Top Banner
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (tidak diaudit) serta Posisi Keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit)
64

Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Jan 21, 2017

Download

Documents

duonghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Entitas Anak

Laporan Keuangan Konsolidasian untuk

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

(tidak diaudit) serta Posisi Keuangan pada tanggal

30 Juni 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011

(diaudit)

Page 2: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012
Page 3: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN

YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………………………………………………………………… 1-2 Laporan laba rugi komprehensif Konsolidasian ……………………………………………................... 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ………………………………………………................... 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian .........…………………………………………………………………… 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………………………………………………….......... 6-55 Laporan Posisi Keuangan – Entitas Induk ............................................................................... Appendix 1 - 2 Laporan laba rugi komprehensif – Entitas Induk ...................................................................... Appendix 3 Laporan Perubahan Ekuitas – Entitas Induk ............................................................................ Appendix 4 Laporan Arus Kas – Entitas Induk ............................................................................................ Appendix 5

**************************

Page 4: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 31 Desember 2011 Catatan (tidak diaudit) (diaudit)

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,2e,5,26 Pihak berelasi 34.827.124.980 - Pihak ketiga 109.633.130.265 132.561.021.568 Piutang usaha 6,25,29 Pihak berelasi 2f,26 317.087.898.973 267.515.602.345 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Rp5.446.723.128 pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 2d, 2f, 6,12 839.263.374.137 996.469.291.089 Piutang lain-lain - Pihak ketiga 29 34.163.159.054 66.964.543.631 Persediaan - setelah dikurangi cadangan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp5.230.487.093 pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 2g,7,12 625.299.976.146 779.647.407.308 Biaya dibayar di muka 2h 40.492.204.317 42.872.343.605 Pajak dibayar dimuka 2.117.976.852 - Uang muka 8 Pihak ketiga 1.809.903.112.094 1.406.150.233.094 Aset lancar lainnya - neto 29 - 22.310.061.168

TOTAL ASET LANCAR 3.812.787.956.818 3.714.490.503.808

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto 2l,14f 5.041.497.373 4.431.754.122 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp66.623.664.233, dan Rp63.405.996.607 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 2i, 9 80.429.727.199 78.971.970.543 Investasi pada perusahaan asosiasi 2c,10 1.371.653.239 5.650.766.603 Aset tidak lancar lainnya - neto 2d,11 7.610.312.698 7.029.349.793

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 94.453.190.509 96.083.841.061

TOTAL ASET 3.907.241.147.327 3.810.574.344.869

Page 5: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 31 Desember 2011 Catatan (tidak diaudit) (diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank 2d, 12, 26, 29 Pihak berelasi 179.024.026.680 - Pihak ketiga 2.354.277.990.387 2.399.351.172.297 Utang usaha – pihak ketiga 2d, 13, 26, 29 144.487.779.384 234.341.471.165 Utang pajak 14a 34.908.588.379 41.834.002.476 Biaya masih harus dibayar 26 16.231.309.798 13.339.467.319 Bagian lancar utang pembelian kendaraan - pihak ketiga 15 151.473.253 219.602.746 Liabilitas jangka pendek lainnya - pihak ketiga 29 14.921.290.048 12.257.342.706

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.744.002.457.929 2.701.343.058.709

LIABILITAS JANGKA PANJANG Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan 2n,16 16.679.906.568 16.679.906.568 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar - pihak ketiga Utang pembelian kendaraan 15 - 38.844.158

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 16.679.906.568 16.718.750.726

TOTAL LIABILITAS 2.760.682.364.497 2.718.061.809.435

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 17 445.000.000.000 445.000.000.000 Tambahan modal disetor - neto 2m 50.992.584.389 50.992.584.389 Selisih Kurs karena penjabaran laporan keuangan (1.284.513.176) (3.055.234.759) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 19 4.000.000.000 3.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 647.850.685.457 596.575.125.475

Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik entitas induk 1.146.558.756.670 1.092.512.475.105 Kepentingan non-pengendali 26.160 60.329

TOTAL EKUITAS 1.146.558.782.830 1.092.512.535.434

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.907.241.147.327 3.810.574.344.869

Page 6: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

PENDAPATAN NETO 2f,2o,20,25 3.647.899.401.611 3.441.928.918.748 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2f,2o,20,25 3.159.913.915.093 3.025.170.389.244

LABA KOTOR 487.985.486.518 416.758.529.504

Beban penjualan dan distribusi 2o,22,25 (87.057.175.013) (75.940.293.181) Beban umum dan administrasi 2o,23,25 (120.299.267.653) (96.816.410.943) Pendapatan operasi lainnya 28.606.162.602 - Beban operasi lainnya 10, 14 (169.783.128) (5.073.800.682)

LABA USAHA 309.065.423.326 238.928.024.698

Pendapatan bunga 202.588.199 247.651.068 Beban keuangan 24 (98.508.781.599) (74.432.482.518) Bagian atas laba entitas asosiasi neto 2c (4.279.113.364) (1.906.291.799)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 206.480.116.562 162.836.901.449

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN 2l,14b,14e Kini 14f (56.914.334.000) (42.176.754.179) Tangguhan 609.743.251 272.376.563

Beban pajak penghasilan badan - neto (56.304.590.749) (41.904.377.616)

LABA TAHUN BERJALAN 150.175.525.813 120.932.523.833

Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk 150.175.559.982 120.932.539.018 Kepentingan non-pengendalian (34.169) (15.185)

LABA TAHUN BERJALAN 150.175.525.813 120.932.523.833

Pendapatan (beban) komprehensif lainnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 1.770.721.583 (2.984.032.739)

Total laba komprehensif selama tahun berjalan 151.946.247.396 117.948.491.094 Diatribusikan kepada

Pemilik entitas induk 151.946.281.565 117.948.506.279 Kepentingan non-pengendalian (34.169) (15.185)

151.946.247.396

117.948.491.094

LABA NETO PER SAHAM DASAR 2p,19 34 27

Page 7: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2012 dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Selisih Kurs

Saldo Laba

karena

Modal Saham

Penjabaran

Telah

Belum

Ditempatkan dan

Tambahan Modal

Laporan

Ditentukan

Ditentukan

Kepentingan

Catatan

Disetor Penuh

Disetor

Keuangan

Penggunaannya

Penggunaannya

Sub Total

Non-Pengendali

Jumlah Ekuitas

Saldo tanggal 1 Januari 2011

445.000.000.000

50.992.584.389

(4.395.463.728)

2.000.000.000

361.316.398.456

854.913.519.117

45.829

854.913.564.946

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan

-

- (2.984.032.739)

-

- (2.984.032.739)

- (2.984.032.739)

Pembayaran dividen tunai

-

-

-

- (66.750.000.000)

(66.750.000.000)

- (66.750.000.000)

Pembentukan cadangan umum

-

-

- 1.000.000.000 (1.000.000.000)

-

-

- Laba neto periode berjalan tahun 2011

-

-

-

- 120.932.539.018 120.932.539.018

(15.185)

120.932.523.833

Saldo tanggal 30 Juni 2011

445.000.000.000

50.992.584.389

(7.379.496.467)

3.000.000.000

414.498.937.474

906.112.025.396

30.644

906.112.056.040

Saldo tanggal 1 Januari 2012

445.000.000.000

50.992.584.389

(3.055.234.759)

3.000.000.000

596.575.125.475

1.092.512.475.105

60.329

1.092.512.535.434

Selisih kurs karena penjabaran

laporan keuangan

2b

-

- 1.770.721.583

-

- 1.770.721.583

- 1.770.721.583

Pembayaran dividen tunai

-

-

-

- (97.900.000.000)

(97.900.000.000)

- (97.900.000.000)

Pembentukan cadangan umum

-

-

- 1.000.000.000 (1.000.000.000)

-

-

- Laba neto periode berjalan tahun 2012

-

-

-

- 150.175.559.982 150.175.559.982

(34.169)

150.175.525.813

Saldo tanggal 30 Juni 2012

445.000.000.000

50.992.584.389

(1.284.513.176)

4.000.000.000

647.850.685.457

1.146.558.756.670

26.160

1.146.558.782.830

Page 8: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 Catatan (tidak diaudit) (tidak diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 3.755.533.021.934 3.307.272.913.862 Pembayaran kas kepada pemasok (3.439.643.933.092) (3.370.926.948.300) Pembayaran kas kepada karyawan (85.211.153.140) (57.438.841.014) Pembayaran beban operasi (58.975.034.721) (247.064.285.595)

Kas digunakan untuk operasi 171.702.900.981 (368.157.161.047) Pembayaran pajak penghasilan badan (34.679.906.908) (13.431.679.456)

Kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi 137.022.994.073 (381.588.840.503)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga 202.588.199 247.651.068 Hasil penjualan aset tetap 9 404.022.727 143.640.000 Pengurangan investasi jangka pendek - 198.201.385 Perolehan aset tetap 9 (8.680.425.854) (10.630.484.550)

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (8.073.814.928) (10.040.992.097)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank 3.932.997.150.474 3.860.840.443.477 Pembayaran utang bank (3.847.599.953.924) (2.996.679.965.471) Pembayaran utang pembelian kendaraan (106.973.651) (96.617.935) Pembayaran beban keuangan (98.508.781.599) (74.432.482.518) Pembayaran dividen (97.900.000.000) (66.750.000.000)

Kas neto diperoleh(digunakan) dari aktivitas pendanaan (111.118.558.700) 722.881.377.553

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 17.830.620.445 331.251.544.953 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5 102.517.249.010 75.472.256.784

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 120.347.869.455 406.723.801.737

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI Kas dan setara kas 144.460.255.245 447.350.808.653 Cerukan (24.112.385.790) (40.627.006.916)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 120.347.869.455 406.723.801.737

Page 9: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar No. AHU-AH.01.10-08859 tertanggal 29 Juni 2009 dan diumumkan dalam Tambahan No. 226 dari Berita Negara Republik Indonesia No 32 Tanggal 20 April 2010.

Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha

perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan pasca bayar, gadget, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Equity Tower Lantai 30, SCBD Lot 9, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009.

c. Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)

Pada tanggal 16 Maret 2012 Perusahaan telah menyampaikan Surat Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. 233/CST-TRIO/2012 dan telah mendapat surat pernyataan efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-7470/BL/2012 tertanggal 15 Juni 2012

d. Entitas anak

Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki Entitas anak dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

Mulai Persentase

Beroperasi

Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi

Nama Secara

Entitas anak Domisili Kegiatan Usaha Komersial 2012 2011 2012 2011

Trikomsel Pte. Ltd. Singapura Distribusi penjualan 25 November telepon selular 2008 100,00% 100,00% 140.497.664.550 76.185.996.890 PT Okeshop* Indonesia Perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya - 99,9992% 99,9992% 2.391.142.211 6.662.305.927

*) sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial, tetapi telah memiliki perusahaan asosiasi, yaitu PT Mobile World Indonesia yang telah beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2010.

Page 10: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7

1. UMUM (lanjutan) e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012

Dewan Komisaris Direksi Peter Ang Chuan Hui - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Ellianah Wati Setiady - Direktur

Benjamin Sudjar Soemartopo - Komisaris Djoko Harijanto - Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Juliana Julianti Samudro - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Evy Soenarjo - Direktur Desmond Previn - Direktur tidak terafiliasi

30 Juni 2011:

Dewan Komisaris Direksi Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Ellianah Wati Setiady - Direktur

Christine Barki - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Juliana Julianti Samudro - Direktur Ronald Sutardja - Direktur Desmond Previn - Direktur tidak terafiliasi

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012

Ketua : Christine Barki Anggota : Chan Cheong Meng, Philip Anggota : Suryadi

30 Juni 2011

Ketua : Suryatin Setiawan Anggota : Felix Kristani Anggota : Lely Setyaningsih Kwik

Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah Juliana Julianti Samudro. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing

sebanyak 703 dan 725 orang. (tidak diaudit)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan di Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-554 tentang ”Perubahan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 dan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tentang ”Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik”.

Laporan keuangan Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas anak tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Page 11: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

(“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang

dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011

disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasian, yaitu antara lain, tujuan

pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Laporan arus kas konsolidasian, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi 1. Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal

laporan keuangan konsolidasian.

2. Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

b. Prinsip Konsolidasian

Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menetapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang

Page 12: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan termasuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas anak:

1. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; 2. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; 3. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; 4. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; 5. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya 6. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba

rugi komprehensif; dan; 7. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan

komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Penyertaan saham dengan pemilikan sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan sejak tanggal pendirian serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode berjalan.

Page 13: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

31 Juni 2012 30 Juni 2011

1 British Pound 14.732 13.834 1 Euro Eropa 11.801 12.462 1 Dolar Australia 9.524 9.290 1 Dolar Amerika Serikat 9.480 8.597 1 Dolar Singapura 7.415 6.985 1 Ringgit Malaysia 2.967 2.846 1 Yuan China 1.499 1.328 1 Dolar Hong Kong 1.222 1.105 1 Dolar Taiwan 300 310 1 Baht Thailand 298 279 1 Peso Filipina 224 198

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan.

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - neto - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan, tapi tidak melebihi satu (1) tahun,

diklasifikasikan sebagai akun “Investasi Jangka Pendek” pada laporan posisi keuangan konsolidasian

f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika pihak tersebut :

1. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas anak; 2. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak; 3. merupakan personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas anak atau entitas induk dari Perusahaan; merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (yang artinya entitas induk, ntitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain);

4. merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan dan Entitas anak merupakan anggotanya);

5. bersama-sama dengan Perusahaan dan Entitas anak, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketiga yang sama;

6. merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas anak atau entitas asosiasi dari ventura Perusahaan danEntitas Anak;

7. merupakan suatu program imbalan paska kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan dan Entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas anak;

8. dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a-c di atas); dan terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a di atas)

Page 14: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

g. Persediaan

Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik

persediaan pada akhir tahun.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Aset Tetap

Pemilikan Langsung

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam total tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam Laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung sebagai berikut: Taksiran Umur Manfaat Jenis Aset Tetap Metode (Tahun) Tarif

Bangunan Garis Lurus 20 5% Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50% dan 25% Kendaraan Saldo Menurun Berganda 8 25%

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat

ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

j. Sewa

Perusahaan dan Entitas anak membukukan aktifitas sewa mereka sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasional. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Page 15: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j. Sewa (lanjutan) Perusahaan sebagai lessee

a. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

b. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan

dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Perusahan dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Entitas anak diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

l. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas

pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku

pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika

Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

m. Tambahan modal disetor - neto

Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.

n. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-

undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”.

Page 16: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

n. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan

berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar selisih antara total penjualan konsinyasi kepada pelanggan, dengan beban terkait diakui sebesar total yang terutang kepada pemilik (consignor). Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Laba Neto per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK no. 56, “Laba per Saham”. Laba neto per saham dapat dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang total saham yang beredar untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011masing-masing bertotal 4.450.000.000 saham (Catatan 17).

q. Informasi Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ‘’Segmen Operasi’’.

PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan

imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain.

r. Instrumen Keuangan

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi

yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi total, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

Page 17: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

i. Aset Keuangan

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya, yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk

tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian.

Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan

karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.

Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 30 Juni 2012.

Page 18: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

i. Aset Keuangan (lanjutan)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap

atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam Laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada

tanggal 30 Juni 2012. • Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

- Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%

dicatat pada nilai wajar. Perusahaan tidak mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk

dijual pada tanggal 30 Juni 2012.

ii. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman,

termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup utang bank, utang usaha, biaya masih harus dibayar, pinjaman, utang pembelian kendaraan dan liabilitas keuangan lancar lainnya.

Page 19: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Instrumen Keuangan (lanjutan)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk

tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam Laporan Laba Rugi

Komprehensif konsolidasian.

• Utang dan pinjaman

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Laba atau rugi harus diakui dalam Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas

tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas total yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan

mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi

penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Page 20: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi

apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi

Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.

Jika pada periode berikutnya, total kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut

dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Total pemulihan aset keuangan diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif

bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, maka total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan akun penyisihan. Total kerugian yang terjadi, diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif konsolidasian.

vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset

keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan

atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang

sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

Page 21: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Instrumen Keuangan (lanjutan) viii. Instrumen keuangan derivatif Perusahaan dan Entitas anak terlibat dalam transaksi derivatif antara lain transaksi berjangka (forward),

jika diperlukan, untuk tujuan pengelolaan eksposur nilai tukar yang berasal dari pinjaman dan utang Perusahaan dan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi syarat hubungan lindung nilai dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif tersebut diadakan dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan ketika nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan ketika nilai wajarnya negatif.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhi

kualifikasi akuntansi lindung nilai dicatat secara langsung sebagai laba atau rugi. Aset dan liabilitas derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan liabilitas jangka

pendek. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utama pada laporan posisi keuangan yang menampilkan penyajian yang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara keseluruhan.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak mengharuskan manajemen untuk

membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan

Entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan

liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2r.

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang

bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk piutang usaha.

Page 22: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

19

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki

risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan

Entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang

digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Perusahaan dan Entitas anak dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang masing-masing berjumlah Rp16.679.906.568 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.

Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa

manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun.

Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas anak menjalankan

bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan dan Entitas anak masing-masing bertotal Rp80.429.727.199 dan Rp78.971.970.543 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.

Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan

terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya

bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Page 23: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Penyisihan atas penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk

namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas anak sebelum cadangan keusangan dan penurunan nilai masing-masing bertotal Rp630.530.463.239 dan Rp784.877.894.401 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.

4. ENTITAS ANAK Trikomsel Pte. Ltd., Singapura

Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., Perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan Presiden Direktur dan pemegang saham perusahaan. Pada tanggal yang sama Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. Sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000. Pada tanggal 31 Agustus 2010, Dewan Direksi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura menyetujui pembagian dividen yang diambil dari saldo laba sebesar $AS1.395.785 ekuivalen Rp14.276.241.290 menjadi 1.894.081 lembar saham tanpa nilai nominal. Pada tahun 2011, Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura telah membayar dividen interim one-tier tax exempt sebesar $AS4.425.000 (senilai Rp40,17 miliar).

PT Okeshop

Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 1 tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 November 2009 dan telah diubah dengan Akta No. 13 tanggal 8 Februari 2010. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-09871.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Februari 2010, dimana Modal yang telah disetor Perseroan mengalami peningkatan dari sebesar Rp25.000.000 menjadi sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang berasal dari Perusahaan sebesar Rp. 1.999.975.000,- dan dari PT Delta Sarana Pradana (DSP) sebesar Rp. 25.000,- , sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,99 % dan 0,01 % Sampai dengan tanggal 31

Desember 2011, OkeShop belum beroperasi secara komersial. Pada tanggal 8 Februari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Entitas anak, OkeShop, dimana Perusahaan masih

melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.

Page 24: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21

5. KAS DAN SETARA KAS

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Kas Rupiah 2.043.980.040 15.370.238.049 Dolar Amerika Serikat ($AS2.843 pada tahun 2012 dan $AS8.365 pada tahun 2011) 26.952.398 75.854.545 Yuan China (CNY13.584 pada tahun 2012 dan CNY13.824 pada tahun 2011) 20.360.243 19.894.948 Dolar Singapura (SGD1.842 pada tahun 2012 dan SGD4.641 pada tahun 2011) 13.657.785 32.367.719 Peso Filipina (PHP38.420 pada tahun 2012 dan PHP17.420 pada tahun 2011) 8.590.136 3.603.240 British Pound (GBP519 pada tahun 2012 dan GBP1.119 pada tahun 2011) 7.642.336 15.628.255 Dolar Hong Kong (HKD4.362 pada tahun 2012 dan HKD7.718 pada tahun 2011) 5.329.627 9.006.971 Dolar Taiwan (TWD11.617 pada tahun 2012 dan 2011) 3.480.337 3.480.337 Baht Thailand (THB11.200 pada tahun 2012 dan 2011) 3.332.560 3.198.776 Dolar Australia (AUD161 pada tahun 2012 dan AUD431 pada tahun 2011) 1.533.303 3.966.353 Ringgit Malaysia (MYR436 pada tahun 2012 dan tahun 2011) 1.293.675 1.243.875 Dong Vietnam (VND671.000 pada tahun 2012 dan 2011) 288.530 288.530 Yen Jepang (JPY1.162 pada tahun 2012 dan JPY10.000 pada tahun 2011) 139.009 1.168.032

2.136.579.979 15.539.939.630

Bank – pihak berelasi Rupiah Standard Chartered Bank, Indonesia 179.234.481 - Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS3.103.728 pada tahun 2012) 29.423.337.553 - Standard Chartered Bank, Singapura ($AS323.188 pada tahun 2012) 3.063.824.894 - Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura (SGD289.647 pada tahun 2012) 2.160.728.052 -

34.827.124.980 -

Page 25: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 5.162.750.836 11.562.811.362 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4.520.884.573 9.877.286.025 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2.253.026.000 1.698.829.130 PT Bank Mega Tbk. 893.084.339 1.404.750.303 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 637.052.659 967.811.175 PT Bank ANZ Indonesia 435.991.527 1.441.386.927 PT Bank UOB Indonesia 331.488.770 15.447.145.211 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 295.216.736 818.733.075 Citibank N.A., Jakarta 279.099.373 2.853.281.177 PT Bank ICBC Indonesia 238.677.258 1.777.234.023 PT Bank Permata Tbk. 188.048.420 415.517.313 PT Bank Internasional Indonesia 186.791.815 184.853.002 PT Bank OCBC NISP Tbk. 120.997.463 31.466.939 J.P. Morgan Chase Bank, N.A 43.803.533 132.200.058 PT Bank Mutiara Tbk. 23.401.885 24.070.608 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 20.617.215 1.360.777.209 Bank of Tokyo Mitsubhisi UFJ 13.178.050 13.214.050 PT Bank Rabobank International Indonesia 1.029.956 1.364.419 Standard Chartered Bank, Indonesia - 957.235.481

15.645.140.408 50.969.967.487

Bank - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat

J.P. Morgan Chase Bank, N.A, Indonesia ($AS4.362.963 pada tahun 2012 dan $AS107.978 pada tahun 2011) 41.360.892.368 979.147.496 PT Bank ANZ Indonesia ($AS3.962.036 pada tahun 2012 dan $AS2.182.923 pada tahun 2011) 37.560.104.124 19.794.746.036

UBS AG Singapura ($AS500.394) 4.743.731.707 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Singapura ($AS204.040 pada tahun 2012 dan $AS1.121.257 pada tahun 2011) 1.934.294.650 10.167.562.738

PT Bank International Indonesia Tbk. ($AS66.640 pada tahun 2012 dan $AS235.980 pada tahun 2011) 631.741.133 2.139.868.998 PT Bank Mutiara Tbk. ($AS33.192 pada tahun 2012 dan $AS3.448 pada tahun 2011) 314.662.435 31.267.008 PT Bank ICBC Indonesia ($AS29.816 pada tahun 2012 dan $AS35.340 pada tahun 2011) 282.657.955 320.465.931 Bank of Tokyo Mitsubhisi UFJ, Indonesia ($AS29.509 pada tahun 2012 dan $AS21.536 pada tahun 2011) 279.749.302 195.286.997 PT Bank Central Asia Tbk. ($AS14.216 pada tahun 2012 dan $AS1.026.334 pada tahun 2011) 134.768.344 9.306.800.793

Page 26: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Bank - pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat (lanjutan)

Citibank N.A., Jakarta ($AS11.542 pada tahun 2012 dan $AS13.930 pada tahun 2011) 109.421.100 126.226.923 PT Bank Mandiri Persero Tbk. Indonesia ($AS 9.252 pada tahun 2012 dan $AS2.609 pada tahun 2011) 87.709.718 23.708.830

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS1.347 pada tahun 2012 dan

$AS11.265 pada tahun 2011) 12.766.242 102.152.290 PT Bank UOB Indonesia

($AS646 pada tahun 2012 dan $AS661 pada tahun 2011) 6.123.607 5.752.196

Standard Charetered Bank, Singapura ($AS1.541.102 pada tahun 2011) - 13.974.710.397 Credit Suisse, Singapura ( $AS508.171 pada tahun 2011) - 4.608.094.628

Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS48.097 pada tahun 2011) - 436.142.236

87.458.622.685 62.211.933.497

Dolar Singapura PT Bank UOB Indonesia (SGD39.495 pada tahun 2012 dan SGD47.521 pada tahun 2011) 292.861.814 331.435.895 UBS AG, Singapura (SGD35 pada tahun 2012 dan 2011) 261.079 245.289 Standard Chartered Bank, Singapura ( SGD63.266 pada tahun 2011) - 441.236.003

293.122.893 772.917.187

Call deposit – pihak ketiga Dolar Amerika Serikat UBS AG, Singapura ($AS132.454 pada tahun 2012 dan $AS38.141 pada tahun 2011) 1.255.664.300 345.863.767

Time deposit - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS300.000 pada tahun 2012 dan tahun 2011) 2.844.000.000 2.720.400.000

Jumlah kas dan setara kas 144.460.255.245 132.561.021.568

Suku bunga tahun untuk call deposit yang ditempatkan pada Bank UBS AG, Singapura adalah sebesar 0.05% pada tahun 2012 dan 2011. Suku bunga tahun untuk Time deposit yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia adalah sebesar 0,4%.

Page 27: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

24

6. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Rupiah: Pihak berelasi Pedagang eceran

PT Karyamegah Adijaya 177.761.844.667 153.899.237.509 PT Global Teleshop 79.584.618.041 21.578.412.483

PT Central Tivi Digital 35.764.525.840 20.522.981.128 PT Mobile World Indonesia 23.976.910.425 71.514.971.225

317.087.898.973 267.515.602.345

Pihak ketiga Pedagang eceran

Jakarta 177.796.849.594 255.621.481.187 Kota lain di Jawa 56.223.790.712 94.583.669.777

Luar Jawa 58.436.633.225 71.469.753.828 PT Carrefour Indonesia 8.146.474.267 13.141.664.324 PT Matahari Putra Prima Tbk. 7.474.098.708 11.587.140.772 PT Hero Supermarket Tbk. 2.268.272.631 3.597.931.630 PT Sony Ericsson Indonesia 2.591.975.965 2.486.303.677 Nokia Indonesia 1.950.357.845 1.958.575.876 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 25.890.509.522 25.197.994.697

340.778.962.469 479.644.515.768

Total piutang usaha-Rupiah 657.866.861.442 747.160.118.113

Dolar Amerika Serikat: Star Holding Pte., Ltd ($AS4.787.100) 45.381.708.000 - Waldovf General Ltd ($AS4.372.380) 41.450.162.400 - Unitrade Technologies Limited ($AS3.950.685) 37.452.493.800 - Universal Realm ($AS3.881.250) 36.794.250.000 - Hwee Brothers Innovation ($AS3.835.048) 36.356.255.040 - SSQ Global Corporation ($AS3.759.000) 35.635.320.000 - New Solution Tech Pte., Ltd ($AS3.686.170) 34.944.891.600 - Skylay Innotech Pte Ltd ($AS3.234.000) 30.658.320.000 - Aire International Limited ($AS2.998.375) 28.424.595.000 - Winner Trading Enterprises ($AS2.910.000) 27.586.800.000 - Express Communication Pte Ltd ($AS2.787.750) 26.427.870.000 - Pacific International Traders Pte Ltd ($AS2.573.550) 24.397.254.000 - Best Price Trading Enterprises ($AS2.493.906) 23.642.228.880 - Vikay International Pte Ltd ($AS2.459.100) 23.312.268.000 - Action One holding Pte Ltd ($AS2.323.461) 22.026.410.280 - Modern Access Technologies Inc., Singapura ($AS1.456.771 pada tahun 2012 dan $AS4.164.578 pada tahun 2011) 13.810.189.080 37.764.397.385 Omni Potent, Hongkong ($AS1.255.993 pada tahun 2012 dan $AS113.500pada tahun 2011) 11.906.808.900 1.029.218.000 Orient Kingdom Holding, Ltd., Singapura ($AS15.922.715) - 144.387.179.620

Page 28: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut (lanjutan): 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Dolar Amerika Serikat (lanjutan): Remo Comm Pte Ltd ($AS237.016) 2.246.908.836 - Dictum International Corp., Hongkong ($AS15.392.132) - 139.575.856.150 Asia Pacific Intertrading Pte. Ltd., Singapura ($AS6.404.125) - 58.072.605.500 Ora Pro Nobis, Hongkong, Hongkong ($AS4.627.250) - 41.959.903.000 Global Tradinglink, Hongkong ($AS4.620.000) - 41.894.160.000 Wisdom Galaxy, Malaysia ($AS4.545.000) - 41.214.060.000 Rapid Jubilee Traders, Hongkong ($AS827.163) - 7.500.710.910 Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS362.248) - 3.284.869.398 Golden Victory International Pte., Ltd., Singapura ($AS163.270) - 1.480.532.360 Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS143.976) - 1.305.575.184 HKM Corporation Ltd., Hongkong ($AS137.255) - 1.244.628.340 Lain-lain, masing-masing di bawah Rp1 milliar ($AS155.739 pada tahun 2012 dan $AS171.791 pada tahun 2011) 1.476.400.980 1.557.802.602

Total piutang usaha-Dolar Amerika Serikat 503.931.134.796 522.271.498.449

Total piutang usaha 1.161.797.996.238 1.269.431.616.562 Dikurangi cadangan penurunan nilai (5.446.723.128) (5.446.723.128)

Piutang usaha - neto 1.156.351.273.110 1.263.984.893.434

Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Entitas anak tertentu) digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12).

Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Persentase terhadap Total Piutang Usaha

30 Juni 2012 31 Desember 2011 30 Juni 2012 31 Desember 2011

% %

Lancar 1.056.606.642.876 739.365.032.871 90.95 58.24 Telah jatuh tempo: 1-30 hari 70.958.289.510 482.719.695.768 6.11 38.03 31-60 hari 14.195.473.368 30.982.372.534 1.22 2.44 61-90 hari 20.037.590.484 16.364.515.389 1.72 1.29

Total 1.161.797.996.238 1.269.431.616.562 100,00 100,00

Mutasi cadangan penurunan nilai atas piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Saldo awal tahun 5.446.723.128 3.610.037.724 Penyisihan tahun berjalan - 1.836.685.404

Saldo akhir tahun 5.446.723.128 5.446.723.128

Page 29: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

26

Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang

7. PERSEDIAAN 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Telepon selular 491.513.883.012 525.453.661.012 Netbook/laptop dan modem 94.955.028.675 207.423.570.859 Kartu perdana dan voucher isi ulang 26.643.216.282 36.008.467.037 Aksesoris 16.301.920.697 14.995.905.064 Suku cadang 1.116.414.573 996.290.429

Total persediaan 630.530.463.239 784.877.894.401 Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan (5.230.487.093) (5.230.487.093)

Persediaan - neto 625.299.976.146 779.647.407.308

Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Saldo awal tahun 5.230.487.093 3.956.603.631 Penyisihan tahun berjalan - 1.273.883.462

Saldo akhir tahun 5.230.487.093 5.230.487.093

Manajemen Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.

Seluruh persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12).

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS22.000.000 (setara dengan Rp208.560.000.000 dan Rp199.496.000.000) pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

8. UANG MUKA

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Pihak ketiga Pembelian persediaan ($AS186.282.209 dan Rp13.975.943.459 pada tahun 2012; dan $AS150.756.898 dan (Rp24.599.317.233 pada tahun 2011) 1.779.931.287.529 1.391.662.863.944 Lain-lain 29.971.824.565 14.487.369.150

Total uang muka 1.809.903.112.904 1.406.150.233.094

Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka pembelian telepon selular merek Nokia, Sony Ericsson dan Blackberry.

Page 30: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

27

9. ASET TETAP 30 Juni 2012 (tidak diaudit)

Selisih Kurs karena penjabaran Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir

Mutasi 2012 Nilai perolehan

Pemilikan langsung Bangunan 39.487.406.000 2.822.000.000 - - 1.318.796 42.310.724.796 Peralatan kantor 90.243.953.088 5.858.425.854 286.762.079 - 633.089 95.816.249.952 Kendaraan 9.687.473.954 - 761.057.270 - - 8.926.416.684

Total nilai perolehan 39.418.833.042 8.680.425.854 1.047.819.349 - 1.951.885 147.053.391.432

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 3.417.740.831 1.034.201.369 - - 570.507 4.452.512.707 Peralatan kantor 50.863.636.560 5.492.977.602 192.443.865 - 631.794 56.164.802.091 Kendaraan 6.165.485.108 425.899.003 585.034.676 - - 6.006.349.435

Total akumulasi penyusutan 60.446.862.499 6.953.077.974 777.478.541 - 1.202.301) 66.623.664.233 Nilai buku neto 78.971.970.543 80.429.727.199

31 Desember 2011 (diaudit)

Selisih Kurs karena penjabaran Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir

Mutasi 2012 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 39.525.865.295 29.026.305 - (67.485.600) - 39.487.406.000 Peralatan kantor 76.001.742.608 15.849.046.126 1.606.958.271 - 122.625 90.243.953.088 Kendaraan 9.054.107.287 995.000.000 361.633.333 - - 9.687.473.954

Total nilai perolehan 124.581.715.190 16.873.072.431 1.968.591.604 (67.485.600) 122.625 139.418.833.042

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung Bangunan 1.472.025.704) 1.982.594.359 - (36.879.232) - 3.417.740.831 Peralatan kantor 40.060.400.362 11.860.110.012 1.056.996.208 - 122.394 50.863.636.560 Kendaraan 5.366.383.173 1.084.910.029 285.808.094 - - 6.165.485.108

Total akumulasi penyusutan 46.898.809.239 14.927.614.400 1.342.804.302 (36.879.232) )122.394 60.446.862.499 Nilai buku neto 77.682.905.951 78.971.970.543

Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 masing-masing sebesar Rp6.953.077.974 dan Rp7.415.180.584 (Catatan 23).

Perhitungan rugi atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (tidak diaudit) (tidak diaudit)

Hasil penjualan 404.022.727 143.640.000 Nilai buku neto (270.340.808) (296.217.655)

Laba (Rugi) atas penjualan aset tetap 133.681.919 (152.577.655)

Rugi atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Beban operasi lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pada tanggal 30 Juni 2012, kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang

pembiayaan kepada PT Bank Jasa Jakarta dan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko

Page 31: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28

lainnya berdasarkan suatu paket tertentu dari Asuransi Buana Independent, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp765.000.000 selama 3 tahun.

9. ASET TETAP (lanjutan)

Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk “Hak Guna Bangunan (HGB)” yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2028. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square dan WTC Serpong adalah dalam bentuk “Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun” tanpa jangka waktu tertentu. Berdasarkan kondisi aset tetap, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012.

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp27.178.825.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Investasi pada perusahaan asosiasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut

30 Juni 2012 (tidak diaudit)

Persentase Harga Akumulasi Nilai Kepemilikan Perolehan Bagian Laba neto Penyertaan

PT Mobile World Indonesia 33.33% 1.000.000.000 371.653.239 1.371.653.239

Total 1.000.000.000 371.653.239 1.371.653.239

31 Desember 2011 (diaudit)

Persentase Harga Akumulasi Nilai Kepemilikan Perolehan Bagian Laba neto Penyertaan

PT Mobile World Indonesia 33.33% 1.000.000.000 4.650.766.603 5.650.766.603

Total 1.000.000.000 4.650.766.603 5.650.766.603

Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. No. 4 tanggal 21 Mei 2010, PT OkeShop, Entitas anak, mendirikan PT Mobile World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 22 Juli 2011 Tambahan No. 20520. Modal yang telah disetor sebesar Rp3.000.000.000 berasal dari OkeShop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo (PSE) masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan OkeShop, EJS dan PSE masing-masing sebesar 33,33%.

Rincian total aset, liabilitas, penjualan neto dan laba neto entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011

(TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Total aset 288.76.461.612 235.793.557.844 Total liabilitas 284.591.501.898 218.841.258.036 Penjualan neto 247.523.643.260 1.254.266.895.977 Laba neto (12.837.340.093) 5.700.032.231

Page 32: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - NETO

Akun ini terdiri dari: 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Deposit sewa, telepon dan keamanan ($AS50.417, SGD1000, dan Rp7.124.950.365 pada tahun 2012 dan $AS25.542, SGD1.000 dan Rp6.929.040.441 pada tahun 2011) 7.610.312.698 7.029.349.793

Total aset tidak lancar lainnya - neto 7.610.312.698 7.029.349.793

12. UTANG BANK

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Utang Bank – Pihak Berelasi

Dolar Amerika Serikat Import Invoice Financing Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS18.884.391) (Catatan 12g) 179.024.026.680 -

Utang Bank – Pihak Ketiga Rupiah Club Deal - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp11.074.386.273 dan Rp14.238.496.641 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 12a) 1.051.925.613.726 954.761.503.359 Pinjaman modal kerja PT Bank UOB Indonesia - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.111.111.112 dan Rp1.444.444.444 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 12b) 248.888.888.888 248.555.555.556 Pinjaman berjangka PT Bank Central Asia Tbk. - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp93.750.000 pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 12c) 65.000.000.000 64.906.250.000 Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (Catatan 12c) 24.112.385.790 30.043.772.558

1.389.926.888.404 1.298.267.081.473

Dolar Amerika Serikat Pinjaman berjangka PT Bank ANZ Indonesia ($AS34.087.527 dan $AS33.431.736 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp594.654.545 dan Rp456.731.250 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)(Catatan 12e) 322.555.101.983 302.543.754.405 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., cabang Singapura ($AS3.400.000 ) (Catatan 12k) 32.232.000.000 - Citibank, N.A.( $AS10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011) (Catatan 12f) - 90.680.000.000

Page 33: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Import Invoice Financing JP.Morgan Chase Bank, N.A. Jakarta ($AS34.300.000 dan $AS31.255.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12h) 325.164.000.000 283.420.340.000 Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS16.818.989 dan pada tanggal 31 Desember 2011)(Catatan 12g) - 152.514.592.252 Club Deal ($AS15.000.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12a) 142.200.000.000 136.020.000.000 Pinjaman Modal Kerja The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.($AS15.000.000 setelah dikurangi biaya transaksi belum diamortisasi sebesar Rp114.595.833 31 Desember 2011) (Catatan 12d) 142.200.000.000 135.905.404.167

964.351.101.983 1.101.084.090.824

Total utang bank 2.533.302.017.067 2.399.351.172.297

Informasi sehubungan dengan utang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pada tanggal 10 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan bank- bank sebagai berikut, yaitu PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan Citibank N.A, Jakarta Branch. (selanjutnya disebut ”Bank“), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan dan pelunasan utang bank yang telah ada. Fasilitas tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp1.065.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS15.000.000. Utang atas fasilitas ini dibayar 3 (tiga) bulan dari tanggal penarikan dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas - fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 2 (dua) tahun berikutnya. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan termasuk juga Entitas anak untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain :

1. Memperoleh pinjaman baru; 2. Memberikan pinjaman kepada pihak lain; 3. Peleburan, pemisahan, penggabungan, atau rekonstruksi Perusahaan; 4. Memberikan jaminan kepada pihak lain.

Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Panin pada tanggal 18 April 2011.

Komitmen, hak dan liabilitas Tranche A senilai Rp90.000.000.000 kepada Citibank telah beralih kepada PT Bank ICBC Indonesia.

Page 34: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Berdasarkan surat transmisi faksimili dengan nomor referensi 041812/F-POLL tanggal 18 April 2012 dari facility agent selaku wakil kreditur kepada Perusahaan, Perusahaan telah mendapat persetujuan atas perubahan susunan pemegang saham dan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).

Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka- pembelian persediaan.

b. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank UOB Indonesia (“UOBI”) dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar Rp250.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai keperluan modal kerja dan kebutuhan pendanaan Perusahaan. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange Line yang terdiri dari Tom, Spot, Forward, Interest Rate Swap dan Cross Currency Swap dengan batas penggunaan maksimum sebesar $AS70.000.000.

Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari UOBI sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: 1. Melakukan perubahan atas jenis/sifat, karakteristik dan operasional usaha yang sedang dijalankan

perusahaan. 2. Melakukan aktivitas usaha selain dari yang disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan pada saat

penandatanganan akta ini termasuk tapi tidak terbatas melakukan investasi dalam bentuk apapun juga selain usaha utama (core business) Perusahaan.

3. Membagikan dividen kepada pemegang saham kecuali pembayaran dividen yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas kepada peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

4. Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, struktur perusahaan, formasi subsidiari, joint venture yang dapat memberikan efek yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam memenuhi pembayaran kembali fasilitas kredit.

Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Indonesia pada tanggal 18 April 2011.

Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan

c. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C”) dan Trust Receipt (“T/R”) atau Usance Payable at Sight L/C (“UPAS”).

Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 tanggal 27 Juli 2010, BCA mengurangi total pokok pemberian fasilitas Omnibus L/C, TR dan SBLC menjadi sebesar $AS3.000.000. Fasilitas tersebut diatas berlaku sejak 10 Mei 2010 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2011. Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 25 Maret 2010. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 15 tanggal 14 Juli 2010, fasilitas diatas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2012.

Page 35: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

32

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Memperoleh pinjaman/kredit baru; - Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas); - Melakukan transaksi di luar praktek yang ada; - Mengajukan permohonan pailit; - Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru; - Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama; - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; - Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para pemegang saham. Berdasarkan surat nomor 30194/GBK/2012 tanggal 3 Mei 2012, fasilitas di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Agustus 2012.

Berdasarkan surat nomor 30171/GBK/2012 tanggal 17 April 2012 yang diberikan oleh BCA kepada Perusahaan, BCA telah menyetujui pengambilalihan PT Global Teleshop oleh Perusahaan. Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan.

d. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), yang diaktakan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Pada tanggal 19 Maret 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh pinjaman dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS23.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Januari 2011. Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ, dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS40.000.000. Seluruh fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat dan akan ditinjau kembali dalam setiap hal pada tanggal 31 Januari 2011. Sehubungan dengan penambahan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari bank peserta sindikasi pada tanggal 10 Mei 2010 untuk Tranche A dan 14 Mei 2010 untuk Tranche B. Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 19 Mei 2010. Pada tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2012. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari ANZ sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan; - Memperoleh utang lain.

Page 36: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 7 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh tambahan sub batas Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (“Fasilitas LC”) sebesar $AS10.000.000 dan Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (“Fasilitas LC”) sebesar $AS40.000.000. Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Sub batas Trade Finance against Invoice dari $AS2.000.000 menjadi $AS5.000.000. Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana jangka waktu fasilitas ini akan berakhir tanggal 31 Januari 2013. Perusahaan juga membatalkan fasilitas LC. Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan uang muka – pembelian persediaan.

e. Pada tanggal 1 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Citibank N.A.

(“Citibank”) dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1) tahun dan bersifat revolving. Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan menandatangani addendum terhadap Fasilitas Kredit mengenai syarat dan ketentuan tambahan. Berdasarkan surat nomor 299/CST-TRIO/2012 tanggal 5 April 2012 dari Perusahaan kepada Citibank yang telah disetujui oleh Citibank pada tanggal 19 April 2012, Citibank telah menyetujui pengambilalihan PT Global Teleshop oleh perusahaan

Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan.

f. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank (“SCB”), dimana Perusahaan memperoleh Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas dalam denominasi Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 21 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 21 April 2010 sampai dengan 30 November 2010 dengan fasilitas Import Invoice Financing sebesar $AS20.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan dua (2) bulan dan membatalkan fasilitas Import Invoice Financing II sebesar $AS10.000.000. Setelah berakhirnya periode fasilitas, kecuali ditentukan lain oleh Bank, fasilitas tersebut akan diperpanjang otomatis selama periode 12 bulan.

Sehubungan dengan penambahan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010.

Pada tanggal 29 November 2010, perusahaan menandatangani perpanjangan dan perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 29 November 2010 sampai dengan 31 Oktober 2011 dan penambahan fasilitas Import Invoice Financing sebesar $AS10.000.000.

Page 37: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

34

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan penambahan fasilitas Import Letter of Credit menjadi total sebesar $AS30.000.000 dan perpanjangan jangka waktu fasilitas dari tanggal 23 November 2011 sampai dengan 31 Oktober 2012. Melalui korespondensi elektronik dari Perusahaan kepada SCB pada tanggal 9 Maret 2012 Perusahaan telah menginformasikan bahwa PT Delta Sarana Pradana tidak lagi menjadi pemilik 51% saham pada Perusahaan. Melalui korespondensi elektronik dari pihak SCB kepada Perusahaan pada tanggal 15 Maret 2012 dan surat pemberitahuan, SCB menyatakan bahwa SCB telah menerima pemberitahuan tersebut

Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan.

g. Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan J.P. Morgan Chase Bank N.A. (“J.P. Morgan”) untuk memperoleh fasilitas Post Import Finance dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1) tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian fasilitas kredit tanggal 14 Oktober 2010, J.P. Morgan meningkatkan fasilitas kredit maksimum sebesar $AS25.000.000. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian fasilitas kredit dimana J.P. Morgan meningkatkan pagu kredit maksimum menjadi sebesar $AS35.000.000.

h. Pada tanggal 31 Maret 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD (“BTMU”) untuk memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 1 (satu) tahun. Selain fasilitas kredit, Perusahaan juga memperoleh fasilitas FX sebesar $AS3.000.000. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan dan menjaminkan aset Perusahaan kecuali dalam

rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. - Mengambil atau memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis

sehari-hari atau melakukan investasi atau meningkatkan kepemilikan pada pihak lain namun tidak terbatas pada Entitas anak atau afiliasi. Hal ini tidak perlu dilakukan jika tidak atau berpotensi melanggar ketentuan rasio keuangan yang telah ditentukan.

- Memperoleh aset Perusahaan dengan membeli, menyewa atau yang lainnya kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.

- Merger atau konsolidasian dengan pihak lain. - Bertindak sebagai penjamin atau kegiatan yang sama lainnya atas liabilitas pihak ketiga. Pada tanggal 28 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU dimana pagu kredit maksimum bertambah menjadi sebesar $AS15.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU sehubungan dengan perubahan jangka waktu fasilitas yang berakhir tanggal 31 Mei 2012. Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan menandatangani perubahan schedule perjanjian kredit dengan BTMU sehubungan dengan perubahan jangka waktu fasilitas yang berakhir tanggal 30 November 2012 Sehubungan dengan penambahan fasilitas kredit di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 18 April 2011. Berdasarkan surat nomor JKT/CBD-1/04/05/2012 tanggal 24 Mei 2012 yang diberikan oleh BTMU kepada Perusahaan, BTMU telah menyetujui pengambilalihan PT Global Teleshop oleh Perusahaan. Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan, dan uang muka pembelian persediaan.

Page 38: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

35

12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)

i. Pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC“) untuk memperoleh fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) dan/atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan/atau Usance Payable At Sight (UPAS) dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 1 (satu) tahun.

j. Pada tanggal 16 Maret 2011, Trikomsel Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura dan 100% dimiliki oleh Perusahan

telah menandatangani Perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., cabang Singapura untuk memperoleh fasilitas kredit revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS7.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2012, saldo utang bank yang berasal dari fasilitas ini adalah $As3.400.000. Berdasarkan perjanjian-perjanjian pinjaman diatas, Perusahaan diharuskan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar minimal 110%. - Rasio liabilitas neto terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 400%. - Rasio liabilitas terhadap tangible networth tidak boleh melebihi 250%. - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga minimal 200%. - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan uang muka pembelian persediaan adalah 110% dari total

liabilitas. - Tangible net worth Perusahaan tidak boleh kurang dari Rp350.000.000.000.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas utang bank di atas adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Rupiah Utang bank sindikasi - 9,87% Utang bank peserta club deal 7,29% -10,25% 10,23% -10,25% Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. 9,25% - 9,75% 10,00%-10,25% Pinjaman modal kerja: PT Bank UOB Indonesia 9,50% - 9,77% 10.01%-10.29% Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. 10,25% - 11,25% 10,25%-11,25%

Dolar Amerika Serikat Utang bank sindikasi - 4.04%-4.06% Utang bank peserta club deal 3,34% - 3,64% - Term loan PT Bank ANZ Indonesia 3,40% - 4,35% 3,40% Citibank N.A 3,39% -3,86% 3,24%-3,30% Import invoice financing Standard Chartered Bank, Indonesia 3,34% - 3,70% 3,35%-4,30% JP Morgan Chase Bank, N.A. 3,27% - 3,45% 3,19%-3,27% Pinjaman modal kerja The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd 3,20% - 3,73% 3,25%-3,75%

Page 39: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

36

13. UTANG USAHA 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Pihak ketiga: Rupiah

57.258.844.019 16.628.612.104

Dolar Amerika Serikat Sony Ericsson Mobile Communication AB, Swedia ($AS4.413.600 dan $AS2.539.506 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) 41.840.928.000 23.028.240.408 Homecast Co., Ltd., Korea Selatan ($AS1.404.291 dan $AS705.376 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) 13.312.678.680 6.396.345.034 PT Nadira Intermedia Nusantara ($AS477.700 Pada tanggal 31 Desember 2011) - 4.331.785.867 Lenovo Pte. Ltd., Singapura ($AS116.704 dan $AS258.984 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011) 1.106.356.006 2.348.466.912 HTC Corporation, Taiwan (AS$10.349.400) - 93.848.359.200 Hewlett Packard, Singapura (AS$9.510.592) - 86.242.048.256 Lain-lain, masing-masing di bawah Rp1 miliar ($AS3.266.769 dan $AS167.359 pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2011) 30.968.972.679 1.517.613.384

87.228.935.365 217.712.859.061

Total utang usaha 144.487.779.384 234.341.471.165

Akun ini pada umumnya merupakan liabilitas kepada para pemasok atas pembelian barang dagang. Seluruh utang usaha tersebut adalah tanpa jaminan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, utang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah masing-masing sebesar Rp325.876.968 dan Rp4.412.539.016 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan. Menurut manajemen Perusahaan, seluruh utang usaha pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 akan dilunasi dalam waktu 90 hari.

14. PERPAJAKAN

a. Utang pajak: 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Pajak penghasilan:

Pasal 21 903.535.767 1.103.022.250 Pasal 23 849.541.690 500.821.549 Pasal 29 27.211.265.575 29.718.999.339 Pajak Pertambahan Nilai - 2.341.651.871 Utang pajak penghasilan Entitas anak di luar negeri 2.432.099.687 4.813.150.944 Goods and service tax 3.512.145.660 3.356.356.523

Total utang pajak 34.908.588.379 41.834.002.476

Page 40: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

37

14. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011

(TIDAK DIAUDIT) (TIDAK DIAUDIT)

Beban pajak penghasilan periode berjalan Perusahaan (56.914.334.000) (38.240.721.250) Entitas anak - (3.936.032.929)

Beban pajak penghasilan kini konsolidasian (56.914.334.000) (42.176.754.179)

Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan: Perusahaan 609.743.251 272.376.563

Beban pajak penghasilan : Perusahaan (56.304.590.749) (37.968.344.687) Entitas anak - (3.936.032.929)

Beban pajak penghasilan badan - neto (56.304.590.749) (41.904.377.616)

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut Laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 206.480.116.562 162.836.901.449 Rugi (Laba) Entitas anak sebelum beban pajak penghasilan 13.363.740.532 (21.255.483.915)

Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan 219.843.857.094 141.581.417.534 Beda temporer Laba atas penjualan aset tetap 61.787.911 16.656.427 Biaya uang masih harus dibayar 3.593.000.000 1.230.000.000 Penyusutan aset tetap (308.650.893) (33.014.571) Lain-lain (907.164.013) (124.135.605) Beda tetap Jamuan dan sumbangan 3.131.205.010 2.475.856.296 Beban yang tidak dapat dikurangkan 2.365.215.320 8.020.858.172 Penyusutan aset tetap 59.646.200 24.719.239 Pendapatan bunga (181.559.736) (229.471.831)

Taksiran penghasilan kena pajak 227.657.336.893 152.962.885.661

Page 41: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

38

14. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Beban pajak penghasilan badan - kini Perusahaan 56.914.334.000 38.240.721.250 Entitas anak - 3.936.032.929

Beban pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian 56.914.334.000 42.176.754.179

Pembayaran pajak penghasilan di muka: Pasal 22 26.333.538.000 42.277.917.765 Pasal 23 90.120.119 9.523.938 Pasal 25 3.279.410.306 -

Jumlah 29.703.068.425 42.287.441.703

Taksiran utang (tagihan) pajak penghasilan Perusahaan 27.211.265.575 (4.046.720.453)

Utang pajak penghasilan Entitas anak 2.432.099.687 7.282.605.513

Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat

Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2009 sebesar Rp3.809.584.994. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2009 masing-masing sebesar Rp37.546.192.351 dan Rp21.004.013.269, setelah dikurangi dengan kurang bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.577.331.529 dan denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp3.809.584.994 dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari “Beban operasi lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.

Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat

Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp1.016.250.846. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2010 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2010 masing-masing sebesar Rp7.744.163.104 dan Rp 15.882.148.912, setelah dikurangi dengan kurang bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.135.870.572 dan denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp1.016.250.846 dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari “Beban operasi lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2011.

Page 42: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

39

14. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Laba sebelum beban pajak penghasilan badan Menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 206.480.116.562 162.836.901.449 Rugi (Laba) Entitas anak sebelum beban pajak Penghasilan 13.363.740.532 (21.255.483.915)

Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan 219.843.857.094 141.581.417.534

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 54.960.964.274 35.395.354.384

Pengaruh pajak atas beda tetap: Jamuan dan sumbangan 782.801.253 946.947.875 Beban yang tidak dapat dikurangkan 591.303.606 1.687.499.922 Penyusutan aset tetap 14.911.550 (4.089.536)

Pendapatan bunga (45.389.934) (57.367.958)

Beban pajak penghasilan Perusahaan 56.304.590.749 37.968.344.687 Entitas anak - 3.936.032.929

Beban pajak penghasilan badan 56.304.590.749 41.904.377.616

f. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan perpajakan

atas aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)

Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan 4.169.976.642 4.169.976.642 Cadangan penurunan nilai 1.361.680.782 1.361.680.782 Penyisihan atas penurunan nilai persediaan 1.307.621.773 1.307.621.773 Biaya yang masih harus dibayar 1.169.500.000 271.250.000 Lain-lain - 187.855.329 Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap (2.928.346.149) (2.866.630.404) Lain-lain (38.935.675) -

Aset pajak tangguhan - neto 5.041.497.373 4.431.754.122

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Page 43: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

40

15. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN

Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 25 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, senilai Rp612.000.000 untuk jangka waktu tiga puluh lima (35) bulan dengan suku bunga efektif tahunan sebesar 5,25%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9).

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, pembayaran utang sewa pembiayaan pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT) Sampai dengan satu tahun 157.420.000 236.130.000 Lebih dari satu tahun sampai lima tahun - 39.355.000

Total 157.420.000 275.485.000 Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo (5.946.747) (17.038.096)

Nilai sekarang atas pembayaran cicilan Utang pembelian kendaraan 151.473.253 258.446.904 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (151.473.253) (219.602.746)

Bagian jangka panjang - 38.844.158

16. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 10 Januari 2012 dan 31 Januari 2011, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)

Tingkat bunga diskonto 7,10% 7,10% Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Tingkat kematian TMI II-99 TMI II-99 Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)

Biaya jasa kini 4.295.100.176 4.295.100.176 Biaya bunga 1.250.607.900 1.250.607.900 Amortisasi atas kerugian (keuntungan) aktuarial 34.336.005 34.336.005

Beban imbalan kerja karyawan 5.580.044.081 5.580.044.081

Page 44: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

41

16. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Rincian atas estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)

Nilai kini liabilitas 22.213.119.327 22.213.119.327 Kerugian aktuarial yang belum diakui (5.533.212.759) (5.533.212.759)

Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan 16.679.906.568 16.679.906.568

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( DIAUDIT)

Saldo awal tahun 16.679.906.568 11.113.392.487

Beban imbalan kerja selama tahun berjalan - 5.580.044.081 Realisasi pembayaran manfaat - (13.530.000)

Saldo akhir periode 16.679.906.568 16.679.906.568

17. MODAL SAHAM

Komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012

Total saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

JPMorgan Bank Luxemborg SA. RE JPMorgan 2.463.037.000 55.35% 246.303.700.000 Canopus Finance Limited 1.112.500.000 25.00% 111.250.000.000 Standard Chartered Bank Singapore SA Standard Chartered Private Equity Ltd 600.750.000 13.50% 60.075.000.000 Sugiono Wiyono Sugialam (Presiden Direktur) 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%) 216.268.000 4.86% 21.626.800.000

Total 4.450.000.000 100% 445.000.000.000

Page 45: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

42

17. MODAL SAHAM (lanjutan) 31 Desember 2011

Total saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

Canopus Finance Limited 1.112.500.000 25.00% 111.250.000.000 PT KB Trio 1.096.719.000 24.65% 109.671.900.000 PT KL Trio 1.055.044.500 23.71% 105.504.450.000 PT SL Trio 485.848.000 10.92% 48.584.800.000 Kindarto Kohar (Presiden Komisaris) 60.000.000 1.35% 6.000.000.000 Sugiono Wiyono Sugialam (Presiden Direktur) 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%) 582.443.500 13.08% 58.244.350.000

Total 4.450.000.000 100% 445.000.000.000

18. DIVIDEN KAS DAN PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 40 tanggal 15 April 2011, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp66.750.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2010, dan menentukan cadangan umum dari laba neto tahun 2010 sebesar Rp1.000.000.000. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 72 tanggal 20 April 2012, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp97.900.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2011, dan menentukan cadangan umum dari laba neto tahun 2011 sebesar Rp1.000.000.000.

19. LABA NETO PER SAHAM DASAR

Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Laba neto 150.175.559.982 120.932.539.018 Total rata-rata tertimbang saham yang beredar 4.450.000.000 4.450.000.000

Laba neto per saham dasar 34 27

Page 46: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

43

20. PENDAPATAN NETO

Akun ini merupakan pendapatan neto yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Milik Perusahaan Penjualan telepon selular 2.925.350.846.648 2.402.838.651.425 Penjualan voucher isi ulang 283.264.644.212 412.853.425.655 Lainnya 219.565.122.263 74.167.171.752

3.428.180.613.123 2.889.859.248.832

Milik Entitas anak Penjualan telepon selular 219.718.788.488 552.069.669.916

Total pendapatan neto 3.647.899.401.611 3.441.928.918.748

Tidak penjualan kepada pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

21. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Saldo persediaan pada awal tahun 784.877.894.401 562.032.940.457 Pembelian 3.005.566.483.931 3.158.218.676.977

Persediaan tersedia untuk dijual 3.790.444.378.332 3.720.251.617.434 Saldo persediaan pada akhir tahun 630.530.463.239 695.081.228.190

Total beban pokok pendapatan 3.159.913.915.093 3.025.170.389.244

Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari pembelian neto konsolidasian adalah sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Nokia Pte. Ltd., Singapura 860.074.478.713 1.108.891.809.467 PT Comtech Cellular 802.811.410.127 766.594.166.925 HTC Corporation 625.767.989.315 -

Total beban pokok pendapatan 2.288.653.878.155 1.875.485.976.392

Persentase terhadap Jumlah Pembelian Konsolidasian

2012 2011

Nokia Pte. Ltd., Singapura 29% 35% PT Comtech Cellular 27% 24% HTC Corporation 21% -

Total 77% 59%

Page 47: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

44

22. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI 30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Pemasaran dan iklan 27.575.943.911 17.511.739.071 Sewa 26.939.806.811 25.145.753.024 Transportasi 22.077.390.887 22.224.235.275 Amortisasi fit out 7.210.403.342 5.854.114.925 Jasa pengelola 2.251.208.094 3.172.272.356 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.002.421.968 2.032.178.530

Total 87.057.175.013 75.940.293.181

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Gaji dan imbalan kerja karyawan (Catatan 16) 52.786.754.797 30.738.639.243 Gaji tenaga kerja lepas 28.831.398.343 25.470.201.771 Pajak dan perizinan 6.964.983.236 6.896.597.813 Penyusutan (Catatan 9) 6.953.077.974 7.415.180.584 Jasa konsultan 3.835.788.652 5.303.333.665 Perjalanan dinas 3.767.416.661 3.799.132.840 Telekomunikasi 3.455.073.110 2.753.131.621 Sumbangan dan donasi 2.330.631.003 2.655.144.651 Listrik dan air 2.203.148.775 2.064.489.259 Asuransi 1.950.751.755 3.130.187.082 Perbaikan dan perawatan 1.947.574.841 899.265.453 Perlengkapan kantor 1.946.668.464 1.693.175.164 Rekrutmen dan pelatihan 158.691.198 1.846.727.886 Jamsostek 644.122.170 465.501.230 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.523.186.674 1.685.702.681

Total beban usaha 120.299.267.653 96.816.410.943

24. BEBAN KEUANGAN

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT) Beban bunga bank 82.750.658.600 62.835.465.428 Beban administrasi bank 15.747.031.650 11.579.572.397 Beban bunga pembelian kendaraan 11.091.349 17.444.693

Total beban keuangan 98.508.781.599 74.432.482.518

Page 48: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

45

25. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: a. Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Mobile World Indonesia pada periode enam bulan 30

Juni 2012 dan 2011 senilai Rp35.901.191.011 dan Rp240.101.799.364. Piutang usaha PT Mobile World Indonesia yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp23.976.910.425.

b. Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Karyamegah Adijaya pada periode enam bulan 30 Juni 2012 dan 2011 senilai Rp64.638.556.388 dan Rp54.891.385.128. Piutang usaha PT Karyamegah Adijaya yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp177.761.844.667

c. Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Central Tivi Digital pada periode enam bulan 30 Juni 2012 senilai

Rp13.855.949.737. Piutang PT Central Tivi Digital yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp35.764.525.840.

d. Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Global Teleshop pada periode tiga bulan 30 Juni 2012 dan 2011 senilai Rp145.982.223.794 dan Rp64.931.593.672. Piutang usaha PT Global Teleshop yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp79.584.618.041

e. Perusahaan memiliki kas dan setara kas pada Standard Chartered Bank pada periode 30 Juni 2012 senilai Rp34.827.124.980 serta memiliki loan ke Standard Chartered Bank senilai Rp179.024.026.680.

Rincian saldo piutang dan utang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Persentase terhadap Total Total Aset/Liabilitas

30 JUNI 2012 31 DESEMBER 2011 2012 (%) 2011 (%) (TIDAK DIAUDIT) (DIAUDIT)

Aset lancar Kas dan Setara Kas Standard Chartered Bank 34.827.124.980 - 0,8913 - Piutang usaha PT Karyamegah Adijaya 177.761.844.667 153.899.237.509 4,5495 4,039 PT Global Teleshop 79.584.618.041 21.578.412.483 2.0368 0,566 PT Central Tivi Digital 35.764.525.840 20.522.981.128 0.9153 0,539 PT Mobile World Indonesia 23.976.910.425 71.514.971.225 0,6137 1,877

Total 351.915.023.953 267.515.602.345 9,0067 7,021

Liabilitas lancar

Utang Bank Standard Chartered Bank 179.024.026.680 - 6,4848 -

Total 179.024.026.680 - 6,4848 -

Persentase terhadap Total Total Pendapatan

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 2012 (%) 2011 (%) (TIDAK DIAUDIT) (TIDAK DIAUDIT)

Penjualan 260.377.920.930 359.924.778.164 7,14 10,46

260.377.920.930 359.924.778.164 7,14 10,46

Page 49: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

46

25. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi tersebut di atas adalah sebagai berikut: Pihak berelasi Sifat hubungan Sifat Transaksi

PT Mobile World Indonesia Perusahaan yang 33,33% sahamnya Jasa distribusi telepon selular dimiliki oleh PT Okeshop, salah satu Entitas anak. PT Central Tivi Digital Perusahaan dikendalikan secara Jasa penyimpanan dan tidak langsung oleh salah pengiriman barang satu direktur perusahaan. Telekomunikasi PT Karyamegah Adijaya Perusahaan dikendalikan secara Jasa penyimpanan dan tidak langsung oleh salah pengiriman barang satu direktur perusahaan. Telekomunikasi PT Global Teleshop Perusahaan dikendalikan secara Jasa distribusi dan retail tidak langsung oleh salah telepon selular satu direktur perusahaan. Standard Chartered Bank Perusahaan yang memiliki saham Bank dan Utang Bank Perusahaan

26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Aset Ringgit Malaysia Kas 436 1.293.675 Yuan China Kas 13.584 20.360.243 Dolar Hong Kong Kas 4.362 5.329.627 Baht Thailand Kas 11.200 3.332.560 Dolar Taiwan Kas 11.617 3.480.337 Peso Filipina Kas 38.420 8.590.136 Poundsterling Inggris Kas 519 7.642.336 Dolar Australia Kas 161 1.533.303 Yen Jepang Kas 1.162 139.009 Dong Vietnam Kas 671.000 288.530

Page 50: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

47

26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Dolar Singapura Kas 1.842 13.657.785 Bank 329.142 2.453.850.945 Aset tidak lancar lainnya - neto Deposit sewa, telepon dan keamanan 1.000 7.415.240 Dolar Amerika Serikat Kas 2.843 26.952.398 Bank 12.652.509 119.945.785.132 Time Deposit 300.000 2.844.000.000 Call Deposit 132.454 1.255.664.300 Piutang usaha 53.157.293 503.931.134.796 Aset tidak lancar lainnya Deposit sewa, telepon dan keamanan 50.417 477.953.160

Total aset 631.008.403.512

Liabilitas Dolar Amerika Serikat Utang bank 120.671.918 1.143.969.783.209 Utang usaha 24.388.050 87.228.935.365

Total liabilitas 1.231.198.718.574

LIABILITAS NETO 600.190.315.062

27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen

penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:

a. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) tentang penjualan produk

Telkomsel tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.

b. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal ditandatanganinya nota tersebut.Perjanjian ini telah di amandemen beberapa kali. Terakhir pada tanggal 19 Desember 2011 dimana perjanjian ini akan berlaku sampai 31 Desember 2012.

c. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Kerjasama kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian sampai tanggal 31 Desember 2011 dan telah, diperpanjang sampai tanggal 31 Desember 2012.

Page 51: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

48

27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:

d. Pada tanggal 17 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama penjualan barang dengan

PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian tersebut ditandatangani dan otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun selanjutnya kecuali kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut secara tertulis, dimana kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan barang, dimana Perusahaan memasok barang pada depo/outlet PT Sinergitama Komindo untuk dijual ke konsumen.

e. Pada tanggal 10 Februari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penunjukan Dealer Retail dengan PT

Indosat Tbk. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dimana PT Indosat Tbk menyetujui Perusahaan untuk menjadi Dealer Retail PT Indosat Tbk dan oleh karenanya Perusahaan menjadi berhak untuk menjual Produk Indosat melalui jaringan distribusi Perusahaan. dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.

Pada tanggal 4 November 2010, Perusahaan mengadakan kerjasama berjudul Kontrak Induk untuk Pengadaan Handset atau Software No. 32000001380, berlaku sampai dengan tanggal 3 November 2013.

f. Pada tanggal 18 September 2011. Perusahaan menandatangani Perjanjian Distributor dengan HTC Corporation, Taiwan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yaitu sampai dengan tanggal 28 September 2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1(satu) tahun dimana HTC Corporation menunjuk Perusahaan sebagai distributor (termasuk menjual, memasarkan dan memberikan jasa perbaikan) produk mobile devices HTC.

g. Pada tanggal 10 Februari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.

h. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa Retailindo Tbk ("Alfa"). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan memberikan persediaan barang ke Alfa dan Alfa akan menerima barang dagangan sesuai dengan syarat yang disepakati dalam kontrak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai Desember 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 1 Januari 2011 dan efektif sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.

i. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Carrefour. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang berupa komputer kepada Carrefour dan Carrefour akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat untuk menjalin kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjang terakhir adalah sampai dengan 31 Desember 2012.

j. Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia Asri Media (“Gramedia”), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.

Page 52: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

49

27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:

k. Pada tanggal 20 Februari 2012 Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchinson CP

Telecomunications (“Hutchison”) yaitu Perjanjian Kerjasama Distribusi berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan 31 Desember 2012 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 31 Desember 2013.

l. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony Ericsson

Mobile Communications AB, Swedia (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

m. Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Februari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.

n. Pada tanggal 10 Juni 2010, Trikomsel Pte. Ltd., Entitas anak, menandatangani perjanjian Master Purchase Agreement dengan Sony Ericsson. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan sampai diakhiri oleh salah satu pihak.

o. Pada tanggal 21 November 2011, Perusahaan telah menadatangani perjanjian distributor dengan PT Lenovo Indonesia. Perjajian distribusi ini berlaku sampai dengan tanggal 26 Desember 2013.

p. Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan menadatangani perjanjian dengan Homecast Co Ltd. Perjanjian

ini akan berlaku sampai dengan kedua belah pihak memutuskan perjanjian secara tertulis.

q. Pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sehubungan dengan “Mitra Aggregator Modern Channel” untuk layanan isi ulang pulsa elektronik Flexy Trendy bundling terminal flexy dan produk lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun. Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Perusahaan.

r. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penjualan dengan PT Samsung Electronics

Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2011. Pada tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian Kerjasama Penjualan dengan PT Samsung Electronics Indonesia yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2012.

s. Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hewlett Packard Indonesia

dan Hewlett Packard Singapore Pte., Ltd (HP) sehubungan dengan persetujuan sebagai non-exclusive partner untuk pembelian, penjualan kembali dan sublicense dari produk-produk HP dan pendukungnya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan diakhiri oleh para pihak.

t. Pada tanggal 7 Maret 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Trilinium sehubungan dengan pembelian 800.000 lembar saham yang merupakan 80% dari total modal disetor dan ditempatkan PT Global Teleshop

u. Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan menandatangani adendum pertama atas perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Trilinium. Di dalam adendum pertama tersebut, PT Trilinium sepakat untuk menjual seluruh saham PT Global Teleshop miliknya beserta seluruh hak yang melekat pada saham tersebut dan Perusahaan mensyaratkan agar kepemilikan Perusahaan tidak akan terdilusi lebih dari 20% setelah PT Global Teleshop melakukan Penawaran Umum Perdana

Page 53: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

50

28. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya.

30 Juni 2012 (tidak diaudit) Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Pendapatan segmen 3.145.069.635.136 283.264.644.212 219.565.122.263 3.647.899.401.611

Hasil Segmen 451.816.971.827 8.350.103.078 27.818.411.613 487.985.486.518

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan (178.920.063.192)

Laba Usaha 309.065.423.326 Pendapatan keuangan 202.588.199 Beban keuangan (98.508.781.599) Bagian atas rugi entitas asosiasi (4.279.113.364) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 206.480.116.562

Beban Pajak Penghasilan Badan - neto (56.304.590.749)

Laba tahun berjalan 150.175.525.813 Aset Segmen 3.907.241.147.327 Liabilitas Segmen 2.760.682.364.497

30 Juni 2011(tidak diaudit) Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Pendapatan segmen 2.954.908.321.341 412.853.425.655 74.167.171.752 3.441.928.918.748

Hasil Segmen 385.379.190.174 12.607.652.957 18.771.686.373 416.758.529.504

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan (177.830.504.806)

Laba Usaha 238.928.024.698

Pendapatan keuangan 247.651.068 Beban keuangan (74.432.482.518) Bagian atas rugi entitas asosiasi (1.906.291.799) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 162.836.901.449 Beban Pajak Penghasilan Badan - neto (41.904.377.616)

Laba tahun berjalan 120.932.523.833 Aset Segmen 3.169.807.510.803 Liabilitas Segmen 2.263.695.454.763

Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan segmen distribusi berdasarkan saluran distribusi sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Penjualan neto Perusahaan: Pedagang eceran 1.833.425.176.986 1.609.202.137.507 Toko sendiri 725.928.948.437 706.243.043.327 Regional 1.088.545.276.188 1.126.483.737.914

Jumlah 3.647.899.401.611 3.441.928.918.748

Page 54: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

51

28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Perusahaan dan Entitas anak juga mengelompokkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan yang terdiri dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), Jawa, luar Jawa dan luar negeri sebagai berikut:

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) ( TIDAK DIAUDIT)

Pendapatan neto Jabodetabek 1.190.569.809.325 1.160.684.726.029 Jawa 581.493.655.330 588.784.131.876 Luar Jawa 787.290.660.768 565.976.322.929 Regional 1.088.545.276.188 1.126.483.737.914

Total 3.647.899.401.611 3.441.928.918.748

29. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anak pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 30 Juni 2012 (tidak diaudit)

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset Keuangan Kas dan setara kas 144.460.255.245 144.460.255.245 Piutang usaha-neto 1.156.351.273.110 1.156.351.273.110 Piutang lain-lain 34.163.159.054 34.163.159.054

Total 1.334.974.687.409 1.334.974.687.409

Liabilitas Keuangan Utang bank 2.533.302.017.067 2.533.302.017.067 Utang usaha 144.487.779.384 144.487.779.384 Biaya masih harus dibayar 16.231.309.798 16.231.309.798 Utang pembelian kendaraan 151.473.253 151.473.253 Liabilitas jangka pendek lainnya 14.921.290.048 14.921.290.048

Total 2.709.093.869.550 2.709.093.869.550

Page 55: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

52

29. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2011 (diaudit)

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset Keuangan Kas dan setara kas 132.561.021.568 132.561.021.568 Piutang usaha-neto 1.263.984.893.434 1.263.984.893.434 Piutang lain-lain 66.964.543.631 66.964.543.631 Aset lancar lainnya - neto 22.310.061.168 22.310.061.168 Aset tidak lancar lainnya - neto 7.029.349.793 7.029.349.793

Total 1.492.849.869.594 1.492.849.869.594

Liabilitas Keuangan Utang bank 2.399.351.172.297 2.399.351.172.297 Utang usaha 234.341.471.165 234.341.471.165 Biaya masih harus dibayar 13.339.467.319 13.339.467.319 Utang pembelian kendaraan 258.446.904 258.446.904 Liabilitas jangka pendek lainya 12.257.342.706 12.257.342.706

Total 2.659.547.900.391 2.659.547.900.391

Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka

pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Nilai wajar asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam total signifikan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrument keuangan tersebut.

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Liabilitas keuangan pokok Perusahaan terdiri dari utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi operasi Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar dan aset tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari operasinya. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola risiko yang dirangkum di bawah ini. a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman modal dan cerukan. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menyebabkan Perusahaan terpengaruh risiko suku bunga atas nilai wajar. Tidak terdapat pinjaman Perusahaan yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan cerukan, Perusahaan dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan

Page 56: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

53

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

b. Risiko nilai tukar mata uang asing

Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan Perusahaan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat/Rupiah. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Perusahaan mempunyai deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dapat memberikan lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajkan dalam Catatan 26.

c. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lawan transaksi gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan dan menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan terkena risiko ini dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan hanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang diakui dan dapat dipercaya. Hal ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, posisi piutang pelanggan dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

d. Risiko likuiditas Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Perusahaan mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan untuk mengurangi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara teratur mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mempertahankan fleksibilitas dalam penggalangan dana dengan berkomitmen dengan fasilitas kredit tersedia.

e. Pengelolaan modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Page 57: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

54

31. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS

Transaksi non kas yang signifikan

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

perusahaan asosiasi 1.770.721.583 1.340.228.969

Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi uang muka

pembelian aset tetap - 2.486.485.700

32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:

a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”

Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke

dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

b. PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap”

Mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi

mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan total tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

c. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”

Mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja”.

d. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”

Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika

pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.

e. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” Mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan

sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara asset tersebut.

f. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) total tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

Page 58: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011

Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

55

32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)

g. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

h. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”

Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

i. PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

j. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

k. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

l. ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan total surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

m. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”

Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

n. ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”

o. ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”

p. ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

33. INFORMASI TAMBAHAN

Informasi berikut pada Appendix 1 sampai dengan Appendix 5 adalah informasi tambahan PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk saja, yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada entitas anak berdasarkan metode biaya.

Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Trikomsel Oke Tbk dan Entitas anak pada tanggal-tanggal pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Page 59: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012
Page 60: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Appendix 1

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 31 Desember 2011 (tidak diaudit) (diaudit)

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Pihak berelasi 29.602.572.034 - Pihak ketiga 100.678.894.090 101.994.954.719 Piutang usaha Pihak berelasi 317.087.898.973 267.515.602.345 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Rp5.446.723.128 pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 809.823.066.341 987.872.240.389 Piutang lain-lain - Pihak ketiga 34.163.159.054 66.964.543.631 Persediaan - setelah dikurangi cadangan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp5.230.487.093 pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 612.939.952.146 770.169.642.524 Biaya dibayar di muka 40.492.204.317 42.847.192.329 Pajak dibayar dimuka 2.117.976.852 - Uang muka Pihak ketiga 1.799.586.149.438 1.406.150.233.094 Aset lancar lainnya - neto - 22.310.061.168

TOTAL ASET LANCAR 3.746.491.873.245 3.665.824.470.199

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto 5.041.497.373 4.431.754.122 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp66.594.164.085, dan Rp63.405.996.607 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 80.414.316.416 78.952.592.408 Investasi pada perusahaan asosiasi* 12.035.975.000 12.035.975.000 Aset tidak lancar lainnya - neto 7.527.535.045 6.947.238.328

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 105.019.323.834 102.367.559.858

TOTAL ASET 3.851.511.197.079 3.768.192.030.057

* telah disajikan kembali atas pencatatan investasi pada entitas anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011/have been restated for the investments in subsidiaries which were recorded under the equity method to cost method following the implementation of PSAK No. 4 (Revised 2009) which become effective on January 1, 2011.

Page 61: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Appendix 2

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 31 Desember 2011 (tidak diaudit) (diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Pihak berelasi 179.024.026.680 Pihak ketiga 2.322.045.990.387 2.399.351.172.297 Utang usaha – pihak ketiga 154.558.938.817 239.743.243.763 Utang pajak 28.964.343.031 33.664.495.009 Biaya masih harus dibayar 16.167.212.863 12.878.673.725 Bagian lancar utang pembelian kendaraan - pihak ketiga 151.473.253 219.602.746 Liabilitas jangka pendek lainnya - pihak ketiga 14.921.290.048 12.257.342.706

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.715.833.275.080 2.698.114.530.246

LIABILITAS JANGKA PANJANG Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan 16.679.906.568 16.679.906.568 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar - pihak ketiga Utang pembelian kendaraan - 38.844.158

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 16.679.906.568 16.718.750.726

TOTAL LIABILITAS 2.732.513.181.648 2.714.833.280.972

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2011 445.000.000.000 445.000.000.000 Tambahan modal disetor - neto 50.992.584.389 50.992.584.389 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 4.000.000.000 3.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 619.005.431.042 554.366.164.696

TOTAL EKUITAS 1.118.998.015.431 1.053.358.749.085

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.851.511.197.079 3.768.192.030.057

Page 62: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Appendix 3

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 (tidak diaudit) (tidak diaudit)

PENDAPATAN NETO 3.428.180.613.123 2.889.859.248.831 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2.934.809.138.090 2.499.769.003.190

LABA KOTOR 493.371.475.033 390.090.245.641

Beban penjualan dan distribusi (86.450.551.735) (75.191.091.071) Beban umum dan administrasi (118.106.973.036) (93.855.285.354) Pendapatan operasi lainnya 28.781.474.224 - Beban operasi lainnya (169.783.127) (5.375.248.336)

LABA USAHA 317.425.641.359 215.668.620.880

Pendapatan bunga 181.559.736 229.471.831 Beban keuangan (97.763.344.000) (74.316.675.177)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 219.843.857.095 141.581.417.534

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN

Kini (56.914.334.000) (38.240.721.250) Tangguhan 609.743.251 272.376.563

Beban pajak penghasilan badan - neto (56.304.590.749) (37.968.344.687)

LABA TAHUN BERJALAN 163.539.266.346 103.613.072.847

Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk 163.539.266.346 103.613.072.847

LABA TAHUN BERJALAN 163.539.266.346 103.613.072.847

Pendapatan (beban) komprehensif lainnya - -

Total laba komprehensif selama tahun berjalan 163.539.266.346 103.613.072.847 Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk 163.539.266.346 103.613.072.847

Page 63: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Appendix 4

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - ENTITAS INDUK

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

Selisih Kurs karena Modal Saham Saldo Laba Ditempatkan dan Tambahan Modal Telah Ditentukan Belum Ditentukan Disetor Penuh Disetor - Neto Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo tanggal 1 Januari 2011 445.000.000.000 50.992.584.389 2.000.000.000 304.059.323.018 802.051.907.407 Tambahan setoran modal - - - -

Pembentukan cadangan umum - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Pembagian dividen kas - - - (66.750.000.000) (66.750.000.000) Laba neto tahun 2011 - - - 103.613.072.847 103.613.072.847 Saldo tanggal 30 Juni 2011 445.000.000.000 50.992.584.389 3.000.000.000 339.922.395.865 838.914.980.254 Saldo tanggal 1 Januari 2012 445.000.000.000 50.992.584.389 3.000.000.000 554.366.164.696 1.053.358.749.085 Pembentukan cadangan umum - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Pembagian dividen kas - - - (97.900.000.000) (97.900.000.000) Laba neto tahun 2012 - - - 163.539.266.346 163.539.266.346 Saldo tanggal 30 Juni 2012 445.000.000.000 50.992.584.389 3.000.000.000 619.005.431.042 1.118.998.015.431

Page 64: Laporan Keuangan Trikomsel 30 Juni 2012

Appendix 5

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 (tidak diaudit) (tidak diaudit)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 3.556.657.490.542 2.808.305.688.904 Pembayaran kas kepada pemasok (3.196.695.698.658) (2.835.607.887.270) Pembayaran kas kepada karyawan (83.406.423.211) (55.756.178.448) Pembayaran beban operasi (54.525.499.413) (250.855.120.634)

Kas diperoleh (digunakan) untuk operasi 222.029.869.260 (333.913.497.448) Pembayaran pajak penghasilan badan (34.604.272.832) (8.822.979.276)

Kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi 187.425.596.428 (342.736.476.724)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga 181.559.736 229.471.831 Hasil penjualan aset tetap 404.022.727 143.640.000 Pengurangan investasi jangka pendek - 4.522.850.622 Perolehan aset tetap (8.680.425.854) (10.630.484.550)

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (8.094.843.391) (5.734.522.097)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank 3.900.765.150.473 3.860.840.443.477 Pembayaran utang bank (3.850.107.687.687) (2.996.679.965.471) Pembayaran utang pembelian kendaraan (106.973.651) (96.617.935) Pembayaran beban keuangan (97.763.343.999) (74.316.675.177) Pembayaran dividen (97.900.000.000) (66.750.000.000)

Kas neto diperoleh(digunakan) dari aktivitas pendanaan (145.112.854.864) 722.997.184.894

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 34.217.898.173 374.526.186.073 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 71.951.182.161 52.508.835.430

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 106.169.080.334 427.035.021.503

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI Kas dan setara kas 130.281.466.124 427.035.021.503 Cerukan (24.112.385.790) -

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 106.169.080.334 427.035.021.503