YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENANAMAN TANAMAN PADI

PENANAMAN PADI

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :

Kelompok 6

1. Ani Domiah (141510601167)

2. Lilik Laeliyah (141510601019)

3. Lingga Mareta Hadi (141510601061)

4. Nuril Muyassaroh (141510601108)

5. M. Syauqi Hasbi (141510601147)

LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI

Page 2: PENANAMAN TANAMAN PADI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 3: PENANAMAN TANAMAN PADI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

memiliki ribuan pulau yang amat subur sehingga cocok

untuk usaha bercocok tanam (bertani). Ribuan pulau yang

dimiliki negara Indonesia membentang dari Sabang sampai

Merauke membentuk jarak sekitar lima ribu kilometer

antara Asia dan Australia, dari ujung utara Sumatera

hingga ke Papua Barat. Berbagai jenis tanaman dapat

tumbuh subur ditanam di negeri yang berjuluk zamrud

khatulistiwa ini.

Salah satu tanaman yang tumbuh subur di negara

Indonesia adalah tanaman pangan padi. Sebagai tanaman

pangan utama, pembudidayaan tanaman padi tentu sangat

diperhatikan mulai dari pembibitan hingga pasca panen.

Salah satu proses dari budidaya tanaman padi adalah

proses penanaman. Kesalahan dalam melakukan penanaman

akan berimplikasi terhadap pertumbuhan tanaman dimana

kemungkinan besar tanaman tidak dapat melanjutkan

pertumbuhannya hingga panen.

Menanam merupakan kegiatan menempatkan bahan

tanam, dapat berupa benih atau bibit pada media tanam.

Media tanam yang digunakan untuk menanam pun bermacam-

macam seperti pot, pekarangan, lahan dan lainnya.

Tanaman padi di tanam pada lahan sawah yang subur.

Page 4: PENANAMAN TANAMAN PADI

Menanam padi pada lahan sawah dapat dilakukan dengan

cara menempatkan bibit padi pada lahan sawah dengan

jarak tanam yang telah ditentukan. Pengaturan jarak

tanam berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman

padi. Sebelum melakukan penanaman bibit padi, terdapat

tahapan yang harus dimengerti terlebih dahulu yaitu

dari seleksi bibit, menyemai bibit, mengolah lahan

sawah untuk persiapan penanaman hingga pada tahap

menanam.

Penanaman padi dilakukan secara manual yaitu

menggunakan tangan. Jumlah bibit padi pada setiap

lubang tanam yaitu antara 2-3 batang padi dan juga

harus mengatur kedalaman dalam menanam padi. Kedalaman

menanam padi juga menentukan pertumbuhan pada padi

tersebut. Kedalaman yang baik pada tanaman padi yaitu

sekitar 3-4 cm. Dalam penanaman bibit ada beberapa pola

yang telah banyak diterapkan oleh para petani di

pedesaan maupun di kota. Beberapa pola yang banyak

diterapkan oleh para petani yaitu pola konvensional dan

pola jajar legowo. Pola tersebut menekankan pada jarak

tanam antar bibit pada setiap lajurnya.

Penanaman pada pola konvensional yang biasanya

diterapkan oleh para petani yang masih belum mengenal

banyak tentang sistem pertanaman padi. Pola

konvensional merupakan pola jarak tanam tunggal atau

bujur sangkar. Jarak tanam yang dipakai pada pola

Page 5: PENANAMAN TANAMAN PADI

konvensional adalah 20 x 20 cm. Jarak tanam ini masih

bisa dimodifikasi sesuai dengan varietas padi yang akan

di tanam. Pada penanaman jajar legowo, terdapat

beberapa pola yang banyak digunakan dan termasuk tipe

terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tinggi yaitu

jajar legowo 2 : 1 dan jajar legowo 4 : 1 dimana kedua

tipe jajar legowo ini memiliki pola jarak tanam yang

sedikit berbeda.

Cara tanam jejer legowo merupakan cara tanam padi

sawah yang memilki beberapa barisan tanaman kemudian

diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada

barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.

Cara tanam tersebut meilki beberapa tujuan antara

lain : (1) memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman

yang berada pada bagian pinggir barisan, (2) mengurangi

kemungkinan serangan hama, terutama tikus, (3) menekan

serangan penyakit, (4) mempermudah pelaksanaan

pemupukan dan pengendalian hama/penyakit, dan (5)

menambah populasi tanaman. Cara tanam jejer legowo

mempermudah tanaman padi dalam memperoleh unsur hara

yang diperlukan oleh tanaman.

1.2 Tujuan

Mengetahui cara menanam padi secara langsung di

lahan sawah dengan jarak tanam konvensional (bujur

sangkar) dan jejer legowo 2 : 1 dan 4 : 1.

Page 6: PENANAMAN TANAMAN PADI
Page 7: PENANAMAN TANAMAN PADI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Hatta (2011) dalam Hatta (2012),

penentuan jarak tanam dipengaruhi oleh varietas.

Varietas tertentu memiliki banyak sekali anakan, tetapi

sebaliknya ada juga varietas yang memiliki sangat

sedikit jumlah anakan. Beberapa varietas yang banyak

ditanam petani tergolong memiliki banyak anakan. Namun

demikian, ada juga varietas yang beredar tergolong

beranak sedikit atau sedang. Aturan umumnya, varietas

yang memiliki banyak anakan ditanam dengan jarak yang

renggang, sebaliknya varietas yang beranak sedikit

ditanam dengan jarak yang rapat. Oleh karena itu, tidak

ada jarak tanam yang ideal untuk semua varietas,

melainkan, setiap varietas memiliki jarak tanam

idealnya tersendiri. Varietas juga berpengaruh terhadap

komponen hasil. Jumlah anakan produktif, panjang malai,

jumlah bulir per malai, dan hasil padi adalah beberapa

komponen hasil yang dipengaruhi oleh varietas.

Kualitas lahan sawah yang menjadi sentra-sentra

produksi padi dengan pengelolaan secara konvensional

telah mengalami penurunan akibat dari degradasi lahan.

Selain itu, kondisi anaerobik, terutama akibat

penggenangan seperti pada tanah sawah secara

konvensional dan lahan basah lainnya menjadikan sumber

utama dari emisi gas metan sehingga isu tersebut telah

Page 8: PENANAMAN TANAMAN PADI

membuat khawatir para pemerhati lingkungan. Salah satu

solusi untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan

penggunaan metode SRI dalam setiap budidaya tanaman

padi yang lebih memperhatikan faktor lingkungan dan

efisiensi pada agroinput (Nurhasahah dkk., 2012).

Menurut Suwono et al (2000) dalam Jumakir dkk

(2012), salah satu upaya untuk meningkatkan produksi

padi di lahan sawah irigasi di desa tersebut dengan

sistem tanam jajar legowo dengan pendekatan pengelolaan

tanaman terpadu. Sistem tanam jajar legowo di harapkan

akan meningkatkan produksi padi lebih tinggi. Salah

satu keunggulan cara tanam jajar legowo bila

dibandingkan dengan tegel adalah jumlah tanaman per

satuan luas lebih banyak sehingga produksinya lebih

tinggi dan dengan jarak yang berselang seling

menyebabkan sirkulasi udara dan sinar matahari yang

masuk lebih banyak sehingga mengurangi hama penyakit

serta pemupukan dan penyiangan lebih mudah. Peningkatan

penggunaan sistem tanam jajar legowo perlu untuk

dilakukan karena dapat meningkatkan pendapatan serta

kesejahteraan petani sehingga sesuai dengan pembangunan

pertanian yang selama ini dicita-citakan.

Pada budidaya padi dengan sistem tanam pindah,

jarak tanam merupakan salah satu faktor produksi yang

sangat penting karena menentukan produktivitas yang

dicapai. Jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan

Page 9: PENANAMAN TANAMAN PADI

peningkatan biaya produksi dan peluang untuk roboh,

sedangkan jarak tanam terlalu lebar dapat menyebabkan

penurunan populasi tanaman per unit area dari optimal

yang pada akhirnya berakibat penurunan hasil panen per

unit area. Teknologi legowo 2 : 1 dan 4 : 1 masih

memberikan hasil yang lebih tinggi yaitu 12-22 %

dibandingkan dengan cara tanam biasa (Suparwoto, 2010).

Menurut Imran dan Syarifuddun (2005) dalam Saadah

dkk (2011), sistem tanam jajar legowo 2:1 adalah

penanaman padi yang diatur sedemikian rupa dengan

lorong atau ruang terbuka yang cukup lebar. Cara tanam

padi sistem jajar legowo 2:1 bertujuan untuk

memperbaiki produktivitas usahatani padi. Legowo

diambil dari Bahasa Jawa Banyumas, terdiri dari kata

“Lego” dan “Dowo”. Lego berarti luas dan Dowo berarti

memanjang, jadi diantara kelompok tanaman padi terdapat

lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan

tanaman.

Prinsip dari sistem tanam jajar legowo adalah

pemberian kondisi pada setiap barisan tanam padi untuk

mengalami pengaruh sebagai tanaman pinggir. Secara

umum, tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi

daripada tanaman yang ada di bagian dalam barisan.

Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih

baik karena persaingan tanaman antar barisan dapat

dikurangi. Penerapan cara tanam sistem legowo memiliki

Page 10: PENANAMAN TANAMAN PADI

beberapa kelebihan yaitu, sinar matahari dapat

dimanfaatkan lebih banyak untuk proses fotosintesis,

pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman

menjadi lebih mudah dilakukan di dalam lorong-lorong.

Selain itu, cara tanam padi sistem legowo juga

meningkatkan populasi tanaman (Anggraini dkk., 2013).

Upaya untuk meningkatkan hasil panen padi per

satuan luas harus diiringi dengan keberlanjutan

teknologi yang dikenalkan serta bergantung terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi

teknologi petani. Inovasi teknologi untuk meningkatkan

produksi padi terus dilakukan untuk mendapatkan paket

teknologi spesifik. Oleh karena itu, sangat penting

untuk mengetahui tingkat adopsi teknologi petani dan

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi

petani dalam menerapkan teknologi budidaya padi sistem

tanam jajar legowo agar dapat meningkatkan pendapatan

dan tingkat efisiensi ekonomis petani (Lalla dkk.,

2012).

Saat penanaman padi sawah dilakukan, kondisi

lahan dalam keadaan tidak tergenang atau macak-macak.

Jarak tanam yang dianjurkan adalah 25 cm x 25 cm atau

30 cm x 15 cm atau jarak tanam jejer legowo 40 cm x 20

cm x 20 cm. Bibit yang ditanam berkisar 3 bibit per

lubang. Setelah 3 hari penanaman, air dimasukkan ke

dalam lahan. Adapun penyulaman dapat dilakukan 7 hari

Page 11: PENANAMAN TANAMAN PADI

setelah tanam (HST) jika ada bibit yang mati (Purwono

dan Purnamawati, 2007).

Pembuatan jarak tanam dilakukan menggunakan

batang bambu dengan panjang tiga meter dan sudah

dibelah. Batang bambu diberi garis putih-putih

berukuran 10, 20, dan 40 cm. garis-garis pada batang

tersebut digunakan sebagai pedoman untuk penancapan

bibit padi. Teknik pembuatan jarak tanam yang

dianjurkan dalam padi organic adalah teknik penanaman

jajar legowo. Hal ini disebabkan karena teknik jajar

legowo akan memudahkan petani untuk memantau serta

mengendalikan gulma, hama, dan penyakit tanaman

(Sriyanto, 2010).

Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara

umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo

(2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya.

Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk

mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh

legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas

benih dicapai oleh legowo 2:1. Modifikasi jarak tanam

pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai

pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai

adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau

25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan

ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya (Bobihoe,

2013).

Page 12: PENANAMAN TANAMAN PADI

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara “ Penanaman Padi ” dilaksanakan

pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015 pukul 07.00 –

10.00 WIB di Agrotechnopark Jubung.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

1. Bibit padi dari pesemaian yang siap tanam.

3.2.2 Alat

1. Tali rafia yang sudah diberi tanda sesuai jarak

tanam yang digunakan.

3.3 Cara Kerja

1. Mengambil tali rafia yang sudah diberi tanda

sesuai jarak tanam yang digunakan.

2. Membentangkan tali rafia dilahan.

3. Menanam bibit padi sesuai dengan pola jarak tanam

yang ditandai pada tali rafia.

4. Menggeser tali raffia ke arah belakang sesudah

satu baris tertanami semua (menanam padi dengan pola

mundur).

5. Menanam baris selanjutnya hingga seluruh lahan

petak yang ditanami.

Page 13: PENANAMAN TANAMAN PADI
Page 14: PENANAMAN TANAMAN PADI

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

PENANAMAN PADI

A Jarak Tanam Konvensional (Buju Sangkar 20 x 20 cm)

  1 Tahap Pekerjaan:

1.Mencabut bibit di pesemaian

2.Mengangkut bibit ke areal penanaman

3.Mengambil 2-3 bibit

4.Menanam bibit dengan jarak 20 x 20 cm dengan

menggunakan kinco sebagai patokan jarak

tanam.

5.Bibit ditanam sedalam akar hingga mecapai

dalam tanah sekitar

3-4 cm.  2 Hasil Pekerjaan:

Bibit yang telah ditanam terlihat rapi dan

lurus, sesui dengan jarak tanam yang telah

ditentukan ( 20x20 cm)

Page 15: PENANAMAN TANAMAN PADI

 

3 Keterangan:

Cara menanam bibit yang ditanam dilakukan

seperti memegang pensil

B Jarak Tanam Jajar Legowo 2 : 1  1 Tahap Pekerjaan:

1. Mencabut bibit di pesemaian

2. Mengangkat bibit ke areal tanam

3. Mengambil bibit sejumlah 2-3 bibit untuk

ditanam

4. Ditanam dengan jarak antar lajur tanaman 20

cm

5. Penanaman antar bibit padi yang dibut pagar

jaraknya 10 cm sedangkan jarak antar barisan

tanaman 20 cm

6. Kedalaman penanaman bibit berkisar antara 3

hingga 4 cm  2 Hasil Pekerjaan:

Padi ditanam secara rapi dengan tanaman

pinggir sebagai pagar, memiliki jarak tanam

yang dekat dan rapat

Jarak tanam 2 baris tanaman lebar menjadi

Page 16: PENANAMAN TANAMAN PADI

baris kosong

 

3 Keterangan:

Padi ditanam yang dibuat pagar dengan jarak

10 cm dan jarak antar barisan 20 cm

C Jarak Tanam Jajar Legowo 4 : 1  1 Tahap Pekerjaan:

1. Mengambil bibit di pesemaian

2. Membawa bibit ke areal tanam

3. Mengambil 3-4 bibit untuk ditanam

4. Pada jajar legowo 4 : 1, menanam 4 barisan

dengan jarak 20 cm diselangi I barisan

kosong dengan jarak 40 cm antar barisan dan

padi barisan tengah dengan jarak 20 cm. pada

barisan pinggir atau sebagai pagar dengan

Page 17: PENANAMAN TANAMAN PADI

jarak 10 cm.

  2 Hasil Pekerjaan:

Memudahkan dalam perawatan tanaman padi Hasil menjadi rapi

 

3 Keterangan:

Penanaman padi dengan pola tanam jajar

legowo 4 : 1 ditujukan untuk memudahkan

perawatan dan kualitas padi dan menghasilkan

penambahan populasi.

4.2 Pembahasan

Sebelum melakukan penanaman padi swah, perlu

diketahui berbagai macam metode/sistem penanaman padi

di lahan sawah. Metode tersebut sangat menentukan

Page 18: PENANAMAN TANAMAN PADI

terhadap peningkatan produktivitas padi. Terdapat 2

macam metode penanaman padi di lahan sawah yaitu :

1. Metode tanam konvensional (tegel)

Metode penanaman padi secara konvensional merupakan

metode penanaman padi dengan bentuk bujur sangkar

atau jarak tanam tunggal. Jarak tanam yang dipakai

umumnya 20 x 20 cm atau bisa dimodifikasi menjadi

22,5 cm atau 25 cm sesuai dengan pertimbangan

varietas padi yang akan ditanam atau tingkat

kesuburan tanahnya.

Gambar 1. Pola Tanam Konvensional

2. Metode tanam jajar legowo

Metode tanam jajar legowo merupakan cara menanam padi

sawah yang memilki beberapa barisan tanaman kemudian

diselingi oleh satu baris kosong dimana jarak tanam

pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada

barisan tengah. Sistem tanam jajar legowo merupakan

suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga

pertanaman akan memilki jumlah tanaman pinggir yang

Page 19: PENANAMAN TANAMAN PADI

lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Seperti

yang telah diketahui bahwa tanaman padi yang berada

di pinggir memilki pertumbuhan dan perkembangan uang

lebih baik dibanding tanaman padi yang berada di

barisan tengah sehingga memberikan hasil produksi dan

kualitas gabah yang lebih tinggi. hal ini disebabkan

karena tanaman yang berada di pinggir akan memperoleh

intensitas sinar matahari yang lebih banyak. Terdapat

beberapa tipe cara tanam sistem jajar legowo yang

secara umum dapat dilakukan yaitu jajar legowo (2:1),

(3:1), (4:1), (5:1), (6:1), dan lain sebagainya.

a. Jajar legowo 2 : 1

Tipe ini merupakan cara tanam padi dimana setiap

dua baris tanaman diselingi oleh satu barisan

kosong yang memiliki jarak dua kali dari jarak

tanaman antar baris sedangkan jarak tanaman dalam

barisan adalah setengah kali jarak tanam antar

barisan. Dengan demikian jarak tanam pada sistem

jajar legowo (2 : 1) adalah 20 cm (antar barisan) x

10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

Sistem tanam jajar legowo (2 : 1) membuat seluruh

tanaman dikondisikan seolah-olah menjadi tanaman

pinggir. Penerapan sistem ini dapat meningkatkan

produksi padi dengan gabah kualitas benih dimana

sistem jajar legowo seperti ini sering dijumpai

Page 20: PENANAMAN TANAMAN PADI

pada pertanaman untuk tujuan penangkaran atau

produksi benih.

Gambar 2. Pola Tanam Jajar Legowo 2:1

b. Jajar legowo 3 : 1

Merupakan cara tanam padi dimana setiap tiga

barisan tanaman diselingi oleh satu barisan kosong

yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman

antar barisan. Modifikasi tanaman pinggir dilakukan

pada baris tanaman ke-1 dan ke-3 yang diharapkan

dapat diperoleh hasil tinggi dari adanya efek

tanaman pinggir. Prinsip penambahan jumlah populasi

tanaman dilakukan dengan cara menanam pada setiap

barisan pinggir (baris ke-1 dan ke-3) dengan jarak

Page 21: PENANAMAN TANAMAN PADI

tanam setengah dari jarak tanam antar barisan.

Sistm ini memiliki ukuran 20 cm (antar barisan dan

pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40

cm (barisan kosong).

Gambar 3. Pola Tanam Jajar Legowo 3 : 1

c. Jajar legowo 4 : 1

Nerupakan sistem penanaman padi dimana setiap empat

baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong

yang memiliki jarak dua kali dari jarak tanaman

antar barisan. Dengan adanya sistem legowo ini maka

setiap barisan tanaman ke-1 dan ke-4 akan

termodifikasi menjadi tanaman pinggir yang

diharapkan dapat diperoleh hasil tinggi dari adanya

efek tanaman pinggir (baris ke-1 dan ke-4) dengan

jarak tanam setengah dari jarak tanam antar

barisan. Sistem jajar legowo 4 : 1 memilki ukuran

Page 22: PENANAMAN TANAMAN PADI

20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10

cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Tipe

jajar legowo 4 : 1 terbukti terbaik dalam

memberikan hasil produksi gabah tinggi.

Gambar 4. Pola Tanam Jajar Legowo 4 : 1

Dari beberapa macam sistem tanam tersebut

terdapat salah satu sitem yang dapat menghasilkan

kualitas padi lebih baik daripada sistem tanam padi

lainnya. Sistem tanam tersebut adalah sistem tanam

jajar legowo 4 : 1. Metode jajar legowo 4 : 1 memiliki

kualitas padi yang lebih baik dibandingkan dengan

metode jajar legowo 2 : 1 karena pada sistem jajar

legowo 4 : 1 terdapat tanaman pagar yang mendapatkan

penyinaran matahari yang cukup, dimana penyinaran

matahari tersebut dapat meningkatkan proses

fotosintesis pada daun tanaman sehingga bobot bulir

Page 23: PENANAMAN TANAMAN PADI

padi yang dihasilkan lebih berat dan jarang sekali

ditemukan bulir padi yang tidak bernas. Pola jarak

tanam jajar legowo 4:1 juga digunakan untuk penangkaran

padi untuk tujuan mendapatkan bulir gabah berkualitas

benih. Bulir gabah yang dihasilkan dengan menggunakan

jarak tanam 4:1 sangat bermutu atau berkualitas.

Sedangkan untuk pola jajar legowo 2 : 1 akan menambah

populasi tanaman sampai sekitar 33,3%. Dengan adanya

penambahan tersebut, tujuan budidaya padi untuk

konsumsi bisa tercapai. Karena pada saat ini kebutuhan

konsumsi beras semakin meningkat dengan seiring

bertambahnya penduduk. Banyak para petani yang ingin

mendapatkan produksi gabah tinggi menggunakan pola

jarak tanam jajar legowo 2:1 ini dalam membudidayakan

padi. Jadi pola jarak tanam jajar legowo 2:1 ini cocok

untuk budidaya padi dengan tujuan untuk konsumsi. Oleh

karena itu, pola tanam jajar legowo 4 : 1 dapat

menghasilkan kualitas padi yang lebih baik dibandingkan

jajar legowo 2 : 1.

Berdasarkan praktikum penanaman padi yang telah

dilakukan, cara tanam konvensional dapat dilakukan

dengan mudah karena jarak tanam yang tunggal, namun

dibandingkan dengan sistem tanam jajar legowo pola

tanam konvensional ini memilki beberapa kekurangan

antara lain : (1) tidak dimungkinkan dilakukannya

sistem pengembangan agribisnis, (2) produktivitas padi

Page 24: PENANAMAN TANAMAN PADI

lebih rendah yakni sekitar 160.000 rumpun/ha, (3) tidak

adanya efek tanaman pinggir mengakibatkan produksi

gabah yang dihasilkan kurang berkualitas dan maksimal,

(4) pemanfaatan unsur hara tanaman kurang maksimal

akibat tidak adanya ruang kosong antar baris tanaman,

dan (5) pengawasan terhadap OPT relatif sulit untuk

dilakukan. Sistem tanam konvensional disamping memilki

kekurangan juga memililki kelebihan yaitu lebih mudah

dalam penanamannya karena jarak tanamnya yang seragam.

Sistem tanam konvensional menggunakan jarak tanam 20 x

20 cm. Sistem tanam jajar legowo merupakan sistem tanam

yang memberikan ruang tumbuh yang longgar sekaligus

populasi yang lebih tinggi. Berdasarkan praktikum yang

telah dilakukan terhadap sistem tanam padi jajar legowo

2 : dan 4 : 1, dapat ditemukan perbedaan yang jelas

antara keduanya, yakni dimana dalam sistem jajar legowo

2 : 1 Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong

dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak

tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi

setengah jarak tanam dalam barisan, sedangkan sistem

tanam jajar legowo 4 : 1 Setiap tiga baris tanaman padi

diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali

jarak dalam barisan. Jarak tanam yang dipinggir

setengah dari jarak tanam yang ditengah. jarak tanam

yang digunakan dalam jajar legowo 2 : 1 adalah 20 x 10

x 40 cm dalam 2 baris, sedangkan pada jajar legowo 4 :

Page 25: PENANAMAN TANAMAN PADI

1 adalah 20 x 10 x 40 cm dalam 4 baris. Pengaturan

jarak tanam jarwo dan konvensional tersebut menggunakan

kinco untuk menyamakan jarak tanam antar tanaman.

sistem tanam jajar legowo memilki beberapa keuntungan

antara lain : (1) dapat mengoptimalkan pemanfaatan

sinar matahari bagi tanaman pinggir, (2) mengurangi

kemungkinan serangan hama, terutama tikus karena tikus

kurang suka hidup di tempat yang terbuka, (3) menekan

serangan penyakit, (4) menambah populasi tanaman

sehingga produktivitasnya lebih besar, (5) berpotensi

untuk pengembangan sistem agribisnis seperti padi-ikan

atau padi-ikan-bebek (Bobihoe, 2013).

Secara teknis, setiap budidaya suatu tanaman

harus memperhatikan kondisi iklim serta kondisi lahan

di sekitar tanaman tersebut tumbuh. Dalam kenyataan di

lapangan, iklim dan cuaca sangat sulit untuk

dimodifikasi/dikendalikan sesuai dengan kebutuhan,

kalaupun bisa memerluan biaya dan teknologi yang

tinggi.  Iklim/cuaca sering seakan-akan menjadi faktor

pembatas produksi pertanian. Faktor iklim mempunyai

peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan

sistem produksi pertanian karena seluruh unsur iklim

berpengaruh terhadap berbagai proses fisiologis,

pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Keadaan iklim

aktual (cuaca) pada periode tertentu sangat menentukan

pola tanam padi, jenis varietas, teknologi usahatani,

Page 26: PENANAMAN TANAMAN PADI

pertumbuhan , produksi tanaman, serangan hama/penyakit

dan lain-lainnya. Pertumbuhan dan produksi tanaman padi

merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan

berbagai fisiologi lainnya. Selain radiasi surya,

proses fotosintesis bulir padi sangat ditentukan oleh

ketersediaan air, konsentrasi CO2 dan suhu udara.

Sedangkan proses respirasi dan beberapa proses

metabolisme tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh

suhu udara dan beberapa unsur iklim lain. Selain

proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji

dan pematangan biji atau buah tanaman padi juga sangat

dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama

penyinaran), suhu udara dan kelembaban nisbi serta

angin.  Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu hasil

tanaman padi yang banyak ditentukan pada fase pengisian

dan pematangan biji atau buah sangat dipengaruhi oleh

berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama radiasi surya

dan suhu udara. Tanaman padi sawah memerlukan curah

hujan antara 200 mm/bulan, ketinggian tempat optimal 0-

1500 mdpl dengan suhu optimal sekitar 23°C. pada saat

musim kemarau berlangsung, ketersediaan air harus

terjaga untuk meningkatkan produktivitas (Nurhidayat,

2010).

Selain kondisi iklim, kondisi lahan juga turut

berperan terhadap produktivitas tanaman padi. Kondisi

lahan yang baik untuk tanaman padi adalah tanah yang

Page 27: PENANAMAN TANAMAN PADI

digunakan untuk tempat budidaya harus benar-benar

subur, terbebas dari pathogen dalam tanah, tidak

terdapat gulma di dalam petakan sawah, kelembapan tanah

juga harus terjaga, serta kadar air tanah dalam kondisi

kapasitas lapang. Tanah untuk budidaya tanaman padi

harus banyak mengandung humus serta bahan organic dan

unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hal tersebut

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi

itu sendiri. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman

padi adalah tanah yang mengandung pasir, debu, maupun

lempung.

Setelah mengetahui berbagai metode penanaman padi

sawah, terdapat sistem penanaman yang mampu

menghasilkan produk yang berkualitas serta berkuantitas

tinggi. menurut saya sistem penanaman yang berpotensi

untuk menghasilkan produk berkualitas dan berkuantitas

tinggi adalah sistem penanaman padi jajar legowo. Dalam

sistem penanaman jajar legowo, terdapat barisan kosong

yang memungkinkan sinar matahari dapat masuk ke barisan

tanaman secara maksimal sehingga dapat memperlancar

proses fotosintesis. Selain itu, pengendalian terhadap

hama dan penyakit tanaman menjadi lebih mudah untuk

dilakukan dibandingkan dengan sistem tanam

konvensional. Jumlah populasi sistem tanam jajar legowo

juga lebih banyak sehingga produktivitas yang

dihasilkan dari sistem tersebut jauh lebih maksimal

Page 28: PENANAMAN TANAMAN PADI

dibandingkan sistem tanam konvensional. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan, sistem tanam jajar

legowo 4 : 1 digunakan untuk mendapatkan bulir gabah

berkualitas benih sedangkan sistem tanam 2 : 1

digunakan untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

dalam penanaman pada budidaya padi yaitu :

1. Mutu Bibit Padi

Sebelum melakukan penanaman, harus mengetahui mutu

bibit yang akan ditanam. Dalam menentukan mutu bibit

yang baik, sebelumnya perlu adanya penyeleksian

benih. Benih padi diseleksi terlebih dahulu, agar

benih yang tidak bermutu tidak akan digunakan dan

dibuang, dan untuk benih yang bermutu, benih padi

tersebut akan digunakan untuk persemaian untuk

menghasilkan bibit padi yang bermutu. Bibit padi yang

bermutu ini, salah satu yang akan menentukan

keberhasilan dalam penanaman budidaya padi.

2. Cara tanam

Cara tanam bibit padi sangat menentukan keberhasilan

dalam penanaman dalam budidaya padi. Apabila cara

tanam yang dilakukan dengan baik dan sesuai dengan

prosedur yang ditentukan, maka keberhasilan dalam

penanaman akan baik. Tapi sebaliknya, jika cara tanam

itu salah, seperti jarak tanam terlalu dekat,

penancapan bibit kedalam lubang tanam terlalu dalam

Page 29: PENANAMAN TANAMAN PADI

dan sebagainya.Hal tersebut justru dapat menyebabkan

keberhasilan dalam penanama akan semakin rendah atau

buruk, sehingga cara tanam harus diperhatikan dalam

melakukan penanaman.

3. Jarak tanam

Dalam melakukan penanam jarak tanam juga harus

diperhatikan dimana jarak tanam merupakan kesesuaian

antara tanama satu dengan tanama lainnya. Jarak tanam

yang baik, jarak tanam yang sesuai dengan jenis

tanaman, kesuburan tanah, dan juga ketinggian tempat

atau musim. Jika sesuai dengan hal-hal tersebut, maka

keberhasilan dalam penanaman budidaya padi akan

berhasil. Sebaliknya, jika dalam memberikan jarak

tanam yang tidak sesuai seperti menimbulkan kompetisi

antar tanaman dalam memperebutkan unsur hara, maka

salah satu tanaman akan berakibat kekurangan unsur

hara. Hal tersebut, akan mengakibatkan tingkat

keberhasilan penanaman menjadi buruk bahkan bisa

menyebabkan kematian tanaman.

4. Pola jarak tanam

Pola jarak tanam juga menentukan keberhasilan dalam

budidaya padi. Pengaturan pola jarak tanam yang baik

adalah seperti pola jarak tanam jajar legowo. Pola

jarak tanam tersebut dapat menekan serangan hama

seperti tikus dan penyakit, sehingga pola jarak tanam

yang digunakan atau yang diterapkan dalam keadaan

Page 30: PENANAMAN TANAMAN PADI

tersebut, dapat membatu dalam keberhasilan penanaman

budidaya padi. Jarak tanam mempengaruhi pertumbuhan

dan produksi tanaman padi. Jarak tanam yang sesuai

dengan tanaman padi yang ditanam akan berdampak

positif pada pertumbuhan dan produksi tanaman padi.

Jarak tanam yang sesuai atau tidak terlalu dekat,

tidak akan berpotensi terjadinya kompetisi antar

tanaman dalam memperebutkan unsur hara didalam tanah.

Tanaman padi akan cepat tumbuh dan mampu berproduksi

tinggi atau antar tanaman padi tidak akan saling

mengganggu, akan tetapi jika jarak tanam tidak sesuai

dengan tanaman padi akan berdampak buruk bagi tanaman

tersebut. Pertumbuhan tanaman padi akan terhambat dan

produksi tanaman padi tidak maksimal atau kurang. Hal

tersebut diakibatkan karena adanya kompetisi antar

tanaman padi dalam memperebutkan unsur hara di dalam

tanah.

Dari beberapa sistem tanam padi yang telah

dibahas dalam kegiatan praktikum, petani lebih menyukai

sistem tanam padi konvensional dengan jarak 20 x 20 cm

atau 25 x 25 cm. Hal tersebut disebabkan karena dalam

sistem tanam jajar legowo lebih banyak membutuhkan

tenaga kerja karena harus mengatur jarak tanam antar

barisan tanaman. Pada sistem tanam konvensional

pengaturan jarak tanam seragam sehingga lebih

mempermudah petani dalam melakukan penanaman. Petani

Page 31: PENANAMAN TANAMAN PADI

mengetahui bahwa pola tanam konvesional tersebut lebih

mempersulit mereka dalam perawatan padi, akan tetapi

pola tanam tersebut masih digunakan oleh petani hingga

saat ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan petani

terhadap pola tanam jajar legowo sehingga petani tidak

menghiraukan sistem tanam padi jajar legowo tersebut.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari

metode sistem penanaman padi yaitu konvensional dan

jajar legowo, maka perlu dilakukan penyuluhan oleh

dinas pertanian atau lembaga yang terkait di dalamnya.

Penyuluhan terhadap para petani perlu dilakukan agar

para petani bersedia untuk berpindah sistem tanam dari

konvensional ke jajar legowo. Selain itu, penyuluhan

juga bertujuan untuk membantu para petani agar dapat

meningkatkan produktivitasnya sehingga kesejahterann

petani akan tercapai.

Page 32: PENANAMAN TANAMAN PADI

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Cara menanam padi secara konvensional yaitu metode

penanaman padi dengan bentuk bujur sangkar atau

jarak tanam tunggal. Jarak tanam yang dipakai

umumnya 20 x 20 cm atau bisa dimodifikasi menjadi

22,5 cm atau 25 cm sesuai dengan pertimbangan

varietas padi yang akan ditanam atau tingkat

kesuburan tanahnya.

2. Cara menanam padi jajar legowo 2 : 1 adalah cara

tanam padi sawah dimana setiap dua baris tanaman

diselingi oleh satu barisan kosong yang memiliki

jarak dua kali dari jarak tanaman antar baris

sedangkan jarak tanaman dalam barisan adalah

setengah kali jarak tanam antar barisan. Dengan

demikian jarak tanam pada sistem jajar legowo (2 :

1) adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan

pinggir) x 40 cm (barisan kosong).

3. Cara menanam padi jajar legowo 4 : 1 yaitu cara

tanam padi sawh dimana setiap empat baris tanaman

diselingi oleh satu barisan kosong yang memiliki

jarak dua kali dari jarak tanaman antar barisan.

5.2 Saran

Page 33: PENANAMAN TANAMAN PADI

Sistem tanam padi jajar legowo terbukti bisa

meningatkan produktivitas padi jauh lebih banyak

dibandingkan sistem tanam basa. Oleh karena itu, petani

yang telah terbiasa menggunakan sistem tanam

konvensional diharapkan beralih ke sistem tanam jajar

legowo yang lebih menguntungkan petani. Selain itu,

kemudahan dalam perawatan pada sistem tanam jajar

legowo juga turut memudahkan petani dalam melakukan

pengendalian terhadap OPT yang menyerang tanaman padi.

Page 34: PENANAMAN TANAMAN PADI

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fita., A. Suryanto, dan N. Aini. 2013.Sistem Tanam dan Umur Bibit pada Tanaman PadiSawah (Oryza Sativa L.) Varietas Inpari 13.Produksi Tanaman, 1(2): 52-60.

Bobihoe, Julistia. 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo.Jambi : Balai Pengkajian Teknologi PertanianJambi.

Hatta, Muhammad. 2012. Uji Jarak Tanam Sistem LegowoTerhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa VarietasPadi pada Metode SRI. Agrista, 16(2): 87-93.

Jumakir., Waluyo, dan Suparwoto. 2012. PeningkatanProduktivitas Padi dan Pendapatan Petani MelaluiSistem Tanam Jajar Legowo di Lahan Sawah Irigasi.Pembangunan Manusia, volume 6 nomor 2.

Lalla, Hajrah., M.S.S. Ali, dan Saadah. 2012. AdaptasiPetani Padi Sawah Terhadap Sistem Tanam JajarLegowo 2 : 1 di Kecamatan Polong Bangkeng Utara,Kabupaten Takalar. Sains dan Teknologi, 12(3):255-264.

Nurhasanah., Supardi, dan Syakur. 2012. Kesuburan TanahPada Sistem Budidaya Konvensional dan SRI diKabupaten Aceh Besar. Manajemen Sumber Daya Lahan,1(2): 151-158.

Nurhidayat, Encum. 2010. Pengaruh Iklim TerhadapProduktivitas Tanaman PAdi Sawah. http://encum-nurhidayat.blogspot.com/2010/12/pengaruh-iklim-terhadap-produktifitas.html. Diakses pada 10April 2015.

Page 35: PENANAMAN TANAMAN PADI

Purwono. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul.Jakarta : Penebar Swadaya.

Saadah., A. Sulili, dan R.B. Deserama. 2011. PerananPenyuluhan Pertanian Terhadap Pendapatan Petaniyang Menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo.Agrisistem, 7(2): 91-94.

Sriyanto, Sugeng. 2010. Panen Duit dari Bisnis Padi Organik.Jakarta : AgroMedia Pustaka.

Suparwoto. 2010. Penerapan Sistem Tanam Legowo padaUsaha Tani Padi untuk Meningkatkan Produksi danPendapatan Petani. Pembangunan Manusia, volume 10nomor 1.


Related Documents