Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
DAFTAR ISI
5. ASUMSI DAN PROYEKSI KEUANGAN.....................................................................................................5-1
5.1. ASUMSI MAKRO EKONOMI.....................................................................................................5-15.2. ASUMSI PROYEKSI KEUANGAN.............................................................................................5-1
5.2.1. Produksi Listrik..........................................................................................................5-15.2.2. Penjualan.......................................................................................................................5-25.2.3. Harga Pokok Penjualan (HPP)/Cost of Goods Sold (COGS)...............5-35.2.4. Biaya Operasional.....................................................................................................5-45.2.5. Depresiasi dan Amortisasi...................................................................................5-45.2.6. Biaya dan Pendapatan Lainnya........................................................................5-45.2.7. Asumsi Proyeksi Lainnya......................................................................................5-5
5.3. KEBUTUHAN FASILITAS KREDIT............................................................................................5-55.4. HASIL PROYEKSI KEUANGAN.................................................................................................5-55.5. ANALISA PENILAIAN INVESTASI............................................................................................5-6
5.5.1. Tingkat Diskonto.......................................................................................................5-65.5.2. Simple Payback Period..........................................................................................5-65.5.3. Net Present Value....................................................................................................5-75.5.4. Internal Rate of Return.........................................................................................5-75.5.5. Profitability Index.....................................................................................................5-85.5.6. Ringkasan Hasil Penilaian Investasi..............................................................5-8
5.6. Kesimpulan...........................................................................................................................5-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
DAFTAR TABEL
TABEL 5-1 ASUMSI KAPASITAS PRODUKSI..................................................................5-2TABEL 5-2 DETAIL KONDISI KOMPONEN STRUKTUR..............................................5-2TABEL 5-3 PROYEKSI LABA RUGI.......................................................................................5-6TABEL 5-4 PROFORMA NERACA..........................................................................................5-6TABEL 5-5 PROYEKSI ARUS KAS........................................................................................5-6TABEL 5-6 PERHITUNGAN SIMPLE PAYBACK PERIOD.............................................5-7Tabel 5-7 Ringkasan Hasil Penilaian Investasi.........................................................5-8
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
5. Asumsi dan Proyeksi Keuangan
55Asumsi dan Proyeksi KeuanganAsumsi dan Proyeksi Keuangan
Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa asumsi yang terkait dengan
penyusunan proyeksi keuangan dari PEMDA Supiori untuk jangka waktu 30
tahun mendatang atau selama masa produksi mesin khususnya proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) 2 x 1,500 kW di Desa
Waryei, Distrik Supiori Barat, Kabupaten Supiori, Propinsi Papua. Asumsi-
asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
5.1. Asumsi Makro Ekonomi
Dalam proyeksi keuangan diasumsikan kondisi ekonomi Indonesia relatif
stabil, yang tercermin dalam variabel-variabel sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi yang positif yang berpengaruh pada
peningkatan kebutuhan listrik dan daya beli masyarakat.
Kondisi politik dan keamanan yang diharapkan lebih baik dan lebih
stabil.
Kondisi moneter yang kondusif ditandai dengan laju inflasi satu digit
dan tingkat bunga SBI yang stabil.
Sejalan dengan membaiknya kondisi moneter diatas maka
diasumsikan selama periode proyeksi nilai tukar rupiah terhadap US
Dollar tetap sebesar
Rp 9.600/US$ 1.
5.2. Asumsi Proyeksi Keuangan
Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan proyeksi
keuangan adalah sebagai berikut:
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
5.1.1. Produksi Listrik
Kapasitas terpasang dari PLTM adalah sebesar 2 x 1500 kW
dan produksi energi yang dihasilkan adalah sebesar 26,618
MWh, dan diasumsikan:
- Kapasitas Terpasang : 2 x 1500 kW
- Self Consumption & other Losses : 3.5 %
- Energi yang siap dijual : 26,206 MWh
- Total Jam per Hari : 24 jam
- Kapasitas Produksi : 100 %
- Total Hari per Bulan : 30-31 hari
- Total Hari per Tahun : 365 Hari
- Total Rata-rata Jam per Tahun : 8,760 jam
Dalam tabel berikut ini disampaikan asumsi kapasitas
produksi dari PLTM dari tahun 1-30:
Tabel 5-1 Asumsi Kapasitas Produksi
Keterangan Thn. 1-30
Kapasitas Terpasang (kW) 2 x 1500
Kapasitas Produksi (kW) 3000
Energi yang siap disuplai (MWh)/tahun 26,618
Energi yang siap dijual (MWh)/tahun 26,206
Jumlah Jam (dalam setahun) 8.760
Produksi energy pimer 19,114
5.1.2. Penjualan
Seluruh produksi energi listrik diasumsikan seluruhnya terjual
kepada PLN sesuai pengajuan Power Purchase Agreement
(PPA) antara PEMDA Supiori dan PLN.
Harga jual energi listrik untuk komponen A akan tetap,
sedangkan untuk komponen B dan D akan disesuaikan
berdasarkan indeks harga konsumen Indonesia. Untuk
komponen C bersifat pass trough (dibebankan kembali kepada
PLN) selama periode proyeksi.
Tabel 5-2 Detail Kondisi Komponen Struktur
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
Item Units Tariff
Base Tariff
Component A Rp/ kWh Year 1-30957.0
0
Component B Rp/ kWh Year 1-30 12.00
Component C Rp/ kWh Year 1-30 5.00
Component D Rp/ kWh Year 1-30 10.00
Levellized Tariff Rp/ kWh 984.00
Komponen struktur tarif terdiri dari beberapa elemen
pembayaran:
Komponen A (Capacity Charge): dimaksudkan untuk
pengembalian biaya pembangunan yang dikapitalisasikan
yaitu biaya kapital dan biaya-biaya lain yang terkait dengan
konstruksi. Biaya pengembalian ini dinyatakan sebagai Capital
Cost Recovery Charge Rate (CCR).
Komponen B (Fixed Overhead and Maintenance Charge):
dimaksudkan untuk memenuhi biaya tetap operasional dan
pemeliharaan. Yang termasuk dalam komponen biaya ini
antara lain adalah biaya untuk pegawai, pendukung teknis dan
pemeliharaan, biaya umum dan administrasi serta asuransi.
Komponen C (Fuel Charge): dimaksudkan sebagai
pengembalian biaya bahan bakar (debit air) yang dibebankan
pada setiap periode penagihan.
Komponen D (Variable Overhead and Maintenance Charge):
dimaksudkan sebagai pengembalian biaya variabel O & M
seperti bahan habis pakai untuk operasional dan suku cadang
pemeliharaan dan biaya variabel O & M.
5.1.3. Harga Pokok Penjualan (HPP)/Cost of Goods Sold
(COGS)
HPP diasumsikan dibagi dalam 2 (dua) pos, yaitu biaya
variabel langsung terhadap produksi (Komponen C dan D) dan
biaya depresiasi. Sementara itu biaya variabel langsung
adalah biaya energi dan biaya pemeliharaan variabel.
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
Biaya energi utama yaitu biaya debit air yang dibayarkan
kepada pemerintah daerah diasumsikan sebesar Rp.5/KWh.
Agar PLTM dapat beroperasi secara efektif dan optimal maka
PEMDA Supiori akan melakukan kontrak operasi dan
perawatan (O & M service contract) dengan pihak vendor atau
perusahaan lain yang berpengalaman, di mana yang termasuk
dalam biaya variabel untuk operasi dan perawatan adalah:
- Biaya perawatan dan perbaikan PLTM termasuk biaya suku
cadang
- Bahan-bahan operasional seperti oli, suku cadang, dan lain-
lain.
Biaya ini diasumsikan sebesar Rp 10 per kWh.
5.1.4. Biaya Operasional
Biaya tetap operasional dan pemeliharaan terdiri dari:
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya non operasional selama pemeliharaan
- Biaya asuransi, biaya umum dan administrasi
Biaya ini diasumsikan sebesar Rp 12 per kWh.
Biaya penjualan diasumsikan tidak ada karena seluruh
produksi listrik dijual kepada PLN sesuai dengan PPA yang
diajukan.
Biaya umum dan administrasi (management expenses), biaya
operasional dan biaya tenaga kerja diasumsikan tidak
mengalami peningkatan.
5.1.5. Depresiasi dan Amortisasi
Depresiasi menggunakan metode straight line method sesuai
standar akunting pada umumnya. Umur dari aktiva tetap
diasumsikan:
1. Bangunan dan infrastruktur : 30 tahun
2. Mesin dan peralatan : 30 tahun
Amortisasi biaya pra operasional termasuk biaya IDC adalah
selama 5 tahun atau 20 % per tahun.
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
5.1.6. Biaya dan Pendapatan Lainnya
Suku Bunga Kredit
Suku bunga fasilitas kredit investasi dalam mata uang rupiah
dengan tingkat suku bunga diasumsikan sebesar 12 % per
tahun. Selama masa konstruksi hingga PLTM dapat beroperasi
secara komersial, biaya bunga kredit investasi dalam masa itu
akan dibiayai dengan fasilitas kredit bunga masa konstruksi
(IDC/Interest During Construction) dimana fasilitas ini juga
akan diajukan kepada pihak kreditur. Tingkat suku bunga
kredit IDC dan tingkat suku bunga kredit modal kerja
diasumsikan sebesar 12% per tahun.
5.1.7. Asumsi Proyeksi Lainnya
Di bawah ini merupakan asumsi-asumsi yang terkait dengan
proforma neraca keuangan, dengan penjelasan sebagai berikut:
- Piutang Usaha
Pembayaran tagihan dari PLN diasumsikan selama 45 hari.
- Hutang Usaha
Hutang usaha diasumsikan tidak ada.
- Persediaan
Umur persediaan diasumsikan selama tidak ada.
- Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja untuk pembiayaan piutang usaha.
5.3. Kebutuhan Fasilitas Kredit
Berdasarkan proyeksi keuangan yang disusun, PEMDA Supiori
membutuhkan fasilitas kredit yang terbagi menjadi 2 (dua) fasilitas
yaitu:
a. Kredit Investasi I
- Plafond Kredit : Rp 91,003,000,000.00 - Tujuan : Pembiayaan Investasi - Jangka Waktu : 108 bulan
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
- Grace Period : 24 bulan - Suku Bunga : 12 % pa
b. Kredit Investasi (IDC)
- Plafond Kredit : Rp 8,727,000,000.00 - Tujuan : Pembayaran IDC - Jangka Waktu : 108 bulan - Grace Period : 24 bulan - Suku Bunga : 12 % pa
5.4. Hasil Proyeksi KeuanganHasil proyeksi keuangan berdasarkan asumsi-asumsi yang ditentukan di
atas dapat dilihat pada tabel 5-3.
Tabel 5-3 Proyeksi Laba Rugi (Rp Million)
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Pendapatan 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 25,786 Biaya Produks i 9,268 9,268 9,268 9,268 9,268 4,388 4,388 4,388 4,388 4,388 Laba Kotor 16,518 16,518 16,518 16,518 16,518 21,398 21,398 21,398 21,398 21,398 Biaya Operas ional 314 314 314 314 314 314 314 314 314 314 EBITDA 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 25,079 Biaya/(Pendapatan) La in-la in (11,561) (10,378) (8,867) (7,221) (5,381) (3,432) (1,347) - - - Pendapatan Sebelum Pajak 4,642 5,825 7,336 8,983 10,823 17,651 19,736 21,084 21,084 21,084
Tabel 5-4 Proforma Neraca (Rp Million)
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Aktiva lancar 4,542 6,114 7,904 8,968 10,463 12,449 13,817 33,961 53,769 73,577 Aktiva tetap 123,980 117,954 111,929 105,904 99,879 95,884 91,889 87,894 83,898 79,903 Aktiva la in-la in 11,399 8,550 5,700 2,850 - - - - - - Tota l aktiva 139,921 132,618 125,533 117,722 110,342 108,333 105,705 121,855 137,668 153,480 Hutang lancar 13,128 14,421 16,794 18,203 19,660 22,364 4,934 5,271 5,271 5,271 Hutang jangka panjang 78,787 65,822 50,863 34,906 17,952 (0) - - - - Ekui tas 48,005 52,374 57,877 64,613 72,731 85,969 100,771 116,584 132,397 148,209 Tota l Hutang & Ekui tas 139,921 132,618 125,533 117,722 110,342 108,333 105,705 121,855 137,668 153,480
Tabel 5-5 Proyeksi Arus Kas (Rp Million)
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Arus kas operas i 10,294 13,540 14,755 16,023 17,452 18,941 19,319 20,145 19,808 19,808 Arus kas investas i - - - - - - - - - - Arus kas pembiayaan (8,976) (11,968) (12,965) (14,960) (15,957) (16,954) (17,952) - - - Perubahan arus kas 1,318 1,572 1,790 1,064 1,495 1,986 1,367 20,145 19,808 19,808 Sa ldo kas awal 0 1,319 2,891 4,681 5,744 7,240 9,226 10,593 30,738 50,546 Sa ldo kas akhir 1,319 2,891 4,681 5,744 7,240 9,226 10,593 30,738 50,546 70,354
5.5. Analisa Penilaian Investasi
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
5.1.8. Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto (discount rate) adalah tingkat balikan (rate of
return) yang diperlukan untuk mendorong seorang investor
menanamkan dananya pada arus kas (cash flow) yang didiskonto.
Tingkat diskonto ditentukan sebesar 12% berdasarkan indikasi
tingkat suku bunga fasilitas kredit dalam mata uang US Dollar.
5.1.9. Simple Payback Period
Metode ini menunjukkan berapa lama jangka waktu
pengembalian initial cash investment yang akan dilakukan.
Jangka waktu pengembalian atas investasi yang dilakukan dapat
diperoleh dengan perhitungan seperti tabel 5-6.
Tabel 5-6 Perhitungan Simple Payback Period
(Rp juta)
Tahun Investasi Awal Cash in FlowAkumulasi Net
Cash Flow1 142,472 23,918 (118,554) 2 23,622 (94,932) 3 23,245 (71,687) 4 22,833 (48,854) 5 22,373 (26,481) 6 20,666 (5,815) 7 20,145 14,329
Payback period : 5 + -(26,481) x 1 tahun20,666
: 6.28 tahun
Secara normatif tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk
menentukan payback maksimum.
5.1.10. Net Present Value
Metode ini merupakan selisih antara present value proceed
dengan present value initial investment. Periode penilaian yang
digunakan dalam metode ini adalah selama 30 tahun atau selama
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
masa ekonomis mesin. Dari hasil perhitungan proyeksi diperoleh
Net Present Value (NPV) dari proyek PT PLNE adalah sebagai
berikut:
t=n
NPV = - CF0 +
t=1
NPV (DF: 12%) = Rp 30,206,000,000.00
Dari hasil nilai NPV sebesar tersebut di atas (dengan discount
factor 12%), dapat dikatakan bahwa nilai proyek PEMDA Supiori
mempunyai nilai yang jauh lebih besar dari 0 (nol) atau dengan
kata lain prospek dari proyek mempunyai nilai tambah yang jauh
lebih besar dari nilai investasi awal.
5.1.11. Internal Rate of Return
Seperti halnya dengan perhitungan NPV yang merupakan metode
discounted cash flow, Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat
bunga yang menyamakan present value aliran kas keluar yang
diharapkan (expected cash outflows) dengan present value aliran
kas masuk yang diharapkan (expected cash inflows).
Internal Rate of Return dari usaha PEMDA Supiori adalah sebesar:
= 14.98 %
Dengan diketahui nilai IRR sebesar di atas, maka usaha yang
dilakukan oleh PEMDA Supiori mempunyai nilai yang lebih besar
dari tingkat diskonto yang ditetapkan dalam penilaian kelayakan
investasi yaitu sebesar 12%.
5.1.12. Profitability Index
Metode Profitability Index atau sering juga disebut Benefit Cost
Ratio (BCR), yaitu merupakan rasio antara present value dari net
cash flow dengan investasi yang dapat dilihat pada formula di
bawah:
CFt
∑(1 + r )t
5-95-9
Enjiniring Desain dan Studi Kelayakan dan Penyiapan Dokumen Lelang EPC PLTM Wabudori
Studi Kelayakan
t=n
BCR = / Initial Investment
t=1
BCR = 121.20% (@ DF =12)
Profitability index menunjukkan angka lebih besar dari 1 (100%),
hal ini menunjukkan bahwa proyek ini menghasilkan pendapatan
yang lebih besar dari biaya investasi yang akan dilakukan, dan
suatu investasi perlu dipertimbangkan kembali apabila benefit
cost rasionya lebih kecil dari 1 (satu).
5.1.13. Ringkasan Hasil Penilaian Investasi
Dari beberapa metode penilaian investasi di atas untuk investasi
yang akan dilakukan PEMDA Supiori, maka secara singkat dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5-7 Ringkasan Hasil Penilaian Investasi
No.
Jenis Penilaian Hasil Nilai
1. Payback Periods (tahun) 6,28
2.Net Present Value @ DF = 12% (Rp Mio) 30,206
3. Internal Rate of Return 14.98 %
4. Benefit Cost Ratio 121.20 %
5.6. Kesimpulan
Dari penyusunan proyeksi keuangan tersebut dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Proyek PLTM Wabudori 2 x 1500 kW milik PEMDA Supiori dapat
menghasilkan arus kas yang dapat memenuhi kewajiban kepada
kreditur.
2. Dari hasil penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan
berbagai metode di atas menunjukkan bahwa proyek tersebut secara
finansial dinilai layak untuk dijalankan.
CFt
(1 + r )t