DESAIN HIRARKI PRODUK SISTEM INFORMASI PERIKANAN CAKALANG
BERBASIS WEB
SKRIPSI
NUR HIDAYATULLAH DS
L231 13 315
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2017
DESAIN HIRARKI PRODUK SISTEM INFORMASI PERIKANAN CAKALANG
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh :
NUR HIDAYATULLAH DS L 231 13 315
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pada
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2017
i
ii
ABSTRAK
Nur Hidayatullah Ds L231 13 315. Desain Hirarki Produk Sistem Informasi
Perikanan Cakalang berbasis web, dibawah bimbingan Mukti Zainuddin,
sebagai Pembimbing Utama dan Muh. Banda Selamat, sebagai Pembimbing
Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain hirarki sistem informasi perikanan
cakalang berbasis web yang menyediakan berbagai level informasi. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2016 di Laboratorium Sistem
Informasi Perikanan dan Geospasial Kelautan serta survei lapangan di wilayah
Teluk Bone dengan fishing base di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Metode
yang digunakan adalah metode eksperimen dan survei untuk memperoleh data
primer. Sedangkan data sekunder didapatkan dari wawancara dan studi pustaka.
Pengolahan data dan pembuatan peta dilakukan dengan menggunakan paket
software SeaDAS dan ArcGIS. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam
desain sistem informasi adalah HTML dan CSS. Tool dan editor yang digunakan
adalah Sublime text 3 dan Google Chrome. Proses publikasi sistem
menggunakan jasa hosting. Data dianalisis menggunakan metode
pengembangan sistem yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan sistem
informasi, perancangan sistem informasi, implementasi sistem informasi dan
validasi sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desain sistem
informasi terdiri dari 4 level kualitas informasi; level 1 adalah peta sederhana
SPL, Klorofil a dan Kedalaman, Level 2 adalah peta level 1 yang di overlay
dengan garis kontur, Level 3 adalah peta daerah potensial penangkapan yang
diekstrak dari level sebelumnya dan level 4 adalah peta area potensial
pengkapan terbaik yang disertai dengan koordinat posisi georafis. Kualitas
informasi berbanding lurus dengan tingginya level produk, yang merefleksikan
relevansi tingkat kebutuhan user (pengguna), dan stakeholders (pemangku
kepentingan).
Kata kunci : Pole and Line, Sistem Informasi Perikanan, Teluk Bone,
Cakalang, Hirarki
iii
ABSTRACT
Nur Hidayatullah Ds L231 13 315. Design Product Hierarchy of Web Based-
Fishery Information System for Skipjack Tuna. Under supervison of Mukti
Zainuddin (principal supervisor) and Muh. Banda Selamat (co- supervisor).
This study aimed to Design Product Hierarchy of Web Based-Fishery Information
System for Skipjack Tuna which provides various levels of information. The study
was conducted from June to October 2016 in Laboratory of Fisheries Information
System and Marine Geospasial in Bone Gulf. The method used in this study was
experiment and survey to obtain primary data. While the secondary data obtained
from interview and literatures. Data processing and mapping was done using
SeaDAS and ArcGIS software packages. The programming language used in
informasian system is HTML and CSS. The tools and editors used were Sublime
Text 3 and Google Chrome. The system published using the hosting service. This
information system comprised of four steps: planning, design, implementation,
validation. The results showed that information system consists of 4 levels of
information; level 1 was the simple maps of sea surface temperatur (SST),
Chlorophyll-a and Depth, Level 2 was the level 1 map overlain with contour lines,
Level 3 was the map of potential fishing zones extracted from the previous level
and the level 4 was the best map of potential fishing zones with geographical
positions. Infromation quality was proportional with the product level, reflecting
the relevant information needs.
Keywords : Pole and Line, Fisheries system information, The Bone Bay,
Skipjack, Hierarchy
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, pemilik segala kesempurnaan, memiliki segala ilmu dan kekuatan yang tak
terbatas, yang telah memberikan kami kekuatan, kesabaran, ketenangan, dan
karunia selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan skripsi
dengan judul “DESAIN HIRARKI PRODUK SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG BERBASIS WEB” disusun berdasarkan hasil penelitian
diLapangan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis menyadari banyak
bantuan, bimbingan, dan dukungan yang sangat berharga telah diberikan kepada
penulis. Oleh karena itu melalui laporan ini penulis menghaturkan penghormatan
yang setinggi-tingginya dan terimah kasih sebesar-sebesarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang saya sangat sayangi, hormati, dan banggakan
Ayahanda Dempalesang S.Pd dan Ibunda Sapiah S.Pd yang tanpa
henti-hentinya memanjatkan doa, serta kasih sayangnya selama ini dan
memberikan bantuan kepada penulis dalam bentuk apapun, kakak ku Nur
Sakinah Ds serta adik-adik ku Nur Istiqomah Ds dan Nur Hilal Ds yang
senantiasa mendukung dan memberi semangat kepada penulis.
2. Ibu Dr. Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Sekaligus selaku penasehat
akademik yang telah memberikan dukungan, motivasi dan arahan kepada
penulis selama menjalani pendidikan, sehingga dapat menyelesaikan
studi di Universitas Hasanuddin.
v
3. Bapak Dr. Ir. Gunarto Latama, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Dr. Safruddin, S.Pi, M.Si selaku Ketua Program Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
arahan kepada penulis selama menjalani pendidikan, sehingga dapat
menyelesaikan studi di Universitas Hasanuddin.
5. Bapak Dr. Mukti Zainuddin, S.Pi, M.Sc sebagai Pembimbing Utama dan
Bapak Dr. Banda Selamat, S.Pi, M.T selaku Pembimbing Anggota yang
telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis demi
kesempurnaan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
6. Bapak Prof. Dr. Ir. Achmar Mallawa, DEA, Dr. Safruddin, S.Pi, M.Si
dan ibu Dr. Ir. St. Aisjah Farhum M.si selaku penguji yang telah
memberikan pengetahuan baru dan masukan saran dan kritikan yang
sangat membangun.
7. Ucapan terima kasih kepada seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan terkhusus Staf Pengajar Program Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang telah memberikan
pengalaman berharga selama menempu proses perkuliahan dan selalu
memberikan dorongan kepada penulis dalam proses penyelesaian
Skripsi.
8. Ucapan terima kasih banyak kepada bapak Saddik dan keluarga selaku
salah satu pemilik kapal pole and line dan rijal sekeluarga di Desa
Murante yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian, dan
senantiasa melayani serta menyediakan data yang dibutuhkan.
9. Rekan penelitian Teluk Bone 2016 Nunung Tri Wardani S.Pi, Andi
Risda Fitrianti Abudarda S.Pi, Ardy S.Pi, Andi Suciati S.Pi, Lilis
vi
Anjarsari terima kasih telah setia bersama penulis dalam suka dan duka
selama penelitian dan selama proses perkuliahan.
10. Rekan urus mengurus persuratan di akhir – akhir perkuliahan Wayan
Wilantara. Terima kasih telah setia mondar mandir dikampus sama –
sama.
11. Seluruh teman-teman perjuangan PSP PERIKANAN #13 yang tidak
dapat bisa disebukan namanya satu persatu (terima kasih atas
kekompakannya), terima kasih tetap memberikan doa, semangat,
kesabaran, dan bantuannya kepada Penulis.
12. Dan tak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada Bapak dan
Ibu pegawai Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan persuratan sehingga semua
bisa berjalan lancar.
13. Serta Teman-teman dan semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu
per satu yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung dan memberikan motivasi serta semangat.
Akhirnya Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya, namun perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar
kedepannya lebih baik, serta penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca sekalian dan terutama kepada diri pribadi
penulis. Aamiin.
Makassar, 27 November 2017
Nur Hidayatullah Ds
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nur Hidayatullah Ds, lahir di Benteng pada
tanggal 31 Maret 1995. Penulis merupakan anak kedua dari
empat bersaudara dari pasangan Ayah Dempalesang S.Pd
dan Ibu Sapiah S.Pd. Pendidikan yang ditempuh penulis
dimulai pada tahun 1999 penulis memasuki Taman Kanak-
Kanak Aisyiyah dan lulus pada tahun 2001. Kemudian penulis masuk Sekolah
Dasar di SDN Benteng 3 sampai kelas 1 dan pindah ke SDN Inpres Benteng 1
pada kelas 2 dan lulus pada tahun 2007.
Kemudian penulis melanjutkan lagi ke tingkat pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Benteng dan lulus pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Benteng dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan di tingkat Perguruan Tinggi
Negeri yakni di Universitas Hasanuddin Makassar tepatnya di Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan, Jurusan Perikanan, Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, melalui jalur seleksi SBMPTN 2013.
Aktivitas penulis selama menjadi mahasiswa adalah mahasiswa aktif
selama mengikuti perkuliahan dan ikut beberapa kepanitian dan organisasi
dalam lingkup Universitas. Penulis pernah menjadi Anggota Divisi
Pengembangan Sumberdaya Anggota UKM Shorinji Kempo.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teluk Bone ................................................................................. 4
B. Sistem Informasi ......................................................................... 4
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 10
B. Bahan dan Alat ........................................................................... 10
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 11
D. Analisis Data Penelitian .............................................................. 12
E. Alur Penelitian............................................................................. 14
F. Output yang di Harapkan ............................................................ 14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penangkapan ........................................ 16
B. Deskripsi Alat Tangkap Pole And Line ........................................ 17
C. Perencanaan Sistem Informasi ................................................. 22
D. Perancangan Sistem Informasi ................................................... 23
E. Implementasi Dan Validasi Sistem Informasi .............................. 28
F. Validasi Sistem Informasi ............................................................ 35
G. Hirarki Produk Sistem Informasi .................................................. 35
H. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Perikanan
Cakalang ................................................................................... 37
ix
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................ 38
B. Saran ..................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 11
2. Kriteria Pembuatan Produk Peta .............................................................. 36
xi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Model dasar sistem informasi.................................................................... 8
2. Peta lokasi penelitian ................................................................................ 10
3. Perancangan menu pada sistem ............................................................... 13
4. Diagram alir kerangka berfikir penelitian ................................................... 14
5. Tempat pendaratan ikan (TPI) Murante .................................................... 16
6. Kapal pole and line .................................................................................. 17
7. Joran ......................................................................................................... 18
8. Tali utama ................................................................................................. 18
9. Tali sekunder ............................................................................................ 19
10. Mata pancing ............................................................................................ 19
11. a. Serok untuk mengambil umpan dari bak umpan .................................. 20
b. Serok yang digunakan oleh boi-boi ...................................................... 20
12. Pengambilan umpan hidup pada bagan .................................................... 21
13. Tanda-tanda alam pada fishing ground .................................................... 21
14. Rumpon .................................................................................................... 22
15. Proses pemancingan ikan ......................................................................... 22
16. Diagram alir sistem informasi perikanan cakalang ................................... 24
17. Pengkodean menggunakan Sublime Text 3 ............................................. 24
18. Diagram alir home .................................................................................... 23
19. Diagram alir alat tangkap ......................................................................... 25
20. Diagram alir daerah penangkapan ........................................................... 26
21. Diagram alir poduk peta ........................................................................... 27
22. Diagram alir content ................................................................................. 27
23. Tampilan awal sistem informasi perikanan cakalang ................................ 29
24. Daftar menu sistem informasi perikanan cakalang ................................... 29
25. Tampilan menu alat tangkap .................................................................... 30
26. Tampilan menu daerah penangkapan ...................................................... 30
27. Tampilan sub menu level 1 ...................................................................... 31
28. Tampilan halaman sub menu level 1 dan 2 .............................................. 31
29. Tampilan sub menu level 2 ...................................................................... 32
30. Tampilan halaman sub menu level 3 dan 4 .............................................. 32
31. Tampilan sub menu level 3 ...................................................................... 33
xii
32. Tampilan halaman sub menu level 4 ........................................................ 34
33. Tampilan halaman content ....................................................................... 35
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Produk peta level 1 ................................................................................... 41
2. Produk peta level 2 .................................................................................. 50
3. Produk peta level 3 .................................................................................. 59
4. Produk peta level 4 .................................................................................. 63
5. List coding Sistem Informasi Perikanan Cakalang .................................... 66
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan, pemanfaatan, dan pengembangan sumberdaya perikanan
dengan tetap menjaga kelestariannya harus dilakukan secara hati-hati,
bijaksana, dan rasional. Ketersediaan data dan informasi perikanan sangat
penting untuk mengetahui prospek pengembangan daerah atau jenis
sumberdaya perikanan yang masih rendah tingkat pemanfaatannya serta
mengatur strategi dan model pengelolaan bagi daerah atau jenis sumberdaya
yang lebih lengkap. Salah satu usaha untuk memenuhi ketersediaan data dan
informasi perikanan adalah dengan membenahi sistem informasi yang ada, yaitu
dengan menjadikan komputer sebagai media penyimpanan data dan informasi
(Yulianto, 2001).
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya hayati laut itulah
perlu diadakan penyempurnaan data dan informasi mengenai potensi, distribusi,
dan tingkat pemanfaatannya. Data dan informasi potensi sumber daya perikanan
mutlak diperlukan sebagai pembuatan perencanaan pembangunan perikanan
yang lebih baik dan sekaligus sebagai bahan informasi bagi investor yang akan
menanamkan modalnya dibidang perikanan. Salah satu cara dalam
pembentukan basis data dan analisis untuk menghasilkan informasi guna
mendukung perencanaan pembangunan bidang perikanan yaitu dengan
memanfaatankan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem informasi
geografis merupakan teknologi yang mampu melakukan operasi spasial yang
menghubungkan berbagai informasi yang berkaitan. Kelebihan SIG terletak pada
kemampuan analisis keruangan lewat operasi tumpang susun dan hemat waktu
(Megantara, 2000).
2
Penelitian mengenai desain sistem informasi perikanan sudah beberapa
kali dilakukan, diantaranya Rusdin R. (2015), tentang studi Desain Sistem
Informasi Perikanan Tangkap Pole And Line di Teluk Bone. Hidayat R. (2016),
tentang studi Desain Informasi Perikanan Pole And Line Berbasis Online di
Perairan Teluk Bone. Desianty S. E. (2016), tentang Aplikasi HTML untuk
Mendesain Sistem Informasi Perikanan Teri (Stolephorus spp.) di Teluk Bone.
Hanya saja informasi yang disajikan adalah peta sederhana dengan hanya
menggunakan satu parameter.
Selain itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga
telah membuat peta daerah potensial penangkapan. Peta yang dibuat
menunjukkan koordinat lokasi penangkapan, tetapi tidak menjelaskan ikan apa
yang berada di lokasi tersebut. Sehingga berdasarkan kondisi tersebut, guna
meningkatkan kualitas informasi perikanan cakalang di Teluk Bone, maka
penelitian mengenai “Desain Hirarki Produk Sistem Informasi Perikanan
Cakalang Berbasis Web” perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu perlunya akses informasi
mengenai perikanan cakalang secara mudah dan cepat serta informasi yang
berkualitas. Sehingga penelitian mengenai desain hirarki produk sistem informasi
cakalang berbasis web sangat diperlukan guna memberikan produk informasi
yang mudah diakses dan memiliki nilai informasi berkualitas.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah membuat desain hirarki produk sistem
informasi perikanan cakalang dan membuat beberapa jenis dan kualitas level
informasi guna meningkatkan kualitas sistem
3
2. Manfaat
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kemudahan dalam mengakses informasi mengenai perikanan
cakalang.
b. Memberikan kemudahan dalam membedakan nilai informasi yang ada.
c. Bagi penentu kebijakan, dapat dijadikan acuan untuk membangun sistem
informasi perikanan cakalang yang lebih baik.
d. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi
perikanan tangkap.
e. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teluk Bone
Teluk Bone merupakan wilayah perairan yang cukup potensial di perairan
timur Indonesia, dimana di perairan tersebut nelayan melakukan penangkapan
dengan berbagai macam alat tangkap seperti bagan rambo (giant lift net), jaring
kolor (purse seine), jaring insang permukaan (drift gill net), huhate (pole and line),
sero (guiding barrier) untuk memanfaatkan sumberdaya ikan yang ada seperti,
ikan kembung (Rastrelliger spp.), ikan teri (Stelophorus sp), ikan tembang, ikan
cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan tongkol (Auxis thazard), ikan malaja
(Syganus caniculatus), dan sebagainya. Cakalang (Katsuwonus pelamis)
merupakan sumberdaya ikan pelagis besar yang banyak dieksploitasi oleh
nelayan di wilayah perairan Teluk Bone dengan menggunakan alat tangkap
huhate (pole and line), baik nelayan yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan
maupun Sulawesi Tenggara (Mallawa et al., 2010).
Menurut Jamal et al. (2014), alokasi hasil tangkapan yang layak tangkap
untuk pengelolaan cakalang di kawasan Teluk Bone berdasarkan prinsip
keberlanjutan dan kehati-hatian pada masing-masing zona adalah di Zona Utara
573 ton/tahun, Zona Tengah 5.820 ton/tahun dan Zona Selatan 2.210 ton/tahun.
Secara keseluruhan, jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan (JTB) untuk
seluruh Teluk Bone adalah 8.600 ton/tahun.
B. Sistem Informasi
1. Hirarki Data
Hirarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti
struktur pohon. Hirarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus
atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya).
5
Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hirarki ini, dimana metode
dan atribut ditentukan dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau
digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya. Satu sistem dapat mempunyai
abstraksi hirarki yang banyak, contohnya: aplikasi finansial, kita dapat
mempunyai tipe-tipe pelanggan dan simpanan yang berbeda-beda. Sebagai
contoh dari penggunaan level pada hirarki adalah pada suatu asset, dapat
diturunkan tingkat abstraksinya menjadi hirarki Bank Account dan Real / Estate.
Pada Bank Account dapat dibuat hirarki lagi untuk menurunkan lagi abstraksinya
menjadi Checking, demikian juga pada Security dapat diturunkan menjadi Stack
dan Bond.
Hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya tehadap penggunaan di
komputer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu dengan
lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat
penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun
ke dalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks.
a. Basis data merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang
memiliki hubungan antar record.
b. Berkas / file merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan
suatu objek.
c. Record merupakan sekumpulan field / atribut / data item yang saling
berhubungan terhadap objek tertentu.
- Fixed length record, semua field dalam record memiliki ukuran yang tetap.
- Variabel length record, field-field dalam record dapat memiliki ukuran
berbeda (metode penandaan yang digunakan adalah end of record
marker, indikator panjang, dan tabel posisi record).
6
2. Basis Data
Basis data (bahasa Inggris: database) atau sering pula dieja basis data,
adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management system atau DBMS). Sistem
basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis data" berawal dari ilmu
komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar
bidang elektronika (Mahendra, 2013).
Menurut Connolly dan Begg (2010), basis data adalah kumpulan data
yang terbagi dan terhubung secara logikal dan deskripsi dari data yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Artinya basis
data merupakan penyimpanan data yang tunggal dan besar yang dapat
digunakan secara simultan oleh banyak bagian departemen dan pemakai (user).
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur
dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, dimana penjelasan ini disebut
skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu basis data dan
hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi
skema atau memodelkan struktur basis data, ini dikenal sebagai model basis
data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk
tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan
kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam
model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama
antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan
7
menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis
data (database management system atau DBMS). Jika konteksnya sudah jelas,
banyak administrator dan programmer menggunakan istilah basis data untuk
kedua arti tersebut.
Arti lain dari basis data menurut Faried Irmansyah (2003) adalah
kumpulan dari item-item data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu,
tersimpan di perangkat keras komputer dan dimanipulasi dengan piranti lunak
agar bisa digunakan sesuai dengan keinginan user.
Tetapi menurut Petrousos (Anonim, 2007), basis data adalah sebuah
objek untuk menyimpan informasi terstruktur yang kompleks, yang diorganisir
dan disimpan dalam satu cara yang mengijinkan pemakainya dapat mengambil
informasi secara cepat dan efisien. Informasi dipecah ke dalam bagian-bagian
kecil agar bisa dikelola dengan mudah. Pemakai dapat melakukan berbagai hal
di dalam sistem basis data seperti manipulasi data dan operasi file, dimulai dari
memuat file baru ke dalam basis data, memasukkan data, mengambil data, dan
lain-lain sebagainya.
3. Konsep Dasar Informasi
Sistem merupakan kesatuan elemen yang memiliki keterkaitan. Beberapa
elemen tersebut dapat digabung menjadi suatu unit, kelompok atau komponen
sistem dengan fungsi tertentu (Rochim, 2002). Informasi merupakan data yang
sudah mengalami proses tertentu yang kemudian akan menghasilkan informasi
lagi (Nabil, 1998). Oleh karena itu, sistem informasi dapat diartikan sebagai
kesatuan elemen informasi, termasuk cara merancang, mengaktifkan,
8
menangani, memelihara, dan memanfaatan informasi (Rochiml, 2002 dalam
Wicaksono, 2013).
Terdapat empat persyaratan yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
metode pengolahan data yang tepat, yaitu volume unsur-unsur data yang dimuat,
kompleksitas pengoprasian data, pembatasan waktu pengolahan, dan tuntutan
melakukan perhitungan yang benar. Berdasarkan persyaratan-persyaratan
tersebut, untuk mengorganisasikan dan mengolah data yang cukup besar dan
memerlukan kecepatan serta ketepatan pengolahan, maka media komputer
merupakan media yang tepat untuk penyusunan sistem informasi (Moekijat, 1991
dalam Sari, 2000).
Model dasar sistem adalah masukan, pengolahan, dan pengeluaran.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan
dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu, pada model sistem
informasi ditambahkan media penyimpanan data (data base), fungsi pengolahan
informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan
data untuk penggunaan lanjutan (Sari, 2000).
Gambar 1. Model dasar sistem informasi
4. HTML
HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language adalah file teks atau
file ASCII yang berisi instruksi / script kepada web browser untuk menampilkan
suatu tampilan grafis dari sebuah halaman web. Di dalam file HTML terdapat
9
beberapa "tag" atau kode-kode yang dimengerti oleh web browser dan dapat
menampilkannya di layar monitor. File HTML dapat dibuat dengan aplikasi text
editor apapun di sistem operasi apapun, antara lain: Notepad di Windows, emasc
atau vi di Unix atau SimpleText di Macintosh. File HTML ini juga bisa dibuat di
aplikasi word processor apapun, asalkan saat menyimpan file tersebut disimpan
dengan format text-only (Hernawati, 2015).
10
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2016 di wilayah
Teluk Bone dengan fishing base di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Murante,
Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Pengelolaan data dilakukan di Laboratorium
Sistem Informasi Perikanan dan Geospasial Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Peta lokasi atau fishing base dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta lokasi penelitian
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra permukaan
laut yang diambil dari NASA Ocean Color atau Lembaga terkait seperti LAPAN.
Sedangkan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.
11
Tabel 1. Alat dan bahan penelitian
Alat dan Bahan Fungsi
Pole and Line
Counter
Kamera digital
Termometer digital
GPS (Global Positioning Sistem)
Software SeaDAS dan ArcGIS 10.2
Software Sublime Text 3
Web Browser (Chrome)
Untuk menangkap ikan
Untuk menghitung ikan
Untuk dokumentasi selama penelitian
Untuk mengukur suhu permukaan laut
pada lokasi penelitian
Untuk mencatat lokasi penangkapan
ikan
Untuk mengekstraksi data citra satelit
dan memetakannya
Untuk mendesain web berbasis Html
Untuk menampilkan desain halaman
web
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang menjadi target sampel atau yang akan diolah dan dimasukkan
ke dalam sistem sendiri berupa:
1. Suhu permukaan air laut
2. Klorofil-a permukaan laut
3. Kedalaman perairan
4. Koordinat lokasi penangkapan
5. Jumlah hasil tangkapan ikan cakalang (ekor)
Pada penelitian ini menggunakan metode survei untuk memenuhi data
primer dan sekunder.
12
1. Data primer diperoleh melalui observasi langsung dengan mengikuti operasi
penangkapan ikan (experimental fishing) menggunakan alat tangkap pole
and line meliputi:
a. Suhu permukaan air laut (SPL) diukur dengan mengambil air dengan
timba dan langsung diukur dengan termometer digital di setiap
pemancingan.
b. Klorofil-a diambil dengan mengambil sampel air ketika proses
pemancingan dilakukan dan dimasukkan didalam botol yang telah ditutup
dengan lakban hitam dan dimasukkan ke dalam box.
c. Pengambilan titik koordinat pada daerah penangkapan menggunakan alat
GPS (Global Positioning Sistem).
d. Hasil tangkapan dihitung setiap ekornya pada setiap pemancingan
dengan menggunakan counter.
2. Data sekunder didapatkan dengan mengumpulkan data dari penelitian
sebelumnya. Data tersebut berupa daerah penangkapan cakalang dan
produksi cakalang. Selain data diatas, penelitian ini juga menggunakan data
dari citra satelit untuk memperoleh data lingkungan perairan Teluk Bone,
seperti suhu permukaan air laut, klorofil-a dan kedalaman perairan. Data
tersebut di interpolasi dengan menggunakan metode kriging pada ArcGIS.
D. Analisis Data Penelitian
Metode analisis yang digunakan yaitu pengembangan sistem informasi.
Pada pengembangan sistem informasi ini sendiri terdiri dari 4 tahapan yaitu:
1. Perencanaan Sistem Informasi
Pada tahap ini direncanakan mulai dari model sistem hingga cakupan
sistem itu sendiri. Dalam hal cakupan, isi dari sistem informasi yaitu seluruh sub
sistem perikanan cakalang yang ada di Teluk Bone khususnya perikanan
13
cakalang yang menggunakan armada penangkapan pole and line. Kemudian
dilengkapi dengan produk sistem informasi cakalang yang berbasis hirarki. Selain
itu, pada tahap ini juga telah ditentukan pula software yang akan digunakan
dalam pembuatan sistem informasi serta pemberian nama untuk sistem informasi
yaitu Sistem Informasi Perikanan Cakalang.
2. Perancangan Sistem Informasi
Pada tahap perancangan sistem informasi dilakukan perancangan menu
yang akan ditampilkan pada halaman HTML yang dibuat. Perancangan menu
dilakukan secara sederhana, dapat dilihat pada Gambar 3. Adapun rancangan
sistem yang akan dibuat berupa lima menu utama yaitu, Home, Alat Tangkap,
Daerah Penangkapan, Produk Peta, dan Content.
Gambar 3. Perancangan menu pada sistem
3. Implementasi Sistem Informasi
Tahap implementasi meliputi hasil output dari rancangan sistem informasi
yang telah dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML
menggunakan software Sublime Text 3. Output yang dihasilkan akhirnya dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan.
4. Validasi Sistem Informasi
Tahap validasi yaitu tahap uji coba terhadap sistem yang telah dibuat. Uji
coba ini dilakukan agar mengetahui sistem yang dibuat sudah sesuai dengan
14
yang dirancang sebelumnya atau belum. Proses validasi dapat dilakukan dengan
cara verifikasi alur sistem secara keseluruhan.
E. Alur Penelitian
Ikan cakalang merupakan hasil tangkapan dari alat tangkap pole and line
yang memiliki produktivitas cukup tinggi. Hanya saja sampai saat ini belum ada
penelitian khususnya pada Teluk Bone yang membentuk sistem informasi
cakalang secara hirarki. Diagram alir pada penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 4.
F. Output yang di Harapakan
Adapun output yang diharapkan dari Sistem Informasi Perikanan
Cakalang ialah sebagai berikut:
1. Sistem informasi berbasis online yang serderhana dan responsif sehingga
informasi mudah diakses.
2. Produk hirarki sistem informasi berupa peta yang dibagi menjadi 4 level
informasi dan disajikan secara sederhana dalam Sistem Informasi Perikanan
Cakalang yang akan dibuat.
15
Gambar 4. Diagram alir kerangka berfikir penelitian
Data sekunder
Data daerah penangkapan ikan cakalang
Data citra satelit parameter oseanografi
Data primer
Lokasi penangkapan
SPL
Klorofil-a permukaan laut
Jumlah hasil tangkapan ikan cakalang (ekor)
Perancangan Sistem Informasi Calakang
Validasi Sistem Informasi
Implementasi Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi
Sistem Informasi Perikanan Cakalang
Pengumpulan Data
Permasalahan
Perlunya informasi mengenai perikanan cakalang secara
mudah dan cepat serta kualitas informasi yang berkualitas
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penangkapan
Potensi sumberdaya ikan khususnya ikan cakalang di Teluk Bone cukup
besar dan hal tersebut menjadikan daerah perairan Teluk Bone merupakan
wilayah lintasan migrasinya. Perikanan cakalang telah berkembang terutama di
perairan Indonesia bagian Timur. Uktoselja et al. (1989) menyatakan
bahwa potensi cakalang di selatan Sulawesi diperkirakan sebesar 61.800
ton/tahun. Berdasarkan hasil kajian Widodo et al. (2003) melaporkan bahwa
potensi sumberdaya ikan pelagis besar di WPPI 713 dimana wilayah
pengelolaan Teluk Bone tercakup di dalamnya memiliki potensi sebesar 193.600
ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan 43,96% (Jamal et al., 2014).
Dalam penelitian ini, alat tangkap yang digunakan di Teluk Bone adalah
pole and line dengan fishing base di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Murante,
Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, dengan titik koordinat geografis 03° 28’ 35.5’’
LS dan 120° 22’ 47.7’’ BT. Tempat pendaratan ikan Murante merupakan tempat
pendaratan ikan khusus untuk kapal pole and line. Tempat pendaratan ikan
Murante dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Tempat pendaratan ikan (TPI) Murante
17
B. Deskripsi Alat Tangkap Pole and Line
1. Kapal Pole and Line
Kapal pole and line yang beroperasi di perairan Teluk Bone dengan
fishing base di Desa Murante, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu mempunyai
ukuran rata-rata panjang 20.8 m, lebar 4.17 m, dan tinggi 1.66 m dengan
kapasitas 30 GT (gross tonnage). Kapal ini dilengkapi dengan satu mesin
penggerak merk Yanmar berkekuatan 115 PK (paarden kracht).
Ciri khas dari kapal pole and line yaitu pada bagian haluan kapal terdapat
flying deck. Flying deck berfugsi sebagai tempat para pemancing melakukan
pemancingan. Bagian ini didesain agak tinggi dengan tujuan agar ikan yang
tertangkap dapat langsung meluncur ke bagian lambung.
. Gambar 6. Kapal pole and line
2. Alat Tangkap Pole and Line
Alat tangkap pole and line merupakan alat tangkap sederhana dimana
komponen yang digunakan hanya berupa joran, tali utama, tali sekunder dan
mata pancing. Adapun konstruksi dari pole and line, yaitu:
18
a. Joran, bambu yang digunakan untuk membuat joran ini harus elastis dan kuat
agar penarikan ikan bisa berjalan lancar. Ukuran joran rata-rata
menggunakan bambu yang panjangnya 2.5 m hingga 3.2 m (Gambar 7).
Gambar 7. Joran
b. Tali utama (main line), tali yang digunakan yaitu tali yang berbahan sintesis
polyethylene dengan panjang 1.5 m hingga 2 m. Panjang tali utama
disesuaikan dengan panjang joran yang digunakan pemancing (Gambar 8).
Gambar 8. Tali utama
19
c. Tali sekunder, merupakan tasi yang terbuat dari bahan monofilament
berwarna putih dengan panjang 20 cm. Tujuannya untuk mencegah putusnya
tali dari gigitan ikan target pada saat pemancingan (Gambar 9).
Gambar 9. Tali Sekunder
d. Mata Pancing (hook), mata pancing yang digunakan pada alat tangkap ini
adalah jenis mata pancing tak berkait balik. Nomor mata pancing yaitu 2.5 m
hingga 2.8 m. Bagian atas mata pancing terdapat besi berbentuk selinder
yang berfungsi sebagai tempat mengikat tasi. Pada bagian mata pancing
dilengkapi dengan bulu ayam atau rumbai-rumbai tali rapia (Gambar 10).
Gambar 10. Mata pancing
20
3. Alat Bantu Penangkapan Pole and Line
Selain alat tangkap, dalam pengoperasian pole and line juga
menggunakan alat bantu. Alat bantu penangkapan merupakan peralatan dalam
membantu kegiatan penangkapan ikan. Alat bantu yang digunakan yaitu serok.
Ada dua jenis serok yang digunakan, pertama serok yang memiliki gagang
panjang yang digunakan untuk mengambil umpan dari bak umpan (Gambar 11a)
dan serok yang memiliki gagang pendek yang merupakan serok yang digunakan
oleh boi-boi untuk melempar umpan (Gambar 11b).
Gambar 11. (a) Serok untuk mengambil umpan dari bak umpan (b) Serok yang
digunakan oleh boi-boi
4. Metode Pengoperasian Pole and Line
Sebelum berangkat ke fishing ground, terlebih dahulu dilakukan beberapa
persiapan seperti, persiapan bahan bakar, alat tangkap, tenaga kerja, serta
perbekalan. Waktu keberangkatan kapal pole and line dari fishing base
dipengaruhi oleh faktor pasang surut perairan. Setelah keluar dari fishing base,
kapal pole and line terlebih dahulu pergi mencari umpan hidup yang ditangkap
oleh nelayan bagan. Jenis umpan yang biasanya digunakan adalah ikan teri
(Stelophorus sp.).
A B
21
Gambar 12. Pengambilan umpan hidup pada bagan
Ketika kapal sampai di lokasi pengambilan umpan, kapal pole and line
menunggu hingga fajar untuk mengambil hasil tangkapan terakhir bagan
sehingga umpan yang dibeli sebagian besar masih segar dan hidup. Selanjutnya,
kapal berangkat untuk mencari lokasi penangkapan. Penentuan lokasi
penangkapan ditentukan dengan melihat tanda-tanda alam seperti gerombolan
burung yang terbang di atas permukaan air.
Gambar 13. Tanda-tanda alam pada fishing ground
Selain penangkapan ikan dengan melihat tanda-tanda alam, nelayan juga
melakukan penangkapan di daerah sekitar rumpon. Jalan menuju rumpon
ditentukan dengan menggunakan koordinat yang telah terpasang pada GPS
kapal.
22
Gambar 14. Rumpon
Setelah sampai pada lokasi fishing ground, penyemprotan air pada
bagian haluan kapal dinyalakan dan disaat bersamaan umpan mulai ditebar oleh
boi-boi dengan dilempar mulai dari belakang hingga ke depan haluan kapal. Hal
ini bertujuan untuk menggiring ikan untuk mendekati bagian haluan kapal dimana
pemancing telah bersiap-siap.
Gambar 15. Proses pemancingan ikan
C. Perencanaan Sistem Informasi
Perencanaan sistem informasi ini dimaksudkan untuk mengetahui tujuan
pembuatan sistem, batas sistem serta ruang lingkup yang akan dimasukkan ke
dalam sistem. Dari perencanaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tujuan
23
pembuatan sistem informasi desain hirarki produk informasi perikanan pole and
line ini untuk memberikan gambaran perbedaan nilai informasi dari satu produk
informasi. Selain itu, pembuatan sistem informasi ini dapat memberikan informasi
mengenai alat tangkap secara mudah, cepat, dan efisien.
Pada tahap ini ditentukan batasan sistem yang akan dituangkan dalam
sistem informasi. Dalam hal ini, batasan sistem yang digunakan yaitu sub sistem
yang berkaitan dengan ikan cakalang seperti alat tangkap, daerah penangkapan,
dan produk sistem informasi berupa peta berbasis hirarki. Pada tahap ini juga
telah ditentukan software yang akan digunakan dalam pembuatan sistem
informasi yaitu Sublime Text 3, ArcGis 10.2, SeaDAS serta hardware berupa
laptop yang digunakan untuk membuat sistem informasi. Pemberian nama untuk
sistem informasi ini yaitu Sistem Informasi Perikanan Cakalang.
D. Perancangan Sistem Informasi
Pada tahap perancangan sistem informasi dilakukan perancangan menu
yang akan ditampilkan pada halaman HTML yang dibuat. Perancangan menu
dilakukan secara sederhana dapat dilihat pada diagram alir (Gambar 16). Pada
tampilan awal terdapat 5 menu utama yaitu, home, alat tangkap, daerah
penangkapan, produk peta, content. Terdapat sub menu level 1 sampai level 4
pada menu produk peta. Klorofil-a, suhu permukaan air laut (SPL), dan
kedalaman merupakan anak sub menu level 1 dan level 2.
Gambar 16. Diagram alir sistem informasi perikanan cakalang
24
Setelah dilakukan perancangan sistem informasi, langkah selanjutnya
yaitu pengkodean menggunakan bahasa pemograman HTML. Pengkodean dan
pengimputan data menggunakan software Sublime Text 3 (Gambar 17).
Gambar 17. Pengkodean menggunakan Sublime Text 3
1. Menu Home
Halaman Home merupakan tampilan awal dari sistem informasi perikanan
cakalang. Proses pengkodean yang dilakukan yaitu pembuatan daftar menu,
pemberian gambar latar dan judul sistem informasi. Dokumen ini disimpan
dengan nama index.html.
Gambar 18. Diagram alir home
25
2. Menu Alat Tangkap
Menu alat tangkap terdiri dari satu halaman yang menyajikan data berupa
deskripsi dan spesifikasi alat tangkap bagan perahu (Gambar 19). Data ini
diperoleh dari pengamatan langsung dan hasil wawancara dengan nelayan pole
and line. Dokumen halaman alat tangkap disimpan dengan nama
AlatTangkap.html.
Gambar 19. Diagram alir alat tangkap
3. Menu Daerah Penangkapan
Menu daerah penangkapan terdiri dari satu halaman (Gambar 20),
dimana data yang dimasukkan berupa beberapa informasi daerah penangkapan
ikan cakalang yang terdapat di Indonesia. Namun, pada menu ini informasi yang
diberikan lebih difokuskan pada Teluk Bone. Informasi berupa suhu, klorofil-a
dan kedalaman potensial ikan cakalang. Dokumen halaman Daerah
Penangkapan disimpan dengan nama DaerahPenangkapan.html.
26
Gambar 20. Diagram alir daerah penangkapan
4. Menu Produk Peta
Menu produk peta ini terdiri dari 4 sub menu yaitu level 1, level 2, level 3,
dan level 4 (Gambar 21), dimana data yang dimasukkan berupa peta yang dibuat
melalui ArcGIS. Untuk sub menu level 1 dan level 2 disajikan dalam 3 halaman
yaitu data tentang suhu permukaan air laut, klorofil-a, dan kedalaman. Dokumen
level 1 disimpan dengan nama Level1.html, Level1Klorofil.html,
Level1Kedalaman.html sedangkan dokumen level 2 disimpan dengan nama
Level2.htm, Level2Klorofil.html, dan Level2Kedalaman.
Sub menu level 3 menyajikan data tentang daerah potensial
penangkapan yang telah diolah sebelumnya menggunakan ArcGIS. Dokumen
halaman ini disimpan dengan nama Level3.html. Sedangkan untuk sub menu
level 4 menyajikan data area potensial penangkapan yang diperoleh dengan
mengolah lebih lanjut data level 3 sebelumnya. Dokumen halaman ini disimpan
dengan nama Level4.html.
27
Gambar 21. Diagram alir poduk peta
5. Menu Content
Menu ini hanya terdiri dari satu halaman, dibuat untuk mendeskripsikan
sistem informasi perikanan cakalang berserta aspek informasi dan manfaatnya
(Gambar 22). Dokumen halaman menu Content disimpan dengan nama
Content.html.
Gambar 22. Diagram alir content
6. Uploading (Pengunggahan)
Setelah penginputan data-data di atas, maka langkah selanjutnya adalah
mengunggah dokumen-dokumen ke hosting sehingga sistem dapat diakses
secara online. Setelah proses penggunggahan berhasil, Sistem Informasi
Perikanan Cakalang sudah dapat diakses dengan alamat
https://produksipt.000webhostapp.com/.
28
7. Updating (Pembaruan)
Pembaruan sistem akan dilakukan jika terdapat hasil penelitian yang baru
atau terdapat data baru yang dapat diolah menjadi suatu informasi. Adapun
pembaruan sistem dapat dilakukan secara online dengan menyunting halaman
mana saja yang akan diperbarui informasinya tanpa harus mengubah
keseluruhan konten dari sistem informasi.
E. Implementasi Sistem Informasi
Setelah melakukan coding ( pengkodean program) dengan menggunakan
bahasa pemograman HTML yang dikombinasikan dengan CSS dan diunggah ke
sebuah hosting. Berikut adalah desain antar muka pada Sistem Informasi
Perikanan Cakalang.
1. Home
Tampilan awal yang diberi judul Home ini merupakan halaman pertama
yang tampil ketika mengakses website Sistem Informasi Perikanan Cakalang
(Gambar 23). Pada halaman home menampilkan secara singkat proses
pengolahan data yang dilakukan mulai dari data, aplikasi yang digunakan,
produk peta, proses peningkatan informasi, kemudian dimasukkan kedalam
website sehingga dapat diakses oleh masyarakat.
29
Gambar 23. Tampilan awal sistem informasi perikanan cakalang
Terlihat beberapa menu yang terdapat pada menu bar sistem (Gambar
24), yaitu alat tangkap, daerah penangkapan, produk peta ( level 1, level 2, level
3, dan level 4), dan content.
Gambar 24. Daftar menu sistem informasi perikanan cakalang
2. Tampilan Menu Alat Tangkap
Menu Alat Tangkap terdiri dari satu halaman yang membahas tentang
deskripsi alat dan metode pengoperasian alat tangkap yang digunakan untuk
menangkap ikan cakalang (Gambar 25). Salah satu alat tangkap yang digunakan
dalam penangkapan ikan cakalang adalah pole and line. Dalam Sistem informasi
Perikanan Cakalang ini, membahas secara singkat mengenai alat tangkap pole
and line yang beroperasi di perairan Teluk Bone, dimulai dari kapal, ukuran kapal
yang dipakai, bahan alat tangkap hingga alat bantu yang digunakan. Dalam
30
upaya meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam sistem, informasi
mengenai alat tangkap lain dapat dimasukkan kedalam sistem.
Gambar 25. Tampilan menu alat tangkap
3. Tampilan Menu Daerah Penangkapan
Menu daerah penangkapan menampilkan data mengenai informasi
daerah penangkapan ikan cakalang yang terdapat di Indonesia. Namun pada
menu ini informasi yang diberikan lebih difokuskan pada Teluk Bone. Informasi
berupa suhu, klorofil-a dan kedalaman potensial ikan cakalang (Gambar 26).
Gambar 26. Tampilan menu daerah penangkapan
31
4. Tampilan Menu Produk Peta
Menu produk peta ini terdiri dari 4 sub menu yaitu level 1, level 2, level 3,
dan level 4, dimana data yang dimasukkan berupa peta yang dibuat melalui
ArcGIS (Gambar 27). Untuk sub menu level 1 disajikan dalam 5 halaman yaitu
Peta Bulanan, SPL, Klorofil a, Kedalaman, Peta Musiman (Gambar 28). Produk
peta yang disajikan yaitu peta sederhana SPL bulanan selama satu tahun, SPL
musiman, klorofil-a bulanan selama satu tahun, klorofil-a musiman dan
kedalaman.
Gambar 27. Tampilan sub menu level 1
Gambar 28. Tampilan halaman sub menu level 1 dan 2
Produk peta level satu dibuat dengan menggunakan bantuan software
SeaDas untuk mengolah data citra level 1 dan 2 yang didownload dari NASA
Ocean Color. Data tersebut diolah dan dijadikan peta dengan menggunakan
software ArcGIS. Informasi yang berikan oleh produk peta level satu adalah
informasi berupa warna.
Untuk sub menu level 2 memiliki tampilan yang hampir sama dengan sub
menu level 1, namun produk peta yang disajikan berbeda (Gambar 29). Sub
32
menu level 2 juga disajikan dalam 5 halaman yaitu Peta Bulanan, SPL, Klorofil a,
Kedalaman, Peta Musiman (Gambar 28). Produk peta yang disajikan yaitu peta
sederhana SPL bulanan selama satu tahun, SPL musiman, klorofil-a bulanan
selama satu tahun, klorofil-a musiman dan kedalaman.
Gambar 29. Tampilan sub menu level 2
Produk peta level 2 dibuat dengan mengolah lebih lanjut produk peta level
satu sebelumnya. Peta level satu di dengan garis kontur. Sehingga selain
memberikan informasi berupa warna, produk peta level dua juga memberikan
informasi berupa garis dan angka.
Untuk sub menu level 3, memiliki tampilan yang hampir sama dengan sub
menu level 1, dan level 2 sebelumnya, namun dengan produk peta yang
berbeda. Selain itu, sub menu level 3 disajikan dalam 2 halaman yaitu Peta
Bulanan dan Peta Musiman (Gambar 30).
Gambar 30. Tampilan halaman sub menu level 3 dan 4
Produk peta level 3 adalah peta daerah potensial penangkapan di Teluk
Bone selama satu tahun. Peta ini dibuat dengan men-reclass data level 1
33
sehingga hanya menampilkan suhu atau klorofil-a optimal untuk ikan cakalang.
SPL dan klorofil-a yang digunakan sebagai nilai optimal adalah 29.0 – 31.5 °C
untuk SPL dan 0.15 – 0.40 mg/m3 untuk klorofil-a. Kondisi tersebut sesuai
dengan hasil penelitian Zainuddin (2011), bahwa SPL optimum untuk ikan
cakalang di Teluk Bone berada pada kisaran 29.0 – 31.5 °C dan konsentrasi
klorofil-a optimum pada kisaran 0.15 – 0.40 mg/m3. Data hasil re-class diolah
menggunakan rester calculator sehingga menghasilkan daerah potensial
pentangkapan yang merupakan hasil perpotongan antara SPL potensial dan
klorofil a potensial. Daerah potensial penangkapan dikoreksi kembali dengan
menghilangkan area yang memiliki kedalaman <50 m (Zainuddin et. al., 2017).
Tampilan sub menu peta level 3 dapat dilihat pada Gambar 31.
Gambar 31. Tampilan sub menu level 3
Untuk sub menu level 4 disajikan dalam satu dua halaman dan memiliki
tampilan yang sama dengan sub menu level 3 sebelumnya (Gambar 30), namun
dengan produk peta yang berbeda (Gambar 32). Produk peta yang disajikan
yaitu peta area potensial penangkapan bulanan dan musiman yang merupakan
pengembangan dari peta level 3. Peta ini dibuat dengan membuat data area
berbentuk persegi di dalam area daerah penangkapan (level 3). Kemudian area
34
yang telah dibuat tersebut diambil titik koordinatnya pada masing-masing sudut
dan juga bagian tengah area. Jumlah area potensial penangkapan yang dibuat
berjumlah 2 pada setiap peta. Selain itu, dilakukan juga validasi dengan
memasukkan data lokasi dan titik hasil tangkapan untuk melihat apakah jumlah
hasil tangkapan meningkat seiring dengan semakin dekatnya proses
penangkapan dengan area potensial yang dibuat.
Gambar 32. Tampilan halaman sub menu level 4
5. Content
Menu Content hanya terdiri dari satu halaman, dibuat untuk
mendeskripsikan sistem informasi perikanan cakalang berserta aspek informasi
dan manfaatnya (Gambar 33). Informasi yang dideskripsikan berupa tujuan
pembuatan Sistem Informasi Perikanan Cakalang dan juga kriteria pembuatan
produk peta yang tersaji didalamannya.
35
Gambar 33. Tampilan halaman content
F. Validasi Sistem Informasi
Validasi sistem informasi yaitu pengujian yang dilakukan terhadap
pengkodean bahasa yang telah digunakan pada Sistem Informasi Perikanan
Cakalang. Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah kode yang digunakan
pada setiap dokumen dapat berfungsi secara baik atau belum, terutama setelah
diunggah ke hosting karena ada beberapa dokumen yang perlu disesuaikan
akibat terjadinya perubahan jika diakses secara offline dan online.
G. Hirarki Produk Sistem Informasi
Sistem informasi berbasis hirarki ini dibagi menjadi 4 level. Informasi yang
disediakan merupakan hasil olahan data level 1 - 2 yang di download dari NASA
Ocean Color. Selain itu, data lokasi penangkapan dan jumlah hasil tangkapan
yang diambil langsung di lapangan dengan mengikuti nelayan pole and line
melaut sebagai data pelengkap. Data tersebut kemudian di proses menggunakan
aplikasi SeaDAS dan ArcGIS 10.2. Skala peta dasar yang digunakan adalah
1:2.375.008.
36
Produk peta berdasarkan waktu dibagi atas dua bagian yaitu bulanan dan
musiman. Peta bulanan dibuat selama satu tahun dimulai dari bulan November
2015 sampai Oktober 2016. Peta musiman dibuat berdasarkan 4 angin musim
yaitu Angin Musim Barat, Peralihan 1, Angin Musim Timur dan Peralihan 2.
Angina Musim Barat dimulai pada bulan Desember-Februari, Musim Peralihan 1
terjadi mulai Maret-Mei, Angin Musim Timur terjadi pada bulan Juli-Agustus, dan
Musim Peralihan 2 terjadi pada bulan September-November (Nontji, 2007).
Peta musiman dibuat dengan merata-ratakan nilai SPL atau klorofil a
selama tiga bulan. Nilai rata-rata dicari dengan menggunakan tools rester
calculator. Adapun kriteria yang digunakan untuk pembuatan produk peta level
1– level 4 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria pembuatan produk peta
Level Keterangan
1
Merupakan produk peta sederhana yang dibuat dengan
menggunakan satu parameter seperti suhu, klorofil-a, salinitas,
kedalaman, dan sebagainya
2
Merupakan produk peta level 1 yang kemudian di overlay dengan
parameter tambahan guna meningkatkan nilai informasi yang disajikan.
Informasi tambahan yang digunakan seperti pemberian kontur pada
peta.
3
Merupakan produk peta daerah potensial penangkapan yang dibuat
dengan menggabungkan 2 parameter yang berbeda seperti suhu
permukaan air laut dan klorofil-a. Pembuatan peta ini dilakukan dengan
mengambil nilai optimum suhu permukaan air laut dan klorofil-a untuk
ikan cakalang pada bulan yang sama. Data yang digunakan adalah
data produk peta level 1, namun yang ditampilkan hanya nilai optimum
yang telah ditentukan. Kedua nilai optimum tersebut diolah
menggunakan Raster Calculator (Spatial Analyst) pada ArcGIS
sehingga menghasilkan daerah potensial penangkapan.
4 Merupakan produk peta area potensial penangkapan yang merupakan
olahan lebih lanjut dari produk peta level 3. Pembuatan produk peta
37
Level Keterangan
level 4 ini dilakukan dengan mengambil sampel area pada daerah
potensial penangkapan (level 3) sebelumnya. Pengambilan sampel
dilakukan dengan mengambil area yang dekat dengan titik
penangkapan yang didapatkan secara langsung di lapangan.
Kemudian titik koordinat area potensial penangkapan ini di tampilkan
pada peta yang akan dibuat. Area potensial yang dibuat berjumlah 2,
masing-masing area memiliki 5 koordinat, yang diambil dari masing-
masing sudut serta bagian tengah dari area potensial penangkapan
H. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Perikanan Cakalang
Walaupun sistem informasi telah berhasil dibuat, akan tetapi kelebihan
maupun kekurangan dari sistem ini tetap dapat ditemukan. Berikut ini adalah
kelebihan Sistem Informasi Perikanan Cakalang.
1. Informasi menjadi lebih mudah diakses kerena berbasis telah berbasis online.
2. Informasi yang disajikan telah terorganisir dengan baik karena semua data
tersimpan dalam satu kesatuan sistem.
3. Proses pengolahan data lebih mudah karena dikelola dengan sistem
komputerisasi.
4. Penyimpanan data tidak memerlukan ruangan yang besar.
5. Produk peta yang bervariasi karena dibuat berdasarkan hirarki informasi
sehingga peta yang disajikan dapat memberikan informasi yang lebih baik.
Selain kelebihan di atas, Sistem Informasi Perikanan Cakalang masih
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1. Informasi mengenai ikan cakalang yang disajikan masih minim karena data
yang disajikan hanya pada daerah Teluk Bone.
2. Membutuhkan keahlian khusus bagi pengelola sistem, karena setiap
pendataan memiliki aturan tersendiri.
38
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Desain sistem informasi perikanan cakalang dapat memberikan informasi
yang berkualitas dan relatif mudah diterapkan dengan menggunakan sublime
text.
2. Desain sistem informasi terdiri dari 4 level kualitas informasi; level 1 adalah
peta sederhana SPL, Klorofil a dan Kedalaman, Level 2 adalah peta level 1
yang di overlay dengan garis kontur, Level 3 adalah peta daerah potensial
penangkapan yang diekstrak dari level sebelumnya dan level 4 adalah peta
area potensial pengkapan terbaik yang disertai dengan koordinat posisi
georafis.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Agar data pada Sistem Informasi Perikanan Cakalang lebih banyak, informasi
dan produk peta mengenai cakalang di daerah selain Teluk Bone perlu
ditambahkan.
2. Sistem informasi perikanan berbasis hirarki ini bisa diterapkan oleh instansi-
instansi terkait guna meningkatkan sektor perikanan Indonesia.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Basis Data. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/
2012-1-00749-SI%20Bab2001.pdf
Connolly, T.M dan Begg C. E. 2010. Database Systems: A Practical Approach to
Design, Implementation and Management, 5th Edition. University of
Paisley.
Desianty, Sulayana, Erma. 2016. Aplikasi HTML untuk Mendesain Sistem
Informasi Perikanan Teri (Stolephorus spp.) di Teluk Bone. [Skripsi].
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Gunarso, W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Metode dan
Teknik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 149 hal
Hernawati, Kuswari. 2015. Dasar-dasar HTML. http://staff.uny.ac.id/sites/default/
files/pendidikan/Kuswari%20Hernawati,%20S.Si.,M.Kom./Dasar-dasar%
20HTML.pdf. Diakses pada tanggal 26 Sepertember 2016.
Hidayat, Rahmat. 2016. Desain Sistem Informasi Perikanan Pole and Line
Berbasis Online di Perairan Teluk Bone. [Skripsi]. Program Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Irmansyah, Faried. 2003. Pengantar Database. http://www.ilmukomputer.com/.
[Website]. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016.
Jamal M., Fedi A. S., Budi W., John H. 2014. Konsep Pengelolaan Perikanan
Tangkap Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Kawasan Teluk Bone dalam
Perspektif Keberlanjutan. Jurnal IPTEKS PSP Vol. 1 (2) ; hal 196-207.
Mahendra, Indra. 2013. Hirarki Data. https://www.scribd.com/doc/113910929/
Hirarki-Data. [Website]. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016.
Mallawa A., Safruddin, Mahfud P. 2010. Aspek Perikanan dan Pola Distribusi
Ikan Cakalang ( Katsuwonus pelamis) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi
Selatan. Jurnal Torani, ISSN: 0853-4489. Vol. 20 (1). Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan Unhas; hal. 17 – 24
Megantara, A. E. 2000. Pemetaan Daerah Penyebaran Ikan Tongkol (Euthynnus
affinis) di Perairan Selatan Jawa-Bali dengan Menggunakan Teknologi
40
Sistem Informasi Geografis (SIG). [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nontji, Anugerah. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Rusdin, Ridhayani. 2015. Studi Desain Sistem Informasi Perikanan Tangkap
Pole and Line di Teluk Bone. [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Wicaksono, Priagung. 2013. Pengembangan Sistem Informasi Produksi
Perikanan Tangkap dan Kondisi Perairan. [Skripsi]. Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Yuliano, Triswansyah. 2007. Pengenalan PHP. [Website].
www.IlmuKomputer.com/ diakses pada tanggal 26 Agustus 2016.
Yulianto, A. D. 2001. Perangkat Lunak Sistem Informasi Perikanan. [Skripsi].
Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Zainuddin, M. 2011. Skipjack Tuna in Relation to Sea Surface Temperature and
Chlorophyll-a Concentration of Bone Bay Using Remotely Sensed
Satellite Data. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 3 (1): 82-
90.
Zainuddin M., Farhum A., Safruddin, Selamat M.B., Sudirman, Nurdin N.,
Syamsuddin M., Ridwan M., Saitoh S. 2017. Detection of pelagic habitat
hotspots for skipjack tuna in the Gulf of Bone-Flores Sea, southwestern
Coral Triangle tuna, Indonesia. Jurnal Plos One, Hal 12.
40
41
Lampiran 1. Produk peta level 1
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Lampiran 2. Produk peta level 2
51
52
53
54
55
56
57
58
59
Lampiran 3. Produk peta level 3
60
61
62
63
Lampiran 4. Produk peta level 4
64
65
66
Lampiran 5 : List coding Sistem Informasi Perikanan Cakalang
Menu Utama (Home)
<!DOCTYPE>
<html>
<head>
<title> SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css" />
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8">
</head>
<body>
<div id="main">
<div id="header"><img width="1080"
src="img/header.jpg" /></div>
<!-- ini adalah menu atas-->
<div id="nav">
<ul class="menu">
<a
href="Index.html"><li><center>Home</center><
/li></a>
<a
href="ALatTangkap.html"><li><center>Alat
Tangkap</center></li></a>
<a
href="DaerahPenangkapan.html"><li><center>D
aerah Penangkapan</center></li></a>
<li><center>Produk Peta</center>
<ul class="submenu">
<a href="Level1.html"><li>
<center>Level 1</center></li></a>
<a href="Level2.html"><li>
Menu Alat Tangkap
<!DOCTYPE>
<html>
<head>
<title> SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css" />
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8">
</head>
<body>
<div id="main">
<div id="header"><img width="1080"
src="img/header.jpg" /></div>
<!-- ini adalah menu atas-->
<div id="nav">
<ul class="menu">
<a
href="Index.html"><li><center>Home</center><
/li></a>
<a
href="ALatTangkap.html"><li><center>Alat
Tangkap</center></li></a>
<a
href="DaerahPenangkapan.html"><li><center>
Daerah Penangkapan</center></li></a>
<li><center>Produk Peta</center>
<ul class="submenu">
<a href="Level1.html"><li>
<center>Level 1</center></li></a>
<a href="Level2.html"><li>
<center>Level 2</center></li></a>
67
<center>Level 2</center></li></a>
<a href="Level3.html"><li>
<center>Level 3</center></li></a>
<a href="Level4.html"><li>
<center>Level 4</center></li></a>
</ul>
</li>
<a
href="Content.html"><li><center>Content</cent
er></li></a>
</ul>
</div>
<!-- ini adalah bagian konten -->
<div id="left">
<div
id="bg_menu">Home</div>
<div id="content_menu">
<h2> Sistem
Informasi Perikanan Tangkap Cakalang</h2>
<p> <center><img
width="850" src="img/home.jpg"></center></p>
</div>
</div>
<!-- ini adalah bagian Link Terkait-->
<div id="right">
<div id="bg_menu">Link Terkait</div>
<div id="content_menu">
<a
href="www.Unhas.ac.id.com"><u>UNIVERSITA
S HASANUDDIN</u></a><br/>
<a
href="www.fikp.unhas.ac.id"><u>FIKP
UNHAS</u></a><br/>
<a
href="oceancolor.gsfc.nasa.gov"><u>NASA
Ocean Color</u></a><br/>
</div>
<div id="bg_menu">Kontak</div> <div
id="content_menu">
<li
align="justify">Laboratorium Sistem Informasi
Perikanan dan Geospasial Kelautan</li><br/ >
<li align="justify">Email:
[email protected]</li>
</div>
</div>
<!-- Footer -->
<div class="clear"></div>
<div id="footer"> <img width="1080"
<a href="Level3.html"><li>
<center>Level 3</center></li></a>
<a href="Level4.html"><li>
<center>Level 4</center></li></a>
</ul>
</li>
<a
href="Content.html"><li><center>Content</cent
er></li></a>
</ul>
</div>
<!-- ini adalah bagian konten -->
<div id="left">
<div id="bg_menu">Alat
Tangkap Pole and Line</div>
<div id="content_menu"
align="justify">
</div>
</div>
<!-- ini adalah bagian Link Terkait-->
<div id="right">
<div id="bg_menu">Link Terkait</div>
<div id="content_menu">
<a
href="www.Unhas.ac.id.com"><u>UNIVERSITA
S HASANUDDIN</u></a><br/>
<a
href="www.fikp.unhas.ac.id"><u>FIKP
UNHAS</u></a><br/>
<a
href="oceancolor.gsfc.nasa.gov"><u>NASA
Ocean Color</u></a><br/>
</div>
<div id="bg_menu">Kontak</div>
<div id="content_menu">
<li
align="justify">Laboratorium Sistem Informasi
Perikanan dan Geospasial Kelautan</li><br/ >
<li align="justify">Email:
[email protected]</li>
</div>
</div>
<!-- Footer -->
<div class="clear"></div>
<div id="footer"> <img width="1080"
src="img/footer.jpg" /></div>
</div>
</body>
</html>
68
src="img/footer.jpg" /></div>
</div>
</body>
</html>
Menu Daerah Penangkapan
<!DOCTYPE>
<html>
<head>
<title> SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css" />
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8">
</head>
<body>
<div id="main">
<div id="header"><img width="1080"
src="img/header.jpg" /></div>
<!-- ini adalah menu atas-->
<div id="nav">
<ul class="menu">
<a
href="Index.html"><li><center>Home</center><
/li></a>
<a
href="ALatTangkap.html"><li><center>Alat
Tangkap</center></li></a>
<a
href="DaerahPenangkapan.html"><li><center>D
aerah Penangkapan</center></li></a>
<li><center>Produk Peta</center>
<ul class="submenu">
<a href="Level1.html"><li>
<center>Level 1</center></li></a>
<a href="Level2.html"><li>
<center>Level 2</center></li></a>
<a href="Level3.html"><li>
<center>Level 3</center></li></a>
<a href="Level4.html"><li>
<center>Level 4</center></li></a>
</ul>
</li>
<a
href="Content.html"><li><center>Content</cent
er></li></a>
</ul>
</div>
<!-- ini adalah bagian konten -->
<div id="left">
Kodo Style.css
body {
background-color: #333333;
font-family: Arial;
font-size: 12px;
}
#main {
margin: 0 auto;
width: 1080px;
background-color: #FFFFFF;
border: 1px solid #000000;
}
.clear{
clear: both;
float: none;
}
#header {
background-color: #000066;
}
#footer {
background-color: #000000;
}
#left {
margin: 4px;
width: 864px;
min-height: 640px;
float: left;
}
#left2 {
margin: 4px;
width: 864px;
min-height: 500px;
float: left;
}
#right {
margin: 4px;
width: 200px;
float: left;
}
#bg_menu {
background-color: #000033;
background-image:
url(img/menuhijau.gif);
border: 1px solid #555555;
padding: 7px;
padding-left: 10px;
color: #FFFFFF;
font-weight: bold;
font-size: 12px;
border-radius: 5px;
}
#content_menu {
background-color: #eeeeee;
border: 1px solid #555555;
69
<div id="bg_menu">Daerah Penangkapan</div>
<div id="content_menu" align="justify">
<h2> Teluk Bone</h2>
</div>
</div>
<!-- ini adalah bagian Link Terkait-->
<div id="right">
<div id="bg_menu">Link
Terkait</div>
<div id="content_menu">
<a
href="www.Unhas.ac.id.com"><u>UNIVERSITA
S HASANUDDIN</u></a><br/>
<a
href="www.fikp.unhas.ac.id"><u>FIKP
UNHAS</u></a><br/>
<a
href="oceancolor.gsfc.nasa.gov"><u>NASA
Ocean Color</u></a><br/>
</div>
<div id="bg_menu">Kontak</div>
<div id="content_menu">
<li
align="justify">Laboratorium Sistem Informasi
Perikanan dan Geospasial Kelautan</li><br/ >
<li align="justify">Email:
[email protected]</li>
</div>
</div>
<!-- Footer -->
<div class="clear"></div>
<div id="footer"> <img width="1080"
src="img/footer.jpg" /></div>
</div>
</body>
</html>
Menu Produk Peta
<!DOCTYPE>
<html>
<head>
<title> SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css" />
line-height: 16px;
padding: 8px;
margin-bottom: 10px;
font-size: 12px;
border-radius: 5px;
}
/* supaya ukuran warna abu2 panjang ke bawa
untuk gambar*/
#content_menu_1 {
background-color: #eeeeee;
border: 1px solid #555555;
line-height: 16px;
padding: 8px;
margin-bottom: 10px;
font-size: 11px;
border-radius: 5px;
min-height: 650px;
}
#content_menu_2 {
background-color: #eeeeee;
border: 1px solid #555555;
line-height: 16px;
padding: 8px;
margin-bottom: 10px;
font-size: 11px;
border-radius: 5px;
min-height: 520px;
}
#content_menu a {
color: #0000CD;
text-decoration: none;
font-size: 11px;
}
#content_menu a:hover {
color: #cccccc;
text-decoration: none;
font-size: 11px;
}
/* dropmenu*/
ul, li {
list-style-type: none;
margin: 0px;
padding: 0px;
font-weight: bold;
}
ul.menu li {
display: inline-block;
background: #06EBFF ;
color: #000;
width: 130px;
70
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8">
</head>
<body>
<div id="main">
<div id="header"><img width="1080"
src="img/header.jpg" /></div>
<!-- ini adalah menu atas-->
<div id="nav">
<ul class="menu">
<a
href="Index.html"><li><center>Home</center><
/li></a>
<a
href="ALatTangkap.html"><li><center>Alat
Tangkap</center></li></a>
<a
href="DaerahPenangkapan.html"><li><center>D
aerah Penangkapan</center></li></a>
<li><center>Produk Peta</center>
<ul class="submenu">
<a href="Level1.html"><li>
<center>Level 1</center></li></a>
<a href="Level2.html"><li>
<center>Level 2</center></li></a>
<a href="Level3.html"><li>
<center>Level 3</center></li></a>
<a href="Level4.html"><li>
<center>Level 4</center></li></a>
</ul>
</li>
<a
href="Content.html"><li><center>Content</cent
er></li></a>
</ul>
</div>
<!-- ini adalah bagian konten -->
<div id="left">
</div>
</div>
<!-- ini adalah bagian Link Terkait-->
<div id="right">
<div id="bg_menu">Link
Terkait</div>
<div id="content_menu">
<a
href="www.Unhas.ac.id.com"><u>UNIVERSITA
S HASANUDDIN</u></a><br/>
<a
href="www.fikp.unhas.ac.id"><u>FIKP
height:30px;
line-height:30px;
padding: 0px 5px;
margin-left:4px;
margin-top: 4px;
border-radius: 5px;
border: 1px solid #000000;
}
ul.menu li:hover{
background: #333333;
color: fff;
cursor: pointer;
}
ul.submenu {
display: none;
position: absolute;
margin-left: -9px;
float: left;
}
ul.menu li:hover ul.submenu{
display: block;
position:relative;
z-index: 100;
}
ul.submenu li {
display: block;
margin-top: 0px;
}
/* Tab-Gambar*/
.tabs {
list-style-type: none;
padding: 0px;
margin: 0px;
position: relative;
}
.tabs li {
float: left;
}
.tabs li > input {
display: none;
}
.tabs li > label {
display: inline-block;
border: 1px solid #000;
height: 30px;
line-height: 30px;
padding: 1px 14px;
border-radius: 5px;
cursor: pointer;
min-width: 29px;
text-align: center;
}
.tabs .tab-content {
display: none;
71
UNHAS</u></a><br/>
<a
href="oceancolor.gsfc.nasa.gov"><u>NASA
Ocean Color</u></a><br/>
</div>
<div id="bg_menu">Kontak</div>
<div id="content_menu">
<li
align="justify">Laboratorium Sistem Informasi
Perikanan dan Geospasial Kelautan</li><br/ >
<li align="justify">Email:
[email protected]</li>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
<div align="center">
<a href="Level1.html"
class="previous"> SPL</a>
<a href="Level1Klorofil.html"
class="previous">Klorofil a</a>
<a
href="Level1Kedalaman.html" class="next"
>Kedalaman </a>
</div>
<br/>
<!-- Footer -->
<div class="clear"></div>
<div id="footer"> <img width="1080"
src="img/footer.jpg" /></div>
</div>
</body>
</html>
Menu Content
<!DOCTYPE>
<html>
<head>
<title> SISTEM INFORMASI PERIKANAN
CAKALANG</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css"
href="style.css" />
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8">
</head>
<body>
<div id="main">
<div id="header"><img width="1080"
src="img/header.jpg" /></div>
<!-- ini adalah menu atas-->
position: absolute;
left: 0;
}
.tabs li > input:checked + label {
background-color: #ddd
}
.tabs li > input:checked ~ .tab-content {
display: block;
}
/* Menu next*/
.previous {
text-decoration: none;
display: inline-block;
padding: 8px 16px;
background-color: #4CAF50;
color: black;
min-width: 30px;
}
.next {
text-decoration: none;
display: inline-block;
padding: 8px 16px;
background-color: #4CAF50;
color: black;
min-width: 30px;
}
.round {
border-radius: 50%;
}
/* Custom paragraf*/
p {
padding: 3px;
margin: 3px;
font-size: 14px;
}
h2 {
padding: 2px;
margin: 4px;
font-size: 16px;
}
72
<div id="nav">
<ul class="menu">
<a
href="Index.html"><li><center>Home</center><
/li></a>
<a
href="ALatTangkap.html"><li><center>Alat
Tangkap</center></li></a>
<a
href="DaerahPenangkapan.html"><li><center>D
aerah Penangkapan</center></li></a>
<li><center>Produk Peta</center>
<ul class="submenu">
<a href="Level1.html"><li>
<center>Level 1</center></li></a>
<a href="Level2.html"><li>
<center>Level 2</center></li></a>
<a href="Level3.html"><li>
<center>Level 3</center></li></a>
<a href="Level4.html"><li>
<center>Level 4</center></li></a>
</ul>
</li>
<a
href="Content.html"><li><center>Content</cent
er></li></a>
</ul>
</div>
<!-- ini adalah bagian konten -->
<div id="left">
</div>
</div>
<!-- ini adalah bagian Link Terkait-->
<div id="right">
<div id="bg_menu">Link
Terkait</div>
<div id="content_menu">
<a
href="www.Unhas.ac.id.com"><u>UNIVERSITA
S HASANUDDIN</u></a><br/>
<a
href="www.fikp.unhas.ac.id"><u>FIKP
UNHAS</u></a><br/>
<a
href="oceancolor.gsfc.nasa.gov"><u>NASA
Ocean Color</u></a><br/>
</div>
<div id="bg_menu">Kontak</div>
<div id="content_menu">
<li
align="justify">Laboratorium Sistem Informasi
73
Perikanan dan Geospasial Kelautan</li><br/ >
<li align="justify">Email:
[email protected]</li>
</div>
</div>
<!-- Footer -->
<div class="clear"></div>
<div id="footer"> <img width="1080"
src="img/footer.jpg" /></div>
</div>
</body>
</html>