KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Semarang Oleh : Dwi Aresti 1401412440 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
60
Embed
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN …lib.unnes.ac.id/28767/1/1401412440.pdf · keefektifan model problem based learning dan problem solving terhadap hasil belajar matematika
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS SRIKANDI
KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri
Semarang
Oleh :
Dwi Aresti
1401412440
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Dwi Aresti, NIM 1401412440 dengan judul
“Keefektifan Model ProblemBased Learning dan Problem Solving Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Srikandi
Kota Semarang.” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Senin
tanggal : 22 Agustus 2016
Semarang, Agustus 2016
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,
Nursiwi Nugraheni, S.Si, M.Pd Dra Sri Hartati M.Pd
NIP198505222009 122 009 NIP195412311983012001
Mengetahui,
Kepala Jurusan PGSD
Drs. Isa Ansori M.Pd
NIP. 196008201987031003
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas namaDwi Aresti, NIM 1401412440, dengan judul
“Keefektifan Model ProblemBased Learningdan Problem Solving Terhadap Hasil
Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Srikandi Kota
Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, pada:
hari : Senin
tanggal : 22 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi
Dekan
Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd
NIP. 195604271986031001
Sekretaris
Drs. Isa Ansori M.Pd
NIP.196008201987031003
Penguji Utama
Drs. Purnomo M.Pd
NIP.196703141992031005
PengujiUtama II
Nursiwi Nugraheni S.Si, M.Pd
NIP. 198505222009 122 009
Penguji Utama I
Dra Sri Hartati M.Pd
NIP. 195412311983012001
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Ilmu itu didapat dari lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka
berpikir” (Abdullah Bin Abbas)
“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah
akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga”.
(Nabi Muhammad SAW)
“Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya” (Ali bin Abi thalib)
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua saya (Bapak Suwarno dan Ibu Turpi), yang selalu
memberikan motivasi, mendoakandan selalu memberikan dukungan baik material
maupun nonmaterial. Kepada kakakku yang selalu menyemangatkudan kepada
teman-teman tersayang yang telah membantu serta kepada almamaterku.
vi
PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
”Keefektifan Model ProblemBased Learning dan Problem Solving Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Srikandi
Kota Semarang” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.
Skripsi ini dapat tersusun atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi.
2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan persetujuan pengesahan skripsi ini.
3. Drs.Isa Ansori M.Pd, Ketua Jurusan PGSD UNNES yang telah memberikan
persetujuan pengesahan skripsi ini.
4. Drs. Purnomo M.Pd, sebagai dosen penguji utama yang telah memberikan
masukan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.
5. Nursiwi Nugraheni, S.Si., M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
6. Dra. SriHartati M.Pd, sebagai sebagai Dosen Pembimbing II yang telah sabar
memberikan saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
7. Bejo Marsono S.Pd., Kepala SDN Nongkosawit 01 yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Kusnadi S.Pd., Kepala SDN Gunungpati 03 yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
9. SugiyantoS.Pd., Kepala SDN Nongkosawit 01 yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Wahyu AnggarjitoA. M.Pd., guru kelas V SDN Nongkosawit 01yang telah
membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
vii
11. Yekti Utami S.Pd., guru kelas V SDN Gunungpati 03 yang telah membantu
peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
12. Akhmad MansyurS.Pd., guru kelas V SDN Jatirejo yang telah membantu
peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
13. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat berkat dan karunia
yang berlimpah dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Semarang, Agustus 2016
Penyusun,
Dwi Aresti
viii
ABSTRAK
Aresti, Dwi. 2016. Keefektifan Model Problem Based Learning dan ProblemSolving Terhadap Hasil BelajarMatematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Srikandi Kota Semarang.Skripsi.Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui data hasil tes awal siswa
diperoleh bahwa guru kelas V SD memiliki permasalahan terhadap hasil belajar
matematika yang memiliki rerata rendahdisebabkan beberapa faktor antara lain
(1)Siswa seringkali merasa kesulitan memahami materi matematika; (2)Guru
belum menggunakan model yang bervariasi dalam mengajar; (3)Siswa kurang
mengkonstruksi sendiri pengetahuan barunya sehingga siswa sering lupa terhadap
materi yang diajarkan; (4)Siswa sudah berkelompok dengan teman satu bangku,
namun belum diminta untuk mengkomunikasikan di depan kelas; (6)Apabila
berkelompok sering mengandalkan teman yang lebih pintar; (7)Selain itu dalam
pembelajaran juga belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari hanya terfokus
pada buku ajar.Proses pembelajaran yang menarik dapat di ciptakan oleh guru
melalui model pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Beberapa model
pembelajaran efektif yang dapat diterapkan antara lain Problem Based Learning dan Problem Solving
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model PBL dan
Problem Solving terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen murni dengan posttest-only control design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus Srikandi Kota Semarang
yang berjumlah 198 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster RandomSampling dan terpilih dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, observasi dan tes.Teknik analisis
data yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas, homogenitas,
dan uji kesamaan rata-rata. Pengujian hipotesis penelitian yang digunakan adalah
uji kesamaan rata-rata dan uji-t.
Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA diperoleh
dan = 3,19; ,H0 ditolak, maka terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar pada ketiga kelas denganmodel PBL, model Problem Solving dan
model RMEsebagai kelas kotrol. Selain itu, model PBL lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran dengan model Problem Solving dan model RME sebagai
kelas kontrol.Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar pada ketiga kelasdengan menggunakan model PBL, model Problem Solving dan model RME sebagai kelas kontrol. Pembelajaran dengan model PBL
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan model ProblemSolvingdan model RME sebagai kelas kontrol.
Kata kunci: Keefektifan; PBL; Problem Solving; Matematika
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……..………………….……...…………………………….i
PERNYATAAN KEASLIAN..................................Error! Bookmark not defined.
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................ vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………….1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 7
1.3 TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... 8
Secara umum langkah-langkah pembelajaran matematika realistik menurut
Zulkardi dalam (Aisyah dkk 2007: 7.20) adalah sebagai berikut.
Sintaks
Pembelajaran
Sistem Sosial Model Problem SolvingPerilaku Guru Perilaku Siswa
Memahami
masalah
kontekstual
Guru menyiapkan masalah
kontekstual untuk diberikan
kepada siswa.
Menjelaskan
masalah
kontekstual
Guru menjelaskan masalah
kontekstual kepada siswa
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru tentang
masalah kontekstual
33
Menyelesaikan
masalah
kontekstual
Guru memperkenalkan
strategi yang akan
digunakan dalam
memecahkan masalah
kontekstual. Kemudian guru
membagi siswa dalam
kelompok kecil.
Siswa membentuk
kelompok untuk berdiskusi
menyelesaikan masalah
kontekstual dengan
memecahkan masalah
tersebut dengan cara
mereka sendiri.
Menyimpulkan Guru meminta siswa setiap
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kemudian
menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi dan menarik
kesimpulan dari materi yang
telah diajarkan.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan Problem Based
Learning dan Problem Solving. Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Tina Sri Sumartini (2016:1-10) di SMK
Kabupaten Garut menyimpulkan bahwa berarti peningkatan kemampuan
penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian yang
dilakukan oleh Ni L. Sudewi, I W. Subagia, dan I N. Tika di kelas X IPA SMA N
2 Amlapura (2014: 1-9) menyimpulkan bahwa Hasil belajar kimia kelompok
siswa yang mengikuti model pembelajaran PBL lebih tinggi daripada kelompok
siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe GI.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Zalalia di SMK N 3 Jombang (2014:
15-23) menyimpulkan bahwa Model pembelajaran Problem Solving lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil
belajar siswa kelas X TEI pada standar kompetensi menerapkan dasar-dasar
34
teknik digital di SMK Negeri 3 Jombang. (2) Aktivitas belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dibandingkan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yaitu hasil
sebesar 88,89% untuk kelas eksperimen dan 75,69% untuk kelas kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Tantan Sutandi Nugraha dan Ali Mahmudi
(2015:107-120) bahwa Jika ditinjau dari kemampuan ber-pikir kritis,
pembelajaran berbasis masalah lebih unggul dibandingkan pembelajaran problem
posing ataupun pembelajaran konvensional sedangkan problem posing juga lebih
unggul jika dibandingkan pembelajaran konvensional.Penelitian yang dilakukan
oleh Tia Ristiasari, Bambang Priyono dan Sri Sukaesih (2012:35-41)
pembelajaran problem solving dengan mind mapping berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 6 Temanggung.
Penerapan model pembelajaran problem solving dengan mind mapping dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII G pada pembelajaran
materi ekosistem di SMP Negeri 6 Temanggung. Peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Irene Coto Culaste (2011: 120-125)di kelas
VI distrik 1 Quezon,Filipina tentang model pembelajaran Problem Solving
menyatakan dalam penelitian ini ada perbedaan yang signifikan pada prediksi dan
evaluasi kelas enam murid pada keterampilan kognitif mereka. Para murid
memiliki evaluasi dengan problem solving lebih tinggi daripada evaluasi model
pembelajaran biasa.Penelitian yang dilakukan oleh John T. Ajai, Benjamin I.
Imoko2, Emmanuel I. O’kwu (2013:131-135) penelitian ini menunjukkan bahwa
35
siswa diajarkan menggunakan PBL secara signifikan nilai yang dicapai lebih
tinggi dalam daripada yang diajarkan aljabar menggunakan metode konvensional.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa interaksi siswa yang menggunakan PBL
lebih baik sehingga disarankan guru menggunakan model PBL untuk
meningkatkan prestasi siswa.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berikut ini adalah kerangka berpikir keefektifan model pembelajaran
Problem Based Learning, Problem solving dan Realistic Mathematics Education
sebagai kelas kontrol terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Gugus
Srikandi Kota Semarang yang disajikan dalam bentuk diagram.
36
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Efektifitas Perbedaan
Pembelajaran
matematika
Kelas eksperimen 1
(Model PBL)Kelas eksperimen 2
(Model Problem solving)
Kelas Kontrol
(Model RME)
Hasil Belajar
(Posttest)
1. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V
SD Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model Problem Based
Learning, Problem Solving dan Realistic Mathematics Education
2. Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan
model Problem Solving dan Realistic Mathematics Education
37
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Jawaban tersebut
dikatakan sementara karena jawaban yang dikemukakan baru berdasarkan pada
teori-teori yang relevan, namun belum didasarkan pada fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2015: 96). Berdasarkan kajian
teori dan kerangka berpikir, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut.
1. Hipotesis 1
Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model ProblemBased Learning,
Problem Solving dan Realistic Mathematics Education sebagai kelas kontrol
2. Hipotesis 2
Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model ProblemBased Learning,
dan Realistic Mathematics Educationsebagai kelas kontrol.
3. Hipotesis 3
Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan modelProblem Solving dan
Realistic Mathematics Educationsebagai kelas kontrol.
4. Hipotesis 4
Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas V SD
Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model ProblemBased Learning
dan Problem Solving.
38
5. Hipotesis 5
Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model
Problem Solving dan Realistic Mathematics Educationsebagai kelas kontrol
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi.
6. Hipotesis 6
Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model
Realistic Mathematics Educationsebagai kelas kontrol terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi.
7. Hipotesis 7
Model Problem Solving lebih efektif dibandingkan dengan model Realistic
Mathematics Educationsebagai kelas kontrol terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi.
8. Hipotesis 8
Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model
Problem Solving terhadaphasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri
Gugus Srikandi.
82
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan uji hipotesis 1 = 3,43789 = 3,19.
maka H0 ditolak, Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika
siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model
ProblemBased Learning, Problem Solving dan Realistic Mathematics
Education sebagai kelas kontrol.
2. Berdasarkan uji hipotesis 2 , , karena
maka ditolak, Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan
model Problem Based Learning dan Realistic Mathematics Educationsebagai
kelas kontrol.
3. Berdasarkan uji hipotesis 3 , , karena
maka ditolak, Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan
model Problem Solving dan Realistic Mathematics Educationsebagai kelas
kontrol.
4. Berdasarkan uji hipotesis 4 , karena
maka ditolakTerdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika
83
siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi yang menggunakan model Problem
Based Learning dan Problem Solving
5. Berdasarkan uji hipotesis 5 = 3,43789 = 3,19.
maka H0 ditolakModel Problem Based Learning lebih efektif
dibandingkan model Problem Solving dan Realistic Mathematics
Educationsebagai kelas kontrol terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
V SD Negeri Gugus Srikandi
6. Berdasarkan uji hipotesis 6 , , karena maka
ditolak, Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan model
Realistic Mathematics Educationsebagai kelas kontrol terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi
7. Berdasarkan uji hipotesis 7 , , karena maka
ditolakModel Problem Solving lebih efektif dibandingkan Realistic
Mathematics Educationsebagai kelas kontrolterhadap hasil belajar matematika
siswa kelas V SD Negeri Gugus Srikandi
8. Berdasarkan uji hipotesis 8 , , karena maka
ditolak Model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan model
Problem Solving sebagai kelas kontrolterhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V SD Negeri Gugus Srikandi
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, saran yang dapat direkomendasikan oleh
peneliti adalah sebagai berikut.
84
1) Model PBL perlu disosialisasikan kepada para guru untuk dijadikan alternatif
pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika.
2) Model PBL perlu diterapkan dalam pembelajaran matematika khususnya
pada materi bangun ruang KD 6.3 Menentukan jaring-jaring bangun ruang
sederhana dan KD 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri.
Sehingga tercipta pembelajaran yang efektif.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Ajai T John, dkk. 2013. Comparison of the Learning Effectiveness of Problem-
Based Learning (PBL) and Conventional Method of Teaching Algebra.
Journal of Education and Practice. Vol.4, No.1, Hal 131-13.
Ambarwati, Sri. 2015. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Problem Solving Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2014 / 2015. Naskah
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anitah, Sri Dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Arrends, Richard I. 2008. Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Culaste,Irene Coto. 2011. Cognitive Skills of Mathematical Problem Solving of
Grade 6 Children. International Journal of Innovative Interdisciplinary Research. 1. 120-125.
Daryanto. 2013. Belajar Dan Mengajar. Bandung : CV. Yrama Widya.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Bandung: Citra Umbara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Karso dkk. 2009. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
86
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.Jakarta :Bumi Aksara
Nugraha, Sutandi Tantan. 2015. Keefektifan Pembelajaran Berbasis Masalah Dan
Problem Posing Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Logis Dan Kritis.
Jurnal Riset Pendidikan Matematika.Volume 2 – Nomor 1,Hal 107-120
Nugroho, Indra A. dkk. 2013. Keefektifan Pendekatan Problem Based Learning
TerhadapKemampuan Berpikir Kreatif Matematik.Unnes Journal Of Mathematics Education. 2.(1). 49-54.
Padmavathy, R.D dan Mareesh K. 2013. Effectiveness Of Problem Based
Learning In Mathematics. International Multidisciplinary e.Journal. 2. 45-
51.
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. 2015. Jakarta
Pitadjeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Rachmawaty, Tutik dan Daryanto. 2015. Teori Belajar Dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik. Yogyakarta : Gaya Media.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.
Ristiasari Tiadkk. 2012. Model Pembelajaran Problem Solving dengan Mind Mapping Terhadapa Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Unnes Journal Of
Biology Education. Volume 3 hal 35-41
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
87
.2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suhendri, Heri dan Tuti Mardalena. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran
Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Uno, B. Hamzah dan Nurdin Mohammad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winataputra, U.S. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka
Yusuf. 2013. Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah pada pembelajaran
PBL dan RME dalam Setting INNOMATTS. Jurnal Kreano Vol 4 No 2 Hal 189-196.
Zalalia, Nur. 2014Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Standar Kompetensi Dasar-Dasar Teknik Digital Di Smk Negeri 3
Jombang. Jurnal Pendidikan Teknik ElektroVol 3 no 2 hal 15-23