Identitas Pasien
• Nama :Ny.Jamilah • Umur :40 th• Alamat : Tempit, Ampenan • RM :56 17 95 • MRS :8 Juni 2015 (11.55)• Diagnosis : G5P4A0H4 A/T/KJDR dengan
eklampsia + gagal napas + cardiac arrest
(Heteroanamnesissuami, bidan, dan perawat yang mengantar)
• KU: pasien datang dengan kondisi tidak bernafas, keluar busa dari mulut dan hidung dan tampak sianosis sentral.
• RPS
Pasien rujukan puskesmas ampenan dengan diagnosis G5P4AoH4 38-39 mgg T/H/IU preskep dengan kesra ibu dan janin baik dengan PEB + asma. Pasien datang dengan terpasang infus drip MgSO4 dan sebelumnya telah diberikan bolus MgSO4 4 gram. Berdasarkan pengakuan bidan yang merujuk, pasien sempat mengalami kejang 1 kali saat akan masuk mobil ambulan, kemudian bidan memberikan bolus ulangan MgSO4 2 gram. Selama dalam perjalanan pasien mengeluhkan sesak. Sekitar 3-5 menit sebelum tiba di RSUP NTB, pasien henti nafas.
• RPD : HT(-), DM (-), Asma (+), Riwayat sakit jantung (-)
• RPK : HT(-), DM (-), Asma (-), Riwayat sakit jantung (-)
• Riwayat Alergi : makanan (-), obat-obatan (-)• Riwayat ANC : 5X di posyandu. Terakhir
tanggal 9 Juni 2015.
Hasil : TD : 200/130 mmHg, umur kehamilan: 38-39 minggu, glukosa urin (-), GDS 115, Hb: 10,4, protein (+).
• Riwayat USG : 1 Kali di SpOG. Terakhir tanggal 11 april 2015
Hasil : J/T/H/IU letak kepala. Uk 31-32 mnggu, jenis kelamin laki-laki, TBJ : 1750 gram, Air ketuban cukup, plasenta difundus. HTP : 17 Juni 2015
• Riwayat Obstetri :I. Aterm / laki-laki/ BBL ? / 25 tahun /dukun/hidupII. Aterm / perempuan/ BBL ? / 19 tahun / dukun/hidupIII. Aterm / laki-laki / BBL ? / 9 tahun / dukun/hidupIV. Aterm / perempuan/ BBL ?/ 7 tahun / dukun/hidupV. Ini
• Riwayat KB : Pil KB dan suntik 3 bulan • Riwayat Perkawinan : • Menikah 1 kali• Usia saat menikah :14 tahun (tahun 1989)
KRONOLOGIS DI PUSKESMAS AMPENAN PUKUL 10.00 (9 JUNI 2015)
Bidan datang kunjungan kerumah ibu pukul 10.00 WITA (9/6/2015). Didapatkan hasil TD : 200/130 mmHg, dan ibu mengeluhkan sesak. Bidan konsul ke dokter puskesmas, advice dokter : bawa pasien ke puskesmas untuk penanganan lanjut. Keluarga pasien awal nya berharap agar ibu ke puskesmas besok pagi saja dengan alasan ibu merasa tidak enak badan. Namun setelah dijelaskan, akhirnya pasien bersedia ke puskesmas pukul 11.00 WITA
Pasien datang ke puskesmas ampenan dan didapatkan : O : TD : 210/130 mmHg, RR : 33x/m, protein urin (+1).
P : Konsul dokter, advice : • Pasang infus RL 20 tpm • Bolus MgSO4 4 gram (dalam 10 menit) • Pasang oksigen 5 lpm
Pada saat injeksi 2 gram MgSO4 (11.15 WITA) pasien tiba-tiba lemas dan makin sesak. Kemudian pasien di transfer ke ambulan, dan tiba-tiba pasien mengalami kejang 1X. Pasien dipasangkan oksigen 5 liter (11.25 WITA). Pada pasien ini dilakukan penanganan eklampsia, yaitu dilanjutkan drip MgSO4 (11.35 WITA) dan lanjut bolus MgSO4 2 gram (11.35) kemudian pasien dirujuk ke RSUP NTB.
Riwayat kehamilan ibu : Pasien sebelum hamil tidak pernah mengalami hipertensi dan ibu mengetahui kehamilannya pada saat usia 6 bulan. Pada saat ANC pertama di posyandu, bidan menganjurkan ibu ke puskesmas, setelah bidan mendapatkan hasil pemeriksaan TD : 180/100. Dan pasien akhirnya ke puskesmas ampenan. Dipueskesmas didapatkan TD : 200/100 mmHg dan pasien dianjurkan untuk dirujuk ke RS Kota (11 April 2015). Di RS Kota pasien dilakukan USG oleh dr spesialis kandungan dengan hasil USG : J/T/H/IU 31-32 minggu, jenis kelamin laki-laki, TBJ 1750 gram, air ketuban cukup, Plasenta difundus, HTP: 17 Juni 2015.
VITAL SIGN DI RSUP NTB (MONITORING)11.55 (SAAT PASIEN DATANG)
KU: BurukTD: tidak dapat dievaluasi N: tidak dapat dievaluasi RR: 0 Mata: pupil midriasis maksimal, refleks cahaya (-), refleks kornea (-)Ekstremitas: Akral dingin, CRT>3 s, sianosis, edema (+)
Planning
(11.55) CPR
(11.55) Pasang monitor: asistole
Injeksi epinefrin tiap 3-5 menit => 3 ampul
(12.15) asistole: – Evaluasi :
• Nadi karotis tidak teraba • HR: 0, RR: 0, pupil midriasis maksimal, refleks cahaya (-),
refleks kornea (-) => pasien dinyatakan meninggal dunia