi 0,63 % dalam kondisi yang cukup sehat dan
pada 2018 naik menjadi 1,28% dalam kondisi Sehat.
Gambar 1.3
Kasus Kejahatan Perbankan di Indonesia Tahun 2014
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
0,41 0,49 0,63 0,63
1,28
0
0,5
1
1,5
2014 2015 2016 2017 2018
ROA
ROA
55%
21% 15%
5% 4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Kasus Kejahatan Perbankan di Indonesia Tahun 2014
Kasus KejahatanPerbankan di IndonesiaTahun 2014
Page 23
4
Berdasarkan grafik diatas kejahatan perbankan yang terjadi di
tahun 2014 itu meliputi kasus kredit yang paling banyak terjadi sebanyak
55%, posisi kedua diikuti kasus rekayasa pencatatan sebanyak 21%,
selanjutnya kasus penggelapan dana sebanyak 15%, kasus transfer dana
sebanyak 5% dan pengadaan asetsebanyak 4%. Dengan banyaknya kasus
tersebut tentu akan berdampak pada risiko reputasi bank yaitu
kepercayaan nasabah terhadap bank. Untuk itu bank harus menerapkan
prinsip kehati-hatian agar mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
Perkembangan perbankan sebelum tahun 1990, sudah mulai
adanya kepastian hukum mengenai perbankan dalam Undang-Undang No.7
Tahun 1992, kepercayaan masyarakat terhadap bank mulai meningkat,
sudah timbul atau didirikan bank swasta dan terbentuknya sistem penilaian
kesehatan bank. Setelah tahun 1990, kinerja perbankan di Indonesia
mengalami penurunan, hal ini disebabkan banyaknya kredit macet,
likuiditas bank yang semakin rendah dan peraturan mengenai tingkat
kesehatan bank sulit untuk diterapkan, hal yang paling menonjol adalah
kecukupan modal yang dimiliki bank. Untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada kinerja perbankan di Indonesia maka
terbentuklah API (Arsitektur Perbankan Indonesia) yang dimulai dibentuk
pada tanggal 9 Januari 2004.
Keadaan bank syariah yang semakin berkembang sejak adanya UU
No. 28 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang memberikan landasan
yang lebih jelas bagi bank syariah. Perkembangan perbankan syariah di
Indonesia terlihat dari jumlah bank umum syariah (BUS) yang sekarang
mencapai 14 bank, unit usaha syariah (UUS) sebanyak 20 bank, dan bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sebanyak 165 bank (SPS BI, Juli 2019).
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan bank syariah
semakin banyak hadir di tengah-tengah perbankan konvensional yang
Page 24
5
menunjukkan pula semakin banyak masyarakat yang ingin memperoleh
layanan jasa perbankan dengan menggunakan prinsip syariah (Nunung
indrawati, 2018)
Bank memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian suatu
negara. Sebagai lembaga intermediasi bank mempunyai peranan sebagai
jalur pembiayaan, penyimpanan dan peminjaman sehingga pada akhirnya
mensejahterakan kehidupan masyarakat. Fungsi perbankan yang sangat
penting maka bank dipaksa untuk menjadi lebih kompetitif dan
menerapkan sistem penilaian tingkat kesehatan bank.
Salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja
keuangan suatu perusahaan adalah dari rasio profitabilitas. Perbankan
syariah yang beroperasi di Indonesia berlomba-lomba untuk mencapai
tingkat keuntungan yang maksimal karena semakin tinggi profitabilitas
perusahaan, maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Rasio yang biasa yang digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas
salah satunya adalah Return On Asset (ROA).
Gambar 1.4
Rata-rata Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2014-2018.
0,156 0,558
-1,148
0,546 1,374 1,142
-1,402
0,372 1,06
-1,674
8,402
5,024
-4
-2
0
2
4
6
8
10
ROA
ROA
Page 25
6
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari masing-masing Bank Umum
Syariah di Indonesia selama 5 tahun, maka dapat diketahui rendahnya rasio
ROA pada beberapa bank umum syariah di Indonesia. Berdasarkan aturan
yang termuat pada perturan Bank Indonesia (BI) nomor 6/9/PBI/2004 bahwa
rasio ROA yang baik bagi bank adalah diatas 1,5%.
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perbankan
yang diproxykan dengan Return On Equity (ROE), diantaranya adalah
ukuran bank (size). Semakin besar ukuran bank akan memperkokoh
fundamental perbankan tersebut sehingga dapat mempengaruhi kemampuan
bank untuk meningkatkan profitabilitas. Selain ukuran perusahaan (bank )
dalam meningkatkan profitabilitas (Barbosa, 2003), ukuran perusahaan juga
mempunyai dampak terhadap efisiensi suatu bank (Hauner, 2005).
Ukuran perusahaan (firm size) memberikan pengaruh yang
mendua (ambiguous) terhadap kinerja perusahaan. Pertama bahwa semakin
besar ukuran perusahaan akan menimbulkan biaya yang lebih besar
sehingga akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Di sisi lain,
perusahaan besar memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang
menyebabkan hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan
profitabilitas (Campbell, 2002).
Gambar 1.5
Rata-rata CAR dan ROA BUS di Indonesia 2014-2018.
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Tahun 2018
13,042
14,754
17,75
19,494
18,758
20,852
19,764
17,534
30,86
76,898
29,274
10,374
-100
102030405060708090
CAR
ROA
Page 26
7
Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) pada Maybank Syariah sebesar 76,898% ini menunjukkan kondisi
yang sangat sehat, namun dapat dilihat Return On Asset (ROA) yang didapat
oleh Maybank Syariah sebesar -1,674 yang menunjukkan dalam kondisi tidak
sehat. Pada Bank Victoria Syariah memiliki CAR sebesar 17,75% ini
menunjukkan kondisi yang sangat sehat, namun ROA bank Victoria Syariah
sebesar -1,148 yang menunjukkan dalam kondisi tidak sehat. Dan pada bank
Panin Syariah CAR berada pada angka 19,764 dalam kondisi sangat sehat
namun ROA bank Panin syariah senilai -1,402 yang menunjukkan dalam
kondisi tidak sehat.
Kecukupan modal adalah suatu regulasi perbankan yang menetapkan
suatu kerangka kerja mengenai lembaga bank dan lembaga penyimpanan
harus menangani permodalan mereka (Lukitasari, 2014). Kecukupan Modal
menggambarkan kemampuan bank dalam menyediakan modal yang
mencukupi dan kemungkinan menutup risiko kerugian yang diakibatkan
oleh operasional bank.
CAR merupakan rasio kinerja perbankan yang berfungsi untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank guna menunjang aktiva
yang berpotensi terpapar risiko seperti jumlah kredit yang disalurkan oleh
perbankan (Pramono, 2017). Dalam penjelasan yang lebih sederhana lagi,
CAR dapat diartikan sebagai rasio modal yang harus dimiliki oleh perbankan
terhadap kredit yang disalurkan oleh perbankan. CAR menjadi salah satu
variabel yang digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan perbankan. Jika
nilai CAR yang dimiliki oleh suatu perbankan tinggi, maka bank tersebut
sedang dalam keadaan baik, begitu juga sebaliknya. Tingginya angka CAR di
suatu perbankan juga menandakan keuntungan bank yang semakin besar
sekaligus menunjukkan bahwa perbankan tersebut dalam kondisi sehat.
Salah satu kegiatan bank untuk meningkatkan profitabilitas adalah
risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan digunakan untuk mengukur tingkat
Page 27
8
permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Selain menjadi
sumber pendapatan bank, aktivitas pembiayaan rentan terhadap risiko yang
dapat menjadi salah satu penyebab utama bank menghadapi masalah dan
berujung dengan kebangkrutan. Masalah dalam aktivitas pemberian kredit
yang umum terjadi adalah ketidakmampuan nasabah untuk melakukan
kewajibannya kepada pemberi kredit (Darmayanti, 2015)
NPF (Non Performing Financing) atau NPL (Non Performing Loan)
merupakan kredit bermasalah yang disalurkan oleh pihak perbankan kepada
penerima kredit dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet
(Kamus Bank Indonesia, 2018). Istilah NPL ditujukan kepada perbankan
konvensional sedangkan NPF ditujukan pada perbankan syariah. Rasio NPF
menunjukkan kinerja perbankan syariah dalam mengatur risiko pembiayaan
yang dilakukan. Semakin tinggi rasio NPF berarti bahwa kredit macet yang
disalurkan semakin tinggi atau manajemen pembiayaan yang dilakukan bank
buruk. Begitu sebaliknya, semakin rendah rasio NPF maka kinerja bank
semakin baik dalam hal pengelolaan manajemen pembiayaan. (Sumarlin,
2016).
Berikut ini merupakan data tabel yang menggambarkan secara umum
tentang Return on Asset (ROA), Ukuran Bank, Capital Adequacy Ratio
(CAR), dan Non Performing Financing (NPF) yang terjadi pada tahun 2014
sampai dengan tahun 2018.
Tabel 1.1
Data Pergerakan Rasio Keuangan Bank Umum Syariah
Tahun ROA Ukuran
Perusahaan(ln) CAR NPF BOPO
2014 0,8% 12,23 15,74% 4,95% 96,97%
2015 0,49% 12,27 15,02% 4,84% 97,01%
2016 0,63% 12,45 16,63% 4,42% 96,22%
2017 0,63% 12,57 17,91% 4,77% 94,91%
2018 1,28% 12,67 20,39% 3,26% 89,18
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Juli 2019
Page 28
9
Berdasarkan data empiris tabel 1.1 di bawah ini, dapat dilihat terdapat
gap dari hasil penelitian yang terdahulu. Nilai Ukuran Perusahaan dilihat dari
perkembangan per tahun mengalami peningkatan. Hal ini bisa dikatakan bank
yang lebih besar asetnya lebih menguntungkan daripada bank yang assetnya
kecil. Nilai CAR pada tahun 2016 ke 2017 naik dari 16,63% menjadi 17,91%
namun ROA mengalami stagnan diangka 0,63%, hal ini bertentangan dengan
misbahul munir (2018) yang menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh
yang positif terhadap ROA. Pada rasio NPF yang menurut darmayanti (2015)
memiliki pengaruh negatif terhadap ROA ternyata terdapat gap dari data yang
ada, pada tahun 2014 ke 2015 NPF mengalami penurunan dari 4,95%
menjadi 4,84%, tetapi penurunan NPF diikuti dengan penurunan ROA dari
0,8% pada tahun 2014 menjadi 0,49% di tahun 2015. Dari fenomena gap yang
telah dise butkan, dapat disimpulkan bahwa tidak setiap kejadian empiris
sesuai dengan teori yang ada. Fenomena gap dan research gap yang telah
disebutkan dapat dijadikan acuan untuk menentukan indikator yang
berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.(SPS Juli,
2019).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh
Ukuran Bank, Kecukupan Modal, dan Risiko Pembiayaan terhadap
Profitabilitas. (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia
Periode 2014-2018 )”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas,
maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar Ukuran Bank maka akan menimbulkan biaya yang lebih
besar sehingga akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan karena
too big to fail.
Page 29
10
2. Kecukupan Modal yang optimum dapat menyebabkan tingkat cost of
capital yang semakin tinggi maka akan membuat keuntungan bank semakin
kecil.
3. Risiko Pembiayaan yang tinggi akan membuat tingkat pembiayaan
bermasalah semakin banyak maka akan menyebabkan kerugian.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari perluasan topik yang
dibahas agar penelitian yang dicapai lebih terarah. Penelitian ini dibatasi pada:
1. Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang merupakan Bank Umum
Syariah di Indonesia.
2. Bank Syariah yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan periode
2014 sampai tahun 2018 secara konsisten di website Bank Indonesia (BI)
atau pada masing-masing website bank syariah tersebut.
3. Bank Umum Syariah tersebut memiliki data-data yang dibutuhkan terkait
variabel-variabel yang digunakan dalam penyusunan yang digunakan
selama periode 2014-2018.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko pembiayaan
berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ?
2. Apakah ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko pembiayaan
berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas ?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk
a. Mengetahui pengaruh ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko
pembiayaan terhadap profitabilitas secara parsial.
Page 30
11
b. Menganalisis pengaruh ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko
pembiayaan secara simultan.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat atau kegunaan
penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk
merumuskan kebijakan tentang perbankan syariah agar nantinya
perbankan syariah di Indonesia dapat menjadi yang terbesar.
Kemudian penelitian ini dijadikan sebagai sumber informasi dan dapat
memberikan masukan kepada pemerintah sebelum merumuskan
kebijakan yang berkaitan tentang profitabilitas di Indonesia.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai bahan
evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu dapat
dijadikan sebagai sumber informasi dan acuan untuk membuat
keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perbankan agar tercipta
manajemen perusahaan yang bagus.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat menjadi kontribusi institusi pada pengembangan
ilmu pengetah uan. Dan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya.
d. Bagi Peneliti
Sebagai wadah untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan selama
di bangku kuliah, memperdalam kemampuan menulis, mendapatkan
pengetahuan lebih tentang cara menganalisis Profitabilitas bank
sebagai bentuk kesehatan bank. Dan menjadi bahan pembelajaran
dalam melakukan riset di masa mendatang.
Page 31
12
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema penelitian
ini yang penulis cantumkan sebagai bahan pembanding adalah sebagai
berikut.
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodologi Penelitian Kesimpulan
Persamaan Perbedaan
1.
A.A.
Yogi
Prasanja
ya, I
Wayan
Ramanth
a (2013)
Analisis
Pengaruh
Rasio
CAR,
BOPO,
LDR, dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Profitabilita
s Bank
yang
Terdaftar di
BEI
Menggunak
an variabel
CAR, dan
Ukuran
Perusahaan
Menggunak
an variabel
BOPO dan
LDR
menggunak
an sampel
15 bank
yang
terdaftar di
BEI
periode
2008-2011
LDR dan BOPO
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
sedangkan CAR dan
Ukuran Perusahaan
menunjukkan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
2.
Misbahul
Munir
(2018)
Analisis
Pengaruh
CAR, NPF,
FDR dan
Inflasi
terhadap
Profitabilita
s
Perbankan
Syariah di
Indonesia.
Menggunak
an variabel
CAR dan
NPF.
Menggunak
an variabel
FDR dan
Inflasi
Variabel independent
yaitu CAR, NPF, FDR
dan inflasi secara
simultan berpengaruh
signifikan terhadap
ROA.
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodologi Penelitian Kesimpulan
Page 32
13
Persamaan Perbedaan
3.
Erma
Setiawati,
Dimas
Ilham Nur
Rois, Indah
Nur Aini
(2017)
Pengaruh
Kecukupan
Modal,
Resiko
Pembiayaa
n, Efisiensi
Operasiona
l dan
Likuiditas
terhadap
Profitabilita
s
Menggunak
an variabel
kecukupan
modal dan
risiko
pembiayaa
n.
Menggunak
an variabel
efisiensi
operasional
dan
likuiditas
dengan
studi
komparasi
Bank
Umum
Syariah dan
Bank
Konvensio
nal.
Variabel risiko
pembiayaan dan
likuiditas tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas BUS,
sedangkan variabel
kecukupan modal dan
efisiensi operasional
berpengaruh terhadap
profitabilitas BUS.
4.
Tri
Widiantoro
Aji, Jeni
Susyanti,
Afi Rahmat
Slamet
(2017)
Pengaruh
Suku
Bunga
Kredit,
Risiko
Kredit dan
Kecukupan
Modal
Terhadap
Profitabilita
s
Menggunak
an variabel
kecukupan
modal
Menggunak
an variabel
suku bunga
kredit,
risiko
kredit
dengan
studi kasus
perbankan
umum yang
terdaftar di
BEI
Variabel tingkat suku
bunga, tingkat
kecukupan modal
tidak berpengaruh
Secara signifikan
terhdap profitabilitas
perusahann sedangkan
variabel risiko kredit
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas
perusahaan.
No Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Metodologi Penelitian Kesimpulan
Persamaan Perbedaan
Page 33
14
5.
Pupik
Damayanti,
Dhian
Andanarini
Minar
Savitri
Analisis
Pengaruh
Ukuran,
CAR,
Pertumbuh
an Deposit,
LDR
terhadap
Profitabilita
s
Perbankan
Go Public
di
Indonesia
Tahun
2005-2009
Menggunak
an variabel
Ukuran
(size) dan
CAR
Menggunak
an variabel
pertumbuha
n deposit ,
LDR
dengan
sampel 19
perusahaan
bank yang
go public
tahun 2005-
2009
Variabel ukuran (size)
dan CAR berpengaruh
positif terhadap
profitabilitas,
sedangkan
pertumbuhan deposito
dan LDR tidak
signifikan terhadap
profitabilitas.
6. Nunung
Indrawati,
Suprihatmi
Sri
Wardinings
ih, Edi
Wibowo
(2018)
Pengaruh
Capital
Adequacy
Ratio, Non
Performing
Financing,F
inancing To
Deposit
Ratio,
Biaya
Operasiona
l, dan
Pendapatan
Operasiona
l, dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Return On
Asset Bank
Umum
Syariah di
Indonesia
Menggunak
an variabel
CAR, NPF,
dan Ukuran
Perusahaan
Menggunak
an variabel
FDR,
BOPO,
Pendapatan
Operasiona
l.
Secara parsial CAR
dan Ukuran
Perusahaan
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap ROA. Dan
NPF berpengaruh
negatif tidak signifikan
terhadap ROA.
Page 34
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stewardship Theory
Stewardship theory adalah sikap melayani, dimana manajemen
mempunyai sikap melayani para stakeholdernya. Artinya, ketika
manajemen melaksanakan kegiatan operasional perusahaan manajemen
juga memberikan pelayanan dibidang ekonomi yang sesuai dengan prinsip
syariah. Teori stewardship dalam penelitian ini digunakan untuk
menjelaskan hubungan variabel ukuran bank, kecukupan modal, dan risiko
pembiayaan sebagai variabel independen dengan variabel profitabilitas
sebagai variabel dependen. (Muhammad Syakhrun dkk, 2019)
Implikasi teori stewardship dalam penelitian ini adalah ketika bank
umum syariah mengelola kegiatan operasionalnya sesuai dengan prinsip
syariah diharapkan prinsipal yang mempercayakan nasabah sebagai
steward untuk mengelola dana yang idealnya mampu mengakomodasi
semua kepentingan bersama antara principal dan steward yang
mendasarkan pada pelayan yang memiliki perilaku dimana dia dapat
dibentuk agar selalu dapat dijak bekerjasama dalam organisasi, memiliki
perilaku kolektif atau berkelompok dengan utilitas tinggi dari pada
individualnya dan selalu bersedia untuk melayani. (Riyadi dan Yulianto,
2014)
2. Kinerja Keuangan Bank
Kinerja bank merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank
dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran,
penghimpunan, dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya
manusia. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan
bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan
dana maupun penyaluran dana yang biasannya diukur dengan indikator
kecukupan modal, likuiditas, profitabilitas bank (Jumingan, 2006).
Menurut (Rodoni, 2014), alat analisis yang dipergunakan untuk
menganalisa kinerja keuangan, diantaranya adalah analisis rasio,
Page 35
16
proporsional, Du Pont System of Analysis, dan EVA (Economic Value
Added). Rasio keuangan dihitung berdasarkan financial statement yang
telah tersedia, yang terdiri dari balance sheet atau neraca dan income
statement atau laporan laba rugi. Rasio-rasio keuangan umumnya berupa
liquidity ratio, activity ratio, debt ratio, profitability ratio.
Untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target- target
yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen
bank dalam mengelola sumber daya yang dimiliki (Wibowo, 2016).
Manajemen kinerja memberikan manfaat bukan hanya bagi organisasi,
tetapi juga manajer dan individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan
menyeluruh organisasi dengan mengkaitkan pekerjaan dari setiap pekerja.
Dan manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya. Seberapa baik kita
mengelola kinerja bawahan anak secara langsung mempengaruhi tidak
hanya kinerja masing-masing pekerja secara individu dan unit kerjanya,
tetapi juga kinerja seluruh organisasi (Hery, 2014).
Sasaran manajemen perusahaan pada umumnya adalah menciptakan
laba bagi pemiliknya. Analisis yang menyeluruh dari kinerja bank, tidak
hanya menganalisis angka-angka laporan keuangan, tetapi juga harus
dilanjutkan dengan analisis kinerja manajemen (Darmawi, 2011).
Menurut (Dendawijaya, 2009) analisis kinerja bank terdiri dari:
a. Analisis Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan
terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
b. Analisis Rasio Rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank
yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank.
c. Analisis Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
Page 36
17
panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban- kewajiban
jika terjadi likuiditas bank.
Pada penelitian ini, untuk mengukur kinerja perusahaan atau
kinerja keuangan bank diukur dengan menggunakan rasio Return On
Asset (ROA). Rasio Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memberoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
aset (Dendawijaya, 2009).
3. Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba. Sebutan lain untuk profitabilitas
adalah rasio rentabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan prifitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan (Kasmir, 2012)
Dalam menghitung profitabilitas digunakan sebuah alat
pengukuran yang disebut ROA (Return On Assets). Menurut (Hanafi,
2016) ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.
Profitabilitas merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan, di
samping itu profitabilitas juga dapat digunakan untuk mengukur
kinerja suatu perusahaan. Menurut Prasetyo (2015) semakin tinggi
tingkat profitabilitas dan terus-menerus memperoleh profitabilitas,
maka semakin baik kinerja perbankan atau perusahaan dan
kelangsungan hidup perbankan atau perusahaan tersebut akan terjamin.
Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan,
semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dari segi penggunaan asset. Selain itu, Return
On Asset digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena bank
Page 37
18
Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan
nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian
besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009).
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mampu mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu
(Hanafi,2012:157). Jika ROA suatu bank semakin besar, maka semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin
baik posisi bank tersebut dari pengamanan asset. Menurut Oktaviani
(2012), laba yang tinggi membuat bank mendapat kepercayaan dari
masyarakat yang memungkinkan bank untuk menghimpun modal yang
lebih banyak sehingga bank memperoleh kesempatan menyalurkan dana
dengan lebih luas.
Nilai ROA yang semakin mendekati 1, hal itu berarti semakin baik
keuntungan (profitabilitas) perusahaan karena setiap yang ada dapat
menghasilkan laba. Dengan demikian, dapat disimpulkan apabila semakin
tinggi Return On Asset hal itu mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan
semakin efektif, sehingga struktur modal perusahaan dapat mencerminkan
aktivitas pembiayaan dengan tingkat pengembalian atau laba yang didapat
(Kasmir, 2012:197).
Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang sangat penting
diperlukan, hal ini bertujuan untuk menjamin apakah keuntungan yang
ditargetkan oleh perusahaan dalam beberapa periode telah tercapai. ROA
mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam seberapa efektif suatu
bank dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan suatu keuntungan
(Dietrich, et al., 2009). Bank Indonesia menetapkan besarnya ROA yaitu
1,5 persen. Menurut SE BI Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011,
rumus dari ROA adalah:
x 100%
4. Ukuran Bank (Size)
a. Pengertian Ukuran Bank (Size)
Ukuran Bank didefinisikan sebagai ukuran besar kecilnya suatu
bank tersebut. Ukuran bank dapat dinyatakan dalam total asset (aktiva),
Page 38
19
penjualan, dan kapitalisasi. Semakin besar penjualan aktiva, dan
kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu (Ardi
Murdoko Sudarmadji, 2007)
Menurut Ardi dan Lana (2006) besar kecilnya perusahaan dapat
dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Dalam
perusahaan perbankian untuk mengetahui besarnya ukuran perusahaan
dapat dilihat dari jumlah total asset yang dimiliki. Asset yang dimiliki
bank terdiri atas kas, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga,
pembiayaan yang disalurkan, penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva
tetap, aktiva sewa guna usaha,aktiva lain-lain.
Rasio ukuran bank diperoleh dari logaritma natural dari total assets
yang dimiliki bank yang bersangkutan pada periode tertentu. Menurut
Kosmidou et al. (2008), bank yang lebih besar ukuran asetnya lebih
menguntungkan dari pada bank yang ukuran asetnya kecil, karena
ukuran bank yang lebih besar mempunyai tingkat efisiensi yang lebih
tinggi. Rumus variabel ukuran perusahaan adalah:
Ukuran Perusahaan (Size) = Ln Total (Aktiva )
1) Pengertian Aktiva
Berdasarkan PSAK No. 16 revisi tahun 2011, Aktiva (Aset)
merupakan semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik berwujud
maupun tidak yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan
manfaat bagi perusahaan tersebut.
Sudarsono dan Edilius (2007:19) aktiva adalah produk bernilai
yang dikuasai atau dimiliki suatu pihak baik berupa harta benda, hak atau
suatu tuntutan atas suatu aktiva maupun jasa yang dimiliki. Menurut
Dendawijaya (2009) Asset merupakan sumber daya yang dimiliki oleh
entitas bisnis, sumber daya tersebut dapat berupa benda yang mempunyai
wujud fisik, seperti kas dan bahan habis pakai, atau benda yang tidak
berwujud tapi memiliki nilai, seperti hak paten. Rumus total asset adalah
sebagai berikut:
a) Jenis- Jenis Aktiva Bank
Page 39
20
Aktiva bank memiliki karakteristik tersendiri yang ditetapkan
oleh bank sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur dan
mengawasi bank. Aktiva merupakan suatu harta kekayaan bank yang
dimiiki oleh bank meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Menurut
Siamat (2004:95-96), membagi prinsip prioritas aktiva neraca bank
sebagai berikut:
(1) Alat likuid (Kas)
(2) Penempatan pada bank lain
(3) Surat-surat berharga
(4) Kredit atau pembiayaan yang disalurkan
(5) Penyertaan
(6) Aktiva Teatap
(7) Aktiva lain-lain
5. Kecukupan Modal
Kecukupan modal adalah suatu regulasi perbankan yang
menetapkan suatu kerangka kerja mengenai bagaimana bank dan
lembaga penyimpanan harus menangani permodalan mereka (Lukitasari,
2014). Kecukupan Modal menggambarkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi untuk menutup risiko kerugian
yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aset produktif yang
mengandung risiko, serta untuk pembiayaan dalam asset tetap dan
investasi. Modal yang memadai dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat, karena mengindikasikan bahwa bank dapat menampung
kemungkinan risiko kerugian yang akan dialami oleh bank akibat
kegiatan operasional bank. Dengan begitu, kecukupan modal akan
berdampak pada meningkatnya keuntungan atau profitabilitas yang
diperoleh bank melalui bunga pinjaman kredit. CAR merupakan
indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan
modal bank. CAR dapat diperoleh melalui perhitungan rasio atau
perbandingan antara modal sendiri dengan ATMR.
CAR merupakan proksi utama permodalan bank. Menurut Dietrich,
bank dengan modal yang tinggi dianggap relatif lebih aman dibandingkan
Page 40
21
dengan bank modal yang rendah, hal ini disebabkan bank dengan
modal yang tinggi biasanya memiliki kebutuhan yang lebih rendah
dari pada pendanaan eksternal. Bank Indonesia menetapkan besarnya
rasio CAR yaitu minimum 8 persen. Menurut SE BI Nomor
13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, rumus dari rasio CAR adalah:
x 100%
6. Risiko Pembiayaan (NPF)
1) Pengertian Pembiayaan
Sebagai salah satu lembaga intermediasi, bank memiliki tugas
pokok untuk menghimpun dana dari masyarakat (surplus dana), yang
kemudian selanjutnya untuk disalurkan kepada masyarakat yang
membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan, dimana dengan
pembiayaan ini bank akan memperoleh penghasilan baik berupa
margin keuntungan, bagi hasil atau fee (ujrah).
Pembiayaan atau financing , yaitu pendanaan yang diberikan oleh
satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga. (Veithzal
Rivai,2010)
Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Undang-undang No. 21
Tahun 2008, Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah;
b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,
dan istishna;
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multijasa.
Page 41
22
Pembiayaan dalam bank konvensional dikenal dengan istilah
kredit. Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional terletak pada
pembiayaannya, bank konvensional menggunakan imbalan bunga terhadap
kredit yang diajukan oleh nasabah, sedangkan bank syariah menggunakan
bagi hasil dalam kegiatan pembiayaan.
Menurut Antonio (2001; dalam Muliawati,2015) pembiayaan
berdasarkan sifat penggunaannya dibagi menjadi dua, yakni:
a) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun
investasi.
b) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis
digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Sedangkan pembiayaan berdasarkan keperluannya juga dibagi
menjadi dua yakni:
a) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan seperti dalam rangka
meningkatkan produksi baik secara kuantitatif dalam hal ini
adalah jumlah produksi maupun secara kualitatif atau mutu
hasil produksi.
b) Pembiayaan investasi, yaitu pembiyaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan barang modal atau fasilitas-fasilitas yang
bersangkutan.
2) Pengertian Risiko Pembiayaan
Dalam kaitannya dengan penyaluran dana yang dilakukan oleh
bank dalam bentuk pembiayaan, maka bank harus siap menanggung
risiko pembiayaan. Hal tersebut dijelaskan dalam Pasal 37 ayat (1) UU
Perbankan Syariah yang menyatakan bahwa penyaluran dana
berdasarkan prinsip syariah oleh bank syariah dan UUS mengandung
risiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya sehingga dapat
Page 42
23
berpengaruh terhadap kesehatan bank syariah dan UUS.
(Wangsawidjaja, 2012)
Risiko pembiayaan terjadi ketika bank tidak bisa memperoleh
kembali cicilan pokok, dan ataubagi hasil/margin/ pendapatan sewa dari
pembiayaan yang diberikan atau investasi yang dilakukannya.
(Muhammad, 2004)
Salah satu risiko yang sering dihadapi oleh lembaga perbankan
adalah risiko tidak terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau
sering disebut risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan umumnya timbul
dari berbagai pembiayaan yang masuk dalam kategori bermasalah atau
Non Performing Financing.
3) Non Performing Financing(NPF)
NPF atau dikenal dengan risiko pembiayaan adalah risiko akibat
ketidak mampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman yang telah
diberikan oleh bank beserta imbalannya dalam jangka waktu
tertentu. Non Performing Financing adalah suatu rasio yang
membandingkan tingkat pembiayaan bermasalah terhadap total
pembiayaan yang diberikan (www.bi.go.id)
Rasio ini menunjukkan pembiayaan bermasalah yang tergolong
dari pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet (Pramuka, 2010).
Rasio ini membandingkan antara jumlah pembiayaan bermasalah dengan
seluruh pembiayaan yang ada.
Dampak dari keberadaan Non Performing Financing (NPF) yang
tidak wajar salah satunya dalah hilangnya kesempatan memperoleh income
(pendapatan) dari kredit atau pembiayaan yang diberikan sehingga
mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas
(Dendawijaya, 2009:82)
Risiko pembiayaan digunakan untuk mengukur tingkat
permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Risiko
Pembiayaan dapat diukur dengan rasio Non Performing Financing
(NPF). Berangkat dari rasio Non Performing Loan (NPL), Non
Performing Financing (NPF) merupakan versi NPL bagi bank syariah.
Page 43
24
Tingkat bagi hasil (profit distribution) yang akan diterima nasabah
sangat bergantung pada jumlah dana yang disalurkan dan seberapa
baik kualitas pembiayaan yang diberikan bank. Hal ini akan
mempengaruhi perolehan laba dari penggunaan dana nasabah, hal ini
bisa diindikasi melalui tingkat Risiko Pembiayaan. Non Performing
Financing (NPF) mencerminkan risiko pembiayaan, jadi semakin
tinggi rasio ini menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin
buruk. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank,
mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar
bank syariah.
Besaran rasio Non Performing Financing / Non Performing Loan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan Peraturan BI Nomor
15/2/PBI/2013 adalah maksimal 5%. Jika melebihi 5% maka akan
mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.
Menurut Zulifiah dan Susilowibowo (2014) nilai NPF dapat
dirumuskan sebagai berikut :
x 100 %
Apabila tingkat risiko pembiayaan bermasalah meningkat,
margin/bunga kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi
islam sektor perbankan tidak mengenal instrumen bunga, sistem keuangan
islam menetapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian bukan
kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan dimuka.
Adapun menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 9/24/DPbS
tanggal 30 Oktober 2007, kriteria penilaian peringkat Non Performing
Financing (NPF) adalah sebagai berikut:
1) Peringkat 1, Nilai NPF <2%, Predikat Sangat Sehat
2) Peringkat 2, Nilai 2% < NPF < 5%, Predikat Sehat
3) Peringkat 3, Nilai 5% < NPF < 8%, Predikat Cukup Sehat
4) Peringkat 4, Nilai 8% < NPF < 12 %, Predikat Kurang Sehat
5) Peringkat 5, NPF > 12%, Predikat Tidak Sehat
4) Kategori Pembiayaan Bermasalah
Page 44
25
Ketidak lancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi
hasil atau profit margin pembiayaan menyebabkan adanya kolektabilitas
pembiayaan. Secara umum kolektabilitas pembiayaan dikategorikan
menjadi lima macam, yaitu (Veithzal, 2007:37-42) :
1) Lancar atau kolektibilitas 1
2) Dalam Perhatian Khusus atau kolektabilitas 2
3) Kurang Lancar atau kolektabilitas 3
4) Diragukan atau kolektabilitas 4
5) Macet atau kolektabilitas 5
Usaha yang dapat dilakukan bank syariah dalam menekan
kemungkinan timbulnya pembiayaan bermasalah adalah dengan menjaga
kualitas pembiayaan. Kualitas pembiayaan dapat diukur dengan prinsip 5C
yaitu Character, Capacity, Collateral, Capital, Condition of Economy
(Kasmir, 2008:109-110).
5) Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah
Dalam usaha mengatasi timbulnya pembiayaan bermasalah, pihak
bank dapat melakukan beberapa tindakan penyelamatan sebagai berikut
(Dendawijaya, 2009:83) :
1) Rescheduling, merupakan upaya pertama dari pihak bank
untuk menyelamatkan pembiayaan yang diberikannya
kepada debitur dengan cara penjadwalan kembali sebagian
atau seluruh kewajiban debitur
2) Reconditioning, merupakan usaha pihak bank untuk
menyelamatkan pembiayaan yang diberikannya dengan cara
mengubah sebagian atau seluruh kondisi (persyaratan) yang
semula disepakati bersama pihak debitur.
3) Restructuring, merupakan usaha penyelamatan pembiayaan
yang terpaksa harus dilakukan bank dengan cara mengubah
komposisi pembiayaan yang mendasari pemberi
pembiayaan.
4) Kombinasi 3-R
(a) Rescheduling dan Reconditioning
Page 45
26
(b) Rescheduling dan Restructuring
(c) Restructuring dan Reconditionging
(d) Rescheduling, Reconditioning, dan Restructuring
5) Eksekusi
Jika nasabah masih tidak mampu maka jalan terakhir bank
melakukan eksekusi melalui berbagai cara antara lain:
(a) Menyerahkan kewajiban kepada BUPN (Badan Urusan
Piutang Negara).
(b) Menyerahkan perkara ke pengadilan negeri (Perkara
Perdata).
7. Perbankan Syariah
a. Bank Syariah
Dalam pasal 1 Undang undang No. 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah disebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Sedangkan menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No 10 tahun 1998, pengertian
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal
sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking.
Peristilahan tersebut tidak dapat dilepaskan dari asal mula sistem
perbankan syariah. Bank islam atau selanjutnya disebut dengan Bank
Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
bunga. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga,
islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah islam (Muhammad,
2014).
Page 46
27
Bank Syariah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia
jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam,
khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif
yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak
jelas dan meragukan (gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai
kegiatan usaha yang halal. Bank Syariah sering dipersamakan dengan
bank tanpa bunga. Bank tanpa bunga merupakan konsep yang lebih
sempit dari bank Syariah, ketika sejumlah instrumen atau operasinya
bebas dari bunga. Bank Syariah, selain menghindari bunga, juga secara
aktif turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi
Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial.
b. Tujuan, Prinsip, dan Fungsi Bank Syariah
Menurut Rodoni (2009) tujuan bank syariah didirikan adalah untuk
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam,
syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta
bisnis atau usaha terkait lainnya. Sementara itu, prinsip-prinsip dasar yang
diikuti oleh bank syariah yaitu larangan riba dalam transaksi, kegiatan
usaha dan perdagangan yang dilakukan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah, dan memberikan zakat. Selama praktik
perbankan konvensional tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah, perbankan syariah dapat mengadopsi sistem dan prosedur
perbankan yang telah ada. Akan tetapi, apabila tidak sesuai dengan
prinsip syariah, maka perbankan syariah harus merencanakan dan
menerapkan alternatif lain yan sesuai dengan prinsip syariah.
Secara singkat empat prinsip pertama biasa disebut anti
MAGHRIB (maysir, gharar, riba, dan bathil). Kemudian, untuk fungsi dari
bank syariah mempunyai dua peran utama, yaitu sebagai badan usaha
(tamwil) dan badan sosial (maal). Sebagai badan usaha, bank syariah
mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai manajer investasi, investor, dan
jasa pelayanan. Sebagai manajer investasi, bank syariah melakukan
penghimpunan dana dari para investor/nasabahnya dengan prinsip
wadi'ah yad dhamanah (titipan), mudharabah (bagi hasil) atau ijarah
Page 47
28
(sewa). Sebagai investor, bank syariah melakukan penyaluran dana melalui
kegiatan investasi dengan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. Sebagai
penyedia jasa perbankan, bank syariah menyediakan jasa keuangan, jasa
nonkeuangan, dan jasa keagenan.
Pelayanan jasa keuangan antara lain dilakukan dengan prinsip
wakalah (pemberian mandat), kafalah (bank garansi), hiwalah
(pengalihan utang), rahn (jaminan utang atau gadai), qardh (pinjaman
kebajikan untuk dana talangan), sharf (jual beli valuta asing), dan lain-lain.
Pelayanan jasa non keuangan dalam bentuk wadi'ah yad amanah (safe
deposit box) dan pelayanan jasa keagenan dengan prinsip mudharabah
muqayyadah. Sementara itu, sebagai badan sosial, bank syariah
mempunyai fungsi sebagai pengelola dana sosial untuk penghimpunan dan
penyaluran zakat, infak, dan sadaqah (ZIS), serta penyaluran qardhul hasan
(pinjaman kebajikan). Secara singkat fungsi bank syariah dapat
digambarkan seperti Gambar 2.1
Gambar 2.1
Fungsi Bank Syariah
c. Konsep Operasional Bank Syariah
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bank syariah merupakan
bank dengan prinsip bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam
segala operasinya, baik dalam penghimpunan maupun dalam penyaluran
dana. Dana yang telah dihimpun melalui prinsip wadi'ah yad dhamanah,
mudharabah mutlaqah, ijarah, dan lain-lain, serta setoran modal
dimasukkan ke dalam pooling fund. Sumber dana paling dominan berasal
dari prinsip mudharabah mutlaqah yang biasanya mencapai lebih dari 60
Page 48
29
persen dan berbentuk tabungan, deposito, atau obligasi. Pooling fund ini
kemudian dipergunakan dalam penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa.
Dari pembiayaan dengan prinsip bagi hasil diperoleh bagian bagi
hasil/laba sesuai kesepakatan awal (nisbah bagi hasil) dengan masing-
masing nasabah (mudharib atau mitra usaha); dari pembiayaan dengan
prinsip jual beli diperoleh margin keuntungan; sedangkan dari
pembiayaan dengan prinsip sewa diperoleh pendapatan sewa.
Keseluruhan pendapatan dari pooling fund ini kemudian
dibagihasilkan antara bank dengan semua nasabah yang menitipkan,
menabung, atau menginvestasikan uangnya sesuai dengan kesepakatan
awal. Bagian nasabah atau hak pihak ketiga akan didistribusikan kepada
nasabah, sedangkan bagian bank akan dimasukkan ke dalam laporan rugi
laba sebagai pendapatan operasi utama. Sementara itu, pendapatan lain,
seperti dari mudharabah muqayyadah (investasi terikat) dan jasa keuangan
dimasukkan ke dalam laporan rugi laba sebagai pendapatan operasi
lainnya. Secara ringkas konsep operasional bank syariah dapat dibaca pada
Gambar 2.
Gambar 2.2
Konsep Operasional Bank Syariah
d. Produk Bank Syariah
Menurut Baraba (2000) Produk-produk bank syariah muncul
karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah. Seperti yang
Page 49
30
telah disebutkan sebelumnya, bank syariah memiliki empat fungsi
dalam menjalankan operasinya, di antaranya sebagai penerima
amanah, pengelola investasi, penyedia jasa dan fungsi sosial
(Ascarya, 2015). Dari keempat fungsi operasional tersebut, kemudian
diturunkan menjadi produk-produk bank syariah, yaitu (Ascarya,
2015)
1) Produk Pendanaan
Produk pendanaan bank syariah digunakan untuk
mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan
perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan
yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Dalam hal ini, bank
syariah melakukannya tidak dengan prinsip bunga (riba),
melainkan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat
Islam, terutama wadi’ah (titipan), qardh (pinjaman),
mudharabah (bagi hasil) dan ijarah (sewa). Produk pendanaan
bank terdiri dari Giro, Tabungan, Deposito/Investasi, dan
Sukuk. Produk-produk pendanaan ini, dalam bank syariah
menggunakan akad sebagai berikut.
a) Giro, menggunakan akad wadi’ah atau qardh.
b) Tabungan, menggunakan akad wadi’ah, qardh, atau
mudharabah.
c) Deposito/ Investasi menggunakan akad mudharabah.
d) Sukuk, menggunakan akad mudharabah, ijarah, dan
lain-lain.
2) Produk Penyaluran Dana atau Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan bank syariah terdapat 3 jenis utama,
yaitu:
a) Pembiayaan Modal Kerja Syariah, adalah pembiayaan
jangka pendek yang diberikan oleh bank syariah
kepada perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja usahanya dan sesuai dengan prinsip syariah (Karim,
2007)
Page 50
31
b) Pembiayaan Investasi Syariah, adalah penanaman dana
dengan maksud memperoleh keuntungan/imbalan/manfaat
di masa yang akan datang (Karim, 2007)
c) Pembiayaan Konsumsi Syariah, adalah pembiayaan yang
diberikan untuk tujuan diluar usaha yang biasanya sifatnya
perorangan (Karim, 2007).
Selain pembiayaan tersebut terdapat dua jenis pembiayaan
lainnya, yaitu pembiayaan sindikasi dan pembiayaan take over.
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh
lebih dari satu lembaga keuangan bank kepada satu objek
pembiayaan. Sementara itu, pembiayaan takeover adalah
pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari take over transaksi
non syariah yang telah berjalan atas permintaan nasabah.
3) Produk Jasa Perbankan
Produk-produk jasa perbankan syariah dengan pola
lainnya pada umumnya menggunakan akad-akad tabarru’ yang
dimaksudkan tidak untuk mencari keuntungan, tetapi
dimaksudkan sebagai fasilitas pelayanan kepada nasabah dalam
melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu, bank syariah
sebagai penyedia jasa hanya membebani biaya administrasi.
Jasa perbankan syariah yang bukan termasuk akad tabarru’
adalah akad sharf yang merupakan akad pertukaran uang
dengan uang dan ujr yang merupakan bagian dari ijarah (sewa)
yang dimaksudkan untuk mendapatkan upah (ujroh atau fee).
Page 51
32
d. Kerangka Pemikiran
Rendahnya ROA beberapa Bank Umum Syariah di Indonesia membuat harus adanya
koreksi untuk manajemen perbankan atas kinerja keuangan agar menghasilkan laba yang
lebih baik.
Kinerja Keuangan
Uji Asumsi Klasik
Heteroskedastisitas Autokorelasi Normalitas Multikolinearitas
Penentuan Model Regresi
Common Effect Random Effect Fixed Effect
Chow Hausman
Model Regresi
Koefisien Determinasi Statistik-t
Uji Signifikansi
Statistik-F
Interpretasi dan Kesimpulan
UKURAN BANK
KECUKUPAN MODAL
RISIKO PEMBIAYAAN
PROFITABILITAS
Page 52
33
Penelitian ini mencari hubungan secara parsial dan simultan antara
variabel Ukuran Bank (X1) , Kecukupan Modal (X2) , dan Risiko Pembiayaan
(X3) Terhadap Variabel Profitabilitas (Y).
e. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian
1. Hubungan Ukuran bank terhadap profitabilitas bank
Pada dasarnya ukuran perusahaan terbagi dalam 3 kategori yang
didasarkan pada total aset perusahaan (Machfoed, 1994 dalam Suwito dan
Herawati, 2005) yaitu :
a. Perusahaan besar (large firm)
b. Perusahaan menengah (medium firm)
c. Perusahaan kecil (small firm)
Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat
sehingga mereka akan lebih hati-hati dalam melakukan pelaporan
keuangan, dan pada akhirnya akan berdampak pada perusahaan tersebut
untuk melaporkan kondisinya yang lebih akurat. Nasution dan Setiawan
(2007) menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara ukuran
perusahaan dan manajemen laba di Inggris.
Menurut penelitian yang dilakukan Ekawati (2004), Rasdjo (2007),
dan Miyajima et al (2003) memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan
(perbankan) tersebut mempunyai dampak yang positif dan berpengaruh
penting terhadap profitabilitas. William (1989) dalam Bardosa dan Louri
(2003) dan Campbell (2002) mempunyai pendapat yang sama bahwa
antara ukuran dari bank induk (pusat) mempunyai hubungan yang positif
dan berpengaruh penting terhadap ukuran anak perusahaan (cabang di
luar negeri).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
Page 53
34
Hipotesis 1 (H1) : Terdapat pengaruh antara ukuran perbankan
(size) terhadap profitabilitas.
2. Hubungan Kecukupan Modal dengan Profitabilitas
Menurut Kasmir, (2011), aspek permodalan yang dimiliki oleh bank
didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian
tersebut didasarkan kepada CAR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Perbandingan rasio CAR adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang
menurut resiko (AMTR). Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8 persen.
Bagi bank yang memiliki CAR di bawah 8 persen harus segera memperoleh
perhatian dan penanganan serius untuk segera diperbaiki.
Penambahan CAR sampai pada titik yang ditentukan memerlukan waktu,
sehingga pemerintahpun memberikan waktu sesuai dengan ketentuan. Apabila
sampai waktu yang telah ditentukan target CAR belum tercapai, maka bank
yang bersangkutan akan dikenakan sanksi.
Hasil penelitian dari Werdaningtyas (2002) dalam Nisa (2007) dan
Mahardian (2008) menunjukkan bahwa peningkatan modal (CAR) dapat
meningkatkan keamanan nasabah yang secara tidak langsung akan
meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank sehingga berdampak positif
terhadap peningkatan profitabilitas bank.
Namun menurut penelitian Nunung Indrawati dkk (2018) CAR
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 2 (H2) : Terdapat pengaruh antara Kecukupan Modal
terhadap profitabilitas perbankan.
3. Hubungan Risiko Pembiayaan dengan Profitabilitas
NPF merupakan rasio penunjang dalam mengukur kualitas aset bank
syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan
pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. NPF dihitung dengan
Page 54
35
membandingkan piutang dan pembiayaan yang non-performing terhadap total
piutang dan pembiayaan. Piutang terdiri atas tagihan yang timbul dari transaksi
jual beli dan atau sewa berdasarkan akad murabahah, istisna dan atau ijarah.
Sedangkan pembiayaan mencakup pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah dan pembiayaan qardh.
Cakupan komponen dan kolektibilitas pembiayaan berpedoman pada
ketentuan Bank Indonesia tentang penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang berlaku.
Dimana yang dihitung disini mencakup kolektibilitas kurang lancar, diragukan
dan macet (Setiawan, 2009). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Setiawati et.al (2017) menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muwaddah (2015) dan
Abdurrahman (2014) menjelaskan bahwa Non Performing Financing (NPF)
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 3 (H3) : Terdapat pengaruh antara Risiko Pembiayaan
terhadap profitabilitas perbankan.
4. Hubungan Ukuran Bank, Kecukupan Modal dan Risiko Pembiayaan dengan
Profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Nunung Indrawati dkk (2018)
menunjukkan CAR, NPF dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap profitabilitas bank.
Hipotesis 4 (H4) : Ukuran Bank, Kecukupan Modal, Risiko Pembiayaan
berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan.
Page 55
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) selama tahun 2014-2018.
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode
purposive sampling (Sugiyono, 2012), yaitu pengambilan sampel dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah:
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa
Keuangan)
b. Perusahaan perbankan syariah yang konsisten menerbitkan
Laporan Publikasi dari tahun 2014-2018.
Saat ini, terdapat 14 Bank Umum Syariah namun penelitian ini menggunakan
tahun penelitian 2014-2018 oleh karena itu dipilih 12 bank karena 2 bank lainnya
baru bergabung atau spin off menjadi bank syariah pada tahun 2019. Dari kriteria
diatas terdapat 12 (dua belas) perusahaan Perbankan, yaitu Bank Syariah Mandiri,
Muamalat, Victoria Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Mega Syariah, Panin Dubai
Syariah, Bukopin Syariah, BCA Syariah, Maybank Syariah, BTPN Syariah, BJB
Syariah.
Total data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 data. Terdiri dari
12 Bank Umum Syariah dan 5 Tahun Penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Page 56
37
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia.
Bank umum syariah yang diteliti berjumlah dua belas bank. Penelitian ini dilakukan
dalam kurun waktu 2014-2018.
C. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Menurut Wahyuni (2009) data
sekunder adalah data yang tidak didapat langsung dari sumbernya melainkan didapat
dari pihak lain. Data sekunder berupa Data Panel yang diambil dari website tiap-
tiap perbankan yang tercatat dalam daftar kantor pusat Bank Umum Syariah yang
disediakan oleh masing-masing bank. Data tersedia dalam bentuk laporan
keuangan publikasi tahunan dari tahun 2014-2018.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Instrumen atau variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel Y
Variabel Y (dependent) dalam penelitian ini adalah Profitabilitas Bank
Umum Syariah yang diukur dengan ROA (Return on Asset).
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Rasio ini
berhubungan dengan aspek earning atau profitabilitas (Puspita & Saryadi,
2018). Semakin besar ROA yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka
semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba
(Dendawijaya, 2009). Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang didapatkan bank sehingga kemungkinan masalah yang akan
dihadapi oleh bank semakin kecil.
Rasio dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus yang pernah
digunakan oleh peneliti sebelumnya, yaitu Erma Setiawati dkk (2017) yang
menganalisis pengaruh kecukupan modal, risiko pembiayaan, efisiensi
operasional dan likuiditas terhadap profitabilitas; A.A. Yogi Prasanjaya dan I
Page 57
38
Wayan Ramantha (2013) yang menganalisis pengaruh rasio CAR, BOPO,
LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di
BEI. Rumus ROA yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti berikut:
Menghitung Return on Asset (ROA)
Tabel 3.1
Predikat Kesehatan berdasarkan ROA
No Rasio ROA Predikat
1. ROA > 1,5% Sangat Sehat
2. 1,25% < ROA ≤ 1,5% Sehat
3. 0,5% < ROA ≤ 1,25% Cukup Sehat
4. 0% < ROA ≤ 0,5% Kurang Sehat
5. ROA ≤ 0% (atau negatif) Tidak Sehat
Sumber: (Rahmawati, 2015)
2. Variabel X
a. Ukuran Bank (X1)
Variabel X1 dalam penelitian ini adalah Ukuran Bank Umum Syariah
yang dilihat berdasarkan dari besarnya Total Aktiva yang dimiliki Bank
Umum Syariah. Variabel ukuran (size) diukur dengan rasio total aktiva yang
merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan. Untuk menormalkan
besaran nilainya data ini dilogaritma naturalkan.
Rasio dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus yang pernah
digunakan oleh peneliti sebelumnya, yaitu penelitian pupik damayanti dan
dhian andanarini (2012) yang menganalisis tentang pengaruh ukuran (size),
capital adequacy ratio (CAR), pertumbuhan deposit, loan to deposit rasio
(LDR), terhadap profitabilitas perbankan go publik di Indonesia tahun 2005-
2009. Rumus Ukuran bank (size) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seperti berikut:
Menghitung Ukuran Bank
Page 58
39
b. Kecukupan Modal (X2)
Variabel X2 dalam penelitian ini adalah Kecukupan Modal Bank
Umum Syariah yang diukur dengan CAR (Capital Adequacy Ratio). CAR
merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam
menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung
kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank
(Dendawijaya, 2005). Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
11/POJK.03/ menyatakan bahwa setiap bank wajib menyediakan modal
minimum susuai profil resiko yang diukur dengan prosentasi tertentu terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar 8% dari ATMR (POJK
No.11/POJK.03/2014. 2014,7).
Rasio dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus yang pernah
digunakan oleh peneliti sebelumnya, yaitu pupik damayanti dan dhian
andanarini (2012) yang menganalisis tentang pengaruh ukuran (size), capital
adequacy ratio (CAR), pertumbuhan deposit, loan to deposit rasio (LDR),
terhadap profitabilitas perbankan go publik di Indonesia tahun 2005-2009;
A.A. Yogi Prasanjaya dan I Wayan Ramantha (2013) yang menganalisis
pengaruh rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan terhadap
profitabilitas bank yang terdaftar di BEI. Rumus CAR yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seperti berikut:
Menghitung Capital Adequacy Ratio (CAR)
Tabel 3.2
Predikat kesehatan bank berdasarkan CAR
No Rasio CAR Predikat
1. CAR ≥ 12% Sangat Sehat
2. 9% ≤ CAR < 12% Sehat
3. 8% ≤ CAR < 9% Cukup Sehat
Page 59
40
4. 6% ≤ CAR < 8% Kurang Sehat
5. CAR ≤ 6% (atau negatif) Tidak Sehat
Sumber: (Rahmawati, 2015)
c. Risiko Pembiayaan
Variabel X3 dalam penelitian ini adalah Risiko Pembiayaan Bank
Umum Syariah yang diukur dengan NPF (Non Performing Financing). Rasio
ini digunakan untuk mengukur kualitas aktiva produktif sehubungan dengan
pembiayaan yang bermasalah karena pinjaman mengalami kesulitan
pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan atau faktor lain di luar kendali
debitur sehingga hal ini berdampak langsung terhadap keberlangsungan suatu
perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya (Setyaningsih, 2014).
Suatu perbankan akan dianggap memiliki kualitas aset yang baik apabila rasio
menghasilkan nilai yang rendah.
Rasio ini menunjukkan hubungan antara pembiayaan bermasalah dan
total pembiayaan dan menunjukkan tingkat pembiayaan bermasalah pada
bank syariah. Apabila suatu bank syariah memiliki NPF yang tinggi maka
akan terancam bangkrut dan operasional bank tersebut tidak akan berjalan
sehingga menyebabkan manajemen bank menjadi buruk dan tidak terkontrol
(Karini & Filianti, 2018). Rasio dalam penelitian ini dihitung berdasarkan
rumus yang pernah digunakan oleh penelitian sebelumnya, yaitu Erma
Setiawati dkk (2017) yang menganalisis pengaruh kecukupan modal, risiko
pembiayaan, efisiensi operasional dan likuiditas terhadap profitabilitas;
Zulifiah dan Susilowibowo (2014) Rumus menghitung rasio Non Performing
Financing (NPF) adalah sebagai berikut:
Menghitung NPF
x 100 %
Page 60
41
Tabel 3.3
Predikat Kesehatan bank berdasarkan NPF
No Rasio NPF Predikat
1. 2 % < NPF Sangat Sehat
2. 5% < NPF ≤ 2 % Sehat
3. 8% < NPF ≤ 5% Cukup Sehat
4. 12 % < NPF ≤ 8 % Kurang Sehat
5. NPF ≤ 12 % (atau negatif) Tidak Sehat
Sumber: SE BI Nomor 13/ 24/ DPNP tahun 2011
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:
1. Field Research
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel yaitu
gabungan antara data (cross section) berupa 12 bank umum syariah dan data
runtut waktu (time series) dengan skala tahunan (annual) yang diambil
dari data tahunan statistik perbankan syariah dengan rentang waktu dari
tahun 2014-2018.
2. Library Research
Penelitian ini juga menggunakan data yang diperoleh dari beberapa
literatur, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan
objek penelitian dan dapat mendukung bahan kajian penelitian.
3. Internet Research
Terkadang buku referensi atau literatur yang kita miliki atau pinjam
dari perpustakaan merupakan literatur lama atau kadaluarsa, karena ilmu
selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan
menggunakan tekonologi yang juga berkembang yaitu internet, sehingga data
yang diperoleh merupakan data sesuai dengan perkembangan zaman.
Page 61
42
F. Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana data yang
digunakan dalam penelitian berbentuk angka dan penelitian ini menganalisis
bagaimana pengaruh Ukuran bank yang diukur dari total asset , Kecukupan Modal
yang diukur dari CAR (Capital Adequacy Ratio) dan Risiko Pembiayaan yang diukur
dari NPF (Non Performing Financing) terhadap Profitabilitas yang di ukur dengan
Rasio ROA. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dengan
menggunakan program computer Eviews (Software) versi 10 dan Microsoft Excel
2010.
Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada
penelitian ini:
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisistas dan autokolerasi pada model regresi.
Untuk itu diperlukannya pendeteksian lebih lanjut diantaranya:
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2013), Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi, terdapat variabel residual atau variabel
pengganggu mempunyai distribusi normal.
Terdapat dua cara dalam mendeteksi apakah residual memiliki distribusi
normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Namun dalam
penelitian ini lebih ditekankan untuk menguji dengan uji statistik. Uji statistik
yang dilakukan adalah dengan uji Jarque-Bera (JB). Data dalam penelitian ini
dikatakan terdistribusi normal jika, nilai probability Jarque-Bera lebih besar
dari 5%. Nilai JB selanjutnya dapat dihitung signifikansinya untuk menguji
hipotesis berikut:
H0 = Data terdistribusi Normal.
Ha = Data terdistribusi Tidak Normal.
Page 62
43
Dasar pengambilan keputusan, bila nilai probability > 0.05 maka H0
diterima, dan bila nilai probability < 0.05, maka H0 ditolak.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali, 2013), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau
sempurna antar variabel independen.
Dalam mendeteksi adanya multikolinearitas dengan menggunakan uji
efisiensi korelasi (r). Jika koefisien korelasi cukup tinggi, yaitu di atas 0.90,
maka diduga terjadi multikolinearitas dalam model. Sebaliknya, jika koefisien
relatif rendah maka diduga model tidak terjadi multikolinearitas. Hipotesis
yang digunakan:
H0 = Tidak terdapat gejala Multikolinearitas.
Ha = Terdapat gejala Multikolinearitas
Apabila nilai r < 0.90 berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas, maka H0
diterima. Apabila r > 0.90 berarti terdapat gejala multikolinearitas, maka H0 ditolak.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut (Ghozali, 2013), Uji heteroskedastisitas adalah uji yang
digunakan karena terjadinya gangguan (error) yang muncul dalam fungsi
regresi yang mempunyai varian yang tidak sama. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas,
dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas
yang penulis gunakan dilakukan melalui Uji White. Apabila nilai probability
> 0.05 maka H0 diterima, sedangkan apabila nilai probability < 0.05 maka H0
ditolak atau menerima Ha. Hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat gejala Heteroskedastisitas.
Ha = Tedapat gejala Heteroskedastisitas.
Page 63
44
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan Uji Langrange
Multiplier (LM Test) dengan membandingkan nilai probability R-Squared
dengan α= 0.05. Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 = Tidak terdapat gejala Autokorelasi.
H1 = Terdapat gejala Autokorelasi.
Dasar pengambilan keputusan, bila nilai probability > 0.05 maka H0
diterima, dan bila nilai probability < 0.05, maka H0 ditolak atau menerima Ha.
2. Pengujian Model Regresi Data Panel
a. Common Effect
Model common effects merupakan pendekatan data panel yang paling
sederhana. Model ini tidak memp erhatikan dimensi individu maupun waktu
sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama dalam berbagai
kurun waktu. Model ini hanya mengkombinasikan data time series dan
cross section dalam bentuk pool, mengestimasinya menggunakan pendekatan
kuadrat terkecil/pooled least square.
b. Model Fixed Effect
Model Fixed effects mengasumsikan bahwa terdapat efek yang berbeda
antar individu. Perbedaan itu dapat diakomodasi melalui perbedaan pada
intersepnya. Oleh karena itu, dalam model fixed effects, setiap
merupakan parameter yang tidak diketahui dan akan diestimasi dengan
menggunakan teknik variabel dummy.
Page 64
45
3. Uji Chow
Menurut (Ghozali, 2013), Chow test adalah alat untuk menguji test for
equality of coefficients atau uji kesamaan koefisien dan test ini ditemukan oleh
Gregory Chow. Uji ini digunakan salah satu untuk memilih model pada regresi
data panel, yaitu antara model efek tetap (fixed effect model) dengan model
koefeisien tetap (pooled regression/common effect). Hipotesis yang dibentuk uji
Chow Test adalah sebagai berikut:
H0 : Model Common Effect Model
Ha : Model Fixed Effect Model
H0 ditolak apabila nilai probability < a. sebaliknya, H0 diterima apabila nilai
probability > a. nilai a yang digunakan sebesar 5%.
a. Model Random Effect
Berbeda dengan fixed effects model, efek spesifik dari masing- masing
individu diperlakukan sebagai bagian dari komponen error yang bersifat
acak dan tidak berkorelasi dengan variabel penjelas yang teramati, model
seperti ini dinamakan random effects model (REM). Model ini sering disebut
juga dengan error component model (ECM).
4. Uji Hausman
Uji ini digunakan untuk memilih model efek acak (random effect model)
dengan model efek tetap (fixed effect model). Uji ini bekerja dengan menguji
apakah terdapat hubungan antara galat pada model (galat komposit) dengan satu
atau lebih variabel penjelas (independen) dalam model. Hipotesis yang dibentuk
uji Chow Test adalah sebagai berikut:
H0 : Model Random Effect Model
Ha : Model Fixed Effect Model
Jadi H0 ditolak apabila nilai probability < a. sebaliknya, H0 diterima
apabila nilai probability > a. nilai a yang digunakan sebesar 5%.
Page 65
46
5. Uji Signifikansi
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Menurut (Ghozali, 2013), Uji Signifikansi Parameter Individual atau
uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
atau simultan terhadap variabel dependen. Dalam uji F nilai signifikansi yang
digunakan sebesar 0.05, apabila nilai probability kurang dari 0.05 maka H0
diterima, dan apabila nilai probability lebih besar dari 0.05 maka H0 ditolak.
maka hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 = Terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Ha = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
Menurut (Ghozali, 2013), Uji Signifikansi Parameter Individual atau uji
statistik t pada umum nya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam uji F nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0.05, apabila nilai probability < 0.05
maka H0 diterima, dan apabila nilai probability > 0.05 maka H0 ditolak. maka
hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 = Terdapat pengaruh yang signifikan dari tiap variabel independen
terhadap variabel dependen.
Ha = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari tiap variabel independen
terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R²)
Menurut (Ghozali, 2013), Koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
Page 66
47
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
d. Model Regresi Data Panel
Persamaan dasar data panel adalah:
Yit = β1X1it + β2X2it + β3X3it + μit
Model persamaan yang di estimasi pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
ROA = β0 +β1SIZEit + β2CARit +β3NPFit + εit
Dimana:
ROA = Return On Asset (Variabel Dependen)
β0 = Konstanta
β1 β2 β3 = Variabel Independen
SIZE = Ukuran Perusahaan
CAR = Capital Adequacy Ratio
NPF = Non Performing Financing
ε = Koefisien error
Page 67
48
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Data Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu data independen
yaitu Profitabilitas yang dihitung dengan Return On Asset (ROA) dan data
independen yang berjumlah tiga, yaitu Ukuran bank , Kecukupan Modal yang
dihitung dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Risiko Pembiayaan yang
dihitung dengan Non Performing Financing (NPF). Objek penelitian ini adalah
seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pada tahun 2014 hingga 2018. Berikut ini merupakan Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang memenuhi kriteria sampel adalah:
Tabel 4.1
Daftar Bank Umum Syariah
No Nama Perusahaan
1 Bank Muamalat Indonesia
2 Bank Syariah Mandiri
3 Bank Victoria Syariah
4 BRI Syariah
5 BNI Syariah
6 Bank Syariah Mega Indonesia
7 Bank Panin Dubai Syariah
8 Bank Syariah Bukopin
9 BCA Syariah
10 Maybank Syariah
11 BTPN Syariah
12 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Page 68
49
Tabel 4.2
Rata-Rata Ukuran, Kecukupan Modal,
Risiko Pembiayaan dan Profitabilitas BUS 2014-2018
NO BANK UKURAN CAR NPF ROA
1 MUAMALAT 17,89 13,042 5,158 0,156
2 BSM 18,19 14,754 5,126 0,558
3 VICTORIA 14,34 17,75 6,56 -1,148
4 BRIS 17,14 19,494 5,438 0,546
5 BNIS 17,16 18,758 2,63 1,374
6 MEGA 15,70 20,852 3,31 1,142
7 PANIN 15,87 19,764 4,55 -1,402
8 BUKOPIN 15,65 17,534 4,758 0,372
9 BCAS 15,40 30,86 0,39 1,06
10 MAYBANK 14,13 76,898 16,836 -1,674
11 BTPN 15,75 29,274 1,426 8,402
12 BJB 15,74 10,374 11,474 5,024
Sumber:Website masing-masing bank
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas pada dua belas bank umum syariah, pada
periode 2014-2018, rata-rata pencapaian Ukuran Bank paling besar dengan total asset
paling banyak dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dengan total 18,19% ini
menunjukkan bahwa ukuran bank dilihat dari total asset dalam kondisi yang sangat
optimum. Sedangkan peringkat terendah dicapai oleh Maybank Syariah dengan total
14,13 % ini menunjukkan bahwa ukuran bank dilihat dari total asset dalam kondisi
yang optimum.
Rata-rata pencapaian Kecukupan Modal paling besar dengan nilai CAR
sebesar 76,898 % dicapai oleh Maybank Syariah ini menunjukkan bahwa kecukupan
modal dalam kondisi sangat sehat dari dua belas bank umum syariah periode 2014-
2018, sedangkan nilai CAR terkecil dicapai oleh 10,374 % oleh Bank Jabar Banten
Syariah yang menunjukkan bahwa kondisi kecukupan modal dalam kondisi sehat,
dengan ketentuan indikator 8% maka rata-rata kecukupan modal bank umum syariah
di Indonesia dalam kondisi sehat.
Dan rata-rata dari dua belas bank umum syariah pada periode 2014-2018
pencapaian NPF atau kredit bermasalah paling baik dicapai oleh BCA Syariah
Page 69
50
sebesar 0,39% dalam kondisi Sangat Sehat. Sedangkan peringkat terendah dicapai
oleh Maybank sebesar 16,836 dengan kondisi tidak sehat karena mencapai standar
kredit bermasalah yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
B. Temuan Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistic deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang
akan dimasukkan dalam model penelitian ini.
Menurut (Sugiyono, 2012) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel
yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Penelitian ini menggambarkan statistik deskripsi seluruh variabel, dalam
penelitian ini yang meliputi minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan standar
deviasi. Nilai minimum menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari
hasil pengolahan dan analisis data terhadap bank sampel. Nilai maksimum
menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil pengolahan dan
analisis data yang telah dilakukan. Sedangkan mean (rata-rata) menggambarkan
nilai rata-rata dari masing-masing variabel.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Variabel ROA SIZE CAR NPF
Mean 1.200833 16.08011 24.11283 5.638000
Median 0.675000 15.78265 19.23000 4.035000
Maximum 22.53000 18.40395 163.0700 43.99000
Minimum -20.13000 13.40289 0.250000 0.000000
Std. Dev. 5.713942 1.254546 21.84750 7.474722
Observations 60 60 60 60
Page 70
51
a. Variabel Dependen
1) Statistik Deskripsi Variabel Return On Asset (ROA)
Variabel ROA memiliki nilai mean sebesar 1.2% berarti dikarenakan
nilai mean lebih kecil dibandingkan nilai Standar Deviasi, maka dianggap
variabel ROA menunjukkan hasil yang kurang baik dengan kondisi yang
Tidak Sehat.
Hasil uji statistik pada tabel, menunjukkan nilai minimum ROA
sebesar -20.13% yang menunjukkan ada saat dimana ROA bank syariah Tidak
Sehat. Selain itu nilai maksimum ROA sebesar 22.53% yang menunjukkan
kondisi ROA Sangat Sehat.
b. Variabel Independen
2) Statistik Deskripsi Variabel Ukuran Bank
Variabel Ukuran Bank memiliki Mean sebesar 16.08 % dan standar
deviasi sebesar 1.254%.
3) Statistik Deskripsi Variabel Kecukupan Modal (CAR)
Variabel CAR memiliki Mean sebesar 24.11% dan standar deviasi
sebesar 21.84%. hal ini nilai Mean lebih besar dengan nilai standar deviasi,
maka dianggap variabel CAR menunjukkan hasil yang baik dengan kondisi
Sangat Sehat.
Hasil uji statistik pada tabel 4.3, menunjukkan nilai minimum CAR
sebesar 0.25% yang menunjukkan kondisi Tidak Sehat. Sedangkan nilai
maksimum CAR sebesar 163% hasil ini menunjukkan bahwa CAR dalam
kondisi yang Sangat Sehat.
4) Statistik Deskripsi Variabel Risiko Pembiayaan (NPF)
Variabel Risiko Pembiayaan (NPF) memiliki Mean sebesar 5.63% dan
standar deviasi sebesar 7.47 %. Hal ini berarti nilai Mean lebih kecil dengan
Page 71
52
nilai standar deviasi, maka dianggap variabel NPF menunjukkan hasil yang
kurang baik dengan kondisi Cukup Sehat.
Hasil uji statistik pada tabel 4.3, menunjukkan nilai minimum NPF
sebesar 0% yang menunjukkan Sangat Sehat. Sedangkan nilai maksimum
NPF sebesar 43.99% hasil ini menunjukkan bahwa NPF dalam kondisi yang
Tidak Sehat.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini berupa uji Normalitas,
Multikolineritas, Heterokedastisitas dan Autokorelasi dengan hasil pengujian
sebagai berikut:
a. Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Penelitian ini menggunakan Eviews versi 10 untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak.
Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan Test Jarque-Bera dapat
dilihat pada grafik dibawah ini:
Tabel 4.4
Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: Residuals
Sample 1 60
Observations 52
Mean -1.02e-15
Median -0.025354
Maximum 3.734336
Minimum -3.834300
Std. Dev. 1.415438
Skewness -0.034676
Kurtosis 4.335544
Jarque-Bera 3.875054
Probability 0.144060
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Page 72
53
Jarque Bera memiliki kriteria jika nilai Jarque-Bera dan nilai Probability
diatas nilai Chi-Square tabel dan nilai probability dibawah nilai signifikan
0.05, maka data tersebut memiliki perbedaan signifikan dengan data normal
baku sehingga data yang diuji tidak terdistribusi normal. Begitu pun
sebaliknya jika nilai Jarque-Bera dibawah nilai Chi-Square tabel dan nilai
Probability diatas nilai signifikansi maka data tersebut terdistribusi normal.
Berdasarkan grafik 4.4, dapat disimpulkan bahwa data residual
terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan nilai Jarque-Bera sebesar 3.875 dan
nilai probability 0.1440 > 0.05 maka, H0 diterima.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali, 2013), Uji Multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang
tinggi atau sempurna antar variabel independen.
Pada penelitian ini dalam uji multikolineritas yang digunakan
menggunakan perhitungan koefisien korelasi, jika hubungan
antarvariabel bebas satu dengan variabel bebas lain dibawah angka
0.9, maka antarvariabel tersebut tidak terdapat gejala
multikolinearitas. Sebaliknya jika hubugan antarvariabel yang
dihasilkan dari hasil koefisien korelasi lebih dari 0.9 maka terdapat
gejala multikolinearitas.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas
ROA SIZE CAR NPF
ROA 1.000000 0.046627 -0.135412 -0.292104
SIZE 0.046627 1.000000 -0.472997 -0.194116
CAR -0.135412 -0.472997 1.000000 0.012318
NPF -0.292104 -0.194116 0.012318 1.000000
Page 73
54
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat tidak ada variabel independen
yang mempunyai korelasi dengan variabel lainnya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pada penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas dalam artian pada
penelitian ini seluruh variabel independen terbebas dalam gejala
multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika variance
tidak konstan atau berubah- ubah disebut dengan Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013)
Tabel 4.6
Uji Heterokedastisitas
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 10.78178 8.985043 1.199970 0.2352
SIZE -0.443383 0.475620 -0.932221 0.3552
CAR -0.046463 0.046806 -0.992672 0.3251
NPF -0.236067 0.256871 -0.919011 0.3620
Nilai probability masing-masing variabel > 0.05dengan demikian
hasil uji huber white menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas
dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Page 74
55
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas
dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013).
Dalam menentukan data tersebut mengalami gejala autokorelasi atau
tidak dilakukan dengan menggunakan uji LM Test dengan melihat hasil
probability Chi-Square. Apabila nilai Chi-Square probability > 0.05 maka
dapat dikatakan data tersebut terbebas dari gejala autokorelasi. Begitu juga
sebaliknya apabila nilai Chi-Square probability < 0.05 maka data tersebut
mengalami gejala autokorelasi.
Berikut hasil pengujian uji autokorelasi dengan menggunakan Eviews 10
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 2.107176 Prob. F(2,54) 0.1315
Obs*R-squared 4.343622 Prob. Chi-Square(2) 0.1140
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui nilai OBS*R2 sebesar 4.343 dan nilai
probability Chi-Square sebesar 0.114 > 0.05 (nilai signifikansi) maka dapat
disimpulkan data tersebut tidak mengalami gejala autokorelasi.
3. Pengujian Model Regresi Data Panel
Penentuan model terbaik antara Common Effect, Fixed Effect dan Random
Effect menggunakan 2 (dua) teknik estimasi model. Teknik yang digunakan adalah
Uji Chow Test untuk memilih antara model Common effect atau Fixed Effect.
Sedangkan Uji Hausmen Test digunakan untuk memilih antara model Fixed Effect
dengan Random Effect yang terbaik dalam mengestimasi regresi data panel.
a. Common Effect Model
Page 75
56
Tabel 4.8
Common Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 14:49
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
SIZE? 0.187144 0.070202 2.665804 0.0100
CAR? -0.027243 0.031655 -0.860632 0.3930
NPF? -0.211830 0.095238 -2.224220 0.0301
R-squared 0.095366 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.063625 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.529182 Akaike info criterion 6.306663
Sum squared resid 1742.595 Schwarz criterion 6.411381
Log likelihood -186.1999 Hannan-Quinn criter. 6.347624
Durbin-Watson stat 1.862894
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
b. Fixed Effect Model
Tabel 4.9
Fixed Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 14:51
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 3.243528 50.00592 0.064863 0.9486
SIZE? 0.180142 3.077524 0.058535 0.9536
CAR? -0.116542 0.059753 -1.950388 0.0574
NPF? -0.377660 0.126913 -2.975741 0.0047
Fixed Effects
Page 76
57
(Cross)
BCAS—C -1.213716
BJB—C 4.487126
BNIS—C -1.781149
BRIS—C -1.459059
BSM—C -2.307599
BTPN—C 6.271504
BUKOPIN—C -1.850200
MAYBANK—C 7.856946
MEGA—C -1.249686
MUAMALAT--C -2.842296
PANIN—C -3.483232
VS—C -2.428638
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.365812 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.168509 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.210321 Akaike info criterion 6.351478
Sum squared resid 1221.635 Schwarz criterion 6.875064
Log likelihood -175.5443 Hannan-Quinn criter. 6.556281
F-statistic 1.854065 Durbin-Watson stat 2.627410
Prob(F-statistic) 0.059449
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
c. Chow Test
Chow test adalah alat untuk menguji test for equality of coefficients atau
uji kesamaan koefisiendan test ini ditemukan oleh Gregory Chow (Ghozali,
2013). Chow test merupakan uji dalam membandingkan model Common
Effect dengan model Fixed Effect. Dalam penelitian ini menggunkan
program Eviews. Dalam penentuan model ini didapatkan hipotesis sebagai
berikut:
H0 : Model Common Effect
Ha : Model Fixed Effect
Page 77
58
Jika nilai probability < 0.05, maka akan menolak H0. Begitu juga
sebaliknya jika nilai probability > 0.05, makan akan menerima H0. Hasil uji
Chow test dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.10
Chow test
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.651936 (11,45) 0.1166
Cross-section Chi-square 20.351254 11 0.0407
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Dari tabel diatas dapat disimpukan bahwa, perolehan nilai probability
0.040 < 0.05 sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti model
yang digunakan adalah Fixed Effect Model.
d. Random Effect Model
Tabel 4.11
Uji Random Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/26/19 Time: 14:53
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 13.27595 14.07829 0.943009 0.3497
SIZE? -0.563873 0.834078 -0.676044 0.5018
CAR? -0.062215 0.041867 -1.486007 0.1429
NPF? -0.267434 0.102462 -2.610074 0.0116
Page 78
59
Random Effects
(Cross)
BCAS—C -0.715005
BJB—C 2.055733
BNIS—C -0.168889
BRIS—C -0.189405
BSM—C -0.080724
BTPN—C 2.942617
BUKOPIN—C -0.813505
MAYBANK—C 1.092345
MEGA—C -0.520470
MUAMALAT—C -0.398845
PANIN—C -1.554928
VS—C -1.648925
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 2.211485 0.1527
Idiosyncratic random 5.210321 0.8473
Weighted Statistics
R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369
Unweighted Statistics
R-squared 0.105580 Mean dependent var 1.200833
Sum squared resid 1722.921 Durbin-Watson stat 1.854861
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
e. Hausmen Test
Menurut (Ghozali, 2013), uji ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat
efek random di dalam panel data. Dalam pengujian ini membandingkan
antara model Fixed Effect dengan model Random Effect dimana dalam
mementukan model yang mana yang terbaik untuk digunakan dalam
Page 79
60
regresi data panel. Dalam penentuan model ini didapatkan hipotesis
sebagai berikut:
H0 : Model Random Effect
Ha : Model Fixed Effect
Jika nilai probability < 0.05, maka akan menolak H0. Begitu juga
sebaliknya jika nilai probability > 0.05, makan akan menerima H0. Hasil
uji Hausmen Test dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.12
Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.346800 3 0.5036
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Dari tabel diatas dapat disimpukan bahwa, perolehan nilai P-value
sebesar 0.503 > 0.05 sehingga H0 diterima yang berarti model yang
digunakan adalah Random Effect Model.
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi data
panel terbaik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effect
Model.
4. Hasil Uji Signifikansi
Page 80
61
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda (Multiple Regression Analysis). Dengan Model Random Effect
sebagaimana yang telah dilakukan dalam penentuan model regresi sebelumnya.
Pada pengujian signifikansi berupa Analisis Regresi Berganda, Uji Signifikansi
Parameter Individual (Uji Statistik t), Uji Signifikansi Simultan (Uji
Statistik F) dan Koefisien Determinasi (R2
).
Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar0.05.
apabila tingkat signifikansi < 0.05 maka H0 diterima. Begitu pun sebaliknya,
apabila tingkat tingkat signifikansi > 0.05 maka Ha diterima.
c
Berikut penjelasan lebih rinci mengenai hasil temuan pada tabel diatas:
1) Pengaruh Ukuran Bank Terhadap Profitabilitas
Hipotesis pertama (H1) adalah tingkat ukuran bank berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Berdasarkan hasil pengujian analisis
regresi diperoleh nilai t-statistic sebesar -0.676044 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.501. Karena nilai probability ukuran bank (size) 0.501 > dari 0.05 yang
berarti variabel ukuran bank tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Maka
berdasarkan hasil diatas dapat dikatakan bahwa H1 ditolak.
2) Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas
Hipotesis kedua (H2) adalah tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Berdasarkan hasil pengujian analisis
regresi diperoleh nilai t-statistic sebesar -1.486007 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.1429. Karena nilai probability ukuran bank (size) 0.142 > dari 0.05 yang
berarti variabel kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Maka berdasarkan hasil diatas dapat dikatakan bahwa H2 ditolak.
3) Pengaruh Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas
Hipotesis ketiga (H3) adalah tingkat ukuran bank berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Berdasarkan hasil pengujian analisis
Page 81
62
regresi diperoleh nilai t-statistic sebesar -2.610074 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.0116. Karena nilai probability risiko pembiayaan (NPF) 0.01 < dari 0.05
yang berarti variabel risiko pembiayaan (NPF) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Maka berdasarkan hasil diatas dapat dikatakan bahwa H3 diterima.
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
(Size, CAR, NPF) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
dependen yaitu ROA
Tabel 4.14
Uji Signifikansi Simultan (F-Statistik)
R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.14, diperoleh hasil F-statistik sebesar 2.624147
dengan nilai probability sebesar 0.059369. karena nilai probability 0.059
> 0.05, maka dapat dikatakan menolak H4 dan dapat disimpulkan bahwa
variabel independen (SIZE,CAR,NPF) secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA) .
Maka berdasarkan hasil diatas dapat dikatakan bahwa H4 Ditolak..
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi
terbaik. Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih dari satu
variabel independen.
Page 82
63
Tabel 4.15
Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369
Sumber: Output Eviews 10 (data diolah)
Berdasarkan hasil regresi pada tabel dapat diketahui bahwa nilai
Adjusted R-Squared sebesar 0.076284, hal ini menunjukkan bahwa variasi
variabel dependen (ROA) secara bersama-sama mampu dijelaskan oleh
variasi variabel independen (Size,CAR,NPF) sebesar 7,6%. Sedangkan
sisanya sebesar 92.4% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang
diteliti.
5. Model Regresi Data Panel
Model yang digunakan pada penelitian ini adalah Random Effect Model.
Berikut adalah hasil datanya:
Tabel 4.16
Hasil Uji Model Regresi Data Panel
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/26/19 Time: 14:53
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 13.27595 14.07829 0.943009 0.3497
SIZE? -0.563873 0.834078 -0.676044 0.5018
CAR? -0.062215 0.041867 -1.486007 0.1429
NPF? -0.267434 0.102462 -2.610074 0.0116
Random Effects
(Cross)
Page 83
64
BCAS—C -0.715005
BJB—C 2.055733
BNIS—C -0.168889
BRIS—C -0.189405
BSM—C -0.080724
BTPN—C 2.942617
BUKOPIN—C -0.813505
MAYBANK—C 1.092345
MEGA—C -0.520470
MUAMALAT--C -0.398845
PANIN—C -1.554928
VS—C -1.648925
Berdasarkan tabel diatas, didapat persamaan model regresi sebagai
berikut:
Profitabilitas = 13.27595 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta sebesar 13.27595 menunjukkan jika variabel SIZE , CAR, NPF
bernilai 0, maka profitabilitas akan bertambah sebesar 13.27595
2. Jika nilai SIZE pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1 % maka akan
menaikkan kinerja profitabilitas (ROA) pada observasi i dan periode ke t
sebesar 0.563873 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
3. Jika nilai CAR pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1 % maka akan
menaikkan kinerja profitabilitas (ROA) pada observasi i dan periode ke t
sebesar 0.062215 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
4. Jika nilai NPF pada observasi i dan periode ke t naik sebesar 1 % maka akan
menaikkan kinerja profitabilitas (ROA) pada observasi i dan periode ke t
sebesar 0.267434 apabila nilai variabel lainnya dianggap konstan.
Selain itu, didapat persamaan model regresi tiap Perusahaan Bank Umum Syariah
adalah sebagai berikut:
1. Persamaan model regresi BCA Syariah
ROA_BCAS = - 0.715005 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Page 84
65
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.715005 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas BCA Syariah sebesar - 0.715005.
2. Persamaan model regresi BJB Syariah
ROA_BJB = 2.055733 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar 2.055733 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas BJB Syariah sebesar 2.055733.
3. Persamaan model regresi BNI Syariah
ROA_BNIS = -0.168889 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.168889 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas BNI Syariah sebesar - 0.168889.
4. Persamaan model regresi BRI Syariah
ROA_BRIS = -0.189405 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.189405 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas BRI Syariah sebesar - 0.189405.
5. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri
ROA_BSM = -0.080724 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.080724 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Syariah Mandiri sebesar - 0.080724.
6. Persamaan model regresi BTPN Syariah
ROA_BTPN = 2.942617 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Page 85
66
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar 2.942617 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas BTPN Syariah sebesar 2.942617.
7. Persamaan model regresi Bukopin Syariah
ROA_BUKOPIN = -0.813505 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.813505 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Bukopin Syariah sebesar - 0.813505.
8. Persamaan model regresi Maybank Syariah
ROA_MAYBANK = 1.092345 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar 1.092345 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Maybank Syariah sebesar 1.092345.
9. Persamaan model regresi Bank Mega Syariah
ROA_MEGA = -0.520470 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.520470 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Mega Syariah sebesar - 0.520470.
10. Persamaan model regresi Bank Muamalat
ROA_MUAMALAT = -0.398845 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -0.398845 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Muamalat sebesar - 0.398845.
11. Persamaan model regresi Bank Panin Syariah
ROA_PANIN = - 1.554928 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -1.554928 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Panin Syariah sebesar – 1.554928.
Page 86
67
12. Persamaan model regresi Bank Victoria Syariah
ROA_VS = -1.648925 - 0.563873 - 0.062215 - 0.267434
Konstanta Profitabilitas (ROA) sebesar -1.648925 menunjukkan jika variabel
independen (SIZE, CAR, NPF) pada observasi i dan periode ke t adalah
konstan. Maka Profitabilitas Bank Victoria Syariah sebesar - 1.648925.
C. Pembahasan
Adapun pembahasan penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh Ukuran Bank Terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi variabel Ukuran Bank
(Size) sebesar -0.563873 dengan nilai probability sebesar 0.5018. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel ukuran bank tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA.
Ukuran Bank dilihat dari seberapa banyak total asset yang dimiliki oleh suatu
bank umum syariah. Secara teori apabila ukuran bank semakin besar maka bank
tersebut akan mendapatkan keuntungan dari total asset yang banyak tersebut dan
akan berdampak pada tingkat profitabilitas bank umum syariah. Dan apabila total
asset nya kecil maka akan berdampak pada profitabilitas yang sedikit pula. Dari
hasil penelitian ini dijelaskan bahwa variabel ukuran bank tidak berpengaruh
signifikan atau negatif terhadap profitabilitas bank umum syariah. Jika dilihat dari
rata-rata ukuran bank berada pada 16 %.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution
dan Setiawan (2007) menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara
ukuran perusahaan dan manajemen laba di Inggris.
Namun hasil tersebut ternyata tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penelitian yang dilakukan Ekawati (2004), Rasdjo (2007), dan Miyajima
et al (2003) memberikan hasil bahwa ukuran perusahaan (perbankan) tersebut
mempunyai dampak yang positif dan berpengaruh penting terhadap
profitabilitas. William (1989) dalam Bardosa dan Louri (2003) dan Campbell
Page 87
68
(2002) mempunyai pendapat yang sama bahwa antara ukuran dari bank
induk (pusat) mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh penting
terhadap ukuran anak perusahaan (cabang di luar negeri).
Ini menunjukkan bahwa ukuran bank umum syariah yang diproksikan oleh
total asset yang dimiliki, ukuran kecil sampai besarnya bank tidak mempengaruhi
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia pada tahun 2014-2018.
2) Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi variabel Kecukupan
Modal (CAR) sebesar -0.062215 dengan nilai probability sebesar 0.1429. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Kecukupan Modal (CAR) tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap ROA.
Menurut Misbahul Munir (2018) semakin tinggi CAR menunjukkan bahwa
bank memiliki kecukupan modal yang tinggi untuk mengurangi risiko-risiko yang
timbul. Pada penelitian ini dikatakan CAR berpengaruh negatif terhadap ROA
artinya jika manajer perusahaan perbankan tidak dapat mengelola permodalan
dengan baik akan menyebabkan pemanfaatan yang tidak optimal terhadap modal
sendiri sehingga keuntungan yang diperoleh menurun karena untuk membiayai
modal dari luar/eksternal.
Hal tersebut juga didukung dengan kondisi Perbankan syariah di Indonesia
yang masih menerima suntikan dana modal dari perusahaan induknya. Penelitian
ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Werdaningtyas (2002) dalam
Nisa (2007) dan Mahardian (2008) yang menunjukkan bahwa peningkatan
modal (CAR) dapat meningkatkan keamanan nasabah yang secara tidak
langsung akan meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank sehingga
berdampak positif terhadap peningkatan profitabilitas bank.
Dapat disimpulkan bahwa Kecukupan Modal bank Umum syariah yang
diproksikan oleh capital adequacy ratio (CAR) menunjukkan tidak
mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah di Indonesia pada tahun 2014-
Page 88
69
2018. Dikarenakan semakin besar Modal Bank Syariah maka akan semakin besar
cost of capital yang harus dibayarkan sehingga dapat menyebabkan penurunan
profitabilitas.
3) Pengaruh Risiko Pembiayaan Terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi variabel Risiko
Pembiayaan (NPF) sebesar -0.267434 dengan nilai probability sebesar 0.0116.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Risiko Pembiayaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA.
NPF diartikan sebagai pembiayaan (kredit) bermasalah. Menurut Darmayanti
(2015) apabila kedit bermasalah terlalu tinggi maka bank tersebut akan
mengalami kerugian yang tentunya akan berdampak pada kinerja keuangan yang
menurun. Dan apabila NPF rendah tentu bank akan mengalami keuntungan dan
tentunya akan meningkatkan kinerja keuangan yang baik. Dari hasil penelitian ini
dijelaskan bahwa variabel NPF atau kredit bermasalah berpengaruh terhadap
profitabilitas yang dimana teori diatas semakin kuat karena faktor kredit
bermasalah memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja keuangan.
Jika dilihat dari rata-rata NPF mencapai angka 5.6 % yang berarti cukup sehat
namun sudah melewati batas pemberian kredit yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. justru kondisi ini menuntut pihak manajemen untuk melakukan analisis
yang lebih baik lagi ketika pihak manajemen memutuskan ingin memberikan
kredit kepada masyarakat (nasabah), maka dari itu pihak manajemen harus bisa
meminimalisir terjadinya kredit bermasalah. Apabila bank dalam kondisi NPF
tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik biaya percadangan aktiva produktif
maupun aktiva lainnya, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian pada bank,
dan dampaknya profitabilitas bank akan menurun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian
yang telah dilakukan oleh Muwaddah (2015) dan Abdurrahman (2014)
menjelaskan bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan
Page 89
70
terhadap Profitabilitas. Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Setiawati et.al (2017) menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas.
Dengan demikian, risiko pembiayaan bank umum syariah yang diproksikan
oleh non performing financing (NPF), memiliki pengaruh yang negatif signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia pada tahun 2014-2018.
Dikarenakan apabila semakin tinggi risiko pembiayaan maka semakin kecil
profitabilitas yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Page 90
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan
melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara Parsial, Variabel Ukuran Bank tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Profitabilitas. Jika nilai ukuran bank
bertambah hal tersebut justru akan membuat profitabilitas Bank
Umum Syariah akan menurun.
2. Secara Parsial, Variabel Kecukupan Modal tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas. Jika nilai
kecukupan Modal bertambah hal tersebut justru akan membuat
profitabilitas Bank Umum Syariah akan menurun.
3. Secara Parsial, Variabel Risiko Pembiayaan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Profitabilitas, hal ini dapat ditunjukkan
bahwa risiko pembiayaan mempunyai thitung -2.610 dengan nilai
signifikansi 0.011 < 0.05. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko
pembiayaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Variabel Risiko Pembiayaan yang di proksi kan dengan non
performing financing berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah, hal ini dianggap bahwa bank
syariah sudah mampu mengelola dana pihak ketiga dengan baik.
4. Secara simultan, variabel Ukuran Bank, Kecukupan Modal, dan
Risiko Pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
Bank Umum Syariah periode 2014-2018 yang diukur dengan
Return On Asset (ROA) dengan nilai probability yaitu 0.06 % dan
Page 91
72
dengan tingkat koefisien determinasi yaitu mencapai angka 7,6 %.
Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel diatas mampu
mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah namun dalam
angka yang cukup kecil.
B. Saran
Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:
1. Bagi pihak manajemen Bank Umum Syariah terus memperhatikan dan
terus melakukan evaluasi kinerja pada bank umum syariah, khususnya
pada indikator variabel ukuran bank dan kecukupan modal bank karena
pada penelitian ini indikator ukuran bank dan kecukupan modal tidak
memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bus dimana seharusnya apabila
ukuran bank dan kecukupan modal bertambah besar akan berdampak
menambahnya pendapatan laba bank umum syariah pula. Selain itu pihak
manajemen bank harus menekan dan mengurangi rasio NPF atau
pembiayaan bermasalah sebagai Risiko dari Pembiayaan.
2. Bagi Investor sebelum melakukan investasi sebaiknya memperhatikan
Laporan Keuangan Bank Umum Syariah dan melihat bagaimana Risiko
Pembiayaan atau yang diukur dengann Non Performing Financing (NPF)
agar kedepannya investor tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan,
karena indikator NPF berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia Periode 2014- 2018.
3. Bagi Akademisi atau peneliti selanjutnya diharapkan menjadi tambahan
referensi bagi bank umum dan penelitian selanjutnya yang tertarik untuk
meneliti dengan tema sejenis. Peneliti lain dapat menambahkan periode
penelitian karena pada penelitian ini hanya menggunakan periode 5 tahun
dan peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang belum ada
dalam penelitian ini. Dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat
memperluas objek penelitian supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Page 92
73
DAFTAR PUSTAKA
Ardi Murdoko Sudarmadji, L. S. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary
Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Universitas Gunadarma Vol 2.
Ascarya. (2015). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Barbosa, N. d. (2003). Corporate Performance : Does Ownership Matter? - and
Domestic - Owned Firms in Greece and Portugal . Working Paper Series, 26.
Budi Santoso, T. d. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba
Empat.
Campbell, K. (2002). Ownership Structure and the Operating Performance of
Hungarian Firms. Working Paper No 9.
Damayanti, P. (2012). Analisis Pengaruh Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio
(CAR),Pertumbuhan Deposit, Loan to Deposit Rasio (LDR) terhadap
Profitabilitas Perbankan Go Public di Indonesia Tahun 2005-2009. Jurnal
Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) Vol.3 No.2.
Darmayanti, D. A. (2015). Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal,
dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada BPD Bali. E-Jurnal
Manajemen Unud Vol.4, No.9, 2590-2617.
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan, edisi kedua . Bogor : Ghalia
Indonesia.
Edilius, S. d. (2010). Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Page 93
74
Erma Setiawati, D. I. (2017). Pengaruh Kecukupan Modal, Risiko
Pembiayaan,Efisiensi Operasional dan Likuiditas terhadap Profitabilitas. Riset
Akuntansi dan Keuangan Indonesia.
Ghozali, I. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika Teori, Konsep dan
Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hanafi, M. M. (2016). Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN, Edisi kelima.
Hauner, D. d. (2005). Bank Efficiency and Competition in Low - Income Countries :
The Case of Uganda. International Monetary Fund No 26.
Karim, A. (2007). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan . Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lukitasari, Y. P. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada
Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dinamika
Akuntansi , Keuangan dan Perbankan Volume 3. Nomor 2.
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta : Rajawali Pers.
Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Muhammad Syakhrun, A. A. (2019). Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR
Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Bongaya
Journal for Research in Management.
Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. IHTIFAZ : Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking Vol.1, No.1&2.
Page 94
75
Nunung indrawati, s. s. (2018). pengaruh capital adequacy ratio, non performing
financibg,financing to deposit ratio, biaya operasional, dan pendapatan
operasional, dan ukuran perusahaan terhadap return on asset bank umum
syariah di indonesia. jurnal ekonomi dan kewirausahaan vol 18 no 2 juni
2018 , 253.
Pramono, E. S. (2017). Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM DAN LDR terhadap
ROA. Among Makarti Vol.10 No.19.
Prasetyo, W. (2015). Analis faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Perbankan. JESP Volume 7 No 1.
Rahmawati, M. N. (2015). Manajemen Risiko Perbankan Syariah. Ciputat: UIN
Press.
Ramantha, A. Y. (2013). Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran
Perusahaan terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI . E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 4.1, 230-245.
Rodoni, A. (2009). Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Siamat, D. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan . Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi.
Slamet Riyadi, Y. A. (2014). Pengaruh pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli,
financing to deposit ratio (fdr), non performing financing (npf) terhadap
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Accounting analysis journal
Fakultas Ekonomi Unnes Semarang.
Sufian, F. (2011). Profitability of the Korean Banking Sector: Panel Evidence on
Bank-Specific and Macroeconomic Determinants. Journal of Economics and
Management, 43-72.
Page 95
76
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sumarlin. (2016). Analisis Pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO, dan NPF terhadap
profitabilitas perbankan syariah. ASSETS 6 (2), 296-313.
Tri Widiantoro Aji, J. S. (2017). Pengaruh Suku Bunga Kredit, Risiko Kredit dan
Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas. e-Jurnal Riset Manajemen Fakultas
Ekonomi Unisma.
Website:
Undang- undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Undang- undang No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Syariah
www.bankmuamalat.co.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.bankvictoriasyariah.co.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.bcasyariah.co.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.bi.go.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.bjbsyariah.co.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 15 Agustus 2019
www.maybanksyariah.co.id diakses pada tanggal 15 Agustus 2019
www.megasyariah.co.id diakses pada tanggal 15 Agustus 2019
www.paninbanksyariah.co.id diakses pada tanggal 15 Agustus 2019
www.syariahbukopin.co.id diakses pada tanggal 16 Agustus 2019
www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 16 Agustus 2019
www.ojk.go.id diakses pada tanggal 16 Agustus 2019
Page 96
77
LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Penelitian
PERUSAHAAN TAHUN SIZE CAR NPF ROA
Muamalat 2014 17,95 14,15 6,55 0,17
Muamalat 2015 17,86 12,36 7,11 0,2
Muamalat 2016 17,84 12,74 3,83 0,22
Muamalat 2017 17,94 13,62 4,43 0,11
Muamalat 2018 17,86 12,34 3,87 0,08
BSM 2014 18,02 14,76 6,84 0,17
BSM 2015 18,07 12,85 6,06 0,56
BSM 2016 18,18 14,01 4,92 0,59
BSM 2017 18,29 15,89 4,53 0,59
BSM 2018 18,40 16,26 3,28 0,88
VictoriaS 2014 14,18 15,27 7,1 -1,87
VictoriaS 2015 14,14 16,14 9,8 -2,36
VictoriaS 2016 14,30 15,98 7,31 -2,19
VictoriaS 2017 14,51 19,29 4,59 0,36
VictoriaS 2018 14,57 22,07 4 0,32
BRIS 2014 16,83 12,89 4,6 0,08
BRIS 2015 17,00 13,94 4,86 0,76
BRIS 2016 17,14 20,63 4,57 0,95
BRIS 2017 17,27 20,29 6,43 0,51
BRIS 2018 17,45 29,72 6,73 0,43
BNIS 2014 16,79 18,42 1,86 1,27
BNIS 2015 16,95 18,11 2,53 1,43
BNIS 2016 17,16 17,81 2,94 1,44
BNIS 2017 17,37 20,14 2,89 1,31
BNIS 2018 17,53 19,31 2,93 1,42
Mega 2014 15,77 19,26 3,89 0,29
Mega 2015 15,53 18,74 4,26 0,3
Mega 2016 15,63 23,53 3,3 2,63
Mega 2017 15,77 22,19 2,95 1,56
Mega 2018 15,81 20,54 2,15 0,93
Panin 2014 15,64 25,69 0,53 1,99
Panin 2015 15,78 20,3 2,63 1,14
Panin 2016 15,99 18,17 2,26 0,37
Page 97
78
Panin 2017 15,97 11,51 12,52 -10,77
Panin 2018 15,99 23,15 4,81 0,26
Bukopin 2014 15,46 15,85 4,07 0,27
Bukopin 2015 15,58 16,31 2,99 0,79
Bukopin 2016 15,76 17 3,17 0,76
Bukopin 2017 15,78 19,2 7,85 0,02
Bukopin 2018 15,66 19,31 5,71 0,02
BCAS 2014 14,91 29,6 0,1 0,8
BCAS 2015 15,29 34,3 0,7 1
BCAS 2016 15,42 36,7 0,5 1,1
BCAS 2017 15,60 29,4 0,3 1,2
BCAS 2018 15,77 24,3 0,35 1,2
Maybank 2014 14,71 52,13 5,04 3,61
Maybank 2015 14,37 38,4 35,15 -20,13
Maybank 2016 14,11 55,06 43,99 9,51
Maybank 2017 14,06 75,83 0 5,5
Maybank 2018 13,40 163,07 0 -6,86
Btpn 2014 15,15 32,78 1,29 4,23
Btpn 2015 15,46 19,96 1,25 5,24
Btpn 2016 15,81 23,8 1,53 8,98
Btpn 2017 16,03 28,91 1,67 11,19
Btpn 2018 16,30 40,92 1,39 12,37
Bjb 2014 15,62 0,69 5,91 15,83
Bjb 2015 15,68 0,25 6,93 22,53
Bjb 2016 15,82 18,25 17,91 -8,09
Bjb 2017 15,86 16,25 22,04 -5,69
Bjb 2018 15,72 16,43 4,58 0,54
Sumber: Website tiap bank (Data diolah)
Lampiran 2: Uji Asumsi Klasik
1. Normalitas
Page 98
79
0
10
20
30
40
50
-15 -10 -5 0 5 10 15 20
Series: Standardized Residuals
Sample 2014 2018
Observations 60
Mean 9.51e-16
Median -1.018799
Maximum 20.34715
Minimum -14.45781
Std. Dev. 5.391361
Skewness 1.540371
Kurtosis 8.025700
Jarque-Bera 86.87157
Probability 0.000000
Setelah disembuhkan
0
2
4
6
8
10
12
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: Residuals
Sample 1 60
Observations 52
Mean -1.02e-15
Median -0.025354
Maximum 3.734336
Minimum -3.834300
Std. Dev. 1.415438
Skewness -0.034676
Kurtosis 4.335544
Jarque-Bera 3.875054
Probability 0.144060
2. Uji Heterokedastisitas
Dependent Variable: ROA
Method: Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 13:37
Sample: 1 60
Included observations: 60
White-Hinkley (HC1) heteroskedasticity consistent standard errors
and
Page 99
80
Covariance
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 10.78178 8.985043 1.199970 0.2352
SIZE -0.443383 0.475620 -0.932221 0.3552
CAR -0.046463 0.046806 -0.992672 0.3251
NPF -0.236067 0.256871 -0.919011 0.3620
R-squared 0.109723 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.062030 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.533889 Akaike info criterion 6.323999
Sum squared resid 1714.940 Schwarz criterion 6.463622
Log likelihood -185.7200 Hannan-Quinn criter. 6.378613
F-statistic 2.300591 Durbin-Watson stat 1.580378
Prob(F-statistic) 0.087111 Wald F-statistic 0.599570
Prob(Wald F-
statistic) 0.617970
3. Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic 2.107176 Prob. F(2,54) 0.1315
Obs*R-squared 4.343622 Prob. Chi-Square(2) 0.1140
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 08/24/19 Time: 22:51
Sample: 1 60
Included observations: 60
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.299674 11.29866 0.203535 0.8395
SIZE -0.112025 0.661415 -0.169372 0.8661
CAR -0.018569 0.038301 -0.484816 0.6298
NPF -0.012331 0.104358 -0.118163 0.9064
RESID(-1) 0.177686 0.139092 1.277470 0.2069
RESID(-2) 0.180423 0.146038 1.235447 0.2220
Page 100
81
R-squared 0.072394 Mean dependent var -1.78E-16
Adjusted R-squared -0.013496 S.D. dependent var 5.391361
S.E. of regression 5.427619 Akaike info criterion 6.315518
Sum squared resid 1590.789 Schwarz criterion 6.524952
Log likelihood -183.4655 Hannan-Quinn criter. 6.397439
F-statistic 0.842870 Durbin-Watson stat 2.025597
Prob(F-statistic) 0.525376
4. Uji Multikolonieritas
ROA SIZE CAR NPF
ROA 1.000000 0.046627 -0.135412 -0.292104
SIZE 0.046627 1.000000 -0.472997 -0.194116
CAR -0.135412 -0.472997 1.000000 0.012318
NPF -0.292104 -0.194116 0.012318 1.000000
Lampiran 3: Hasil Regresi Data Panel
1. Common Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 14:49
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. SIZE? 0.187144 0.070202 2.665804 0.0100
CAR? -0.027243 0.031655 -0.860632 0.3930
NPF? -0.211830 0.095238 -2.224220 0.0301 R-squared 0.095366 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.063625 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.529182 Akaike info criterion 6.306663
Sum squared resid 1742.595 Schwarz criterion 6.411381
Log likelihood -186.1999 Hannan-Quinn criter. 6.347624
Durbin-Watson stat 1.862894
Page 101
82
2. Fixed Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 14:51
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.243528 50.00592 0.064863 0.9486
SIZE? 0.180142 3.077524 0.058535 0.9536
CAR? -0.116542 0.059753 -1.950388 0.0574
NPF? -0.377660 0.126913 -2.975741 0.0047
Fixed Effects (Cross)
BCAS--C -1.213716
BJB--C 4.487126
BNIS--C -1.781149
BRIS--C -1.459059
BSM--C -2.307599
BTPN--C 6.271504
BUKOPIN--C -1.850200
MAYBANK--C 7.856946
MEGA--C -1.249686
MUAMALAT--C -2.842296
PANIN--C -3.483232
VS--C -2.428638 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.365812 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.168509 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.210321 Akaike info criterion 6.351478
Sum squared resid 1221.635 Schwarz criterion 6.875064
Log likelihood -175.5443 Hannan-Quinn criter. 6.556281
F-statistic 1.854065 Durbin-Watson stat 2.627410
Prob(F-statistic) 0.059449
3. Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.651936 (11,45) 0.1166
Cross-section Chi-square 20.351254 11 0.0407
Page 102
83
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA?
Method: Panel Least Squares
Date: 08/26/19 Time: 14:52
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 10.78178 11.34562 0.950303 0.3460
SIZE? -0.443383 0.667210 -0.664532 0.5091
CAR? -0.046463 0.037587 -1.236143 0.2216
NPF? -0.236067 0.098672 -2.392442 0.0201 R-squared 0.109723 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.062030 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.533889 Akaike info criterion 6.323999
Sum squared resid 1714.940 Schwarz criterion 6.463622
Log likelihood -185.7200 Hannan-Quinn criter. 6.378613
F-statistic 2.300591 Durbin-Watson stat 1.876132
Prob(F-statistic) 0.087111
4. Random Effect Model
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/26/19 Time: 14:53
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.27595 14.07829 0.943009 0.3497
SIZE? -0.563873 0.834078 -0.676044 0.5018
CAR? -0.062215 0.041867 -1.486007 0.1429
NPF? -0.267434 0.102462 -2.610074 0.0116
Random Effects (Cross)
BCAS--C -0.715005
BJB--C 2.055733
BNIS--C -0.168889
BRIS--C -0.189405
BSM--C -0.080724
BTPN--C 2.942617
Page 103
84
BUKOPIN--C -0.813505
MAYBANK--C 1.092345
MEGA--C -0.520470
MUAMALAT--C -0.398845
PANIN--C -1.554928
VS--C -1.648925 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 2.211485 0.1527
Idiosyncratic random 5.210321 0.8473 Weighted Statistics R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369 Unweighted Statistics R-squared 0.105580 Mean dependent var 1.200833
Sum squared resid 1722.921 Durbin-Watson stat 1.854861
5. Hausmen Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 2.346800 3 0.5036
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. SIZE? 0.180142 -0.563873 8.775467 0.8017
CAR? -0.116542 -0.062215 0.001818 0.2026
NPF? -0.377660 -0.267434 0.005608 0.1411
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: ROA?
Method: Panel Least Squares
Page 104
85
Date: 08/26/19 Time: 14:55
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 3.243528 50.00592 0.064863 0.9486
SIZE? 0.180142 3.077524 0.058535 0.9536
CAR? -0.116542 0.059753 -1.950388 0.0574
NPF? -0.377660 0.126913 -2.975741 0.0047 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.365812 Mean dependent var 1.200833
Adjusted R-squared 0.168509 S.D. dependent var 5.713942
S.E. of regression 5.210321 Akaike info criterion 6.351478
Sum squared resid 1221.635 Schwarz criterion 6.875064
Log likelihood -175.5443 Hannan-Quinn criter. 6.556281
F-statistic 1.854065 Durbin-Watson stat 2.627410
Prob(F-statistic) 0.059449
Lampiran 4 Hasil Uji Signifikansi
1. Uji t statistik
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/26/19 Time: 14:53
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.27595 14.07829 0.943009 0.3497
SIZE? -0.563873 0.834078 -0.676044 0.5018
CAR? -0.062215 0.041867 -1.486007 0.1429
NPF? -0.267434 0.102462 -2.610074 0.0116
Random Effects (Cross)
BCAS--C -0.715005
BJB--C 2.055733
BNIS--C -0.168889
BRIS--C -0.189405
BSM--C -0.080724
Page 105
86
BTPN--C 2.942617
BUKOPIN--C -0.813505
MAYBANK--C 1.092345
MEGA--C -0.520470
MUAMALAT--C -0.398845
PANIN--C -1.554928
VS--C -1.648925 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 2.211485 0.1527
Idiosyncratic random 5.210321 0.8473 Weighted Statistics R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369 Unweighted Statistics R-squared 0.105580 Mean dependent var 1.200833
Sum squared resid 1722.921 Durbin-Watson stat 1.854861
2. Uji F statistik, Koefisien Determinasi, Hasil Uji Model Regresi Data Panel
Dependent Variable: ROA?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/26/19 Time: 14:53
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 12
Total pool (balanced) observations: 60
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.27595 14.07829 0.943009 0.3497
SIZE? -0.563873 0.834078 -0.676044 0.5018
CAR? -0.062215 0.041867 -1.486007 0.1429
NPF? -0.267434 0.102462 -2.610074 0.0116
Random Effects (Cross)
BCAS--C -0.715005
BJB--C 2.055733
BNIS--C -0.168889
BRIS--C -0.189405
BSM--C -0.080724
Page 106
87
BTPN--C 2.942617
BUKOPIN--C -0.813505
MAYBANK--C 1.092345
MEGA--C -0.520470
MUAMALAT--C -0.398845
PANIN--C -1.554928
VS--C -1.648925 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 2.211485 0.1527
Idiosyncratic random 5.210321 0.8473 Weighted Statistics R-squared 0.123253 Mean dependent var 0.871002
Adjusted R-squared 0.076284 S.D. dependent var 5.389488
S.E. of regression 5.179845 Sum squared resid 1502.524
F-statistic 2.624147 Durbin-Watson stat 2.126939
Prob(F-statistic) 0.059369 Unweighted Statistics R-squared 0.105580 Mean dependent var 1.200833
Sum squared resid 1722.921 Durbin-Watson stat 1.854861