ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN DATE TAHUN 2010
(Studi pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Bisnis
Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
Disusun Oleh :
Andi Putra
108400511
SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI DAN MEDIA
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG
2011
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PERBEDAAN RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM
SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN DATE TAHUN 2010
(Studi pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Bisnis
Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
Disusun Oleh :
Andi Putra
108400511
Pembimbing
Deannes Isynuwardhana, SE., MM
SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI DAN MEDIA
INSTITUT MANAJEMEN TELKOM
BANDUNG
2011
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini dengan judul
“Analisis Perbedaan Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex-
Dividen date Tahun 2010 pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI)” adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan kecuali melalui pengutipan sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku. Saya bersedia menanggung risiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam tugas akhir saya ini.
Bandung, 6 Desember 2011
Penulis,
(Andi Putra)
NPM : 108400511
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Analisis Perbedaan Return dan Likuiditas Saham Sebelum
dan Sesudah Ex-Dividen date Tahun 2010 Pada Perusahaan yang Listing
di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen Bisnis.
Dalam penulisannya, skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan
rintangan, atas ridho Allah SWT dan melalui bantuan dari berbagai pihak,
kesulitan dan teratasi. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Ayah dan Ibu tercinta, Elviar, SH dan Ernawati, serta adik tersayang,
Ricky Putra yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam
setiap kesempatan.
2. Bapak Deannes Isynuwardhana, SE., MM selaku dosen pembimbing
skripsi yang dengan kesabaran hati selama ini meluangkan waktu dan
perhatian untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis sampai penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Dr. Norita, SE., M.Si., Ak selaku penguji 1 proposal skripsi dan
Venty Yustianti Martina, SE., MM selaku penguji 2 proposal skripsi
yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan memberikan
masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak/Ibu dosen penguji 1 sidang skripsi dan bapak/ibu penguji 2
sidang skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan
memberikan masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.
5. Seluruh staff pengajar IMTelkom atas segala ilmu dan bimbingan
yang diberikan.
6. Sahabat-sahabatku Yogha Zakaria, Banu Suryo Utomo, Fajar
Noviandri, Mufti Ferdiansyah, Aditya Akbarsyah, Ilham Adi Putra,
Rani Putriani, Didik Methana, dan Yussef Maulana yang terus
memberikan semangat dan doa-doa yang tulus.
7. Teman-teman di organisasi Hipmi PT IMTelkom Dian, Dadik, Rizal,
Fiary, Aditya, Nabila, Eka, Prima, Rena, Vigna, Furi, Reza dan yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
8. Teman-teman seangkatan 2008 terutama Sarah Oktaviani Aruan, yang
telah memberikan nasehat dan dukungan moril secara langsung kepada
penulis.
9. Teman-teman senior angkatan 2006 dan 2007 terutama Hasta Gina
Hamzah yang telah memberikan motivasi dan ide-ide secara tidak
langsung kepada penulis.
Orang bijak mengatakan bahwa setiap cabang disiplin ilmu itu
hanyalah gambaran sebagian kecil dari kenyataan yang serba luas dan serba
rumit. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Bandung, 6 Desember 2011
Penulis
(Andi Putra)
NPM: 108400511
ABSTRAK
Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para
pemegang saham perusahaan. Investor mengharapkan return dari perusahaan
dan salah satunya adalah dari dividen. Dividen sendiri dapat mempengaruhi
harga saham sebuah perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date
tahun 2010 pada perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia. Populasi dari
penelitian ini menggunakan sensus yaitu meneliti seluruh perusahaan yang
terdapat pada populasi dimana perusahaan yang mengeluarkan dividen tahun
2010 terdapat 15 perusahaan.
Metode pada penelitian ini menggunakan event study yang dilakukan
dengan wilcoxon signed rank test untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date
tahun 2010.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan
return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010.
Hasil ini menunjukkan bawha ex-dividen date tidak memberikan dampak yang
cukup besar kepada investor.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya perbedaan
return dan likuiditas saham sebelum ex-dividen date dengan return dan
likuiditas saham sesudah ex-dividen date. Investor sendiri dapat menjadikan
ex-dividen date sebagi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan
dalam berinvestasi kedepannya di samping faktor analisis lainnya seperti right
issue, stock split, dan lain-lain.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial
Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan
dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal
pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.
b. Visi Bursa Efek Indonesia
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.
c. Misi Bursa Efek Indonesia
Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui
pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah,
efisiensi biaya serta penerapan good governance.
d. Core Values Bursa Efek Indonesia
1. Teamwork
2. Integrity
3. Professionalism
4. Service Excellence
e. Core Competencies Bursa Efek Indonesia
1. Building Trust
2. Integrity
3. Strive for Excellence
4. Customer Focus
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek studi yang berada atau
terdaftar di bursa efek indonesia, dimana ada 15 perusahaan yang dijadikan
objek studi dengan beberapa pertimabangan tertentu.
Berikut ini adalah 15 perusahaan yang dijadikan objek studi pada
penelitian ini :
TABEL 1.1
Perusahaan Objek Penelitian
Nama Perusahaan Kode
PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI
PT. Adaro Energy Tbk ADRO
PT. Astra International Tbk ASII
PT. Bank Central Asia Tbk BBCA
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI
PT. Bank Mandiri Tbk BMRI
PT. Indika Energi Tbk INDY
PT. Lippo Karawaci Tbk LPKR
PT. Merck Tbk MERK
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA
PT. Gas Negara Tbk PGAS
PT. Semen Gresik Tbk SMGR
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM
PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR
PT. United Tractors Tbk UNTR
1.2 Latar Belakang Penelitian
Pasar modal merupakan tempat di mana para investor menanamkan
dananya dalam berbagai bentuk investasi. Pasar modal sebagai salah satu
alternatif sumber pendanaan jangka panjang yang telah mengalami
perkembangan sangat cepat. Maraknya perkembangan pasar modal saat ini
tidak terlepas dari peran dari para investor dalam melakukan transaksi di pasar
modal. Sebagai instrumen ekonomi, pasar modal tidak terlepas dari berbagai
pengaruh ekonomi. Adanya pengaruh tersebut akan mempengaruhi
perubahan harga saham dari suatu emiten yang ada di pasar modal, seperti:
kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, pengumuman laporan
keuangan, laporan dividen perusahaan, dan pengumuman pendanaan yang
berhubungan dengan pemecahan saham, pembelian saham, dan pengumuman
joint venture (Jogiyanto, 2003: 373).
Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat ini membawa
perubahan besar terhadap tuntunan kualitas informasi. Informasi ini sangat
diperlukan oleh investor untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan. Dengan adanya informasi yang relevan dan yang dipublikasikan,
maka hal ini dapat mempengaruhi harga-harga sekuritas yang ada di pasar
modal. Pengujian terhadap kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat
reaksi pasar dari saat pengumuman jika pengumuman mengandung informasi
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
diterima pasar.
Investor akan memilih perusahaan yang kira-kira mampu
memberikan keuntungan kepadanya, salah satu caranya yaitu investor akan
menginvestasikan uangnya adalah dengan cara membeli saham dari sebuah
perusahaan. Investor biasanya akan membeli saham yang likuid, dimana
semakin likuid suatu saham maka semakin cepat dan mudah saham tersebut
untuk diperjualbelikan atau dikonversi menjadi kas. Salah satu indikator
investor melihat dan mencari informasi tentang sebuah perusahaan dimana
instrumennya saham adalah pengumuman dividen dari perusahaan.
Pada perusahaan yang telah go public pembayaran dividen,
merupakan cara klasik memberikan imbalan dalam bentuk pemberian aset
keuangan (financial asset) perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen
adalah bagian laba atau perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan
disahkan oleh rapat pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang
saham (Halim, 2005: 21). Pembayarannya diatur berdasarkan ketentuan yang
berlaku pada jenis saham yang ada. Berikut ini perbandingan harga saham
sebelum dan sesudah pembagian dividen di tahun 2009 pada 15 perusahaan
yang mengeluarkan dividen tahun 2010.
TABEL 1.2
Daftar Harga Saham Bulanan Sebelum Dan Sesudah Pembagian Dividen
Tahun 2009
Nama Perusahaan Pembagian
dividen
Harga Saham
Sebelum
Dividen
Harga Saham
Sesudah
Dividen
PT. Astra Agro
Lestari Tbk
220.00
(November)
21,650.00
(Oktober)
22,300.00
(November)
PT. Adaro Energy Tbk
11.80
(Agustus)
1,360.00
(Agustus)
1,430.00
(September)
PT. Astra
International Tbk 570.00 (Juni) 23,800.00 (Juni) 29,300.00 (Juli)
PT. Bank Central
Asia Tbk 65.00 (Juni) 3,525.00 (Juni) 3,775.00 (Juli)
PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk
169.160004
(Juni) 6,300.00 (Juni) 7,300.00 (Juli)
PT. Bank Mandiri
Tbk
88.895844
(May) 2,975.00 (May) 3,175.00 (Juni)
PT. Indika Energi
Tbk 84.00 (Juni) 2,325.00 (Juni) 2,375.00 (Juli)
PT. Lippo Karawaci
Tbk - - -
PT. Merck Tbk 5,350.00
(April) 44,100.00 (April) 52,500.00 (May)
PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
371.049988
(Juni) 11,600.00 (Juni) 13,600.00 (Juli)
PT. Gas Negara Tbk 41.740002
(Juli) 3,500.00 (Juli) 3,475.00
(Agustus)
PT. Semen Gresik
Tbk
215.190002
(Juli) 5,950.00 (Juli) 5,950.00
(Agustus)
PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk
296.943512
(Juli) 8,950.00 (Juli) 8,400.00
(Agustus)
PT. Unilever
Indonesia Tbk 220.00 (Juni) 9,950.00 (Juni) 12,950.00 (Juli)
PT. United Tractors
Tbk 220.00 (Juni) 9,250.00 (Juni) 11,600.00 (Juli)
Sumber : http://finance.yahoo.com/
Dividen merupakan salah satu bentuk informasi publik dalam pasar
modal yang dianggap sebagai suatu sinyal dari perusahaan untuk
menunjukkan kinerja dan prospek perusahaan di masa depan. Apabila
perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, hal ini dapat ditafsirkan
sebagai harapan manajemen akan membaiknya kinerja perusahaan di masa
yang akan datang. Lebih jauh lagi, perusahaan membayar dividen untuk
mendorong investor lain untuk membeli saham baru dengan harga yang lebih
tinggi (Sawitri, 2007:248). Beberapa kemungkinan dapat digunakan untuk
mendeteksi apakah pasar secara individu merespon pengumuman dividen
sebagai informasi untuk membuat keputusan investasi. Return saham
merupakan ekspektasi yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2003: 433).
Dimana dalam berinvestasi, ada kalanya seorang investor berharap adanya
return saham yang besar.
Pembagian dividen kepada pemegang saham menyebabkan posisi
kas suatu perusahaan semakin berkurang. Dengan kondisi kas yang berkurang
tersebut, membuat perusahaan melakukan pinjaman dana ke pihak luar seperti
bank yang nantinya bisa digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Hal ini dapat mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas)
akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan
berpikiran negatif terhadap perusahaan.
Pada publikasi dividen, informasi kenaikan dan penurunan dividen
dapat dipandang sebagai isyarat positif atau negatif oleh investor. Publikasi
dividen yang menyatakan bahwa perusahaan memutuskan untuk membayar
dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya ditafsirkan oleh pasar sebagai
sinyal positif, sebab publikasi ini menaikkan ekspektasi investor tentang
pendapatan masa depan perusahaan. Sebaliknya, publikasi dividen yang
menyatakan pembagian lebih rendah dari tahun sebelumnya dianggap sebagai
isyarat negatif, sebab investor menduga bahwa emiten tersebut mengalami
penurunan pendapatan di masa depan. Reaksi pasar terhadap informasi dalam
publikasi ditunjukkan oleh adanya perubahan harga saham (Halim, 2005:34).
Dalam hal likuiditas, dengan adanya kenaikan dan penurunan dividen
bisa mempengaruhi volume perdagangan dari saham terhadap saham
perusahaan yang mengeluarkan dividen. Apabila volume perrdagangan
menunjukkan indikasi tinggi maka berarti saham dari perusahaan tersebut
diminati oleh investor dan apabila volume perusahaan tidak berubah atau
turun maka saham dari perusahaan tersebut tidak terlalu banyak diminati oleh
investor.
Dalam hal pembagian atau pembayaran dividen, yang perlu
diperhatikan adalah perusahaan yang membagikan dividen belum tentu
perusahaan yang memilki kualitas yang bagus. Hal ini bisa dilihat dari laporan
keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan tersebut, apakah perusahaan
tersebut termasuk perusahaan yang akan bangkrut atau memang perusahaan
yang memiliki nilai kinerja yang bagus.
Maka dari beberapa referensi yang ada dan masalah yang timbul,
penulis akhirnya mengambil judul penelitian “Analisis Perbedaan Return
dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividen date Tahun
2010 Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
1.3 Perumusan Masalah
Rumusan masalah terhadap penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah
ex-dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010 ?
b. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah
ex-dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010 ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
a. Mengetahui perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-
dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010.
b. Mengetahui perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-
dividen date pada 15 perusahaan di tahun 2010.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi yang
terkait, yaitu :
a. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dalam membuat keputusan bisnis yang berkaitan
dengan perubahan return dan likuiditas saham akibat pembayaran
dividen.
b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
masukan dan sebagai acuan dalam membuat keputusan berkaitan dengan
pembayaran dividen, yaitu apakah tindakan pembayaran dividen akan
mengakibatkan perubahan return dan likuiditas saham.
c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai reaksi return dan
likuiditas saham terhadap pengumuman pembayaran dividen.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi
yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun
sistematika sebagai berikut :
a. BAB1. Pendahuluan. Pada bab ini dibahas mengenai tinjauan objek
studi, latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
b. BAB II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini di bahas mengenai teori-teori
yang mendukung penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
c. BAB III. Metode Penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai jenis
penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, populasi dan
sample, pengumpulan data,dan teknik analisis data.
d. BAB IV. Analisis dan Pembahasan. Pada bab ini dibahas mengenai
deskripsi dari hasil dari penelitian, dan pembahasan terhadap
pengujian hipotesis dari penelitian.
e. BAB V. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini dibahas mengenai
kesimpulan dari penelitian ini dan saran yang diberikan untuk
penelitian selanjutnya, untuk perusahaan, dan investor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian
2.1.1 Manajemen Keuangan
Manajemen merupakan suatu proses yang menggunakan metode
ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan sekelompok
manusia yang dilengkapi dengan sumber ekonomi dan faktor produksi untuk
mencapai tujuan yang telah dicapai sebelumnya. Keuangan berkaitan dengan
pembelanjaan yang dimana keseluruhan usaha untuk mempersiapkan dan
mengatur penarikan dan penggunaan dana.
Menurut Sutrisno (2003:3) bahwa manajemen keuangan sebagai
berikut :
“Sebagai semua kegiatan aktivitas perusahaan yang berhubungan
dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang
murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut
secara efisien.”
Oleh karena itu, fungsi keputusan dari manajemen keuangan dapat
dibagi menjadi tiga area utama yaitu keputusan sehubungan investasi,
pendanaan, dan manajemen aktiva yang bertujuan untuk mencapia tujuan
perusahaan tersebut dengan mengalokasikannya dengan baik dan efisien.
Dewasa ini manajer keuangan memegang peranan yang sangat
penting. Seiring dengan berkembangnya tugas manajer keuangan tidak hanya
mencatat, membuat laporan, mengendalikan kas, membayar tagihan-
tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi manajer keuangan juga harus bisa
menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber daya yang optimal, serta
pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka
meningkatkan nilai perusahaan. Dimana manajemen adalah suatu usaha
untuk mencapai tujuan tertentu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian melalui kegiatan orang lain .
2.1.2 Laporan Keuangan
Informasi yang dapat digunakan dalam menilai suatu perusahaan
adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi
akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan perusahaan,
seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi-
transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa
mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan (Tandelilin, 2007:233).
Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang
dikandungnya terbagi dalam tiga laporan keuangan utama, yaitu :
a. Neraca, adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu; atau neraca adalah
laporan tentang aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham
perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
b. Laporan Laba Rugi, adalah ringkasan profitabilitas perusahaan
selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan laba
rugi mencerminkan perbedaan antara penghasilan dan biaya
perusahaan selama periode tertentu sehingga menghasilkan
keuntungan atau kerugian bersih perusahaan.
c. Laporan Arus Kas, merupakan laporan yang memuat aliran kas
yang berasal dari tiga sumber yaitu operasi perusahaan, investasi,
dan aktivitas keuangan yang dilakukan perusahaan.
2.1.3 Saham
Saham (stock) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal
perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering
disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan.
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006:6), saham dapat didefinisikan sebagai
tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan mimiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai
hak kepemilikan atas kekayaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Anoraga dan Pakarti (2001:58), saham dapat
didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.
Ada beberapa jenis saham yang dikenal. Berdasarkan atas cara
peralihan, saham menurut Rusdin (2005:69) dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Saham atau unjuk (Bearer Stock) adalah saham yang tidak ditulis
atas nama pemiliknya, agar mudah dipindahkan dari satu investor ke
investor lain.
b. Saham atas nama (Registered Stock) adalah saham yang ditulis
dengan jelas siapa pemiliknya.
Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, saham
dibedakan menjadi :
a. Saham biasa (common stock)
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:7), saham biasa yaitu
saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling junior
dalam pembgaian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Walaupun pemegang saham
biasa adalah pihak yang terakhir dalam menerima dividen, namun
pemegang saham tersebut mempunyai hak suara (votting right) untuk
memilih direktur maupun manajemen perusahaan dan ikut berperan
dalam pengambilan keputusan penting peerusahaan dalam rapat
umum pemegang saham (RUPS). Saham biasa merupakan salah satu
efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Sebagai
pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa
hak yaitu:
1. Hak Kontrol; Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk
memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham
mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan
memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan
hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan
direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-
tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2. Hak menerima Pembagian Keuntungan; Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian
dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi
sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan.
Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber
dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan
diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
3. Hak Preemtive; Hak preemtive (preemtive right) merupakan
hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika
perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang
beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase
kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive
memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk
membeli tambahan saham baru, sehingga persentase
kepemilikan tidak berubah.
b. Saham preferen (preffered stock)
Saham preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi
karakteristik gabungan dari obligasi dan saham biasa, karena saham
preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi
dan mendapat hak kepemilikan seperti saham biasa (Tandelilin,
2001:18). Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang
saham preferen dibawah klaim pemegang saham obligasi.
Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai hak,
yaitu hak atas dividen tetap dan hak atas pembayaran lebih dahulu
jika terjadi likuidasi. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah
sebagai berikut (Jogiyono, 2002: 320):
1. Preferen terhadap dividen
a) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima
dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham
biasa.
b) Saham preferen umumnya memberikan hak dividen
kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang
belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang
saham biasa menerima dividennya.
2. Preferen pada waktu likuidasi; Saham preferen mempunyai
hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan
dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi
likuiditas. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal
saham preferennya termasuk semua dividen yang belum
dibayarkan jika bersifat kumulatif.
2.1.4 Corporate Action
Tindakan atau aksi korporasi (corporate action) merupakan aktivitas
emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar maupun
harga saham di pusat. Corporate action merupakan informasi yang umumnya
menarik perhatian pihak-pihak yang terkait di pasar modal, khususnya para
pemegang saham (Darmadji, 2006:117). Informasi tersebut akan memiliki
nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut dapat menyebabkan
investor melakukan transaksi di pasar modal.
Keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum,
baik Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), atau pun Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Persetujuan pemegang saham
adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan
peraturan yang ada di pasar modal.
Pengertian corporate action umumnya mengacu pada ativitas
penerbit right issue, pemecahan saham (stock split), saham bonus, dividen
saham (stock dividend), dividen tunai (cash dividend), pembelian kembali
saham (share buyback). Dimana penjelasannya sebagai berikut :
a. Right Issue
Right issue atau HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)
adalah kegiatan penawaran umum yang terbatas kepada pemegang
saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan terlebih
dahulu. Saifur Rivai (2007:28) menyebutkan bahwa tujuan utama
dari penerbitan right issue adalah untuk mempertahankan proporsi
kepemilikan pemegang saham serta menekan biaya emisi. Right issue
diperdagangkan seperti saham, akan tetapi perdagangan right issue
mempunyai masa berlaku tertentu.
b. Pemecahan Saham (stock split)
Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah
lembar yang lebih banyak dengan pengurangan harga nominal
perlembar nya secara proporsional (Bambang Riyanto, 1995 : 275).
Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yakni
split up dan split down. Split up adalah penurunan nilai nominal
perlembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham
yang beredar. Misalnya pemecahan saham dengan split factor 2:1,
3:1, 4:1. Sedangkan Split down adalah peningkatan nilai nominal
saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar.
c. Saham Bonus
Saham bonus adalah aksi yang dilakukan perusahaan dengan
memecah nilai nominal saham, sehingga harga saham akan menjadi
lebih murah dan jumlah saham yang beredar menjadi meningkat.
Diharapkan saham tersebut lebih menarik bagi investor sehingga
menjadi likuid atau ramai diperdagangkan
d. Dividen Saham (stock dividend)
Dividen saham adalah aksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan
membagikan sejumlah saham sebagai dividen sebagai pengganti
dividen tunai. Jumlah saham yang beredar menjadi meningkat.
Harga saham akan menjadi turun akibat bertambahnya jumlah
saham yang beredar.
e. Dividen Tunai (cash dividend)
Dividen tunai adalah bagian dari keuntungan (laba) perusahaan
(emiten) yang diberikan dalam bentuk uang tunai kepada pemegang
sahamnya. Dividen tunai biasanya dinyatakan dalam nilai rupiah per
lembar saham.
Dividen tunai dibagikan jika perusahaan tersebut mampu
menghasilkan laba bersih selama periode tertentu, misalnya selama
setahun. Namun, jika ternyata rugi, maka emiten tersebut boleh tidak
membagikan dividen.
f. Pembelian Kembali Saham (share buyback)
Pembelian kembali saham merupakan alternatif kebijakan
perusahaan dalam mendistribusikan kelebihan kasnya kepada para
pemegang saham selain kebijakan kebijakan pembayaran dividen
tunai. Pembelian kembali saham oleh manajemen perusahaan
dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk menjaga harga
saham pada taraf yang normal, memberikan sinyal mengenai
prospek saham di masa datang dan untuk meningkatkan Earning Per
Share (EPS).
Keputusan corporate action memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepentingan pemegang saham, karena corporate action yang
dilakukan emiten akan berpengaruh terhadap jumlah yang beredar, komposisi
kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang oleh pemegang saham,
serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Dengan demiikian,
pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat corporate action
sehingga memperoleh keuntungan dari melakukan keputusan atau antisipasi
yang tepat.
Pada umumnya corporate action mempengaruhi secara signifikan
terhadap kepentingan pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki
pemegang saham, serta mempengaruhi pergerakan harga saham. Maka dari
itu, pemegang saham harus memperhatikan dampak dari corporate action,
sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dengan melakukan
keputusan yang tepat. Untuk mendapatkan haknya sebagai pemegang saham
atas corporate action, maka saham tersebut harus terdaftar atas nama
pemegang saham tersebut.
Dengan kata lain, pemodal terlebih dahulu harus melakukan
regestrasi atas saham yang dipegangnya agar hak atas suatu corporate action
dapat terpenuhi. Hanya investor yang telah meregister sahamnya sampai
dengan batas cumdate yang berhak mendapatkan haknya.
2.1.5 Dividen
Banyak kejadian (event) yang mempengaruhi investor dalam
berinvestasi di pasar modal. Dimana kejadian yang mempengaruhi keputusan
investor dalam berinvestasi di pasar modal merupakan kejadian yang secara
umum dapat mempengaruhi perubahan return dan volume perdagangan saham
di pasar modal. Adapun kejadian-kejadian yang dapat mempengaruhi
perubahan return dan volume perdagangan saham di pasar modal diantaranya
kinerja perusahaan, perubahan strategi perusahaan, laporan dividen
perusahaan, pengumuman, pendanaan yang berhubungan dengan pemecahan
saham, pembelian saham, pengumuman joint venture, annual report tahunan
perusahaan (emiten), january effect, right issue (Jogiyanto, 2003: 373).
Seperti halnya kejadian-kejadian di atas, pengumuman dividen juga
merupakan suatu kejadian yang dapat mempengaruhi return dan volume
perdagangan saham di pasar modal.
a. Pengertian dividen
Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para
pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai
(kas), saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah
diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiabn
perusahaan (Henry Simamora, 2000:423)
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah
pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai
cadangan bagi perusahaan (Ang, 1997:132). Keputusan mengenai jumlah
laba yang ditahan dan dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham).
Dalam proses pembayaran dividen diperlukan daftar para pemegang
saham yang telah menerima dividen. Daftar pemegang saham ini dapat
berubah karena adanya transaksi jual beli saham
Berikut ini merupakan prosedur pembagian dividen :
1. Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat direksi
perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen.
2. Cum-dividend date
Cum-dividend date merupakan tanggal terakhir perdagangan
saham yang masih mengandung hak untuk mendapatkan
dividen (baik tunai maupun saham).
3. Ex-dividend date
Ex-dividend date merupakan tanggal dimana perdagangan
saham tidak mempunyai hak untuk mendapatkan dividen.
Apabila membeli pada tanggal ini atau sesudahnya, maka
saham tersebut sudah tidak lagi memberikan dividen.
Sebaliknya jika seseorang ingin menjual saham dan masih
ingin masih ingin mendapatkan hak dividen, maka ia harus
menjual pada ex-dividend atau sesudahnya.
4. Tanggal pencatatan pemegang saham (recording date).
Tanggal pencatatan pemegang saham adalah hari terakhir
untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar
berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan.
5. Tanggal pembayaran dividen (payment date)
Tanggal pembayaran dividen adalah tanggal pada saat
perusahaan mengirimkan cek dividen.
b. Macam-Macam Dividen
Menurut Ang (1997:145) berdasarkan atas hubungan dengan tahun
buku, maka dividen dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
1. Dividen Interim
Dividen interim merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan
antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara
dividen final satu dengan dividen final berikutnya. Dividen interim
dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun. Tujuannya untuk
memacu kinerja saham perseroan di bursa.
2. Dividen Final
Dividen final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah
penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yang dibayarkan
pada tahun buku berikutnya. Dividen final juga memperhitungkan
dan mempertimbangkan hubungannya dengan dividen interim yang
telah dibayarkan untuk tahun buku tersebut.
Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, dividen dapat dibagi
atas dua jenis yaitu :
1. Dividen Tunai
Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak
digunakan oleh perusahan. Dividen tunai diterima oleh para
pemegang saham biasa melalui cek atau terkadang mereka
menginvestasikannya kembali dalam saham biasa di perusahaan.
Penginvestasian kembali dividen pada saham perusahan diselesaikan
melalui suatu rencana reinvestasi dividen (dividend reinvesment
plan), atau sering disebut dengan DRIP. Tujuan dari emiten
memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu
kinerja saham di bursa efek.
2. Dividen Saham
Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk
saham dengan proporsi tertentu. Tujuan dari emiten memberikan
dividen dalam bentuk saham, disamping tujuan yang sama dengan
dividen dalam bentuk tunai, juga bertujuan untuk meningkatkan
likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Disamping itu
pemberian dividen dalam bentuk saham kadangkadang juga
diberikan karena memperhatikan likuiditas keuangan perusahaan
ketika direksi menilai bahwa perusahaan tidak memungkinkan
pembayaran dividen dalam bentuk tunai, sehingga diputuskan
dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham).
3. Dividen Kekayaan
Dividen kekayaan adalah disribusi pro rata suatu aset fisik. Aset
tersebut biasanya berupa produk yang dihasilkan perusahaan.
Dividen kekayaan diberikan apabila jumlah pemegang saham
perusahaan masih sedikit dan perusahaan menghasilkan sesuatu yang
mudah didistribusikan. Dividen kekayaan saat ini sudah sangat
jarang dilakukan. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam
pendistribusian aset fisik kepada pemegang sahamnya, disamping itu
belum tentu semua pemegang saham menyetujuinya (Warsono,
2003:272).
c. Kebijakan Pemberian Dividen
Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang
menjadi hak pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa dibagi
sebagai dividen dan laba ditahan untuk diinvestasikan kembali. Ada beberapa
bentuk pemberian dividen secara tunai atau cash dividend yang diberikan
perusahaan kepada pemegang saham. Sutrisno (2001: 305) menjelaskan
bentuk kebijakan dividen tersebut adalah :
1. Kebijakan pemberian dividen stabil
2. Dividen akan diberikan secara tetap per lembarnya untuk jangka
waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan mengalami
fluktuasi.
3. Kebijakan dividen meningkat.
Perusahaan akan memberikan dividen kepada pemegang saham
dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang
stabil.
3. Kebijakan dividen dengan rasio konstan.
4. Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti
besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang
diperoleh perusahaan maka semakin besar pula dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham.
5. Kebijakan pemberian dividen regular yang rendah ditambah ekstra.
6. Kebijakan pemberian dividen dengan cara ini perusahaan
menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang
dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila
keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
d. Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Kebijakan Dividen
Dalam melakukan pembayaran dividen diperlukan beberapa
pertimbangan yang harus dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
harus disesuaikan dengan konsep teori pembayaran dividen dan penilaian
perusahaan. Van Horne dan Machowich (1999: 501) menjelaskan faktor-
faktor dalam yang dianalisis perusahaan dalam memutuskan kebijakan
dividen, adalah:
1. Peraturan Hukum
Peraturan hukum ini penting dilakukan untuk menetapkan batasan-
batasan hukum di mana kebijakan dividen perusahaan dapat
digunakan. Peraturan hukum ini berhubungan dengan penurunan
modal, ketidaksolvabilitas, dan laba ditahan yang tidak semestinya.
2. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan
Kebutuhan pendanaan perusahaan meliputi anggaran kas, proyeksi
laporan sumber dan penggunaan dana, dan proyeksi laporan arus
kas. Tujuan utamanya adalah menentukan arus kas dan posisi kas
perusahaan yang mungkin terjadi tanpa adanya perubahan kebijakan
dividen.
3. Likuiditas
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam
keputuasan dividen. Karena dividen merupakan arus keluar kas,
semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, semakin besar
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
4. Kemampuan untuk Meminjam
Suatu perusahaan yang mampu memperoleh pinjaman dalam waktu
singkat, perusahaan dapat dikatakan memiliki fleksibilitas keuangan
yang relatif baik. Fleksibilitas keuangan dapat berasal dari
kemampuan perusahaan untuk menebus pasar modal dengan
menerbitkan obligasi. Semakin besar kemampuan meminjam
perusahaan, semakin besar fleksibilitas keuangan dan semakin besar
kemampuan untuk membayar dividen.
5. Pengendalian
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Jika
perusahaan ingin diakuisisi oleh perusahaan lain, pembayaran
dividen yang rendah merupakan keuntungan bagi pihak luar yang
ingin memiliki kendali atas perusahaan.
e. Dividend Policy
Terdapat tiga basic view pendapat atau teori tentang dividend policy
yaitu (Keown, 2005:54) :
1. Irrelevance Theory
Menurut Modigliani dan Miller (MM) , nilai suatu perusahaan
tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR (dividend payout ratio),
tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak ( EBIT ) dan
kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak
relevan.
Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting
yang “ lemah “ seperti :
a) Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah
rasional.
b) Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan
menerbitkan saham baru.
c) Tidak ada pajak
d) Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.
Pada praktiknya :
1) Pasar modal yang sempurna sulit ditemui.
2). Biaya emisi saham baru pasti ada.
3). Pajak pasti ada.
4). Kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak
berubah.
2. Bird In The Hand
Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri
perusahaan akan naik jika DPR (dividend payout ratio) rendah
karena investor lebih suka menerima dividen dari pada capital
gains. Menurut mereka, investor memandang dividend yield
lebih pasti dari pada capital gains yield. Perlu diingat bahwa
dilihat dari sisi investor, biaya modal sendiri dari laba ditahan
adalah tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada
saham. Laba ditahan adalah keuntungan dari dividen ( dividend
yield ) ditambah keuntungan dari capital gains (capital gains
yield ). Dengan arti singkat, dalam menginvestasikan uangnya
investor lebih menyukai dividen besar yang diberikan oleh
perusahaan. Dimana nantinya akan mempengaruhi nilai atau saham
perusahaan.
3. Tax Differential Theory
Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka
menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan
dividen dan capital gains, para investor lebih menyukai capital
gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Dimana investor
mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada
saham yang memberikan dividend yield rendah, capital gains
yield tinggi dari pada saham dengan dividend yield tinggi,
capital gains yield rendah. Jika pajak atas dividen lebih besar
dari pajak atas capital gains, perbedaan ini akan makin terasa.
Oleh karena itu, investor akan menyukai dividen kecil yag diberikan
perusahaan.
2.1.6 Return
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Ang (1997) menyatakan bahwa tanpa
adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya
pemodal tidak mau repot-repot melakukan investasi yang pada akhirnya
tidak ada hasilnya. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi
atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi
dalam masa mendatang.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah
terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan
ekspektasi (expected return) dan resiko di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:
367).
Menurut Ang (1997:256), ada 2 jenis komponen return, yaitu current
income dan capital gain. Current income (pendapatan atau keuntungan
lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan
sebagainya.
Komponen pertama (current income) ini disebut sebagai pendapatan
lancar karena keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau
setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Komponen kedua (capital
gain) yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual
dan harga beli suatu instrumen investasi yang bersangkutan, yang berarti
bahwa instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar karena
dengan perdagangan teresebut akan timbul perubahan nilai suatu instrumen
investasi.
a. Abnormal Return
Abnormal Return atau excess return merupakan kelebihan dari
return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return. Normal return
merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan
demikian return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return
sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Return sesungguhnya
merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga
sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedang return ekspektasi
merupakan return yang harus diestimasi (Jogiyanto, 2003: 331). Abnormal
return dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
ARi,t = abnormal return saham i pada periode t.
Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk saham i periode t.
E(Ri,t) = return ekspektasi yang terjadi untuk saham i periode t.
Dalam mencari return ekspektasi dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
E(Ri,t) = α + β (Rmi,t)
Dimana :
α = Intersep perusahaan
β = Koefisien slope yang merupakan beta
Rmi,t = Return pasar perusahaan i pada waktu t
Jogiyanto (2000:416) menyebutkan tiga model yang dapat digunakan
untuk mengukur abnormal return, yaitu :
1. Model Disesuaikan Rata-rata (Mean Adjusted Model)
Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan
yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode
estimasi. Dalam model ini, return ekspektasi suatu sekuritas pada periode
tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut
dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode
estimasi, periode yang umum dipakai berkisar dari 100 sampai dengan 300
hari untuk mendapatkan data harian dan dari 24 sampai dengan 60 bulan
untuk data bulanan.
2. Model Pasar (Market Model)
Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan melalui
dua tahapan, yaitu membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data
realisasi selama periode estimasi return estimasi. Kemudian menggunakan
model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi pada periode
jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan teknik regresi OLS
(Ordinary Least Square).
3. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model)
Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik dalam
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat
tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas
yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
2.1.7 Likuiditas
Likuiditas saham adalah kemampuan untuk membeli dan menjual
sekuritas dengan cepat dengan harga yang tak terlalu berbeda dengan harga
terdahulu (Sri Handaru, 1996:45). Saham likuid adalah saham yang mudah
untuk dijadikan atau ditukarkan dengan uang, sehingga saham yang tidak
likuid menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan
(gain). Semakin besar volume perdagangan dibandingkan dengan jumlah
seluruh saham yang diterbitkan maka semakin likuid saham tersebut. Dalam
penelitian ini, likuiditas saham diartikan sebagai ukuran jumlah transaksi
perdagangan suatu saham tertentu di pasar modal dalam periode tertentu. Jadi
semakin likuid saham berarti jumlah atau frekuensi transaksi semakin tinggi,
hal tersebut menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga
tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya
tinggi memberikan kemungkinan lebih tinggi untuk mendapatkan return
dibandingkan saham yang likuiditasnya rendah, sehingga tingkat likuiditas
saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan.
Likuiditas saham menunjukkan seberapa mudah suatu saham
dikonversikan menjadi kas di pasar. Jika terdapat banyak penjual dan pembeli
dalam aktivitas perdagangan di dalam pasar, maka dapat dikatakan bahwa
saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Semakin sering
diperdagangkan maka semakin likuid saham tersebut. Dengan demikian kita
dapatdengan mudah melakukan transaksi jual beli saham tersebut. Likuiditas
saham dibursa sangat erat kaitannya dengan volume perdagangan saham.
Beberapa indikator pasar saham yang likuid menurut Darmadji dan
Fakhrudin (2001: 17) yaitu :
a. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
b. Perbedaan harga permintaan dan penawaran sangat tipis.
c. Transaksi dapat dilakukan dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi
harga secara mendatar.
d. Kedalaman dan keluasan pasar serta pergerakan harga merupakan
reaksi yang cepat terhadap informasi.
Pengukuran likuiditas saham dilakukan dengan melihat volume
perdagangan saham atau biasa disebut Trading Volume Activity (TVA).
Dimana :
TVAi,t = Trading Volume Activity
Vit = Volume perdagangan saham perusahaan i pada waktu t
Vmt = Volume saham perusahaan i yang tercatat di BEI
Trading volume activity merupakan suatu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui
parameter volume perdagangan di pasar modal. Semakin tinggi volume
transaksi penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya
terhadap fluktuasi harga saham di bursa. Hal ini dikarenakan nilai TVA
berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA sebuah
saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual dengan mudah
karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham
tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham
tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai
referensi. Hal ini, dimaksudkan untuk dapat membedakan fokus penelitian
yang dilakukan dengan penelitian terdahulu.
2.2.1 Literature 1
a. Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga
Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta
(BEJ).
b. Jenis penelitian : Karya Ilmiah
c. Tahun : 2006.
d. Penyusun : Lani Siaputra dan Adwin Surja Atmajda.
e. Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan konsisten
membagikan dividen tunai periode tahun 2001-2004. Sampel dipilih
dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan
yang dijadikan sampel adalah 24 perusahaan.
f. Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan
metode Paired Sampel T-test. Pengujian hipotesis I dilakukan terhadap
tiap saham emiten sampel dan portofolio saham sampel sedangkan
pengujian hipotesis II dilakukan terhadap besarnya nilai perubahan harga
saham dan nilai dividen.
g. Hasil Penelitian :
1. Pada pengujian terhadap perubahan harga saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date ditemukan adanya perbedaan perubahan
harga saham yang signifikan secara statistik yang disebabkan oleh
pengumuman dividen pada 70,8% sampel penelitian serta pada
portofolio (gabungan) saham per tahun.
2. Pada pengujian terhadap besarnya nilai perubahan harga saham
dengan nilai dividen per lembar yang dibagikan dapat disimpulkan,
bahwa besarnya nilai perubahan harga saham secara statistik
tercermin dalam besarnya nilai dividen per lembar saham yang
dibagikan.
2.2.2 Literature 2
a. Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham
Perusahaan Sektor Keuangan Pada Saat Ex-Dividen Date Di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
b. Jenis Penelitian : Karya Ilmiah
c. Tahun : 2009.
d. Penyusun : Mohamad Reza Pahlevi.
e. Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan konsisten
membagikan dividen tunai periode tahun 2007-2008. Sampel dipilih
dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah perusahaan
yang dijadikan sampel adalah 14 perusahaan.
f. Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan
Uji T-test. Pengujian menggunakan beberapa pengukuran yaitu Index
harga saham individual, Index harga saham gabungan, return saham,
return pasar, expected return,abnormal return, dan abnormal rata-rata.
g. Hasil Penelitian :
1. Pengujian secara keseluruhan kelompok saham menunjukkan
pengumuman dividen mempengaruhi harga saham perusahaan
sektor keuangan di sekitar ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2008 di semua event period.
2. Pada kelompok dividen naik menunjukkan pengumuman dividen
mempengaruhi harga saham perusahaan sektor keuangan di sekitar
ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 pada semua
hari selama event period. Perbandingan hipotesis diterima dengan
ditolak adalah 21:0.
3. Pada kelompok dividen turun menunjukkan pengumuman dividen
mempengaruh i harga saham perusahaan sektor keuangan di sekitar
ex-dividen date di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 pada semua
hari selama event period kecuali t+3. Perbandingan hipotesis
diterima dengan ditolak adalah 20:1.
2.2.3 Literature 3
a. Judul : Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum dan Sesudah
Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
b. Jenis penelitian : Skripsi
c. Tahun : 2009.
d. Penyusun : Zulfiansyah.
e. Populasi dan Sampel : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang melakukan pengumuman dividen tunai dari tahun
2005 sampai tahun 2008 di Bursa Efek Indonesia
f. Teknik Analisis Data : Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji beda dua rata-rata dari dua kelompok observasi yang
berpasangan (t-test: Paired two sample for means)
g. Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan uji paired sample for
means bahwa tidak terdapat perbedaan return saham yang signifikan
sebelum dan sesudah pengumuman dividen.
2.2.4 Literature 4
a. Judul : Reaksi Harga Saham Terhadap Pengumuman Pembayaran
Dividen Tunai di Bursa Efek Jakarta
b. Jenis penelitian : Tesis
c. Tahun : 2005.
d. Penyusun : Golda Zainafree.
e. Populasi dan Sampel : Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 76
perusahaan yang terdaftar di BEJ dan mengumumkan dividen tunai pada
tahun 2001-2004.
f. Teknik Analisis Data : Hipotesis penelitian ini terdapat 4 macam, untuk
menguji hipotesis 1,2 dan 3 adalah one sample t-test, dan untuk menguji
hipotesis 4 adalah paired sample t-test. Model yang digunakan untuk
menghitung abnormal return adalah single index market model.
g. Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ;
1. Reaksi harga saham positif terhadap pengumuman pembayaran
dividen tunai naik, terjadi pada 3 hari setelah pengumuman.
2. Harga saham tidak bereaksi terhadap pengumuman dividen tunai
turun.
3. Reaksi harga saham negatif terhadap pengumuman pembayaran
dividen tunai tetap, terjadi pada 4 hari sebelum pengumuman.
4. Reaksi harga saham yang ditimbulkan dari pengumuman
pembayaran dividen tunai naik tidak berbeda secara signifikan
terhadap pengumuman pembayaran dividen tunai turun.
2.2.5 Literature 5
h. Judul : Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga
Saham (return) Sebelum dan Sesudah Ex-dividen date di Bursa Efek
Jakarta.
i. Jenis Penelitian : Karya Ilmiah
j. Tahun : 2003.
k. Penyusun : R.Andi Sularno.
l. Populasi dan Sampel : Penelitian ini mengambil populasi pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan sedangkan
sampelnya terdiri dari 14 perusahaan selama tahun 2003.
m. Teknik Analisis Data : Untuk menguji adanya reaksi harga dilakukan tes
abnormal return selama periode peristiwa dengan analisis perhitungan
berdasarkan konsep model-model keseimbangan yaitu CAPM dan dengan
melakukan pengujian abnormal return terhadap dividen naik dan dividen
turun pada saat ex-dividen date.
n. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa harga saham
bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman dividen naik pada saat
ex-dividen date, dan bereaksi positif terhadap informasi pengumuman
dividen turun pada saat ex-dividend date.
2.2.6 Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai beberapa
kesamaan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,
hal ini dapat dilihat dari tujuan penelitian maupun metode penelitian yang
digunakan. Namun penelitian ini juga memiliki perbedaan dengan penelitian
sebelumnya yaitu :
a. Waktu atau periode yang digunakan, dimana penelitian sebelumnya
menggunakan periode dibawah tahun 2009, sedangkan penelitian
sekarang menggunakan periode 2010.
b. Variabel yang digunakan memilki perbedaan, dimana penelitian
terdahulu hanya menggunakan return saham, sedangkan penelitian
sekarang menggunakan variabel return dan likuiditas saham.
2.3 Kerangka Pemikiran
Investor dapat menginvestasikan dananya dengan dua macam cara
yaitu, secara langsung dan melalui pasar modal. Di antara keduanya, yang
lebih dikenal oleh masyarakat awam adalah cara melalui pasar modal
dilakukan di BEI. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena
pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh
imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik yang dipilih.
Investor yang terlibat di pasar modal Indonesia terdiri dari investor domestik
dan investor asing, baik institusi maupun perorangan.
Dengan dikeluarkanya tanggal pengumuman dividen, investor sudah
mulai mencari informasi-nformasi mengenai perusahaan yang akan menjadi
instrumen investasinya. Secara tidak langsung level perdagangan sahampun
meningkat. Hal ini berlangsung sampai kepada yang namanya ex-dividen date
yaitu dimana hak tidak mendapatkan dividen lagi jika investor membeli
saham pada tanggal ini atau sesudah tanggal ini.
Saham merupakan tanda bukti pengambilan bagian atau peserta
dalam suatu perseroan terbatas (Bambang Riyanto, 1995:240). Saham
merupakan salah satu jenis dari sekuritas, yaitu suatu sertifikat yang
menunjukkan kepemilikan (penyertaan modal) seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan. Sementara itu, sekuritas mempunyai pengertian yang lebih
luas lagi. Sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal
(pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek
atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai
kondisi yang memungkinkan menjalankan haknya (Suad Husnan, 1996:113).
Pada umumnya para pemodal yang rasional dalam pengambilan
keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya dilandaskan pada hasil
analisis kekayaan harga saham. Penentuan harga saham merupakan hal yang
krusial, apalagi dalam penentuan harga saham harga dari suatu penyertaan
dalam perusahaan merupakan sesuatu yang abstrak, harga sulit diukur secara
tepat. Biasanya perusahaan yang rajin atau konsisten membagikan dividen,
dividen sahamnya cukup mahal.
Tujuan dari investor melakukan analisis terhadap suatu perusahaan
adalah untuk mengetahui harga saham suatu perusahaan untuk
diinvestasikan. Perusahaan yang terkenal memilki saham yang cukup mahal
juga, semua ini tergantung kinerja keuangan dari perusahaan tersebut, apakah
termasuk perusahaan bermasalah atau tidak. Dengan menginvestasikan uang
pada saham suatu perusahaan, investor tentunya mengharapkan imbalan atau
pengembalian (return) dari investasinya. Apabila peruahaan tersebut
melakukan pembagian dividen, maka tingkat pengembalian atau return pada
perusahaan tersebut akan meningkat atau bisa dikatakan di atas normal.
Situasi seperti ini disebut dengan abnormal return. Indikasi abnormal return
bisa dilihat dari selisih return yang diharapkan oleh investor dengan return
perusahaan sebenarnya.
Transaksi terhadap saham perusahaan akan meningkatkan nilai dari
perusahaan tersebut dimana dalam arti sempitnya investor banyak meminati
saham perusahaan. Banyak arus perdagangan saham berkaitan dengan
volume perdagangan saham yang bisa dihitung dengan rumus tersendiri.
Apabila volume perdagangan saham perusahaan tinggi berarti sahamnya
diminati oleh investor.
GAMBAR 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
Ket :
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel yang
diteliti
Perusahaan
Corporate
Action
Right Issue
Sesudah
Ex-Dividen date
Sebelum
Ex-Dividen date
Dividen Stock Split
Saham
Bonus
Share
Buyback
Return dan
Likuiditas saham
Return dan
Likuiditas saham
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian berdasarkan kerangka pemikiran dapat
dikemukakan yaitu:
Terdapat perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-
dividen date tahun 2010.
2.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memilki batasan-batasan tertentu agar membuat
penelitian lebih fokus . Batasan dan cakupan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Penelitian ini hanya mengambil 15 perusahaan yang terdaftar di BEI
dan mengeluarkan dividen pada tahun 2010.
b. Periode penelitian ini selama 30 hari, yaitu 15 hari sebelum dan 15
hari sesudah ex-dividen date dari 15 perusahaan yang diteliti.
Secara umum model analisis untuk penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Ex-dividen date
Sebelum Sesudah
Ex-dividen date Ex-dividen date
15 15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian event study.
Dimana event study untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.
Menurut jogiyanto (2000:67) , event study merupakan study yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatau peristiwa (event) yang informasinya di
publikasikan sebagai pengumuman.
3.2 Variabel Operasional
Sugiyono (2003:38) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
variabel penelitian adalah ”suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Menurut Sugiyono (2003:31) “ Variabel didalam suatu penelitian
merupakan atribut dari sekelompok objek yang diteliti, mempunyai variasi
antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut”. Dengan
menggunakan beberapa variabel untuk mengukur satu konsep seringkali
menyediakan lebih lengkap cerita dari beberapa konsep dibandingkan dengan
satu variabel.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini diarahkan kepada
analisi perbedaan return dan likuiditas saham pada waktu sebelum dan
sesudah ex-dividen date terhadap perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia
yang mengeluarkan dividen di tahun 2010. Variabel dalam penelitian ini
hanya terdiri dari dua variabel bebas (variabel X) yaitu return dan likuiditas
saham sebelum ex-dividen date (X1) dan return dan likuiditas saham sesudah
ex-dividen date (X2). Secara lebih jelas, variabel penelitian diuraikan pada
tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub
Variabel
Konsep
Sub
Variabel
Indikator Skala
Return
saham
Abnormal
return
sebelum
ex-dividen
date (X1)
abnormal
return
sesudah
ex-dividen
date (X2)
Abnormal
return
adalah
selisih
antara
return
sesungguh
nya yang
terjadi
dengan
return
ekspektasi
Rasio
Likuiditas
Likuiditas
sebelum
ex-dividen
date (X1)
likuiditas
sesudah
ex-dividen
date (X2)
Likuiditas
adalah
ukuran
jumlah
transaksi
perdagang
an suatu
saham
tertentu di
Rasio
pasar
modal
dalam
periode
tertentu
3.3 Tahapan Penelitian
Dalam membuat suatu penelitian tentunya kita harus mengetahui
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil yang
maksimal. Tahap-tahap analisis yang digunakan dalam penelitian ini, adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.1
Tahapan Penelitian
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Penulusaran Pustaka
Rancangan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyimpulan Hasil
3.4 Populasi
Sekaran (2006 : 121) menyatakan bahwa “populasi mengacu pada
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti
investigasi.”
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
mengumumkan dividen selama periode tahun 2010, dimana ada 15
perusahaan. Penelitian menggunakan sensus. Sensus kadangkala juga disebut
cacah jiwa yaitu sebuah proses mendapatkan informasi tentang anggota
sebuah populasi atau bisa dibilang juga pengumpulan data yang menyelidiki
populasi. Dimana 15 perusahaan tersebut adalah :
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan
Nama Perusahaan
PT. Astra Agro Lestari Tbk
PT. Adaro Energy Tbk
PT. Astra International Tbk
PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT. Bank Mandiri Tbk
PT. Indika Energi Tbk
PT. Lippo Karawaci Tbk
PT. Merck Tbk
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
PT. Gas Negara Tbk
PT. Semen Gresik Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. United Tractors Tbk
3.5 Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi
kepustakaan. Dalam rangka memperoleh data, dukungan teoritis dan
menjawab rumusan masalah, peneliti melakukan studi kepustakaan yang
bersumber dari buku-buku, jurnal, artikel, buletin statistik, publikasi
pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari
dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya,
studi kasus dan data online, situs Web dan Internet (Sekaran, 2006:77).
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumen-dokumen yang menyediakan data atau informasi yang berkaitan
dengan dividen dan harga saham perusahaan yang diteliti sesuai dengan
periode pengamatan.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui situs resmi dari
perusahaan yang dijadikan objek penelitian, http://www.ksei.co.id,
http://finance.yahoo.com/ dan http://www.idx.co.id
3.6 Tenik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang didapat memerlukan beberapa tahap,
dimana teknik analisisnya yaitu :
a. Memperoleh dan menganalisis data pengumuman dividen
perusahaan dan data harga saham penutupan perusahaan selama
periode penelitian.
b. Melakukan perhitungan return saham dengan menggunakan
perhitungan abnormal return dan likuiditas saham menggunakan
perhitungan volume perdagangan saham perusahaan.
c. Membandingkan return saham dan likuiditas sebelum ex-dividen
date dengan return dan likuiditas saham sesudah ex-dividen date
sesuai dengan periode waktu yang diteliti pada perusahaan.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan tes Kolmogorov Smirnov, nilai probabilitas
Kolmogorov Smirnov kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. Dasar
pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (asymptotic
significance) yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan analisis statistik
dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan ada tidaknya kaitan perbedaan
antara variabel X1 dengan variabel X2. Ciri-ciri yang paling sering ditemui
pada kasus yang berpasangan dalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2
buah perlakuan yang berbeda. Dalam penelitian ini, terdapat dua uji hipotesis
diantaranya :
1. Uji Hipotesis I
H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H1 : x1 ≠ x2 = Adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan nilai return saham
sebelum dan sesudah ex-dividen date.
2. Uji Hipotesis II
H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan likuiditas saham sebelum
dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H1 : x1 ≠ x2 = Adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan nilai likuiditas
saham sebelum dan sesudah ex-dividen date.
3.6.3 Uji T
Uji t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian
hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri
yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu
(objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun
menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam
data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan
kedua
Untuk menguji apakah variabel X1 memilki perbedaan sebelum
dan sesudah ex-dividen date dengan variabel X2 dapat digunakan uji t
berpasangan (paired t- test), yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS 16, dan dapat juga dengan menggunakan rumus:
Dimana t memiliki derajat kebebasan n-1.
Keterangan :
μD = perbedaan rata – rata hipotesis.
σD = nilai perbedaan deviasi standar dari populasi.
n = ukuran sampel (jumlah pasangan sampel).
Sedangkan untuk menghitung SD menggunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
SD = Standar deviasi sampel.
n
S
μDt
D
D
1n
)D(D
S
n
1i
2
i
D
Di = Perbedaan sampel yang berpasangan (Di = X1i - X2i).
D = Titik estimasi untuk rata – rata populasi dengan perbedaan sampel yang
berpasangan.
n = Jumlah pasangan dari sampel yang berpasangan.
Untuk memperoleh kesimpulan dari uji t tersebut harus
membandingkan hasil thitung dengan ttabel , apabila nilai uji t berada di luar area
yang di tolak maka H0 diterima dan begitu juga apabila nilai uji t berada di
area ditolak maka H0 di tolak.
3.6.4 Uji Wilcoxon
Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan
yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed
Rank test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun
datanya tidak mengikuti distribusi normal. Uji wilcoxon menerima data apa
adanya dan juga menghitung data yang jadi penyebab data tidak normal. Uji
wilcoxon juga dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
N = Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda.
T = Jumlah rangking dari nilai selisih yng negative (apabila banyaknya
selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) atau
jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih
yang negatif > banyaknya selisih yang positif).
n
D
D
n
1i
i
3.6.5 Penentuan Tingkat Signifikasi (α)
Penentuan tingkat signifikasi (α) untuk pengujian hipotesis adalah
5% (0,05) yang berarti kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan
mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahannya adalah 5% hal ini
dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbedaan antara kedua
variabel dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai reaksi dari return dan
likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date di tahun 2010 pada 15
perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Untuk selanjutnya
dilakukan pengolahan data dan analisis data untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date.
4.1.1 PT. Astra Agro Lestari Tbk
PT. Astra Agro Lestari Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal
27 Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 6
Oktober 2010 sampai dengan 26 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 28 Oktober 2010 sampai dengan 18
November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.1, Expected return
terdapat pada tabel 4.2, Abnormal return terdapat pada tabel 4.3, dan volume
perdagangan terdapat pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Return Pasar
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,325751 0,105334
14 -0,4776 0,480519
13 -1,0942 -0,25615
12 0,050748 -2,10355
11 -0,04227 -0,32872
10 1,824794 0,521474
Berdasarkan tabel 4.1 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,016929 dari 0,117635 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,100706 (sesudah ex-diviedn date). Nilai return pasar tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 8.
Tabel 4.2
Ekspected Return PT. Astra Agro Lestari Tbk
9 0,179957 1,03318
8 -0,59279 1,202637
7 -0,83708 0,72333
6 0,725276 0,648423
5 -0,38522 -0,54668
4 0,253147 -0,53935
3 0,27146 0,270403
2 1,27135 -0,09646
1 0,291204 0,396196
Jumlah 1,764527 1,510586
Rata-rata 0,117635 0,100706
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,107172 0,034655
14 -0,15713 0,158091
13 -0,35999 -0,08427
12 0,016696 -0,69207
11 -0,01391 -0,10815
10 0,600357 0,171565
9 0,059206 0,339916
8 -0,19503 0,395668
7 -0,2754 0,237976
6 0,238616 0,213331
5 -0,12674 -0,17986
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,00557 dari 0,038702 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,033132 (sesudah ex-dividen date).
Tabel 4.3
Abnormal Return PT. Astra Agro Lestari Tbk
4 0,083285 -0,17745
3 0,08931 0,088963
2 0,418274 -0,03174
1 0,095806 0,130348
Jumlah 0,580529 0,496983
Rata-rata 0,038702 0,033132
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 1,324809 -4,23465
14 0,863013 -0,35769
13 -1,04188 -3,93872
12 7,092309 -1,91987
11 4,438686 0,10815
10 2,577609 2,90536
9 -0,88056 -1,10327
8 -1,25425 0,56772
7 -1,61536 0,93162
6 1,688579 3,00598
5 1,80741 -1,98550
4 -0,08329 1,57465
3 0,323913 0,51345
2 5,754565 -2,12936
1 0,679388 -1,48694
Jumlah 21,67495 -7,54908
Rata-rata 1,444997 -0,50327
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 1,948269 dari 1,444997 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,50327 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 6.
Tabel 4.4
Volume Perdagangan PT. Astra Agro Lestari Tbk
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000627 dari 0,001495 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,000868 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,001186 0,002181
14 0,000674 0,000832
13 0,000567 0,000774
12 0,003767 0,000548
11 0,005315 0,001309
10 0,00169 0,001148
9 0,000755 0,001388
8 0,000465 0,000811
7 0,000306 0,000801
6 0,000489 0,00098
5 0,000741 0,000384
4 0,000865 0,000642
3 0,000524 0,000279
2 0,003119 0,000387
1 0,001969 0,000558
Jumlah 0,022432 0,013022
Rata-rata 0,001495 0,000868
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 9.
4.1.2 PT. Adaro Energi Tbk
PT. Adaro Energi Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 29
November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 5
November 2010 sampai dengan 26 November 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 30 November 2010 sampai dengan 21
Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.5, Expected return
terdapat pada tabel 46, Abnormal return terdapat pada tabel 4.7, dan volume
perdagangan terdapat pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Return Pasar
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,72333 1,92333
14 1,202637 -0,35599
13 1,03318 0,274936
12 0,521474 -2,36639
11 -0,32872 -0,84994
10 -2,10355 -0,06933
9 -0,25615 -1,48037
8 0,480519 -1,01397
7 0,105334 0,427322
6 1,281982 1,279837
5 0,434357 0,705849
4 -1,68501 0,045472
3 -0,52771 2,085883
2 1,181541 2,488665
1 -1,60751 -2,73864
Berdasarkan tabel 4.5 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,006604 dari 0,030381 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 2.
Tabel 4.6
Ekspected Return PT. Adaro Energi Tbk
Jumlah 0,455715 0,356657
Rata-rata 0,030381 0,023777
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,439061 1,167461
14 0,730001 -0,21609
13 0,62714 0,166886
12 0,316535 -1,4364
11 -0,19953 -0,51591
10 -1,27685 -0,04208
9 -0,15548 -0,89858
8 0,291675 -0,61548
7 0,063938 0,259384
6 0,778163 0,776861
5 0,263655 0,42845
4 -1,0228 0,027602
3 -0,32032 1,266131
2 0,717195 1,51062
1 -0,97576 -1,66235
Jumlah 0,27661 0,21650
Rata-rata 0,01844 0,01443
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,00401 dari 0,01844 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,01443 (sesudah ex-dividen date).
Tabel 4.7
Abnormal Return PT. Adaro Energi Tbk
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,44090 dari 0,30728 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,74818 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 14.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 1,80813 0,832539
14 2,566703 8,911738
13 5,755838 -9,07778
12 -4,31653 0,456007
11 2,282866 0,515914
10 -0,76396 -0,92879
9 0,155483 -0,06295
8 2,833325 -0,3369
7 -1,07404 -0,25938
6 -0,77816 5,283745
5 -0,26365 3,782076
4 0,002393 -1,06927
3 -0,71061 -0,2135
2 -2,80053 0,639918
1 -0,08807 2,749311
Jumlah 4,60918 11,22267
Rata-rata 0,30728 0,74818
Tabel 4.8
Volume Perdagangan PT. Adaro Energi Tbk
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000439 dari 0,002285 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,001846 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 15 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 6.
4.1.3 PT. Astra International Tbk
PT. Astra International Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal
28 Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 7
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,006346 0,00069
14 0,005103 0,000952
13 0,005594 0,002537
12 0,003538 0,001841
11 0,000891 0,001256
10 0,001643 0,000752
9 0,000756 0,000699
8 0,001484 0,001255
7 0,0016 0,003043
6 0,00197 0,005537
5 0,000782 0,002613
4 0,001157 0,001343
3 0,001039 0,002335
2 0,0007 0,00071
1 0,001673 0,00213
Jumlah 0,034277 0,027693
Rata-rata 0,002285 0,001846
Oktober 2010 sampai dengan 27 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 29 Oktober 2010 sampai dengan 19
November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.9, Expected return
terdapat pada tabel 4.10, Abnormal return terdapat pada tabel 4.11, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.12 sebagai berikut :
Tabel 4.9
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.9 Menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
return pasar sebesar 0,117897 dari 0,041861 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,159758 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,4776 1,281982
14 -1,0942 0,105334
13 0,050748 0,480519
12 -0,04227 -0,25615
11 1,824794 -2,10355
10 0,179957 -0,32872
9 -0,59279 0,521474
8 -0,83708 1,03318
7 0,725276 1,202637
6 -0,38522 0,72333
5 0,253147 0,648423
4 0,27146 -0,54668
3 1,27135 -0,53935
2 0,291204 0,270403
1 -0,81087 -0,09646
Jumlah 0,627909 2,396369
Rata-rata 0,041861 0,159758
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 8.
Tabel 4.10
Ekspected Return PT. Astra Internatioanl Tbk
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
expected return sebesar 0,04091 dari 0,01453 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,05544 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,16573 0,444848
14 -0,37969 0,036551
13 0,01761 0,16674
12 -0,01467 -0,08888
11 0,633204 -0,72993
10 0,062445 -0,11407
9 -0,2057 0,180951
8 -0,29047 0,358513
7 0,251671 0,417315
6 -0,13367 0,250996
5 0,087842 0,225003
4 0,094197 -0,1897
3 0,441158 -0,18715
2 0,101048 0,09383
1 -0,28137 -0,03347
Jumlah 0,21788 0,83154
Rata-rata 0,01453 0,05544
Tabel 4.11
Abnormal Return PT. Astra Internatioanl Tbk
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,07224 dari –0,25514 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,18289 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 6.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,68245 0,28375
14 -2,18661 -2,00084
13 -0,98337 -0,61118
12 1,34445 -0,87943
11 -0,02078 1,26091
10 0,11147 -1,53955
9 -2,13805 -1,38473
8 -0,24287 0,94811
7 0,01643 0,81725
6 0,49018 2,65282
5 -0,35427 -1,12428
4 -0,09420 -1,49023
3 1,60693 -1,37943
2 -0,71187 0,69564
1 0,01798 1,00779
Jumlah -3,82703 -2,74341
Rata-rata -0,25514 -0,18289
Tabel 4.12
Volume Perdagangan PT. Astra Internatioanl Tbk
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000103 dari 0,00088 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,000983 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 8.
4.1.4 PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Central Asia Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal
22 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 28
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,000649 0,001261
14 0,001372 0,001389
13 0,00142 0,001195
12 0,000662 0,000374
11 0,000628 0,001073
10 0,001086 0,000722
9 0,001927 0,000748
8 0,000716 0,00146
7 0,000831 0,000823
6 0,000615 0,001117
5 0,000789 0,001423
4 0,000454 0,001359
3 0,000841 0,000554
2 0,000662 0,000656
1 0,000542 0,000588
Jumlah 0,013196 0,014742
Rata-rata 0,00088 0,000983
Oktober 2010 sampai dengan 19 November 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 23 November 2010 sampai dengan 14
Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.13, Expected return
terdapat pada tabel 4.14, Abnormal return terdapat pada tabel 4.15, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.16 sebagai berikut :
Tabel 4.13
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.13 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,241995 dari 0,159758 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,08224 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,09646 -0,06933
14 0,270403 -1,48037
13 -0,53935 -1,01397
12 -0,54668 0,427322
11 0,648423 1,279837
10 0,72333 0,705849
9 1,202637 0,045472
8 1,03318 2,085883
7 0,521474 2,488665
6 -0,32872 -2,73864
5 -2,10355 -0,3256
4 -0,25615 -1,60751
3 0,480519 1,181541
2 0,105334 -0,52771
1 1,281982 -1,68501
Jumlah 2,396369 -1,23356
Rata-rata 0,159758 -0,08224
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 1 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 7.
Tabel 4.14
Ekspected Return PT. Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,08978 dari 0,05972 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,03051 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,03579 -0,02572
14 0,10032 -0,54922
13 -0,2001 -0,37618
12 -0,20282 0,158536
11 0,240565 0,47482
10 0,268355 0,26187
9 0,446178 0,01687
8 0,38331 0,773863
7 0,193467 0,923295
6 -0,12196 -1,01604
5 -0,78042 -0,1208
4 -0,09503 -0,59639
3 0,178273 0,438352
2 0,039079 -0,19578
1 0,475615 -0,62514
Jumlah 0,88905 -0,45765
Rata-rata 0,05927 -0,03051
Tabel 4.15
Abnormal Return PT. Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,23885 dari 0,00441 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,23444 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 3 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 7.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 2,286241 1,588221
14 0,443883 -1,74086
13 0,53935 -0,38139
12 1,96512 -1,65107
11 -0,64842 1,815257
10 -1,42263 1,288518
9 -0,49841 -0,7861
8 -3,13108 0,788637
7 0,192812 4,861829
6 -1,08972 -5,18551
5 1,384126 0,120798
4 -1,19313 -1,67634
3 3,195952 -0,43835
2 -2,94221 0,19578
1 0,984239 -2,31604
Jumlah 0,06612 -3,51663
Rata-rata 0,00441 -0,23444
Tabel 4.16
Volume Perdagangan PT. Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,00012295 dari 0,000427 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,00055 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 2 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 6.
4.1.5 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada
tanggal 20 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,000253 0,000432
14 0,000314 0,000562
13 0,000514 0,000495
12 0,000432 0,00045
11 0,000509 0,000789
10 0,000153 0,000365
9 0,000331 0,000229
8 0,000722 0,000661
7 0,000367 0,000848
6 0,000496 0,000978
5 0,000263 0,000302
4 0,00025 0,000456
3 0,00035 0,000293
2 0,00087 0,000596
1 0,000575 0,000787
Jumlah 0,0064 0,008244
Rata-rata 0,000427 0,00055
adalah 26 November 2010 sampai dengan 17 Desember 2010 dan tanggal
pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 21 Desember 2010 sampai
dengan 12 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.17, Expected
return terdapat pada tabel 4.18, Abnormal return terdapat pada tabel 4.19,
dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.20 sebagai berikut :
Tabel 4.17
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.17 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,19804 dari -0,20959 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,01155 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -1,60751 2,883828
14 -0,3256 -0,67327
13 -2,73864 -4,21044
12 2,488665 -2,80521
11 2,085883 -1,25406
10 0,045472 0,628979
9 0,705849 0,872966
8 1,279837 0,648304
7 0,427322 0,11597
6 -1,01397 1,071861
5 -1,48037 0,957722
4 -0,06933 0,380448
3 -0,84994 -0,25271
2 -2,36639 -0,46104
1 0,274936 1,92333
Jumlah -3,14379 -0,17332
Rata-rata -0,20959 -0,01155
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 15.
Tabel 4.18
Ekspected Return PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
expected return sebesar 0,08614 dari -0,09117 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,00503 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,69927 1,254465
14 -0,14164 -0,29287
13 -1,19131 -1,83154
12 1,082569 -1,22027
11 0,907359 -0,54552
10 0,01978 0,273606
9 0,307044 0,37974
8 0,556729 0,282012
7 0,185885 0,050447
6 -0,44108 0,46626
5 -0,64396 0,416609
4 -0,03016 0,165495
3 -0,36972 -0,10993
2 -1,02938 -0,20055
1 0,119597 0,836649
Jumlah -1,36755 -0,07540
Rata-rata -0,09117 -0,00503
Tabel 4.19
Abnormal Return PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.19 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 2,77415 dari -0,61994 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -3,39409 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 5.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -2,35750 2,91220
14 -1,66017 -48,09422
13 -2,47842 -3,27050
12 2,25076 -4,09374
11 2,31845 -1,81297
10 1,76593 2,63902
9 0,57015 -0,86283
8 -0,55673 -1,71058
7 -2,79458 -0,99384
6 -1,34464 -0,46626
5 -0,71968 3,50496
4 -1,35233 -1,13637
3 0,83701 0,10993
2 -2,69155 0,20055
1 -1,08578 2,16335
Jumlah -9,29906 -50,91132
Rata-rata -0,61994 -3,39409
Tabel 4.20
Volume Perdagangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.20 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000514 dari 0,003069 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,003583 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 1 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.
4.1.6 PT. Bank Mandiri Tbk
PT. Bank Mandiri Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 22
Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 30
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,001674 0,014738
14 0,004488 0,009803
13 0,004913 0,003511
12 0,001945 0,003859
11 0,002107 0,004516
10 0,001024 0,002054
9 0 0
8 0,002442 0,001864
7 0,002774 0,001671
6 0,002535 0,001368
5 0,002407 0,000744
4 0,003458 0
3 0,002563 0,002366
2 0,006695 0,002354
1 0,007007 0,00489
Jumlah 0,046031 0,053738
Rata-rata 0,003069 0,003583
November 2010 sampai dengan 21 Desember 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 23 Desember 2010 sampai dengan 14 Januari
2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.21, Expected return terdapat pada
tabel 4.22, Abnormal return terdapat pada tabel 4.23, dan volume
perdagangan terdapat pada tabel 4.24 sebagai berikut :
Tabel 4.21
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.21 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,105891 dari -0,08211 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -2,73864 0,117814
14 2,488665 0,286094
13 2,085883 2,883828
12 0,045472 -0,67327
11 0,705849 -4,21044
10 1,279837 -2,80521
9 0,427322 -1,25406
8 -1,01397 0,628979
7 -1,48037 0,872966
6 -0,06933 0,648304
5 -0,84994 0,11597
4 -2,36639 1,071861
3 0,274936 0,957722
2 -0,35599 0,380448
1 1,92333 -0,25271
Jumlah -0,08211 0,356657
Rata-rata 0,023777 -0,08211
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 13.
Tabel 4.22
Ekspected Return PT. Bank Mandiri Tbk
Berdasarkan tabel 4.22 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,03812 dari 0,00856 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,02956 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,98591 0,042413
14 0,895919 0,102994
13 0,750918 1,038178
12 0,01637 -0,24238
11 0,254106 -1,51576
10 0,460741 -1,00988
9 0,153836 -0,45146
8 -0,36503 0,226432
7 -0,53293 0,314268
6 -0,02496 0,233389
5 -0,30598 0,041749
4 -0,8519 0,38587
3 0,098977 0,34478
2 -0,12816 0,136961
1 0,692399 -0,09098
Jumlah 0,12840 -0,44341
Rata-rata 0,00856 -0,02956
Tabel 4.23
Abnormal Return PT. Bank Mandiri Tbk
Berdasarkan tabel 4.23 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,31977 dari -0,32514 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,65591 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 8.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -4,89644 -1,75181
14 3,791581 -0,95045
13 0,741619 0,68596
12 -1,48696 -3,09096
11 1,238432 -4,73424
10 -1,19604 -3,46774
9 -0,15384 -1,73832
8 -0,37571 3,56145
7 -2,45214 2,01131
6 3,101882 -1,00262
5 -1,18656 -1,55690
4 -1,42083 1,93971
3 -0,87417 -1,11401
2 -2,21559 2,22524
1 2,5076 -0,69027
Jumlah -4,87716 -9,67365
Rata-rata -0,32514 -0,64491
Tabel 4.24
Volume Perdagangan PT. Bank Mandiri Tbk
Berdasarkan tabel 4.24 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000665 dari 0,001212 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,001877 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 12.
4.1.7 PT. Indika Energi Tbk
PT. Indika Energi Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 11
November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 21
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,002137 0,002374
14 0,002153 0,003054
13 0,001314 0,003163
12 0,001013 0,004082
11 0,000822 0,00356
10 0,001066 0,002537
9 0,000802 0,00179
8 0,000807 0,001784
7 0,001023 0,001291
6 0,001181 0,001114
5 0,001031 0,000561
4 0,001002 0,000834
3 0,00087 0,000525
2 0,001955 0,001052
1 0,001001 0,000427
Jumlah 0,018177 0,028148
Rata-rata 0,001212 0,001877
Oktober 2010 sampai dengan 10 November 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 12 November 2010 sampai dengan 3
Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.25, Expected return
terdapat pada tabel 4.26, Abnormal return terdapat pada tabel 4.27, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.28 sebagai berikut :
Tabel 4.25
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.25 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,40199 dari 0,325963 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,07603 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,253147 0,045472
14 0,27146 2,085883
13 1,27135 2,488665
12 0,291204 -2,73864
11 -0,81087 -0,3256
10 0,396196 -1,60751
9 -0,09646 1,181541
8 0,270403 -0,52771
7 -0,53935 -1,68501
6 -0,54668 0,434357
5 0,648423 1,281982
4 0,72333 0,105334
3 1,202637 0,480519
2 1,03318 -0,25615
1 0,521474 -2,10355
Jumlah 4,889443 -1,1404
Rata-rata 0,325963 -0,07603
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date juga terdapat pada hari ke 13.
Tabel 4.26
Ekspected Return PT. Indika Energi Tbk
Berdasarkan tabel 4.26 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,14431 dari 0,11702 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,02729 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,09088 0,016324
14 0,097454 0,748832
13 0,456415 0,893431
12 0,104542 -0,98317
11 -0,2911 -0,11689
10 0,142234 -0,5771
9 -0,03463 0,424173
8 0,097075 -0,18945
7 -0,19363 -0,60492
6 -0,19626 0,155934
5 0,232784 0,460232
4 0,259675 0,037815
3 0,431747 0,172506
2 0,370912 -0,09196
1 0,187209 -0,75517
Jumlah 1,75531 -0,40941
Rata-rata 0,11702 -0,02729
Tabel 4.27
Abnormal Return PT. Indika Energi Tbk
Berdasarkan tabel 4.27 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,15541 dari 0,96868 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 1,12409 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 14.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,66100 1,68822
14 2,14135 6,56824
13 5,38300 4,23477
12 -0,10454 -1,51683
11 -1,08821 4,01299
10 0,55707 1,23069
9 1,42352 0,23372
8 -0,09707 -0,46415
7 2,93335 -2,55964
6 -1,80374 1,12612
5 0,44749 2,85103
4 3,11870 3,38684
3 0,22185 0,51715
2 0,27844 -1,93507
1 0,45795 -2,51280
Jumlah 14,53015 16,86130
Rata-rata 0,96868 1,12409
Tabel 4.28
Volume Perdagangan PT. Indika Energi Tbk
Berdasarkan tabel 4.28 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000070 dari 0,003887 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,003957 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 3.
4.1.8 PT. Lippo Karawaci Tbk
PT. Astra Agro Lestari Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal
12 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 22
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,003703 0,003847
14 0,005096 0,007148
13 0,011768 0,005359
12 0,004405 0,003787
11 0,002627 0,004657
10 0,002182 0,002409
9 0,002691 0,001272
8 0,00269 0,001712
7 0,004988 0,002928
6 0,001966 0,00228
5 0,002891 0,005308
4 0,003565 0,004393
3 0,003089 0,005526
2 0,004491 0,00414
1 0,002158 0,004584
Jumlah 0,05831 0,059349
Rata-rata 0,003887 0,003957
Oktober 2010 sampai dengan 11 November 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 13 November 2010 sampai dengan 6
Desember 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.29, Expected return
terdapat pada tabel 4.30, Abnormal return terdapat pada tabel 4.31, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.32 sebagai berikut :
Tabel 4.29
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.29 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,175905 dari 0,287172 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,111267 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,27146 0,705849
14 1,27135 0,045472
13 0,291204 2,085883
12 -0,81087 2,488665
11 0,396196 -2,73864
10 -0,09646 -0,3256
9 0,270403 -1,60751
8 -0,53935 1,181541
7 -0,54668 -0,52771
6 0,648423 -1,68501
5 0,72333 0,434357
4 1,202637 1,281982
3 1,03318 0,105334
2 0,521474 0,480519
1 -0,32872 -0,25615
Jumlah 4,307573 1,669001
Rata-rata 0,287172 0,111267
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 12.
Tabel 4.30
Ekspected Return PT. Lippo Karawaci Tbk
Berdasarkan tabel 4.30 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,04996 dari 0,08156 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,03160 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,077095 0,200461
14 0,361063 0,012914
13 0,082702 0,592391
12 -0,23029 0,706781
11 0,11252 -0,77777
10 -0,02739 -0,09247
9 0,076794 -0,45653
8 -0,15318 0,335558
7 -0,15526 -0,14987
6 0,184152 -0,47854
5 0,205426 0,123357
4 0,341549 0,364083
3 0,293423 0,029915
2 0,148099 0,136467
1 -0,09336 -0,07275
Jumlah 1,22335 0,47399
Rata-rata 0,08156 0,03160
Tabel 4.31
Abnormal Return PT. Lippo Karawaci Tbk
Berdasarkan tabel 4.31 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,07373 dari 0,43181 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,35808 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 10.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,0771 2,6164
14 -1,9236 2,8856
13 -0,0827 -0,5924
12 -1,3570 0,7638
11 -0,1125 -0,6715
10 0,0274 3,0775
9 3,1490 -1,0141
8 0,1532 -0,3356
7 0,1553 0,1499
6 1,3783 0,4785
5 2,8715 -0,1234
4 2,6435 -0,3641
3 -0,2934 -0,0299
2 -0,1481 1,3561
1 0,0934 -2,8258
Jumlah 6,47715 5,37125
Rata-rata 0,43181 0,35808
Tabel 4.32
Volume Perdagangan PT. Lippo Karawaci Tbk
Berdasarkan tabel 4.32 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000467 dari 0,005918 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,005451 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 9 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.
4.1.9 PT. Merck Tbk
PT. Merck Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 17
September 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 20
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,004772 0,013889
14 0,0049 0,005365
13 0,002668 0,004986
12 0,00386 0,005743
11 0,006705 0,00501
10 0,003402 0,007843
9 0,011478 0,004323
8 0,004619 0,001067
7 0,005457 0,003794
6 0,005875 0,008476
5 0,011077 0,001892
4 0,006148 0,001452
3 0,005692 0,006313
2 0,005671 0,007476
1 0,006445 0,004139
Jumlah 0,08877 0,081768
Rata-rata 0,005918 0,005451
Agustus 2010 sampai dengan 16 September 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 20 September 2010 sampai dengan 8
Oktober 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.33, Expected return
terdapat pada tabel 4.34, Abnormal return terdapat pada tabel 4.35, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.36 sebagai berikut :
Tabel 4.33
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.33 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,181123dari 0,497579 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,316456 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,398345 -1,0942
14 0,353143 -0,4776
13 -0,44075 0,325751
12 0,769517 0,621936
11 0,198477 0,631218
10 -1,28484 1,308371
9 -0,16652 0,167074
8 -0,5704 0,655108
7 1,734007 0,134658
6 -0,42005 2,072327
5 1,349391 1,810799
4 1,670838 -0,18365
3 0,427086 -0,64487
2 3,904187 -0,17621
1 -0,45874 -0,40388
Jumlah 7,463681 4,746834
Rata-rata 0,497579 0,316456
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 2 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 6.
Tabel 4.34
Ekspected Return PT. Merck Tbk
Berdasarkan tabel 4.34 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,072631 dari 0,199529 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,048757 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,159736 -0,43877
14 0,14161 -0,19152
13 -0,17674 0,130626
12 0,308576 0,249396
11 0,079589 0,253118
10 -0,51522 0,524657
9 -0,06677 0,066997
8 -0,22873 0,262698
7 0,695337 0,053998
6 -0,16844 0,831003
5 0,541106 0,72613
4 0,670006 -0,07364
3 0,171261 -0,25859
2 1,565579 -0,07066
1 -0,18395 -0,16196
Jumlah 2,992940 1,903480
Rata-rata 0,199529 0,126899
Tabel 4.35
Abnormal Return PT. Merck Tbk
Berdasarkan tabel 4.35 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,839878 dari 0,888635 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,048757 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 5.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,5251952 -1,942178
14 3,2597502 0,191518
13 5,4398986 -0,130626
12 -4,6835763 0,894493
11 7,1099532 -2,547236
10 -1,9238036 -0,524657
9 -3,0582255 3,465281
8 -1,0615922 1,095326
7 6,4942057 -0,053998
6 -7,7583892 -3,825015
5 1,4456492 9,142291
4 1,2780459 1,406977
3 -1,4451468 7,401450
2 8,1118404 -7,214108
1 -0,4042806 -6,628168
Jumlah 13,329524 0,731350
Rata-rata 0,888635 0,048757
Tabel 4.36
Volume Perdagangan PT. Merck Tbk
Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000627 dari 0,001495 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,000868 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13, hari ke 11,dan hari
ke 1 sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 10 dan ke 5.
4.1.10 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk melakukan ex-dividen date
pada tanggal 21 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0 0
14 0 0,00000004
13 0,0000223 0
12 0 0
11 0,0000223 0
10 0 0,0000223
9 0 0,00000006
8 0 0
7 0,0000223 0
6 0 0
5 0 0,0000223
4 0 0
3 0 0
2 0,00000008 0
1 0,0000223 0
Jumlah 0,000089 0,000044
Rata-rata 0,000059 0,000002
date adalah 29 November 2010 sampai dengan 20 Desember 2010 dan
tanggal pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 22 Desember 2010
sampai dengan 13 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.37,
Expected return terdapat pada tabel 4.38, Abnormal return terdapat pada tabel
4.39, dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.40 sebagai berikut :
Tabel 4.37
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.37 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar -0,00545 dari -0,12615 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,1207 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi pada
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,3256 0,286094
14 -2,73864 2,883828
13 2,488665 -0,67327
12 2,085883 -4,21044
11 0,045472 -2,80521
10 0,705849 -1,25406
9 1,279837 0,628979
8 0,427322 0,872966
7 -1,01397 0,648304
6 -1,48037 0,11597
5 -0,06933 1,071861
4 -0,84994 0,957722
3 -2,36639 0,380448
2 0,274936 -0,25271
1 -0,35599 -0,46104
Jumlah -1,89227 -1,81056
Rata-rata -0,12615 -0,1207
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 14.
Tabel 4.38
Ekspected Return PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
expected return sebesar 0,001651 dari -0,038224 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,036573 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,09866 0,086686
14 -0,82981 0,8738
13 0,754065 -0,204
12 0,632023 -1,27576
11 0,013778 -0,84998
10 0,213872 -0,37998
9 0,387791 0,190581
8 0,129479 0,264509
7 -0,30723 0,196436
6 -0,44855 0,035139
5 -0,02101 0,324774
4 -0,25753 0,29019
3 -0,71702 0,115276
2 0,083306 -0,07657
1 -0,10786 -0,1397
Jumlah -0,573357 -0,548599
Rata-rata -0,038224 -0,036573
Tabel 4.39
Abnormal Return PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Berdasarkan tabel 4.39 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,068232 dari 0,537014 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,605246 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 7.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,349283 1,644915
14 -5,670192 3,651087
13 5,395667 -1,791565
12 6,420874 0,179272
11 1,397987 -0,874159
10 3,730443 -3,752251
9 -0,387791 -3,001826
8 -1,915193 3,702088
7 0,307233 4,160862
6 1,357643 1,289364
5 -4,708723 2,629772
4 -1,870128 1,326438
3 -0,490713 2,007366
2 1,872685 -2,001951
1 2,266138 -0,090720
Jumlah 8,055214 9,078694
Rata-rata 0,537014 0,605246
Tabel 4.40
Volume Perdagangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Berdasarkan tabel 4.40 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,0000244 dari 0,001399 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,001423 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 12 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 9.
4.1.11 PT. Gas Negara Tbk
PT. Gas Negara Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28
Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 3
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,001116 0,001447
14 0,001857 0,001899
13 0,000812 0,001992
12 0,002253 0,001558
11 0,001947 0,002313
10 0,001356 0,002376
9 0,001353 0,002479
8 0,001224 0,001825
7 0,001011 0,001158
6 0,000849 0,001123
5 0,001507 0,000885
4 0,00163 0,000294
3 0,001508 0,0006
2 0,001766 0,000345
1 0,000796 0,001056
Jumlah 0,020985 0,021351
Rata-rata 0,001399 0,001423
Desember 2010 sampai dengan 27 Desember 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 29 Desember 2010 sampai dengan 19 Januari
2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.41, Expected return terdapat pada
tabel 4.42, Abnormal return terdapat pada tabel 4.43, dan volume
perdagangan terdapat pada tabel 4.44 sebagai berikut :
Tabel 4.41
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.41 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,13063 dari -0,12084 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,25147 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,045472 -0,88428
14 0,705849 0,365413
13 1,279837 -0,93608
12 0,427322 0,117814
11 -1,01397 0,286094
10 -1,48037 2,883828
9 -0,06933 -0,67327
8 -0,84994 -4,21044
7 -2,36639 -2,80521
6 0,274936 -1,25406
5 -0,35599 0,628979
4 1,92333 0,872966
3 -0,46104 0,648304
2 -0,25271 0,11597
1 0,380448 1,071861
Jumlah -1,81256 -3,77211
Rata-rata -0,12084 -0,25147
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 10.
Tabel 4.42
Ekspected Return PT. Gas Negara Tbk
Berdasarkan tabel 4.42 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,056566 dari -0,052322 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,108888 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,019689 -0,38289
14 0,305633 0,158224
13 0,554169 -0,40532
12 0,18503 0,051013
11 -0,43905 0,123879
10 -0,641 1,248698
9 -0,03002 -0,29153
8 -0,36802 -1,82312
7 -1,02465 -1,21466
6 0,119047 -0,54301
5 -0,15414 0,272348
4 0,832802 0,377994
3 -0,19963 0,280716
2 -0,10942 0,050215
1 0,164734 0,464116
Jumlah -0,784832 -1,633324
Rata-rata -0,052322 -0,108888
Tabel 4.43
Abnormal Return PT. Gas Negara Tbk
Berdasarkan tabel 4.43 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,508686 dari -0,421628 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,087058 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 13 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 10.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -3,280559 1,552484
14 -0,867430 0,430011
13 1,705718 0,997039
12 -0,185030 -1,220604
11 -0,665923 1,661836
10 -1,034977 1,818787
9 -0,538162 -0,920595
8 -1,346262 -2,246647
7 -0,138144 -1,610203
6 1,645659 -0,018790
5 -1,579960 0,864016
4 0,343669 -2,053972
3 1,362421 0,849228
2 -2,764140 0,517967
1 1,018698 0,685309
Jumlah -6,324424 1,305866
Rata-rata -0,421628 0,087058
Tabel 4.44
Volume Perdagangan PT. Gas Negara Tbk
Berdasarkan tabel 4.44 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000157 dari 0,000758 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,000915 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 8 sedangkan sesudah
ex-dividen date juga terdapat pada hari ke 8.
4.1.12 PT. Semen Gresik Tbk
PT. Semen Gresik Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28
Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 3
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,000895 0,000436
14 0,000509 0,000336
13 0,000899 0,000532
12 0,000471 0,001111
11 0,00099 0,001274
10 0,000557 0,001146
9 0,000369 0,001775
8 0,001612 0,002132
7 0,000754 0,00107
6 0,000986 0,000682
5 0,001048 0,000609
4 0,001026 0,000855
3 0,0003 0,000484
2 0,000785 0,000957
1 0,000166 0,000332
Jumlah 0,011368 0,01373
Rata-rata 0,000758 0,000915
Desember 2010 sampai dengan 27 Desember 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 29 Desember 2010 sampai dengan 19 Januari
2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.45, Expected return terdapat pada
tabel 4.46, Abnormal return terdapat pada tabel 4.47, dan volume
perdagangan terdapat pada tabel 4.48 sebagai berikut :
Tabel 4.45
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.45 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,130634 dari -0,12084 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,25147 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,045472 -0,88428
14 0,705849 0,365413
13 1,279837 -0,93608
12 0,427322 0,117814
11 -1,01397 0,286094
10 -1,48037 2,883828
9 -0,06933 -0,67327
8 -0,84994 -4,21044
7 -2,36639 -2,80521
6 0,274936 -1,25406
5 -0,35599 0,628979
4 1,92333 0,872966
3 -0,46104 0,648304
2 -0,25271 0,11597
1 0,380448 1,071861
Jumlah -1,81256 -3,77211
Rata-rata -0,12084 -0,25147
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 10.
Tabel 4.46
Ekspected Return PT. Semen Gresik Tbk
Berdasarkan tabel 4.46 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,043764 dari -0,040480 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,084244 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,015233 -0,29623
14 0,236459 0,122413
13 0,428745 -0,31359
12 0,143153 0,039468
11 -0,33968 0,095841
10 -0,49592 0,966082
9 -0,02323 -0,22555
8 -0,28473 -1,4105
7 -0,79274 -0,93975
6 0,092104 -0,42011
5 -0,11926 0,210708
4 0,644316 0,292444
3 -0,15445 0,217182
2 -0,08466 0,03885
1 0,12745 0,359073
Jumlah -0,607203 -1,263657
Rata-rata -0,040480 -0,084244
Tabel 4.47
Abnormal Return PT. Semen Gresik Tbk
Berdasarkan tabel 4.47 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,558410 dari -0,053480 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,611890 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 8 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 3.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,015233 -4,788512
14 0,821742 0,445768
13 1,141935 -2,448844
12 0,887775 1,077851
11 -4,252157 0,465956
10 1,030683 -0,401111
9 -1,040604 3,132522
8 1,359999 -6,610893
7 -0,803004 -3,652091
6 0,448437 -1,579890
5 0,119257 0,799393
4 0,430953 0,215171
3 -1,973211 4,015622
2 0,628136 -1,085970
1 0,413090 1,236671
Jumlah -0,802202 -9,178356
Rata-rata -0,053480 -0,611890
Tabel 4.48
Volume Perdagangan PT. Semen Gresik Tbk
Berdasarkan tabel 4.48 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000506 dari 0,001013 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,001519 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 7 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 8.
4.1.13 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada
tanggal 23 Desember 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,001362 0,003311
14 0,001456 0,000708
13 0,002211 0,001471
12 0,001063 0,001269
11 0,000827 0,000833
10 0,000536 0,001559
9 0,001202 0,001974
8 0,001138 0,004099
7 0,00228 0,001467
6 0,000906 0,000781
5 0,000385 0,000817
4 0,000659 0,002414
3 0,000663 0,000793
2 0,000211 0,00074
1 0,000296 0,000551
Jumlah 0,015196 0,022785
Rata-rata 0,001013 0,001519
adalah 1 Desember 2010 sampai dengan 22 Desember 2010 dan tanggal
pengamatan sesudah ex-dividen date adalah 27 Desember 2010 sampai
dengan 17 Januari 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.49, Expected
return terdapat pada tabel 4.50, Abnormal return terdapat pada tabel 4.51,
dan volume perdagangan terdapat pada tabel 4.52 sebagai berikut :
Tabel 4.49
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.49 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,303287 dari 0,175617 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,12767 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 2,488665 -0,93608
14 2,085883 0,117814
13 0,045472 0,286094
12 0,705849 2,883828
11 1,279837 -0,67327
10 0,427322 -4,21044
9 -1,01397 -2,80521
8 -1,48037 -1,25406
7 -0,06933 0,628979
6 -0,84994 0,872966
5 -2,36639 0,648304
4 0,274936 0,11597
3 -0,35599 1,071861
2 1,92333 0,957722
1 -0,46104 0,380448
Jumlah 2,634256 -1,91507
Rata-rata 0,175617 -0,12767
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 15 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 12.
Tabel 4.50
Ekspected Return PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.50 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,203204 dari 0,117664 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,085540 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 1,667406 -0,62717
14 1,397542 0,078935
13 0,030466 0,191683
12 0,472919 1,932165
11 0,857491 -0,45109
10 0,286306 -2,82099
9 -0,67936 -1,87949
8 -0,99185 -0,84022
7 -0,04645 0,421416
6 -0,56946 0,584887
5 -1,58548 0,434364
4 0,184207 0,0777
3 -0,23851 0,718147
2 1,288631 0,641674
1 -0,3089 0,2549
Jumlah 1,764957 -1,283100
Rata-rata 0,117664 -0,085540
Tabel 4.51
Abnormal Return PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.51 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,003591 dari -0,152043 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,148452 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 12.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,848318 1,960507
14 -0,170548 1,961881
13 -1,848648 -2,191683
12 -1,090203 2,234502
11 -1,478609 0,451091
10 -0,286306 0,780178
9 -1,195640 -2,665964
8 0,354905 -2,909780
7 0,046451 0,844407
6 0,569460 -1,834887
5 0,944456 0,194567
4 1,106115 -0,702700
3 0,238513 -0,718147
2 0,622197 -0,641674
1 -0,941103 1,010923
Jumlah -2,280641 -2,226779
Rata-rata -0,152043 -0,148452
Tabel 4.52
Volume Perdagangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.52 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000134 dari 0,001074 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,001208 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah
ex-dividen date juga terdapat pada hari ke 11.
4.1.14 PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal
29 November 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 5
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,000917 0,000725
14 0,001141 0,00126
13 0,000571 0,001746
12 0,000698 0,001961
11 0,002384 0,00306
10 0,000631 0,001464
9 0,001783 0,002827
8 0,00191 0,001973
7 0,001084 0,000844
6 0,001361 0,000501
5 0,001053 0,000347
4 0,000544 0,000534
3 0,000874 0,00047
2 0,000614 0,00016
1 0,000548 0,000252
Jumlah 0,016114 0,018125
Rata-rata 0,001074 0,001208
November 2010 sampai dengan 26 November 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 30 November 2010 sampai dengan 21
Desember 2011. Return pasar terdapat pada tabel 4.53, Expected return
terdapat pada tabel 4.54, Abnormal return terdapat pada tabel 4.55, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.56 sebagai berikut :
Tabel 4.53
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.53 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,006604 dari 0,030381 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,023777 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,72333 1,92333
14 1,202637 -0,35599
13 1,03318 0,274936
12 0,521474 -2,36639
11 -0,32872 -0,84994
10 -2,10355 -0,06933
9 -0,25615 -1,48037
8 0,480519 -1,01397
7 0,105334 0,427322
6 1,281982 1,279837
5 0,434357 0,705849
4 -1,68501 0,045472
3 -0,52771 2,085883
2 1,181541 2,488665
1 -1,60751 -2,73864
Jumlah 0,455715 0,356657
Rata-rata 0,030381 0,023777
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 2.
Tabel 4.54
Ekspected Return PT. Unilever Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.54 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
expected return sebesar 0,002252 dari 0,010360 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,008108 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,246656 0,655856
14 0,410099 -0,12139
13 0,352314 0,093753
12 0,177823 -0,80694
11 -0,11209 -0,28983
10 -0,71731 -0,02364
9 -0,08735 -0,50481
8 0,163857 -0,34576
7 0,035919 0,145717
6 0,437156 0,436424
5 0,148116 0,240695
4 -0,57459 0,015506
3 -0,17995 0,711286
2 0,402905 0,848635
1 -0,54816 -0,93388
Jumlah 0,155395 0,121622
Rata-rata 0,010360 0,008108
Tabel 4.55
Abnormal Return PT. Unilever Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.55 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
Abnormal Return sebesar 0,060453 dari 0,021851 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,038603 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 6 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 3.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -1,761807 0,941589
14 0,512978 3,081919
13 -0,962070 0,236280
12 0,128926 -3,306985
11 -1,111148 0,289830
10 1,646103 -2,143541
9 1,314341 -1,318902
8 1,048264 -0,557851
7 1,760488 0,156398
6 2,209903 0,171478
5 -1,007715 1,302515
4 -1,159516 -3,009518
3 0,179949 5,658141
2 0,479447 3,818032
1 -2,950381 -5,898422
Jumlah 0,327763 -0,579038
Rata-rata 0,021851 -0,038603
Tabel 4.56
Volume Perdagangan PT. Unilever Indonesia Tbk
Berdasarkan tabel 4.56 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,0000084 dari 0,0001317 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,00000140 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume
perdagangan tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 7
sedangkan sesudah ex-dividen date terdapat pada hari ke 1.
4.1.15 PT. United Tractors Tbk
PT. United Tractors Tbk melakukan ex-dividen date pada tanggal 28
Oktober 2010. Tanggal pengamatan sebelum ex-dividen date adalah 7
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,0000947 0,000098
14 0,000141114 0,0000915
13 0,00016878 0,0001708
12 0,000137012 0,00016549
11 0,000154959 0,000168904
10 0,0000628 0,000120656
9 0,000144892 0,00004884
8 0,000109918 0,000051
7 0,00019483 0,00006368
6 0,000397 0,000118494
5 0,000045 0,00007332
4 0,000099 0,000156202
3 0,000093 0,000215237
2 0,000045 0,000127865
1 0,000085 0,000432861
Jumlah 0,00197656 0,002103704
Rata-rata 0,000131771 0,000140247
Oktober 2010 sampai dengan 27 Oktober 2010 dan tanggal pengamatan
sesudah ex-dividen date adalah 29 Oktober 2010 sampai dengan 19
November 2010. Return pasar terdapat pada tabel 4.57, Expected return
terdapat pada tabel 4.58, Abnormal return terdapat pada tabel 4.59, dan
volume perdagangan terdapat pada tabel 4.60 sebagai berikut :
Tabel 4.57
Return Pasar
Berdasarkan tabel 4.57 Menunjukkan adanya penurunan rata-rata
return pasar sebesar 0,13832 dari 0,041861 (sebelum ex-dividen date)
menjadi -0,09646 (sesudah ex-dividen date). Nilai return pasar tertinggi pada
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,4776 1,281982
14 -1,0942 0,105334
13 0,050748 0,480519
12 -0,04227 -0,25615
11 1,824794 -2,10355
10 0,179957 -0,32872
9 -0,59279 0,521474
8 -0,83708 1,03318
7 0,725276 1,202637
6 -0,38522 0,72333
5 0,253147 0,648423
4 0,27146 -0,54668
3 1,27135 -0,53935
2 0,291204 0,270403
1 -0,81087 -0,09646
Jumlah 0,627909 2,396369
Rata-rata 0,041861 -0,09646
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 11 sedangkan sesudah ex-
dividen date terdapat pada hari ke 15.
Tabel 4.58
Ekspected Return PT. United Tractors Tbk
Berdasarkan tabel 4.58 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
expected return sebesar 0,037256 dari 0,013228 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 0,050484 (sesudah ex-dividen date).
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 -0,15092 0,405106
14 -0,34577 0,033286
13 0,016036 0,151844
12 -0,01336 -0,08094
11 0,576635 -0,66472
10 0,056866 -0,10388
9 -0,18732 0,164786
8 -0,26452 0,326485
7 0,229187 0,380033
6 -0,12173 0,228572
5 0,079994 0,204902
4 0,085781 -0,17275
3 0,401747 -0,17043
2 0,09202 0,085447
1 -0,25623 -0,03048
Jumlah 0,198418 0,757254
Rata-rata 0,013228 0,050484
Tabel 4.59
Abnormal Return PT. United Tractors Tbk
Berdasarkan tabel 4.59 menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
Abnormal Return sebesar 1,002243 dari 0,087810 (sebelum ex-dividen date)
menjadi 1,090054 (sesudah ex-dividen date). Nilai abnormal return tertinggi
sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 4 sedangkan sesudah ex-dividen
date terdapat pada hari ke 15.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,389585 11,603627
14 -2,035185 -1,538662
13 -0,259939 3,642799
12 0,257856 -0,804012
11 0,155072 -2,960012
10 -0,056866 -2,794675
9 -0,539071 -3,949646
8 -0,223288 6,255256
7 0,996303 3,593477
6 -0,846793 2,539123
5 0,164504 0,896016
4 1,377633 1,098677
3 1,061668 -1,870382
2 -0,328427 -0,761123
1 1,204102 1,400344
Jumlah 1,317155 16,350806
Rata-rata 0,087810 1,090054
Tabel 4.60
Volume Perdagangan PT. United Tractors Tbk
Berdasarkan tabel 4.60 menunjukkan adanya penurunan rata-rata
volume perdagangan sebesar 0,000067 dari 0,000922 (sebelum ex-dividen
date) menjadi 0,000855 (sesudah ex-dividen date). Nilai volume perdagangan
tertinggi sebelum ex-dividen date terdapat pada hari ke 14 sedangkan sesudah
ex-dividen date terdapat pada hari ke 15.
Periode Sebelum
Ex-dividen
date
Sesudah
Ex-dividen
date
15 0,000957 0,001915
14 0,001498 0,000802
13 0,001276 0,000608
12 0,001143 0,001011
11 0,001139 0,001113
10 0,000971 0,001134
9 0,001411 0,001623
8 0,000838 0,000636
7 0,000546 0,000829
6 0,000822 0,000245
5 0,0006 0,000532
4 0,000435 0,000619
3 0,000591 0,000469
2 0,000759 0,000623
1 0,000851 0,000667
Jumlah 0,013837 0,012827
Rata-rata 0,000922 0,000855
4.2 Pengujian Hipotesis
Analisis statistik yang digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam
penelitian ini adalah uji t (paired sample t-test). Uji t digunakan untuk
menjawab hipotesis pertama (return saham) dan kedua (likuiditas). Apabila
data yang di uji menggunakan uji normalitas tidak terdistribusi normal maka
dapat menggunakan analisis statistik selain uji t yaitu uji wilcoxon.
4.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti akan melakukan
pengujian normalitas (Kolmonorov-Smirnov) data untuk mengetahui apakah
data yang digunakan berdistribusi normal atau bukan. Pengujian ini
menggunakan bantuan software SPSS versi 16.
Gambar 4.1
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan data pada gambar di atas, dapat diketahui bahawa data
yang digunakan tidak berdistribusi normal karena tingkat sig.(2-tailed) berada
di bawah 0,05. Berhubung datanya tidak terdistribusi normal maka peneliti
tidak bisa menggunakan uji t, maka dari itu digunakan uji wilcoxon untuk
mencari perbedaan return saham sebelum dan sesudah ex-dividen date pada
data yang tidak terdistribusi normal.
Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa “adanya perbedaan return
saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia”.
Adapun rumus pengujiannya adalah :
H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H1 : x1 ≠ x2 = Adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Dengan kriteria :
1. Jika sig (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima.
2. Jika sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.
Dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 16 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Gambar 4.2
Ranks
Berdasarkan gambar diatas, dari data yang dianalisis sebanyak N=225
terdapat 120 data yang memiliki negative ranks atau selisih antara veriabel
sebelum dan sesudah yang negatif dengan mean rank adalah 108,87 dan sum
of ranks adalah 13064,00 sedangkan terdapat 105 data yang memiliki
positive ranks atau selisish variabel sebelum dan seusudah yang positif
dengan mean of ranks adalah 117,72 dan sum of ranks adalah 12361,00. Pada
gambar juga dapat dilihat tidak adanya ties atau tidak ada perbedaaan antara
variabel sebelum dan sesudah.
Gambar 4.3
Test Statistics
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan tingkat sig.(2-tailed):
0,719. Ternyata signifikan (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Return saham sebelum ex-dividen date tidak memiliki perbedaan dengan
return saham sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahan yang listing
di Bursa Efek Indonesia. Jadi, ex-dividen date tidak mempengaruhi tingkat
return saham. Hal ini sesuai dengan salah satu dari teori tentang dividen
policy yaitu Irrelevance Theory (Modigliani dan Miller) dan menunjukkan
bahwa investor kurang memperhatikan pembagian dividen dan hanya
cenderung melihat capital gain nya saja.
4.2.1 Pengujian Hipotesis Kedua
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti akan melakukan
pengujian normalitas (Kolmonorov-Smirnov) data untuk mengetahui apakah
data yang digunakan berdistribusi normal atau bukan. Pengujian ini
menggunakan bantuan software SPSS versi 16.
Gambar 4.4
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan data pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa data
yang digunakan tidak berdistribusi normal karena tingkat sig.(2-tailed) berada
di bawah 0,05. Berhubung datanya tidak terdistribusi normal maka peneliti
tidak bisa menggunakan uji t, maka dari itu digunakan uji wilcoxon untuk
mencari perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date
pada data yang tidak terdistribusi normal.
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa “adanya perbedaan
likuiditas saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia”.
Adapun rumus pengujiannya adalah :
H0 : x1 = x2 = Tidak adanya perbedaan likuiditas saham sebelum
dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.
H1 : x1 ≠ x2 = Adanya perbedaan likuiditas saham sebelum dan
sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
Dengan kriteria :
1. Jika sig (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima.
2. Jika sig (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak.
Dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 16 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Gambar 4.5
Ranks
Berdasarkan gambar diatas, dari data yang dianalisis sebanyak N=225
terdapat 97 data yang memiliki negative ranks atau selisish antara variabel
sebelum dan sesudah yang negatif dengan mean rank adalah 107,90 dan sum
of ranks adalah 10466,50 sedangkan terdapat 118 data yang memiliki
positive ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah yang postif
dengan mean of ranks adalah 107,08 dan sum of ranks adalah 12753,50. Pada
gambar juga dapat dilihat adanya 10 data ties atau tidak ada perbedaan antara
variabel sebelum dan sesudah.
Gambar 4.6
Test Statistics
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan tingkat sig.(2-tailed):
0,211. Ternyata signifikan (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Likuiditas saham sebelum ex-dividen date tidak memiliki perbedaan dengan
likuiditas saham sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahan yang
listing di Bursa Efek Indonesia. Jadi, ex-dividen date tidak mempengaruhi
tingkat likuiditas saham. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dividen tidak
memberikan dampak yang cukup besar bagi investor.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan perbedaaan retrun dan likuiditas
saham sebelum dan sesudah ex-dividen date tahun 2010 pada perusahaan yang
listing di Bursa Efek Indonesia, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata return saham
antara sebelum dan sesudah dilakukannya ex-dividen date dengan
tingkat signifikan sebesar 0,719. Dimana terdapat 7 perusahaan yang
rata-rata abnormal return nya mengalami penurunan setelah adanya
ex-dividen date pada tahun 2010 dan terdapat 8 perusahaan yang
rata-rata abnormal return nya mengalami penurunan setelah adanya
ex-dividen date pada tahun 2010.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata likuiditas saham
antara sebelum dan susudah dilakukannya ex-dividen date dengan
tingkat signifikan sebesar 0,211. Dimana terdapat 5 perusahaan yang
rata-rata volume perdagangannya mengalami penurunan setelah
adanya ex-dividen date pada tahun 2010 dan terdapat 10 perusahaan
yang rata-rata volume perdagangannya mengalami penurunan setelah
adanya ex-dividen date pada tahun 2010.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapatnya perbedaan antara return dan likuiditas saham
sebelum ex-dividen date dengan return dan likuiditas saham sesudah
ex-dividen date.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi Emiten : Dalam peningkatan retrun dan likuiditas saham emiten
sebaiknya tidak hanya melakukan dividen (ex-dividen date) saja
tetapi dapat melakukan corporate action lainnya seperti right issue,
stock spilt, saham bonus, share buy back. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan tidak semua emiten yang melakukan dividen (ex-
dividen date) mengalami peningkatan return dan likuiditas, karena
disesuaikan dengan kondisi emiten masing-masing.
2. Bagi Investor : Perusahaan melakukan ex-dividen date merupakan
salah satu indikator yang digunakan investor sebagai bahan untuk
melakukan investasi. Akan tetapi, sebaiknya investor melihat faktor
lain seperti right issue dan stock spilt sebelum menentukan saham
yang akan diinvestasikan karena terbukti ex-dividen date tidak
memberikan pengaruh terhadap return dan likuiditas saham.
3. Bagi Peneliti : Dapat memperbanyak sampel dengan cara
menggunakan perusahaan yang membagikan dividen untuk periode
yang lebih panjang. Dengan periode penelitian yang lebih panjang,
dapat dilihat dengan lebih jelas bagaimana reaksi pasar setelah
adanya pengumuman ex-dividen date. Peneliti juga dapat
menggunakan metode lain dalam mengukur abnormal return seperti
Model disesuaikan rata-rata (mean adjusted model) dan Model
disesuaikan pasar (market adjusted model)