PENGARUH APERSEPSI TERHADAP KEEFEKTIFAN BELAJAR
MATEMATIKA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Firda Amalia Suryani
NIM : 2014820197
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi, 20 Juli 2018
Firda Amalia Suryani (2014820197) PENGARUH APERSEPSI TERHADAP KEEFEKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA
xvi + 75 hal, 21 tabel, 3 gambar, 28 lampiran
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hipotesis peneliti yang menduga adanya pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika kelas III. Adapun tujuan untuk mengetahui aspek Pengaruh Apersepsi Terhadap Keefektifan Belajar Matematika di Kelas III. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kereo 01, Tangerang. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan angket sebagai instrumen. Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III, sedangkan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III A di SDN Kereo 01 yang berjumlah 34 Responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampel. Instrumen yang diberikan adalah angket dengan pernyataan untuk Apersepsi sebanyak 30 butir pernyataan dan keefektifan belajar matematika sebanyak 30 butir pernyataan. Analisis data menggunakan regresi dan korelasi sederhana, pada uji korelasi diperoleh nilai rhitung sebesar 0,559 yang berarti berada diantara 0,40-0,599 hal ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara variabel X (apersepsi) terhadap variabel Y (keefektifan belajar matematika), sedangkan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai signifikansi 0,001 yang berarti 0,001 < 0,05. maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah, guru, siswa dan peneliti selanjutnya.
Kata Kunci: Apersepsi, Keefektifan Belajar, Belajar Matematika
Daftar Pustaka 22 (2006-2015)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini
dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karna itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan
terimakasih saya kepada:
Tuhan YME, karena atas ijin dan karunianyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya, untuk ayahanda Muhammad Surya Atmadja dan ibunda Musanah, adik ku Nazwatul Ummah, Om ku
Muhammad Immanudin, Almarmarhumah Nenek ku Maryamah, untuk Firdian Nuhari Anwar Serta Teman dan Sahabat Seperjuangan tercinta yang telah memberikan dukungan serta nasihat dan doa yang tiada
henti untuk kesuksesan saya kedepannya.
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian, akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua.
viii
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. Al Insyirah: 5-6)
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta kepada ummatnya yang selalu melaksanakan ajarannya.
Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, untuk itu penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan
sarana dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin
dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan yang
baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di
fakultas ini.
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah mendorong
dan mengarahkan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat
waktu.
3. Ibu Masroro Diah Wahyu Lestari, M.Pd., Pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan dan meluruskan jalan pikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Mudari, S.Pd, Kepala SDN Kereo 01 beserta para guru yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah ini.
5. Orang tua, Ayahanda Muhammad Surya Atmadja dan Ibunda Musanah, yang telah
melahirkan, merawat, serta banyak memberikan doa, dukungannya baik moril
maupun materil, semangat dan bimbingannya untuk melanjutkan serta
menyelesaikan studi S1 di universitas dengan tepat waktu.
x
6. Adik saya Nazwatul Ummah, Om saya Muhammad Immanudin, Almarhumah Nenek
saya Maryamah yang telah memberikan juga doa dan semangatnya untuk penulis.
7. Sahabat-sahabat seperjuangan, Mikha Ikrima Dewi, Ockta Primaning Angelina,
Wulan Setiya Asih yang telah yang telah memberikan dukungan serta doa kepada
penulis dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat terdekatku di kelas DSD, Afiifah Azzahroh, Nita Anggita Sari, Siti Atikah
yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi serta saling mendukung dan
menguatkan.
9. Teman seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan PGSD kelas DSD, dan
teman-teman kelompok bimbingan skripsi yang senantiasa memberikan semangat
dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas, penulis berdoa
semoga segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Jakarta, 20 Juli 2018
Penulis
Firda Amalia Suryani
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ........................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv
FAKTA INTEGRITAS .......................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ....................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
MOTO .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 5
C. Batasan Masalah ............................................................ 6
D. Rumusan Masalah .......................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 6
F. Manfaat Penelitian .......................................................... 7
G. Sistematika Penulisan ..................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ..................................................................... 10
B. Kerangka Berpikir ........................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian ........................................................ 29
xii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 31
B. Metode Penelitian ........................................................... 32
C. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel .................... 33
D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling) ........................ 36
E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 40
G. Teknik Analisis Data ....................................................... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................ 54
B. Hasil Analisa Data .......................................................... 61
C. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................ 68
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 71
B. Saran .............................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 76
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian ......................................... 31
Tabel 3.2 Skema Penilaian Instrument (Skala Likert) ........................ 38
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Apersepsi ............................................ 39
Table 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Keefektifan Belajar .............................. 40
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Pengaruh Apersepsi Terhadap Keefektifan
Belajar Matematika ............................................................ 44
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel X .................................................. 45
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Y .................................................. 46
Tabel 3.8 Product Moment ................................................................ 52
Tabel 4.1 Distribusi Variabel Apersepsi ............................................. 56
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Apersepsi ............................ 56
Tabel 4.3 Distribusi Dimensi Variabel Apersepsi ............................... 57
Tabel 4.4 Distribusi Variabel Keefektifan Belajar Matematika ........... 59
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Belajar
Matematika ........................................................................ 59
Tabel 4.6 Distribusi Dimensi Variabel Keefektifan Belajar
Matematika ........................................................................ 61
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data ........................................................... 62
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data ....................................................... 62
Tabel 4.9 Uji Linearitas ...................................................................... 64
Tabel 4.10 Uji Persamaan Regresi...................................................... 65
Tabel 4.11 Uji Keberartian Regresi ..................................................... 66
Tabel 4.12 Uji Korelasi Sederhana ...................................................... 67
Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi .................................................. 68
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................... 29
Gambar 4.1 Diagram Variabel Apersepsi ...................................... 57
Gambar 4.2 Diagram Variabel Keefektifan Belajar Matematika .... 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Profil Sekolah ................................................................. 76
Lampiran 2 Angket Uji Validitas Penelitian Variabel X ....................... 78
Lampiran 3 Angket Uji Validitas Penelitian Variabel Y ....................... 90
Lampiran 4 Uji Validitas Variabel X .................................................... 99
Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Y .................................................... 102
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Variabel X ................................................ 105
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Variabel Y ................................................ 106
Lampiran 8 Angket Penelitian Variabel X ........................................... 108
Lampiran 9 Angket Penelitian Variabel Y ........................................... 117
Lampiran 10 Skor Variabel X dan Y ..................................................... 126
Lampiran 11 Uji Normalitas .................................................................. 130
Lampiran 12 Uji Homogenitas .............................................................. 131
Lampiran 13 Uji Linearitas .................................................................... 132
Lampiran 14 Uji Regresi ....................................................................... 133
Lampiran 15 Uji Korelasi Sederhana .................................................... 134
Lampiran 16 R Tabel ............................................................................ 135
Lampiran 17 F Tabel ............................................................................ 137
Lampiran 18 Surat Pernyataan Validasi ............................................... 139
Lampiran 19 Kisi-kisi Instrument Penelitian .......................................... 140
Lampiran 20 Instrumen Angket Penelitian ............................................ 143
Lampiran 21 Surat Permohonan Penelitian .......................................... 150
Lampiran 22 Surat Balasan Penelitian ................................................. 151
Lampiran 23 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ............................. 152
xvi
Lampiran 24 Dokumentasi ................................................................... 153
Lampiran 25 Kartu Menonton Sidang ................................................... 158
Lampiran 26 Kartu Bimbingan Skripsi .................................................. 159
Lampiran 27 Kartu Bimbingan Pasca Sidang Skripsi ........................... 161
Lampiran 28 Daftar Riwayat Hidup....................................................... 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan perkembangan pendidikan
sangat pesat dan tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan manusia untuk memenuhi
kehidupannya. Pendidikan merupakan proses manusia menuju ke arah
perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya hingga memperoleh pengetahuan, sikap, dan tingkah laku yang lebih baik.
Pendidikan dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Pendidikan formal mempunyai peran yang sangat penting bagi perubahan dalam
masyarakat, serta dapat memajukan masyarakat dan pembangunan. Sejalan dengan
pendidikan formal, pendidikan non formal juga memiliki peran yang penting dalam
membangun keahlian atau kemampuan yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan pendidikan memegang peranan yang penting
dalam kehidupan manusia.
Hal ini sejalan dengan Al–Qur’an dan hadist sebagai sumber utama ajaran
Islam menerangkan betapa pentingnya untuk menuntut ilmu yang dijelaskan dalam
ayat Al–Qur’an Surat Al-Mujadalah Ayat 11, yaitu:
2
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu
kerjakan.
Oleh sebab itu, dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar karena tujuan
pendidikan yaitu sekolah. Pada lembaga pendidikan formal terdapat beberapa mata
pelajaran salah satunya mata pelajaran matematika yang harus disampaikan dengan
baik agar peserta didik mampu melanjutkan pengetahuan mereka menuju mata
pelajaran tingkat lanjut. Oleh sebab itu diperlukan kreativitas guru dalam mendesain
metode pembelajaran yang disenangi dan bermakna bagi peserta didik sehingga
peserta didik dapat menghubungkan pengetahuan awalnya dengan materi yang akan
dipelajari. Diharapkan peserta didik dapat memahami materi yang diberikan.
Pada proses kegiatan belajar mengajar, seorang guru mempunyai peranan
yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan fungsinya
sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing, maka diperlukan adanya berbagai
peranan pada diri seorang guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan
pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya. Sebab baik disadari
atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk
menggarap proses belajar salah satunya adalah keterampilan dalam membuka
3
pelajaran. Selain materi yang akan diberikan kepada peserta didik harus memiliki
aspek yang mudah dimengerti, guru juga harus memiliki kemampuan tertentu yakni
guru harus mempunyai sebuah konsep sebelum mengajar. Keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh bagaimana guru dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan menilai sesuai dengan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sardiman (2014: 144) mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru yaitu
menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
peserta didik. Sebelum memulai mengajar guru perlu merumuskan tujuan yang akan
dicapai. Melalui perumusan tujuan secara benar akan dapat memberikan pedoman
atau arahan bagi peserta didik dalam menyelesaikan materi kegiatan belajarnya. Hal
ini sejalan dengan Chatib (2013: 77) yang menyatakan bahwa menit-menit pertama
dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam pelajaran
selanjutnya. Pada menit-menit pertama itulah apersepsi bisa dilaksanakan.
Apersepsi yang dilakukan di awal proses belajar membuat otak peserta didik siap
untuk belajar. Apersepsi yang tepat membuat peserta didik relaks dan senang.
Penggunaan apersepsi yang tidak digunakan dengan baik akan berpengaruh
saat minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran kurang dan memungkinkan
pembelajaran selanjutnya menjadi tidak efektif. Menurut Susanto (2013: 53),
pembelajaran yang efektif merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam mengelola
kelas. Pengaruh apersepsi terhadap minat peserta didik diharapkan bisa memberi
efek baik bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi
terutama materi mata pelajaran matematika yang pada umumnya kurang disukai
4
oleh peserta didik karena sulit dan tidak mudah untuk dipahami. Oleh karena itu,
perlunya guru mengadakan apersepsi di awal proses pembelajaran sehingga
memberikan motivasi agar minat peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan berpengaruh pada prestasi belajar yang lebik baik dan tercapai
tujuan pembelajaran.
Demikian halnya di Sekolah Dasar Negeri Kereo 01, berdasarkan pengamatan
pada saat observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Dasar Negeri Kereo 01,
beberapa guru di sekolah tersebut ada yang melakukan apersepsi dengan baik
sehingga memungkinkan suasana di dalam pembelajaran peserta didik pun
diharapkan menjadi efektif dan efisien, peserta didik diharapkan menjadi lebih
berminat belajar karena adanya kegiatan apersepsi yang dilakukan oleh beberapa
guru tersebut, serta diharapkan pula guru yang lainnya agar bisa melakukan
apersepsi dengan baik seperti guru yang sudah melakukan apersepsi di awal proses
pembelajaran.
Berdasarkan gambaran permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar
matematika di kelas 3 SD ”
B. Identifikasi Masalah
Merujuk bahwa penelitian ini layak diteliti karena apersepsi itu sangat
mendukung keefektifan mata pelajaran matematika di kelas 3 SD adapun identifikasi
masalah daari penekitian ini adalah sebagai berikut:
5
1. Tidak semua guru melakukan apersepsi dengan baik pada saat awal proses
pembelajaran.
2. Apersepsi yang tidak digunakan dengan baik memungkinkan pembelajaran
selanjutnya menjadi tidak efektif.
3. Pembelajaran matematika yang pada umumnya kurang disukai oleh peserta didik
karena dianggap sulit serta tidak mudah dipahami.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu penelitian maka permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini dibatasi pada ada atau tidaknya pengaruh apersepsi sebelum
memulai pelajaran terhadap keefektifan belajar matematika di kelas 3 SD di SDN
Kereo 01, Tangerang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
yang dikemukakan di atas,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah terdapat pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika di
kelas 3 SD?
2. Seberapa besar pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika di
kelas 3 SD?
6
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peningkatan
kemampuan peserta didik dalam mata pelajaran matematika di SDN Kereo 01.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini dilakukan:
a. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh apersepsi terhadap keefektifan
belajar matematika di kelas 3 SD.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh apersepsi terhadap keefektifan
belajar matematika di kelas 3 SD.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti, menggunakan
apersepsi pada keterampilan di awal proses pembelajaran guna untuk
membangkitkan minat peserta didik pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Selain itu juga dapat dijadikan bahan refleksi dan perbaikan bagi pengembangan
kegiatan pemahaman mengenai apersepsi dalam pembelajaran matematika.
2. Secara Praktis
a. Untuk Guru
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi sebagai
sumber informasi dan sebagai bahan masukan, sehingga guru senantiasa
dapat mengarahkan dan mengembangkan kegiatan apersepsi pada awal
pembelajaran matematika dan siswa dapat memahami materi yang akan
disampaikan.
b. Untuk Peserta Didik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melatih peserta didik untuk belajar
memahami pengenalan awal materi, dapat melatih kemampuan peserta didik
untuk mengembangkan berpikir kritis, dan peserta didik akan lebih memahami
dan mengerti materi yang akan disampaikan dengan pemahaman dasar yang
didapatkan.
c. Untuk Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja guru
agar lebih berwawasan terutama di dalam hal penggunaan apersepsi dengan
baik serta memberikan sumbangan ilmu yang positif terhadap kemajuan
sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah
d. Untuk Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di dunia
pendidikan tentang apersepsi, Dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk
tugas Kuliah Strata 1 (S1) pada program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
8
G. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang masalah, indentifikasi masalah, batasan masalah dan
rumusan masalah, tujuan pelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, variabel dan definisi
operasional variabel, populasi dan sampel, kisi-kisi instrumen, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data, hasil analisis data, interpretasi hasil penelitian.
BAB V. KESIMPULAN
Merupakan bab penutup yang didalamnya berisikan kesimpulan dan saran
yang dipandang perlu untuk disampaikan pada akhir dari skripsi, penulis
melampirkan daftar pustaka yang berisi bahan-bahan bacaan serta beberapa
lampiran yang ada relevansinya dengan penelitian dan riwayat hidup penulis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Apersepsi
a. Pengertian Apersepsi
Kegiatan di awal proses pembelajaran penting untuk keberhasilan
kegiatan pembelajaran selanjutnya. Menurut Usman (2009: 91) menyatakan
kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid
agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang dipelajarinya
sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap
kegiatan belajar. Oleh sebab itu, kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Menurut Suhana (2014: 23)
menyatakan apersepsi merupakan kumpulan hasil pengalaman belajar masa
lalu peserta didik yang dikaitkan dengan pengalaman baru dalam belajar
yang akan ditempuh peserta didik.
Menurut Slameto dalam Nurcahyo (2014: 27) apersepsi pembelajaran
adalah menghubungkan pembelajaran lama dengan pelajaran baru, sebagai
batu loncatan sejauh mana siswa menguasai pelajaran lama sehingga
dengan mudah menyerap pelajaran baru. Oleh sebab itu setiap guru dalam
mengajar perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa atau pengalamannya.
10
Berdasarkan beberapa teori yang telah dipaparkan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa apersepsi adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum
pelajaran berlangsung dengan mengaitkan antara pelajaran yang lama
dengan pelajaran baru yang akan dipelajari.
b. Kelebihan apersepsi
Terdapat kelebihan apersepsi sebagai kegiatan di awal proses
pembelajaran. Menurut Suhana (2014: 23) proses pembelajaran akan lebih
aktif , kreatif, dan efektif, dan menyenangkan bilamana para guru secara
cerdas dapat menggunakan apersepsi (pengalaman atau bahan ajar baru
dikaitkan dengan bahan ajar yang lalu atau pengalaman lama yang telah
dimiliki peserta didik). Apersepsi ini diharapkan dapat memberikan nilai
tambah bagi kesuksesan proses pembelajaran peserta didik. Ada beberapa
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan apersepsi, yaitu sebagai berikut:
a) Pengalaman baru akan mudah diterima jika dikaitkan dengan pengalaman
lama yang telah dimiliki peserta didik sehingga proses pembelajaran akan
berjalan lebih efektif.
b) Pengalaman lama yang sudah dimiliki dapat memberikan warna terhadap
pengalaman baru sebagai satu kesatuan yang integral dalam
memodifikasi perilaku baru
c) Apersepsi dapat menumbuh kembangkan minat (interest) dan perhatian
(attention) dalam belajar sehingga keterbukaan untuk menerima
pengalaman baru dalam belajar lebih siap dan menyenangkan.
11
d) Apersepsi dapat menumbuh kembangkan motivasi belajar peserta didik
sehingga memberikan input untuk terjadinya mental revolution dan motif
untuk berprestasi.
c. Kekurangan apersepsi
Kekurangan apersepsi terletak pada guru yang kurang memahami
bagaimana cara menerapkan apersepsi yang baik. Menurut pendapat James
dalam Chatib (2013: 80) mengatakan pemahaman apersepsi masih sangat
kurang dikuasai oleh para guru. Banyak guru juga beranggapan bahwa
penguasaan apersepsi hanya berpengaruh “kecil” terhadap proses belajar-
mengajar. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Apersepsi sangat
dibutuhkan dalam proses belajar-mengajar. Serta kemampuan pedagogis
seorang guru.
d. Penerapan apersepsi
Penerapan apersepsi sangat penting dilakukan oleh guru sebelum
menyampaikan materi inti pelajaran. Menurut Chatib (2013: 88) bahwa untuk
melakukan apersepsi dengan baik akan membawa peserta didik ke kondisi
zona gelombang alfa. Kondisi alfa itu sendiri adalah tahap paling iluminasi
(cemerlang) proses kreatif otak seseorang. Kondisi ini adalah kondisi yang
paling baik untuk belajar. Terdapat 4 cara yang bisa dilakukan untuk masuk
ke dalam zona alfa, yakni:
a) Fun Story
Memulai pembelajaran dengan cerita yang menyenangkan dan
berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari akan menarik
12
minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran sampai akhir. Fun story
dapat berupa cerita lucu, gambar lucu, atau teka-teki. Semua itu dapat
diperoleh dari pengalaman pribadi cerita dari pengalaman orang lain,
buku-buku humor, internet dan lain-lain
b) Ice breaking
Ice breaking sangat ampuh untuk membuat peserta didik masuk
kembali ke zona alfa. Namun guru harus hati-hati dalam memilih ice
breaking yang tepat. Artinya, jangan sampai ice breaking ini
menghabiskan waktu jam pelajaran. Ice breaking berfungsi untuk
pemantapan konsep dan kembali masuk ke kondisi alfa. Ice beaking di
dalam kelas yang berfungsi mengembalikan peserta didik masuk ke zona
alfa harus memenuhi beberapa syarat, yakni:
(1) Ice breaking dilakukan dalam waktu singkat, makin singkat semakin
baik
(2) Ice breaking diikuti seluruh siswa (kolosal), hindari ice breaking yang
mengikutsertakan satu atau beberapa peserta didik saja
(3) Guru dapat menjelaskan dengan singkat teaching-point atau maksud
ice breaking dalam waktu tidak terlalu lama
(4) Apabila target sudah terpenuhi, yaitu peserta didik sudah kembali
senang (zona alfa), segera kembali ke materi pembelajaran.
c) Musik
13
Musik diyakini dapat mengembalikan gelombang otak kembali ke
zona alfa. Sudah banyak penelitian yang menyatakan pengaruh musik
dan kekuatan otak manusia.
Menurut Sutoyo dalam Chatib (2013: 102) beliau mengatakan
bahwa pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat sekolah
dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang
seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Apabila
mampu menggunakan fungsi kedua belahan otak secara seimbang,
mereka akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intuitif, sekaligus
cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.
Selain itu menurut Shaw (1996) masih di dalam Chatib (2013: 103)
mengatakan bahwa kecakapan dalam bidang matematika, logika, bahasa,
musik dan emosi bisa dilatih sejak kanak-kanak melalui musik.
d) Brain Gym
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis
gerakan tubuh sederhana. Gerakan ini dibuat untuk merangsang otak kiri
dan kanan (dimensi lateralitas), meringankan atau merelaksasi bagian
belakang dan bagian depan otak (dimensi kerja untuk fokus perhatian)
serta merangsang sistem yang terkait dengan perasaan atau emosional,
yakni otak tengah (limbis) dan otak besar (dimensi pemusatan). Brain gym
sangat baik dilakukan untuk apersepsi, sebab dengan brain gym guru dan
peserta didik dapat terbantu melepaskan stres, menjernihkan pikiran, dan
meningkatkan daya ingat.
14
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa apersepsi di
awal kegiatan pembukaan pembelajaran yang baik dapat diselingi dengan
kegiatan yang kreatif untuk menghubungkan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan dimulai untuk menarik perhatian peserta
didik sehingga membuat peserta didik akan lebih siap untuk mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Faktor-faktor Apersepsi sebagai penentu kesuksesan
Menurut Usman (2009: 92) ada beberapa faktor penentu kesuksesan
dalam kegiatan membuka pelajaran, yaitu:
a) Memberikan acuan melalui berbagai usaha, seperti:
(1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
(2) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
(3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
(4) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan materi
yang akan disampaikan
b) Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai
peserta didik.
c) Menarik perhatian siswa: Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk
menarik perhatian siswa, antara lain dengan:
(1) Gaya mengajar guru
(2) Penggunaan alat bantu pelajaran
(3) Pola interaksi yang bervariasi
15
d) Menimbulkan motivasi dengan cara:
(1) Disertai kehangatan dan keantusiasan
(2) Menimbulkan rasa ingin tahu
(3) Mengemukakan ide-ide yang bertentangan
(4) Memperhatikan minat peserta didik
f. Langkah-langkah apersepsi
Menurut Rein seorang pengikut Herbart yang ditegaskan Abdurrahman
(2011: 15), langkah-langkah apersepsi, yaitu:
a) Preparasi (persiapan)
Anak-anak dipersiapkan untuk menerima bahan baru dengan
membangkitkan bahan apersepsi. Dengan demikian dibangkitkan pula
minat anak.
b) Presentasi (penyajian)
Pada fase ini guru menyodorkan bahan pelajaran baru.
c) Asosiasi
Bahan baru dianalisis dan dibandingkan dengan hal-hal lain yang
berhubungan dengan bahan itu.
d) Generalisasi
Pada fase ini diambil kesimpulan berupa prinsip-prinsip dan
pengertian-pengertian.
e) Aplikasi (penggunaan)
16
Anak-anak diberi kesempatan untuk menggunakan dan melatih
bahan yang dipelajari itu, agar bahan itu benar-benar menjadi milik anak.
2. Hakikat Keefektifan
a. Pengertian Keefektifan
Proses kegiatan belajar mengajar yang baik dapat dilihat dari
keefektifan yang terdapat di dalam proses kegiatan belajar mengajar
tersebut. Menurut Pipin (2003) dalam Supardi (2013: 164) efektivitas dapat
diartikan ada efeknya sehingga membawa hasil. Efektivitas adalah
terlaksananya kegiatan dengan baik, teratur, bersih rapih, sesuai dengan
ketentuan dan mengandung unsur-unsur kualitatif dan seni.
Menurut Miarso (1993) dalam Uno dan Mohamad (2011: 173)
memandang bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang
dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa
(student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat. Definisi ini
mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal penting,
yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru untuk
membelajarkan siswanya.
Adapun menurut Brata (1997) dalam Supardi (2013: 165)
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu membentuk
moralitas peserta didik, dan adat kebiasaan yang terbentuk merupakan suatu
perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, perbuatan tersebut akan menjadi
kebiasaan karena dua faktor, pertama adanya kesukaan hati kepada suatu
17
pekerjaan, dan kedua menerima kesukaan itu dengan melahirkan suatu
perbuatan.
1) Efektivitas Pembelajaran
Caroll dalam Supardi (2013: 169) yang masyhur dalam bidang
pendidikan psikologi , dan dalam kertas kerjanya A Model Of School
Learning, mengatakan pembelajaran yang efektif (Instructional Effectives)
adalah bergantung kepada beberapa factor, yaitu:
a) Sikap (attitude): berupa kemauan dan keterampilan peserta didik
dalam belajar.
b) Kemampuan untuk memahami pengajaran (Ability to Understand
Instruction): yaitu kemauan peserta didik untuk mempelajari sesuatu
pelajaran, termasuk di dalamnya kemampuan peserta didik dalam
belajar dengan bekal pengetahuan awal untuk mempelajari pelajaran
yang akan datang.
c) Ketekunan (Preseverance): adalah jumlah waktu yang dapat
disediakan oleh peserta didik untuk belajar dengan tekun. Oleh karena
itu, ketekunan adalah hasil daripada motivasi pelajar untuk belajar.
18
3. Hakikat Belajar Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika adalah pelajaran eksak yang pada umumnya dikatakan
sulit oleh sebagian besar orang. Menurut Anitah, dkk dalam Hamzah dan
Muhlisraini (2014: 47) pengertian matematika tidak didefinisikan secara
mudah dan tepat mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika
dalam bidang studi yang lain. Kalau ada definisi matematika maka itu bersifat
tentatif, tergantung kepada orang yang mendefinisikannya. Bila seseorang
tertarik dengan bilangan maka ia akan mendefinisikan matematika adalah
kumpulan bilangan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
hitungan dalam perdagangan. Beberapa orang mendefinisikan matematika,
pemanfaatannya bagi bidang lain, dan sebagainya. Atas dasar pertimbangan
itu maka ada beberapa definisi tentang matematika yaitu:
1) Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi
2) Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak
3) Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubungan-
hubungannya
4) Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan
hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis.
Adapun menurut Russel dalam Uno dan Kuadrat (2009: 108)
mendefinisikan bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari
pengkajian bagian-bagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak
dikenal. Arah yang dikenal itu tersusun baik (konstruktif), secara bertahap
19
menuju arah yang rumit (kompleks) dari bilangan bulat ke bilangan pecah,
bilangan riil ke bilangan kompleks, dari penjumlahan dan perkalian ke
diferensial dan integral, dan menuju matematika yang lebih tinggi.
Menurut kline dalam Mulyono Abdurrahman ( 2012: 203), matematika
merupakan bahasa simbolis dengan ciri utamanya adalah penggunaan cara
bernalar dedukatif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar indukatif. Berarti
matematika membutuhkan penalaran secara deduktif dan juga induktif agar
simbol yang terdapat dalam pembelajaran matematika dapat mencapai
optimal.
Adapun Menurut Susanto (2013: 185) Matematika Merupakan salah
satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-
hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu yang mempelajari angka-angka, unsur ruang, dan
operasi-operasinya yang terkonsep dalam satu kesatuan.
b. Pengertian Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar, di dalam
kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik
dan peserta didik dengan peserta didik. belajar dan mengajar saling berkaitan
di dalam proses pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Dimyati (2006) dalam Susanto (2013: 186), pembelajaran adalah kegiatan
20
guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta
didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar. Pembelajaran berarti aktivitas guru dalam merancang bahan
pengajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung
Adapun menurut Suherman, Erman, dkk (2003) yang ditegaskan
dalam jurnal Fitri, dkk (2014: 18) Pembelajaran matematika adalah suatu
aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-
simbol kemudian diterapkan pada situasi nyata. Belajar matematika berkaitan
dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan
dalam menyelesaikan masalah.
Pendapat lainnya menurut Susanto (2013: 186), pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru
untuk mengembangkan kreativitas berpikir peserta didik, serta dapat
meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi matematika.
Menurut kurikulum 2004 (Depdiknas Jakarta, 2003) dalam Anifah W,
dkk yang dikutip dalam Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 75) tujuan
pembelajaran matematika adalah:
1) Melatih cara berfikir dan bernalar menarik kesimpulan
2) Mengembangkan aktivitas kreatif melibatkan imajinasi intuisi, penemuan
dengan mengembangkan pemikiran divergen orisinil, rasa ingin tahu
membuat prediksi dan dugaan serta coba-coba
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
21
4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan, antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, dan diagram dalam menjelaskan gagasan.
Berdasarkan beberapa pembahasan di atas pembelajaran matematika
sangat bergantung pada bagaimana cara guru mengajar kepada peserta
didik agar dapat mengatasi kesulitan belajar matematika pada peserta didik.
Kesulitan tersebut dapat terlihat dari peserta didik yang sulit untuk memahami
dan mengaitkan konsep-konsep pelajaran matematika. Pembelajaran
matematika sangat penting agar peserta didik mampu berpikir secara logis
dan mampu memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Psikologi Perkembangan Kognitif Anak Kelas 3 SD
Setiap makhluk hidup pasti mengalami perkembangan di dalam hidupnya.
Yusuf (2014: 15) menyatakan perkembangan dapat diartikan sebagai
perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaanya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah)
Peserta didik kelas 3 SD biasanya berusia 9 tahun termasuk dalam
kriteria masa kanak-kanak tengah. Perkembangan masa kanak-kanak
menengah antara rentang usia 9 sampai 12 tahun memiliki beberapa tahap
perkembangan kognitif
22
Menurut Piaget dalam Abdulhak dan Damawan (2015: 70) Perkembangan
kognitif adalah salah satu aspek perkembangan mental yang memiliki tujuan:
a. Memisahkan kenyataan yang sebenarnya dengan fantasi
b. Menjelajah kenyataan dan menemukan hukum-hukumnya
c. Memilih kenyataan-kenyataan yang berguna bagi kehidupan
d. Menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik sesuatu yang tampak
Menurut Piaget dalam Abdulhak dan Damawan (2015: 70) perkembangan
kognitif merupakan suatu proses di mana kemajuan individu melalui satu
rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berpikir. Tahap Operasional
Konkret (6 – 12 tahun), Dikatakan fase operasional konkret, karena pada masa
ini pikiran anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-
pengalaman langsung. Anak berpikir tentang objek-objek atau benda yang ia
temukan secara langsung, misalnya tentang beratnya, warnanya, strukturnya.
Anak juga berpikir tentang aktivitas-aktivitas yang dapat anak lakukan dengan
menggunakan benda-benda yang ditemuinya itu.
Pada masa ini, selain kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki pada
masa sebelumnya, anak memperoleh tambahan kemampuan yang disebut
dengan system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan ini sangat
penting artinya bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikian suatu ide dalam
peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri.
Kemampuan kognitif yang dimiliki anak pada fase ini meliputi:
conversation, addition of classes dan multiplication of classes.
23
1) Conversation atau pengekalan adalah kemampuan anak dalam memahami
aspek-aspek kumulatif materi, seperti volume dan jumlah. Anak yang
mengenali sifat kuantitatif sebuah benda akan tahu bahwa sifat kuantitatif
sebuah benda tidak akan berubah secara sembarangan.
2) Addition of classes (penambahan golongan benda), yaitu kemampuan anak
dalam memahami cara mengombinasikan benda-benda yang dianggap
memiliki kelas yang rendah dan dihubungkan dengan kelas yang lebih tinggi,
misalkan kelompok ayam, itik, bebek dihubungkan dengan benda berkelas
tinggi, yaitu unggas. Di samping itu, kemampuan ini juga meliputi kecakapan
meilah-milah benda-benda dari kelompok tinggi menjadi benda berkelas
rendah, seperti ayam, itik, dan bebek adalah bagian dari unggas.
3) Multiplication of classes (pelipatgandaan golongan benda) yakni kemampuan
yang melibatkan pengetahuan mengenai cara mempertahankan dimensi-
dimensi benda seperti warna bunga jenis bunga untuk membentuk gabungan
golongan benda seperti mawar merah, mawa putih dan sebagainya. Selain
itu kemampuan ini juga meliputi kemampuan memisahkan gabungan
golongan benda menjadi dimensi yang spesifik misalnya warna bunga mawar
terdiri atas merah, putih, dan kuning.
Kemampuan-kemampuan ini merupakan dasar bagi pengembangan “akal
pikiran”. Contohnya mengembangkan keterampilan klasifikasi merupakan faktor
penting untuk menyusun dan menempatkan informasi secara mudah di dalam
otak anak.
24
Oleh karena kemampuan yang dimiliki anak masih terbatas pada hal-hal
yang konkret, maka proses berpikir pada anak akan terjadi aktivitas-aktivitas
langsung. Anak akan menemui kesulitan untuk memecahkan masalah dengan
hanya mengandalkan daya otaknya tanpa mencoba melakukan kegiatan
langsung (pengalaman langsung). Segala sesuatu yang dipikirkan harus ditarik
pada hal-hal konkret, tanpa ada penarikan sepeti itu, maka akan sulit dipecahkan
anak.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa usia
sekolah dasar kelas III pada tahap perkembangan kognitif termasuk ke dalam
tahap operasional konkret dimana anak anak sudah bisa menggunakan dan
mengoperasikan logika, meskipun terikat dengan objek yang bersifat konkret.
B. Kerangka Berpikir
Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan pra pembelajaran dimana biasanya
apersepsi dilakukan. Pada tahap ini guru harus memeriksa kesiapan peserta didik
dan melakukan kegiatan apersepsi dengan mengungkap kembali secara sekilas
materi yang telah diajarkan sebelumnya lalu menghubungkannya dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan apersepsi ini penting karena kegiatan
belajar dan memahami materi pelajaran itu kebanyakan bergantung pada
pengenalan peserta didik terhadap hubungan antara pengetahuan yang telah
mereka miliki dengan pengetahuan yang telah diajarkan.
Penerapan apersepsi diharapkan dapat membangkitkan Sikap yang berupa
kemauan dan keterampilan peserta didik dalam belajar, Kemampuan untuk
25
memahami pengajaran, yaitu kemauan peserta didik untuk mempelajari sesuatu
pelajaran, termasuk di dalamnya kemampuan peserta didik dalam belajar dengan
bekal pengetahuan awal untuk mempelajari pelajaran yang akan datang dan
Ketekunan, yaitu jumlah waktu yang dapat disediakan oleh peserta didik untuk
belajar dengan tekun. Oleh karena itu, ketekunan adalah hasil daripada motivasi
pelajar untuk belajar agar tercipta pembelajaran yang efektif dan tujuan
pembelajaran bisa tercapai yakni pemahaman peserta didik tentang pelajaran
yang akan diajarkan terutama mata pelajaran matematika yang dinilai sulit oleh
sebagian orang.
Dari deskripsi kerangka berpikir di atas maka “Adanya Pengaruh Apersepsi
terhadap Keefektifan Belajar Matematika”
Pengaruh
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Apersepsi Keefektifan Belajar
Matematika
Peserta didik kelas III
SDN Kereo 01
26
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2015: 96) Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitiantelah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas
maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh Apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika
di kelas 3 SD
H1 : Terdapat pengaruh pengaruh Apersepsi terhadap keefektifan belajar
matematika di kelas 3 SD
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian Ini dilakukan di kelas 3 SDN Kereo 01 yang berlokasi di
Jl. Hos Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, Kelurahan Kereo Selatan,
Tangerang.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Kereo 01, waktu penelitian ini
berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Dimulai pada bulan
Februari sampai dengan bulan Maret.
Tabel 3.1 Daftar Jadwal Penelitian
No Jadwal Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Juli Agst
1 Pengajuan Judul
2
Penyusunan Bab I –
Bab III
3 Pengambilan Data
4
Penyusunan Bab IV
– Bab V
5 Sidang Skripsi
6 Revisi Skripsi
28
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif
dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Menurut Sugiyono
(2015: 1) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Sanjaya (2013:
67) metode survey adalah metode penelitian deskriptif untuk memperoleh dan
memaparkan data dari gejala-gejala yang ada serta menemukan keterangan-
keterangan faktual tentang berbagai permasalahan yang berhubungan dengan
pendidikan.
Menurut Sugiyono (2015: 13) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguju hipotesis
yang telah ditetapkan. Siregar (2013 : 284), analisis regresi adalah satu alat yang
dapat memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu
atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu
variabel tak bebas (dependent) adalah menggunakan regresi linier sederhana.
Regresi linier sederhana digunakan hanya satu variabel bebas (independent) dan
satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas
(independent) Tujuan penerapan kedua metode ini adalah untuk meramalkan atau
memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh
variabel bebas (independent). Pada penelitian ini penulis ingin melihat apakah
29
terdapat pengaruh Apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika di kelas III
SD.
C. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel dimana menurut (Hactch dan
Farhady, 1981) dalam Sugiyono (2015 : 60), secara teoritis variabel penelitian
dapat didefinisikan sebagai suatu atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain.
Berdasarkan analisis permasalahan yang telah diuraikan diatas.
Penelitian ini menggunakan dua macam variabel yaitu:
a. Variabel Bebas atau Independen (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Apersepsi.
b. Variabel Terikat atau Dependen (Y)
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dimana
dalam Bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
30
adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Keefektifan Belajar Matematika
2. Definisi Konseptual Variabel
a. Variabel Bebas (X)
Apersepsi merupakan kegiatan membuka pelajaran yang
menghubungkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dipelajari untuk menciptakan prakondisi bagi peserta didik agar mental dan
perhatian terpusat pada apa yang dipelajarinya. Apersepsi yang baik dapat
membantu peserta didik agar siap menerima pelajaran yang akan dipelajari.
b. Variabel Terikat (Y)
Keefektifan belajar matematika merupakan terlaksananya kegiatan
belajar matematika dengan baik sehingga akan berdampak terhadap
penguasaan materi pelajaran yang akan dipelajari. Peran guru di awal proses
pembelajaran dapat mempengaruhi keefektifan belajar peserta didik
selanjutnya.
3. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari pengertian yang berbeda terhadap istilah yang ada
dalam judul penelitian ini, maka berikut dijelaskan definisi operasional pada
masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.
a. Variabel Bebas (X)
Definisi operasional apersepsi yaitu skor yang diberikan peserta didik
dalam mengisi instrument angket yang diberikan. Peserta didik dapat
31
memberikan jawaban atau tanda ceklis ke masing-masing pernyataan
dengan jumlah 30 butir pernyataan. Skor yang diberikan memakai Skala
Likert 1-5. Skor ini diperoleh dari setiap jawaban peserta didik. Perolehan
skor untuk pernyataan positif, yaitu: skor 5 untuk jawaban sangat setuju, skor
4 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban ragu-ragu, skor 2 untuk
jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju.
Sedangkan skor untuk pernyataan negatif, yaitu: skor 5 untuk jawaban sangat
tidak setuju, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban ragu-
ragu, skor 2 untuk jawaban setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju.
b. Variabel Terikat (Y)
Definisi operasional keefektifan belajar matematika yaitu skor yang
diberikan peserta didik dalam mengisi instrument angket yang diberikan.
Peserta didik dapat memberikan jawaban atau tanda ceklis ke masing-
masing pernyataan dengan jumlah 30 butir pernyataan. Skor yang diberikan
memakai Skala Likert 1-5. Skor ini diperoleh dari setiap jawaban peserta
didik. Perolehan skor untuk pernyataan positif, yaitu: skor 5 untuk jawaban
sangat setuju, skor 4 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban ragu-ragu,
skor 2 untuk jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat tidak
setuju. Sedangkan skor untuk pernyataan negatif, yaitu: skor 5 untuk jawaban
sangat tidak setuju, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban
ragu-ragu, skor 2 untuk jawaban setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat
setuju.
32
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di kelas III di Sekolah Dasar
Negeri Kereo 01. Menurut Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau
penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
2. Sampel
Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Menurut Supriyadi (2014: 23) purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel.
Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan mengambil sampel
di kelas 3 A dikarenakan adanya kesepakatan antara pihak sekolah dengan
peneliti.
E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen di dalam penelitian ini menggunakan angket dengan
pengukuran Skala Likert. Menurut Sugiyono (2015: 305) dalam penelitian
kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen data yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu menghasilkan data yang valid dan
33
reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara dalam pengumpulan
datanya.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
(angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Menurut Sugiyono (2015: 134) Skala Likert adalah skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kuesioner (angket) yang digunakan
dalam penelitian ini disusun menggunakan Skala Likert, yaitu responden
memberikan jawaban pernyataan dengan memberikan tanda ceklis. Adapun opsi
penilaian menggunakan Skala Likert berupa pernyataan positif dan negatif,
dengan skor sebagai berikut:
34
Tabel 3.2 Skema Penilaian Instrument (Skala Likert)
No
Jawaban
Penilaian
Positif Negatif
1. Sangat setuju 5 1
2. Setuju 4 2
3. Ragu-ragu 3 3
4. Tidak setuju 2 4
5. Sangat tidak setuju 1 5
Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya maka dibuatlah tabel
kisi-kisi instrument sebagai berikut:
35
Table 3.3 Kisi-kisi Instrumen Apersepsi
Variabel Dimensi Indikator Nomer Soal
Positif Negatif
Apersepsi Memberikan Acuan
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
1
Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
2
Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
3 4
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan materi yang akan disampaikan
5, 6 7
Membuat kaitan
Hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik
8, 9, 10
11
Menarik perhatian peserta didik
Gaya mengajar guru 12, 13 14
Penggunaan alat bantu pelajaran 15, 16 17
Pola interaksi yang bervariasi 18, 19
Meningkatkan motivasi
Disertai kehangatan dan keantusiasan
20, 21, 22
23
Menimbulkan rasa ingin tahu 24 25
Mengemukakan ide-ide yang bertentangan
26, 27 28
Memperhatikan minat peserta didik
29, 30
Kisi-kisi instrumen di atas menjelaskan bahwa apersepsi sebelum memulai
pelajaran mencakup penilaian kepribadian siswa melalui kuisioner (angket) yang
36
di buat oleh penulis. Penilaian tersebut diantaranya mencakup dimensi
memberikan acuan, membuat kaitan, menarik perhatian peserta didik,
meningkatkan motivasi. Hal tersebut mencakup apersepsi di dalam kegiatan
membuka pelajaran yang dikemukakan oleh Usman (2009: 92) ada beberapa
faktor penentu kesuksesan dalam kegiatan membuka pelajaran.
Table 3.4 Kisi-kisi Instrumen Keefektifan Belajar
Variabel Dimensi Indikator Nomer Soal
Positif Negatif
Keefektifan Sikap Kemauan dan keterampilan peserta didik dalam belajar
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, 10, 11
Kemampuan untuk memahami pelajaran matematika
Kemampuan peserta didik untuk memahami pelajaran matematika, termasuk di dalamnya kemampuan peserta didik dalam belajar dengan bekal pengetahuan awal untuk mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
12, 13, 14, 15, 16, 17,
18
19, 20, 21, 22,
23
Ketekunan Jumlah waktu yang diperlukan peserta didik untuk belajar dengan tekun, ketekunan adalah hasil daripada motivasi pelajar untuk belajar
24, 15, 26, 27, 28, 29
30
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner (angket), dokumentasi. Uraian lebih lanjut adalah sebagai berikut.
1. Observasi
37
Observasi di dalam penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar
Negeri Kereo 01. Menurut Sutrisno Hadi (1986) di dalam Sugiyono (2015: 203)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dari ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
digunakan berkenaan dengan perilaku manusia,proses kerja, gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
2. Kuesioner (Angket)
Penelitian kuantitatif ini menggunakan kuisioner (angket) sebagai instrumen
penelitiannya. Menurut Sugiyono (2015: 199), Kuesioner (angket) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan pertanyaan tertutup atau
pertanyaan terbuka dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos,atau internet.
3. Dokumentasi
Bentuk dokumentasi di dalam penelitian ini berbentuk foto. Menurut Arifin
(2011: 171) dokumentasi berbentuk sejumlah besar fakta dan data tersimpan.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cendera mata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
38
documenter terbagi beberapa macam, yaitu: autobiografi, surat-surat pribadi, buku
catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah, atau swasta, data di
server dan flashdisk, data tersimpan di web dan lain sebagainya.
G. Teknik Analisis Data
Sebelum instrument ini dapat digunakan, instrument diuji coba terlebih
dahulu. Pengujian instrumen sangat diperlukan, uji coba instrument dilakukan
untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah memenuhi uji persyaratan atau
belum.
1. Uji Analisis Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas di dalam penelitian ini dilakukan di SDN Kereo 01 di kelas 3 C.
Menurut Arikunto (2006: 168) yang dimaksud dengan validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu
instrumen. Suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas
tinggi, sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Adapun rumus pearson product moment uji validitas yaitu:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
√[𝑛. ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Angka indeks korelasi “r” product moment
(koefisien korelasi antara X dan Y)
𝑛 : Jumlah sampel
39
∑ XY : Jumlah perkalian antara X dan Y
∑ X : Jumlah seluruh skor X
∑ Y : Jumlah seluruh skor Y
Hasil uji validitas item kemudian dibandingkan dengan kriteria standar 0,05
dengan keputusan:
Jika 𝑟hitung > 𝑟table kriteria standar maka dinyatakan valid
Jika 𝑟hitung < 𝑟table kriteria standar maka dinyatakan tidak valid
Uji validitas angket dalam penelitian ini menggunakan aplikasi program
yang bernama statistical package for the social sciences (SPSS) versi 20.00,
uji validitas dengan keshahihan item instrument dalam penelitian ini
menghasilkan item valid dan gugur dengan kriteria validitas > 0.355 maka
dikatakan valid dan skala alpha cronbach > 0,5 untuk dapat dikatakan
reliable. Berikut daftar item yang valid dan tidak valid dalam uji coba
instrument.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Pengaruh Apersepsi Terhadap Keefektifan Belajar
Matematika
No. Aspek Item
Valid Drop
1. Apersepsi
1, 2, 3, 4, 6,7, 8, 9, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 24, 25,
27, 28, 29, 30
5, 10, 11, 12, 16, 17, 22, 23,
26
1. Keefektifan Belajar Matematika
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27,
28, 29, 30
9, 18, 24, 25
Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji validitas skala pengaruh apersepsi
yang di uji cobakan pada 31 responden dengan total 26 item soal karena 4
40
item soal tidak valid dan hasil uji skala keefektifan yang di uji cobakan pada
31 responden dengan total 21 item soal karena 9 item soal tidak valid.
Dengan r table adalah 0.355. dapat dikatakan valid jika r hitung > r table.
Adapun mengenai output hasil uji validitas di SPSS versi 20.00 dapat dilihat
sebagaimana terlampir.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas di dalam penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri
Kereo 01. Menurut Sugiyono (2015: 173), menyatakan bahwa Reliabilitas
adalah instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Uji Reliabilitas instrumen mengunakan rumus Alpha, rumusnya
yaitu :
𝑟11 = [𝑛
𝑛 − 1] [1 −
∑ σi2
𝜎𝑖2
]
Keterangan :
11r : Reliabilitas yang dicari.
2
i : Jumlah varians skor tiap-tiap item.
2
t : Rata-rata skor total.
Jika sudah dapat rhitung maka dibandingkan dengan rtabel (0,5) dengan
ketentuan : jika rhitung > rtabel berarti reliabel dan jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak
reliabel.
41
Adapun uji reliabilitas yakni derajat kepercayaan yang diperoleh dari hasil
angket sebagai metode pengumpulan data yakni menggunakan kriteria 0,5
untuk variabel X dan Y maka disebut reliabel. Berdasarkan perhitungan
dengan rumus alpha cronbach menggunakan Program SPSS didapatkan
data sebagai berikut:
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel X
Tabel 3.6 di atas menunjukkan bahwa nilai hasil analisa uji reliabilitas
diketahui bahwa angket variable X (Apersepsi) memperoleh nilai reliabilitas
(Cronbach’s Alpha) sebesar 0,892 dinyatakan reliable lebih kuat karena nilai
reliabilitas (Cronbach’s Alpha) lebih besar dari 0,5.
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Variabel Y
Tabel 3.7di atas menunjukkan bahwa nilai hasil analisa uji reliabilitas
diketahui bahwa angket variable Y (Keefektifan Belajar Matematika)
memperoleh nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha) sebesar 0,921 dinyatakan
reliable lebih kuat karena nilai reliabilitas (Cronbach’s Alpha) lebih besar dari
0,5.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.892 21
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.921 26
42
2. Uji Statistik Deskriptif
Salah satu teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2013: 207) statistic deskriptif adalah
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya maksud
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan
generalisasi. Termasuk dalam statistic deskriptif antara lain penyajian data
melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean
(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
presentase. Adapun cara menghitung statistic distribusi frekuensi dengan
menggunakan SPSS V.20.0.
3. Uji Prasyarat Analisis
Uji menganalisis data, dipakai uji perbedaan dua rata-rata untuk sampel bebas
yaitu yang keberadaannya tidak saling mempengaruhi (independen) dan uji
statistik yang digunakan dalam Regresi Linier Sederhana. Namun sebelum
menggunakan Regresi Linier Sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas, homogenitas dan linearitas sebagai syarat dapat dilakukannya
analisis data.
43
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasa digunakan
untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis
menggunakan metode parametric, maka persyaratan normalitas harus
terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak
berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah
nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah non parametric.
Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Dalam penelitian ini uji normalitas populasi menggunakan rumus Kolmogorov-
Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berikut adalah
persamaan Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar pengambilan keputusan,
sebagai berikut:
Jika Sig < α maka H0 ditolak, α = 0,05.
Jika Sig ≥ α maka H0 diterima, α = 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua
kelompok atau lebih. Homogenitas dilakukan untuk menguji homogen yang
diambil dari sampel kelompok penelitian yang diperoleh. Syarat pengambilan
sampel harus respresentif artinya sampel harus dapat mewakili suatu populasi
44
dengan baik. Analisis yang digunakan yaitu uji Levene dengan rumus sebagai
berikut :
Ho : (data homogen)
H1 : paling sedikit ada satu yang tidak sama
Statistik uji :
= =
=
−−
−−
=k
i
n
j
iij
k
i
i
i
ZZk
ZiZNkN
W
1 1
2
1
2
.
.)()1(
)...()(
Zi = median data pada kelompok ke-i
Z.. = median untuk keseluruhan data
c. Uji Linearitas
Secara teknisi harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara
panjang garis variabel dependen setelah persamaan regresi ditemukan.
Harga b = r Sr
Sx
Harga a = Y – bx
Dengan :
r = koefisien product moment antara variabel X dan variabel Y
Sx = Simpangan baku variabel X
Sy = Simpangan baku variabel Y
4. Uji Hipotesis
a. Menentukan Persamaan Regresi
Penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana sebagai uji
hipotesisnya. Menurut Siregar (2013: 284) teknik regresi linear sederhana
adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam memprediksi permintaan
45
di masa akan dating berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas
(dependent). Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel
bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Tujuan
penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran
nilai variabel tak bebas (independent) yang dipengaruhi variabel bebas
(dependent).
Rumus Regresi Linear Sederhana:
�̂� = 𝑎 + 𝑏. 𝑋
Di mana:
�̂� = Variabel terikat
𝑋 = Variabel bebas
𝑎 dan 𝑏 = konstanta.
b. Uji Keberartian Regresi
Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat
kesimpulan terlebih dahulu diperiksa setidak – tidaknya mengenai kelinieran
dan keberartiannya. Uji keberartian regresi menggunakan program SPSS
V.20.0. Ftabel dicari dengan menggunakan dk pembilang 1 dan dk penyebut =
n-2 pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun untuk uji keberartian regresi
digunakan rumus:
Adapun untuk menguji signifikansi digunakan rumus:
Fhitung = 𝑅𝐽𝐾𝑅e 𝑔 (𝑏𝑙𝑎)
𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒 𝑠
Fhitung = Signifikansi
46
𝑅𝐽𝐾𝑅e 𝑔 (𝑏𝑙𝑎) = Rata - rata jumlah kuadrat regresi
𝑅𝐽𝐾𝑅e 𝑠 = Rata – rata jumlah kuadrat residu
Hipotesis statistik:
Ho : Koefisien arah regresi tidak berarti
Ha : Koefisien arah regresi berarti
Kriteria pengujian α = 0,05
Ho ditolak, jika Fhitung > Ftabel maka regresi berarti (signifikan)
Ha diterima, jika Fhitung < Ftabel maka regresi tidak berarti (tidak signifikan).
c. Analisis Korelasi Sederhana
Menurut Arikunto (2006: 271) korelasi sederhana atau korelasi
product-moment digunakan misalnya untuk menentukan hubungan antara
dua gejala interval. Untuk mencari korelasi antar dua variabel menggunakan
rumus korelasi product moment sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
√[𝑛. ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Angka indeks korelasi “r” product moment
(koefisien korelasi antara X dan Y)
𝑛 : Jumlah sampel
∑ XY : Jumlah perkaliana antara X dan Y
∑ X : Jumlah seluruh skor X
∑ Y : Jumlah seluruh skor Y
47
Tabel 3.8 Product Moment
Besarnya “r” Product Moment (𝒓𝒙𝒚)
Tingkat Hubungan
0,80 – 1.000 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat
0,60 – 0,799 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat
0,40 – 0,599 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang cukup kuat
0,20 – 0,399 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang rendah
0,00 – 0,199 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat rendah
d. Penentuan Koefisien Determinasi
Menurut Siregar (2013: 290) koefesien determinasi adalah untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan (kontribusi) yang diberikan variabel
X terhadap perubahan variabel Y. Berikut rumus dari koefisien determinasi
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model
Summary pada kolom R Square yang di uji menggunakan SPSS V.20.0
e. Hipotesis Statistik
Untuk hipotesis statistik regresi sebagai berikut:
48
Ho = By < 0 (tidak ada pengaruh)
Ho = By > o (ada pengaruh)
Untuk hipotesis statistik korelasi sebagai berikut:
HI = rxy = 0 (tidak ada hubungan)
HI = rxy ≠ 0 (ada hubungan)
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kereo 01 yang berlokasi
di Jl. Hos Cokroaminoto Kelurahan Kreo Kecamatan Larangan Kota Tangerang.
Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah kelas 3 A yang berjumlah 34
peserta didik.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini meliputi dua variable, yaitu: variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas yaitu Apersepsi, sedangkan variabel terikat yaitu
Keefektifan belajar matematika.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan angket dengan
menggunakan kuesioner kepada peserta didik kelas 3 yang berjumlah 34
peserta didik. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi untuk mencari tahu tentang proses kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan di sekolah tersebut. Kemudian setelah melihat kegiatan belajar
mengajar dan konsultasi kepada guru serta kepala sekolah di sekolah tersebut,
kami sepakat bahwa penelitian dapat dilakukan di kelas 3 A.
Pada penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas 3 A
yang berbentuk pernyataan dengan jumlah 30 item soal menjadi 21 item soal
50
valid yang berkaitan dengan variable bebas yaitu apersepsi, dan 30 item soal
menjadi 26 item soal valid yang berkaitan variable terikat yaitu keefektifan
belajar matematika, uji validitas dengan statistical package for the social
sciences (SPSS) versi 20.00.
a. Variabel X (Apersepsi)
Pada variabel Apersepsi peneliti memperoleh data melalui angket
yang diberikan kepada 34 responden. Angket ini terdiri 21 pernyataan valid.
Berdasarkan perhitungan deskripsi data apersepsi diperoleh data 34 dengan
jumlah 3123, nilai rata – rata (range) 18, nilai tengah (median) 92,00, nilai
terbanyak (modus) 94, standar deviasi atau simpangan baku sebesar 0,705
dan varian sebesar 16,917. Selanjutnya diperoleh nilai minimum sebesar 81
dan nilai maksimum sebesar 99. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
51
Tabel 4.1 Distribusi Variabel Apersepsi
Data mengenai apersepsi diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner,
rentang skor empiris antara 99 – 81 dengan Rentang (Range) 18.
Selanjutnya distribusi frekuensi apersepsi dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Apersepsi
Interval Kelas Frekuensi Persentase
(%)
80 – 83 2 5,9
84 – 87 2 5,9
88 – 91 10 29,4
92 – 95 15 44,1
96 – 99 5 14,7
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa skor apersepsi yang paling
banyak berada pada interval antara 92 – 95 sebanyak 15 skor (44,1%),
Statistics
Apersepsi
N Valid 34
Missing 0
Mean 91.85
Std. Error of
Mean .705
Median 92.00
Mode 94
Std. Deviation 4.113
Variance 16.917
Range 18
Minimum 81
Maximum 99
Sum 3123
52
interval 88 – 91 sebanyak 10 skor (29,4%), interval 96 – 99 sebanyak 5 skor
(14,7%) dan interval 80 – 83 dan 84 – 87 sebanyak 2 skor (5,9%). Untuk
lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Variabel Apersepsi
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, selanjutnya peneliti
membuat deskripsi perbandingan masing-masing dimensi dari variabel
apersepsi sebagaimana dituliskan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Dimensi Variabel Apersepsi
Dimensi Skor Total Rata-Rata
Memberikan Acuan 916 26,9
Membuat Kaitan 338 9,9
Menarik Perhatian Peserta Didik 731 21,5
Meningkatkan Motivasi 1138 33,5
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah dan rata-rata skor
dimensi tertinggi berada pada dimensi meningkatkan motivasi dengan skor
total 1138 dan nilai rata-rata 33,5, dimensi memberikan acuan dengan skor
0
2
4
6
8
10
12
14
16
80 - 83 84 - 87 88 - 91 92 - 95 96 - 99
Frekuensi
53
total 916 dan nilai 26,9, dimensi menarik perhatian peserta didik dengan skor
total 731 dan nilai rata-rata 21,5, dan dimensi membuat kaitan dengan skor
total 338 dan nilai rata-rata 9,9.
b. Variabel Y (Keefektifan Belajar Matematika)
Pada variabel keefektifan belajar matematika peneliti memperoleh
data melalui angket yang diberikan kepada 34 responden. Angket ini terdiri
26 pernyataan valid. Berdasarkan perhitungan deskripsi data apersepsi
diperoleh data 34 dengan jumlah 3555, nilai rata – rata (range) 11, nilai
tengah (median) 104,00, nilai terbanyak (modus) 103, standar deviasi atau
simpangan baku sebesar 0,502 dan varian sebesar 8,557. Selanjutnya
diperoleh nilai minimum sebesar 99 dan nilai maksimum sebesar 110. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berdasarkan pada distribusi variabel apersepsi dengan distribusi
variabel keefektifan belajar matematika terdapat perbedaan hasil
perhitungan kedua variabel tersebut dimana perbedaan tersebut bisa dilihat
dari hasil perhitungan yang sudah dicantumkan pada tabel 4.1 dan 4.4.
54
Tabel 4.4 Distribusi Variabel Keefektifan Belajar Matematika
Data mengenai keefektifan belajar
matematika diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner, rentang skor empiris
antara 110 – 99 dengan Rentang (Range) 11. Selanjutnya distribusi
frekuensi keefektifan belajar matematika dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Belajar Matematika
Interval Kelas Frekuensi
Persentase
99 – 100 3 8,8
101 – 102 6 17,6
103 – 104 11 32,4
105 – 106 4 11,8
107 – 108 7 20,6
109 – 110 3 8,8
Jumlah 34 100%
Statistics
Keefektifan
N Valid 34
Missing 0
Mean 104.56
Std. Error of
Mean .502
Median 104.00
Mode 103
Std. Deviation 2.925
Variance 8.557
Range 11
Minimum 99
Maximum 110
Sum 3555
55
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa skor apersepsi yang paling
banyak berada pada interval antara 103 - 104 sebanyak 11 skor (32,4%),
interval 107 – 108 sebanyak 7 skor (20,6%), interval 101 – 102 sebanyak 6
skor (17,6%), interval 105 – 106 sebanyak 4 skor (11,8%), dan interval 99 -
100 dan 109 - 110 sebanyak 3 skor (8,8%). Untuk lebih jelasnya lagi dapat
dilihat pada grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2
Diagram Variabel Keefektifan Belajar Matematika
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, selanjutnya peneliti
membuat deskripsi perbandingan masing-masing dimensi dari variabel
keefektifan belajar matematika sebagaimana dituliskan dalam tabel berikut
ini:
0
2
4
6
8
10
12
99 - 100 101 - 102 103 - 104 105 - 106 107 - 108 109 - 110
Frekuensi
56
Tabel 4.6 Distribusi Dimensi Variabel Keefektifan Belajar
Matematika
Dimensi Skor Total Rata-Rata
Sikap 1376 40,5
Kemampuan untuk memahami pelajaran matematika
1426 41,9
Ketekunan 753 22,1
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah dan rata-rata skor
dimensi tertinggi berada pada dimensi kemampuan untuk memahami
pelajaran matematika dengan skor total 1426 dan nilai rata-rata 41,9,
dimensi sikap dengan skor total 1376 dan nilai 40,5, dan dimensi ketekunan
dengan skor total 753 dan nilai rata-rata 22,1.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Prasyarat Instrumen
a. Uji Normalitas
Setelah diperoleh angka persentase dari masing-masing angket,
maka langkah selanjutnya yaitu mencari uji normalitas. Dalam pengujian
normalitas peneliti menggunakan uji one-sample kolmogrov-smirnov , pada
taraf signifikan (α = 0,05) dan banyaknya sampel 34 responden dengan
bantuan statistical package for the social sciences (SPSS) versi 20.00.
57
Tabel 4.7
Uji Normalitas Data
Berdasarkan tabel pengolahan data menggunakan software SPSS di
atas, diperoleh nilai kolmogrov smirnov 0,558 dengan hasil nilai Sign data (2-
tailed) = 0,914 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal. Berdasarkan hal itu maka dapat dilakukan uji statistik
lanjut.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji levene statistic, pada
taraf signifikan (α = 0,05) dan banyaknya sampel 34 responden dengan
bantuan statistical package for the social sciences (SPSS) versi 20.00.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
N 34
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2.42627859
Most Extreme
Differences
Absolute .096
Positive .055
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .558
Asymp. Sig. (2-tailed) .914
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
58
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data
Berdasarkan tabel pengolahan data menggunakan software SPSS di
atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 2,101 dengan nilai signifikansi 0,085 >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data Keefektifan Belajar Matematika
berdasarkan Apersepsi memiliki varian yang sama. Berdasarkan hal itu
maka dapat dilakukan uji statistik lanjut.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikansi. Data yang
baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel X dengan
variabel Y sebagai syarat sebelum dilakukannya uji regresi linear
sederhana. Uji liniearitas dilakukan menggunakan program SPSS V.20.0
dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear jika signifikansi
(linearity) > 0,05. Berikut adalah hasil uji linearitas menggunakan program
SPSS 20.0, yaitu:
Test of Homogeneity of Variances
Keefektifan
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
2.101 8 20 .085
59
Tabel 4.9 Uji Linearitas
Berdasarkan nilai signifikansi dari output di atas, diperoleh nilai F
hitung sebesar 1,595 dengan nilai signifikansi 0,172 > 0,05 maka dapat
disimpulkan terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel
Apersepsi dengan Keefektifan belajar matematika. Berdasarkan hal itu maka
dapat dilakukan uji statistik lanjut.
2. Uji Hipotesis
a. Menentukan Persamaan Regresi
Persamaan regresi digunakan umtuk melihat hubungan dan
pengaruh antara variabel X (Apersepsi) dengan variabel Y (Keefektifan
belajar matematika). Berikut ini adalah persamaan regresi sederhana yang
didapat menggunakan program SPSS V.20.0.
ANOVA Table
Su
m of Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Keefektif
an *
Apersep
si
Between
Groups
(Combine
d) 183.109 13 14.085 2.838
.01
8
Linearity 88.117 1 88.117 17.75
2
.00
0
Deviation
from
Linearity
94.992 12 7.916 1.595 .17
2
Within Groups 99.274 20 4.964
Total 282.382
33
60
Tabel 4.10 Uji Persamaan Regresi
A
nalisis regresi sederhana terdapat data penelitian apersepsi terhadap
keefektifan belajar matematika menghasilkan koefisien arah regresi sebesar
0,397 dan nilai konstanta sebesar 68,066
Maka bentuk arah pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar
matematika memiliki persamaan regresi:
𝑌 ́ = 𝛼 + 𝑏𝑋
𝛼 = 68,066
𝑏 = 0,397
�̂� = 68,066 + 0,397𝑋
Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap skor
apersepsi (X) mengalami peningkatan satu skor, maka keefektifan belajar
matematika (Y) juga akan naik sebesar 0,397 pada konstanta 63,066.
b. Uji Keberartian Regresi
Uji keberartian regresi dilakukan untuk mengetahui apakah
persamaan regresi yang diperoleh memiliki keberartian atau tidak. Berikut ini
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constan
t) 68.066 9.588
7.099 .000
Aperseps
i .397 .104 .559 3.810 .001
a. Dependent Variable: Keefektifan
61
hasil uji F menggunakan program SPSS V.21.0 yang disajikan dalam tabel
di bawah ini:
Tabel 4.11 Uji Keberartian Regresi
Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara apersepsi dengan keefektifan belajar matematika memiliki
persamaan regresi yang signifikan karena dari hasil perhitungan atas Fhitung
yang diperoleh nilai Fhitung 14,515 dengan nilai signifikansinya 0,001 < 0,05.
Hal ini menunjukkan persamaan regresi yang diperoleh terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel X (aperseps) dan variabel Y (keefektifan
belajar matematika).
c. Uji Korelasi Sederhana
Uji analisis korelasi sederhana digunakan untuk mencari dan
menentukan seberapa besar hubungan antara variabel satu dengan lainnya.
Di bawah ini adalah hasil luaran (output) dengan menggunakan analisis
koefisien korelasi pada program SPSS V.20.0.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regressio
n 88.117 1 88.117 14.515 .001b
Residual 194.265 32 6.071
Total 282.382 33
a. Dependent Variable: Keefektifan
b. Predictors: (Constant), Apersepsi
62
Tabel 4.12 Uji Korelasi Sederhana
Berdasarkan tabel perhitungan product moment di atas dapat
diketahui hasil korelasi antara variabel X (apersepsi) dan variabel Y
(keefektifan belajar matematika) adalah rxy 0,559. Dengan mendapat
besarnya rxy (yaitu: 0,559) yang berkisar antara 0,40 – 0,599 berarti antara
variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup kuat.
d. Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisiensi determinasi dalam regresi linier sederhana digunakan
untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
Correlations
Apersep
si
Keefektif
an
Apersepsi
Pearson
Correlation 1 .559**
Sig. (2-tailed) .001
N 34 34
Keefektifa
n
Pearson
Correlation .559** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
63
Tabel 4.13 Uji koefisien Determinasi
Artinya, variabel apersepsi memberikan kontribusi terhadap
keefektifan belajar matematika sebesar 31,2%. Sedangkan sisanya sebesar
68,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada diluar penelitian atau disebut
juga sebagai koefisien non-determinasi.
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik yang telah dilakukan di
SDN Kereo 01 yang berlokasi di Jl. Hos Cokroaminoto Kelurahan Kreo Kecamatan
Larangan Kota Tangerang. Maka diperoleh hasil interpretasi penelitian yang
menyatakan bahwa variabel apersepsi (x) berpengaruh terhadap variabel
keefektifan belajar matematika (y) persamaan regresi (�̂� = 68,066 + 0,397𝑋)
dengan nilai sigfikansi 0,001 > 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Persentase
yang diperoleh dari pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika
yaitu sebesar 31,2%. Hal tersebut diperoleh karena keefektifan belajar peserta didik
merupakan sesuatu yang bisa dipengaruhi oleh faktor lain selain apersepsi. Hal ini
sejalan dengan Miarso (1993) dalam Uno dan Mohamad (2011: 173) memandang
bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan
belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui
Model Summary
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the
Estimate
1 .559a .312 .291 2.464
a. Predictors: (Constant), Apersepsi
64
penggunaan prosedur yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran
yang efektif terdapat dua hal penting mengenai apersepsi tidak berperan besar
terhadap keefektifan belajar matematika, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan
apa yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswanya. Belajar merupakan
kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah maupun di rumah. Pembelajaran di sekolah
merupakan kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terjadi interaksi antara guru
dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik. Jika peserta didik
tidak aktif atau tidak berminat untuk mengikuti proses pembelajaran maka akan
menjadi kendala bagi peserta didik dalam memahami suatu pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan guru juga berperan besar dalam proses
pembelajaran di sekolah. Hal ini sejajalan dengan pendapat Dimyati (2006) dalam
Susanto (2013: 186), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran berarti aktivitas guru
dalam merancang bahan pengajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung.
Hal ini berarti bahwa guru harus mempersiapkan serta merancang seluruh kegiatan
proses pembelajaran dengan baik bukan hanya di awal proses pembelajaran saja.
Penyediaan sumber belajar yang kurang memadai juga menyebabkan minat
peserta didik dalam proses pembelajaran menurun sehingga pembelajaran menjadi
kurang efektif. Berdasarkan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal lagi atau
terdapat penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dengan metode survey dan teknik
regresi linear sederhana yang dilaksanakan di SDN Kereo 01, Tangerang tentang
pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika dapat diambil
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika siswa kelas III
terdapat pengaruh antara variabel x dan variabel y. Hal ini dibuktikan
berdasarkan perhitungan akhir yaitu pada pengujian hipotesis pada uji regresi
linear sederhana yang memiliki persamaan regresi �̂� = 68,066 + 0,397𝑋,
Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap skor apersepsi (X)
mengalami peningkatan satu skor, maka keefektifan belajar matematika (Y) juga
akan naik sebesar 0,397 pada konstanta 63,066 dengan nilai signifikansi 0,001 <
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan
variabel apersepsi (X) dan variabel keefektifan belajar matematika (Y).
2. Berdasarkan dari kesimpulan sebelumnya yang menyimpulkan bahwa apersepsi
terdapat pengaruh terhadap keefektifan belajar matematika maka selanjutnya
peneliti menhitung besarnya koefisien determinasi guna mengetahui seberapa
besar pengaruh apersepsi terhadap keefektifan belajar matematika. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0.312 atau
31,2%
66
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini. Maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya perlu memantau serta mengevaluasi
bagaimana cara guru mengajar di kelas agar sesuai dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat sebelumnya terutama pada
langkah awal pembelajaran dimana apersepsi sangatlah penting untuk
diterapkan sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif guna tercapainya
tujuan pembelajaran.
2. Guru
Guru hendaknya senantiasa mengajar sesuai dengan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah dibuat sebelumnya dengan menerapkan
dan mengembangkan kegiatan apersepsi yang lebih bervariasi seperti
melakukan fun story, ice breaking, dapat dikombinasikan dengan musik serta
brain gym pada awal pembelajaran matematika sehingga proses pembelajaran
matematika jauh lebih efektif dan peserta didik dapat termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran sampai akhir agar peserta didik dapat memahami materi yang
akan disampaikan serta diharapkan dapat mengembangkan kreativitas guru saat
mengajar kepada peserta didik.
3. Peserta didik
67
Peserta didik hendaknya belajar memahami pengenalan awal materi,
melatih kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, dan peserta didik
hendaknya memahami dan mengerti materi yang akan disampaikan dengan
pemahaman dasar yang didapatkan.
4. Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
di dunia pendidikan tentang apersepsi serta dapat melakukan penelitian lanjutan
dengan mengeksplorasi lebih lanjut penelitian ini dengan melibatkan variabel-
variabel lain yang berkaitan dengan apersepsi dan keefektifan belajar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak dan Damawan. 2015. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Abdurrahman. 2011. Studi Deskriptif Tentang Kemampuan Guru Membuat Apersepsi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Mts. Nu Khoiriyah Bae Kudus. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo, Semarang.
Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar : Teori, Diagnosis dan
Remediasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa Fitri, dkk. 2014. Penerapan Strategi The Firing Line Pada Pembelajaran Matematika
Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Batipuh. Vol. 3 No. 1. 2014. Jurnal Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Padang.
Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada..
Nurcahyo, Jito. 2014. Pengaruh Apersepsi Visual Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Matapelajaran Teori Proses Pembubutan Dasar Di Smk N 2 Pengasih Kulon Progo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group. Siregar, Sofiyan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
Supardi. 2013. Sekolah Efektif konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers.
Supriyadi, Edi. 2014. SPSS+Amos Statistical Data Analysis Perangkat Lunak Statistik. Jakarta: IN MEDIA.
69
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana Prenadamedia Group.
Usman, Moh Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Uno dan Kuadrat. 2010. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno dan Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Mendidik. Jakarta: Bumi Aksara
Yusuf, H Syamsyu. 2014. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
70
PROFIL SEKOLAH
NAMA : SD NEGERI KEREO 01
NSS/NSM : 1010 2230 5026
NPSN : 20607230
KODE GABUNGAN : 02
KODE SEKOLAH : 212
STATUS : NEGERI
AKREDITASI : A
KODE SUB RAYON : 07
ALAMAT : Jl. Hos Cokroaminoto Kel. Kreo Kec.
Larangan Kota Tangerang
KODE POS : 15156
TELEPON : 021-7308983
EMAIL SEKOLAH : [email protected]
WEBSITE : -
NAMA KEPSEK : MUDARI, S.Pd.
NIP : 19580318 197803 1 004
NO. HP KEPSEK : 0813-8266-3287
JML SISWA KELAS 1 : 87 SISWA
JML ROMBEL KELAS 1 : 3 Rombel
JML SISWA KELAS 2 : 104 SISWA
JML ROMBEL KELAS 2 : 3 Rombel
JML SISWA KELAS 3 : 106 SISWA
JML ROMBEL KELAS 3 : 3 Rombel
JML SISWA KELAS 4 : 72 SISWA
Lampiran-1
71
JML ROMBEL KELAS 4 : 2 Rombel
JML SISWA KELAS 5 : 116 SISWA
JML ROMBEL KELAS 5 : 3 Rombel
JML SISWA KELAS 6 : 81 SISWA
JML ROMBEL KELAS 6 : 2 Rombel
VISI, MISI & TUJUAN SEKOLAH
SD NEGERI KEREO 01
KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG
Visi
Unggul, Cerdas, Kompetitif, Berkarakter, Peduli Lingkungan Serta Berakhlakul Karimah.
Misi
1. Membimbing keimanan dan ketakwaan
2. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah
3. Menciptakan proses pembelajaran yang efektif
4. Meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing tinggi
5. Mengembangkan kepribadian siswa yang berkarakter bangsa
6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih & hijau serta indah dan sehat
7. Mewujudkan pelestarian lingkungan sekitar sekolah
8. Menerapkan manajemen sekolah yang “Bersinar Terang” (Bersih, Indah, Asri, Rindang,
Tertib, Aman, Nyaman dan Tenang)
Tujuan Sekolah
1. Meningkatkan prestasi siswa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya
2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas yang beriman dan bertaqwa
3. Menyiapkan dan membekali konsep dasar keilmuwan siswa
4. Menampilkan sikap sopan santun dan budi pekerti sebagai ceriman Berakhlakul Karimah
5. Membiasakan warga sekolah agar selalu peduli terhadap lingkungan
6. Terciptanya lingkungan sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran
7. Terjalin kerjasama antar warga sekolah dan masyarakat dan demi terwujudnya lingkungan
yang “Bersinar Terang” (Bersih, Indah, Asri, Rindang, Tertib, Aman, Nyaman dan Tenang)
72
Lampiran-2
ANGKET RESPON SISWA
INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN APERSEPSI
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan cermat dan teliti.
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihanmu.
3. Pertimbangkan setiap pernyataan dan tentukan kebenarannya.
4. Jawablah dengan jujur, sesuai dengan kehendak hatimu
5. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
centang/ceklis ().
Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
B. Pernyataan Angket
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Saya bersemangat ketika guru
menjelaskan tentang manfaat belajar
matematika yang akan dipelajari
2. Saya antusias saat guru mulai
menjelaskan kegiatan belajar
matematika
3. Saya merasa lebih mengerti karena
guru mengingatkan materi belajar
sebelum memulai pembelajaran
4. Saya merasa kurang mengerti ketika
guru langsung menjelaskan isi materi
pembelajaran
73
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
5. Saya antusias ketika guru bertanya
tentang materi pelajaran yang telah
dipelajari
6. Saya selalu bertanya ketika diberikan
kesempatan untuk bertanya
7. Saya diam saja ketika guru
memberikan kesempatan untuk
bertanya
8. Saya bisa menerima pembelajaran
matematika dengan baik
9. Saya merasa lebih mengerti ketika
guru menjelaskan kembali materi
yang telah dipelajari
10. Saya selalu ingat materi
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
11. Saya mudah lupa materi
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
12. Saya antusias ketika guru
menyampaikan pembelajaran dengan
menarik
13. Pembelajaran matematika
menyenangkan jika penjelasan dari
guru tidak membosankan
14. Saya malas mengikuti pembelajaran
matematika jika penjelasan dari guru
membosankan
15. Saya akan lebih tertarik jika guru
menggunakan permainan ketika
74
belajar matematika
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
16. Saya lebih bersemangat ketika guru
menjelaskan menggunakan alat
peraga
17. Saya malas mengikuti pembelajaran
ketika guru menjelaskan tidak
memakai alat peraga
18. Saya lebih aktif ketika guru membuat
kelompok untuk menyelesaikan soal
latihan
19. Penyemangat (motivasi) di awal
pembelajaran membuat saya lebih
bersemangat
20. Saya senang belajar matematika
karena gurunya murah senyum
21. Saya antusias mengikuti
pembelajaran matematika jika guru
berpenampilan menarik
22. Saya selalu siap menerima
pengetahuan baru
23. Saya tidak suka belajar matematika
karena gurunya tidak ramah
24. Saat pembelajaran matematika, saya
selalu ingin bertanya kepada guru
25. Saya diam saja ketika pembelajaran
matematika berlangsung
26. Saya berani mengajukan pendapat
ketika pendapat guru tidak sesuai
dengan pendapat saya
27. Saya merespon jika guru bertanya
75
tentang materi yang akan dipelajari
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
28. Saya tidak berani mengajukan
pendapat ketika diberikan
kesempatan oleh guru
29. Saya lebih bersemangat ketika guru
dapat membuat pembelajaran
matematika menjadi menyenangkan
30. Saya akan lebih aktif ketika guru
memberikan penghargaan atas apa
yang saya lakukan
76
Lampiran-3
ANGKET RESPON SISWA
INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN KEEFEKTIFAN
A. Petunjuk
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan cermat dan teliti.
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihanmu.
3. Pertimbangkan setiap pernyataan dan tentukan kebenarannya.
4. Jawablah dengan jujur, sesuai dengan kehendak hatimu
5. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
centang/ceklis ().
Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
B. Pernyataan Angket
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
1. Saya ingin belajar matematika lebih giat
lagi
2. Saya selalu mengulang pembelajaran
matematika yang telah dipelajari
3. Saya selalu ingin bertanya jika ada yang
tidak dimengerti
4. Mata pelajaran matematika membuat
saya jadi pandai berhitung
5. Saya selalu siap belajar ketika
pembelajaran matematika di mulai
6. Saya malas mengulang pembelajaran
77
matematika di rumah
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
7. Ketika pembelajaran matematika
berlangsung saya lebih suka mengobrol
dengan teman
8. Saya tidak menjawab bila ditanya oleh
guru
9. Saya jarang mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
10. Saya tidak ingin belajar matematika
11. Saya malas belajar matematika di
sekolah
12. Saya langsung mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
13. Saya selalu aktif dalam setiap
pembelajaran matematika
14. Saya memperhatikan saat guru mulai
menjelaskan
15. Saya berani menjawab soal di depan
kelas
16. Saya tetap memperhatikan guru saat
pelajaran matematika berlangsung
hingga akhir
17. Saya mampu belajar matematika
dengan sungguh-sungguh
18. Saya selalu menemukan cara untuk
menjawab soal latihan yang diberikan
78
oleh guru
19. Saya tidak memahami pembelajaran
matematika
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
20. Saya jarang memperhatikan saat guru
menjelaskan
21. Saya tidak memahami pembelajaran
matematika yang akan dipelajari
22. Saya kesulitan dalam menjawab soal
yang diberikan oleh guru
23. Saya tidak mengerti materi yang
diajarkan oleh guru
24. Saya selalu belajar di rumah sebelum
belajar di sekolah
25. Saya selalu hadir tepat waktu pada
pembelajaran matematika
26. Saya senang mengikuti pembelajaran
matematika sampai akhir
27. Saya selalu memanfaatkan waktu
dengan baik ketika belajar matematika
dengan tekun
28. Saya akan belajar matematika dengan
tekun
29. Saya selalu hadir pada pembelajaran
matematika
79
30. Saya datang terlambat saat mengikuti
pembelajaran matematika
80
Perhitungan Uji Validitas X
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
SKOR_NI
LAI
Pearson
Correlatio
n
1 .487** .288 .435
* .005 .288 .083 .129 .047 -.088 -.137 .109 .178 .183 .645** -.208 .241 .717
**.756
**.672
** .178 .006 -.131 .183 -.002 -.129 .129 .047 .137 .657**
.648**
Sig. (2-
tailed)
.006 .116 .014 .977 .116 .659 .489 .804 .637 .464 .559 .338 .326 .000 .261 .192 .000 .000 .000 .338 .973 .481 .326 .993 .489 .489 .804 .463 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.487** 1 .287 .476
** .037 .287 .148 .249 .121 -.042 .116 .186 .317 .294 .696** .223 .261 .422
* .307 .483** .317 .311 -.296 .294 .121 .073 .249 .121 .035 .330 .619
**
Sig. (2-
tailed)
.006 .118 .007 .844 .118 .426 .177 .515 .821 .534 .316 .082 .109 .000 .228 .156 .018 .093 .006 .082 .088 .106 .109 .515 .696 .177 .515 .853 .069 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.288 .287 1 .346 -.084 1.000**
.751**
.702**
.562** -.148 -.187 -.103 .713
**.891
** .198 -.166 -.060 .183 .280 .341 .713** -.099 -.106 .891
**.562
** -.110 .702**
.562**
.437* 0.000 .583
**
Sig. (2-
tailed)
.116 .118 .056 .652 0.000 .000 .000 .001 .428 .313 .580 .000 .000 .286 .373 .749 .325 .127 .060 .000 .598 .569 .000 .001 .557 .000 .001 .014 1.000 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.435*
.476** .346 1 .242 .346 .338 .205 .386
* .059 -.024 .152 .208 .272 .624** -.145 -.165 .616
**.370
* .099 .208 -.272 -.100 .272 .249 -.152 .205 .386* .208 .342 .577
**
Sig. (2-
tailed)
.014 .007 .056 .189 .056 .063 .270 .032 .753 .899 .414 .262 .139 .000 .435 .376 .000 .040 .595 .262 .139 .591 .139 .177 .414 .270 .032 .262 .060 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.005 .037 -.084 .242 1 -.084 -.167 -.050 -.210 .023 .246 .318 .006 -.115 .030 -.021 .072 .142 .138 -.092 .006 -.249 .101 -.115 -.094 -.124 -.050 -.210 -.193 .053 .088
Sig. (2-
tailed)
.977 .844 .652 .189 .652 .371 .790 .256 .900 .183 .082 .973 .539 .871 .909 .701 .445 .459 .621 .973 .176 .590 .539 .615 .507 .790 .256 .298 .777 .639
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.288 .287 1.000** .346 -.084 1 .751
**.702
**.562
** -.148 -.187 -.103 .713**
.891** .198 -.166 -.060 .183 .280 .341 .713
** -.099 -.106 .891**
.562** -.110 .702
**.562
**.437
* 0.000 .583**
Sig. (2-
tailed)
.116 .118 0.000 .056 .652 .000 .000 .001 .428 .313 .580 .000 .000 .286 .373 .749 .325 .127 .060 .000 .598 .569 .000 .001 .557 .000 .001 .014 1.000 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.083 .148 .751** .338 -.167 .751
** 1 .466**
.600** -.075 -.108 -.205 .426
*.651
** .171 -.037 -.118 .151 .242 .217 .426* -.195 .104 .651
**.600
** .007 .466**
.600**
.426* -.058 .486
**
Sig. (2-
tailed)
.659 .426 .000 .063 .371 .000 .008 .000 .690 .563 .270 .017 .000 .358 .842 .527 .417 .190 .241 .017 .293 .576 .000 .000 .969 .008 .000 .017 .757 .006
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.129 .249 .702** .205 -.050 .702
**.466
** 1 .419* -.127 .077 -.147 .674
**.603
** .097 -.236 -.135 .213 .157 .335 .674** -.058 -.069 .603
**.540
** -.034 1.000**
.419*
.466** .110 .535
**
Sig. (2-
tailed)
.489 .177 .000 .270 .790 .000 .008 .019 .497 .682 .429 .000 .000 .603 .201 .469 .251 .398 .066 .000 .755 .712 .000 .002 .854 0.000 .019 .008 .554 .002
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.047 .121 .562**
.386* -.210 .562
**.600
**.419
* 1 .203 -.053 -.044 .400*
.472** .204 -.070 -.149 .125 .108 .233 .400
* -.246 .018 .472**
.698** -.097 .419
*1.000
**.659
** -.046 .502**
Sig. (2-
tailed)
.804 .515 .001 .032 .256 .001 .000 .019 .274 .775 .815 .026 .007 .271 .708 .423 .504 .563 .208 .026 .182 .922 .007 .000 .604 .019 0.000 .000 .807 .004
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.088 -.042 -.148 .059 .023 -.148 -.075 -.127 .203 1 .435* .110 .123 -.201 .086 .241 .064 -.100 .010 -.011 .123 .260 .113 -.201 .317 .016 -.127 .203 -.024 -.104 .209
Sig. (2-
tailed)
.637 .821 .428 .753 .900 .428 .690 .497 .274 .015 .556 .509 .279 .645 .191 .734 .592 .958 .952 .509 .159 .545 .279 .082 .931 .497 .274 .899 .578 .259
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P1
P2
P3
P4
La
mp
iran
-4
99
81
Pearson
Correlatio
n
-.137 .116 -.187 -.024 .246 -.187 -.108 .077 -.053 .435* 1 .339 .192 -.255 -.022 .247 .358
* .089 -.099 .113 .192 .077 .096 -.255 .257 .112 .077 -.053 .103 -.024 .277
Sig. (2-
tailed)
.464 .534 .313 .899 .183 .313 .563 .682 .775 .015 .062 .301 .166 .906 .180 .048 .634 .596 .545 .301 .681 .607 .166 .162 .550 .682 .775 .581 .900 .131
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.109 .186 -.103 .152 .318 -.103 -.205 -.147 -.044 .110 .339 1 .253 -.141 .120 .136 .362* .057 -.111 .106 .253 -.016 -.179 -.141 -.044 .288 -.147 -.044 -.298 .130 .225
Sig. (2-
tailed)
.559 .316 .580 .414 .082 .580 .270 .429 .815 .556 .062 .170 .450 .521 .464 .045 .761 .553 .569 .170 .934 .335 .450 .815 .116 .429 .815 .103 .485 .224
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.178 .317 .713** .208 .006 .713
**.426
*.674
**.400
* .123 .192 .253 1 .594** .091 .013 .122 .162 -.039 .390
*1.000
** .124 -.187 .594**
.400* .073 .674
**.400
* .262 -.118 .581**
Sig. (2-
tailed)
.338 .082 .000 .262 .973 .000 .017 .000 .026 .509 .301 .170 .000 .625 .946 .512 .385 .833 .030 0.000 .506 .313 .000 .026 .695 .000 .026 .155 .529 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.183 .294 .891** .272 -.115 .891
**.651
**.603
**.472
** -.201 -.255 -.141 .594** 1 .101 -.059 -.081 .088 .238 .239 .594
** .064 -.145 1.000**
.472** -.149 .603
**.472
** .343 0.000 .455*
Sig. (2-
tailed)
.326 .109 .000 .139 .539 .000 .000 .000 .007 .279 .166 .450 .000 .590 .753 .664 .638 .198 .195 .000 .733 .437 0.000 .007 .423 .000 .007 .059 1.000 .010
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.645**
.696** .198 .624
** .030 .198 .171 .097 .204 .086 -.022 .120 .091 .101 1 -.006 .244 .444*
.525** .353 .091 .035 -.125 .101 .088 -.012 .097 .204 .141 .581
**.635
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .286 .000 .871 .286 .358 .603 .271 .645 .906 .521 .625 .590 .973 .186 .012 .002 .051 .625 .850 .501 .590 .638 .951 .603 .271 .449 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.208 .223 -.166 -.145 -.021 -.166 -.037 -.236 -.070 .241 .247 .136 .013 -.059 -.006 1 .141 -.160 -.065 .053 .013 .440* .117 -.059 -.185 -.093 -.236 -.070 -.183 -.156 .020
Sig. (2-
tailed)
.261 .228 .373 .435 .909 .373 .842 .201 .708 .191 .180 .464 .946 .753 .973 .448 .389 .728 .777 .946 .013 .530 .753 .320 .620 .201 .708 .323 .401 .916
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.241 .261 -.060 -.165 .072 -.060 -.118 -.135 -.149 .064 .358*
.362* .122 -.081 .244 .141 1 -.096 .125 .315 .122 .345 -.191 -.081 .044 .227 -.135 -.149 -.043 .263 .249
Sig. (2-
tailed)
.192 .156 .749 .376 .701 .749 .527 .469 .423 .734 .048 .045 .512 .664 .186 .448 .609 .503 .084 .512 .057 .304 .664 .816 .220 .469 .423 .820 .153 .176
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.717**
.422* .183 .616
** .142 .183 .151 .213 .125 -.100 .089 .057 .162 .088 .444* -.160 -.096 1 .574
**.536
** .162 -.208 -.138 .088 .014 -.127 .213 .125 .162 .528**
.594**
Sig. (2-
tailed)
.000 .018 .325 .000 .445 .325 .417 .251 .504 .592 .634 .761 .385 .638 .012 .389 .609 .001 .002 .385 .263 .460 .638 .939 .496 .251 .504 .385 .002 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.756** .307 .280 .370
* .138 .280 .242 .157 .108 .010 -.099 -.111 -.039 .238 .525** -.065 .125 .574
** 1 .516** -.039 -.106 .060 .238 .207 -.247 .157 .108 .129 .673
**.602
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .093 .127 .040 .459 .127 .190 .398 .563 .958 .596 .553 .833 .198 .002 .728 .503 .001 .003 .833 .572 .748 .198 .265 .180 .398 .563 .488 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.672**
.483** .341 .099 -.092 .341 .217 .335 .233 -.011 .113 .106 .390
* .239 .353 .053 .315 .536**
.516** 1 .390
* .101 -.184 .239 .181 -.056 .335 .233 .214 .469**
.668**
Sig. (2-
tailed)
.000 .006 .060 .595 .621 .060 .241 .066 .208 .952 .545 .569 .030 .195 .051 .777 .084 .002 .003 .030 .588 .321 .195 .329 .767 .066 .208 .249 .008 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P17
P18
P19
P20
P11
P12
P13
P14
P15
P16
10
0
82
Pearson
Correlatio
n
.178 .317 .713** .208 .006 .713
**.426
*.674
**.400
* .123 .192 .253 1.000**
.594** .091 .013 .122 .162 -.039 .390
* 1 .124 -.187 .594**
.400* .073 .674
**.400
* .262 -.118 .581**
Sig. (2-
tailed)
.338 .082 .000 .262 .973 .000 .017 .000 .026 .509 .301 .170 0.000 .000 .625 .946 .512 .385 .833 .030 .506 .313 .000 .026 .695 .000 .026 .155 .529 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.006 .311 -.099 -.272 -.249 -.099 -.195 -.058 -.246 .260 .077 -.016 .124 .064 .035 .440* .345 -.208 -.106 .101 .124 1 -.267 .064 -.110 .155 -.058 -.246 -.226 -.062 .003
Sig. (2-
tailed)
.973 .088 .598 .139 .176 .598 .293 .755 .182 .159 .681 .934 .506 .733 .850 .013 .057 .263 .572 .588 .506 .147 .733 .556 .406 .755 .182 .222 .740 .985
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.131 -.296 -.106 -.100 .101 -.106 .104 -.069 .018 .113 .096 -.179 -.187 -.145 -.125 .117 -.191 -.138 .060 -.184 -.187 -.267 1 -.145 .160 -.257 -.069 .018 .360* .048 .040
Sig. (2-
tailed)
.481 .106 .569 .591 .590 .569 .576 .712 .922 .545 .607 .335 .313 .437 .501 .530 .304 .460 .748 .321 .313 .147 .437 .389 .163 .712 .922 .047 .796 .832
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.183 .294 .891** .272 -.115 .891
**.651
**.603
**.472
** -.201 -.255 -.141 .594**
1.000** .101 -.059 -.081 .088 .238 .239 .594
** .064 -.145 1 .472** -.149 .603
**.472
** .343 0.000 .455*
Sig. (2-
tailed)
.326 .109 .000 .139 .539 .000 .000 .000 .007 .279 .166 .450 .000 0.000 .590 .753 .664 .638 .198 .195 .000 .733 .437 .007 .423 .000 .007 .059 1.000 .010
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.002 .121 .562** .249 -.094 .562
**.600
**.540
**.698
** .317 .257 -.044 .400*
.472** .088 -.185 .044 .014 .207 .181 .400
* -.110 .160 .472** 1 -.053 .540
**.698
**.573
** .092 .563**
Sig. (2-
tailed)
.993 .515 .001 .177 .615 .001 .000 .002 .000 .082 .162 .815 .026 .007 .638 .320 .816 .939 .265 .329 .026 .556 .389 .007 .778 .002 .000 .001 .624 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.129 .073 -.110 -.152 -.124 -.110 .007 -.034 -.097 .016 .112 .288 .073 -.149 -.012 -.093 .227 -.127 -.247 -.056 .073 .155 -.257 -.149 -.053 1 -.034 -.097 -.268 -.060 .007
Sig. (2-
tailed)
.489 .696 .557 .414 .507 .557 .969 .854 .604 .931 .550 .116 .695 .423 .951 .620 .220 .496 .180 .767 .695 .406 .163 .423 .778 .854 .604 .145 .747 .970
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.129 .249 .702** .205 -.050 .702
**.466
**1.000
**.419
* -.127 .077 -.147 .674**
.603** .097 -.236 -.135 .213 .157 .335 .674
** -.058 -.069 .603**
.540** -.034 1 .419
*.466
** .110 .535**
Sig. (2-
tailed)
.489 .177 .000 .270 .790 .000 .008 0.000 .019 .497 .682 .429 .000 .000 .603 .201 .469 .251 .398 .066 .000 .755 .712 .000 .002 .854 .019 .008 .554 .002
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.047 .121 .562**
.386* -.210 .562
**.600
**.419
*1.000
** .203 -.053 -.044 .400*
.472** .204 -.070 -.149 .125 .108 .233 .400
* -.246 .018 .472**
.698** -.097 .419
* 1 .659** -.046 .502
**
Sig. (2-
tailed)
.804 .515 .001 .032 .256 .001 .000 .019 0.000 .274 .775 .815 .026 .007 .271 .708 .423 .504 .563 .208 .026 .182 .922 .007 .000 .604 .019 .000 .807 .004
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.137 .035 .437* .208 -.193 .437
*.426
*.466
**.659
** -.024 .103 -.298 .262 .343 .141 -.183 -.043 .162 .129 .214 .262 -.226 .360* .343 .573
** -.268 .466**
.659** 1 .039 .440
*
Sig. (2-
tailed)
.463 .853 .014 .262 .298 .014 .017 .008 .000 .899 .581 .103 .155 .059 .449 .323 .820 .385 .488 .249 .155 .222 .047 .059 .001 .145 .008 .000 .834 .013
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.657** .330 0.000 .342 .053 0.000 -.058 .110 -.046 -.104 -.024 .130 -.118 0.000 .581
** -.156 .263 .528**
.673**
.469** -.118 -.062 .048 0.000 .092 -.060 .110 -.046 .039 1 .528
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .069 1.000 .060 .777 1.000 .757 .554 .807 .578 .900 .485 .529 1.000 .001 .401 .153 .002 .000 .008 .529 .740 .796 1.000 .624 .747 .554 .807 .834 .002
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.648**
.619**
.583**
.577** .088 .583
**.486
**.535
**.502
** .209 .277 .225 .581**
.455*
.635** .020 .249 .594
**.602
**.668
**.581
** .003 .040 .455*
.563** .007 .535
**.502
**.440
*.528
** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .001 .001 .639 .001 .006 .002 .004 .259 .131 .224 .001 .010 .000 .916 .176 .000 .000 .000 .001 .985 .832 .010 .001 .970 .002 .004 .013 .002
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P29
P30
SKOR_NI
LAI
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P21
P22
10
1
83
Uji Perhitungan Uji Validitas Y
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
SKOR_NI
LAI
Pearson
Correlatio
n
1 .346 .287 1.000**
.751** .225 .267 .288 -.042 .144 .341 .761
**.891
**.562
** .201 .374*
1.000** .127 .183 .280 .196 .198 .039 .135 .313 .702
**.562
**.618
**.437
* 0.000 .519**
Sig. (2-
tailed)
.056 .118 0.000 .000 .224 .147 .116 .825 .440 .060 .000 .000 .001 .278 .038 0.000 .495 .325 .127 .290 .286 .837 .470 .086 .000 .001 .000 .014 1.000 .003
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.346 1 .476** .346 .338 .487
**.434
*.435
* .329 .335 .099 .229 .272 .249 .243 .468** .346 .165 .616
**.370
*.612
**.624
**.577
** .092 .122 .205 .386* .252 .208 .342 .666
**
Sig. (2-
tailed)
.056 .007 .056 .063 .005 .015 .014 .071 .065 .595 .214 .139 .177 .187 .008 .056 .376 .000 .040 .000 .000 .001 .624 .512 .270 .032 .171 .262 .060 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.287 .476** 1 .287 .148 .411
* .272 .487** .291 .353 .483
**.381
* .294 .121 -.078 -.002 .287 -.017 .422* .307 .700
**.696
**.577
** -.033 .090 .249 .121 .289 .035 .330 .580**
Sig. (2-
tailed)
.118 .007 .118 .426 .022 .138 .006 .112 .051 .006 .034 .109 .515 .679 .993 .118 .926 .018 .093 .000 .000 .001 .858 .631 .177 .515 .115 .853 .069 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
1.000** .346 .287 1 .751
** .225 .267 .288 -.042 .144 .341 .761**
.891**
.562** .201 .374
*1.000
** .127 .183 .280 .196 .198 .039 .135 .313 .702**
.562**
.618**
.437* 0.000 .519
**
Sig. (2-
tailed)
0.000 .056 .118 .000 .224 .147 .116 .825 .440 .060 .000 .000 .001 .278 .038 0.000 .495 .325 .127 .290 .286 .837 .470 .086 .000 .001 .000 .014 1.000 .003
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.751** .338 .148 .751
** 1 .198 .272 .083 -.082 .057 .217 .493**
.651**
.600** .253 .358
*.751
** .251 .151 .242 .054 .171 .144 .266 .466**
.466**
.600**
.545**
.426* -.058 .445
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .063 .426 .000 .285 .139 .659 .661 .761 .241 .005 .000 .000 .170 .048 .000 .173 .417 .190 .774 .358 .440 .147 .008 .008 .000 .002 .017 .757 .012
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.225 .487**
.411* .225 .198 1 .581
**.635
** .164 .450*
.524** .276 .136 .173 .256 .503
** .225 .276 .579**
.544**
.467**
.613**
.562** .044 .180 .133 .522
** .281 .149 .565**
.756**
Sig. (2-
tailed)
.224 .005 .022 .224 .285 .001 .000 .379 .011 .002 .133 .465 .353 .165 .004 .224 .132 .001 .002 .008 .000 .001 .813 .334 .476 .003 .125 .424 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.267 .434* .272 .267 .272 .581
** 1 .718** .010 .719
**.534
** .059 .187 .222 .294 .723** .267 .269 .574
**.858
**.416
*.509
**.588
** .269 .165 .165 .263 .059 .340 .642**
.800**
Sig. (2-
tailed)
.147 .015 .138 .147 .139 .001 .000 .956 .000 .002 .755 .314 .229 .109 .000 .147 .143 .001 .000 .020 .003 .000 .144 .376 .376 .153 .751 .061 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.288 .435*
.487** .288 .083 .635
**.718
** 1 .311 .622**
.672** .200 .183 -.002 .366
* .332 .288 .109 .717**
.756**
.596**
.645**
.584** .080 -.045 .129 .047 .114 .137 .657
**.799
**
Sig. (2-
tailed)
.116 .014 .006 .116 .659 .000 .000 .088 .000 .000 .281 .326 .993 .043 .068 .116 .561 .000 .000 .000 .000 .001 .667 .810 .489 .804 .543 .463 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
-.042 .329 .291 -.042 -.082 .164 .010 .311 1 .157 .090 .151 -.056 -.204 .336 -.061 -.042 -.148 .448* .128 .402
*.449
* .261 -.209 -.215 .027 -.204 -.029 -.187 .228 .287
Sig. (2-
tailed)
.825 .071 .112 .825 .661 .379 .956 .088 .400 .629 .416 .763 .271 .064 .746 .825 .425 .011 .494 .025 .011 .157 .260 .246 .884 .271 .876 .313 .217 .118
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.144 .335 .353 .144 .057 .450*
.719**
.622** .157 1 .483
** .040 .130 -.045 .153 .538** .144 -.244 .493
**.747
**.494
**.440
*.404
* -.214 -.108 .054 -.135 -.048 -.231 .653**
.596**
Sig. (2-
tailed)
.440 .065 .051 .440 .761 .011 .000 .000 .400 .006 .833 .485 .811 .411 .002 .440 .186 .005 .000 .005 .013 .024 .247 .562 .773 .470 .799 .212 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P1
P2
P3
P4
La
mp
iran
-5
10
2
84
Pearson
Correlatio
n
.341 .099 .483** .341 .217 .524
**.534
**.672
** .090 .483** 1 .393
* .239 .181 .229 .228 .341 .099 .536**
.516**
.450* .353 .288 .062 .086 .335 .233 .185 .214 .469
**.652
**
Sig. (2-
tailed)
.060 .595 .006 .060 .241 .002 .002 .000 .629 .006 .029 .195 .329 .215 .217 .060 .595 .002 .003 .011 .051 .116 .739 .645 .066 .208 .319 .249 .008 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.761** .229 .381
*.761
**.493
** .276 .059 .200 .151 .040 .393* 1 .649
**.392
* .200 .232 .761** .049 .211 .032 .168 .135 -.082 -.053 .328 .756
**.481
**.477
**.365
* -.121 .405*
Sig. (2-
tailed)
.000 .214 .034 .000 .005 .133 .755 .281 .416 .833 .029 .000 .029 .280 .209 .000 .795 .255 .863 .366 .468 .661 .778 .072 .000 .006 .007 .043 .516 .024
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.891** .272 .294 .891
**.651
** .136 .187 .183 -.056 .130 .239 .649** 1 .472
** .190 .290 .891** .074 .088 .238 .190 .101 .052 .183 .250 .603
**.472
**.530
** .343 0.000 .427*
Sig. (2-
tailed)
.000 .139 .109 .000 .000 .465 .314 .326 .763 .485 .195 .000 .007 .305 .114 .000 .694 .638 .198 .305 .590 .779 .324 .175 .000 .007 .002 .059 1.000 .017
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.562** .249 .121 .562
**.600
** .173 .222 -.002 -.204 -.045 .181 .392*
.472** 1 .216 .406
*.562
**.454
* .014 .207 -.037 .088 .150 .543**
.661**
.540**
.698**
.475**
.573** .092 .418
*
Sig. (2-
tailed)
.001 .177 .515 .001 .000 .353 .229 .993 .271 .811 .329 .029 .007 .243 .023 .001 .010 .939 .265 .842 .638 .422 .002 .000 .002 .000 .007 .001 .624 .019
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.201 .243 -.078 .201 .253 .256 .294 .366* .336 .153 .229 .200 .190 .216 1 .187 .201 .515
**.374
*.355
* .045 .159 .252 .397* .109 .109 .216 .217 .307 .130 .460
**
Sig. (2-
tailed)
.278 .187 .679 .278 .170 .165 .109 .043 .064 .411 .215 .280 .305 .243 .314 .278 .003 .038 .050 .808 .394 .171 .027 .559 .559 .243 .240 .093 .485 .009
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.374*
.468** -.002 .374
*.358
*.503
**.723
** .332 -.061 .538** .228 .232 .290 .406
* .187 1 .374* .160 .474
**.548
** .129 .213 .166 .133 .390* .299 .482
** .183 .396*
.412*
.598**
Sig. (2-
tailed)
.038 .008 .993 .038 .048 .004 .000 .068 .746 .002 .217 .209 .114 .023 .314 .038 .389 .007 .001 .490 .249 .371 .476 .030 .102 .006 .324 .027 .021 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
1.000** .346 .287 1.000
**.751
** .225 .267 .288 -.042 .144 .341 .761**
.891**
.562** .201 .374
* 1 .127 .183 .280 .196 .198 .039 .135 .313 .702**
.562**
.618**
.437* 0.000 .519
**
Sig. (2-
tailed)
0.000 .056 .118 0.000 .000 .224 .147 .116 .825 .440 .060 .000 .000 .001 .278 .038 .495 .325 .127 .290 .286 .837 .470 .086 .000 .001 .000 .014 1.000 .003
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.127 .165 -.017 .127 .251 .276 .269 .109 -.148 -.244 .099 .049 .074 .454*
.515** .160 .127 1 .053 .103 -.104 .151 .360
*.838
**.369
* .040 .591** .325 .676
** 0.000 .352
Sig. (2-
tailed)
.495 .376 .926 .495 .173 .132 .143 .561 .425 .186 .595 .795 .694 .010 .003 .389 .495 .776 .583 .578 .417 .047 .000 .041 .831 .000 .075 .000 1.000 .052
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.183 .616**
.422* .183 .151 .579
**.574
**.717
**.448
*.493
**.536
** .211 .088 .014 .374*
.474** .183 .053 1 .574
**.516
**.444
*.403
* -.061 .079 .213 .125 .129 .162 .528**
.716**
Sig. (2-
tailed)
.325 .000 .018 .325 .417 .001 .001 .000 .011 .005 .002 .255 .638 .939 .038 .007 .325 .776 .001 .003 .012 .025 .745 .671 .251 .504 .491 .385 .002 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.280 .370* .307 .280 .242 .544
**.858
**.756
** .128 .747**
.516** .032 .238 .207 .355
*.548
** .280 .103 .574** 1 .468
**.525
**.590
** .178 .098 .157 .108 .138 .129 .673**
.778**
Sig. (2-
tailed)
.127 .040 .093 .127 .190 .002 .000 .000 .494 .000 .003 .863 .198 .265 .050 .001 .127 .583 .001 .008 .002 .000 .338 .601 .398 .563 .458 .488 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P17
P18
P19
P20
P11
P12
P13
P14
P15
P16
10
3
85
Pearson
Correlatio
n
.196 .612**
.700** .196 .054 .467
**.416
*.596
**.402
*.494
**.450
* .168 .190 -.037 .045 .129 .196 -.104 .516**
.468** 1 .781
**.723
** -.110 -.129 .189 .068 .110 .050 .528**
.654**
Sig. (2-
tailed)
.290 .000 .000 .290 .774 .008 .020 .000 .025 .005 .011 .366 .305 .842 .808 .490 .290 .578 .003 .008 .000 .000 .555 .489 .309 .716 .556 .791 .002 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.198 .624**
.696** .198 .171 .613
**.509
**.645
**.449
*.440
* .353 .135 .101 .088 .159 .213 .198 .151 .444*
.525**
.781** 1 .816
** .070 .027 .097 .204 .270 .141 .581**
.743**
Sig. (2-
tailed)
.286 .000 .000 .286 .358 .000 .003 .000 .011 .013 .051 .468 .590 .638 .394 .249 .286 .417 .012 .002 .000 .000 .707 .885 .603 .271 .142 .449 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.039 .577**
.577** .039 .144 .562
**.588
**.584
** .261 .404* .288 -.082 .052 .150 .252 .166 .039 .360
*.403
*.590
**.723
**.816
** 1 .353 .023 -.041 .203 .190 .180 .558**
.712**
Sig. (2-
tailed)
.837 .001 .001 .837 .440 .001 .000 .001 .157 .024 .116 .661 .779 .422 .171 .371 .837 .047 .025 .000 .000 .000 .051 .903 .825 .274 .307 .334 .001 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.135 .092 -.033 .135 .266 .044 .269 .080 -.209 -.214 .062 -.053 .183 .543**
.397* .133 .135 .838
** -.061 .178 -.110 .070 .353 1 .387* -.027 .474
** .268 .645** 0.000 .291
Sig. (2-
tailed)
.470 .624 .858 .470 .147 .813 .144 .667 .260 .247 .739 .778 .324 .002 .027 .476 .470 .000 .745 .338 .555 .707 .051 .031 .887 .007 .145 .000 1.000 .112
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.313 .122 .090 .313 .466** .180 .165 -.045 -.215 -.108 .086 .328 .250 .661
** .109 .390* .313 .369
* .079 .098 -.129 .027 .023 .387* 1 .269 .540
** .108 .466** -.110 .260
Sig. (2-
tailed)
.086 .512 .631 .086 .008 .334 .376 .810 .246 .562 .645 .072 .175 .000 .559 .030 .086 .041 .671 .601 .489 .885 .903 .031 .144 .002 .564 .008 .554 .158
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.702** .205 .249 .702
**.466
** .133 .165 .129 .027 .054 .335 .756**
.603**
.540** .109 .299 .702
** .040 .213 .157 .189 .097 -.041 -.027 .269 1 .419*
.494**
.466** .110 .401
*
Sig. (2-
tailed)
.000 .270 .177 .000 .008 .476 .376 .489 .884 .773 .066 .000 .000 .002 .559 .102 .000 .831 .251 .398 .309 .603 .825 .887 .144 .019 .005 .008 .554 .025
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.562**
.386* .121 .562
**.600
**.522
** .263 .047 -.204 -.135 .233 .481**
.472**
.698** .216 .482
**.562
**.591
** .125 .108 .068 .204 .203 .474**
.540**
.419* 1 .582
**.659
** -.046 .485**
Sig. (2-
tailed)
.001 .032 .515 .001 .000 .003 .153 .804 .271 .470 .208 .006 .007 .000 .243 .006 .001 .000 .504 .563 .716 .271 .274 .007 .002 .019 .001 .000 .807 .006
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.618** .252 .289 .618
**.545
** .281 .059 .114 -.029 -.048 .185 .477**
.530**
.475** .217 .183 .618
** .325 .129 .138 .110 .270 .190 .268 .108 .494**
.582** 1 .410
* -.049 .403*
Sig. (2-
tailed)
.000 .171 .115 .000 .002 .125 .751 .543 .876 .799 .319 .007 .002 .007 .240 .324 .000 .075 .491 .458 .556 .142 .307 .145 .564 .005 .001 .022 .795 .025
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.437* .208 .035 .437
*.426
* .149 .340 .137 -.187 -.231 .214 .365* .343 .573
** .307 .396*
.437*
.676** .162 .129 .050 .141 .180 .645
**.466
**.466
**.659
**.410
* 1 .039 .427*
Sig. (2-
tailed)
.014 .262 .853 .014 .017 .424 .061 .463 .313 .212 .249 .043 .059 .001 .093 .027 .014 .000 .385 .488 .791 .449 .334 .000 .008 .008 .000 .022 .834 .017
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
0.000 .342 .330 0.000 -.058 .565**
.642**
.657** .228 .653
**.469
** -.121 0.000 .092 .130 .412* 0.000 0.000 .528
**.673
**.528
**.581
**.558
** 0.000 -.110 .110 -.046 -.049 .039 1 .644**
Sig. (2-
tailed)
1.000 .060 .069 1.000 .757 .001 .000 .000 .217 .000 .008 .516 1.000 .624 .485 .021 1.000 1.000 .002 .000 .002 .001 .001 1.000 .554 .554 .807 .795 .834 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Pearson
Correlatio
n
.519**
.666**
.580**
.519**
.445*
.756**
.800**
.799** .287 .596
**.652
**.405
*.427
*.418
*.460
**.598
**.519
** .352 .716**
.778**
.654**
.743**
.712** .291 .260 .401
*.485
**.403
*.427
*.644
** 1
Sig. (2-
tailed)
.003 .000 .001 .003 .012 .000 .000 .000 .118 .000 .000 .024 .017 .019 .009 .000 .003 .052 .000 .000 .000 .000 .000 .112 .158 .025 .006 .025 .017 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P29
P30
SKOR_NI
LAI
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
P23
P24
P25
P26
P27
P28
P21
P22
10
4
86
Lampiran-6
Uji Reabilitas X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.892 21
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 91.00 70.067 .658 .883
P2 90.52 75.591 .552 .886
P3 89.90 82.490 .693 .890
P4 90.29 75.680 .569 .885
P6 89.94 80.262 .682 .887
P7 90.03 80.432 .508 .888
P8 90.06 79.662 .574 .887
P9 90.13 79.316 .501 .888
P13 90.29 78.413 .497 .887
P14 89.97 80.632 .561 .888
P15 90.81 73.828 .581 .885
P18 90.84 73.073 .592 .885
P19 91.10 71.824 .581 .886
P20 90.81 71.695 .622 .884
P21 90.29 78.413 .497 .887
P24 89.97 80.632 .561 .888
P25 90.13 79.649 .467 .888
P27 90.06 79.662 .574 .887
P28 90.13 79.316 .501 .888
P29 90.29 79.346 .416 .889
P30 90.87 73.649 .439 .893
87
Lampiran-7
Uji Reabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 26
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
P1 109.61 189.912 .520 .921
P2 110.00 177.667 .626 .917
P3 110.23 178.847 .550 .918
P4 109.65 187.370 .510 .920
P5 109.74 187.265 .406 .921
P6 110.77 163.047 .715 .916
P7 110.52 162.191 .773 .914
P8 110.71 166.746 .782 .914
P10 110.58 170.785 .595 .918
P11 110.52 172.791 .625 .917
P12 109.90 185.557 .368 .921
P13 109.68 187.892 .411 .921
P14 109.84 186.806 .342 .921
P15 110.48 182.258 .338 .922
P16 110.03 180.099 .574 .918
P17 109.65 187.370 .510 .920
P19 110.55 172.589 .684 .916
P20 110.81 167.895 .763 .914
P21 110.42 172.985 .634 .917
P22 110.52 173.058 .703 .916
P23 110.35 172.837 .648 .917
P26 109.77 187.247 .386 .921
88
P27 109.84 185.673 .415 .920
P28 109.77 186.914 .358 .921
P29 110.00 186.000 .331 .921
P30 110.58 170.585 .615 .917
89
Lampiran-8
ANGKET RESPON SISWA
INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN APERSEPSI
Identitas Responden
(Responden tidak perlu menulis nama)
No. Responden :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Kelas :
C. Petunjuk
6. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan cermat dan teliti.
7. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihanmu.
8. Pertimbangkan setiap pernyataan dan tentukan kebenarannya.
9. Jawablah dengan jujur, sesuai dengan kehendak hatimu
10. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
centang/ceklis ().
Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
D. Pernyataan Angket
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
31. Saya bersemangat ketika guru
menjelaskan tentang manfaat belajar
matematika yang akan dipelajari
32. Saya antusias saat guru mulai
menjelaskan kegiatan belajar
matematika
90
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
33. Saya merasa lebih mengerti karena
guru mengingatkan materi belajar
sebelum memulai pembelajaran
34. Saya merasa kurang mengerti ketika
guru langsung menjelaskan isi materi
pembelajaran
35. Saya selalu bertanya ketika diberikan
kesempatan untuk bertanya
36. Saya diam saja ketika guru
memberikan kesempatan untuk
bertanya
37. Saya bisa menerima pembelajaran
matematika dengan baik
38. Saya merasa lebih mengerti ketika
guru menjelaskan kembali materi
yang telah dipelajari
39. Pembelajaran matematika
menyenangkan jika penjelasan dari
guru tidak membosankan
40. Saya malas mengikuti pembelajaran
matematika jika penjelasan dari guru
membosankan
41. Saya akan lebih tertarik jika guru
menggunakan permainan ketika
belajar matematika
42. Saya lebih aktif ketika guru membuat
kelompok untuk menyelesaikan soal
latihan
43. Penyemangat (motivasi) di awal
pembelajaran membuat saya lebih
bersemangat
91
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
44. Saya senang belajar matematika
karena gurunya murah senyum
45. Saya antusias mengikuti
pembelajaran matematika jika guru
berpenampilan menarik
46. Saat pembelajaran matematika, saya
selalu ingin bertanya kepada guru
47. Saya diam saja ketika pembelajaran
matematika berlangsung
48. Saya merespon jika guru bertanya
tentang materi yang akan dipelajari
49. Saya tidak berani mengajukan
pendapat ketika diberikan
kesempatan oleh guru
50. Saya lebih bersemangat ketika guru
dapat membuat pembelajaran
matematika menjadi menyenangkan
51. Saya akan lebih aktif ketika guru
memberikan penghargaan atas apa
yang saya lakukan
92
Lampiran-9
ANGKET RESPON SISWA
INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN KEEFEKTIFAN
Identitas Responden
(Responden tidak perlu menulis nama)
No. Responden :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Kelas :
C. Petunjuk
6. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan cermat dan teliti.
7. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihanmu.
8. Pertimbangkan setiap pernyataan dan tentukan kebenarannya.
9. Jawablah dengan jujur, sesuai dengan kehendak hatimu
10. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
centang/ceklis ().
Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
D. Pernyataan Angket
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
31. Saya ingin belajar matematika lebih giat
lagi
32. Saya selalu mengulang pembelajaran
matematika yang telah dipelajari
33. Saya selalu ingin bertanya jika ada yang
tidak dimengerti
93
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
34. Mata pelajaran matematika membuat
saya jadi pandai berhitung
35. Saya selalu siap belajar ketika
pembelajaran matematika di mulai
36. Saya malas mengulang pembelajaran
matematika di rumah
37. Ketika pembelajaran matematika
berlangsung saya lebih suka mengobrol
dengan teman
38. Saya tidak menjawab bila ditanya oleh
guru
39. Saya tidak ingin belajar matematika
40. Saya malas belajar matematika di
sekolah
41. Saya langsung mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
42. Saya selalu aktif dalam setiap
pembelajaran matematika
43. Saya memperhatikan saat guru mulai
menjelaskan
44. Saya berani menjawab soal di depan
kelas
45. Saya tetap memperhatikan guru saat
pelajaran matematika berlangsung
hingga akhir
94
46. Saya mampu belajar matematika
dengan sungguh-sungguh
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
47. Saya tidak memahami pembelajaran
matematika
48. Saya jarang memperhatikan saat guru
menjelaskan
49. Saya tidak memahami pembelajaran
matematika yang akan dipelajari
50. Saya kesulitan dalam menjawab soal
yang diberikan oleh guru
51. Saya tidak mengerti materi yang
diajarkan oleh guru
52. Saya senang mengikuti pembelajaran
matematika sampai akhir
53. Saya selalu memanfaatkan waktu
dengan baik ketika belajar matematika
54. Saya akan belajar matematika dengan
tekun
55. Saya selalu hadir pada pembelajaran
matematika
56. Saya datang terlambat saat mengikuti
pembelajaran matematika
95
SKOR VARIABEL X
RESPONDEN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 TOTAL SKOR
1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 98
2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 99
3 5 5 5 3 5 2 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 3 5 1 5 5 89
4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 89
5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 2 4 5 5 5 5 2 3 5 4 5 5 90
6 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 2 5 4 94
7 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 5 2 5 4 91
8 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 1 4 1 5 5 92
9 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 1 5 2 5 5 93
10 5 5 5 4 2 3 5 5 5 4 2 5 2 4 4 1 1 5 4 5 5 81
11 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 1 5 5 94
12 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 94
13 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 94
14 5 5 5 4 2 3 5 5 5 4 2 5 2 5 5 4 5 2 4 5 4 86
15 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 5 5 4 5 5 94
16 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 5 5 4 5 5 94
Lam
pira
n-1
0
96
17 5 5 5 4 2 5 4 5 3 5 5 2 5 5 5 2 5 5 4 5 5 91
18 4 5 4 4 5 2 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 1 2 4 5 5 87
19 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 1 5 4 5 5 90
20 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 1 5 4 5 5 93
21 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 96
22 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 95
23 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 2 5 5 5 1 5 1 5 5 88
24 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 1 5 1 5 5 91
25 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 4 4 2 1 5 5 90
26 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 2 5 5 1 5 5 92
27 5 5 4 4 4 4 4 5 4 1 2 2 5 4 3 5 2 5 4 5 4 81
28 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 2 5 2 5 4 91
29 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 99
30 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 2 1 5 4 5 5 93
31 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 4 5 5 96
32 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 4 5 1 5 5 92
33 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 1 5 5 94
34 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 4 5 1 5 5 92
126
97
SKOR VARIABEL Y
RES P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 TOTAL SKOR
1 5 4 2 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 108
2 4 4 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 3 4 5 110
3 4 5 3 5 5 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 4 3 4 1 3 4 5 5 4 4 5 99
4 4 2 2 5 5 2 2 1 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 1 3 4 5 5 4 5 5 99
5 5 2 4 5 4 2 5 1 2 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 100
6 5 5 5 5 4 4 4 1 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 106
7 5 5 5 5 5 4 5 1 4 2 2 4 5 2 5 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 104
8 5 4 2 5 5 4 4 2 4 2 2 4 5 2 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 103
9 5 4 5 5 3 2 2 2 5 4 2 5 5 5 3 4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 4 102
10 4 5 4 5 3 5 2 4 2 4 1 5 4 4 4 4 2 5 3 2 5 5 5 4 5 5 101
11 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 1 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 4 4 5 5 105
12 4 1 2 5 5 2 5 4 4 4 5 2 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 103
13 4 1 5 5 5 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 104
14 4 2 4 5 4 4 4 2 4 2 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 104
15 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 2 5 5 4 4 2 1 2 4 5 4 4 1 102
16 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 1 5 1 4 5 5 4 5 2 2 5 4 5 5 4 4 106
127
98
17 5 5 2 5 5 4 4 5 4 5 1 5 1 2 5 2 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 103
18 5 5 4 5 5 4 1 1 5 2 5 2 4 2 5 4 4 1 5 4 5 4 5 5 5 5 102
19 5 2 4 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 1 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 108
20 5 4 4 5 5 4 4 5 4 2 5 5 4 5 3 4 5 2 4 1 5 4 5 5 4 4 107
21 5 4 2 5 5 4 5 4 5 4 2 2 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 107
22 5 4 2 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 1 4 4 4 3 4 5 4 4 4 107
23 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 5 5 2 4 5 5 4 2 4 2 3 5 4 5 4 107
24 4 5 4 5 5 4 1 4 1 4 2 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 1 105
25 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 3 1 2 3 3 3 4 4 103
26 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4 104
27 5 2 4 5 4 4 1 5 5 4 5 2 5 4 4 4 1 4 3 4 5 4 5 4 5 5 103
28 5 5 5 5 4 1 5 2 4 5 4 5 4 5 3 4 4 1 4 2 1 5 4 5 5 5 102
29 5 5 1 5 5 4 4 4 5 4 2 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 108
30 5 5 2 5 5 4 2 4 2 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 109
31 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 2 2 1 2 4 5 5 4 4 109
32 5 5 5 5 5 1 4 4 1 4 5 5 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 108
33 4 5 5 5 3 4 2 2 1 4 5 4 5 5 5 1 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 103
34 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 2 4 3 4 2 3 5 5 4 4 104
99
Lampiran-11
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
N 34
Normal
Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation 2.42627859
Most Extreme
Differences
Absolute .096
Positive .055
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .558
Asymp. Sig. (2-tailed) .914
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
100
Lampiran-12
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Keefektifan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.101 8 20 .085
101
Lampiran-13
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Keefektif
an *
Apersep
si
Between
Groups
(Combine
d) 183.109 13 14.085 2.838 .018
Linearity 88.117 1 88.117 17.752 .000
Deviation
from
Linearity
94.992 12 7.916 1.595 .172
Within Groups 99.274 20 4.964
Total 282.382 33
102
Lampiran-14
Uji Regresi
Uji Persamaan Regresi
Uji Keberartian Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 68.066 9.588 7.099 .000
Apersepsi .397 .104 .559 3.810 .001
a. Dependent Variable: Keefektifan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 88.117 1 88.117 14.515 .001b
Residual 194.265 32 6.071
Total 282.382 33
a. Dependent Variable: Keefektifan
b. Predictors: (Constant), Apersepsi
103
Lampiran-15
Uji Korelasi Sederhana
Correlations
Apersepsi Keefektifan
Apersepsi
Pearson Correlation 1 .559**
Sig. (2-tailed) .001
N 34 34
Keefektifan
Pearson Correlation .559** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
104
Lampiran-16
R Tabel
N
Taraf
Signifikan N
Taraf
Signifikan N
Taraf
Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0,997
0,950
0,878
0,811
0,754
0,707
0,666
0,632
0,602
0,576
0,553
0,532
0,514
0,497
0,482
0,468
0,999
0,990
0,959
0,917
0,874
0,834
0,798
0,765
0,735
0,708
0,684
0,661
0,641
0,623
0,606
0,590
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
0,381
0,374
0,367
0,361
0,355
0,349
0,344
0,339
0,334
0,329
0,325
0,320
0,316
0,312
0,308
0,304
0,487
0,478
0,470
0,463
0,456
0,449
0,442
0,436
0,430
0,424
0,418
0,413
0,408
0,403
0,398
0,393
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
125
150
175
200
300
400
0,266
0,254
0,244
0,235
0,227
0,220
0,213
0,207
0,202
0,195
0,176
0,159
0,148
0,138
0,113
0,098
0,345
0,330
0,317
0,306
0,296
0,286
0,278
0,270
0,263
0,256
0,230
0,210
0,194
0,181
0,148
0,128
105
19
20
21
22
23
24
25
26
0,456
0,444
0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,388
0,575
0,561
0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
0,496
43
44
45
46
47
48
49
50
0,301
0,297
0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,279
0,389
0,384
0,380
0,376
0,372
0,368
0,364
0,361
500
600
700
800
900
1000
0,088
0,080
0,074
0,070
0,065
0,062
0,115
0,105
0,097
0,091
0,086
0,081
106
Lampiran-17
F tabel
df untuk
penyeb
ut (N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
161
18.51
10.13
7.71
6.61
5.99
5.59
5.32
5.12
4.96
4.84
4.75
4.67
4.60
4.54
4.49
4.45
4.41
4.38
4.35
4.32
4.30
4.38
4.26
4.24
199
19.00
9.55
6.94
5.79
5.14
4.74
4.46
4.26
4.10
3.98
3.89
3.81
3.74
3.68
3.63
3.59
3.55
3.52
3.49
3.47
3.44
3.42
3.40
3.39
216
19.16
9.28
6.59
5.41
4.76
4.35
4.07
3.86
3.71
3.59
3.49
3.41
3.34
3.29
3.24
3.20
3.16
3.13
3.10
3.07
3.05
3.03
3.01
2.99
225
19.25
9.12
6.39
5.19
4.53
4.12
3.84
3.63
3.48
3.36
3.26
3.18
3.11
3.06
3.01
2.96
2.93
2.90
2.87
2.84
2.82
2.80
2.78
2.76
230
19.30
9.01
6.26
5.05
4.39
3.97
3.69
3.48
3.33
3.20
3.11
3.03
2.96
2.90
2.85
2.81
2.77
2.74
2.71
2.68
2.66
2.64
2.62
2.60
234
19.33
8.94
6.16
4.95
4.28
3.87
3.58
3.37
3.22
3.09
3.00
2.92
2.85
2.79
2.74
2.70
2.66
2.63
2.60
2.57
2.55
2.53
2.51
2.49
237
19.35
8.89
6.09
4.88
4.21
3.79
3.50
3.29
3.14
3.01
2.91
2.83
2.76
2.71
2.66
2.61
2.58
2.54
2.51
2.49
2.46
2.44
2.42
2.40
239
19.37
8.85
6.04
4.82
4.15
3.73
3.44
3.23
3.07
2.95
2.85
2.77
2.70
2.64
2.59
2.55
2.51
2.48
2.45
2.42
2.40
2.37
2.36
2.34
241
19.38
8.81
6.00
4.77
4.10
3.68
3.39
3.18
3.02
2.90
2.80
2.71
2.65
2.59
2.54
2.49
2.46
2.42
2.39
2.37
2.34
2.32
2.30
2.28
242
19.40
8.79
5.96
4.74
4.06
3.64
3.35
3.14
2.98
2.85
2.75
2.67
2.60
2.54
2.49
2.45
2.41
2.38
2.35
2.32
2.30
2.27
2.25
2.24
243
19.40
8.76
5.94
4.70
4.03
3.50
3.31
3.10
2.94
2.82
2.72
2.63
2.57
2.51
2.46
2.41
2.37
2.34
2.31
2.28
2.26
2.24
2.22
2.20
244
19.41
8.74
5.91
4.68
4.00
3.57
3.28
3.07
2.91
2.79
2.69
2.60
2.53
2.48
2.42
2.38
2.34
2.31
2.28
2.25
2.23
2.30
2.18
2.16
245
19.42
8.73
5.89
4.66
3.98
3.55
3.26
3.05
2.89
2.76
2.66
2.58
2.51
2.45
2.40
2.35
2.31
2.28
2.25
2.22
2.20
2.18
2.15
2.14
245
19.42
8.71
5.87
4.64
3.96
3.53
3.24
3.03
2.86
2.74
2.64
2.55
2.48
2.42
2.37
2.33
2.20
2.26
2.22
2.20
2.17
2.15
2.13
2.11
246
19.43
8.70
5.86
4.62
3.94
3.51
3.22
3.01
2.85
2.72
2.62
2.53
2.46
2.40
2.35
2.31
2.27
2.23
2.20
2.18
2.15
2.13
2.11
2.09
107
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
4.23
4.21
4.20
4.18
4.17
4.16
4.15
4.14
4.13
4.12
4.11
4.11
4.10
4.09
4.08
4.08
4.07
4.07
4.06
4.06
3.37
3.35
3.34
3.33
3.32
3.30
3.29
3.28
3.28
3.27
3.26
3.25
3.24
3.24
3.23
3.23
3.22
3.21
3.21
3.20
2.98
2.96
2.95
2.93
2.92
2.91
2.90
2.89
2.88
2.87
2.87
2.86
2.85
2.85
2.84
2.83
2.83
2.82
2.82
2.81
2.74
2.73
2.71
2.70
2.69
2.68
2.67
2.66
2.65
2.64
2.63
2.63
2.62
2.61
2.61
2.60
2.59
2.59
2.59
2.58
2.59
2.57
2.56
2.55
2.53
2.52
2.51
2.50
2.49
2.49
2.48
2.47
2.46
2.46
2.45
2.44
2.44
2.43
2.43
2.42
2.47
2.46
2.45
2.43
2.42
2.41
2.40
2.39
2.38
2.37
2.36
2.36
2.35
2.34
2.34
2.33
2.32
2.32
2.31
2.31
2.39
2.37
2.36
2.35
2.33
2.32
2.31
2.30
2.39
2.29
2.28
2.27
2.26
2.26
2.25
2.24
2.24
2.23
2.23
2.22
2.32
2.31
2.29
2.28
2.27
2.25
2.24
2.23
2.23
2.22
2.21
2.20
2.19
2.19
2.18
2.17
2.17
2.16
2.16
2.15
2.27
2.25
2.24
2.22
2.21
2.20
2.19
2.18
2.17
2.16
2.15
2.14
2.14
2.13
2.12
2.12
2.11
2.11
2.10
2.10
2.22
2.20
2.19
2.18
2.16
2.15
2.14
2.13
2.12
2.11
2.11
2.10
2.09
2.08
2.08
2.07
2.06
2.06
2.05
2.05
2.18
2.17
2.15
2.14
2.13
2.11
2.10
2.09
2.08
2.07
2.07
2.06
2.05
2.04
2.04
2.03
2.03
2.02
2.01
2.01
2.15
2.13
2.12
2.10
2.09
2.08
2.07
2.06
2.05
2.04
2.03
2.02
2.02
2,01
2.00
2.00
1.99
1.99
1.98
1,97
2.12
2.10
2.09
2.08
2.06
2.05
2.04
2.03
2.02
2.01
2.00
2.00
1.99
1.98
1.97
1.97
1.96
1.96
1.95
1.94
2.09
2.08
2.06
2.05
2.04
2.03
2.01
2.00
1.99
1.99
1.98
1.97
1.96
1.95
1.95
1.94
1.94
1.93
1.92
1.92
2.07
2.06
2.04
2.03
2.01
2.00
1.99
1.98
1.97
1.96
1.95
1.95
1.94
1.93
1.92
1.92
1.91
1.91
1.90
1.89
108
Lampiran-18
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dr. Dirgantara Wicaksono M.Pd.
Jabatan : Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta
Telah meneliti dan memeriksa instrument penelitian yang berjudul “Pengaruh Apersepsi
Terhadap Keefektifan Belajar Matematika” yang dibuat oleh:
Nama : Firda Amalia Suryani
NIM : 2014820197
Program Studi : PGSD
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Berdasarkan hasil pemeriksaan instrument penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa
instrument tersebut valid. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 25 Januari 2018
Validator
Dr. Dirgantara Wicaksono M.Pd.
NIDN. 0313068601
109
Lampiran-19
Table 3.3
110
111
Table 3.4
112
Lampiran-20
113
114
115
116
117
118
119
Lampiran-21
120
Lampiran-22
121
Lampiran-23
122
Lampiran-24
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
Foto suasana di dalam kelas III A pada saat guru sedang melakukan kegiatan
apersepsi
123
Foto suasana di dalam kelas III A pada saat guru sedang menjelaskan pembelajaran
matematika materi pecahan sederhana
Peserta didik sangat aktif bila guru memberikan pertanyaan
124
Peserta didik menjawab soal latihan di depan kelas
125
Foto ketika pembelajaran berlangsung dengan efektif
Peneliti sedang menjelaskan bagaimana cara mengisi angket
126
Siswa sedang mengisi angket yang telah diberikan oleh peneliti
127
Lampiran-25
Lampiran-26
128
129
130
Lampiran-27
131
Lampiran-28
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Firda Amalia Suryani
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 22 April 1995
Agama : Islam
Alamat : Jl. H. Botet Rt.004 Rw.05 No.33
Kereo Selatan Kecamatan Larangan Kota Tangerang
15156
Riwayat Keluarga
Orang Tua : 1. Ayah : Muhammad Surya Atmadja
2. Ibu : Musanah
Riwayat Pendidikan
1. SDN Kereo 01, tamat tahun 2007
2. SMP Islam Tri Mulia, tamat tahun 2010
3. SMAN 101 Jakarta Barat, tahun 2013
4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, tahun
2014