OLEH:M TAUFIQ ALAMSYAH
04124705032
PEMBIMBINGDR. ABLA GHANIE, SP.THT-KL (K)
Laserasi Membran Timpani
BAB IPENDAHULUAN
Perforasi Gendang Telinga ( Eardrum Perforation) adalah suatu keadaan dimana ditemukan lubang pada gendang telinga. Gendang telinga (membran timpani) merupakan pemisah antara telinga luar dan telinga tengah. Jika gelombang suara menyentuhnya maka gendang telinga akan bergetar dan hal ini merupakan awal dari proses perubahan gelombang suara menjadi impuls saraf yang akan menuju ke otak.
Jika terjadi kerusakan pada gendang telinga maka proses pendengaranpun akan terganggu. Gendang telinga juga bertindak sebagai penghalang masuknya bahan-bahan dari luar telinga (misalnya bakteri). Jika terjadi perforasi gendang telinga, maka bakteri dengan mudah akan masuk ke dalam telinga dan menyebabkan terjadinya infeksi.
Identitas Penderita
Nama : Ny. LUmur : 23 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Dalam kota
Laporan Kasus
AnamnesisKeluhan utama:Rasa penuh di telinga kanan sejak 2 hari
yll
Riwayat Perjalanan Penyakit:± 2 hari yll, os mengeluh rasa penuh di telinga kanan yang menetap. Keluhan muncul setelah os secara tidak sengaja menusuk telinga tengah dengan cotton bud. Nyeri (+), keluar darah (+), dan dapat berhenti sendiri. Penurunan pendengaran telinga kanan(-), keluar cairan (-), telinga berdenging (+). Hidung tersumbat (-), sakit enelan (-). Os berobat ke dokter umum, diberi obat tetes telinga, namun keluhan tidak berkurang, os lalu berobat ke Poliklinik THT RSMH.
Riwayat Penyakit yang pernah diderita
Trauma (-)
Keluar cairan dari telinga (-)
Pemeriksaan Fisik
Status GeneralisKeadaan umum : sakit ringanKesadaran : kompos mentisGizi : baikTekanan darah : 110/80Nadi : 80 x/menitPernafasan : 20 x/menitSuhu : 36,6 ºc
Jantung :HR 80 x/menit, BJ I & II
normal, murmur (-), gallop
(-)
Paru-paru :Vesikuler (+) normal, ronkhi
(-), wheezing (-), stridor (-),
retraksi (-)
Abdomen :Datar, lemas, hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas : Edema (-), anemis (-), akral
hangat, CRT < 2 detik
Status Lokalis
Aurikula Dekstra (AD)Regio retroaurikula, regio zigomatikus,
aurikula:tak ada kelainanMAE : lapang, edema (-), sekret (-) mukoid,
furunkel (-), serumen (-), darah (-) Membran timpani: hiperemis, perforasi (+)
sentral, laserasi (+), hemotimpanum (+)
Status Lokalis
Aurikula Sinistra (AS)Regio retroaurikula, regio zigomatikus,
aurikula:tak ada kelainanMAE : lapang, edema (-), hiperemis (-),
sekret (-), furunkel (-), serumen (+)Membran timpani: putih, oval, refleks cahaya
(+), retraksi (-), bulging (-), perforasi (-), sekret (-),
II. Tes Khusus
Tes Garpu Tala : tidak dilakukan
Tes Audiometri : tidak dilakukan
Tes Fungsi Tuba : tidak dilakukanTes Kalori : tidak dilakukan
Hidung1. Tes fungsi hidung - Tes aliran udara : KND (+), KNS (+)- Tes penciuman : tidak dilakukan2. Hidung luar : t.a.k3. Hidung dalam (KNS):- Rhinoskopi anterior: a. vestibulum nasi : t.a.kb. Kolumela : utuhc. Kavum nasi : lapang, sekret (-)
d. Konka Inferior : mukosa eutropi, basah, licin. Warna merah muda.
e. Konka Media : mukosa eutropi, basah, licin. Warna merah muda.
f. Konka Superior : sulit dinilaig. Meatus Medius : t.a.kh. Meatus Inferior : lapang, sekret
(-), polip (-), tumor (-)i. Septum Nasi : mukosa eutropi,
basah, licin. Warna merah muda
3. Hidung dalam (KND):- Rhinoskopi anterior: a. vestibulum nasi : t.a.kb. Kolumela : utuhc. Kavum nasi : t.a.kd. Konka Inferior : t.a.ke. Konka Media : t.a.kf. Konka Superior : sulit dinilaig. Meatus Medius : t.a.kh. Meatus Inferior : t.a.ki. Septum Nasi : t.a.k
- Rinoskopi Posterior (dextra sinistra) : t.a.k
4. Pemeriksaan Sinus Paranasal (DS) : t.a.k
Tenggorokan1. Rongga mulut : t.a.k2. Faring :
Palatum molle simetris, uvula ditengah, pilar anterior dan posterior tenang, dinding belakang faring tenang, tonsil palatina T1-T1, rata, kenyal, lekat, kripta tidak lebar, dentritus (-), hiperemis (-), ulkus/tumor (-)
3. LaringLaringoskop tidak langsung : t.a.kLaringoskop langsung : tidak dilakukan
1. Pemeriksaan laboratorium: tidak dilakukan
2. Mikrobiologi : tidak dilakukan
3. Ters alergi : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan radiologik : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis kerja
Laserasi Membran
Timpani ec trauma MT +
Hemotimpanum
Prognosisquo ad vitam : dubia
adbonamquo ad fungsionam :
dubia ad bonam
Tatalaksana
Edukasi : Jangan memasukkan benda/air ke telinga kanan.
Medikamentosa Cefadroxil 2 x 5oomg Kalium diklofenac 2 x 50mg Mecobalamin 3 x 500 mg
BAB IIITINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga
Membran Timpani & Tulang Pe ndengaran
Perforasi Membran Timpani
Definisi Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membran
timpani yang menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi dari membrane timpani.
Etiologi1. Infeksi 2. Trauma
GejalaPenurunan pendengaranSensasi mendengar suara siulan saat meniup
telinga atau bersinCairan yang keluar dari telinga dapat terus
menerusTanda-tanda infeksi telinga tengah (demam, nyeri,
telinga berdenging)Hilangnya fungsi pendengaran (test pendengaran),
hal ini menentukan apakah penderita membutuhkan alat bantuan pendengaran atau tidak.
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan biasanya adalah, Otoskopi, timpanometri, Test pendengaran (swabach, webber, dan rinne)
Penatalaksanaan Untuk mencegah terjadinya infeksi, biasanya
diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut). Penderita harus menjaga agar telinganya tetap kering. Jika terjadi infeksi, bisa diberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik. Biasanya tanpa pengobatan lebih lanjut, gendang telinga akan membaik. Tetapi jika dalam waktu 2 bulan tidak terjadi perbaikan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki gendang telinga (timpanoplasti).
Jika hilangnya pendengaran bersifat menetap, diduga telah terjadi gangguan pada tulang pendengaran dan harus diperbaiki melalui pembedahan.
Prognosis Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad funtionam : dubia ad bonam