8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
1/28
Ketuban Pecah DIni
MAKALAH
OLEH :
KELOMPOK 2
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
2/28
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang kepada
dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II yaitu ibu Eka Santi. S.Kep., Ns
sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang lain atas segala bantuan dan
dukungannya. Kami memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan yang kurang berkenan di hati.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah ini.Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Banjarbaru, 12 April 2012
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
3/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003,
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000
kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal karena
berbagai sebab. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-
tanda persalinan dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya tanda-tanda persalinan
(Manuaba, 1998). Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam bidang
kesehatan yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi
korioamnionitis sampai sepsis, serta menyebabkan infeksi pada ibu yangmenyebabkan meningkatnya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Prawirohardjo,
2002).
Ketuban pecah dini kemungkinan besar menimbulkan risiko tinggi infeksi dan
bahaya kompresi tali pusat, maka dalam penatalaksanaan perawatannya dianjurkan
untuk pemantauan ibu maupun janin dengan ketat (Achadiat,1995) KPD sering kali
menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada
ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi. Kematian perinatal
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
4/28
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang asuhan keperawatan Ketuban Pecah
Dini (KPD).
2. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dasar Ketuban Pecah
Dini(KPD)
2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan Ketuban Pecah
Dini (KPD)
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
5/28
BAB II
ISI
A. Konsep Dasar Ketuban Pecah Dini
1. Pengertian
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak
pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini
(dr. chrisdiono, 1995)
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.ketuban pecah dini di sebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membrane atau meningkatnya tekanan intra uteri atau kedua faktor
tersebut.berkurangnya kekuatan membrane disebabkan adanya infeksi yang dapatberasal dari vagina servik (sarwono prawiroharjop,2002) Adalah pecahnya ketuban
sebelum in partu, yaitu bila pembukaan primi kurang dari 3 cm dan pada multipara
kurang dari 5 cm. ( Sarwono Prawirohardjo, 2005 )
Ketuban pecah dini, yaitu, bocornya cairan amnion sebelum mulainya
persalinan, terjadi pada kira-kira 7 sampai 12 persen kehamilan. Paling sering,
ketuban pecah pada atau mendekati saat persalinan; persalinan terjadi secara spontan
dalam beberapa jam. Bila ketuban pecah dini dihubungkan dengan kehamilan
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
6/28
e. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
f.
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolitik sehingga menyebabkan ketuban pecah.
Manifestasi Klinik
keluar ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan sedikit /
banyak
dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi
janin mudah teraba
pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air ketuban sudah kering
inspeksikula, tampak air ketuban mengalir / selaput ketuban tidak ada dan
air ketuban ketuban sudah kering
C. Patofisiologi
a. Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi
b. Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah
pecah dengan mengeluarkan air ketuban.c. ascending infection, pecahnya ketuban menyebabkan ada hubungan langsung
antara ruang intraamnion dengan dunia luar.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
7/28
Cairan tampak di introitus
Tidak ada his dalam 1 jam Ketuban pecah dini
Cairan vagina berbau
Demam/menggigil
Nyeri perut Riwayat keluarnya cairan
Uterus nyeri
DJJ cepat
Perdarahan pervaginam sedikit Amniotomis
Cairan vagina berbau
Tidak ada riwayat ketuban pecah
Gatal
Keputihan Nyeri perut
Disuria Vaginitis
Caitan vagina berdarah
Cairan berupa darah dan lendir Nyeri perut
Gerak janin berkurang
Perdarahan banyak
Pembukaan dan pendataran cervik Perdarahan Antepartum
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
8/28
F. Pengobatan dan Penatalaksaan
Penatalaksanaan menurut buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal
a. Konservatif
1. Rawat rumah sakit dengan tirah baring.
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin.
3. Umur kehamilan kurang 37 minggu.
4. Antibiotik profilaksis dengan amoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari.
5. Memberikan tokolitik bila ada kontraksi uterus dan memberikan kortikosteroid
untuk mematangkan fungsi paru janin.
6. Jangan melakukan periksan dalam vagina kecuali ada tanda-tanda persalinan.7. Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda-tanda infeksi atau gawat janin.
8. Bila dalam 3 x 24 jam tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus
maka lakukan mobilisasi bertahap. Apabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan
terminasi kehamilan.
b. Aktif
1. Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik dosis tinggi. Bila
ditemukan tanda-tanda inpartu, infeksi dan gawat janin maka lakukan terminasi
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
9/28
2. Yang tidak boleh dilakukan:
a) Tidak boleh berendam dalam bath tub, karena bayi ada resiko terinfeksi
kuman.
b) Jangan bergerak mondar-mandir atau berlari ke sana kemari, karena air
ketuban akan terus keluar. Berbaringlah dengan pinggang diganjal supaya
lebih tinggi.
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Hitung Darah Lengkap dengan Apusan Darah.
Leukositosis digabung dengan peningkatan bentuk batang pada apusan tepi
menunjukkan infeksi intrauterin.b. Diagnosis banding
Diagnosis banding hams mencakup kemungkinan inkontinensia urin. Karena urin
biasanya asam, perbandingan pH urin dan pH vagina membantu dalam
membedakan.
c. Ultrasonografi:
Pengukuran diameter biparietal, sirkumferensia tubuh janin, dan pattjangnya
leniiir memberikan perkiraan umur kehamilan. Diameter biparietal lebih besar
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
10/28
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peringatan awal
korioamnionitis.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
11/28
BAB III
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1) Riwayat Kesehatan :
Kajian berfokus kepada manifestasi klinik keluhan utama, kejadian yang
membuat kondisi sekarang ini, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan
keluarga, dan riwayat psikososial. Riwayat kesehatan dimulai dari biografi
pasien. Aspek yang sangat erat hubungannya dengan gangguan sistem
pernapasan adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan (terutama gambaran kondisi
tempat kerja), dan tempat tinggal.
a) Keluhan utama
Keluhan utama yang biasa muncul pada pasien yang mengalamigangguan siklus O2 dan CO2 antara lain batuk, peningkatan produksi
sputum, dispnea, hemoptisis, wheezing, stridor, dan nyeri dada.
-
Batuk (Cough)
Batuk merupakan gejala utama pada pasien dengan gangguan
sistem pernapasan. Tanyakan berapa lama pasien mengalami batuk
(misal: satu minggu, tiga bulan). Tanyakan juga bagaimana hal
tersebut timbul dengan waktu yang spesifik (misal: pada malam hari,
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
12/28
- Dispnea
Dispnea merupakan suatu persepsi kesulitan bernapas/napas
pendek dan merupakan perasaan subjektif pasien. Perawat mengkaji
tentang kemampuan pasien saat melakukan aktivitas.
- Hemoptisis
Hemoptisis adalah darah yang keluar dari mulut saat batuk.
Perawat mengkaji apakah darah tersebut berasal dari paru-paru,
perdarahan hidung, atau perut. Darah yang berasal dari paru-paru
biasanya berwarna merah terang karena darah dalam paru-paru
distimulasi segera oleh refleks batuk.
- Chest pain
Nyeri dada (Chest pain) dapat berhubungan dengan masalahjantung dan paru-paru. Gambaran yang lengkap dari nyeri dada dapat
menolong perawat untuk membedakan nyeri pada pleura,
muskuloskeletal, kardik, dan gastrointestinal. Paru-paru tidak
mempunyai saraf yang sensitif terhadap nyeri. Oleh karena perasaan
nyeri murni bersifat subjektif, maka perawat harus menganalisis nyeri
yang ditimbulkan dan berhubungan dengan masalah.
b)Riwayat kesehatan masa lalu
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
13/28
2) Dada diobservasi dengan membandingkan satu sisi dengan yang
lainnya.
3) Tindakan dilakukan dari atas sampai bawah.
4) Inspeksi dada posterior terhadap warna kulit dan kondisinya (skar,
lesi, dan massa) dan gangguan tulang belakang (kifosis, skoliosis,
dan lordosis).
5)
Catat jumlah, irama, kedalaman pernapasan, dan kesimetrisan
pergerakan dada.
6) Observasi tipe pernapasan seperti: pernapasan hidung atau
pernapasan diafragma serta penggunaan otot bantu pernapasan.
7) Saat mengobservasi respirasi, catat durasi dari fase inspirasi (I) dan
fase ekspirasi (E). Rasio pada fase ini normalnya adalah 1 : 2.8) Kaji konfigurasi dada dan bandingkan diameter anteroposterior (AP)
dengan diameter lateral/transversal (T). Rasio normal berkisar antara
1 : 2 sampai 5 : 7, tergantung dari kondisi cairan tubuh pasien.
9) Kelainan pada bentuk dada:
- Barrel chest
Timbul akibat terjadinya overinflation paru-paru. Terdapat
peningkatan diameter AP : T (1 : 1), sering terjadi pada pasien
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
14/28
Terlihat dengan adanya elevasi skapula yang akan mengganggu
pergerakan paru-paru. Kelainan ini dapat timbul pada pasien
dengan osteoporosis dan kelainan muskuloskeletal lain yang
mempengaruhi thoraks.
Kifosis : meningkatnya kelengkungan normal columna
vertebrae thoracalis menyebabkan pasien tampak bongkok.
Skoliosis : melengkungnya vertebrae thoracalis ke samping,
disertai rotasi vertebral.
10) Observasi kesimetrisan pergerakan dada. Gangguan pergerakan atau
tidak adekuatnya ekspansi dada mengindikasikan penyakit pada paru-
paru atau pleura.
11)
Observasi retraksi abnormal ruang interkostal selama inspirasi, yangdapat mengindikasikan obstruksi jalan napas.
2.Palpasi
Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan
mengobservasi abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit, dan
mengetahui vocal/tactile premitus (vibrasi). Perlu dikaji juga kelembutan
kulit terutama jika pasien mengeluh nyeri. Perhatikan adanya getaran
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
15/28
Dihasilkan pada jaringan paru-paru, normal umumnya bergaung
dan bernada rendah.
- Dullness
Dihasilkan di atas bagian jantung atau paru-paru.
- Tympany
Dihasilkan di atas perut yang berisi udara umumnya bersifat
musikal.
2)Suara perkusi abnormal
- Hiperresonan
Bergaung lebih rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul
pada bagian paru-paru yang abnormal berisi udara.- Flatness :
Nadanya lebih tinggi dari dullness dan dapat didengar pada perkusi
daerah paha, di mana seluruh areanya berisi jaringan.
4.
Auskultasi
Auskultasi merupakan pengkajian yang sangat bermakna mencakup
mendengarkan suara napas normal dan suara tambahan (abnormal). Suara
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
16/28
sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi. Suara ini
terdengar di daerah dada di mana bronkhus tertutup oleh dinding
dada.
- Vesikular : terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi.
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi terdengar seperti
tiupan.
2)Jenis suara napas tambahan adalah:
- Wheezing: terdengar selama inspirasi dan ekspirasi, dengan
karakter suiara nyaring, musikal, suara terus-menerus yang
disebabkan aliran udara melalui jalan napas yang menyempit.
-
Ronchi : terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi, karaktersuara terdengar perlahan, nyaring, dan suara mengorok terus-
menerus. Berhubungan dengan sekresi kental dan peningkatan
produksi sputum.
- Pleural friction rub : terdengar saat inspirasi dan ekspirasi.
Karakter suara kasar, berciut, dan suara seperti gesekan akibat dari
inflamasi pada daerah pleura. Sering kali pasien mengalami nyeri
saat bernapas dalam.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
17/28
3) Pemeriksaan diagnostik :
-
Foto toraks :
Pada foto toraks, broncho pneumonia terdapat bercak-bercak infiltrat
pada satu atau beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat
adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
- Laboratorium :
o
Gambaran darah tepi menunjukan leukositosis, dapat mencapai
15.000-40.000 /mm3 dengan pergeseran ke kiri. Kuman penyebab
dapat dibiakan dari usapan tenggorokan, dan mungkin juga dari
darah.
o Urin biasa berwarna lebih tua, mungkin terdapat albumia uria ringan
karena suhu yang naik & sedikit torak halin.o AGD dapat menunjukan asidosis metabolic dengan atau tanpa retensi
CO2.
4) Pengkajian psikososial
Pengkajian psikososial meliputi kajian tentang aspek kebiasaan hidup pasien
yang secara signofikan berpengaruh terhadap fungsi respirasi. Beberapa
kondisi respiratori timbul akibat stres. Penyakit pernapasan kronis dapat
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
18/28
3. Ansietas berhubungan dengan kurang nya pengetahuan atau konfirmasi
tentang penyakit
4. Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya nyeri,
peningkatan HIS
5. .Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan fisik
(Dangoes:2000)
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
19/28
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Inervensi Rasional
1 Resiko infeksi berhubungan
dengan prosedur invasif, pecah
ketuban, kerusakan kulit,
penurunan hemoglobin,
pemajanan pada patogen
Tujuan :
infeksi tidak terjadi
pada ibu
kriteria hasil
pencapaian tepat
waktu pada pemulihan
luka tanpa komplikasi
Tinjau ulang
kondisi/faktor risiko
yang ada
sebelumnya. Catat
waktu pecah
ketuban.
Kaji terhadap
tanda dan gejala
infeksi (misalnya:
peningkatan suhu,
nadi, jumlah sel
darah putih, atau
bau/warna rabas
vagina).
Berikan
perawatan perineal
sedikitnya setiap 4
jam bila ketuban
Kondisi dasar ibu, seperti
diabetes atau hemoragi,
menimbulkan potensial resiko
infeksi atau penyembuhan luka
yang buruk. Resiko
korioamnionitis meningkat
dengan berjalannya waktu,
sehingga meningkatkan resiko
infeksi ibu dan janin.
Pecah ketuban terjadi 24jam
sebelum pembedahan dapat
menyebabkan amnionitis sebelum
intervensi bedah dan dapat
mengubah penyembuhan luka.
Untuk mencegah agar tidak
terjadi infeksi
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
20/28
telah pecah
2
3
Gangguan rasa nyaman : nyeri
berhubungan dengan terjadi nya
ketegangan otot rahim
Ansietas berhubungan dengan
kurang nya pengetahuan atau
konfirmasi tentang penyakit
Tujuan :
rasa nyeri berkurang
Kriteria hasil :
klien tampak tenang
klien tampak nyaman
Tujuan :
klien pengetahuan klien
bertambah setelah
diberikan informasi
mengenai penyakit nya
kriteria hasil :
1. klien tidak resah lagi
dengan peyakit nya
monitor tanda
tanda vital : TD,
pernafasan, nadi dan
suhu
ajrakan klien
teknik relaksasi
atur posisi klien
berikan
lingkungan yang
nyaman dan batasi
pengunjung
tinjau proses
penyakit dan
harapan masa depan
dorong periode
istirahat yang
adekuat dengan
aktifitas terjadwal
berikan
nyeri dapat mengakibatkan
peningkatan frekuesni pernafasan
dan nadi
untuk mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan klien
untuk memberikan
kenyamanan pada klien
agar klien dapat beristirahat
memberikan pengetahuan
dasar dimana klien dapat
membuat pilihan
agar klien tidak merasa jenuh
dan mempercepat proses
penyembuhan
agar klien mengerti dengan
bahaya nya infeksi dan penyakit
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
21/28
4 Gangguan kebutuhan istirahat
tidur berhubungan dengan
adanya nyeri , peningkatan HIS
menunjukkan
pemahaman akan proses
penyakit dan prognosis
tujuan :
kebutuhan istirahat
tidur klien terpenuhi
Kriteria hasil :
klien dapat tidur
dengan tenang dan tidak
gelisah
klien menunjukkan
pola tidur yang adekuat
pelayanan kesehatan
mengenai penyakit
nya
jelaskan kepada
klien apa yg terjadi,
berikan kesempatan
untuk bertanya dan
berikan jawaban
yang terbuka dan
jujur
lakukan
pengkajian terhadap
gangguan kebutuhan
tidur
motivasi klien
agar mengalihkan
perhatian
monitor
kebutuhan tidur
nya
menunjukkan realitas situasi
yang dapat membantu klien atau
orang terdekat menerima realitas
dan mulai menerima apa yang
terjadi
agar dapat memberikan
gambaran sampai sejauh mana
kebutuhan tidur terganggu
dengan mengalihkan perhatian,
maka perhatian klien tidak hanya
tertuju pada rasa nyeri sehingga
membantu relaksasi pada klien
sewaktu tidur
untuk mengetahui apakah
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
22/28
5 Intoleransi aktifitas b.d.
kelemahan fisik
Tujuan:
- aktivitas kembali sesuaikemampuan pasien.
Kriteria hasil:
- pasien bisa beraktivitas
seperti biasa.
ciptakan suasana
nyaman
- Bantu pasien dalam
memenuhikebutuhan sehari-
hari seminimal
mungkin.
- Beri posisi
nyaman.
-Anjurkan
menghemat energy
hindari kegiatan
yang melelahkan.
-Jelaskan pentingnya
kebutuhan tidur klien terpenuhi
seperti biasa atau belum
suasana yang tenang dapat
membantu relaksasi sehingga
nyeri berkurang dan klien bisa
tidur
agar kebutuhan seharihari
klien dapat terpenuhi seperti biasanya
agar klien merasa nyaman dan
tenang
kelelahan dapat menyebabkan
lama nya proses penyembuhan
klien,,jadi dengan menghindari
kegiatan yang melelahkan dapat
membantu proses penyembuhan
proses penyembuhan
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
23/28
mobilisasi diri.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
24/28
Implementasi
Setelah rencana keperawatan di susun, maka rencana tersebut diharapkan
dalam tindakan nyata untuk mencapai tujuan yang diharapkan, tindakan tersebut
harus terperinci sehingga dapat diharapkan tenaga pelaksanaan keperawatan dengan
baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan
Implementasi ini juga dilakukan oleh si pembuat rencana keperawatan dan di dalam
pelaksanaan keperawatan itu kita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat
sebagai manusia yang unik
Evaluasi
Evaluasi adalah hasil akhir dari proses keperawatan dilakukan untuk
mengetahui sampai dimana keberhasilan tindakan yang diberikan sehingga dapat
menentukan intervensi yang akan dilanjutkan
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
25/28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu sebelum proses persalinan berlangsung dan dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
Penyebabnya masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti.
Beberapa laporan menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD,
namun faktor-faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Kemungkinan yang
menjadi faktor predesposisi adalah: Infeksi, Servik yang inkompetensia, Tekananintra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus),
misalnya (trauma, hidramnion, gemelli), Kelainan letak, Keadaan sosial ekonomi, dan
factor lain
Walaupun pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya,
namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan
pemeriksaan sederhana.
Penatalaksanaan KPD tergantung pada umur kehamilan. Kalau umur
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
26/28
yang tepat serta pemilihan rencana tindakan antara koservatif dan aktif sesuai dengan
umur kehamilan dapat menurunkan resiko dan kematian ibu dan bayi.
B. Saran
1. Sebagai seorang perawat untuk menanggapi masalah Ketuban Pecah Dini,
perawat harus mempunyai skill dan kemampuan untuk mengatasi suatu masalah
terjadinya Asuhan Keperawatan ibu dengan Ketuban Pecah Dini
2. Perawat harus dituntut untuk menjadi perawat yang profesional dimana perawat
dapat berfikir kritis dalam mengatasi masalah yang terjadi pada pasien yang
mengalami Ketuban Pecah Dini
3. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa mengenal
lebih dalam tentang Asuhan Keperawatan ibu dengan Ketuban Pecah Dini.
4. Diharapkan kepada pihak pendidikan untuk memperbanyak buku tentangkeperawatan maternitas terutama tentang masalah ketuban pecah dini.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
27/28
Daftar pustaka
James R Scott, et al. Danforth buku saku obstetric dan ginekologi. Alih bahasa TMA
Chalik. Jakarta: Widya Medika, 2002.
Obstetri fisiologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unversitas
Padjajaran Bandung, 1993.
Mochtar, Rustam. Sinopsis obstetrik. Ed. 2. Jakarta: EGC, 1998.
Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana. Jakarta: EGC, 1998.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas. Alih bahasa: Maria
A. Wijayarini, Peter I. Anugerah. Jakarta: EGC. 2004
Helen Varney, 2000, Buku saku bidan, Jakarta.IBG Manuaba, 1998, Ilmu kebidanan dan penyakit kandungan dan keluarga
berencana.
Rustam mochtar, 1998, synopsis jilid I, Jakarta, penerbit buku kedokteran EGC.
8/10/2019 Ketuban Pecah DIni-Vita Edit
28/28